• Tidak ada hasil yang ditemukan

PerMenKes RI No 4 Tahun 2013 entang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum DI Lingkungan DITJEN Bina Upaya Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PerMenKes RI No 4 Tahun 2013 entang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum DI Lingkungan DITJEN Bina Upaya Kesehatan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN  MENT'ERI  .KESEHATAN RI  

NOMOR 4 TAHUN 2013  

TENTANG  

PEDOMAN

PENYUSU  A  

RE,N'CANA 

BISNIS DAN ANGGARAN

BADAM LAYANAN UMUM

D'I

LINGKUNGAN

DITJEN BlNA UPAYA KESEHATAN

DIRE'KTORAT JENDERAL B JNA UPAYA KESEHATAN  

KEMENTERIAN KESEHATAN  RI  

(2)

Katalog Dalam Terbitan Kementerian Kesehatan RI

658.154  Ind  p

Indonesia Kementerian Kesehatan Rio Direktorat

Jenderal  Bina  Upaya  Kesehatan 

Pe raturan Menteri Kesehatan RI nom or 12 Tahun 2013 Tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian

Kesehatan.-Jakarta  : Kementerian  Kesehatan  RI.  2013 

ISBN  978­602­235­372­0 

(3)

658.154 

Ind 

PERATURAN  MENTERI KESEHATAN  RI  

NOMOR 4 TAHUN  2013  

PEDOMAN PENYUSUNAN

RENCANA

BISN,IS 

DAN ANGGARAN

BADAN LAYANAN UMUM

DI LINGKUNGAN

DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN  

KEMENTERIAN  KESEHATAN  RI  

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Pedoman

Rencana

Bisnis

dan

AnggaranBadan

Layanan

Umum

(BLU)

d i

Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Up aya

Kesehatan ini disusun sebagai tindak lanjut

dari terbitnya Peraturan Menteri Keuangan

Nomor

92jPMK.05j2011

tentang

Rencana

Bisnis

Dan

Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan

Umum, dengan berlakunya Peraturan Menteri Kese h atan

terse but

maka

Keputusan

Menteri

Kesehatan

No mor

209jMENKESjSKjlj2011

tentang

Pedoman

Penyusu nan

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umu m

Rumah Sakit yang merupakan penjabaran dari Peraturan

Menteri Keuangan Nomor

44jPMK.05j2009

tentang Rencana

Bisnis dan Anggaran serta Pelakasanaan Anggaran Badan

Layanan Umum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pedoman ini disusun dengan merujuk pada

kegiatan-kegiatan operasional, Bagan Akun Standar (BAS),

dan

Pedoman Akuntansi BLU untuk membantu dalam menyusun

dokumen

RBA

dan

merencanakan

kegiatan

untu k

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya

dibidang kesehatan.

(6)

---Saya Berharap Pedoman

lnl

dapat dimanfaatkan

dengan

sebaik-baiknya

untuk

memudahkan

dalam

penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

s」ォイ」エ。イゥセN@

Dr . drg. 'Nw­shant.\.  S.  Andi 

セHM|ーNャ、[Mャ@ N@ |QセH@

Pedoman Penyusunan  RBA  BLU 

(7)

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL

BINA UPAYA KESEHATAN

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana

telah diubah dengan Pemerintah Nomor 74

Tahun2012,

maka

salah

satu

kewaj iban

instansi yang menerapkan Pola Keuangan

Badan Layanan Umum (PK BLU) adalah menyusun Rencana

Bisnis dan Anggaran (RBA).

RBA merupakan dokumen perencanaan bisnis dan

penganggaran tahunan mencakup program, kegiatan, t arget

kinerja, dan anggaran BLU serta mencakup perhitungan

pendapatan dan belanja, proyeksi arus kas, jumlah dan

kualitas barang/jasa yang dihasilkan BLU, selanjutnya RBA

tersebut digunakan sebagai acuan dalam menyusun dokumen

pelaksanaan anggaran.

Sejalan

dengan

tuntutan

kinerja

BLU

maka

penyusunan

RBA

harus

berbasis

kinerja,

perhitun gan

akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan dan

(8)

kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima.

RBA juga disusun dengan menganut pola anggaran fleksibel

(flexible budge0

dengan suatu ambang batas tertentu.

Saya berharap penyusunan pedoman ini dapat menjadi

acuan bagi BLU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya

Kesehatan untuk menyusun RBA sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Prof.

D

er,

Sp.U(K)

Pedoman  Penyusunan  RBA  BLU 

(9)

DAFTAR lSI

Kata Pengantar

Kata Sambutan

III 

v

Oaftar lsi

Kontribusi

VII

Oasar Hukum

1

BAB I

Ketentuan Umum

3

BAB II

Penyusunan RBA

4

BAB III

Penyusunan Ikhtisar RBA

8

BAB IV

Pengajuan dan Pengesahan RBA

Bagian Kesatu

Pengajuan RBA

10

BagianKed ua

Pengesahan RBA

11

BABV

Ketentuan Penutup

12

LAMPlRAN I

Proses dan Jadwal Penyusunan RBA BLU di Lingkungan

Oitjen Bina Upaya Kesehatan

• Arus Penyusunan RBA

13  

• Jadwal Penyusunan RBA

15

(10)

LAMPlRAN II

Teknik Penyusunan RBA BLU di Lingkungan

Ditjen Bina Upaya Kesehatan

BAB I

Pendahuluan

A. Gambaran Umum

B. Visi dan Misi BLU

C. Budaya BLU

D. Susuna Pejabat Pengelola dan Dewan

Pengawas BLU

BAB

II  

Kinerja BLU Tahun Berjalan dan RBA

Tahun yang Akan Datang

A. Gambaran Kondisi BLU

B. Proses Penilaian Kinerja BLU

C.  

Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU

D . Informasi Lainnya yang Perlu Disampaikan

E.  

Ambang Batas Belanja BLU

F. Prakiraan Maju Pendapatan d an

Prakiraan Maju Belanja

BAB

III  

Penutup

Formulir 1

Rincian Anggaran Belanja dan Pengeluaran

Pembiayaan per Mata Anggara n

Pengeluaran (MAK)

Formulir 2

Surat Pernyataan Tanggun g Jawab

Mu t la k (SPTJM)

Pedoman  Penyusunan  RBA  BLU 

di Lingkungan  Direktorat Jenderal  Bin a Upaya  Kesehatan 

16

17

17

17

17

18 

18 

18 

19 

28 

28 

29 

3 1 

32

(11)

TIM PENYUSUN

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Pengarah

Penanggungjawab

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris I

Sekretaris II

Anggota

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K)

Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc

G. K. Wirakamboja , SKM , MPS

Mangapul Bakara, MM, M.Kes

dr. Octi Palupi R, MPH

Penta Yunianti, SE

Dr. Suranto, MM

Fresley Hutapea, SH , MH , MARS

drg. Andi Kalsum Patolangi, M.Kes

Yulis Quarti, SE.Ak, M.Si

Soeripto, SE, MARS

(12)

Pedoman Penyusunan  RBA  BLU 

(13)

MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dengan ditetapkannya Rumah Sakit d an Balai

Besar Kesehatan menjadi instansi yang menera pkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,

perlu dipersiapkan perencanaan tahunan yang

dituangkan dalam Rencana B is nis dan Anggaran;

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Me nteri

Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Ang garan Badan layanan Umum, perlu dilakukan peru b ah a n dan penyempurnaan pedoman penyusuna n Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum ;

c. bahwa berdasarkan pertimbanga n sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b , perlu

menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan ten tang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum di Lingkungan Dire ktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 ten tang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam bahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

2. Undang-Undang Nomor Tahun 2004 t e ntang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara R e p ublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambaha n Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

3. Undang-Undang ...

(14)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 2

-3.   Undang­Undang  Nomor  33  Tahun  2004  ten tang 

Perimbangan  Keuangan  Pemerintah  Pusat  dan 

Pemerintahan  Daerah  (Lembaran  Negara  Republik 

Indonesia  Tahun  2004  Nomor  126,  Tamba han 

Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Nomor 44 38); 

4.   Undang­Undang  Nomor  36  Tahun  2009  ten tang 

Ke seha tan  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesi a 

Tahun  2009  Nomor  144,  Tambah a n  Le mbaran  Nega ra  Republik  Indon es ia  Nomor  5063); 

5.   Undang­ Undang  Nomor  44  Tahun  2009  te ntang 

Rumah  Sakit  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2009  Nomor  153,  Tambahan  Lemba ran  Negara  Republik  Indonesia  Nomor  5072); 

