• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P E G A N G A N G U R U. Daud Membiarkan Saul Hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P E G A N G A N G U R U. Daud Membiarkan Saul Hidup"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Hamba Pilihan Allah

Daud Membiarkan Saul Hidup

B U K U P E G A N G A N G U R U

TAHUN BUKU

2 1

(2)

Hamba Pilihan Allah

Sepanjang sejarah, Allah telah memilih beberapa orang

menjadi hamba-Nya yang istimewa. Mereka berbicara atas

nama-Nya, memerintah atas nama-Nya dan bekerja atas

nama-Nya. Terlepas dari pekerjaan khususnya itu, mereka

semua memiliki tanggung jawab umum, yaitu menuntun

manusia di jalan Tuhan dan membesarkan nama-Nya.

Setelah kita mempelajari mengenai beberapa orang

hamba Tuhan pada kwartal ini, maka kita dapat menolong

murid-murid untuk mengerti bahwa kita semua adalah hamba

pilihan Allah. Kita juga memiliki tanggung jawab untuk berjalan

di jalan Tuhan, menuntun orang lain di jalan-Nya dan

memuliakan-Nya.

Dari beberapa contoh positif Samuel dan Daud, kita

belajar untuk menjadi seorang hamba Tuhan yang setia; dari

contoh Saul dan anak laki-laki Eli, kita melihat konsekuensi

melayani tanpa iman. Kiranya Tuhan menolong ketika kita ingin

menjadi hamba-Nya yang setia dan beriman, menuntun orang

lain dalam terang firman Allah, dan memuliakan nama-Nya

yang Kudus.

(3)

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik v

Beberapa Saran Yang Membantu vii

Karakteristik Murid-Murid Anda ix

Ayat Hafalan xi

Pelajaran 1 Hana Berdoa Memohon Seorang Anak Laki-Laki 1

Pelajaran 2 Samuel Kecil 9

Pelajaran 3 Bangsa Israel Menginginkan Seorang Raja 17

Pelajaran 4 Tuhan Menolak Saul 25

Pelajaran 5 Samuel Mengurapi Daud 31

Pelajaran 6 Ulasan 39

Pelajaran 7 Daud Membunuh Goliat 43

Pelajaran 8 Saul Iri Hati Terhadap Daud 51

Pelajaran 9 Yonatan Dan Daud, Berteman Baik 59

Pelajaran 10 Daud Membiarkan Saul Hidup 67

Pelajaran 11 Abigail Membawa Damai 75

Pelajaran 12 Daud Menjadi Raja Israel 83

Pelajaran 13 Ulasan Akhir 89

DAFTAR ISI

(4)

PANDUAN MENGAJAR

Buku 2 Tahun 1

P R A T A M A

Hamba Pilihan Allah

Sasaran Kwartal Ini :

Mengerti bahwa setiap orang dari kita adalah hamba Allah.

Mempelajari apa makna dari menjadi seorang hamba Allah yang setia itu. Memakai hidup kita sebagai seorang hamba Allah, berjalan di jalan Tuhan, menuntun sesama di jalan-Nya dan memuliakan nama-Nya.

Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda!

Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga murid-murid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.

(5)

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.

Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.

Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitas-aktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup.

(6)

MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka:

~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.

~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya.

~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau

menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya,

(7)

MENGAJAR DENGAN MUSIK

murid-murid sedang bersandiwara.

~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para

murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda

menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.

(8)

Persiapkanlah

Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah

sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostum-kostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam

“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki

BEBERAPA SARAN

YANG MEMBANTU

(9)

Petunjuk-petunjuk Pengajaran:

~

Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak.

~

Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit.

~

Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal).

~

Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya.

~

Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya.

~

Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya.

~

Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan.

(10)

KARAKTERISTIK

MURID-MURID ANDA

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

~

Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan.

~

Rentan terhadap penyakit anak-anak.

~

Menuntut aktivitas yang bervariasi.

~

Tingkat pertumbuhan melambat.

~

Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya.

~

Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.

~ Belajar membaca dunia yang lebih luas.

~

Ingin belajar; belajar dengan cepat.

~

Konsentrasi perhatian yang singkat.

~

Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata.

~

Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.

~ Menyukai anak-anak seusianya.

~

Memiliki teman akrab.

~

Menyukai binatang piaraan.

~

Ingin persetujuan orang dewasa.

~

Peka terhadap sifat anak-anak lainnya.

~

Suka berpura-pura menjadi orang lain.

~

Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah.

(11)

PERKEMBANGAN ROHANI

~

Membedakan antara yang benar dan salah.

~

Mempercayai orang lain.

~

Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya yang berkaitan dengan Perjanjian Lama.

~

Menyukai cerita-cerita yang diperagakan.

~

Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka.

~

Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah.

(12)

1. “Bertekunlah dalam doa.”

(Kol. 4:2a)

2. “Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.”

(2 Tes. 3:13b)

3. “Aku percaya kepada Tuhan.”

(Mzm. 31:7b)

4. “Mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan.”

(1 Sam. 15:22b)

5. “Tuhan melihat hati.”

(1 Sam. 16:7b)

6. “Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah.”

(Mzm. 17:6a)

7. “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong

dalam kesesakan sangat terbukti.”

(Mzm. 46:2)

8. “Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.”

(Ibr. 13:5b)

9. “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.”

(Ams. 17:17a)

10. “Kasihilah musuhmu.”

(Mat. 5:44b)

11. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan

disebut anak-anak Allah.”

(Mat. 5:9)

12. “Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan.”

(Mzm. 5:13a)

(13)

Kitab Bacaan: 1 Sam. 1:1-28 Kebenaran Alkitab:

Allah mendengarkan doa kita dan akan menjawabnya menurut kehendak-Nya. Tujuan Pelajaran:

Membawa segalanya ke hadapan Tuhan dalam doa. Ayat Hafalan:

“Bertekunlah dalam doa.” (Kol. 4:2a) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Bapa kami yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena telah berikan kami kesempatan dalam kwartal baru ini untuk mempelajari lebih mengenai Engkau. Kami ingin mengetahui bagaimana hidup yang menyenangkan-Mu itu. Tolonglah kami untuk berdoa kepada-Mu mengenai kebutuhan kami, sukacita dan dukacita kami, dan berkata kepada-Mu “terima kasih”. Kami tahu bahwa Engkau begitu mengasihi dan peduli terhadap apa yang terjadi terhadap kami. Haleluya, Amin.

PERSIAPAN

MENGAJAR

Ziarah Ke Silo

Kemah Suci atau Kemah Pertemuan terletak di Silo, merupakan pusat keagamaan bangsa Israel. (Yos. 18:1) Tiga kali setahun semua laki-laki bangsa Israel diminta untuk menghadiri perayaan keagamaan yang diadakan di Kemah Suci: Paskah dengan hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. (Ul. 16:16) Elkana berziarah secara teratur untuk melakukan perintah Allah. (Kel. 23:14-17 untuk peraturan berkaitan dengan ziarah) Bernazar

Seorang nazir adalah seorang yang “bersumpah khusus bagi Tuhan” (Bil. 6:1). Selama masa nazar itu, maka seorang nazir tidak boleh memotong rambutnya, menyentuh mayat, meminum minuman fermentasi, atau mengkonsumsi anggur. Persyaratan dan cara sumpah ini dijelaskan lebih rinci di Bil. 6:1-21. Seorang nazir biasanya bersumpah untuk kurun waktu tertentu, namun ada juga yang seumur hidup seperti Samuel, Simson, dan Yohanes Pembaptis.

Hana Berdoa

Memohon Seorang Anak Laki-Laki

PELAJARAN

(14)

Murid-murid Anda sedang belajar berdoa untuk dirinya sendiri, tetapi mereka masih perlu mengerti apa doa itu, bagaimana kita berdoa dan mengapa kita berdoa. Berdoa adalah berbicara kepada Allah. Ketika kita berbicara kepada Allah, maka kita dapat mengatakan betapa besar-Nya kasih Dia itu. Kita dapat memohon kepada Allah untuk mengampuni kita, ketika kita melakukan hal yang salah. Kita dapat bersyukur kepada-Nya untuk segala hal yang Dia kerjakan untuk kita dan yang lainnya. Kita dapat berbicara kepada Allah tentang berbagai hal yang membuat kita sedih dan bahagia. Kita dapat memohon kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita dan anggota keluarga, teman, tetangga, pendeta dan lain sebagainya. Di dalam doa, kita dapat memuji dan bersyukur kepada Allah untuk kebaikan-Nya, mengakui dosa kita dan memohon kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita.

