• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra & Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.

Carter, William K & Usry, Milton K. 2006. Cost Accounting Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Jakarta:

PT.Rajagrafindo Persada.

Nurmalasari, Rina. 2011. Analisis Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Niaga Tbk. Bandung: Unikom.

Rivai, Veithzal., Basir, Sofyan., Sudarto, Sarwono & Veithzal, Arifiandy Permanata. 2013. Commercial Bank Management Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Siamat,Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga. Stice, James D., Stice, E.Kay & Skousen, K.Fred. 2005. Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Susilo, Y.Sri., Triandaru, Sigit & Santoso, A.Totok Budi. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

(2)

Website :

http://blkakuntansi.wordpress.com/ 28/04/2014 (13.47)

http://indonesi4ku.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-klasifikasi-tugas-fungsi-kegiatan-serta-peranan-bank/ 28/04/2014 (17:09)

08/05/2014 (11:17)

(3)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Biaya

Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan itu dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya. Biaya merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi laba. Jika biaya lebih besar dari pada pendapatan maka perusahaan akan mengalami kerugian, tetapi jika biaya lebih kecil dari pendapatan maka perusahaan akan mengalami keuntungan.

Menurut Carter dan Usry (2009:2), “Biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh manfaat”.

(4)

Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran dan pengorbanan untuk menciptakan atau memperoleh pendapatan.

B. Dana (Fund)

Perusahaan memerlukan dana untuk kegiatan usahanya. Pengertian dana atau fund menurut Bastian dan Suhardjono (2006:287), “Dana adalah jumlah dana yang dihimpun dalam periode tertentu, yang dikelompokkan dalam dana berbiaya dan tidak berbiaya”.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dana bagi setiap perusahaan merupakan hal yang sangat fundamental guna membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan.

1. Sumber-sumber Dana

Menurut Siamat (2005:298), sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (saving deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber–sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi. Di samping itu, sumber dana bank dapat pula berasal dari modal dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber tersebut, yaitu:

(5)

penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat tersebut, maka giro-giro ini merupakan sumber dana yang sangat labil bagi bank.

b. Deposito berjangka. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya yang tetap, oleh karena itu sering disebut fixed deposit yang umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.

c. Tabungan. Tabungan (savings deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

d. Deposito on Call. Jenis simpanan ini sering pula disebut deposito harian, yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai kesepakatan pihak bank dengan nasabah.

e. Sertifikat Deposito. Sertifikat deposito atau sertificate of deposit sering disingkat CD saja adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan. Tapi ini belum begitu populer dibanding dengan tabungan dan deposito berjangka.

(6)

kekalahan kliring, yaitu suatu keadaan dimana jumlah tagihan yang masuk lebih besar dari tagihan yang keluar.

g. Pinjaman Antarbank. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula melakukan pinjaman dari bank lainnya baik untuk jangka waktu pendek maupun menengah.

h. Repurchase Agreement. Bank untuk memenuhi kebutuhan dananya dapat melakukan transaksi repurchase agreement atau sering disingkat repost, adalah suatu transaksi jual beli surat–surat berharga dengan perjanjian bahwa penjual akan kembali surat–surat berharga yang dijual tersebut sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu.

i. Setoran Jaminan. Setoran jaminan adalah dana yang diterima bank dari nasabah dalam rangka pemberian jasa–jasa perbankan.

j. Dana Transfer. Dana yang ditransfer oleh nasabah melalui bank merupakan sumber dana sepanjang dana tersebut masih mengendap di bank dan belum diambil atau belum ada pemindahan.

k. Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan bukti utang dari emiten yang dijamin dengan agunan berupa harta kekayaan milik emiten dan atau pihak ketiga yang menanggung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

(7)

m. Fasilitas Diskonto. Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh Bank Indonesia dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank–bank atas dasar diskonto.

n. Dana Sendiri. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemegang saham maupun dari hasil keuntungan yang diperoleh bank dari operasinya. Dana sendiri secara umum terdiri dari: modal yang disetor, cadangan–cadangan, laba yang ditahan, laba tahun berjalan, agio saham.

2. Manajemen Dana

Manajemen dana atau biasa dikenal dengan istilah Assets and Liability Management atau Manajemen Aktiva dan Pasiva adalah suatu proses pengelolaan dana suatu bank. Artinya adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemupukan sumber dana, baik pemupukan dari masyarakat atau dari modal sendiri, disamping kebijakan yang berkaitan dengan pengalokasian atau penempatan dan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tingkat pendapatan yang optimal serta sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Sentral.