6.   Peraturan  Pemerintah  Nomor  23  Ta hun  2005  t e n tang  Pola  Pengelolaan  Keuangan  Badan  Layanan  Um um  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2005  Nomor  48 ,  Tambahan  Lembaran  Nega ra  Republik  Indonesia  Nomor  4502)  sebagaimana  telah  diu bah  terakhir  dengan  Per'aturan  Pemerintah  Nomor  74  tahun  2012  (Lembaran  N egara  Republik  Indo n esia  Tahun  2012  Nomor  171,  Tam bahan  Lem baran  N  ga ra  Republik  Indone s ia  Nomor  5340); 

7.   Peraturan  Menteri  Keuangan  omor 

134 /  PMK.02/2005  ten tang  Pedoman  Pembayara n 

Dalam  Pelaksanaan  Anggaran  P enclapa t a n  d a n 

Belanja Negara; 

8.   Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  07/PMK. 02/2 006 

ten tang  Persya ratan  Admini s trasi  Dal am  R ang ka 

Pengusula n  dan  Penetapa n  Satuan  Kerja  Ins ta nsi 

Pemerintah  Untuk  Men e rapkan  Pol a  Pengelo laan 

Keuangan  Badan  Layanan  Umum; 

9.   Peraturan  Menteri  Ke:seh ata n  Nomor 

1144/Menkes /  Per/I/2010  te nta ng  Or­ganisasi  dan 

Tata  Kerja  Kementerian  Kesehatan  (Berita  N  ga ra  Republik Indonesia Tahun  2010  Nomor  585); 

10.  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  92/PMK.0 5/20 11 

ten tang  Rencana  B isnis  dan  An ggara n  serta 

Pelaksanaan Anggaran  Badan  Laya nan  Umum; 

Memperhatika n  ... 

Pedoman  Penyusunan  RBA  BLU 

(15)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

3

-Memperhatikan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-20/PB/20 11 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bisnis dan Anggaran Satuan Kerja Badan Layanan Umum;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN

ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BIN A UPAYA KESEHATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Badan Layanan Umum yang seJanjutnya disingkat BLU adaJah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelaya n a n kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dij ua l

tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

2. Satuan Kerja Badan Layanan Umum yang selanjutnya disingkat Satker BLU adalah rumah sakit, ba1!ai besar kesehatan, dan unit pelaksana tekni s lain, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan pola keuangan bad an layanan umum.

3. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yan g

selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan

tahunan Kementerian Negara/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

4. Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum yang selanj utnya disingk at RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan . target kinerja, dan anggaran suatu Satker BLU.

5 . Rencana Bisnis dan Anggaran Definitif yang selanjutnya disingkat RBA Definitif adalah Rencana Bisni s dan Anggaran Badan Layanan Umu m yang telah disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Keputusan Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan teJah disahkan oleh Menteri/Pimpin a n Lembaga/ Ketua Dewan Kawasan.

6. P ola

(16)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

­ 4 

-6. Pola Anggaran Fleksibel (flexible budget) adalah pol a anggaran yan g

penganggaran belanjanya dapat bertambah atau berkurang dari yang dianggarkan sepanjang pendapatan terkait bertambah atau berkurang, se tidaknya proporsional.

7. Persentase Ambang Batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang diperkirakan me\ebihi anggaran d a lam Daftar Isian Pelaks a naa n Anggara n Badan Layana Umum.

8. Kementerian adalah Kementerian Kesehatan.

9. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan p e merintahan di bidang kesehatan.

Pasal 2

Ruang lingkup p edoman penyusunan RBA di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan meliputi tata cara penyusunan dan format RBA , tata ca ra penyusunan dan format Ikhtis ar RBA ser ta mekanisme pengajuan dan

pengesahan RBA pada s。エォセイ@ BLU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina

Upaya Kesehatan yang telah menerapkan pola pengelol aan k e uangan baclan layanan umum.

Pasal 3

Pedoman penyusunan RBA bertujuan sebagai acuan bagi semua Satker BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan Pola P e ngelolaan Keuangan Badan Layanan Urnum dalarn menyusun RBA.

BAB II

PENYU SUNAN RBA

Pasa14

(1)  Satker BLU harus rnenyusun RBA tahunan disertai dengan prakiraan RBA

tahun berikutnya.

(2) RBA tahun a n sebagairnana dirnaksud p ada ayat (1) rnenga cu k e p a cla: a. Re ncana Strategis Bisnis BLU; dan

b. Pagu Anggaran Kernenterian.

PasaI5 ...

Pedoman  Penyusunan  RBA  BLU 

(17)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

5

-Pasal 5

(1) Penyusunan RBA dilakukan rnelalui rnetode top down dan button u p yang dirnulai dari

a. policy statement oleh pirnpinan b. tingkat pusat pertanggungjawaban

c . kornite anggaran yaitu suatu panitia anggaran yang mempunyai tugas untuk rnengarahkan dan mengevaluasi anggaran

d tingkat direksi dan dewan pengawas

(2) Proses penyusunan RBA sebagairnana tercanturn dalarn Larnpiran I dan Larnpiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peratu r an Menteri ini.

Pasal6

(1) RBA disusun berdasarkan:

a. basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya rnenurut jenis

layananannya;

b . kebutuhan dan kernarnpuan pendapatan yang diperkirakan akan diterirna; dan

c . basis akrual.

(2) Dalam hal Satker BLU te!ah menyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, RBA disusun menggunakan standar biaya tersebut.

(3) Standar biaya sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) ditetapka n oleh pirnpinan BLU.

(4) Perhitungan akuntansi biaya sebagairnana dimaksud pada ayat (2) dihasilkan dari sis tern akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Menteri.

(5) Dalarn hal Satker BLU belum menyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan dalam standar biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), BLU rnenyusun RBA menggunakan standar bia ya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

(6) Dalam hal Satker BLU belurn rnenyusun standar biaya layanannya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, RBA disusun rnenggun a k a n standar biaya urnum yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

(7) Penyusunan ...

(18)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 6

-(7)   Penyusunan  kebutuhan  dan  kemampuan  p e ndapatan  sebagaimana 

dimaksud  pada ayat  (1)  huruf b  disusun  per unit  k e rja  pada Satker BLU. 

(8)   Kebutuhan  BLU  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf  b  merup a k a n 

pagu  belanja  yang  dirinci  menu rut  program,  kegiata n,  output, a kun 

belanja,  dan  detail  belanja. 

(9)   Kemampuan  pendapatan  sebaga imana  dim a ksud  pad a  ayat  (1)  huruf  b  bersumber dari: 

a.  pendapatan dari  layana n  yang diberikan  kepada  masyarakat ; 

b . hibah  tidak  terikat  dan l atau  hibah  terikat  yang  diperoleh  d a ri 

masyarakat atau  b a d an  lain ; 

c.  hasil  kerja sama BLU  dengan  pihak lain  dan/atau  hasil  usaha lainn ya ;  d.  penerimaan lainnya yang sah;  dan/ atau 

e.  penerimaan anggaran yang  bersumber dari  APBN. 

(10)Hasil  usaha  lainnya  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (9)  huruf canta r a  la in  diperoleh  dari  pendapatan  jasa  lembaga  ke ua ngan,  h asi l  penjualan  aset tetap,  dan  pendap a tan  sewa. 

Pasal 7 

(1)   RBA  paling sedikit memuat:  a. seluruh  program  dan  kegiatan; 

b.  targe t  kinerja (output) ;

c.  kondisi  kinerja BLU  tahun  berjalan;  d . asums i  makro dan  mikro; 

e.  kebutuhan  belanj a  dan  kemampuan pendapatan ; 

f.  perkiraan  biaya;  d a n 

g.  prakiraan  maju (forward estimate).

(2)   Rumusan  program  dan  kegiatan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) 

huruf  a  dan  target  kinerja (output) sebagaimana  dimak s ud  p ada  ayat  (1) 

huruf b  harus  sama dengan  rumusan  program ,  kegiatan  dan  target  kinerja 

yang ada dalam  RKA­K/ L. 

(3)   Kondisi  kinerja  BLU  tah un  berjalan  sebagaimana  dim a ksud  pacla  ayat  (1)  huruf  c  merupakan  uraian  gambaran  mengenai  ca paian  kinerja  p er  un i t  kerja pada Satker BLU. 

(4)   Asumsi  makro  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf  d  merupakan  data  dan /a tau  informasi  atas  indikator  ekonomi  yang  berhubungan 

dengan  aktiv itas  perekonomian  nasional  dan/atau  g lobal  se c a ra 

keseluruhan. 

(5)  Asumsl  ... 

Pedoman  Penyusunan RBA  BLU 

(19)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

­ 7 

-(5) Asumsi mikro sebagaimana dimaksud pada a y at (1) huruf d m e rupa kan data dan j atau informasi atas indikator ekonomi y ang berhubun ga n denga n aktiv itas Satker BLU .