Masalah yang biasa murid-murid Anda hadapi adalah konsentrasi pada saat berdoa. Bagaimana kita dapat menolong mereka untuk konsentrasi pada saat berdoa? Satu hal yang dapat kita lakukan adalah mengajari mereka berulang kali dalam berdoa. Tolonglah mereka untuk tetap konsentrasi pada saat berdoa dengan memberikan daftar hal yang harus mereka doakan. Kemudian, ajari mereka menempatkan daftar hal itu secara teratur dan berulang. Dengan cara demikian, mereka tidak akan lupa akan daftar hal yang harus mereka doakan dan tidak akan kehilangan konsentrasi.

Anda dan murid-murid dapat mengingat kembali daftar hal yang mereka doakan secara bersama-sama. Anda dapat membuat diagram di papan dengan semua saran mereka. Setelah melakukan itu, Anda akan membuat gambar di kelas tentang doa. Murid-murid dapat membuat gambar doa sendiri untuk disimpan di rumah. Kiranya, daftar hal tersebut akan dapat menolong mereka untuk tetap konsentrasi di dalam doa.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Korban:

Sesuatu yang khusus yang kita persembahkan kepada Allah; pada zaman dahulu, orang mempersembahkan korban hewan kepada Allah untuk menunjukkan rasa penyesalan atas dosa mereka.

(15)

KISAH PELAJARAN

Hana Tidak Memiliki Anak

Seorang laki-laki bernama Elkana memiliki dua orang istri. Yang seorang bernama Hana, dan yang lainnya bernama Penina. Penina memililki anak, sedangkan Hana tidak.

Setiap tahunnya, Elkana beribadah ke Silo untuk menyembah Tuhan semesta alam dan mempersembahkan korban. Eli adalah seorang imam Tuhan pada waktu itu, dan sedangkan kedua orang anak laki-lakinya, yaitu Hofni dan Pinehas melayani bersama dengannya sebagai imam.

Kapanpun, Elkana akan mempersembahkan korban, ia akan berikan beberapa ekor daging kepada Penina dan kepada setiap orang anaknya laki-laki dan perempuan. Sedangkan kepada Hana, ia hanya berikan satu bagian, sekalipun ia begitu mengasihinya, karena Tuhan telah menutup kandungannya. Dalam keadaan ini, Penina justru mencoba membuat Hana merasa lebih menderita lagi, karena Tuhan tidak memberikannya seorang anak.

Hana Berdoa Memohon Seorang Anak Laki-Laki

Tahun demi tahun telah berlalu, ketika mereka pergi ke rumah Tuhan, Penina menyakiti hati Hana sampai ia menangis dan tidak mau makan. Elkana berkata, “Hana, mengapa engkau menangis? Mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh orang anak laki-laki?”

Pada suatu kali, Elkana dan keluarganya berada di rumah Tuhan di Silo, dan baru selesai makan, ketika itu Hana berdiri. Imam Eli sedang duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan saat ia pergi. Hana dengan penuh susah hati berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Hana berdoa, “Tuhan semesta alam, akulah hamba-Mu. Tolong perhatikan sengsara hamba-Mu. Apabila Engkau memberikan aku seorang anak laki-laki, maka aku berjanji akan mempersembahkannya kepada-Mu selama hidupnya, dan rambutnya tidak akan pernah dicukur.”

Ketika Hana sedang berdoa kepada Tuhan, bibirnya bergerak-gerak, dan imam Eli mengira ia sedang mabuk. Lalu imam Eli berkata, “Berapa lama lagi engkau akan mabuk. Sadarlah!”

Hana berkata, “Tuanku, aku tidak mabuk, dan tidak habis minum anggur atau minuman yang memabukkan! Tetapi aku merasa sedih hati dan sedang mencurahkan isi hatiku kepada Tuhan. Tolonglah jangan berburuk sangka kepadaku. Aku sedang berdoa dalam kesedihan yang begitu besar.”

Eli menjawab, “Pergilah dengan selamat! Dan kiranya Allah Israel menjawab doamu itu.”

Hana berkata, “Engkau begitu baik kepadaku, ya imam Eli.” Lalu, Hana pergi, dan setelah ia selesai makan, maka ia tampak lebih baik.

(16)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

1. Mengapa Hana bersedih hati pada awalnya? (Karena Hana belum memiliki seorang anak pun.)

2. Ke mana keluarga Hana beribadah setiap tahunnya untuk mempersembahkan korban? (Ke rumah Tuhan di Silo.)

3. Pada tahun tertentu, ketika Hana berada di rumah Tuhan, apa yang ia lakukan? (Hana berdoa kepada Tuhan memohon seorang anak laki-laki.)

4. Apa yang Hana janjikan kepada Tuhan, apabila Dia mengaruniakan seorang anak laki-laki kepadanya? (Hana akan mempersembahkan hidup anaknya itu untuk melayani Tuhan.)

5. Ketika Hana pulang, apa yang Tuhan karuniakan kepadanya? (Seorang anak laki-laki.)

6. Ketika Samuel cukup dewasa, ke mana Hana membawanya? (Ke rumah Tuhan di Silo untuk melayani Tuhan seumur hidupnya.)

Hana Melahirkan Seorang Anak Laki-Laki

Pada keesokan harinya, Elkana dan keluarganya bangun dan setelah menyembah Tuhan, mereka pulang ke Rama. Elkana dan Hana tidur, dan lalu Tuhan memberkati Hana dengan memberikan seorang anak laki-laki. Hana menamainya Samuel, karena ia telah memohonnya dari Tuhan.

Hana tinggal di rumah ketika Elkana dan keluarganya beribadah kembali dengan mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazar yang ia telah janjikan kepada Tuhan. Hana berkata kepada suaminya, “Ketika anak itu cukup umur untuk berhenti menyusui, maka aku akan memberikannya kepada Tuhan di Silo, dan ia akan tinggal di sana selama-lamanya.”

Hana Memberikan Anaknya Kepada Tuhan

Kemudian, Hana menepati janjinya dan membawa anak itu bersamanya ke rumah Tuhan di Silo. Dia membawa Samuel kepada Eli dan berkata kepadanya, “Akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Aku berdoa untuk mendapatkan anak ini, dan Tuhan telah memberikan apa yang aku mohonkan. Maka sekarang, aku memberikannya kepada Tuhan. Dia akan melayani-Nya selama hidupnya.” Dan Samuel menyembah Tuhan di sana.

(17)

AKTIVITAS 2

“Tetapi buah Roh ialah… sukacita…” (Gal. 5:22)

Hati Hana dipenuhi sukacita, karena Allah telah menjawab doanya. Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan sukacita kita kepada Allah?

Petunjuk:

Pada empat anggur di bawah ini, tulislah beberapa hal yang engkau dapat lakukan untuk menunjukkan sukacitamu kepada Allah. (Satu ide telah ditulis untukmu.)

Buah Sukacita

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Menurut kamu, mengapa Allah ingin kita berdoa kepada-Nya?

2. Pernahkah kamu memohon sesuatu di dalam doa? Menurut kamu, apakah Allah selalu mengabulkan apa yang kita mohonkan itu? Mengapa atau mengapa tidak?

3. Hal apa saja yang seharusnya kita doakan?

AKTIVITAS 1

Hana bersedih hati, karena ia belum memiliki seorang anak laki-laki pun. Hana berdoa dengan begitu sungguh-sungguh kepada Allah, sehingga Allahpun menjawab doanya! Hana memuji Allah dari dalam hati atas segala kasih-Nya yang indah. Marilah pelajari pujian ini untuk menunjukkan sukacita kita dalam mengenal Yesus Kristus.

Petunjuk:

Gunakan kata-kata dari daftar kata, isilah yang kosong untuk melengkapi lagu pujian. Nyanyikan secara bersama-sama untuk menunjukkan sukacita kita dalam mengenal Yesus Kristus.

(18)

AKTIVITAS PILIHAN

Mulailah minggu ini untuk menulis permohonan doa murid-murid dalam buku doa di kelas. Berikan setiap orang murid selembar kertas kecil untuk mencatat permohonan doanya. Mintalah mereka menandai setelah Allah mengabulkan doa mereka itu. Lihatlah contoh di bawah ini:

Tanggal

Pemohonan

Doa

Bagaimana Allah

Mengabulkannya?

