• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu (Studi Kasus di Gugusan P. Pari)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu (Studi Kasus di Gugusan P. Pari)"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)

KAJJAN EKOLQGl EKQNOMIL PENGEMBANGAN

BUDllllAYA

RUMPUT LAUT Dl: KEPULAIJAN SERXBU

(STUD1

ELASUS DI GUGUSAN P.PARI)

PROGRAM PASCASAWANA

lNSTiTUT PERTANIAN BOGOR

(110)

ABSTRAK

BESWENI. Ecological and Economic Analysis of the Seaweed Aquaculwe Development in the Seribu Xdands: Case Study in the Pari IsImds. Under Supervision of Dietriech G. Bengen (Chairman) and A h a d Fauzi (Member).

Thr: main objectives of this research are: ( I ) to analyze land suitability of seaweed aquaculture in Pari Island; (2) to analyze the linlcage between socio-ekonomic characteristics of tfie seaweed farmers and their biu-physical land (environmental) characteristics; (3) to-analyze bioeconomic efiency of seaweed culture; and (4) to develop strategy of seaweed aquaculfwe deveiopment in the island,

For the purpose of the analysis, this study employed both primary data from field observation and secondary data from relevant institutions. Land suitability was analyzed based on the environmental factors of the planted areas of Pari Islands (Pari bland,

Bunulg Island, Kungsi Island, and Tikus Island) with biophysical parameter of sea-water standard quality, Three analysis and measures are utilized within this study, such as: Principal Component Analysis to analyzing the effects of socia-economic factors of the farmers to fhe seaweed development; Bio-economic model to analyzing efficiency of the

seaweed culture; and SWOT Analysis for developing a seaweed culture srratew.

This research shows that Pxi Island and Burung Island are highly suitable for

seaweed culture, Kongsi Island, and Tikus Island are suitable for seaweed culture development. What needed for such a development are redefining the spatial allocation of matrine cuhm locations redefining the clusters md configuration of seaweed cultural location, increasing the quality of farmers in managing the seaweed aquaculture, empowering local institutions of seaweed culture, and increasing access of farmers to the capital. This consideration will allow such seaweed culture to reach maximum profit by

(111)

BESWEM. Kajim Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu (Studi Kasus

di P.Pari).

Dibimbing oleh DfEl"lEECf3: G. BENGEN d m AKHMAD FAUZI.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengmalisis kesesuaim lahan budidaya rumput laut

di

P,Pari, (2) mengadisis lrarakt&stik sasial ekonomi budaya masyankat pembudidaya m p u t laut

dan

ketmkaitannya dengan biofisik l&an budidaya m p u t laut dl: P.Pari. (3) mengmalisis secara bioekonomi unkk mendapatkan ehsiensi ekanomi budiday a nunput laut, (4) mengmalisis strategi untuk pengembangan budidaya m p u t taut di P.Pari Kepulauan Seribu,

Pengwnbulan data dalam penelitian

h

i

dilakdzm melalui obsmasi dan

s e h d e r . Analisis kesesuaian didasarkan pada ekologi perairan pada l o h i budidaya rumput Iaut y m g ada di P.Pari (P. Pari,

P.

Burung, P. Kungsi

d m

P.Tikus) dengm parameter biofisik berpedoman pada balru mutts air laut untuk

budidaya perikanan. Untuk metihat pengaruh dari faktor-faktor sosial ekonomi budaya rnasyrakat pembudidaya m p u t laut di P.Pari dengan kewsuaian I&an digunakrtn andisis komponen utama (Principle Component Analysis). h i i s i s efisiensi ekorromi d abudidaya tmebut &analisis dengan model bioekonomi dan untuk strategi pengembmgan budidaya rumput laut d i p m k m analisis SWOT.

(112)

3)engan ini saya menyatakan bahwa tesisyang berjudul:

KAHAN EKOLWI EKONOMI PENGEMBANGAN BLDIDAYA RUMPW

LAUT Dl

KEPULAUAN

SERBU (STUDT RASUS

DI

GUGUSbW

P.PARI)

adalah hasil

k q a

sendiri dan belurn p e m h dipubtikasikan. Semua sumber data
(113)

KAJIAM EKOLOGI EKUNQMX PENGEMBANGAN

BUDXDAYA RUMPUT

LAUT DI KEPIJLAUAN SERIBU

(STUD1 KASUS DJ GUGUSAN P , P M )

Oleh

BESWENI

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANJAN BOGOR

(114)

Judd Tesis : Kajian Ekologi Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut

di

Kepdauan Seribu

(Studi ICmrsus

di

Guwm

P,l'ari)

Nama : Besweni

NRP : 99771

Program Studi : Pengelof aan Sumbercfmya Pesisir dstn Lautan

2, Ketua Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Pcsisir Dan h u t a n

Prof. Dr. fr. Rakhmin Dahuri.

MS,

(115)

Penulis dilahirkan di Bahsangkar (Sumatera Barat) pa& tanggal 16 April 1963. Pendis adalah satu - satunya dari pasangan ayah Basyar ( A h ) dm ibunda Kztmsinah. Penulis rnenamatkan pendidikan SLTA di SMA Negeri I Batusangkar, dm pada tahun 1983 pnulis diterirnn di Institut Pertmian Bogor melalui program undangan seleksi mas&

PB.

Pada tahm 1987 penulis menyelesaikan Pendidi km Sarjana dari Fakultas Perikanan hsti tut Pertmian Bogus. Pada tahun 1999 penulis mendapath kesempatan untuk melmjukm penclidikm ke Program Magistw pada Propsun Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dm Lautan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor,

Penulis rnenikah pada tahun 1991 dengm ErIm Jaelani dm alhamdulillah sudah d i h i a i seorang putra bernama Erbi Setiawan dm searang puki Ditta Fadilla Rahmawati.

(116)

Puji syulrur pnulis ucapkan kepada Allah SWT atas &mat dm karuniaNya judah tesis

ini

dapat

diselesaikan.

Juduf thesis ymg dipilih adallth 'Kajian

Ekalogi-Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput h u t

di

Kepulauan Seribu (Studi Kmus di pgusan P.Pari).

Melalui tesis ini penulis mengucapkan terirna kasih kepada:

1 . Bapak Dr.

Xr.

Dietriech G.Bengen, DEA, sebagai ketua kamisi pembimbing; Dr.

Ir.

Akhmad Fauzi, MSc, sebagai anggta, yang tel& rnembimbing penulis dalam penyelesaian tmis

ini,

2, Bapak

Xr.

Drs. H..Moctx.Wa.rdjo, MMA, seba* Kepda Dinas

Pezemakan, Perikanan

dan Kelautan.

