SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Edi Mustofa NPM: 20120730164
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
i SKRIPSI
Oleh :
Edi Mustofa NPM : 20120730164
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
ii Hal : Persetujuan
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Edi Mustofa
NPM : 20120730164
Judul : Keputusan Mahasiswa Ekonomi Islam Yogyakarta Menggunakan
Produk Tabungan Bank syariah Ditinjau dari prosedur dan
Kebutuhannya
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing
iii
MENGGUNAKAN PRODUK TABUNGAN BANK SYARIAH DITINJAU DARI PROSEDUR DAN KEBUTUHANNYA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Edi Mustofa
NPM : 20120730164
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 21 Desember 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:
Sidang Dewan Skripsi
Ketua Sidang : Sutrisno, S.EI., M.SI (...)
Pembimbing : Syarif As’ad, S.EI, M.SI (...)
Penguji : Andri Martiana, LC., M.A (...)
Yogyakarta, 21 Desember 2016
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dekan,
iv Nama : Edi Mustofa
NPM : 20120730164
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi :Keputusan Mahasiswa Ekonomi Islam Yogyakarta
Menggunakan Produk Tabungan Bank Syariah Ditinjau Dari
Prosedur dan Kebutuhannya
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 10 Desember 2016
v
ااهاعْسُو ََِإ اًسْفا ن ُهَللٱ ُفِلاكُي اَ
Allah Tidak Akan Membebani Seseorang Melainkan
sesuai dengan kesanggupannya ( Al-Baqarah : 286 )
اًفِرااع ْنُكات ْظِحاَاو ْبِراج
"
Cobalah dan PerhatikanlahNiscaya kau jadi orang yang
tahu”
vi
Dengan rasa syukur skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta
Adik-adiku tersayang
Saudara-saudara & keluarga besar Bani Khasan Raji
Shabat & teman-temanku seperjuangan
Alamamater
kebanggaanku
Universitas
Muhammadiyah
vii Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga penelitian skripsi yang berjudul: Keputusan Mahasiswa Ekonommi Islam Yogyakarta Menggunakan Produk Tabungan Bank Syariah Ditinjau Dari Prosedur dan Kebutuhannya ini dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada program studi Ekonomi
Perbankan Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW sosok
teladan dalam segala perilaku keseharian yang berorientasi kemulian hidup di dunia
dan akhirat.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan , doa dan saran dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati peneliti hendak
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Mahli Zainudin Tago, MSI selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Syarif As’ad, S.EI, M.SI selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan banyak waktunya untuk
memberikan saran, petunjuk dan bimbingan dengan penuh ketekunan dan
kesabaran membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga peneliti dapat
viii
5. Seluruh staff Tata Usaha Fakultas Agama Islam yang telah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
6. Kepada orang tuaku tercinta Bapak Marnu dan Ibu Suminah beserta adiku
tersayang Khoiru Nasirin, Marisha Rizki Azalia dan Rani Puji Lestari yang
selalu mendoakan, dan memberikan support selama dalam proses penyusunan
skripsi ini.
7. Teman-teman yang bisa diajak sharing dan membantu dalam penyusunan
skripsi, M Zamakhsyari Syihab, N Angga, Saifudin, Syahramal, Heru S,
Suryadi, Anif, Galang, Agiz, Fadli, Rizky, Pahmi, Inna, maulida, Juliana,
Salmia, Dzulfikar Izzat, Ahsan Qashash, Dhorif, M Hasman, M Adib Z, Dini
Masturi, serta teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu
8. Kepada rekan-rekan HIMEPI UMY, BEM STEI HAMFARA, HMJ Ekonomi
Syariah UIN SUKA, HMPS STEIYO, EKIS UII yang telah membantu dalam
melakukan penelitian ini.
9. Teman-teman EPI 2012 khususnya EPI D 2012, komunitas motor (IBC),
pendaki (SANSEKERTA), teman kontrakan (rama, Rafi, Farijal), serta alumni
ITTC Darussalam terkhusus I-Leaders Generation yang telah menjadi bagian
dari segala perjuangan selama kuliah.
10.Seluruh responden yang berkenan membantu serta Semua pihak yang telah
memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat peneliti
ix Wassalamu’alaikum wr.wb
Yogyakarta, 10 Desember 2016
x
NOTA DINAS ……….ii
PENGESAHAN ………..iii
PERNYATAAN ………..iv
MOTTO ………...v
PERSEMBAHAN ………vi
KATA PENGANTAR ……….vii
DAFTAR ISI ………x
DAFTAR TABEL ………xiii
DAFTAR GAMBAR ………...xiv
ABSTRAK ………...xvi
ABSTRACK ………xvii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ……….xvii
xi
E. Tinjauan Pustaka ……….7
F. Kerangka Teori ………8
1. Perbankan Syariah ……….13
2. Tabungan ………...15
3. Pemasaran Bank ……….16
4. Pemassaran Syariah ………17
5. Nilai-Nilai pemaasaran syariah ………..18
6. Perilaku Konsumen ……….20
7. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsummen ………...21
8. Pengambilan Keputusan Pembelian ………23
9. Prosedur ………...25
10.Kebutuhan ………26
BAB II METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………...28
B. Lokasi dan Subyek Penelitian ………28
C. Populasi dan Sampel………...29
1. Populasi ………29
xii
2. Wawancara ………...30
3. Kuisioner ………...31
4. Dokumentasi ……….31
E. Metode Analisis Data ………..31
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ………33
B. Data Identitas Responden ………49
C. Hasil Penelitian ………...59
D. Pembahasan ……….74
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ………..78
B. Saran ……….80
DAFTAR PUSTAKA
xiii
Tabel 3.2 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ………51
Tabel 3.3 Data Responden Berdasarkan Tempat Studi ………..52
Tabel 3.4 Data Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan ………...54
Tabel 3.5 Data Responden Berdasarkan Pendapatan ……….55
xiv
Gambar 3.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………50
Gambar 3.2 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ………..51
Gambar 3.3 Data Responden Berdasarkan Tempat Studi ………...53
Gambar 3.4 Data Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan ………..54
Gambar 3.5 Data Responden Berdasarkan Pendapatan ………56
Gambar 3.6 Data responden Berdasarkan Bank Syariah Yang Digunakan ……….58
Gambar 3.7 Melakukan Transaksi Dari Dua Kali Dalam Satu Minggu …………...69
Gambar 3.8 Melakukan Transaksi Via Rekening ……….60
Gambar 3.9 Menggunakan Rekening Tabungan Bank Syariah ………61
Gambar 3.10 Prosedur Pembuatan Rekening Tabungan Bank Syariah Mudah ……62
Gambar 3.11 Proses Pembuatan Rekening Tabungan Bank Syariah cepat ………..63
Gambar 3.12 Setoran Awal atau Batas Minimum Saldo Terjangkau ………...64
xv
Kebutuhan ...66
Gambar 3.15 Menggunakan Rekening Tabungan Bank Syariah Karena Prosedurnya
xvi
menggunakan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan kouta sampling sebanyak 50 responden. Data di kumpulkan dengan menggunakan angket kuesioner dan wawancara kemudian hasil data tersebut dideskripsikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur dan kebutuhan menjadi penentu responden dalam mengambil keputusan untuk menggunakan produk tabungan bank syariah, sebanyak 85% responden setuju dan sangat setuju akan prosedur pembuatan rekening tabungan bank syariah mudah, serta sebanyak 64 % responden menyatakan setuju dan sangat setuju melakukan transaksi lebih dari dua kali dalam satu minggu.
