• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN GUDANG MENGGUNAKAN WEB APLIKASI BERBASIS PHP DAN MYSQL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN GUDANG MENGGUNAKAN WEB APLIKASI BERBASIS PHP DAN MYSQL"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN GUDANG MENGGUNAKAN WEB APLIKASI

BERBASIS PHP DAN MYSQL

Disusun oleh :

RAHMAT KURNIAWAN

20120140126

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(2)

i

MANAJEMEN GUDANG MENGGUNAKAN WEB APLIKASI

BERBASIS PHP DAN MYSQL

Disusun oleh : RAHMAT KURNIAWAN

20120140126

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(3)

ii

PRAKATA

Ucapan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat syafaatnya di hari akhir nanti.

Judul skripsi yang diajukan penulis adalah Manajemen Gudang Menggunakan Web Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. Tujuan dari skripsi yang telah dibuat ini adalah sebagai sistem informasi yang dapat digunakan oleh PT. Bina Bara Sejahtera dalam mengelola barang yang masuk atau keluar yang terjadi di dalam divisi gudang.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Kedua orang tua ku yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. Skripsi ini dipersembahkan untuk kedua orang tua ku di Bengkulu.

2. Semua keluarga penulis yang telah memberikan doanya kepada penulis.

3. Bapak Dosen Dr. Ir. Dwijoko Purbohadi, M.T. yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.

4. Bapak Dosen Asroni, S.T., M.Eng. yang telah memberi masukan dan saran kepada penulis dalam merancang aplikasi yang dibuat.

5. Bapak Dosen Cahyadi Damarjati, S.T., M.Eng. yang telah bersedia menjadi Dosen penguji.

6. PT. Bina Bara Sejahtera yang telah mengizinkan penulis mengambil judul yang berhubungan dengan perusahaan PT. Bina Bara Sejahtera.

(4)

iii 8. Teman-teman seperjuangan KMTI angkatan 2012. Semoga kita semua menjadi

orang-orang sukses di masa yang a

9. Teman-teman yang ada di Provinsi Bengkulu dan Yogyakarta yang telah memberikan dukungan, kritik, dan semangat kepada penulis.

10. Seluruh pihak yang terlibat selama penulis mengerjakan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai berbagai kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan baik. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 12 Agustus 2016

(5)
(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN I ... ii

HALAMAN PENGESAHAN II ... iii

PRAKATA... ii

PERNYATAAN... vi

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR TABEL... x

INTISARI... xi

ABSTRACT... xii

BAB I - PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Perumusan Masalah...2

1.3. Batasan Masalah...2

1.4. Tujuan Penelitian...2

1.5. Manfaat Penelitian...2

1.6. Sistematika Penulisan...3

BAB II - TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...4

2.1. Tinjauan Pustaka ...4

2.1.1. Sistem Informasi ...4

2.1.2. Manajemen Gudang ...4

2.1.3. Website...6

2.1.4. Internet ...7

2.1.5. World Wide Web ...7

2.1.6. Browser ...7

2.1.7. Sistem Informasi Manajemen Gudang berbasis Website ...8

2.2. Landasan Teori ...11

2.2.1. Arsitektur Sistem Informasi ...11

(7)

vi

2.2.3. Three-tier...13

2.2.4. XAMPP ...14

2.2.5. PHP ...15

2.2.6. MySQL...15

2.2.7. Apache ...17

2.2.8. CSS (Cascading Style Sheet) ...17

2.2.9. JavaScript ...18

BAB III - METODE PENELITIAN ...19

3.1. Prosedur Penelitian...19

3.2. Alat dan Bahan ...21

3.2.1. Alat...21

3.2.2. Bahan ...22

3.3. Analisis Kebutuhan Sistem ...23

3.4. Metode Pengumpulan Data ...23

3.4.1. Studi Lapangan ...23

3.4.2. Studi Pustaka...25

3.4.3. Literatur Sejenis ...25

3.5. Rancangan Sistem ...25

3.5.1. Arsitektur ...25

3.5.2. Use Case Diagram...27

3.5.3. Activity Diagram...28

3.5.4. Sequence Diagram ...31

3.5.5. Class Diagram ...35

3.5.6. Entity Relationship Diagram (ERD) ...37

3.6. Rancangan Antarmuka ...39

BAB IV - HASIL DAN PEMBAHASAN ...53

4.1. Pembahasan Sistem ...53

4.1.1. Perangkat Keras yang Digunakan ...53

4.1.2. Perangkat Lunak yang Digunakan ...53

4.2. Pembahasan Basis Data...54

4.2.1. Table Pemesanan...54

(8)

vii

4.2.3. Table Pemakaian ...55

4.2.4. Table Gudang ...56

4.2.5. Table Catatan ...57

4.2.6. Table Supplier ...57

4.2.7. Table Unit Operasional ...58

4.2.8. Table User Login ...58

4.2.9. Table Index Gudang...59

4.3. Pembahasan Antarmuka ...59

4.3.1. Halaman Login...59

4.3.2. Halaman Dashboard ...60

4.3.3. Halaman Pemesanan Barang...61

4.3.4. Halaman Pembelian Barang...63

4.3.5. Halaman Pengeluaran Barang ...64

4.3.6. Halaman Stok Gudang ...66

4.3.7. Halaman Laporan ...67

4.3.8. Halaman Catatan ...68

4.3.9. Halaman Supplier...69

4.3.10. Halaman Perangkat Operasional ...69

4.3.11. Halaman Index Gudang ...70

4.3.12. Halaman Ganti Password ...70

4.3.13. Halaman Cetak File ke PDF dan Hasil Cetak File PDF ...71

4.4. Pengujian ...73

4.4.1. Skenario Pengujian ...73

4.4.2. Hasil Pengujian ...76

4.5. Pembahasan ...88

BAB V - KESIMPULAN ...89

5.1. Kesimpulan...89

5.2. Saran ...89

DAFTAR PUSTAKA ...90

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Informasi Pergudangan ...5

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Infromasi PT. Bina Bara Sejahtera ...12

Gambar 2.2. Client-Server Architecture...13

Gambar 2.3 3-Tier Architecture menurut Channu Kambalyal ...14

Gambar 2.3. Skema PHP ...15

Gambar 3.1 Flowchart Prosedur Penelitian...19

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem Infromasi PT. Bina Bara Sejahtera ...26

Gambar 3.3 Use Case Diagram ...27

Gambar 3.4 Activity Diagram Pengadaan Barang ...28

Gambar 3.5 Activity Diagram Pengeluaran Barang...29

Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan...30

Gambar 3.7 Sequence Diagram Login ...31

Gambar 3.8 Sequence Diagram Pemesanan ...32

Gambar 3.9 Sequence Diagram Penerimaan ...32

Gambar 3.10 Sequence Diagram Pengeluaran ...33

Gambar 3.12 Sequence Diagram Laporan...34

Gambar 3.11 Sequence Diagram Stok Gudang ...34

Gambar 3.13 Class Diagram ...35

Gambar 3.14 Entity Relationship Diagram ...37

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Login ...39

Gambar 3.16 Rancangan Halaman Dashboard...40

Gambar 3.17 Rancangan Halaman view pemesanan ...40

Gambar 3.18 Rancangan Halaman insert & edit pemesanan ...41

Gambar 3.19 Rancangan Halaman Penerimaan ...42

Gambar 3.20 Rancangan Halaman insert Penerimaan ...43

Gambar 3.21 Rancangan Halaman Pengeluaran Barang...43

Gambar 3.22 Rancangan Halaman insert Pengeluaran ...44

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Stok gudang ...44

(10)