Propinsi BKI Jakarta, yang telah memotivasi penulis sampai penyelesaian tesis ini,

3, Bapak Azhrrri, pembudidaya rumput laut di P.Pari, yang telah banyak

membantu penulis dalam pengumpulan data

4. Ternan-ternan kelampak A da B SPL- angkatan genap, yang satu-persatu tid& dmpat penulis sebutkan, yang selalu kompak dm seperjusngan

5 . Ternan-ternan Sub Dinas Pembinaarr mstsyarakrtt petemaksur, perikanan

dm

kelmtan yang tetah rnembantu penulis d a l m penyusunan tesis ini, 6 . Keluarga besar Program Pascawjam Sumberdaya Pesisir dan Lautan,

yang tefah membmtu penulis dalam penyelesaian studi ini,

7. Kqadti ibuku tersayang Kamsinah

,

yrtng sangat rnembantu moril dan matail dengan mendoakan, mendorong penulis sampai selesainya tesis ini;
(117)

9. Terakhir, ucapan kasih sayang, m&ku tacinta Erbi Setiawan dan Ditta Fadhilla Rafimawati, yang sdalu mendoakan penulis

selama

pendidikan Pascasarjrtna SPL- IPB sampai penyelesaian tesis ini

Pada kesempatan ini penulis b e r b a p semoga te$s ini dapat bermanfaat

bag

(118)

DAFTAR ISX

Halaman DAFT- GAMBAR

...

vii

DAFTAR TABEL

...

.

.

...

ix

TXNJAUAN

PUSTAKA....

...

8

...

Biofogi Rumput Laut

..

...

13udidaya Rumput Laut

...

Lokasi Biolagi, Fisika dm Rimia

...,...

,,,

Penyediaan Bi bit

...

...

Metode Budidaya

.*...*. ...*...*...**...

Usaha Budidaya Rumput Laut

...

Lokasi dm W&tu

...

,.,

... .

.

...

...

Jenis

,

Sumber dm kletode P e n p p u l a n Data

...

Metode Pengambi Ian Sampel

...

Analisis Data

.

+

...

Analrsns Kesesuaim

Analisis Karakteristik Lingkungan Sosial Ekonomi

...

Analisis Bioekonarni Budidaya Rumput Laut

...

...

Analisis Strategi Pengembangan Budiday a Kumput Laut

=ADAAN

U M U M

DAERAH PENELITIAN.

...

Lingkwgan Fisik

...

Letak Geogmfis dm Lurts WiIayah

...

...

Iklim dan Cuaca

...

(119)

...

Keragam Sosial Ekonomi Budaya

...,...

Kependudukan

...

Pendiman

...

Mata Pencaharian

...

...

fotensi Budidaya Rmput Laut di Kepulauan Smibu. MetudeBudidaya

...

...

Pemasaran Rumput Laut

Pendapatan

...

Kelembagm

...

...

m S I L

DAN

PEMBAI-IASAN

...

Kesesuaim Lahan Budidaya Rumput Laut

...

...

ICarateristik Sosial Ekonomi dm Budaya ,,

...

Bioekonami Budidaya Rumput Laut

...

..

Arahan Strate@ Pengembangan Budiya Rumput Laut

,

.

....

...

...

KESIMPILAN DAM SARAN

.

.

(120)

Diagram Kemgka PemiIriran Penelitim

. . .. ... . .

. . .

....

. . . ..,.

.. . .

... . .

....

Diagram Analisis SWOT

... ..

.

...,...,...

Diagram Ma&& SWOT

. .

..,

... .

. .

.

. .

,..

... ... .

. .

. . .

...

.

.

.

. . .

,

. .

....

,

.

, ..+*..

. . ... ..

.*..

Salwan Pemasaran Rurnput Laut..

. . .

.

. . .

Kurelstsi variabel pa& sumbu utma pertama (F I ) dengm kc-dua (F2) Distribusi individu pada sumbu utama pertma (F1 ) d m ke-dua (F2)

...

K o ~ l a s i vwiahl pada sumbu utama ke-dm f F2) dengm k&ga (F3)

..

Distribusi individu pada sumbu utama ke-dm (F2) dm ke-tiga (F3)

... . .

Korelasi vdabel pada sumbu utma pertma (F 1 ) dengan ke-tiga (F?) Distri busi individu pada sumbu utama pertma (F 1 ) dm ketigst (F3)

..,

.

Hubwgasl wakru dengm berathiomass

,...

,,

...

(121)

M ekesesuaian latran budidaya nunput Iaut di goba

...an.

19

Gugusan P.Pari

Matrik malisis b t e r i s t i k sosid ekonomi d m budaya pembudidaya

..

22

...

Gugusan P.Pari dm Luasnya

...

,,, 29

S- penduduk di Kepulauan seribu berdasarkan jenis kelamin

...

33

Mata pencakarian penduduk Kepulauan Seribu

...

,.

...

36

Hasil Pengukwm parametr biofisik budidaya rumput iaut

...

42 Gugusan P.Pari

I3asil analisis kesesuaian lahan budidaya mrnput Iaut di gugusan

...

43 P.Pari

Perbandingan halitas perairan di goba P.Pari tahun 1997 dm 2002.

..

47

...

Kelas variabel sosial ekanorni rnasyarakstt pembudidaya nunput laut 48 Laju pertumbuhan budidaya rumput laut Eucheuma cottunii

...

55
(122)

No.

1

2

3

4

DAFTAR LAMPIRAN

H

A

Peta Kqulauan Smih..

. . .

,

. .

,

. . .

,

. . .

70

Peta

lakasi

pnelitian (~~ P. Pari Kep. Sribu).

. . .

*.

. . .

71

Anafisis skoring bio fkik budidaya rumput hut

cSi

gugusan P,

Pd.

.. .. .. .

72 ReiCapituXasi

basil

kumiom responden pembudidaya rumput hut

di

gugusan P.Pari

...

*...a** *.* *.+a*... ..a * . * a * *

*,.,....

*+.*.*

...,.,,..

*.***.*

,.,.,

** 73

NJai akw ciri dm vekor ciri d i s i s kamterktii sosial ekonomi

dan

budaya masyankat pernbudidaya rumput hut di gugtlm P.PA

.. ..

Kurefasi mtara variabel.

d m

m b u utarrta-

. . .

.

.

.. ..

. .. .,

s,....+...**..tl. *,

.. .- -.

-

K o o r h t

individu

pada sumbu utama

d m

nilai

coshusnya..

.. .. .. .. ..

U . U

h l i s a usaha budidaya q u t hut

di

gugusan P,P& ~a-~s~.............

*..

.-

Nifai skuring f&or i n t d budidaya rumput hut

di

g u g w P,Paxl.

. .

Nifai skoring Wor elrsternal budidaya m p u t

hut di

gugusan P.PEui,, Persymtan tumbuh budidaya m p u t laut

. .

. .

. .

. .

.

,

.

,

,.

.. . . .

.

.

.

.

. .

.. . .. .

.. . .

Peta kesesuah l hbudidaya rumput hut di g o b g u m P. Pari..

,.

