• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARAN

KOSA-KATA

PELAJARAN

Mengurapi:

Menuangkan minyak atau menggosokkan minyak urapan pada sesuatu atau seseorang.

Minyak Zaitun:

Minyak yang digunakan untuk dituangkan di atas kepala seseorang yang dipilih untuk menjadi seorang imam ataupun raja.

Tampan:

Penampilan yang membuat seseorang menarik untuk dipandang.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Pada minggu ini, Anda dapat menolong murid-murid mengerti bahwa Allah tidak menilai seseorang dari penampilan luar, tetapi melihat dari dalam hati kita. Yang menjadi masalah sesungguhnya bagi Allah adalah hati kita terhadap-Nya. Allah adalah satu-satunya yang mengenal hati kita, baik Anda maupun diri sendiri; baik perasaan maupun pikiran yang terdalam sekalipun. Mungkin kita tahu banyak Ayat Hafalan tentang mengasihi sesama, tetapi jauh di dalam hati kita seringkali berpikiran jahat tentang orang lain. Mungkin di dalam kelas saat pelajaran agama berlangsung, kita menyanyikan pujian tentang mengasihi Yesus, tetapi selama satu minggu ini, kita jarang memikirkan-Nya. Jelaskan kepada murid-murid Anda bahwa cepat atau lambat, apa yang kita pikirkan dan rasakan akan keluar dari apa yang kita katakan dan lakukan. Mungkin kita dapat membodohi orang tua atau guru kita untuk sementara waktu, tetapi ketika Allah melihat hati kita, Dia melihat kebenarannya.

Allah ingin perbuatan baik kita nyata terhadap-Nya dan yang lainnya dimulai dari dalam hati kita. Alkitab mengatakan kepada kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Ams. 4:23) Doronglah murid-murid untuk menguji hati mereka pada minggu ini, dan tanyakan kepada Allah apakah ada sesuatu yang tidak menyenangkan-Nya. Apabila ada, mereka harus mengakui dan bertobat kepada Allah di dalam doa, sehingga hati mereka beroleh kebenaran di hadapan-Nya. Setelah kita memperbaiki hati kita di hadapan Allah, maka tindakan kita akan segera mengikutinya.

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana Saul berbuat dosa terhadap Allah dengan tidak menaati perintah-Nya. Apakah kamu masih ingat apa yang ia lakukan? (Benar, Saul mempersembahkan korban bakaran yang hanya imam yang diharuskan untuk mempersembahkannya.) Karena Saul melakukan hal ini, maka firman apa yang Allah nyatakan untuk Dia lakukan? (Allah telah memilih seseorang menjadi raja; Saul dan keluarganya tidak akan lagi memerintah bangsa Israel.) Apa yang dapat kita pelajari dari ketidaktaatan Saul? (Kita harus selalu menaati perintah Tuhan.)

Pada minggu ini, kita akan mempelajari bagaimana Allah memilih seseorang untuk menjadi raja, seseorang yang hatinya sama dengan Allah...

Tuhan Memberitahu Samuel Untuk Memilih Seorang Raja Lain

Pada suatu hari, Tuhan berfirman kepada nabi Samuel, “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena raja Saul? Aku telah menolaknya sebagai raja Israel. Ambillah minyak zaitun dan pergilah kepada Isai yang tinggal di Betlehem. Aku telah memilih salah satu dari antara anak-anaknya.

Samuel menjawab, “Apabila aku melakukan hal itu, maka Saul akan mengetahuinya dan membunuh aku.”

Tuhan berfirman, “Bawalah seekor anak lembu dan katakanlah engkau pergi ke sana untuk mempersembahkan korban kepada-Ku. Undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu dan Aku akan menunjukkan kepadamu salah seorang anaknya yang dipilih.”

Samuel Memilih Seorang Dari Anak Isai

Samuel melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Tetapi ketika ia tiba di Betlehem, maka tua-tua di kota itu datang dengan gemetar dan bertanya kepadanya, “Adakah kedatanganmu ini membawa berkat?”