xvii
of this research is qualitative descriptive with the sampling technique of quota sampling in as many as 50 respondents. Data were compiled through questionnaire and interview which further were being described and concluded. The result of this research indicates that procedure and necessity are the key in which the respondents decided to use the banking product of Sharia. 85% of the respondents agree and highly agree that the procedure for opening Sharia saving account is easy, and 64% of them are also agree and highly agree that they have been doing transaction for more than twice a week.
xviii
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama Huruf Latin Nama
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
Bā’ B -
Tā T -
ث Sā ṡ s (dengan titik diatas)
ج J m J -
ح Hā ḥ h (dengan titik dibawah)
خ Khā’ Kh -
xix
ز Zā’ Z -
س S n S -
ش Sy n Sy -
ص Sād .s s (dengan titik dibawah)
ض Dād .d d (dengan titik dibawah)
ط Tā’ .t t (dengan titik dibawah)
ظ Zā’ .z z (dengan titik dibawah)
ع ‘A n ‘ Koma terbalik keatas
Ga n G -
ف Fā’ F -
Qāf Q -
Kāf K -
xx
و Wāwu W -
ه Hā’ H -
ء Hamzah ‘ Apostrof
Yā’ Y -
2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ةدد تم
Ditulis Muta’addidahةدع
Ditulis ‘iddah3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata a. Bila dimatikan tulis h
مكح
Ditulis ḥikmahxxi
b. Bila ta’ marbuṭah diikuti dengan kata sandang“al” serta bacaan kedua
itu terpisah, maka ditulis dengan h
ء يلوأا مارك
Ditulis Kar mah al-auliy ’c. Bila ta’ marbuṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan
dammah ditulis t
رط لا ة كز
Ditulis Zak t al-fịtr4. Vokal Pendek
ــــــــــــــــ faṭhạh Ditulis A
ــــــــــــــــ Kasrah Ditulis I
ــــــــــــــــ .dammah Ditulis U
5. vocal Panjang
xxiii 8. Kata SandangAlif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
نآر لا
Ditulis al –Qur’ nس ي لا
Ditulis al-Qiy sb. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya
ء مسلا
Ditulis as –Sam ’سمشلا
Ditulis asy- Syams9. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
ضور لا ىوذ
Ditulis Zawi al-furūḍxvii
of this research is qualitative descriptive with the sampling technique of quota sampling in as many as 50 respondents. Data were compiled through questionnaire and interview which further were being described and concluded. The result of this research indicates that procedure and necessity are the key in which the respondents decided to use the banking product of Sharia. 85% of the respondents agree and highly agree that the procedure for opening Sharia saving account is easy, and 64% of them are also agree and highly agree that they have been doing transaction for more than twice a week.
xvi
menggunakan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan kouta sampling sebanyak 50 responden. Data di kumpulkan dengan menggunakan angket kuesioner dan wawancara kemudian hasil data tersebut dideskripsikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur dan kebutuhan menjadi penentu responden dalam mengambil keputusan untuk menggunakan produk tabungan bank syariah, sebanyak 85% responden setuju dan sangat setuju akan prosedur pembuatan rekening tabungan bank syariah mudah, serta sebanyak 64 % responden menyatakan setuju dan sangat setuju melakukan transaksi lebih dari dua kali dalam satu minggu.
1
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan di Negara kita ini ada dua jenis yaitu bank konvensioanal
dengan sistem bunga dan bank syariah dengan sistem bagi hasil. Suatu
kekuatan bagi perbankan syariah di Indonesia setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Perbankan Nomor 21 Tahun 2008, yang mana keberadaan
perbankan syariah bertujuan untuk mengembangkan sistem ekonomi yang
berlandaskan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan
sesuai denga prinsip syariah (Anshori, 2009:7). Dengan adanya prinsip
syariah, yaitu menerapkan nilai-niai Islam dalam menjalankan kegiatan
oprasionalnya, hal tersebut menjadi peluang yang baik bagi bank syariah
untuk mengajak masyarakat menabung di bank syariah yang mana mayoritas
masyarakat Indonesia beragama Islam.
Perbankan syariah di Indonesia memiliki keunggulan yang tidak hanya
berdasarkan pada kesyariahannya saja, tetapi sifatnya yang universal terbuka
bagi semua mayarakat baik muslim atupun nonmuslim. Tetapi bank syariah
masih mempunyai beberapa kendala, diantaranya masih kurangnya
pemahaman serta kesadaran masyarakat tentang perbankan syariah, serta
mengeluh bahwasannya bank syariah lebih mahal daripada bank konvensional
(https://m.tempo.co).
Dengan keefektifan bank konvensional dibanding bank syariah,
kebutuhan masyarakat akan produk tabungan sudah terpenuhi, sehingga
produk tabungan bank syariah belum menjadi kebutuhan yang mendesak bagi
masyarakat, akan tetapi bagi akademisi atau mahasiswa yang mengerti
subtansi bank syariah, seharusnya produk tabungan bank syariah menjadi
kebutuhan dan tanggung jawab mereka untuk mengembangkan bank syariah.
Setelah peneliti melakukan observasi kepada beberapa bank syariah di
Yogyakarta, peneliti mendapatkan informasi tentang bagaimana prosedur
penggunaan produk tabungan bank syariah, yang mana pada setiap bank
memiliki prosedur persyaratan yang berbeda, ada bank yang dalam
persyaratannya jika mahasiswa asli Yogykarta cukup dengan menunjukkan
KTP atau NPWP, Sedangkan mahasiswa yang berasal dari luar daerah
Yogyakarta ada bank yang mensyaratkan cukup dengan menununjukkan KTP
dan KTM saja, ada juga yang mensyaratkan harus menunjukkan KTP disertai
dengan surat keterangan domisili. Selain itu juga administrasi pembukaan
rekening produk tabungan ada yang gratis dan ada juga yang dikenakan biaya,
serta setoran awal pada tiap bank syariah berbeda-beda. Dengan adanya
perbedaan prosedur pada tiap bank syariah tentu itu menjadi pertimbangan
Yogyakarta untuk mengambil keputusan dalam menggunakan produk
tabungan bank syariah.
