• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Pada Unit Simpan Pinjam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Pada Unit Simpan Pinjam."

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA

PADA UNIT SIMPAN PINJAM

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

MARSHA SEVIN ALDILLA 08.41010.0077

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Karena menggunakan asas kekeluargaan tersebut, maka koperasi bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama

oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama

dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Dalam koperasi terdapat pembagian

keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU. SHU dihitung

berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan

pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan

oleh anggota.

Koperasi Wanita Setia Bhakti merupakan salah satu koperasi yang

mempunyai unit usaha simpan pinjam dan unit usaha dagang. Koperasi Wanita

Setia Bhakti ini sudah berdiri sejak tahun 1978 dan memiliki jumlah anggota kurang

lebih 11.000 anggota, hingga tahun 2015. Dengan jumlah anggota yang banyak,

maka jumlah transaksi yang harus ditangani koperasi juga menjadi semakin banyak.

Dalam sehari rata-rata koperasi menangani kurang lebih 2.000 tansaksi.

Setelah melakukan observasi pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita

yang bertempat pada Jl. Jemur Andayani No.55 Rungkut Surabaya. Diketahui

(3)

2

Berdasarkan keterangan dari Koordinator EDP, bahwa koperasi akan membangun

sistem yang lebih baik dari sistem yang ada saat ini dan sesuai dengan kebutuhan

koperasi. Sistem informasi yang sudah diterapkan pada koperasi saat ini terdiri dari

aplikasi yang meliputi: keanggotaan, simpan pinjam anggota, simpan pinjam UKM,

swalayan, akunting, dan griya tamu.

Untuk membangun ulang sistem pada Koperasi Wanita Setia Bhakti

Wanita, koperasi membutuhkan rancangan sistem untuk pengembangan sistem.

Sedangkan saat ini koperasi tidak memiliki rancangan sistem maupun dokumentasi

sistem saat ini. Dokumentasi sistem saat ini juga dibutuhkan untuk proses

pengembangan sistem, karena dokumentasi sistem ini dapat membantu

pengembang melihat permasalahan yang terjadi ataupun proses-proses apa saja

yang perlu untuk dikembangkan.

Berdasarkan fakta yang telah disebutkan, maka dari itu perlu dibuatnya

Analisis dan Desain Sistem Informasi Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita pada

unit Simpan Pinjam. Analisa desain pengembangan ini menggunakan metodologi

object oriented dengan pendekatan Rational Unified Process (RUP). Dengan

pendekatan berorientasi obyek dapat mencerminkan kegiatan proses bisnis

sehingga mempermudah implementator memahami desain sistem yang dibuat.

Dengan pendekatan berorientasi obyek, kita membagi aplikasi ke dalam potongan

kecil yang banyak, independen satu sama lain, potongan-potongan kecil tersebut

disebut obyek, dan kita dapat membangun aplikasi denagn menyusun obyek-obyek

ini bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan aplikasi (Sholiq, 2006).

Tugas akhir ini menghasilkan dokumentasi sistem yang ada saat ini dan

(4)

3

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita dalam mengembangkan sistem yang sudah

ada dengan kaidah perancangan sistem berorientasi objek.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat dokumentasi sistem pada koperasi pada Koperasi Wanita

Setia Bahkti dengan menggunakan UML?

2. Bagaimana mendesain sistem informasi koperasi pada Koperasi Wanita Setia

Bahkti dengan menggunakan UML?

3. Bagaimana mendesain desain interface bebasis website dari sistem informasi

koperasi pada Koperasi Wanita Setia Bahkti?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan, maka batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Desain sistem informasi koperasi ini hanya membahas simpan pinjam

anggota, keanggotaan, dan akunting.

2. Alat bantu pemodelan UML yang digunakan adalah Rational Rose.

1.4. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan, maka tujuan dari Tugas Ahkir ini adalah:

1. Menghasilkan dokumentasi sistem pada koperasi Koperasi Wanita Setia

(5)

4

2. Menghasilkan desain sistem informasi koperasi pada Koperasi Wanita Setia

Bahkti dengan menggunakan UML.

3. Menghasilkan desain interface dari sistem informasi koperasi pada Koperasi

Wanita Setia Bahkti bebasis website.

1.5. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambinya topik TA, rumusan

masalah dari topik TA, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan

TA, dan tujuan dari TA ini.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum dari Koperasi Wanita Setia

Bhakti Wanita yang menjadi tempat pelaksanaan TA dan landasan teori

yang berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini,

teori yang digunkan dalam penyelesaian maslah TA ini adalah teori

tentang Object oriented Analysis and Design (OOAD) yaitu sebagai

dasar menggambar desain yang akan dibuat. Teori tentang (UML)

Unified Modeling Language sebagai bahasa pemodelan untuk

menggambarkan sistem dalam bentuk baku. Dan teori (RUP) Rational

(6)

5

BAB III Metodelogi Penelitian

Bab ini berisi tentang metode pnelitian yang dilakukan yaitu metode

penelitian yang menggunakan metode Rational Unified Process (RUP).

Ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu, insepsi, elaborasi dan konstrusi.

BAB IV Rancangan Sistem

Bab ini berisi tentang hasil dari rancangan sistem. Berdasrkan metode

RUP yang digunakan, maka rancangan ini akan dibagi menjadi tiga

bagian yaitu insepsi, elaborasi dan konstruksi. Pada insepsi rancangan

yang dihasilkan adalah business use case diagram, activity diagram dan

business entity. Pada kolaborasi rancangan yang dihasilkan adalah use

case diagram, use case description, sequence diagram. Dan yang

terakhir konstruksi, rancangan yang dihasilkan adalah class diagram,

component diagram, deployment diagram, design interface, dan uji coba.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran

terhadap kekurangan dari rancangan desain yang ada kepada pihak lain

yang ingin meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain

tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga dapat menjadi lebih

(7)
(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Koperasi Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan

hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian tersebut sesuai dengan UU

Koperasi No. 25 thun 1992 Bab I. Selain itu, tujuan utama dibentuk koperasi juga

telah dijelaskan dalam Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II pasal

3, bahwa tujuan utama koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan

makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Menurut Undang-Undang

Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II pasal 4, Fungsi dan peran koperasi adalah

sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.

b. Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan manusia

dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

(9)

d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

2.1.1 Simpan Pinjam

Simpan pinjam merupakan salah satu unit kerja yang terdapat pada

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita. Simpan pinjam yang terdapat pada koperasi

ini ada dua jenis yaitu simpan pinjam anggota dan simpan pinjam UKM (Unit

Kegiatan Masyarakat). Anggota dalam koperasi ini harus membentuk kelompok

tanggung renteng.

A. Simpan Pinjam Anggota

Simpan pinjam anggota hanya dapat dilakukan oleh anggota koperasi. Setiap

kelompok tanggung renteng memiliki satu PJ (Penanggung Jawab) kelompok.

PJ kelompok tersebut yang bertanggung jawab atas transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh kelompoknya. Transaksi-tansaksi yang dapat dilakukan oleh

anggota adalah simpanan dan pinjam. Berikut jenis-jenis transaksi yang

berlangsung pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita:

1. Simpan

Transaksi simpanan dapat dilakukan oleh anggota tanggung renteng, baik

diwakilkan oleh PJ kelompok ataupun dilakukan oleh perseorangan.

a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok, dibayar sekali oleh calon anggota untuk syarat menjadi

(10)

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib, dibayar oleh anggota setiap bulannya paling sedikit

sebesar Rp. 5.000 dan paling banyak Rp. 300.000.

c. Simpanan Sukarela

Simpanan sukarela, dapat dibayar oleh anggota tanpa ada jumlah ataupun

jangka waktu tertentu. Jasa dari simpanan ini sebesar 0, 8% per bulan.

