INSTALASI DAN KONFIGURASI SYMANTEC ENDPOINT
PROTECTION MANAGER PADA SERVER
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Komputer
Oleh :
Gaguk Harianto
09410200074
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 6
2.1. Profil Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 6
2.2. Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi ... 9
2.3. Visi dan Misi ... 10
2.3.1. Visi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...10
2.3.2. Misi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...11
2.3.3. Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...11
2.3.4. Struktur Organisasi……….. ...11
BAB III LANDASAN TEORI ... 13
3.1. Pengertian dan Sejarah Virus Komputer ... 13
3.2. Jenis-jenis Virus Komputer ... 14
3.4. Windows Server 2008 ... 19
3.4.1. Kelebihan Windows Server 2008 ... 20
3.4.2. Kekurangan Windows Server 2008 ... 21
3.5. Symantec Endpoint Protection Manager ... 22
BAB IV PEMBAHASAN ... 25
4.1. Identifikasi Masalah ... 25
4.2. Pembahasan ... 27
4.2.1. Instalasi Symantec Endpoint Protection ... 27
4.2.2. Konfigurasi Symantec Endpoint Protection Manager ... 38
BAB V PENUTUP ... 50
5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
BIODATA PENULIS ... 52
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Virus komputer memiliki banyak pengertian salah satunya adalah virus
komputer merupakan suatu program komputer yang menduplikasi atau
menggandakan diri secara otomatis, dan menyebar di setiap sel-sel file yang ada
pada komputer serta kedalam jaringan secara diam-diam tanpa sepengetahuan
pengguna komputer tersebut. Ada berbagai macam varian virus komputer pada
saat ini diantaranya ada yang sangat berbahaya karena mereka bersifat merusak
file-file system dan file-file perkantoran.
Penyebaran virus komputer sangat merugikan bagi suatu perusahaan
dikarenakan akan menghambat pekerjaan pada perusahaan tersebut apalagi di
dalam perusaahan tersebut komputer karyawan saling terhubung dalam satu
jaringan komputer, hal ini akan membuat penyebaran virus semakin cepat
menyebar dan berkembang biak. Oleh sebab itu perlu adanya suatu anti virus yang
terintegrasi di dalam setiap komputer.
Dalam perusahan yang didalamnya terdapat banyak bagian dan divisi
dimana setiap komputer karyawan sudah terhubung dalam suatu jaringan
komputer. Untuk melakukan pencegahan dari serangan virus perlu adanya anti
virus yang mampu untuk memberikan perlindungan terhadap virus dan spyware,
memberikan perlindungan lebih terhadap insfrastruktur jaringan perusahaan
tersebut.
Symantec Endpoint Protection merupakan antivirus yang mampu
melindungi komputer dari serangan berbagai virus yang terus berkembang setiap
harinya. Serta bersifat client server dimana dalam control and management
system Antivirus, antispyware, desktopfirewall, IPs, browser protection, device &
application control, network access control kesemuanya dapat dikerjakan oleh
single agent dan di-manage melalui single console.
Bagian pengembangan dan penerapan teknologi informasi (PPTI)
mempunyai tanggung jawab mengembangkan dan menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya untuk mendukung institusi mengembangkan corporate governance yang
efektif, efisien dan produktif.
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan instansi
pendidikan yang mengutamakan teknologi informasi dalam pelayanan akademik.
Dimana terdapat banyak bagian dan sub bagian yang terdiri lebih dari 200
karyawan dan dosen serta semua karyawan dan dosen tidak terlepas dalam
penggunaan komputer dimana komputer tersebut saling terhubung dalam suatu
jaringan komputer untuk memudahkan dalam pelayanan dan pekerjaan, sehingga
sangat rentan dalam penyebaran virus. Dalam kerja praktek kali ini kami
ditugaskan untuk malakukan keamanan jaringan komputer dengan menginstal
antivirus yang bersifat client server, Sehingga memudahkan dalam manajemen
3
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah:
1. Bagaiamana cara instal anti virus di sisi server dan di sisi client
2. Bagaimana menghubungkan antara anti virus client dan server
3. Bagaimana konfigurasi server anti virus untuk dapat melakukan update
secara otamatis kepada client.
4. Bagaimana konfigurasi anti virus untuk dapat melakukan scanning
secara otomatis
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam perancangan dan pembuatan system ini, terdapat beberapa
pembatasan masalah, antara lain :
1. Antivirus server di install pada komputer server dengan menggunakan
system operasi windows 2008 server
2. Anti virus yang digunakan adalah Symantec endpoint protection 12.1.2
1.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan system ini adalah :
1. Seluruh komputer karyawan dan dosen Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya aman dari serangan virus komputer.
2. Antivirus pada komputer karyawan dan dosen Institut bisnis dan
sehingga memudahkan dalam maintenanance, update dan proteksi
secara maksimal tanpa mengganggu pekerjaan karyawan dan dosen.
