• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah - Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YayasanPendidikn Safiyyatul Amaliyyah Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah - Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YayasanPendidikn Safiyyatul Amaliyyah Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah merupakan perpustakaan yang dikelolah serta terdapat di sekolah dengan tujuan membantu sekolah untuk mencapai tujuannya. Perpustakaan sekolah terdapat

disetiap jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga ke Sekolah Menengah Tingkat Atas, yang diperuntukan melayani keperluan bacaan guru dan murid, serta memberikan layanan

tempat memperoleh informasi.

Menurut Rietz yang dikutip oleh Hasigian (1009 : 78) perpustakaan sekolah (school library) adalah “ A library in a public or private elementary or secondary school that servers the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed

by a school librarian or media specialist. A school library collection usually contains books,

periodicals, and educational media suitable for the grade, levels served”. Devinisi di atas

menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah ( negeri ) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staff, biasanya dikelolah oleh pustakawan sekolah maupun spesialis media.

Menurut Syarial- Pamanjuntak (2000 : 4) Perpustakaan Sekolah adalah “Perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan.”

Sedangkan menurut Hermawan dan Zulfikar (2006 : 34) perpustakaan sekolah adalah “perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dasar dan menengah yang berperan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar”.

(2)

Tujuan utama penyelengaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kulikuler dan eksta kulikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta menetapkan strategi belajar mengajar.

Menurut Hermawan dan Zulfikar (2006 : 37 ) Tujuan Perpustakaan sekolah sebagai berikut :

1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca. 2. Mendayagunakan budaya tulisan.

3. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelolah, dan memanfaatkan informasi 4. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka

5. Meletakan dasar-dasar kearah belajar mandiri 6. Memupuk minat dan bakat

7. Menumbuhkan penghargaan ( apresiasi ) terhadap pengalaman imajinatif, dan

8. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dalam kehidupan dan tanggung jawab dan usaha sendiri.

Namun secara oprasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksaan program di sekolah, diantaranya adalah :

1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca. 2. Membimbing dan mengarahkan tekhnik memahami isi bacaan. 3. Memperluas pengetahuan pada siswa.

4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya piker para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.

5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka yang baik.

6. Memberikan dasar-dasar kea rah studi mandiri.

7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efesien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.

8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksanaan program kurikulum disekolah baik yang bersifat kurukuler, maupun ekstra kulikuler.

Menurut Pawit M Yusuf (2010 : 3) perpustakaan sekolah adalah bertujuan sebagai berikut :

1. Mendorong dan mempercepat prosoes penguasaan tekhnik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kkreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkan minat baca siswa.

(3)

5. Mendorong dan memelihara dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.

6. Memperluas dan memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca

Menurut Ibrahim Bafadal (2006 : 28) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Mendoromg dan mempercepat proses penguasaan tekhnik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.

5. Mendorong dan memelihara dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.

6. Memperluas dan memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca. 8. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca,

khususnya buku- buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Sedangkan menurut sutarno (2006 : 25) “tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi”.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perpustakaan sekolah harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Menurut Hermawan (2006 : 38) Fungsi perpustakaan sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan tetang pembelajaran yang diperolehnya di dalam kelas.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sarana untuk menemukan sumber informasi yang cepat memperdaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran.

(4)

Membantu siswa dalam melaksanakan penelitian yang bersifat sederhana, yang berkaitan dengan mata pembelajaran yang dipelajari yang mempelajari atau yang dikerjakan.

4. Fungsi Rekreasi

Merupakan tempat rekreasi, masuk perpustakaan membaca bacaan yang hanya untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan rekreasi yang sehat dan mendidik serta menghilangkan kejenuan bagi siswa dan guru.

5. Fungsi Kebudayaan

Merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik kebudayaan local, daerah, maupun social.

6. Fungsi Kreatifitas

Membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi.Untuk menunjang hal tersebut diperlukan buku yang dapat meningkatkan daya kreasi siswa.

7. Fungsi Dokumentasi

Menjadi pusat dokumentasi sekolah dari berbagai kegiatan yang pernah dilakukan disekolah, baik siswa maupun guru.

2.1.4 Peran Perpustakaan Sekolah

Peran perpustakaan sekolah adalah penyebaran informasi yang menawarkan akses gratis/murah terhadap sumber-sumber informasi seperti yang tersedia melalui internet dan sumber – sumber informasi lainnya.