2. Pinjaman

Pengajuan pinjaman harus melalui musyawarah pada pertemuan

masing-masing kelompok, dan disetujui oleh paling sedikit 50% ditambah satu

orang dari jumlah anggota kelompok. Anggota juga harus meminta

pesetujuan pinjaman dari PPL (Pembimbing Penyuluh Lapangan) dengan

meminta tandatangan SPP (Surat Permohonan Pinjaman). Anggota dapat

mengajukan pinjaman baru apabila telah mengangsur pinjamannya

sebanyak 50%. Jasa pinjaman ini sebesar 1,8% perbulan. Sedangkan plafon

merupakan batas pinjaman yang dapat dilakukan oleh anggota. Plafon

dihitung berdasarkan dari jumlah simpanan yang dilakukan oleh anggota

dan kelompok. Plafon kelompok ditetapkan sebesar 3, 50 kali jumlah

simpanan wajib seluruh anggota kelompok, sedangkan plafon pribadi

tergantung dengan jenis simpanan yang dipilih sesuai dengan ketentuan di

atas.

a. Pinjaman SP I

Pinjaman jenis ini terkait dengan plafon kelompok. Pada jenis pinjaman

(11)

1) Tahap I besar pinjaman sebesar ≥ Rp. 750.000 baru boleh dilunasi

pada bulan ke-5.

2) Tahap II besar pinjaman sebesar ≥ Rp. 1.000.000.

3) Tahap III besar pinjaman sebesar 4 kali simpanan wajib yang sudah

dibayar oleh anggota dan maksimal ≥ Rp. 11.000.000 dengan masa

tenggang pembayaran yang ditentukan.

b. Pinjaman SP II

Pinjaman ini dapat dipinjam anggota yang sudah membayar 2 kali

simpanan wajib maksimal ≥ Rp. 5.000.000 dan tidak berlaku masa

tenggang pembayaran.

c. Pinjaman SP III

Pinjaman ini dapat dipinjam oleh anggota yang sudah menjadi anggota

selama satu tahun. Besar pinjaman maksimal ≥ Rp. 2.100.000 dan dapat

diangsur sebanyak 20 kali. Pinjaman ini terkait dengan plafon

kelompok.

B. Simpan Pinjam UKM

Untuk melakukan transaksi simpan pinjam pada unit UKM (Unit Kecil

Menengah) harus mendaftar menjadi ALB (Anggota Luar Biasa). Untuk

mendaftar menjadi ALB, calon anggota harus membayar simpananpokok

sebesar Rp. 250.000, dapat dibayar langsung atau diangsur maksimal 5 bulan.

ALB juga harus membayar simpanan wajib sebesar RP. 2.500 perbulan,

simpanan ini akan dibayarkan dimuka selama satu tahun yang dipotong dari

realisasi pinjaman. Untuk meminjam ALB harus mengisi form SPP (Surat

(12)

memeriksa kelayakan jaminan tersebut, dan menyatakan apakah pinjaman

tersebut diperbolehkan atau tidak. Selain simpanan pokok dan simpanan wajib,

pada unit UKM juga menyediakan tabungan (simpanan pribadi). Untuk ALB

yang ingin menabung, ALB harus mendaftar terlebih dahulu. Pihak koperasi

akan membuatkan buku tabungan yang nantinya digunakan ALB untuk

melakukan transaksi simpan tabungan.

2.1.2 Kenggotaan

Sistem anggota di koperasi ini memakai sistem tanggung renteng. Setiap

satu kelompok tanggung renteng beranggotakan minimal 10 orang dan maksimal

30 orang. Dalam masing-masing kelompok terdapat satu orang PJ (Penanggung

Jawab) kelompok. Untuk menjadi anggota koperasi, masing-masing calon anggota

harus membayar simpanan pokok.

2.1.3 Griya Tamu

Griya tamu merupakan unit usaha koperasi yang menyediakan tempat

singgah sementara. Griya tamu yang terdapat pada Koperasi Wanita Setia Bhakti

Wanita ini tidak dikhususkan untuk anggota koperasi saja, yang bukan merupakan

anggota koperasi juga dapat menginap di griya tamu ini. Griya tamu ini

2.1.4 Swalayan

Swalayan adalah unit kerja pada koperasi yang menjual kebutuhan

sehari-hari. Pada swalayan ini tidak hanya melayani pembeli yang merupakan anggota

(13)

2.2 Unified Modeling Langguage (UML)

UML adalah sebuah bahasa pemodelan untuk menentukan, visualisasi,

konstruksi dan mendokumentasikan artifacts (sepotong informasi yang digumakan

atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model,

deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software (Suhendar, 2002).

UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia

pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar, 2005). Hal ini

dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan

bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atau visi mereka dalam

bentuk baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif

untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain

UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan

beberapa aspek dalam sistem, dengan demikian semua anggota tim akan

mempunyai gambaran yang sama tentang suatu sistem. UML berfungsi sebagai

cetak biru karena sangat lengkap dan detil, dengan cetak biru ini maka akan bisa

diketahui informasi detil tentang coding program (forward engineering) atau

bahkan membaca program dan mengintepretasikannya kembali di dalam diagram

(reverse engineering). Tujuan UML diantaranya adalah:

1. Memberikan model siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekpresif untuk

mengembangkan dan saling tukar menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman

dan proses rekayasa.

(14)

2.2.1 Bussines Use case Diagram

Bussines Use case Diagram digunakan untuk menunjukkan interaksi

antara use case bisnis, aktor bisnis, dan pekerja bisnis (Sholiq, 2006). Diagram ini

menjawab pertanyaan “apa yang bisnis lakukan dan mengapa harus membangun

sistem”. Diagram ini menunjukkan antara use case bisnis, aktor bisnis, dan pekerja

bisnis dalam organisasi.

1. Aktor bisnis (bussines actor) adalah seseorang atau sesuatu yang ada di luar

organisasi dan berinteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan

bisnis organisasi. Aktor bisnis bisa berupa kelompok orang atau perusahaan.

2. Pekerja bisnis (bussines worker) adalah suatu peranan di dalam organisasi,

bukan posisi. Seorang dapat memainkan banyak peranan tetapi memegang

hanya satu posisi. Keuntungan peranan dibanding posisi adalah adalah bahwa

posisi cenderung berubah, sementara peranan cenderung tetap.

3. Use case bisnis (use case bussines) adalah model yang digunakan

menggambarkan proses bisnis organisasi. Dengan kata lain use case bisnis

menceritakan kepada pembaca apa yang organisasi lakukan. Diagram ini tidak

membedakan antara proses manual atau proses terkomputerisasi.

2.2.2 Use case Diagram

Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana

aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem yang lain yang berinteraksi denagn

sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau

persyaratan-peryaratanyang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai

(15)

dilakukan secara otomatis terkomputerisasi, maka diagram use case berfokus hanya

pada proses otomatisasi saja.

Use case dan aktor menggambarkan ruang lingkup sistem yang sedang

dibangun.

1. Aktor (actor) adalah sesorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem

yang berhubuangan dengan sistem yang sedang dibangun.

2. Use case adalah bagian tingkat tinggi dari fungsionalitas yang sedang

disediakan oleh sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana

seseorang menggunakan sistem.

Pada use case diagram terdapat relasi antar use case untuk mendapatkan

sistem secara utuh. Relasi asosiasi digunakan untuk menunjukkan relasi antar use

case dan aktor. Sedangkan asosiasi arah panah mengindikasikan siapa yang

mengawali komunikasi. Karena setiap use case harus diinialisasi oleh aktor. Relasi

generalisai dilakukan untuk menunjukkan bahwa beberapa aktor mempunyai

beberapa persamaan. Misalnya ada dua tipe pelanggan, yaitu pelanggan perusahaan

dan pelanggan individu.

Selain relasi asosiasi dan generalisasi ada dua relasi yang lain, relasi

include dan extend. Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan

fungsionalitas yang disediakan oleh use case yang lain. Sedangkan relasi extend

memungkinkan satu use case secara optimal menggunakan funsionalitas yang

disediakan oleh use case lainnya.

2.2.3 Class Diagram

Diagram kelas menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem (Sholiq,

(16)

informasi tersebut. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat untuk setiap objek pada

Diagram Sekuensial atau Diagram Kolaborasi. Kelas memiliki tiga area kelompok

yaitu:

1. Nama (stereotype)

2. Atribut (attribute)

3. Metode (operation)

Ada empat visibilitas untuk sebuah kelas, yaitu:

1. Private, suatu kelas tidak kelihatan oleh kelas lainnya atau tidak dapat dipanggil

dari luar kelas yang bersangkutan.

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak

yang mewarisinya.

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja yang terlibat kesemua kelas dan lainnya

dalam sistem.