1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kerja praktek ini secara sistematis diatur dan disusun
dalam lima bab yang didalamnya terdapat beberapa sub bab. Secara ringkas uraian
materi dari bab pertama hingga bab terakhir adalah sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini membahas mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika
dari penulisan laporan.
b. Bab II Profil Perusahaan
Pada bab ini berisi tentang sejarah dan profil perusahaan, lokasi
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dari perusahaan.
c. Bab III Landasan Teori
Pada bab landasan teori ini menjelaskan tentang pengertian virus
dan perkembangan virus saat ini. Menjelaskan tentang anti virus Symantec
endpoint protection. Serta teori-teori yang digunakan untuk membantu
memecahkan masalah dari Institut Bisnis dan Informatika Stikom
5
d. Bab IV Pembahasan
Berisi tentang bagaimana menginstall anti virus Symantec endpoint
protection pada komputer server dengan sistem operasi windows 2008
server di ruang server PPTI , serta bagaimana setting antivirus pada
komputer server yang telah diinstal Symantec endpoint protection
manager dan membuat master instalasi Symantec untuk client untuk di
distribusikan dan dipasang pada komputer client karyawan dan dosen
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
e. Bab V Penutup
Bab ini adalah bab kelima yang merupakan bab terakhir dari
laporan kerja praktek yang membahas tentang kesimpulan dan saran dari
seluruh isi laporan ini yang disesuaikan dengan hasil dan pembahasan
6 BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Profil Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi
semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi
informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu
pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat
atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh
informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.
Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi,
komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh
kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat
memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut
pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan
pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi
kebutuhan tenaga tersebut.
Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa
Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika
Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti
7
Tokoh pendirinya pada saat itu adalah :
1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono
2. Ir. Andrian A. T
3. Ir. Handoko Anindyo
4. Dra. Suzana Surojo
5. Dra. Rosy Merianti, Ak
Kemudian berdasarkan rapat BKLPTS tanggal 2-3 Maret 1984 kepanjangan
AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya
yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2. Tanggal 10 Maret 1984
memperoleh Ijin Operasional penyelenggaraan program Diploma III Manajemen
Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian
pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat
keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan
kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika &
Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor:
45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan
menjadi DIAKUI.
Waktu berlalu terus, kebutuhan akan informasi juga terus meningkat. Untuk
menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan
membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen
Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi
& Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti nomor:
07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada
tanggal 25 Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor:
0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan D III Manajemen
Informatika. Di samping itu STIKOM SURABAYA juga melakukan
pembangunan gedung Kampus baru di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi
Kampus II STIKOM SURABAYA . Peresmian gedung tersebut dilakukan pada
tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat
itu.
Berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No
378/E/O/2014 tanggal 4 September 2014 maka STIKOM Surabaya resmi berubah
bentuk menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya.
Program studi yang diselenggarakan oleh Institut Bisnis dan Informatika
9
- Program Studi S1 Desain Grafis
- Program Studi DIV Komputer Multimedia
- Program Studi DIII Manajemen Informatika
- Program Studi DIII Komputer Grafis & Cetak
Dalam lingkup kerja Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
tebagi dalam beberapa unit kerja atau bagian yang terdiri dari :
- Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
- Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi sangat diperlukan dalam mendukung
perguruan tinggi komputer pertama di Jawa Timur, sejak awal Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya telah berkomitmen untuk senantiasa
mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam proses pembelajaran dan pelayanan baik akademik maupun
non-akademik segenap civitas akademika.
Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI)
mempunyai tanggung jawab mengembangkan dan menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya untuk mendukung institusi mengembangkan corporate governance yang
efektif, efisien dan produktif.
Bagian PPTI memegang peranan penting yang menentukan standarisasi arah
penataan, pengembangan, penerapan dan pelayanan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya . Bagian
PPTI memiliki tanggung jawab mendukung institusi dalam mencapai Visi, Misi,
Tujuan, serta mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pengembangan
dan penerapan TIK yang terpadu, PPTI berperan besar dalam menciptakan dan
meningkatkan nilai tambah Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya agar
dikenal luas dan dapat bersaing secara sehat baik tingkat Regional, Nasional
sampai Internasional.
2.3 Visi dan Misi
2.3.1 Visi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
11
2.3.2 Misi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
1. Mengembangkan ipteks sesuai dengan kompetensi.
2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi.
3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.
4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat.
5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
2.3.3 Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabayaadalah :
1. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif ipteks sesuai bidang
kajian dan kompetensi.
2.Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,mandiri, dan profesional.
3. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif.
5. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.
6. Meningkatkan pemberdayaan ipteks bagi masyarakat.
7. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
8. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
2.3.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom
13 BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian dan Sejarah Virus Komputer
Pengertian virus komputer adalah suatu program yang menempel dan
menjadi bagian dari rutinitas program lainnya dengan keistimewaan dapat
menggandakan dirinya (Sutarman, 2009). Pengertian virus komputer secara
umum, virus adalah suatu jenis program yang memiliki kemampuan
menduplikasikan diri di mana hasil duplikasinya berbeda dengan aslinya
tergantung jenis virusnya dan membutuhkan tempat untuk memperbanyak diri
Awal ditemukannya istilah virus dalam dunia komputer ialah pada tahun
1949 berangkat dari seorang pakar di bidang komputer, John Von Neumann
dengan teori self altering automata. Hal ini menjadi inspirasi bagi para
programmer di Lab BELL (AT&T) pada tahun 1960 dengan mencoba membuat
suatu jenis program permainan yang dapat memperbanyak dirinya dan
menghancurkan semua program buatan lawannya. Program yang dapat bertahan
dan juga menghancurkan semua program lain, maka akan dianggap sebagai
pemenangnya. Permainan ini menjadi jenis game yang favorit di setiap
laboratorium komputer. Akan tetapi, semakin lama program ini semakin
berbahaya karena dapat menghapus program yang tidak saja terlibat dalam
permainan tersebut, akan tetapi juga pada program lain yang berguna.