Menurut Sutarno (2006 : 68) Peran sebuah perpustakaan adalah “bagian tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan”. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain :

Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi, dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

a) Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan pemakaiannya.

b) Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sebagai sarana untuk menjalin dan mengambangkan komunikasi antara sesame pemakai, dan antara penyelanggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

(5)

d) Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan,dan mengembangkan ilmu pengetahunnya dan pengalamannya.

e) Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab sebagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan diperpustakaan.

f) Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

g) Petugas perpustaaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaanbagi banyak orang.

h) Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya. i) Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar

tetap dlam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya. j) Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari

intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula.

k) Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan indespliner.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan sangat besar perannya dalam menunjang pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.Pada dasarnya setiap perpustakaan mempunyai koleksi, namun masing- masing perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat menunjang program dan kegiatan sesuai dengan fungsi dan jenis perpustakaan yang bersangkutan. Besar kecilnya koleksi perpustakaan tergantung pada jumlah anggota, bidang spesialis, serta dana yang tersedia, disamping itu besar kecil ragam koleksi juga tergantung pada jenis perpustakaan.

(6)

Sedangkan menurut Wiji Suwarno (2007 : 41), pengertian koleksi bahan pustaka yaitu “sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan telah diolah (diproses), sehinggah siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.

2.2.2 Jenis- Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan harus memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk.Jenis koleksi yang terdapat di perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan pengguna.Karena koleksi perpustakaan merupakan salah satu factor utama suatu perpustakaan.Koleksi perpustakaan harus mencakup semua disiplin ilmu yang dimaksudkan untuk dipakai oleh semua murid dan guru, sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi.

Sedangkan menurut Sutarno (2006 : 71) pengelompokan bahan pustaka diperpustakaan terdiri atas :

1. Kelompok bahan pustaka umum.

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar

5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)

6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain.

8. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

2.3 Pelayanan Perpustakaan

2.3.1 pengertian Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Pelayanan perpustakaan merupakan tugas penting dari setiap perpustakaan untuk melayani pengguna.Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tiada akhirnya, kecuali perpustakaan menyatakan jam layanan sudah tutup.

(7)

2.3.2 Sistem Pelayanan Peprustakaan

2.3.2.1 Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access)

Dalam system pelayanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada para pemakai untuk dapat masuk dan memilah sendiri koleksi yang diinginkannya dirak. Petugas

hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan

Menurut Darmono (2001 : 139) pengertian system layanan terbuka adalah “system

layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapt memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Pendapat- pendapat diatas menyatakan bahwa system layanan terbuka merupakan system yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih langsung bahan pustaka apa yang mereka butuhkan.

Ramdan (2009) menyatakan bahwa sistem layanan terbuka ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan seperti :

a. Kelebihannya

Adapun kelebihan dari pelayanan terbuka adalah :

1. Pengguna bebas memilih bukunya sendiri, artinya dapat melakukan browsing atau pemilihan koleksi secara bebas di rak. Jika pemakaian tersebut ingin mencaribuku mengenai suatu topic tertentu (misalnya saja bertanam dengan hidroponik) maka dia dapat memilih sendiri buku yang cocok dengan keinginannya di rak.

2. Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca. Ketika akan memilih buku yang diinginkannya, mungkin dia akan menemukan buku lain yang menarik perhatiannya, mungkin dy akan menemukan dengan langsung dan dia akan membacanya.

3. Jika buku yang dikehendaki tidak ada, dapat memilah buku yang lain pada saat masuk perpustakaan sekolah pemakai berniat untuk mencari buku dengan judul dan pengarang tertentu, pemakai tersebut dapat ( jika dia tahu lokasi buku tersebut), atau mencari pada katalog. Pada saat mencari buku di rak, ternyata buku tidak ada, namun pemakai menemukan buku lain dengan judul yang sedikit lebih sama dengan buku yang dicari karena topic da nisi buku tersebut sama dengan yang dicarinya.

(8)

b. Kekurangannya

Adapun kekurangan dari layanan terbuka adalah :

1. Susunan dalam rak menjadi sulit teratur. Sebagai akibat dari kebebasan pemakai mengambil buku ke rak, maka susunan rak tersebut akan tidak menjadi teratur. Untuk mengurangi ketidak teraturan susunan buku ini, maka perpustakaan harus memberikan peringatan bahwa pemakai tidak boleh menyimpan sendiri koleksi yang sudah digunakannya ke dalam rak . pendidikan pemakai perlu dilakuakn secara terus menerus agar pemakai mengetahui cara-cara mencari buku secara sistematis dan dengan benar

2. Kemungkinan banyak buku yang hilang, buku hilang juga merupakam salah satu resiko dari system pelayanan terbuka. Untuk itu perlu perlu pengawasan yang lebih baik terutama di pintu keluar. Untuk mengurangi penyobekan halaman buku, maka perlu melakukan monitoring oleh petugas atau pustakawan. Beberapa perpustakaan besar sering menempatkan karena pengontrolan (atau cermin cembung sebagai cermin pengawas) pada tempat yang diperkirakan akan menjadi penyobekan. Penyedian mesin fotokopi yang dekat dengan ruangan perpustakaan tersebut banayk koleksi yang tidak dipinjamkan. Dengan penyediaan mesin fotokopi tersebut kemudian mendapatkan salinan buku yang diperoleh oleh pengguna sehingga mengurangi keinginan untuk melakukan penyobekan atau pencurian oleh pemakai perpustakaan.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobalitas lebih leluasa.