4. Package atau implementation, mengindiksikan bahwa kelas dapat dilihat hanya

oleh kelas yang lain dalam paket yang sama.

2.2.4 Behavior Diagram

Behavior diagram berguna untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas

atau objek, terdiri dari:

A. Statechart Diagram, menyediakan sebuah cara untuk memodelakan

bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek (Sholiq, 2006). Jika

dalam kelas diagram menunjukkan gambaran untuk memodelkan tingkah laku

dinamik sistem. Diagram keadaan tidak dibuat untuk setiap kelas, bahkan

kadang-kadang untuk suatu proyek sistem informasi tidak menggunakannya

(17)

B. Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem (Sholiq, 2006).

Diagram aktivitas tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi diagram ini

akan sangat berguna untuk aliran kerja yang komplek dan luas.

C. Interaction Diagram menunjukkan langkah demi langkah di dalam use case.

Obyek apa saja yang dibutuhkan untuk aliran, pesan apa saja yang objek

kirimkan ke objek lainnya, dan urutan pesan-pesan yang dikirimkan. Diagram

interaksi terdiri dari:

1. Sequence Diagram, digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas

dalam use case (Sholiq, 2006). Diagram sekuensial adalah diagram interaksi

yang disusun berdasarkan waktu.

2. Collaboration Diagram menunjukkan informasi yang sama persis dengan

diagram sekuensial, tetapi lebih dalam bentuk dan tujuan yang berbeda.

Diagram ini lebih menekankan pada hubuangan (relationship) antar

objek-objek.

D. Implementation Diagram terdiri dari:

1. Component Diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat

lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka (Sholiq, 2006).

Komponen hanya terdapat satu tipe relasi antar komponen yaitu dependensi.

Dependensi menyatakan bahwa satu komponen bergantung pada lainnya,

dan digambarkan seperti panah terputus-putus.

2. Deployment Diagram, menampilakan rancangan fisik jaringan dimana

berbagai komponen akan terdapat di sana (Sholiq, 2006). Dalam setiap

sistem hanya ada satu deployment diagram, sehingga hanya ada satu

(18)

menampilkan semua titik (node) dalam suatu jaringan, hubungan antar

mereka, dan proses-proses yang dijalankan pada masing-masing titik.

2.3 Object oriented Analysis and Design (OOAD)

Analisa berbasis objek (Object oriented Analysis) adalah metode analisis

yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang harus dipenuhi sistem) dari

sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup

permasalahan. Sedangkan Desain orientasi Objek (Object oriented Design) adalah

metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi

objek-objek sistem atau sub sistem (Suhendar, 2002). Terdapat berbagai konsep

dalam OOAD yaitu objek, kelas, abstraksi, pewarisan, pembungkusan, asosiasi, dan

agregasi.

2.3.1 Objek (Object)

Objek adalah “sesuatu”, secara fisik atau konseptual, yang dapat kita temui

disekeliling kita. Hardware, software, dokumen, bahkan konsep semuanya adalah

contoh objek (Suhendar, 2002). Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan

perilaku (behavior). State dari sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau

himpunan dari keadaan yang menggambarkan objek tersebut. Sebagai contoh bola

lampu adalah objek, dan salah satu keadaan hidup atau mati adalah state dari objek

bola lampu tersebut. State dinyatakan dengan nilai dan atribut objeknya. Atribut

adalah nilai internal yang dimiliki sebah objek, yang meliputi karakteristik dari

objek tersebut, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Perilaku

suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bereaksi dan memberi reaksi,

(19)

dalam objek itu sendiri. Behavior dari sebuah objek dicerminkan oleh interface,

service, dan method dari objek tersebut. Interface adalah pintu untuk mengakses service objek. Service adalah fungsi yang bisa diemban oleh objek. Method adalah

mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku objek tersebut.

2.3.2 Kelas (Class)

Kelas adalah definisi umum (pola, template, atau cetak biru) untuk

himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku dan atribut

objek-objek tersebut (Suhendar, 2002). Jadi kelas adalah sesuatu yang membungkus

informasi dan perilaku. Sebuah objek merupakan contoh dari sebuah kelas. Kucing,

harimau dan singa adalah contoh objek dari kelas binatang. Objek mempunyai

atribut dan operasi. Atribut dari operasi di atas adalah berkaki empat, memiliki ekor

dan lain sebagainya. Sedangkan operasi dari objek tersebut adalah makanan,

minum, tidur dan lain sebagainya.

2.3.3 Abstraksi (Abstraction)

Abstraksi secara sederhana dikatakan sebagai filter-out atribut objek dan

operasi objek hanya sampai pada benar-benar diperlukan saja. Tipe yang berbeda

dari persoalan memerlukan nilai informasi yang berbeda, jika persoalan itu ada di

dalam area global data yang sama. Sehingga atribut-atribut dan operasi-operasi

yang diperlukan saja didefinisikan. Metode ini dikenal dengan istilah abstraksi dari

suatu objek.

2.3.4 Pewarisan (Inheritance)

Pewarisan didefinisikan sebagai sebuah relationship antara kelas di mana

(20)

kelas. Objek adalah instan suatu kelas, maka objek mempunyai semua karakteristik

dari suatu kelas. Atribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas akan tewariskan

ke masing-masing objek dalam kelas tersebut. Kelas dapat pula mewarisi sifat-sifat

kelas lainnya. Sebagai contoh washing machine, microwave, oven, radio, televisi

dan sebagainya adalah kelas peralatan misalnya tipe, dan mewarisi operasi

misalnya turn-on dan trun-off.

2.3.5 Banyak Bentuk (Polymorphism)

Kadang-kadang sebuah operasi mempunyai nama yang sama pada kelas

yang berbeda. Sebagai contoh membuka jendela, membuka pintu, membuka surat

kabar, membuka percakapan. Dalam masing-masing persoalan dapat dilakukan

operasi berbeda-beda walaupun dengan nama yang sama.

Konsep di atas dikenal dengan istilah banyak bentuk, yaitu suatu operasi

dengan nama yang sama, tetapi jika dikenalkan pada objek yang berbeda akan

menghasilkan operasi yang berbeda.

2.3.6 Pembungkusan (Encapsulation)

Ketika seorang menonton televisi, biasanya orang tersebut tidak

mempedulikan kompleksitas rangkaian elektronika yang ada di dalamnya. Mereka

tidak memperdulikan bagaimana rangkaian elektronika tersebut bekerja, mereka

hanya memperdulikan tombol-tombol apa saja yang bisa digunakan untuk

mengoperasikannya. Konsep ini dikenal dengan istilah pembungkusan, yaitu proses

menyembunyikan detail implementasi sebuah objek. Satu-satunya jalan untuk

mengakses objek tersebut adalah melalui interface. Interface melindungi internal

(21)

digambarkan sebagai kotak hitam (black box) yang menerima dan mengirim

pesan-pesan (messages).

Dalam object oriented programming kotak hitam tersebut berisi kode

(himpunan instruksi dengan bahasa yang dipahami komputer) dan data (informasi

dimana intruksi tersebut beropasi dengannya). Kode dan data tersebut disatukan

dalam sebuah “benda” yang tersembunyi isinya, yaitu objek. Pengguna objek tidak

perlu mengetahui isi dalam kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi dengan

objek, diperlukan pesan.

2.3.7 Asosiasi (Association) dan Agresiasi (Aggregation)

Asosiasi adalah hubungan antar objek yang saling membutuhkan

(Suhendar, 2002). Sebagai contoh, saat seseorang menyalakan sebuah televisi maka

menurut terminologi berorientasi objek, seseorang tersebut sedang berasosiasi

dengan televisi.

Agresiasi adalah bentuk khusus dari asosiasi yang menggambarkan

seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari objek lainya (Suhendar, 2002).

Sebagai contoh, komputer terdiri dari CPU, keyboard, mouse, monitor, printer, dan

lain sebagainya. Di dalam kotak CPU mungkin terdapat grafikcard, soundcard, dan

peralatan lainya. Komputer adalah sebuah agresiasi, komputer terdiri dari sejumlah

komponen-komponen berbeda sebagai penyusunya.

2.4 Rational Unified Process (RUP)

Dalam membangun suatu sistem informasi diperlukan metode Siklus

Hidup dan Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC).