Istilah virus komputer kemudian dikenalkan oleh seorang peneliti Asisten
Professor di Universitas Cincinati, Ohio (Amerika Serikat), Fred Cohen pada
kemudian disambut baik oleh peserta. Cohen menjelaskan virus komputer dan
menggambarkan eksperimen yang dilakukannya untuk membuktikan eksistensi
virus komputer dalam rangka menyusun disertasi untuk meraih gelar Ph.D.
Berdasarkan metode penyebaran virus komputer dan cara melakukan infeksi
pada organisasi lain yang serupa dengan virus pada istilah kesehatan maka
menjadi pembicaraan serius. Dalam waktu dekat kemudian bermunculan
pemrograman lain yang membuat program sejenis dengan variasi dan cara
penyerangan yang berbeda-beda.
Dalam Sejarahnya, awal mula kemunculan virus tidak bertujuan untuk
merugikan orang lain. Namun, perkembangan selanjutnya virus dijadikan sebagai
ajang untuk balas dendam terhadap sistem atau kelompok pengguna komputer
tertentu, sekedar bercanda untuk mengganggu sistem orang lain, eksperimen
untuk mengetahui apakah virus bekerja dengan baik atau tidak. Penggunaan virus
yang semulanya hanya dijadikan permainan (game), malah digunakan untuk
merugikan orang lain dengan merusak sistemnya.
3.2 Jenis-jenis Virus Komputer
Sejalan dengan perkembangan kemampuan orang menguasai suatu bidang
bahasa pemrograman, maka semakin banyak jenis jenis virus komputer yang
beredar di masyarakat (Pratikno, 2008). Beberapa jenis jenis virus komputer yang
15
1. Jenis Virus Makro
Jenis virus ini ditulis dengan bahasa pemrograman dari suatu aplikasi
bukan dengan bahasa pemrograman dari suatu operating system. Jenis virus
komputer ini dapat berjalan apabila aplikasi pembentuknya dapat berjalan
dengan baik, jenis virus ini biasanya menempel pada file aplikasi berbasis
dokumen, antara lain pengolah kata (ekstensi .doc pada Ms. Word), pengolah
spreedsheet (ekstensi .xls pada Ms. Excel) dan lainnya. Contoh virus
komputer ini :
- Varian W97M. Panther dengan panjang 1234 bytes, akan menginfeksi
NORMAL.DOT dan menginfeksi dokumen apabila dibuka.
- WM.Twno.A, TW dengan panjang 41984 bytes, yang akan menginfeksi
dokumen Ms. Word dengan menggunakan bahasa makro, biasanya
berekstensi *.DOT dan *.DOC.
2. Jenis Virus Boot Sector
Jenis virus komputer ini yaitu berkemampuan menggandakan dirinya
dan memindahkan atau menggantikan boot sector asli dengan booting virus.
Pada saat terjadi booting, virus akan di-load ke memori dan selanjutnya virus
komputer ini akan mempunyai kemampuan mengendalikan hardware standar
(contoh : monitor, printer) dan dari memori ini pula virus akan menyebar ke
seluruh drive yang ada dan yang terhubung ke komputer. Contoh virus
komputer ini : Varian virus wyx, wyx.C(B), jenis virus yang menginfeksi boot
record dan floopy dengan panjang 520 bytes; karakteristik : memory resident
3. Jenis Virus Stealth Virus
Jenis virus komputer ini berkemampuan untuk mengendalikan
instruksi-instruksi level DOS dan biasanya mereka tersembunyi sesuai namanya, baik
secara penuh atupun sesuai ukurannya. Contoh virus komputer ini : Vmem(s)
menginfeksi file file *.EXE, *.SYS dan *.COM panjang file 3275 bytes,
menetap dimemori, ukurannya tersembunyi, dienkripsi.
4. Jenis Virus Polymorphic
Jenis virus komputer ini berkemampuan untuk mengecoh program dari
antivirus, dalam hal ini berarti bahwa virus tersebut selalu berusaha agar tidak
dikenali oleh antivirus dengan cara selalu mengubah-ubah strukturnya setiap
kali selesai menginfeksi file atau program lain (Kurniawan, 2010). Contoh
virus komputer ini : Nightfall yang menginfeksi file *.EXE dan *.COM,
panjang file 1963 bytes, menetap di memori, ukuran dan virus tersebut
tersembunyi, terenkripsi dan dapat berubah ubah strukturnya.
5. Jenis Virus File atau Program
Jenis virus komputer ini menginfeksi file-file yang dapat dieksekusi
langsung dari sistem operasi, baik itu file *.EXE maupun *.COM. Biasanya
juga hasil infeksi dari virus komputer ini dapat diketahui dengan berubahnya
17
Komputer server adalah salah satu infrastruktur yang paling penting dalam
organisasi mana pun. Server adalah sebuah komputer yang mengatur lalu lintas
data yang terjadi pada sebuah jaringan. Aplikasi yang disimpan di komputer ini
dan terminal komputer lain terhubung dapat mengaksesnya. Server merupakan
induk dari segala komputer yang terhubung pada sebuah jaringan yang berfungsi
sebagai pengatur sistem jaringan, misalnya untuk pembatasan akses dan
melakukan control data.