2.3.2.2 Sistem Pelayanan Tertutup

Kebalikan dari system pelayanan terbuka adalah system pelayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk keruangan koleksi, tetapi yang koleksi yang dibutuhkannya harus diambil oleh petugas.Penelusuran/ pencarian koleksi harus melalui katalog.Petugas selain meminjam mencatat dan mngembalikan, juga mengembalikan koleksi ke rak.

Sistem pelayanan tertutup ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekuranga seperti :

a. Kelebihannya

Adapun kelebihan dari pelayanan tertutup adalah :

1. Susunan dan buku lebih teratur dan terpelihara. Hal ini karena hanya petugas (yang tentunya sidah terampil dalam menyusun buku) yang menyimpan dan mengambil buku ke rak.

(9)

b. Kekurangannya

Adapun kekurangan dari pelayanan tertutup adalah :

1. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus dicarikan melalui katalog. Artinya pemakai perpustakaantidak dapat melakukan browsing atau pemilihan sendiri koleksi yang dibutuhkannya di rak. Karena untuk mencari koleksi pemakai tergantung kepada katalogperpustakaan, maka katalog perpustakaan harus betul betul baik dan dapat diandalkan.

2. Melihat katalog terkadang mengesalkan, karena dalam katalog ada, tetapi bukunya sering tidak ada, dan harus memilih lagi sampai berulang-ulang. 3. Petugas harus mengambilkan dan mengembalikan buku. Inilah resiko

penerepan pelayanan tertutu. Karena itu memerlukan petugas yang cukup banyak dibagian pelayanan. Kadang-kadang factor manusiawi yaitu kelelahan perlu dalam melayani, petugas cendrung kurang teliti dalam mencari koleksi yang dibutuhkan pengguna sehingga buku yang dicari tidak ada pemberitahuan ke pengguna. Dengan demikian petugas bias secara bergiliran beristirahat.

4. Katalog harus lengkap. Seperti sudah dijelaskan, karena pemakai perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan sepenuhnya untuk mencari kebutuhan informasinya, maka katalog tersebut harus lengkap dan dapat diandalkan.

2.4 Pelayanan Koleksi anak

Menurut Qobe Zhar (2010) Layanan koleksi anak biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah.Sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaans ekolah yaitu memberikan pelayanan kepada pengguna/murid melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak-anak. Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak- anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak-anak

(10)

bacaan yang tepat adalh menjadi tanggung jawab pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anak. Anak- anak mebutuhkan bacaan hiburan, informasi, dan hal-hal yan menarik dari lingkungannya. Televise dan teknologi informasi telah banyak mengubah kehidupan anak-anak modern seperti sekarang ini termasuk bahan bacaan. Oleh karena itu bacaan anak- anak perlu di sesuaikan dengan dunia anak anak saat ini.

2.4.1 Pengertian Layanan Anak

Menurut Joan M.Rietz yang dikutip oleh Hasiana Nirma (2009) layanan anak adlah pelayanan perpustakaan yang ditujukan untuk anak- anak sampai anak berumur 12- 13 tahun, didalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, lapsit services, mendongeng dan membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summerreading, biasanya

disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan (ibid., 137)

2.4.2 Tujuan Layanan Anak

Menurut Bowler (2000 : 24) yang dikutip oleh Hasiana Nirma (2009) tujuan utama layanan anak di perpustakaan adlah sebagai berikut :

1. Menyediakan koleksi berbagai macam bahan pustaka yang disajikan secara menarik dan mudah digunakan oleh anak- anak.

2. Memberikan bimbingankepada anak-anakdalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya.

3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangam membaca sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri.

4. Memberi dukungan dalam masyarakat sebagai kekuatan social bersama-sama dengan lembaga lainyang berhubungan dengan kesejahteraan anak.

5. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunakan semua sumber ada di perpustakaan.

6. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya. 7. Membuat anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah.