Pentingnya manajemen dana menurut Rivai (2013:165), adalah :

1. Bank merupakan financial intermediary institution, yaitu lembaga yang mentransfer dana–dana dari unit surplus kepada unit defisit dengan metode pembiayaan tidak langsung (indirect financing model).

2. Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada confict of interest antar likuiditas dan rentabilitas.

(8)

C. Biaya Dana (Cost of Fund)

Setiap dana yang berhasil dihimpun oleh bank, tentu saja bank berkewajiban mengeluarkan biaya dana.

Menurut Kasmir (2008:35), “Biaya dana merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan, semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau reserve requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini besarnya reserve requirement yang telah ditetapkan pemerintah besarnya 5 %”.

Menurut Siamat (2004:122), “Biaya dana pada dasarnya adalah biaya bunga yang dibayarkan oleh bank atas keseluruhan dana yang dihimpun dari berbagai sumber. Cost of fund dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement”.

Menurut Hasibuan (2008:21), “Cost of Fund (biaya dana) adalah suku bunga yang dipikul atas dana yang dikumpulkan bank ”.

Besarnya biaya dana atau suku bunga bank (base lending rate) dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut Rivai (2013:430), yaitu :

(9)

c. Jenis dana yang berhasil dihimpun sangat menentukan karena setiap jenis dana biaya dananya berbeda.

d. Jenis produk bank yang digunakan untuk menghimpun dana, kemampuan inovasi bank dalam menciptakan berbagai produk sangat menentukan permintaan nasabah dalam menggunakan produk/jasa bank untuk kelancaran usahanya.

e. Jangka waktu penempatan sangat menentukan karena umumnya untuk jenis dana seperti deposito suku bunganya akan berbeda sesuai dengan jangka waktu penempatannya.

f. Jumlah penempatan sangat menentukan dalam kebijakan tarif yang diterapkan oleh masing–masing bank.

g. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan sangat menentukan dalam perhitungan biaya dana.

h. Ketentuan cadangan wajib minimum yang jelas diterapkan oleh otoritas moneter.

i. Persaingan antar bank dalam menarik nasabah untuk menyimpankan dananya pada bank tertentu.

j. Kebijakan pemerintah/Bank Indonesia.

k. Target laba yang diinginkan bank (spread), target laba ini merupakan bagian terbesar dan menentukan dalam menetapkan besaran suku bunga kredit. l. Jaminan kredit (collateral) yang diserahkan nasabah sebagai pengamanan

atas kredit.

(10)

o. Tingkat efisiensi bank.

p. Reputasi pemilik, pimpinan perusahaan nasabah serta reputasi usaha nasabah. q. Jenis usaha nasabah.

r. Kekuatan dan kerekatan hubungan bisnis nasabah dengan bank.

s. Biaya–biaya lain yang timbul untuk promosi yang berakibat terjadinya inefesiensi.

1. Komponen Biaya Dana

Di dalam menetapkan biaya dana, yang termasuk ke dalam biaya dana adalah biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan operasional bank, dimana kegiatan operasional bank bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Komponen biaya dana di setiap bank umumnya sama tergantung kebijakan bank itu sendiri. Biasanya komponen biaya dana dibedakan antara biaya bunga dan biaya non bunga atau biaya operasional. Untuk lebih jelasnya, komponen biaya dana diantaranya sebagai berikut:

a. Biaya Bunga

b. Biaya Penghapusan Aktiva Produktif c. Biaya Operasional, terdiri dari:

1. Biaya Administrasi dan Umum 2. Biaya Personalia

3. Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga 4. Biaya Transaksi Valas

(11)

2. Metode Perhitungan Biaya Dana

Metode untuk menghitung biaya dana atas dana yang berhasil dihimpun menurut Taswan (2006:46-52), adalah sebagai berikut:

a. Biaya Dana Rata-rata Historis (Historical Average Cost of Fund Method) Metode ini awalnya paling sering digunakan karena dianggap paling mudah. Bank hanya menjumlahkan biaya penghimpunan dana dibagi total dana yang dihimpun. Namun, apabila dihadapkan dengan suku bunga yang berubah, metode ini tidak aplicable sebab biaya yang diperhitungkan menurut metode ini adalah biaya masa lampau.

