• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARAN

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Tumim menunjukkan jawaban “ya”. Setelah berdoa, imam akan menggoyangkan batu dan Allah akan membuat salah satunya terjatuh.

Pandangan lain ialah Urim dan Tumim adalah benda kecil yang masing-masing mempunyai sisi ”ya” dan sisi “tidak”. Imam akan menggoyangkan keduanya. Apabila keduanya jatuh pada sisi ”ya” berarti jawaban Allah positif. Sedangkan apabila keduanya jatuh pada sisi ”tidak” berarti jawaban Allah negatif. Satu ”ya” dan satu “tidak” berarti tidak ada jawaban. Penggunaan batu undian bukanlah takhayul, tetapi menyatakan kedaulatan Allah atas segala sesuatu. Penggunaan terakhir batu undian adalah ketika memilih dua calon pengganti Yudas (Kis. 1:26). Namun, tidak dipakai lagi setelah itu dalam gereja, karena para jemaat telah dipenuhi oleh Roh Kudus.

Bangsa Israel menginginkan seorang raja yang dapat mereka lihat, seperti bangsa lainnya di sekitar mereka. Mereka telah melupakan bahwa Allah yang maha kuasa adalah Raja mereka. Kita sebagai orang Kristen seringkali lupa bahwa Tuhan adalah Raja kita dan mencari hal lainnya yang kita percayai dan menaruh pengharapan terhadap hal tersebut.

Pada pelajaran hari ini, Anda akan menolong murid-murid untuk mengerti bahwa sekalipun kita tidak dapat melihat Allah, namun Ia selalu bersama dengan kita. Ia ada di manapun kita berada dan berkuasa untuk melakukan apapun. Sekalipun Tuhan itu sungguh besar dan berkuasa, namun Ia tetap peduli terhadap setiap pribadi dari pada kita! Ia mengetahui setiap rincian kehidupan kita dan apa yang ada di dalam hati kita. Ia mengerti mengapa kita melakukan hal tertentu; Ia mengetahui apa yang kita katakan, bahkan sebelum kita mengatakannya sekalipun. Betapa ajaibnya bahwa Allah begitu peduli terhadap setiap pribadi dari pada kita!

Seharusnya kita merasa terhibur mengetahui bahwa Allah berada di manapun, mengetahui segalanya dan berkuasa untuk melakukan apapun. Karena tidak ada satupun dalam alam semesta ini yang di luar kendali-Nya; kita dapat beriman dan percaya kepada-Nya. Apabila kita bersedia mengikuti petunjuk Allah di dalam hidup kita, maka Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk bekerja pada setiap rincian kehidupan kita.

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Samuel dan bagaimana ia bertambah dewasa di rumah Tuhan. Bagaimana Samuel melayani Tuhan di Bait Suci? (Samuel menolong imam Eli.) Samuel adalah seorang yang baik dan penolong yang setia dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan kemampuan yang terbaik. Imam Eli memiliki dua orang anak laki-laki yang juga melayani di rumah Tuhan. Bagaimana mereka berbeda dari Samuel? (Mereka mencuri dari Tuhan dengan mengambil bagian persembahan yang akan dikorbankan; mereka tidak melakukan pekerjaannya sebagai seorang imam; bahkan berdosa terhadap Tuhan.) Apa yang dapat kita pelajari dari pelajaran minggu lalu mengenai melakukan suatu tanggung jawab? (Kita harus melakukan suatu tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita itu dengan segenap hati, dan Allah akan membalas kita.)

Pada hari ini, kita akan mempelajari bagaimana bangsa Israel meminta seorang raja. Mereka tidak lagi percaya kepada Allah dan menginginkan seorang raja yang dapat mereka lihat. Mereka ingin seperti bangsa lainnya di sekitar mereka. Sekalipun Allah tidak senang dengan apa yang mereka inginkan, namun Ia memberikan seorang raja juga...

Bangsa Israel Menginginkan Seorang Raja

Samuel memiliki dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama Yoel dan yang kedua bernama Abia. Setelah Samuel berusia tua, ia membiarkan terjadinya perdebatan antara bangsa Israel di Bersyeba. Namun kedua orang anak Samuel tidaklah seperti ayah mereka. Sebaliknya, mereka bukanlah orang yang jujur dan menerima suap untuk melakukan banyak hal yang salah.

Pada suatu hari, tua-tua Israel datang kepada Samuel di Rama dan berkata, “Engkau telah tua dan anak-anakmu tidak mengikuti teladanmu. Kami ingin seorang raja seperti bangsa lainnya. Sekarang pilihlah salah satu dari antara kami!”

KOSA-KATA

PELAJARAN

KISAH PELAJARAN

Suap:

Hadiah yang diberikan kepada seseorang agar mereka melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan.

Menolak:

Tidak menuruti; tidak menerima. Kereta Kuda:

Samuel merasa begitu sedih, ketika mendengar tua-tua Israel mengatakan bahwa mereka menginginkan seorang raja. Allah yang maha kuasa adalah Raja mereka. Mengapa mereka menginginkan seorang untuk memimpin mereka lagi? Samuel berdoa mengenai hal ini.

Tuhan menjawab, “Samuel, lakukan apapun yang bangsa itu ingin engkau lakukan. Akulah yang mereka tolak sebagai pemimpin mereka, bukanlah engkau. Sejak hari di mana Aku menyelamatkan bangsa-Ku dari Mesir, mereka telah berpaling dari pada-Ku dan menyembah berhala. Dan sekarang mereka melakukan hal yang sama terhadapmu. Lakukan apapun yang mereka minta, tetapi peringatkan dan beritahukan mereka tentang apa yang menjadi hak seorang raja yang akan memerintah mereka itu.”

Samuel Memperingatkan Bangsa Israel

Samuel memberitahukan kepada bangsa Israel yang meminta seorang raja tentang apa yang TUHAN telah firmankan, “Raja akan mengambil anak-anakmu laki-laki untuk menjadi tentaranya. Beberapa orang dari antara mereka akan mengendarai kereta perang, dan yang lainnya akan berlari di depan kereta dan kudanya. Beberapa orang dari antara mereka akan menjadi kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Sedangkan yang lainnya akan ada di ladang raja, menuai tanaman pangannya atau membuat senjata untuk kereta kudanya. Anak-anak perempuanmu akan dipaksa untuk membuat wewangian atau memasak dan membakar roti.

Raja akan mengambil ladang, kebun anggur dan kebun zaitun terbaikmu dan memberikannya kepada para pegawainya. Juga akan mengambil sepersepuluh gandum dan anggurmu, dan akan diberikan kepada para teman dan pegawainya.

Raja akan mengambil para budakmu, anakmu, keledaimu, agar mereka mengerjakan pekerjaannya. Juga akan mengambil sepersepuluh dari domba dan kambingmu. Kamu akan menjadi budak raja, dan akhirnya kamu akan berseru kepada Tuhan terhadap raja yang telah kamu pilih itu untuk menyelamatkanmu. Tetapi Tuhan tidak akan mendengarkan doamu.”

Bangsa Israel Bersikeras Menginginkan Seorang Raja

Bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel. Bahkan, mereka berkata, “Tidak! Kami ingin seperti bangsa lainnya, dan memiliki seorang raja yang akan memimpin kami dalam peperangan.”

Samuel mendengarkan perkataan bangsa itu dan memberitahukan kepada Tuhan tepat seperti apa yang mereka katakan. Tuhan menjawab, “Lakukan apa yang mereka inginkan dan berikan mereka seorang raja!”

Lalu Samuel menyuruh mereka kembali. Saul Terpilih Menjadi Raja

Samuel memanggil bangsa Israel untuk berkumpul di Mizpa dan mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan Allah Israel telah berfirman, “Aku telah menyelamatkan engkau dari kekuasaan orang Mesir, dan dari seluruh bangsa yang mengancammu.”

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

mempersembahkan diri mereka kepada Tuhan, agar Ia dapat memilih seorang raja.” Samuel membawa setiap suku mendekati tempat penyembahan dan Tuhan memilih suku Benyamin. Kemudian Samuel membawa setiap kaum ke sana, dan Tuhan memilih kaum Matri. Akhirnya, Saul, anak dari Kisi terpilih. Tetapi, ketika tiba saatnya untuk menobatkan raja, maka tidak seorangpun dapat menemukannya.

Bangsa itu berdoa, “Tuhan, apakah Saul berada di sini?” “Ya,” jawab Tuhan. “Saul bersembunyi di antara barang-barang.”

Berlarilah orang ke sana dan mendapatkan Saul, dan ketika ia berdiri dari bahu ke atas, ternyata ia lebih tinggi daripada siapapun. Samuel berkata, “Lihatlah lebih dekat orang yang telah dipilih Tuhan itu! Tidak ada seorangpun yang seperti dia!”

Setelah Samuel menjelaskan hak dan kewajiban seorang raja, maka ia menuliskannya pada suatu gulungan kitab dan meletakkannya di rumah Tuhan. Lalu, Samuel menyuruh bangsa itu kembali.

1. Ketika tua-tua Israel datang kepada Samuel, apa yang mereka minta? (Seorang raja.)

2. Siapakah yang mereka tolak sebagai raja mereka? (Tuhan mereka sendiri.) 3. Hal apa saja yang Samuel telah peringatkan kepada mereka yang akan

dilakukan oleh seorang raja? (Raja akan membuat bangsa itu menjadi tentaranya dan bekerja kepadanya; ia akan mengambil ladang dan tanah terbaiknya mereka; juga akan memungut pajak dari mereka, serta menjadikan mereka budaknya.)

4. Apakah bangsa itu masih menginginkan raja setelah Samuel memperingatkan mereka? (Ya.)

5. Siapa yang terpilih menjadi seorang raja? (Saul.) Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Sekalipun kita tidak dapat melihat Allah, bagaimana kita tahu bahwa Ia berada di sini?

2. Mengapa kita harus percaya bahwa Allah melakukan hal yang benar bagi kita? 3. Bagaimana kamu tahu bahwa Allah peduli, terutama terhadap kamu?

AKTIVITAS 1

Saul dipilih oleh Allah untuk menjadi seorang raja bangsa Israel yang pertama. Apa yang akan dilakukan oleh seorang raja yang baik?

Petunjuk:

Berilah tanda untuk hal yang diperlukan oleh seorang pemimpin yang baik itu. _____ Mendengarkan orang lain

_____ Memberitahukan setiap orang apa yang harus dilakukan _____ Menolong orang lain melakukan tugasnya

_____ Meminta pertolongan ketika memerlukannya _____ Mencoba untuk berlaku adil kepada setiap orang _____ Menyetujui apapun yang teman-temannya inginkan _____ Menunjukkan kasih kepada setiap orang

_____ Berdoa untuk orang lain

_____ Mengambil apa saja yang ia sukai

_____ Berteman dengan mereka yang suka melakukan hal yang jahat

Hal apa lagi yang kamu pikirkan dapat membentuk karakter seorang pemimpin yang baik itu?

Yang Berkenan Bagi Allah?

Dokumen terkait