TELEPON SELULER GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE
COMMUNICATION DENGAN NETWORK MONITOR PARAMETER
Oleh :
Nama : NUGRAHA BUDI KUNCAHYA
NIM : 97.41010.4305
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFOMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Location Based Service (Cellular Base Station) ... 6
2.2 Network Monitor ... 7
2.3 Network Parameter ... 9
2.4 Timing Advance ... 10
2.5 Global System for Mobile Communication ... 11
2.6 Short Message Service ... 12
2.7 Software Penghubung Personal Computer (PC) dengan Handphone ... 13
3.1 Identifikasi Permasalahan ... 16
3.2 Analisa Permasalahan ... 16
3.3 Perancangan LBS Cellular Based dengan SMS... 21
3.4 Sistem Flow Location Based Service dengan SMS ... 22
3.5 Design Sistem... 24
3.6 Perancangan Basis Data ... 26
3.7 Pengaktifan Menu Net Monitor ... 31
3.8 Rancangan Format SMS ... 32
3.9 Perancangan Interface Pemasukan Data ... 34
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 38
4.1 Implementasi Sistem ... 38
4.2 Evaluasi Sistem ... 43
BAB V PENUTUP ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 65
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia
semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih
saja. Dengan kenyataan ini, tak berlebihan jika muncul pula berbagai aplikasi baru
yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.
Kehadiran telepon wireless berbasis teknologi GSM yang biasa kita sebut
telepon seluler (Ponsel) saat ini telah mampu mengubah gaya hidup. Dengan
telepon seluler, kini seseorang mudah untuk dihubungi dimanapun dia berada
selama masih didalam jangkauan network operator ponsel tersebut. Lain halnya
dengan layanan fixed phone (PSTN) dimana mengharuskan pengguna untuk tetap
tinggal ditempat jika ingin menggunakannya.
Dengan melihat kelebihan yang dimiliki telepon seluler diatas, maka
pertumbuhan pelanggan telepon selular jauh lebih tinggi dari pelanggan PSTN.
Pertumbuhan pelanggan ponsel mencapai diatas 50 %. Jumlah pemakai Ponsel di
Indonesia saat ini sudah lebih dari 16 juta, jauh mengalahkan pelanggan PSTN
yang baru mencapai 7,8 juta pemakai meski PSTN lebih dulu hadir. (Suplemen
majalah Info Komputer edisi Januari 2004).
Teknologi telepon seluler terus berkembang. Saat ini perkembangan
teknologi ponsel sudah masuk tahap awal dari generasi 3G seiring dengan
hanya sekedar untuk telepon dan kirim pesan, namun bisa juga dimanfaatkan
menjadi media informasi dan hiburan.
SMS merupakan fitur pilihan yang sering digunakan oleh pelanggan,
mengingat SMS mudah digunakan, bisa digunakan dengan jenis pesawat ponsel
gsm apapun selama masih normal dan biaya yang relative mudah dan murah, yaitu
berkisar antara Rp 250 – Rp 350 untuk sekali kirim dengan maksimal 160
karakter.
Layanan SMS ternyata tidak hanya untuk sekedar mengirim pesan,
namun sekarang SMS sudah memiliki banyak fungsi. Kuis, polling, informasi
akademik sekolah, transaksi perbankan, informasi hasil seleksi mahasiswa baru
bisa dilakukan dengan SMS. Kemudahan dalam mengirim SMS, lebih ekonomis
dan bisa berjalan di semua jenis ponsel GSM yang masih normal merupakan
alasan bahwa SMS semakin disukai oleh pelanggan, sehingga akan semakin
banyak pula pengembangan layanan umum lewat SMS.
Location Based Services (LBS) merupakan suatu informasi cerdas yang
bisa memberikan informasi posisi anda dan informasi posisi obyek-obyek sekitar
di sekitar Anda yaitu hotel, ATM BCA, stasiun pengisisan. Location Based
Services bisa dimanfaatkan melalui telepon seluler. Sehingga Anda bisa tahu
dimana posisi anda saat ini dan apa saja yang ada di sekitar anda. Dengan LBS
informasi tentang hotel, ATM BCA, stasiun pengisian bahan bakar umum, rumah
sakit dan kantor polisi yang ada disekitar anda, bisa diperoleh dengan hanya
melalui ponsel GSM anda.
Suatu kemudahan untuk membantu para pemakai jasa selular terhadap
gangguan keamanan dan mengetahui posisi kita saat berada di suatu tempat yang
masih asing.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun permasalahan dalam pembuatan
aplikasi location based services lewat SMS adalah : Bagaimana membuat suatu
aplikasi dengan memanfaatkan menu Net Monitor pada pesawat telepon seluler
GSM yang dapat memberikan informasi posisi user dan obyek-obyek yang ada di
sekitar user yaitu Hotel, ATM BCA, SPBU, Rumah Sakit dan Kantor Polisi dari
pesan SMS yang terkirim pada suatu Personal Computer (PC) dan berdasarkan
database yang ada, kemudian dikirimkan SMS balasan kepada user tersebut
berupa informasi yang diminta.
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dalam sistem ini, maka perlu diberikan
batasan masalah agar semakin jelas permasalahan yang akan dibahas dalam tugas
akhir ini, yang meliputi :
1. Pada tugas akhir ini tidak dibahas secara khusus tentang protokol pengiriman
dan penerimaan SMS secara hardware.
2. Aplikasi ini hanya berjalan dengan menggunakan kartu SIM IM-3 dari PT.
Indosat.
3. Menu Net Monitor pada Ponsel user sudah aktif.
4. Dapat berjalan baik dengan kondisi normal pada jaringan GSM, dan tidak ada
5. Informasi yang dilayani adalah posisi user, hotel, ATM BCA, SPBU, rumah
sakit, dan kantor polisi.
6. Informasi mengenai format tulisan pesan sms dan singkatan-singkatan
dianggap telah dimiliki oleh user melalui brosur yang telah dikirim ke user
maupun melalui website dan iklan di media massa maupun informasi yang
dikirim melalui SMS.
1.4 Tujuan
Tujuan dibuatnya perangkat lunak location based services (cellular
Based) ini adalah : Membuat suatu aplikasi location based services dengan
memanfaatkan menu net monitor pada ponsel GSM bisa mengetahui posisi kita
berada saat ini dan informasi obyek-obyek sekitar kita yaitu antara lain Hotel,
ATM BCA, SPBU, Rumah Sakit, Kantor Polisi.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, sistematika penulisan akan
dibagi menjadi beberapa bab. Adapun pembagiannya adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan dari sistem yang akan dibuat dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam
penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam pembuatan
base), Network Monitor, Network Parameter, Nokia Data Suite 3.0,
Message Master Developer Suite, Konsep GSM dan SMS.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas tentang gambaran sistem location based service
(cellular based), penentuan posisi user, penentuan obyek sekitar user
yaitu antara lain hotel, ATM BCA, SPBU, rumah sakit dan kantor
polisi. Sistem flow, sistem DFD, ERD, struktur database, dan rancangan
input output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dalam bab ini dibahas tentang kebutuhan hardware dan software,
installasi program, penggunaan program dan evaluasi dari implementasi
program yang telah dibuat.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan mengenai sistem baru dan saran yang
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada beberapa teori/kajian pustaka yang digunakan sebagai acuan untuk
membuat location based service (cellular base station), antara lain :
2.1 Location Based Service (cellular base station)
Location Based Services atau LBS adalah salah satu layanan yang
berbasis pada posisi yang memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi.
Kadangkala, anda sendiripun tidak tahu dimana anda berada. Oleh karena itu,
maka sistemlah yang akan bekerja untuk membantu anda menentukan posisi anda
saat ini. Selanjutnya, setelah posisi anda diketahui, data tersebut dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan anda. Mulai dari kondisi darurat sampai hanya
sekedar fun saja. Mencari ATM BCA, rumah sakit, SPBU ataupun hotel yang ada
disekitar anda. Dalam keadaan darurat, anda dapat mencari rumah sakit atau
kantor polisi sekitar anda.