Rumus perhitungannya:

Keterangan:

Bdb = Biaya Dana yang Berbiaya Bdk = Biaya Dana Keseluruhan

b. Biaya Dana Rata-rata Tertimbang (The Weighted Average Cost of Fund Method)

Dalam pendekatan ini terlebih dahulu memperhatikan peran masing-masing sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana dan faktor lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalnya reserve requirement. 1. Metode Biaya Dana Rata-rata Tertimbang Harian (The Weighted Daily

Average Method) Rumus perhitungannya: % 100 Dana Dana Biaya Bdk × ∑ ∑ = 360 100 Days in Period Running Rate Interest Annual Investment

COF = × ×

(12)

Keterangan:

Interest Number = Investment x Running Period in days/100 Interest Devisor = 360/Interest rate in %

Cost of Fund = Interest Number/Interest Devisor

2. Perhitungan COLF dengan Metode Rata-rata Tertimbang Tahunan

Share (komposisi dana) ditentukan dari jumlah masing-masing dana. Sedangkan Effective Rate ditentukan dari perkalian antara interest rate dengan 100/95 dan COLF diperoleh dari Effective Rate dikalikan dengan share.

c. Metode Biaya Dana Marginal (Marginal Cost of Fund Method)

Metode ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat itu berkaitan dengan kebutuhan penempatan dana/kredit untuk memenuhi nasabah prima. Marginal Cost of Fund Method dapat diformulasikan:

1. Perolehan Dana dari Pasar Uang

2. Perolehan Dana dari Penerbitan Sertifikat Deposito

D. Pendapatan

Menurut Stice dan Skousen (2005:215), “Pendapatan menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatu periode dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan. Nilai total ini tidak boleh mencakup tagihan tambahan dan pajak penjualan yang harus dipungut atas nama pemerintah misalnya (pajak pertambahan nilai – PPN)”.

100% Dana Kebutuhan Bunga Non Biaya Bunga Biaya MCOLF × ∑ + =

100%

quirement

Re

Reserve

-1

Proses

Biaya

Perolehan

Biaya

Bunga

Biaya

(13)

Tagihan tambahan diakui sebagai kewajiban jangka pendek. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan harus dikurangkan dari penjualan bruto untuk mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila harga jual meningkat untuk menutupi beban angkut kepada pelanggan dan pelanggan dibebani karenanya, beban angkut yang dibayar perusahaan ini juga harus dikurangkan dari nilai penjualan dalam mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila beban angkut ini tidak dibebankan kepada pembeli, beban ini diakui sebagai beban penjualan.

Pengakuan pendapatan. Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila :

1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable)

2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam proses menghasilkan tersebut.

Pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan (penyelesaikan secara substansial) kepada pelanggan dan ketika pelanggan telah melakukan pembayaran atau setidaknya memberikan janji pembayaran yang pasti (dapat direalisasikan) kepada perusahaan. Jadi, perusahaan telah melaksanakan kesepakatan dan konsumen mempunyai kemauan untuk pembayaran.

(14)

E. Bunga

Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan pemberian kredit selalu dihubungkan dengan tingkat suku bunganya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya (cost of fund) yang harus dibayarkan kepada penabung, tetapi di lain pihak, bunga dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit yang diberikannya.

Bunga menurut Hasibuan (2008:18), “Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh debitur kepada kreditur”.

Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.

F. Pendapatan Bunga

Bank mengharapkan memperoleh pendapatan dalam bentuk bunga yang dikenal dengan pendapatan bunga. Penanaman dana bank pada aktiva produktif yang memberikan kontribusi paling besar dalam menghasilkan pendapatan bunga adalah dalam bentuk pinjaman.

(15)

bunga tersebut dinamakan pendapatan bunga.”

Berdasarkan uraian, dapat disimpulkan bahwa besarnya pendapatan bunga bersih tergantung dari struktur neracanya. Oleh karena itu, struktur neraca bank perlu diatur agar bank memperoleh pendapatan yang optimal. Dengan demikian pendapatan bunga bersih dapat diformulasikan:

Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga bersih dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memiliki ukuran berbeda secara substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan dalam bentuk Net Interest Margin (yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat dibandingkan di antara bank-bank yang ada. Persamaan Net Interest Margin dapat diformulasikan:

G. Pengaruh Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga

Kinerja bank dapat dinilai dari laporan keuangan bank tersebut. Laporan keuangan menunjukkan perkembangan bank tersebut dari satu periode ke periode berikutnya. Manajemen Perbankan perlu memperhatikan strategi dalam membangun basis agar dapat mencapai tujuan dan sasaran suatu perusahaan. Hal ini dapat membuat bank mendapatkan laba maksimal. Bank pun perlu memahami produk dan jasa yang dapat diunggulkan dalam persaingan di dunia perbankan.

