PERATURAN MENT'ERI .KESEHATAN RI
NOMOR 4 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN
PENYUSU A
RE,N'CANA
BISNIS DAN ANGGARAN
BADAM LAYANAN UMUM
D'I
LINGKUNGAN
DITJEN BlNA UPAYA KESEHATAN
DIRE'KTORAT JENDERAL B JNA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Katalog Dalam Terbitan Kementerian Kesehatan RI
658.154 Ind p
Indonesia Kementerian Kesehatan Rio Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Pe raturan Menteri Kesehatan RI nom or 12 Tahun 2013 Tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian
Kesehatan.-Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013
ISBN 9786022353720
658.154
Ind
p
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR 4 TAHUN 2013
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA
BISN,IS
DAN ANGGARAN
BADAN LAYANAN UMUM
DI LINGKUNGAN
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
KATA PENGANTAR
Pedoman
Rencana
Bisnis
dan
AnggaranBadan
Layanan
Umum
(BLU)
d i
Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Up aya
Kesehatan ini disusun sebagai tindak lanjut
dari terbitnya Peraturan Menteri Keuangan
Nomor
92jPMK.05j2011
tentang
Rencana
Bisnis
Dan
Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan
Umum, dengan berlakunya Peraturan Menteri Kese h atan
terse but
maka
Keputusan
Menteri
Kesehatan
No mor
209jMENKESjSKjlj2011
tentang
Pedoman
Penyusu nan
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umu m
Rumah Sakit yang merupakan penjabaran dari Peraturan
Menteri Keuangan Nomor
44jPMK.05j2009
tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran serta Pelakasanaan Anggaran Badan
Layanan Umum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pedoman ini disusun dengan merujuk pada
kegiatan-kegiatan operasional, Bagan Akun Standar (BAS),
dan
Pedoman Akuntansi BLU untuk membantu dalam menyusun
dokumen
RBA
dan
merencanakan
kegiatan
untu k
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya
dibidang kesehatan.
---Saya Berharap Pedoman
lnldapat dimanfaatkan
dengan
sebaik-baiknya
untuk
memudahkan
dalam
penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
s」ォイ」エ。イゥセN@
Dr . drg. 'Nwshant.\. S. Andi
セHM|ーNャ、[Mャ@ N@ |QセH@'
Pedoman Penyusunan RBA BLU
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana
telah diubah dengan Pemerintah Nomor 74
Tahun2012,
maka
salah
satu
kewaj iban
instansi yang menerapkan Pola Keuangan
Badan Layanan Umum (PK BLU) adalah menyusun Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA).
RBA merupakan dokumen perencanaan bisnis dan
penganggaran tahunan mencakup program, kegiatan, t arget
kinerja, dan anggaran BLU serta mencakup perhitungan
pendapatan dan belanja, proyeksi arus kas, jumlah dan
kualitas barang/jasa yang dihasilkan BLU, selanjutnya RBA
tersebut digunakan sebagai acuan dalam menyusun dokumen
pelaksanaan anggaran.
Sejalan
dengan
tuntutan
kinerja
BLU
maka
penyusunan
RBA
harus
berbasis
kinerja,
perhitun gan
akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima.
RBA juga disusun dengan menganut pola anggaran fleksibel
(flexible budge0
dengan suatu ambang batas tertentu.
Saya berharap penyusunan pedoman ini dapat menjadi
acuan bagi BLU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan untuk menyusun RBA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Prof.
D
er,
Sp.U(K)
Pedoman Penyusunan RBA BLU
DAFTAR lSI
Kata Pengantar
Kata Sambutan
IIIv
Oaftar lsi
Kontribusi
VII
Oasar Hukum
1
BAB I
Ketentuan Umum
3
BAB II
Penyusunan RBA
4
BAB III
Penyusunan Ikhtisar RBA
8
BAB IV
Pengajuan dan Pengesahan RBA
Bagian Kesatu
Pengajuan RBA
10
BagianKed ua
Pengesahan RBA
11
BABV
Ketentuan Penutup
12
LAMPlRAN I
Proses dan Jadwal Penyusunan RBA BLU di Lingkungan
Oitjen Bina Upaya Kesehatan
• Arus Penyusunan RBA
13• Jadwal Penyusunan RBA
15
LAMPlRAN II
Teknik Penyusunan RBA BLU di Lingkungan
Ditjen Bina Upaya Kesehatan
BAB I
Pendahuluan
A. Gambaran Umum
B. Visi dan Misi BLU
C. Budaya BLU
D. Susuna Pejabat Pengelola dan Dewan
Pengawas BLU
BAB
II
Kinerja BLU Tahun Berjalan dan RBA
Tahun yang Akan Datang
A. Gambaran Kondisi BLU
B. Proses Penilaian Kinerja BLU
C.
Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU
D . Informasi Lainnya yang Perlu Disampaikan
E.
Ambang Batas Belanja BLU
F. Prakiraan Maju Pendapatan d an
Prakiraan Maju Belanja
BAB
III
Penutup
Formulir 1
Rincian Anggaran Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan per Mata Anggara n
Pengeluaran (MAK)
Formulir 2
Surat Pernyataan Tanggun g Jawab
Mu t la k (SPTJM)
Pedoman Penyusunan RBA BLU
di Lingkungan Direktorat Jenderal Bin a Upaya Kesehatan
16
17
17
17
17
18
18
18
19
28
28
29
3 1
32
TIM PENYUSUN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Pengarah
Penanggungjawab
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
Anggota
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K)
Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc
G. K. Wirakamboja , SKM , MPS
Mangapul Bakara, MM, M.Kes
dr. Octi Palupi R, MPH
Penta Yunianti, SE
Dr. Suranto, MM
Fresley Hutapea, SH , MH , MARS
drg. Andi Kalsum Patolangi, M.Kes
Yulis Quarti, SE.Ak, M.Si
Soeripto, SE, MARS
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a. bahwa dengan ditetapkannya Rumah Sakit d an Balai
Besar Kesehatan menjadi instansi yang menera pkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
perlu dipersiapkan perencanaan tahunan yang
dituangkan dalam Rencana B is nis dan Anggaran;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Me nteri
Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Ang garan Badan layanan Umum, perlu dilakukan peru b ah a n dan penyempurnaan pedoman penyusuna n Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum ;
c. bahwa berdasarkan pertimbanga n sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b , perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan ten tang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum di Lingkungan Dire ktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 ten tang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam bahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
2. Undang-Undang Nomor Tahun 2004 t e ntang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara R e p ublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambaha n Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;
3. Undang-Undang ...
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 2
-3. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 ten tang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tamba han
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44 38);
4. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 ten tang
Ke seha tan (Lembaran Negara Republik Indonesi a
Tahun 2009 Nomor 144, Tambah a n Le mbaran Nega ra Republik Indon es ia Nomor 5063);
5. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 te ntang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lemba ran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Ta hun 2005 t e n tang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Um um (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48 , Tambahan Lembaran Nega ra Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diu bah terakhir dengan Per'aturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 (Lembaran N egara Republik Indo n esia Tahun 2012 Nomor 171, Tam bahan Lem baran N ga ra Republik Indone s ia Nomor 5340);
7. Peraturan Menteri Keuangan omor
134 / PMK.02/2005 ten tang Pedoman Pembayara n
Dalam Pelaksanaan Anggaran P enclapa t a n d a n
Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK. 02/2 006
ten tang Persya ratan Admini s trasi Dal am R ang ka
Pengusula n dan Penetapa n Satuan Kerja Ins ta nsi
Pemerintah Untuk Men e rapkan Pol a Pengelo laan
Keuangan Badan Layanan Umum;
9. Peraturan Menteri Ke:seh ata n Nomor
1144/Menkes / Per/I/2010 te nta ng Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita N ga ra Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.0 5/20 11
ten tang Rencana B isnis dan An ggara n serta
Pelaksanaan Anggaran Badan Laya nan Umum;
Memperhatika n ...
