THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE ON TAX AVOIDANCE WITH ACCOUNTANCY EXPERTICE MODERATED BY
SIZE COMPANY
(Empirical Study On Manufacturing Company listed on the BEI From 2013 to 2015)
Disusun Oleh:
YULIANITA DANTI SUKARDI 20130420334
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
i
THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE ON TAX AVOIDANCE WITH ACCOUNTANCY EXPERTICE MODERATED BY
SIZE COMPANY
(Empirical Study On Manufacturing Company listed on the BEI From2013 to 2015)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DisusunOleh: Yulianita Danti Sukardi
20130420334
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ii SKRIPSI
PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN KEAHLIAN AKUNTANSI
DIMODERASI OLEH UKURAN PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE ON TAX AVOIDANCE WITH ACCOUNTANCY EXPERTICE MODERATED BY
SIZE COMPANY
(Empirical Study On Manufacturing Company listed on the BEI From 2013 to 2015)
Diajukan oleh
YULIANITA DANTI SUKARDI 20130420334
Telah disetujui dosen pembimbing Pembimbing
Alex Murtin, SE., M.Si., Ak. CA
iii
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE ON TAX AVOIDANCE WITH ACCOUNTANCY EXPERTICE MODERATED BY
SIZE COMPANY
(Empirical Study On Manufacturing Company listed on the BEI From 2013 to 2015)
Diajukan Oleh:
YULIANITA DANTI SUKARDI 20130420334
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan
Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tanggal 23 Januari 2017 Yang terdiri dari
Dr.Banbang Jatmiko, M.Si Ketua Tim Penguji
Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak., CA Alex Murtin, S.E., M.Si., Ak., CA
Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Yulianita Danti Sukardi Nomor mahasiswa : 20130420334
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENGARUH TATA
KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
DENGAN KEAHLIAN AKUNTANSI DIMODERASI OLEH UKURAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2013-2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbikan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 27 Januari 2017
v
mengenai orang yang dipimpinnya”. (H.R. Bukhari Muslim)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al Mujadalah : 11) “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Baqarah: 153) ‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’
(HR.Turmudzi) Man Jadda Wa Jadda”
Barang siapa yang bersungguh - sungguh akan mendapatkannya.
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”. ( HR. Thabrani )
“Orang yang menuntut ilmu bearti menuntut rahmat ; orang yang menuntut ilmu bearti menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama dengan para
Nabi”.
( HR. Dailani dari Anas r.a )
“Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal yaitu cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru dan dalam waktu
yang lama”. ( Ali bin Abi Thalib )
“Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar yang bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita
dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa”. ( Al- Ghazali )
“Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang yang memberikan
atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar”. ( Ibnu Mas’ud r.a )
“Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut”. (Anwar Fuadi) “Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat dan berjihad. Karena apabila mati orang berilmu, maka terdapatlah kekosongan dalam islam yang
vi
“Orang tidak mungkin mencapai tigkat muttaqien, apabila tidak berilmu, dan apa guna ilmu apabila tidak dibuktikan dalam perbuatan”. ( Abu Darda )
“Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut”. ( Anwar Fuadi
)
vii
Allah SWT atas karunia, rahmat dan hidayah-Nya
Ayahanda tercinta Sukardi S.E.,M,si dan Ibunda tersayang Sudarma Skm.,M,kes. Terimakasih atas semua semangat, perhatian,nasehat dan yang paling penting doa yang telah diberikan selama ini.
Nenek yang paling kucintai Hj.Nursiah P. Terimakasih sudah menjadi guru dan pembimbing yang baik serta selalu mendoakanku 7x dalam sehari semoga nenek selalu sehat selalu.
Adik-adikku tersayang Dwi Khaerani Danti Sukardi dan Alm Tri Mutmainnah Danti Sukardi
Keluarga kedua di jogja (Farah,Riri,Ummy,Nujong,Ilha,Ummah dan Anggun) terimakasih telah membantuku, mengerti,melindungi dan menjadi penghibur Sahabat-sahabatku anak kelinci (Rea dan Rani) terimakasih sudah
mendukungku,memberikan semangat dan banyak membantuku
Sahabat terbaik Nisa dan Ines terimakasih telah membantu dan mendoakanku Keluarga besar Atf Spexsolid terima telah mendoakanku
Keluarga besar IKM Sulsel UMY ( kak Erwin,kak Fadly,kak Noger dan Angga) terimakasih telah mendukungku.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan,
karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH TATA
KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
DENGAN KEAHLIAN AKUNTANSI DIMODERASI OLEH UKURAN PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topic ini dengan harapan dapat
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak terutama di DIY dan memberikan ide
pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dan melindungi penulis
dalam penulisan karya tulis ini.
2. Ayah, ibu, adek, saudara-saudaraku, sahabat, serta teman angkatan
seperjuangan yang telah memberikan dorongan, semangat dan do’anya
ix
4. Semua pihak yang memberikan bantuan, semangat, kemudahan dan
mendoakan penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari
banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan
pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalam karya tulis
dengan topik ini.
Yogyakarta,27 Januari 2017
Penulis
x INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh tata kelola perusahaan terhadap penghindaran pajak dengan keahlian akuntansi dimoderasi oleh penghindaran pajak. Tata kelola perusahan terdiri dari komisaris independen,kepemilikan institusi,kompensasi eksekutif dan keahlian akuntansi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013 sampai dengan 2015. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 201 sampel. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan website www.idx.co.id, data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan perusahaan.
Hasil analisis menunjukkan komisaris independen,kepemilikan institusi, kompensasi eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap penghindaran pajak, keahlian akuntansi tidak berpengaruh signifkan terhadap penghindaran pajak dan ukuran perusahaan dapat memperkuat hubungan antara keahlian akuntansi terhadap penghindaran pajak.
xi
of corporate governance on tax avoidance with accountancy expertice moderated size company. Corporate governance consists of the proportion of independent Commissioners,institutional ownership,compentation executive and accountancy expertise.
The population used in this study are manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2013 until 2015. The samples in this study used purposive sampling method. The number of samples in this study were 201 samples. Data obtained from Indonesia Stock Exchange and www.idx.co.id
website, the data analyzed in this study compiled from the annual financial statements of the company.