Fungsi server secara umum dilakukan oleh sebuah komputer adalah
a. menyimpan aplikasi dan database yang di butuhkan oleh
komputer yang terhubung.
b. menyediakan fitur keamanan komputer.
c. melindungi semua komputer yang terhubung
menggunakan firewall.
d. menyediakan IP Address untuk mesin komputer
terhubung.
Server yang dipilih untuk sebuah organisasi harus memenuhi kondisi
a. Dibutuhkan ukuran memori atau RAM yang cukup besar
untuk menampung jumlah query yang dijalankan oleh komputer yang
terhubung. Hal ini dikarenakan komputer server memberikan layanan
kepada sejumlah besar komputer maka dibutuhkan memori yang besar
untuk mendukung tugas utamanya.
b. Aspek berikutnya adalah dibutuhkan untuk mengelola, adalah
kecepatan prosesor. Kecepatan prosesor biasanya di ukur dalam Giga
Hertz. Kemampuan prosesor adalah menjalankan semua perintah yang
dimioleh mesin. Hal ini sangat diperlukan bahwa server harus memiliki
kecepatan prosesor yang optimal, oleh karena itu prosesor yang
digunakan adalah kemampuannya memberikan fasilitas multitasking.
c. Kapasitas penyimpanan hard drive dari komputer server,
haruslah besar untuk dapat menyimpan semua data. Dalam sebuah
jaringan, pengguna komputer umumnya menyimpan informasi yang
dibutuhkan oleh komputer client.
Berbagai jenis-jenis komputer server dapat dikategorikan dalam dua
kategori utama.
1. Dedicated Server
Jenis server yang melakukan fungsi tertentu, seperti web hosting. ada
berbagai layanan web hosting, yang menggunakan dedicated server untuk
situs web hosting. Perusahaan tertentu juga telah mendedikasikan server
komputer untuk menyimpan situs web mereka sendiri. Jenis server ini sangat
kuat karena harus menangani lalu lintas web yang mencoba untuk mengakses
19
2. Non - dedicated server (Server Bersama)
Sebuah komputer server bersama adalah server biasa, yang digunakan
dalam jaringan komputer untuk beberapa pengguna. Sejumlah besar aplikasi,
database disimpan di dalamnya. Pengguna yang berbeda terhubung ke server,
mengakses server tergantung pada kebutuhan mereka. Server ini tidak perlu
disesuaikan seperti dedicated server. Contoh yang paling umum untuk jenis
server ini adalah server aplikasi. Sebuah server aplikasi menyimpan semua
informasi yang diperlukan oleh orang-porang dalam jaringan.
3.4. Windows Server 2008
Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang
dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows
Server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed Longhorn.” Windows
Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang
pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih
modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003.
Windows Server 2008 dikembangkan dari Windows Server 2003 R2 yang
sudah terbukti cukup andal dan aman, untuk membantu meringankan tekanan
tersebut, dengan mengotomatisasikan tugas pengelolaan harian, memperketat
pengamanan, meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem (Utama, 2008).
Feature utama yang menjadi keunggulan Windows Server 2008 ini adalah
penyederhanaan tugas administrasi, karena riset internal Microsoft, sekitar 70
3.4.1. Kelebihan Windows Server 2008
1. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau
graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell.
2. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau
menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa
melakukan instalasi ulang.
3. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows
Server 2008.
4. Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat
dipakai setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan.
5. Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan
dengan fitur Network Access Protection.
6. Server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman
dan praktis dengan adanya fitur read only domain controller.
7. Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di
jaringan dari jarak jauh.
8. Lebih aman dalam mengendalikan laju informasi.
9. Peningkatan Kapasitas Server untuk melayani lebih Simultan
Koneksinnya.
10. Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk
stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5).
11. Bebas dari Kode 16 Bit milik MS-Dos,mendukung operasi 32 bit dan
semua Fitur yang ditawarkan oleh Microprosesor 32 bit seperti dapat
21
12. Di Desain agar kompatibel dengan Sistem Operasi terdahulu seperti
MS-Dos,IBM OS/2.
13. Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan
DNS.
14. Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.
15. Model keamanan berbasis Domain penuh.
16. Terdapat Layanan untuk Macintosh.
17. Bisa Membooting jarak jauh untuk client.
18. Terintegrasi Paket Back Office.
19. Terdapat Network Client Administrator.
20. Fitur pengendalian yang lebih baik (more control).
3.4.2. Kekurangan Windows Server 2008:
1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu
administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata
mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang
menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100
MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang
diharapkan.
2. Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan
berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat
propritary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara
harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan
berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.
3. Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem
keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan
yang kurang baik pada IIS.
4. Dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS
Server, yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari
pihak administrator berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah
pekerjaan yang relatif berat untuk sistem yang menggunakan Windows NT
sebagai sistem operasinya.
3.5. Symantec Endpoint Protection Manager
Dalam memilih program antivirus untuk komputer seharusnya memilih
yang terbaik karena kita berharap banyak darinya dalam rangka mengawal
komputer dari awal sampai akhir dari serangan virus. Ada beberapa antivirus
dunia yang hadir di pasaran baik itu berbayar maupun gratis. Salah satunya adalah
produk keluaran Symantec terbaru yaitu Symantec Endpoint Protection 12.1 yang
merupakan antivirus terdepan dan handal, untuk melindungi komputer dari
serangan berbagai virus yang terus berkembang setiap harinya.