ix

Gambar 3.25 Rancangan Halaman Catatan...46

Gambar 3.26 Rancangan Halaman Tambah Catatan...47

Gambar 3.27 Rancangan Halaman Supplier ...47

Gambar 3.28 Rancangan Halaman Tambah Supplier ...48

Gambar 3.29 Rancangan Halaman Unit Operasional ...48

Gambar 3.30 Rancangan Halaman Tambah Unit Operasional ...49

Gambar 3.31 Rancangan Halaman Index Gudang ...50

Gambar 3.32 Rancangan Halaman Tambah Index Gudang ...50

Gambar 3.33 Rancangan Halaman Cetak Pemesanan (pdf)...51

Gambar 3.34 Rancangan Halaman Cetak Pembelian (pdf)...51

Gambar 3.35 Rancangan Halaman Cetak Pemakaian (pdf) ...52

Gambar 3.36 Rancangan Halaman Ganti Password...52

Gambar 4.1 Gambar Halaman Login atau Index.php ...59

Gambar 4.2 Gambar Halaman Dashboard Untuk Divisi Gudang ...60

Gambar 4.3 Gambar Halaman Daftar Pemesanan Barang ...61

Gambar 4.4 Gambar Halaman Tambah Pemesanan Barang ...62

Gambar 4.5 Gambar Halaman Edit Pemesanan Barang...62

Gambar 4.6 Gambar Halaman Pembelian Barang ...63

Gambar 4.7 Gambar Halaman Form Pembelian Barang...64

Gambar 4.8 Gambar Halaman Pengeluaran Barang ...64

Gambar 4.9 Gambar Halaman Form Pengeluaran Barang ...65

Gambar 4.10 Gambar Halaman Daftar dan Stok Barang di Gudang ...66

Gambar 4.11 Gambar Halaman Laporan Pembelian Barang ...67

Gambar 4.12 Gambar Halaman Daftar Catatan ...68

Gambar 4.13 Gambar Halaman Daftar Supplier ...69

Gambar 4.14 Gambar Halaman Daftar Data Unit Operasional...69

Gambar 4.15 Gambar Halaman Daftar Data Index Gudang ...70

Gambar 4.16 Gambar Halaman Ganti Password...71

Gambar 4.17 Gambar Halaman Cetak Pemesanan ke File pdf ...72

(11)

x

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Perbandingan jurnal ...9

Table 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras ...53

Table 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ...53

Table 4.3 Table Pemesanan...54

Table 4.4 Table Pembelian ...55

Table 4.5 Table Pemakaian ...56

Table 4.6 Table Gudang ...56

Table 4.7 Table Catatan...57

Table 4.8 Table Supplier ...57

Table 4.9 Table Unit Operasional ...58

Table 4.10 Table User Login...58

Table 4.11 Table Index Gudang ...59

Table 4.12 Table Skenario Pengujian Jenis Login Divisi Gudang ...73

Table 4.13 Table Hasil Pengujian Login Gudang ...76

Table 4.14 Table Hasil Pengujian Link...77

Table 4.15 Table Hasil Pengujian Dashboard Gudang ...77

Table 4.16 Table Hasil Pengujian Pemesanan ...78

Table 4.17 Table Hasil Pengujian Pembelian ...79

Table 4.18 Table Hasil Pengujian Pemakaian...81

Table 4.19 Table Hasil Pengujian Stok Gudang ...82

Table 4.20 Table Hasil Pengujian Laporan Barang ...83

Table 4.21 Table Hasil Pengujian Catatan ...83

Table 4.22 Table Hasil Pengujian Supplier...84

Table 4.23 Table Hasil Pengujian Unit Operasional ...85

Table 4.24 Table Hasil Pengujian Index Gudang ...86

Table 4.25 Table Hasil Pengujian Ganti Password ...87

(12)
(13)
(14)

xiii

INTISARI

Proses produksi batubara di PT. Bina Bara Sejahtera terkendala akibat pengelolaan sistem keluar masuk barang yang kurang baik. Manajemen barang yang terjadi di PT. Bina Bara Sejahtera masih menggunakan sistem aplikasi desktop dengan menggunakan satu komputer saja. Ketika komputer yang digunakan mengalami kerusakan, integritas data sistem keluar masuk barang hilang dan mengakibatkan proses produksi terganggu. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan sistem informasi yang dapat digunakan banyak komputer dan menggunakan client server arsitektur sehingga dapat menjaga kualitas data-data barang di gudang jika salah satu komputer mengalami kerusakan. Hasil dari skripsi ini adalah aplikasi web bernama systemBBS yang dirancang menggunakan PHP dan MySQL. Perancangan web aplikasi menggunakan arsitektur three-tier yang terdiri dari presentation tier, application tier, dan data tier. Presentation tier terdiri dari HTML, JavaScript, dan CSS. Application tier menggunakan software XAMPP. Sedangkan untuk Data tier menggunakan database MySQL.

(15)

xiv ABSTRACT

The process of coal production in PT. Bina Bara Sejahtera is troubled with the spare parts management system. Spare parts management in PT. Bina Bara Sejahtera is still using desktop application that still using one computer. When the computer is trouble then the integrity of data is loss and impact with the production process. To solve the problem, it need the information system that can used for many computers and using client server architecture so the integrity of data is maintained if one or more computer or client is trouble. The result of thesis is web application named systemBBS that design using PHP and MySQL. The Architecture of application based on three-tier that contains presentation tier, application tier, and data tier. Presentation tier consists of HTML, JavaScript, and CSS. Application tier use XAMPP. Whereas for Data tier use MySQL for Database.

(16)

1 BAB I

1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadi pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan. Dampak dari perkembangan teknologi informasi ini sangat bermanfaat untuk lebih meningkatkan performance

suatu perusahaan. Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk melihat berbagai peluang yang ditemukan di pasaran. Teknologi informasi yang di terapkan oleh suatu perusahaan sangatlah berguna untuk diubah menjadi potensi potensi yang dapat di manfaatkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal bagi perusahaan.

Teknologi informasi pada perusahaan berperan untuk menentukan strategi strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan. Jika strategi bisnis tidak dilakukan dengan kecepatan dan ketepatan perhitungan bisnis yang benar maka berdampak buruk pada sistem informasi suatu perusahaan yang mengakibatkan suatu perusahaan tidak dapat memaksimalkan peluang peluang yang ada pada pasaran.

(17)

2 1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, permasalahan yang dihadapi perusahaan PT. Bina Bara Sejahtera adalah sulitnya koordinasi sistem keluar masuk barang atau spare part di divisi gudang sehingga sistem keluar masuk barang yang tidak teratur mengakibatkan aktivitas proses produksi berjalan tidak maksimal dalam memproduksi batubara.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini memiliki lingkup pembahasan yang jelas, diperlukan suatu batasan masalah yaitu dibatasi pada permasalahan koordinasi sistem keluar masuk barang seperti pemesanan barang, pembelian barang, dan pemakaian barang. 1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah merancang dan membangun sistem informasi manajemen gudang dalam bentuk web aplikasi. Web aplikasi yang dirancang digunakan untuk mengelola sistem keluar masuk barang di divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera.

1.5. Manfaat Penelitian

Untuk memenuhi suatu unsur manfaat maka perlu ditentukan terlebih dahulu manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat seperti:

a. Pengelolaan sistem keluar masuk barang di divisi gudang dapat terkoordinir dengan baik dan teratur.

b. Pengelolaan sistem keluar masuk barang yang teratur menjadi solusi untuk menyediakan barang atau spare part yang dibutuhkan perangkat secara cepat. c. Meningkatkan kinerja divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera sebagai

(18)

3 1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini mengikuti uraian yang diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya. Dari pokok pokok permasalahan, sistematika penulisan dapat dibagi menjadi:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan akhir yang ingin dicapai, manfaat yang didapatkan akademik dan perusahaan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Menjelaskan teori dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat. Tinjuan pustaka dan landasan teori berisi kutipan atau pencantuman teori teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber.