Results of the analysis showed that the character of the are independent commissioners,institutional ownership and compentation executive negatively effect tax avoidance, accountancy expertice do not effect tax avoidance and size company can strengthen the relationship between accountancy expertise on tav avoidance.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
INTISARI... x
ABSTRACT... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian... 7
D.Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9
A.Landasan Teori ... 9
1.Teori Legitimasi... 9
2.Perencanaan Pajak ... 10
3.Penghindaran Pajak... 11
4.Tata Kelola Pajak ... 13
xiii
B.Jenis dan Sumber Data ... 25
C.Teknik Pengambilan Sampel... 25
D.Teknik Pengambilan Data ... 26
E.Definisi Operasional Variabel ... 27
F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 30
G.Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A.Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 34
B.Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 35
C.Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis... 39
D.Pembahasan... 44
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 48
A.Simpulan ... 48
B.Implikasi ... 49
C.Keterbatasan Penelitian ... 50
D.Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA
xiv DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 SAMPEL PENELITIAN... 33
TABEL 4.2 UJI STATISTIK DESKRIPTIF ... 34
TABEL 4.3 UJI NORMALITAS DATA... 35
TABEL 4.4 UJI HETEROSKESDASTISITAS... 36
TABEL 4.5 MULKOLINIERITAS ... 36
TABEL 4.6 UJI AUTOKORELASI ... 37
TABEL 4.7 UJI REGRESI BERGANDA ... 38
TABEL 4.8 UJI NILAI F ... 39
TABEL 4.9 UJI NILAI t ... 40
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh tata kelola perusahaan terhadap penghindaran pajak dengan keahlian akuntansi dimoderasi oleh penghindaran pajak. Tata kelola perusahan terdiri dari komisaris independen,kepemilikan institusi,kompensasi eksekutif dan keahlian akuntansi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013 sampai dengan 2015. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 201 sampel. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan website
www.idx.co.id, data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan perusahaan.
Hasil analisis menunjukkan komisaris independen,kepemilikan institusi, kompensasi eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap penghindaran pajak, keahlian akuntansi tidak berpengaruh signifkan terhadap penghindaran pajak dan ukuran perusahaan dapat memperkuat hubungan antara keahlian akuntansi terhadap penghindaran pajak.
governance on tax avoidance with accountancy expertice moderated size company. Corporate governance consists of the proportion of independent Commissioners,institutional ownership,compentation executive and accountancy expertise.
The population used in this study are manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2013 until 2015. The samples in this study used purposive sampling method. The number of samples in this study were 201 samples. Data obtained from Indonesia Stock Exchange and www.idx.co.id website, the data analyzed in this study compiled from the annual financial statements of the company.
Results of the analysis showed that the character of the are independent commissioners,institutional ownership and compentation executive negatively effect tax avoidance, accountancy expertice do not effect tax avoidance and size company can strengthen the relationship between accountancy expertise on tav avoidance.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No 28 tahun 2007 pasal 1 ayat 2 tentang Wajib Pajak
adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak,
dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan perpajakan. Dalam
undang-undang tersebut Wajib Pajak diberikan hak dan kewajiban untuk mengelola
sendiri beban pajak yang dimiliki hal dikarekan pemerintah menggunakan
sistem self assessment system pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang.
Al-Qurán Surah An-nisa ayat 28
طﺎ ْ ﺎ ْ ﻨْ ْ اﻮْ أ اﻮ ْﺄﺗ ﻻ ﻦ ﺬ ااﻮﻨ آ ﺎ ﺎﮭ أ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan
harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil.
Al-Qurán Surah An-nisa ayat 59
˸ ˸Ϩ ή˸ ˸Ϸ ϟ γήϟ ό ρ ό ρ Ϩ Ϧ άϟ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Berdasarkan ayat diatas sebagai pengahasilan yang didapatkan tidak
undang-undang yang berlaku karena hasil yang kita peroleh banyak
merugikan orang lain di ayat selanjutnya menjelaskan kita harus menaati
Allah,Rasul dan ulil amri. Ulil amri yang dimaksudakan disini adalah
pemimpin-pemimpin atau pemerintahan jadi kita harus menaati peraturan
yang telah dibuat oleh mereka.
Negara-negara berkembang akan berfokus pada pembangunan di segala
bidang guna untuk mensejahterakan masyarakatnya. Indonesia termasuk salah
satu Negara berkembang yang bekerja keras untuk terus melaksanakan
pembangunan. Pembangunan merupakan upaya negara untuk meningkatkan
masyarakat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dalam pembangunan
Negara atau nasional membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai
seluruh aktivitas pembangunan.
Pendapatan Negara bersumber dari 4 kategori yaitu pajak sebesar 1.193,4
triliun rupiah (67%),hibah sebesar 3.4 triliun rupiah (2%), bea cukai sebesar
177,5 (10%) dan PNBP sebasar 388 triliun rupiah dalam rancangan APBN
2015 dilansir dari www.fiskal. Depkeu.go.id (2016) dan pajak berkontribusi paling dominan dalam pendapatan Negara. Begitu besarnya peran pajak bagi
pembangunan Negara maka pemerintah akan memaksimalkan penerimaan
pajak karena berdampak langsung pada pendapatan Negara.
Fenomena yang sekarang ramai diperbincangkan dalam bidang
perpajakan adalah kasus panama papers yang menguncang dunia dimana
dalam kasus ini Bocoran 11,5 juta dokumen Panama Papers menarik perhatian
3
terdapat di dalam daftar tersebut diduga melakukan penghindaran pajak,
bahkan diduga sebagai pengemplang pajak. Panama Papers adalah sebutan
untuk dokumen milik Mossack Fonseca, sebuah firma hukum yang berdiri di
Panama, yang bocor ke surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung.
(www.kompas.com).
Dalam kasus ini perusahaan dan individu melakukan penghindaran
pajak akan tetapi tidak sesuai dengan peraturan sehingga teridentifikasi adanya
penggelapan pajak. Tax planning terdiri daritax evasion (penggelapan pajak) dan tax avoidance (penghindaran pajak). Tax evasion dilakukan secara ilegal
atau tidak sesuai undang-undang pajak yang berlaku sedangkantax avoidance dilakukan secara legal atau sesuai dengan undang-undang yang berlaku
Puspita (2012). Hal ini dikarenakan adanya ketidaksempurnaan peraturan
undang-undang perpajakan yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh wajib
pajak(Winata, 2014).
Pada tahun 2016 perusahaan yang melakukan penghindaran pajak 65%
sedangkan yang tidak melakukan penghindaran pajak 35% hal ini dikarenakan
perusahaan memanfaatkan ketidak sempurnaan undang-undang perpajakan
dan penghindaran pajak bukan merupakan suatu pelanggar akan tetapi
tindakan yang tidak diinginkan oleh berbagai pihak karena langsung
berdampak pada pendapatan Negara dilansir dari www.fiskal. Depkeu.go.id (2016).
Penghindaran pajak juga terkadang sering menimbulkan bias yang
atau tidak Desai dan Dharmapala (2009). Bagi perusahaan pajak yang diterima
sebagai penghasilan atau pendapatan dianggap sebagai biaya/beban dalam
menjalankan perusahaan oleh sebab itu pemikiran dan usaha yang dilakukan
oleh wajib pajak badan untuk meminimalkan beban pajak dengan melakukan
berbagai bentuk perlawanan aktif.
Perlawanan pajak secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu
perlawanan pasif dan aktif . karena adanya beban pajak maka para manajer
perusahaan akan melakukan penghindaran pajak sehingga akan memdapatkan
laba yang begitu besar. Bagi pemerintah tidak mengharapkan sebuah
perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak karena dapat mengurangi
pendapatan Negara sehingga pemerintah sangat berharap kepada sebuah
perusahaan agar tidak melakukan penghindaran pajak.Dalam penghindaran
pajak, tata kelola perusahaan sangat berperan penting karena tata kelola
perusahaan dapat mengendalikan penghindaran pajak.
Perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik maka perusahaan akan
terkontrol dan dinyakini mampu membatasi ruang gerak manajemen sehingga
akan sulit untuk melakukan tindakan pajak dan pelaporan keuangan secara
bersamaan. Tata kelola perusahaan mampu mengurangi tindakan oportunistik
manajer dalam memaksimalkan kepentingan sendiri. Penghindaran pajak
dilakukan secara struktur atau ada perencanaan (Desai dan Dharmapala,
2009).
Tata kelola perusahaan terdiri dari keahlian akuntansi,komite
5
kompensasi eksekutif. Komisaris independen berkewajiban melakukan
pengawasan dan control terhadap perusahaan agar aktivitas yang dilakukan
tidak menyimpang dari ketentuan peraturan yang telah ditetapkan (Pradipta
dan Supriyadi, 2015). Kepemilikan institusi akan mencegah adanya tindakan
penghindaran pajak karena bagi mereka nilai perusahaan sangat penting agar
saham juga dalam kondisi stabil(Winata, 2014).
Kompensasi eksekutif dapat mendorong tindakan penghindaran pajak
karena karyawan kompensasi yang diberikan sangat menguntungkan(Puspita
dan Harto, 2014) sedangkan menurut Puspita (2012) kompensasi yang
diberikan berdasarkan laba setelah pajak sehingga akan mendapatkan laba
bersih yang besar. Keahlian akuntansi berpengaruhi terhadap penghindaran
pajak. keahlian tersebut dibutuhkan tentang peraturan perpajakan. Semakin
banyak peraturan yang diketahui maka sangat membantu untuk melakukan
penghindaran pajak (Puspita dan Harto, 2014). Semakin besar perusahaan
yang dimiliki maka semakin banyak peluang untuk melakukan penghindaran
pajak.
Ukuran perusahaan akan menentukan seberapa besar pula laba atau aset
yang dimiliki perusahaan tersebut dan tahap kedewasaan perusahaan
ditentukan berdasarkan total aset dengan dapat menunjukkan perusahaan
tersebut memiliki propestik yang baik (Sari, 2013). Dengan penelitian
terdahulu diketahui bahwa terdapat hasil yang tidak konsisten mengenai
pengaruh tata kelola perusahaan yang diproyeksikan dengan komisaros
akuntansi terhadap penghidaran pajak dengan ukuran perusahaan sebagai
variable moderatingnya.
Oleh karenaitu sangat menarik untuk melakukan pengujian kembali
terhadap variable tersebut dengan harapan dapat memperoleh hasil yang
konsisten. Berdasarkan latar belakang diatas maka judul penelitian ini adalah
“PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP
PENGHINDARAN PAJAK DENGAN KEAHLIAN AKUNTANSI
DIMODERASI OLEH UKURAN PERUSAHAAN”.
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Puspita dan
Harto (2014) yang menggunakan komisaris independen, kompensasi
eksekutif dan keahlian akuntansi. penelitian ini menambah variabel
kepemilikan institusi yang digunakan dalam penelitian Pohan (2009), Waluyo
dkk (2014) ,Winata (2014) dan Fadillah (2012) dan menambahan variabel
ukuran perusahaan sebagai variabel moderating yang digunakan dalam
penelitian Sari (2013) , Rusydi (2013) dan Prakosa (2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uiran dari latar belakang diatas maka masalah penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah komisaris independen berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak perusahaan ?
2. Apakah kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap
7
3. Apakah kompensasi eksekutif berpengaruh negatif terhadap
penghidaran pajak perusahaan ?
4. Apakah keahlian akuntansi berpengaruh positif terhadap penghindaran
pajak ?
5. Apakah ukuran perusahaan mempengaruhi hubungan antara keahlian
akuntansi terhadap penghindaran pajak perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji secara empiris komisaris independen terhadap
penghindaran pajak perusahaan.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kepemilikan institusi terhadap
penghindaran pajak perusahaan.
3. Untuk menguji secara empiris pengaruh kompensasi eksekutif
terhadap penghidaran pajak perusahaan.
4. Untuk menguji secara empiris pengaruh keahlian akuntansi terhadap
penghindaran pajak.
5. Untuk menguji secara empiris ukuran perusahaan mempengaruhi
hubungan antara keahlian akuntansi terhadap penghindaran pajak
perusahan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi,menambah
pengetahuan dan menambah wawasan khususnya tentang
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini dapat mengasah kemampuan menulis dan
kemampuan untuk menganalisa sehingga bermanfaat di masa
depan.
b. Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat Memberikan informasi bagi pemerintah
tentang tata kelola perusahaan dan penghindaran pajak sehingga
dapat memberikan masukan dalam kebijakan pemerintah.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan atau informasi bagi
masyarat tentang penghindaran pajak.
d. Bagi pemegang saham perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi
landasan bagi pemegang saham untuk mengontrol manajer.
e. Bagi kajian penelitian berikutnya
Penelitian ini dapat referensi sebagai bahan kajian untuk
penelitian penelitian selanjutnya tentang penghindaran pajak
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Teori Legitimasi
Teori legitimasi merupakan sebuah teori yang berfokus pada interaksi
antara perusahaan dengan para stakeholder. Perusahaan memerlukan
legitimasi atau pengakuan dari investor,kreditor,konsumen,pemerintah
maupun masyarakat agar mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Pradipta dan Supriadi (2015) Kesadaran perusahaan bahwa
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada hubungan masyarakat dan
lingkungan dan penilaian yang baik dari masyarakatMaka dari itu teori
legistimasi perusahaan dituntut untuk mengutamakan norma-norma yang
berlaku di masyarakat hal ini sejalan dengan pemikiran penghindaran pajak
yang dilakukan oleh perusahaan akan membuat reputasi yang kurang bagus
karena masyarakat berpikir bahwa pajak dari perusahaan dapat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Legitimasi dapat dianggap sebagai menyamakan persepsi atau asumsi
bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan
tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai,
kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial (Waluyo,2014).
Legitimasi dianggap penting bagi perusahaan dikarenakan legitimasi
perkembangan perusahaan ke depan. Sari (2013) berpendapat legitimasi
organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada
perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari
masyarakat.
Dasar pemikiran teori ini adalah organisasi atau perusahaan akan terus
berlanjut keberadaannya jika masyarakat menyadari bahwa organisasi
beroperasi untuk sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat
itu sendiri.
Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa
aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan
menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan
tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat.