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
3
-Memperhatikan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-20/PB/20 11 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bisnis dan Anggaran Satuan Kerja Badan Layanan Umum;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN
ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BIN A UPAYA KESEHATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Badan Layanan Umum yang seJanjutnya disingkat BLU adaJah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelaya n a n kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dij ua l
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
2. Satuan Kerja Badan Layanan Umum yang selanjutnya disingkat Satker BLU adalah rumah sakit, ba1!ai besar kesehatan, dan unit pelaksana tekni s lain, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan pola keuangan bad an layanan umum.
3. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yan g
selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan
tahunan Kementerian Negara/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
4. Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum yang selanj utnya disingk at RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan . target kinerja, dan anggaran suatu Satker BLU.
5 . Rencana Bisnis dan Anggaran Definitif yang selanjutnya disingkat RBA Definitif adalah Rencana Bisni s dan Anggaran Badan Layanan Umu m yang telah disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Keputusan Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan teJah disahkan oleh Menteri/Pimpin a n Lembaga/ Ketua Dewan Kawasan.
6. P ola
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
4
-6. Pola Anggaran Fleksibel (flexible budget) adalah pol a anggaran yan g
penganggaran belanjanya dapat bertambah atau berkurang dari yang dianggarkan sepanjang pendapatan terkait bertambah atau berkurang, se tidaknya proporsional.
7. Persentase Ambang Batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang diperkirakan me\ebihi anggaran d a lam Daftar Isian Pelaks a naa n Anggara n Badan Layana Umum.
8. Kementerian adalah Kementerian Kesehatan.
9. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan p e merintahan di bidang kesehatan.
Pasal 2
Ruang lingkup p edoman penyusunan RBA di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan meliputi tata cara penyusunan dan format RBA , tata ca ra penyusunan dan format Ikhtis ar RBA ser ta mekanisme pengajuan dan
pengesahan RBA pada s。エォセイ@ BLU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan yang telah menerapkan pola pengelol aan k e uangan baclan layanan umum.
Pasal 3
Pedoman penyusunan RBA bertujuan sebagai acuan bagi semua Satker BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan Pola P e ngelolaan Keuangan Badan Layanan Urnum dalarn menyusun RBA.
BAB II
PENYU SUNAN RBA
Pasa14
(1) Satker BLU harus rnenyusun RBA tahunan disertai dengan prakiraan RBA
tahun berikutnya.
(2) RBA tahun a n sebagairnana dirnaksud p ada ayat (1) rnenga cu k e p a cla: a. Re ncana Strategis Bisnis BLU; dan
b. Pagu Anggaran Kernenterian.
PasaI5 ...
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
5
-Pasal 5
(1) Penyusunan RBA dilakukan rnelalui rnetode top down dan button u p yang dirnulai dari
a. policy statement oleh pirnpinan b. tingkat pusat pertanggungjawaban
c . kornite anggaran yaitu suatu panitia anggaran yang mempunyai tugas untuk rnengarahkan dan mengevaluasi anggaran
d tingkat direksi dan dewan pengawas
(2) Proses penyusunan RBA sebagairnana tercanturn dalarn Larnpiran I dan Larnpiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peratu r an Menteri ini.
Pasal6
(1) RBA disusun berdasarkan:
a. basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya rnenurut jenis
layananannya;
b . kebutuhan dan kernarnpuan pendapatan yang diperkirakan akan diterirna; dan
c . basis akrual.
(2) Dalam hal Satker BLU te!ah menyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, RBA disusun menggunakan standar biaya tersebut.
(3) Standar biaya sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) ditetapka n oleh pirnpinan BLU.
(4) Perhitungan akuntansi biaya sebagairnana dimaksud pada ayat (2) dihasilkan dari sis tern akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Menteri.
(5) Dalarn hal Satker BLU belum menyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan dalam standar biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), BLU rnenyusun RBA menggunakan standar bia ya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
(6) Dalam hal Satker BLU belurn rnenyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, RBA disusun rnenggun a k a n standar biaya urnum yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
(7) Penyusunan ...
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 6
-(7) Penyusunan kebutuhan dan kemampuan p e ndapatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun per unit k e rja pada Satker BLU.
(8) Kebutuhan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merup a k a n
pagu belanja yang dirinci menu rut program, kegiata n, output, a kun
belanja, dan detail belanja.
(9) Kemampuan pendapatan sebaga imana dim a ksud pad a ayat (1) huruf b bersumber dari:
a. pendapatan dari layana n yang diberikan kepada masyarakat ;
b . hibah tidak terikat dan l atau hibah terikat yang diperoleh d a ri
masyarakat atau b a d an lain ;
c. hasil kerja sama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainn ya ; d. penerimaan lainnya yang sah; dan/ atau
e. penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN.
(10)Hasil usaha lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf canta r a la in diperoleh dari pendapatan jasa lembaga ke ua ngan, h asi l penjualan aset tetap, dan pendap a tan sewa.
Pasal 7
(1) RBA paling sedikit memuat: a. seluruh program dan kegiatan;
b. targe t kinerja (output) ;
c. kondisi kinerja BLU tahun berjalan; d . asums i makro dan mikro;
e. kebutuhan belanj a dan kemampuan pendapatan ;
f. perkiraan biaya; d a n
g. prakiraan maju (forward estimate).
(2) Rumusan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan target kinerja (output) sebagaimana dimak s ud p ada ayat (1)
huruf b harus sama dengan rumusan program , kegiatan dan target kinerja
yang ada dalam RKAK/ L.
(3) Kondisi kinerja BLU tah un berjalan sebagaimana dim a ksud pacla ayat (1) huruf c merupakan uraian gambaran mengenai ca paian kinerja p er un i t kerja pada Satker BLU.
(4) Asumsi makro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan data dan /a tau informasi atas indikator ekonomi yang berhubungan
dengan aktiv itas perekonomian nasional dan/atau g lobal se c a ra
keseluruhan.
(5) Asumsl ...
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
7
-(5) Asumsi mikro sebagaimana dimaksud pada a y at (1) huruf d m e rupa kan data dan j atau informasi atas indikator ekonomi y ang berhubun ga n denga n aktiv itas Satker BLU .
(6 ) Asumsi makro dan a s umsi mikro sebagaimana dim a ksud pada a y at (4) dan a y at (5) y ang digunakan dalam penyusunan RBA merupa kan asu m si ya ng hany a berkaitan dengan pencapaian target BLU.
(7) Asumsi makro dan asumsi mikro sebaimana dimaksud pada a y at (6) harus dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian target BLU t ers e but.
(8 ) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan seba gaimana dimaksud pad a a y at ( 1) huruf e disusun menggunakan basis kas.
(9) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang disusun
menggunakan basis kas sebagaimana dimaksud pada ayat (8) menjadi data masukan untuk pengisian Kertas Kerja RKA-KjL .
(10) Perkiraan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f disusun menggunakan basis akrual.
( l l )Prakiraan maju sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g di gu n a kan untuk kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan.
(12 )Prakiraan maju untuk kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (11) dicantumkan dalam RB A s a mpai dengan 3 (tiga) tahun ke depan.
Pasal 8
(1) RBA men ganut Pola Anggaran Fleksibel (f1exible budget) dengan suatu
Persentase Ambang Batas tertentu .
(2) P o la Anggaran Fleksibel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk b elanja yang bersumber dari pendapatan seb a gaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (9) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d .
