• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi Server Linux(Linux Servers Configuration)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Konfigurasi Server Linux(Linux Servers Configuration)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

Panduan Pendayagunaan Open Source Software

Konfigurasi Server Linux (Linux Servers Configuration)

Jakarta, 2007

(2)

Panduan Pendayagunaan Open Source Software : Konfigurasi Server Linux

Hak Cipta © 2007

Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Yayasan Penggerak Linux Indonesia

Distribusi :

Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek

Asisten Deputi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6

Jl. MH. Thamrin No.8 – Jakarta 10340 Telepon : (021) 316 9181 / 316 9166 Faksimili : (021) 310 1952

Web : www.ristek.go.id

Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI)

Jln. Mampang Prapatan X No. 4 Jakarta Selatan 12790 Indonesia Telp. 021 93740960, Fax. 021 7874225, Email: info@ypli.or.id Pengurus YPLI:

Rusmanto Maryanto (Ketua); Resza Ciptadi (Sekretaris); Effendy Kho (Bendahara) Penyusun:

Firdaus Tjahyadi; Henry Saptono; Irfan Gustiarahman; Mgs. Hendri Thoyyib;

Prihantoosa; Resza Ciptadi; Rusmanto Maryanto; Sirojul Munir; Yan Farmawan

ISBN 978-979-630-038-9

(3)

SAMBUTAN MENEGRISTEK

Pembangunan teknologi informasi merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Dengan menyadari akan hal tersebut, peran teknologi informasi sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendorong peningkatan kemandirian, daya saing, kreativitas serta inovasi bangsa yang merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan bangsa.

Melalui semangat untuk membangkitkan inovasi ini, “Program Indonesia, Go Open Source (IGOS)” dideklarasikan. Tumbuhnya kesadaran untuk meraih kemandirian dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology-ICT), ditopang dengan tersedianya berbagai pilihan terhadap perangkat lunak (software) yang dapat digunakan oleh masyarakat. Pilihan untuk mengembangkan dan memanfaatkan open source software (OSS) merupakan pilihan yang rasional, baik dari segi legalitas, ekonomi, maupun tingkat keamanannya (security).

Untuk kepentingan pendayagunaan open source serta memudahkan pengenalan perangkat lunak berbasis Open Source kepada masyarakat, Kementerian Negara Riset dan Teknologi menginisiasi penyusunan Panduan Pendayagunaan Open Source Software yang bekerjasama dengan komunitas Iptek, Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).

Dalam konteks ini, saya menyambut gembira penyusunan Panduan Pendayagunaan Open Source Software yang tentunya diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat dalam mengenal perangkat lunak berbasis open source. Dokumen tersebut terdiri atas delapan dokumen yaitu Perangkat Lunak Bebas dan Open Source, Petunjuk Instalasi IGOS Nusantara, Konfigurasi Server Linux, Aplikasi untuk Server, RDBMS (Relational Database Management System): MySQL, Bahasa Pemrograman Open Source, Aplikasi Perkantoran OpenOffice.org, dan CMS, CRM, dan ERP.

Akhir kata, semoga kedelapan Dokumen ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam penguasaan teknologi piranti lunak bebas dan open source.

Dengan semangat “Kreativitas Tanpa Batas” dan maju bersama Indonesia, Go Open Source! Kita besarkan produk aplikasi perangkat lunak Indonesia.

Jakarta, Juli 2007 Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kusmayanto Kadiman

(4)

PENGANTAR

Dokumen ini disusun sebagai salah satu bahan acuan untuk pelatihan tentang perangkat lunak bebas dan open source dengan semangat IGOS (Indonesia, Go Open Source!) yang dimotori oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Dokumen ini merupakan bagian dari delapan dokumen IGOS Training Tool Kit yang disusun oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia dan diterbitkan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Kedelapan dokumen itu adalah Perangkat Lunak Bebas dan Open Source, Petunjuk Instalasi IGOS Nusantara, Konfigurasi Server Linux, Aplikasi untuk Server, RDBMS (Relational Database Management System): MySQL, Bahasa Pemrograman Open Source, Aplikasi Perkantoran OpenOffice.org, dan CMS, CRM, dan ERP. Sebagian bahan penyusunan dokumen ini diambil dari Open Source Training Tool Kit yang diterbitkan oleh Open Source Resource Center (OSRC) - Pakistan Software Export Board (PSEB).

Lisensi dokumen ini adalah OPL (Open Publication License) versi 1.0 atau yang lebih baru dan dapat diakses di http://opencontent.org/openpub/.

Jakarta, Juli 2007

Rusmanto Maryanto

Ketua Yayasan Penggerak Linux Indonesia

(5)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN MENEGRISTEK...ii

PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

I. DOMAIN NAME SERVER (DNS)...1

1.1 Named.conf...1

1.2 Panduan Langkah-langkah Konfigurasi...2

II. APACHE WEB SERVER...9

2.1 Pengenalan Apache...9

2.2 Instalasi...9

2.2.1 Instalasi lewat rpm...9

2.2.2 Instalasi lewat source...10

2.3 Konfigurasi Apache...11

2.3.1 Menjalankan Apache...12

2.4 Konfigurasi Dasar Apache...12

2.4.1 Konfigurasi Server...12

2.4.2 Konfigurasi Site...13

2.4.3 Virtual Host...14

2.4.4 Autentifikasi, Autorisasi dan Akses Kontrol...16

2.4.5 Logging...19

2.5 Contoh Konfigurasi ...20

III. MAIL SERVER...21

3.1 Konsep dan Cara Kerja Email...21

3.2 Format Mailbox...22

3.3 Memilih Mail Transport Agent (MTA)...22

3.3.1 Sendmail...22

3.3.2 Smail v3.2...23

3.3.4 Postfix...23

3.3.5 qmail...23

3.4 Local Delivery Agents (LDAs)...23

3.5 User Agent Administration...23

3.5.1 Mutt...23

3.5.2 Elm ...24

3.5.3 Mailx...24

3.6 Postfix Mail Server...24

3.6.1 Instalasi Postfix Mail Server...24

3.6.2 Konfigurasi postfix...24

3.6.3 Menjalankan Postfix...25

3.6.4 Test Postfix...25

3.7 POP/IMAP Server...26

(6)

3.7.1 Instalasi Pop/Imap Server...26

3.7.3 Menjalankan POP/Imap Server...27

3.7.4 Test POP/Imap Server...27

3.8 Qmail Mail Server...27

3.8.1 Mail Server Package...27

3.8.2 Instalasi qmail...28

3.8.3 Configuration...29

3.8.4 Menjalankan qmail...31

IV. DHCP SERVER...33

4.1 Server DHCP...33

4.2 Instalasi DHCP...33

4.3 Konfigurasi DHCP ...33

4.4 Menjalankan DHCPD ...34

4.5 Melihat status DHCPD ...35

V. LDAP SERVER ...37

5.1 LDAP...37

5.2 Istilah dalam LDAP...37

5.3 OpenLDAP daemon dan Utiliti...38

5.4 File-file konfigurasi OpenLDAP...39

5.5 Konfigurasi OpenLDAP server...39

5.6 Mempopulasikan entri ke LDAP server...40

VI. SAMBA SERVER...43

6.1 Samba Server...43

6.2 Instalasi Samba...43

6.3 Konfigurasi Samba...43

6.3.1 Konfigurasi samba sebagai 'Anonymous Read Only File server'...43

6.3.2 Konfigurasi samba sebagai 'Anonymous Read Write File server'...44

6.3.3 Konfigurasi samba sebagai 'Restricted File server'...46

6.3.4 Konfigurasi samba sebagai 'Primary Domain Controller'...47

6.4 Menjalankan samba...48

VII. PROXY SERVER...49

7.1 Proxy Server...49

7.2 Squid Proxy Server 49

7.3 Instalasi Squid Proxy Web Server...49

7.4 Konfigurasi Squid...49

VIII. FIREWALL...51

8.1 Firewall (iptables)...51

8.1.1 Klasifikasi Firewall...51

8.1.2 Mekanisme Firewall di Linux...52

8.2 Tool Administrasi firewall (iptables)...52

8.2.1 Sintaks iptables...53

8.2.2 iptables dan NAT...55

(7)

