• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Biomasa di Atas tanah di Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus Hutan Dusun Aro, Jambi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Biomasa di Atas tanah di Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus Hutan Dusun Aro, Jambi)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.   Parameter-parameter biomasa di atas tanah dan metode yang digunakan.
Tabel 2.  Hubungan allometrik untuk pendugaan biomasa berdasarkan diameter (D 5 cm) dan tinggi pohon (Brown, 1997)
Gambar 2.  Pengukuran panjang dan diameter untuk menghitung nekromasa pohon yang roboh dalam jalur transek (Sumber : Hairiah et al, 1999)
Gambar 3.   Desain kerangka contoh, yang digunakan untuk petak contoh 1 m x 1 m (tumbuhan bawah), atau untuk dua petak contoh ukuran 0.5 m x 0.5 m (serasah kasar dan serasah halus) (Sumber : Hairiah et al, 1999)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Conclusions: Factors affecting the mortality in adult tetanus patients were significant for incubation period,.. fever, co morbidity and severity of the disease

Bertitik tolak dengan hasil penelitian yang berkaitan dengan hubungan kesegaran jasmani dengan status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri 18 Kumanis Kecamatan Sumpur Kudus

Sedangkan Muangman (dalam Sarwono, 2006:9) memberikan definisi tentang remaja yang menurut WHO yaitu, remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat

[r]

Peneliti lebih memilih ubi jalar sebagai bahan baku tambahan yang akan. dibuat karena kandungan gizi pada ubi jalar sangat

memaknai per&uampaan manusia dengan Allah dalam kehidupan memaknai per&uampaan manusia dengan Allah dalam kehidupan sehari ' hari secara nyata.. sehari ' hari secara

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Bapa kami yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena telah membawa kami ke mari untuk menyembah-Mu. Sekalipun kita tidak

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada pembelajaran