(123)

La ta r Belwkang

Produksi prikmm Indonesia saat ini sebagian besar rnasih didominasi dari perilanan tangkap. Dengm xmakin rneningkatnya kegiatm penangkapan

asEan

menirnbulkan tangkap lebih dm penurunan kondisi lingkungan sehingga d i w a t i r h sumberdaya perikanan di alam &an semakin m m m .

tfntuk mengatasi ha1 tersebut d a l m upaya peningkatan produksi perikanan rakyat, kegiatan. budidaya laut menrpakan salah s a h altematif yang c h p strategis

mengingat kumuditas budidaya laut umumnya merupakan kornoditas &spur, sebagai bahan

baku industri

yang dapat dijadikan sebagai usaha substitusi bagi para nelaym serta rnerupakm surnbemxta pencaharian u t m a bagi keluarga nelayan. Sebagai

dasar hukum ddam mendorong kegiatan usaha budidaya laut maka pmwintah *elah

rnengeluarkan Keppres Na.23 t&un 1982 tentang Pengembangan Budidaya Laut di

Perairan Indonesia. Salah satu budidaya laut yang tdah dikembangkan di Propinsi

flXU Jakarta tepatnya di Kepulauan Seribu adalah m p u t laut. Sesuai d e n p Swat

Keputusan Gubemur KDKI Jakarta Nornor 68 tahun 1999 tentang nunput laut

menjadi salah safu kom~difi ungplan di DKX Jakarta maka rumput laut jenis algae

rnerah semakin dikembangkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu sebagai salah satu

mata pencaharian utama.

Rumput laut jenis algae merah (Rhodophyba) mempakan kelompak algae

(124)

d k y a menjadi mgu apabila terkma panas sinar matahmi secara langsung. Dari kelompok algae merah inilah dewasa ini di Indonesia yang febih bmyak d h m f ~ a t k a n

b&

ddm negeri rnaupun untuk diekspor y m g saIah satu jenisnya

adalah Eucheuma.

Upaya membudidayakm rumput Iaut Eucheuma di Indonesia dimulai pada tahun 1968 fsulistijo, 1998) di perairan pulau Pari Kepulauan Seribu Propinsi Dm Jakarta aleh Suryudinoto d a i Lembagtga Penelitian Laut bersma Dinas Hidrografi

Angkatan Laut. Upaya yang c l i l a k h n adalah ujicaba penanaman rumput laut

Eucheuma spinosum dm Eucheetm @Ale. h s i f penelitian ini memberikarr harapan

y a g b& dengan sistem r&it bambu dm Icemudim dikembangkmlah ke tempat lain den@ bibit antara fain berasal dari Kepulauan Seribu,

Menurut: Saegiarto A, I978 bkwa h i s Eucheuma penghasi1 karaginm

(currageenin) yang d a f m dunia industrj, dm perdagangan mampunyai manfaat yang

sama seperti agar-agar dan alginat. Selanjutnya menurut Mubarak, H.,et 02, t&un 1990, karaginan dapat digunakzm sebagai b&an b t h untuk industri f m a s i , kusmetik, makana dm lain-lain. Oleh karem itu pada tahun delapan puluhn, permintam dunizl untuk pmbuatw kamginm dari nungut laut Eucheuma meningkat

5- 10% dm pada t&un 1 996 keperium Eucheuma dmia rnencapai 1 30.000 ton.

(125)

tqsttnya

di

P,Pari pada tahm 1986. Sampai sekxmg jenis y m g bmy& dibudidayakm di Kepulaum Seribu adalah jenis E:ucheuma coffonii dan jenis ini telah benrbah nmst ilrniahnya menjadi Eucheuma alvarezii (Atmadja &lam Duty,

1996) dm terakhir rnenjadi Kapuphycm alvarezii.

Di prophi DKI Jakarta pengembangan budidaya nxmput laut d i l h i k m di Kepulauan Seribu yang terdapat pada 4 (empat) kelwdm dari 6 (enam) kefwahm yang ada yaitu k e l d a n P,Panggang, P,Tidung, P.Pari dm P.Ke1apa. Dari aspek kknis, usaha budidaya rumput laut sangat mudah dilakukan, w W pemelihstraan

yang relagif singkat, d m bibit yang digundm b a s a l cfari lokasi sendiri. Sedangkm

dari aspek ekonomi,

usaha ini

menguntun&kan karma biaya pemelitxaaan murah, harga jual yang culrup tinggi, serta pmgsa pasar yang luas baik dalam negeri rnaupun luar negeri (ekspor). Sedangkm dari sisi sosial, ekonomi dm budaya masyardcat Kepulauan SeAbu, budidaya rumput laut rnerupakm sal& satu mata pencaharian utama keluarga

Sampai tahun 1999, praduksi m p u t Iaut dari Kepulauan Seribu mengalami pningkatan, tetapi rnulai t&un 2000 sampai sekarang adanya kecenderungm p e n m a n produksi dm mutu. Hal ini ditandai dengm adanya hama penyakit ymg menyerang nunput hut dim&ud, baNran kegagalm panen pun terjadi, meskipun penyebab p e n m a n ini b I u m diketahui dengan pasti.

Oleh karma itu untuk rnengantisipasi penwinan lebih jauh, perlu dikaji kembali aspek ekologi dari budidaya nunput Iaut ini, Aspek ekulugi ini sangat

(126)

budidaya m p u t lztut itu sendiri ymg merupaksm salah satu falaor petlting dalam menentuh keberhasilamya.

Dipilhya Kepulstuan Seribu sebagai lokasi penelitian adalah k m n a berdasarkn UfJ No.34 tahun 1999 Keptrlauan Seribu meningkat statusnya dari Kewmatan menjadi Kabupaten Administmi, dengan damikiran pngelalaan Kepulaw Seribu untuk meningkath kesejahteraan masyarakatnya termauk perikman febih pula, sehingga rumput laut sebagai komoditas lokal perlu dikembmgkm. Kemudian P-Pari dipilih sebagai lukasi studi b u s h n a secaxa

histaris di P,Parilah yang pertamn kali diIrernbanm budidaya tentang m p u t laut

Eucheuma dimzksud, dm 87,8 1 % (281 KK) dwi pe~~dtlduhya (320 KK) sebagai pembudidaya nunput laut dengan metode tali apung (tali rawe).

Perurnusan Masalah

Seperti yang telah disampaikan bahwa budidaya rumput laut jmis Eucheuma cottonii ymg dibudidayakan di Kepulauan S&bu

secm

teknis, ekunomis dm sosiaf

budaya rnasyarakat mempunyai potensi untuk di kembangkan.

Untuk: dapat rnengoptirnalkan pemanfmtan sumbmdaya laut, kegiatan budidaya nunput laut y m g dikembangkan

h m s

didasarkan pada elemen-elemen
(127)

Hd ini sangat penting mengingat Mvitas pailranan di Kepulauan Seribu tid& hanya bdidaya m p u t faut tetapi ada yang lain seperti budidaya ikm taut dm pmangkapan ikm y m g jug& rnerupakan mata pencaharian utama masyarakat Kepdaum Seribu.

Berdmkan hal-haf tersebut diatas diperoleh nrmusan permasdahm =bag& berikw

a. Apak-ah budidaya m p u t laut yang dilakukm di gugusan P.Pari Kepuliruan Seribu mmih sesuai s e c m ekologi ddam ha1 id biofisik?

b. A p W ada keterkaitan antara lhgkunp ekalogi dengan linghmgan sosial ekonomi budaya mas y d a t pembudidaya m p u t laut?

c. Kapan secara bioekanomi budidaya m p u t laut menclapat keuntungm swam

rnaksirnum?

d. Strategi apa yang perlu d i m M a n dstlarn pengembangan budidaya nunput laut di

gugusan P.Pari Kepulauan Seribu?