(19)

"Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu."

(Ams. 16:3) Allah Kabulkan Permohonan Hana

(20)
(21)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: 1 Sam. 2:12-20; 3:1-21 Kebenaran Alkitab:

Allah menghukum yang jahat, tetapi memberi balasan kepada yang setia. Tujuan Pelajaran:

Memilih untuk melakukan yang benar, sekalipun yang lainnya berbuat suatu kesalahan.

Ayat Hafalan:

"Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.” (2 Tes. 3:13b) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena telah memelihara kami sepanjang minggu yang lalu. Hari ini, kami datang untuk menyembah-Mu dan mempelajari firman-Mu. Kiranya Kaupimpin kami pada hari ini selama kami mempelajari Samuel dan bagaimana ia memilih untuk melakukan apa yang benar, sekalipun orang di sekitarnya melakukan yang salah. Tolong berikan kami kekuatan agar dapat melakukan yang benar. Haleluya, Amin.

Samuel Dilatih Menjadi Seorang Imam

Samuel “melayani di hadapan Tuhan di bawah pengawasan imam Eli” (1 Sam 2:11). Dengan kata lain, Samuel adalah seorang yang membantu imam Eli. Dalam pelayanan ini, tanggung jawab Samuel termasuk membuka pintu rumah Tuhan setiap pagi (1 Sam. 3:15), membersihkan perabotan, dan menyapu lantai. Setelah Samuel makin dewasa, ia membantu imam Eli mempersembahkan korban bakaran. Pakaian lenan efod yang dikenakannya (kain lenan yang sederhana, tanpa kerah dan panjang yang hanya dipakai oleh para imam) menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang imam yang sedang dilatih. (1 Sam. 2:18)

Dosa Imam Eli Dan Anak-Anaknya

Sebagai seorang imam dan orang Lewi, maka Eli dan anak-anaknya bertanggung jawab untuk membawakan persembahan ke bait Allah. Namun, anak-anak imam Eli menyalahgunakan hak istimewa ini, ketika mereka dengan hawa nafsu dan serakahnya mengambil korban tersebut sebelum dipersembahkan ke hadapan Allah. Mereka juga memakan daging sebelum lemaknya dibakar. Ini melanggar hukum Allah. (Im. 3:3-5) Juga mereka menambah dosa dengan tidur bersama dengan para perempuan yang melayani di rumah Tuhan. (1 Sam. 2:22)

Samuel Kecil

PELAJARAN

(22)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Sekalipun, imam Eli mengetahui kejahatan anak-anaknya, tetapi ia jarang mengoreksi atau melarang mereka, bahkan ketika integritas kekudusan Allah terancam. Menurut hukum Taurat, siapapun yang dengan sengaja berdosa di hadapan Tuhan, haruslah disingkirkan dari umat-Nya (Bil. 15:30-31), atau dengan kata lain dihukum mati. Namun karena imam Eli menolak untuk mendisiplinkan anak-anaknya, maka akhirnya Allahlah yang mendisiplinkan mereka dengan mengambil posisi imam dari keluarga mereka untuk selamanya.

Samuel dan anak laki-laki imam Eli melayani di rumah Tuhan. Merekai melakukan kejahatan di mata Tuhan, tetapi Samuel tidak mengikuti perbuatan mereka, bahkan ia memilih untuk melayani Allah dengan setia. Hasil dari perbuatan mereka adalah jelas: Imam Eli dan anak laki-lakinya dimusnahkan, sedangkan Samuel menjadi seorang nabi Tuhan.

Dalam pelajaran minggu ini, Anda akan menolong murid-murid untuk mengerti bahwa yang jahat akan dihukum, tetapi yang baik akan diberkati. Mungkin murid-murid pernah mengalami tekanan dari orang-orang di sekitar mereka. Tentunya dalam keadaan demikian, memilih melakukan apa yang benar adalah suatu pilihan yang tidak selalu mudah. Bantulah mereka mengingat bahwa melakukan hal yang benar adalah selalu berharga. Sekalipun kita tidak dapat selalu melihat hasilnya segera, tetapi pastilah Allah akan memberikan upah atas usaha kita. Allah berfirman, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Gal. 6:9)

Mungkin murid-murid akan merasa kesepian, karena memilih melakukan apa yang benar. Mungkin mereka merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mengerti kekecewaan yang mereka rasakan dan hal itu tidaklah adil adanya. Tetapi Allah begitu mengerti dan peduli akan mereka. Tidak peduli apa yang orang lain telah lakukan, namun Allah ingin kita sebagai anak-anak-Nya melakukan apa yang benar. Ketika hal itu tampaknya lebih mudah, seperti menyontek pada saat ulangan atau mencuri sesuatu dari sebuah toko, maka kita dapat berbicara kepada Tuhan mengenai perasaan kita. Dia akan mengerti dan akan memberikan kita kekuatan untuk melakukan apa yang benar.

KOSA-KATA

PELAJARAN

Imam:

(23)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai seorang perempuan yang begitu istimewa yang bernama Hana. Pada awalnya, mengapa Hana begitu bersedih hati? (Karena Hana belum memiliki seorang anak pun.) Siapa yang selalu mengoloknya, karena belum memiliki seorang anak pun? (Penina, istri Elkana yang lainnya.) Tetapi Hana memiliki seorang suami yang begitu mencintainya. Setiap tahun mereka beribadah ke rumah Tuhan untuk mempersembahkan korban. Pada suatu waktu mereka beribadah, Hana melakukan sesuatu yang sungguh penting. Apa yang Hana lakukan? (Hana berdoa kepada Tuhan untuk memohon seorang anak laki-laki.) Setelah Hana berdoa kepada Tuhan, maka ia kembali dengan sukacita dan merasa lebih sejahtera. Tidak lama setelah itu, Tuhan mengaruniakan seorang anak laki-laki yang telah Hana pohonkan. Apa yang kita dapat pelajari dari cerita Hana ini? (Kita dapat berdoa kepada Allah mengenai hal apapun. Allah mengetahui dan mengerti keperluan kita, dan yang terpenting, Ia begitu mengasihi kita. Dia akan mendengarkan doa kita dan melakukan apa yang terbaik untuk kita.)

Pada minggu ini, kita akan mempelajari mengenai Samuel dan bagaimana ia bertambah dewasa di rumah Tuhan. Anak laki-laki imam Eli juga melayani di rumah Tuhan; bagaimanapun, mereka sungguh berbeda dengan Samuel. Tuhan mengasihi Samuel, karena ia baik dan melakukan apa yang benar; tetapi Tuhan murka terhadap anak laki-laki imam Eli, karena mereka melakukan apa yang jahat. Anak Laki-Laki Imam Eli Yang Tidak Jujur

Anak laki-laki imam Eli adalah imam yang tidak jujur; mereka tidak mengindahkan Tuhan. Ketika orang membawa binatangnya untuk dikorbankan dan sementara daging dimasak, maka anak laki-laki imam Eli dengan sengaja mengutus seorang hamba dengan sebuah garpu besar bergigi tiga. Mereka akan mengambil bejana apapun yang para imam inginkan. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang yang datang untuk mempersembahkan binatang di Silo. Terkadang hamba itu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban, “Berikanlah daging mentah kepada imam untuk dipanggang, karena para imam tidak menyukai daging yang telah dimasak.” Apabila orang itu menjawab, “Pertama, biarkan aku membakar lemak itu terlebih dahulu, maka engkau dapat mengambil apapun yang engkau inginkan. “ Maka hamba itu akan mengatakan kepada mereka, “Serahkan sekarang atau kami akan mengambilnya dari padamu dengan paksa!”

Tuhan tidak menyukai keserakahan anak laki-laki imam Eli, karena itulah menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati korban yang orang persembahkan. Hana Mengunjungi Samuel Setiap Tahunnya

Sekarang, Samuel kecil tinggal di Silo, di mana ia melayani Tuhan dan memakai baju khusus dari kain lenan, seperti yang dipakai oleh para imam. Setiap tahunnya, ibunya, Hana, akan datang bersama dengan suaminya untuk mempersembahkan korban, dan ia akan membawakan Samuel beberapa jubah yang telah ia buat untuknya. Imam Eli memberkati Elkana dan isterinya itu, dan

(24)

berkata, “Samuel lahir sebagai jawaban doamu, dan engkau telah mempersembahkannya kepada Tuhan. Kiranya Tuhan memberkatimu dengan mengaruniakan lebih banyak anak lagi untuk mengganti posisinya itu.“ Lalu, Elkana dan Hana kembali.

Tuhan Berfirman Kepada Samuel

Samuel melayani Tuhan dengan menolong imam Eli. Tetapi pada masa itu Tuhan tidak banyak berbicara kepada bangsa itu, ataupun menampakkan diri kepada mereka di dalam mimpi.

Pada suatu malam, imam Eli yang matanya hampir buta, sedang berbaring di tempat tidur seperti biasanya. Dan Samuel sedang tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lampu rumah Allah masih menyala ketika Tuhan memanggilnya.

Samuel menjawab, “Ya, bapa.” Ia berlari kepada imam Eli dan berkata, “Ya, bapa. Bukankah bapa memanggil aku?”

Imam Eli menjawab, “Aku tidak memanggil engkau, anakku. Tidurlah kembali.” Lalu Samuel kembali.

Kembali suara Tuhan terdengar memanggil Samuel. Lalu bangunlah Samuel dan pergi kepada imam Eli, serta berkata, “Ya, bapa. Bukankah bapa memanggil aku?”

Tetapi imam Eli berkata kepadanya, “Aku tidak memanggil engkau, anakku. Kembalilah tidur.

Samuel belum menyadari bahwa Tuhan sedang memangginya, karena inilah pertama kalinya Tuhan berfirman kepada dirinya. Ketika Tuhan berfirman untuk yang ketiga kalinya pada malam itu, maka Samuel pergi kembali kepada imam Eli dan berkata, “Ya, bapa. Bukankah bapa memanggil aku?”

Sekarang tahulah imam Eli bahwa Tuhanlah yang sedang berfirman kepada Samuel, dan imam Eli berkata kepadanya, “Kembalilah tidur. Apabila Ia berfirman kepadamu lagi, maka katakanlah, 'Tuhan, inilah hambamu. Berfirmanlah, dan aku akan mendengarkan.” Sekali lagi Samuel kembali tidur.

Tuhan datang dan berdiri di samping Samuel. Ia memanggilnya seperti yang telah Ia lakukan sebelumnya, “Samuel! Samuel!”

Anak itu menjawab, “Tuhan, inilah hambamu. Berfirmanlah dan aku akan mendengarkan.”

Tuhan berfirman, “Samuel, Aku akan melakukan sesuatu yang akan mengejutkan setiap orang yang mendengar hal ini! Aku akan menghukum imam Eli dan keluarganya, seperti yang Aku telah janjikan. Imam Eli mengetahui tentang banyak hal buruk yang telah dilakukan oleh anak laki-lakinya, namun ia tidak mencoba untuk melarang mereka. Oleh karena itulah, Aku berfirman bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya. Aku mengingatkan imam Eli bahwa korban dan persembahan tidak dapat menghapuskan hal buruk yang keluarganya telah lakukan.”

(25)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Samuel Memberitahukan Imam Eli Tentang Penglihatan Semalam

Pada keesokkan paginya, Samuel bangun dan membuka pintu rumah Tuhan. Dia takut untuk mengatakan kepada imam Eli tentang apa yang Tuhan telah katakan kepadanya itu. Tetapi imam Eli memanggil Samuel dan berkata, “Apa yang Allah katakan kepadamu itu? Katakanlah semuanya! Kiranya Tuhan akan menghukum engkau dengan berat, apabila engkau tidak katakan dengan jujur setiap kata yang Ia firmankan kepada engkau semalam!”

Akhirnya Samuel mengatakan semuanya itu kepada imam Eli, dan tidak menyembunyikan suatu rahasia apapun. Imam Eli berkata, “Biarlah karena Ia adalah Tuhan, dan berkuasa melakukan apapun yang dipandang-Nya baik.”

Tuhan Menyertai Samuel

Ketika Samuel bertambah dewasa, maka Tuhanpun menyertainya, dan membuat segala yang Ia firmankan terjadi. Akhirnya, setiap orang di negeri itu, dari kota Dan di utara sampai kota Bersyeba di selatan, mengetahui secara pasti bahwa Samuel adalah seorang nabi Tuhan. Di Silo, Tuhan selalu berfirman kepada Samuel dan menunjukkan kepadamya seperti apa Dia itu.

1. Apa yang Samuel lakukan, ketika ia berada di rumah Tuhan? (Samuel melayani Tuhan dengan menolong imam Eli.)

2. Apa tang terjadi pada suatu malam, sementara Samuel sedang tidur? (Tuhan memanggilnya.)

3. Apa yang Tuhan firmankan kepada Samuel yang akan Ia lakukan? (Menghukum imam Eli dan keluarganya.)

4. Mengapa Tuhan akan menghukum imam Eli dan keluarganya? (Anak laki-laki imam Eli melakukan banyak hal buruk dan imam Eli tidak mencoba melarang mereka.)

5. Ketika Samuel bertambah dewasa, setiap orang tahu bahwa ia adalah seorang ____________________. (nabi Allah)

(26)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Mengapa Allah memilih Samuel menjadi nabi-Nya, dan bukan anak laki-laki imam Eli?

2. Apakah kamu sering ingin melakukan hal yang benar, ketika orang-orang di sekitarmu melakukan apa yang salah?

3. Ketika lain kali, kamu menemukan kebenaran yang sulit dilakukan, apa yang akan kamu perbuat?

AKTIVITAS 1

Samuel menunjukkan kasihnya kepada Allah dengan menjadi seorang yang baik. Dalam aktivitas ini, murid-murid Anda akan membuat gambar tentang perbuatan yang menyatakan kasih kepada Allah dan perbuatan yang sebaliknya.

Bahan:

Papan poster untuk setiap kelompok Spidol besar untuk setiap kelompok Petunjuk:

Bagilah murid-murid menjadi tiga atau empat kelompok dengan variasi umur yang berbeda. Yang dewasa dapat menolong dengan menulis. Buatlah sebuah garis menurun di tengah papan poster, buatlah dua kolom. Pada kolom kiri, murid-murid dapat membuat daftar perbuatan yang menunjukkan kasih kepada Allah. Pada kolom kanan, mereka dapat membuat daftar perbuatan yang tidak menunjukkan kasih kepada Allah. Murid-murid dapat menggambarkan setiap perbuatan itu.

Apakah Engkau Juga?

Samuel Mengasihi Allah.

(27)

AKU DAPAT

TUNJUKKAN

KASIH KEPADA ALLAH

DENGAN:

AKU TIDAK DAPAT

TUNJUKKAN

KASIH KEPADA ALLAH

DENGAN:

Menyanyikan pujian

(gambar)

Menjadi serakah

(gambar)

Menolong yang miskin

(gambar)

Berdusta kepada sesama

(gambar)

Membaca Alkitab

(gambar)

Berkelahi

dengan saudaraku

(gambar)

Berdoa kepada Allah

(gambar)

Bermain ketika harus

kerjakan kerjaan rumah

(28)

"Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu."

(Ams. 16:3)

Samuel Kecil Tinggal Di Rumah Allah Dan Menolong Imam Eli

(29)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: 1 Sam. 8:1-22; 10:17-25 Kebenaran Alkitab:

Allah, yang tidak tampak dan maha hadir, adalah Raja kita. Tujuan Pelajaran:

Percaya kepada Allah, sekalipun kita tidak dapat melihat-Nya. Ayat Hafalan:

“Aku percaya kepada Tuhan.” (Mzm. 31:7b) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Bapa kami yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena telah membawa kami ke mari untuk menyembah-Mu. Sekalipun kita tidak dapat melihat-Mu, tetapi kami tahu bahwa Engkau ada di sini dan begitu mengasihi kami. Tolonglah kami untuk selalu mengikuti-Mu, karena Engkau adalah Raja kami. Kiranya Roh-Mu membimbing kami saat mempelajari tentang raja Israel yang pertama ini. Haleluya, Amin.

