SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh
Willi Nur Fajjri 1.05.07.719
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
ii
yang bertugas untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) keseluruh wilayah. Salah satunya Pertamina Depot Ujungberung kegiatan operasional utama Depot Ujungberung ini meliputi Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meliputi produk Premium, Minyak Tanah, dan Minyak Solar. Tahap penyaluran pendistribusian BBM ini, merupakan tahapan terakhir dari kegiatan pendistribusian kepada agen atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan menggunakan armada tangki. Hal ini yang perlu diperhatikan karena pendistribusian ke SPBU sangat rentan bahaya mengingat bahan bakar yang diangkut armada tangki bahan yang mudah terbakar. Oleh karna itu armada tangki harus memiliki standarisasi kelayakan dalam hal ini suku cadang armada tangki harus selalu dalam kondisi prima. PT. Pertamina Depot Ujungberung ini sangat membutuhkan sistem informasi dalam mengelola dan menjalankan semua kegiatan operasionalnya, karena perusahaan ini masih menggunakan proses pengolahan data dan penyampaian informasi yang masih dilakukan secara manual pada umumnya yakni hanya mengandalkan aplikasi Microsoft Excel sehingga terdapat penyimpanan data yang berulang-ulang. Misalnya proses pemeriksaan armada tangki, proses pendokumentasian bila armada tangki harus ganti suku cadang, proses penyediaan suku cadang berikut stok persediaannya dan proses pembuatan laporan permintaan suku cadang.
Metode pendekatan sistem yang diterapkan adalah metode terstruktur kemudian dilanjutkan dengan metode pengembangan sistem prototype yang didukung data melalui pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi. Tools analisis dan perancangan sistem yang digunakan dalam metode terstruktur ini adalah bagan alir dokumen, diagram konteks, diagram alir data, kamus data dan perancangan basis data.
Guna mengatasi masalah tersebut, maka dibuat sisttem informasi pengadaan suku cadang armada tangki merupakan suatu sistem aplikasi terkomputerisasi yang mampu melakukan pengolahan data stok, keluar masuknya barang dan laporan pembelian secara terintegrasi dan siklus dijalankan secara otomatis oleh sistem.
iii
Ujungberung major operations include Acceptance Ujungberung, Stockpiling and Distribution of Fuel Oil Products (BBM), which includes products Premium, Kerosene, Oil and Solar. Phase distribution of the fuel distribution, is the last stage of the distribution activities of the agency or the General Fuel Filling Station (gas station) using a fleet of tanks. It is worth noting because the distribution of the pump are particularly vulnerable to danger given the fleet transported the fuel tank of combustible materials. By a fleet of tank because it must have eligibility standards in this tank fleet spares should always be in top condition. PT. Ujungberung Pertamina Depot is in desperate need of information systems in managing and operating all of its operations, because the company was still using the data processing and delivery of information that is still done manually in general rely on the Microsoft Excel application, so there is storage of repetitive data. For example, a tank fleet inspection process, the process of documenting when the fleet of tanks should replace the spare parts, spare parts supply following the stock supply and demand report creation process parts.
The method is applied to the systems approach is a structured method followed by a prototype system development methods supported by the data through data collection interview and observation techniques. Systems analysis and design tools used in structured methods is a flow chart of the document, context diagram, data flow diagrams, data dictionary and database design.
To overcome these problems, then made the procurement of spare parts information sisttem tank fleet is a computerized application system that is able to perform data processing stock, exit and entry of goods and the purchase of an integrated report and the cycle is started automatically by the system.
iv
Puji syukur penulis panjatkan kepada sang Maha pencipta yakni Allah
SWT, yang telah memberikan karunia dan rahmatNya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Pengadaan Suku Cadang Armada Tangki Pada PT.Pertamina Depot Ujungberung Bandung ”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun
demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H Denny Kurniadie Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
v
nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
5. Novrini Hasti,S.Si.,MT. selaku dosen wali SI-15, atas bimbingan dan saran
selama penulis menjalani perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
6. Seluruh Dosen Manajemen Informatika dan Staff Universitas Komputer
Indonesia.
7. Bapak Sugeng Budi Susilo selaku Operation Head Depot yang telah
mengijinkan penelitian.
8. Bapak, Ibu dan kakakku Wawan, Winnie dan adikku Witie dan Wedhi. Serta
kepada kelurga besar H. Udin Syamsudin.
9. Kepada teman satu bimbingan khususnya ade, upi, arista dan nisa semoga
kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amin
10. Teman-teman di Jurusan Sistem Informasi khususnya kelas SI-15 yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.