8.3 Administrasi firewall dengan Shorewall...56

8.3.1 Cek Instalasi shorewall...57

8.3.2 Konfigurasi shorewall...57

8.3.3 Test...58

IX. ASTERISK...59

9.1 Pengantar...59

9.2 Pendahuluan ...59

9.3 Instalasi Asterisk VOIP Web Server...59

9.4 Konfigurasi Asterisk...59

9.5 Konfigurasi Client X-lite...61

9.5.1 Instalasi X-lite ...61

9.5.2 Konfigurasi X-lite...61

(8)

I. DOMAIN NAME SERVER (DNS)

Konfigurasi Domain Name Server biasanya terdiri dari file konfigurasi, beberapa file zone dan file cache. Bagian dari jaringan name server yang bertanggung jawab dikenal sebagai zone. Zone berbeda dengan domain, di suatu dalam domain yang banyak anda dapat memiliki beberapa zone dimana tiap-tiap zone memiliki name server sendiri. Anda juga dapat memiliki satu layanan name server di beberapa zone. Dalam kasus ini tiap zone memiliki file zone masing-masing. File zone menyediakan record nama komputer dan alamat komputer yang berhubungan dengan komputer yang berada di dalam domain name server yang menjadi tanggung jawabnya. Ada file zone untuk server jaringan dan mesin lokal sebagai tambahan ada juga file cache yang berisi daftar root server tempat domain server berhubungan.

1.1 Named.conf

File konfigurasi untuk daemon named disebut named.conf, terletak di direktori /etc. File tersebut menggunakan sintaks yang fleksibel yang mirip dengan program C. Formatnya mudah untuk melakukan mengkonfigurasi zone, mengaktifkan fitur-fitur seperti akses kontrol list dan kategori pencatatan log. File named.conf terdiri dari perintah-perintah konfigurasi bind yang dibatasi oleh blok. Dengan pilihan-pilihan spesifik yang terdaftar.

Perintah konfigurasi diikuti oleh argumen dan blok yang ditandai oleh tutup kurung kurawal. Didalam blok terdapat baris pilihan dan input fitur-fitur. Tiap masukan dipisahkan oleh titik koma. Komentar dapat menggunakan sintaks C,C++ atau shell/perl seperti /* */, // atau #. Contoh di bawah ini menampilkan perintah zone diikuti oleh nama zone dan blok pilihan yang dimulai dengan buka kurung kurawal {. tiap akhir pilihan diakhiri dengan titik koma. Pada akhir blok ditutup dengan tutup kurung kurawal yang diikuti juga dengan titik koma.

//a caching only nameser ver config //

zone “.”{

type hint;

file “named.ca”;};

Perintah zone digunakan untuk menunjukkan domain yang dilayani oleh name server.

Masukkan kata kunci zone diikuti oleh nama domain yang dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Jangan tempatkan periode pada akhir nama domain.

Terdapat beberapa tipe zone yang dapat dipilih antara lain : master, slave, stub, forward dan hint.

(9)

Tipe master digunakan jika zone tersebut memegang otorisasi dan informasi utama dari zone tersebut. Tipe slave mengindikasikan bahwa zone tersebut memerlukan update secara berkala dari spesifik master name server . Slave dikenal juga sebagai secondary name server. Anda dapat menggunakan input tersebut jika name server beroperasi sebagai secondary name server untuk primary(master) domain name server lainnya. Zone stub hanya menyalin input name server lain, tidak semua zone. Zone forward akan mengarahkan semua permintaan ke name server spesifik. Zone hint digunakan spesifik untuk mengatur root named server yang digunakan oleh semua domain name server internet.

Anda juga dapat melakukan konfigurasi spesifik untuk beberapa pilihan yang akan menggantikan tiap pilihan global yang diatur oleh perintah pilihan. Contoh di bawah ini menggambarkan perintah zone sederhana untuk domain ristek.go.id. Dengan kelas internet, IN dan tipe master.

1.2 Panduan Langkah-langkah Konfigurasi

Mesin yang digunakan dalam contoh ini telah dikonfigurasi dan diberikan IP sebagai berikut:

Nama Komputer : ns

Nama Domain : ristek.go.id

FQDN : ns.ristek.go.id

Routable/IP Statis : 222.124.63.122 Non-Routeable IP : 192.168.1.226

Buka File /etc/named.conf. File harus dikonfigurasi sebagai berikut:

//

// named.conf for Red Hat caching-nameser ver //

options {

directory "/var/named";

dump-file "/var/named/data/cache_dump.db";

statistics-file "/var/named/data/named_stats.txt";

/*

* If there is a firewall between you and nameser vers you want

* to talk to, you might need to uncomment the q uery- source

* directive below. Previous versions of BIND always asked

* q uestions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged

* port by default.

*/

// q uery-source address * port 53;

};

(10)

//

// a caching only nameser ver config //

controls {

inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };

};

zone "." IN { type hint;

file "named.ca";

};

zone "localdomain" IN { type master;

file "localdomain.zone";

allow-update { none; };

};

zone "localhost" IN { type master;

file "localhost.zone";

allow-update { none; };

};

zone "0.0.127.in-addr.ar pa" IN { type master;

file "named.local";

allow-update { none; };

};

zone

"0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0 .0.ip6.ar pa" IN {

type master;

file "named.ip6.local";

allow-update { none; };

};

zone "255.in-addr.ar pa" IN { type master;

file "named.broadcast";

allow-update { none; };

};

zone "0.in-addr.ar pa" IN { type master;

file "named.zero";

allow-update { none; };

};

zone "ristek.go.id" IN {

(11)

type master;

file "ristek.zone";

};

zone "63.124.222.in-addr.ar pa" IN { type master;

file "db.222.124.63";

};

include "/etc/rndc.key";

Penjelasan file /etc/named.conf Options {

Bagian ini merupakan bagian file konfigurasi standar };

zone “.”{

type hint;

file “named.ca”;

};

Blok ini juga merupakan bagian file konfigurasi standar. Setelah blok ini anda dapat memulai konfigurasi named.conf sesuai konfigurasi zone anda sebagai berikut:

zone "ristek.go.id" IN { type master;

file "ristek.zone";

};

Kata kunci zone sudah ditulis di atas. Tulis nama zone diapit dengan tanda kutip. Nama zone harus merupakan nama domain anda. Baris pertama dalam blok mendefinisikan tipe zone yaitu master. Tipe master maksudnya bahwa dia merupakan name server yang independen yang maksudnya adalah bahwa tidak membutuhkan update dari name server lain dan jika ingin update dari name server lain harus dikonfigurasi dengan tipe slave. File menunjukkan nama file zone yaitu ristek.zone, tempat dimana anda mengkonfigurasi zone tersebut.

zone "63.124.222.in-addr.ar pa" IN { type master;

file "db.222.124.63";

};

File konfigurasi ini digunakan untuk memetakan dari alamat komputer ke nama komputer.

(12)

Catatan:

1 Jangan lupa untuk meletakkan titik koma(;) setelah tutup kurung kurawal di setiap blok zone

1 jangan lupa untuk meletakkan titik koma setelah pernyataan di blok zone

1 .zone pada nama file hanya merupakan kesepakatan nama dan anda dapat menggunakan kesepakatan nama sendiri untuk tujuan ini.

1 Semua file yang disebutkan di named.conf harus ada di direktori spesifik pada pilihan blok {} dan harus dikonfigurasi sevcara benar.

