• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan:

Pada kartu indeks (Anda dapat memotongnya menjadi setengah bagian); buatlah pertanyaan dari setengah kwartal yang pertama. Buatlah paling tidak satu untuk setiap orang murid. Jangan tuliskan jawabannya. Isolasikan setiap kartu di tengah-tengah tali string yang panjangnya kira-kira 20 inci. Ikatkan atau isolasikan hadiah kecil pada ujung setiap tali string. Tempatkan hadiah tersebut di dalam tas kertas, biarkan ujung tali string yang lainnya keluar dari atas tas tersebut.

Cara:

1. Setiap orang murid bergiliran menarik sebagian tali string keluar dari tas, bacakan pertanyaannya (atau Anda dapat membacakan pertanyaan itu untuknya) dan lalu menyuruh murid tersebut untuk memberikan jawabannya. Apabila murid tersebut menjawab benar, maka ia harus menarik keseluruhan tali itu agar mendapatkan hadiahnya.

2. Apabila murid tersebut menjawab salah, maka ia kembalikan lagi kartu itu ke dalam tas, tinggalkan dengan tali string agak keluar. Setelah semua orang murid mendapat gilirannya, maka mereka yang menjawab salah dapat mencobanya kembali. Anda perlu menolong dengan cepat kepada murid yang telah dua atau tiga kali gagal, agar semua orang murid beroleh hadiahnya.

Goliat

Goliat adalah salah seorang raksasa dan begitu kuat yang disebut dalam Alkitab. Dengan memakai ukuran hasta, Alkitab mencatat tinggi Goliat 9 kaki 9 inci. Baju zirahnya seberat 125 pon dan ujung tombaknya seberat 15 pon. Sebagai perbandingan, rata-rata tinggi prajurit Israel adalah 5 kaki dan membawa tombak seberat 8 pon dan memakai perisai seberat 60 pon. Goliat menggetarkan tentara Israel dan tampak tidak terkalahkan. Namun, Daud membuktikan bahwa Allah dapat menaklukkan musuh terkuat sekalipun.

Umban

Umban adalah senjata pelempar batu yang kuat dan akurat yang dipakai oleh gembala dan pasukan perang. Umban dibuat dari tali kulit panjang yang disambungkan dengan bantalan. Pengumban memegang dua tali pada satu tangan dan menaruh batu pada bantalannya. Lalu mengayunkan batu itu dan melepaskan satu tali, sehingga melayangkan batu tersebut menuju targetnya.

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: 1 Sam. 17:1-11,17-54 Kebenaran Alkitab:

Allah maha kuasa dan dapat menolong kita mengatasi kesulitan apapun. Tujuan Pelajaran:

Memohon kepada Tuhan untuk memberikan keberanian ketika kita merasa takut atau menghadapi kesulitan.

Ayat Hafalan:

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mzm. 46:2)

Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa, karena telah memimpin kami selama minggu yang lalu dan membawa kami kembali ke sini untuk menyembah-Mu. Dapat saja kami memiliki permasalahan atau persoalan yang tidak dapat kami selesaikan. Tolonglah kami untuk bersandar kepada-Mu, ketika kami memiliki kesulitan dan ketakutan, karena Engkaulah Allah yang maha kuasa. Engkau begitu mengasihi kami dan kami pun tahu bahwa apabila kami memohonnya, maka Engkau akan menolong kami selama masa-masa

tersebut. Kiranya roh-Mu menuntun kami melalui pelajaran hari ini. Haleluya, Amin.

Daud Membunuh Goliat

PELAJARAN

KOSA-KATA

PELAJARAN

Baju Zirah:

Baju logam yang dipakai prajurit untuk melindungi dirinya dalam peperangan. Budak:

Seseorang yang dimiliki orang lain, sama seperti mobil atau rumah yang dimiliki oleh orang lain.

Selamat:

Luput dari bahaya.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Biarpun primitif, tetapi senjata ini ampuh adanya. Batu umban yang disebut di Alkitab berdiameter dua atau tiga inci. Prajurit terlatih dapat melempar umban ke target dan tidak meleset. (Hak. 20:16) Dengan keampuhan senjata tersebut, maka sedikit banyak membantu Daud dalam mengalahkan Goliat; tentu selain itu berkat kuasa Allah pula.

Pernahkah murid-murid Anda merasa takut. atau menghadapi situasi sulit? Dalam pelajaran ini, Anda akan menolong mereka untuk dapat memohon keberanian dan kekuatan dari pada Tuhan, sehingga dapat mengatasi perasaan takut dan putus asa mereka. Biarkan mereka mengenal situasi ketika mereka tidak berdaya atau merasa takut. Kita semua pernah merasa takut, tetapi jangan biarkan ketakutan itu mengendalikan diri kita, karena dengan demikian menyatakan kekurangpercayaan kita terhadap Allah. Allah ingin kita menghadapi persoalan dengan penuh keberanian. Memiliki keberanian berarti bersikap tenang dan berani dalam pikiran dan tindakan.

Namun, dari manakah asalnya keberanian itu? Keberanian berasal dari mengetahui bahwa Allah beserta dengan kita, dan Dia mengendalikan apapun. Ketika kita menghadapi masalah, kita dapat melakukan beberapa hal. Kita dapat (1) memikirkan kasih Allah terhadap kita dan bagaimana Dia mengendalikan segala sesuatu dan (2) memohon Allah agar menolong kita untuk menjadi berani dan melakukan perintah Allah. Alkitab berkata, ”Jadilah kuat dan berani. Jangan takut dan gentar, karena Tuhan Allahmu menyertaimu ke manapun engkau pergi.” Saat kita percaya Allah dan mengerti bahwa Dia memiliki kendali, maka kita pun akan memiliki keberanian untuk menghadapi semua kesulitan.

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Dua minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana Daud diurapi menjadi seorang raja. Apakah kamu masih ingat mengapa Allah ingin memilih seorang raja yang baru? (Karena Saul tidak menaati perintah Allah; Allah ingin memilih seseorang yang hatinya serupa dengan-Nya.) Siapakah Daud itu? (Daud adalah anak Isai yang bungsu.) Sekalipun ia adalah anak bungsu, dan tidak dipandang sebagai calon raja berikutnya, namun Daudlah yang dipilih Allah. Apa yang dapat kita pelajari dari pelajaran ini? (Kita telah belajar bahwa Allah melihat hati, bukanlah penampilan seseorang; seharusnya kita juga tidak menilai seseorang dari penampilannya.)

Pada minggu ini, kita akan mempelajari bagaimana Daud berperang melawan seorang raksasa. Raksasa itu menantang setiap pasukan Israel untuk berperang dan mereka merasa takut untuk berperang terhadapnya. Tetapi Daud tahu bahwa Allah bersama dengannya, dan Allah menolongnya berperang melawan raksasa itu. Marilah kita lihat apa yang terjadi, ketika Daud berperang melawan si raksasa Goliat itu…

Orang Israel Dan Orang Filistin Bersiap Untuk Berperang

Orang Filistin bersiap untuk berperang dan membawa tentaranya ke Sokho di tanah Yehuda. Mereka berkemah di suatu tempat yang bernama Efes-Damim, yang terletak di antara Sokho dan kota Azeka. Raja Saul dan tentaranya berkemah di lembah Tarbantin dan siap untuk berperang berhadapan dengan orang Filistin. Tentara Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana.

Pahlawan Tentara Filistin-Goliat

Orang Filistin memiliki seorang pahlawan yang bernama Goliat, yang berasal dari kota Gat. Tingginya lebih dari enam kaki. Goliat memakai ketopong dan baju zirah untuk melindungi dada dan kakinya. Baju zirahnya terbuat dari perunggu dan ia membawa pedang perunggu di belakangnya. Baju zirah yang berada di dadanya itu seberat 125 pon. Tombaknya begitu besar dan juga berat ketopongnya lebih dari lima belas pon. Seorang tentara selalu berjalan di depan Goliat dan membawa perisainya.

Goliat Menantang Bangsa Israel

Goliat keluar dan berkata kepada tentara Israel, “Mengapa kamu mengatur barisan perangmu? Aku seorang tentara Filistin terbaik dan kamu adalah tentara Saul. Pilihlah seorang dari padamu untuk keluar dan berperang melawan aku! Apabila dia dapat membunuhku, maka kami akan menjadi hambamu. Tetapi apabila aku yang membunuhnya, maka kamulah yang akan menjadi hamba kami. Sekarang aku menantang seluruh tentara Israel! Pilihlah seorang untuk melawan aku!” Ketika Saul dan tentaranya mendengar hal tersebut, maka mereka menjadi ketakutan.

Daud Pergi Ke Medan Peperangan

Pada suatu hari, Isai berkata kepada Daud, “Cepat dan bawalah sekarung gandum ini dan sepuluh roti untuk kakakmu di kemah. Dan bawalah sepuluh keju ini kepada kepala pasukan. Tengoklah bagaimana keadaan kakakmu dan bawalah sesuatu untuk ditunjukkan kepadaku bahwa mereka baik-baik saja. Mereka bersama tentara Saul di lembah Tarbantin di mana mereka sedang berperang melawan orang Filistin.”

Pada keesokan paginya, Daud meninggalkan kawanan dombanya kepada seorang penjaga. Dia memuat persediaan dan pergi seperti yang dipesankan ayahnya kepadanya untuk dilakukan. Ketika Daud sampai di kemah, maka pasukan tentara itu sedang mengatur barisan dan bersorak. Tentara Israel dan tentara Filistin berdiri berhadapan satu dengan yang lainnya.

Daud meninggalkan semua barangnya kepada penjaga barang-barang tentara dan pergi ke ke tempat barisan untuk menyapa kakaknya. Ketika Daud sedang berbicara dengan mereka, maka tampillah pahlawan tentara Filistin, Goliat, dan mulailah mencemooh seperti biasanya dan Daud mendengarnya pula.

Ketika tentara Israel melihat Goliat, maka mereka ketakutan dan berlari. Mereka berkata seorang kepada yang lainnya, “Lihatlah bagaimana orang ini maju untuk menghina kita! Raja akan memberikan hadiah yang besar kepada orang yang dapat membunuhnya! Bahkan raja akan memberikan anak perempuannya untuk dinikahi dan keluarganya tidak akan pernah membayar pajak lagi!”

Daud berdiri dekat beberapa orang tentara dan bertanya kepada mereka, “Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan menghentikan cemooh ini dari orang Israel? Pikir Daud bahwa siapakah yang dapat mencemooh tentara Allah yang hidup?” Tentara itu berkata kepada Daud apa yang telah mereka katakan dan apa yang akan diberikan kepada orang yang sanggup membunuh Goliat.

Ketika Eliab, kakak tertua Daud mendengar bahwa ia berbicara dengan tentara itu, maka Eliab menjadi marah dan berkata kepada Daud, “ Apa yang engkau lakukan di sini? Siapa yang akan menjaga kawanan domba di padang? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu! Engkau datang ke sini hanya untuk melihat peperangan!”

Daud menjawab, “Apa yang telah kuperbuat? Tidak bolehkah aku berbicara?” Dia berbalik dan bertanya kepada tentara lainnya tentang hal yang sama yang telah ia tanyakan, dan kembali diberikan jawaban yang sama kepadanya.

Daud Setuju Berperang Melawan Goliat

Beberapa orang tentara melaporkan kepada Saul tentang apa yang Daud katakan dan rajapun menyuruh memanggil Daud, di mana ia berkata kepadanya, “Yang Mulia, katakan kepada orang-orangmu untuk tidak menyerah, karena orang Filistin ini! Akulah yang akan pergi dan berperang melawannya!”

Saul menjawab, “Kamu tidak mungkin menang melawannya! Kamu hanyalah seorang anak kecil, sedangkan ia telah menjadi seorang tentara sepanjang hidupnya.” Tetapi Daud berkata, “Yang Mulia, aku menggembalakan

singa dan beruang, maka Dia pun akan tetap menyelamatkanku dari tangan orang Filistin itu.”

Daud Bersiap Berperang Melawan Goliat

Saul berkata kepada Daud, “Baik, pergilah dan kiranya Tuhan beserta denganmu.”

Lalu Saul mengenakan baju zirahnya kepada Daud dan memberinya ketopong perunggu untuk dipakainya. Daud mengikatkan pedangnya dan mencoba berjalan, karena ia belum terbiasa mengenakan semuanya itu.

“Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini,” kata Daud. “Aku belum pernah memakainya!” Kemudian Daud melepaskan baju zirahnya.

Setelah Daud mengambil tongkat gembalanya, maka ia pergi ke dasar sungai dan mengambil lima batu yang licin yang ditaruhnya di dalam kantong kulit kecilnya. Kemudian, ia mengambil umbannya dan pergi mendekati Goliat.

Goliat Menertawai Daud

Goliat datang menghampiri Daud dengan seorang tentara yang membawa perisai dan berjalan di depannya. Ketika Goliat melihat Daud yang masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya, maka ia mencemoohnya. “Apakah engkau pikir aku ini anjing?” tanya Goliat. “Karena itukah engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu Goliat mengutuki Daud demi nama dewa orang Filistin dan berseru, “Kemarilah! Apabila aku mengalahkanmu, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang buas!”

Daud menjawab, “Engkau datang melawan aku dengan pedang, tombak dan lembing. Tetapi aku datang melawanmu dalam nama Tuhan semesta alam. Dan Dia adalah Allah tentara Israel! Hari ini Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan menjatuhkanmu dan memenggal kepalamu. Dan aku akan memberikan mayatmu kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang buas, sehingga seluruh dunia akan tahu bahwa Israel memiliki Allah! Setiap orang di sini akan melihat bahwa Tuhan tidak memerlukan pedang atau tombak untuk menyelamatkan umat-Nya. Tuhan selalu memenangkan peperangan dan akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami!”

Daud Mengalahkan Goliat

Ketika Goliat mulai mendekat, maka Daud berlari untuk menemui orang Filistin itu dan mengambil sebuah batu dari dalam kantongnya. Dia meletakkan batu itu dalam umban dan melemparkan umban itu dengan tali umbannya. Ketika dia melepaskan tali itu, batu itu melayang dan mengenai dahi Goliat. Batu itu meretakkan tulang tengkoraknya dan Goliatpun jatuh telungkup ke tanah. Daud mengalahkan Goliat dengan sebuah umban dan sebuah batu. Dia membunuhnya tanpa menggunakan sebilah pedangpun.

Dan seketika itu juga Daud berlari menghampiri Goliat. Dia mengambil pedang Goliat dan menggunakan untuk memenggal kepalanya. Ketika orang Filistin melihat bahwa pahlawannya telah mati, maka mereka mulai berlarian. Tetapi tentara Israel dan Yehuda bersorak dan mengejar mereka sampai sejauh Gat dan Ekron. Mayat orang Filistin berserakan di sepanjang jalan menuju Saaraim sampai ke Gat dan Ekron.

Ketika tentara Israel kembali dari pengejaran orang Filistin, maka mereka menjarah perkemahan musuhnya. Daud membawa kepala Goliat ke Yerusalem, tetapi senjata Goliat ditaruhnya dalam kemahnya.

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

1. Siapakah pahlawan raksasa tentara Filistin? (Goliat.)

2. Siapakah yang berani pergi dan berperang melawan Goliat? (Daud.)

3. Mengapa Daud berani berperang melawan Goliat? (Daud tahu bahwa Tuhan ada bersama dengannya dan akan berperang untuknya.)

4. Apa yang Daud gunakan untuk melawan Goliat? (Sebuah umban dan sebuah batu.)

5. Siapa yang memenangkan peperangan? (Daud.) Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Apakah kamu pernah merasa takut dan kuatir?

2. Hal apa saja yang dapat kita lakukan, ketika kita merasa takut atau kuatir? Bagaimana Allah menolong kita untuk menghadapi permasalahan kita itu? 3. Lain kali, apabila kamu merasa takut atau kuatir, apa yang akan kamu lakukan?

AKTIVITAS 1

Petunjuk:

Berilah warna dengan ukuran yang tepat dari Goliat dan tentara Israel. Goliat Tentara Israel

tinggi 4 m tinggi 2 m

tombak 9 kg tombak 4 kg

perisai 70 kg perisai 30 kg

Berapa kali lebih tinggikah Goliat daripada tentara Israel itu? _____ meter lebih tinggi.

Berapa kali lebih beratkah tombak Goliat daripada tombak tentara Israel itu?

Dokumen terkait