Sistem Kerajaan Di Israel

Membiarkan adanya seorang raja di Israel adalah keputusan yang sulit bagi Samuel. Pada waktu itu, bangsa Israel berbeda dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Tuhan yang maha tahu dan maha hadir adalah Raja dan Penguasa mereka. Peraturannya adalah adil dan jujur kepada setiap pribadi. Samuel mengingatkan tua-tua bangsa Israel tentang kejahatan sistem kerajaan, bagaimana raja akan menindas mereka, memungut pajak atas mereka dan memperbudak mereka yang semuanya ini segera terjadi di Israel.

Membuang Undi-Urim Dan Tumim

Saat bangsa Israel memilih raja pertama, mereka memakai cara dengan membuang undi atau memakai Urim dan Tumim, yaitu dua batu tipis yang dibawa oleh imam besar. Dalam banyak hal, bangsa Israel memakai cara ini untuk memastikan kehendak Allah. (Im. 16:8; Yos. 7:14-15; 1 Taw. 24:5; Neh. 10:34) Hanya sedikit diketahui tentang Urim dan Tumim, tetapi batu-batu ini adalah batu berharga yang Allah pakai untuk memberikan petunjuk kepada umat-Nya. Imam besar menyimpan batu-batu tersebut pada jubah bagian dadanya. Beberapa sarjana teologi menduga bahwa Urim menunjukkan jawaban “tidak”, sedangkan

Bangsa Israel Menginginkan

Seorang Raja

PELAJARAN

(30)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Tumim menunjukkan jawaban “ya”. Setelah berdoa, imam akan menggoyangkan batu dan Allah akan membuat salah satunya terjatuh.

Pandangan lain ialah Urim dan Tumim adalah benda kecil yang masing-masing mempunyai sisi ”ya” dan sisi “tidak”. Imam akan menggoyangkan keduanya. Apabila keduanya jatuh pada sisi ”ya” berarti jawaban Allah positif. Sedangkan apabila keduanya jatuh pada sisi ”tidak” berarti jawaban Allah negatif. Satu ”ya” dan satu “tidak” berarti tidak ada jawaban. Penggunaan batu undian bukanlah takhayul, tetapi menyatakan kedaulatan Allah atas segala sesuatu. Penggunaan terakhir batu undian adalah ketika memilih dua calon pengganti Yudas (Kis. 1:26). Namun, tidak dipakai lagi setelah itu dalam gereja, karena para jemaat telah dipenuhi oleh Roh Kudus.

Bangsa Israel menginginkan seorang raja yang dapat mereka lihat, seperti bangsa lainnya di sekitar mereka. Mereka telah melupakan bahwa Allah yang maha kuasa adalah Raja mereka. Kita sebagai orang Kristen seringkali lupa bahwa Tuhan adalah Raja kita dan mencari hal lainnya yang kita percayai dan menaruh pengharapan terhadap hal tersebut.

Pada pelajaran hari ini, Anda akan menolong murid-murid untuk mengerti bahwa sekalipun kita tidak dapat melihat Allah, namun Ia selalu bersama dengan kita. Ia ada di manapun kita berada dan berkuasa untuk melakukan apapun. Sekalipun Tuhan itu sungguh besar dan berkuasa, namun Ia tetap peduli terhadap setiap pribadi dari pada kita! Ia mengetahui setiap rincian kehidupan kita dan apa yang ada di dalam hati kita. Ia mengerti mengapa kita melakukan hal tertentu; Ia mengetahui apa yang kita katakan, bahkan sebelum kita mengatakannya sekalipun. Betapa ajaibnya bahwa Allah begitu peduli terhadap setiap pribadi dari pada kita!

Seharusnya kita merasa terhibur mengetahui bahwa Allah berada di manapun, mengetahui segalanya dan berkuasa untuk melakukan apapun. Karena tidak ada satupun dalam alam semesta ini yang di luar kendali-Nya; kita dapat beriman dan percaya kepada-Nya. Apabila kita bersedia mengikuti petunjuk Allah di dalam hidup kita, maka Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk bekerja pada setiap rincian kehidupan kita.

(31)

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Samuel dan bagaimana ia bertambah dewasa di rumah Tuhan. Bagaimana Samuel melayani Tuhan di Bait Suci? (Samuel menolong imam Eli.) Samuel adalah seorang yang baik dan penolong yang setia dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan kemampuan yang terbaik. Imam Eli memiliki dua orang anak laki-laki yang juga melayani di rumah Tuhan. Bagaimana mereka berbeda dari Samuel? (Mereka mencuri dari Tuhan dengan mengambil bagian persembahan yang akan dikorbankan; mereka tidak melakukan pekerjaannya sebagai seorang imam; bahkan berdosa terhadap Tuhan.) Apa yang dapat kita pelajari dari pelajaran minggu lalu mengenai melakukan suatu tanggung jawab? (Kita harus melakukan suatu tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita itu dengan segenap hati, dan Allah akan membalas kita.)

Pada hari ini, kita akan mempelajari bagaimana bangsa Israel meminta seorang raja. Mereka tidak lagi percaya kepada Allah dan menginginkan seorang raja yang dapat mereka lihat. Mereka ingin seperti bangsa lainnya di sekitar mereka. Sekalipun Allah tidak senang dengan apa yang mereka inginkan, namun Ia memberikan seorang raja juga...

Bangsa Israel Menginginkan Seorang Raja

Samuel memiliki dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama Yoel dan yang kedua bernama Abia. Setelah Samuel berusia tua, ia membiarkan terjadinya perdebatan antara bangsa Israel di Bersyeba. Namun kedua orang anak Samuel tidaklah seperti ayah mereka. Sebaliknya, mereka bukanlah orang yang jujur dan menerima suap untuk melakukan banyak hal yang salah.

Pada suatu hari, tua-tua Israel datang kepada Samuel di Rama dan berkata, “Engkau telah tua dan anak-anakmu tidak mengikuti teladanmu. Kami ingin seorang raja seperti bangsa lainnya. Sekarang pilihlah salah satu dari antara kami!”

KOSA-KATA

PELAJARAN

KISAH PELAJARAN

Suap:

Hadiah yang diberikan kepada seseorang agar mereka melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan.

Menolak:

Tidak menuruti; tidak menerima. Kereta Kuda:

(32)

Samuel merasa begitu sedih, ketika mendengar tua-tua Israel mengatakan bahwa mereka menginginkan seorang raja. Allah yang maha kuasa adalah Raja mereka. Mengapa mereka menginginkan seorang untuk memimpin mereka lagi? Samuel berdoa mengenai hal ini.

Tuhan menjawab, “Samuel, lakukan apapun yang bangsa itu ingin engkau lakukan. Akulah yang mereka tolak sebagai pemimpin mereka, bukanlah engkau. Sejak hari di mana Aku menyelamatkan bangsa-Ku dari Mesir, mereka telah berpaling dari pada-Ku dan menyembah berhala. Dan sekarang mereka melakukan hal yang sama terhadapmu. Lakukan apapun yang mereka minta, tetapi peringatkan dan beritahukan mereka tentang apa yang menjadi hak seorang raja yang akan memerintah mereka itu.”

Samuel Memperingatkan Bangsa Israel

Samuel memberitahukan kepada bangsa Israel yang meminta seorang raja tentang apa yang TUHAN telah firmankan, “Raja akan mengambil anak-anakmu laki-laki untuk menjadi tentaranya. Beberapa orang dari antara mereka akan mengendarai kereta perang, dan yang lainnya akan berlari di depan kereta dan kudanya. Beberapa orang dari antara mereka akan menjadi kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Sedangkan yang lainnya akan ada di ladang raja, menuai tanaman pangannya atau membuat senjata untuk kereta kudanya. Anak-anak perempuanmu akan dipaksa untuk membuat wewangian atau memasak dan membakar roti.

Raja akan mengambil ladang, kebun anggur dan kebun zaitun terbaikmu dan memberikannya kepada para pegawainya. Juga akan mengambil sepersepuluh gandum dan anggurmu, dan akan diberikan kepada para teman dan pegawainya.

Raja akan mengambil para budakmu, anakmu, keledaimu, agar mereka mengerjakan pekerjaannya. Juga akan mengambil sepersepuluh dari domba dan kambingmu. Kamu akan menjadi budak raja, dan akhirnya kamu akan berseru kepada Tuhan terhadap raja yang telah kamu pilih itu untuk menyelamatkanmu. Tetapi Tuhan tidak akan mendengarkan doamu.”