Dalam ajaran Islam sangat dianjurkan untuk menabung, karena dengan
demikian berarti seorang muslim telah mempersiapkan dirinya untuk
pelaksanaan rencananya dimasa yang akan datang dan untuk berjaga-jaga
akan suatu hal yang tidak diinginkan (Antonio, 1999:205). Hal ini disebutkan
dalam Al-Quran (Q.S. Al-Hasyr:18).
ْ ْ َ ا ق ا ا مآ ي ا يأ ي
ۚ َ ا ق ا ۖ غ ْ م ق م سْف ْ ظ
ْع ب ي خ َ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tumbuh kembangnya suatu perbankan dipengaruhi bagaimana bank
tersebut bisa menghimpun dana dari masyarakat baik dengan sekala besar
ataupun sekala kecil, karena dana merupakan hal yang sangat penting dan
utama bagi bank. Jika suatu bank tidak memiliki dana yang cukup, maka bank
itu tidak bisa berbuat apapun bahkan tidak berguna sama sekali.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota pelajar, banyak
orang-orang dari luar daerah bahkan luar negeri berdatangan untuk menuntut ilmu,
beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta baik Universitas, Institut, maupun
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Hamfara dan
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta. Mahasiswa yang mengambil
program studi ekonomi Islam baik itu S.1 maupun S.2 cukup banyak, yang
mana mereka sedikit banyak tahu tentang perbankan syariah. Dengan ilmu
dan pengetahuan yang mereka miliki sudah seharusnya mereka menggunakan
produk tabungan bank syariah untuk merealisasikan apa yang sudah mereka
pelajari di bangku kuliah. Mahasiswa merupakan salah satu komponen
masyarakat, dengan banyaknya Mahasiswa di Yogyakarta yang mengambil
program studi ekonomi Islam merupakan peluang yang sangat layak untuk
dijadikan pertimbangan oleh perbankan syariah sebagai pangsa pasar yang
sangat potensial untuk menghimpun dana dari mahasiswa. Maka dari itu bank
syariah harus mengetahui dan memahami karakter dan perilaku mahasiswa
dalam menggunakan produk tabungan bank syariah supaya pangsa pasar yang
potensial tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Di dalam suatu pengambilan keputusan pembelian konsumen akan
melalui beberapa proses, menurut Setiadi (2003:14) proses pembelian terdiri
dari urutan kejadian sebagai berikut: mengenali kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternative, keputusan membeli, dan prilaku pasca
pembelian.
Dalam penelitian ini peneliti menganalisa pengambilan keputusan
tabungan bank syariah ditinjau dari kebutuhan dan prosedurnya. Berdasarkan
latar belakang diatas maka peneliti dalam penyusunan skripsi ini tertarik
untuk meneliti mengenai “KEPUTUSAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PRODUK TABUNGAN
BANK SYARIAH DITINJAU DARI PROSEDUR DAN
KEBUTUHANNYA”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka
penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini,
diantaranya:
1. Bagaimana kebutuhan mahasiswa akan tabungan bank syariah?
2. Bagaimana prosedur pembuatan rekening tabungan bank syariah?
3. Apakah keputusan menggunakan produk tabungan oleh mahasiswa
dilandasi kebutuhan dan prosedur pembuatan rekening bank syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan mahasiswa akan tabungan
2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan rekening tabungan
bank syariah.
3. Untuk mengetahui apakah keputusan menggunakan produk tabungan
oleh mahasiswa dilandasi kebutuhan dan prosedur pembuatan rekening
bank syariah
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
antara lain :
1. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengasah kemampuannya
dan menjawab permasalahan yang terkait dengan keputusan mahasiswa
menggunakan produk tabungan bank syariah yang ditinjau dari prosedur
dan kebutuhannya, sehingga memperluas pengetahuan dan wawasan serta
dapat mengembangkan pemahaman keilmuan yang telah didapat selama
kuliah.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan keilmuan dan
tambahan pengetahuan bagi pembaca, serta dapat bermanfaat sebagai
bahan referensi dan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta membantu
keputusannya untuk menggunakan rekening tabungan di bank syariah
yang ditinjau dari prosedur dan kebutuhannya.
E. Tinjauan Pustaka
Menurut uraian hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti
terdahulu, ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Penulis
menemukan beberapa penelitian yang relevan dan sekaligus menjadi rujukan
dan pembanding dalam skripsi yang berkaitan dengan keputusan mahasiswa
menggunakan produk tabungan bank syariah yang ditinjau dari prosedur dan
kebutuhannya, diantaranya adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Wundi Lilis Kustiningsih dalam jurnal
(2014) dengan judul “Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Keputusan
Menjadi Nasabah Tabungan Faedah Bank BRI Syariah Cabang
Samarinda”. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode kuisioner. Hasil penelitian yang dilakukan Eka
Wundi Lilis Kustiningsih menunjukkan bahwa variabel produk(X1),
harga(X2), tempat(X3), promosi(X4), karyawan(X5), proses(X6), dan
wujud fisik(X7), secara stimultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah tabungan fedah(Y).
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Eka Wundi Lilis
Kustiningsih dengan penelitian ini adalah pengaruh bauran pemasaran
terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan faedah, dengan variabel
lebih dalam tentang keputusan nasabah untuk menjadi nasabah tabungan,
dengan hasil bahwa variabel bauran tersebut berpengaruh signifikan
terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan faedah. Penelitian ini dapat
dijadikan penguat atau dasar untuk mengetahui keputusan mahasiswa
ekonomi Islam menggunakan produk tabungan bank syariah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Monang Ranto Tambunan dan Inggrita
Gusti Sari Nasution dalam jurnal (2013) dengan judul ”Analisis Faktor
-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menabung di Bank BCA
Medan (Studi Kasus Etnis Cina)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa secara simultan variabel produk, pelayanan, promosi, lokasi, dan
kredibilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah etnis Cina
menabung di Bank Kota Medan. Dan secara parsial menunjukkan bahwa
variabel produk, pelayanan, dan kredibilitas berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah etnis Cina menabung di Bank BCA Kota
Medan. Variabel promosi dan lokasi hanya berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Pelayanan memiliki
pengaruh yang paling dominan dibandingkan variabel lain.