Setelah melakukan konfigurasi file named.conf langkah selanjutnya adalah konfigurasi file zone. Pindah ke direktori spesifik yang disebutkan dipilihan blok {} file named.conf yaitu /var/named/chroot/var/named/

Mulai mengkonfigurasi file zone ristek.zone ( yang disebutkan di baris ketiga blok di file named.conf.

$TTL 86400

@ IN SOA ns.ristek.go.id. admin.ns.ristek.go.id. ( 42 ; serial (d. adams)

3H ; refresh 15M ; retry 1W ; expiry 1D ) ; minimum IN NS ns.ristek.go.id.

IN A 222.124.63.122 ns IN A 222.124.63.122 www IN A 222.124.63.122 ftp IN A 222.124.63.122

Catatan:

1 ns merupakan nama komputer yaitu nama dari mesin daemon named berjalan

1 222.124.63.122 merupakan alamat komputer dari mesin ns yang telah didefinisikan

1 www dan ftp merupakan nama komputer virtual. Sebagai contoh alamat lengkap dari vitual host www adalah www.ristek.go.id. Anda dapat menambahkan virtual host sesuai kebutuhan anda.

1 Ketika menulis SOA, tulis dengan format namakomputer.namazone ( nama zone merupakan nama yang anda deklarasikan di file /etc/named.conf) pada contoh di atas pada baris pertama adalah ns.ristek.go.id dimana ns merupakan nama komputer dan ristek.go.id adalah nama zone. Tulis nama administrator zone dengan format accountemail.namakomputer.namazone pada contoh di atas adalah admin.ns.ristek.go.id

1 Jangan lupa untuk meletakkan titik (.) setelah ns.ristek.go.id, admin.ns.ristek.go.id dan ns.ristek.go.id pada baris 2 dan 8.

(13)

Konfigurasi selanjutnya adalah zone reverse yang menterjemahkan dari alamat komputer ke nama komputer. Nama file yang digunakan pada contoh di atas adalah db.222.124.63.

$TTL 86400

@ IN SOA ns.ristek.go.id. admin.ns.ristek.go.id. ( 1997022700 ; Serial

28800 ; Refresh 14400 ; Retry 3600000 ; Expire 86400 ) ; Minimum IN NS ns.ristek.go.id.

122 IN PTR ns.ristek.go.id.

Buka file /etc/resolv.conf dan tulis baris berikut:

search ristek.go.id nameser ver 222.124.63.122 nameser ver 127.0.0.1

Catatan:

1 search mendefinisikan nama domain.

1 nameserver mendefinisikan alamat komputer dan juga alamat ip loopback.

Menjalankan daemon named:

Jalankan dns server dengan perintah skrip berikut.

/etc/init.d/named start

Anda dapat menjalankan, mematikan atau merestart daemon dengan meletakkan start, stop restart di akhir skrip /etc/init.d/named.

Mengecek DNS

Ada dua cara untuk mengecek apakah dns sudah terkonfigurasi dengan baik.

1 Ping domain anda atau virtual host anda.

ping ristek.go.id ping www.ris tek.go.id

(14)

Jika anda mendapat reply ping berarti dns berjalan dengan baik.

1 Menggunakan perintah nslookup atau dig:

nslookup ristek.go.id dig ristek.go.id

(15)
(16)

II. APACHE WEB SERVER

2.1 Pengenalan Apache

World Wide Web merupakan aplikasi internet yang paling sukses dan merupakan komponen utama dari web server. Web server melayani permintaan user dengan mengembalikan permintaan halaman web kepada user. Dua aplikasi dibutuhkan untuk memproses permintaan tersebut yaitu web server dan web client. Protokol yang dikenal sebagai Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) dibutuhkan untuk komunikasi antara klien dan server.

Menurut survei bulanan secure server netcraft yang tersedia di www.netcraft.com Apache web server saat ini menguasai pasar sebesar 68,01% dibandingkan dengan pesaing lain Microsoft 20.56% dan Sun Microsystem 2.47%.

Apache Web Server merupakan bagian dari Apache Software Foundation yang mendukung banyak proyek-proyek open source seperti Ant, Spamassassin, struts, tomcat dan lain-lain.

Versi Apache web server saat ini yang digunakan sebagai tutorial adalah versi 2.2.0-5.1.2 yang merupakan bawaan distro linux.

2.2 Instalasi

Apache sudah ada di tiap-tiap distribusi linux, gunakan perintah rpm -qa | grep httpd untuk mengkonfirmasi apakah apache sudah terinstall atau belum. Jika apache sudah terinstall dari source code maka perintah tersebut tidak berlaku.

Apache dapat dinstall manual dengan mendownload baik binari rpm maupun source code.

Tutorial ini akan menunjukkan dua metode tsb.

2.2.1 Instalasi lewat rpm

1. Download versi apache terbaru dari http://httpd.apache.org/download.cgi 2. Jika sudah terinstall apache versi sebelumnya uninstall dengan perintah:

r pm -e httpd

(17)

Install apache dengan perintah:

r pm -ivh httpd-2.2.0-5.1.2.r pm

3. Cek instalasi dengan perintah:

r pm -q http d

2.2.2 Instalasi lewat source

Beberapa pilihan dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi apache.

Download Apache dari httpd.apache.org/download.cgi

#wget http://apache.mirror99.com/httpd/httpd-2.2.0.tar.gz

Buat direktori “/usr/local” bagian ini merupakan opsional dan dipakai hanya untuk tutorial ini saja.

Buka file kompresi:

#tar -zxvf httpd-2.2.0.tar.gz -C /usr/local

#cd /usr/local/httpd-2.2.0

#cd apache2

Jalankan configure dengan pilihan berikut:

#./configure –with-layout=Apache –prefix=/usr/local/apache2 – enable-module=most –enable-mods-shared=most

Jalankan make untuk kompilasi:

#make

Install apache dengan perintah berikut:

#make install

(18)

2.3 Konfigurasi Apache

Jika anda menggunakan apache dari disto bawaan linux maka kemungkinan besar akan terinstal di direktori /etc/httpd. Jika anda menginstallnya dari source seperti yang disebutkan di atas maka kemungkinan apache akan terinstall di direktori /usr/local/apache2. Sebagai acuan direktori instalasi default (/etc/httpd atau /usr/local/apache2) $APACHE_HOME akan digunakan untuk tutorial ini saja.

Apache berjalan sebagai daemon di backround proses, dimana server melayani secara berkala semua permintaan. Port 80 merupakan port default di file konfigurasi apache, httpd.conf. Menjalankan apache di port 80 memerlukan akses sebagai root dan dapat dijalankan dengan perintah berikut.

#$APACHE_HOME/bin/apachectl start

Jika menggunakan apache bawaan distro kemungkinan direktori bin tidak berada di direktori $APACHE_HOME

Perintah lain yang dapat digunakan adalah:

#$APACHE_HOME/bin/apachectl stop

#$APACHE_HOME/bin/apachectl restart

#$APACHE_HOME/bin/apachectl status

Skrip startup httpd juga dapat digunakan untuk start, stop atau restart apache web server.

#/etc/init.d/httpd start

Apache membaca file spesial startup httpd.conf yang mengandung informasi konfigurasi.

