ANALYSIS OF LOANABLE FUNDS COST BASED ON THE METHOD OF BALANCING AVERAGE IN BANK NEGARA INDONESIA SERVICE
CENTER JATINANGOR (Case Study Period 2008-2012)
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh : MONIKA SARI
21510021
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Monika Sari
NIM : 21510021
Program Studi : Keuangan dan Perbankan
Judul Penelitian : Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Layanan Jatinangor (Studi Kasus Periode Tahun 2008-2012)
Pembimbing : Isniar Budiarti, SE., M.Si
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Universitas Komputer Indonesia
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil penelitian saya dan milik pribadi.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sadar.
Bandung, Juli 2013 Yang memberikan pernyataan,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... ii
MOTTO... iii
ABSTRACT... iv
ABSTRAK... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah... 5
1.2.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6
1.3.1 Maksud Penelitian... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian... 6
1.4.1 Kegunaan Praktis... 6
1.4.2 Kegunaan Akademis... 7
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 9
2.1.1 Biaya... 9
2.1.2 Dana Bank... 10
2.1.2.1 Pengertian Dana Bank... 10
2.1.2.2 Sumber Dana Bank... 12
2.1.3 Biaya Dana Bank... 15
2.1.3.1 Pengertian Biaya Dana Bank... 15
2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Dana... 16
2.1.3.3 Mafaat Perhitungan Biaya Dana... 17
2.1.3.4 Meminimum Biaya Dana... 17
2.1.4 Metode Rata-rata Tertimbang... 18
2.1.5 Hubungan Biaya Dana Berdasarkan Metode Rata-rata 24 Tertimbang... 2.1.6 Penelitian Terdahulu... 25
2.2 Kerangka Pemikiran... 26
3.2 Metode Penelitian... 29
3.2.1 Design Penelitian... 31
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 32
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 33
3.2.3.1 Sumber Data... 33
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 34
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 35
3.2.5 Rancangan Analisis... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 38
4.1.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk... 38
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 41
4.1.3 Sttrukur Organisasi Perusahaan... 42
4.1.4 Deskripsi Perusahaan... 43
4.1.5 Aktivitas Perusahaan... 46 4.2 Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Dengan
Menggunakan Metode Rata-rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...
47 4.2.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk... 47 4.2.2 Analisis Perkembangan Biaya Dana Dengan Menggunakan
Indonesia (Persero) Tbk...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 68 5.2 Saran... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Kantor Layanan Jatinangor.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil hingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik, serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Dr. Prof. Dr. Hj. Ernia Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Isniar Budiarti, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang penuh ikhlas telah membimbing serta mengarahkan penulis sejak awal hingga terwujudnya tugas akhir ini.
6. Seluruh karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layangan Jatinangor, khususnya Bapak Agus Suhendra yang telah membimbing penulis selama melakukan pengumpulan data.
7. Ayah, Ibu, Adik serta orang-orang tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa yang tak ternilai besarnya.
8. Sahabat terbaikku Vicy Adhani, Gina Maryam, dan Lady Sekar Mayang yang selalu memberikan semangat, kebersamaan dan canda tawa hingga tersusunnya laporan ini.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, teman-teman KP 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di balas oleh Allah SWT.
Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang akan melakukan Tugas Akhir pada bidang yang sama dengan penulis.
Bandung, Juli 2013
Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia. 2010. Peraturan Bank Indonesia Nomor:12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi. Surabaya : Kencana.
Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT raja grafindo persada
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo. Jakarta :Persada.
Kuncoro, Mudjarat dan Suhardjono. 2002 Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE.
Laporan Tahunan Bank Indonesia (Persero), http://bni.co.id
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.
Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Rineka Cipta
Rahmat Firdaus. 2001. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Erlangga
Satori, Djam’an, Aan Komariah. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Siamat, Dahlan. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta : Intermedia.
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
http://bi.go.id/
http://bni.co.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/bank/
http://pusatdata.kontan.co.id/
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perbankan sebagai lembaga keuangan yang mempunyai peran strategis
dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional melalui dukungan
pembiayaan, dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan
pengguna dana. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memberikan pembinaan
dan pengawasan agar lembaga perbankkan Indonesia dapat melaksanakan
fungsinya secara efektif dan efisien sehat dan mampu bersaing dengan dunia
persaingan global.
Salah satu fungsi utama bank adalah mengumpulkan sumber-sumber
dananya dari pihak nasabah kemudian dana yang telah terkumpul akan disalurkan
ke pihak peminjam. Dana yang diperoleh bank yaitu dana yang bersumber dari
bank itu sendiri, dana yang bersumber dari lembaga lainnya, dan dana yang
berasal dari masyarakat luas berupa giro yaitu simpanan pihak ketiga pada bank
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan
bilyet giro, deposito atau pinjaman berjangka adalah simpanan pihak ketiga yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian, dan tabungan yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Pada sisi
penyimpan. Sedangkan pada sisi penyaluran dana, bank mencari keuntungan
yakni dengan memberikan bunga pinjaman kepada para debitur. Biaya dana
sangat erat kaitannya dengan suku bunga kredit.
Biaya Dana menurut Veithzal Rivai (2007:669) “Adalah biaya bunga yang
dibayarkan oleh bank atas dana berhasil dihimpun oleh bank dari berbagai
sumber”.
Sedangkan menurut Kasmir (2008:55) “Cost of fund adalah total biaya
bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam
bentuk giro, tabungan maupun deposito. ”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya dana (cost of fund) adalah biaya yang
berupa bunga yang dibayarkan oleh bank untuk nasabah giro, tabungan, maupun
deposito.
Perhitungan biaya dana bank dengan menggunakan metode biaya dana
rata-rata tertimbang dikarenakan sumber dana bank terdiri dari atas berbagai jenis,
baik sifatnya, jumlah dana yang terhimpun, maupun beban yang harus dibayarkan
oleh bank kepada sumber dana, misalnya kepada masyarakat. Biaya dana menurut
pendekatan ini dihitung dengan terlebih dahulu memperhatikan peran
masing-masing sumber dana dan faktor lain yang secara langsung mempengaruhi biaya
dana. Oleh karena itu, konsep ini secara langsung menentukan biaya dana yang
harus dibayar oleh bank untuk setiap rupiah dana setelah dikurangi dengan bagian
dana yang harus dipelihara bank sebagai cadangan wajib yang disebut cost of
Cadangan wajib tersebut merupakan suatu likuiditas minimum yang wajib
dipelihara oleh setiap bank atau yang disebut giro wajib minimum (GWM).
Berdasarkan PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor. 6/15/PBI/2004 Giro Wajib
Minimum (Stationary Reserve), atau selanjutnya disebut GWM adalah simpanan
minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada
Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase
tertentu dari DPK (Dana Pihak Ketiga). Semakin besar ketentuan cadangan wajib
minimum, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap biaya dana yang harus
dipikul bank.
Berdasarkan kutipan diatas, berikut adalah dana pihak ketiga yang dihimpun BNI
dalam % selama 5 tahun terakhir :
Tabel 1.1
Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia
oleh BNI yaitu komponen masing-masing giro dan tabungan memiliki
mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2012. Penurunan tersebut dapat
seperti terlihat pada grafik berikut ini :
Sumber : Laporan Keuangan BNI Data Diolah
Gambar 1.1
Grafik Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia
( % Dalam Jutaan Rupiah)
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian yang
RATA-RATA TERTIMBANG PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA
KANTOR LAYANAN JATINANGOR (Studi Kasus Periode Tahun
2008-2012).”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengidentifikasi masalah
yang akan dibahas yaitu :
1. Dana pihak ketiga yang dihimpun BNI periode 2008-2012 dalam beberapa
tahun cenderung meningkat sehingga dana yang harus dipikul oleh bank
juga meningkat.
2. Bank harus meminimalkan biaya dana yang dikeluarkan maka harus ada
komposisi tingkat bunga antara dana berbiaya murah yaitu giro dan
tabungan dengan dana berbiaya mahal yaitu deposito.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya
sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012
2. Bagaimana analisis perkembangan biaya dana cost of loanable funds
berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan dan
mendapatkan informasi sebagai bahan dalam penelitian yang berkenaan dengan
Analisis Biaya Dana (cost of loanable funds) Berdasarkan Metode Rata-rata
Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012
yaitu dengan memperoleh data dan informasi biaya dana yang disalurkan pada
simpanan giro, tabungan, dan deposito
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012.
2. Untuk mengetahui analisis perkembangan biaya dana cost of loanable
funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan yang berguna dan saran-saran tentang analisis
1.4.2 Kegunaan Akademik
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta
pengalaman berharga dalam mempelajari, memahami tentang Analisis
Biaya Dana cost of loanable funds Berdasarkan Metode Rata-rata
Tertimbang.
2. Bagi Pengembang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan
Teori dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
penelitian Analisis Biaya Dana cost of loanable funds Berdasarkan
Metode Rata-rata Tertimbang.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan tambahan dalam menyusun penelitian selanjutnya serta
membuka wawasan dalam hal biaya dana cost of loanable funds
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan kegiatan penelitian ini pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Jatinangor yang beralamat di Jl.
Jatinangor KM.21 Kabupaten Sumedang, untuk mendapatkan data-data tertulis
dan informasi lainnya sebagai bahan penyusunan penelitian.
Waktu penelitian dilaksanakan penelitian yaitu selama lima bulan terhitung
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan / Tahun
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
1 Pengajuan Surat Penelitian
2 Pengajuan Proposal
3 Pengumpulan
data
4 Pengolahan &
analisis
5 Penulisan & bimbingan
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Biaya
Setiap perusahaan yang berorientasi bisnis bertujuan untuk memperoleh
keuntungan. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan
berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari
pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari
nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang
dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur
besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya.
Biaya merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi laba. Jika
biaya lebih besar dari pada pendapatan maka perusahaan akan mengalami
kerugian, tetepi jika biaya lebih kecil dari pendapatan maka perusahaan akan
mengalami untung. Menurut Mulyadi dalam Akuntansi Biaya edisi ke-6 (2005:8)
“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam uang, yang telah
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tersebut.”
Sedangkan menurut Carter (2009:2), “Biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran,
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan
pengorbanan ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang yang digunakan
untuk memperoleh manfaat atau keuntungan tertentu.
2.1.2 Dana Bank
2.1.2.1Pengertian Dana Bank
Biaya yang dikeluarkan oleh bank sebagai nilai tukar tentunya ada dana
yang diperoleh oleh bank, maka dana merupakan persoalan bank yang paling
utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak berfungsi
sama sekali.
Pengertian dana bank menurut muchdarsyah sinungan (2000:84)
menjelaskan bahwa “Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun
aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.”
Adapun definisi lain dari dana bank menurut Rahmat Firdaus dalam
bukunya “Manajemen Dana Bank” (2001:6) menyatakan bahwa :
“Dana bank adalah sejumlah dana yang disimpan oleh masyarakat (nasabah), lembaga atau pihak ketuga lainnya serta oleh pemilik bank yang berupa modal atau saham yang dipercayakan kepada bank untuk dikelola dan dimanfaatkan menurut ketentuan dan cara-cara yang lazim digunakan dalam dunia perbankan yang sehat.”
Dari tiga pengertian dana bank menurut para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa dana bank merupakan uang tunai, modal atau saham pada
bank yang diperoleh dari dana berupa simpanan masyarakat yang dipercayakan
2.1.2.2Sumber Dana Bank
Dana-dana bank yang digunakan sebagai modal operasional memiliki 3
sumber, yaitu :
1. Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak ke-1)
Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang
saham bank, yakni pemilik bank. Dalam Neraca Bank, dana sendiri tertera
dalam Rekening Modal dan Cadangan yang tercantum pada sisi Pasiva
(Liabilities).
Dana modal sendiri terdiri dari beberapa bagian (Pos), yaitu :
a. Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh
para pemegang saham pada saat bank berdiri.Biasanya modal setoran pertama
dari para pemilik bank (pemegang saham atau stockholders) sebagian
digunakan bank untuk saran perkantoran, peralatan kantor dan promosi untuk
menarik minat masyarakat.
b. Cadangan-cadangan, Menurut Kuncoro dan Suharjo (2002) yaitu sebagian
dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan
lainnya yang digunakan untuk menutup timbulnya resiko yang akan terjadi
dikemudian hari.
c. Laba yang ditahan (Retained Earnings), yang seharusnya milik para
pemegang saham, tetapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak
2. Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak ke-2)
Dana dari pihak ke-2 ini yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana
pada bank yang terdiri dari 4 pihak, yaitu :
a. Pinjaman dari Bank-bank lain (Call Money)
Yaitu pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan
mendesak yang perlukan bank. Call money mempunyai jangka waktu pendek
( antara 1 hari – 1 bulan), bahkan ada yang pengembaliannya hanya 1 malam,
yang dikenal dengan “overnight call money”.
b. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya di luar negeri
Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah dan panjang. Realisasi
pinjaman ini biasanya harus melalui persetujuan Bank Indonesia, dimana
secara tidak langsung Bank Indonesia selaku Bank Sentral ikut serta
mengawasi pelaksanaan pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank
tersebut.
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tapi lebih
banyak berbentuk Surat Berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum jatuh
tempo. Misalnya : berbentuk Sertifikat Bank atau Depostito on call dengan
jangka waktu melebihi 3 bulan dan dapat diperpanjang kembali tanpa
mengeluarkan sertifikat baru.
Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong prioritas
apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi pada sektor penting.
3. Dana dari Masyarakat (Dana Pihak ke-3)
Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank dan terdiri dari 3
jenis, yaitu :
a. Rekening Giro (Demand Deposits)
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha
Giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut Rekening Koran. Bagi
bank, giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus
dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah
menyimpan dana berupa giro pada bank mereka sedikit.
Tingkat suku bunga giro itu sendiri jauh lebih rendah dibanding tingkat
suku bunga tabungan dan deposito, karena sifat giro yang dapat ditarik setiap
saat dan merupakan dana yang labil sehingga imbalannya juga rendah.
Masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk simpanan giro pada
umumnya karena mengharapkan mendapat kemudahan dalam melakukan
transaksi pembayaran, bunga mengharapkan bunga, sehingga bank juga
b. Deposito (Time Deposit)
Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank. Sedangkan biaya dana
deposito adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah
dana yang dihimpunnya dalam bentuk deposito.
Bagi bank, deposito merupakan sumber dana mahal karena bunga yang
harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah
menyimpan dana berupa deposito pada bank mereka cukup besar. Tingkat
suku bunga deposito itu sendiri,jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku
bunga tabungan dan giro.Tabungan (Saving Deposit).
c. Tabungan
Tabungan adalah pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Sedangkan biaya dana tabungan
adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana
yang dihimpunnya dalam bentuk tabungan.
Bagi bank, tabungan merupakan sumber dana murah karena bunga yang
harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah
menyimpan dana berupa tabungan pada bank mereka lebih rendah dibanding
Tingkat suku bunga tabungan itu sendiri, jauh lebih rendah dibanding
tingkat suku bunga deposito, tetapi jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku
bunga giro.
2.1.3 Biaya Dana Bank
2.1.3.1Pengertian Biaya Dana Bank
Biaya dana bank merupakan uang tunai, modal atau saham pada bank yang
diperoleh dari dana berupa simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank
untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh bank.
Dibawah ini ada beberapa pengertian biaya menurut para ahli antara lain
adalah sebagai berikut :
Pengertian biaya dana menurut Kasmir (2007) :
“Biaya dana atau cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.”
Menurut Dahlan Siamat (1993) :
“Biaya dana bank atau cost of fund adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang dihimpunnya dalam berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib (reserve requirement). Sedangkan cost of loanable fund (COLF) adalah biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib yang harus dipelihara menurut ketentuan Bank Indonesia.”
Menurut Ismail (2010) :
berbagai sumber dana setelah diperhitungkan adanya cadangan dana yang wajib dipelihara oleh setiap bank. Setiap jenis sumber dana memiliki suku bunga yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tinggi rendahnya biaya dana rata-rata tergantung pada komposisi sumber dana yang berhasil dihimpun.”
Dari tiga pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya dana bank adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana
yang dihimpunnya dalam bentuk simpanan baik rekening giro, deposito, dan
tabungan.
2.1.3.2Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Dana
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi besarnya biaya dana atau suku
bunga bank (base lending rate) menurut Veithzal Rivai (2007:671) yaitu :
1. Kebutuhan dana, bila bank mengalami kekurangan dana, sementara bank
memerlukan sejumlah dana untuk kewajiban segera yang telah jatuh
tempo. Untuk mengatasi ini terkadang bank harus menaikkan suku bunga
tertentu atau memberikan insentif tertentu sehingga sejumlah dana yang
dibutuhkan dapat segera dipenuhi;
2. Komposisi sumber dana atau struktur dana yang berhasil dihimpun;
3. Jenis dana yang berhasil dihimpun sangat menentukan , karena setiap jenis
dana biaya dananya berbeda;
4. Jenis produk bank yang digunakan untuk menghimpun dana;
5. Jangka waktu penempatan sangat menentukan;
6. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan jelas sangat menentukan
7. Target laba yang yang diinginkan bank (spread), target laba ini merupakan
bagian terbesar dan menentukan dalam menetapkan besaran suku bunga
kredit.
2.1.3.3Manfaat Penghitungan Biaya Dana
Adapun beberapa alasan mengenai perlunya penghitungan biaya dana
bank antara lain sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh kombinasi sumber dana murah dan menguntungkan
yang tersedia di pasar.
2. Untuk menentukan keuntungan yang diterima oleh bank atas aktiva
produktifnya.
3. Jenis sumber dana dan cara penggunaannya memiliki dampak terhadap
risiko likuiditas, risiko bunga dan risiko modal dari bank yang
bersangkutan.
2.1.3.4Meminimumkan Biaya Dana
Berhasilnya suatu bank meminimumkan biaya bunga ini akan
mempengaruhi pula biaya dana bank. Bank harus mengevaluasi kelompok –
kelompok nasabah yang sensitive terhadap tingkat bunga dan nasabah yang tidak
sensitive agar bank dapat melakukan diversifikasi tingkat bunga simpanan
berdasarkan segmentasi nasabah tersebut bank akan mampu mengurangi biaya
Besarnya biaya dana juga dipengaruhi oleh komponen dana pihak ketiga
yaitu deposito, karena deposito adalah dana berbiaya mahal yang disebabkan oleh
tingkat bunganya menurut Muchdarsyah Sinungan (1999:90) sehingga jika bank
ingin menurunkan biaya dana simpanan pihak ketiga maka harus ada komposisi
antara dana berbiaya murah yaitu giro dan tabungan dengan dana berbiaya mahal
yaitu deposito.
Faktor-faktor penyebab suatu kelompok nasabah menjadi tidak sensitif
terhadap perubahan tingkat bunga antara lain :
a. Ketidak pedulian
b. Kurangnya persaingan
c. Daya beli yang minim
d. Biaya transaksi
e. Faktor-faktor lain; politik, kebijakan pemerintah, pelayanan dan kepercayaan
2.1.4 Metode Rata-rata Tertimbang
Untuk menghitung total biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana
tersebut dikurangi likuiditas wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, Lukman Dendawijaya (2005 : 100) menjelaskan
bahwa perhitungan biaya dana bank dilakukan dengan metode biaya dan rata-rata
tertimbang. Hal ini disebabkan sumber dana bank terdiri atas berbagai jenis, baik
sifatnya jumlah dana yang terhimpun maupun beban yang harus dibayarkan oleh
Sumber dana yang dimaksud dalam perhitungan cost of loanable funds
adalah sebagai berikut:
1. Giro
Merupakan sejumlah simpanan pada bank milik seseorang yang
sewaktu waktu dapat dicairkan.
Biaya dana giro adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh
bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk giro. Bagi
bank, giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus
dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah
menyimpan dana berupa giro pada bank mereka sedikit.
Tingkat suku bunga giro itu sendiri jauh lebih rendah dibanding
tingkat tabungan dan deposito, karena sifat giro yang dapat ditarik setiap
saat dan merupakan dana yang labil sehingga imbalannya juga rendah.
Masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk simpanan giro pada
umumnya karena mengharapkan mendapat kemudahan dalam melakukan
transaksi pembayaran, bunga mengharapkan bunga, sehingga bank juga
memberikan jasa giro yang rendah.
2. Tabungan
Menurut M. Manurung dan P. Rahardja (2004 : 137) yang
dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
Biaya dana tabungan adalah biaya dana yang harus dikeluarkan
oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk tabungan.
Bagi bank, tabungan merupakan sumber dana murah karena bunga yang
harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang
telah menyimpan dana berupa tabungan pada bank mereka lebih rendah
dibanding bunga deposito.
Tingkat suku bunga tabungan itu sendiri, jauh lebih rendah
dibanding tingkat suku bunga deposito, tetapi jauh lebih tinggi dibanding
tingkat suku bunga giro.
3. Deposito
Kasmir (2004 : 63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
Biaya dana deposito adalah biaya dana yang harus dikeluarkan
oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk deposito.
Bagi bank, deposito merupakan sumber dana mahal karena bunga yang
harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang
telah menyimpan dana berupa deposito pada bank mereka cukup besar.
Tingkat suku bunga deposito itu sendiri,jauh lebih tinggi dibanding tingkat
suku bunga tabungan dan giro.
Besarnya biaya dana dipengaruhi oleh struktur sumber-sumber dana,
tingkat bunga atau jasa yang dibayar untuk masing-masing jenis sumber dana,
beroprasi. Metode rata-rata tertimbang ini merupakan metode yang paling
menggambarkan biaya dana bank yang sesungguhnya, karena memperhatikan
komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya
biaya dana, seperti tingkat bunga dan ketentuan reserve requirement. Reserve
requirement disini adalah cadangan wajib (Giro Wajib Minumum) dan cadangan
kas menurut pengalaman bank.
Giro Wajib Minimum atau Liquiditas Wajib Minimum atau Reserve
Requirement merupakan cadangan primer bank, yang digunakan untuk
menghadapi kemungkinan terjadinya penarikan dana oleh nasabah bank, baik
penarikan dana masyarakat yang disimpan pada bank tersebut, penarikan dana
melalui kliring, maupun penarikan/pencairan kredit. Saldo giro di Bank Indonesia
merupakan salah satu alat liquid bank yang tergolong Asset yang tidak
menghasilkan tetapi harus menjadi perhatian utama manajemen bank untuk
memantau kecukupannya.
Menurut Duade B Graddy. menyatakan bahwa Manajemen Likuiditas
Bank adalah “Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan permintaan dana oleh
masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan”.
Sedangkan menurut Oliver G Wood, menyatakan; “Manajemen likuiditas
melibatkan perkiraan kebutuhan dan penyediaan kas secara terus-menerus baik
kebutuhan jangka pendek atau musiman maupun kebutuhan jangka panjang”.
Menurut Hasibuan (2004;96) GWM merupakan salah satu tolak ukur
1. Sehat apabila dalam 12 bulan terakhir tidak pernah melanggar ketentuan
Cash Ratio atau melanggar ketentuan Cash Ratio tetapi tidak pernah lebih
dari 6 kali. Dalam tiga bulan terakhir tidak terjadi pelanggaran Cash Ratio
lebih dari tiga kali berturut-turut.
2. Cukup sehat apabila dalam12 bulan terakhir melanggar ketentuan Cash
Ratio lebih dari 6 kali sampai 12 kali. Dalam tiga bulan terakhir melanggar
ketentuan Cash Ratio lebih dari tiga kali sampai dengan lima kali
berturut-turut.
3. Kurang sehat apabila dalam 12 bulan terakhir melanggar ketentuan Cash
Ratio lebih dari 12 kali dengan 24 kali. Dalam tiga bulan terakhir
melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari lima kali sampai sembilan kali
berturut-turut.
4. Tidak sehat apabila dalam 12 bulan terakhir melanggar Cash Ratio lebih
dari 24 kali. Dalam tiga bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio
lebih dari sembilan kali berturut-turut.
Menurut Hasibuan (2004;95) fungsi-fungsi Giro Wajib Minimum antara lain :
1. Untuk memenuhi ketetapan Bank Indonesia
2. Untuk jaminan pembayaran pencairan tabungan masyarakat
3. Untuk mempertahankan agar bank tetap dapat mengikuti kliring
4. Untuk memperkuat daya tahan dalam persaingan antar bank
5. Untuk menentukan tingkat kesehatan bank
7. Sebagai salah satu alat otoritas moneter dalam menstabilkan nilai tukar
uang.
8. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank
Menurut Lukman Dendawijaya (2005 – 101) perhitungan biaya dana
berdasarkan rata-rata tertimbang dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Menghitung secara keseluruhan masing-masing jumlah dana yang berbiaya
sesuai dengan persentase komposisi sumber dana.
Jumlahdana sumber dana 100
2. Tingkat bunga efektif diperoleh dengan cara mengalikan tingkat bunga
masing-masing sumber dana dengan persentase jumlah dana setelah
memperhitungkan Reserve Requirment (RR) selanjutnya disebut giro wajib
minimum (GWM) sekian persen.
Biaya dana efektif = x Tingkat Bunga
3. Selanjutnya dari hasil perkalian antara persentase komposisi dan dengan
bunga efektif akan diperoleh kontribusi biaya dana bank.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat contoh tabel biaya rata-rata tertimbang seperti
Jumlah xxx 100% Cost of loanable fund rata-rata tertimbang xxx
2.1.5 Hubungan Biaya Dana Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang
Menurut Kasmir (2007), biaya dana adalah total biaya bunga yang
dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk
simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi
dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, untuk menghitung total biaya dana tersebut dapat dilakukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang karena metode ini memperhatikan
komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
Pemerintah dana bank cost of loanable fund (COL)
fund (COF), cost of money fund (COM), cost of loanable fund (COL), dan cost of operable fund (COP)
2.2 Kerangka Pemikiran
Peran bank sebagai media perantara keuangan (Financial intermediate)
yang dilakukan melalui kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat lalu bank
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit
dana. Dalam penghimpunan dana tersebut bank harus membayar biaya kepada
masyarakat atau nasabah yang disebut biaya dana bank. Menurut Ismail (2010)
Biaya Dana adalah Biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menghimpun
dana pihak ketiga yaitu giro, deposito,dan tabungan.
Pengertian biaya dana menurut Kasmir (2007) :
“Biaya dana atau cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.”
Menurut Dahlan Siamat (1993), “Cost of loanable fund (COLF) adalah
biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib
atau Reserve Requirement (RR) yang harus dipelihara menurut ketentuan Bank
Indonesia.”
Bank perlu melakukan penghitungan biaya dana bank salah satunya yaitu
setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib atau Reserve Requirement (RR)
yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Lukman Dendawijaya (2005 : 100)
menjelaskan bahwa perhitungan biaya dana bank dilakukan dengan metode biaya
dan rata-rata tertimbang. Hal ini disebabkan sumber dana bank terdiri atas
berbagai jenis, baik sifatnya jumlah dana yang terhimpun maupun beban yang
harus dibayarkan oleh bank kepada sumber dana.
Sumber dana yang dimaksud dalam perhitungan cost of loanable funds
yaitu:
1. Giro
2. Tabungan
3. Deposito
Metode rata-rata tertimbang ini merupakan metode yang paling
menggambarkan biaya dana bank yang sesungguhnya, karena memperhatikan
komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya
biaya dana, seperti tingkat bunga dan ketentuan reserve requirement. Reserve
requirement disini adalah cadangan wajib (Giro Wajib Minumum) dan cadangan
kas menurut pengalaman bank. Seperti dapat digambarkan pada halaman berikut
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan
kegunaan tertentu, sesuai dengan pendapat menurut Husien umar dalam Umi
Narimawati (2010:29): “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa
yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa
juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Objek dalam penelitian ini adalah biaya dana (cost of loanable funds).
Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data yang bersangkutan,
kemudian di analisis mengenai biaya dana (cost of loanable funds) pada Bank
BNI. Penulis mendapatkan laporan keuangan selam lima periode yaitu tahun
2008-2012.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat
digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan
Sesuai dengan pendapat menurut Sugiyono (2007:4):
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Sugiyono (2008:21), metode deskriptif adalah :
“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lajut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.”.
Tujuan metode deskriptif yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah
Menjelaskan perkembangan biaya dana cost of loanable funds berdasarkan
metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
kurung waktu 2008-2012.
Sedangkan menurut Mashuri (2008:45), pengertian metode verifikatif
adalah : “Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan
mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Metode verivikatif dalam penelitian ini untuk mengetahui analisis biaya
dana (cost of loanable) funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT.
dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah dan sesuai dengan
tujuan penelitian, sehingga data tersebut dikumpulkan, dianalisis dan diproses
lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut
akan ditarik kesimpulan.
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka
diperluakan yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dangkal dalamnya
penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang
diperluakn dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Moh Nazir dalam
Narimawati Umi, 2010:30). Langkah-langah desain penelitian menurut Umi
Narimawati adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian
selanjutnya menetapkan judul penelitian
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
3. Menetapkan rumusan masalah
4. Menetapkan tujuan penelitian
5. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran varibel penelitian yang
digunakan
6. Menetapkan sumber data, teknik penetuan sampel dan teknik
pengumpulan data
7. Melakukan analisis data
Oleh karena itu, membuat desain penelitian sangat penting agar dalam
melaksanakan penelitian yang terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan,
maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu
penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian.
Menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati (2010:31) adalah sebagai
berikut :
“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur, Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct. Sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untk melakukan replika pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukan construct yang lebih baik”.
Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah Independen (X).
Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor lain,
tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen pada
penelitian ini adalah Biaya dana (Variabel X).
Adapun tabel operasionalisasi sesuai dengan variabel tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Sumber
Biaya
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37): “Sumber data sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
sekunder eksternal yang terdapat di website publikasi laporan keuangan Bank
penelitian ini adalah data variabel biaya dana dengan indikator giro, tabungan, dan
deposito tahun 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia.
3.2.3.1 Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel.
1. Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah Laporan Keuangan PT.
Bank Negara Indonesia tahun 2008-2012.
Menurut Sugiyono (2002: 55) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.“
Berdasarkan pengertian tersebut dan disesuaikan dengan judul “Analisis
Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata
Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Layanan Jatinangor
(Studi Kasus Periode Tahun 2008-2012)”, maka yang menjadi populasisasaran
dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank BNI tahun 2008-2012.
2. Sampel
Sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang
diambil untuk melakukan penelitian. Sugiyono (2002: 57), mengemukakan
sampel adalah “Sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit
pengamatan dalam penelitian.”
Berdasarlan pengertian tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 5 (lima) tahun terakhir yaitu laporan keuangan tahun 2008-2012
karena sudah dianggap representatif untuk dilakukan penelitian, dan sebagian
populasi yang terpilih menjadi unit dalam penelitian ini adalah simpanan pihak
ketiga antara yaitu giro, tabungan, dan deposito Bank Negara Indonesia periode
2008-2012.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan oleh
penulis dalam penyusunan laporan ini yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan (Field Research).
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung
pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder.
Data primer didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data
yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang
berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat
Data sekunder didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang
terdapat pada perusahaan. Mulai dari artikel, dokumen yang bersumber
dari media internet serta buku sumber dari perpustakaan guna lebih
mendapatkan informasi secara mendetail.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dilakukan dengan mempelajari dari literatur, catatan-catatan kuliah,
bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas yaitu
perpajakan, undang-undang perbankan, metodologi penelitian. Tujuan dari
penelitian kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai
pengertian mengenai masalah yang dibahas.
3.2.5 Rancangan Analisis
Rancangan Analisis menurut Umi Narimawati (2010:41):
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami pleh diri sendir maupun orang lain”.
Setelah data dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang
yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah analisis deskriptif,
yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya
untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk
menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif
dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk
melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.
1. Langkah pertama penulis mengumpulkan data berupa laporan keuangan
simpanan pihak ketiga PT. Bank Negara Indonesia selama lima tahun
yaitu 2008 - 2012.
2. Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, dengan terlebih
dahulu mengamati perkembangan simpanan pihak ketiga beserta biaya
dana simpanan pihak ketiga tersebut.
4. Membuat hasil penelitian serta pembahasannya, agar mendapatkan hasil
penelitian penulis menganalisis biaya dana cost of loanable funds dan
perkembangan biaya dana cost of loanable funds
5. Terakhir menarik kesimpulan perkembangan biaya dana simpanan pihak
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, bangsa dan
Negara Republik Indonesia, selama 66 tahun usia BNI sejak didirikan pertama
kali pada tanggal 5 Juli 1946, BNI terus tumbuh dan berkembang bersama Negeri,
mengawal pembangunan di berbagai sektor industri, sesuai dengan tagline BNI
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa.
Sebagai langkah pertama, didirikan Yayasan Poersat Bank Indonesia,
berdasarkan Akta Notaris R.M.Soerjo No.14 tanggal 9 oktober 1945 walaupun
menghadapi hambatan dan kesulitan pada tanggal 5 Juli 1946, dengan peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang No.2 Tahun 1946, berhasil didirikan bank
sirkulasi atau bank sentral milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank
Negara Indonesia. Yayasan Poesat Bank Indonesia yang merupakan embrio
kelahiran bank ini kemudian dilebur kedalamnya. Berdiri sejak 1946, BNI yang
dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang
didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang
tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga
kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari
pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank
Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank
sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses
langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal
pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial
milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas
bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih
dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat -
'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun
1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun
1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan
identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja
secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah
keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat
menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo
perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang
lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60%
saham BNI, sementara 40% saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham
publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah
bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total
dana pihak ketiga. Kapabilitas BNI untuk menyediakan layanan jasa keuangan
secara menyeluruh didukung oleh perusahaan anak di bidang perbankan syariah
(Bank BNI Syariah), pembiayaan (BNI Multi Finance), pasar modal (BNI
Securities), dan asuransi (BNI Life Insurance).
mencakup 1.364 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London,
Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 6.227 unit ATM milik sendiri, serta fasilitas
Internet banking dan SMS banking yang memberikan kemudahan akses bagi
nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI
bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa
menjadi kebanggaan negara.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Visi BNI
Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan
kinerja. BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk
memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi
the bank of choice dengan menyajikan kualitas layanan yang terbaik, serta
menjadi dominant player (market leader) dengan menyajikan produk/jasa bernilai
tinggi di segmen pasar yang dilayani
Misi BNI
• Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
• Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
• Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
• Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial.
• Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
baik.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Struktur Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai pola yang
memperlihatkan hubungan antara fungsi jabatan dan aktivitas dalam suatu
organisasi.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Jatinangor
4.1.4 Deskripsi Jabatan
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan mengenai
fungsi dan tugas dari masing–masing bagian. Berikut adalah fungsi dan tugas dari
masing-masing bagian yang terlibat pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, Kantor Layanan Jatinangor :
1. Pemimpin Kantor Layanan
Mempunyai ikhtisar jabatan menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran
usaha dan tujuan yang akan dicapai, menyelia (mengarahkan, mengendalikan, dan
mengawasi) Pemimpin kantor layanan memimpin dan bertanggung jawab penuh
atas seluruh aktivitas cabang dalam usaha memberikan pelayanan terbaik kepada
nasabah, menyelenggarakan administrasi perusahaan agar dapat memberikan
kontribusi laba BNI secara keseluruhan.
2. Pemimpin Bidang Layanan Nasabah
Mempunyai ikhtisar jabatan mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi
pengelolaan dan administrasi dan portepel kredit, penyelesaian, transaksi dan
informasi keuangan. Mempunyai tanggung jawab tertentu yaitu menyelia kegiatan
pelayanan back office dengan mengupayakan pelayanan yang optimal.
3. Pemimpin Bidang Pembinaan Layanan
Mempunyai ikhtisar jabatan mendukung dan bekerja sama dengan
pemimpin cabang dalam mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas
4. Manajer Penjualan
Betanggung jawab penuh dan berperan aktif dalam kegiatan:
a. Mengelola dan mengembangkan hubungan dengan nasabah utama dan
calon nasabah utama potensial untuk meningkatkan penjualan produk dan
jasa BNI.
b. Mengelola penjualan produk dan jasa BNI yang ditargetkan melalui
aktivitas:
• Menyusun rencana kerja penjualan produk dan jasa BNI.
• Mengidentifikasikan kebutuhan nasabah atas produk dan jasa
perbankan.
• Menawarkan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah secara pro
aktif.
• Melakukan kunjungan/call-on kepada nasabah/calon nasabah.
• Membuat laporan atas kunjungan dan call-on (Call Memo)
• Menetapkan dan memantau realisasi program atas rencana kerja
penjualan.
• Melakukan koordinasi secara periodik dengan unit internal, kantor
layanan, kantor wilayah maupun kantor besar untuk meningkatkan
penjualan.
c. Mengelola penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis daerah,
melalui aktivitas:
• Menyusun peta bisnis daerah.
• Memantau perkembangan produk dana, jasa dan kredit bank pesaing.
d. Mengkoordinasikan administrasi penjualan, melalui aktivitas:
• Menyelenggarakan administrasi/file kegiatan penjualan produk dan jasa
BNI.
• Menyiapkan persuratan terkait dengan penjualan dan pengembalian
hubungan dengan nasabah/calon nasabah.
• Mengelola informasi dan laporan terkait dengan penjualan.
5. Pelayanan Uang Tunai
Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan transaksi
kas/tunai, pemindahan, setoran kliring, transaksi keuangan lainnya serta
melakukan referral walk in consumer, melayani kegiatan eksternal, payment
point, kas kantor, mengelola kas besar bank atas ATM.
6. Pelayanan Nasabah
Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan yang dilakukan
asisten layanan nasabah dan asisten Luar Negeri meliputi aktivitas pelayanan dan
transaksi terkait dengan produk/jasa serta melakukan referral dan cros selling
kepada walk in costumer.
7. Layanan Penerima
Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan yang dilakukan
8. Penjualan
Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia aktivitas penjualan produk/jasa yang
ditargetkan. Penyelia administrasi memiliki asisten pelaksana berupa asisten
penjualan dan asisten administrasi penjualan.
4.1.5 Aktivitas Perusahaan
Aktifitas operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Layanan Jatinangor adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dalam bentuk Desposito (Rupiah dan Value Asing),
Tabungan (Taplus, Taplus Anak, Taplus Bisnis, Taplus Mahasiswa,
Tapenas, BNI Haji, BNI Dollar), dan Giro (Rupiah dan Value Asing).
2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka
menengah, ataupun jangka panjang kepada perusahaan atau pengusaha,
untuk keprluan pengembangan, rehabilitasi, dan modernisasi seperti
kredit modal kerja umum, kredit investasi, kredit usaha kecil, kredit
modal kerja, konstruksi, kredit porofesi, kredit pensiun, kredit guna bakti,
kredit pegawai, dan kredit kepemilikan rumah. Berupa produk pinjaman
yang bernama BNI Griya, BNI Griya Multiguna, BNI Fleksi, BNI OTO,
BNI Cerdas, dan BNI Instan
3. Jasa layanan pembayaran uang kuliah pendaftaran dan semesteran bagi
mahasiswa yang mempunyai Taplus Mahasiswa di Universitas yang
4.2 Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Fund) Berdasarkan Metode
Rata-rata Tertimbang Yang Terdapat Pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Periode Tahun 2008-2012
4.2.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Periode 2008-2012
Dana pihak ketiga adalah indikator utama dalam perhitungan metode
biaya rata-rata tertimbang. Setelah jumlah dana pihak ketiga dari masing-masing
komponen terhimpun, lalu melakukan perhitungan secara keseluruhan dari
masing-masing jumlah dana yang berbiaya sesuai dengan persentase komposisi
sumber dana.
Berikut tabel perhitungan, dan grafik perkembangan giro, tabungan dan
deposito (dana pihak ketiga) beserta perhitungan (%) dalam lima tahun terakhir
yaitu tahun 2008-2012 pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Tabel 4.1
Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia
(Dalam % Jutaan Rupiah)
Tahun Jenis Dana Jumlah Dana Jumlah DPK Komposisi Dana
2008 Giro 41.775.761 160.130.727 41.775.761
160.130.727 100 = 26,1
Tabungan 57.239.285 160.130.727 51.152.535
160.130.727 100 = 31,9
Deposito 82.417.559 160.130.727 67.202.431
160.130.727 100 = 41,9 2009 Giro 44.671.149 184.327.993 44.671.149
Jenis Dana Jumlah Dana Jumlah DPK Komposisi Dana
Tabungan 57.239.285 184.327.993 57.239.285
184.327.993 100 = 31
Deposito 79.785.029 184.327.993 82.417.559
184.327.993 100 = 44,7
2010 Giro 47.738.966 189.884.450 47.738.966
189.884.450 100 = 25,1
Tabungan 62.360.455 189.884.450 62.360.455
189.884.450 100 = 32,8
Deposito 80.708.396 189.884.450 79.785.029
189.884.450 100 =
2011 Giro 65.792.184 225.652.219 65.792.184
225.652.219 100 = 29,1
Tabungan 79.151.639 225.652.219 79.151.639
225.652.219 100 = 35,1
Deposito 80.509.497 225.652.219 80.708.396
225.652.219 100 = 35,8
2012 Giro 73.365.579 250.569.509 73.365.579
250.569.509 100 = 29,3
Tabungan 96.694.433 250.569.509 96.694.433
250.569.509 100 = 38,6
Deposito 82.417.559 250.569.509 80.509.497
250.569.509 100 = 32,1
Sumber : Data diolah
Berikut apabila disajikan dalan bentuk grafik yang dapat dilihat pada
Sumber : Laporan Keuangan BNI Data Diolah
Gambar 4.2
Grafik Dana Pihak Ketiga Periode 2006-2012 PT. Bank Negara Indonesia
( % Dalam Jutaan Rupiah)
Berdasarkan gambar grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan
dana giro dan tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama
lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan, berbeda dengan dana
deposito yang mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 2,7% dari tahun
sebelumnya, hal tersebut disebabkan oleh tingkat suku bunga deposito tahun 2010
yaitu 6,25% yang menurun dari tahun dari sebelumnya yaitu 6,50%. Dengan
menurunya tingkat suku bunga maka dapat berpengaruh juga terhadap pendapatan
dana yang diperoleh bank BNI karena suku bunga adalah daya tarik bagi para
penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan, Sunariyah (2004:81).
4.2.2 Analisis Perkembangan Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds)
Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012.
Komponen utama untuk menghitung biaya dana yaitu dana pihak ketiga,
untuk mempermudah perhitungan dengan metode rata-rata tertimbang maka penulis
membagi masing-masing komponen dana pihak ketiga yang terdiri dari 1) Giro; 2)
Tabungan 3) Deposito; dan terakhir 4) Rekapitulasi giro, tabungan, dan deposito
1. Giro
Giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus
dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan
dana berupa giro pada bank mereka sedikit, maka berikut perkembangan dana giro
dalam lima tahun terakhir yaitu 2008-2012 pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2
Dana Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(Dalam %)
Tahun Giro
2008 41.775.761
2009 44.671.149
2010 47.738.966
2011 65.792.184
2012 73.365.579