(6 ) Asumsi makro dan a s umsi mikro sebagaimana dim a ksud pada a y at (4) dan a y at (5) y ang digunakan dalam penyusunan RBA merupa kan asu m si ya ng hany a berkaitan dengan pencapaian target BLU.

(7) Asumsi makro dan asumsi mikro sebaimana dimaksud pada a y at (6) harus dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian target BLU t ers e but.

(8 ) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan seba gaimana dimaksud pad a a y at ( 1) huruf e disusun menggunakan basis kas.

(9) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang disusun

menggunakan basis kas sebagaimana dimaksud pada ayat (8) menjadi data masukan untuk pengisian Kertas Kerja RKA-KjL .

(10) Perkiraan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f disusun menggunakan basis akrual.

( l l )Prakiraan maju sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g di gu n a kan untuk kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan.

(12 )Prakiraan maju untuk kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (11) dicantumkan dalam RB A s a mpai dengan 3 (tiga) tahun ke depan.

Pasal 8

(1) RBA men ganut Pola Anggaran Fleksibel (f1exible budget) dengan suatu

Persentase Ambang Batas tertentu .

(2) P o la Anggaran Fleksibel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk b elanja yang bersumber dari pendapatan seb a gaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (9) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d .

(3) Persentase Ambang Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 a yat (1) d ihitung t a npa memperhitungkan saldo awal kas.

(4) Persentase Ambang Batas dicantumkan dalam RKA-KjL dan DIPA BLU.

(5) Pencantuman Ambang Batas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) d a pat berupa keterangan atau catatan yang memberikan informasi besar an Persentase Ambang Batas.

B AB III . . .

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(20)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 8

-BAB III

PENYUSUNAN  IKHTISAR  RBA 

Pasal9 

(1)   Ikhtisar  RBA  digunakan  sebagai  bahan  untuk  menggabungkan  RBA  ke  dalam  RKA­K /  L. 

(2)   Contoh  format  Ikhtisar  RBA  sebaga imana  t e r c antum  clalam  Formulir  1  terl a mpir. 

Pasal  10 

(1)   BLU  men c antumkan  pen erimaan  dan  pengeluara n  yang  terca ntum  d a lam  RBA  BLU  ke  dalam  penda patan,  bel a nja,  dan  p e mbiay a a n  dalam  Ikh t isar  RBA  t e rma s uk  belanja  dan  pengeluaran  p e mbiayaan  yang  didan a i  dari  saIdo  awal  kas. 

(2)   P en dapa tan ,  belanja ,  dan  pembiayaan  ya ng  di can tumka n  dalam  Ikhti sar  RBA  sebagaimana dimaksud  pada ay a t  (1)  dihitung  berdasa rk a n  basis  kas . 

(3)   Pendapatan  BLU  ya ng  dicantumkan  ke  dalam  Ikhtisar  RBA  sebagai mana  dim a ksud  p a da  ayat  (1)  mencakup  pendapatan  sebagaimana  dimaksud  d a la m  Pasal  6  a yat (9)  huruf a  sampai dengan  huruf d . 

(4)   B e lanja  BLU  yang  dicantumkan  ke  dalam  Ikhtisa r  R BA  s ebagaimana  dimaksud  ayat  (1)  mencakup  semua  belanja  BLU,  te rmasuk  belanja  ya ng  didanai  dari  APBN  (Rupiah  MurniJ,  b e lanja  yan g  didanai  c1ari  PN B P  BLU,  penerimaa n  pembiayaan ,  dan  belanja y ang didan a i  dari  sa ld o  a wal  kas. 

Pasal  11 

(1)   Belanja  BLU  sebagaimana dimaksud  dalam  Pasal  11  ayat 11 ) dicantumkan 

kedalam  Ikhtisar RBA  dalam 3  (tiga)  jeni s  belanj a  yang  terdiri  a tas: 

a.  Belanja Pegawai ; 

b. Belanja  B ara ng;  dan 

c .  Belanja Modal. 

(2)   Belanja  P egawai  sebagaimana  dimaksud  ayat  (1)  huruf  a  merup a k a n  belanja  p ega wa i  yang berasaJ  dari  APBN  (Rupiah  Murni). 

(3)  Bel a n ja  . " 

Pedoman Penyu suna n RBA BLU

(21)

MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA

9

-(3) Belanja Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas Belanja Barang yang berasal dari APBN (Rupiah Murni), Belanja Barang yang didanai dari PNBP BLU, dan belanja pegawai yang didanai dari PNBP

BLU.

(4) Belanja Barang yang didanai dari PNBP BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari Belanja Gaji dan Tllnjangan, Belanja Barang, B e lanja Jasa, Belanja Pemeliharaan, Belanja Perjalanan, dan Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya yang be ra s al dari PNBP BLU, termasuk Belanja Pengembangan SDM.

(5) Be\anja Modal sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c terdiri dari Belanja Modal yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) dan Belanja Modal BLU.

(6) Belanja Modal yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) sebagaimana dimakslld pada ayat (5) merupakan belanja modal yang bersumber dari Rupiah Murni yang terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Modal Fisik Lainnya.

(7) BeJanja Modal BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan belanja modal yang bersumber dari PNBP BLU yang terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal J alan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Modal Fisik Lainnya.

(8) Belanja Modal Fisik Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) mencakup antara lain pengeluaran untuk perolehan asset tidak

berwujud, pengembangan aplikasi/ software yang memenuhi kriteria as e t

tak berwujud.

Pasal 12

(1) Pembiayaan sebagaimana dimaksud d a la m P a s a l 11 ayat (1) men a kup semua penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan BLU.

(2) Penerimaan pembiayaan BLU sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) an tara lain mencakup penerimaan yang bersumber dari pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, dan/atau penerimaan kembali/penjuaJan investasi jangka panjang BLU.

(3) Pengeluaran pembiayaan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup antara lain pengeluaran untuk pembayaran pokok pinjaman, pengeluaran investasi jangka panjang, dan/atau pemberian pinjaman.

(4) Pengeluar an . ..

(22)

セ@

セ@

MENTERI KESEHATAN REPUBUK INDONESIA

- 10

-(4)   Pengeluaran  pembiayaan  BLU  yang  dicantumkan  dalam  Ikhti sar  RBA  adalah  p e nge luaran  pembiayaan  ya ng  didanai  dari  APBN  (Rupiah  Murni)  tahun  berjala n  dan  PNBP  BLU . 

(5)   Pengeluaran  pembiayaan  BLU  yang  didanai  dari  APBN  (Rupiah  M u rni)  tahun  berj a lan  yang  telah  tercantum  dalam  DIPA  selain  DIPA  BLU ,  ata u  APBN  (Rupi a h  Murni)  tahun  lalu  dan  telah  dipertanggungjawa bkan  d a lam  pertanggun g jawaba n  APBN  sebelumnya,  tidak  dicantumkan  dalam  Ikhtisar  RBA. 

BABIV  

PENGAJUAN  DAN  PENGESAHAN  RBA  

Bagian  Kesatu  

Pegajuan  RBA  

Pasal  13  

(1) Pimpinan  BLU  mengajukan  RBA  kepada Menteri. 

(2)   Pengajuan  R B A  sebagaimana  dimaksud  pad a  aya t  (1) dilakukan  ciengan 

memenuhi  s ya rat sebagai berikut: 

a.   RBA  ditan datangani  oleh  Pimpin a n  BLU  d a ll  diketahui  oleh  D ewan  Pengawas  a tau  pejabat  yang  ditunjuk  oleh  Menteri  apabila  Satke l­ BLU  tidak  rn em punyai  Dewan  Pengawas; 

b.   RBA  disert a i  dengan  standar  pelayanan  minimal,  tarif,  d an/ata u  standar biaya lay a nan;  dan 

c.   Dalam  hal  Satker  BLU  menyusun  RBA  menggunak an  standar  bi aya  berdasarkan  perhitungan  akuntasi  biaya,  RBA  dilampiri  dengan  Surat  Pernyataan  Tanggung Jawab  Mutlak  (SPTJM). 

(3)   Format  SPTJM  sebaga imana  dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf c sebaga i mana 

tercantum cl a lam  formulir  2  terlampir. 

(4)   RBA  yang tel a h  di se tujui  oleh  Menteri  m e njad i  dasa r  penyusun a n  RKA­ K / L  untuk Satker  BLU. 

B agian 

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(23)

MENTERIKESEHATAN REPlJBlIK INDONESIA

- 11 -

Bagian Kedua

Pengesahan RBA

Pasal 14

(1) Satker BLU menyusun RKA-K/ L berdasarkan RBA dan lkhtisar RBA.

(2) RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Me n teri.

(3) Dalam hal Menteri menyetujui pengajuan RKA-K/L, Menteri

menyampaikan RKA-K/L dan RBA kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Anggaran.