(22)

umum tahapan dari SDLC adalah perencanaan, analisis, rancangan, penerapan dan

penggunaan. Seringkali terdapat kesalahan dalam satu tahapan sehingga

menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa

siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. Maka dari itu perlu digunakannya

metode untuk membangun sistem informasi.

RUP merupakan suatu metode SDLC yang dikembangkan dengan

mengumpulkan berbagai best practices yang terdapat dalam industri

pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan Use

case Driven dan pendekatan iterative untuk siklus pengembangan perangkat lunak

(Taryana, 2007). Sedangkan menurut sholiq (2006) penggunaan RUP dilakukan

melalui 4 fase yaitu :

A. Insepsi

Fase insepsi adalah permulaan proyek. Fase ini dimulai dengan membuat

pemodelan bisnis, dengan menganalisis bisnis sekitar sistem yang akan

dibangun. Kita berusaha menemukan fitur-fitur level atas sistem dan

mendokumentasikan secara baik. Dengan menggunakan UML, fase ini dapat

kita lakukan dengan membuat use case bisnis, aktor bisnis, pekerja bisnis, dan

diagram use case bisnis. Mungkin saja juga membuat diagram aktivitas untuk

memodelkan workflow.

B. Elaborasi

Tujuan fase elaborasi adalah untuk menganalisis domain masalah, menguatkan

arsitektur sistem, menggembangkan rencana proyek, dan mengurangi

unsur-unsur resiko tertinggi proyek. Fase elaborasi meliputi beberapa kegiatan antara

(23)

elaborasi dilakukan untuk setiap use case. Kebutuhan level operasional pada

setiap use case meliputi alur proses di dalam use case, aktor apa saja yang

berinteraksi denagn use case, diagram sekuensial dan diagram kolaborasi untuk

menunjukkan alur proses secara grafik, dan diagram statechart untuk

menunjukkan perubahan kondisi yang mungkin terjadi di dalam use case.

C. Konstruksi

Fase konstruksi menyempurnakan hasil-hasil yang telah dicapai di fase

elaborasi. Fase konstruksi dimulai dengan membuat diagram komponen untuk

sistem, kemudian dengan bantuan tool tertentu seperti Rational Rose dapat

dibangkitkan struktur kode ke bahasa pemograman tertentu seperti Java, Visual

Basic, dan lain-lain. Struktur kode yang dibangkitkan dalam format

berorientasi obyek yang terdiri dari deklarasi kelas, deklarasi atribut, deklarasi

skope (private, protected, dan public), prototype fungsi, dan pernyataan

perwarisan. Kode yang telah dibangkitkan tentu saja terbatas pada struktur

kode bahasa pemograman tertentu, sehingga diperlukan penyempurnaan oleh

para programmer. Jika ada penambahan atribut baru, fungsi-fungsi baru, atau

relasi baru yang sifatnya adalah penambahan minor pada fase konstruksi maka

dapat langsung ditambahkan. Kemudian model yang telah dibuat diperbarui

dengan menggunakan fasilitas reverse engineering pada tool seperti Rational

Rose. Reverse engineering adalah salah satu fasilitas di aplikasi pemodelan

yang memungkinkan proses pembaruan model yang telah dibuat dilakukan

(24)

D. Transisi

Fase transisi dilakukan ketika perangkat lunak yang diproduksi telah selesai

dan delivery ke pemakaian dilakukan. Tugas-tugas di fase ini meliputi:

melengkapi dan menyempurnakan perangkat lunak, melengkapi acceptance

testing akhir, melengkapi manual user guide, dan menyiapkan pelatihan

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan teknik-teknik yang dilakukan untuk

penulisan Tugas Akhir ini. Metode penelitian ini digunakan untuk menganalisa

sistem yang berjalan pada koperasi Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita dan

merancang sitem yang diajukan kepada koperasi. Metode penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan RUP (Rational Unified Process) untuk menghasilkan

dokumentasi sistem dan rancangan sistem yang sesuai dengan koperasi. Pada

gambar 3.1 menggambarkan tahapan metode penelitian dengan pendekatan RUP.

Gambar 3.1 Metode Penelitian RUP

3.1 Insepsi

Insepsi merupakan tahap awal dari siklus hidup dengan menggunakan RUP (Rational Unified Process). Dibawah ini merupakan tahapan dari insepsi.

M

Kebutuhan SIstem Desain Arsitektur

(26)

3.1.1 Pengamatan, Wawancara dan Pengumpulan Dokumen

Tahap pengamatan, wawancara dilakuakan untuk mengetahui kondisi

sistem yang berjalan pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita. Sehingga dapat

diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berjalan pada koperasi, khususnya kegiatan

yang berkaitan dengan simpan dan pinjam. Dengan pengamatan dan wawancara

juga dapat diketahui siapa saja bagian yang berperan dalam kegiatan tersebut.

Wawancara dilakukan pada koperasi dengan mewawancarai empat

sumber. Empat sumber wawancara itu merupakan empat bagian yang berkaitan

dengan kegiatan simpan pinjam yaitu, EDP, bagian informasi, Kasi Simpan Pinjam,

dan bendahara. Daftar personil yang telah diwawancarai dapat dilihat pada tabel

3.1. Pada tabel tersebut dijelaskan siapa saja dan informasi apa saja yang digali.

Tabel 3.1 Daftar Personil yang Diwawancarai

Nama Jabatan/Departemen Tujuan

Ali Rochman EDP (electronic data

processing)

Mengetahui pengolahan data koperasi

Zulkarnain Kasi SP (Ketua Sie Simpan

Pinjam)

Mengetahui alur kerja pada bagian simpan pinjam

Ariana Imawati Bendahara Mengetahui alur kerja

pembuatan laporan

Tri Ayu Dini Bagian Informasi Mengetahui proses

pendaftaran anggota

Pada tabel 3.2 merupakan daftar pertanyaan yang diajukan pada pihak

koperasi. Wawancara, dilakukan sebagai pendalaman informasi tentang

(27)

pada setiap kegiatan tersebut. Dari hasil wawancara tersebut dapat terlihat alur

proses pada setiap kegiatan.

Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan

Bagian Pertanyaan

Bagian Informasi

1. Apa yang menjadi tanggung jawab ibu sebagai Bagian

Informasi?

2. Ada berapa macam cara pendaftaran anggota pada koerasi khususnya untuk menjadi anggota tanggung renteng?

3. Apa saja pesyaratan untuk mendaftar menjadi anggota

koperasi?

4. Bagaimana alur proses untuk mendaftar?

5. Ada berapa macamcara pengunduran diri?

6. Apakah perbedaan pengunduran yang bestatus aktif dan

meninggal?

7. Bagaimana alur proses untuk pengunduran diri?

Kasi SP 1. Apa yang menjadi tanggung jawab bapak sebagai Kasi SP?

2. Bagaimana alur proses simpan pada koperasi?

3. Ada berapa jenis simpanan yang ada pada koperasi?

4. Bagaimana alur proses pinjam pada koperasi?

5. Ada berapa jenis simpanan yang ada pada koperasi?

6. Apa persyaratan anggota untuk meminjam?

7. Apa itu plafon?

8. Bagaimana alur proses pembayaran angsuran pinjaman pada koperasi?

Bendahara 1. Apa yang menjadi tanggung jawab ibu sebagai Bendahara?

2. Laporan apa saja yang dibuat?

3. Apakah ada aplikasi untuk mmenangani pembuatan laporan?

EDP 1. Apa yang menjadi tanggung jawab bapak sebagai EDP?