Location based service (Cellular base station) merupakan LBS yang
berbasis pada jaringan komunikasi seluler. Sebuah handset dapat ditentukan
posisinya saat ini berdasarkan posisi relatif sebuah handset terhadap suatu cell
tower terdekat dengan mempertimbangkan sinyal yang digunakan untuk melayani
sebuah handset (Antonious Aditya Hartanto, 2003).
Penentuan posisinya didasarkan pada kenyataan bahwa daerah goegrafis
yang tercakup oleh sebuah cell berhubungan dengan daerah cakupan dari sinyal
berarti handset tersebut diasumsikan berada dalam daerah yang mampu dicakup
oleh base station tersebut atau berada dalam sebuah cell dari base station tersebut.
2.2 Network Monitor
Network monitor merupakan hidden menu (menu tersebunyi) dari
fasilitas pesawat telepon seluler. Untuk aktifasi dari network monitor dilakukan
dengan menggunakan software Logo Manager untuk ponsel jenis Nokia,
sedangkan jenis ponsel Siemens software yang dugunakan adalah Mobile
Navigator v 2.xx. Media koneksinya dari Pesawat ponsel ke komputer bisa lewat
FBUS, MBUS, DLR3 atau melalui IRDA. (www.gsm-technology.com) .
Network monitor menyediakan informasi tentang service selluler.
Informasi untuk melacak kegagalan telepon atau status telepon seluler . operator
dan baterei. Juga dapat menunjukkan informasi tentang unsur-unsur di dalam
telepon dan kartu SIM. Menu mode pada ponsel Nokia sampai 133 menu mode
yang ada di network monitor, tergantung jenis dan tipe ponsel. Mulai dari menu
Serving Cell Info, Network selection display, SIM Information, Network
Parameter sampai pada kondisi Battere dan temperatur ponsel. Pada aplikasi ini
menggunakan ponsel Nokia, hanya 2 menu mode dari Network Monitor yang
akan digunakan. Menu Mode yang digunakan antara lain menu mode 1 Serving
Cell Information dan menu mode 11 yaitu Network Parameter. (Net Monitor
Manual Book).
Net monitor menyimpan banyak informasi tentang jaringan dan module
dari telepon seluler. Pada menunya tersimpan banyak display. Untuk perancangan
location based service ini hanya dipeerlukan informasi tentang serving cell info
1. Pilih Menu Net monitor
2. Pilih kode display, misalnya 01, tekan OK maka akan tampil display
seperti gambar 2.1
Gambar 2.1 Display Serving Cell Info
Gambar 4.18 menggambarkan informasi tentang serving cell info,
yaitu :
A : Nomor carrier. Akan bergeser jika hopping on
Bbb : Channel carrier
Ccc : rx pada dBm
Ddd : tx power. Jika kondisi ‘on ‘ akan muncul tanda * didepan
E : Time slot. Interval 0-7
Ff : Timing advance. Interval antara 0-63
G : Kualitas rx, interval 0-7
Mmmm: radio link time out. Nilai maksimum 64
Nnn : path loss. Interval -99-999
Ppp : cell reselection criterium
Untuk mengetahui tentang network parameter, dipilih kode display 11
akan ditampilkan kode tentang cell ID yaitu :
CC : Country Code
NC : Network Code
LAC : Location Area Code
CID : Cell ID
Gambar 2.2 Display network monitor
Setelah melihat menu net monitor, maka kata pertama dari SMS yang
dikirimkan oleh pengguna adalah kode CID pada gambar 2.1 digabungkan dengan
gambar 2.2 yaitu kode Ff. dimana Ff adalah nilai dari timing advance
2.3 Network Parameter
Menu Network Parameter merupakan menu yang memuat informasi
berupa Mobile Country Code (MCC), Network Code (NC), Location Area Code
(LAC) dan Cell ID (CID). Kode MCC berbeda tiap negara, untuk Indonesia kode
MCC (510). Network Code (NC) menunjukkan kode operator kartu yang dipakai.
Setiap operator ponsel memiliki NC berbeda. Berikut MCC+NC beberapa
operator ponsel di Indonesia Telkomsel (51010), Satelindo (51001), Pro XL
Cell ID menunjukkan kode BTS yang sedang aktif dengan ponsel.
Pengkodean BTS antara operator juga berbeda. Setiap BTS memiliki kemampuan
terbatas untuk bisa menampung signal dari ponsel. Bila kita dalam perjalann Cell
ID dan Timing Advance akan selalu berubah, sebab ponsel (handset) kita akan
selalu berganti-ganti BTS.
2.4 Timing Advance
Timing Advance mewakili radius suatu titik dihitung dari BTS sebagai
pusat. Untuk satu Timing Advance ditetapkan sepanjang 550 meter. Untuk
panjang 550 meter pertama disebut Timing Advance 0 (TA-0). Setiap kenaikan
550 meter dianggap sebagai TA-1, TA-2 dan seterusnya. Masing-masing cell
memiliki jumlah TA yang berbeda, tergantung daya jangkau setiap cell.
Dengan menggunakan metode TA ini, metode Cell ID akan ditambahkan
sebuah fungsionalitas untuk menghitung Round Trip Time (RTT), yaitu waktu
transmisi sebuah frame (dari base station ke handset) dan waktu penerimaan frame
(dari handset ke base station).
• 1 Time Slot / 1 burst period = 576.92 micro S = 156,27 bits
• 1 bits = 3.7 micro S
• Uplink = Burst Period = 1 Time Slot
• 1 period RTT = 2 * TS
• S = 3.108 * 3.7 micro S
= 1110
BTS – MS = TS
Untuk daerah perkotaan (urban area), biasanya digunakan micro cell
dengan radius lebih kurang 700 meter. Sehingga pada urban area hanya memiliki
dua TA yaitu TA-0 dan TA-1 untuk masing-masing sector cell. Hal ini berbeda
dengan daerah sub urban dengan radius area lebih kurang 1400 meter dan daerah
pedesaan (rural area) dengan radius sampai 35 km. untuk daerah pedesaan
memiliki TA-0, TA-1, TA-2 dan seterusnya sepanjang kelipatan 550 meter.
Gambar 2.3 Menentukan Timing Advance
2.5 Global System for Mobile Communication
Global System for Mobile Communication (GSM) adalah suatu teknologi
telekomunikasi selular yang berbasis teknologi selular digital dan bersifat global
dengan kartu Subscriber Identification Module (SIM) sebagai kartu identitas
pelanggan yang mencerminkan nomor pelanggan. GSM memiliki banyak
kelebihan di antaranya kualitas suara yang jernih, faktor keamanan yang handal,
karena sistem pengacakan dan penyandian yang dimilikinya menghindarkannya
dari penyadapan dengan basis teknologi digital Integrated Service Digital
Network (ISDN) yang memungkinkan jaringan GSM dimuati oleh banyak fasilitas
suara, yakni fax dan data. Dapat roaming (jelajah) ke operator seluler lain,
menyediakan banyak fungsi seperti Wireless Application Protocol (WAP) yaitu
suatu protokol internet yang hanya dapat bekerja pada telepon seluler yang
(mengalihkan panggilan ke nomor telepon lain), Calling LineIdentification (CLI)
yaitu fasilitas untuk mengetahui nomor si pemanggil, roaming / jelajah (berpindah
jaringan operator dengan SIM Card yang sama dan nomer yang sama),
International Direct Dialing (IDD) atau Sambungan Langsung Internasional
(SLI), Called Beared (Pembatasan Panggilan), Call Waiting (Identifikasi
panggilan yang sedang menunggu), Fax/Data, SMS dan MMS. (Derdack Software
Engineering, 1997)
2.6 Short Message Service
Short Message Service (SMS) adalah pesan berita singkat berupa teks. Jumlah karakter dalam setiap pengiriman satu SMS tergantung pada operatornya.