Dengan mengusung tagline: “Unrivaled security, Blazing performance,
Built for virtual environments”, tidak diragukan lagi Symantec Endpoint
Protection 12.1 semakin unggul dan terdepan yang mampu bekerja cepat juga
powerful dalam melindungi user dari serangan virus physical ataupun virtual pada
23
pengimplementasian dan integrasi tools security kedalam satu paket program,
serta monitoring ratusan bahkan ribuan client hanya dengan single console.
Endpoint Protection menyediakan proteksi kelas dunia tanpa memperlambat
kinerja sistem perusahaan.
Adapun beberapa keunggulan dari Symantec Endpoint Protection 12.1
adalah :
1. Perlindungan terhadap virus dan spyware
2. Perlindungan terhadap ancaman serangan virus yang sulit terdeteksi sekalipun
(i.e., zero-day threats)
3. Memberikan perlindungan lebih terhadap insfrastruktur jaringan.
4. Antivirus, antispyware, desktop firewall, IPs, browser protection, device &
application control, network access control kesemuanya dapat dikerjakan
oleh single agent dan di-manage melalui single console).
5. Proses otomatisasi dan sentralisasi management yang simple dan akurat.
Beberapa fitur terbaru dari Symantec Endpoint Protection 12.1 yang terbaru
yang membuat Symantec endpoint menjadikan pilihan terdepan yang berkelas
dunia di dalam menyediakan produk security, storage dan system management.
Symantec endpoint protection 12.1 merupakan salah satu product security yang
menawarkan berbagai perlindungan yang menjamin sistem keamanan di
perusahaan terhadap bermacam-macam serangan virus yang selalu berkembang
Fitur tersebut diantaranya adalah :
1. Insight (Sebuah teknologi revolusioner, bisa dikatakan teknologi
yang langsung melakukan proses scaning secara online)
2. Real time SONAR (Symantec Online Network for Advanced
Response), scaning program selagi berjalan
3. Browser protection (Lebih aman dalam menjelajah internet)
4. Built for virtual environments (Melindungi infrastruktur virtual
Anda)
o Dapat di-manage untuk scan virtual image file
o Scan image file secara random dan melakukan update terjadwal
o Mengurangi beban bandwidth dalam melakukan scan virtual
client
o Symantec Endpoint Protection Manager secara otomatis dapat
mengidentifikasi dan me-manage virtual clients
o Melakukan scan terhadap image file offline
5. Support untuk Apple OS X® and Linux®
6. Central console yang cepat dan akurat
7. Terjadwal
8. Lebih cepat dalam proses deployment
9. Symantec Endpoint Protection Manager telah teritegrasi dengan
Symantec™ Protection Center 2.0
25 BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Masalah
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan instansi
pendidikan yang mengutamakan teknologi informasi dalam pelayanan akademik.
Dimana terdapat banyak bagian dan sub bagian yang terdiri lebih dari 200
karyawan dan dosen serta semuanya tidak terlepas dalam penggunaan komputer
dimana komputer tersebut saling terhubung dalam suatu jaringan komputer untuk
memudahkan dalam pelayanan dan pekerjaan, sehingga sangat rentan dalam
penyebaran virus. Saat ini program antivirus yang digunakan untuk menangani
masalah virus pada karyawan dan dosen Stikom Surabaya masih bersifat stand
alone dimana manajemen antivirus tersebut masih dilakukan secara manual pada
masing-masing komputer karyawan dan dosen. Hal ini tentunya bisa menghambat
kinerja karyawan dan dosen Stikom Surabaya karena harus memanggil bagian
teknisi untuk melakukan manajemen antivirus.
Seluruh komputer karyawan dan dosen Stikom Surabaya terhubung satu
sama lain dan terpusat pada server di ruang Pengembangan dan Penerapan
Teknologi Informasi (PPTI), hal ini memungkinkan untuk melakukan
pemasangan antivirus Symantec endpoint protection manager yang bersifat client
server. Sehingga dengan pemasangan anti virus Symantec endpoint protection
manager pada server beserta pada setiap komputer client yaitu komputer seluruh
karyawan dan dosen, maka manajemen antivirus akan semakin mudah pada setiap
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemasangan
Symantec endpoint protection manager pada server terlebih dahulu kemudian
setting konfigurasi beserta aturan-aturan yang ingin dibuat untuk client. Dari
komputer server dapat langsung menambahkan client yang ada pada jaringan
Stikom Surabaya serta dapat mengelompokkan jenis-jenis client. Kemudian dari
server tersebut terdapat beberapa pilihan untuk melakukan pemasangan Symantec
pada komputer client, server dapat langsung melakukan deploy kepada client
sehingga komputer client akan secara otomatis terpasang antivirus Symantec dan
langsung terhubung dengan server Symantec endpoint protection manager serta
dapat dilakukan manajemen langsung dari server. Selain itu server juga dapat
mengirimkan link ke pengguna komputer client Stikom Surabaya melalui email
yang telah dibuat untuk mengambil master instalasi Symantec endpoint protection
client dan dapat langsung di pasang pada komputer client. Komputer server juga
dapat membuat master instalasi Symantec endpoint protection client secara
manual pada komputer server tersebut kemudian master tersebut dapat dipasang
langsung pada komputer client.