11. Semua pihak yang telah membantu saya, yang mungkin belum saya sebutkan
vi
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Januari 2012
Penulis
vii
Halaman
LEMBAR PENGESAHANPERNYATAAN KEASLIAN
MOTTO ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR SIMBOL ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ...……. 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ……….. 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
viii
2.1.1. Pengertian Sistem ... 10
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.3. Klasifikasi Sistem …………....………... 13
2.2. Pengertian Informasi ... 15
2.2.1 Fungsi Informasi ……… 17
2.2.2 Nilai Informasi ………... 18
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 21
2.3.1 Berdasarkan Komponen Fisiknya ... 22
2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahanya ………….……….…….. 23
2.3.3 Berdasarkan Fungsi Keluaran ……….………... 25
2.3.4 Jaringan Komputer .……….…...… 27
2.3.5 Tipe Jaringan computer ……….……….…… 29
2.3.6 Topologi Jaringan ………..……… 29
2.4. Pengertian Basis Data ………... 31
2.5 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0……….. 32
2.6 Pengertian SQL Server 2000……….. 34
2.7 Crytal Report………. . 35
2.8 Definisi Pengadaan………... 35
2.9 Definisi Suku Cadang………... 36
ix
3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 39
3.1.1.1 Sarana dan Fasilitas Pendukung Utama Operasional.. 40
3.1.1.2 Asal Pasokan BBM……… 40
3.1.1.3 Pelayanan Konsumen………. 40
3.1.1.4 Pola Suplai Terminal BBM Bandung Group………. 41
3.1.1.5 Data Umum Perusahaan………. 41
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 42
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 44
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 45
3.2. Metode Penelitian ... 47
3.2.1 Desain Penelitian……… 47
3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data……….. 47
3.2.2.1 Sumber Data Primer……….. 48
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder... 48
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem………….. 48
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 49
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ………. 49
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 51
3.2.4. Pegujian Software………. 60
x
4.1.2.1. Flow Map Yang Sedang Berjalan ... 68
4.1.2.2. Diagram konteks Yang Berjalan ... 70
4.1.2.3. DFD Yang Berjalan……... 71
4.1.2.3.1 DFD Level 0 yang Sedang Berjalan………… 71
4.1.2.3.2 DFD Level 1 Proses 1 Yang Sedang Berjalan. 72 4.1.2.3.3 DFD Level 1 Proses 2 Yang Sedang Berjalan. 72 4.1.2.3.4 DFD Level 1 Proses 3 Yang Sedang Berjalan . 73 4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 74
4.2. Perancangan Sistem ... 75
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 76
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 76
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 77
4.2.3.1. Flow Map yang Diusulkan………. 78
4.2.3.2. Diagram konteks yang Diusulkan... 80
4.2.3.3. Data Flow Diagram………. 81
4.2.3.3.1 DFD Level 0 Yang Diusulkan………... 81
4.2.3.3.2 DFD Level 1 Proses 1Yang Diusulkan…….. 82
4.2.3.3.3 DFD Level 1 Proses 2 Yang Diusulkan……. 83
4.2.3.3.4 DFD Level 1 Proses 3 Yang Diusulkan……. 84
xi
4.2.4.3. Relasi Tabel………. 94
4.2.4.4. Struktur File... 95
4.2.4.5. Kodifikasi ... 100
4.2.5. Perancangan Antar Muka……….. 102
4.2.5.1. Struktur Menu... 102
4.2.5.2. Perancangan Input ... 103
4.2.5.3. Perancangan Output ... 112
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 114
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi... 115
5.1.1. Batasan Implementasi………. 115
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak……….. 116
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras………... 116
5.1.4. Implementasi Basis Data……… 117
5.1.5. Implementasi Antar Muka……….. 121
5.1.6. Implementasi Instalasi Program……….. 122
5.1.7. Penggunaan Program……….. 129
5.1.7.1 Form Login……….. 130
5.1.7.2 Form Data Pengguna……… 131
xii
5.1.7.7 Form Keluar Suku Cadang………... 137
5.1.7.8 Form Permintaan Pembelian……… 139
5.1.7.9 Form Terima Suku Cadang……….. 142
5.1.7.10 Form Order Pembelian………... 143
5.1.7.11 Form Laporan Stok Suku Cadang……….. 145
5.1.7.12 Form Output Laporan Stok Suku Cadang……….. 146
5.1.7.13 Form Laporan Pembelian……….... 147
5.1.7.14 Form Output Laporan Order Pembelian Suku Cadang….. 147
5.1.7.15 Form Tentang perusahaan ………..…………... 148
5.2. Pengujian……….. 149
5.2.1. Rencana Pengujian……… 149
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian……… 150
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian………. 159
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan………..…… 160
6.2 Saran………. 161
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada setiap perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun perusahaan
besar membutuhkan pengolahan data dengan cepat dan tepat, sehingga tidak
terjadi penumpukan tugas atau pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga. Hal
inilah yang menjadi permasalahan pada setiap perusahaan tersebut, oleh
karenanya penggunaan dengan cara mencatat secara manual kini harus diubah
dengan cara digital atau komputerisasi, karena dengan sistem komputerisasi ini
sangat membantu kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Pertamina merupakan perusahaan pengolahan minyak terbesar di indonesia
yang bertugas untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) keseluruh
wilayah. Salah satunya Pertamina Depot Ujungberung kegiatan operasional utama
Depot Ujungberung ini meliputi Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran Produk
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meliputi produk Premium, Minyak Tanah, dan
Minyak Solar.
Tahap penyaluran pendistribusian BBM ini, merupakan tahapan terakhir
dari kegiatan pendistribusian kepada agen atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) dengan menggunakan armada tangki. Hal ini yang perlu
bahan bakar yang diangkut armada tangki bahan yang mudah terbakar. Oleh karna
itu armada tangki harus memiliki standarisasi kelayakan dalam hal ini suku
cadang armada tangki.
PT .Pertamina Depot Ujungberung ini sangat membutuhkan sistem
informasi dalam mengelola dan menjalankan semua kegiatan operasionalnya,
karena perusahaan ini masih menggunakan proses pengolahan data dan
penyampaian informasi yang masih dilakukan secara manual pada umumnya
yakni hanya mengandalkan aplikasi Microsoft Excel sehingga terdapat
penyimpanan data yang berulang-ulang. Misalnya proses pemeriksaan armada
tangki, proses pendokumentasian bila armada tangki harus ganti suku cadang,
proses penyediaan suku cadang berikut stok persediaannya dan proses pembuatan
laporan permintaan suku cadang.
Saat ini di PT. Pertamina Depot Ujungberung hanya mengandalkan laporan
keluhan sopir saja jika ada masalah dengan kondisi armada tangki. Sehingga bila
dibiarkan seperti ini dapat terjadi laporan palsu yang menginginkan suku cadang
armada tersebut diganti, padahal kualitas suku cadang masih baik untuk
dipergunakan, atau suku cadang yang seharus diganti tetapi masih dipakai dengan
alasan kondisinya masih bagus.
Hal ini dapat dihindarkan dengan menggunakan suatu sistem dalam proses
pengadaan suku cadang yang masuk dan keluar dengan menggunakan aplikasi
komputer. menyajikan informasi pengadaan suku cadang yang dapat mengakses
Didasari dari hal tersebut penulis mengajukan judul “Sistem Informasi
Pengadaan Suku Cadang Armada Tangki di PT. Pertamina Depot Uiung berung Bandung ”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka
Penulis mengidentifikasikan masalah Sistem Informasi pengadaan suku cadang
Armada Tangki di PT Pertamina Depot Ujungberung sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam mengelola jumlah stok barang sehingga sering
mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan keadaan jumlah
barang yang ada, karena masih menggunakan perhitungan secara
manual.
2. Kesulitan dalam proses pembuatan laporan persediaan barang,
laporan barang masuk, laporan pemesanan barang, laporan
pendistribusian barang dan laporan terima barang masih
menggunakan proses secara manual dengan cara penulisan tangan.
3. Keterlambatan Proses penerimaan barang, proses pendokumentasian
dan proses pembuatan laporan barang yang mengakibatkan
terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.
Dari proses penelitian yang dilakukan penulis, maka diperoleh rumusan masalah
1. Bagaimana sistem informasi pengadaan suku cadang armada tangki yang
sedang berjalan di PT. Pertamina Depot Ujungberung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengadaan suku cadang armada
tangki pada PT. Pertamina Depot Ujungberung.
3. Bagaimana implementasi dari hasil perancangan sistem informasi
pengadaan suku cadang armada tangki pada PT. Pertamina Depot
Ujungberung kedalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan
program aplikasi yang dapat mempermudah proses operasional PT.
Pertamina Depot Ujungberung.
4. Bagaimana pengujian program aplikasi sistem informasi pengadaan suku
cadang armada tangki pada PT. Pertamina Depot Ujungberung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun perancangan
sistem informasi pengadaan suku cadang armada tangki di PT Pertamina
Depot Ujungberung guna mempermudah proses pengadaan suku cadang
pada setiap armada tangki yang efekfif dan dapat di pertanggung
jawabkan. Sehinggan nantinya diharapkan dapat membantu dalam
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem informasi pengadaan suku cadang armada
tangki yang sedang berjalan di PT Pertamina Depot Ujungberung
sehingga dapat diketahui permasalahan yang akan timbul pada
sistem informasi tersebut.
2. Membuat perancangan sistem informasi pengadaan suku cadang
armada tangki pada PT. Pertamina Depot Ujungberung yang dapat
pengolahan data pengadaan suku cadang sehingga menghasilkan
data informasi pengadaan suku cadang lebih tepat, efektif dan
efisien.
3. Mengimplementasikan hasil rancangan sistem informasi
pengadaan suku cadang armada tangki kedalam bahasa
pemograman, sehingga dapat menghasilkan suatu program aplikasi
yang dapat mengelola data pengadaan suku cadang armada tangki.
4. Melakukan pengujian program aplikasi yang dibuat sebagai alat
bantu untuk memproses pengadaan suku cadang armada tangki
dengan tujuan untuk mengetahui apakah program apikasi sudah
sesuai dengan keinginan pengguna dalam hal ini PT. Pertamina
1.4. Kegunaan Penelitian
Pada penelitian ini Penulis mengharapkan manfaat yang maksimal,
walaupun dilaksanakan dengan kemampuan yang terbatas, sehingga penyajian
jauh dari kesempurnaan. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
pihak PT. Pertamina Depot ujungberung tentang perancangan sistem
informasi pengadaan suku cadang armada tangki, yang dapat di
pergunakan untuk mempermudah pengelolaan data pengadaan suku
cadang armada tangki.
1.4.2. Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Dapat memberikan informasi dan pengalama terbaru bagi
pengembangan ilmu Manajemen Informatika, terutama pada
perancangan sistem informasi pengadaan suku cadang armada
tangki.
b. Bagi Peneliti Lain
Membantu peneliti lain yang ingin mengetahui bagaimana proses
perancangan sistem informasi pengadaan suku cadang armada
bahan referensi untuk perbaikan atau pengembangan bagi peneliti
lain yang akan meneliti masalah yang sama.
c. Bagi Penulis
Agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan
sekaligus memahami pentingnya teori yang di dapat dalam
perkuliahan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut kedalam
perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan, maka batasan yang
diberlakukan dalam penelitian ini
1. Penyedia suku cadang adalah perusahaan yang sudah bekerja sama
dengan PT. Pertamina dalam hal ini Partaniaga, Renanti dan SJR.
2. Aplikasi yang dibangun hanya mencakup peroses pencarian data suku
cadang, proses menyimpan data suku cadang yang masuk, proses
pengadaan suku cadang yang keluar, data stok suku cadang dan laporan
pendistribusian suku cadang dan laporan pembelian pengadaan suku
cadang.
3. Proses penggantian suku cadang dilakukan setelah ada laporan
pemeriksaan armada tersebut oleh bagian.
4. Pengadaan suku cadang ini meliputi bagian bengkel, gudang,
pembelian, manager dan. Hal ini dikarnakan perusahaan sudah memiliki
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah di PT. Pertamina Depot
Ujungberung Jalan Soekarno hatta No 728 Bandung Indonesia. Mengenai sistem
informasi pengadaan suku cadang armada tangki.
Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni
tahun 2011. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan laporan
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Waktu kegiatan
Tahun 2011
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi kebutuhan
User
a. Obsrvasi
b. Wawancara
2 Membuat prototype
a. Analisis data
b.Perancangan database
c. koding
3 Pengujian prototype
a. Pengujian sistem 4 Perbaikan prototype
a. Perbaikan sistem b. Perbaikan database c. perbaikan interface 5. Mengembangkan versi
produksi
10
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang
menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau
komponennya.
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai : ”jaringan kerja dan prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”.
Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau
komponennya menurut Jogiyanto (2005 : 2) mendefinisikan sistem sebagai :
”kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem
adalah kumpulan elemen-elemen atau jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
Sistem (2005 : 3), menyebutkan bahwa karakteristik sistem ditentukan
sebagai berikut:
1. Komponen (Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut
dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian-bagian dari sistem,
dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus yang akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem
dengan sistem lainnya/dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan
kalau tidak ingin terganggu oleh kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung (Interface)
Media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (Output) dari satu subsistem akan menjadi masukkan (Input)
untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk
5. Masukkan (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal
input). Masukkan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem dapat beroperasi, sedangkan masukkan sinyal adalah energi yang
diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer, dan data adalah signal input untuk di olah
menjadi informasi.
6. Keluaran (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan
untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
mengubah masukkan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukkan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi
keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan lain yang
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran/tujuannya.
Berikut adalah gambar dari karakteristik sistem.
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Sub
Sistem
Input Pengolah Output Boundary Lingkungan Luar
Interface
Boundary Boundary
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem [Sumber : Jogiyanto HM, 2005:6]
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem (2005 : 6), menyebutkan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak (Abstract System) dan
a. Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik.
b. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem
Buatan Manusia (Human Made System)
a) Sistem Alamiah (Natural System)
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak
dibuat manusia. Contoh : Sistem perputaran bumi.
b) Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh :Sistem
informasi.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Deterministic System) dan
Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
a. Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem Tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya sudah dapat di
prediksi sebelumnya, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh: Sistem
b. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas
4. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup (Closed System) dan
Sistem Terbuka (Open System)
a) Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya
(kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup) yang ada
hanyalah Relatively Closed System.
b) Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukkan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem (2005 : 8) menyebutkan bahwa:
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi (2003 : 18), menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.”
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk
pemakainya.
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi (2003 : 30), menyebutkan bahwa kualitas informasi adalah sebagai
berikut :
a. Akurat (accurate), informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak
menyesatkan. Informasi ini harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
b. Tepat Waktu (timelines), informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh
terlambat, harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan.
c. Relevan (relevance), informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 9-10) Informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada
saat mendatang.Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Dalam gambar tersebut, input adalah data
yang akan diolah oleh unit pengolah, dan output adalah informasi sebagai hasil
pengolahan data yang telah diinputkan tersebut. Suatu unit penyimpan diperlukan
sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun informasi.
Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi
Sumber : Edhy Sutanta (2003:10) Sisitem Informasi Manajemen
2.2.1 Fungsi Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:11) Suatu informasi mempunyai beberapa
fungsi, antara lain:
a) Menambah pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses
pengambilan keputusan.
b) Mengurangi ke tidak pastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan
terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada
c) Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi
dapat diantisipasidengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya
kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang
tepat.
d) Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan
Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak
diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.
e) Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan
yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan
Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan
keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan secara lebih baik berdasa informasi yang diperoleh.
2.2.2 Nilai Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:13) Nilai suatu informasi dapat ditentukan
berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi,
yaitu sebagai berikut:
1. Kemudahan dalam memperoleh
Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis
data dan bagian pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk
2. Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai
lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak
lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang
cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.
3. Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai
ketelitian yang sangat tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika
tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan
keputusan.
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak
bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak
dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5. Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima
oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting
menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat
6. Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuk
tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dan
dipahami dengan lebih mudah.
7. Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat
pengambilan keputusan
8. Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat
dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas
data sumber yang diolah.
9. Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak
menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10.Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar
dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi pada
umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang diterjemahkan oleh
Jogiyanto HM. dalam bukunya Analisis dan DesainSistem Informasi (2005 : 11),
menyebutkan bahwa:
”Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis &
Desain Sistem Informasi (2005 : 13), menyebutkan sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk
mengendalikan organisasi.
Menurut Azhar Susanto (2004 : 59) Sistem informasi adalah kumpulan
dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan
subsistem-subsistem yang mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan
yang diperlukan.
2.3.1 Berdasarkan Komponen Fisiknya
Menurut Edhy Sutanta (2003:20) Berdasarkan komponen fisik
penyusunannya, Sistem Informasi terdiri atas komponen berikut:
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras dalam sistem informasi meliputi piranti-piranti yang
digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran
(input/output device), memory, modem, pengolah (processor), dan
peripheral lain.
2. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak dalam sistem informasi adalah berupa program-program
komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/OS), bahasa
pemrograman (Programming Language), dan program-program aplikasi
(Aplication)
3. Berkas (file)
Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara
tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat
4. Prosedur (procedur)
Prosedur meliputi pengoperasian untuk sistem operasi, manual dan
dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubungan dengan
sistem informasi lainnya.
5. Manusia (Brainware)
Manusia yang terlibat dalam suatu sistem informasi meliputi operator,
programmer, sistem analisis, manajer sistem informasi, manajer pada
tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat
strategis, teknisi, serta individu lain yang terlibat didalamnya.
2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahannya
Menurut Edhy Sutanta (2003:21) Sistem informasi mempunyai tugas
utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti sistem
informasi bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan
menghasilkan keluaran berupa informasi. Berdasarkan fungsi pengolahan,
sistem informasi dapat terdiri atas fungsi berikut:
1. Mengolah transaksi
Salah satu fungsi sistem informasi adalah mengolah data yang diperoleh
dari catatan-catatan proses transaksi. Hal ini berarti sistem informasi akan
mengolah transaksi yang terjadi dalam sistem. Contoh data transaksi yang
diolah oleh Sistem Informasi adalah pemesanan, pengiriman barang
pesanan, pembayaran, penjualan, pembelian, return barang yang dikirim,
2. Memelihara file historis
File historis memuat kumpulan data transaksi yang telah terjadi dalam
jangka waktu tertentu pada masa lampau. File historis perlu dipelihara
untuk memenuhi kebutuhan informasi di masa mendatang. Umumnya file
historis diperlukan untuk proses peramalan (forecasting) dan perencanaan
(planning) berbagai kegiatan yang akan dilakukan. Pemeliharaan file
historis memerlukan suatu mekanisme tersistem yang mampu menjaga
data yang tersimpan agar dapat diakses dengan mudah dan cepat pada
setiap saat diperlukan
3. Menghasilkan keluaran
Unit pengolah dalam sistem informasi akan menghasilkan
informasi-informasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem dapat
ditampilkan di layar monitor komputer (softcopy) maupun tercetak di
ataskertas (hardcopy) atau media yang lain. Keluaran tersebut dapat
berupa dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang dihasilkan,
baik secara rutin maupun adhoc.
4. Interaksi user-pengolah
Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi pengolahan dalam
Sitem Informasi yang berupa media yang memungkinkan user untuk
berinteraksi dengan program aplikasi pengolahan data. Interaksi user-
pengolah umumnya berupa tampilan dialog di monitor komputer. User
dapat menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya untuk
2.3.3 Berdasarkan Fungsi Keluaran
Menurut Edhy Sutanta (2003:22-23) Berdasarkan fungsi keluaran,
sistem informasi dapat menghasilkan keluaran sebagai berikut:
1. Dokumen transaksi
Dokumen transaksi merupakan keluaran yang dihasilkan sebagai bukti
proses transaksi. Contoh dokumen transaksi adalah faktur pemesanan,
nota penjualan, nota pembelian,kuitansi pembayaran, bukti pengiriman
barang, dan lainnya.
2. Laporan terjadwal/rutin
Sistem informasi harus mampu menghasilkan berbagai laporan
terjadwal/rutin. Laporan terjadwal/rutin dapat sicetak secara periodik
pada setiap akhir hari, minggu, bulan, tahun atau lainnya. Laporan rutin
dapat berupa daftar rincian transaksi atau rekapitulasi transaksi yang
telah terjadi
3. Jawaban atas pertanyaan jadwal
Selain menyajikan informasi berupa laporan, Sistem Informasi juga
harus mampu memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan terjadwal
yang diperlukan oleh para manajer. Jawaban atas pertanyaan terjadwal
bisa jadi berupa informasi singkat yang ditampilkan di monitor
komputer dan tidak harus dicetak. Contoh informasi yang diperlukan
4. Laporan tidak terjadwal (adhoc)
Sebagian informasi berupa laporan, seringkali perlu disajikan pada
waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu manajer memerlukan
laporan, maka Sistem Informasi harus mampu memenuhinya secara
tepat. Sebagai contoh, laporan pembelian barang perlu segera dicetak
pada saat ada inspeksi pimpinan.
5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc)
Para manajer seringkali memerlukan informasi singkat yang harus
disajikan sewaktu-waktu. Hal ini merupakan salah satu fungsi Sistem
Informasi yang harus mampu memenuhinya secara cepat.
6. Dialog user-machine
Dialog user-machine merupakan media yang memungkinkan user untuk
berinteraksi dengan peralatan yang digunakan dalam sistem. Interaksi
user-pengolah umumnya berupa tampilan pesan di monitor komputer
yang menunjukkan pesan peringatan atau atau progress yang sedang
dilaksanakan oleh program aplikasi komputer. Contoh dialog
user-machine adalah berupa pesan bahwa printer belum siap digunakan
untuk mencetak, kehabisan kertas, kehabisan tinta, dan pesan
2.3.4 Jaringan Komputer
Menurut Wendell Odom (2004:5) Jaringan adalah kombinasi
hardware, software, dan pengkabelan (cabling), yang secara bersama-sama
memungkinkan berbagai piranti komputasi untuk berkomunikasi satu sama
lain.
Menurut Wagito (2005) Jaringan komputer adalah kumpulan dari
sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat
jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi
tertentu. Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai
node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumber daya jaringan
(hardware dan software) ada.
Secara umum jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi
sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan
bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain
itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal
komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu
komputer yang saling berhubungan. Berbeda dengan konsep jaringan dalam
ilmu biologi – yaitu kumpulan sel yang fungsinya sejenis –
tidak harus sejenis. Komputer-komputer tersebut bisa saja memiliki tipe
yang berbeda-beda, menggunakan sistem operasi yang berbeda, dan
menggunakan program/aplikasi yang berbeda pula. Tetapi
komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer-komputer harus memakai aturan
komunikasi (protokol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar
masing-masing komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer lainnya.
Protokol yang menjadi Standar Internasional adalah TCP/IP (Transmission
Control Protocol /Internet Protocol ).
2.3.5 Tipe Jaringan Komputer
1. Client Server
Menurut Nana Suarna (2007 : 5) Server yaitu computer yang
menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client
yaitu komputer yang menerima fasilitas yang disediakan oleh server.
2. Peer to peer
Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated sever, yaitu
server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi juga berperan
sebagai workstation.
2.3.6. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan yaitu jaringan yang berhubungan dengan susunan fisik
semua jaringan komputer, baik server maupun client ( terminal ). Ada 6 macam
topologi atau arsitektur jaringan secara fisik antara lain sebagai berikut.
1. Topologi Bus
Topologi Bus yaitu seluruh terminal saling terhubung ke sebuah bus (jalur)
utama komunikasi data. Informasi atau data dikirim dan diambil melalui
sepanjang jalur atau melewati seluruh workstation. Topologi ini dipakai untuk
area jaringan lokal, untuk banyak titik, dan untuk jarak yang pendek.
2. Topologi Star
Topologi Star yaitu masing-masing terminal dalam jaringan dihubungkan ke
antarterminal harus diteruskan melalui server. Server bertindak sebagai
pengatur dan pengendali seluruh komunikasi data yang terjadi.
3. Topologi Titik ke Titik
Topologi titik ke titik yaitu setiap simpul atau nodenya dihubungkan langsung
antar terminal, dan sistem jaringan semacam ini tidak tergantung pada
terminal mana pun, dan hubungan antar terminal hanya diketahui oleh
terminal yang bersangkutan.
4. Topologi Ring
Topologi ring yaitu semua terminal dan server dihubungkan, sehingga
terbentuk pola lingkaran mirip sebuah cincin. Tiap terminal ataupun server
akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer
yang lain.
5. Topologi Linear Bus
Topologi linear bus yaitu arsitektur yang mirip dengan cabang atau sebuah
pohon. Data yang dikirim dari suatu terminal ke terminal lain akan melalui
pemeriksaan jalur yang terbuka. Apabila jalur tersebut telah diterima, maka
data tersebut akan dikirimkan, dan apabila terminal yang lain pun mengirim
secara bersamaan, maka data tersebut akan mengalami tabrakan. Selanjutnya,
harus menunggu jalur bebas sebelum melaksanakan pengiriman data ulang.
6. Topologi Hierarki
Topologi hierarki yaitu terminal yang kedudukannya lebih tinggi menguasai
terminal yang ada dibawahnya. Jaringan ini tergantung pada terminal yang
7. Topologi Web Network
Topologi web network atau mess network atau plex network atau completely
connected network yaitu bentuk network dimana masing-masing node dalam
network dapat berhubungan dengan network lainnya melalui beberapa link.
2. 4 Pengertian Basis Data
Istilah Basis Data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda pada
saat maraknya perangkat lunak di BASE II dan BASE II plus, sebuah berkas
(dengan ekstensi DBF) biasa disebut basis data. Istilah yang tidak tepat ini
meskipun telah merasuk kesejumlah pemrograman, akhirnya diluruskan kembali
oleh pencipta perangkat lunak basis data yang lain.
Menurut Fatansyah (2007) Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan
data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gedung tempat
bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta berita nyata
yang mewakili suatu objek, suatu manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan,
dll).
Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang sedang berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersyarat
3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronik.
2.5 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual
yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 6.0 berjalan dalam sistem operasi
Windows dan tergabung dalam suite aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 yang
dikeluarkan pada akhir tahun 1998.
Aplikasi Visual Basic mulai diproduksi pertama kali pada tahun 1991.
Setelah itu muncul versi - versi lanjutan dari Visual Basic, yaitu Visual Basic 3, 4,
5 dan 6. Pada Visual Basic 4, dukungan terhadap aplikasi 32 bit mulai diberikan.
Versi Visual Basic yang terbaru adalah Visual Basic.NET yang diliris pada tahun
2002.
Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat yang dapat digunakan
untuk membuat program aplikasi baik aplikasi kecil dan sederhana untuk
keperluan sendiri, hingga aplikasi untuk sistem interprise yang besar dan rumit,
atau bahkan aplikasi yang dijalankan melalui internet.
Visual Basic 6.0 memanfaatkan pendekatan visual GUI (General User
Interface) dalam proses penggunaannya. Dengan pendekatan GUI, proses
pembuatan program aplikasi menjadi lebih mudah dan nyaman. Basis bahasa
pemrograman yang digunakan dalam VB6 adalah bahasa BASIC (Beginners
All-Purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC merupakan pemrograman
Oleh karena itu dibuat Microsoft, VB6 memiliki keunggulan dalam hal
pengaksesan terhadap beberapa pustaka (library) yang dimiliki oleh sistem operasi
Windows. Para pemrogram (programmer) dapat memanfaatkan Windows API
(Application Programming Interface) untuk membuat program aplikasi yang lebih
komplek dan powerfull. (Arief Ramadhan (2004 : 1-2))
Aplikasi Microsoft Visual Basic terdiri dari :
1. Toolbar
Terdiri atas beberapa komponen yang digunakan untuk membuat objek
pada form dan dapat mempercepat pengaksesan perintah-perintah yang
ada dalam pemrograman. Komponen ini dapat ditambahkan pada toolbox
dengan cara mengklik kanan pada bagian kosong yang akan ditambahkan.
2. Toolbox
Adalah sebuah windows yang berisi tombol-tombol control yang akan user
gunakan untuk mendesain atau membangun sebuah form atau report.
Toolbox terdiri atas beberapa tombol untuk mengendalikan tampilan
seperti, pengatur pemunculan jendela properties, project dan form layout.
3. Jendela Properties
Adalah suatu tempat dimana user dapat mengedit property sebuah object
terpilih yang berada dalam suatu aplikasi.
4. Jendela Form Layout
5. Form
Form dirancang untuk menampilkan field-field tertentu dan
label-labelketerangan dalam format yang menarik. Didalam form kita bisa
menambah data, mengedit atau menghapus Informasi dalam table yang
pengeberhubungan.
2.6 Pengertian SQL Server 2000
Menurut Arief Ramadhan (2005 : V) SQL server merupakan salah satu
dari sejumlah bahasa pemrograman database (DBMS) yang bersaing merebut
popularitas bersama-sama dengan database foxpro, foxbase, quick silver dan
lain-lain. SQL server kini mulai menjauhkan diri dan melangkah lebih jauh ke depan,
terutama dengan munculnya versi SQL server 2000.
Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan
bersifat sangat subjektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure
Query Languge), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya
program, daya tampung data menjadi kriteria utama.
Selain keutamaan SQL server berbagai penampung database cukup besar
dan dukungannya terhadap bahasa SQL, SQL server sehingga memberikan
2.7 Crystal report
Definisi crystal report menurut Madcoms dalam bukunya yang berjudul
Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal report (2005), menyebutkan
bahwa: “Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan
yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat
dihubungkan (Linkage)” .
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
crystal report adalah program yang digunakan dan dihubungkan untuk membuat
sebuah laporan yang terpisah dari Microsoft Visual Basic 6.0.
2.8 Definisi Pengadaan Barang
Pengadaan merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan. Pengertian
Pengadaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengadaan berasal dari kata
“ada” dan ditambahkan awalan pe- dan akhiran–an sehingga mempunyai arti
“Pengadaan” adalah proses menjadikan sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi
ada”. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pengadaan Barang adalah pola
hubungan yang berkaitan untuk melakukan kegiatan memproses data kebutuhan
barang dan jasa untuk produksi atau pendukung produksi yang tidak terpenuhi dan
proses pembeliannya sehingga kebutuhan tersebut terpenuhi dan dihasilkan data
2.9 Definisi suku cadang / sparepart
Menurut http://hakimsimanjuntak.blogspot.com/2010/11/
pengertian-suku-cadang-spare-part.html/15 januari 2012,Pengertian dari suku cadang /Spare Part
adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu
kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap alat berat terdiri dari banyak
komponen, namun yang akan dibahas komponen yang sering mengalami
kerusakan dan penggantian. Ada beberapa komponen yang juga terdapat
didalamnya beberapa komponen kecil, misalkan engine yang mempunyai
komponen didalamnya yaitu fuel injection pump, water pump, starting motor,
alternator, oil pump, compressor, power steering pump, turbocharger, dan
lain-lain.
Setiap Spare Part mempunyai fungsi tersendiri dan dapat terkait atau
terpisah dengan Spare Part lainya. Misal strating motor akan terpisah fungsi
kerjanya dengan alternator, walaupun secara tidak langsung juga ada
hubungannya. Dimana alternator berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk
mengisi aki (accu/batere), sedangkan starting motor berfungsi untuk
menghidupkan engine dengan menggunakan listrik dari aki.
Secara umum Spare Part dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Spare Part baru yaitu komponen yang masih dalam kondisi baru dan
belum pernah dipakai sama sekali kecuali sewaktu dilakukan pengetesan.
2. Spare Part bekas atau copotan yaitu komponen yang pernah dipakai untuk
a. Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih dapat
dipergunakan atau mempunyai umur pakai.
b. Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut sudah tidak
dapat lagi dipakai walaupun dilakukan perbaikan atau rekondisi.
Pada kenyataan dilapangan, umumnya banyak pemakai yang lebih
menyukai komponen/Spare Part yang masih apa adanya (unrecondition).
Mengingat komponen tersebut masih apa adanya setelah dilepas/dicopot dari alat
berat atau truk, jadi masih dapat diindentifikasi kondisi sebenarnya. Jika
diperlukan perbaikan atau rekondisi maka pemakai lebih yakin atas jenis suku
cadang akan dilakukan penggantian.
2.10 Pengertian Armada
Menurut http://mogajayatrans.com/pengertian-transportasi.html 15Januari
2012, Pengertian armada adalah suatu alat Transportasi baik itu darat, laut
maupun udara yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin . Armada ini
seringkali dijadikan alat trasportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Seperti membatu pemindahan manusia, hewan
atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
2.11 Pengertian Tangki
Pengertian tangki menurut http://artikata.com/arti-353263-tangki.html/15
Januari 2012, Adalah wadah tempat menyimpan (menimbun) air, minyak yang
terbuat dari logam baja.
Tangki Apung adalah tangki tempat menampung minyak hasil produksi sumur
minyak biasanya di pergunakan di tengah laut lepas pada saat proses
pengeboran minyak.
Tangki Timbun adalah tangki besar tempat menimbun minyak sementara dan
62
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Tahapan analisis sistem akan menguraikan sistem secara utuh ke dalam
bagian komponen- komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan yang akan terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahapan analisa sistem
merupakan tahapan yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap
ini akan menyebabkan kesalahan ketahapan selanjutnya.
4.1.1 Analisis dokumen
Adapun data-data yang digunakan dalam sistem informasi
persediaan barang yang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Nama dokumen : Berita Permintaan Suku cadang (BPS)
Sumber : Bag. bengkel
Distribusi : Bag. gudang
Rangkap : 1
Fungsi : pengajuan untuk penggatian suku cadang
Periode : setiap hari, pada saat melakukan permintaan
Atribut : nama petugas, tanggal permintaan, no BPS jenis
kerusakan suku cadang
2. Nama dokumen : Bukti Terima Barang (BTB)
Sumber : Bag. gudang
Ditribusi : Bag. gudang
Rangkap : 1
Fungsi : sebagai bukti suku cadang telah diterima oleh
bag gudang
Periode : pada saat penerimaan suku cadang dari supplier
Atribut : no surat jalan, nama barang, kode barang,
jumlah barang, tanggal terima
3. Nama dokumen : Order Pembelian (OP)
Sumber : Bag. Pembelian
Distribusi : Supplier
Rangkap : 2
Fungsi : untuk permintaan pembelian kesupplier bila stok
suku cadang habis
Periode : pada saat stok digudang habis
Atribut : no order, nama barang, kode barang, jumlah
barang, harga barang, nama supplier, alamat
4. Nama dokumen : Surat Permintaan Pembelian (SPP)
Sumber : Bag. Gudang
Distribusi : Bag. Pembelian
Rangkap : 1
Fungsi : untuk pengadaan stok suku cadang
Periode : pada saat stok gudang habis
Atribut : nama barang, kode barang, jumlah barang,
harga, barang, jumlah barang yang akan dibeli.
5. Nama dokumen : Surat Jalan (SJ)
Sumber : Bag. Supplier
Distribusi : Bag. Gudang
Rangkap : 2
Fungsi : untuk bukti pengiriman perjalanan barang
menuju gudang
Periode : pada saat pengiriman barang
Atribut : nama barang, kode barang, jumlah barang, harga
barang, tanggal pengiriman, nama supplier,
pengirim
6. Nama dokumen : Bukti Keluar Barang (BKB)
Sumber : Bag. Gudang
Rangkap : 2
Fungsi : untuk mengetahui jumlah stok barang yg keluar
Periode : pada saat bagian gudang mengeluarkan suku
cadang kepada bagian bengkel.
Atribut : nama barang, kode barang, jumlah barang, harga
barang, tanggal keluar barang
7. Nama dokumen : Faktur pembayaran (FP)
Sumber : Supplier
Distribusi : Bag.pembelian
Rangkap : 1
Fungsi : untuk penagihan yang diberikan kebagian
pembelian
Periode : pada saat pembayaran suku cadang
Atribut : tanggal pembayaran, jumlah pembayaran, no
order pembelian, jumlah barang, harga barang,
8. Nama dokumen : Laporan pembelian
Sumber : Bag. Pembelian
Distribusi : Manager dan bag.pembelian
Rangkap : 2
Fungsi : untuk mengetahui jumlah barang yang dibeli
Periode : akhir bulan
Atribut : no order, nama barang, kode barang, jumlah
barang, harga barang, qty, nama upplier, alamat
supplier, tanggal pembelian.
9. Nama dokumen : Laporan persediaan stok suku cadang
Sumber : Bag. Gudang
Distribusi : Manager dan bag. gudang
Rangkap : 2
Fungsi : untuk mengetahui jumlah persediaan
Periode : setiap akhir bulan
Atribut : nama barang, kode barang, jumlah barang, harga
barang, tanggal terima barang, stok barang, no
SJ
4.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan
Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh sistem
sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Adapun prosedur dari
sistem persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Bagian bengkel membuat berita acara penggantian suku cadang
(BPS) untuk diberikan bagian gudang.
2. Bagian gudang menerima (BPS), bagian gudang mengcheck
arsip suku cadang, apabila stok digudang masih ada atau tersedia
maka akan dilakukan pembuatan bukti keluar barang (BKB)
rangkap dua beserta suku cadangnya. Rangkap pertama diberikan
pada bagian bengkel sedangkan rangkap kedua diarsipkan oleh
bagian gudang sebagai laporan persediaan stok suku cadang.
3. Apabila stok barang di bagian gudang habis maka akan dilakuakan
pembuatan surat permintaan pembelian (SPP) dan diserahkan ke
bagian pembelian.
4. Bagian Pembelian menerima (SPP), selanjutnya bagian pembelian
membuat order pembelian (OP), diberikan kepada manager untuk
diverifikasi. Setelah diverifikasi oleh manager OP yang telah
diverifikasi tersebut diberikan kembali kepada bagian pembelian
dan diarsipkan. Selanjutnya (OP) diserahkan pada supplier untuk
pembelian suku cadang.
5. Supllier menerima OP yang telah telah diverifikasi. Selanjuatnya
supplier membuat surat jalan (SJ) dan faktur pembayaran (FP). (SJ)
diberikan kepada bagian gudang dan dicatat sebagai bukti terima
barang (BTB) dan di masukan kedalam arsip stok suku cadang.
Selanjutnya bagian gudang membuat laporan persediaan suku
cadang untuk dirasipkan dan diberikan kepada manager.
6. Faktur pembayaran (FP) diberikan pada bagian pembelian untuk
pembelian dua rangkap .pertama diberikan pada manager dan
kedua disimpan sebagai arsip laporan pembelian.
4.1.2.1 Flow Map
Flow Map merupakan gambaran hubungan antar entity yang
terlihatberupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen
merupakan bagan alir yang menunjukan arus laporan-laporan dan formulir.
Penulis mencoba menggambarkan urutan proses yang sedang berjalan
Flow map yang sedang berjalan
Bag Gudang Bag Pembelian Supplier Manager Bengkel BPS BPS Data suku cadang Cek stok suku cadang stok BKB Buat BKB BKB SPP BKB SPP Buat OP OP Verifikasi OP OP telah diverifikasi OP telah diverifikasi OP telah diverifikasi SJ FP FP Buat lap.pem belian Lap. pembayaranLap. pembelian Lap. pembelian OP A,Lp SJ Catat BTB BTB Buat lap.persed iaan stok sk cadang Lap. Suku cadang Lap.persediaan stok sk cadang
A.P
Lap.persediaan stok sk cadang Update stock sk cadang A.S Buat SPP tersedia Tidak tersedia Membuat SJ dan FP OP telah diverifikasi A,op Data suku cadang Data suku cadang Cek pembelian sk cadang sesuai buat daftar sk cadang tdk lengkap Tdk sesuai Data sk cadang tdk sesuai Data sk cadang tdk sesuai BPS BPS Keterangan
A.S : Arsip Suku cadang
A.P : Arsip laporan persediaan stok suku cadang A.LP : Arsip laporan pembelian
A.OP : Arsip Orde pembelian
Data sk cadang tdk
[image:60.595.120.509.119.580.2]sesuai
4.1.2.2 Diagram konteks
Diagram Konteks merupakan suatu diagram alir yang menggambarkan
arus data pada suatu sistem yang bertujuan untuk menggambarkan sistem
Pengolahan data secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks ini
dirancang untuk mengetahui masukan dan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem.
Dari Sistem Informasi Pengadaan Suku cadang Armada tangki yang berjalan
dimana entitas luar sistem yaitu Bengkel, manager dan Supplier. Sedangkan
entitas interal sistem yaitu bagian gudang dan pembelian. Data yang menjadi
masukan dalam sistem informasi tersebut yaitu data permintaan suku cadang, data
keluar suku cadang, data order pembelian diverifikasi, data order pembelian yang
akan diverifikasi, laporan persediaan suku cadang, laporan pembayaran, data
pengiriman suku cadang, data transaksi pembayaran yang. Untuk lebih jelasnya
penulis menyajikannya dalam bentuk Diagram Konteks pada gambar 4.2
SI Pengadaan suku cadang amada tangki
di PT.Pertamina
Bengkel Manager
Supplier
Data Order Pembelian verifikasi Data keluar suku cadang
Data permintaan suku cadang
Lap.Persediaan stok suku cadang Lap. Pembelian Data Order Pembelian verifikasi
Data Order Pembelian
Data pengiriman suku cadang Data transaksi pembayaran
4.1.2.3 Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) merupakan diagram alir yang dipresentasikan
dengan lambang-lambang tertentu. Dengan adanya DFD maka penulisan suatu
pr