Tujnan Penelitian

Berdasarkan penunusm diatas, maka penelitian ini betujuan sebagai berikut :

a. Mengarralisis kesesuaian lahan budidaya nunput lahm di pgusan P.Pari Kqutauan Seribu,

b. M e n g d i s i s kakteristik sosial ekonami budaya rnasyarakat pembudidaya

nunput laut dm kererkaitannyrt dengan biofisik budidaya m p u t laiut.

(128)

d. Meriganalisis

%ah

strategi yang perh &lam pmgernbmgan budidaya nunput laut di gugusan P.Pari Kepdaum Seribu.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian

ini dihmpkm akan memberiIcan manfaat kqada petani

prnbudidaya rumput hut, pengwaha, kredihulsank dm pengambil kebijaksanaan dalam pengembangan budidaya nunput laut di Kepulauan Seribu pada umumnya dm

&u- P.Pari khususnya.

iCemngka Pendebtan PeneIitian

Pemilihan lokasi yang sesuai rnenlpakm sdah satu aspek ekulogi daIm budidaya dengm Mteria ymg dibuhdkm. Begitu juga untuk budidaya m p u t 1aut pemilihm lolcasi merup- ha1 yang perrting k a n a sulitnya rnembuat perlidwan tertenht terkadap kondisi ekologi peraim Iaut yang selalu dinamis. Hal hi disebabkan karena pertumbuhan nunput laut smgat dipengaruhi oleh kondisi perairan

tersebut yaitu faktor biofisik tempat rumput laut dibudidayakan.

Berdasarkm latar belakmg, perurnusan masalah maka agar potensi rumput hut ini &pat dikembmglcan ddm rangla penilrgkatan kesejahternan masyarakat Kepulauan Smibu, maka perh dikaji kembali aspek ekologisnya dengm analisis

(129)

9r

Usaha Budidaya Rumput Laut

I

Kesesuaian Budidaya Rumput Laut

I

'

Pengembmgan

A

-

Budidaya Rumput Laut [image:129.620.73.556.138.647.2]

*

.i*

Gambar 1. Diagram Kermgh Perniban Penelitian. Kondisi

Ekulogi perairan

Kondisi

Sasid, Ekonorni, Budayzt masyarakat ;

M A U S I S

(130)

Bidogi Rnmput laut

Menurut Soegiarto A, 1978, bahwa secara taksonomi rumput laut Eucheuma

&pat diMasifikasikan sebagai berikut: Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales Famili : Salieriaceae Genus : Eucheuma

Spesies: Euclaeuma spinusurn Eucheetmu eobtonr'i

Ciri-ciii Eu&uma daIah b l l u s dm cabang-cabmgnya berbntuk sillindm rttau

pipih. Percabangannya tidak teratur dm h n r hens ditumbuhi oleh nodulla atau spine untuk melindungi gametan.

Lebih lanjut dijeiaskan babwa j e i s rumput laut yang dibudidayakan di Kepulauan Seribu adalah j enis LFucheuma cottonii atau Kappaphycus alvarealr' dengan ciri Mrusus duri-clwi pada thallus mcing memanjang

d m

agak jarang-jarang* Rmput laut jenis Eucheuma cotionii &pat dimanfaatkan sebagai karaginan yang berperan sebagai pngatur keseimbangan, dm pengmulsian (Ismail st ai, 19991, dm
(131)

Budidaya Rumpu t Laut

L o h f Biologi, Fisika dan a m i a

Keberhasilan budidaya m p u t laut d e n p prniIihm lokasi sangat t q a t d m

merupaIcm sal& satu f&or p e n t u . G m b m tentang biofisik air laut yang

diperlukan unt& usha budidaya rumput laut pentkg diketahui agar tidak timbul masdak yang dapat menghambat usaha itu sendiri dm mempenganrhi mutu hasil

yang dikehendaki.

Lokasi dm lahan budidadaya Eucheuma sangat dikntukm oleh kundisi ekalagis yang rneliputi parameter linghmgan fisika, kimia dm biologi {Sulistija,

1 996).

a. L i n w g m Fisika

Untuk menghindari kenrsakan fisik sarana budidaya maupun m p u t laut dari pengaruh angin dm gelombang ymg besar, r n h diperlukan lokasi yang terlindung dari hempasan ornbak sehingga diperairan teluk atau terbuka tetapi terlindung aleh h a n g penghafang atau pulau didepmyn baik untuk

budidrtya rumput laut.

Dasar perairan yang paling baik unhk pertumbuhan Eucheuma adalah ymg stabil terdiri dari potongan kxmg mati brcampur dengan karang pasir. Hal ini dapat diindikasikan adanya sea grass y m g rnmpakm petunjuk adanya

gerakan air yang baik. Dasar perairan yang Impair dm sedikit Iumpur dapat dikatakm baik juga temtama untuk penafiaman dengan sistirn rakit bambu

(132)

Kedalaman air yang baik bagi pertumbuhan m p u t laut adalah 30

-

60 crn pada suntt terendah. Hal ini unhk menghindari m p u t laut mengalmi kekeringan h e m terkena sinar matahxi s c a m Iangsung pa& wakh surut terendatr dm memperoleh penetrasi sinar matahari yang culrup pada waktu air pasang. Tetapi pa& kedalaman 0-30 em

dm

60-200 cm mash c h p baik. Sistim penanaman fepas dasar dapat dilalruk.;tn pada p a i r a n dengm kedalmm 0-60 cm, sistirn &it bambu pa& kedalamm 30-200 cm d m sistim

tali rawai pada kedalamm sekitx 200 cm.

Kenaikan temperam yang tinggi &an rnexlgakibatkan thallus m p u t laut rnenjadi pucat kekuning-kuningan yang menj adikan tidak sehat, Oleh karena itu suhu yang baik untuk budidadaya nxmput Iaut adalah 27 - 30 C .

(133)

tajam. Kecepatan arus ymg dimggap cukup untuk: budidaya ntmput laut

secitar 20

-

40 cmldetik,

b. Kandisi Lingbngan Kirnia

Rumput laut tumbuh pada salinitas yang tinggi.

Penurunan

sdinitas &bat air

tawar yang mas& akm menyebabkan pertumbuhan rumput faut rnmjadi tidak normal. 01eh karma itu budidaya nunput laut sebaiknya jauh dari mulut muara sungni. Salinitas yang dimjurh untuk budidaya nunput laut Eidalah

28 - 34 per mil dengm nilai optimum 32 per mil*

Keasaman yang b& seicitar

pH

6

-

9, tetapi yang optimum sldalah mtara 7,5

-

8,O.