Yang merupakan konfigurasi utama dan lokasi filenya dapat dikonfigurasi saat kompilasi atau dengan pilihan spesifik -f $apachectl -f /path/to/config/file

Konfigurasi Apache dibagi menjadi 3 bagian:

1 global environment, digunakan untuk pengaturan server secara umum ( ServerType, ServerRoot, MaxClients, Listen, dll )

1 main server, digunakan untuk merespon permintaan yang tidak termasuk dalam direktif global environment ( Port, User, Group, ServerName, DocumentRoot, dll )

1 Virtual Host, digunakan untuk pembuatan virtual host baik yang menggunakan IP Based maupun Name Based

(19)

File konfigurasi dapat dikonfigurasi dengan menempatkan direktif-direktif. Kebanyakan direktif merupakan bagian umum untuk seluruh server. Tetapi dapat diubah dengan menempatkan beberapa spesial direktif seperti <Directory>. <DirectoryMatch>, <Files>

dan <Location> dan lain-lain

2.3.1 Menjalankan Apache

Untuk mengecek apakah file konfigurasi server benar atau tidak jalankan perintah

#apachectl configtest

Keluaran tampilan di atas adalah Syntax OK jika semua konfigurasi benar.

File konfigurasi apache httpd.conf mendefinisikan port web server berjalan yaitu standarnya port 80, jika anda ingin jalan di port lain, ubah port 80 kemudian restart apache webserver. Dan browse ke http://localhost. Jika konfigurasi benar makan di browser akan muncul “Test Page”

Catatan: Mulai Fedora core 3 ada paket spesial “SE LINUX” yang dapat memblok konfigurasi apache. Pastikan untuk menonaktifkan sebelum mengecek konfigurasi kemudian restart apache.

2.4 Konfigurasi Dasar Apache

Terdiri dari konfigurasi umum meliputi konfigurasi server, konfigurasi site, virtual host, log, access control dan autentifikasi.

2.4.1 Konfigurasi Server

Konfigurasi dasar server meliputi sebagai berikut:

Server Name: Mendefinisikan nama server dan port yang digunakan, dapat digunakan untuk redirection misal anda mempunyai komputer dengan nama merkurius.ristek.go.id tetapi di file record DNS adalah www.ristek.go.id sementara anda ingin mengakses dengan www.ristek.go.id maka Server Name dapat dikonfigurasi sebagai barikut:

(20)

Ser verName www.ristek.go.id:80

Pendefinisian Server Name berguna untuk mencegah masalah pada saat start up. Direktif ini juga dapat digunakan di bagian virtual Host.

Listening Port: Mendefinisikan nomor port atau alamat komputer dan nomor port dimana web server berjalan untuk menerima permintaan. Jika hanya nomor port yang didefinisikan maka server akan berjalan di port tersebut dan di semua alamat komputer. Jika tidak maka akan berjalan di alamat komputer dan nomor port yang spesifik.

Listen 80

[berjalan di port 80 dan semua interface yang tersedia]

Listen 222.124.63.122:80

[berjalan di port 80 dan ip 222.124.63.122]

2.4.2 Konfigurasi Site

DocumentRoot: Standar folder apache berada di /var/www/html dimana tempat menempatkan file-file HTML. Konfigurasi ini dapat diubah dengan menggunakan direktif DocumentRoot. Direktif ini juga bisa dipakai di bagian virtualhost.

DocumentRoot /var/www/html

DirectoryIndex: Jika kita menginginkan permintaan ke direktori yang spesifik, pilihan ini mendefinisikan untuk melihat htttp://www.ristek.go.id/downloads/ dimana download adalah direktori yang dituju. Isi direktori tersebut dapat berupa index.html index.php dan lain-lain. Yang perlu jadi catatan adalah bahwa file index yang pertama kali didefinisikan akan dipanggil pertama kali.

DirectoryIndex index.html index.php index.txt

Konfigurasi apache di atas mendefinisikan untuk melihat file index.html di direktori downloads jika tidak ada file index.html maka akan dicari file index.php kemudian baru file index.txt. Jika semuanya tidak ditemukan makan tergantung dari pilihan direktif Options apakah dikonfigurasi dengan pilihan Indexes atau tidak. Direktif ini juga dapat digunakan di bagian virtualhost.

OptionIndexes: Pilihan ini digunakan untuk konfigurasi direktori. Dimana alamat yang diminta akan dipetakan ke direktori http://www.ristek.go.id/downloads dan jika dikonfigurasikan no DirectoryIndex atau file didalam DirectoryIndex tidak dapat

(21)

ditemukan. Maka pilihan ini akan menggunakan format standar untuk direktori yang diminta:

<Directory “/var/www/html”>

Options Indexes

</Directory>

Konfigurasi ini akan mengatur index secara otomatis ke direktori “html” dan subdirektorinya. Direktif ini juga dapat digunakan untuk virtualhost.

2.4.3 Virtual Host

Virtual host menyediakan layanan untuk menjalankan lebih dari satu website di satu server tunggal. Apache mengizinkan untuk menjalankan lebih dari satu website di dalam satu server. Untuk menjalankan lebih dari satu website anda dapat menggunakan banyak daemon apache dimana tiap-tiap daemon menanggung satu website, atau anda dapat menggunakan virtual host. Menjalankan banyak daemon apache sangat tidak efesien dan sebaiknya dihindari karena dapat menggunakan virtual host.

2.4.3.1 Virtual Host berbasis IP

Pada konfigurasi ini mengizinkan untuk menjalankan banyak website dengan alamat komputer yang berbeda dalam satu server. Dimana tujuannya dapat dicapai dengan mempunyai banyak koneksi jaringan atau menggunakan virtual interfaces. Untuk set lebih dari satu website misalnya anda mempunyai 2 buah kartu jaringan dengan Alamat 192.168.2.58 dan 10.10.10.100 anda dapat mengkonfigurasi website http://www.ristek.go.id/account di 192.168.2.58 dan http://www.ristek.go.id/hr di 10.10.10.100

Contoh konfigurasi di bawah ini virtual host berbasis IP, Nama komputer akan dipetakan meurut alamat komputernya.

<VirtualHost www.pagi.com>

DocumentRoot /vaw/www/html/pagi

</VirtualHost>

<VirtualHost www.malam.com>

DocumentRoot /var/www/html/malam

</VirtualHost>

Pastikan bahwa parameter NameVirtualHost diberi tanda pagar sebagai tanda komentar.

Konfigurasi di bawah ini mendefinisikan bahwa setiap permintaan klien ke http://www.pagi.com akan memetakan nama komputer, dimana akan diteruskan ke 192.168.2.58 yang akan meneruskan ke isi direktori yang didefisikan oleh parameter DocumentRoot.

Operasi yang sama dapat dilakukan apache untuk www.malam.com dimana alamat

(22)

komputernya 10.10.10.100. nama komputer dan alamat komputer sebaiknya didefinisikan di file /etc/hosts di mesin web server, sebagai tambahan yang telah dibuat di DNS server.

Dimana nantinya klien harus mengakses dengan alamat http://www.pagi.com/pagi bukan dengan http://www.pagi.com

Contoh yang ditampilkan membutuhkan resolusi DNS Server dimana biasanya akan memperlambat seluruh proses. Mohon dilihat di http://httpd.apache.org/docs/2.2/dns- cavecast.html untuk informasi lebih lanjut. Latihan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan mendefinisikan langsung Alamat komputer dibanding nama komputer di bagian Virtual Host.

<VirtualHost 192.168.2.58>

DocumentRoot /var/www/html/pagi Ser verName www.pagi.com

</VirtualHost>

<VirtualHost 10.10.10.100>

DocumentRoot /var/www/html/malam Ser verName www.malam.com

</VirtualHost>

Anda membutuhkan direktif tambahan ServerName permintaan ke pagi dan malam dapat dipetakan. Jika tidak ada servername maka Apache akan mencoba mereverse DNS untuk mendapatkan nama komputer.