Operator ponsel di Indonesia semuanya membatasi 160 karakter untuk tiap satu
pengiriman dan penerimaan SMS. Agar fasilitas SMS bisa digunakan harus
disetup dulu service centre SMS yaitu +62855000000 untuk Indosat-M3 atau
nomor lain sesuai dengan providernya. Pada Location Based Service (cellular base
station) ini menggunakan service centre Indosat-M3. SMS di bedakan menjadi 2
macam, yaitu : Mobile Originated (MO) dan Mobile Terminated (MT). MO
berarti bahwa GSM Modem atau Telepon Seluler tersebut bertindak sebagai
Pengirim pesan. MT berarti GSM Modem atau Telepon Seluler sebagai penerima
pesan. (Nokia Data Suite Help, 1996)
Pesan atau SMS yang tidak dapat disampaikan segera, akan disimpan
pada pusat layanan data pesan teks singkat sampai waktunya mobile station (MS)
dapat dicapai. Batas lamanya waktu penyimpanan bergantung pada operator yang
2.7 Software Penghubung Personal Computer (PC) dengan Handphone
Bermacam-macam jenis dan tipe handphone dapat digunakan untuk
melakukan transfer data dari suatu PC ke handphone. Software yang digunakan
juga beragam, ada yang berasal dari produsen handphone maupun dari vendor
yang tidak memiliki keterkaitan dengan handphone itu sendiri. Pada sistem
SMS-Reservation ini software yang digunakan adalah :
2.7.1 Nokia data suite 3.0
Nokia Data Suite merupakan software konektor yang merupakan hak
cipta dari Nokia Mobile Phone. Software ini hanya dapat mengakses data dari
handphone Nokia tipe 5110 dan 6110. Nokia Data Suite ini bisa digunakan dalam
2 hal. Pertama, Nokia Data Suite bisa berfungsi sebagai modem untuk komunikasi
antar PC dengan jarak jauh, pengiriman dan penerimaan E-mail, File, Fax, dan
akses internet. Kedua, software ini bisa digunakan untuk me-manage berbagai
macam fungsi handphone. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
a. Contacts
Fungsi ini berguna untuk me-manage nomor-nomor Handphone yang ada pada
Phone Book, bisa untuk menambah maupun meng-update-nya dan mengirim
kartu bisnis pada orang lain.
b. Messages
Fungsi ini berguna untuk mengirimkan SMS maupun membaca-nya,
c. Calendar
Fungsi ini berguna untuk meng-import dan meng-export catatan calendar yang
ada di Phone Calendar ke aplikasi Microsoft Outlook 97/98 atau ke Microsoft
Schedule.
d. Dialer
Fungsi ini berguna untuk mengatur suatu panggilan, secara pribadi atau
teleconference melalui personal computer.
e. Profiles
Fungsi ini digunakan untuk mengatur setting Caller Group dan profile, antara
lain : Incoming Call Alert, Ringing Tone, Ringing Volume, Message Allert
Tone, Keypad Tones, Warning and Games Tone, Automatic Answer and Lights.
f. Settings
Fungsi ini berguna untuk mengatur berbagai macam setting yang berhubungan
dengan sistem, diantaranya : Message Setting, Bussiness Card Information,
Call Diverts Settings dan Connection Method Selection. (Nokia Data Suite
Help, 1996)
2.7.2 Message master developer suite
Message Master Developer Suite (MMDS) dari Derdack Software
Engineering, Germany, adalah software bantu untuk mengirim dan menerima
SMS serta mengintegrasikannya ke aplikasi yang akan di bangun. MMDS , terdiri
atas dua fungsi pemakaian, yakni untuk GSM/PCS dan Modem/ISDN.
Komponen-komponen yang digunakan dalam MMDS adalah DCOM/COM
component yaitu standar komunikasi pada PC yang dibuat oleh Microsoft,
GSM/PCS kompatibel dengan standard telekomunikasi dari AT + C (ETSI 07.05
dan ETSI 07.07), seperti pada radio modem atau ponsel. Message Master
Development Suite ini dirancang untuk dapat dipergunakan pada tipe ponsel dan
software data selular sebagai berikut : Siemens M1, M20, SL10, Falcom A1,
Nokia Selular Data Suite, Erricsson SH888, Nokia Communicator 9000, Nokia
Data Card, Nokia Communicator 9110, dan Nokia Card Phone 1.0. (Derdack
Software Engineerimg, 1997).
2.7.3 Mobile fbus
Mobile FBUS dari Softwarecave adalah software Bantu untuk koneksi
komputer ke telepon seluler dari program yang kita buat. Membaca informasi
telepon seluler dan kartu SIM yang dipakai seperti nomor SMSC, kode Negara,
nama operator dan sebagainya, mengirimkan dan menerima pesan SMS , upload
dan download ringtone, logo operator, atapun sekedar melihat buku telepon dari
telepon seluler.
Mobile FBUS control dapat bekerja di beberapa bahasa pemrograman
yang support ActiveX control seperti Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Identifikasi Permasalahan
Teknologi radio menjadi salah satu pilihan yang cerdas dalam menentukan titik
referensi dari posisi sebuah obyek yang ingin dideteksi. Teknologi ini dimanfaatkan
dalam penentuan posisi sebuah obyek diatas permukaan bumi.
Setelah posisi Anda diketahui, kemudian Anda bisa mengetahui juga
obyek-obyek sekitar posisi Anda, antara lain hotel, ATM BCA, SPBU, rumah sakit bahkan
kantor polisi yang berada di sekitar Anda. Layanan yang didasarkan pada posisi ini
dinamakan Location Based Service.
Location Based Service dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu secara manual,
melalui GPS dan menggunakan Cellular Based Stations.
3.2 Analisa Permasalahan
Analisa sistem merupakan tahap penguraian dari sistem informasi yang utuh
kedalam sub sistem yang dimaksud. Mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan yang ada serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan. Beberapa langkah yang dilakukan pada tahap analisa ini adalah :
1. Mengumpulkan dan mendapatkan data BTS IM3 yang ada di Surabaya, baik data
yang diperoleh dari hasil survey di PT. Indosat Surabaya maupun dari hasil
survei langsung di berbagai tempat di Surabaya.
2. Mengumpulkan data nama wilayah yang ada di kota Surabaya.
3. Mendapatkan informasi mengenai lokasi beberapa lokasi obyek antara lain lokasi
hotel, mesin ATM BCA, SPBU, rumah sakit dan kantor polisi dari instansi
Perancangan prototype Location Based Service (LBS) lebih ditekankan pada
perancangan server, dimana tugas server adalah untuk menerima request yang
masuk, mengolah data menampilkan informasi lokasi dan mengirimkan informasi
lokasi ke pengguna. Adapun metode penentuan lokasi yang digunakan adalah metode
berbasis Cell ID. Untuk itu akan dijelaskan bagaimana cara mendapatkan Cell ID
dan menentukan lokasi dari Cell ID yang telah diketahui.
3.2.1 Cell global identity
Dengan metode Cell Global Identity (CGI), suatu lokasi dikenali berdasarkan
kode cell yang bersifat unik, karena masing-masing operator seluler memiliki kode
sendiri. Penggunaan antena BTS memiliki 2 metode yaitu omni cell dan sector cell.
Untuk omnidirectional cell satu coverage area hanya memiliki satu kode.