Bunga

Biaya

-Bunga

Pendapatan

Bersih

Bunga

Pendapatan

=

100% Produktif

Aktiva

Bersih Bunga

Pendapatan Margin

Interest

(16)

Kegiatan operasional bank pasti mengeluarkan biaya–biaya untuk kegiatan operasionalnya yaitu membayar biaya dana kepada deposan sebaliknya bank akan menerima pendapatan bunga dari pinjaman kredit dari kreditur. Jenis–jenis biaya yang dikeluarkan secara langsung dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat termasuk di dalamnya biaya promosi, biaya kekurangan dana dan sebagainya.

Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah satunya pendapatan bunga. Pendapatan bunga diperoleh dari penempatan dana pada aktiva produktif yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan dana di pasar uang antar bank, jual beli surat berharga, provisi, komisi dan sebagainya. Namun umumnya, sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari pinjaman.

Pengaruh biaya dana terhadap pendapatan bunga menurut Bastian dan Suhardjono (2006:285), “Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total pengeluaran biaya. Sebaliknya bila pendapatan lebih kecil dari biaya, maka bank akan mengalami kerugian”.

(17)

mungkin dalam memperoleh pendapatan. Selain itu, tingkat suku bunga dari sisi borrower/debitur merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan mengajukan pinjaman sedangkan dari sisi lender/bank, tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan untuk mencapai tujuan yaitu memperoleh pendapatan.

H. Perhitungan dan Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Yang Terdapat Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan.

1. Bunga Rata-Rata Tertimbang

Perkembangan bunga rata-rata tertimbang pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan tahun 2011-2013 dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Rata-Rata Bunga Tertimbang

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 - 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat perubahan komposisi simpanan berdampak pada perubahan rata-rata bunga tertimbang dan sangatlah wajar bahwa perubahan simpanan nasabah mempunyai tingkat suku bunga simpanan tinggi terhadap biaya dana. Pada tahun 2011 jumlah bunga rata-rata tertimbangnya 5,94% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu sebesar 1,49%. Pada tahun 2013 jumlah rata-rata bunga tertimbangnya mengalami

Tahun Bunga Rata-rata Tertimbang (%)

2011 5,94

2012 1,49

(18)

penurunan kembali sebesar 0,69%. Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan tingkat bunga simpanan.

2. Unloanable Fund

Untuk mengetahui seberapa besar biaya dana yang diperlukan oleh bank, penulis menghitung berapa besar dana yang tidak menghasilkan laba (unloanable fund) yang digunakan dengan cara:

Tabel 3.2 Unloanable Fund

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Unloanable fund pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan tahun 2011 yaitu Rp.1.724.038.206 meningkat menjadi Rp.2.393.054.966 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat kembali sebesar Rp.3.811.055.040. Unloanable fund dihitung untuk mengetahui seberapa banyak atau seberapa besar dana yang tidak menghasilkan laba atau dana tidak bergerak pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

Tahun Aktiva Tetap

(Rp) Reserve Requirement (Rp) Total Unloanable Fund (Rp)

2011 1.564.119.291 159.918.915 1.724.038.206

2012 1.585.525.386 807.529.580 2.393.054.966

2013 1.674.526.145 2.136.528.895 3.811.055.040

quirement Re serve Re Tetap Aktiva Fund Unloanable

(19)

3. Rasio Unloanable Fund

Rasio Unloanable Fund dihitung untuk mengetahui berapa persen unloanable fund pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan untuk setiap periodenya. Untuk menghitung rasio unloanable fund dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rasio Unloanable Fund

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Dari Tabel 3.3 dapat diketahui rasio unloanable fund pada tahun 2011 sebesar 1,56% dari total unloanable fund dibagi total dana dikali seratus persen, pada tahun 2012 sebesar 1,73% dan pada tahun 2013 sebesar 1,72%, rasio unloanable fund lebih kecil dari tahun sebelumnya.