Bangsa Israel Bersikeras Menginginkan Seorang Raja

Bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel. Bahkan, mereka berkata, “Tidak! Kami ingin seperti bangsa lainnya, dan memiliki seorang raja yang akan memimpin kami dalam peperangan.”

Samuel mendengarkan perkataan bangsa itu dan memberitahukan kepada Tuhan tepat seperti apa yang mereka katakan. Tuhan menjawab, “Lakukan apa yang mereka inginkan dan berikan mereka seorang raja!”

Lalu Samuel menyuruh mereka kembali. Saul Terpilih Menjadi Raja

Samuel memanggil bangsa Israel untuk berkumpul di Mizpa dan mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan Allah Israel telah berfirman, “Aku telah menyelamatkan engkau dari kekuasaan orang Mesir, dan dari seluruh bangsa yang mengancammu.”

(33)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

mempersembahkan diri mereka kepada Tuhan, agar Ia dapat memilih seorang raja.” Samuel membawa setiap suku mendekati tempat penyembahan dan Tuhan memilih suku Benyamin. Kemudian Samuel membawa setiap kaum ke sana, dan Tuhan memilih kaum Matri. Akhirnya, Saul, anak dari Kisi terpilih. Tetapi, ketika tiba saatnya untuk menobatkan raja, maka tidak seorangpun dapat menemukannya.

Bangsa itu berdoa, “Tuhan, apakah Saul berada di sini?” “Ya,” jawab Tuhan. “Saul bersembunyi di antara barang-barang.”

Berlarilah orang ke sana dan mendapatkan Saul, dan ketika ia berdiri dari bahu ke atas, ternyata ia lebih tinggi daripada siapapun. Samuel berkata, “Lihatlah lebih dekat orang yang telah dipilih Tuhan itu! Tidak ada seorangpun yang seperti dia!”

Setelah Samuel menjelaskan hak dan kewajiban seorang raja, maka ia menuliskannya pada suatu gulungan kitab dan meletakkannya di rumah Tuhan. Lalu, Samuel menyuruh bangsa itu kembali.

1. Ketika tua-tua Israel datang kepada Samuel, apa yang mereka minta? (Seorang raja.)

2. Siapakah yang mereka tolak sebagai raja mereka? (Tuhan mereka sendiri.) 3. Hal apa saja yang Samuel telah peringatkan kepada mereka yang akan

dilakukan oleh seorang raja? (Raja akan membuat bangsa itu menjadi tentaranya dan bekerja kepadanya; ia akan mengambil ladang dan tanah terbaiknya mereka; juga akan memungut pajak dari mereka, serta menjadikan mereka budaknya.)

4. Apakah bangsa itu masih menginginkan raja setelah Samuel memperingatkan mereka? (Ya.)

5. Siapa yang terpilih menjadi seorang raja? (Saul.) Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Sekalipun kita tidak dapat melihat Allah, bagaimana kita tahu bahwa Ia berada di sini?

2. Mengapa kita harus percaya bahwa Allah melakukan hal yang benar bagi kita? 3. Bagaimana kamu tahu bahwa Allah peduli, terutama terhadap kamu?

(34)

AKTIVITAS 1

Saul dipilih oleh Allah untuk menjadi seorang raja bangsa Israel yang pertama. Apa yang akan dilakukan oleh seorang raja yang baik?

Petunjuk:

Berilah tanda untuk hal yang diperlukan oleh seorang pemimpin yang baik itu. _____ Mendengarkan orang lain

_____ Memberitahukan setiap orang apa yang harus dilakukan _____ Menolong orang lain melakukan tugasnya

_____ Meminta pertolongan ketika memerlukannya _____ Mencoba untuk berlaku adil kepada setiap orang _____ Menyetujui apapun yang teman-temannya inginkan _____ Menunjukkan kasih kepada setiap orang

_____ Berdoa untuk orang lain

_____ Mengambil apa saja yang ia sukai

_____ Berteman dengan mereka yang suka melakukan hal yang jahat

Hal apa lagi yang kamu pikirkan dapat membentuk karakter seorang pemimpin yang baik itu?

Yang Berkenan Bagi Allah?

Apakah Saul Menjadi Raja

AKTIVITAS 2

Bagilah murid-murid Anda menjadi tiga kelompok. Tugaskan setiap kelompok untuk memilih satu dari antara tiga tokoh berikut ini: Samuel, Saul dan Eli. Berikan setiap kelompok selembar kertas dan mintalah mereka untuk menggambarkan tokoh pilihan mereka itu. Kemudian, mintalah mereka untuk bekerja sama menggambarkan tokoh pilihan mereka. Mintalah perwakilan setiap kelompok menggambarkan hubungan yang ada pada tokoh (lihat contoh di bawah ini). Terakhir, mintalah mereka memikirkan apakah tokoh pilihan mereka itu adalah seorang pemimpin yang baik. Tanyakan alasan jawaban mereka itu.

Bagi Allah?

(35)

AKTIVITAS PILIHAN

Kisah Aplikasi Kehidupan

Akankah Kamu Menjadi Pemimpin Yang Baik?

Pemilihan kelas akan segera tiba dan Patrick ingin menjadi ketua kelas. “Ketua kelas harus mengatakan kepada setiap orang murid apa yang harus dilakukan,” kata Patrick kepada saudara perempuannya Jennifer.

“Ketua kelas harus bekerja keras juga,“ kata Jennifer. “Apabila kamu adalah ketua kelas, maka kamu harus pastikan setiap orang murid itu melakukan tugasnya. Kamu juga harus menyerahkan segala hal yang akan kamu lakukan.”

“Tetapi ketua kelas harus memimpin setiap pertemuan, “ kata Patrick. “Aku ingin menjadi ketua kelas.”

Wilson juga ingin menjadi ketua kelas. Setiap orang menyukai Wilson. Dia memiliki peringkat yang baik di sekolah. Patrick akan lebih sulit mendapatkan suara daripada Wilson.

Hari pemilihan kelas telah tiba. Patrick pergi ke sekolah lebih awal, tetapi Wilson telah ada di sana. Delapan suara untuk Wilson dan empat suara untuk Patrick.

Patrick sungguh sedih. Dia tahu bahwa hanya ada seorang yang dapat menjadi ketua kelas, tetapi ia ingin menjadi ketua kelas. Setelah kelas selesai, ia mulai pergi ketika Wilson menghentikannya.

“Patrick, kamu adalah salah seorang pemimpin terbaik di kelas kita,” kata Wilson. “Setiap orang berpikir demikian. Maukah kamu bekerja sama denganku dalam merencanakan pertemuan kita? Menjadi ketua kelas adalah suatu pekerjaan yang besar dan aku tahu bahwa aku tidak dapat mengerjakan semuanya.”

Patrick begitu terkejut, karena Wilson telah meminta dirinya untuk menolongnya. “Tentu, Wilson. Aku dengan sungguh senang mau bekerja sama denganmu.”

Ketika Patrick pulang, maka ia dengan tidak sabar mengatakannya kepada Jennifer. “Tebak apa?” serunya. “Aku dapat suatu pekerjaan besar untuk dilakukan. Wilson telah dipilih menjadi ketua kelas, tetapi ia memintaku untuk menolongnya.”

“Bagus,” kata Jennifer. Sambil memberikan Patrick pelukan yang erat. “Kamu akan melakukan pekerjaan ini dengan baik.”

Pertanyaan Diskusi:

Apakah salah dengan motivasi Patrick ingin menjadi ketua kelas? Bagaimana sikap Patrick tentang perubahan kepemimpinan dalam kisah ini?

(36)

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan."

(Yer. 29:11a)

(37)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: 1 Sam. 13:1-15 Kebenaran Alkitab:

Allah ingin kita taat sepenuhnya kepada-Nya. Tujuan Pelajaran:

Menaati seluruh perintah Tuhan. Ayat Hafalan:

“Mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan.” (1 Sam. 15:22b) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena telah mengumpulkan kami di sini untuk menyembah-Mu dan mempelajari firman-Mu yang kudus. Kami ingin mempelajari semua perintah-Mu, agar kami dapat menaati semua perintah-Mu. Tolonglah pimpin kami pada hari ini selama kami mempelajari mengenai raja Saul dan bagaimana Engkau menolaknya, karena ia tidak menaati-Mu. Kuatkan kami agar kami dapat selalu menaati firman-Mu yang Kudus. Haleluya, Amin.