2.4.3.2 Virtual Host berbasis Nama

Virtual host berbasis nama mengizinkan banyak website dalam satu alamat komputer. Yang berbeda sekali dengan virtual host berbasis IP dimana anda membutuhkan alamat komputer untuk tiap-tiap website. Virtual host berbasis IP menggunakan acuan alamat komputer untuk mendefinisikan ke virtual host yang benar di dalam server. Virtual host berbasis name menggunakan acuan nama komputer untuk mendefinisikan nama komputer di header http. Virtual Host berbasis nama sangat mudah dikonfigurasi dan tidak membutuhkan banyak alamat komputer dimana kita bisa bekerja di situasi alamat komputer yang terbatas. Dianjurkan untuk menggunakan virtualhost berbasis nama dibandingkan dengan yang berbasis IP kecuali anda mempunyai alasan-alasan khusus. di bawah ini adalah contoh konfigurasi virtual host berbasis nama:

NameVirtualHost 192.168.2.58:80

<VirtualHost 192.168.2.58:80>

DocumentRoot /var/www/html/pagi Ser verName www.pagi.com

</VirtualHost>

<VirtualHost 192.168.2.58:80>

DocumentRoot /var/www/html/malam Ser verName www.malam.com

(23)

</VirtualHost>

Direktif Namevirtualhost mendefinisikan secara khusus bahwa IP 192.168.2.58 harus berjalan di IP tersebut untuk segala permintaan yang datang. Anda dapat menggunakan * tetapi dalam kasus yang membutuhkan kombinasi konfigurasi misal komputer mendukung baik VirtualHost berbasis IP dan virtual host berbasis nama anda membutuhkan untuk mendefinisikan Alamat komputer secara spesifik untuk konfigurasi virtual host berbasis nama. Jika anda berencana untuk menggunakan banyak port seperti misalnya SSL makan definisikan port secara spesifik. Parameter NameVirtualHost harus sama dengan bagian Virtual host untuk Virtual host berbasis nama.

NameVirtualHost *

<VirtualHost *>

DocumentRoot /var/www/html/pagi Ser verName www.pagi.com

</VirtualHost>

<VirtualHost *>

DocumentRoot /var/www/html/malam Ser verName www.malam.com

</VirtualHost>

2.4.4 Autentifikasi, Autorisasi dan Akses Kontrol

Autentifikasi menunjuk ke verifikasi untuk mengidentifikasi permintaan dari komputer atau user. Otorisasi adalah proses untuk menjamin akses sesorang untuk mengakses daerah dimana user diizinkan untuk itu.

Akses kontrol juga merupakan otorisasi tetapi menyediakan otorisasi di layer yang berbeda misal berbasis alamat komputer, nama komputer atau karakteristik khusus dari permintaan.

Pastikan bahwa modul-modul yang digunakan sudah terinstall dan diaktifkan mohon menunjuk ke http://httpd.apache.org/docs/2.2/howto/auth.html dan http://httpd.apache.org/docs/2.2/howto/access.html untuk melihat daftarnya.

Untuk mengimplementasikan mekanisme keamanan, pertama kali anda harus mengerti struktur direktori apache. Dan konfigurasi apache biasanya dikonfigurasi menggunakan file httpd.conf dimana parameter konfigurasi diaplikasikan untuk semua folder web.

Kadang-kadang anda membutuhkan kostumisasi konfigurasi untuk direktori khusus, URL, file, nama komputer dan lokasi. Contohnya jika anda menginginkan untuk membatasi beberapa bagian website untuk beberapa user. Apache menyediakan 2 pilihan dapat menggunakan <Directory> </Directory> di file konfigurasi httpd.conf atau menggunakan file spesial .htaccess yang akan ditempatkan di direktori tersebut. Secara konsep tidak ada

(24)

perbedaan mengenai kedua metode tersebut. Dimana keduanya memiliki sintaks dan aplikasi yang sama. Perbedaan antara directory, file dan locasi dijelaskan di bawah ini.

<Directory /var/www/html/test>

order Allow,deny Deny from All

</Directory>

Artinya adalah melarang akses ke direktori test dan sub direktorinya. Jadi akses ke URL http://www.test.com yang menunjuk ke direktori /var/www/html/test dilarang. Akses ke URL http://www.test.com/public menunjuk ke direktori /var/www/html/all diizinkan.

<File private.html>

Order Allow,deny Deny From All

</File>

Artinya akses ke file private.html yang berlokasi di manapun dilarang.

<Location /private>

order Allow,Deny Deny From All

</Location>

Artinya bahwa akss ke url yang mengandung kata private dilarang. Akses ke http://www.test.com/private/public dilarang sementara akses ke http://www.test.com/public diizinkan .

Metode .htaccess sangat mudah dikonfigurasi. Tempatkan isi file .htaccess di

<Directory></Directory> pada file konfigurasi utama.

Nama file .htaccess dapat diubah dengan mengubahnya di direktif AccessNameFile pada file konfigurasi utama. Mengkonfigurasi apache untuk mengizinkan konfigurasi file untuk suatu direktori dapat dilakukan dengan menggunakan parameter AllowOverride AuthConfig di <Directory> </Directory>. Jika anda menginginkan direktori tertentu /var/www/html/public/restricted untuk dibatasi anda harus mengizinkan penggunaan file .htaccess. Konfigurasi file konfigurasi apache seperti contoh di bawah ini.

<Directory /var/www/html/public/restricted>

AllowOverride AuthConfig

</Directory>

Definisikan user yang mempunyai hak akses ke area tersebut. User dan password akan didefinisikan di file spesial di suatu tempat yang tidak dapat diakses lewat web. File tersebut dapat dibuat dengan utilitas htpasswd yang merupakan bawaan apache.mirror9

(25)

#htpasswd -c /etc/httpd/conf/passwd daus New Password:

Retype New Password :

Adding Password for user daus

Buat file .htaccess di /var/www/html/public/restrcted dimana apache akan membaca file konfigurasi user dan password untuk mengizinkan akses daerah terbatas.

.htaccess AuthType Basic

AuthName “Restricted Files”

AuthUserFile /etc/httpd/conf/passwd req uire user daus

AuthType mendefinisikan tipe autentifikasi dan basic artinya tidak terenkripsi, Authname mendefinisikan realm dimana digunakan sebagai pengenal sesi sementara. AuthUserFile mendefinisikan tempat file password dan require user mendefinisikan siapa saja yang mempunyai hak akses. Kadang-kadang akses dapat diberikan ke beberapa user. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan require valid-user dimana akan mengizinkan akses ke area terbatas untuk siapa saja yang terdaftar di file password.

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembatasan akses berdasarkan nama komputer, alamat komputer dan spesifik karakter tertentu. Mohon menunjuk ke http://httpd.apache.org/docs/2.2/howto/access.html untuk melihat daftar modul yang dibutuhkan untuk diinstall dan diaktifkan.

Untuk melakukan kostumisasi akses berdasarkan nama komputer dan alamat komputer gunakan direktif Allow dan Deny. Direktif order dapat juga digunakan untuk kebutuhan tertentu yang ingin diimplementasikan. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Allow from Host Deny From Host Order Allow,Deny Order Deny,Allow

Contohnya adalah sebagai berikut:

1. Allow from 192.168.2.100 [Izinkan hanya alamat komputer ini saja]

2. Allow from 192.168.2.0/24 [Izinkan hanya jaringan komputer ini saja]

3. Allow from 192.168.2.100 192.168.2.200 [Izinkan hanya 2 komputer itu saja]

4. Allow From my.host.com

Order mendefinisikan filter order yaitu:

(26)

Deny,Allow: pertama deny dan kemudian direktif allow dievaluasi. Akses diizinkan secara default berarti bahwa setiap klien yang ada di daftar direktif Allow Acess akan diizinkan untuk akses server.

Allow,Deny: pertama allow dan kemudian direktif deny dievaluasi. Akses dilarang secara default berarti bahwa semua klien yang tidak ada di dalam daftar deny Access akan dizinkan akses server.

Contohnya adalah direktori /var/www/html/localusers anda menginginkan hanya user lokal dengan alamat jaringan 192.168.2 saja yang bisa akses /var/www/html/localusers/ gunakan konfigurasi di bawah ini.