2. Ada berapa aplikasi yang berjalan pada koperasi ini?

3. Apakah pernah terjadi masalah pada aplikasi yang berjalan saat ini?

Setelah wawancara dilakukan, beberapa dokumen yang mendukung untuk

jalanya kegiatan-kegiatan tersebut dikumpulkan. Pengumpulan dokumen ini

dilakukan untuk mengetahui apa saja input ataupun output yang dihasilkan dari

kegiatan-kegiatan yang ada pada koperasi. Input atau output tersebut dapat terlihat

dengan melihat dokumen fisik yang dibutuhkan ataupun dihasilkan pada setiap

(28)

Tabel 3.3 Daftar Dokumen yang Dikumpulkan

Bagian Dokumen

Informasi - Surat Permohonan Menjadi Anggota

- Pendataan Anggota Koperasi Wanita “Setia Bhakti

Wanita”

- Surat Pernyataan (Pendaftaran)

- Laporan Anggota Baru

- Pengunduran Diri

- Perhitungan Pengunduran Diri

- Surat Pernyataan (Pengunduran Diri)

- Surat Kuasa (Pengunduran Diri)

- Laporan Pengunduran Diri Anggota

Simpan Pinjam - Daftar Tagihan/Setoran Kelompok

- Surat Permohonan Pinjaman

- Surat Pengakuan Hutang

- Kitir Setoran

Bendahara - Bukti Kas Masuk

- Bukti Kas Keluar - Buku Besar - Neraca

- Laporan hasil Usaha

3.1.2 Penentuan Ruang Lingkup

Tahap ini dilakukan untuk menentukan seberapa besar ruang lingkup

analisis sistem yang dibahas. Penentuan ruang lingkup ini dilakukan untuk

membatasi pengerjaan analisis dan pembuatan desain supaya tidak terlalu melabar

dan fokus. Penentuan runag lingkup ini didapat dari hasil wawancara dan observasi

pada pihak koperasi. Ruang lingkup pembahasan sistem ini adalah lingkup sistem

yang mana yang diinginkan adanya perubahan.

3.1.3 Pemodelan Bisnis

Setelah melakukan serangkaian metode penelitian tersebut, dapat

dihasilkan pemodelan bisnis. Pemodelan bisnis dapat digambarkan melalui

business use case diagram, activity diagram dan business entity. Pada gambar 3.2

(29)

Pemodelan Bisnis

Busines Use Case Diagram

Activity Diagram

Business Entity

Gambar 3.2 Alur Pemodelan Bisnis

1. Business Use case Diagram

Dari serangkaian metode penelitian tersebut, dapat dilihat kegiatan-kegiatan dan bagian yang bertanggung jawab pada setiap kegiatan. Hal tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan business use case diagram, untuk memperjelas penggambaran sistem. Untuk membuat use case diagram terdapat beberapa tahap yaitu:

a. Identifikasi business use case

b. Identifikasi business actor

c. Identifikasi business worker

d. Menggambarkan ke dalam business use case diagram

(30)

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan work flow. Activity diagram dibuat untuk memperjelas alur proses dari setiap business use case

yang ada. Activity diagram ini didapat dari hasil wawancara dari

masing-masing bagian.

3. Business Entity

Business entity ini merupakan gambaran dokumen fisik. Business entity didapat

dengan pengumpulan dokumen yang mengalir pada setiap kegiatan yang ada

pada koperasi. Busnis entity ini menggambarkan apa saja entity yang mengalir

pada activity diagram.

3.2 Elaborasi

Pada fase elaborasi tahap pertama adalah untuk menganalisis domain masalah dan menentukan kebutuhan sistem. Lalu ada tahap desain arsitektur. Dengan mengikuti perencanaan iterasi, elaborasi dilakukan untuk setiap use case. Kebutuhan level operasional pada setiap use case meliputi alur proses di dalam use case yang digambarkan dengan use case description yaitu menceritakan alur proses setiap use case dan aktor apa saja yang berinteraksi dengan use case, diagram sekuensial untuk menunjukkan alur proses secara grafik.

3.2.1 Analisis kebutuhan sistem

Analisis kebutuhan sistem ini digunakan untuk menentukan

kebutuhan-kebutuhan yang sistem koperasi butuhkan. Sehingga analasis dapat dijadikan

sebagai rekomendasi untuk memperbaiki sistem yang ada.

(31)

Desain arsitektur yang diajukan ini merupakan rancangan sistem yang baru untuk pengembagan sistem pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita. Perancangan sistem ini digambarkan dengan use case diagram, use case description, sequence diagram. Gambar 3.3 menjelaskan alur desain arsitektur.

Gambar 3.3 Alur desain arsitektur

3.3 Konstruksi

Tahap fase konstruksi menyempurnakan hasil-hasil yang telah dicapai di fase elaborasi. Gambar 3.4 merupakan alur dari tahap konstruksi. Fase konstruksi dimulai dengan membuat kelas diagram, deployment diagram, diagram komponen dan desain interface. Lalu setelah dibuat perancangan sistemnya, dilakukan uji coba terhadap desain tersebut.Untuk menguji kebenaran desain ini terdapat tiga tahap uji coba yaitu Uji flow of event, Kuesioner.

Desain Arsitektur

Use Case Diagram

Use Case Description

(32)

Gambar 3.4 Alur konstruksi Konstrusi

Class Diagram

Deployment Diagram

Component Diagram

Desain Interface

(33)

BAB IV

HASIL DESAIN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.

4.1 Insepsi

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pada koperasi saat

ini, mendefinisikan batasan kegiatan serta membuat pemodelan bisnis. Sehingga

dapat diketahui gambaran umum tentang koperasi dan dapat mempunyai gambaran

untuk malakukan tahap perancangan sistem.

4.1.1 Hasil Observasi, Wawancara dan Pengumpulan Dokumen

Dari hasil observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen yang telah

dilakukan pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita ini dihasilkan alur

kegiatan-kegiatan yang berjalan. Dari pembahasan dari bab tiga sebelumnya, wawancara

dilakukan kepada empat bagian di koperasi. Alur kegiatan yang ada pada koperasi

akan dijabarkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Poin-Poin Hasil Wawancara

Bagian Poin-Poin Hasil Wawancara

Bagian Informasi - Bagian informasi menangani pendaftaran, pengunduran

diri anggota dan maintenance anggota.

Pendaftaran Anggota

- Untuk menjadi anggota pada koperasi, harus secara berkelompok.minimal beranggotakan 10 dan maksimal 20 orang.

- Ada dua cara pendaftaran yaitu (1) calon anggota yang mendaftar sudah membentuk kelompok terlebih dahulu atau (2) calon anggota yang belum mempunyai kelompok dan mencari kelompok yang sudah ada di koperasi untuk bergabung.

- Alur pendaftaran calon anggota yang sudah membentuk

(34)

Bagian Poin-Poin Hasil Wawancara

Bagian Informasi

menyerahkan form kepada bagian informasi bagian informasi memeberikan info syarat-syarat pendaftaran. Setelah syarat pendaftaran diberikan kepada bagian informasi, dan akan diinputkan data-data calon anggota oleh PJ komputer.

- Untuk alur pendaftaran calon anggota yang belum

mempunyai kelompok, pertama-tama calon anggota meminta form pendaftaran kepada bagian informasi. Setelah mengisi form pendaftaran dan diberikan kepada bagian informasi, bagian informasi mencarikan

kelompok yang belum penuh jumlah anggotanya. Bagian informasi akan memberikan alamat dan no tlp kelompok tersebut. Setelah itu calon anggota menghubungi

(Penanggung Jawab) PJ kelompok tersebut. Calon anggota akan diajak PJ kelompok untuk mengikuti rapat anggota untuk diperkenalkan kepada anggota kelompok tersebut. Bila diterima oleh kempok tersebut, maka PJ kelompok akan memberi info syarat pendaftaran dan mendaftarkan calon anggot itu kepada bagian informasi. Setelah persyaratan pendaftaran sudah lengkap, maka akan diinputkan data calon anggota tersebut oleh PJ komputer.

Pengunduran Diri Anggota

- Pengunduran diri ini ada dua macam jenis. (1)

Pengunduran diri karena anggota tersebut meninggal dan (2) pengunduran diri anggota yang tidak meninggal.

- Untuk pengunduran diri anggota yang tidak meninggal,

anggota yang mengundurkan diri melapor kepada PJ kelompoknya. PJ kelompok akan menghitung simpan pinjam anggota. Apabila simpan pinjam anggota yang mengunduurkan diri masih terdapat tunggakan, maka anggota tersebut tidak boleh menggundurkan diri, harus membayar tunggakan yang dimilikinya terlebih dahulu. Tetapi apabila sudah diperiksa oleh PJ kelompok sudah tidak ada tunggakan, maka anggota tersebut mengisi form pengunduran diri dan menyerahkannya kepada PJ kelompok. PJ kelompok akan membuat rekap

(35)

Bagian Poin-Poin Hasil Wawancara

Bagian Informasi

anggota tersebut menyerahkan bukti kas keluar kepada PJ komputer dan dibuautkan kitir setoran. Anggota tersebut menyerahkan kitir setoran kpada kasir. Kasir akan merekap kitir setoran dan membuat BKK dan diserahkan beserta uang simpanan kepada anggota.