BAB III METODE PENELITIAN

Menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Metode penelitian secara umum menjabarkan rancangan atau gambaran mengenai rangkaian penelitian yang dilakukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan proses kegiatan analisis yang diperoleh setelah menjalankan metode penelitian. Selanjutnya, Website yang dirancang dan dibangun dibahas pada bagian ini.

BAB V KESIMPULAN

(19)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (2005), sistem informasi adalah suatu sistem yang mengelola kerja suatu organisasi. Sistem informasi sangat diperlukan untuk mengelola kegiatan-kegiatan seperti transaksi harian, mendukung operasi, mengelola kegiatan yang bersifat manajerial, kegiatan yang digunakan untuk menentukan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dangan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutabri (2005), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian. Fungsi sistem informasi digunakan oleh organisasi untuk mengelola kegiatan yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi dan untuk mengelola kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial.

2.1.2. Manajemen Gudang

Manajemen logistik atau pergudangan memegang peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Barang yang disimpan di gudang bisa dalam bentuk bahan baku,barang setengah jadi, suku cadang. Produktivitas dan pelayanan gudang yang mengalami peningkatan menjadi faktor yang berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

(20)

5 Setiap pembelian dan pengolahan/pemakaian harus disertakan faktur sebagai bukti. Faktur berfungsi sebagai pertanggungjawaban dari setiap barang yang keluar dan masuk. Jika manajemen sistem kerja gudang tidak dilakukan dengan baik maka berdampak dengan kinerja perusahaan.

Gambar 2.1. Sistem Informasi Pergudangan

Menurut Donald J.Bowersok (2000), manajemen logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan terhadap pemindahan dan penyimpanan barang. Pengolahan terhadap pemindahan dan penyimpanan barang ini bertujuan untuk membuat suatu sistem logistik menjadi tertata rapi.

Menurut H. Subagya, MS (1996), Manajemen logistik adalah kegiatan-kegiatan dalam mengelola barang. Kegiatan ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemindaan, penyaluran, dan pemeliharaan. Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004), manajemen logistik merupakan kegiatan yang bertujuan mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam manajemen logistik meliputi kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pendistribusian, penyimpanan, dan pemeliharaan.

(21)

6 dari pengadaan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan, dan pengaturan pengelolaan.

2.1.3. Website

Aplikasi website adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan web browser melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet. Website merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung web browser (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, PHP, dan lainnya) dan bergantung pada browser tersebut untuk menampilkan aplikasi.

Aplikasi website menjadi populer karena kemudahannya dalam mengakses aplikasi. Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada banyak komputer klien merupakan alasan kunci popularitas aplikasi website.

Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file - filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman - halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web. (Gregorius, 2000, h:30).

Menurut Yuhefizar, Website merupakan metode untuk menampilkan informasi di internet, baik itu berupa teks, gambar, video & suara maupun interaktif memiliki keuntungan yang menghubungkan (link) dari dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui browser.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2005), website merupakan pendistribusian informasi yang dilakukan melalui pendekatan hyperlink yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain.

(22)

7 2.1.4. Internet

Menurut Lani Sidharta (1996), internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Sedangkan menurut Strauss, El-Ansary, Frost (2003) menerangkan internet adalah seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer-komputer dalam jaringan ini menyimpan file, seperti halaman web yang dapat diakses oleh seluruh jaringan komputer.

Dari pendapat beberapa ahli diatas, Pengertian internet adalah jaringan yang menghubungkan komputer ke komputer. Jaringan komputer ini yang menjadikan website dapat diakses.

2.1.5. World Wide Web

World Wide Web yang biasa disingkat WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut identifikasi sumber seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW dapat di ibaratkan sebuah perpustakaan yang berisi banyak buku. Buku-buku inilah yang menjadi sumber informasi. Dengan adanya WWW, pengguna dapat mencari informasi yang diinginkan pengguna melalui website.

2.1.6. Browser

Menurut Gustaf Pahala Frans, browser merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengoperasikan internet, terutama sebagai media untuk melakukan

browsing, surfing, dan melakukan aktivitas di dunia maya.

Sedangkan Menurut Lia Kuswayatno, browser adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuka website dengan cara mengisi alamat situs (link) pada kotak address.

(23)

8 2.1.7. Sistem Informasi Manajemen Gudang berbasis Website

Dalam jurnal Gunawan Susanto dan Sukardi (2011) yang berjudul sistem informasi rekam medis pada rumah sakit umum daerah (RSUD) Pacitan berbasis Web, sistem informasi rekam medis ditujukan untuk mendukung ketersediaan data informasi bagi manajemen dan pelaksanaan layanan. Sistem yang sedang berjalan menemui berbagai kendala dan permasalahan terutama pada pengolahan basis data. Sistem informasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan didukung basis data MySQL.

Dalam jurnal Sri Rahardjo dan Leli Safitri (2014) yang berjudul aplikasi

warehouse management system berbasis web menggunakan PHP dan MySQL, aplikasi ini menyajikan perancangan sistem manajemen gudang yang berupa barang masuk, barang keluar dan stok yang masih tersedia. Perancangan aplikasi menggunakan pemrograman PHP dan MySQL dengan menggunakan tools

XAMPP yang didalamnya telah tersedia Apache, PHP, dan MySQL.

Dalam jurnal Denis Firmansyah yang berjudul sistem informasi inventory

berbasis web pada gudang PT. Djarum Kendal, sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien karena masih menggunakan MS. Access dan masih single user. Dalam penelitiannya, metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan (R & D) Borg and Gall.

Sedangkan dalam jurnal Anggreawan, Amir hamzah, Catur Iswahyudi (2015) yang berjudul membangun sistem manajemen pergudangan menggunakan arsitektur three-tier, aplikasi yang digunakan di PT. Ungaran Sari Garment masih menggunakan satu komputer saja (stand alone) dan standar office tanpa ada database. Dengan kelebihan three-tier, sistem informasi yang dibangun dapat dibuat untuk manajemen gudang.

(24)

9

Table 2.1 Perbandingan jurnal

(25)

10

Dalam perancangan sistem informasi manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera, sistem informasi yang dibuat adalah website. Sistem informasi manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1) Memiliki fitur login.

(26)

11 3) Memiliki fitur input stok barang (stock barang).

4) Memiliki fitur pencatat pengeluaran barang. 5) Memiliki fitur melihat stok barang.

6) Memiliki fitur laporan untuk melihat barang yang masuk dan keluar. 2.2. Landasan Teori

2.2.1. Arsitektur Sistem Informasi

Arsitektur yang digunakan dalam sistem informasi manajemen gudang PT. Bina Bara Sejahtera adalah three-tier atau client-side. Arsitektur three-tier

merupakan pemodelan yang menggunakan fungsi client dan server. Pemodelan

three-tier pada sistem informasi PT Bina Bara Sejahtera, satu komputer dijadikan server yang bertugas memberikan layanan-layanan kepada komputer-komputer lainnya yang disebut client.

Dalam perancangan sistem informasi manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera, sistem informasi yang dibuat adalah website. Sistem informasi manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera yang dirancang menggunakan three-tier dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Penggunaan arsitektur three-tier (Client-Server-RDBMS).

2) Penggunaan tools XAMPP versi 3.2.1 (Apache-PHP-MySQL). 3) Bahasa pemrograman PHP versi 5.6.3.