(3) Persentase Ambang Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 a yat (1) d ihitung t a npa memperhitungkan saldo awal kas.
(4) Persentase Ambang Batas dicantumkan dalam RKA-KjL dan DIPA BLU.
(5) Pencantuman Ambang Batas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) d a pat berupa keterangan atau catatan yang memberikan informasi besar an Persentase Ambang Batas.
B AB III . . .
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 8
-BAB III
PENYUSUNAN IKHTISAR RBA
Pasal9
(1) Ikhtisar RBA digunakan sebagai bahan untuk menggabungkan RBA ke dalam RKAK / L.
(2) Contoh format Ikhtisar RBA sebaga imana t e r c antum clalam Formulir 1 terl a mpir.
Pasal 10
(1) BLU men c antumkan pen erimaan dan pengeluara n yang terca ntum d a lam RBA BLU ke dalam penda patan, bel a nja, dan p e mbiay a a n dalam Ikh t isar RBA t e rma s uk belanja dan pengeluaran p e mbiayaan yang didan a i dari saIdo awal kas.
(2) P en dapa tan , belanja , dan pembiayaan ya ng di can tumka n dalam Ikhti sar RBA sebagaimana dimaksud pada ay a t (1) dihitung berdasa rk a n basis kas .
(3) Pendapatan BLU ya ng dicantumkan ke dalam Ikhtisar RBA sebagai mana dim a ksud p a da ayat (1) mencakup pendapatan sebagaimana dimaksud d a la m Pasal 6 a yat (9) huruf a sampai dengan huruf d .
(4) B e lanja BLU yang dicantumkan ke dalam Ikhtisa r R BA s ebagaimana dimaksud ayat (1) mencakup semua belanja BLU, te rmasuk belanja ya ng didanai dari APBN (Rupiah MurniJ, b e lanja yan g didanai c1ari PN B P BLU, penerimaa n pembiayaan , dan belanja y ang didan a i dari sa ld o a wal kas.
Pasal 11
(1) Belanja BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 11 ) dicantumkan
kedalam Ikhtisar RBA dalam 3 (tiga) jeni s belanj a yang terdiri a tas:
a. Belanja Pegawai ;
b. Belanja B ara ng; dan
c . Belanja Modal.
(2) Belanja P egawai sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a merup a k a n belanja p ega wa i yang berasaJ dari APBN (Rupiah Murni).
(3) Bel a n ja . "
Pedoman Penyu suna n RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA
9
-(3) Belanja Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas Belanja Barang yang berasal dari APBN (Rupiah Murni), Belanja Barang yang didanai dari PNBP BLU, dan belanja pegawai yang didanai dari PNBP
BLU.
(4) Belanja Barang yang didanai dari PNBP BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari Belanja Gaji dan Tllnjangan, Belanja Barang, B e lanja Jasa, Belanja Pemeliharaan, Belanja Perjalanan, dan Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya yang be ra s al dari PNBP BLU, termasuk Belanja Pengembangan SDM.
(5) Be\anja Modal sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c terdiri dari Belanja Modal yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) dan Belanja Modal BLU.
(6) Belanja Modal yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) sebagaimana dimakslld pada ayat (5) merupakan belanja modal yang bersumber dari Rupiah Murni yang terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Modal Fisik Lainnya.
(7) BeJanja Modal BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan belanja modal yang bersumber dari PNBP BLU yang terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal J alan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Modal Fisik Lainnya.
(8) Belanja Modal Fisik Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) mencakup antara lain pengeluaran untuk perolehan asset tidak
berwujud, pengembangan aplikasi/ software yang memenuhi kriteria as e t
tak berwujud.
Pasal 12
(1) Pembiayaan sebagaimana dimaksud d a la m P a s a l 11 ayat (1) men a kup semua penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan BLU.
(2) Penerimaan pembiayaan BLU sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) an tara lain mencakup penerimaan yang bersumber dari pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, dan/atau penerimaan kembali/penjuaJan investasi jangka panjang BLU.
(3) Pengeluaran pembiayaan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup antara lain pengeluaran untuk pembayaran pokok pinjaman, pengeluaran investasi jangka panjang, dan/atau pemberian pinjaman.
(4) Pengeluar an . ..
セ@
セ@
MENTERI KESEHATAN REPUBUK INDONESIA
- 10
-(4) Pengeluaran pembiayaan BLU yang dicantumkan dalam Ikhti sar RBA adalah p e nge luaran pembiayaan ya ng didanai dari APBN (Rupiah Murni) tahun berjala n dan PNBP BLU .
(5) Pengeluaran pembiayaan BLU yang didanai dari APBN (Rupiah M u rni) tahun berj a lan yang telah tercantum dalam DIPA selain DIPA BLU , ata u APBN (Rupi a h Murni) tahun lalu dan telah dipertanggungjawa bkan d a lam pertanggun g jawaba n APBN sebelumnya, tidak dicantumkan dalam Ikhtisar RBA.
BABIV
PENGAJUAN DAN PENGESAHAN RBA
Bagian Kesatu
Pegajuan RBA
Pasal 13
(1) Pimpinan BLU mengajukan RBA kepada Menteri.
(2) Pengajuan R B A sebagaimana dimaksud pad a aya t (1) dilakukan ciengan
memenuhi s ya rat sebagai berikut:
a. RBA ditan datangani oleh Pimpin a n BLU d a ll diketahui oleh D ewan Pengawas a tau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri apabila Satke l BLU tidak rn em punyai Dewan Pengawas;
b. RBA disert a i dengan standar pelayanan minimal, tarif, d an/ata u standar biaya lay a nan; dan
c. Dalam hal Satker BLU menyusun RBA menggunak an standar bi aya berdasarkan perhitungan akuntasi biaya, RBA dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
(3) Format SPTJM sebaga imana dimaksud pada ayat (1) huruf c sebaga i mana
tercantum cl a lam formulir 2 terlampir.
(4) RBA yang tel a h di se tujui oleh Menteri m e njad i dasa r penyusun a n RKA K / L untuk Satker BLU.
B agian
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPlJBlIK INDONESIA
- 11 -
Bagian Kedua
Pengesahan RBA
Pasal 14
(1) Satker BLU menyusun RKA-K/ L berdasarkan RBA dan lkhtisar RBA.
(2) RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Me n teri.
(3) Dalam hal Menteri menyetujui pengajuan RKA-K/L, Menteri
menyampaikan RKA-K/L dan RBA kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Anggaran.
(4) Direktur Jenderal Anggaran atas nama Menteri Keuangan melakukan
telaahan terhadap RKA-K/L dan RBA yang diajukan untuk digunakan sebagai bagian dari mekanisme pengajuan dan penetapan APBN.
Pasal 15
(1) Pimpinan BLU menyusun RBA Definitif sebagai dasar melakukan kegiatan
BLU.
(2) Penyusunan RBA Definitif sebagaimana diaksud pada ayat (1) d ilaku k an
dengan cara sebagai berikut:
a. Satker BLU melakukan penyesuaian RKA-K/L dan RBA den g an Penetapan APBN atau Keputusan Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat.
b. RBA yang telah disesuaikan ditandatangani oleh Pimpinan B LU dan diketahui oleh Dewan Pengawas atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri apabila Satker BLU tidak memiliki Dewan Pengawas.
c . RBA Definitif diajukan kepada Menteri.
d . Dalam hal Menteri menyetujui RBA Definitif, Menteri menyampai k an RKA-K/ L dan RBA Definitif kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 16
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan dan forma t rin c ian RBA definitf ditetapkan oleh Pimpinan BLU.
BABV ...