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Monang Ranto Tambunan
dan Inggrita Gusti Sari Nasution dengan penelitian ini adalah penelitian
tersebut membahas tentang keputusan nasabah menabung dengan variabel
yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk dan lokasi
menabung. Penelitian tersebut dapat menjadi penguat ataupun dasar dalam
penelitian ini untuk mengetahui keputusan mahasiswa ekonomi Islam
menggunakan produk tabungan bank syariah.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yohana Neysa Setyawan dan Edwin
Japarianto dalam jurnal (2014) dengan judul “Analisa Pengaruh
Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas Terhadap Minat
Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya”. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kepercayaan, jaminan rasa aman, dan aksesbilitas
terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah untuk menabung
di bank Danamon Surabaya. Berdasarkan nilai koefisien jaminan rasa
aman merupakan nilai yang paling besar yaitu 0,318, berarti dengan
demikian variabel yang sangat berpengaruh diantara dua variabel lainnya
terhadap minat nasabah menabung di bank Danamon Surabaya adalah
jaminan rasa aman.
Relevansi penelitian yang dilakukan Yohana Neysa Setyawan dan
Edwin Japarianto adalah variabel yang kepercayaan, rasa aman dan
aksesbilitas terhadap minat menabung, dengan hasil jaminan rasa aman
menjadi faktor yang paling berpengaruh pada minat nasabah menabunng
yang mana itu menjadi kebutuhan nasabah. Hasil penelitian tersebut dapat
dijadikan penguat serta dasar untuk mengetahui keputusan mahasiswa
4. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti dan Indah Mustikawati dalam
jurnal (2013) dengan judu “Pengaruhh Persepsi Nasabah Tentang Suku
Bunga, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Nasabah di BRI Cabang Sleman”. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuisioner
sedangkan teknik analisis data menggunakan anailisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa persepsi nasabah
tentang tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung nasabah dengan nilai kolerasi sebesar 0.406, persepsi
nasabah tentang promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung nasabah dengan hasil nilai kolerasi sebesar 0.571,
persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung nasabah dengan nilai kolerasi 0.503,
dengan begitu secara keseluruhan persepsi nasabah tentang tingkat suku
bunga, promosi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah untuk menabung di BRI Cabang Sleman.
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti dan Indah
Mustikawati adalah variabel yang digunakan terdapat variabel promosi.
Tri Astuti dan Indah Mustikawati meneliti pengaruh variabel tersebut
terhadap minat menabung nasabah, variabel promosi berpengaruh positif
dapat dijadikan penguat serta dasar untuk mengetahui keputusan
mahasiswa ekonomi Islam dalam menggunakan produk bank syariah.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmah Yulianti dalam jurnal (2015)
dengan judul “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan
Memilih Produk Perbankan Syariah di Kota Banda Aceh”. Dalam
penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah berupa field
research yaitu dengan menggunkan kuisioner dalam bentuk
pernyatan-pernyataan secara terstruktur dimana setiap responden dibatasi dalam
memberikan jawaban pada alternative jawaban tertentu saja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa motif religius berpengaruh secara
positif terhadap variabel pertimbangan nasabah dalam memutuskan
memilih produk bank syariah, semakin baik impelementasi syariah maka
nasabah akan semakin mempertimbangkan untuk memilih produk bank
syariah. Sedangkan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap variabel
pertimbngan nasabah dalam memutuskan memilih bank syariah, semakin
baik layanan yang diberikan maka nasabah cenderung lebih memilih bank
syariah.
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Rahmah Yulianti dengan
penelitian ini adalah penagruh minat terhadap keputusan memilih produk
bank syariah dengan variabel kualitas pelayanan yang mana menjadi suatu
kebutuhan nasabah, yang hasilnya kualitas pelayanan berpengaruh positif
dapat dijadikan penguat serta dasar untuk mengetahui keputusan
mahasiswa ekonomi Islam dalam menggunakan produk bank syariah.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Nihayatu Aslamatis Solekah dalam jurnal
(2013) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan
Konsumen Dalam Menabung di Lembaga Keuangan Syariah”. Hasil
penelitian ini mnunjukkan bahwa keputusan konsumen untuk menabung
di lembaga keuangan syariah akan mempertimbangkan faktor lingkungan
(sosial budaya) dan faktor pemasaran. Faktor utama yang dipertimbagkan
konsumen dalam keputusan untuk menabung di lembaga keuangan syariah
yaitu faktor pemasaran yang didukung oleh variabel-variabel jenis
tabungan yang sesuai kebutuhan, jenis tabungan yang bervariasi, jaminan
keamanan uang, serta lokasi. Sedangkan faktor kedua yang
dipertimbagkan konsumen dalam keputusan untuk menabug di lembaga
keuangan syariah yaitu faktor lingkungan yang didukung oleh
variabel-variabel pengaruh keluarga dan anjuran kelompok keagamaan.
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Nihayatu Aslamatis Solekah
dalam penelitin ini adalah faktor pemasaran terhadap keputusan konsumen
menabung di lembaga keuangan syariah yang hasilnya faktor pemasaran
berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menabung. Hasil
penelitian tersebut dapat dijadikan penguat serta dasar untuk mengetahui
keputusan mahasiswa ekonomi Islam dalam menggunakan produk
Berdasarkan pemaparan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa
relevansi terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Terdapat variabel
pemasaran, pelayanan, dan aksesbilitas yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa ekonomi Islam menggunakan produk tabungan. Variabel
pemasaran, pelayanan, dan aksesbilitas menjadi indikator dalam penelitian
ini untuk mengetahui keputusan mahasiswa ekonomi Islam dalam
menggunakan produk tabungan bank syariah.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
mana dalam penelitian ini membahas tentang variabel prosedur
penggunaan produk tabungan dan juga kebutuhan mahasiswa akan produk
tabungan. Sedangkan pada penelitian sebelumnya tidak membahas
variabel prosedur dan kebutuhan, serta obyek yang akan diteliti juga
berbeda yaitu para mahasiswa ekonomi Islam Yogyakarta.
F. Kerangka Teori 1. Perbankan Syariah
Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu Negara,
oleh karena itu kemajuan dunia perbankan di suatu Negara dapat dijadikan
ukuran kemajuan Negara yang bersangkutan. Bagi para masyarakat yang
berada di Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika bank merupakan
suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi (Kasmir, 2010:7).