Sedangkan sector cell, satu cell dibagi menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian
memiliki sudut pancar 120 derajat. Adapun cara menentukan masing-masing wilayah
adalah sebagi berikut:
1. BTS mempunyai tiga antena dengan arah pancar ke arah timur, barat
daya dan barat laut seperti gambar 3.1
Gambar 3.1 Arah Pancar antena dari BTS
2. Untuk menentukan masing-masing luas coverage area masing-masing
3. Dari titik 0 derajat, diambil 60 derajat kearah utara dan 60 derajat kearah
selatan sehingga di dapat luasan area sebesar 120 derajat dari BTS sebagi
titik pusat. Daerah ini disebut CGI-1 seperti gambar 3.2.2
Gambar 3.2 Cara menentukan CGI
4. Dari garis batas CGI-1 diambil sebesar 120 derajat kearah barat,
kemudian disebut CGI-2
5. Selanjutnya diikuti dengan mengambil luasan 120 derajat, disebut CGI-3
Kode dari CGI terdiri dari : MCC-NC-LAC-CI. Berikut penjelasan dari kode
CGI :
• Mobile Country Code (MCC) untuk Indonesia = 510
• Network Code (NC) untuk operator IM3 = 21
• Location area Code untuk IM3 Jawa Timur dibagi 2 yaitu wilayah
barat dengan kode 3400 dan kode wilayah timur 3300 termasuk kota
Surabaya
• Cell Identity, kode cell yang ditangani oleh masing-masing operator
seluler.
3.2.2 Identifikasi cell
Dengan metode CGI-TA, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
• Peta wilayah setempat beserta posisi BTS. Dipilih lokasi Surabaya dengan
BTS dari IM3.
• Radius coverage area BTS yang bersangkutan. Radius coverage area
berguna untuk menentukan batas wilayah yang dicakup oleh suatu BTS.
Karena besarnya cell berbeda untuk daerah perkotaan yang padat (urban),
perkotaan yang tidak terlalu padat (sub urban) dan daerah pedesaan (rural).
Untuk daerah urban biasanya digunakan cell yang lebih kecil dibandingkan
• Software Archview. Merupakan tool yang digunakan untuk mengukur radius
BTS, dan menentukan lokasi yang merupakan coverage area dari BTS yang
bersangkutan. Untuk bisa menjalankan aplikasi ini diperlukan peta Surabaya
dengan data BTS IM3.
Dengan mengetahui radius cell dari suatu BTS bisa ditentukan info lokasi
dari BTS tersebut. Cara pemberian kode CGI dari salah satu cell yang dicakup oleh
BTS dari IM3 adalah sebagai berikut :
• Nama tempat : Kayun
• Kode BTS : 1024
• Radius : 700 m
• MCC Indonesia = 510, NC IM3 = 21, LAC = 3300, CI = 1024 maka format
kodenya 510-21-3300-1024
• 1 cell dibagi menjadi 3 CGI. Sehingga kode masing-masing CGI adalah :
510-21-3300-10241 510-21-3300-10242 510-21-3300-10243
• Dengan radius 700 m, maka masing-masing CGI terdiri dari 2 TA. TA-0 untuk
jarak 0 - 550 m, dan TA-1 untuk jarak 550 - 700 m. sehingga kode
masing-masing adalah :
3.2.3 Info Lokasi
Dengan metode penentuan diatas penentuan lokasi seperti diatas, maka dari
data BTS awal seperti pada tabel sebelumnya, bisa didapat data baru berupa info
lokasi yang dicakup oleh BTS tersebut beserta informasi hotel, ATM BCA, SPBU,
rumah sakit dan kantor polisi yang berada di sekitar lokasi tersebut.
3.3 Perancangan LBS Cellular Based dengan SMS
Proses dari sistem berdasarkan inputan berupa SMS dari pengguna berupa
kode Cell ID dan TA yang bisa dilihat dari menu net monitor dikirim ke SMS
Gateway (SMSG). Kemudian bisa diikuti oleh informasi obyek-obyek yang
dibutuhkan oleh user, misalnya hotel, ATM BCA, SPBU, kantor polisi dan rumah
sakit yang tersedia disekitar user. Setelah menerima SMS dari penggunar, kemudian
sistem akan memberikan informasi ke pengguna. Setiap penerimaan maupun
pengiriman SMS dari sistem ke pengguna atau sebaliknya, selalu melalui SMS
gateway.
Gambar 3.3 Proses Layanan LBS Cellular basedengan SMS
Dari konfigurasi sistem ini dapat dijelaskan alur dari aplikasi ini sebagai
1. Pengguna membuka menu net monitor dan melihat kode CGI dan TA
2. Pengguna mengirim kode CGI dan TA ke server LBS melalui SMS
3. SMS Gateway menerima SMS dari pengguna
4. Server mengolah masukan, dan mengirim balasan SMS kepada pengguna
melalui SMS Gateway
5. Pengguna menerima SMS dari LBS server berupa info lokasi
3.4 Sistem Flow Location Based Service dengan SMS
Menggambarkan aliran kerja secara keseluruhan Location Based Service
mulai dari permintaan posisi, permintaan obyek sekitar posisi pengguna yaitu hotel,
ATM BCA, SPBU, rumah sakit dan kantor polisi hingga pembuatan laporan.
Selain permintaan posisi yang bisa dilakukan oleh pengguna, pengguna juga
bisa mendapatkan informasi obyek yang ada di sekitar pengguna. Obyek-obyek itu
antara lain hotel, ATM BCA, SPBU, rumah sakit, kantor polisi.
Permintaan informasi lokasi hotel merupakan salah satu obyek yang bisa
diakses oleh pengguna. Informasi yang didapat dari obyek hotel ini antara lain Nama
hotel, alamat dan nomor telepon hotel.
Selain informasi lokasi hotel sekitar, obyek yang lain adalah lokasi ATM
BCA. Informasi yang diperoleh pengguna dari obyek ATM BCA ini adalah nama
tempat ATM BCA dan alamat ATM BCA. Obyek lain yang bisa diakses selain
informasi lokasi hotel dan ATM BCA sekitar adalah informasi lokasi SPBU sekitar.
Permintaan informasi lokasi SPBU sekitar memuat beberapa informasi yaitu nama
Informasi obyek berikutnya yang bisa diakses oleh pengguna adalah lokasi
rumah sakit sekitar. Pengguna bisa mendapatkan informasi rumah sakit sekitar
berupa nama rumah sakit, alamat dan nomor telepon rumah sakit tersebut.
Informasi lokasi obyek sekitar yang bisa diakses oleh pengguna lainnya
adalah informasi lokasi kantor polisi sekitar. Layanan ini memberikan informasi
nama kantor polisi. Alamat dan nomor telepon kantor polisi yang berada disekitar
pengguna.
Pada diagram alur 3.4 berikut diperlihatkan alur sistem secara umum dengan
penjelasannya.
Data PosPol Kode Obyek =
Polisi
3.5 Design Sistem
Tahap berikutnya dari proses Analisa Sistem Informasi adalah perancangan
Data Flow Diagram. Data Flow Diagram adalah bagan yang memiliki arus data
dalam suatu sistem yang terstruktur dan jelas, dimana Data Flow Diagram ini
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD
merupakan metode pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and
Design). DFD merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan seluruh
kegiatan-kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas, selain itu DFD juga mampu
menggambarkan komponen-komponen dan aliran-aliran data antar komponen yang
terdapat pada sistem yang akan dikembangkan. Berikut adalah gambaran DFD dari
Penerapan Location Based Service pada Telepon Seluler Global System for Mobile
Communication dengan Network Monitor Parameter :
Informasi Lokasi
Informasi Kantor Polisi Sekitar Kantor Polisi Informasi SPBU Sekitar
ATM
Informasi Rumah Sakit Sekitar Rumah Sakit Informasi ATM Sekitar
SPBU Informasi Hotel Sekitar
Hotel CGITA
1
Location Based Service With GSM
+
Pengguna (User)
Gambar 3.5 Context Diagram
Keterangan :
Melalui gambar 3.1 dapat dilihat bahwa context diagram ini terdiri dari satu
proses yaitu Location Based Service yang akan memberikan data letak posisi user,
letak posisi Hotel, ATM BCA, SPBU, rumah sakit dan kantor polisi yang berada di
sekitar posisi pengguna.