Untuk kegiatsur budidaya diperlukan Ksaran kandungm nitrat 1 ,O - 3,U ppm dm untuk fasfat b k i s a ;tntxa 0,021

-

O,IO ppm &pat d i k a m pmiran. tersebut mempunyai tingkat kesubwan yang baik clan &pat d i p a h wtuk

kegiatan budidaya laut. c. Kundisi Lingkungm Biologi

Sebaiknya unhrk: perairan budidaya Eucheuma dipilih perairan ymg secaxa alami c3itumbufii oleh komunitas dari berbagai makru algae seperti ulva, Caulerpa, Padina, Hypnea

d m

lain-fain, dimana ha1 hi mempakarr

sd&

satu indhtar bafiwa perairan tersebut cacok untuk budidaya Euckeuma. Kemudian sebtiknya bebas dari hewan air lainnya yang bersifat herbivora ternma ikan baranm~lingkis (Sigarw spp, penyu laut (Cheloniu rnidos) dan bulu babi yang
(134)

Penyediaan Bi bit

B e r d a s x b hasil penelitian Bdai Penefitian Budidaya Laut di Lampung bahwa pengwaan bibit m p u t Iaut ymg baik adalafr b e m w 30-40 hari dengm ciri-c5 wama coklat/fiijau (tidak pucat) dm mempunyai cabmg yang barryatc Sedangkan h i 1 paelitisux Ngmgi (2001) di Sd8we~i Utara bafxwa kombinasi umur bibit 28 hari dengm jarak tanam 15 crn memberikan pertumbuhan hirim yang

tertinggi dm layak secara finansid.

Lakasi ymg mempunyai stok dmi nunput laut menrpakm petunjllk bahwa

l a h i tersebut cwok untuk: budidaya m p u t la*, tetapi wbalibya apabila tidak terdapat bibit alami belum tentu lokasi tersebut tidak w o k untuk budidaya (Ditjen Perihan, 1997).

Metode Budidaya

Pemilihan tokasi untuk. masing-masing metode memgunyai spsifilcasi tertentu, Pemilihan lukasi untuk budidaya nunput laut dapat clibagi menjadi 3 metode sesuai dengm teknologi budidaya yaitu: metode r&t (apung), lepas dasar d m

metode dasar, Dari ketiga metode tersebut yang sudah direkomendasikan ' aleh

Direktorat Jenderal Perikanan (1997) addah metode rakit dm metode lepas dasar.

Lebih lanjut menurut Zdbainmi, 1997 bahwa metode budidaytya rumput laut jenis Eucheuma sp yang sudah memasyarakat di Indonesia adalah :

Metode Lepas Dasar (ofbottom method)

Penanaman Eucheuma sp dengan cam metode Iepas dasar biasanya untrak: perairan

(135)

sehingga mudah untuk menancapkm patoWpancang. Kedafman

air

mkitar 30-50

cm

pa& w a h surut terendah Metode hi dihjau dari segi biaya lebih murah dibandinghn metode laifinya

d

m

Witas rumput but ymg d i f r a s i h relatif baik tetapi pertumbuhm tanaman Iebitr kecil.

Metude W t Apung

Ilasar peraim terdiri dari h a n g dm pergeraXcan air didaminasi oleh ombak mta kedalaman perairan lebik dari 5 meter. Metode

ini

menggmakm sebuah r&t

apung den- ukuran 2,s x 5 meter. Antam satu rakit dengm ralcit ymg lain &pat digandeng dm agar rakit tidak h y u t tabawa

anxs

maka &pat diperpmkm tali plastik sebgai penahan antar rakit dan menggmkan j an* didam perairan. Menurut Afriyanto, 1993 bahwa Eucheuma yang dipelihara dengan metude apung tingkat p"h"b&ztn hariannya sebsar 2-3 %. Sedangkm menurut penelitian

3PB

,200 1 bahwa Eucheuma yang ditanm setiap 30 kg menjadi 3- 1 0 kdi lipat setelah dipelihm =lama 50 -60 hari di Kepdauan Seribu.

Usaha Budidayn Rumput Laat,

Setiap langkah unW pengambilm lceputusan &lam investasi diperlukm

suatu persiapan dmgan perhitungm mtulc mmpmieh keberhasilm dari usaha

tersebut wadmiah, et al, 1 978)

Pada penelitian hi, andisis fmmsial yang &an dilakukan adalah efisiensi ekunami pengelolam sumberdaya rumput Iaut &ngm malihat hubungm wak-tu

(136)

Unmk budidaysr nunput laut, menurut SuXistija, ef al, 1980, bahwa laju pertumbuhm budidaya rumput laut diukslr dengan mengmti p-hmbuhm berat biomasnya yang dapat dihitung dengan nrmus:

Wn = Wo (1 + G)"

Dimana Wn = Berat: biamas hari ke n

Wo

= Berat biomas permut am

G = h j u perhunbuhan harian f%) n = Umur (dalam hari)

U~ltuIr rnelihat: laju pertumbuhan maksimum dari budidaya m p u t but tersebut dipwoleh dari tunman pertma dari fungsi laju prtumbukan t a h d a p n,

Menurut Wade, 1985 bakwa pada saat laju pertumbuhan mahimum terjadi

maka pada s a t itu pula berzt~iomas mahimurn digexoleh sehingga secara ekonomi keuntungan m&imum juga didapt, semi rumus dibawah id yaitu :

.rr

-Pn.Wn-C

dimana;

.rr

-

fungsi keuntmgm

Pn

-

Harga pada periade

n

Wn

-

Berat biomas pada periude n
(137)

Lobsi dan W s k h

Penelitian hi telah d i l h k a n di lokasi budidaya nunput laut fgoba) P. Pari, P. B m g ,

P.

Tikus dm

P.

Kangsi yang merupakan pgusan P.Pari Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta (fmpiran I ) mulai bulm Jmuari - Juni 2002,

Jenis, Surnber dan Metode Pengumpuian Data

Jmis data yang digunalcan mtuk penelitim irri terdiri dari 2 (dm) jenis yaiki data primer dm s e h d e r . Data primer diperaleh melalui observasi

dan

wawancartt

yang dilakukan dengm lism dm tulisan terhadap rnasymkat pembudidaya rumput laut dm para paksu yang pem& mefakukan pnelitian difokasi penelitian.

Untuk data sekunder diperoleh melalui p n e 1 u s ~ diberbagai instmsi terkait

mtara

lain: Dinas Peternakm, Perikanan dm Kelautan Propinsi DKX Jakarta, Bapeda Propinsi DKI Jakarta, Kantar Kecamatan Kepdauan Seribu Seiatan

d m

Utara, Rantor Bupati Kabupaten Administmi Kepulauan Seribu, Lembaga Qseanolagi- LIPI.

Metade pengmpdan data ymg d i g m d m dalam penelitian ini addah metode m e i . Menurut Singaimbun dm Effendi, 1985 rnetade s w e i addah metode penelitian yang menggali data dm informasi yang diprlukan dari sample

saw populasi d e n p menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

(138)

Data yang d h p u l k m selma kegiatan pnelitian mefiputi :

Data biofisik yang-berkai*ln dengan budidaya -put laut yaitu; parameter fisika

(anus, suhu, kecerahan, ketmlindungm, kddamm, substrat), parameter kimitt (pH, oicsigen terlarut, salinitas, posphat, nitrat), pameter biabgi (kamunitas &a algae, hewan h~bivora), dm parmeter lingkungm (pricemaran).

r Data tentang kondisi sosial ekonomi b h y a masyarakat pembudidaya m p u t lnut di P.Pzui yaitu ; umur, jumlah anggota k e l q a , pendidikan, penciapatan, lama tinggal, etnis, pengeluaran dan pengalaman.