Jadi sudah seharusnya seluruh masyarakat di Negara kita ini sadar
yang dasar bagi mereka, jika seluruh masyarakat Indonesia melakukan
transaksi dengan menggunakan bank syariah tentu saja sangat membantu
kemajuan Negara kita ini, karena dengan kemajuan perbankan syariah
maka roda perekonomian di Negara kita ini akan maju pula.
Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat serta memberikan
jasa-jasa bank lainnya seperti pegiriman uang (Kasmir, 2010:9).
Islam merupakan agama yang menjadi rahmah bagi alam semesta ini,
segala aspek kehidupan dalam Islam sudah ada peraturannya dari Allah
SWT yang secara umum telah dijelaskan dalam al-Quran. Dalam hal
muamalah muncullah dari sebagian besar umat Islam untuk menjalankan
agamanya secara kaffah, termasuk dalam ekonomi Islam. Terlihat dalam
perbankan yang kegiatan oprasionalnya berdasarkan prinsip syariah, yang
kita kenal dengan bank syariah (Anshori, 2009:25).
Bank syariah yaitu lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya
menghimpun dana, memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syariah (Sudarsono, 2004:27).
Dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan bank syariah
yaitu merupakan suatu lembaga intermediasi keuangan yang kegiatannya
membutuhkannya serta jasa-jasa keuangan lainnya, yang mana dalam
menjalankan kegiatan usahanya dilandasi dengan prinsip syariah yaitu
berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist.
2. Tabungan
Tabungan yaitu merupakan simpanan berdasarkan akad wadiah atau
berdasarkan akad mudharabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek atau bilyet giro. Jika nasabah ingin mengambil uangnya bisa melalui
fasilitas ATM atau langsung datang ke bank dengan membawa buku
tabungan (Anshori, 2009:92).
Tabungan berdasarkan akad wadiah merupakan titipan murni dari
nasabah baik individu maupun badan hukum kepada pihak bank, yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja jika nasabah ingin
mengambilnya kembali (Sudarsono, 2004:57).
Dalam al-Quran dijelaskan mengenai prinsip wadiah yang dapat kita
baca dalam surat an-Nisa ayat:58
ْيب ْم ْ ح ا ْهأ ى
مأا ا د ْ أ ْمك مْأي َ
ْ أ س ا
عي س ك َ هب ْم ظعي ع َ ْ عْ ب ا ْح
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Sedangkan tabungan berdasarkan akad mudharabah merupakan simpanan dari nasabah yang bertindak sebagai pemilik modal dan bank sebagai pengelola. Dana simpanan tersebut digunakan oleh bank untuk melakukan pembiayaan, dan hasilnya akan dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Jika bank menggunkannya untuk pembiayaan mudhrabah, maka bila ada kerugian bank yang bertanggung jawab (Sudarsono, 2004:59).
Dalam al-Quran dijelaskan mengenai prinsip mudharabah yang mana isinya tentang dorongan untuk setiap manusia melakukan perjalanan usaha gunna mencari karunia Allah, dapat kit abaca dalam surat al-Jumu’ah ayat:10
َ ْضف ْ م ا غ ْبا ْ ْأا يف ا ش ْ ف َ ا يضق ا ف
ح ْف ْم ع ا يثك َ ا كْ ا
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
3. Pemasaran Bank
Menurut Kotler (2008:5) pemasaran yaitu mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial, dengan demikian jadi suatu
organisasi atau perusahaan menganalisa terlebih dahulu baru kemudian
merencanakan, menciptakan, serta menawarkan guna untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Selain itu juga menurut (Arif, 2010:6) pemasaran bisa diartikan
yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka
memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
Dalam pemasaran di dunia perbankan agak sedikit berbeda dengan
perusahaan lainnya, karena bank merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan produk yang ditawarkan bukan barang akan tetapi
merupakan jasa keuangan, yang menciptakan dan mempertukarkan produk
atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah dengan cara kepuasan (Kasmir, 2010:54-55).
Sehingga dapat kita simpulkan bahwasannya pemasaran bank yaitu
merupakan suatu proses untuk menciptakan dan menawarkan produk jasa
perbankan yang dibutuhkan oleh masyarakat ataupun sekelompok
organisasi.
4. Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah adalah suatu disiplin bisnis strategi yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam
Islam (Arif, 2010:22).
Menurut Sutanto dan Umam (2013:65) ada empat karakteristik
pemasaran syariah yang dapat dijadiikan panduan bagi para pemasar,
a. Teistis (rabbaniyah)
Salah satu ciri khas pemasaran syariah yang tidak dimiliki dalam
pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang
religious (diniyyah).
b. Etis (ahlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari pemasaran syariah selain karena sifatnya yang
religious, juga karena sangat mengedepankan masalah akhlak (moral,
etika) dalam seluruh aspek kehidupannya.
c. Realistis (al-waqi’iyyah)
Pemasaran syariah bikanlah konsep yang eklusif, fanatis, anti
modernitas, dan kaku. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran
yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesam syariah islamiah
yang melandasinya.
d. Humanistis (al-insaniyyah)
Keistimewaan pemasaran syariah yang lain adalah sifatnya yang
humanistis universal.
5. Nilai-nilai Pemasaran Syariah
Menurut (Arif, 2010: 25-28) bahwa nilai-nilai dalam pemasaran
syariah mengambil konsep dari keteladanan sifat Rasulullah SAW, yaitu:
a. Shiddiq, artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Allah SWT
memiliki sifat jujur dan menciptakan lingkungan yang jujur. Dalam
perbankan syariah seorang pemasar tidak boleh berbohong atau
melebih-lebihkan atas produk yang dijual hanya demi mengejar target
penjualan.
b. Fathanah, yaitu cerdas, mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Bagi
seorang pemasar di bank syariah harus faham tentang seluruh produk
yang ditawarkan termasuk kaidah fiqhnya secara mendasar. Sifat ini
akan menumbuhkan kreatifitas dan kemapuan untuk melakukan
berbagai macam inovasi yang bermanfaat.
c. Amanah, maknanya tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas
dan kewajiban. Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap mukmin
apalagi yang memiliki pekerjaan terkait dengan pelayanan masyarakat.
Seorang mukmin akan berupaya melaksanakan amanahnya dengan
sebaik-baiknya.
d. Tabligh, artinya mengajak sekaligus memberi contoh kepada pihak
lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam
setiap gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Seorang
pemasar syariah harus memposisikan dirinya tidak hanya sebagai
representasi dari perusahaan namun turut pula sebagai juru dakwah
e. Istiqamah, artinya konsisten. Hal ini memberikan makna seorang
pemasar syariah dalam praktik pemasarannya selalu konsisten dalam
penerapan aturan syariah. Seorang pemasar syariah harus dapat
dipegang janjinya, tidak diperkenankan seorang pemasar syariah
merubah-ubah dalam memberikan janji. Sebab dalam suatu
perusahaan syariah konsistensi dari seorang pemasarnya menjadi
cermin dari perusahaan tersebut dari keseluruhan.