4. Cost Of Fund (COF)

Untuk menghitung cost of fund dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tahun

Total Unloanable

Fund (Rp)

Total Dana (Rp)

Rasio ULF (%)

2011 1.724.038.206 111.109.951.633 1,56

2012 2.393.054.966 138.394.851.655 1,73

2013 3.811.055.040 221.777.867.444 1,72

%

100

Dana

Total

Fund

Unloanable

Total

Fund

Unloanable

Rasio

=

×

(20)

Biaya Dana (Cost of Fund)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 -2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Tabel 3.5

Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Perkembangan biaya dana (Cost of Fund) dapat dilihat pada Tabel 3.5 dimana perkembangan dana pada tahun 2012 sebesar (3,01)% dan pada tahun 2013 sebesar (1,17)%. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan biaya dana mengalami kenaikan yang cukup. Hal ini disebabkan karena untuk deposan inti atau utama terjadi penawaran tingkat suku bunga simpanan. Biaya dana di atas ini menunjukkan besarnya pengeluaran bank yang digunakan untuk membayar bunga simpanan dan biaya lainnya yang digunakan untuk mendapatkan dan atau modal untuk setiap periodenya.

Tahun BRT (%) Total

Dana (%)

Rasio ULF

(%) COF (%)

2011 5,93 100 1,56 6,02

2012 1,48 100 1,73 1,50

2013 0,68 100 1,72 0,69

Tahun Biaya Dana

(COF) %

Perkembangan Biaya Dana (COF) %

2011 6,02 -

2012 1,50 (3,01)

(21)

5. Perkembangan Pendapatan Bunga Yang Diperoleh Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.

Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga bersih dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memiliki ukuran berbeda substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan Net Interest Margin (yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat dibandingkan di antara bank-bank yang ada. Persamaan Net Interest Margin dapat diformulasikan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pendapatan Bunga

Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 -2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Tahun

Pendapatan Bunga Bersih

(Rp)

Aktiva Produktif (Rp)

Pendapatan Bunga (NIM) % 2011 (7.191.672.75) 24.253.597.522 (29,61) 2012 (1.826.180.68) 69.169.391.701 (2,64)

2013 3.579.137.622 127.213.741.569 2.81

% 100 Produktif

Aktiva

Bersih Bunga

Pendapatan Margin

Interest

(22)

Tabel 3.7

Perkembangan Pendapatan Bunga

Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Perkembangan pendapatan bunga dapat dilihat pada Tabel 3.7 dimana pendapatan bunga mengalami kenaikan setiap tahun. Pendapatan bunga terjadi di tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 11,21%. Hal ini disebabkan oleh permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga. Tetapi pada tahun 2013, Pendapatan bunga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit sehingga mendapat pendapatan bunga.

6. Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.

Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) terhadap pendapatan bunga dari perhitungan yang telah penulis lakukan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.

Tahun Pendapatan Bunga

(Net Interest Margin) %

Perkembangan Pendapatan Bunga (Net Interest Margin) %

2011 (29,61) -

2012 (2,64) (11,21)

(23)

Tabel 3.8

Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Grafik 3.1

Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Dari Tabel 3.8 dan Grafik 3.1 di atas dapat dilihat bahwa biaya dana (cost of fund) berpengaruh terhadap pendapatan bunga pada bank Jawa Barat dan Banten cabang Medan sangat besar. Pada tahun 2011 biaya dana sebesar 6,02% dan pendapatan bunga sebesar (29,61)%. Pada tahun 2012 biaya dana sebesar

-30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10

2011 2012 2013

Net Interest Margin (%)

Jumlah Biaya Dana (COF) %

Tahun Jumlah Biaya Dana

(COF) % Net Interest Margin (%)

2011 6,02 (29,61)

2012 1,50 (2,64)

(24)
(25)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam memperoleh pendapatan bunga yang optimal berdasarkan tujuan perusahaan, pada kenyataannya membutuhkan pengeluaran biaya dana yang besar. Dalam kondisi negara kita saat ini, sangat jelas bahwa bagi dunia perbankan dibutuhkan kerja keras untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan, dimana perusahaan tetap harus memperoleh keuntungan dari kegiatan operasionalnya. Inflasi yang berkepanjangan menyebabkan pihak bank kesulitan dalam memperoleh dana masyarakat. Oleh sebab itu, bank dalam usahanya untuk mendapatkan dana dari masyarakat harus mengeluarkan biaya dana yang semakin mahal.