(11)

2.4.3 Unsur- unsur Layanan Anak

Menurut Hasiana Nisma (2009) Terdapat empat unsur dalam layanan anak yaitu :

a. Koleksi

Bahan pustaka untuk anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Yang dimaksud dengan bahan pustaka untuk anak ialah beragam materi yang tersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non buku( kaset, CD,DVD,VCD,film,games computer,dll ). Menurut kamus Ilmu Perpustakaan Informasi buku anak adalah buku yang dituliskan dan diilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12-13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara laimbacaan fiksi non fiksi, board books, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar, easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita

bergambar dan buku cerita.

Berdasarkan isi kandungannya, materi untuk anak dibedakan menjadi dua yaitu fiksi dan non fiksi.

1. Fiksi untuk anak adalh semua bentuk prosa naratif yang mengundang unsur rekaan yang diajukan (dalam beberapa materi bahkan diciptakan oleh anak) untuk anak dengan mengikuti kretaria-kretaria tertentu. Namun dapat juga krya tersebut, mungkin pada awlnya ditujukan untuk orang dewasa tetapi karena dapat memenuhi kriteria- kriteria karya fiksi untuk karya anak tersebut juga dapat dibaca oleh anak.

2. Materi non fiksi adalah segala materi yang tidak berupa rekaan yang mengandung pengethauan mengenai suatu aspek kehidupan nyata/ilmiah/religi/ dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa dan penulisan serta penjelasan yang dapat dipahami untuk tanpa mengurangi nilai-nilai kandungan ilmiah/ kenyataan/religi/materi tersebut.

(12)

Barat, Materi tertentu bahkan digunakan dalam pengobatan trauma pada anak-anak korban kekerasan fisik maupun mental ( bibliotheraphy).

b. Fasilitas

Masa anak- anak merupakan masa terpenting karena dimasa inilah seseorang anak mulai peke menerima informasi disekitarnya.Pentingnya masa anak- anak ini perlu diisi dengan berbagai kegiataan yang menarik minat baca.Oleh karena itu, diperlukan fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan tersebut.Tak terkecuali dengan perpustakaan.Suatu perpustakaan perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kegitan berlangsung di berbagai dalamnya.Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan anaka antara lain meja bacadan belajar, papan tulis, computer, karpet,

mainan, ruang bermain, peralatan dan perlengkapan belajar.

c. Jasa yang diberikan

Perpustakaan bukan hanya tempat membaca, namun dalam suatu perpustakaan juga tersedia berbagai jasa yang diberikan. Jasa perpustakaan anak antara lain :

1. Peminjaman

Jasa ini hamper ada disetiap perpustakaan. Salah satu tujuan datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku dan apabila perlu buku tersebut akan dipinajam untuk dibaca dirumah atau ditempat lain. Peminjaman dapat dilakukan apabila peminjaman telah menjadi anggota suatu perpustakaan.Membaca merupakan suatu perpustakaan. Mungkin ia memiliki tujuan dalam membaca buku. Menurut Sulistyo-Basuki (2005 :3-7) Tujuan Membaca adalah :

a. Membaca untuk kesenangan, kegembiraan, dan santai. b. Membantu untuk memperoleh informasi

(13)

2. Jasa bimbingan pembaca

Jasa ini berkaitan dengan bacaan bagi perorangan mengenai apa yang baik dibaca .tujuan bimbingan membaca ini untuk kepentingan pendidikan atau hiburan mereka (ibid., 11-7) 3. Menjawab pertanyaa (refrens)

Penyediaan jasa rfrens merupakan salah satu layananan yang paling ada dalam suatu perpustakaan.Layanan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. Layanan refrens menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan.

4. Pinjam antar Perpustakaan

Pinjam antar perpustakaan adalah transaksi peminjaman materi perpustakaan yang melibatkandua perpustakaan. “pola pinjam antar perpustakaanperlu di manfaatkan memingingat harga buku semakin mahal, anggaran belanja perpustakaan amat terbats,

geografi Indonesia yang luas serta menghindari duplikasi yang tidak perlu”(ibid.,,. 1- 5). Pinjam antar perpustakaan sejenis dilakukan untuk mengatasi kebosananakan koleksi buku-buku itu saja.