Dapat disimpulkan bahwasanya dalam pemasaran syariah tidak hanya
sekedar tentang proses menciptakan dan menawarkan sesuatau yang
dibutuhkan oleh masyarakat saja, akan tetapi peroses penciptaan dan
penawaran dalam pemasaran syariah menerapkan nilai-nilai keteladanan
sifat Rasulullah SAW. Sehingga seorang pemasar dituntut untuk memiliki
sifat jujur tidak berbohong dan melebih-lebihkan atas produk yang
ditawarkan, memiliki kecerdasan serta pemahaman yang baik tentang
produk yang ditawarkan, memiliki sifat untuk mengajak masyarkat dalam
mengembangkan ekonomi syariah, dan memiliki sifat konsisten yang
mana janjinya dapat dipertanggung jawabkan.
6. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk ataupun jasa
termasuk juga proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
Perilaku konsumen juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam menggunakan dan
mendapatkan jasa-jasa serta barang-barang, yang didalamnya termasuk
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari perilaku konsumen, yaitu:
proses pengambilan keputusan dan kegitan fisik yang melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan jasa-jasa serta
barang-barang ekonomis (Dharmmesta dan Handoko, 2000:10).
Dapat disimpulkan bahwasannya perilaku konsumen yaitu kegiatan
atau tindakan individu atau kelompok dalam mengkonsumsi
barang-barang serta mendapatkan jasa-jasa, termasuk pengambilan keputusan
dalam kegiatan tersebut.
7. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor Budaya
Budaya merupakan faktor yang paling mendasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Jika manusia bertindak berdasarkan naluri,
maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui proses sosialisasi yang
melibatkan keluarga serta lembaga sosial lainnya (Setiadi, 2003: 10).
Jadi kesimpulannya yaitu tindakan individu dalam
pada keluarga serta lembaga sosial lainnya, sehingga seorang pemasar
bisa memanfaatkan kebudayaaan tersebut.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti kelompok kecil, keluarga, aturan dan status sosial konsumen.
Oleh karena itu seorang pemasar harus peka terhadap pengaruh
kelompok yang kuat serta mengetahui bagaimana caranya merangkul
pemimpin kelompok tersebut, karena seorang pemimpin di dalam
kelompok memberi pengaruh pada yang lain (Kotler dan Amstrong,
2001:203).
Seorang pemasar harus mampu merangkul stiap pemimipi
keluarga ataupun pemimpin dalam suatu kelompok, kerena tindakan
seseorang dalam mendapatkan produk jasa perbankan syariah
dipengaruhi oleh pemimpin keluarga atau kelompok tersebut.
c. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli itu
sendiri (Kotler dan Amstrong, 2001:206).
Jadi tindakan seseorang untuk mendapatkan produk jasa
seseorang tesebut baik dari segi pekerjaa, umur, dan situasi
ekonominya.
d. Faktor Psikologis
Dalam pilihan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh
faktor psikologi yang penting, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan,
keyakinan dan sikap. Pada suatu saat seseorang mempunyai banyak
kebutuhan, yang muncul dari keadaan yang memaksa seperti rasa
lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Selain itu juga ada kebutuhan
yang muncul untuk diakui, dihargai, ataupun rasa memiliki (Kotler
dan Amstrong, 2001:2012).
Dapat disimpulkan bahwa dalam tindakan seseorang utuk
mendapatkan produk jasa bank syariah dipengaruhi oleh faktor
psikologis yang meliputi persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap
orang tersebut.
8. Pengambilan Keputusan Pembelian
Dalam bukunya menurut Setiadi (2003:15-17) ada beberapa proses
dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Pembeli menyadari bahwa adanya perbedaa antara
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya maka dia akan
terdorong untuk mencari informasi. Kita dapat membedakan dua
tingkat, yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang
saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi
secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelpon
teman-temannya, dan melakukan kegiatan untuk mempelajari kegiatan yang
lain.
c. Evaluasi alternatif
Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model
dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk
terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
Konsumen mengembangkan merek tentang dimana setiap merek
berada pada ciri masing-masing. Kepercayaan merek menimbulkan
citra merek.
d. Keputusan membeli
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap
merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen
mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling
tujuan dan keputusan membeli, yaitu faktor sikap orang lain dan faktor
keadaan.
e. Perilaku sesudah pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan
konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan
sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat
pemasar.
9. Prosedur
Prosedur menurut KBBI yaitu merupakan cara kerja atau juga cara
menjalankan tahap langkah kegiatan secara pasti guna untuk
menyelesaikan suatu aktivitas (http://kbbi.web.id). Prosedur juga dapat
didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan, langkah-langkah atau
proses-proses yang harus dijalankan dengan cara melalui serangkaian pekerjaan
guna untuk menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan
(https://id.wikipedia.org).
Berdasarkan definisi tersebut, jadi apabila seseorang atau badan usaha
ingin mengajukan untuk membuka rekening tabungan maka calon nasabah
harus menjalankan prosedur atau langkah-langkat yang telah
ditetapakan,yaitu mengisi permohonan pembukaan rekening serta
menyerahkan fotokopi identitas (KTP, SIM, dan lain sebagainya) dan juga
tanda tangan digunakan untuk alat kontrol jika buku tabungan hilang,
kemudian nasabah diminta untuk melakukan setoran pertama yang mana
pada tiap-tiap bank berbeda (Kuncoro dan Suhardjono, 2011: 183).
Menurut Muhamad (2000:61) hidupnya perbankan syariah ditentukan
oleh berjalan tidaknya produk-produk yang dijual kepada nasabah, dan itu
sangat dipengaruhi oleh situasi prosedur produk yang dikembangkan dan
dijalankan. Prosedur penghimpnan dana banksyariah meliputi
tabungan,deposito, dan giro.
Menurut muhamad (2000:66-57). Syarat atau prosedur pembukaan
tabungan yaitu :
a. fotocopy identitas diri SIM/KTP/Paspor yang masih berlaku
b. kemudian mengisi formulir pembukaan tabungan,
c. serta ada setoran awal .
10.Kebutuhan
Menurut Sutanto dan Umam (2013: 37) kebutuhan yaitu segala
sesuatu yang ingin dipenuhi yang timbul dari dalam diri seseorang.
Dengan kata lain kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
seseorang untuk mempertahankan hidup serta mendapatkan kesejahteraan
dan kenyamanan hidupnya (http://www.porosilmu.com).