Data tentang fakbr produksi berikut: biaya ymg digimkan mtuk budidaya nunput laut sehma pemeliharaan serta produksi

d m

harga jud rumput laut tersebut.

Data pendukmg serta data keadaan mum Iokasi penelitian,

Metode Pengambilan Swmpel

Metode pengmbilan sample yang di@m adalah, contoh acak Merhana (simple random sampling) ymg berarti setirtp unsur clapat terpilih dengin p l u g

(139)

N:

total ppulasi

e: sampling emr (100A)

Analsis Data Analids Kaesuaian

Pemifihan lokasi yang tepat untuk budidaya rumput laut merupakan ha1 yang pnting k e n a sulitnya membuat perlakuan tertentu terhaclap kondisi ekulogi perairan laut yang selalu dinamis, sehingga p r t m b u h a n m p u t laut itu sangat

ditentukan of eh kondisi ekolqgi dimma budidaya dildwkan.

Penenhum

kesesuaian mtu fokasi budidaya mempakan &ah satu kondisi ekolagj yang stk;an dilakdan

dmgan carst melihat keadaan biufxsik lokasi budidaya m p u t laut dengm cara

membandingkan hasilnya dengan baku mutu atau syarat tumpuh nunput laut dafm ha1 irri jenis Eucheuma yang dibudidayakan di goba gugusan P.Pari Kepulaw Seribu. Adapun tafiapm analisisnya &I& sebagai berilnrt :

4 Setelah diperoleh data biofisik yang dipeclukan untuk budidaya nunput iaut d i m h u d kernudian dibandingkm dengm balru mutulpersyaratan tumbuh dari nunput laut jenis Eucheuma.

(140)

adalah rating sesuai d m 3 adalah tidak sesuai. Hmil perkalian b b o t dengan rating akan menghasilkan total skor dengm nilai 1-3. Adapun kriteria parameter

ymg d i g u n h ddam penywman rnatrik kesesuaian &pat dilihat acumya sebagai hrikut:

a, Arus

,

yang optimal adalah 20-40 cm/detik

b. Kecerahm, 1 -4 meter

c. Keterlindungan, terlindung dari hempasan umbak d.

Suhu,

suhu perairan sekitar

3Q°C

e. PH air yang diinginkan adalah 6,5-8,5 f.

DO

yang ti& h a n g dari 4 mglliter

Salinitas aImi dimanzt tidak Iangsung brhuburrgan dengrur air taws (30 %o)

b Nitrat

ymg rnerupakan salah satu a t hsua ymg terkandung diperairan

I,O

-

3,0 rndliter

i, Phosphat yang jug& diperlukan &saran kmdungannya 0,02 1

-

0,l rngAiter

j

.

Kernudian secara bioIogi ditmbuhi oleh ulva, Cuulerpa, Padina, h'ypnea

sebagai indikator dm bebas dari hewan herbivora (Ikm Beronang, Penyu laut

dm Bulu babi).

k.

Pencemaran, yang pada penelitian ini hanya rneiihat secara fisik (ada atau
(141)

Kece&an meter <I 1-5 >5

Keeterlindungan tdk terlindung ter lindung

terlindung

S U ~ U "C <24 dm

>3O

24-27 27-30 Kedatman meter <0,3 0,3-0,6 >0,6

PH

<6,8 6,8-7,5 7,6-8,s

ao

<i 1-4 >4

Salinitas YO <28 28-29 30-32

Nit rat

m f l

<0,002 0,002-

X

,00 1-3

Phosphat mg/l <O,OO 1 0,001-0.021 0,021-0,l

Algae sedikit sed;img banyak

Substrat lumpur Iumpw pasir

berpasir

Pencemaran tinggi sedang ti& ada

Berharkan total skur tersebut di atas, maka diprolehlah Mas kesesuaian yaitu :

Sangat sesuai (Sl) : 2,34

-

3,O

Sesuai (S2) : 1,67 - 2,33

Tidak sesuai fS3) : 1,O - 1,66

Adapun arti dari kelas kesesuaian tersebut adalah:

Kelas S 1 : Sangat sesuai (highly suitable)

(142)

Kebs

52 : Sesuai (Suitable)

Daerah ini rnempunyai pembatttas (penghambat) y m g agak serius mtuk suatu pengpaan tertentu lesmi. Pembatas tersebut akan mengwmgi produktivitas lahm dm keuntungan y m g dipexoleh sertrt rneningkatkan

maskan (input) untuXE mengusahakm f&an tersebut. Kelas S3 : Tidak Sesuai ( Not Suitable)

Daerah ini mempunyai pembatas (penghmbat) dengan tingbt sangat berat &an tetrtpi rnasih memungkhkan diatasildipefbaifci, artinya rnasih dapztt ditingkatkan rnenjadi jika dilakukan pertrailcan dengan

tingkat teknologi yang lebih tin@ atrtu dapat dilakukan dengan perlakuan tambahrtn dengan biaya rasiod.

Kemudian hasif analisis kesesuaian dipetakan pada lokasi budidaya rumput laut yang

dimanfaatkm sehang.

Analisis Kamteristik Sosial Ekonomi Budaya

Analisis statistik muhivariabel yang didasarkan pada andisis komponen utama (Principle Component Analysis, PCA) d i p - untuk rnelihat p m g d dari !?..or-faktar sosial rnasyar&at yaitu umur, pendidikan, jumlah anggata keluarga, pendapatan, lama tinggal,etnis, pengalaman

d m

pengelurnan mrtsyaralcat pembudidaya rumput Iaut,
(143)

Mengekskaksi infomasi esensirtl yang terdapat dalam suatu takI/matrik data yang besar.

Mmghasilkan suaw xepresentasi grafik yang memudahkan inkrpmmi,

Mempelajari suatu tabellmatrik data dari sudut pmdang kmiripan antar8 individu

atau hubungan antar variahl.

Adapw taplapan cialam analisis dimaksud yang aka d i p - addah sebagai b a h t :

Mernbangun matrik data y m g terdiri, dari baris Efan icoIom, dimam stasiun pmgmatnn sebagai individu atau baris dm variakl h l i t a s lingkmgan sebagai kulam,

M e n g m h hdek sintetik untuk memhat matrik karelasi hubungan antara dua

parameter

Eug,gmakm pengdwan jar& Euclidean yaitu jumlah kuadrat perbadam antara

individu untuk variabl yang berkore.espondensi atau k h u t r u n p .

(144)

S a w i n kec2

jarak Euclidean antar faktor-faktor

variabel semakin mirip karateristhya, demikian juga sebaliknya. Badasarkan hasil dari analisis kompxlen [image:144.612.138.494.273.470.2]

utama

ini maka

diketahui ada t i d h y a perbedaan atau kernkipan kwateristik sosial ekonomi budaya masyardcat dilokasi penelitian. Pengoldan data anafisis ini m e n g g m h program kamputer STAT-ITCF dengan matrik sebagai berikut :

Tabel 2. Matrik analisis karateristik sosial ekonomi d m budaya pembudidaya rumput laut

Setelah mengetahui variabel di atas yang mengkarakteristih setiap

dengan lingkangm sosial ekonomi dm budaya berdasarkm variabd tersebut di atas,

No

1

2

Analisis ditujukm unhk rnelihat apakah ada hubungan atau penganxh vwiabei sosial, Variabel

Observasi Observasi I Obsmasi 2

ekonomi dm budaya pernbudidaya rumput laur dengan kesesuaian lahm. X l

3

f

Observasi 3

f

mu f f i

. . .