2. Perencanaan Pajak
Menurut Erly Suandy (2011), perencanaan pajak merupakan langkah
awal dalam manajemen pajak. Pada proses perencanaan pajak hal yang
dilakukan pertama adalah mengumpulkan atau mencari peraturan tentang
perpajakan agar dapat dipahami sehingga dapat melakukan tindakan
penghematan pajak tanpa adanya melanggar peraturan. Tujuan perencanaan
pajak adalah bagaimana perusahaan dapat menghemat beban pajak yang
dibebankan untuk perusahaan dengan memanfaatkan peraturan perpajakan
yang berlaku. Maka perencanaan pajak yang dimaksudkan adalah
11
Hal ini terjadikarena secara hakikat ekonomis perusahaan akan berusaha
untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak karena pajak merupakan
beban yang mana dapat mengurangi laba yang tersedia baik untuk dibagikan
kepada pemegang saham maupun diinvestasikan kembali. Perencanaan
pajak dalam manajemen memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi
perusahaan yang melaksanakan sebuah usaha dalam mencapai laba
maksimum. Ada 4 hal yang penting diambil sebagai keuntungan dalam
perencanaan pajak yaitu :
a. Menghemat kas keluar, karena pajak merupakan beban yang harus
diefisienkan.
b. Mengontrol aliran kas, karena denganadanya perencanaan pajak
maka perusahaan akan dapat menyusun anggaran kas lebih akurat
mengestimasi kebutuhan kas terhadap pajak.
c. Menetukan waktu pembayaran sehingga tidak terlambat atau tidak
mendapatkan sanksi
Prinsip-prinsip yang dilakukan untuk penghematan pajak sebagai berikut:
a. Ketentuan-ketentuan pajak yang berlaku harus dimanfaatkan secara
optimal.
b. Memilih bentuk-bentuk usaha yang tepat dalam pengambilan
keputusan.
3. Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak ( tax avoidance) adalah suatu tindakan yang
Menurut Ernest r.mortenson dalam Zain (2013). Penghindaran pajak
berkenaan dengan pengaturan sesuatu peristiwa sedemikian rupa untuk
meminimkan atau menghilangkan beban pajak dengan memperhatikan ada
atau tidaknya akibat-akibatnya pajakyangditimbulkan.
Penghindaran pajak bukan merupakan pelanggaran atas
perundang-undangan perpajakan atau secara etik tidak dianggap salah dalam rangka
usaha wajib pajak untuk mengurangi menghindari,meminimkan atau
meringankan beban pajak dengan cara-cara dimungkinkan oleh
undang-undang pajak.Mardiasmo (2011) menyebutkan bahwapenghidaran pajak
adalah usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar
undang-undang. Dalam Puspita dan Harto Menurut Hoque,et al (2011)
diungkapkan beberapa cara perusahaan melakukan penghidaran pajak :
a. Menampakkan laba dari aktivitas operasional sebagai laba dari
modal sehingga mengurangi laba bersih dan utang pajak
perusahaan tersebut.
b. Mengakui pembelajaan modal sebagai pembelanjaan
operasional dan membebankan yang sama terhadap laba bersih
sehingga mengurangi utang pajak perusahaan
c. Membebankan biaya personal sebagai biaya bisnis sehingga
mengurangi laba bersih
d. Membebankan depresiasi produksi yang berlebihan dibawah
13
e. Mencatat pembuangan yang berlebihan dari bahan baku dalam
industry manufaktur sehingga mengurangi laba kena pajak
Penghindaran pajak akan ditentukan oleh manajer karena ditentukan
oleh manajer, maka ada resiko yang akan timbul yaitu manajer akan
mengambil mafaat dari posisinya tersebut atau mengambil keuntungan
dari perusahaan yang biasa disebut dengan masalah agensi. Disinilah peran
tata kelola untuk mengontrol manajer agar tidak mengambil keuntungan
dari perusahan dan agar bertindakan sesuai kepentingan pemegang saham.
Perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik manajerakan
meningkatkan penghindaran pajak.
4. Tata Kelola
Tata kelola yang baik yang mencegah menajer untuk mengambil
keuntungan dari perusahaan melalui penghindaran pajak. mekanisme tata
kelola perusahaan dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan
tingkat penghindaran pajak agar sesuai yang diinginkan pemegang
saham.Hal tersebut maka tata kelola perusahaan akan mengontrol
penghindaran pajak. Mulherin (2005) mendefinisikan tata kelola
perusahaan sebagai serangkaian mekanisme yang mengatur kumpulan
jalannya proses perusahaan.
Skousen, et al. (2005) menyatakan bahwa tata kelola perusahaan
terdiri dari semua orang, proses, dan aktivitas yang ada untuk membantu
menjamin kepengurusan yang tepat bagi aset perusahaan, dan merupakan
pengelolaan perusahaan dengan benar dengan menggunakan waktu,
kemampuan, dan sumber daya yang tersedia untuk kepentingan terbaik
pemegang saham dalam ketiadaannya.
Dalam penelitian ini pengaruh tata kelola terhadap penghindaran
pajak,penelitian ini berfokus pada komisaris independen,kompensasi
eksekutif,kepemilikan institusi.
a. Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota komisaris yang tidak
memiliki hubungan afiliasi dengan anggota komisaris lainnya,
anggota dewan direksi, dan pemegang saham pengendali.
Komisaris independen tergantung pada jumlah saham yang
dimiliki oleh non-pemegang saham pengendali. Ketentuannya
adalah jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya harus
30% dari seluruh anggota komisaris (Winata,2014). Komisaris
independen juga dapat menjadi sebagai ketua komite audit.
Syarat-syarat untuk menjadi komisaris independen adalah sebagai berikut:
1) Pemegang saham pengendali dari perusahaan tersebut
tidak mempunyai hubungan afiliasi.
2) Direktur atau dengan komisaris yang laindari
perusahaan tersbut tidak mempunyai hubungan afiliasi.
3) Tidak menjadi direktur di perusahaan lain yang
15
4) Memahami dan mengetahui undang-undang dalam
bidang Pasar Modal
b. Kepemilikan Institusi
Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham oleh
pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi
luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun
(Shien, et. al 2006) dalam Winata (2014). Kepemilikan institusi
dapat mempengaruhi kinerja dalam perusahaan karena dengan
adanya kepemilikan akan meningkatkan pengawasan lebih
optimal terhadap kinerja oleh karena itu kepemilikan saham dapat
mewakili sumber kekuasaan yang dapat mendukung atau
sebaliknya terhadap kinerja manajemen.
Investor institusional akan melakukan pengawasan yang
tergantung pada besarnya investasi yang dimiliki. Semakin besar
kepemilikan institusi keuangan yang dimiliki maka akan semakin
besar kekuatan suara dan dorongan dari institusi keuangan
tersebut untuk mengawasi manajemen dan akibatnya akan
memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan
nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat.
Pengaruh investor institusional sangat penting terhadap
manajemen perusahaan untuk menyelaraskan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham Solomon (2004) dalam
tinggi, dapat berdampak buruk terhadap perusahaan karena
menimbulkan masalah pertahanan, yang berarti jika kepemilikan
manajerial tinggi, para manajer memiliki memiliki posisi yang
kuat untuk melakukan suatu kontrol terhadap perusahaan dan
pihak pemegang saham eksternal akan mengalami kesulitan untuk
mengendalikan tindakan para manajer tersebut.
c. Kompensasi Eksekutif
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh
organisasi atau perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat
finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem
kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi
karyawan dan memungkinkan perusahaan
memperoleh,memperkerjakan dan mempertahankan karyawan.Bagi
organisasi/perusahaan, kompensasi memiliki arti pentingkarena
kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak
memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan
kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan
yang potensial keluar dari perusahaan.Kompensasi eksekutif lebih
17
d. Keahlian Akuntansi
Keahlian adalah hal yang dikuasai dalam bidang tertentu dan
biasanya keahlian di dapat dengan belajar atau memperdalam
bidang tertentu. Keahlian bidang akuntansi biasanya di dapatkan
S1 akuntansi atau mengambil profesi akuntansi. semakin tinggi
pendidikan/gelar yang di peroleh maka ada peluang adanya
keahlian dalam bidang tersebut dan banyak pengalaman yang
didapatkan.
Untuk melakukan penghindaran pajak sangat di butuhkan
keahlian akuntansi atau lebih mengerti akan peraturan perpajakan
sehingga akan menhasilkan keuntungan yang lebih besar dengan
tidak melaggar hukum (Puspita dan Harto 2014).
e. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang dapat
menunjukkan suatu kondisi atau karakteristik suatu organisasi
atau perusahaan dimana terdapat beberapa parameter yang dapat
digunakan untuk menentukan ukuran (besar/kecilnya) suatu
perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan yang digunakan
dalam perusahaan untuk melakukan aktivitas operasional
perusahaan, jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, total
penjualan yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode, serta
Tahap kedewasaan perusahaan ditentukan berdasarkan total
aset, semakin besar aset yang dimiliki maka semakin baik prospek
baik yang akan datang dengan waktu yang relative panjang
(Sari,2013).
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis 1. Komisaris Independen dan Penghindaran Pajak
Tata kelola perusahaan merupakan suatu sistem yang mengawasi
perusahaan agar terhindar dari teori keagenan. Komisaris independen
bertugas untuk mengawasi manajemen agar dalam membuat keputusan
dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan selalu taat terhadap
peraturan yang berlaku sehingga mampu mengurangi tindakan
penghindaran pajak. Walaupun tindakan penghindaran pajak bukan suatu
pelanggaran akan tetapi pandangan masyarakat tentang hal tersebut tidak
baik sehingga dapat berefek buruk terhadap nama baik perusahaan.
Jika semakin banyak presentase komisaris independen maka sedikit
pula peluang untuk melakukan penghindaran pajak.
Sesuai dengan teori legitimasi yang berbicara tentang pengakuan
terhadap masyarakat,investor,kreditor,konsumen dan pemerintah.
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan anggota komisaris lainnya,anggota
dewan,direksi dan pemegang saham pengendali dan pengambilan
19
adanya komisaris independen dapat menghasilkan legitimasi dari
masyarakat karena komisaris independen tidak hanya memikirkan
kepentingan perusahaan saja akan tetapi lebih memikirkan kepentingan
masyarakat.
Penelitian yang dilakukan Prakosa (2014),Pradipta dan Supriyadi
(2015),Sari (2013),dan Fadillah (2012) menunjukkan komisaris
independen berpengaruh negative sigifikan terhadap penghindaran pajak.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Puspita dan Harto (2014)
menemukan komisaris independen berpengaruh negative namun tidak
signifikan.
Berdasarkan uraian diatas makadiajukanhipotesis sebagai berikut :
H1 : Komisaris independen berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak.
2. Kepemilikan Institusi dan Penghindaran Pajak
Kepemilikan institusi berfungsi untuk memonitor manajeman
karena adanya kepemilikan instiusi akan meningkatkan pengawasan yang
lebih optimal karena dianggap mampu memonitor setiap keputusan yang
diambil oleh para manajer secara afektif. Dengan kepemilikan yang kuat
maka pangawasan juga kuat sehingga untuk melakukan penghindaran
pajak semakin kecil.
Sesuai dengan teori legitimasi kepemilikan institusi bertugas untuk
memonitoring manajemen sehingga dalam pengambilan keputusan dan
adanya kepemilikan maka mendorong adanya pengawasan yang lebih
optimal sehingga dapat mencegah adanya perilaku yang mementingkan
diri sendiri karena bagi kepemikian institusi perusahaan mempunyai
tanggung jawab pada masyarakat dan lingkungannya.
Penelitian yang dilakukan Fadillah (2012) dan Winata (2014)
menunjukkan kepemilikan institusi berpengaruh negative signifikan
terhadap penghindaran pajak sedangakan penelitian yang dilakukan
Pohan (2009) dan waluyo dkk(2014) menunjukkan kepemilikan institusi
berpengaruh negative tidak signifikan terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan uraian diatas makadiajukanhipotesis sebagai berikut :
H2 : Kepemilikan institusi berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak
3. Kompensasi Eksekutif dan Penghindaran Pajak
Kompensasi eksekutif merupakan bayaran yang diberikan kepada
karyawan atas pekerjaan atau penghasilan diterima oleh komisaris dan
direksi yang akan meningkatkan motivasi kerja Karena adanya
kompensasi tersebut sehingga berdampak pada kinerja perusahaan. tanpa
memberikan upaya lebih untuk melakukan penghindaran pajak
meningkatnya kinerja perusahaan akan meningkatkan juga laba
perusahaan sehingga pajak yang akan dibayarkan akan meningkat juga.
Semakin banyak kompensasi yang diberikan tidak mempengaruhi adanya
21
Sesuai dengan teori legitimasi kompensasi eksekutif merupakan
motivasi untuk karyawan untuk berkerja sehingga akan berdampak pada
kinerja dengan adanya kinerja yang baik maka perusahaan akan
memperoleh laba yang tinggi sehinnga beban pajak akan meningkat
dengan membayar beban pajak tanpa melakukan penghindaran pajak
merupakan sesuatu yang baik karena bagi masyarakat dan pemerintah
penilaian perusahaan yang membayar pajak mendapatkan legitimasi
Karena perusahaan membantu dalam pendapatan Negara sehingga akan
berdampak pada kemakmuran masyarakat.
Penelitian yang dilakukan Puspita (2012) menunjukkan kompensasi
eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap penghindaran pajak.
sedangkan penelitian yang dilakukan Puspita dan Harto (2014)
menunjukkan kompensasi eksekutif berpengaruh negative tidak signifikan
terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan uraian diatas makadiajukanhipotesis sebagai berikut
H3 : Kompensasi eksekutif berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak
4. Keahlian Akuntansi, Ukuran Perusahan sebagai variable moderating dan
Penghindaran Pajak
Untuk melakukan penghindaran pajak sangat diperlukan keahlian
dalam bidang akuntansi. Dimana dalam akuntansi telah mempelajari
tentang pajak, syariah dll karena dengan adanya para ahli di bidang
dengan peraturan yang berlaku dan dapat mengetahui celah untuk
melakukan penghindaran pajak sehingga dengan adanya keahlian dalam
bidang akuntansi dapat mendorong untuk melakukan penghindaran pajak.
selain itu perusahaan yang besar cenderung akan membayar orang yang
mempunyai keahlian akuntansi malah sebaliknya perusahaan yang kecil
jarang melakukannya karena akan mengurangi laba dan meningkatkan
biaya.
Sesuai dengan teori legitimasi keahlian akuntansi dapat mendorong
adanya penghindaran pajak. dengan adanya keahlian akuntansi yang akan
memberikan informasi pada manajemen terkait penghindaran pajak akan
tetapi jika manejemen melakukan hal tersebut maka akan berdampak pada
reputasi perusahaan hal ini tergantung pada manajemen saja untuk
keahlian akuntansi mereka hanya memberikan informasi pada manajemen
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.Legitimasi dari
masyarakat,investor,pemerintah,kredior dan konsumen akan mencegah
adanya penghindaran pajak karena hal tersebut kurang bagus untuk
dilakukan.
Penelitian yang dilakukan Puspita dan Harto (2014) menunjukkan
keahlian akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap penghindaran
pajak. Penelitian yang dilakukan Sari (2013) menunjukkan ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap penghindaran pajak
sedangkan Rusydi (2013) menunujukkan ukuran perusahaan berpengaruh
23
Berdasarkan uraian diatas makadiajukanhipotesis sebagai berikut :
H4a : Keahlian akuntansi berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak
C. Model Penelitian
+
Gambar 1 Model penelitian TATA KELOLA PERUSAHAAN :
1.KOMISARIS INDEPENDEN 2. KEPEMILIKAN INSTITUSI 3. KOMPENSASI EKSEKUTIF 4. KEAHLIAN AKUNTANSI
KEAHLIAN AKUNTANSI
PENGHINDARAN
PAJAK
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalahperusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena diharapkan
perusahaan-perusahaan tersebut telah mempublikasikan informasi lebih
lengkap dan mudah untuk diakses. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahann manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
B. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan
data penelitian yang diperoleh di situs www.idx.co.id(2016)atau dari situs perusahaan.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah secara non probabilitas yaitu purposive sampling merupakan
metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik menetukan
sample dengan pertimbangan tertentu . karena banyak perusahaan
1. Terdapat laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan selama 3
tahun berturut-turut (tahun 2013-2015) yang dapat diakses dari situs
www.idx.co.id(2016) atau dari situs perusahaan.
2. Merupakan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur
mengelola dari barang belum jadi menjadi barang jadi sehingga
dapat mengelola sendiri beban-bebanya.
3. Perusahaan yang menggunakan satuan nilai Rupiah dalam laporan
keuangannya.
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode penelitian.
5. Laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan memiliki data yang
dibutuhkan 3 tahun berturut-turut penelitian (2013-2015) yang
mengungkapkan jumlah keahlian akuntansi,jumlah kompensasi
eksekutif ,jumlah komisaris independen,ukuran perusahaan dan
kepemilikan institusi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
dokumentasiteknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
27
E. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel dependen
Penghindaran pajak
Penghindaran pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan
Effective Tax Rate (ETR) sebagai variabel dependen. ETR
menggambarkan presentase total beban pajak penghasilan
yangdibayarkan perusahaan dari seluruh total pendapatan sebelum
pajak diperoleh perusahaan.
Perhitungan ETR menggunakan model dari Puspita dan Harto
(2014).
2. Variabel independen
a. Komisaris Independen
Komisaris independen adalah Komisaris yang tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali. Dalam
Puspita dan Harto (2014) Proporsi komisaris independen dihitung
b. Kompensasi Eksekutif
Penelitian ini mengikuti Puspita dan Harto (2014) yang
mengukur kompensasi eksekutif sebagai logaritma total kompensasi
yang mencakup jumlah gaji,bonus,tunjangan dan pembayaran lainnya
yang diterima eksekutif (dewan komisaris dan direksi) selama satu
tahun. Dalam penelitian ini total kompensasi bagi dewan komisaris
dan direksi dilihat dari atas laporan keuangan dan laporan tahunan
yang dipublikasikan perusahaan.
KE = LKom (Total Gaji)
c. Kepemilikan Institusi
Penelitian ini mengikuti Sari (2014) menggunakan presentase
saham yang memiliki institusi yaitu perusahaan
ivestasi,bank,perusahaan asuransi maupun lembaga lain yang
bentuknya seperti perusahaan. sedangkan yang dimaksud
blockholders adalah kepemilikan individu atas nama perorangan
diatas 5% yang tidak termasuk dalam kepemilikan manajerial.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebgai berikut :
29
d. Keahlian Akuntansi
Penelitian ini berdasarkan Puspita dan Harto (2014) mengikuti
data di perusahaan seberapa banyak yang mempunyai keahlian
akuntansi dalam perusahaan tersebut. Semakin banyak yang
mempunyai keahlian akuntansi maka semakin banyak pula peluang
untuk melakukan penghidaran pajak atau melihat jumlah lulusan/
prosefi akuntansi.
KA =
3. Variabel Moderasi
Ukuran Perusahaan
Dalam penelitian ini mengikuti Rusydi (2013) dan Prakosa
(2014),indicator yang digunakan untuk mengukur tingkat ukuran
perusahaan adalah total aset karena ukuran perusahaan diproksi
dengan Ln total asset.Penggunaan natural log (LN) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebihan
tanpa mengubah proposi dari nilai aal sebenarnya.
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Analisis statistic deskriptif
Statistik deskripsi merupakan metode untuk mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, menganalisa data kuantitatif secara deskriptif.
Analisis ini merupakan gambaran informasi dari suatu data dilihat dari
nilai minimum,maksimum, mean dan standar deviasi dari
masing-masing variable penelitian.
2. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang
memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan
One-sample kolmogrov-smirnov test. Data dikatakan berdistribusi normal
apabila asymp.sig (2 tailed) > 0.05.
b. Uji heteroskesdastisitas pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah
model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya.jika variance dari satu residual satu ke
pengamatan tetap maka disebut homoskesdatisitas sedangkan jika
berbeda heteroskesdastisitas. Untuk mendeteksi dilakukan dengan uji
glejser yaitu dengan cara meregresi variable dependen melalui
absolute dari residual ( Abs_Res) jika hasil pengujian diperoleh nilai
31
c. Uji multikolinieritas pengujian ini dilakukan untuk melihat apakaah
model regresi antara variable bebassaling berkolerasi atau tidak untuk
mengujinya dapat dilihat dari nilai VIF dan nilai tolerance, dikatakan
tidak mengandung multikolonieritas apabila nilai tolerance > 0.1 nilai
VIF < 10
d. Uji autokorelasi digunakan pendekatan DU<DW<4-DU dalam hal ini
autokorelasi tidak ada dalam model regresi. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya menyimpangan klasik autokorelasi yaitu
korelasi yang ternjadi antara residual pengamatan yang satu dengan
pengamatan yang lainnya pada model regresi.
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik
analisis regresi berganda karena variabel bebas dalam penelitian ini
lebih dari satu. Teknik analisis regresi berganda merupakan teknik uji
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Adapun model persamaan pengujian hipotesis adalah: Y = α -β1X1 - β2X2- β3X3 + β4X4 +β5X4*Z+ e
X2= Kepemilikan institusi X3 = Kompensasi eksekutuf X4= Keahlian akuntansi Z= Ukuran perusahaan e=error
2. Uji Hipotesis
a. Uji nilai F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. Jika nilai sig > 0.05 (α) maka tidak berpengaruh signifikan sebalikannya jika
nilai sig < 0.05 (α) maka berpengaruh signifikan.
b. Uji nilai t
Uji t atau Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk
melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai sig <0.05 (α) sebaliknya jika nilai sig > 0.05 maka
hipotesis ditolak.Pengujian ini digunakan untuk menguji kelima
hipotesis yang ada dalam penelitian ini.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) mengukur sejauh mana kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen, dengan nilai
33
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Semakin mendekati angka 1 maka
nilai R2 mempunyai kemampuan besar untuk menjelaskan variabel
34
A. Gambaran umum objek/subjek penelitian
Dalam rangka menguji atau menganalisis pengaruh tata kelola
perusahaan terhadap penghindaran pajak dengan keahlian akuntansi
dimoderasi oleh ukuran perusahaan dilakukan pengumpulan data
terkait hal tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sakunderyang terdapat di dalam laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dari tahun 2013-2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2015.
Dari populasi tersebut kemudian ditentukan sampel dengan
menggunakan purposive samplingdengan kriteris yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Sampel penelitian yang diperoleh
35
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
NO KETERANGAN JML
1 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI dari tahun 2013-2015
131
2 Jumlah perusahaan manufaktur yang menggunakan dolar dalam laporan keuangan
27
3 Jumlah perusahaan yang laporan keuangannya tidak disajikan secara lengkap dari tahun 2013-2015
37
4 Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
67
5 Jumlah tahun pengamatan 3
6 Jumlah sampel penelitian 67x 3 201
Sumber : hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah
perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan adalah sebanyak 67 perusahaan.
B. Uji Kualitas dan Data
1. Uji Analisis statistik deskriptif
Analisis ini merupakan informasi dari suatu data dilihat dari
nilai minimum,maksimum mean dan standar deviasi dari
Tabel 4.2
Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Komisaris Independen 201 .14 .67 .5811 .07469
Kepemilikan 201 6.85 11.91 11.6495 .99506
Kompensasi Eksekutif 201 .88 1.10 1.0801 .03648
Keahlian Akuntansi 201 .36 .67 .4465 .04806
Ukuran Perusahaan 201 1.30 1.52 1.4328 .04627
Penghindaran Pajak 201 .00 11.23 .3777 .88703
Keahlian
Akuntansi*Ukuran
Perusahaan
201 .47 1.03 .6281 .07693
Valid N (listwise) 201
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menyajikan ringkasan statistik
deskriptif untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan sampel (N) berjumlah 201. Rata-rata dari data variabel
penghindaran pajak diketahui adalah 0,3777 dengan standar deviasi
sebesar 0.88703, nilai minimum 0.00 dan nilai maximum 11,23.
Variabel komisaris independen memiliki rata-rata 0,5811 dengan
standar deviasi 0.07469,nilai minimum 0.14 dan nilai maximum 0,67.
Variabel kepemilikan institusi memiliki rata-rata 11.6495 dengan
strandar deviasi 0.99506,nilai minimum 6.85 dan nilai
maximum11,91. Variabel kompensasi eksekutif memiliki rata-rata
1.0801 dengan standar deviasi 0.03648,nilai minimum 0.88 dan nilai
maximum 1.10. variabel keahlian akuntansi memiliki rata-rata
37
maximum0.67. variabel keahlian akuntansi dimoderasi ukuran
perusahaan memiliki rata-rata 0.6281 dengan standar deviasi
0.07693,nilai minimum 0.47 dan nilai maximum 1.03.
2. Uji Asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang kita miliki dalam penelitian ini mendekati berdistribusi
normal.
Asymp. Sig. (2-tailed) .085
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Bersadarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) lebih besar dari nilai 0.05 yaitu 0.085 > 0.05 maka
dikatakan data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskesdastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah model
pengamatan ke pengamatan lainnya.
Tabel 4.4 Uji Heteroskesdastisitas
Berdasarkan tabel 4.4 diatas hasil yang diperoleh dari
semua variabel menunjukkan nilai sig > 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini disebut homoskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Untuk melihat apakah model regresi antara variabel
bebas saling berkorelasi.
Tabel 4.5 Uji Muktikolinieritas
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilaitolerance>0,1. Nilaivariance inflation factor (VIF) pada masing-masing variabel bebas kurang dari 10.
Model Sig.
Komisaris Independen .331 3.023
Kepemilikan .323 3.097
Kompensasi Eksekutif .333 2.999
39
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data dalam model
regresi tidak mengandung multikoliniearitas.
d. Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidak ada korelasi antar data
berdasarkan urutan waktu.
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .791a .625 .617 .54873 1.975
a. Predictors: (Constant), Keahlian Akuntansi, Kepemilikan, Kompensasi Eksekutif,
Komisaris Independen
b. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan nilai Durbin
Watson Test yang diperoleh sebesar 1,975 berada diantara daerah
Du < DW < 4-dU atau 1,8094<1,975<2,1906 Artinya data dalam
model regresi tidak terjadi autokorelasi.
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
Tabel 4.7 Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10.538 1.686 6.249 .000
Komisaris Independen -3.587 .894 -.302 -4.014 .000
Kepemilikan -.291 .070 -.326 -4.147 .000
Kompensasi Eksekutif -5.294 1.826 -.218 -2.899 .004
Keahlian Akuntansi -.879 1.762 -.048 -.499 .619
Keahlian Akuntansi*Ukuran
Perusahaan
2.269 .979 .197 2.318 .021
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Bersadarkan tabel 4.7 maka diperoleh persamaaan regresi
sebagai berikut :
Y= 10.538- 3.587 X1- 0.291 X2-5.294 X3- 0.879 X4+ 2.269
X4*Z + e.
Keterangan
Y = penghindaran pajak
X1= Komisaris independen
X2= Kepemilikan institusi
X3 = Kompensasi eksekutuf
X4= Keahlian akuntansi
Z= Ukuran perusahaan
41
2. Uji Hipotesis
a. Uji nilai F
Untuk menguji signifikan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan.
Tabel 4.8 Uji Nilai F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 99.931 5 19.986 67.858 .000b
Residual 57.434 195 .295
Total 157.365 200
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
b. Predictors: (Constant), Keahlian Akuntansi*Ukuran Perusahaan, Kepemilikan, Komisaris
Independen, Kompensasi Eksekutif, Keahlian Akuntansi
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat nilai F 67.858 dan nilai sig
Sebesar 0.00 < 0.05 maka hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
tata kelola perusahaan yang diproksikan komisaris
inpenden,kompensasi eksekutif,kepemilikan dan keahalian
akuntansi dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating
secara bersama-sama mempengaruhi penghindaran pajak.
b. Uji nilai t
Untuk melihat sejauh mana pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.