<Directory /var/www/html/localusers>

order Allow,deny Allow from 192.168.2.0/24

</Directory>

Contoh konfigurasi lainnya:

<Directory /var/www/html/localusers >

Order Allow,Deny

Allow from 192.168.2.0/24 Deny From 192.168.2.178

</Directory>

Contoh tersebut akan mengizinkan akses semua komputer dalam jaringan 192.168.2.0/24 kecuali 192.168.2.178. Semua permintaan lainnya akan dilarang secara default. Perubahan order dari Allow,deny ke deny allow akan mengizinkan hanya 192.168.2.178 yang bisa akses. Dimana allow akan dihapus oleh parameter deny.

2.4.5 Logging

Log Apache menyediakan informasi yang komprehensif dan kostumisasi untuk kebutuhan analisis keamanan dan troubleshooting. Lokasi log apache secara default berada di direktori /var/log/httpd/

Ada beberapa tipe log apache:

Error log : log ini menyediakan informasi kesalahan ketika prose permintaan untuk kegunaan analisa. Lokasi dari log ini diatur oleh drektif ErrorLog pada file konfigurasi.

Log error tidak dapat dikostumisasi.

Acces Log: record log ini berisi informasi yang sangat berguna seperti Alamat komputer, waktu, lokasi akses, informasi platform klien dan lain-lain. Access Log dapat dikostumisasi dan lokasi beserta isinya dapat diatur oleh direktif CustomLog

(27)

2.5 Contoh Konfigurasi

Contoh konfigurasi website statis. Konfigurasinya adalah sebagai berikut:

Routeable Ser ver IP 222.124.63.123 Non-routeable IP 192.168.2.178

domain name ristek.go.id

hostname www

FQDN www.ristek.go.id

Langkah-langkah:

1 Buka file konfigurasi apache httpd.conf

1 Atur Direktif DocumentRoot dan pastikan berada di /var/www/html

1 Atur ServerName menjadi ristek.go.id:80

1 Taruh semua dokumen web ke direktori /var/www/html jika nada mempunyai data web di /home/daus/web maka jalankan

1 #mv /home/daus/web/* /var/www/html/

1 Simpan konfigurasi apache, keluar dan restart apache

Pastikan bahwa masukan dns www.ristek.go.id menunjuk ke alamat komputer anda.

Cek website dengan mengakses www.ristek.go.id lewat browser.

(28)

III. MAIL SERVER

3.1 Konsep dan Cara Kerja Email

Email ( electronic mail ) merupakan suatu bentuk komunikasi dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Mail server adalah Server yang melayani komputer- komputer dalam suatu jaringan intranet, ekstranet dan internet dalam bentuk layanan pengiriman dan pengambilan email. Protokol yang biasa digunakan untuk layanan email adalah smtp ( simple mail transfer protocol ) untuk pengiriman email dan pop (post office protocol ) untuk pengambilan email.

Mail server bekerja dalam modus klien server . Aplikasi email dibedakan menjadi 3 macam:

2 MTA ( mail Transfer Agent) berfungsi untuk mengirimkan email. Contoh aplikasi MTA antara lain: Sendmail, Postfix, Exim, qmail

2 MDA (Mail Delivery Agent) berfungsi mendistribusikan email yang datang ke MTA sesuai dengan mailbox masing-masing user

2 MUA (Mail User Agent) berfungsi membaca dan membuat email. Contoh aplikasi MUA antara lain: Outlook Express, Eudora Mail, Netscape, Kmail, Evolution

Proses pengiriman email melalui beberapa tahapan antara lain :

1 Pengirim menulis isi email pada MUA seperti evolution, kmail, mutt dan lain-lain

1 MUA akan meneruskan email tersebut ke SMTP Server yang membuka port 25 dimana SMTP Server bisa kita sebut sebagai MTA

1 Kemudian MTA akan membaca alamat tujuan dari email tersebut

1 Kalau email ditujukan ke alamat lokal ( domain yang sama ) maka email tersebut akan langsung dikirimkan ke alamat yang dituju

1 Kalau email ditujukan bukan ke alamat lokal maka MTA akan mencari MTA tujuan dari alamat tersebut dengan menggunakan pencarian database DNS

1 Kemudian MTA akan berkomunikasi dengan MTA tujuan kemudian mengirimkan email tersebut ke MTA tujuan

1 email tersebut akan disimpan dalam storage MTA

1 Kemudian email tersebut dapat diambil oleh penerima dari MTA dengan menggunakan protokol pop.

(29)

3.2 Format Mailbox

Pada umumnya format mailbox ada dua macam yaitu:

1 Format Mbox

Pada format ini setiap email yang datang atau keluar akan ditambahkan secara otomatis file sehingga ukurannya akan bertambah besar secara otomatis, dimana terdapat kekurangan pada format mbox yaitu jika pada saat pengambilan email dari server koneksi terputus maka email client (Mail User Agent) akan mengulang kembali dari awal proses pengambilan email yang dapat menyebabkan file mbox menjadi rusak.

1 Format Maildir

Pada format Maildir email ditempatkan di suatu direktori dibandingkan di sebuah file sehingga lebih reliabel dan handal dibandingkan dengan format mbox.

3.3 Memilih Mail Transport Agent (MTA)

Mail transport Agent adalah aplikasi server yang berfungsi untuk mengirimkan email dari mail server lokal ke mail server remote. Sangat baik mengganti MTA anda dengan MTA yang paling baik di Linux. Survei perbandingan di bawah ini akan membantu anda memahami manfaat dari MTA yang akan anda gunakan dimana pilihan anda membutuhkan tingkat performansi dan keamanan yang lebih baik dari standar sistem yang anda miliki.

Tiap-tiap MTA memiliki keunikan fitur masing-masing tetapi di sini kami akan menggunakan postfix dan qmail yang mempunyai fitur tingkat keamanan yang baik, kecepatan pengiriman yang tinggi dan mudah dikonfigurasi. Anda bebas memilih kesukaan anda. Informasi yang diberikan di bawah ini semoga menolong anda untuk memutuskan MTA yang akan anda gunakan.

3.3.1 Sendmail

Sendmail merupakan internet MTA tertua di dunia yang sudah memiliki banyak pengganti sebagian besar distribusi linux memasukkannya dalam distro mereka. Sendmail dapat digunakan untuk banyak alamat site dengan pilihan-pilihan yang rumit, tetapi konfigurasinya sangat sulit terutama bagi pemula. Tidak begitu aman dan cepat jadi menggunakan sendmail sama saja anda kembali ke masa lalu. Sendmail mempunyai reputasi yang panjang yang menjadi mimpi buruk bagi banyak administrator, sulit dipahami, sulit dikonfigurasi dan banyak memiliki lubang keamanan. Kunjungi situs resmi sendmail di http://www.sendmail.org yang didalamnya banyak dokumentasi mengenai sendmail yang anda butuhkan untuk mengkonfigurasi sendmail.

(30)

3.3.2 Smail v3.2

Smail merupakan MTA pertama yang mencoba menggantikan sendmail. Lebih simpel dan konfigurasinya lebih mudah dipahami dibanding sendmail juga lebih aman. Beberapa distribusi linux memaketkannya bersama distribusi mereka. Smail memiliki dukungan yang baik untuk penggabungan protokol tcp/ip dan UUCP yang merupakan nilai tambah mereka.

Smail juga lebih efisien untuk pengiriman dengan jumlah banyak. Sama seperti sendmail Smail juga memerlukan konfigurasi tambahan untuk standar konfigurasi smail.

3.3.4 Postfix

Postfix merupakan mail server yang aman, cepat, handal dan reliabel yang dibangun oleh pakar keamanan IBM wietse vienema, saat ini postfix sudah banyak dipaketkan di hampir semua distribusi Linux. Konfigurasinya yang mudah dipahami dan mirip dengan sendmail menjadikan MTA ini salah satu pilihan utama pengganti sendmail.