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian terhadap PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan yaitu mengenai hasil penelitian dan pembahasan pada Bab III dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu:

1. Perkembangan biaya dana pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan pada tahun 2011–2013 mengalami penurunan. Hal ini berarti pengeluaran bank atas biaya dana menurun sedangkan keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga meningkat. 2. Pendapatan bunga yang diperoleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

(26)

penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit yang diberikan kepada nasabah sehingga menambah pendapatan bunga. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan gencar melakukan pemberian kredit dan menggunakan strategi yang sesuai dalam menetapkan besarnya persentasi keuntungan yang diharapkan sehingga target selalu tercapai. Pendapatan bunga yang naik tidak terlepas dari pengeluaran biaya dana.

3. Pengaruh biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga sangat besar. Hal ini dapat dilihat pada tabel–tabel di bab III bahwa biaya dana mengalami penurunan dan pendapatan bunga mengalami kenaikan sehingga bank mendapatkan laba yang maksimal sedangkan apabila jumlah biaya dana (cost of fund) mengalami kenaikan sedangkan pendapatan bunga tetap mungkin saja bank mengalami kerugian. Tapi hal ini tidak terjadi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penelitian yang penulis lakukan, saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil analisis di atas adalah:

(27)

dengan catatan target pencapaian pendapatan bunga tetap menjadi tujuan utama. Bank memiliki kebijakan untuk menentukan komponen biaya dana tergantung luasnya jaringan dan status bank tersebut.

2. Hubungan antara nasabah dengan bank merupakan hubungan “kepercayaan dan bantuan” (trust and accomodation). Bank menerima amanat (kerpercayaan) dari nasabahnya dalam bentuk simpanan dana atau harta lainnya yang perlu dipertahankan sedangkan di sisi lain nasabah menerima bantuan pelayanan yang dapat dipercaya dari bank sehingga bank harus lebih loyal kepada nasabah karena jika nasabah merasa yakin dan percaya maka semakin banyak nasabah yang menyimpan uang dan percaya untuk menerima kredit dari bank tersebut.

(28)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

(bank bjb).

Pendirian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Estre Nederlannsche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1960 Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar Nomor 152 Tanggal 21 Maret 1961 dan Nomor 184 Tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 Tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000,00.

(29)

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR Tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan “Bank Jabar” dengan logo baru.

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI Tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No.2/18/DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000, sejak Tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

(30)

berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor 26 Tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/BD tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR/PPN/2010 Tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi Bank Bjb.

1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Pendirian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) adalah menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap stakeholder untuk membawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) tumbuh berkembang menjadi salah satu diantara 10 bank terbesar dan berkinerja baik di kancah nasional.

Misi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb), yaitu :

1. Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah. 2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.

3. Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah. 2. Budaya Kerja Perusahaan

(31)

pokok bagaimana perilaku seluruh jajaran bank bjb dalam melakukan pengelolaan bisnisnya.

“Pilar-pilar Budaya Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)”, yaitu:

1. Orientasi kepada pasar.

2. Pengelolaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia. 3. Pemenuhan kepentingan semua pihak (stake holder).

4. Peningkatan kualitas kinerja.

3. Makna Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb).

Logo merupakan tanda yang memberikan arti tersendiri bagi perusahaan yang bersangkutan 1 logo biasanya berbentuk gambar, kata-kata, inisial huruf, angka, susunan warna maupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.

Demikianlah halnya pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) memiliki logo sebagai berikut :

Gambar 2.1

Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

(32)
[image:32.595.113.513.118.325.2]

Keterangan :

Tabel 2.1

Makna Tipografi pada Logo Bank Jabar dan Bank bjb

No Makna Tipografi Bank Jabar Bank bjb

1 Sans Serif Modern, kontemporer, efisien, tegas dan artistik.

Modern, kontemporer, efisien, tegas dan artistik

2 Serif Kokoh, tegak, klasik dan bergengsi.

3 Script

Pribadi dan akrab, kenangan lama, keanggunan,

sophistication dan sentuhan pribadi.

Tabel 2.2

Makna Warna pada Logo Bank Jabar dan Bank Bjb

No Makna Warna Bank Jabar Bank bjb

1 Biru Dingin, tenang, damai, menjadi produktif, ramah.

Dingin, tenang, damai, menjadi produktif, ramah.

2 Hitam

Klasik, misteri, elegan, formal, serius, dukacita, profesional.

3 Merah

Nasib baik (Cina), setan, kuat, energi, api, cinta, panas, revolusi, darah, perang.