Informasi Lokasi
3.6 Perancangan Basis Data
Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data program sebagai berikut :
3.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk menggambarkan pemrosesan dan hubungan
data-data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan struktur keseluruhan
kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan
menggunakan simbol Entity. Dalam perancangan sistem ini penulis membuat
beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan
oleh sistem yaitu :
a. Entity DataBTS , menyimpan seluruh data BTS IM3.
b. Entity DataLokasi, menyimpan seluruh data lokasi daerah di Surabaya.
c. Entity TestLoc, menyimpan seluruh data mengenai obyek-obyek (hotel, ATM
BCA, SPBU, rumah sakit, kantor polisi) yang terletak di lokasi-lokasi di daerah
d. Entity DataHotel, menyimpan seluruh data hotel di Surabaya.
e. Entity DataATM BCA, menyimpan seluruh data ATM BCA BCA di Surabaya.
f. Entity DataSPBU, menyimpan seluruh data SPBU di Surabaya.
g. Entity DataRS, menyimpan seluruh data rumah sakit di Surabaya.
h. Entity DataPosPol, menyimpan seluruh data kantor polisi di Surabaya.
Untuk lebih jelasnya ERD dari sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.7
Lokasi RS
IDRS = IDRS
Gambar 3.8 Phisycal Data Model
3.6.2 Struktur Database
Rancangan database Aplikasi Location Based Service pada Telepon Selular
Global System for Mobile Communication dengan Network Monitor Parameter
terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut:
1. Database BTS
Nama Tabel : DataBTS
Fungsi : Untuk menyimpan data-data BTS IM3
Tabel 3.2. Struktur Tabel DataBTS
Nama Field Key Type Lebar Keterangan
2 Database Lokasi
Nama Tabel : DataLokasi
Fungsi : Untuk menyimpan data lokasi daerah di Surabaya
Tabel 3.3. Struktur Tabel DataLokasi
Nama Field Key Type Lebar Keterangan
Tabel 3.4. Struktur Tabel Tesloc
Nama Field Key Type Lebar Keterangan
Tabel 3.5 Struktur Tabel DataHotel
Tabel 3.6 Struktur Tabel DataATM
Tabel 3.7 Struktur Tabel DataSPBU
Nama Field Key Type Lebar Keterangan
7. Database Rumah Sakit
Nama Tabel : DataRS
Fungsi : Untuk menyimpan data rumah sakit
Tabel 3.8 Struktur Tabel DataRS
8. Database Kantor Polisi
Nama Tabel : DataPosPol
Fungsi : Untuk menyimpan data kantor polisi
Tabel 3.9 Struktur Tabel DataPosPol
Nama Field Key Type Lebar Keterangan
IDPosPol PK Text 7 ID Kantor Polisi
NamaPosPol Text 25 Nama Kantor Polisi
Alamat Text 30 Alamat
Kota Text 25 Kota
Telepon Text 13 Telepon
Keterangan Text 20 Keterangan
3.7 Pengaktifan Menu Net Monitor
Net Monitor adalah hidden menu pada telepon seluler. Setiap handphone
Nokia telah terdapat menu Net monitor, tapi menu ini halus diaktifkan terlebih
dahulu. Namun kini banyak handphone seri baru seperti P800, P900 dari Sony
ericcson sudah memiliki menu Net monitor yang sudah aktif. Menu Net monitor
menunjukkan informasi tentang jaringan dan modul dari handphone. Net monitor
bukan suatu standart. Menu ini hanya untuk diaktifkan pada handphone Nokia.
Sedangkan handphone merek lain mempunyai menu yang berbeda dan tampilan yang
berbeda. Cara mengaktifkan Net monitor pada handphone Nokia adalah sebagai
berikut :
Menguhubungkan telepon seluler dengan computer melalui kabel data.
Kemudian menjalankan software yang bisa digunakan untuk mengaktifkan menu net
monitor. Software yang digunakan untuk masing-masing sistem operasi dijelaskan
Tabel 3.10 Aktifasi Net monitor pada beberapa Sistem Operasi
Sistem Operasi Software Media Koneksi
DOS PC- Local Versi 1.3
Kabel Fbus, MBus UNIX Gnkii (www.gnkii.org)
Kabel Fbus,
3.8 Rancangan Format SMS
Secara umum rancangan format SMS yang harus dikirimkan ke
SMSGateway dalam aplikasi Location based service agar ini adalah sebagai berikut :
xxxxxx
Gambar 3.9 Rancangan Format SMS permintaan posisi pengguna
Dimana xxxxxx adalah merupakan 6 sampai 7 digit angka gabungan dari kode
cell global identity (CGI) dan nilai timing advance (TA). Dari digit angka gabungan
cell global identity dan timing advance, 5 digit pertama merupakan kode cell global
identity sedangkan sisanya 1 sampai 2 digit adalah nilai dari timing advance.
Untuk mendeteksi keberadaan obyek yang berada di sekitar pengguna seperti
hotel, ATM BCA, rumah sakit, SPBU dan kantor polisi, format SMS yang dipakai
adalah seperti berikut :
xxxxxx aaaaa
Gambar 3.10 Rancangan Format SMS permintaan obyek sekitar pengguna
Kata pertama yaitu xxxxxx adalah merupakan gabungan dari cell global
identity dengan timing advance, sedangkan kata kedua yaitu aaaaa adalah
merupakan kode obyek. Kode obyek yang disertakan dalam satu kali pengiriman
informasi obyek yang lain, maka pengguna harus kembali mengirim SMS dengan
format SMS seperti pada gambar 3.10.
Apabila pengguna membutuhkan daftar obyek yang bisa diakses dalam
aplikasi location based service ini maka format SMS yang harus dikirimkan ke
SMSGateway adalah seperti gambar 3.11 berikut ini :
Obyek?
Gambar 3.11 Rancangan SMS permintaan daftar obyek
Aplikasi location based service ini dilengkapi dengan bantuan tentang
penulisan SMS yang benar melalui SMS. Pengguna menuliskan help pada SMS
untuk dikirimkan ke SMSGateway seperti pada gambar 3.12
Help
Gambar 3.12 Rancangan SMS permintaan petunjuk aplikasi LBS
Setelah rancangan format SMS secara umum telah dijelaskan diatas berikut
adalah beberapa contoh format SMS yang bisa digunakan pada apliaksi ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengguna mengirim SMS ke server berupa kode CGITA dengan format
pesan seperti Gambar 3.13
201330
Gambar 3.13 Rancangan SMS Permintaan Posisi
2. Pengguna menerima SMS reply dari server berupa informasi lokasi seperti
Anda Sekitar Kedung Baruk Surabaya.
Gambar 3.14 Rancangan SMS reply informasi lokasi dari server
3. Pengguna meminta informasi lokasi hotel dengan mengirim SMS seperta
pada gambar 3.15
201330 Hotel
Gambar 3.15 Rancangan SMS permintaan informasi hotel sekitar
4. Pengguna menerima SMS reply dari server berupa informasi lokasi hotel
sekitar seperti pada gambar 3.16
Anda Sekitar Kedung Baruk Surabaya. Sekitar anda Hotel Teratai Jl. Wonorejo 118 (0318714731
Gambar 3.16 Rancangan Reply SMS informasi hotel dari server
3.9 Perancangan Interface Pemasukan Data
Rancangan Interface Pemasukan Data yang digunakan pada sistem ini dibuat agar dapat menggunakan mouse ataupun keyboard secara maksimal karena pada
dasarnya aplikasi ini berbasis windows yang selalu menggunakan mouse dan
keyboard dalam mempermudah dalam pemasukan data.
Dalam menampilkan form, penulis merancangnya dengan menggunakan
konsep interaksi manusia dengan komputer dimana seorang user dengan hanya
melihat form user akan mudah mengenali apa yang akan dilakukan selanjutnya
Didalam form-form tersebut digunakan kontrol-kontrol untuk mengolah data
1. Label, digunakan untuk menampilkan tulisan dalam form dan user tidak dapat
mengubahnya secara langsung.