**...***...

1

1

AraaIisis Bioekunomi Bndidsya Rumput Laut

Analisis bioekunorni merupabcan salah saw analisis secara ekonomi yang

bmdasarh pada sifat bioIogi dari kwmoditi yang dimalisis. Andisis yang &an

I

1

1

X2

N

f

Ubservasi n

f

f

1

X8

X3

]

X4

I

X5

I

X6

f

X7
(145)

digunaksur addah analisis f m s i a l efisiensi ekunomi dengan model bimkonomi. Pada model ini yang akm dianalisis adalah.

a. Berat biomas rnaksimum

Berat biomas maksimum diperoleh p d a sat laju pertumbuhm rnak-simum yaitu

pada turunan pertama dari fungi laju patwbuhm tersebut terhadap n.

(umur)

dimma sama dengan nu], scam sistimatifs addah :

Dimma

G

= laju pertumbufian harian (%) Wn = berat biamas pada waktu n

Wo= berat biomas pada w ha w l

n =waktu

Setef ah diperoleh waktu (n) beratltriomas rnaksimm maka pa& s a t itu pula

Sehingga keuntungan maxsimum = h (Wo ( Gn

-

1 ))

-

C
(146)

Dimana; n = Fungsi keuntungan

Pn

= Funpi hafga p d a p r i d e n

Wn = Fungsi berat biomas pada p i o d e n

C

-

Fungsi biaya prndiharaan pa& n

Analisis Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Lant

Badasarkan hasil analisis kesesudan, karateristik sosid ekonomi

dm

budaya masyamkat dm analisis bioekonomi

usaha

budidaysl nunput laut maka untulr stated pengembmgamya d i e a n analisis SWOT.

Analisis SWOT mmpakan salah satu cara atau strated unhtk rneng-an pada pmberian keputusan b e r k I c a n faktor-faktor pendukmg dm situasi or@sasi serta perthbmgan Iainnya sehingga diproleh suatu kern& kerja y m g

(147)

4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi divemi-

defensi f fkasi

Embar 2. Diagram Analisis SWOT,

an- &sternal yang ditr.adapi &pat disesuaikm dengan k e h t a n

cfan

kelemahm [image:147.613.145.516.122.347.2]

yang h i l i k i n y a sqerti dibawah ini:

Gambar 3. Diagram Matrik SWOT. P A S

EFAS

OPPORTUM~~S

(01

Tentukan 5-10 f&or pefmg ekstemal

STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktur- f&or keiemdm internal

WEAKNESSES (W) Tentukm 5-$0 faker- f&ox kefcuatstn intmal

STRATEGIWT Ciptakan strategi yang

rneminirndh kelematran

dm rnenghindari ancaman

THREATS

(T)

Ten-

5-10 f&or

rtnwnan ekstmal

STRATEGI

SO

C i p t h strategi yang

m e n m a n kekuatan whlk memanfaatkan peIuang

STRATEGI ST Ciphkm strategi y m g

meriggundm kekuatan untuk mengatasi mcmm

STRATEGI

wo

Cipt&an strategi yang

meminimallan kcternahan

wtuk memrtnfaatkm

(148)

ii, Strategi

ST

: yaitu menggmaXcan kekuatm yang dirniliki untuk mengatasi

iii. Strategi

WO

: ynitu pemarrfasttan peluang ymg ada d e n p cara naeminimalkan kelemakan yang ada

i. Strategi WT :Sfxategi ini didasarkan pada kegiatrm ymg bersifat defensif

d m

benrsd-m meminimdkan kelemahm yang ada sata mmghindai

strategi pengembangan budidaya nunput Iaut di Kepulauan Seribu

Adapun Ian&&-iangkah yang dilnkukan d a f m analisis SWOT adafah

a XdentiWEasi kekuat.an/kelmahan dan Pelumgkmcaman

Analisis SWOT

(149)
(150)

Lingkungan Fisik

Lehk Geografis dsln Lnas Willayah

Lakasi pmelitian dilakukm di Kabupaten Admirristrasi Kepulauan Seribu yang

secara geografis mempunyai batas-batas sebagai berikut :

I OB" 20'00" BT s.d 1 0 6 O 57'00"

BT

dm 5" 10'00"

LS

s,d 5' 57'00"

LU

p g terbentmg mulai dari kawasan Teluk Jakarta sampai PP.abka (lampixan 2)-

Kepulauan Seritiu terdiri dari 1 10 pdau, 1 1 dian-ya dihuni of efi penduduk, Pulau-pulrtu lainnyn d i p a k a n untuk pariwisata, perkman, cagar alam, cagar budaya dm peruntukan lainnya. Luas Kepulauan Seribu h a n g tedetak dilepas pantai utara Jakarta dengan posisi rnmanjang dari Ubra kc Selatan ymg ditandai dengan pdau-pulau kecil berpasir putih dm gosong-gosang h a n g .

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nornor : 1986

t&un 2000 tentang Pemecakan, Pemben?ntukm, Penetapan Batas dm Namst KeluraIran-Kelwahan di Kecamatan Kepulauan S&bu Wilayah Kotamadya Jakarta Utara b&wa

P.

Pari yang semula ternask Kelw&m P. Tidung sekarang merupakan KeIurahm P, Pari Kecamatan Kepufauan Seribu Selatan. P. Pari terdiri dari dari 10
(151)

No

Mama Purm @a)

1, P-Karang Kudus 0.76

Kepufauetn Seribu yang sangat dipenganxhi oleh

an&

mansoon yang garis

timwr (Jmi-September). Sedmgkan rnusirn pmcaroba terjadi anbra bulan April-Mei

(152)

kaepatan 20 knot per jam biasanyrt tmjadi antara bdm D e s e m k - P e b d . Pa& m u s h timur kecepntan angin berkisar antara 7-15 h o t per jam yang bertiup dari

arah

Thur Laut m p a i Tenggtra.

M u s h hujan biasanya terjadi mWa bulan November-April d e n w hari fiujan mtam 10-20 hari per bulan. C d hujan terbesar terjadi pada bulan Januari

dan

tohI

curah hujan

~~

seitar 1 700 mm.

M u s h kmarau berlmgsung antars brrlan Mei-Qktabr. Namun dalam m u s h kmartlu bdang-kadang juga terclapat hujm d a g m jumlah hari hujan antam 4-10

Rari p a bulan. Curah hujm terkecil terjadi pada bdan Agustus,

Suhu

udaca rata-rab antara 26-28,5O dengan suhu udaa makshum tahwan

29,5

-

32,P°C dm minimum 23,U - 23,g0 C.

Kelembaban nisbi

berkisar

antara 75-994, t e h m d m rata-rata f 009.0-

101 1.0

mb.