Setelah semua client terpasang antivirus Symantec endpoint protection dan
dipastikan sudah terhubung dengan client, maka untuk melakukan konfigurasi
dapat dilakukan pada Symantec endpoint protection manager di komputer server.
Mulai dari update antivirus sampai dengan schedule task untuk melakukan
scanning pada komputer client beserta aturan-aturan lain yang ingin dibuat maka
secara otomatis komputer client akan mengikuti konfigurasi yang telah dibuat
27
4.2. Pembahasan
4.2.1 Instalasi Symantec Endpoint Protection
Sebelum melakukan pemasangan Symantec Endpoint Protection pada
komputer client lakukan pemasangan Symantec Endpoint Protection Manager
pada komputer server terlebih dahulu. Dimana komputer server yang di gunakan
menggunakan sistem operasi windows server 2008 yang memiliki fitur-fitur
yang dibutuhkan dalam pengelolaan jaringan komputer. Hal ini bertujuan agar
nanti pada saat melakukan pemasangan Symantec pada client, antivirus Symantec
Endpoint Protection dapat langsung terhubung ke komputer server, sehingga
dapat langsung mengatur konfigurasi pada server. Selain itu master instalasi untuk
client juga bisa dibuat atau di deployment secara langsung dari Symantec Endpoint
Protection Manager berdasarkan aturan yang dibuat pada server.
Mulai instalasi dengan memasukkan DVD instalasi Symantec Endpoint
Protection 12.1 pada drive kemudian pada drive DVD rom jalankan “setup.exe”
lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 4.1 berikut.
Pada gambar 4.1 adalah proses awal instalasi SEP 12.1 langkah selanjutnya
adalah pilih “install Symantec Endpoint Protection” lalu akan muncul jendela
baru seperti gambar 4.2 selanjutnya pilih “install Symantec Endpoint Protection
manager” untuk memasang manajemen server dan console serta untuk deploy
managed client.
Gambar 4.2 Layar utama sebelum install Symantec
Pada gambar 4.3 merupakan list urutan yang akan dilakukan dalam proses
pemasangan Symantec Endpoint Protection manager kemudian pilih “next” untuk
29
Gambar 4.3 List proses pemasangan Symantec
Langkah selanjutnya adalah persetujuan lisensi pilih “I accept the terms in
the license agreement” seperti pada gambar 4.4 kemudian pilih “next”. Lisensi
yang dibeli oleh Stikom Surabaya untuk Symantec Endpoint Protection Manager
sebanyak 150 client.
Gambar 4.5 Tempat instalasi program
Pada gambar 4.5 merupakan langkah selanjutnya dimana kita dapat memilih
lokasi dimana akan melakukan instalasi antivirus tersebut selain itu juga ada
informasi tentang kebutuhan hardware yang dibutuhkan untuk pemasangan
antivirus Symantec. Untuk melakukan perbuhan direktori untuk pemasangan
Symantec pilih “change” kemudian arahkan lokasi direktori yang diinginkan,
Apabila tidak ingin merubah lokasi nya selanjutnya langsung pilih “next”
31
Pada Gambar 4.6 Symantec Endpoint Protection siap di pasang pilih
“install” untuk melakukan proses pemasangan. Selanjutnya gambar 4.7
merupakan proses pemasangan antivirus sedang berjalan tunggu sampai proses
selesai. Proses ini adalah langkah yang pertama dalam melakukan pemasangan
Symantec Endpoint Protection manager seperti pada list yang terlihat pada
gambar 4.3
Gambar 4.7 Proses pemasangan Symantec endpoint protection manager
Setelah proses pemasangan Symantec selesai berikutnya masuk ke setting
konfigurasi manajemen server seperti pada gambar 4.8. disini kita pilih opsi
“custom configuration” karena jumlah client pada Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya lebih dari 100 client, banyak sedikitnya jumlah client juga
bergantung pada lisensi yang di beli pada vendor Symantec. lalu klik “next”
Gambar 4.8 konfigurasi server Symantec
Selanjutnya masuk menu pilihan jumlah client kemudian pilih “ between
100 and 500” atau sesuai dengan kebutuhan client serta lisensi yang didapat dari
Symantec sepertipada gambar 4.9 kemudian pilih “next”
33
Konfigurasi selanjutnya pada gambar 4.10 adalah memilih “install my first
site” Karena baru pertama kali instal anti virus. Pada pilihan ini akan dipasang
manajemen server dan database baru yang akan dibuat, karena sebelumnya blom
ada situs dan database yang dimiliki oleh komputer server.
Gambar 4.10 Membuat site baru
Pada gambar 4.11 kita masukkan data secara spesifik untuk konfigurasi
manajemen server, setelah data sudah sesuai lalu pilih “next” dan diteruskan
untuk memilih tipe database yang digunakan. Pada gambar 4.12 pilih ”default
embedded database” karena kita hanya menginstal satu manajemen server.
35
Gambar 4.13 Membuat akun administrator
Pada gambar 4.13 merupakan konfigurasi untuk membuat akun pengguna
yang memiliki hak sebagai administrator selain itu juga masukkan email yang
digunakan untuk mendapatkan informasi dan peringatan apabila terjadi kesalahan
atau karena sesuatu hal pada server. Masukkan data yang sesuai lalu pilih “next”
untuk masuk ke langkah selanjutnya. Gambar 4.14 setting password yang
Gambar 4.14 Enkripsi password
Selanjutnya adalah setting email server dimana manajemen server
menggunakan setting ini untuk bisa berkomunikasi dengan admin yang terdaftar
pada email server dengan adanya setting ini maka segala informasi yang ada pada
manajemen server akan langsung di informasikan kepada admin server tersebut.
Gambar 4.15 menunjukan konfigurasi email server yang harus diisi untuk
melakukan komunikasi dengan manajemen server. Setting ini bisa kita setting
default dan bisa kita setting lagi nanti lewat edit server properties dari
management server console. Kemudian pilih “next” untuk menuju ke proses
37
Gambar 4.15 Setting email server
Gambar 4.16 Proses membuat database
Setelah pembuatan database selesai maka proses pemasangan antivirus
Symantec Endpoint Protection Manager pada server telah selesai kemudian pilih
“finish” seperti pada gambar 4.17 untuk mengakhiri proses pemasangan
Gambar 4.17 Pemasangan antivirus selesai
4.2.2 Konfigurasi Symantec Endpoint Protection Manager
Setelah Proses pemasangan Symantec Endpoint Protection Manager pada
server selesai selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada Symantec Endpoint
Protection Manager. Untuk mulai konfigurasi jalankan shortcut antivirus
Symantec yang terdapat pada desktop atau pada start menu, kemudian akan
muncul jendela baru Symantec Endpoint Protection Manager seperti pada gambar
4.18 kemudian masukkan nama pengguna dan password yang telah dibuat tadi
39
Gambar 4.18 Masukkan nama pengguna
Setelah nama pengguna dan password dimasukkan maka jendela baru akan
terbuka dimana setting dan konfigurasi siap dilakukan. pada gambar 4.19 adalah
tampilan home Symantec Endpoint Protection Manager disana terdapat beberapa
pilihan menu serta status dan informasi-informasi lain yang ditunjukan dari
Symantec Endpoint Protection Manager server. Selain menu home juga ada menu
lainnya diantaranya monitors, reports, policies, clients, dan admin. Pada menu
monitors berisi tentang konfigurasi dan informasi summary, logs, command
status, dan notifikasi serta peringatan-peringatan dari antivirus Symantec.
Sedangkan pada menu reports merupakan konfigurasi tentang laporan yang
diinginkan dari Symantec serta pengaturan jadwal laporan yang ingin
Gambar 4.19 Tampilan awal Symantec endpoint protection manager
Untuk konfigurasi selanjutnya adalah pada menu policies pada pilihan ini
terdapat beberapa pengaturan tentang aturan yang dibuat untuk client. Mulai dari
pengaturan tentang virus dan spyware protection, firewall, live update dan
beberapa pengaturan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan client maupun
server. Untuk membuat policy baru tentang virus dan spyware protection masuk
ke menu “policies” seperti pada gambar 4.20 kemudianklik “virusandspyware
protection” kemudian pada pilihan “task” klik “add a virus and spyware
protection policy” maka akan muncul jendela baru seperti pada gambar 4.21. pada
jendela tersebut terdapat menu-menu untuk melakukan pengaturan tentang policy
virus and spyware protection disana juga terdapat pengaturan policy untuk
komputer client baik yang menggunakan sistim operasi windows atau macinthos.
Selanjutnya untuk pengaturannya bisa dibuat secara default dari system atau
41
Gambar 4.20 Menu policies
Gambar 4.21 Membuat policy baru
Setelah proses pengaturan policy selesai berikutnya adalah konfigurasi
sudah dibuat. Dalam menambahkan client kedalam manajemen server dapat
dilakukan dengan beberapa hal, dengan cara deployment secara langsung dari
server yaitu melakukan pemasangan antivirus pada komputer client dari
komputer server secara langsung atau dengan membuat master antivirus untuk
client berdasarkan policy yang dibuat sebelumnya dan melakukan pemasangan
antivirus pada komputer client dengan master yang telah dibuat. Untuk
memulainya masuk pada menu “client” seperti pada gambar 4.22 sebelum
memasukkan client, disana juga dapat dibuatkan grup-grup tertentu untuk
memudahkan dalam manajemen bagian. Pada sub menu “tasks” bagian bawah
pilih “add a group” apabila ingin membuat grup, setelah selesai kemudian pilih
“add a client” untuk mulai memasukkan client.
43
Gambar 4.23 Membuat paket deployment
Gambar 4.23 merupakan jendela baru yang muncul setelah memilih “add a
client” yaitu langkah-langkah untuk memasang antivirus pada client langsung dari
server atau membuat master antivirus untuk client kemudian memasangnya secara
manual pada komputer client. Disana terdapat tiga pilihan yang bisa digunakan,
pada pilihan ini pilih ”newe package deployment” karena baru pertama kali
membuat paket dan belum memiliki paket sebelumnya. selanjutnya pilih “next”
dan masuk ke setting berikutnya seperti pada gambar 4.24 pada jendela ini
terdapat beberapa pilihan dimana dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan misalnya tentang master antivirus untuk client yang
dibuat akan berjalan pada sistem operasi windows atau macintosh dan pilihan
grup apa yang akan mendapatkan fitur tersebut. Secara default paket instalasi
master antivirus akan berjalan pada sistem operasi windows dan pilihan seting
yang lain dibuat seperti pada gambar 4.24 kemudian pilih “next” untuk masuk ke
Gambar 4.24 Memilih grup untuk instal fitur
45
Pada proses selanjutnya seperti pada gambar 4.25 terdapat tiga pilihan
metode yang bisa digunakan yaitu “web link and email, remote push, dan save
package” untuk web link and email pilihan ini akan membuat paket master
instalasi symantec untuk client kemudian membuat template email yang berisi
tentang link download untuk mengambil master instalasi symantec pada server
yang bisa dikirimkan ke email pengguna. Sedangkan remote push merupakan
pilihan dimana server akan membuat paket master instalasi symantec kemudian
akan di push kepada komputer client yang sudah dimasukkan secara manual pada
server dan paket tersebut akan terinstal secara otomatis pada komputer client.