2. Text Box, digunakan sebagai tempat penginputan data yang ada dalam sistem
dan menampilkan data, pada text box ini pemakai dapat mengubah tulisan
amupun angka secara langsung.
3. Command Button, digunakan untuk mengeksekusi atau memproses data setelah
pemakai melakukan inputan atau melakukan suatu pilihan.
4. ScrollBar, digunakan untuk menggulung tampilan.
5. View, digunakan untuk menampilkan dan mencari data-data atau informasi yang
berhubungan dengan sistem.
Berikut ini adalah bentuk rancangan input dan output dari Location Based Service
Server yang nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk Sistem Aplikasi:
1. Rancangan interface data BTS
Gambar 3.17 Rancangan Form BTS Form Data BTS
Site Code View Site Name
CGI TA
CGI+TA IDLocation
Keterangan
I<< < Record Kontrol > >>I
Form ini digunakan untuk melakukan penambahan, perubahan maupun
penghapusan terhadap suatu atributes BTS.
2. Rancangan interface view BTS.
Gambar 3.18 Rancangan view BTS
Form ini digunakan untuk melakukan proses pencarian data. Pencarian data
bisa dilakukan berdasarkan field yang ada pada database BTS. Metode yang
digunakan dalam pencarian ini adalah yang paling mendekati dengan kata kunci
3. Rancangan interface traffic SMS
Gambar 3.19 Rancangan Input-Output SMS Form View BTS
Cari Key Word
Data Grid
TRAFFIC SMS
Operator SMS Gateway Status Traffic : On/Off
OUTGOING SMS INCOMING SMS
Form ini digunakan untuk proses mengaktifkan dan mematikan incoming dan
outgoing SMS yang diterima oleh SMS Gateway, menerima SMS dari pengguna
ditampilkan di incoming SMS kemudian memproses SMS yang masuk dan hasil dari
proses akan diberikan berupa SMS balasan yang ditujukan kepada pengguna . SMS
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Implementasi Sistem
Dalam implementasinya, berpijak pada conceptual desain, didapatkan
alur sistem (system flow), diagram alur data (data flow diagram), serta diagram
relasi antar entity (entity relationship diagram) yang telah dibahas pada bab
sebelumnya yang akhirnya sesuai dengan sistem berbasis SMS yang akan
dibangun.
Proses penginputan backoffice dimulai dari data BTS, data lokasi, data
ATM BCA, data hotel, data rumah sakit, data kantor polisi, dan data SPBU.
4.1.1 Implementasi setting lokasi
Setting lokasi, proses ini berfungsi untuk menginputkan obyek-obyek
(ATM, hotel, rumah sakit, kantor polisi, SPBU) ke dalam data lokasi sesuai
dengan dimana lokasi obyek-obyek (ATM BCA, hotel, rumah sakit, kantor polisi,
SPBU) tersebut berada. Dibawah ini adalah script program untuk melakukan
setting lokasi data obyek.
xcount = ListHotel.ListCount xindex = 0
Do While xindex < xcount
ListHotel.ListIndex = xindex
If ListHotel.Selected(xindex) Then ListHotLok.AddItem ListHotel.Text ListHotel.RemoveItem xindex
AdvButtonHotelIn.Enabled = False End If
End Sub
4.1.2 Implementasi status koneksi handphone ke PC
Proses ini digunakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi koneksi
dari handphone ke PC atau belum dengan menggunakan tombol connect untuk
memerintahkan eksekusi. Apabila sudah terjadi koneksi antara handphone dengan
PC maka didalam proses ini juga bisa diketahui beberapa informasi dari
handphone yaitu nomor nama operator yang dipakai dan nomor SMSC yang aktif.
On Error GoTo gagal
MFBUS.Connect ComboPort.Text LblNegara.Caption = MFBUS.ProviderCountry End If
4.1.3 Implementasi penerimaan SMS
Pada sub sistem ini menangani penerimaan SMS dari SMSGateway.
Informasi yang diambil dari SMS yang masuk yaitu tanggal dan jam pada saat
server menerima SMS tersebut, nomor telepon pengirim dan isi dari SMS
Phone_Number = Trim(bstrOriginator)
Message_In = LCase(Trim(bstrMessageString)) Nomor_Telepon = Phone_Number
With Adodcsms.Recordset .AddNew
.Fields(0) = Format(Now, "dd/mm/yyyy") .Fields(1) = Format(Now, "hh:mm:ss") .Fields(2) = Phone_Number
.Fields(3) = Message_In .Update
End With
Set TDBGridIncoming.DataSource = Adodcsms TextIncoming = Message_In
'Mencari Spasi Pertama Pada Message_IN LPos = InStr(1, Message_In, " ")
4.1.4 Implementasi split isi SMS
Pada sub sistem ini proses yang dilakukan adalah membacaan isi pesan
SMS yang diterima yang lebih dari 1 kata. Pesan yang diterima akan dipecah
(split). Pemecahan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kata yang ada pada
pesan. Sebagai pembatas setiap kata adalah spasi.
KodeCGITA = Left(Message_In, LPos - 1) Check_TipeCGITA
If TipeKode = False Then Info_Pesan
Else
Check_CGITA
If StatusCGITA = False Then
Message_Reply = "Maaf Kode CGITA Anda salah, Silahkan cek kembali KodeCGITA pada menu Net Monitor Ponsel Anda"
Exit Sub Else
Cari_Lokasi End If
If Not RCari.EOF Then
' Kurangi string Message_In dengan KodeCGITA Message_In = Mid(Message_In, LPos + 1)
' Menghapus Spasi di awal dan akhir Message Message_In = Trim(Message_In)
If Message_In = "hotel" Then Request_Hotel
ElseIf Message_In = "polisi" Then pesan Anda salah. Ketik : obyek? kirim ke 08563035033 untuk bantuan."
End If End If End If 'RCari.Close Set RCari = Nothing
4.1.5 Implementasi pencarian posisi dan obyek sekitar pengguna
Pada sub sistem ini merupakan pencarian lokasi pengguna berada saat ini
berdasarkan pesan SMS yang dikirimkan oleh pengguna. Selain mencari posisi
pengguna, pada sub sistem ini juga mencari obyek permintaan pengguna yang
berada di sekitar pengguna itu sendiri pada saat itu juga.
Set RCari1 = New ADODB.Recordset RCari1.ActiveConnection = cnLBS RCari1.CursorLocation = adUseClient RCari1.CursorType = adOpenDynamic RCari1.LockType = adLockOptimistic
RCari1.Open "select namalokasi from DataLokasi where IDLocation ='" & idlokasi & "' "
Pesan = RCari1.Fields(0).Value
Message_Reply = "Anda Berada Sekitar" + " " + Pesan + "." + " " + "Ketik : Obyek? untuk bantuan mengetahui obyek sekitar Anda. "
Set RDataHotel = New ADODB.Recordset RDataHotel.CursorLocation = adUseClient FROM testloc, datalokasi,databts,datahotel where datalokasi.idlocation= databts.idlocation and " & _
" testloc.[Id Location]= datalokasi.idlocation and databts.cgita='" & KodeCGITA & "' and datahotel.IdHotel =testloc.[id place]"
If Not RDataHotel.EOF Then RDataHotel.MoveFirst
Pesan2 = Pesan2 & "Hotel " & RDataHotel(0).Value & " Jl." & RDataHotel(1).Value & " Telp " & RDataHotel(2).Value & ".- " RDataHotel.MoveNext
Loop
Set RDataHotel = Nothing Cari_posisi
Posisi
Message_Reply = "Anda berada Sekitar " & Pesan1 & ". " & "Sekitar Anda: " &
Cari_posisi Posisi
Message_Reply = "Anda berada Sekitar " & Pesan1 & ". " & "Sekitar Anda: " & Pesan2
End Sub
MsgBox Pesan2
Set RData = Nothing Cari_posisi
Posisi
Message_Reply = "Anda berada Sekitar " & Pesan1 & ". " & "Sekitar Anda: " & Pesan2
End Sub
4.1.6 Implementasi reply SMS ke pengguna
Pada sub sistem ini proses yang dilakukan berupa membalas SMS yang
telah dikirimkan pengguna ke SMSGateway. SMS balasan merupakan jawaban
dari server terhadap permintaan pengguna yang berupa informasi untuk pengguna
itu sendiri.