4 Kuning

Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas,

[image:32.595.114.513.346.629.2]
(33)
[image:33.595.114.514.103.552.2]

Tabel 2.3

Hubungan Elemen Tipografi pada Logo Bank Bjb dengan Visi dan Misi, Nilai serta Budaya Perusahaan

No Elemen Tipografi Makna Yang Terkandung

Kaitan Dengan Visi & Misi, Nilai, Budaya Perusahaan

1 Sans Serif

Sebuah sikap atau etika yang dianut oleh perusahaan melayani para konsumennya sebagai suatu usaha dalam membentuk citra yang baik dalam pandangan para konsumennya.

Nilai profesionalism dan integrity yang berarti memberikan pelayanan secara tepat, cepat, akurat, kompeten dan bertanggung jawab serta bekerja secara konsisten, disiplin dan penuh semangat. Butir-butir

perilaku budaya perusahaan yaitu terletak pada butir pertama yang berbunyi “bekerja keras dengan penuh tanggung jawab”

2 Lowercase

Suatu tahap awal dari sebuah proses “kelahiran

kembali” yang dialami oleh perusahaan.

(34)
[image:34.595.66.530.401.677.2]

B. Struktur Organisasi

Gambar 2.2

(35)

C. Uraian Pekerjaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan.

1. Pemimpin cabang

Tugasnya :

a. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan di kantor cabang.

b. Memimpin operasinal pemasaran produk-produk Commercial Banking & Consumer.

c. Melaksanakan tugas pemasaran produk yang diberikan oleh atasan. 2. Manager of consumer banking

Tugasnya :

a. Mengkoordinasikan aktivitas operasional consumer banking.

b. Mengawasi operasional pemasaran produk consumer banking dan analisis kredit.

c. Mengawasi pemasaran DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). d. Mengawasi operasional pemasaran credit card.

e. Melaksanakan tugas pemasaran produk yang diberikan oleh atasan. 3. Marketing officer commercial banking

Tugasnya :

a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada nasabah maupun calon nasabah.

(36)

4. Marketing staff-commercial banking

Tugasnya :

a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada nasabah maupun calon nasabah.

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. 5. Analyst

Tugasnya :

a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan berkas-berkasnya.

b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa kredit commercial banking.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

6. Analyst staff

Tugasnya :

a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan berkas-berkasnya.

b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa kredit commercial banking.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

7. Teller supervisor

Tugasnya :

(37)

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

8. Teller

Tugasnya :

a. Melayani transaksi perbankan nasabah di kantor cabang.

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

9. Customer service supervisor

Tugasnya :

a. Mengawasi dan memastikan pelayanan terhadap nasabah yang datang untuk kepentingan administratif.

b. Mengawasi dan memastikan pelayanan dari konsumen yang akan datang. c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup

tugasnya.

10. Customer service staff

Tugasnya :

a. Melayani nasabah yang datang untuk kepentingan administratif.

b. Melayani permintaan informasi layanan perbankan konsumen yang akan datang.

(38)

11. Back office supervisor

Tugasnya :

a. Mengawasi dan memonitori proses aplikasi transaksi harian kredit dan funding di kantor cabang.

b. Mengawasi dan memeriksa laporan operasional kredit dan funding bank di kantor cabang.

c. Mengawasi pengelolaan kredit dan funding administrasi di kantor cabang. d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan dalam ruang lingkup

tugasnya.

12. Back office staff credit

Tugasnya :

a. Mengaplikasikan garansi bank di kantor cabang.

b. Mencetak dan membuat laporan operasional bank di kantor cabang.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

13. Back office staff funding

Tugasnya :

a. Mengaplikasi transaksi harian di kantor cabang.

b. Mencetak dan membuat laporan operasional bank di kantor cabang.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

14. Credit administration staff

Tugasnya :

(39)

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

15. Branch operation supervisor

Tugasnya :

a. Mengawasi pengelolaan IT di kantor cabang dan kantor kas.

b. Menangani dan mengawasi pengelolaan human resources di kantor cabang. c. Menangani pengelolaan finance dan accounting di kantor cabang.

16. Manager of internal control branch office

Tugasnya :

a. Mengkoordinasikan dan mendelegasikan tugas pengawasan prosedur operasional dan manajemen resiko di kantor cabang.

b. Membuat laporan pengawasan prosedur perbankan di kantor cabang.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

17. Internal control staff

Tugasnya :

a. Mengawasi pelaksanaan prosedur operasional.

b. Membuat laporan pelaksanaan prosedur operasional di kantor cabang.

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

18. IT staff

Tugasnya :

(40)

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

19. Human resource staff

Tugasnya :

a. Menangani dan mengawasi pengelolaan human resource.

b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup tugasnya.