3.3.5 qmail

qmail merupakan Mail server yang aman, handal dan reliabel yang menjadi salah satu pilihan utama pengganti sendmail. Qmail memiliki tingkat keamanan yang baik yang menjadi perhatian utama saat mendesain dan membangun qmail. Walaupun berulangkali diperbaiki untuk membuatnya lebih aman. Semua arsitektur sendmail dapat digantikan oleh qmail karena saat pendesainan keamanan merupakan tujuan utama. Qmail sangat handal dapat performansi dan reliabel karena arsitektur dalamnya dalam pengiriman email.

Ini dimungkinkan karena pendekatan modular yang bersih dan simpel.

3.4 Local Delivery Agents (LDAs)

Tidak seperti sistem operasi lain Linux tidak memiliki Local Delivery Agent yang built-in.

Suatu program yang dibutuhkan untuk mengirimkan email ke lokal sistem seperti lmail, procmail atau deliver di setiap distribusi Linux tetapi saat ini Local Delivery Agent sudah terdapat di setiap MTA seperti sendmail

3.5 User Agent Administration

3.5.1 Mutt

Anda semestinya tidak mengalami kesulitan mengkompilasi, menginstal dan menjalankan mutt. User-user qmail dapat menggunakan tambalan atau menjalankannya dengan opsi -f untuk membaca email lokal mereka. Jika mutt mengirimkan pesan error “unknown

terminal error” saat pengupdatean, kompilasi kembali mutt.

(31)

3.5.2 Elm

Kompilasi, instalasi dan menjalan elm sangat mudah di Linux. Untuk informasi lebih lanjut, lihat file sumber dan file instruksi instalasi. Elm dan filternya membutuhkan mode 2755 (group mail) dengan mode /var/spool/mail 755 dan grup mail.

3.5.3 Mailx

Jika anda tidak memiliki program email lokal mailx, dapatkan mailx dari Slackware 2.1.0 atau di atasnya, yang didalamnya terdapat implementasi mailx 5.5. jika anda membangunnya dari file sumber, mailx v5.5 dikompilasi dengan tanpa tambalan di Linux jika anda menggunakan perintah instalasi pmake. Hapus file lama edmail dari SLS1.00 dan gantikan dengan mailx.

3.6 Postfix Mail Server

Postfix adalah Mail Server yang dibangun dari proyek wietse vienema seorang pakar keamanan komputer di IBM.

3.6.1 Instalasi Postfix Mail Server

Kita dapat mengecek apakah postfix sudah terinstall atau belum di linux denganperintah berikut

# r pm -q postfix postfix-2.2.8-1.2

3.6.2 Konfigurasi postfix

file konfigurasi postfix terdapat di /etc/postfix/main.cf. Konfigurasi yang perlu diedit untuk dapat membangun Mail Server antara lain:

Edit file konfigurasi dengan perintah:

#vi /etc/potfix/main.cf

2 myhostname, baris ini mendefinisikan nama komputer Mail Server Anda misal myhostname=mail.ristek.go.id

2 mydomain, baris ini mendefinisikan nama domain anda misal mydomain=ristek.go.id

2 myorigin, baris ini mendefinisikan tampilan from dari header email misal

(32)

myorigin=$mydomain

2 inet_interface, baris ini mendefinisikan alamat jaringan mana saja postfix menerima email misal

inet_interface=all

2 mydestination, baris ini mendefinisikan alamat yang menjadi tujuan ke mail server misal mydestination=$myhostname, $mydomain

2 mynetworks, baris ini mendefinisikan jaringan mana saja yang boleh memakai mail server ini misal

mynetworks= 192.168.1.0/24, 127.0.0.0/8

3.6.3 Menjalankan Postfix

Setelah selesai jalankan postfix dengan melakukan perintah berikut:

# ser vice postfix start

3.6.4 Test Postfix

Kemudian coba tes kirim email dari user idris ke user daus sebagai berikut:

# telnet mail.ristek.go.id 25 Trying 192.168.1.2...

Connected to mail.ristek.go.id.

Escape character is '^]'.

220 mail.ristek.go.id ESMTP Postfix mail from: idris@ristek.go.id

250 Ok

rcpt to: daus@ristek.go.id 250 Ok

data

354 End data with <CR><LF>.<CR><LF>

tes .

250 Ok: q ueued as F152A37C95 q uit

221 Bye

Connection closed by foreign host.

(33)

3.7 POP/IMAP Server

Merupakan Server yang melayani permintaan pengambilan email di server.

3.7.1 Instalasi Pop/Imap Server

Kita dapat mengecek apakah Pop/Imap sudah terinstall atau belum di linux denganperintah berikut.

# r pm -q imap

3.7.2 Konfigurasi POP/IMAP Server

Kita harus mengedit file konfigurasi Pop/Imap yaitu file /etc/xinetd.d/imap dan file /etc/xinetd.d/ipop3, baris yang harus diubah adalah disable = yes menjadi disable = no

1 File /etc/xinetd.d/imap ser vice imap

{

socket_type = stream wait = no user = root

ser ver = /usr/sbin/imapd log_on_success += HOST DURATION

log_on_failure += HOST

disable = no }

1 File /etc/xinetd.d/ipop3 ser vice pop3

{

socket_type = stream wait = no user = root

ser ver = /usr/sbin/ipop3d log_on_success += HOST DURATION

log_on_failure += HOST

disable = no }

(34)

3.7.3 Menjalankan POP/Imap Server

Jalankan service xinetd sebagai berikut.

# ser vice xinetd start

3.7.4 Test POP/Imap Server

Kemudian tes server pop sebagai berikut.

telnet mail.ristek.go.id 110 Trying 192.168.1.2...

Connected to mail.ristek.go.id.

Escape character is '^]'.

+OK POP3 mail.ristek.go.id v2001.78rh ser ver ready user daus

+OK User name accepted, password please pass dauspassword

+OK Mailbox open, 1 messages q uit

+OK Sayonara

Connection closed by foreign host.

3.8 Qmail Mail Server

qmail adalah aplikasi Server email atau biasa disebut MTA ( Mail Transfer Agent ) Yang berjalan pada platform Unix.

qmail diciptakan oleh Prof. D.J. Bernstein seorang profesor matematika di universitas illinois Chicago, ia membuat qmail karena tidak puas dengan kinerja Sendmail, MTA yang telah lama dibuat tetapi mempunyai banyak sekali kekurangan.

3.8.1 Mail Server Package

Untuk menginstal Mail Server Qmail diperlukan software-software sebagai berikut, anda dapat mendownloadnya di www.qmailtoaster.com.

daemontools-toaster

autorespond-toaster

(35)

spamassassin-toaster

maildrop-toaster-devel

qmailadmin-toaster

libdomainkeys-toaster

qmail-toaster

courier-imap-toaster

send-emails-toaster

qmailmrtg-toaster

isoqlog-toaster

ucspi-tcp-toaster

qmail-pop3d-toaster

courier-authlib-toaster

ezmlm-toaster

squirrelmail-toaster

ripmime-toaster

vqadmin-toaster

maildrop-toaster

ezmlm-cgi-toaster

simscan-toaster

vpopmail-toaster

control-panel-toaster

clamav-toaster

3.8.2 Instalasi qmail

Masuk ke direktori temapat anda mendownload paket-paket qmail kemudian Jalankan perintah-perintah berikut ini menggunakan user “root” untuk melakukan instalasi:

1. Cek Dependensi Paket

#sh fdr50-deps.sh

(36)