Dim LResult As Long
LResult = MessageMaster2.MessageSend(0, Service.Text, Nomor_Telepon, "", Now(), 0, Message_Reply)
If (LResult <> MM_ERROR_SUCCESS) Then
If (LResult = MM_ERROR_NOTLICENSED) Then MsgBox ("the copy evaluation has expired") End If
4.2 Evaluasi Sistem
Sistem location based service pada telepon seluler GSM ini suatu sistem
yng berbasis SMS. Dimana suatu sistem yang berbasis SMS akan dapat dijalankan
atau diproses melalui SMSGateway.
Pesan SMS yang dikirmkan oleh pengguna akan diolah atau diproses oleh
server melalui SMSGateway yang berfungsi sebagai menerima dan mengirim
SMS.
Pada sistem penentuan posisi pengguna dan obyek-obyek (ATM BCA,
Hotel, rumah sakit, kantor polisi dan SPBU) sekitar user di Surabaya ini, penulis
melakukan testing pada program yang telah dibuat sehingga diperoleh hasil
evaluasi sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat memberikan informasi posisi saat ini penggunan berada.
2. Aplikasi ini dapat memberikan informasi hotel yang berada di sekitar
pengguna yaitu informasi nama hotel, alamat dan nomor telepon.
3. Aplikasi ini dapat memberikan informasi ATM BCA yang berada di sekitar
pengguna yaitu informasi nama tempat ATM BCA dan alamatnya.
4. Aplikasi ini dapat memberikan informasi rumah sakit yang berada di sekitar
pengguna yaitu informasi nama rumah sakit, alamat dan nomor teleponnya.
5. Aplikasi ini dapat memberikan informasi kantor polisi yang berada di sekitar
pengguna yaitu informasi nama kantor polisi, alamat dan nomor teleponnya.
6. Aplikasi ini dapat memberikan informasi SPBU yang berada di sekitar
pengguna yaitu berupa nomor SPBU, alamat dan nomor teleponnya.
7. Apabila pesan yang dikirimkan oleh server lebih dari 160 karakter maka SMS
dalam pesan tersebut ada informasi tentang jumlah SMS yang dikirim dari
server.
8. Pesan error diterima oleh pengguna, jika penggunan mengirimkan SMS tidak
sesuai dengan format yang ditentukan.
9. Aplikasi ini menyediakan petunjuk penulisan format SMS yang benar.
10. Aplikasi ini menyediakan daftar obyek yang bisa diakses oleh pengguna.
4.2.1 Evaluasi backoffice
Setelah dilakukan tahap-tahap instalasi program, aplikasi Location Based
Service dapat dijalankan. Form-form yang ditampilkan antara lain :
Tampilan awal dari aplikasi Location Based Service (LBS) pada telepon
seluler Global System for Mobile Communication dengan network monitor
parameter saat pertama kali dijalankan. Dari menu utama ini ada 3 menu yaitu
master, setting dan more. Menu Master memuat data BTS, data lokasi, data
ATMBCA, data hotel, data rumah sakit, data kantor polisi, data SPBU. Menu
Gambar 4.1 Tampilan awal LBS
Form data BTS (Base Transciever Station) ada pada menu Master. Pada
form ini memuat tentang data-data BTS (Base Transciever Station) diantaranya
adalah site code, site name, CGI, timing advance, ID location dan keterangan
jankauan BTS tersebut. Selain itu pada form ini bisa mengganti langsung tampilan
Gambar 4.2. Form data BTS
Form pada gambar 4.3 digunakan untuk pencarian BTS. Pencariannya
berdasarkan field-field BTS yang ada dengan menggunakan metode yang paling
mendekati kata kunci. Record yang ada di data grid form pencarian data BTS ini
ketika dilakukan double klik maka ltampilan akan berganti dari form pencarian
data BTS menjadi form data BTS dengan manampilkan data record yang di
Gambar 4.3. Form pencarian data BTS
Form di bawah ini ini merupakan form data ATM BCA. Digunakan untuk
maintenance Data ATM BCA.
Form di bawah ini merupakan form pencarian data ATM BCA.
Pencariaannya dilakukan berdasarkan field dengan metode pencarian mendekati
key word yang diinputkan.
Gambar 4.5 Form pencarian data ATM BCA
Informasi hotel merupakan salah satu informasi yang bisa diakses dalam
aplikasi Location Based Service ini, untuk form data Hotel adalah seperti pada
gambar 4.6. Data yang ada di form data hotel ini yaitu ID Hotel , nama hotel,
alamat, kota nomor telepon dan keterangan. Keterangan merupakan kelas hotel
tersebut. B-5 diartikan sebagai hotel berbintang 5, B-4 diartikan sebagai hotel
Gambar 4.6 Form data hotel
Untuk proses pencarian data hotel klik tombol search yang berada di
sebalah kanan ID Hotel. Pencarian bisa dilakukan berdasarkan field dengan
Gambar 4.7 Form Pencarian data hotel.
Form data rumah sakit seperti pada gambar 4.8 memiliki ID rumah sakit,
nama rumah sakit, alamat rumah sakit, kota nomor telepon rumah sakit dan
keterangan.
Tombol search berada di sebelah kanan ID rumah sakit, yang memiliki
fungsi untuk mencari data suatu rumah sakit. Pencarian bisa dilakukan
berdasarkan field dengan metode pencarian yaitu yang mendekati key word
seperti pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 Form pencarian data rumah sakit
Form di bawah ini adalah form data kantor polisi. Data kantor polisi ini
memuat data-data yang berhubungan dengan kantor polisi yaitu diantaranya ID
Pospol, nama pospol, alamat, kota, telepon dan keterangan. Perhatikan gambar
4.10 dibawah ini. Tombol yang berada di sebelah kanan Dari ID pospol adlaha
Gambar 4.10 Form data kantor polisi
Untuk menuju ke form pencarian data kantor polisi, klik tombol search
yang berada di sebelah kanan ID Pospol dari form data kantor polisi. Berfungsi
untuk mencari data kantor polisi. Pencarian dilakukan berdasarkan field dengan
metode pencarian yaitu yang mendekati keyword .pada gambar 4.11
Form SPBU seperti terlihat pada gambar 4.12 merupakan form yang
menyimpan informasi data setiap SPBU. Data setiap SPBU itu antara lain ID
SPBU, nomor SPBU, alamat, kota, nomor telepon dan keterangan.
Gambar 4.12 Form data SPBU
Form di bawah ini adalah form pencarian data SPBU. Untuk menuju ke
form pencarian data SPBU, klik tombol search yang berada di sebelah kanan ID
SPBU dari form data SPBU. Berfungsi untuk mencari data SPBU. Pencarian
dilakukan berdasarkan field dengan metode pencarian yaitu yang mendekati
Gambar 4.13 Form pencarian data SPBU
Form di bawah ini adalah form placed obyek ini merupakan form yang
memiliki fungsi untuk memasukkan obyek-obyek (ATMBCA, hotel, rumah sakit,
kantor polisi dan SPBU) ke IDlokasi dari datalokasi. Sehingga akan diketahui
Gambar 4.14 Form placed obyek
Koneksi dari telepon seluler ke komputer akan dilakukan pada form
dibawah ini. Form status koneksi ini selain berfungsi untuk mengatur port yang
dipakai untuk koneksio telpon seluler, mengetahui status koneksi telepon seluler
ke komputer juga bisa difungsikan untuk membaca informasi yang berada di
telepon seluler diantaranya provider kartu yang aktif di telepon seluler, Negara
Gambar 4.15 Form status koneksi HP
Form berikutnya adalah SMS traffic. Pada form ini fungsi utamanya
adalah untuk melihat traffic SMS yang dilayani di server melalui SMSGateway.