- Untuk pengunduran diri anggota yang meninggal

pertama-tama PJ kelompoknya melapor pada bagian informasi. Bagian informasi akan meminta surat

keterangan meninggal dan meberikan form pengunduran diri. Setelah itu bagian informasi akan menyerhkan formpengunduran diri kepada PJ komputer. PJ komputer akan membuat bukti pengunduran diri anggota. Apabila anggota tersebut masih memiliki simpanan, PJ kelompok dapat menyerahkan bukti tersebut kepada kasir untuk menggambil simpanan.

Maintenance Anggota

- Apabila ada data anggota yang berubah,maka PJ

kelompok melapor pada bagian informasi adanya perubahan data. Bagian informasi akan memberikan perubahan data tersebut kepada PJ komputer untuk di update datanya.

Kasi SP (Ketua Sie Simpan Pinjam)

Kegiatan Simpan

- Ada tiga jenis simpanan yaitu, simapanan pokok, simpana wajib dan simpana sukarela.

- Simpanan pokok, dibayar sekali selama menjadi anggota

koperasi dengan cara diangsur oleh calon anggota untuk syarat menjadi anggota yaitu sebesar Rp. 500.000.

- Simpanan wajib, dibayar oleh anggota setiap bulannya paling sedikit sebesar Rp. 5.000 dan paling banyak Rp. 300.000.

- Simpanan sukarela, dapat dibayar oleh anggota tanpa ada jumlah ataupun jangka waktu tertentu.

- Alur Anggota yang ingin menyimpan adalah, anggota terlebih dahulu melapor setor simpanan kepada PJ Komputer. PJ Komputer akan menginputkan setoran yang ingin di setorkan dan mencetak kitir setoran. Kitir setoran diberikan kepada anggota yang menyetor. Setelah menerima kitir setoran, anggota akan memberikan kitir setoran tersebut beserta uang kepada kasir. Kasir akan merekap kitir setoran dan membuat Bukti Kas Masuk (BKM). Lalu Bukti kas masuk tersebut diserahkan kepada anggota.

Kegiatan Pinjam

(36)

Bagian Poin-Poin Hasil Wawancara

Kasi SP (Ketua Sie Simpan Pinjam)

- Untuk pengajuan pinjaman, pengajuan ini terkait dengan plafon kelompok.

- Plafon adalah batas pinjaman yang dihitung dari berpa jumlah simpanan wajib anggota yang sudah dilakukan.

- Pengajuan pinjaman harus melalui musyawarah pada

pertemuan masing-masing kelompok, dan disetujui oleh paling sedikit 50% ditambah satu orang dari jumlah anggota kelompok. Anggota juga harus meminta pesetujuan pinjaman dari PPL (Pembimbing Penyuluh Lapangan) dengan meminta tandatangan SPP (Surat Permohonan Pinjaman).

- Anggota dapat mengajukan pinjaman baru apabila telah mengangsur pinjamannya sebelumnya sebanyak 50%.

Kegiatan Pembayaran Angsuran

- Penentuan berapa kali pembayaran angsuran oleh anggota

ditentukaan saat proses pengajuan pinjaman.

- Alur kegiatan pembayaran angsuran adalah, PJ komputer

yang membuat tagihan yang diberikan kepada anggota yang menjabat sebagai PJ Kelompok. PJ Kelompok akan meberikan informasi jumlah tagihan yang harus dibayar

anggota kelompoknya. Anggota kelompok akan

membayar tagihan melalui PJ Kelompok. PJ kelompok akan mengkonfimasi pembayaran dengan menunjukkan bukti tagihan kepada PJ komputer. PJ komputer akan merekap tagihan dan menginputkan setoran. PJ komputer akan membuat kitir setoran kepada PJ Kelompok. PJ Kelompok akan membayar setoran pada kasir dengan memberikan kitir setoran beserta uang yang akan disetorkan. Kasir akan merekap kitir setoran dan membuat bukti kas masuk, dan memberikan bukti kas masuk kepada PJ Kelompok.

Bendahara - Bertanggung jawab membuat jurnal, buku besar, dan

macam-macam laporan keuangan.

- Pembuatan laporan sudah menggunakan aplikasi.

EDP (Electronic

Data Processing)

- Bertanggung jawab membuat program yang digunakan

pada koperasi, mengolah data tranaksi koperasi pada database koperasi dan memperbaiki data bila terdapat data yang salah diakukan oleh petugas yang menagani transaksi.

(37)

4.1.2 Hasil Penentuan Ruang Lingkup

Dari hasil wawancara diketaui pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita

ini memiliki beberapa unit usaha. Unit usaha yang ada pada koperasi ini yaitu, unit

simpan pinjam, unit UKM (Unit Kecil Menengah), unit swalayan, dan unit griya

tamu.

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita ini akan membangun ulang

sistemnya dengan berbasis website. Pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita ini

unit yang paling banyak peminatnya adalah unit simpan pinjam. Maka yang akan

dibahas adalah unit simpan pinjam.

4.1.3 Hasil Pemodelan Bisnis

Dari hasil pengamatan, wawancara dan pengumpulan dokumen dapat

dihasilkan sebuah dokumentasi sistem yang berjalan saat ini. Dokumen sistem ini

dibuat untuk mempermudah pengembang memahami proses bisnis pada koperasi,

idividu-idividu yang terlibat di dalam proses, langkah-langkah di dalam proses, dan

juga business entity yang terlibat pada proses. Dengan mengetahui gambaran sistem

koperasi saat ini, dapat mempermudah pengembang untuk melihat kelebihan

kelebihan dan kelemahan dari tiap kegiatan yang ada, sehingga dapat memilih

prosses yang sesuai dengan koperasi.

A. Business Use case Diagram

Business use case diagram ini digunakan untuk melihat apa saja proses bisnis

yang berjalan pada koperasi dan bagaimana hubunganya antar proses-proses

tersebut juga hubunganya dengan actor. Berikut langkah-langkah untuk

(38)

1. Mengidentifikasi Business Use case

Use case bisnis atau business use case adalah model yang digunakan untuk

menggambarkan proses bisnis organisasi. Dengan kata lain business use case

memberitahukan kepada pembaca tentang aktivitas bisnis utama apa saja

yang organisasi lakukan (Sholiq, 2006). Dalam sistem ini business use case

dapat diidentifikasikan menjadi sepuluh yaitu: daftar individu, daftar

kelompok, simpanan pokok, simpan, pinjam, pembayaran angsuran,

pengunduran diri, pengunduran diri meninggal, maintenance anggota,

pembuatan laporan. Business use case pada Koperasi Setia Bhakti Wanita

dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Business Use case

2. Mengidentifikasi Business Actor

Aktor bisnis atau business actor adalah seseorang atau sesuatu yang ada di

luar organisasi dan berinteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam

kegiatan bisnis organisasi (Sholiq, 2006). Dalam sistem ini aktor bisnisnya

Daftar Individu Daftar Kelompok MaintenanceAnggota

PembayaranAngsuran

PembuatanLaporan Pinjam

Pengunduran Diri Meninggal PengunduranDiri

Sim pan Pokok

(39)

adalah anggota. Aktor bisnis pada Koperasi Setia Bhakti Wanita dapat dilihat

pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Business Actor

Pada business actor anggota terdapat generalisasi yang menunjukkan bahwa

business actor anggota terdapat dua macam yaitu anggota permanen dan

calon anggota. Generalisasi actor business ini dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Generalisasi Business actor Anggota

Pada anggota permanen juga terdapat generalisasi, yaitu anggota yang

menjabat sebagai PJ kelompok dan anggota yang menjabat sebagai anggota

biasa. PJ kelompok merupakan ketua kelompok dari kelompok tanggung

renteng. Gambar generalisasi anggota permanen dapat dilihat pada gambar

4.4.

Anggota

Anggota Permanen

Anggota

(40)

Gambar 4.4 Generalisasi Anggota Permanen

3. Mengidentifikasi Business Worker

Pekerja bisnis atau business worker adalah suatu peranan di dalam organisasi,

bukan posisi. Seseorang boleh memainkan banyak peran tetapi memengang

hanya satu posisi (Sholiq, 2006). Dalam sistem ini business worker dapat

diidentifikasikan menjadi tujuh yaitu: Penanggung Jawab (PJ) Komputer,

PPL (Pembimbing Penyuluh Lapangan), Bagian Informasi, Asisten Kasi,

Kasi, Kasir, dan Bendahara. Business worker pada Koperasi Setia Bhakti

Wanita dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Business Worker Anggota

Anggota Permanen

PJKelompok

Akunting AsistenKasiSP

Bag.Informasi Kasi SP PJKomputer

(41)

4. Menggambarkan Ke Dalam Business use case Diagram

Use case bisnis diagram atau business use case diagram digunakan untuk

menunjukkan interaksi antara use case bisnis, aktor bisnis dan pekerja bisnis

(Sholiq, 2006). Diagram ini menggambarkan tentang apa yang koperasi

lakukan, siapa yang ada di dalam koperasi, dan siapa yang ada di luar

koperasi. Dengan diagram ini dimaksudkan agar siapa saja dapat memberikan

informasi tentang proses bisnis organisasi secara tepat, sehingga pengembang

bisa memahami alur bisnis yang terjadi. Business use case diagram pada

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Business use case Diagram

(42)

B.Activity Diagram

Aktivity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow)

dari use case bisnis dalam bentuk grafik (Sholiq, 2006). Diagram ini

menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di

dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan

masing-masing langkah, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.

1. Pendaftaran Kelompok

Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita adalah koperasi yang menganut sistem

tanggung renteng. Maka setiap orang yang mendaftar pada koperasi harus

mempunyai kelompok. Pada proses pendaftaran kelompok ini, calon anggota

yang sudah memiliki kelompok mendaftar harus menghadap kepada bagian

informasi untuk meminta form pendaftaran. Setelah calon anggota mengisi

form pendaftaran, form pendaftaran diserahkan kepada bagian informasi.

Oleh bagian informasi, calon anggota diberi info tentang persyaratan

pendaftaran. Setelah itu calon anggota harus melengkapi persyaratan,

persyaratan tersebut diperiksa oleh bagian informasi. Apabila persyaratan

tealah lengkap bagian informasi akan memberikan form pendaftaran dan

persyaratan tersebut kepada PJ komputer untuk diinputkan datanya. Diagram

activity pendaftaran kelompok dapat dilihat pada gambar 4.7.

2. Pendaftaran Individu

Pada proses pendaftaran individu, juga dimulai dari calon anggota yang ingin

mendaftar harus menghadap kepada bagian informasi untuk meminta form

pendaftaran. Setelah calon anggota mengisi form pendaftaran, form

(43)

calon anggota akan dicarikan kelompok yang masih belum maksimal jumlah

anggotanya. Calon anggota diberikan info tentang kelompok tersebut untuk

calon anggota hubungi. Setelah calon anggota meghubungi kelompok yang

dituju, calon anggota ahrus menghadiri rapat anggota untuk diperkenalkan

kepada kelompok tersebut. Apabila calon anggota tersebut ditolak maka,

calon anggota meminta kembali dicarikan kelompok pada bagian informasi.

Tetapi apabila calon anggota diterima, PJ kelompok yang bersangkutan

memberi info tentang persyaratan pendaftaran yang harus dilengkapi. Calon

angota mengumpulkan persyaratan dan form pendaftaran kepada PJ

kelompok. PJ kelompok akan memberikan data-data tersebut kepada PJ

komputer untuk diinputkan datanya. Diagram activity pendaftaran individu

dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.7 Activity Diagram Pendaftaran Kelompok

(44)
(45)

3. Simpanan Pokok

Business use case simpanan pokok ini merupakan extend dari business use case pendaftaran, baik pendaftarn kelompok maupun pendaftaran individu.

Simpanan pokok ini merupakan salah satu persyaratan calon anggota untuk

menjadi anggota. Simpanan pokok ini harus dibayar satu kali untuk satu

anggota. Besar jumlah simpanan pokok ini adalah Rp. 500.000.

Proses simpanan pokok ini awalnya dimulai dari calon anggota yang sudah

mendaftar dan mendapat tagihan dari PJ Komputer. Untuk membayar

simpanan pokok ini, pertama-tama calon anggota menghadap kepada PJ

Komputer untuk melapor membayar simpanan pokok. Calon anggota

memberikan tagihan tersebut kepada PJ komputer, dan tagihan tersebut akan

direkap oleh PJ Komputer lalu dibuatkan kitir setoran.

Kitir setoran yang telah dibuat PJ Komputer diberikan kepada calon anggota,

untuk calon anggota membayar simpanan pokok kepada kasir. Kasir akan

membuat Bukti Kas Masuk (BKM) untuk pembayaran simpanan pokok calon

anggota. Jika simpanan pokok calon anggota dan kelompoknya sudah lunas,

maka calon anggota dapat memberikan BKM tersebut kepada bagian

informasi sebagai bukti bahwa simpanan pokok calon anggota sudah lunas.

Setelah bagian informasi menerima BKM simpanan pokok yang lunas dari

calon anggota, bagian informasi dapat mencetak Kartu Tanda Anggota

(KTA). Oleh bagian informasi KTA tersebut diberikan kepada calon anggota,

dan sebagai bukti bahwa calon anggota terssebut telah resmi menjadi anggota

(46)

Gambar 4.9 Activity Diagram Simpanan Pokok

4. Simpan

Proses simpan ini dilakukan oleh anggota. Alur proses ini dapat dilihat pada

gambar 4.10. Proses awal dari kegiatan simpan ini dimulai dari anggota yang

menerima KTA

mem buat kitir setoran

mem buat KTA

melapor m em bayar S Pokok menerima

tagihan

mem bayar S Pokok

(47)

ingin melakukan simpan, melapor kepada PJ Komputer. Oleh PJ Komputer

merekap pembayaran simpanan anggota dan membuat kitir setoran. Kitir

setoran diberikan oleh anggota kepada kasir untuk mmbayar simpanan. Kitir

setoran tersebut direkap oleh kasir dan kasir membuatBukti Kas Masuk

(BKM) yang diberikan kepada anggota.

Gambar 4.10 Activity Diagram Simpan

5. Pinjam

Gambar 4.11 menceritakan aliran kerja yang terjadi pada proses pinjam.

Pertama-tama anggota yang ingin mengajukan pinjaman meminta form SPP

(Surat Permohonan Pinjaman) pada bagian informasi. Setelah form SPP diisi,

(48)

SPP diberikan kepada PJ Kelompok untuk menentukan boleh tidaknya

pinjaman tersebut dilakukan, dengan diadakannya rapat anggota.

Apabila dalam rapat anggota pinjaman tidak disetujui oleh anggota lainnya,

maka anggota tersebut tidak dapat meminjam. Apabila pinjaman disetujui,

maka form SPP akan di disetujui oleh PJ Kelompok. PJ Kelompok akan

meminta persetujuan PPL. PPL akan meminta dokumen batas pinjaman

kepada kasi simpan pinjam. Apabila nama peminjam atau kelompok ada

dalam daftar kelompok yang tidak boleh meminjam, maka SPP akan di

kembalikan kepada peminjam dan tidak diperbolehkan untuk meminjam.

Tetapi apabila kelompok ataupun nama peminjam tidak terdapat pada

dokumen batas pinjaman, maka petugas PPL (Pembimbing Penyuluh

Lapangan), akan memberikan persetujuan SPP peminjam dan menyetujui

pinjaman sesuai dengan batas pinjaman yang ada. Setelah itu petugas PPL

akan memberikan SPP tersebut pada petugas PJ Komputer, dan PJ komputer

akan menginputkan data SPP. Setelah diinputkan, PJ Komputer akan

memberikan SPP kepada asisten kasi SP. Asisten kasi SP akan mengecek

SPP, apabila tidak disetujui maka SPP akan dikembalikan kepada peminjam

dan tidak diperbolehkan untuk meminjam. Apabila disetujui maka asiten kasi

akan menyetujui SPP dan membuat SPH (Surat Penangguhan Hutang). SPP

dan SPH yang telah diberikan pada kasi SP, akan dicek ulang. Apabila terjadi

kesalahan perhitungan ataupun kesalahan pemberian pinjaman pada anggota

yang tidak boleh meminjam maka SPP akan dikembalikan kepada peminjam

dan tidak diperbolehkan untuk meminjam. Apabila disetujui maka kasi SP

(49)

memberikan SPH tersebut kepada kasir. Kasir akan memberikan uang

pinjaman kepada peminjam.