Hipotesis diterima jika nilai sig lebih besar daripada nilai 0.05
Tabel 4.9 Uji Nilai t
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10.538 1.686 6.249 .000
Komisaris Independen -3.587 .894 -.302 -4.014 .000
Kepemilikan -.291 .070 -.326 -4.147 .000
Kompensasi Eksekutif -5.294 1.826 -.218 -2.899 .004
Keahlian Akuntansi -.879 1.762 -.048 -.499 .619
Keahlian Akuntansi*Ukuran
Perusahaan
2.269 .979 .197 2.318 .021
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
1) Pengujian hipotesis pertama (H1)
Hipotesis pertama komisaris independen berpengaruh
negative terhadap penghindaran pajak memiliki koefisien
regresi -3.587 (negative) dengan sig sebesar 0.00 < 0.05 dan
nilai t sebesar -4.014 sehingga disimpulkan komisaris
independen berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak, dengan demekian H1 diterima.
2) Pengujian hipotesis kedua (H2)
Hipotesis kedua kepemilikan institusi berpengaruh
negative terhadap penghindaran pajak memiliki koefisien
-0.291 (negative) dengan sig sebesar 0.00 < 0.05 dan nilai t
43
berpengaruh negative signifikan terhadap penghindaran pajak,
dengan demikian H2 diterima.
3) Pengujian hipotesis ketiga (H3)
Hipotesis ketiga kompensasi eksekutif berpengaruh
negative terhadap penghindaran pajak.kompensasi eksekutif
memiliki koefisien -5.294 (negative) dengan sig 0.04 < 0.05
dan nilai t sebesar -2.899 sehingga disimpulkan kompensasi
eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap
pengindaran pajak dengan demikian H3 diterima.
4) Pengujian hipotesis keempat (H4)
Hipotesis H4a keahlian akuntansi berpengaruh positif
terhadap penghindaran pajak. keahlian akuntansi memiliki
koefisien -0.879 (negative ) dengan sig 0.619 > 0.05 dan nilai t
sebesar -0.499 sehingga disimpulkan keahlian akuntansi tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak pajak,
dengan demikian H4a ditolak.
Hipotesis H4b ukuran perusahaan mempengaruhi hubungan
keahlian akuntansi terhadap penghindaran pajak.memiliki
koefisien 2.269 (positif) dengan sig 0.021 < 0.05 dan nilai t
sebesar 2.318 sehingga disimpulkan ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan hubungan keahlian akuntansi
c. Koefisien Determinasi
Untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel independen dengan nilai antara nol
dan satu.
Tabel 4.10 Koefisien determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .797a .635 .626 .54271
a. Predictors: (Constant), Keahlian Akuntansi*Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan, Komisaris Independen, Kompensasi Eksekutif, Keahlian
Akuntansi
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat nilai adjusted R
square sebesar 0.626 dapat diartikan bahwa variabel penghindaran
pajak dapat dijelaskan oleh variabel komisaeis independen,
kepemilikan institusi, kompensasi eksekutif dan keahlian akuntansi
dimoderasi oleh ukuran perusahaan sebesar 62.6%, sedangkan
sisanya 37.4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian
ini.
D. Pembahasan
1. Pengaruh komisaris independen terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa komisaris independen berpengaruh negative signifikan
terhadap penghindaran pajak. Hal tersebut dikarekan komisaris
45
keputusan dan strategi yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku meskipun penghindaran pajak bukan merupakan suatu
pelanggaran tapi dampak perusahaan yang melakukan hal tersebut
adalah pandangan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan
sehingga nama baik perusahaan akan terancam. Semakin banyak
komisaris independen dalam suatu perusahaan maka semakin sedikit
pula peluang untuk melakukan penghindaran pajak. hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Prakosa (2014),Pradipta
dan Supriyadi (2015), Sari (2013) dan Fadillah (2012) sedangkan
yang bertendangan penelitian yang dilakukan Puspita dan Harto
(2014).
2. Pengaruh kepemilikan institusi terhadap penghindaran pajak
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa kepemilikan institusi berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal tersebut dikarekan kepemilikan institusi
berfungsi untuk memonitor manajemen dengan adanya kepemilikan
institusi maka dapat meningkatkan pengawasan yang lebih optimal
sehingga keputusan yang akan diambil lebih tepat dan efektif. Semakin
kuat kepemilikan institusi yang dimiliki maka semakin kuat pula
pengawasan dalam perusahaan tersebut sehingga dalam melakukan
penghindaran pajak semakin kecil. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fadillah (2012) dan Winata (2014)
3. Pengaruh kompensasi eksekutif terhadap penghindaran pajak
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa kompensasi eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak.kompensasi adalah bayaran yang diberiakan untuk
pekerja atau karyawan sebagai hasil dari pekerjaan yang dikerjakan
sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja yang berdampak pada
kinerja yang dilakukan. Kompensasi ini tidak mendorong karyawan
untuk melakukan penghindaran pajak karena kinerja yang
meningkatkan akan berdampak pada laba perusahaan sehingga beban
pajak yang akan dibayarkan akan semakin tinggi.Kompensasi yang
dimaksud disini adalah kompensasi yang diberikan kepada komisaris
dan direksi.Semakin banyak kompensasi yang diberikan tidak bisa
mendorong adanya penghindaran pajak.hasil dari pengujian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Puspita (2012) sedangkan yang
bertentangan Puspita dan Harto (2014)
4. Pengaruh keahlian akuntansi dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel moderating terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa keahlian akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan keahlian akuntansi tidak bisa
efektif dalam pengambilan keputusan terkait dengan penghindaran
pajak, keahlian akuntansi hanya memberikan informasi pada
47
landasan manajer untuk menetapkan keputusan dan strategi yang akan
dilakukan jadi ada kemungkin informasi yang diberikan oleh ahli
akuntansi tidak dilakukan karena mungkin ada pertimbangan lain.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Puspita
dan Harto ( 2014). Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
hubungan keahlian akuntansi terhadap perghindaran pajak.hal ini
dikarenakan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin bisa
perusahaan untuk membayar keahlian akuntansi sehingga dapat
mendorong melakukan penghindaran pajak sangat besar untuk
melakukannyadan dengan adanya keahlian akuntansi maka lebih bisa
48 A. Simpulan
Berdasarkan pada hasil analisis bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Komisaris independen berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan komisaris independen bertugas
untuk mengawasi manajeman agar setiap keputusan dan strategi yang
dilakukan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku meskipun
penghindaran pajak bukan merupakan suatu pelanggaran tapi dampak
perusahaan yang melakukan hal tersebut adalah pandangan masyarakat
terhadap tindakan yang dilakukan sehingga nama baik perusahaan akan
terancam.
2. Kepemilikan institusi berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal tersebut dikarekan kepemilikan institusi berfungsi
untuk memonitor manajemen dengan adanya kepemilikan institusi maka
dapat meningkatkan pengawasan yang lebih optimal sehingga keputusan
yang akan diambil lebih tepat dan efektif.
3. Kompensasi eksekutif berpengaruh negative signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal ini karenakompensasi ini tidak mendorong
karyawan untuk melakukan penghindaran pajak karena kinerja yang