Setiap menerima (received) SMS akan dimasukkan kedala kotak Incoming
Message. Kotak Incoming Message berisi Tanggal penerimaan SMS oleh server
di kolom pertama, kolom kedua jam penerimaan SMS. Kolom ketiga
menampilkan nomor telepon pengguna dan kolom keempat adalah isi SMS.
Untuk kotak Outgoing Message digunakan sebagai jawaban (replyed) SMS dari
server ke pengguna. Fungsi lain dari form ini adalah mengaktifkan dan mematikan
traffic SMS. Jika status traffic SMS Off, maka aplikasi ini sedang offline. Jika
status traffic SMS On maka aplikasi ini online. Untuk mengatur status traffic SMS
Gambar 4.16 Input-output SMS (traffic SMS)
Pada dasarnya didalam semua menu yang disediakan terdapat beberapa
fasilitas yang fungsinya adalah sama yaitu tambah, batal, browse, edit, dan hapus.
Form pada masing-masing menu juga memiliki karakteristik yang hampir sama,
hanya disesuaikan dengan field yang dimiliki oleh masing-masing database-nya.
Beberapa contoh form-form menu backoffice dapat dilihat pada gambar-gambar
dibawah ini.
Form report sperti pada gambar 4.17. Report grafik bar, memberikan
laporan tentang fasilitas apa yang paling sering diakses oleh pengguna pada
Gambar 4.17 Report traffic SMS
4.2.2 Evaluasi program
Aplikasi location based service ini berbasiskan SMS sehingga untuk
menjalankan program ini dengan cara mengirimkan SMS. Informasi yang
didapatkan oleh pengguna juga berupa SMS balasan dari server melalui
SMSGateway.
Langkah pertama dalam memanfaatkan aplikasi location based service
ini adalah melihat menu net monitor yang ada di telepon seluler. Jika menu net
monitor belum aktif lihat halaman 31.
Pada sistem penentuan posisi pengguna dan obyek-obyek (ATM BCA,
Hotel, rumah sakit, kantor polisi dan SPBU) sekitar user di Surabaya ini, penulis
melakukan testing pada program yang telah dibuat sehingga diperoleh hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengujian
4.2.3 Implementasi Format SMS
Berikut ini adalah implementasi interaksi antara pengguna yang
membutuhkan informasi lokasi posisi dia berada saat ini dengan server melalui
SMSGateway. format SMS yang digunakan pada sistem ini adalah sebagai
berikut:
Pesan Masuk Respon SMS Gateway (SMS Outbox)
help
Ketik: KodeCGITA untuk mengetahui posisi Anda. Ketik: KodeCGITA<spasi>Kodeobyek untuk mengetahui obyek sekitar Anda. Ketik: obyek? untuk info Kode obyek
obyek?
Daftar KodeObyek : Hotel, ATMBCA, RS, Polisi, SPBU. Pilih satu KodeObyek, Contoh Ketik : KodeCGITA<spasi>SPBU untuk mengetahui SPBU sekitar Anda
201
Maaf KodeCGITA Anda salah, Silahkan cek kembali KodeCGITA pada menu Net Monitor
cobasms
Maaf Format Pesan Anda Salah. Ketik: Help kirim ke 08563035033 untuk bantuan Ponsel
201331 htl
Maaf penulisan Kode Obyek pesan Anda salah. Ketik : obyek? kirim ke 08563035033 untuk bantuan.
201331 hotel
Anda berada Sekitar Raya Kedung Baruk. Sekitar Anda: Hotel COUNTRY SUITE Jl.Nginden Intan Utara 7
Telp 0315949404.- Hotel TERATAI Jl.Wonorejo 118 Telp 0318714731.-
201331 atmbca
Anda berada Sekitar Raya Kedung Baruk. Sekitar Anda: ATM BCA Rungkut Mega Raya Jl.Kali Rungkut 5/E11-12.-
ATM BCA Kampus Stikom Jl.Raya Kedung Baruk 98.-
201331 xx hotel
Maaf penulisan Kode Obyek pesan Anda salah. Ketik : obyek? kirim ke 08563035033 untuk bantuan
201410 hotel
Anda berada Sekitar Nginden Kota. Sekitar Anda : Hotel Narita Jl.BARATA JAYA XVII/57-59 Telp 0315623568
201411 atmbca
Anda berada Sekitar Nginden Semolo. Sekitar Anda : ATM BCA Kampus UNTAG Jl. Nginden Semolo
201411 polisi
Anda berada Sekitar Nginden Semolo. Sekitar Anda : Polsekta Gubeng Jl. Manyar 80A Telp 0315042704
201211 rs
Anda berada sekitar Klampis. Sekitar Anda : RS. Haji Sukolilo Jl. Manyar Kertoadi 1 Telp 0315623568
201211 spbu
1. Pengguna mengirim SMS ke server berupa kode CGITA dengan format
pesan seperti Gambar 4.18
Gambar 4.18 Format pesan berupa Kode CGITA
2. Pengguna menerima SMS reply dari server berupa informasi lokasi
seperti gambar 4.19
Gambar 4.19 SMS reply informasi lokasi dari server
Untuk implementasi permintaan informasi hotel yang berada di sekitar
pengguna adalah sebagai berikut :
1. Pengguna meminta informasi lokasi hotel dengan mengirim SMS seperta
pada gambar 4.20
Gambar 4.20 SMS permintaan informasi lokasi hotel sekitar
2. Pengguna menerima SMS reply dari server berupa informasi lokasi hotel
Gambar 4.21 Reply SMS informasi hotel dari server
Implementasi permintaan informasi ATM BCA terdekat yang berada
disekitar pengguna adalah sebagai berikut:
1. Pengguna meminta informasi lokasi ATM BCA dengan mengirim SMS
seperti pada gambar 4.22
Gambar 4.22 SMS permintaan informasi lokasi ATM BCA sekitar
2. Pengguna menerima SMS reply dari server berupa informasi lokasi hotel
sekitar seperti pada gambar 4.23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pembuatan program ini dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Selain melalui GPS (global positioning system), metode positioning juga bisa
dengan memanfaatkan jaringan komunikasi selular.
2. Location based service cellular based bisa berfungsi meskipun berada di
dalam ruangan (indoor), ini berbeda dengan teknologi GPS yang
mengharuskan berada di outdoor.
3. Location based service cellular based dengan menggunakan cell ID dan
timing advance memliki akurasi yang rendah yaitu 550 meter.
4. Metode cell ID dan timing advance digunakan untuk lingkungan urban
dengan kepadatan BTS yang sedang.
5. Memerlukan update dan maintenance database
6. Mampu mendeteksi obyek (hotel, ATM, rumah sakit, SPBU, kantor polisi)
sekitar setelah posisi pengguna diketahui.
7. Semakin jauh daya jangkau suatu BTS akurasi semakin rendah.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam pengembangan perancangan sistem
ini adalah :
2. Untuk akurasi yang lebih tinggi harus menambah parameter yang diinputkan
yang berada di menu net monitor.
3. Sistem ini juga dapat dibuat dalam bentuk web site yang memungkinkan
semua orang untuk memanfaatkan fasilitas ini melalui internet maupun
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Hartanto, Antonius, 2003, Mengenal Aspek dan Bisnis Location Based Services, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Alam, M. Agus J., 1999, Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic Versi 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Halvorson, Michael, 1999, Step by Step Microsoft Visual Basic 6 Professional, Microsoft Press., Jakarta.
H.M, Jogiyanto, 1998, Analisa dan Disain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
NetMonitor - service functions can be see by activatign this hide menu.
www.gsm-technology.com
Openwave, 2002, Overview of Location Technology.