(4) Direktur Jenderal Anggaran atas nama Menteri Keuangan melakukan

telaahan terhadap RKA-K/L dan RBA yang diajukan untuk digunakan sebagai bagian dari mekanisme pengajuan dan penetapan APBN.

Pasal 15

(1) Pimpinan BLU menyusun RBA Definitif sebagai dasar melakukan kegiatan

BLU.

(2) Penyusunan RBA Definitif sebagaimana diaksud pada ayat (1) d ilaku k an

dengan cara sebagai berikut:

a. Satker BLU melakukan penyesuaian RKA-K/L dan RBA den g an Penetapan APBN atau Keputusan Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat.

b. RBA yang telah disesuaikan ditandatangani oleh Pimpinan B LU dan diketahui oleh Dewan Pengawas atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri apabila Satker BLU tidak memiliki Dewan Pengawas.

c . RBA Definitif diajukan kepada Menteri.

d . Dalam hal Menteri menyetujui RBA Definitif, Menteri menyampai k an RKA-K/ L dan RBA Definitif kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Pasal 16

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan dan forma t rin c ian RBA definitf ditetapkan oleh Pimpinan BLU.

BABV ...

(24)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 12

-BAB  V  

KETENTUAN  PENUTUP  

Pasal  17  

Pada  s aat  Pera turan  Menteri  ini  mulai  berlaku,  Keputusan  Ment e ri  Kesehatan  Nomor  209/Menke s/ SK/I/2011  ten tang  Perubahan  Atas  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor  550/Menkes/SK/VII/2009  ten tang  Pedom a n  Peny usunan  Rencana  Bisni s  dan  Anggaran  (RBA)  Badan  Layanan  Umum  Rumah  Sakit ,  dicabut dan  dinyatakan  tidak  berlaku. 

Pasal  18 

Peraturan  Menteri  ini  mulai  berlaku  pada  tanggal  diundangkan. 

Agar setiap orang mengetahuinya,  memerintahkan  p e ngundan gan  Peraturan  Menteri  ini  den ga n  penempatannya dalam  Berita  Negara  Republik  Indon es ia. 

Ditetapkan  di J ak a rta 

pad a  tanggaI  7  Janu a ri  201 3 

MENTERIKESEHATAN 

"'...o;o-....."...,LlK INDONESIA , 

Diundangkan di  Jaka rta 

pada  tanggaI  16 Januari  2013 

MENTERI  HUKUM  DAN  HAK  ASASI  MAN USIA  REPUBLIK  INDONESIA, 

AMIR  SYAMSUDIN 

BERITA  NEGARA  REPUBLIK  INDONESIA  TAHUN  2013  NOMOR  99 

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(25)

MENTERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA

13

-LAMPlRAN I

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2 013

TENTANG

PEDOMANPEN YUSUNANRENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL

BINA UPAYA KESEHATA N

PROSES DAN JADWAL PEN Y USUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGG A RAN BLU DI LINGK U NGAN DIREKTORATJENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

A RUS PENYUS UN A N RENC A NA BI S NIS A N GGARAN

PROS E S DOKUM E NTA S I KET E RA NGA N

I

STAR T

I

\jI Matrix Factor

Vi s i dan Mi s i BLU Kebijakan l a innya

I

I

AN A LI SA S WOT

\jI

External

Matrix Factor Sasara n U sa h a BLU

POLICY

S TATEMENTS Internal

Sasaran U saha Uni t ya n g t erkait

\If

SASARAN USA H A

\If

STRATEGI USA H A US U LAN RBA

PER U NIT K ERJA

\jI

KO MI TE AN GGARAN

M セ@

Tic18,k

Ya

PEN YU S UN A N RBA PE R PU SAT PERTANGGUN G

JA W A B AN

\jI

I

STO P

I

O aft a r Isi a n

Rencana B is ni s

A n ggar a n

'-Renc ana Kerj a S BU / Ca b an g

Rencana

B i s n is Anggaran tiap Pu sa t Pertanggung

J a w a ban

'----Stra te gi C o rpora t e S tra t egi B i sn i s Str a t egi Fu nction al Rinci a n RBA un tu k se t iap Uni t Ke rja / Pu sa t p ertan ggu n g j awaban Anggaran

Wak t u penyelesa i a n

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(26)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

14

-ARU S PE NYUSUNAN R E N CAN A B I SN IS ANGGA RAN

PROS E S DOKUMENTAS I KET ERAN( ;AN

KOM ITE ANGGARAN

Pu sa t Pen a ngguIlgj<.l\va ban K antor Pu sa t

SB U Cabul1g

Sesua i pet.unj uk

pe nyus un an 。ョFNセ。イ。ョ@

Eval uas i

OK

D1 SAMPAJKA N KEPADA MENKES / MENKE

OK

D a ftar Isian

Ren e-ana Kerj a

Peru sahaan

Rencana Ke rja

S B U/Caban g

Ren c. an,q g ゥ@ Nウ@ Zャ@ セZZ[@ aョ セァオN イ NZNj@ jャ@

(RBA)

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(27)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

15

-JADWALPENYUSUNANRBA

NO KECI ATA N I p セ@ ョァ。イ。ィ 。 ョ@ D ireks i

mengenai p olicy s tatem e nt

2. Pengirilnan daftar isian rencana ke rja dan

a nggaran kf' setiap

pusat

ー」イ{aN ョ セ セオ ョ ァ ャ@ 。キ 。 「 。 ョ@

3. Pengembalian daftar

iS lan re n cana kerja dan anggaran dari masing -masing pu sa t 

pertanggung jawaban kepada komite anggaran

4 . Pem bu ata n dra ft RBA 5. Ru pat KerJa .

I<apat D ireksl dan Staf - Rapa: Direk si

- Rapat Direksi dan

Dewan Pe ngawas

n. Pe nyampai an  Draft  RBA 

p"gu indika tif 7 . Pe mbahasan denga n

Kc me nte rian Kesehatan 

8 . Distribusi RBA ke

Direktorat 

9 Sosialisasi RBA 10. Pengirim an RB A Definitif

JAN PEB MAR APRIL MEl

X

X

X

X

X

X

X

JUN JUL ACT SE P OKT

X

X

NOP

X

Pengisian dari lamanya waktu yang dibutuhkan dari masing-masing ke gi a tan sangat te rgan t ung dari besar kecilnya Satuan Kerja BLU .

MENTERIKESEHATAN

セセセNblik@ INDONESIA ,

(28)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

16

-LAMPIRAN II

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2013

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL

BINA UPAYA KESEHATAN

TEKNIK PENYUSUNAN

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BIN A UPAYA KESEHATAN

Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang beri s i program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu Satker BLU.

Sistematika Penyusunan rencana Bisnis dan Anggaran badan Layanan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut:

Halaman Judul

Daftar lsi

Daftar Tabel

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Lembar Pengesahan Direksi

Lembar Pengesahan Dewan Pengawas

Bab I Pendahuluan

Bab It Kinerj a BLU Tahun Berjalan dan RBA Tahun yang Akan Datang

Bab IIJ Penutup

Lampiran - lampiran

Uraian singkat setiap bagian:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan memu a t mengenai gambaran umum, visi dan misi BLU, budaya BLU, serta susunan pejabat pengelola dan dewan p e n gawas BLU.

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(29)

MENTERIKESEHATAN REPUBllK INDONESIA

- 17

-A.   Gambaran  Umum 

1.   Keterangan  ringkas  mengenai  landasan  hukum,  keberadaan,  sej a rah  berdirinya  dan  perkembangan  Badan  Layanan  Umum  (BLU)  sampai  saat  ini  serta  peranannya  bagi  masyarakat.  Landasan  h uku m  yang  dimaksud  adalah  keputusan  yang  telah  ditetapkan  oleh  p emerintah  yang mendasari  operasional  BLU . 

2.   Karakteristik Bisnis  BLU 

Keterangan  ringkas  mengenai  kegiatan  utama/pokok  BLU  (terutama  yang  menjadi  layanan  unggulan)  dan  upaya  dalam  menghadapi  persaingan global. 

3.   Maksud dan Tujuan  BLU 

Keterangan  mengenai  sesuatu yang hendak dicapai  oleh  BLU  melalui  upaya­upaya dengan  kegiatan yang telah ditetapkan. 

4.   Kegiatan  BLU 

Memuat  ringkasan  kegiatan­kegiatan  yang  akan  dilaksanakan  oleh  BLU  Di  Lingkungan  Direktorat  Jenderal  Bina  Upaya  Kesehatan  dalam  satu  tahun  anggaran  dan  merupakan  rencana  kerja  BLU 

untu\<:  mencapai  sasaran  yang  ditetapkan,  ditambah  dengan 

kegiatan ­ kegiatan  lain yang berhubungan dengan Pelayanan  BLU. 