Pasang surut p e r m u k : ~ air laut di Kepulauan s&bu bersifat h d a n tunggd, Level air tertinggi 0,6

rn

di atas dud& tmgah

dan

tmndah 0,5 m di bawafr duduk tengah,

Kecepatan maksimum arus permukzfan p d a

m u s h

b m t O,S

m

per detik menuju ke timur stfmpai tenggara begitu juga pada m u s h timur. Gefombang laut gada

m u s h

barat mempunyai ketinggim antara 0,s - 1,75

m

dan

pada mwirn timur

0,5

-

I ,O rn.
(153)

Repdamn Seribu bwaiasi dari 25 - 46 meter sedangkm kondisi pasang surut

dikategorikan sebagian harian tunggd dengan kcduddm air tertinggi dm term&.

Anrs yang terjadi di pmiran h u t Jam terutama d i p n g c d i oleh angin

dm

pasang-sunlt. Oleh karma arus di laut j a m a&l& dominan

rnstka

semakh jauh dari

h u t Jawa arus semakin melemah kmasuk Kepulauan Seribm Pola

arus

yang twjadi

pada m u s h barat addah bergerak kemh timur begitu juga sebalhya pada musim

timur ants berg=& ke

arah

b m t .

Keragaman Nayati

Pda

umumny Kepdauan Seribu dikelilmgi ofeh terumbu karang jenis tepian

(%kg reef) d e n p keddaman 0,5

-

5 m yang mextlpakm &ah sahr elcosistem

perairan laut yang penting terutama berfimgsi sebagai habitat brbagai jenis biota laut.

Jenis h a n g yang dapat ditemuk-.an di

sini

temamk

ke dafam

jenis karang kerm (hard coraf) seperti karang batu (massive coral),

karang

meja (table coral), karang kipas (gorgnian), kxmg dam (leaf cord), k m g jamur (mushroom corai)

dan janis k m g fun& (soy? coral). Dari berbagai pmelitian d i t e m h bafiwa dikawasan ini terdapat sekitar

267

jenis k m g bercabang.

Penis ikm hias yang diternui di Kepulauan Seribu sebanyak 113 jenis yang dimtarmya adalah temasuk ke dalam farnili Chaetodonthidae, Diodonthidae dm

(154)

Jenis

&an konsumsi yang banyak ditemui addah ikan

k q u ,

naplmn, M a p , baranang, ekor kuning, t e n m

dan

torngkol. Jetlis Echhademata ymg banyak dtdapat dimtaranya adalah bitang laut, texipang dm bdu babi yang juga m m p h indikatar pengnwkkm t e m b u larang.

Jenis awtacea ymg b y & dikonsumsi antara lain kepihg, rajungm dan udang krtrang (spiny lobster), Mol* yang dijwpai di Kqrrlauan Seribu terdiri dari

jenis-jenis Gastropodtr sebnyak 295 jenis

dan

Pefwypada sebanyak 97

jenis

&mas& yang dilirndungi diantmya b i a raksasa

d m

b i a sisik.

K e a d m hay& perairan meliputi

~~

KMurofil-a, Fitoplankton dm Zooplankton. Kandungan klomfif-a

secara

mum bexkisar antara Q,5 hingga 4,Q mdm3. Kandungan Morofil-a p e r m h a n umumnya Iebh

ttesar

dari

p a i r a n b a r .

Kelhpahan zooplankton s a r a

umum

berkisar 8617.970 individdliter yang didomixlnsi oleh divisi Cmstacea yaitu stadia Nauplius (IPB, 19971,

Kemgaan Sosial Ekomomi Budaya Kependuduhn

Bedasarkan data Surat Keputusan Gubemur Propinsi DBU Jakarta

nornor: 1986/2000 W w a jumlah penduduk Kelwahan P. Paxi a&l& 1.872 jiwa dengan kepdatan 19,79 jiwa per ha. Jika dibmdingkan dengm data t&m 1998

(1.259 jiwa) twjadi kenaikan jumlah penduduk dengan pertumbuhan 48,69 YO (613

jiwa].

(155)

Kelwahm Laki-laki Perempuan Jumlah KK Lusts Sex datan

(156)

Kaudian penduduk: Kepulauan Seribu b d a m k a n umur dapat juga dilihat

15 addah paling bmyak yang kemudian diikuti oleh kelompak

umur

16-25 yang

umur

Kel.P.Pang-

Eang Kel.P.Ti dung Kel.Untung Jawa Kel.P.Ke lapa

0 - 5

6 -15 16-25 1 9'0 I059 980 1236 597

f 417 819

1032 1314

241

1 096 309

253 169 26-35 2929 3460 795 501 16,28

t 1

$923

263 1

1082

I I I

4455

56-65

341

14,62

36-45

1

40 1

447

298 233

I35

4052

612 I

581

I I 1

22,52

708 1890

>66

/

3 1 I f t

10,SO

120

306

1

305 47 689

/

3,82

Jumfah

533

1381

437

S u h r : Rencma Tata Ruang Wilayah K a k a t e n Administrasi Kepufauan Seribu, ITB, 2000,

4.159 5.568

7,68 89

6.695

959

(157)

Pendidikan

Tingkat pendidikan periduduk Kelurahm

P.

Psi dapat dilihat pada tabel dibawah irni.

Tabel 6 . Tingkat p n d i d i k k penduduk Kelrarahan P. Pari

Sum& : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabugaten Adrninistrasi Kepdauan Seribu,

ITB,

2000,

No.

Ma ta fenca harian

Ma& pmcahwian yang ada

Gambar

Gambar 1. Diagram Kermgh Perniban Penelitian.
Tabel 2. Matrik analisis karateristik sosial ekonomi dm budaya
Gambar 3. Diagram Matrik SWOT.
Tabel 6. Tingkat pndidikk penduduk Kelrarahan P. Pari
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Air, Sedimen, dan Rumput Laut Sargassum polycystum di Perairan Pulau Pari,

Judul Tesis : Kajian Pengembangan Budidaya Rumput Laut Di Kelurahan Pulau Tidung Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi Daerah Khusus.. Ibukota Jakarta Nama :

Kelas kesesuaian zona budidaya dari nilai kadar oksigen terlarut dibagi kedalam tiga kelas yaitu pada nilai &gt; 5 mg/liter perairan dikategorikan sangat sesuai, nilai

Usaha budidaya rumput laut dapat menjadi alternatif mata pencaharian penduduk Kepulauan Karimunjawa yang dapat diatur agar tidak bertentangan dengan prinsip konservasi..

Hasil kajian menunjukkan bahwa karakteristik perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat mendukung usaha budidaya rumput laut, tetapi kedalaman perairan yang relatif dangkal dan

Stasiun 2, Stasiun 3 dan Stasiun 4 yang masing-masing berada di perairan Desa Boni, Desa Tolama dan Desa Holulai dimasukan pada kriteria cukup sesuai untuk budidaya rumput laut

Berdasarkan analisis faktor Kekuatan dan Peluang (SO) dalam strategi analisis pengembangan budidaya rumput laut (Euchema cottonii) di Perairan Kosiwo, bahwa

Tidak sesuai N 933,91 23% KESIMPULAN Hasil dari analisis yang telah dilakukan untuk lokasi budidaya rumput laut di perairan Pulau Gili Genting menunjukkan bahwa pada lokasi ini