2. Cek Dependensi Perl

#sh fdr50-perl.sh

3. Buat database Vpopmail ( Pastikan MySQL sudah berjalan, service mysql status )

#sh mysql-setup.sh

sebelumnya edit dulu bagian

#vi /mysql-setup.sh MYSQLPW=passwordmysql

4. Mulai Instalasi Paket

#sh fdr50-install-script.sh

3.8.3 Configuration

3.8.3.1 Qmail Configuration

File konfigurasi terletak di /etc/tcprules.d/tcp.smtp. Isi file tersebut adalah sebagai berikut:

#vi /etc/tcprules.d/tcp.smtp

127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT="",QMAILQUEUE="/var/qmail/bin/simscan"

192.168.1.:allow,RELAYCLIENT="",QMAILQUEUE="/var/qmail/bin/simscan"

### Default ###

:allow,BADMIMETYPE="",BADLOADERTYPE="M",CHKUSER_RCPTLIMIT="15",CHKUS ER_WRONGRCPTLIMIT="5",QMAILQUEUE="/var/qmail/bin/simscan"

3.8.3.2 File Konfigurasi /var/qmail/control

#vi /var/qmail/control/rcpthost mail.ristek.go.id

ristek.co.id

#vi /var/qmail/control/defaultdomain ristek.go.id

#vi /var/qmail/control/me ristek.go.id

#vi /var/qmail/control/locals mail.ristek.go.id

#vi /var/qmail/control/smtpgreeting RISTEK

(37)

#vi /var/qmail/control/databytes 31457280

#vi /var/qmail/control/blacklist -r zen.spamhaus.org -r bl.spamcop.net

#vi /var/qmail/control/simcontrol

:clam=yes,spam=yes,spam_hits=5,attach=.mp3:.src:.bat:.pif:.exe:.avi :.bat:.bin:.chm:.com:.cpl:.dll:.htm:.html:.inf:.lnk:.mov:.mpeg:.mpg :.msi:.ocx:.pl:.vb:.vbs:.vxd:.wav:.wmf:.wxf:.xlt

3.8.3.3 File Konfigurasi vpopmail

#vi /home/vpopmail/etc/defaultdomain ristek.go.id

#vi /home/vpopmail/etc/defaultdomains ristek.go.id

Membuat Domain

/home/vpopmail/bin/vadddomain ristek.goid

Membuat User

/home/vpopmail/bin/vadduser daus

3.8.3.4 Konfigurasi webmail

/usr/share/sq uirrelmail/config/conf.pl

Sq uirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)

--- Main Menu --

1. Organization Preferences 2. Ser ver Settings

3. Folder Defaults 4. General Options 5. Themes

6. Address Books 7

. Message of the Day (MOTD) 8. Plugins

9. Database 10. Languages

(38)

D. Set pre-defined settings for specific IMAP ser vers C Turn color off

S Save data Q Quit Command >>

A. Pilih 1 Organization Preferences

Sq uirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)

--- Organization Preferences

1. Organization Name : RISTEK

2. Organization Logo : ../images/sm_logo.png 3. Org. Logo Width/Height : (308/70)

4. Organization Title : RISTEK 5. Signout Page :

6. Top Frame : _top 7

. Provider link : http://www.ristek.go.id/

8. Provider name : Sq uirrelMail B. Pilih 2 Server Setting

Sq uirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)

--- Ser ver Settings

General ---

1. Domain : ristek.go.id 2. Invert Time : false

3. Sendmail or SMTP : SMTP

A. Update IMAP Settings : localhost:143 (uw) B. Update SMTP Settings : localhost:25 R Return to Main Menu

C Turn color off S Save data Q Quit Command >>

3.8.4 Menjalankan qmail

Pertama yang harus dilakukan adalah menjalankan servis qmail.

Perintah untuk menjalankan servis qmail:

# /etc/init.d/qmail start

(39)
(40)

IV. DHCP SERVER

4.1 Server DHCP

DHCP Server adalah server yang mampu memberikan IP Address secara otomatis/dinamis kepada komputer klien sehingga komputer-komputer dalam jaringan bisa terhubung. Dalam sebuah LAN DHCP server melakukan alokasi alamat komputer, dan mengirimkan parameter konfigurasi jaringan seperti gateway, netmask, DNS dan lain-lain. DHCP mendukung tiga macam mekanisme pemberian alamat komputer yaitu

1 Alokasi Otomatis : Alamat komputer tetap untuk setiap klien

1 Alokasi Dinamis : Alamat komputer diberikan dengan periode waktu tertentu oleh DHCP Server

1 Alokasi manual : Network Administrator secara langsung memberikan alamat komputer ke klien-klien

Fedora Core 5 menyediakan aplikasi server DHCP yang disebut DHCPD.

4.2 Instalasi DHCP

Pertama kali harus kita pastikan bahwa DHCPD telah terinstal pada komputer Anda. Anda dapat mengeceknya dengan perintah berikut.

#r pm -q dhcpd

Jika muncul pesan di atas berarti dhcpd anda telah terinstall dan siap dikonfigurasi.

4.3 Konfigurasi DHCP

File konfigurasi dhcp berada di /etc/dhcpd.conf untuk itu kita perlu mengedit file tersebut.

ddns-update-style interim;

ignore client-updates;

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {

(41)

# --- default gateway

option routers 192.168.0.1;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option nis-domain "domain.org";

option domain-name "domain.org";

option domain-name-ser vers 192.168.1.1;

option time-offset -18000; # Eastern Standard Time

# option ntp-ser vers 192.168.1.1;

# option netbios-name-ser vers 192.168.1.1;

# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless

# -- you understand Netbios very well

# option netbios-node-type 2;

range dynamic-bootp 192.168.0.128 192.168.0.254;

default-lease-time 21600;

max-lease-time 43200;

# we want the nameser ver to appear at a fixed address host ns {

next-ser ver mar vin.redhat.com;

hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;

fixed-address 207.175.42.254;

} }

Keterangan :

1 option routers : Mendefinisikan default gateway untuk router

1 option netmask : Mendefinisikan netmask untuk klien

1 option domain-name-server : Mendefinisikan DNS server yang digunakan klien

1 range : Jangkauan alamat komputer yang akan dialokasikan untuk klien.

4.4 Menjalankan DHCPD

Anda dapat mengaktifkan server dhcpd dengan perintah berikut ini:

#/etc/init.d/dhcpd start

(42)

4.5 Melihat status DHCPD

Untuk melihat klien yang aktif jalankan perintah berikut

# dhclient

Internet Systems Consortium DHCP Client V3.0.3-RedHat Copyright 2004-2005 Internet Systems Consortium.

All rights reser ved.

For info, please visit http://www.isc.org/products/DHCP Listening on LPF/eth0/00:40:f4:96:4f:03

Sending on LPF/eth0/00:40:f4:96:4f:03 Sending on Socket/fallback

DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 inter val 5 DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 inter val 11

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun permasalahan yang datang dari siswa itu sendiri, yaitu siswa kurang mampu menguasai materi pembelajaran dikarenakan pembelajaran cenderung berupa hafalan

Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah 4 macam formulasi pakan isoprotein dan isoenergi yang terdiri dari penggunaan feed additive 1% tepung daun kayu manis (DKM),

Adapun beberapa masalah distribusi penjadwalan yang ada pada program Pascasarjana di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yaitu jika ada kuliah yang dibatalkan, kuliah

Kepribadian adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial manusia karena hal tersebut tidak hanya merupakan sebagai penentu seseorang berperilaku tetapi

Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi, dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol daun kemangi ( Ocimum canum Sims) larva Artemia salina Leach dengan metode Brine Shrimp

Dan bagian pahala orang yang mengerjakan suatu amal ditentukan oleh baik buruknya niat yang melandasinya, juga bahwa kedua ungkapan ini merupakan kaidah yang bersifat universal

bhabinkamtibmas pekon tiuh memon Bripka Indra Saputra patroli dialogis kerumah warga dan memberikan pesan pesan kamtibmas kepada ibu.. Juhairiyah dan