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 12
-BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada s aat Pera turan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Ment e ri Kesehatan Nomor 209/Menke s/ SK/I/2011 ten tang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 550/Menkes/SK/VII/2009 ten tang Pedom a n Peny usunan Rencana Bisni s dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Rumah Sakit , dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan p e ngundan gan Peraturan Menteri ini den ga n penempatannya dalam Berita Negara Republik Indon es ia.
Ditetapkan di J ak a rta
pad a tanggaI 7 Janu a ri 201 3
MENTERIKESEHATAN
"'...o;o-....."...,LlK INDONESIA ,
Diundangkan di Jaka rta
pada tanggaI 16 Januari 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MAN USIA REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 99
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA
13
-LAMPlRAN I
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2 013
TENTANG
PEDOMANPEN YUSUNANRENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATA N
PROSES DAN JADWAL PEN Y USUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGG A RAN BLU DI LINGK U NGAN DIREKTORATJENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
A RUS PENYUS UN A N RENC A NA BI S NIS A N GGARAN
PROS E S DOKUM E NTA S I KET E RA NGA N
I
STAR TI
\jI Matrix Factor
Vi s i dan Mi s i BLU Kebijakan l a innya
I
I
AN A LI SA S WOT
\jI
External
Matrix Factor Sasara n U sa h a BLU
POLICY
S TATEMENTS Internal
Sasaran U saha Uni t ya n g t erkait
\If
SASARAN USA H A
\If
STRATEGI USA H A US U LAN RBA
PER U NIT K ERJA
\jI
KO MI TE AN GGARAN
M セ@
Tic18,kYa
PEN YU S UN A N RBA PE R PU SAT PERTANGGUN G
JA W A B AN
\jI
I
STO PI
O aft a r Isi a n
Rencana B is ni s
A n ggar a n
'-Renc ana Kerj a S BU / Ca b an g
Rencana
B i s n is Anggaran tiap Pu sa t Pertanggung
J a w a ban
'----Stra te gi C o rpora t e S tra t egi B i sn i s Str a t egi Fu nction al Rinci a n RBA un tu k se t iap Uni t Ke rja / Pu sa t p ertan ggu n g j awaban Anggaran
Wak t u penyelesa i a n
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
14
-ARU S PE NYUSUNAN R E N CAN A B I SN IS ANGGA RAN
PROS E S DOKUMENTAS I KET ERAN( ;AN
KOM ITE ANGGARAN
Pu sa t Pen a ngguIlgj<.l\va ban K antor Pu sa t
SB U Cabul1g
Sesua i pet.unj uk
pe nyus un an 。ョFNセ。イ。ョ@
Eval uas i
OK
D1 SAMPAJKA N KEPADA MENKES / MENKE
OK
D a ftar Isian
Ren e-ana Kerj a
Peru sahaan
Rencana Ke rja
S B U/Caban g
Ren c. an,q g ゥ@ Nウ@ Zャ@ セZZ[@ aョ セァオN イ NZNj@ jャ@
(RBA)
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
15
-JADWALPENYUSUNANRBA
NO KECI ATA N I p セ@ ョァ。イ。ィ 。 ョ@ D ireks i
mengenai p olicy s tatem e nt
2. Pengirilnan daftar isian rencana ke rja dan
a nggaran kf' setiap
pusat
ー」イ{aN ョ セ セオ ョ ァ ャ@ 。キ 。 「 。 ョ@
3. Pengembalian daftar
iS lan re n cana kerja dan anggaran dari masing -masing pu sa t
pertanggung jawaban kepada komite anggaran
4 . Pem bu ata n dra ft RBA 5. Ru pat KerJa .
I<apat D ireksl dan Staf - Rapa: Direk si
- Rapat Direksi dan
Dewan Pe ngawas
n. Pe nyampai an Draft RBA
p"gu indika tif 7 . Pe mbahasan denga n
Kc me nte rian Kesehatan
8 . Distribusi RBA ke
Direktorat
9 Sosialisasi RBA 10. Pengirim an RB A Definitif
JAN PEB MAR APRIL MEl
X
X
X
X
X
X
X
JUN JUL ACT SE P OKT
X
X
NOP
X
Pengisian dari lamanya waktu yang dibutuhkan dari masing-masing ke gi a tan sangat te rgan t ung dari besar kecilnya Satuan Kerja BLU .
MENTERIKESEHATAN
セセセNblik@ INDONESIA ,
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
16
-LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN
TEKNIK PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BIN A UPAYA KESEHATAN
Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang beri s i program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu Satker BLU.
Sistematika Penyusunan rencana Bisnis dan Anggaran badan Layanan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut:
Halaman Judul
Daftar lsi
Daftar Tabel
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Lembar Pengesahan Direksi
Lembar Pengesahan Dewan Pengawas
Bab I Pendahuluan
Bab It Kinerj a BLU Tahun Berjalan dan RBA Tahun yang Akan Datang
Bab IIJ Penutup
Lampiran - lampiran
Uraian singkat setiap bagian:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memu a t mengenai gambaran umum, visi dan misi BLU, budaya BLU, serta susunan pejabat pengelola dan dewan p e n gawas BLU.
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBllK INDONESIA
- 17
-A. Gambaran Umum
1. Keterangan ringkas mengenai landasan hukum, keberadaan, sej a rah berdirinya dan perkembangan Badan Layanan Umum (BLU) sampai saat ini serta peranannya bagi masyarakat. Landasan h uku m yang dimaksud adalah keputusan yang telah ditetapkan oleh p emerintah yang mendasari operasional BLU .
2. Karakteristik Bisnis BLU
Keterangan ringkas mengenai kegiatan utama/pokok BLU (terutama yang menjadi layanan unggulan) dan upaya dalam menghadapi persaingan global.
3. Maksud dan Tujuan BLU
Keterangan mengenai sesuatu yang hendak dicapai oleh BLU melalui upayaupaya dengan kegiatan yang telah ditetapkan.
4. Kegiatan BLU
Memuat ringkasan kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan oleh BLU Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam satu tahun anggaran dan merupakan rencana kerja BLU
untu\<: mencapai sasaran yang ditetapkan, ditambah dengan
kegiatan kegiatan lain yang berhubungan dengan Pelayanan BLU.
B. Visi dan Misi BLU
1 . Visi adalah keterangan mengenai gambaran ten tang k o ndisi BLU dimasa yang akan datang.
2. Misi adalah keterangan mengenai upaya yang akan dilakuk a n BLU dalam mencapai Visi atau tujuan jangka panjang BLU. Kete r anga n
tersebut mencakup uraian tentang produk/jasa yang akan
diberikan, sasaran pasar yang dituju, dan kesanggup a n untuk meningkatkan mutu layanan.
C. Budaya BLU
Nilainilai budaya kerja yang diterapkan BLU dalam melaksanakan tugas seharihari dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
D.Susunan Pejabat Pengelofa DAN Dewan Pengawas BLU
1. Susu na n Pejabat Pengelola BLU dan Dewa n Pengawas berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang;
2. Uraian tugas Dewan Pengawas BLU; dan
3. Uraian pembagian tugas dian tara masingmasing Pengelola BLU.
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 18
-2. BAB II KINERJA BLU TAHUN BERJALAN DAN RBA TAHUN YANG AKAN
DATANG
Kinerja BLU tahun berjalan dan RBA tahun yang akan datan g memuat
mengenai gambaran kondisi BLU, proses peniIai a n kin e rja BLU,
pencapaian kinerja dan targer kinerja BLU, informasi lainnya yang perlu di sa mp a ikan , ambang batas belanja BLU , prakiraa n maju pendapatan d a n prakiraan maju belanja.