4) Database menggunakan MySQL versi 5.0

5) Penggunaan Apache versi 2.4.10 sebagai web server. 6) Desain tampilan menggunakan CSS

7) Penggunaan JavaScript agar tampilan lebih friendly.

Arsitektur three-tier terdiri dari 3 bagian yaitu presentation tier, application tier, dan Data tier. Pada presentation tier, client yang bertugas menampung data-data dari client berhubungan dengan application tier. Selanjutnya, Application tier

(27)

12 Penerapan arsitektur three-tier pada sistem informasi manajemen gudang PT. Bina Bara Sejahtera memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan penerapan arsitektur three-tier adalah:

1) Kemudahan dalam manajemen sistem informasi.

2) Client lebih dari satu komputer sehingga cepat dalam manajemen sistem informasi.

3) Meningkatkan konsistensi data-data yang disimpan. 4) Meningkatkan integrity data-data yang disimpan.

5) Biaya yang dikeluarkan sedikit dalam pengembangan three-tier.

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Infromasi PT. Bina Bara Sejahtera

2.2.2. Client-Server

(28)

13 Dalam model klien-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah tetapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkan kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Gambar 2.2. Client-Server Architecture

Kelebihan dari client server yaitu terpusat, kapabilitas, dan fleksibel. Kelebihan yang dimiliki client server membuat implementasi dari suatu sistem mudah terintegrasi dan memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem yang menerapkan arsitektur client server.

2.2.3. Three-tier

(29)

14 ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan dari arsitektur 2-Tier architecture yakni keterbatasan dalam menangani proses kerja pada business rules.

Perancangan web aplikasi menggunakan arsitektur three-tier yang terdiri dari presentation tier, application tier, dan data tier. Presentation tier terdiri dari HTML, JavaScript, dan CSS. Application tier menggunakan XAMPP yang terdiri dari Apache, PHP, dan PHPMyAdmin. Sedangkan untuk Data tier menggunakan database MySQL.

Gambar 2.3 3-Tier Architecture menurut Channu Kambalyal

2.2.4. XAMPP

Menurut Riyanto (2015:3), XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL yang dijalankan dikomputer secara lokal. XAMPP berperan sebagai web server

pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu Anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website

tanpa harus online atau terakses dengan internet.

(30)

15 2.2.5. PHP

Menurut Abdul kadir (2008:2), PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di dalam server. Hasilnya dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan (request) suatu halaman web

oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau yang biasa dikenal dengan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server.

Selanjutnya, web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser.Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode dan menampilkan ke layar pemakai.

Gambar 2.3. Skema PHP

2.2.6. MySQL

(31)

16 Ketika aplikasi yang dibuat membutuhkan informasi yang cukup banyak dan kompleks maka perlu adanya suatu tempat untuk menyimpan berbagai informasi atau data yang dibutuhkan secara terstruktur menggunakan database. Penggunaan database dimaksudkan agar informasi yang ditampilkan dapat lebih fleksibel. Data terbaru dapat diakses oleh pengunjung dan terdokumentasi dengan baik. Oleh karena itu, peran MySQL sangat diperlukan sebagai sistem manajemen

database.

Penggunaan MySQL sebagai basis data mempunyai beberapa keistimewaan atau keuntungan. Berikut merupakan keistimewaan atau keuntungan menggunakan MySQL:

1) Portabilitas: MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2) Perangkat lunak sumber terbuka (open source): MySQL didistribusikan sebagai

opensource sehingga dapat digunakan secara gratis.

3) Multi-pengguna: MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4) Performance tuning: MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5) Ragam tipe data: MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti

signed or unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6) Perintah dan Fungsi: MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam perintah (query).

7) Keamanan: MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti password

yang terenkripsi.

(32)

17 baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabel nya.

9) Konektivitas: MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau named pipes (NT).

10)Antarmuka: MySQL memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

11)Klien dan Peralatan: MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

12)Struktur tabel: MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya.

2.2.7. Apache

Apache adalah salah satu nama dari web server yang bertanggungjawab mengelola request-request dan response-response dari HTTP. Apache bersifat

open sources dan dengan alasan ini apache menjadi web server yang sering dipakai oleh developer-developer perancang website.

Menurut Firdaus (2007:5), Apache adalah server web yang merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NSCA HTTPd sekitar tahun 1995.

Apache merupakan tulang punggung permintaan yang dikirim oleh client

menggunakan browser dan mengelola paket-paket yang dikirimkan oleh client.

2.2.8. CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Bunafit Nugroho (2014:1), Cascanding Style Sheet adalah bahasa

(33)

18 2.2.9. JavaScript

Menurut Betha (2012:267), JavaScript adalah modifikasi dari bahasa C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dan bahasa ini sudah disediakan oleh

browser yang digunakan oleh pengguna. Kode JavaScript disisipkan dalam halaman web menggunakan tag script dan biasanya digunakan untuk suatu kebutuhan yang bersifat client side.

(34)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Prosedur Penelitian

Dalam pengembangan sistem dibutuhkan suatu metode yang berfungsi sebagai acuan atau prosedur dalam mengembangkan suatu sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah metode Software Development Live Cycle (SDLC) model waterfall.

(35)

20 Alasan penulis menggunakan metode model waterfall adalah model

waterfall merupakan model dalam SDLC yang simpel dan mudah untuk dipahami maupun digunakan dalam pengembangan suatu sistem. Model waterfall memiliki beberapa proses atau tahap dalam merancang sistem. Setiap proses atau tahap model waterfall memiliki input yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam model waterfall meliputi tahapan-tahapan seperti analisis, design, implementasi, evaluasi, perbaikan, dan

development. Tahap-tahap model waterfall yang digunakan menjadi acuan atau prosedur penelitian yang penulis lakukan.

Analisis merupakan tahap yang dilakukan untuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sistem. Analisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sistem meliputi kebutuhan seperti data-data barang di gudang, fitur apa saja yang diperlukan, bagaimana proses sistem berjalan, dan lainnya.

Design bertujuan untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem dibangun.

System Design menjelaskan bentuk atau design dari sistem yang dirancang dan membantu dalam menjelaskan spesifikasi hardware dan arsitektur dari sistem.

Implementation merupakan proses pembuatan sistem dan nantinya saling berintegrasi dengan tahap selanjutnya. Proses implementation dibuat berdasarkan hasil dari tahap Requirement Analysis dan System Design.

Testing / Integration merupakan tahap yang dilakukan untuk melakukan uji coba terhadap tahap implementation yang telah dilakukan. Testing / Integration

bertujuan untuk mengetahui kualitas sistem dan mencari apakah sistem siap atau tidak untuk digunakan divisi gudang.

Deployment merupakan tahap yang dilakukan setelah proses testing /

integration. Setelah functional dan nonfunctional testing telah selesai dilakukan,

(36)

21

Maintenance merupakan proses perawatan sistem setelah sistem dirilis. Dalam Skripsi ini, penulis membatasi pada tahap ini karena tahap ini berada diluar batasan masalah.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Dalam penelitian yang bertujuan untuk merancang sistem informasi divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera, alat-alat yang digunakan dalam mencari bahan adalah:

1) Laptop Acer Aspire V5-471 G. 2) Microsoft Word 2013.

3) Microsoft Excel 2013. 4) Microsoft Visio 2013. 5) Buku Tulis.

Sedangkan dalam perancangan sistem informasi manajemen gudang PT. Bina Bara Sejahtera digunakan alat-alat atau framework seperti:

1) Laptop Acer Aspire V5-471 G. 2) XAMPP versi 3.2.1

3) Apache versi 2.4.10 4) PHP versi 5.6.3 5) MySQL versi 5.0

6) Unified Modeling Language (UML). 7) Entity Relational Database (ERD).