B.  Visi  dan  Misi  BLU 

1 .   Visi  adalah  keterangan  mengenai  gambaran  ten tang  k o ndisi  BLU  dimasa yang akan datang. 

2.   Misi  adalah  keterangan  mengenai  upaya  yang  akan  dilakuk a n  BLU  dalam  mencapai  Visi  atau  tujuan  jangka  panjang  BLU.  Kete r anga n 

tersebut  mencakup  uraian  tentang  produk/jasa  yang  akan 

diberikan,  sasaran  pasar  yang  dituju,  dan  kesanggup a n  untuk  meningkatkan  mutu layanan. 

C. Budaya BLU 

Nilai­nilai  budaya  kerja  yang  diterapkan  BLU  dalam  melaksanakan  tugas  sehari­hari dalam  mencapai visi  dan  misi yang telah ditetapkan. 

D.Susunan  Pejabat Pengelofa  DAN  Dewan  Pengawas  BLU 

1.   Susu na n  Pejabat  Pengelola  BLU  dan  Dewa n  Pengawas  berdasarkan  keputusan  pejabat yang berwenang; 

2.   Uraian  tugas  Dewan  Pengawas BLU;  dan 

3.   Uraian  pembagian  tugas dian tara masing­masing Pengelola  BLU. 

(30)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 18

-2.   BAB  II  KINERJA  BLU  TAHUN  BERJALAN  DAN  RBA  TAHUN  YANG  AKAN 

DATANG 

Kinerja  BLU  tahun  berjalan  dan  RBA  tahun  yang  akan  datan g  memuat 

mengenai  gambaran  kondisi  BLU,  proses  peniIai a n  kin e rja  BLU, 

pencapaian  kinerja  dan  targer  kinerja  BLU,  informasi  lainnya  yang  perlu  di sa mp a ikan ,  ambang  batas  belanja BLU ,  prakiraa n  maju  pendapatan  d a n  prakiraan  maju  belanja. 

A.  Gambaran  Kondi s i  BLU 

Dalam  gambaran  umum  ini  diura ikan  mengenai  hasil  kegi a tan  usaha  tahun  berj a la n  secara  keseluruhan  yang  memuat  penjelasan  mengenai  ringkasan  pencapaian  target­target  kinerja.  Uraian  menge n a i  faktor-faktor yan g  memp e ngaruhi  kinerja  tahun  berjalan . 

Kondi s i  Internal  dan  Eksternal yang  Mempenga ruhi  Penca p aia n  Kinerja  Tahun  B e rjal a n  sebagai  berikut: 

1.   Faktor Internal 

Faktor  internal  adalah  kondisi  internal  BLU  yang  seca r a  la ngs un g  maupun  t id a k  langsung  mempengaruhi  keberhasilan  BLU  dalam  menca pai  tujuannya, yang meliputi: 

a.  Pelaya nan;  b.  Keuangan; 

c.  Organisasi dan  Sumber Day a  Manusia;  dan  d.  Sara na dan  Prasarana. 

2.   Faktor Eks ternal 

Faktor  eksternal  adalah  kondisi  di  lu a r  BLU  ya ng  secara  la ngsu ng  m au pun  tidak  langsu ng  mempengaruhi  keberhasilan  BLU  dalam 

men ca pai  tujuannya.  Analisis  kondisi  eks tern a l  t e r se but 

menguraikan  mengen ai  kondisi  diluar  BLU  yang  mungkin  akan 

mempengaruhi  target  kinerja,  dimana  BLU  tidak  m e miliki 

kem a mpuan  untuk  m e ngendalika n  faktor  e k s t er n a l  yang 

dipen g aruhi  oleh  :  kebijakan  at a u  produk  hukum  yang  dik e lu ark a n 

p e merintah,  b e ncana  alam,  kondisi  perekenomian 

na s ional/regional/global dan  lain ­ lain. 

B.  Pros es  Penilaia n  Kinerja  BLU 

Dalam  Pedo man  Penyusunan  RBA  ini  di cantuml,<:an  penilai a n  kinel]a  BLU  Di  Li n gkungan  Direktorat  Jenderal  Bina  Upay a  Kese h a tan  yang  terdiri clari  3  (tiga)  indikator yaitu  Indikator  Kinerja  Keua ngan,  Indik a tor  Kinerj a  Opera sio nal  dan  Indikator  Kinerja  Mutu  Pel aya na.n  d a n  Manra at 

Bagi  Masya rakat.  Penilaian  tingkat  kesehatan  Satker  BLU  di 

Lingkungan  Direktorat  Jenderal  Bina  Upaya  Ke s ehata n  setiap  t ah un  dilakukan  oleh  a uditor  eksternal.  Penilaian  Kinerja  BLU  di s ajikan 

d a lam  bentuk  Has il  Penilaian  Kinerja  seda ngkan  rin cian  h as il 

perh it.u n g annya  disaji k a n  dalam  dokumen  tersendiri. 

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(31)

MENTERIKESEHATAN REPUBllK INDONESIA

- 19

-c.  

Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU

Bagian ini menguraikan pencapaian kinerja BLU tahun berjal an dan target kinerja yang akan dicapai. Beberapa hal yang perlu diperh a tikan dalam penyusunan ini :

1. Pengukuran pencapaian kinerja tahun berjalan dilakukan dengan cara membandingkan target dengan perkiraan realisasi sampai dengan akhir tahun.

2. Uraian mengenai pencapaian tahun kinerja berjalan dirinci p e r unit kerja.

Penentuan unit kerja disesuaikan dengan kebutuhan BLU denga n memperhatikan bahwa suatu unit kerja tersebut :

a. Mendapatkan penugasan untuk mencapai target kinerja t er ten t u sebagai bagian dad pencapaian target BLU secara keseluruhan . b. Memiliki pejabat yang bertanggung jawab dalam mencapa i target

yang ditentukan. c. Memiliki alokasi dana.

3. Sejalan dengan restrukturisasi program dan kegiatan maka

rumusan program dan kegiatan yang digunakan dalam RBA harus sesuai atau sarna dengan rumusan program dan kegiatan yang ada dalam dokumen Renstra K/L, Renja K/L dan RKA-K/L.

4. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka penyus un a n anggaran Satker BLU berdasarkan basis kas, yang berarti bah w a pendapatan diakui disaat kas diterima oleh Satker BLU, sert a belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Satker BLU.

5. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka perhitungan biaya layanan per unit kerja berdasarkan basis akrual, yang berarti biaya

sudah diakui dan dicatat saat terjadinya transaksi t anpa

memperhatikan saat kas telah dibayarkan atau belum oleh S atker BLU. Biaya ini an tara lain biaya penyusutan dan biaya dibayar dimuka .

Dalam hal BLU telah menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU , BLU dapat menggunakan stan dar biaya tersebut dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja. Namun apabila BLU belum menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, BLU menggunakan standar biaya yang diatur oleh Menteri Keuangan dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja.

Penyusunan biaya layanan per unit kerja terse but harus didasarkan pada perhitungan biaya per layanan (unit cost per layanan). Oleh karena itu BLU terlebih dahulu wajib menyusun dan merniliki

dokumen mengenai biaya per layanan (unit cost per layanan).

(32)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESI ....

20

-6. Beberapa tabel y ang hanls disajikan p ada bagian ini se bagai b erikut:

a. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja; b. Rincian Belanja Per Unit Kerja;

c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegi a t a n TA

20XX

d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menu rut Program dan Kegia tan TA

20XX

e. Pendapatan dan Belanja Agr e gat ;

f. Perhitungan Biaya Layanan Per Uni t Kerja g. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU

Tabe l Rincian Pendapatan Per Unit Kerja , Rinci a n Belanj a Per Unit Kerja , dan Prakiraan Maju Pendapatan dan B e lanja BLU menjadi data masukan untuk pengisian Kertas Kerja RKA - K/L .

7. Adapun fo rma t tab e I-tabel adalah sebagaimana co nto h di bawah ini :

a. Rincian Pendapatan Per Uni t KerJa

Kode Uraian Unit/ Kodel Pegram/

Kegiatan/ Akun Pendapatan

TA 20XX-l TA

20XX

Target Realis8.si

s.d . .... %

prog no88 Target I. II. xxx.xx .x..x Xxx..x Xxxxxx x..xxxxx XX.'(.'I{XX Xx.xXx.x Unit

(Bc nsi ka n UrQ1Q n u nit)

PI'og rarn ..

(Be n s ikan uraian Progra m)

K eg iatan

(B e ris ikan umian K e g/n t ClIl)

Pendapatan BLU

(Dii s ; uraian pcndapata n per ak un)

1. Pcndapatan J asa Layan a n BLU

2 . Pc ndapa t a n Hi bah BLU

3. Pendapatan Kerja Sarna BLU

4 . Pen da p aw n 8 LU Lainnya

Pen erim aan RM/PHLN/ PHDN/ ..