Korban Bakaran Saul Yang Melanggar HukumTaurat

Sebelum peperangan, Samuel mengatakan kepada Saul untuk mengumpulkan pasukan dan menantikannya datang untuk mempersembahkan korban bagi mereka. Menurut hukum Taurat, korban hanya dapat dipersembahkan oleh para imam. (Bil. 18:7; 3:10) Samuel terlambat dan pasukan Saul mulai gelisah, sehingga Saul mempersembahkan korban seorang diri. Samuel memberitahu Saul bahwa kerajaannya akan diambil, karena ia tidak mematuhi perintah Tuhan. (1 Sam. 13:13-14)

Tuhan Menolak Saul

PELAJARAN

(38)

Melebihi:

Bertambah secara jumlah. Persembahan:

Pemberian kepada Tuhan.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Mungkin sebagian besar dari antara kita memiliki hati yang mematuhi Allah, tetapi terkadang kita bersalah karena hanya taat sebagian. Namun, ketika Allah memberikan perintah, maka Dia mengharapkan kita dapat mentaati-Nya secara menyeluruh. Kita menyenangkan Allah dengan menunjukkan kesungguhan kita kepada-Nya melalui ketaatan kita. Ada saatnya, kita dicobai untuk melakukan hanya sebagian dari firman Allah. Contoh: Di dalam Ef. 4:25 dikatakan, “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.” Apakah kita pernah dengan sengaja disuruh melakukan hanya sebagian dari kebenaran? (Diskusikan dengan murid-murid Anda). Apakah kita hanya mematuhi sebagian saja, ketika ibu dan ayah mengatakan kepada kita untuk melakukan sesuatu? Di dalam Mat. 5:44, Allah berfirman kepada kita, “kasihilah musuhmu.” Apakah kita hanya mengasihi mereka yang berbuat baik kepada kita?

Selama kita belum menaati Allah, tentu ibadah kita tidak berkenan di hadapn-Nya. Di dalam 1 Sam. 15:22 menyatakan, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan?”

Tetapi bagaimana mungkin menaati seluruh perintah Allah? Kita perlu memohon kepada Allah untuk memberikan kita kekuatan dan kemauan untuk melakukan semua yang Allah firmankan. Tanpa Allah, tentu kita tidak dapat melakukan apapun. Allah memerintahkan kepada kita untuk menaati seluruh firman-Nya. Kemudian, kita dapat berserah terhadap kekuatan Allah untuk membantu kita menaati-Nya.

(39)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana bangsa Israel meminta seorang raja. Mengapa mereka menginginkan seorang raja? (Mereka menolak Tuhan sebagai Allah, dan menginginkan seorang raja yang dapat mereka lihat; mereka ingin seperti bangsa lainnya di sekitar mereka.) Apa yang Samuel peringatkan seorang raja akan lakukan terhadap mereka? (Seorang raja akan menjadikan mereka bekerja untuknya; dia akan mengambil tanah terbaik mereka, dan lain sebagainya). Apakah bangsa Israel masih menginginkan seorang raja? (Ya.) Siapakah yang terpilih menjadi seorang raja? (Saul.) Apa yang dapat kita pelajari dari pelajaran minggu yang lalu? (Bahwa Yesus Kristus adalah Raja kita; sekalipun kita tidak dapat melihat-Nya, namun kita harus selalu percaya kepada-Nya).

Pada minggu ini, kita akan mempelajari mengenai Saul dan apa yang ia lakukan setelah menjadi seorang raja…

Orang Israel Dan Orang Filistin Berperang

Setelah Saul menjadi seorang raja, ia memilih tiga ribu orang Israel untuk berperang melawan orang Filistin. Dua ribu orang bersamanya dan seribu orang bersama anaknya Yonatan. Saul mengirim pasukan selebihnya untuk kembali.

Sekarang Yonatan menyerang kemah orang Filistin di Geba dan mereka telah mendengar hal tersebut. Lalu, Saul menyuruh meniup sangkakala dan mengumumkan ke seluruh negeri, “Seluruh orang Ibrani, dengarlah! Saul telah menyerang kemah orang Filistin!” Bangsa itu diperintahkan untuk mengikuti Saul di Gilgal.

Kemudian orang Filistin berkumpul untuk berperang melawan orang Israel dengan tiga ribu kereta berkuda, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan tentara yang terlalu banyak untuk dihitung. Mereka berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen. Ketika orang Israel melihat bahwa mereka kalah jumlah dengan orang Filistin, maka mereka mulai bersembunyi di gua dan hutan, di antara bukit batu dan liang batu. Beberapa orang Israel meninggalkan kemahnya dan menyeberangi sungai Yordan ke daerah lainnya.

Saul Mempersembahkan Korban Bakaran Seorang Diri

Saul tinggal di Gilgal dan seluruh pasukan tentaranya gemetar ketakutan. Dia menunggu Samuel tujuh hari lamanya untuk datang mempersembahkan korban kepada Tuhan, seperti yang Samuel telah katakan. Tetapi, Samuel tidak datang ke Gilgal dan rakyat mulai pergi. Maka Saul berkata, “Bawalah kepadaku korban bakaran itu.” Saul mempersembahkan korban bakarannya seorang diri. Hal ini adalah perbuatan dosa di hadapan Tuhan, karena hanya imamlah yang boleh mempersembahkan korban bakaran. Sedangkan Saul bukanlah seorang imam, tetapi ia adalah seorang raja. Baru saja ia selesai mempersembahkan korban bakaran, maka Samuel datang dan Saul menemuinya.

“Apa yang telah kauperbuat?” tanya Samuel.

Saul menjawab, “Ketika aku melihat rakyat itu pergi dan engkau tidak datang pada waktu yang telah kaukatakan dan orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,

(40)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

maka pikirku, "Sebentar lagi orang Filistin akan datang dan menyerangku, sedangkan aku belum memohon pertolongan Tuhan. Jadi pikirku aku harus mempersembahkan korban bakaran.”

“Perbuatanmu itu bodoh,” kata Samuel. “Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan; sekiranya engkau mengikuti perintah-Nya, maka engkau dan keluargamu akan memerintah Israel untuk selamanya. Tetapi sekarang engkau tidak akan lagi memerintah Israel. Karena engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Dia telah memilih seseorang yang berkenan kepada-Nya dan menjadikannya pemimpin umat-Nya.”

Samuel meninggalkan Gilgal dan pergi ke Gibea di Benyamin. Saul menghitung rakyatnya yang bersama-sama dengannya dan jumlahnya kira-kira ada enam ribu orang.

1. Siapa yang membuat orang Israel berkumpul untuk berperang? (Orang Filistin.) 2. Mengapa orang Israel mulai berlari dan bersembunyi? (Mereka kalah

jumlahnya dengan orang Filistin.)

3. Apa yang Saul nantikan untuk dilakukan oleh Samuel? (Mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan.)

4. Mengapa Saul mempersembahkan korban bakaran seorang diri? (Samuel terlambat datang dan rakyat mulai meninggalkan dirinya.)

5. Mengapa Allah tidak menginginkan Saul menjadi seorang raja lagi? (Saul tidak mengikuti perintah Tuhan.)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Allah ingin kita taat kepada perintah-Nya. Di manakah kita dapat menemukan perintah Allah? Apakah Sepuluh Perintah Allah?

2. Allah telah memberikan kita banyak perintah. Bagaimana kita dapat melakukannya?

(41)

AKTIVITAS 1

Gunakan kode ini untuk menyelesaikan teka-teki di bawah ini:

1. Ketika aku melakukan hal yang salah, mengapa harus berdoa kepada Allah? __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __. 13 5 13 15 8 15 14 1 12 12 1 8 1 13 16 21 14 9 4 15 19 1 11 21 __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ - __ __ __. 2. Allah mengasihi mereka yang 20 1 1 20 11 5 16 1 4 1 14 25 1

__ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __. 3. Kita harus taat terhadap 19 5 16 21 12 21 8 8 21 11 21 13 1 12 12 1 8

Dosa vs Ketaatan

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

U

V

W

X

Y

Z

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12

13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

A

B

C

D

AKTIVITAS 2

Saul tidak mencari Allah, bahkan ia tidak menaati Allah. Kita adalah anak-anak Allah dan harus mencari Allah.