Untuk metode yang ketiga adalah save package disini server akan membuat
master instalasi symantec tetapi tidak akan di distribusikan oleh server, master
tersebut dibuat dan diarahkan pada folder tertentu. Kemudian dari master tersebut
dapat digunakan untuk melakukan pemasangan antivirus symantec pada komputer
client satu persatu dan client dapat dihubungkan dengan komputer server.
Pada kerja praktek kali ini penulis menggunakan metode yang ketiga yaitu
save package untuk langkah selanjutnya setelah memilih metode tersebut lalu
pilih ”next” dan akan masuk pada jendela pilihan untuk lokasi penyimpanan
paket instalasi symantec client seperti pada gambar 4.26. setelah mengarahkan
direktori tujuan penyimpanan paket symantec client kemudian pilih “next” untuk
proses selanjutnya. Gambar 4.27 merupakan daftar fitur yang akan di ikut sertakan
dalam pembuatan master instalasi symantec client kemudian pilih “next” lagi
Gambar 4.26 Memilih lokasi penyimpanan paket instalasi client
47
Setelah proses pembuatan master instalasi symantec client selesai kemudian
master tersebut di pasang dan di distribusikan kepada tiap-tiap komputer client di
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sehingga komputer client akan
terpasang antivirus symantec client dan terhubung dengan symantec endpoint
protection manager pada komputer server. Pada gambar 4.28 merupakan tampilan
menu “client” yang berisi daftar nama-nama komputer client yang sudah
terdaftar dan terhubung dengan komputer server.
Gambar 4.28 Daftar client yang terhubung dengan server
Antivirus symantec pada Komputer client yang sudah terhubung dengan
server secara otomatis dapat dikontrol dari komputer server dan akan selalu
update apabila terjadi update pada definsi antivirus symantec endpoint protection
manager pada server sehingga pengguna dari komputer client tidak perlu
update. Selain itu administrator dari server antivirus juga dapat melakukan
konfigurasi lainnya terhadap komputer client yang termasuk dalam bagian
manajemen komputer server.
Gambar 4.29 Konfigurasi admin
Pada gambar 4.29 adalah tampilan pada menu “admin”disini administrator
dapat melakukan konfigurasi lebih lanjut tentang Symantec Endpoint Protection
Manager. Pada menu tersebut juga terdapat informasi dan konfigurasi tentang
administrator, domains,servers,install packages, dan licenses yang ada pada
Symantec dan juga dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan
administrator.
Pada sub menu “Licenses” seperti pada gambar 4.30 merupakan bukti
bahwa Symantec Endpoint Protection Manager telah diaktifkan dan memiliki
49
pada tanggal 7 November 2016 dan apabila ingin tetap menggunakan Symantec
Endpoint Protection Manager setelah masa aktif berakhir maka pihak Stikom
Surabaya harus membeli lisensi lagi untuk memperpanjang masa aktif antivirus
guna mendapakat update dan keuntungan lain yang diberikan oleh Symantec.
50 PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Penggunaan Symantec Endpoint Protection Manager pada Institut Bisnis
dan Informatika Stikom Surabaya sangat membantu dalam hal pencegahan
serangan virus dan spyware, selain itu juga memudahkan bagi administrator
untuk dapat mengelola antivirus Symantec Endpoint Protection Manager server
dan dapat memberikan perlindungan secara maksimal kepada seluruh komputer
client karyawan dan dosenpada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Dengan demikian diharapkan hal ini dapat meminimalkan terjadinya
gangguan pada seluruh komputer karyawan dan dosen sehingga dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik dan dapat bekerja secara maksimal tanpa
harus khawatir dengan adanya ancaman dari berbagai macam virus.
5.2 SARAN
Saat ini Symantec Endpoint Protection Manager yang digunakan pada
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya masih menggunakan versi 12.1
dan masih berbatas dengan jumlah lisensi sebanyak 150 client sedangkan jumlah
client pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya lebih dari 200 client.
Ke depannya lebih baik menggunakan versi yang terbaru dengan fitur-fitur yang
lebih bagus dan lisensi yang terdaftar memiliki jumlah client yang lebih banyak
agar seluruh komputer karyawan bisa terinstal Symantec Endpoint Protection
51
DAFTAR PUSTAKA
Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratikno, H. (2008). Proteksi secara hardware komputer bebas virus 100%.
jakarta: prestasi pustaka.
Utama, I. (2008). Menguasai Active Directory & Jaringan Windows Server
2008. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kurniawan, D. (2010). Ramuan Sakti Pemusnah Virus. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Symantec.com diakses pada tanggal 30 November 2015