6. Pembayaran Angsuran

Gambar 4.12 menceritakan aliran kerja pembayaran angsuran. Proses ini

extend dari proses pinjam, artinya proses pembayaran angsuran dapat

dilakukan setelah melakukan proses pinjam, karena angsuran ini maksudnya

adalah angsuran dari pembayaran pinjaman.

Proses ini dimulai dari PJ komputer yang membuat tagihan yang diberikan

kepada anggota yang menjabat sebagai PJ Kelompok. PJ Kelompok akan

meberikan informasi jumlah tagihan yang harus dibayar anggota

kelompoknya. Anggota kelompok melakukan pembayaran tagihan dilakukan

secaea berkelompok melalui PJ Kelompok. PJ kelompok akan

mengkonfimasi pembayaran dengan menunjukkan bukti tagihan kepada PJ

komputer serta menyerahkan uang pembayaran kelompoknya. PJ komputer

akan merekap tagihan dan menginputkan setoran. PJ komputer akan membuat

kitir setoran kepada PJ Kelompok. Kitir setoran adalah rekap jumlah

pembayaran yang akan dilakukan oleh kelompok tersebut. PJ Kelompok akan

membayar setoran pada kasir dengan memberikan kitir setoran beserta uang

yang akan disetorkan. Kasir akan merekap kitir setoran dan membuat bukti

kas masuk, dan memberikan bukti kas masuk kepada PJ Kelompok sebagai

(50)

Gambar 4.11 Activity Diagram Pinjam

meminta dok. batas pinjam anggota

(51)

Gambar 4.12 Activity Diagram Pembayaran Angsuran

7. Pengunduran Diri

Alur proses pengunduran diri anggota pada koperasi dapat dillihat pada

(52)

melapor pada PJ Kelompoknya. PJ Kelompok akan mengitung simpan

pinjam anggota apabila ada hutang pengunduran diri anggota ditolak, bila

tidak ada tunggakan maka anggota dapat mengisi form pengunduran diri.

Lalu PJ Kelompok akan membuat rekapan perhitungan simpan pinjam

anggota tersebut, PPL juga akan memeriksa simpan pinjam anggota. Apabila

anggota masih memiliki hutang pengajuan pengunduran diri anggota ditolak,

tetapi bila tidak mempunyai hutang maka PJ Kemompok dapat menyerahkan

form pengunduran diri kepada bag. Informasi. Bag. Inforasi akan

memasukkan data anggota dan membuat bukti pengunduran diri, yang

diberikan kepada anggota. Bila anggota masih memiiki simpanan, anggota

menyerahkan bukti pengunduran diri kepada kasir. Kasir akan merekap bukti

pengunduran diri dan mencetak kitir setoran kepada anggota.

8. Pengunduran Diri Meninggal

Alur proses dari kegiatan pengunduran diri anggota meninggal dapat dilihat

pada gambar 4.14. Alur proses ini berawal dari PJ Kelompok yang mendengar

kabar anggotanya meninggal melapor pada bag. Informasi jika anggotanya

meninggal. Bag.informasi akan memberi form pengunduran diri untuk diisi

PJ Kelompok dan juga meminta surat keterangan meninggal. Setelah PJ

Kelompok menyerahkan form pengunduran diri anggotanya, bag informasi

akan memasukkan data anggota yang mengundurkan diri dan mencetak bukti

pengunduran diri anggota. Apabila anggota masih memiliki simpanan PJ

Kelompok dapat menyerahkan bukti pengunduran diri anggota kepada kasir

(53)

Gambar 4.13 Activity Diagram Pengunduran Diri

(54)

Gambar 4.14 Activity Diagram Pengunduran Diri Meninggal

9. Maintenance Anggota

Gambar 4.15 menceritakan aliran kerja yang terjadi pada proses maintenance

anggota. Proses ini dimulai dari adanya perintah dari bagian informasi saat

adanya pendaftaran anggota baru, adanya perubahan data anggota atau

adanya anggota yang mengundurkan diri. Jika bagian informasi memberikan

formulir Pendaftaran anggota baru, maka PJ Komputer memasukkan data

anggota baru. Jika bagian informasi memberikan data perubahan anggota,

maka PJ Komputer melakukan perubahan data aggota. Jika bagian informasi

melapor pengundunduran diri anggota

(55)

memberikan daftar anggota yang akan mengundurkan diri, maka PJ

Komputer menghapus data anggota tersebut. Bila ingin dicetak, maka data

tersebut akan dipakai sebagai laporan data anggota terbaru untuk pengurus.

memberi

mengub ah data anggota

beri data anggota yg mengundurkan diri

(56)

Gambar 4.15 Activiy Diagram Maintenance Anggota

10. Pembuatan Laporan

Gambar 4.16 Activity Diagram Pembuatan Laporan

Gambar 4.16 menceritakan aliran kerja pembuatan laporan dari unit simpan

pinjam dan akunting. Pada masing-masing unit, yaitu pada unit simpan

pinjam terdapat entitas kasi SP dan kasir, serta pada unit akunting dengan

entitas akunting. Proses ini dimulai dari ketiga entitas tersebut membuat

laporan. Unit kasi Simpan Pinjam (SP) membuat laporan bulanan yang

(57)

akan diberikan kepada pengurus. Sedangkan pada entitas kasir, kasir akan

merekap dokumen BKK (Bukti Kas Masuk) dan BKM (Bukti Kas Keluar).

Hasil dari rekapan BKK dan BKM kasir akan diberikan kepada bendahara.

Bendahara akan membuat jurnal secara otomatis dengan aplikasi yang sudah

ada dan memferifikasi data tersebut dengan dokumen fisik yaitu BKK dan

BKM. Setelah itu akunting akan membuat jurnal penyesuaian, dari jurnal

tersebut dibuat buku besar dan laporan-laporan keuangan oleh bendahara.

Buku besar dan laporan keuangan tersebut akan diberikan kepada pengurus.

C.Business Entity

Entitas bisnis atau business entity adalah objek yang digunakan oleh organisasi

untuk melakukan aktivitas bisnis atau organisasi hasilkan saat melakukan

aktivitas bisnis. Entitas meliputi sesuatu yang pekerja bisnis hadapi sehari-hari.

Setiap entitas harus diberi nama yang unik, menggambarkan tanggung

jawabnya, berbentuk akta benda atau frasa kata benda, dan harus jelas (Sholiq,

2006). Berikut merupakan entitas bisnis yang dihasilkan dari perancangan

desain sistem pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita, yang dapat dilihat

pada gambar 4.17.

Gambar 4.17 Bussines Entity Koperasi Setia Bhakti Wanita

SPP SPH Uang Tagihan

Kitir Buku besar & lap.

Gambar

Gambar 3.3 Alur desain arsitektur
Gambar 3.4 Alur konstruksi
Gambar 4.1 Business Use case
Gambar 4.3 Generalisasi Business actor Anggota
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari individu ini, 14 orang diantaranya mengalami reaksi terhadap nikel, 9 orang bereaksi terdapat pewarna rambut dan 10 orang bereaksi terhadap bahan kimia pada karet..

Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kista ovarium berbasis web ini dapat mempermudah masyarakat khususnya kaum wanita utuk mengetahui penyakit kista secara

Konsultasi, konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam

Tulisan pada makalah ini mencoba memberikan beberapa gambaran bagaimana mahasiswa teknik yang pada umumnya memiliki gaya belajar active, sensing dan visual dapat memahami

Sedangkan berikut ini merupakan tampilan dari halaman tambah data mahasiswa yang dapat digunakan apabila admin ingin menambahkan data mahasiswa baru. Password

Algoritma yang akan digunakan dalam proses prediksi yaitu algoritma Naïve Bayessian, algoritma ini menggunakan variabel-variabel yang ada pada data training untuk

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar (SE), Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana

Dalam kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat, BMT dapat menawarkan produk jasa wadi‟ah, dari segi bahasa berarti “titipan”. Aqad wadi‟ah termasuk kategori