Petunjuk:

Ikuti jejak sampai ke tengah jalan yang simpang siur. Tulislah huruf yang kamu lewati pada jalan yang benar. Perkataan yang kamu buat adalah dari Yer. 29:13. Itu adalah janji Allah kepada semua orang yang mencari-Nya.

Catatan:

"Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati."

(Yer. 29:13)

(42)

"Sesungguhnya,

mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan."

(43)

Pengurapan

Ketika seseorang diurapi, minyak dicurahkan di atas kepala atau orang tersebut diolesi dengan urapan. Pengurapan dalam Perjanjian Lama dipakai untuk menentukan orang yang dipakai oleh Allah. Perjanjian Lama menyebutkan suatu peritstiwa di mana nabi yang diurapi. (1 Raj. 19:16) Pada umumnya penggunaan pengurapan terdapat dalam wewenang para penguasa. (2 Sam. 2:14; 1 Raj. 1:39; 1 Taw. 29:22) Dengan cara inilah seorang raja menjadi “hamba Allah”.

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: 1 Sam. 16:1-13 Kebenaran Alkitab:

Allah menghakimi kita menurut apa yang ada di dalam hati kita. Tujuan Pelajaran:

Belajar untuk tidak menilai dari penampilan. Ayat Hafalan:

“Tuhan melihat hati.” (1 Sam. 16:7b) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena kasih-Mu yang ajaib dan perlindunganMu selama minggu yang lalu. Kami datang kembali di sini untuk menyembah-Mu dengan segenap hati kami. Kami tahu bahwa Engkau adalah Allah yang tidak menilai kami dari penampilan luar, tetapi menurut apa yang di dalam diri kami. Tolonglah kami untuk mengasihi-Mu dengan segenap hati kami, dan tolonglah kami juga untuk saling mengasihi, tidak peduli bagaimana penampilan luar seseorang. Haleluya, Amin.

Samuel Mengurapi Daud

PELAJARAN

(44)

KOSA-KATA

PELAJARAN

Mengurapi:

Menuangkan minyak atau menggosokkan minyak urapan pada sesuatu atau seseorang.

Minyak Zaitun:

Minyak yang digunakan untuk dituangkan di atas kepala seseorang yang dipilih untuk menjadi seorang imam ataupun raja.

Tampan:

Penampilan yang membuat seseorang menarik untuk dipandang.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Pada minggu ini, Anda dapat menolong murid-murid mengerti bahwa Allah tidak menilai seseorang dari penampilan luar, tetapi melihat dari dalam hati kita. Yang menjadi masalah sesungguhnya bagi Allah adalah hati kita terhadap-Nya. Allah adalah satu-satunya yang mengenal hati kita, baik Anda maupun diri sendiri; baik perasaan maupun pikiran yang terdalam sekalipun. Mungkin kita tahu banyak Ayat Hafalan tentang mengasihi sesama, tetapi jauh di dalam hati kita seringkali berpikiran jahat tentang orang lain. Mungkin di dalam kelas saat pelajaran agama berlangsung, kita menyanyikan pujian tentang mengasihi Yesus, tetapi selama satu minggu ini, kita jarang memikirkan-Nya. Jelaskan kepada murid-murid Anda bahwa cepat atau lambat, apa yang kita pikirkan dan rasakan akan keluar dari apa yang kita katakan dan lakukan. Mungkin kita dapat membodohi orang tua atau guru kita untuk sementara waktu, tetapi ketika Allah melihat hati kita, Dia melihat kebenarannya.

Allah ingin perbuatan baik kita nyata terhadap-Nya dan yang lainnya dimulai dari dalam hati kita. Alkitab mengatakan kepada kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Ams. 4:23) Doronglah murid-murid untuk menguji hati mereka pada minggu ini, dan tanyakan kepada Allah apakah ada sesuatu yang tidak menyenangkan-Nya. Apabila ada, mereka harus mengakui dan bertobat kepada Allah di dalam doa, sehingga hati mereka beroleh kebenaran di hadapan-Nya. Setelah kita memperbaiki hati kita di hadapan Allah, maka tindakan kita akan segera mengikutinya.

(45)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana Saul berbuat dosa terhadap Allah dengan tidak menaati perintah-Nya. Apakah kamu masih ingat apa yang ia lakukan? (Benar, Saul mempersembahkan korban bakaran yang hanya imam yang diharuskan untuk mempersembahkannya.) Karena Saul melakukan hal ini, maka firman apa yang Allah nyatakan untuk Dia lakukan? (Allah telah memilih seseorang menjadi raja; Saul dan keluarganya tidak akan lagi memerintah bangsa Israel.) Apa yang dapat kita pelajari dari ketidaktaatan Saul? (Kita harus selalu menaati perintah Tuhan.)

Pada minggu ini, kita akan mempelajari bagaimana Allah memilih seseorang untuk menjadi raja, seseorang yang hatinya sama dengan Allah...

Tuhan Memberitahu Samuel Untuk Memilih Seorang Raja Lain

Pada suatu hari, Tuhan berfirman kepada nabi Samuel, “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena raja Saul? Aku telah menolaknya sebagai raja Israel. Ambillah minyak zaitun dan pergilah kepada Isai yang tinggal di Betlehem. Aku telah memilih salah satu dari antara anak-anaknya.

Samuel menjawab, “Apabila aku melakukan hal itu, maka Saul akan mengetahuinya dan membunuh aku.”

Tuhan berfirman, “Bawalah seekor anak lembu dan katakanlah engkau pergi ke sana untuk mempersembahkan korban kepada-Ku. Undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu dan Aku akan menunjukkan kepadamu salah seorang anaknya yang dipilih.”

Samuel Memilih Seorang Dari Anak Isai

Samuel melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Tetapi ketika ia tiba di Betlehem, maka tua-tua di kota itu datang dengan gemetar dan bertanya kepadanya, “Adakah kedatanganmu ini membawa berkat?”

“Ya, benar!” jawab Samuel. “Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Persiapkanlah dirimu untuk mengambil bagian di dalam upacara pengorbanan itu, lalu ikutlah denganku.” Samuel juga mengundang Isai dan anak-anaknya dan mengatakan hal yang sama kepada mereka.

Ketika Isai dan anak-anaknya sampai di sana, maka Samuel melihat anak Isai yang tertua, Eliab, dan berpikir, “Dialah pasti yang telah dipilih oleh Tuhan.”

Tetapi Tuhan berfirman kepada Samuel, “Jangan memilihnya hanya karena ia tinggi dan tampan. Bukanlah ia yang Aku pilih. Manusia menilai seseorang karena penampilannya, tetapi Aku tidak. Aku menilai seseorang dari apa yang ada di dalam hatinya.

Isai berkata kepada anaknya, Abinadab, untuk menghadap kepada Samuel, tetapi Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.”

Setelah itu, Isai menyuruh Syama menghadap Samuel, tetapi kembali Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.” Isai menyuruh ketujuh anaknya menghadap Samuel, tetapi Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.”

Referensi

Dokumen terkait

Ada tiga tujuan yang hendak kita capai pada setiap Bulan Kepedulian yang diselenggarakan : Pertama, agar kasih Tuhan Yesus Kristus sungguh dirasakan oleh anggota

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, kami - Majelis Jemaat GKl Gunsa melaporkan bahwa Majelis Jemaat GKI Gunsa sedang memproses pembelian sebidang

SAKRAMEN BAPTIS KUDUS DEWASA dan SIDI (PENGAKUAN PERCAYA) Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, pada hari Minggu 8 Juli 2018 dalam Kebaktian II, III dan IV

Ada tiga tujuan yang hendak kita capai setiap bulan kepedulian diselenggarakan: pertama, agar kasih Tuhan Yesus Kristus sungguh dirasakan oleh anggota masyarakat yang

Kita mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, apabila pada bulan Juni dan Juli 2015, tiga Jemaat yang Tuhan tempatkan di Kelurahan Gunung Sahari Selatan: GKI Gunung Sahari IV/8,

penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita,

Pulanglah dengan berkat dari Allah Bapa, cinta kasih dari Tuhan kita Yesus Kristus, persekutuan dengan Roh Kudus yang menyertai kamu dari sekarang sampai

Mari BeRdoa • Ya Bapa Tuhan, saya memuji Engkau karena telah menempatkan kami di dalam keluarga, komunitas, dan gereja di mana kami dapat saling memperhatikan dan membagikan apa