Selain itu juga kebutuhan yaitu merupakan ketidakberadaan beberapa
kepuasan dasar, manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian,
hakikat biologis dan kondisi manusia, kebutuhan tidak perlu diciptakan
oleh pemasar atau produsen karena melekat pada diri stiap manusia
(Sangaji dan Sopiah, 2013:7). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya kebutuhan itu melekat dalam diri
manusia baik keamanan hak milik dan lainnya, jadi menabung di bank
syariah merupakan suatu kebutuhan demi keamanan harta yang dititipkan
Allah kepada kita dan tentunya kebutuhan akan kenyamanan dalam hati
manusia yaitu berupa keseimbangan hidup untuk di dunia dan di akhirat,
sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-baqarah ayat: 201
ا ا ع ق سح خ ْْا يف سح يْ ا يف آ ب قي ْ م ْم ْ م
Artinya: Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
28
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field
research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Pada pendekatan ini peneliti menekankan sifat realitas yang
terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subyek yang
diteliti. Selain itu penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif yaitu
peneliti berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
terjadi saat sekarang (Noor, 2011:34-35).
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang diambil adalah Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas
Islam Indonesia, STEI Hamfara dan STEI Yogyakarta. Sedangkan yang
menjadi subyek penelitian ini adalah Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:
80). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ekonomi Islam
Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 81). Berarti dengan makna lain sampel
merupakan elemen-elemen dari bagian populasi. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan sampling kouta, yaitu teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kouta) yang diinginkan (Sugiyono, 2015: 85).
Ukuran sampel yang layak untuk dipakai dalam suatu penelitian yaitu
antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2015: 91). Agar dikatakan layak
maka penelitian ini mengacu kepada pendapat Sugiyono dengan
mengambil sampel sebanyak 50 , lebih dari angka minimum yaitu 30.
Diantaranya yaitu mahaiswa ekonomi Islam Strata 1 ataupun strata 2
Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, STEI Hamfara dan STEI
Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data
serta informasi yaitu:
1. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi terus
terang atau tersamar, yaitu dalam pengumpulan data peneliti menyatakan
terus terang kepada sumber data, bahwa dia sedang melakukan penelitian.
Namun suatu saat peneliti juga dapat melakukan observasi dengan tidak
terus terang atau tersamar (Sugiyono, 2010: 405-406). Jadi peneliti
melakukan observasi pra penelitian ke beberapa bank syariah guna untuk
mengetahui prosedur pengggunaan produk tabungan.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit
(Sugiyono, 2015:137). Peneliti melakukan wawancara kepada dua
Mahasiswa Ekonomi Islam yang sudah menggunakan produk tabungan
bank syariah dan yang belum menggunakan produk tabungan bank
wewenang untuk menjelaskan tentang prosedur menggunakan produk
tabungan.
3. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 142). Kuisioner ini
ditujukan kepada Mahasiswa Ekonomi Islam Yogyakarta yang dipilih
sebagai sampel, kemudian diolah kemudian diperoleh kesimpulan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara. Peneliti mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan prosedur produk tabungan bank syariah dan kebutuhan
mahasiswa ekonomi Islam Yogyakarta dalam mengambil keputusan untuk
menggunkan produk tabungan (Sugiyono, 2010: 422).
E. Metode Analisis Data
Dalam analisis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
model Miles dan Huberman yang dilakukan selama di lapangan. Menurut
Sugiyono (2015: 247-252) aktivitas dalam analisis data yaitu:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data yaitu merupakan rangkuman, memilih hal-hal yang
polanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil data-data yang
diperlukan dan menghilangkan data-data yang tidak diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian Kualitatif penyajian data dilakukan dengan bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya.
Dengan begitu maka akan memudahkan memehami apa yang terjadi serta
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah difahami.
3. Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan awal yang dipaparkan sifatnya masih sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada pada
tahap pengumpulan data berikutnya, dan diharapkan dalam penelitia ini
33
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Niat untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) telah ada sejak lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai
kesempatan melemparkan gagasan perlu didirikannya Universitas
Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis
Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1960, secara eksplisit piagam
pendiriannya mencantumkan FKIP sebagai bagian dari Universitas
Muhammadiyah. Barulah pada bulan Maret 1981, melalui perjuangan
yang keras beberapa aktivis Muhammadiyah seperti Drs. H. Mustafa
Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawam, Hoemam Zainal, S.H., Brigjen.
TNI. (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid, K.H.Ahmad Azhar Basir, M.A.,
Ir.H.M.Dasron Hamid, M.Sc., H.M. Daim Saleh, Prof. Dr. H. Amien Rais,
M.A., H.M.H. Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad
Sholeh, Zuber Kohari, Ir. H. Basit Wahid,H Tubin Sakiman yang gigih
mencari Mahasiswa serta didukung oleh Ketua Pimpinan Pusat
Wilayah Muhammadiyah DIY H. Mukhlas Abror, secara resmi didirikan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang kemudian berkembang
hingga saat ini. Pada awal berdirinya, rektor UMY dipercayakan kepada
Brigjen. TNI (Purn) Drs. H. Bakri Syahid, yang saat itu sudah selesai
masa tugasnya sebagai Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rektor
periode berikutnya dipercayakan kepada Ir. H. M. Dasron Hamid, M.Sc.
Akan tetapi karena proses permintaan izin menteri belum selesai, maka
ditunjuk seorang sesepuh Muhammadiyah, H. M. H Mawardi,
menjadi rektor. Setelah turun izin menteri, ditetapkan Prof. Dr. H.
Bambang Cipto, M.A. sebagai rektor UMY.
a. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu dan
teknologi dengan berlaandaskan nilai-nilai Islam untuk
kemaslahatan ummat.
2) Misi
a) Meningkatkan harkat manusia dalam upaya meneguhkan
nilai-nilai kemausiaan dan peradaban
b) Berperan sebagai pusat pengembangan Muhammadiyah
c) Mendukung pengembangan Yogyakarta sebagai wilayah yang
d) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan
masyarakat secara professional.
e) Mengambangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang
berakhlak mulia, berwawasan dan berkemampuan tinggi dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terwujudnya sarjana muslim yang berakhlak mulia, cakap,
percaya diri, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta berguna bagi umat, bangsa dan kemanusiaan.