(37)

22

3.2.2. Bahan

Untuk mendukung proses penelitian, bahan-bahan yang digunakan berupa data-data seperti:

1) Data Primer

Data primer adalah data-data yang diperoleh dalam proses eksperimen atau pengujian lab. Data ini diperoleh langsung tanpa perantara seperti dokumen atau lainnya. Data ini didapatkan langsung dari pihak pertama yaitu divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera melalui survei dan observasi. Data primer dalam penelitian diperlukan sebagai bahan yang digunakan untuk merancang bagaimana sistem berjalan dan algoritme yang dipakai. Data primer yang digunakan dalam penelitian berupa data seperti:

a. Sistem kerja Divisi Gudang PT. Bina Bara Sejahtera. b. Data-data barang yang disimpan di dalam gudang. c. Data-data spesifikasi perangkat divisi gudang. d. Tata letak gudang.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh secara tidak langsung atau data-data yang didapatkan melalui perantara seperti dokumen atau penelitian sebelumnya. Data sekunder diperlukan dalam penelitian sebagai bahan yang digunakan untuk mendukung perancangan sistem yang dibuat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian berupa data seperti:

a. Data-data transaksi dari faktur.

(38)

23

3.3. Analisis Kebutuhan Sistem

Tahap pertama dalam metode penelitian adalah analisis masalah dan kebutuhan sistem. Sesuai penjelasan pada BAB 1, Masalah yang dihadapi Divisi Gudang PT. Bina Bara Sejahtera adalah sulitnya manajemen sistem keluar masuk barang pada gudang sehingga menghambat proses produksi. Perangkat produksi yang sangat banyak menyebabkan divisi gudang kesulitan dalam melayani setiap perangkat yang membutuhkan perawatan atau penggantian spare part.

Berdasarkan analisis masalah tersebut, Divisi Gudang PT. Bina Bara Sejahtera membutuhkan sistem yang dapat mengolah atau manajemen sistem keluar masuk barang pada gudang. Sistem keluar masuk barang di gudang meliputi proses seperti pemesanan barang, pembelian barang, pengeluaran barang, dan laporan barang yang keluar dan masuk setiap bulannya. Kebutuhan sistem yang diperlukan divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera adalah:

1) Halaman untuk login.

2) Halaman dashboard yang berisi semua fitur yang ada di dalam sistem. 3) Halaman untuk mencatat pemesanan barang.

4) Halaman untuk mencatat pembelian barang. 5) Halaman untuk mencatat pengeluaran barang.

6) Halaman untuk mencatat data-data unit operasional atau perangkat produksi. 7) Halaman untuk mencatat data-data supplier.

8) Halaman untuk melihat stok barang di gudang.

9) Halaman untuk laporan barang yang keluar dan masuk setiap bulannya.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Studi Lapangan

1) Observasi

(39)

24 Alasan penulis menggunakan teknik observasi adalah data-data yang terkadang mempunyai bahasa teknologi tidak dimengerti oleh orang-orang di divisi gudang. Untuk mendapatkan data-data yang berbahasa teknologi, diperlukan teknik observasi yaitu pengumpulan data secara langsung tanpa melibatkan orang-orang di divisi gudang.

Observasi dilakukan langsung di lingkungan kerja divisi gudang. Hasil observasi yang didapatkan adalah gambaran tentang sistem dan prosedur yang sedang berjalan di divisi gudang dan permasalahan-permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan sistem keluar masuk barang di gudang.

2) Wawancara

Pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan data-data yang hanya diketahui oleh sumber data atau narasumber.

Alasan penulis menggunakan teknik wawancara adalah untuk melengkapi data-data yang tidak didapatkan melalui proses observasi. Data-data yang bersifat privasi atau hanya diketahui oleh narasumber seperti proses pemesanan, pembelian, dan pengeluaran tidak dapat didapatkan secara maksimal melalui proses observasi. Dalam perancangan sistem, penulis membutuhkan data-data tersebut untuk perancangan database. Dengan alasan ini, pengumpulan data membutuhkan sumber atau narasumber yang bisa memberikan data-data yang bersifat privasi atau hanya diketahui oleh narasumber.

Wawancara dilakukan kepada bapak Yunus M

(40)

25

3.4.2. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Pengumpulan data dengan studi pustaka mengambil sumber-sumber data melalui studi pustaka seperti buku dan website. Referensi dalam penyusunan skripsi yang digunakan penulis dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.4.3. Literatur Sejenis

Penulis juga melakukan literatur sejenis sebagai bahan perbandingan untuk mendapatkan data. Sumber literatur sejenis yang digunakan penulis ada empat jurnal yang terdapat pada BAB 2. Tujuan dari literatur sejenis ini adalah sebagai perbandingan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis lakukan.

3.5. Rancangan Sistem

Perancangan sistem divisi gudang PT. Bina Bara Sejahtera terbagi menjadi perancangan sistem dan perancangan database. Penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk perancangan sistem. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, mendeskripsikan, dan membangun sistem perangkat lunak.

Sedangkan dalam perancangan database penulis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk digunakan beberapa notasi dan simbol.

3.5.1. Arsitektur

Arsitektur yang digunakan dalam sistem informasi manajemen gudang PT. Bina Bara Sejahtera menggunakan arsitektur three-tier atau client-side. Alasan penggunaan arsitektur three-tier adalah penggunaan arsitektur three-tier

(41)

26 tingkatan tier yakni presentation tier, application tier, dan data tier, proses coding

dapat dikerjakan berdasarkan setiap tier-nya. Kemudahan ini memberikan keuntungan dalam mencari kesalahan-kesalahan yang terjadi di sistem. Arsitektur yang digunakan dalam perancangan sistem adalah:

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem Infromasi PT. Bina Bara Sejahtera

Presentation tier mengelola coding-coding yang berhubungan dengan tampilan interface. Semua coding yang berhubungan dengan interface berada di

presentation tier seperti coding HTML, coding CSS, coding JavaScript.

Dalam perancangan sistem, tool XAMPP berada pada Application tier. Application tier mengelola semua coding yang berhubungan dengan sistem yang berjalan. Pada tingkatan ini, semua coding bertugas sebagai jembatan antara

Application tier dan Data tier.

(42)

27

3.5.2. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang disediakan sistem. Dalam rancangan sistem, Use Case Diagram digunakan untuk menjelaskan semua fungsi yang harus dimiliki sistem. Use Case Diagram

yang digunakan dalam perancangan sistem terdiri dari fungsi login, fungsi pemesanan barang, fungsi input barang, fungsi pengeluaran barang, fungsi melihat stok gudang, dan fungsi laporan.

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Use Case Diagram diatas menjelaskan semua fungsi-fungsi yang harus dimiliki dalam perancangan sistem. Fungsi login digunakan sebagai authentication

(43)

28 mencatat semua proses barang yang digunakan atau barang yang keluar dari gudang. Fungsi stok gudang digunakan untuk melihat ketersediaan barang di gudang. Jika stok barang kosong maka dilakukan fungsi pemesanan. Dan terakhir adalah fungsi laporan yang digunakan untuk melihat barang yang keluar dan masuk setiap bulannya.

3.5.3. Activity Diagram

Dalam perancangan sistem, penulis menggunakan activity diagram untuk menjelaskan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam sistem. Aktivitas yang dilakukan sistem terdiri dari aktivitas seperti aktivitas pengadaan barang, aktivitas pengeluaran barang, dan aktivitas laporan.

Aktivitas pengadaan barang adalah aktivitas yang terjadi ketika divisi gudang melakukan aktivitas pemesanan dan penerimaan barang. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan unit, tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan pemesanan terlebih dahulu berdasarkan faktur permintaan barang yang dikirim dari tambang.