A. Gambaran Kondi s i BLU
Dalam gambaran umum ini diura ikan mengenai hasil kegi a tan usaha tahun berj a la n secara keseluruhan yang memuat penjelasan mengenai ringkasan pencapaian targettarget kinerja. Uraian menge n a i faktor-faktor yan g memp e ngaruhi kinerja tahun berjalan .
Kondi s i Internal dan Eksternal yang Mempenga ruhi Penca p aia n Kinerja Tahun B e rjal a n sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah kondisi internal BLU yang seca r a la ngs un g maupun t id a k langsung mempengaruhi keberhasilan BLU dalam menca pai tujuannya, yang meliputi:
a. Pelaya nan; b. Keuangan;
c. Organisasi dan Sumber Day a Manusia; dan d. Sara na dan Prasarana.
2. Faktor Eks ternal
Faktor eksternal adalah kondisi di lu a r BLU ya ng secara la ngsu ng m au pun tidak langsu ng mempengaruhi keberhasilan BLU dalam
men ca pai tujuannya. Analisis kondisi eks tern a l t e r se but
menguraikan mengen ai kondisi diluar BLU yang mungkin akan
mempengaruhi target kinerja, dimana BLU tidak m e miliki
kem a mpuan untuk m e ngendalika n faktor e k s t er n a l yang
dipen g aruhi oleh : kebijakan at a u produk hukum yang dik e lu ark a n
p e merintah, b e ncana alam, kondisi perekenomian
na s ional/regional/global dan lain lain.
B. Pros es Penilaia n Kinerja BLU
Dalam Pedo man Penyusunan RBA ini di cantuml,<:an penilai a n kinel]a BLU Di Li n gkungan Direktorat Jenderal Bina Upay a Kese h a tan yang terdiri clari 3 (tiga) indikator yaitu Indikator Kinerja Keua ngan, Indik a tor Kinerj a Opera sio nal dan Indikator Kinerja Mutu Pel aya na.n d a n Manra at
Bagi Masya rakat. Penilaian tingkat kesehatan Satker BLU di
Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Ke s ehata n setiap t ah un dilakukan oleh a uditor eksternal. Penilaian Kinerja BLU di s ajikan
d a lam bentuk Has il Penilaian Kinerja seda ngkan rin cian h as il
perh it.u n g annya disaji k a n dalam dokumen tersendiri.
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBllK INDONESIA
- 19
-c.
Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLUBagian ini menguraikan pencapaian kinerja BLU tahun berjal an dan target kinerja yang akan dicapai. Beberapa hal yang perlu diperh a tikan dalam penyusunan ini :
1. Pengukuran pencapaian kinerja tahun berjalan dilakukan dengan cara membandingkan target dengan perkiraan realisasi sampai dengan akhir tahun.
2. Uraian mengenai pencapaian tahun kinerja berjalan dirinci p e r unit kerja.
Penentuan unit kerja disesuaikan dengan kebutuhan BLU denga n memperhatikan bahwa suatu unit kerja tersebut :
a. Mendapatkan penugasan untuk mencapai target kinerja t er ten t u sebagai bagian dad pencapaian target BLU secara keseluruhan . b. Memiliki pejabat yang bertanggung jawab dalam mencapa i target
yang ditentukan. c. Memiliki alokasi dana.
3. Sejalan dengan restrukturisasi program dan kegiatan maka
rumusan program dan kegiatan yang digunakan dalam RBA harus sesuai atau sarna dengan rumusan program dan kegiatan yang ada dalam dokumen Renstra K/L, Renja K/L dan RKA-K/L.
4. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka penyus un a n anggaran Satker BLU berdasarkan basis kas, yang berarti bah w a pendapatan diakui disaat kas diterima oleh Satker BLU, sert a belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Satker BLU.
5. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka perhitungan biaya layanan per unit kerja berdasarkan basis akrual, yang berarti biaya
sudah diakui dan dicatat saat terjadinya transaksi t anpa
memperhatikan saat kas telah dibayarkan atau belum oleh S atker BLU. Biaya ini an tara lain biaya penyusutan dan biaya dibayar dimuka .
Dalam hal BLU telah menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU , BLU dapat menggunakan stan dar biaya tersebut dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja. Namun apabila BLU belum menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, BLU menggunakan standar biaya yang diatur oleh Menteri Keuangan dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja.
Penyusunan biaya layanan per unit kerja terse but harus didasarkan pada perhitungan biaya per layanan (unit cost per layanan). Oleh karena itu BLU terlebih dahulu wajib menyusun dan merniliki
dokumen mengenai biaya per layanan (unit cost per layanan).
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESI ....
20
-6. Beberapa tabel y ang hanls disajikan p ada bagian ini se bagai b erikut:
a. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja; b. Rincian Belanja Per Unit Kerja;
c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegi a t a n TA
20XX
d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menu rut Program dan Kegia tan TA
20XX
e. Pendapatan dan Belanja Agr e gat ;
f. Perhitungan Biaya Layanan Per Uni t Kerja g. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU
Tabe l Rincian Pendapatan Per Unit Kerja , Rinci a n Belanj a Per Unit Kerja , dan Prakiraan Maju Pendapatan dan B e lanja BLU menjadi data masukan untuk pengisian Kertas Kerja RKA - K/L .
7. Adapun fo rma t tab e I-tabel adalah sebagaimana co nto h di bawah ini :
a. Rincian Pendapatan Per Uni t KerJa
Kode Uraian Unit/ Kodel Pegram/
Kegiatan/ Akun Pendapatan
TA 20XX-l TA
20XX
Target Realis8.si
s.d . .... %
prog no88 Target I. II. xxx.xx .x..x Xxx..x Xxxxxx x..xxxxx XX.'(.'I{XX Xx.xXx.x Unit
(Bc nsi ka n UrQ1Q n u nit)
PI'og rarn ..
(Be n s ikan uraian Progra m)
K eg iatan
(B e ris ikan umian K e g/n t ClIl)
Pendapatan BLU
(Dii s ; uraian pcndapata n per ak un)
1. Pcndapatan J asa Layan a n BLU
2 . Pc ndapa t a n Hi bah BLU
3. Pendapatan Kerja Sarna BLU
4 . Pen da p aw n 8 LU Lainnya
Pen erim aan RM/PHLN/ PHDN/ ..
⦅@ サーセ ョ、。ー⦅。エ。ョ@ sela in PNBP BLUL
T ot a J Pead apatan Unit
... . . , . . (Ben sikan UraiClrl u. nit }
Unit ... "
(Be ris ikan I.uaian u nil)
'J g g q
9 g g q
I.) 99 9
'> 999
CJ 9'll)
4 qq9
9.9 9 9
9.999
()9 9 9
"'-'t
. Sq , lJl.) 1.)
\),t)')Y
'J. ()<)<)
q ,q qC)
lL IJC.l q
q ql)q
(1. t)1I l)
4 q q ()
9. ') Qt)
9.999
lJ q<) 9
G@ セL@ .'.. ⦅セ ⦅ Bヲj@ G@ Y .999 (). t)l.JI) Y .<J9Y <),099 C,jt.J<)lJ
9 .lJ Y lJ
0,<.)<.) (-1
9 .9 <) 1..)
<) .<)<) 9
9.999
I) 999
xx.'i. .xx .x.x Progra m .
(Beri s ikan ura ian Program)
SJ <)()9 lJ, C) 9()
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBUK INOONESI....
21
-Kode Uraian Unitt Kodel Prgramj
Kegiatan/ Akun Pendapatan
x..'CXX Ke gia t a n ..
(Bens lka" uraia'l K cgiatQ 'l j
A. Pen dapala n BLU
(Diisi ura iofl pendapaton per a ku n) X-xxxx...( 1. Pe nd apat an J as a Layan a n 8LU x..'<.,x xxx 2. Pc n da patan Hib a h BLU
Xxxx xx 3. Pendap a !an Ke rj u S a rn a BLU
XXYL,(XX 4 . Pcnd a pa w n BLU Lainny a
B Pcn erimn an RM/PHLNjPHDN/ ..
(p f.:' ndopotQtl se iain PNBP BLUj
TA 20XX-l
Target
prognosa
TA 20XX
Target
.. .. d st
TOTAL PENDAPATAN BLU 9.999
TOTAL PENERIMAAN RM/PHLN/PHDN/ ... 9.999 9.999
9. 9 99
9.999
9 .999
9 .999
9 .999
9.999
9 .99 9
Total Pendapatan Unit 9.999
.. . i b ・ イゥ セ ゥォHャョ@ uraia n u nit)
9 .999 9.999 9.9 9Q 9.9 99 9.9 99 9 .999 9.999 9.999
9 .9 9 9
9 .9 9 9
9.9 9 9
9.999
q.<)99
9.999
9.999
9.999
Petunjuk pengisian Rincian Pendapatan Per Unit Kerja
Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam Dokumen
RKA-KL
Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU / program dan kegiatan
sesuai yang tercantum dalam RKA-KL.
Kolom (3) Diisi target pendapatan unit kerja tahun berjalan
Kolom (4) Diisi realisasi tahun berjalan
Kolom (5) Diisi prosentase pencapaian pendapatan unit kerja
tahun berjalan
Kolom (6) Diisi target pendapatan unit kerja tahun yang akan
datang
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
-22
-b . Rincian Belanja Per Unit Kerja
Uraian TA 20XX·I
Unit/Program.! TA20XX
IKU Program./ Volum.e D ana
Kode
Kegiatal1/IKK/
Output/Akun
Realisaat ReaU . ... l SD Vol. SD Belanja/DeUl Target
s . d ... . . % Target B.d . . ... % Sat. Targe t
Beln nja H) H)
'·1 : [Aセ@ '.." ''' 'i\m.- . LNセ N@ セ@
I. Unit . ... .. 9 .999 l) ,9 9Y 9 999
IBe n' siku n uraian
un ir)
xx.x .xx .
xx Progra m . 9 .999 9.999 L)Y 9 9
(B e ri s ikan taaian
Prog ram )
iK Pro gra m:
p3erisi ka n u rczian
IKU Pro g r'u m j
xxxx Kegiaw n . 9 .999 (:J . CJ<) () セNャ@ qr}C)
(13c n sr knn ra d ian
K eg rut a n )
I n d lkato r K inerj a Kegia ton ..
(B en s ika n ura ia n I KK I
xxxx.x.x. Ou t put. 99 sa t 99 sa t 9 .999 9 .9 lJY Y9 (J <JC ')
(Bf'ri sik(ln uru ia n BQセ@ |@
Output ) ' )
A. Bclonja B LU
9.999 9. C) S)c) C) , l)t) q
1. Bel:'-l nja 9 .999 9 .99'.) q _Q <)l)
Barang
xxxxxx a. Belanja 9. 9 99 9 .999 9 . <.'J l) l)
GaJI dan
Tunjangan
xxxxxx 1> . 9 .999 0.999 q q q')
2 . rセャ。ョjオ@ 9 .999 9.999 t). y ql)
rVl o d HI
x.'(}(XXx (I. 8da nj a 9 .999 ':) 9<) C) 9 t) q(}
Modal
Tannh
xxxx.x,,, 1-). 9.999 9 999 Q . Qf.) 9
B. B d a Hi a 9.999 9 999 l) q l) ')
RM /PHLN/ PH DN !
xxx.x..xx 9 .99 <) g ,qqg 9.91)<)
(Dii s l urn ian
p(>r akun)
Total Belanja
9 .999 9 .999
I
9 . 999Unlt "
Pedoman Penyusunan HBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 23
-Kode Uraian Unit/Program./ IKU Program/ Keglatan/IKK/ Output/ Akun Belanjal DeUI Belanja Target Volume ReaUsaai s.d. ....
TA 20XX-l
% Target
Dana Reali.asi
..d ... %
SO ,oJ
Vol. Sat.
TA 20XX
Target SO
"J
.
'
'''-
G@ N Gセ N@ [\[ [セG@ L ゥ[B@ '12 ",II. Unit ... 9.999 9.999
11"'9 c') セ@ 11
9.999 t2:
(Bens /karl ura ian
'-4 fl il)
:-.:x
Pn)gnl lll ..
(8enslkan u rman Pro gram j
9.99 9 9.999 9.QQQ
IKU Program:
(B(,rl!,;l kczll UTa /an
IKU ProfITa m. J
xx:.:" KC'gialan. 9 .999 9.999 9 .99Q ( BcnSlk(1n urOl(lfl
Kegiat an)
Indikn ! Clr KinerJ8
kア セャ。エ。ョ@
(8erisikrHl la-cuon
IKKJ
.x.x... x.x.x O utpllf .
(Be n"slknll ura/on
O Wp 1,..li ) ' ,'
qq sat 99 sa t 9.999 9.999 99
Sill 9 ',) 9;)
A. Bclanj a BL U 9.999 9.999 <J . /) Q Q
セBMクZM[I|ZM[@
クク セクク[B|NB@
I . o 」ャ。ョjセ Q@
Bar;lng
a. n t:lanj a
g\セェゥ@ dan T linjan g an b. 9.999 9 .999 9.999 9. 999 9.999 9.9<)9 9 .Q99 9. 999 <).999
2. b エG|セ i@ iQNQ。@ mHャ、セ Qャ@ 9.999 9.999 9.999
xx:,:o.:.'.:
xx.xxxx
a. Bdanj:t Mlld,!. 1 tセIャャ。ィ@ b. 9.9 99 9.999 9.999 9.999 I.).qqq 9.999 B Belanj;1
RM / PHL :>I / PH O N/.
9 .999 9.999 9.9S19
XXX);")..:
IDii..,;i urn/eUl per
akull)
Total Belanja
Unit ..
9. 999
9.9 9 9
9.999
9.999
9 .999
9 .99 9
d.t ....
TOTAL BELANJA BLU 9 .999 9.999 9 .9 99
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
24
-Petunjuk pengisian Rincian Belanja Per Unit Kerja
Kolom (1)
Kolom (2 )
Kolom (3)
Kolom (4)
Kolom (5)
Kolom (6)
Kolom (7)
Kolom (8)
Kol om (9)
Kolom (10)
Kol om (11)
Kolom (12)
Diisi kode anggaran ya ng tertuang d a lam Dokumen RKA-KL
Diisi dengan unit kerja BLU
I
program dan kegiatansesuai yang terc an tum dalam RKA-KL.
Diisi t arge t volume unit kerja tahun berjalan
Diisi realisasi volume unit kerja tahun berjalan
Diisi prosen tas e realisasi volume layanan un.it kerja tahun berjalan
Dii s i alokasi b ela nja un it kerja tahun berj a la n
Diisi realisasi belanja per unit kerja t ahun b e rjalan
Diisi prosentase realis asi belanja per unit kerja t ahu n berjalan
Diisi ke teranga n sumber dana
Diisi target volume unit kerja tahu n yang a kan datang
Diisi target alokasi belanja tahun yang akan datang
Diisi sumber dana a lo ka si (RM/PNBP) tahun yang akan datang
PAGU
SUMBER DANA (SD) H) TA 20XX-l TA 20XX
3
セ L |Qp _ _ ________ _
N@ イZイMZA@ セ _____
BLU
p l ⦅ セ セ@
HLN
....!:'.I:l!'l._ . __
HDN
*) Apabila diperlukan, Output
lebih lanjut dalam Sub Ou tput.
dapat dijabarkan/ dirinc i
**) Sumbe r Dana (SD) diisi ses uai dengan kebutuhan. Kode SD m engikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan
RKA K/L.
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
25
-c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA
20XX
N@ MセNセ N@
クN Glセx セ@ _ .
NセGPMZセ Lセ セ@ ⦅@
Nk・ ァゥ。H。ョ ZN@ ャA]Aセ イゥe_ヲセセョ N@ ヲZャANcAM⦅ゥYZN LGj ⦅セ⦅・NNァNゥAA NセG_NGAl __ __h_U_ " _"_ . 2,,9_?2..___ _"_' . __
_GZャ Nセ セエ_ イ⦅@ Nセセj ス AAAャMGーセセ ⦅セiスGZ j A_Aセセ L@A セ⦅セ セNlヲ_ セ@ ⦅セセMGセAAセ 1f.J:.9; ':IJ..__ ._ 9 .999
. .. pNエZセ@ 、Nセr \Zエ N エ Nセョ N@ エMAセ ⦅ セAセ⦅セ \ZA ェセセ セ⦅ セ⦅セ セ __ .. ___ ___ ___.. __
+_____
-'-'-'-'"_0 ______ _ .. pc eQN Yセー AANNエN 。ョ@ BLU L"'a"'i"n"'ncy,.."a_ _ __ _ ___ .___ _ __1-___9"-."'9,,9,.,9'---_d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan per Program dan Kegiatan TA
20XX
Uraian Program! Alokasi
IKU Program/ Target/ Unit
Kode Kegiatan/ [KK/ Volume
Belanja Belanja Belanja Bantuan Peogeluaran Satuan Jawab
OutputI Sumber Pegawai Baraog Modal Soeia! Pembiayaan
Dana
IKU Program :
J.
(Bcrlsik<ln uraian IKU Prog r;lnlj
2.
(Bert s ikan ural all IKU Progn;lm]
9 .999 9.999 9. 999
A"C'L'> Kegiatan. 9.999 9.999 (Bcns ikol1 u rainn
Keg/Qcan J
IKK:
I.
(Bensi ka n uroin n
IKKJ
2 . .
(Bcris ikoll uraWll
IKKJ
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
26
-Uraian ProgramI
lKU ProgramI
Kode Kegia tan / I KK/
Belaoja Output/ Su mber Pegawai
D ana
.
.:"'-セ@ 2 セNセ@
.,:
.
ᄋGNA A セᄋHゥセ>"
xxxx. Output 9.999
xx
(Beri:..;iko n uraian
Output ) "J
1. RM 9 .999
2. iセmp@ 9.<)99
3 P Bf' 9.099
4. Il LU 'l.999
S . . ....
"',
9 .999... d ct.
JUMLAH 9.999
SU MB ER DANA ••• ) 9 .999
RM 9 .999
RIVlP 9.999
PNB P 9.999
BLU 9 .999
A . TA B crjaia n 9.99 9
B. Saldu Kas 9 .999
PHL N 9 .999
hl セ@ 9.999
PDN 9 .999
HI> N 9 .999
Alokasi Belaoj. Belanja
Barang Mod ..l
Bantuan Soaial
Q@セBGZ BB NT@
'rf.
セセ B@ QSG@ .' .,
..
GN@ AZセセセ N@..
セセaヲJQ@
9.999 9 .9<)9 9 .9 99
9 .999 9 .9<)9 9.999
9.9 99 9.999 9.9 9 CJ
9 .909 999\) 9.\)')9
9 .'l'l<) 9 .999 9 .9 9 9
9.90 9 Q , C}l)9 9.9 99
9.999 9 .999 9 . 9 99
9 .'l99 9 <)99 9 .999
9.<) 99 9 .99 9 Y.99<J
9 .999 9 .999 9 .999
9.999 9 .9 99 9 .999
9.999 C) .C)99 <).99 '1 9 .999 9 .9'!9 y , t}C)I)
9 .999 9999 9.999
9 .999 9.999 9 .99 t )
C) C)9'J 9 .999 9.C}9Y
9 .999 9 .9'!9 <) .99'1
C) .999 99g9 9.999
Targetl
I
Uwt
Volume Penanggung
Pengeluaran SatuRn Jawab PeUlbiayaan
[セ[セエエャL@
,セ
.. ! "
セGN.
9.QQ9 99 Sal U ni T
9999 \)9 Sal Un i l
() qqg
90c)9
<.J qq<)
9.<)99
9 . 999 I
9<)49
9.9{jy
9.9<)9
9 , t}{}9
9 .99Y
9 yC)9
9.91)l)
9 .9S19
1..) 1..)1)<.]
CJ , l}I)l)
(J 9qq
- --
I
Catatan :
*) Alo ka s i jenis b elanja mengikuti ketentuan dalam penyus u n a K / L. Alokasi Pembia yaa n dicantumkan apabila BL U m e ne ri ma p embi ayaan dari APBN.
n RKA alokasi
*"} ApabUa diperluka n,
dalam Suboutput.
Output dapat dija barkan/ dirin ci lebih lanjut
***) Sumbe r Da na (SD ) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD m e
keten.tua n kode SD dala m p e n yusunan RKA K / L.
ngikut i
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBlfK INDONESIA
27
-e. Pendapatan dan Belanja Agregrat
...-..._.. _.._ - _._--_ ...._ .__._ ..._+.
4 __ N i_⦅エZ ョ NHエセeヲN| Aセセ Z uZLAゥjlQAAyN⦅セ .__ _"___ __._._. __. _. _....... .1.. _.""',''"
-A . BELANJA BARANG
J. Bdanja Gajj dan Tunjangan
2. B cl anjA Barang
9.99 9
9.999
... ...セセ _..j_セセGZャNイケェセ@ ⦅MA⦅セセN」NZ@ _... ._. _.___ .___ _.__ _._ ... ....セ L Y NRRNNN .•. _ , . ___ ••• ..5!:.?.'!'! . _. __セ セ@ ⦅ セ セ ャセ NANQェAャ@ セ・ュセ ャ Nゥスセ セ セセ セ 。NAZANNN ⦅@ N@_ ___.__ _ __ _____._
___lMQAウ ャ。 N イZ ェ AM p \ZN jェセI セ セ __ _ ____,__ ..
. .セ@ _ A ' _ N Yセ ...セ ⦅ セ A@ セ ⦅ セjセ _G_ セANセセ kUAセイZN セ⦅セ ⦅セセ N@ ス ZL@ セI ⦅ イケ@ セ ケ⦅ セ __ ____ __ __ ..YNNYNY セ .•.
B BELANJA RM/PHLN / PHDN / .. 9.999
..Nャ\ゥゥャセ。イ@ N「・ャ。ョjN。 N@ イョ N oセALA iN@ ... - . - ... .... .• ..- .- ...- - ;-- . ... "'.;;...:: :--- - T.
1. Bc lanj a Pegawai
2. 8el nnja Barang
.. ....- ..- ...- -- ...-....- +- ..MN MNZ Mセセ ᆳ N K ....
III. BELANJA MODAL
_ M セ セ セ ᆳ
_ Z⦅ セセAj@
9.0()Q
9 .999
9 .9 9 9
9. 999
9 .99')
... .... ._...- ....-... ... .. ... ._ - ..- .ᄋM イ M ᄋ M MGᄋᄋセ] セ]ᆳ MMᄋ ヲ ᄋ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ ᄋ MMᄋMMBG L セ ⦅ャ@
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
28
-f. Biaya Layanan per Unit Kerja
BLU menguraikan keseluruhan biaya yang timbul dalam satu tahun anggaran berdasarkan basis akrual. Klasifikasi biaya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik BLU. Palin g kurang dikelompokkan menjadi
1) Biaya Langsung
Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa , dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU.
2) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung merupakan biaya - biaya yang diperlukan untuk administrasi dan biaya yang bersifat umum dan tidak terkait secara langsung dengan ke g iatan pelayanan BLU. Biaya ini an tara lain meliputi biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya pcmeliharaan , biaya langganan daya dan jasa, biaya promosi, biaya bunga dan biaya admini s trasi bank.
D . Informasi lainnya yang perlu disampaikan
Informasi lainnya meliputi , an tara lain, informas i mengenai tingkat kesehatan BLU, akreditasi, pencapaian kinerja non keuangan lainnya (berupa perolehan ISO, dsb), dan informasi lainnya
E. Amban g Batas Belanp BLU
1. RBA menganut Pola Anggaran Fleksibel (flexible budget) yaitu belanJa BLU dapat melampaui atau di bawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan.
2. Belanja BLU yang melampaui pagu anggaran dapat dilakuk a n dalam suatu angka persentase terhadap pagu anggaran (ambang batas).
3. Dalam menghitung ambang batas belanja, BLU harus
mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional, antara lain trend naik / turun realisasi anggaran BLU tahun sebelumnya , realisasi/ prognosa tahun anggaran berjalan, dan target anggaran BLU tahun yang akan datang.
4. Penghitungan ambang batas BLU hanya untuk belanja yang didanai dari PNBP BLU tahun anggaran berjalan.
5. Satker BLU d a p a t melakukan belanja melampaui pagu anggaran sampai dengan am bang batas mendahului pengesahan revisi DIPA .
Pedoman Penyusunan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 29
-6. Contoh penetapan ambang batas
Berdasarkan laporan keuanga n pada Satker BLU A, diperol e h data s ebagai berikut :
a. 2 t a hun sebelumny a (20XX- 3 ) Pagu 100 M, Realisasi b e lanja adalah 110 M.
b. 1 tahun sebelumny a (20XX-2) pagu 110 M , Reali s a s i bela nja adalah 12 3 M.
c. s ampai den gan akhir tahun berjalan (20XX-1) pagu 123 M ,
perkiraan realisas i belanja 135 .
F. Pra kiraan Maju Pendapa tan dan Prakiraan Maju Belanja
Pada bagian ini diuraikan mengenai prakiraan maju 3 (tiga) tah u n
kedepan untuk belanja dan volume masing- masing output b esert a
prakira an m aju 3 (tiga) tahun kedepan untuk target pendap atan . Perhitungan prakiraan maju sebagai pagu indikasi awal t ahu n
a nggaran berikutny a harus memperhatikan output prioritas y a n g
diny ataka n tetap berlanjut sesuai dengan dokumen RPJMN ata u R KP yang mas ih berlaku.
1. Prakiraan Maju Pendapatan BLU
TA TA TA TA TA
Program! Kegtatan/ Sumber
Kode 20XX 20XX 20XX 20XX 20XX
Pendapatan/Kode Akun
x"x..x.xx.x x Progra m :
(Ben s ikall u raian Pro gram d o /am R KA · KI L)
Xx..xx Kc ginta n:
(Be n s ik a n uro ia n Ke g ia ta nl Un it Ke rja l
I nst (l/asr )
1. Ra v.'a t J a la n
2 . Ra wat ln a p
J. Pe n u nja n g
4 . d S l .
cararan .
Unl uk BL U lain nya menye sua ikon den qan k c g iatan s csu ai d en g an fimgs inya m a s ing· masing
l i . Pengif.> IQn p ro g ram dart kegia ta n did a p a rkan d a n p enjum/ah a n
p e ndapatan jasa layanan , p en d a paran has ;l k erja sa rna da n
Sumbe r Penda pat a n:
(DiI SI ses ua ; l a rget yang d ite capk a n) 1. Pc n d a p n ta n J asa La y a nan
X.x.xxxx
MENTERIKESEHATAN REP UBLIK INDONESIA
3 0
-TA
TA TA TA TA
Programl Kegiatan/ Sumber
Kode Pendapatan/Kode Akun 20XX 20XX 20 XX 20XX 20XX
2 . Penda pa t a n H ibah BLU
X:x...x...xxx
3 Pendapatnn Hasil k セG@ イェ h@ Sama B LU
Xx.xxxx
Xx..x..x,x.X 4 . Pc nd a p a t'D. n BLU Lai n nya
Jumlah Pendapatan
Ke te rangan :
J u mla h p e ndapO lo n tc rd iri dan tola t
(1+2+3+ 4)
2. Pra kiraan Maju B e lanj a BLU
TA TA TA TA TA
20XX 20XX 20XX
20XX
Kode Programl Kegtatanl Output 20XX
+1 +2 +3
-1 , 'if;
,:"
MᄋNNNZ ゥ セᄋ@
III
セN@
xxx .x..x .x..x Prog r am :
(Be ris ikan ll ra ian Progra m)
Ke gi a t a n :
Xxxx
(Be risikan u raia n Keg ia tan)
xxx...x.xx O u t put:
99 99 99
IBe ris ikan urQ ,an O utput} 99 sat 99 sat
sat sat sat
Volume Output
TA 20 X X - 1
T A 20XX
TA 20XX + I
TA 20 X X ' 2
TA 20XX+ .
Pedoma n Penyusu nan RBA BLU
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
- 31
-3. BAB III PENUTUP
Penutup memuat mengenai kesimpulan dan penjelasan halhal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan BLU.
•
A. Kesimpulan berisikan ten tang seluruh rangkaian pembahasan daribabbab sebelumnya serta hasilhasil yang telah dicapai dan hambatan dalam melaksanaka n kegiatan sesuai dengan yang telah ditetap kan serta upaya pemecahan masalah yang dihadapi dan men c oba memberikan saransaran yang dipandang perlu.
B. Penjelasan hal hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam ran gka melaksanakan kegiatan BLU antara lain:
1. Penghapusan piutang;
2. Penghapusan persediaan ;
3. Penghapusan Aset tetap ;
4. Penghapusan Aset lainlain ; 5. Pemberian p injaman;
6 . Kerjasama dengan pihak ketiga; dan
7. Pembayaran atas t r ansaksi tahun sebelumnya harus di audit terl e bih dahulu .
MENTERIKESEHATAN
セセセw_lik@ INDONESIA,
I-j..,
IKHTISAR RBI\ BLU T .·\ 20XX
RINCIA N ANC;CARAN Rf:l.AN.lA DAN Pf:NC ,:LUARA iX I'F: M IJIAYAA'I PF:R セiata@ AN(;CMiAN PF:'JCl E LU AR ..\N ヲ|l|セャ@
keゥ| ᄋiヲN n tiZZiセA ゥ |n@ I.XXI
t :N 1T HIQセg エ |nQ sQ| セ Q@ IXX xXI
S,IT U,IN KERJ,\ I>;X xx XXXXXXI
LOf;.-\SI IXX \XI
FtlNGSI IX.X )
s\ n n:i\(iSI . IXX XX j
I'IIOGR..IM IXXXX I
i\ Ui l/\T:\l\ IXXXXI
SUB KEG IAT AN IXYXXI
Knd( KEG I/\ TAN. Kf:: 1.0.\ IPO K 13E.LA NJ A, .]£NIS OELAN J ..\ Df\
'oj i|iセ |@ IH@
I 2
RupI ah Murni IRM I Belanj. Pcgawai fRMI MilK
MAK
Oclanja Sara ng fRr\'IJ
MAK MAK
Iklan