⦅@ サーセ ョ、。ー⦅。エ。ョ@ sela in PNBP BLUL

T ot a J Pead apatan Unit

... . . , . . (Ben sikan UraiClrl u. nit }

Unit ... "

(Be ris ikan I.uaian u nil)

'J g g q

9 g g q

I.) 99 9

'> 999

CJ 9'll)

4 qq9

9.9 9 9

9.999

()9 9 9

"'-'t

. S

q , lJl.) 1.)

\),t)')Y

'J. ()<)<)

q ,q qC)

lL IJC.l q

q ql)q

(1. t)1I l)

4 q q ()

9. ') Qt)

9.999

lJ q<) 9

G@ セL@ .'.. ⦅セ ⦅ Bヲj@ G@ Y .999 (). t)l.JI) Y .<J9Y <),099 C,jt.J<)lJ

9 .lJ Y lJ

0,<.)<.) (-1

9 .9 <) 1..)

<) .<)<) 9

9.999

I) 999

xx.'i. .xx .x.x Progra m .

(Beri s ikan ura ian Program)

SJ <)()9 lJ, C) 9()

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(33)

MENTERIKESEHATAN REPUBUK INOONESI....

21

-Kode Uraian Unitt Kodel Prgramj

Kegiatan/ Akun Pendapatan

x..'CXX Ke gia t a n ..

(Bens lka" uraia'l K cgiatQ 'l j

A. Pen dapala n BLU

(Diisi ura iofl pendapaton per a ku n) X-xxxx...( 1. Pe nd apat an J as a Layan a n 8LU x..'<.,x xxx 2. Pc n da patan Hib a h BLU

Xxxx xx 3. Pendap a !an Ke rj u S a rn a BLU

XXYL,(XX 4 . Pcnd a pa w n BLU Lainny a

B Pcn erimn an RM/PHLNjPHDN/ ..

(p f.:' ndopotQtl se iain PNBP BLUj

TA 20XX-l

Target

prognosa

TA 20XX

Target

.. .. d st

TOTAL PENDAPATAN BLU 9.999

TOTAL PENERIMAAN RM/PHLN/PHDN/ ... 9.999 9.999

9. 9 99

9.999

9 .999

9 .999

9 .999

9.999

9 .99 9

Total Pendapatan Unit 9.999

.. . i b ・ イゥ セ ゥォHャョ@ uraia n u nit)

9 .999 9.999 9.9 9Q 9.9 99 9.9 99 9 .999 9.999 9.999

9 .9 9 9

9 .9 9 9

9.9 9 9

9.999

q.<)99

9.999

9.999

9.999

Petunjuk pengisian Rincian Pendapatan Per Unit Kerja

Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam Dokumen

RKA-KL

Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU / program dan kegiatan

sesuai yang tercantum dalam RKA-KL.

Kolom (3) Diisi target pendapatan unit kerja tahun berjalan

Kolom (4) Diisi realisasi tahun berjalan

Kolom (5) Diisi prosentase pencapaian pendapatan unit kerja

tahun berjalan

Kolom (6) Diisi target pendapatan unit kerja tahun yang akan

datang

(34)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

-22

-b . Rincian Belanja Per Unit Kerja

Uraian TA 20XX·I

Unit/Program.! TA20XX

IKU Program./ Volum.e D ana

Kode

Kegiatal1/IKK/

Output/Akun

Realisaat ReaU . ... l SD Vol. SD Belanja/DeUl Target

s . d ... . . % Target B.d . . ... % Sat. Targe t

Beln nja H) H)

'·1 : [Aセ@ '.." ''' 'i\m.- . LNセ N@ セ@

I. Unit . ... .. 9 .999 l) ,9 9Y 9 999

IBe n' siku n uraian

un ir)

xx.x .xx .

xx Progra m . 9 .999 9.999 L)Y 9 9

(B e ri s ikan taaian

Prog ram )

iK Pro gra m:

p3erisi ka n u rczian

IKU Pro g r'u m j

xxxx Kegiaw n . 9 .999 (:J . CJ<) () セNャ@ qr}C)

(13c n sr knn ra d ian

K eg rut a n )

I n d lkato r K inerj a Kegia ton ..

(B en s ika n ura ia n I KK I

xxxx.x.x. Ou t put. 99 sa t 99 sa t 9 .999 9 .9 lJY Y9 (J <JC ')

(Bf'ri sik(ln uru ia n BQセ@ |@

Output ) ' )

A. Bclonja B LU

9.999 9. C) S)c) C) , l)t) q

1. Bel:'-l nja 9 .999 9 .99'.) q _Q <)l)

Barang

xxxxxx a. Belanja 9. 9 99 9 .999 9 . <.'J l) l)

GaJI dan

Tunjangan

xxxxxx 1> . 9 .999 0.999 q q q')

2 . rセャ。ョjオ@ 9 .999 9.999 t). y ql)

rVl o d HI

x.'(}(XXx (I. 8da nj a 9 .999 ':) 9<) C) 9 t) q(}

Modal

Tannh

xxxx.x,,, 1-). 9.999 9 999 Q . Qf.) 9

B. B d a Hi a 9.999 9 999 l) q l) ')

RM /PHLN/ PH DN !

xxx.x..xx 9 .99 <) g ,qqg 9.91)<)

(Dii s l urn ian

p(>r akun)

Total Belanja

9 .999 9 .999

I

9 . 999

Unlt "

Pedoman Penyusunan HBA BLU

(35)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 23

-Kode Uraian Unit/Program./ IKU Program/ Keglatan/IKK/ Output/ Akun Belanjal DeUI Belanja Target Volume ReaUsaai s.d. ....

TA 20XX-l

% Target

Dana Reali.asi

..d ... %

SO ,oJ

Vol. Sat.

TA 20XX

Target SO

"J

.

'

'''-

G@ N Gセ N@ [\[ [セG@ L ゥ[B@ '12 ",

II.  Unit  ...  9.999 9.999

11"'9 c') セ@ 11

9.999 t2:

(Bens /karl ura ian

'-4 fl il)

:-.:x

Pn)gnl lll ..

(8enslkan u rman Pro gram j

9.99 9 9.999 9.QQQ 

IKU  Program: 

(B(,rl!,;l kczll UTa /an

IKU ProfITa m. J

xx:­.:­"  KC'gialan.  9 .999 9.999 9 .99Q ( BcnSlk(1n urOl(lfl

Kegiat an)

Indikn ! Clr  KinerJ8 

kア セャ。エ。ョ@

(8erisikrHl la-cuon

IKKJ

.x.x... x.x.x  O utpllf .

(Be n"slknll ura/on

O Wp 1,..li ) ' ,' 

qq sat 99 sa t  9.999 9.999 99

Sill 9 ',) 9;)

A.  Bclanj a  BL U  9.999 9.999 <J . /) Q Q

セBMクZM[I|ZM[@

クク セクク[B|NB@

I .  o 」ャ。ョjセ Q@

Bar;lng

a. n t:lanj a

g\セェゥ@ dan  T linjan g an b.  9.999 9 .999 9.999 9. 999 9.999 9.9<)9 9 .Q99 9. 999 <).999

2. b エG|セ i@ iQNQ。@ mHャ、セ Qャ@ 9.999 9.999 9.999

xx:,:o.:.'.:

xx.xxxx

a. Bdanj:t Mlld,!. 1  tセIャャ。ィ@ b.  9.9 99 9.999 9.999 9.999 I.).qqq  9.999 B  Belanj;1

RM /  PHL :>I /  PH  O N/. 

9 .999 9.999 9.9S19

XXX);")..:

IDii..,;i urn/eUl per

akull)

Total Belanja

Unit  .. 

9. 999

9.9 9 9

9.999

9.999

9 .999

9 .99 9

d.t .... 

TOTAL  BELANJA  BLU  9 .999 9.999 9 .9 99

(36)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

24

-Petunjuk pengisian Rincian Belanja Per Unit Kerja

Kolom (1)

Kolom (2 )

Kolom (3)

Kolom (4)

Kolom (5)

Kolom (6)

Kolom (7)

Kolom (8)

Kol om (9)

Kolom (10)

Kol om (11)

Kolom (12)

Diisi kode anggaran ya ng tertuang d a lam Dokumen RKA-KL

Diisi dengan unit kerja BLU

I

program dan kegiatan

sesuai yang terc an tum dalam RKA-KL.