“Ya, benar!” jawab Samuel. “Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Persiapkanlah dirimu untuk mengambil bagian di dalam upacara pengorbanan itu, lalu ikutlah denganku.” Samuel juga mengundang Isai dan anak-anaknya dan mengatakan hal yang sama kepada mereka.

Ketika Isai dan anak-anaknya sampai di sana, maka Samuel melihat anak Isai yang tertua, Eliab, dan berpikir, “Dialah pasti yang telah dipilih oleh Tuhan.”

Tetapi Tuhan berfirman kepada Samuel, “Jangan memilihnya hanya karena ia tinggi dan tampan. Bukanlah ia yang Aku pilih. Manusia menilai seseorang karena penampilannya, tetapi Aku tidak. Aku menilai seseorang dari apa yang ada di dalam hatinya.

Isai berkata kepada anaknya, Abinadab, untuk menghadap kepada Samuel, tetapi Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.”

Setelah itu, Isai menyuruh Syama menghadap Samuel, tetapi kembali Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.” Isai menyuruh ketujuh anaknya menghadap Samuel, tetapi Samuel berkata, “Tuhan tidak memilih dia.”

Samuel Mengurapi Daud Sebagai Raja

Akhirnya, Samuel berkata kepada Isai, “Apakah engkau masih memiliki anak laki-laki yang lainnya?”

Isai menjawab, “Ya, anakku yang bungsu, Daud, sedang menggembalakan domba.”

Samuel berkata, “Suruhlah panggil dia! Kita tidak akan memulai upacara pengorbanan ini sebelum ia datang ke mari.”

Isai menyuruh seseorang menjemput Daud dan ia datang. Daud sehat, parasnya elok dengan pandangan matanya yang bersinar. Tuhan berkata kepada Samuel, “Inilah dia! Urapilah dia dengan minyak zaitun di atas kepalanya.” Samuel menuangkan minyak itu ke atas kepala Daud, sementara saudara-saudara Daud menyaksikannya. Sejak saat itu, Roh Tuhan turun ke atas Daud dan tinggal bersama dengannya.

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

1. Mengapa Allah berfirman kepada Samuel untuk memilih seorang raja lain? (Allah telah menolak Saul, karena ia tidak menaati perintah-Nya.)

2. Ketika Samuel melihat anak sulung Isai, apa yang ia pikirkan? (Samuel yakin bahwa ialah yang Allah pilih.)

3. Mengapa Samuel berpikir seperti itu? (Karena dia tinggi dan tampan.)

4. Apa yang Allah firmankan kepada Samuel? (Allah tidak menilai seseorang dari penampilannya, tetapi menilai menurut apa yang ada di dalam hatinya.)

5. Apa yang sedang dilakukan Daud ketika ia dipanggil? (Menggembalakan domba.)

Pertanyaan yang Direnungkan:

1. Siapa yang akhirnya diurapi menjadi seorang raja? (Daud.) Menurut kamu, apakah mungkin untuk seseorang tampak berbeda dari luar dengan apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya?

2. Apa yang begitu dipermasalahkan Allah terhadap kita? 3. Bagaimana kita dapat menjaga hati di hadapan Allah?

AKTIVITAS 1

Bahan:

Karton berwarna putih dan merah Foto diri ukuran kecil

Krayon atau spidol Penjepit kertas Petunjuk:

1. Gunakan pola pada halaman ini, potonglah hati berwarna putih dengan menggunakan pola hati yang utuh dan hati berwarna merah dengan pola setengah hati.

2. Rekatkan foto diri di tengah-tengah hati yang berwarna putih.

3. Gabungkan kedua karton yang berbentuk setengah hati dan gabungkanlah ke hati yang berwarna putih ditunjukkan oleh lingkaran kecil.

4. Peganglah bagian itu secara hati-hati agar tidak bergeser, tuliskanlah kata-kata: “Tuhan melihat hati.” (1 Sam. 16:7)

5. Sekarang bukalah lebar-lebar hatimu untuk menyatakan hati siapa yang Allah lihat!

Dokumen terkait