2) Tujuan khusus
a) Menguasai, mengembangkan dan mengamalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dijiwai oleh nilai
kemanusiaan, akhlakul karimah dan etika yang bersumber pada
ajaran Islam serta memupuk keIkhlasan, melaksanakan amar
ma’ruf nahi munkar yang relevan dengan kebutuhan
pembangunan bangsa
b) Melaksanakan program pendidikan Ahli Madya, Sarjana,
Pascasarjana dan Profesi yang menghasilkan lulusan yang
memenuhi kebutuhan dunia kerja baik nasional maupun
c) Menghasilkan penelitian dan karya Ilmiah yang menjadi
rujukan pada tingkat nasional dan internasional
d) Mengembangkan kehidupan masyarakat akademik yang
ditopang oleh nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi
kebenaran, keadilan, kejujuran, kesungguhan dan tanggap
terhadap perubahan
e) Menciptakan iklim akademik/academic atmosphere yang dapat
menumbuhkan pemikiran-pemikiran terbuka, kritis-konstruktif
dan inovatif
f) Menyediakan sistem layanan yang memuaskan bagi pemangku
kepentingan/ stakeholders
g) Menyediakan sumberdaya dan potensi universitas yang dapat
diakses oleh perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah
swasta, industri, dan masyarakat luas untuk mendukung
upaya-upaya pengembangan bidang agama Islam, sosial, ekonomi,
politik, hukum, teknologi, kesehatan dan budaya di Indonesia
h) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai institusi
nasional maupun internasional untuk memajukan pendidikan,
penelitian, manajemen dan pelayanan
i) Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas kepribadian
dan moralitas yang islami dalam konteks kehidupan individual
2. Sejarah Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Pada tahun 1945, sidang umum Masjoemi (Majelis Sjoero Moeslimin
Indonesia) dilaksanakan. Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa tokoh
politik terkemuka masa itu termasuk diantaranya Dr. Muhammad Hatta
(Wakil Presiden Pertama Indonesia), Mohammad Natsir, Mohammad
Roem, dan K.H. A. Wachid Hasyim. Salah satu keputusan dari pertemuan
ini adalah pembentukan Sekolah Tinggi Islam (STI) oleh tokoh-tokoh
terkemuka tersebut. STI kemudian didirikan pada tanggal 8 Juli 1945
bertepatan dengan 27 Rajab 1364 H dan berkembang menjadi sebuah
universitas yang disebut Universitas Islam Indonesia (UII) sejak tanggal 3
November 1947 untuk memenuhi permintaan akan sebuah pendidikan
tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan umum dengan ajaran-ajaran
Islam.
Awalnya, UII memiliki empat fakultas: Fakultas Agama, Fakultas Hukum,
Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Ekonomi, yang mulai beroperasi pada
Juni 1948. Sekitar tujuh bulan kemudian, UII terpaksa ditutup akibat
agresi militer Belanda. Banyak siswa dan dosen bergabung dengan tentara
Indonesia untuk mengusir Belanda. Pada awal 1950-an, tak lama setelah
perang, UII harus memindahkan aktivitas perkualiahan di beberapa tempat
di kota Yogyakarta, bahkan sempat menggunakan Kraton Yogyakarta dan
UII mengalami banyak perkembangan antara 1961 sampai dengan 1970 di
bawah kepemimpinan Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun
(1960-1963) dan Prof. Dr. dr. M. Sardjito (1964-1970). Selama masa jabatannya,
Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun membantu mengembangkan
Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah serta memperluas UII ke
Purwokerto dengan mendirikan Fakultas Hukum dan Syari'ah disana.
Dari tahun 1964 sampai 1970, di bawah kepemimpinan Prof. Dr. dr. M.
Sardjito (seorang dokter medis terkemuka di Indonesia), UII kembali
diperluas hingga memiliki 22 fakultas, lima yang berlokasi di Yogyakarta
dan sisanya tersebar di provinsi lain: Jawa Tengah (Solo, Klaten, dan
Purwokerto), dan Sulawesi Utara (Gorontalo). Bidang studi yang
ditawarkan adalah Ekonomi, Hukum, Syari'ah, Tarbiyah, Teknik,
Kedokteran, Kedokteran Hewan, dan Farmasi. Namun, ketika peraturan
pemerintah melarang UII menyelenggarakan kegiatan pendidikan luar
Yogyakarta, maka UII harus menutup kampus-kampus cabang. Beberapa
dari kampus cabang yang ditutup ini kemudian menjadi bagian dari
lembaga pendidikan local. Contohnya adalah Fakultas Kedokteran
Universitas Jendral Soedirman, yang cikal bakalnya adalah Fakultas
Kedokteran UII di Purwokerto yang ditutup pada tahun 1975.
Pada awal 1970-an hingga 1982, UII mengalami perkembangan dalam
pembangunan fisik mencakup kantor dan gedung fakultas, dimulai dengan
kemudian diikuti dengan pengembangan tiga kampus lain yang terletak di
sejumlah lokasi di kota Yogyakarta. Selama periode ini, beberapa fakultas
di UII juga mulai memperoleh status akreditasi dan juga memprakarsai
kolaborasi dengan lembaga baik nasional maupun internasional, seperti
Universitas Gadjah Mada, King Abdul Aziz University Arab Saudi, dan
The Asia Foundation.
Sejak awal 1990-an sampai saat ini, UII telah mengembangkan kampus
terpadu yang terletak di Kabupaten Sleman, di bagian utara Propinsi DI
Yogyakarta. Sebagian besar fakultas UII telah berlokasi di lahan seluas 25
hektar ini. Sampai dengan semester ganjil 2011/2012, UII memiliki
delapan fakultas dengan berbagai lima program diploma tiga, 22 program
sarjana, tiga program profesi, delapan program master, dan tiga program
doktor serta lembaga-lembaga pendukung
a. Visi dan Misi
1) Visi
terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai rahmatan
lil'alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan),
risalah Islamiyah, di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di
2) Misi
menegakkan Wahyu Illahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber
kebenaran abadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui
pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi,
budaya, sastra dan seni yang berjiwa Islam, dalam rangka
membentuk cendekiawan muslim dan pemimpin bangsa yang
bertakwa, berakhlak mulia, berilmu amaliah dan beramal ilmiah,
yang memiliki keunggulan dalam keislaman,
keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian dan
profesionalisme.
b. Tujuan
1) Membentuk cendekiawan muslim dan pemimpin bangsa yang
berkualitas, bermanfaat bagi masyarakat, menguasai ilmu
keislaman dan mampu menerapkan nilai-nilai Islami serta berdaya
saing tinggi
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, budaya, sastra, dan seni yang berjiwa Islam
3) Turut serta membangun masyarakat dan negara Republik
Indonesia yang adil dan makmur serta mendapat ridla Allah Swt
4) Mendalami, mengembangkan, dan menyebarluaskan pemahaman
ajaran agama Islam untuk dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh