• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daud Membiarkan Saul Hidup

PELAJARAN

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Apakah murid-murid Anda pernah begitu marah terhadap seseorang hingga ingin membalasnya? Mungkin seorang teman melakukan sesuatu kepada mereka yang membuat malu mereka di depan yang lainnya; mungkin seseorang mengatakan hal tentang mereka yang tidak benar. Adalah terlalu mudah untuk membalas seseorang yang bermaksud jahat terhadap kita. Dalam pelajaran pada hari ini, tolonglah murid-murid Anda untuk mengerti bahwa Allah senang ketika kita tidak membalas musuh kita. Justru, Allah ingin kita mengasihi mereka dan berdoa untuk mereka.

Alasan yang masuk akal mengapa kita ingin membalas, karena kita merasa kuatir mengenai apa yang orang lain pikirkan, kita merasa sakit hati atau dikhianati oleh seseorang yang kita percayai, atau kita menginginkan cara kita sendiri. Tetapi Allah tidak ingin kita menaruh dendam. Karena itu dapat menunjukkan kita kurang percaya kepada Allah dalam mengatasi situasi yang ada. Firman Allah berkata, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Rm. 12:19) Tolonglah mereka untuk mengerti bahwa Allah tidak ingin kita mencari cara untuk membalas dendam; justru kita harus membiarkan Allah mengendalikan emosi kita dan percaya kepada-Nya dalam mengatasi situasi yang ada. Allah telah berjanji bahwa Dia akan mengatasi mereka yang berbuat salah kepada kita. Kita dapat yakin bahwa Allah akan mengatasi segalanya sesuai dengan waktu-Nya dan dengan cara-Nya yang terbaik.

Komandan:

Orang yang mengepalai seluruh pasukan.

Tombak:

Senjata yang dibuat panjang, seperti sebatang tongkat tipis yang tajam dengan ada kepalanya.

Kegagalan:

Orang yang tidak berhasil melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Setia:

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai Daud dan teman baiknya, Yonatan. Bagaimana kita tahu bahwa Daud dan Yonatan saling mengasihi? (Mereka berjanji akan selalu menjadi sahabat; Yonatan menolong Daud melarikan diri dari bahaya; dan lain sebagainya.) Apa yang dapat kita pelajari dari Daud dan Yonatan? (Mengasihi dan menghargai semua teman kita.)

Pada minggu ini, kita akan mempelajari mengenai Daud dan Saul. Saul begitu iri hati terhadap Daud dan mencoba untuk membunuhnya. Oleh karena itu, Daud harus melarikan diri. Dalam kisah pada hari ini, Daud mendapatkan kesempatan untuk membunuh Saul. Marilah kita lihat apa yang Daud pilih untuk dilakukan…

Saul Mengejar Daud

Tidak lama kemudian, Saul merasa iri hati terhadap Daud, sehingga mencoba untuk membunuhnya lagi, akhirnya Daud harus melarikan diri. Pada suatu hari, beberapa orang dari kota Zif datang kepada Saul di Gibea dan berkata kepadanya bahwa Daud bersembunyi di bukit Hakhila di sekitar ujung selatan padang gurun Yudea. Saul membawa tiga ribu orang tentara terbaiknya dan pergi untuk mencari Daud di padang gurun dekat Zif itu.

Daud Dan Abisai Menyelinap Masuk Ke Perkemahan Saul

Pada saat itu, Daud sedang tinggal di padang gurun. Ketika diberitahukan bahwa Saul sedang mengejarnya, maka ia segera mengirim beberapa orang untuk mencari tahu apakah hal tersebut benar adanya.

Daud menyelinap masuk ke dalam perkemahan Saul. Dia melihat Saul dan panglima tentaranya, Abner, sedang tidur di tengah perkemahan, sedangkan tentara lainnya tidur di sekeliling mereka. Daud bertanya kepada Ahimelekh dan Abisai, saudara Yoab, “Siapakah dari antaramu yang akan ikut denganku ke perkemahan Saul?”

“Aku akan ikut bersamamu!” jawab Abisai.

Pada malam itu, Daud dan Abisai pergi ke perkemahan. Saul sedang tidur dengan tombaknya tertancap di tanah tidak jauh dari kepalanya, sedang Abner dan tentara lainnya juga sedang tidur di sekelilingnya.

Daud Menolak Untuk Membunuh Saul

Abisai berbisik kepada Daud, “Pada hari ini, Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu!” Aku akan menancapkan dia di tanah dengan tombaknya dengan satu tikaman saja!”

Daud berbisik kembali kepadanya, “Jangan membunuhnya! Tuhan akan menghukum siapapun yang membunuh orang yang telah diurapi-Nya. Demi Tuhan yang hidup, Dia akan menghukum Saul dengan membiarkannya mati dengan wajar atau mati dalam peperangan. Tetapi aku berdoa bahwa kiranya Tuhan menjauhkan diriku untuk membunuh orang yang telah diurapi-Nya itu! Marilah kita ambil tombak dan kendi itu dan pergi dari sini!” Lalu Daud mengambil tombak dan kendi dan kedua

orang itu pergi. Tidak seorangpun dari pasukan Saul yang mengetahui apa yang telah terjadi atau tidak ada yang terbangun, karena Tuhan telah membuat mereka semua tidur dengan nyenyak.

Daud Berseru Kepada Abner

Daud dan Abisai menyeberangi lembah dan pergi ke puncak gunung, di mana mereka berada dalam jarak yang aman. Lalu Daud berseru kepada Abner dan pasukan Saul, ”Abner, apakah engkau mendengarku?”

Abner menjawab, “Siapakah engkau ini yang berani berseru seperti itu terhadap raja?”

Daud menjawab, “Laki-laki seperti apakah engkau itu? Bukankah engkau diangkat sebagai seorang prajurit terbaik di Israel? Mengapa engkau tidak melindungi rajamu dari musuhnya? Abner, engkau telah gagal! Demi Tuhan yang hidup, engkau dan semua orangmu pantas dihukum mati, karena tidak melindungi orang yang telah diurapi oleh Tuhan! Sekarang, cari dan lihatlah, apakah engkau dapat menemukan tombak dan kendi raja yang berada di dekat kepalanya itu.” Saul Menyesal Karena Mencoba Membunuh Daud

Saul mengenal suara Daud, dan berseru kepadanya, “Daud, anakku, apakah itu engkau?”

“Ya, tuanku raja, “ jawab Daud. “Mengapa engkau mengejarku? Apakah aku telah melakukan kesalahan atau kejahatan apakah yang telah kuperbuat? Dengarlah apa yang aku katakan. Apabila Tuhan yang membujuk engkau melawan aku, maka biarlah Ia mencium bau korban persembahan. Tetapi, apabila itu dari anak-anak manusia, maka terkutuklah mereka di hadapan Tuhan, karena dengan demikian mereka telah mengusir aku sehingga aku tidak mendapat bagian dari pada milik Tuhan, dan mengatakan kepadaku untuk pergi menyembah Allah yang lain! Jangan biarkan darahku tertumpah ke tanah jauh dari hadapan Tuhan. Sebab raja Israel keluar untuk mencabut nyawaku, seperti seorang memburu seekor ayam hutan di gunung.”

Saul menjawab, ”Aku telah berbuat dosa! Daud, anakku, pulanglah. Engkau telah menyelamatkan nyawaku pada hari ini, dan aku tidak hendak membunuhmu lagi. Aku telah berlaku bodoh dan sesat sama sekali.”

Daud menjawab, ”Inilah tombak itu, ya tuanku raja! Baiklah salah seorang dari antara orangmu menyeberang untuk mengambilnya. Kiranya Tuhan membalas setiap kebaikan dan kesetiaan setiap orang. Sekarang aku mohon, kiranya engkau melindungi nyawaku, sama seperti aku telah menyelamatkan nyawamu!”

Saul menjawab, ”Kiranya Tuhan memberkatimu, Daud, anakku. Engkau akan berhasil dalam segala hal yang engkau lakukan.”

Setelah itu, Daud pergi dan Saulpun kembali.

64

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

1. Ketika Daud dan Abisai menyelinap masuk ke perkemahan Saul, kesempatan apa yang Daud dapat lakukan? (Membunuh Saul.)

2. Apakah Daud setuju untuk membunuh Saul? (Tidak.)

3. Ketika Saul tahu bahwa Daud membiarkan dirinya hidup, bagaimana perasaannya? (Saul menyesal karena telah mencoba untuk membunuh Daud.) 4. Mengapa Daud membiarkan Saul hidup? (Saul adalah orang yang telah diurapi

oleh Tuhan; lagi pula akan Tuhan membalas setiap orang yang jujur dan setia.) Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Pernahkah kamu tergoda untuk membalas dendam kepada orang lain? (Tolong ceritakan.)

2. Mengapa Allah tidak ingin kita membalas musuh kita? Lalu apakah yang harus kita lakukan terhadap musuh kita itu?

3. Apakah yang akan kamu lakukan, apabila lain kali kamu terdorong untuk membalas dendam?

AKTIVITAS 1

Daud menunjukkan kebaikannya kepada Saul beberapa kali. Kita dapat menunjukkannya pula terhadap orang lain sama seperti Daud.

Petunjuk:

Bacalah setiap permasalahan di bawah ini. Tulislah nomor jawaban yang kamu pilih dan jelaskan alasannya.

Masalah # 1

Temanmu ingin pinjam uang untuk beli es krim. Tetapi dia tidak pernah bayar kembali uang terakhir yang dipinjamnya itu.

1. Kembalilah kepadanya. Makanlah es krimmu di hadapannya.

2. Berikan pelajaran. Jangan pinjamkan uang kepadanya sampai ia kembalikan uang itu kepadamu.

Dokumen terkait