(44)

29 Berdasarkan aktivitas diagram, divisi gudang mengisi data-data atau mencatat pemesanan pada website di halaman pemesanan. Setelah mengisi data-data divisi gudang membuat daftar barang yang dipesan berdasarkan kode pemesanan dan selanjutnya diajukan kepada pemimpin untuk mendapatkan persetujuan. Jika telah mendapat persetujuan dari pemimpin, aktivitas selanjutnya adalah membayar barang yang telah di pemesanan. Berdasarkan kode pemesanan yang telah dibayar, barang yang dibeli dicatat ke dalam database dengan mengisi data-data pembelian pada website di halaman penerimaan barang. Barang yang telah dibeli selanjutnya dimasukkan ke dalam gudang dan melakukan update data pada stok gudang.

Aktivitas pengeluaran barang adalah aktivitas yang terjadi ketika divisi gudang melakukan aktivitas pengeluaran barang. Pengeluaran barang dilakukan ketika perangkat tertentu membutuhkan barang untuk proses kinerjanya.

Gambar 3.5 Activity Diagram Pengeluaran Barang

(45)

30 dahulu. Jika stok barang yang dibutuhkan tidak ada maka aktivitas pengeluaran dialihkan ke aktivitas pengadaan barang terlebih dahulu untuk melakukan pemesanan dan pembelian barang. Jika stok barang yang dibutuhkan tersedia, aktivitas pengeluaran barang dicatat ke dalam database dengan mengisi data-data pada website dan selanjutnya berdasarkan barang yang dipakai maka otomatis stok barang ter-update secara otomatis.

Aktivitas terakhir yang terjadi pada sistem adalah aktivitas laporan. Aktivitas yang terjadi adalah aktivitas melihat daftar pengeluaran dan pembelian barang yang terjadi berdasarkan rentan waktu yang dipilih.

Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan

(46)

31

3.5.4. Sequence Diagram

Berdasarkan use case diagram, terdapat enam fitur atau aksi yang terjadi pada sistem. Untuk menjelaskan enam fitur tersebut, penulis menggunakan

sequence diagram.

Sequence diagram login menggambarkan alur sistem dari fitur login. Ketika aksi login terjadi, sistem melakukan request dan mengirimkan data-data username dan password. Selanjutnya, data ini diproses dan dilakukan validasi atau pengecekan berdasarkan data di dalam database. Data yang diproses menentukan berhasil atau tidaknya fungsi login yang terjadi.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Login

(47)

32 Gambar 3.8 Sequence Diagram Pemesanan

Setelah melakukan pemesanan, aksi yang harus dilakukan selanjutnya adalah aksi penerimaan. Setelah mendapatkan persetujuan pemimpin untuk membeli pesanan barang, aksi penerimaan diproses untuk mencatat setiap pembelian barang yang dilakukan divisi gudang.

(48)

33

Sequence Diagram pengeluaran menjelaskan alur sistem dalam melakukan fitur pemesanan barang. Ketika aksi pengeluaran dilakukan, klien mengirimkan data-data untuk melakukan proses pengecekan ketersediaan stok barang di gudang. Ketika barang yang dibutuhkan tersedia maka fitur pengeluaran dapat diproses dengan mengirimkan data-data untuk diproses oleh sistem.

Gambar 3.10 Sequence Diagram Pengeluaran

Sequence diagram yang selanjutnya adalah sequence diagram laporan.

Sequence diagram laporan memiliki dua sequence yaitu sequence laporan untuk penerimaan barang dan sequence untuk penggunaan barang. Ketika melakukan aksi laporan, pengguna memilih aksi laporan terlebih dahulu yang ingin diproses. Setelah memilih sequence, sistem selanjutnya membutuhkan data-data tanggal. Data-data tanggal yang dibutuhkan yaitu tanggal mulai pencarian dan tanggal akhir pencarian. Setelah mengirim data-data tanggal, sistem memproses dan menampilkan daftar laporan yang diinginkan pengguna dalam bentuk tabel pada

(49)

34 Gambar 3.12 Sequence Diagram Laporan

Sequence diagram yang terakhir adalah sequence diagram untuk melihat stok barang. Diagram ini menggambarkan alur sistem yang terjadi ketika melakukan fungsi untuk melihat stok barang.

(50)

35

3.5.5. Class Diagram

Class diagram adalah salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Diagram ini memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut. Class Diagram yang digunakan dalam perancangan sistem adalah:

Gambar 3.13 Class Diagram

Class diagram yang digunakan dalam perancangan sistem diatas menjelaskan hubungan antara variable dan class . Pada class supplier, variable

yang ada digunakan untuk melakukan fungsi seperti melihat supplier, menambah

supplier, menghapus supplier dan mengubah informasi tentang supplier.

(51)

36 pesanan, dan mencetak faktur pesanan. Class pesanan mempunyai hubungan dengan class supplier. Hubungan kedua class ini adalah association atau dapat diartikan dengan satu proses pesanan dapat berhubungan dengan banyak supplier.

Class pembelian digunakan untuk melakukan fungsi pembelian seperti menambah pembelian, mengubah stok barang, menambah stok barang, dan mencetak faktur pembelian. Ketika fungsi pembelian di dijalankan pada sistem, fungsi seperti menambah stok barang di gudang atau mengubah stok barang di gudang dijalankan secara otomatis. Class pembelian mempunyai hubungan

composition atau dapat diartikan dengan instance yang dimiliki class pembelian yaitu kode pemesanan adalah bagian dari atau part of class pembelian. Class

pembelian tidak dapat dioperasikan tanpa melakukan operasi pada class pemesanan terlebih dahulu.

Class gudang adalah class yang berisi data-data barang di gudang dan mempunyai fungsi seperti melihat stok barang di gudang dan mengubah stok barang di gudang. Class gudang memiliki hubungan aggregation dengan class

pembelian dan class pemakaian. Hubungan ini diartikan sebagai kedua class yaitu

class pembelian dan class pemakaian harus melakukan pemeriksaan stok barang atau ketersediaan barang terlebih dahulu dimana fungsi pemeriksaan barang terdapat pada class gudang.

Class Pemakaian adalah class yang digunakan untuk melakukan fungsi pengeluaran barang seperti fungsi menambah pengeluaran barang dan fungsi mengubah stok barang di gudang. Class pemakaian mempunyai hubungan

association dengan class unit operasi. Hubungan antara class dapat diartikan satu operasi pemakaian dapat digunakan untuk banyak unit operasi atau perangkat.

Class user adalah class mengelola data-data pengguna sistem. Class ini mempunyai fungsi seperti fungsi melihat user dan fungsi mengubah data user.

Selain itu, class user juga mempunyai fungsi untuk melakukan proses

(52)

37

3.5.6. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Penggunaan ERD dalam perancangan sistem bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara tabel dengan tabel yang ada di dalam database. ERD yang digunakan dalam perancangan sistem adalah:

Gambar 3.14 Entity Relationship Diagram

Entitas barang yang di pesanan menyimpan data-data yang berhubungan dengan proses barang pemesanan barang. Pada entitas pesanan, terdapat atribut id supplier yang merupakan foreign key dari entitas supplier. Entitas pesanan mempunyai hubungan One-to-Many atau dapat diartikan dengan satu data proses pesanan dapat berhubungan dengan banyak data supplier.

(53)

38 entitas ini adalah One-to-One atau dapat diartikan dengan satu barang yang dipesan hanya berhubungan dengan satu data pembelian.

Entitas gudang menyimpan data-data barang yang ada di dalam gudang. Entitas gudang juga digunakan untuk menentukan stok barang yang ada di dalam gudang. Entitas gudang mempunyai hubungan dengan entitas pembelian yaitu One-to-One atau dapat diartikan sebagai satu barang pembelian berhubungan dengan satu barang di gudang yang mempunyai kesamaan data yaitu kode barang.

Entitas pemakaian menyimpan data-data yang berhubungan dengan pemakaian barang yang ada di dalam gudang. Entitas pemakaian mempunyai hubungan dengan entitas gudang yaitu One-to-Many atau dapat diartikan satu barang di gudang dapat digunakan untuk banyak data pemakaian.

Entitas unit operasi menyimpan data-data yang berhubungan dengan perangkat produksi seperti data kode unit, data merek unit, data nomor polisi, dan data deskripsi unit. Entitas unit operasi mempunyai hubungan dengan entitas pemakaian yaitu One-to-Many atau dapat diartikan satu data unit operasi dapat berhubungan dengan banyak kode pemesanan atau perangkat.

Entitas index gudang menyimpan data-data mengenai kode tata letak gudang. Barang-barang yang disimpan di dalam gudang mempunyai kode-kode untuk tata letak gudang. Setiap barang yang disimpan harus disertakan data mengenai kode index. Entitas index mempunyai hubungan dengan entitas gudang yaitu One-to-Many atau dapat diartikan dengan satu data kode index dapat mempunyai banyak data barang dan sebaliknya banyak barang di gudang hanya memiliki satu kode index gudang.

(54)

39

3.6. Rancangan Antarmuka

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Login

Gambar 3.15 menunjukkan rancangan antarmuka halaman login. Halaman terdiri dari dua textbox yaitu username dan password dan satu button untuk melakukan proses authentication.

(55)

40 Gambar 3.16 menunjukkan rancangan antarmuka halaman dashboard. Halaman terdiri dari dua bagian yaitu bagian menu di kiri dan menu utama. Setiap menu mempunyai fitur-fitur yang berbeda dan menggunakan link untuk menuju halaman berikutnya ketika pengguna melakukan klik pada menu yang dipilih. Pada menu bagian kiri dirancang untuk mempermudah pengguna sistem mengganti fitur secara langsung tanpa harus kembali ke halaman dashboard lagi. Pada bagian atas terdapat dropdown atau select yang digunakan untuk menuju halaman ganti

password dan logout.

Gambar 3.17 Rancangan Halaman view pemesanan

(56)

41 Gambar 3.18 Rancangan Halaman insert & edit pemesanan

Gambar 3.18 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk menambah pemesanan barang. Pada halaman terdapat enam textbox dan dua button

yaitu button daftar untuk melakukan proses tambah pemesanan barang dan button reset untuk membersihkan isi textbox.

(57)

42 Gambar 3.19 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk halaman penerimaan atau pembelian barang. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data pemesanan barang yang telah dilakukan. Semua data pemesanan barang yang belum dibeli maka ditampilkan ke dalam tabel. Untuk membeli barang pemesanan, pengguna melakukan klik link tambah pada data barang yang dipilih. Setelah memilih barang yang ingin dibeli, halaman penerimaan atau pembelian ditampilkan. Gambar 3.20 menunjukkan rancangan antarmuka halaman tambah data penerimaan atau pembelian barang. Pada gambar 3.20 terdapat tiga textbox

aktif dan delapan textbox tidak aktif yang mempunyai tujuan agar data pemesanan tidak berubah ketika melakukan input data pembelian. Hal ini bertujuan menjaga integritas data pembelian dan pemesanan. Pada gambar 3.20 terdapat dua button

yaitu button daftar untuk melakukan proses tambah pemesanan barang dan button reset untuk membersihkan isi textbox.

(58)

43 Gambar 3.21 Rancangan Halaman Pengeluaran Barang

Gambar 3.21 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk pengeluaran barang. Pada halaman terdapat tabel yang berisi daftar barang-barang yang ada di gudang beserta stok barang. Ketika memilih data barang yang ingin diproses untuk pengeluaran barang, halaman form tambah pengeluaran barang ditampilkan seperti pada gambar 3.22.

(59)

44 Gambar 3.23 Rancangan Halaman Stok gudang

Gambar 3.23 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk melihat stok gudang. Pada halaman terdapat tabel yang berisi daftar barang-barang yang ada di gudang beserta stok barang.

(60)

45 Pada gambar 3.24 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk melihat laporan barang yang masuk dan barang yang keluar. Pada halaman terdapat dua textbox yang digunakan untuk menentukan tanggal mulai pencarian dan tanggal akhir pencarian. Pada halaman juga terdapat satu button untuk melakukan proses melihat laporan berdasarkan tanggal yang di pilih pengguna sistem dan tabel yang berisi data-data laporan yang diproses.

Gambar 3.25 Rancangan Halaman Catatan

Pada gambar 3.25 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk fitur catatan. Pada halaman terdapat daftar catatan yang dibuat pada menu kiri. Ketika pengguna memilih atau melakukan klik pada judul, secara otomatis textbox judul dan textbox isi catatan menampilkan data catatan sesuai dengan judul yang dipilih pada bagian daftar catatan kolom sebelah kiri. Pada halaman juga terdapat button

(61)

46 Gambar 3.26 Rancangan Halaman Tambah Catatan

Pada gambar 3.27 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mengelola data supplier. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-data

supplier. Pada halaman terdapat link tambah data supplier yang menampilkan halaman tambah data supplier jika diklik dan dapat dilihat pada gambar 3.28.

(62)

47 Gambar 3.28 Rancangan Halaman Tambah Supplier

(63)

48

Pada gambar 3.29 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mengelola data unit operasional atau perangkat. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-dataperangkat. Pada halaman terdapat link tambah data perangkat yang menampilkan halaman tambah data perangkat jika diklik dan dapat dilihat pada gambar 3.30.

Gambar 3.30 Rancangan Halaman Tambah Unit Operasional

Pada gambar 3.31 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mengelola data index gudang. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-data

(64)

49 Gambar 3.31 Rancangan Halaman Index Gudang

(65)

50 Gambar 3.33 Rancangan Halaman Cetak Pemesanan (pdf)

Pada gambar 3.33 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mencetak faktur pemesanan. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-data pemesanan yang telah di input ke dalam database.

(66)

51

Pada gambar 3.34 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mencetak faktur pembelian. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-data pembelian yang telah di input ke dalam database.

Gambar 3.35 Rancangan Halaman Cetak Pemakaian (pdf)

Pada gambar 3.35 menunjukkan rancangan antarmuka halaman untuk mencetak faktur pemakaian. Pada halaman terdapat tabel yang berisi data-data pemakaian yang telah di input ke dalam database. Dan terakhir adalah gambar 3.36 untuk rancangan antarmuka ganti password.

(67)

52 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan Sistem

4.1.1. Perangkat Keras yang Digunakan

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan website

manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera adalah (Tabel 4.1): Table 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat Keras Spesifikasi

Processor -2367M CPU @ 1.40 GHz

RAM 4.00 GB

Hard disk 500 GB

VGA Intel ® HD Graphics 3000 Memory 2 GB Monitor

Mouse Logitech

Keyboard Logitech 4.1.2. Perangkat Lunak yang Digunakan

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan website

manajemen gudang di PT. Bina Bara Sejahtera adalah (Tabel 4.2): Table 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak Spesifikasi

Sistem Operasi Windows 10 Pro Bahasa Pemrograman PHP versi 5.6.3

(68)

53 IDE SubLime Text versi 3

Web Browser Google Chrome, Mozilla Firefox

4.2. Pembahasan Basis Data

Basis data atau database yang digunakan dalam pembuatan website

manajemen gudang adalah MySQL versi 5.0. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa table yang digunakan website seperti table pemesanan,

table pembelian, table pemakaian, table gudang, table catatan, tablesupplier, table

unit operasional, tableuser login, dan table index gudang.

4.2.1. Table Pemesanan

Untuk menyimpan data-data pemesanan yang dilakukan, database

membutuhkan table pemesanan yang berisi field atau atribut seperti kode pemesanan, tanggal pemesanan, kode barang, nama barang, harga, quantity, total,

id supplier, dan is_buy. Field id supplier berisi informasi mengenai data supplier

berdasarkan referensi dari table supplier. Field is_buy adalah atribut yang bertujuan untuk membedakan pemesanan yang telah dibeli dengan pemesanan yang belum dibeli. Field is_buy hanya mempunyai dua record yaitu 0 untuk pemesanan yang belum dibeli dan 1 untuk pemesanan yang telah dibeli.

Table 4.3 Table Pemesanan

CREATETABLEIF NOT EXISTS `pemesanan`(

`ID_PESAN` int NOT NULL AUTO_INCREMENT, `KODE_PEMESANAN` varchar(30) NOT NULL, `TGL_PESAN` dateNOT NULL, `KODE_BARANG` varchar(30) NOT NULL, `NAMA_BARANG` varchar(40) NOT NULL, `HARGA` bigint NOT NULL, `QUANTITY` int NOT NULL, `TOTAL` bigint NOT NULL, `ID_SUPPLIER` int NOT NULL, `IS_BUY` int NOT NULL DEFAULT '0', PRIMARY KEY (ID_PESAN), FOREIGNKEY (ID_SUPPLIER) REFERENCES supplier(ID_SUPPLIER)

(69)

54 4.2.2. Table Pembelian

Untuk menyimpan data-data pembelian, database membutuhkan sebuah

table pembelian. Table pembelian mempunyai relasi dengan table pemesanan yaitu

many-to-one atau banyak data dari table pemesanan berhubungan dengan satu data dari table pembelian. Table pembelian mempunyai beberapa field atau atribut yaitu

id pembelian, kode pembelian, tanggal pembelian dan id pemesanan. Atribut id

pemesanan berisi informasi mengenai data-data pemesanan berdasarkan referensi dari table pemesanan.

Table 4.4 Table Pembelian

CREATETABLEIF NOT EXISTS `pembelian`(

`ID_PEMBELIAN` int NOT NULL AUTO_INCREMENT, `KODE_PEMBELIAN` varchar(30) NOT NULL, `TGL_PEMBELIAN` date NOT NULL,

`ID_PESAN` int NOT NULL, PRIMARY KEY (ID_PEMBELIAN),

FOREIGN KEY (ID_PESAN) REFERENCES pemesanan(ID_PESAN)) 4.2.3. Table Pemakaian

Untuk menyimpan data-data pemakaian, database membutuhkan sebuah

table pemakaian. Table pemakaian mempunyai relasi dengan table gudang yaitu

one-to-many atau satu data dari table pemakaian dapat berhubungan dengan banyak data dari table gudang. Selain itu, table pemakaian juga mempunyai relasi dengan

(70)

55 Table 4.5 Table Pemakaian

CREATETABLEIF NOT EXISTS `pemakaian`(

`ID_PEMAKAIAN` int NOT NULL AUTO_INCREMENT, `KODE_PEMAKAIAN` varchar(30) NOT NULL, `TGL_PEMAKAIAN` date NOT NULL,

`KODE_BARANG` varchar(30) NOT NULL, `ID_UNIT` int NOT NULL,

`NAMA_BARANG` varchar(40) NOT NULL, `QUANTITY` int NOT NULL,

PRIMARY KEY (ID_PEMAKAIAN),

FOREIGN KEY (ID_UNIT) REFERENCES unit_operasional(ID_UNIT) )

4.2.4. Table Gudang

Untuk menyimpan data-data gudang, database membutuhkan sebuah table

gudang. Table gudang berisi informasi mengenai ketersediaan barang yang ada di dalam gudang. Table gudang mempunyai beberapa atribut yaitu id gudang, kode barang, nama barang, quantity, dan id index. Atribut id index berisi informasi mengenai data-data index gudang berdasarkan referensi dari table index gudang. Pada atribut quantity atau stok, record stokberubah secara otomatis setiap proses pembelian barang dan pemakaian barang dilakukan.

Table 4.6 Table Gudang

CREATETABLEIF NOT EXISTS `gudang`( `ID_GUDANG` int NOT NULL AUTO_INCREMENT, `KODE_BARANG` varchar(30) NOT NULL, `NAMA_BARANG` varchar(40) NOT NULL, `QUANTITY` int NOT NULL,

`ID_INDEX` int,

PRIMARY KEY (ID_GUDANG),

(71)

56 4.2.5. Table Catatan

Untuk menyimpan data-data catatan, database membutuhkan sebuah table

catatan. Table catatan berisi informasi mengenai catatan yang dibuat oleh pengguna sistem. Table catatan mempunyai beberapa field yaitu id catatan, judul catatan, isi, dan tanggal pembuatan catatan. Pada record atribut tanggal, record mempunyai

default value current_timestamp atau record diisi secara otomatis ketika sistem membuat record baru.

Table 4.7 Table Catatan

CREATETABLEIF NOT EXISTS `catatan`(

`ID_CATATAN` int NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`JUDUL` varchar(50) NOT NULL DEFAULT 'CATATAN BARU', `ISI` text NOT NULL,

`TGL` timestamp NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP,

PRIMARY KEY (ID_CATATAN) )

4.2.6. Table Supplier

Untuk menyimpan data-data supplier, database membutuhkan sebuah table supplier. Table supplier berisi informasi mengenai data-data supplier atau sumber untuk melakukan pemesanan barang. Table supplier mempunyai relasi many-to-one dengan table pemesanan dan dapat diartikan satu atau banyak data dari table supplier berhubungan dengan satu data dari table pemesanan.

Table 4.8 Table Supplier

CREATETABLEIF NOT EXISTS `supplier`(

Gambar

Gambar 3.1  Flowchart Prosedur Penelitian
Gambar 3.2  Arsitektur Sistem Infromasi PT. Bina Bara Sejahtera
Gambar 3.3  Use Case Diagram
Gambar 3.4  Activity Diagram Pengadaan Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Web ini berisikan layanan informasi seputar musik dan artis, mulai dari informasi lengkap mengenai data artis, deretan tangga lagu, album dan video yang sedang

Dikarenakan web server dirancang untuk menampilkan data, dimulai dari teks, hypertext, gambar, yang merupakan keunggulan dari web sehingga web tidak hanya dapat diterima

Aplikasi tersebut mempunyai fitur seperti pengolahan data barang, pengolahan data supplier , pengelolaan data jenis, pengelolaan data satuan, melihat data transaksi,

Dari pemodelan dengan use case diagram di atas dapat diketahui bahwa aktor Karyawan sebagai aktor utama berperan aktif untuk mengisi progres pada proyek yang

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diupayakan untuk menerapkan sistem aplikasi khusus untuk pengelolaan jasa laundry yang dapat melakukan penanganan data konsumen

Tabel 5 Use Case Scenario DaftarAbsensi Aktor Sistem Memilih menu absensi Menampilkan daftar absensi member Memilih data absensi member Menampilkan rincian data

Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang sudah ada dalam suatu database. ƒ Primary Key dari tabel mhs

3.2 Pengujian No Fitur Yang Diuji Keluaran Hasil Uji Kesimpulan 1 Home Menampilkan slogan mengenai batik Sesuai Diterima 2 Batik Indonesia Menampilkan daftar 34 provinsi