Diisi t arge t volume unit kerja tahun berjalan

Diisi realisasi volume unit kerja tahun berjalan

Diisi prosen tas e realisasi volume layanan un.it kerja tahun berjalan

Dii s i alokasi b ela nja un it kerja tahun berj a la n

Diisi realisasi belanja per unit kerja t ahun b e rjalan

Diisi prosentase realis asi belanja per unit kerja t ahu n berjalan

Diisi ke teranga n sumber dana

Diisi target volume unit kerja tahu n yang a kan datang

Diisi target alokasi belanja tahun yang akan datang

Diisi sumber dana a lo ka si (RM/PNBP) tahun yang akan datang

PAGU

SUMBER DANA (SD) H) TA 20XX-l TA 20XX

3

セ L |Qp _ _ ________ _

N@ イZイMZA@ セ _____

BLU

p l ⦅ セ セ@

HLN

....!:'.I:l!'l._ . __

HDN

*) Apabila diperlukan, Output

lebih lanjut dalam Sub Ou tput.

dapat dijabarkan/ dirinc i

**) Sumbe r Dana (SD) diisi ses uai dengan kebutuhan. Kode SD m engikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan

RKA K/L.

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(37)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

25

-c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA

20XX

N@ MセNセ N@

クN Glセx セ@ _ .

NセGPMZセ Lセ セ@ ⦅@

Nk・ ァゥ。H。ョ ZN@ ャA]Aセ イゥe_ヲセセョ N@ ヲZャANcAM⦅ゥYZN LGj ⦅セ⦅・NNァNゥAA NセG_NGAl __ __h_U_ " _"_ . 2,,9_?2..___ _"_' . __

_GZャ Nセ セエ_ イ⦅@ Nセセj ス AAAャMGーセセ ⦅セiスGZ j A_Aセセ L@A セ⦅セ セNlヲ_ セ@ ⦅セセMGセAAセ 1f.J:.9; ':IJ..__ ._ 9 .999

. .. pNエZセ@ 、Nセr \Zエ N エ Nセョ N@ エMAセ ⦅ セAセ⦅セ \ZA ェセセ セ⦅ セ⦅セ セ __ .. ___ ___ ___.. __

+_____

-'-'-'-'"_0 ______ _ .. pc eQN Yセー AANNエN 。ョ@ BLU L"'a"'i"n"'ncy,.."a_ _ __ _ ___ .___ _ __1-___9"-."'9,,9,.,9'---_

d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan per Program dan Kegiatan TA

20XX

Uraian Program! Alokasi

IKU Program/ Target/ Unit

Kode Kegiatan/ [KK/ Volume

Belanja Belanja Belanja Bantuan Peogeluaran Satuan Jawab

OutputI Sumber Pegawai Baraog Modal Soeia! Pembiayaan

Dana

IKU Program :

J.

(Bcrlsik<ln uraian IKU Prog r;lnlj

2.

(Bert s ikan ural all IKU Progn;lm]

9 .999 9.999 9. 999

A"C'L'> Kegiatan. 9.999 9.999 (Bcns ikol1 u rainn

Keg/Qcan J

IKK:

I.

(Bensi ka n uroin n

IKKJ

2 . .

(Bcris ikoll uraWll

IKKJ

(38)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

26

-Uraian ProgramI

lKU ProgramI

Kode Kegia tan / I KK/

Belaoja Output/ Su mber Pegawai

D ana

.

.:"'-セ@ 2 セNセ@

.,:

.

ᄋGNA A セᄋHゥセ

>"

xxxx. Output 9.999

xx

(Beri:..;iko n uraian

Output ) "J

1. RM 9 .999

2. iセmp@ 9.<)99

3 P Bf' 9.099

4. Il LU 'l.999

S . . ....

"',

9 .999

... d ct.

JUMLAH 9.999

SU MB ER DANA ••• ) 9 .999

RM 9 .999

RIVlP 9.999

PNB P 9.999

BLU 9 .999

A . TA B crjaia n 9.99 9

B. Saldu Kas 9 .999

PHL N 9 .999

hl セ@ 9.999

PDN 9 .999

HI> N 9 .999

Alokasi Belaoj. Belanja

Barang Mod ..l

Bantuan Soaial

Q@セBGZ BB NT@

'rf.

セセ B@ QSG@ .' .,

..

GN@ AZセセセ N@.

.

セセaヲJQ@

9.999 9 .9<)9 9 .9 99

9 .999 9 .9<)9 9.999

9.9 99 9.999 9.9 9 CJ

9 .909 999\) 9.\)')9

9 .'l'l<) 9 .999 9 .9 9 9

9.90 9 Q , C}l)9 9.9 99

9.999 9 .999 9 . 9 99

9 .'l99 9 <)99 9 .999

9.<) 99 9 .99 9 Y.99<J

9 .999 9 .999 9 .999

9.999 9 .9 99 9 .999

9.999 C) .C)99 <).99 '1 9 .999 9 .9'!9 y , t}C)I)

9 .999 9999 9.999

9 .999 9.999 9 .99 t )

C) C)9'J 9 .999 9.C}9Y

9 .999 9 .9'!9 <) .99'1

C) .999 99g9 9.999

Targetl

I

Uwt

Volume Penanggung

Pengeluaran SatuRn Jawab PeUlbiayaan

[セ[セエエャL@

,

.. ! "

セGN

.

9.QQ9 99 Sal U ni T

9999 \)9 Sal Un i l

() qqg

90c)9

<.J qq<)

9.<)99

9 . 999 I

9<)49

9.9{jy

9.9<)9

9 , t}{}9

9 .99Y

9 yC)9

9.91)l)

9 .9S19

1..) 1..)1)<.]

CJ , l}I)l)

(J 9qq

- --

I

Catatan :

*) Alo ka s i jenis b elanja mengikuti ketentuan dalam penyus u n a K / L. Alokasi Pembia yaa n dicantumkan apabila BL U m e ne ri ma p embi ayaan dari APBN.

n RKA alokasi

*"} ApabUa diperluka n,

dalam Suboutput.

Output dapat dija barkan/ dirin ci lebih lanjut

***) Sumbe r Da na (SD ) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD m e

keten.tua n kode SD dala m p e n yusunan RKA K / L.

ngikut i

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(39)

MENTERIKESEHATAN REPUBlfK INDONESIA

27

-e. Pendapatan dan Belanja Agregrat

...-..._.. _.._ - _._--_ ...._ .__._ ..._+.

4 __ N i_⦅エZ ョ NHエセeヲN| Aセセ Z uZLAゥjlQAAyN⦅セ .__ _"___ __._._. __. _. _....... .1.. _.""',''"

-A . BELANJA BARANG

J. Bdanja Gajj dan Tunjangan

2. B cl anjA Barang

9.99 9

9.999

... ...セセ _..j_セセGZャNイケェセ@ ⦅MA⦅セセN」NZ@ _... ._. _.___ .___ _.__ _._ ... ....セ L Y NRRNNN .•. _ , . ___ ••• ..5!:.?.'!'! . _. __セ セ@ ⦅ セ セ ャセ NANQェAャ@ セ・ュセ ャ Nゥスセ セ セセ セ 。NAZANNN ⦅@ N@_ ___.__ _ __ _____._

___lMQAウ ャ。 N イZ ェ AM p \ZN jェセI セ セ __ _ ____,__ ..

. .セ@ _ A ' _ N Yセ ...セ ⦅ セ A@ セ ⦅ セjセ _G_ セANセセ kUAセイZN セ⦅セ ⦅セセ N@ ス ZL@ セI ⦅ イケ@ セ ケ⦅ セ __ ____ __ __ ..YNNYNY セ .•.

B BELANJA RM/PHLN / PHDN / .. 9.999

..Nャ\ゥゥャセ。イ@ N「・ャ。ョjN。 N@ イョ N oセALA iN@ ... - . - ... .... .• ..- .- ...- - ;-- . ... "'.;;...:: :--- - T.

1. Bc lanj a Pegawai

2. 8el nnja Barang

.. ....- ..- ...- -- ...-....- +- ..MN MNZ Mセセ ᆳ N K ....

III. BELANJA MODAL

_ M セ セ セ ᆳ

_ Z⦅ セセAj@

9.0()Q

9 .999

9 .9 9 9

9. 999

9 .99')

... .... ._...- ....-... ... .. ... ._ - ..- .ᄋM イ M ᄋ M MGᄋᄋセ] セ]ᆳ MMᄋ ヲ ᄋ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ ᄋ MMᄋMMBG L セ ⦅ャ@

(40)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

28

-f. Biaya Layanan per Unit Kerja

BLU menguraikan keseluruhan biaya yang timbul dalam satu tahun anggaran berdasarkan basis akrual. Klasifikasi biaya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik BLU. Palin g kurang dikelompokkan menjadi

1) Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa , dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU.

2) Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan biaya - biaya yang diperlukan untuk administrasi dan biaya yang bersifat umum dan tidak terkait secara langsung dengan ke g iatan pelayanan BLU. Biaya ini an tara lain meliputi biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya pcmeliharaan , biaya langganan daya dan jasa, biaya promosi, biaya bunga dan biaya admini s trasi bank.

D . Informasi lainnya yang perlu disampaikan

Informasi lainnya meliputi , an tara lain, informas i mengenai tingkat kesehatan BLU, akreditasi, pencapaian kinerja non keuangan lainnya (berupa perolehan ISO, dsb), dan informasi lainnya

E. Amban g Batas Belanp BLU

1. RBA menganut Pola Anggaran Fleksibel (flexible budget) yaitu belanJa BLU dapat melampaui atau di bawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan.

2. Belanja BLU yang melampaui pagu anggaran dapat dilakuk a n dalam suatu angka persentase terhadap pagu anggaran (ambang batas).

3. Dalam menghitung ambang batas belanja, BLU harus

mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional, antara lain trend naik / turun realisasi anggaran BLU tahun sebelumnya , realisasi/ prognosa tahun anggaran berjalan, dan target anggaran BLU tahun yang akan datang.

4. Penghitungan ambang batas BLU hanya untuk belanja yang didanai dari PNBP BLU tahun anggaran berjalan.

5. Satker BLU d a p a t melakukan belanja melampaui pagu anggaran sampai dengan am bang batas mendahului pengesahan revisi DIPA .

Pedoman Penyusunan RBA BLU

(41)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 29

-6. Contoh penetapan ambang batas

Berdasarkan laporan keuanga n pada Satker BLU A, diperol e h data s ebagai berikut :

a. 2 t a hun sebelumny a (20XX- 3 ) Pagu 100 M, Realisasi b e lanja adalah 110 M.

b. 1 tahun sebelumny a (20XX-2) pagu 110 M ,  Reali s a s i bela nja adalah 12 3 M.

c.  s ampai den gan akhir tahun berjalan (20XX-1) pagu 123 M ,

perkiraan realisas i belanja 135 .

F. Pra kiraan Maju Pendapa tan dan Prakiraan Maju Belanja

Pada bagian ini diuraikan mengenai prakiraan maju 3 (tiga) tah u n

kedepan untuk belanja dan volume masing- masing output b esert a

prakira an m aju 3 (tiga) tahun kedepan untuk target pendap atan . Perhitungan prakiraan maju sebagai pagu indikasi awal t ahu n

a nggaran berikutny a harus memperhatikan output prioritas y a n g

diny ataka n tetap berlanjut sesuai dengan dokumen RPJMN ata u R KP yang mas ih berlaku.

1. Prakiraan Maju Pendapatan BLU

TA TA TA TA TA

Program! Kegtatan/ Sumber

Kode 20XX 20XX 20XX 20XX 20XX

Pendapatan/Kode Akun

x"x..x.xx.x x Progra m :

(Ben s ikall u raian Pro gram d o /am R KA · KI L)

Xx..xx Kc ginta n:

(Be n s ik a n uro ia n Ke g ia ta nl Un it Ke rja l

I nst (l/asr )

1.   Ra v.'a t J a la n

2 .   Ra wat ln a p

J. Pe n u nja n g

4 .   d S l .

cararan .

Unl uk BL U lain nya menye sua ikon den qan k c g iatan s csu ai d en g an fimgs inya m a s ing· masing

l i .   Pengif.> IQn p ro g ram dart kegia ta n did a p a rkan d a n p enjum/ah a n

p e ndapatan jasa layanan , p en d a paran has ;l k erja sa rna da n

Sumbe r Penda pat a n:

(DiI SI ses ua ; l a rget yang d ite capk a n) 1. Pc n d a p n ta n J asa La y a nan

X.x.xxxx

(42)

MENTERIKESEHATAN REP UBLIK INDONESIA

3 0

-TA

TA TA TA TA

Programl Kegiatan/ Sumber

Kode Pendapatan/Kode Akun 20XX 20XX 20 XX 20XX 20XX

2 . Penda pa t a n H ibah BLU

X:x...x...xxx

3 Pendapatnn Hasil k セG@ イェ h@ Sama B LU

Xx.xxxx

Xx..x..x,x.X 4 . Pc nd a p a t'D. n BLU Lai n nya

Jumlah Pendapatan

Ke te rangan :

J u mla h p e ndapO lo n tc rd iri dan tola t

(1+2+3+ 4)

2. Pra kiraan Maju B e lanj a BLU

TA TA TA TA TA

20XX 20XX 20XX

20XX

Kode Programl Kegtatanl Output 20XX

+1 +2 +3

-1 , 'if;

,:"

MᄋNNNZ ゥ セᄋ@

III

セN@

xxx .x..x .x..x Prog r am :

(Be ris ikan ll ra ian Progra m)

Ke gi a t a n :

Xxxx

(Be risikan u raia n Keg ia tan)

xxx...x.xx O u t put:

99 99 99

IBe ris ikan urQ ,an O utput} 99 sat 99 sat

sat sat sat

Volume Output

TA 20 X X - 1

T A 20XX

TA 20XX + I

TA 20 X X ' 2

TA 20XX+ .

Pedoma n Penyusu nan RBA BLU

(43)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

- 31

-3. BAB III PENUTUP

Penutup  memuat  mengenai  kesimpulan  dan  penjelasan  hal­hal  yang  perlu  mendapatkan  perhatian  dalam  rangka melaksanakan  kegiatan BLU.

•  

A.  Kesimpulan  berisikan  ten tang  seluruh  rangkaian  pembahasan  dari 

bab­bab  sebelumnya serta hasil­hasil yang telah  dicapai dan  hambatan  dalam  melaksanaka n  kegiatan  sesuai  dengan  yang  telah  ditetap kan  serta  upaya  pemecahan  masalah  yang  dihadapi  dan  men c oba  memberikan saran­saran yang dipandang perlu. 

B.   Penjelasan  hal ­ hal  yang  perlu  mendapatkan  perhatian  dalam  ran gka  melaksanakan  kegiatan BLU antara lain: 

1.   Penghapusan piutang; 

2.   Penghapusan persediaan ; 

3.   Penghapusan Aset  tetap ; 

4. Penghapusan Aset lain­lain ;  5.   Pemberian p injaman; 

6 .   Kerjasama dengan  pihak ketiga;  dan 

7.   Pembayaran atas  t r ansaksi  tahun sebelumnya  harus  di audit  terl e bih  dahulu . 

MENTERIKESEHATAN

セセセw_lik@ INDONESIA,

I-j..,

(44)

IKHTISAR RBI\ BLU T .·\ 20XX

RINCIA N ANC;CARAN Rf:l.AN.lA DAN Pf:NC ,:LUARA iX I'F: M IJIAYAA'I PF:R セiata@ AN(;CMiAN PF:'JCl E LU AR ..\N ヲ|l|セャ@

keゥ| ᄋiヲN n tiZZiセA ゥ |n@ I.XXI

t :N 1T HIQセg エ |nQ sQ| セ Q@ IXX xXI

S,IT U,IN KERJ,\ I>;X xx XXXXXXI

LOf;.-\SI IXX \XI

FtlNGSI IX.X )

s\ n n:i\(iSI . IXX XX j

I'IIOGR..IM IXXXX I

i\ Ui l/\T:\l\ IXXXXI

SUB KEG IAT AN IXYXXI

Knd( KEG I/\ TAN. Kf:: 1.0.\ IPO K 13E.LA NJ A, .]£NIS OELAN J ..\ Df\

'oj i|iセ |@ IH@

I 2

RupI ah Murni IRM I Belanj. Pcgawai fRMI MilK

MAK

Oclanja Sara ng fRr\'IJ

MAK MAK

Iklan

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini menggunakan pendekatan historis dan pendekatan sosiologi pengetahuan. Pendekatan historis digunakan untuk menjelakan sejarah kehidupan KH. Muhammad Faqih dan

Batas desa adalah batas pemisah wilayah antar desa yang saling bersebelahan. Batas pemisah tersebut dapat berupa batas alam maupun batas buatan manusia. Unsur-unsur

Apakah faktor produk, promosi, harga dan lokasi berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen berbelanja di Kawasan Wisata Kuliner Mandiri Tepian Sungai

Hasil dari meta analisis yang didapatkan pada studi ini mendapatkan bahwa, penggunaan PPI dapat meningkatkan resiko terjadinya SBP sebesar 3.15 kali lipat

Tanda-tanda visual dan verbal dari adegan-adegan yang mempresentasikan bagaimana konsep diri Merry Riana, mulai dari yang melatar belakangi konsep dirinya,

Obyek yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah Japanese Culture Imperialism di Kota Surabaya dengan studi kasus dominasi media anime Jepang bagi komunitas

Prinsip-prinsip internasional mengenai corporate governance mulai muncul dan berkembang baru-baru ini. Prinsip-prinsip corporate governance yang dikembangkan oleh OECD

b) Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum Koperasi. c) Bank adalah sisa rekening giro Koperasi yang dapat dipergunakan secara bebas