5. Layanan belajar

Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar.Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung atau tugas mereka. Proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa meliputi (syah,2007 :12)

a) Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progredif dan berhubungan dengan perolehan angka ragam keterampilan fisik anak (motors skills).

b) Perkembangan konitif (cognitive development), yakni proses perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/ kecerdasan otak anak.

c) Perkembangan social dan moral (social and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan anak dalam berkomunikasi dengan objek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

(14)

Pustakawan perpustakaan dapat bercerita atau mendongeng sebagai hiburan untuk anak. Mendongeng terkadang dilakukan dengan alat bantu seperti papan cerita atau boneka. d. Pustakwan Layanan Anak

Bukan hanya koleksi yang berperan dalam suatu perpustakaan, namun pustakawan juga berperan pentingnya. Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efesien, diperlukan pustakawan yang mengerti akan penggunaannya. Dalam Childrens’s Guidelines, perpustakaan anak memerlukan pustakawan anak yang terlatih dan berkomitmen dalam menjalankan suatu peprustakan. Keterampilan yang dimiliki antara lain :

1. Memiliki antusiasme yang tinggi

2. Kemampuan berkomunikasi, interoersonal, kerja tim, dan keterampilan, memecahan masalah.

3. Kemampuan untuk membuat jaringan dan kerja sama.

4. Kemampuan memulai, fleksibel, dan terbuka untuk perubahan

5. Kemampuan menganalisis kebutuhan pengguna,merencanakan, mengelolah dan mengevaluasi pelayanan dan program

6. Hasrat yang besar untuk terus belajar keterampilan baru dan mengembangkan diri Pustakawan anak juga membutuhkan pengetahuandan memahami mengenai: a. Psikolog dan perkembangan anak

b. Teori belajar dan promosinya

c. Artistic dan kesempatan kebudayaan

d. Literature untuk nak dalam membentuk tercetak(buku) dan media lain.

Terkadang ditemukan seorang yang menjadi relawan atau seseorang sedang magang dalam suatu perpustakaanbaik perpustakaan layanan anak peran mereka pun sangat besar. Menurut Kamus Besar Ilmu Perpustakaan dan Informasi relawan adalah seorang yang bekerja untuk sebuah perpustakaan atau organisasi lain tanpa ada imbalan materi.

(15)

2.4.4 Jenis- jenis Layanan Anak

Menurut Hasiana Nirma (2009) Jenis Layanan Anak-anak diperpustakaan sekolah meliputi :

1. Layanan membaca

Selain meminjamkan bahan pustaka anak, perpustakaan menyediakan layanan anak-anak sampai usia 12 tahun. Mereka diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan baca dan gemar serta rekreasi yang mendidik.

2. Bimbingan membaca

Layanan ini diperlukan untuk anak-anak yang membutuhkan khusus namun sulit untuk mendapatkannya. Anak-anak diperkenalkan kepada buku secara bertahap.

3. Layanan refrensi anak

Layanan ini diperkenalkan untuk bahan bahan esiklopedia untuk anak-anak kamus, atlas dan lain lai.Pustakawan yang bertugas di bagian refrens anak-anak.

4. Acara mendongeng

Layanan mendongeng ini biasanya sangat digemari oleh anak-anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pustakawan (dapat bekerja sama dengan guru TK dan SD) harus menggunakan koleksi dan alat peraga yang ada di perpustakaan saat mendongeng 5. Pertujukan atau pemutaran film

Beberapa jenis film dengan tema sejara, flora dan fauna, alam pengenalan tentang negra, penemuan ilmiah dan ruang angkasa dapat menjadi pilihan untuk diputar.

2.4.5 Fungsi Layanan Anak

Menurut ( Prasetyo Djoko. 2013) fungsi layanan anak pada perpustakaan secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi layanan perpustakaan adalah “sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan memakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada”. Masing-masing jenis perpustakaan memiliki tujuan penyelenggaraan yang bebeda, demikian pula fungsi layanan perpustakaan

Karena fungsi perpustakaan mendukung tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perpudtakaan. Beberapa fungsi dari penyelenggaraan layanan perpustakaan, antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi rekreasi

2. Fungsi informasi dan penelitian 3. Fungsi pendidikan

4. Fungsi kebudayaan

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari hasil penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan buku saku berbasis android dengan mengubah materi pembelajaran yang akan digunakan selain

Adapun yang menjadi sumber infoman dalam penelitian ini adalah petani cengkeh dan pemilik penyulingan minyak daun cengkeh itu sendiri yang meliputi identitas responden berupa umur,

Laba sebelum pajak mencapai Rp2.35 triliun naik dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp2 triliun dan total aset perseroan mencapai Rp138.19 triliun hingga 31 Desember

Sistem yang dirancang selanjutnya akan diuji coba menggunakan simulator berdasarkan skenario pengujian yang telah dirancang agar sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan

Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu adalah :Dalam menentukan perolehan tanaman, biaya-biaya yang dikeluarkan merupakan hasil dari kapitalisasi biaya

Hasil pengumpulan data klien yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara dan kunjungan rumah bahwa klien merasa khawatir dan cemas saat menyusui karena

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 320 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir