UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
ANALISIS BIAYA DANA (COST OF FUND) TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT
DAN BANTEN, Tbk CABANG MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
CRISTIN YENRO SARI DEBATARAJA
112101165
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan segala berkah nikmat dan kasih karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini dibuat untuk
memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Diploma III Keuangan pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .
Judul penelitian tugas akhir ini adalah “Analisis Biaya Dana (Cost of Fund)
Terhadap Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
Cabang Medan”. Penulis menyadari tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan penulis, karena itu penulis mengharapkan masukan atau
saran yang dapat penulis pergunakan dikemudian hari. Meski demikian, penulis berharap
semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
Dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral dan materil.
Untuk itu, dengan segala keikhlasan dan juga kerendahan hati penulis hendak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang
telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada
penulis selama masa perkuliahan.
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
4. Teristimewa Ayahanda Parbuhitan Debataraja dan Ibunda Mariani Sagala tercinta
yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus . Terima kasih atas pengertian,
kasih sayang serta dukungan moral maupun materi yang telah diberikan pada
penulis.
5. Wixles, Lerwixs dan Bio. Adik kembar dan Adik bungsu tersayang yang
memberikan dorongan dan semangat dalam mengerjakan tugas akhir ini.
6. Pak Ton Adriano, Pak Hakim, Kak Riris dan Kak Windy serta seluruh staff dan
karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Medan
yang telah membimbing penulis selama melakukan magang di PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Medan. Terima kasih banyak
atas semua ilmu dan bantuan yang diberikan.
7. Sahabat – sahabat yang selalu mendukung penulis (Jenita, Riris, Trian, Ari Fitri dan
Elisabeth).
8. Teman seperjuangan selama kuliah dari semester awal sampai akhir (Posma, Widya,
Enzelia, Ruth Lia, Citra, Hana, Christina dan Merlinta). Sukses untuk kita semua.
Dengan kerendahan hati penulis memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalas budi dan kebaikan serta melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Amin.
Tuhan memberkati.
Medan, 12 Mei 2014
Penulis
Cristin Yenro Sari Debataraja
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan... 10
B. Struktur Organisasi ... 16
C. Uraian Pekerjaan ... 17
D. Kinerja Terkini ... 22
BAB III PEMBAHASAN A. Biaya ... 26
B. Dana ... 27
1. Sumber – sumber Dana ... 27
2. Manajemen Dana ... 30
C. Biaya Dana ... 31
1. Komponen Biaya Dana ... 33
2. Metode Perhitungan Biaya Dana ... 34
D. Pendapatan ... 35
E. Bunga ... 37
F. Pendapatan Bunga ... 37
G. Pengaruh Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga ... 38
H. Perhitungan dan Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Yang terdapat pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman 1.1 Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap
Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 5
1.2 Time Schedule Pelaksanaan Penelitian... 9
2.1 Makna Tipografi pada logo Bank Jabar dan Bank Bjb ... 14
2.2 Makna Warna pada logo Bank Jabar dan bank bjb ... 14
2.3 Hubungan Elemen Tipografi pada logo bank bjb ... 15
3.1 Rata–Rata Bunga Tertimbang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 40
3.2 Unloanable Fund PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 41
3.3 Rasio Unloanable Fund PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 42
3.4 Biaya Dana (Cost of Fund) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 43
3.5 Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 43
3.6 Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 44
3.7 Perkembangan Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 45
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman 2.1 Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 13 2.2 Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) ... 16 3.1 Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap
Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia perbankan memiliki peranan vital dalam aktivitas
pembangunan ekonomi nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
pemerataan pembangunan dan stabilitas ekonomi taraf hidup masyarakat sehingga
dunia perbankan memiliki bagian penting dalam suatu negara.
Bank merupakan salah satu lembaga yang ikut berperan dalam laju dan
perkembangan ekonomi Indonesia. Peran bank disini adalah sebagai lembaga
yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana, memberikan pinjaman kredit
serta menawarkan produk dan jasanya untuk mencapai keuntungan semaksimal
mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan maupun memperluas jaringan
usaha perusahaan itu sendiri.
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Menurut Hasibuan (2008:2), “Bank adalah lembaga keuangan berarti bank
adalah usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial
assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari
keuntungan saja”.
Menurut Silvanita (2009:14), “Bank adalah anggota lembaga keuangan
yang paling dominan, mampu memobilisasi dana, mengumpulkan dan
mengalokasikan dana dalam jumlah besar dibandingkan anggota lembaga
keuangan lainnya”.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
sebagai salah satu lembaga perbankan yang berfungsi sebagai pembangunan
daerah yang merupakan subsistem perekonomian nasional yang mempunyai
peranan strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu,
landasan operasional yang kokoh mutlak diperlukan oleh manajemen agar bank
mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar dan mampu menghadapi persaingan
serta mampu melindungi, baik dana yang dititipkan masyarakat dan pemilik serta
menyalurkannya ke sektor-sektor yang produktif bagi pencapaian sasaran
pembangunan secara aman.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
sebagai salah satu bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia sebagai Bank Devisa,
yang menggunakan produknya untuk melayani para nasabah dengan memberikan
benefit yang baik. Dalam menjalankan usahanya PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) selalu berusaha mengembangkan berbagai
Fungsi bank secara umum yaitu menghimpun dana (funding) dan
menyalurkan dana (lending). Funding adalah kegiatan menghimpun dan membeli
dana dari masyarakat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama
rekening atau account. Sedangkan Lending adalah kegiatan menyalurkan dana
dalam bentuk pemberian kredit. Kredit yang diberikan oleh bank sebelumnya
dinilai terlebih dahulu dari kelayakan nasabah tersebut. Kelayakan ini meliputi
berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang
besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit
sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank
adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.
Tetapi sebenarnya, fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik seperti
yang diungkapkan oleh Susilo, et al. (2006), yaitu:
1. Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau
kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana.
2. Agent of Development. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.
3. Agent of Service. Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga
memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat
seperti jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga dan lain-lain.
Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary), maksudnya
adalah bank menjadi perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana
(surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank sebagai
turut bertanggung jawab dalam pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam hal ini, bank juga memiliki
tanggung jawab sosial.
Dalam menjalankan usahanya, bank menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan
dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank seringpula disebut sebagai lembaga
kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank
merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah.
Pengaturan secara ketat oleh penguasa moneter terhadap kegiatan perbankan ini
tidak terlepas dari perannya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank dapat
mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah satu sasaran
pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan berbagai piranti
kebijakan moneter.
Bank memiliki kantor-kantor cabang dan kantor-kantor kas di kota–kota
lain. Kondisi kantor-kantor cabang tersebut baik internal maupun eksternal
menuntut pihak manajemen bersifat profesional, efisien, efektif dan terbaik di
tingkat pusat maupun daerah. Kantor cabang berperan penting menghasilkan
pendapatan laba yang berfungsi sebagai penghimpun dana dan menyalurkannya
dalam bentuk kredit sehingga akan memperoleh laba yaitu selisih tingkat bunga
yaitu selisih antara tingkat bunga pinjaman dengan tingkat bunga simpanan.
Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah
satunya adalah pendapatan bunga. Pendapatan Bunga adalah interest earned yaitu
yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan dana di pasar uang
antarbank, jual beli surat berharga, provisi, komisi dan sebagainya. Namun,
umumnya sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari pinjaman.
Tabel 1.1
Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011-2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa besarnya biaya dana dan pendapatan bunga
pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
cabang Medan dari tahun 2011-2013 mengalami peningkatan pendapatan. Pada
tahun 2011 biaya dana sebesar 6,02%, tahun 2012 biaya dana mengalami
penurunan sebesar 1,50% dan pada tahun 2013 biaya dana kembali mengalami
penurunan sebesar 0,69%. Hal tersebut disebabkan karena penurunan tingkat
bunga simpanan. Penurunan biaya dana mengakibatkan kenaikan pendapatan
bunga, pada tahun 2012 sebesar (2,64)% dari tahun 2011 sebesar (29,61)%. Ini
adalah kenaikan pendapatan bunga yang sangat drastis sebesar 26,97%. Pada
tahun 2013 pendapatan bunga mengalami kenaikan kembali sebesar 2,81%. Hal
tersebut disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti diantaranya tingkat
kepercayaan masyarakat dan bertambahnya jumlah penyaluran kredit sehingga
menambah jumlah pendapatan bunga.
Tahun Jumlah Biaya Dana (COF) %
Net Interest Margin (%)
2011 6,02 (29,61)
2012 1,50 (2,64)
Peningkatan biaya dana mengakibatkan jumlah pendapatan bunga turun
sebaliknya, jika terjadi penurunan biaya dana maka jumlah pendapatan bunga naik
dan bank mendapatkan keuntungan yang besar.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik
untuk lebih memahami pengaruh biaya dana terhadap pendapatan bunga pada
bank dengan mengambil judul Tugas Akhir “ANALISIS BIAYA DANA (COST
OF FUND) TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PT BANK
PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG
MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana jumlah dan perkembangan biaya dana (cost of fund) tahun 2011–
2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank
bjb) cabang Medan?
2. Bagaimana jumlah dan perkembangan pendapatan bunga tahun 2011–2013
pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
cabang Medan?
3. Bagaimana besarnya biaya dana (cost of fund) dalam mempengaruhi
pendapatan bunga tahun 2011–2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam magang yang dilakukan penulis pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jumlah dan perkembangan biaya dana (cost of fund) tahun
2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) cabang Medan.
2. Untuk mengetahui jumlah dan perkembangan pendapatan bunga tahun
2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank
bjb) cabang Medan.
3. Untuk mengetahui besarnya biaya dana (cost of fund) dalam mempengaruhi
pendapatan bunga tahun 2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.
D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan akademis a. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
memperoleh gambaran langsung bagaimana analisis biaya dana (cost of fund)
terhadap pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.
b. Bagi instansi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan membantu
analisis biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.
c. Bagi pihak lain
Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam
penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama tentang analisis biaya dana
(cost of fund) terhadap pendapatan bunga.
2. Kegunaan praktis
Sebagai tambahan informasi mengenai analisis biaya dana (cost of fund)
terhadap pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan yang
beralamat di Jalan Suwondo Parman No.1 Kecamatan Medan Baru, Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara, Telepon (061) 4539828, Fax (061) 4539840.
Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian
yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil
penelitian. Penelitian dimulai dari bulan Maret 2014 – Juni 2014. Secara lebih
Tabel 1.2
Time Schedule Pelaksanaan Penelitian
No Keterangan
Waktu Kegiatan Februari
2014
Maret 2014
April 2014
Mei 2014
Juni 2014 1 Tahap Persiapan
a. Pencarian tempat magang
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Magang b. Pengumpulan
data perusahaan
3 Tahap Pelaporan
a. Bimbingan Tugas Akhir b. Pengumpulan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb).
Pendirian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
33 Tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang
dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di
Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Estre Nederlannsche Indische
Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank
hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1960
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar Nomor 152 Tanggal
21 Maret 1961 dan Nomor 184 Tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan
Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 Tanggal
20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar
untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000,00.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan
Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
11/PD-DPRD/72 Tanggal 27 Juni 1972 tentang Kedudukan Hukum Bank Karya
Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di
bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR Tanggal 2 November 1992 serta
berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan “Bank Jabar”
dengan logo baru.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan,
maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4
Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI Tanggal 16 April 1999, bentuk
hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan
Terbatas (PT).
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan
yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia
No.2/18/DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000, sejak Tanggal 15 April 2000 Bank
Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang
menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan
sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai
dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/63/KEP.GBI/2007
Tanggal 26 November 2007 tentang perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor
berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan
sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor 26 Tanggal 21
April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/BD tanggal 30
Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
1337/SK/DIR/PPN/2010 Tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi
berubah menjadi Bank Bjb.
1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Pendirian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk (bank bjb) adalah menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
Merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap stakeholder untuk
membawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
tumbuh berkembang menjadi salah satu diantara 10 bank terbesar dan berkinerja
baik di kancah nasional.
Misi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank
bjb), yaitu :
1. Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah.
2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.
3. Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.
2. Budaya Kerja Perusahaan
Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan, PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) memiliki Pilar-Pilar Budaya
pokok bagaimana perilaku seluruh jajaran bank bjb dalam melakukan pengelolaan
bisnisnya.
“Pilar-pilar Budaya Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk (bank bjb)”, yaitu:
1. Orientasi kepada pasar.
2. Pengelolaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Pemenuhan kepentingan semua pihak (stake holder).
4. Peningkatan kualitas kinerja.
3. Makna Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb).
Logo merupakan tanda yang memberikan arti tersendiri bagi perusahaan
yang bersangkutan 1 logo biasanya berbentuk gambar, kata-kata, inisial huruf,
angka, susunan warna maupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
Demikianlah halnya pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk (bank bjb) memiliki logo sebagai berikut :
Gambar 2.1
Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
Keterangan :
Tabel 2.1
Makna Tipografi pada Logo Bank Jabar dan Bank bjb
No Makna Tipografi Bank Jabar Bank bjb
1 Sans Serif Modern, kontemporer, efisien, tegas dan artistik.
Modern, kontemporer, efisien, tegas dan artistik
2 Serif Kokoh, tegak, klasik dan bergengsi.
3 Script
Pribadi dan akrab, kenangan lama, keanggunan,
sophistication dan sentuhan
pribadi.
Tabel 2.2
Makna Warna pada Logo Bank Jabar dan Bank Bjb
No Makna Warna Bank Jabar Bank bjb
1 Biru Dingin, tenang, damai, menjadi produktif, ramah.
Dingin, tenang, damai, menjadi produktif, ramah.
2 Hitam
Klasik, misteri, elegan, formal, serius, dukacita, profesional.
3 Merah
Nasib baik (Cina), setan, kuat, energi, api, cinta, panas, revolusi, darah, perang.
4 Kuning
Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas,
Tabel 2.3
Hubungan Elemen Tipografi pada Logo Bank Bjb dengan Visi dan Misi, Nilai serta Budaya Perusahaan
No Elemen Tipografi Makna Yang Terkandung
Kaitan Dengan Visi & Misi, Nilai, Budaya Perusahaan
1 Sans Serif
Sebuah sikap atau etika yang dianut oleh perusahaan melayani para konsumennya sebagai suatu usaha dalam membentuk citra yang baik dalam pandangan para konsumennya.
Nilai profesionalism dan
integrity yang berarti
memberikan pelayanan secara tepat, cepat, akurat, kompeten dan bertanggung jawab serta bekerja secara konsisten, disiplin dan penuh semangat. Butir-butir
perilaku budaya perusahaan yaitu terletak pada butir pertama yang berbunyi “bekerja keras dengan penuh tanggung jawab”
2 Lowercase
Suatu tahap awal dari sebuah proses “kelahiran
kembali” yang dialami oleh perusahaan.
B. Struktur Organisasi
Gambar 2.2
C. Uraian Pekerjaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.
1. Pemimpin cabang Tugasnya :
a. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan
di kantor cabang.
b. Memimpin operasinal pemasaran produk-produk Commercial Banking &
Consumer.
c. Melaksanakan tugas pemasaran produk yang diberikan oleh atasan.
2. Manager of consumer banking Tugasnya :
a. Mengkoordinasikan aktivitas operasional consumer banking.
b. Mengawasi operasional pemasaran produk consumer banking dan analisis
kredit.
c. Mengawasi pemasaran DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
d. Mengawasi operasional pemasaran credit card.
e. Melaksanakan tugas pemasaran produk yang diberikan oleh atasan.
3. Marketing officer commercial banking Tugasnya :
a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada
nasabah maupun calon nasabah.
4. Marketing staff-commercial banking Tugasnya :
a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada
nasabah maupun calon nasabah.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
5. Analyst Tugasnya :
a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan
berkas-berkasnya.
b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa kredit
commercial banking.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
6. Analyst staff Tugasnya :
a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan
berkas-berkasnya.
b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa kredit
commercial banking.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
7. Teller supervisor Tugasnya :
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
8. Teller Tugasnya :
a. Melayani transaksi perbankan nasabah di kantor cabang.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
9. Customer service supervisor Tugasnya :
a. Mengawasi dan memastikan pelayanan terhadap nasabah yang datang untuk
kepentingan administratif.
b. Mengawasi dan memastikan pelayanan dari konsumen yang akan datang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
10. Customer service staff Tugasnya :
a. Melayani nasabah yang datang untuk kepentingan administratif.
b. Melayani permintaan informasi layanan perbankan konsumen yang akan
datang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
11. Back office supervisor Tugasnya :
a. Mengawasi dan memonitori proses aplikasi transaksi harian kredit dan
funding di kantor cabang.
b. Mengawasi dan memeriksa laporan operasional kredit dan funding bank di
kantor cabang.
c. Mengawasi pengelolaan kredit dan funding administrasi di kantor cabang.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
12. Back office staff credit Tugasnya :
a. Mengaplikasikan garansi bank di kantor cabang.
b. Mencetak dan membuat laporan operasional bank di kantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
13. Back office staff funding Tugasnya :
a. Mengaplikasi transaksi harian di kantor cabang.
b. Mencetak dan membuat laporan operasional bank di kantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
14. Credit administration staff Tugasnya :
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
15. Branch operation supervisor Tugasnya :
a. Mengawasi pengelolaan IT di kantor cabang dan kantor kas.
b. Menangani dan mengawasi pengelolaan human resources di kantor cabang.
c. Menangani pengelolaan finance dan accounting di kantor cabang.
16. Manager of internal control branch office Tugasnya :
a. Mengkoordinasikan dan mendelegasikan tugas pengawasan prosedur
operasional dan manajemen resiko di kantor cabang.
b. Membuat laporan pengawasan prosedur perbankan di kantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
17. Internal control staff Tugasnya :
a. Mengawasi pelaksanaan prosedur operasional.
b. Membuat laporan pelaksanaan prosedur operasional di kantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
18. IT staff Tugasnya :
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
19. Human resource staff Tugasnya :
a. Menangani dan mengawasi pengelolaan human resource.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
D. Kinerja Terkini PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Cabang Medan.
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi menjadi 10 bank
terbesar dan berkinerja baik di indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) telah melakukan beberapa perubahan, salah
satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut tercermin
semangat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis.
Nilai-nilai budaya perusahaan (corporate values) yang telah dirumuskan yaitu GO
SPIRIT yang merupakan perwujudan service excellence, Profesionalism,
Integrity, Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama.
Tabel 2.4
Corporate Values, Perilaku Utama Budaya Perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
Corporate Values Perilaku Utama
Services excelent 1. Ramah, tulus, kekeluargaan
2. Selalu memberikan pelayanan prima
Profesionalism
3. Cepat, tepat, akurat
4. Kompeten dan bertanggung jawab
Lanjutan Tabel 2.4
Corporate Values, Perilaku Utama Budaya Perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
Corporate Values Perilaku Utama
Integrity
6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat
7. Menjaga citra bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika
Respect 8. Fokus pada nasabah
9. Peduli pada lingkungan
Intelligence
10. Selalu memberikan solusi terbaik
11. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 12. Menyukai perubahan positif
Trust
13. Menumbuhkan tranparansi, kebersamaan dan kerjasama yang sehat.
14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan.
Sumber : Website PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
Adapun panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun
dalam Pedoman Budaya Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk (bank bjb)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya sosialisasi .
corporate values
yang berada di bawah koordinasi Divisi Change Management Office. Proses
sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change Agents
1. Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari
yang
telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat mensosialisasikan perubahan
budaya kepada unit kerjanya masing-masing. Program-program yang telah
dilaksanakan oleh Divisi Change Management Office antara lain:
change sponsors,
change leaders, change agents dan change targets serta Divisi Change
Management Office sebagai divisi yang bertanggung jawab dalam proses
2. Training dan sosialisasi kepada Change Leaders & Change Agents
3. Pencetakan media sosialisasi berupa X-banner, s
(Batch I,II
dan III).
ign wall, buku saku, buku
pedoman, PIN dan Kartu Hologram.
4. Program pembahasan ketentuan perusahaan (termasuk tentang budaya
perusahaan) di seluruh unit kerja secara periodic (minimal 1 bulan sekali).
5. Survei budaya perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat
pengetahuan, pemahaman, persepsi kepentingan dan keyakinan para pegawai
terhadap proses transformasi organisasi dan budaya perusahaan.
Agar
corporate values
1. Training lanjutan bagi
tersebut dapat diimplementasikan oleh seluruh
jajaran organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka akan dilakukan upaya
internalisasi nilai-nilai budaya melalui program-program budaya antara lain:
change agents dan change leaders.
2. Workshop
Cristalizing Concept reformulasi strategi transformasi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
3. Mendorong setiap unit kerja untuk memiliki program budaya. .
4. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam Human Resource System
Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan
adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) terutama .
top
management, maka PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2009
The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2009
1. "Effeciency Award" - Bisnis Indonesia newspaper
2. "The Best BPD" Bank Terbaik Kategori Pembangunan Daerah (The best bank
in category of region development)
3. "The Best Performance Award of Indonesian Banks- BPD category - TEMPO
magazine
4. 1st Best ATM – InfoBank magazine
5. 1st Best Security guard - InfoBank Magazine
6. 2nd Best Phone Handling - InfoBank Magazine
Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2010
The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2010
1. "The Best Bandung Services Excellence Champion". Category Conventional
Banking.
2. "Investor Award, Top Regional Bankers"
Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2011
The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2011
1. Corporate Image Award 2011, "Excellence in Building and Managing
Corporate Image" - 9 Juni 2011
2. Piagam Penghargaan Museum Rekor Indonesia atas rekor "Khitanan dan
Donor Darah Masal secara Serentak di 41 Kota/Kabupaten Kantor bank bjb"
3. "Investor Award, Best Performance IPO" - 4 Mei 2011, Hotel Four Season
BAB III
PEMBAHASAN
A. Biaya
Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat
penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan itu dapat
tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh
perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat. Dalam usaha
mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan
keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk
menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan
alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan
keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan
untuk menghasilkan keluaran adalah biaya. Biaya merupakan salah satu aspek
yang dapat mempengaruhi laba. Jika biaya lebih besar dari pada pendapatan maka
perusahaan akan mengalami kerugian, tetapi jika biaya lebih kecil dari pendapatan
maka perusahaan akan mengalami keuntungan.
Menurut Carter dan Usry (2009:2), “Biaya adalah suatu nilai tukar,
pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh
manfaat”.
Sedangkan menurut Rivai (2013:429), ”Biaya merupakan pengeluaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka menciptakan atau
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah suatu
nilai tukar, pengeluaran dan pengorbanan untuk menciptakan atau memperoleh
pendapatan.
B. Dana (Fund)
Perusahaan memerlukan dana untuk kegiatan usahanya. Pengertian dana
atau fund menurut Bastian dan Suhardjono (2006:287), “Dana adalah jumlah
dana yang dihimpun dalam periode tertentu, yang dikelompokkan dalam dana
berbiaya dan tidak berbiaya”.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dana bagi setiap perusahaan
merupakan hal yang sangat fundamental guna membiayai seluruh kegiatan
operasional perusahaan.
1. Sumber-sumber Dana
Menurut Siamat (2005:298), sumber utama dana bank berasal dari simpanan
dalam bentuk giro (demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan
tabungan (saving deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber
dana tradisional bank. Sumber–sumber dana bank dalam bentuk simpanan
tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi. Di samping
itu, sumber dana bank dapat pula berasal dari modal dan sumber lainnya yang
tidak termasuk dari kedua sumber tersebut, yaitu:
a. Giro. Giro atau demand deposit sering juga disebut checking account adalah
simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah
penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat tersebut, maka giro-giro ini
merupakan sumber dana yang sangat labil bagi bank.
b. Deposito berjangka. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok
yaitu jangka waktu penarikannya yang tetap, oleh karena itu sering disebut
fixed deposit yang umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.
c. Tabungan. Tabungan (savings deposit) adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.
d. Deposito on Call. Jenis simpanan ini sering pula disebut deposito harian,
yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai kesepakatan pihak
bank dengan nasabah.
e. Sertifikat Deposito. Sertifikat deposito atau sertificate of deposit sering
disingkat CD saja adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperjualbelikan. Tapi ini belum begitu populer dibanding dengan tabungan
dan deposito berjangka.
f. Pasar Uang Antarbank. Sumber dana melalui pasar uang antar bank atau inter
bank call money market, sering pula disingkat call money, merupakan sumber
yang paling tepat untuk memperoleh dana bagi bank. Sumber dana call
kekalahan kliring, yaitu suatu keadaan dimana jumlah tagihan yang masuk
lebih besar dari tagihan yang keluar.
g. Pinjaman Antarbank. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula
melakukan pinjaman dari bank lainnya baik untuk jangka waktu pendek
maupun menengah.
h. Repurchase Agreement. Bank untuk memenuhi kebutuhan dananya dapat
melakukan transaksi repurchase agreement atau sering disingkat repost,
adalah suatu transaksi jual beli surat–surat berharga dengan perjanjian bahwa
penjual akan kembali surat–surat berharga yang dijual tersebut sesuai dengan
jangka waktu yang diperjanjikan dengan harga yang telah ditetapkan lebih
dahulu.
i. Setoran Jaminan. Setoran jaminan adalah dana yang diterima bank dari
nasabah dalam rangka pemberian jasa–jasa perbankan.
j. Dana Transfer. Dana yang ditransfer oleh nasabah melalui bank merupakan
sumber dana sepanjang dana tersebut masih mengendap di bank dan belum
diambil atau belum ada pemindahan.
k. Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan bukti utang dari emiten yang
dijamin dengan agunan berupa harta kekayaan milik emiten dan atau pihak
ketiga yang menanggung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
l. Kredit Likuiditas Bank Indonesia. Kredit likuiditas adalah kredit yang
diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank yang membutuhkan dana guna
m. Fasilitas Diskonto. Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek
oleh Bank Indonesia dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh
bank–bank atas dasar diskonto.
n. Dana Sendiri. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemegang saham
maupun dari hasil keuntungan yang diperoleh bank dari operasinya. Dana
sendiri secara umum terdiri dari: modal yang disetor, cadangan–cadangan,
laba yang ditahan, laba tahun berjalan, agio saham.
2. Manajemen Dana
Manajemen dana atau biasa dikenal dengan istilah Assets and Liability
Management atau Manajemen Aktiva dan Pasiva adalah suatu proses pengelolaan
dana suatu bank. Artinya adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang
berkaitan dengan pemupukan sumber dana, baik pemupukan dari masyarakat atau
dari modal sendiri, disamping kebijakan yang berkaitan dengan pengalokasian
atau penempatan dan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tingkat
pendapatan yang optimal serta sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank
Sentral.
Pentingnya manajemen dana menurut Rivai (2013:165), adalah :
1. Bank merupakan financial intermediary institution, yaitu lembaga yang
mentransfer dana–dana dari unit surplus kepada unit defisit dengan metode
pembiayaan tidak langsung (indirect financing model).
2. Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada confict of interest antar
likuiditas dan rentabilitas.
3. Prinsip kehati–hatian (prudent banking) sangat penting dalam manajemen
C. Biaya Dana (Cost of Fund)
Setiap dana yang berhasil dihimpun oleh bank, tentu saja bank
berkewajiban mengeluarkan biaya dana.
Menurut Kasmir (2008:35), “Biaya dana merupakan total bunga yang
dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk
simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari
seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan,
semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi
pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus
dikurangi dengan cadangan wajib atau reserve requirement (RR) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini besarnya reserve requirement yang telah
ditetapkan pemerintah besarnya 5 %”.
Menurut Siamat (2004:122), “Biaya dana pada dasarnya adalah biaya
bunga yang dibayarkan oleh bank atas keseluruhan dana yang dihimpun dari
berbagai sumber. Cost of fund dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank
atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan cadangan
likuiditas wajib atau reserve requirement”.
Menurut Hasibuan (2008:21), “Cost of Fund (biaya dana) adalah suku
bunga yang dipikul atas dana yang dikumpulkan bank ”.
Besarnya biaya dana atau suku bunga bank (base lending rate) dipengaruhi
oleh beberapa faktor menurut Rivai (2013:430), yaitu :
a. Kebutuhan dana, bila bank mengalami kekurangan dana sementara bank
memerlukan sejumlah dana untuk kewajiban segera yang telah jatuh tempo.
c. Jenis dana yang berhasil dihimpun sangat menentukan karena setiap jenis
dana biaya dananya berbeda.
d. Jenis produk bank yang digunakan untuk menghimpun dana, kemampuan
inovasi bank dalam menciptakan berbagai produk sangat menentukan
permintaan nasabah dalam menggunakan produk/jasa bank untuk kelancaran
usahanya.
e. Jangka waktu penempatan sangat menentukan karena umumnya untuk jenis
dana seperti deposito suku bunganya akan berbeda sesuai dengan jangka
waktu penempatannya.
f. Jumlah penempatan sangat menentukan dalam kebijakan tarif yang
diterapkan oleh masing–masing bank.
g. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan sangat menentukan dalam
perhitungan biaya dana.
h. Ketentuan cadangan wajib minimum yang jelas diterapkan oleh otoritas
moneter.
i. Persaingan antar bank dalam menarik nasabah untuk menyimpankan dananya
pada bank tertentu.
j. Kebijakan pemerintah/Bank Indonesia.
k. Target laba yang diinginkan bank (spread), target laba ini merupakan bagian
terbesar dan menentukan dalam menetapkan besaran suku bunga kredit.
l. Jaminan kredit (collateral) yang diserahkan nasabah sebagai pengamanan
atas kredit.
m. Kualitas kredit bank dan nasabah (kolektibilitas).
o. Tingkat efisiensi bank.
p. Reputasi pemilik, pimpinan perusahaan nasabah serta reputasi usaha nasabah.
q. Jenis usaha nasabah.
r. Kekuatan dan kerekatan hubungan bisnis nasabah dengan bank.
s. Biaya–biaya lain yang timbul untuk promosi yang berakibat terjadinya
inefesiensi.
1. Komponen Biaya Dana
Di dalam menetapkan biaya dana, yang termasuk ke dalam biaya dana adalah
biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan operasional bank, dimana kegiatan
operasional bank bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Komponen biaya dana
di setiap bank umumnya sama tergantung kebijakan bank itu sendiri. Biasanya
komponen biaya dana dibedakan antara biaya bunga dan biaya non bunga atau
biaya operasional. Untuk lebih jelasnya, komponen biaya dana diantaranya
sebagai berikut:
a. Biaya Bunga
b. Biaya Penghapusan Aktiva Produktif
c. Biaya Operasional, terdiri dari:
1. Biaya Administrasi dan Umum
2. Biaya Personalia
3. Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga
4. Biaya Transaksi Valas
5. Biaya Promosi
6. Biaya Lainnya
2. Metode Perhitungan Biaya Dana
Metode untuk menghitung biaya dana atas dana yang berhasil dihimpun
menurut Taswan (2006:46-52), adalah sebagai berikut:
a. Biaya Dana Rata-rata Historis (Historical Average Cost of Fund Method) Metode ini awalnya paling sering digunakan karena dianggap paling mudah.
Bank hanya menjumlahkan biaya penghimpunan dana dibagi total dana yang
dihimpun. Namun, apabila dihadapkan dengan suku bunga yang berubah,
metode ini tidak aplicable sebab biaya yang diperhitungkan menurut metode
ini adalah biaya masa lampau.
Rumus perhitungannya:
Keterangan:
Bdb = Biaya Dana yang Berbiaya Bdk = Biaya Dana Keseluruhan
b. Biaya Dana Rata-rata Tertimbang (The Weighted Average Cost of Fund Method)
Dalam pendekatan ini terlebih dahulu memperhatikan peran masing-masing
sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana dan faktor
lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalnya reserve requirement.
1. Metode Biaya Dana Rata-rata Tertimbang Harian (The Weighted Daily
Average Method) Rumus perhitungannya: % 100 Dana Dana Biaya Bdk × ∑ ∑ = 360 100 Days in Period Running Rate Interest Annual Investment
COF = × ×
Keterangan:
Interest Number = Investment x Running Period in days/100 Interest Devisor = 360/Interest rate in %
Cost of Fund = Interest Number/Interest Devisor
2. Perhitungan COLF dengan Metode Rata-rata Tertimbang Tahunan
Share (komposisi dana) ditentukan dari jumlah masing-masing dana.
Sedangkan Effective Rate ditentukan dari perkalian antara interest rate
dengan 100/95 dan COLF diperoleh dari Effective Rate dikalikan dengan
share.
c. Metode Biaya Dana Marginal (Marginal Cost of Fund Method)
Metode ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat itu
berkaitan dengan kebutuhan penempatan dana/kredit untuk memenuhi
nasabah prima. Marginal Cost of Fund Method dapat diformulasikan:
1. Perolehan Dana dari Pasar Uang
2. Perolehan Dana dari Penerbitan Sertifikat Deposito
D. Pendapatan
Menurut Stice dan Skousen (2005:215), “Pendapatan menunjukkan nilai
penjualan total kepada pelanggan dalam suatu periode dikurangi retur dan
potongan penjualan atau diskon penjualan. Nilai total ini tidak boleh mencakup
tagihan tambahan dan pajak penjualan yang harus dipungut atas nama pemerintah
misalnya (pajak pertambahan nilai – PPN)”.
100% Dana Kebutuhan Bunga Non Biaya Bunga Biaya MCOLF × ∑ + =
100%
quirement
Re
Reserve
-1
Proses
Biaya
Perolehan
Biaya
Bunga
Biaya
Tagihan tambahan diakui sebagai kewajiban jangka pendek. Retur dan
potongan penjualan serta diskon penjualan harus dikurangkan dari penjualan bruto
untuk mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila harga jual meningkat untuk
menutupi beban angkut kepada pelanggan dan pelanggan dibebani karenanya,
beban angkut yang dibayar perusahaan ini juga harus dikurangkan dari nilai
penjualan dalam mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila beban angkut ini
tidak dibebankan kepada pembeli, beban ini diakui sebagai beban penjualan.
Pengakuan pendapatan. Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui
apabila :
1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable)
2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang
terlibat dalam proses menghasilkan tersebut.
Pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan
telah menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan (penyelesaikan secara
substansial) kepada pelanggan dan ketika pelanggan telah melakukan pembayaran
atau setidaknya memberikan janji pembayaran yang pasti (dapat direalisasikan)
kepada perusahaan. Jadi, perusahaan telah melaksanakan kesepakatan dan
konsumen mempunyai kemauan untuk pembayaran.
Supaya pendapatan dan keuntungan direalisasi, persediaan atau aset lain
harus diubah menjadi kas atau klaim atas kas, seperti piutang usaha. Pendapatan
dapat direalisasikan apabila aset yang dipegang atau diterima dalam pertukaran
E. Bunga
Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan
dan penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan pemberian kredit selalu
dihubungkan dengan tingkat suku bunganya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya
(cost of fund) yang harus dibayarkan kepada penabung, tetapi di lain pihak, bunga
dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit
yang diberikannya.
Bunga menurut Hasibuan (2008:18), “Bunga adalah balas jasa atas
pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh debitur kepada kreditur”.
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan
suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang
pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut
“pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai
imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.
F. Pendapatan Bunga
Bank mengharapkan memperoleh pendapatan dalam bentuk bunga yang
dikenal dengan pendapatan bunga. Penanaman dana bank pada aktiva produktif
yang memberikan kontribusi paling besar dalam menghasilkan pendapatan bunga
adalah dalam bentuk pinjaman.
Dalam manajemen aktiva pasiva bank, terfokus pada pendapatan bunga
bersih (Net Interest Income) yang optimal. Menurut Taswan (2006:272),
“Besarnya pendapatan bunga tergantung pada struktur neracanya. Penempatan
bunga akan diterima dari penempatan pada aktiva dan biaya bunga akan
bunga tersebut dinamakan pendapatan bunga.”
Berdasarkan uraian, dapat disimpulkan bahwa besarnya pendapatan bunga
bersih tergantung dari struktur neracanya. Oleh karena itu, struktur neraca bank
perlu diatur agar bank memperoleh pendapatan yang optimal. Dengan demikian
pendapatan bunga bersih dapat diformulasikan:
Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat
diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga
bersih dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memiliki
ukuran berbeda secara substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan dalam bentuk
Net Interest Margin (yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat
dibandingkan di antara bank-bank yang ada. Persamaan Net Interest Margin dapat
diformulasikan:
G. Pengaruh Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga
Kinerja bank dapat dinilai dari laporan keuangan bank tersebut. Laporan
keuangan menunjukkan perkembangan bank tersebut dari satu periode ke periode
berikutnya. Manajemen Perbankan perlu memperhatikan strategi dalam
membangun basis agar dapat mencapai tujuan dan sasaran suatu perusahaan. Hal
ini dapat membuat bank mendapatkan laba maksimal. Bank pun perlu memahami
produk dan jasa yang dapat diunggulkan dalam persaingan di dunia perbankan.
Bunga
Biaya
-Bunga
Pendapatan
Bersih
Bunga
Pendapatan
=
100% Produktif
Aktiva
Bersih Bunga
Pendapatan Margin
Interest
Kegiatan operasional bank pasti mengeluarkan biaya–biaya untuk kegiatan
operasionalnya yaitu membayar biaya dana kepada deposan sebaliknya bank akan
menerima pendapatan bunga dari pinjaman kredit dari kreditur. Jenis–jenis biaya
yang dikeluarkan secara langsung dalam rangka menghimpun dana dari
masyarakat termasuk di dalamnya biaya promosi, biaya kekurangan dana dan
sebagainya.
Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah
satunya pendapatan bunga. Pendapatan bunga diperoleh dari penempatan dana
pada aktiva produktif yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan
dana di pasar uang antar bank, jual beli surat berharga, provisi, komisi dan
sebagainya. Namun umumnya, sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari
pinjaman.
Pengaruh biaya dana terhadap pendapatan bunga menurut Bastian dan
Suhardjono (2006:285), “Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan
bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total
pengeluaran biaya. Sebaliknya bila pendapatan lebih kecil dari biaya, maka bank
akan mengalami kerugian”.
Dapat diambil kesimpulan bahwa biaya dana atau harga dana
mempengaruhi keuntungan yang diperoleh bank dari pinjaman atau kredit yang
diberikan kepada masyarakat. Di dalam menghitung biaya dana, bank
menyisihkan cadangan dari jumlah dana masyarakat, di mana untuk menetapkan
besarnya cadangan harus diperhitungkan sebaik mungkin agar porsi dana yang
akan dialokasikan untuk pendanaan sesuai dengan perencanaan pihak manajemen.
mungkin dalam memperoleh pendapatan. Selain itu, tingkat suku bunga dari sisi
borrower/debitur merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengambil keputusan mengajukan pinjaman sedangkan dari sisi lender/bank,
tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan untuk mencapai
tujuan yaitu memperoleh pendapatan.
H. Perhitungan dan Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Yang Terdapat Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan.
1. Bunga Rata-Rata Tertimbang
Perkembangan bunga rata-rata tertimbang pada PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan tahun 2011-2013
dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Rata-Rata Bunga Tertimbang
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 - 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat perubahan komposisi simpanan
berdampak pada perubahan rata-rata bunga tertimbang dan sangatlah wajar bahwa
perubahan simpanan nasabah mempunyai tingkat suku bunga simpanan tinggi
terhadap biaya dana. Pada tahun 2011 jumlah bunga rata-rata tertimbangnya
5,94% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu
sebesar 1,49%. Pada tahun 2013 jumlah rata-rata bunga tertimbangnya mengalami
Tahun Bunga Rata-rata Tertimbang (%)
2011 5,94
2012 1,49
penurunan kembali sebesar 0,69%. Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan
tingkat bunga simpanan.
2. Unloanable Fund
Untuk mengetahui seberapa besar biaya dana yang diperlukan oleh bank,
penulis menghitung berapa besar dana yang tidak menghasilkan laba
[image:48.595.106.509.255.461.2](unloanable fund) yang digunakan dengan cara:
Tabel 3.2 Unloanable Fund
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Unloanable fund pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan tahun 2011 yaitu Rp.1.724.038.206
meningkat menjadi Rp.2.393.054.966 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013
meningkat kembali sebesar Rp.3.811.055.040. Unloanable fund dihitung untuk
mengetahui seberapa banyak atau seberapa besar dana yang tidak menghasilkan
laba atau dana tidak bergerak pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan. Tahun Aktiva Tetap
(Rp) Reserve Requirement (Rp) Total Unloanable Fund (Rp) 2011 1.564.119.291 159.918.915 1.724.038.206
2012 1.585.525.386 807.529.580 2.393.054.966
2013 1.674.526.145 2.136.528.895 3.811.055.040 quirement Re serve Re Tetap Aktiva Fund Unloanable
3. Rasio Unloanable Fund
Rasio Unloanable Fund dihitung untuk mengetahui berapa persen
unloanable fund pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) cabang Medan untuk setiap periodenya. Untuk menghitung rasio
[image:49.595.112.509.222.461.2]unloanable fund dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.3
Rasio Unloanable Fund
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Dari Tabel 3.3 dapat diketahui rasio unloanable fund pada tahun 2011
sebesar 1,56% dari total unloanable fund dibagi total dana dikali seratus persen,
pada tahun 2012 sebesar 1,73% dan pada tahun 2013 sebesar 1,72%, rasio
unloanable fund lebih kecil dari tahun sebelumnya.
4. Cost Of Fund (COF)
Untuk menghitung cost of fund dapat digunakan rumus sebagai berikut : Tahun
Total Unloanable
Fund (Rp)
Total Dana (Rp)
Rasio ULF (%)
2011 1.724.038.206 111.109.951.633 1,56
2012 2.393.054.966 138.394.851.655 1,73
2013 3.811.055.040 221.777.867.444 1,72
%
100
Dana
Total
Fund
Unloanable
Total
Fund
Unloanable
Rasio
=
×
Biaya Dana (Cost of Fund)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 -2013
[image:50.595.119.511.91.235.2]Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Tabel 3.5
Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Perkembangan biaya dana (Cost of Fund) dapat dilihat pada Tabel 3.5
dimana perkembangan dana pada tahun 2012 sebesar (3,01)% dan pada tahun
2013 sebesar (1,17)%. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
perkembangan biaya dana mengalami kenaikan yang cukup. Hal ini disebabkan
karena untuk deposan inti atau utama terjadi penawaran tingkat suku bunga
simpanan. Biaya dana di atas ini menunjukkan besarnya pengeluaran bank yang
digunakan untuk membayar bunga simpanan dan biaya lainnya yang digunakan
untuk mendapatkan dan atau modal untuk setiap periodenya.
Tahun BRT (%) Total
Dana (%)
Rasio ULF
(%) COF (%)
2011 5,93 100 1,56 6,02
2012 1,48 100 1,73 1,50
2013 0,68 100 1,72 0,69
Tahun Biaya Dana
(COF) %
Perkembangan Biaya Dana (COF) %
2011 6,02 -
2012 1,50 (3,01)
5. Perkembangan Pendapatan Bunga Yang Diperoleh Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.
Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat
diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga bersih
dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memiliki
ukuran berbeda substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan Net Interest Margin
(yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat dibandingkan di antara
bank-bank yang ada. Persamaan Net Interest Margin dapat diformulasikan sebagai
[image:51.595.114.515.340.587.2]berikut:
Tabel 3.6 Pendapatan Bunga
Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 -2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Tahun
Pendapatan Bunga Bersih
(Rp)
Aktiva Produktif (Rp)
Pendapatan Bunga (NIM) % 2011 (7.191.672.75) 24.253.597.522 (29,61) 2012 (1.826.180.68) 69.169.391.701 (2,64) 2013 3.579.137.622 127.213.741.569 2.81
% 100 Produktif
Aktiva
Bersih Bunga
Pendapatan Margin
Interest
Tabel 3.7
Perkembangan Pendapatan Bunga
Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Perkembangan pendapatan bunga dapat dilihat pada Tabel 3.7 dimana
pendapatan bunga mengalami kenaikan setiap tahun. Pendapatan bunga terjadi di
tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 11,21%. Hal ini disebabkan oleh permintaan
masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga.
Tetapi pada tahun 2013, Pendapatan bunga mengalami kenaikan yang sangat
signifikan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyaluran dalam
bentuk pinjaman seperti kredit sehingga mendapat pendapatan bunga.
6. Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.
Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) terhadap pendapatan bunga dari
perhitungan yang telah penulis lakukan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut
ini.
Tahun Pendapatan Bunga
(Net Interest Margin) %
Perkembangan Pendapatan Bunga (Net Interest Margin) %
2011 (29,61) -
2012 (2,64) (11,21)
Tabel 3.8
Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
[image:53.595.112.512.359.608.2]Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Grafik 3.1
Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)
Dari Tabel 3.8 dan Grafik 3.1 di atas dapat dilihat bahwa biaya dana (cost
of fund) berpengaruh terhadap pendapatan bunga pada bank Jawa Barat dan
Banten cabang Medan sangat besar. Pada tahun 2011 biaya dana sebesar 6,02%
dan pendapatan bunga sebesar (29,61)%. Pada tahun 2012 biaya dana sebesar -30
-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10
2011 2012 2013
Net Interest Margin (%)
Jumlah Biaya Dana (COF) %
Tahun Jumlah Biaya Dana
<