D. Kinerja Terkini PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Cabang Medan.

[image:40.595.113.513.595.743.2]

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut tercermin semangat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya perusahaan (corporate values) yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT yang merupakan perwujudan service excellence, Profesionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama.

Tabel 2.4

Corporate Values, Perilaku Utama Budaya Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

Corporate Values Perilaku Utama

Services excelent 1. Ramah, tulus, kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima

Profesionalism

3. Cepat, tepat, akurat

4. Kompeten dan bertanggung jawab

(41)

Lanjutan Tabel 2.4

Corporate Values, Perilaku Utama Budaya Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

Corporate Values Perilaku Utama

Integrity

6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat

7. Menjaga citra bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

Respect 8. Fokus pada nasabah 9. Peduli pada lingkungan Intelligence

10. Selalu memberikan solusi terbaik

11. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 12. Menyukai perubahan positif

Trust

13. Menumbuhkan tranparansi, kebersamaan dan kerjasama yang sehat.

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan. Sumber : Website PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

Adapun panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun dalam Pedoman Budaya Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya sosialisasi

.

corporate values yang berada di bawah koordinasi Divisi Change Management Office. Proses sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change Agents

1. Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari

yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat mensosialisasikan perubahan budaya kepada unit kerjanya masing-masing. Program-program yang telah dilaksanakan oleh Divisi Change Management Office antara lain:

(42)

2. Training dan sosialisasi kepada Change Leaders & Change Agents

3. Pencetakan media sosialisasi berupa X-banner, s

(Batch I,II dan III).

ign wall, buku saku, buku pedoman, PIN dan Kartu Hologram.

4. Program pembahasan ketentuan perusahaan (termasuk tentang budaya perusahaan) di seluruh unit kerja secara periodic (minimal 1 bulan sekali).

5. Survei budaya perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat pengetahuan, pemahaman, persepsi kepentingan dan keyakinan para pegawai terhadap proses transformasi organisasi dan budaya perusahaan.

Agar

corporate values

1. Training lanjutan bagi

tersebut dapat diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka akan dilakukan upaya internalisasi nilai-nilai budaya melalui program-program budaya antara lain:

change agents dan change leaders.

2. Workshop

Cristalizing Concept reformulasi strategi transformasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)

3. Mendorong setiap unit kerja untuk memiliki program budaya. .

4. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam Human Resource System

Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) terutama

.

(43)

Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2009

The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2009

1. "Effeciency Award" - Bisnis Indonesia newspaper

2. "The Best BPD" Bank Terbaik Kategori Pembangunan Daerah (The best bank in category of region development)

3. "The Best Performance Award of Indonesian Banks- BPD category - TEMPO magazine

4. 1st Best ATM – InfoBank magazine

5. 1st Best Security guard - InfoBank Magazine 6. 2nd Best Phone Handling - InfoBank Magazine

Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2010

The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2010

1. "The Best Bandung Services Excellence Champion". Category Conventional Banking.

2. "Investor Award, Top Regional Bankers"

Kejadian Penting dan Prestasi Tahun 2011

The important events and achievements accomplished by bank bjb on 2011

1. Corporate Image Award 2011, "Excellence in Building and Managing Corporate Image" - 9 Juni 2011

2. Piagam Penghargaan Museum Rekor Indonesia atas rekor "Khitanan dan Donor Darah Masal secara Serentak di 41 Kota/Kabupaten Kantor bank bjb" 3. "Investor Award, Best Performance IPO" - 4 Mei 2011, Hotel Four Season

(44)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia perbankan memiliki peranan vital dalam aktivitas pembangunan ekonomi nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas ekonomi taraf hidup masyarakat sehingga dunia perbankan memiliki bagian penting dalam suatu negara.

Bank merupakan salah satu lembaga yang ikut berperan dalam laju dan perkembangan ekonomi Indonesia. Peran bank disini adalah sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana, memberikan pinjaman kredit serta menawarkan produk dan jasanya untuk mencapai keuntungan semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan maupun memperluas jaringan usaha perusahaan itu sendiri.

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.

(45)

Menurut Hasibuan (2008:2), “Bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja”.

Menurut Silvanita (2009:14), “Bank adalah anggota lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi dana, mengumpulkan dan mengalokasikan dana dalam jumlah besar dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya”.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) sebagai salah satu lembaga perbankan yang berfungsi sebagai pembangunan daerah yang merupakan subsistem perekonomian nasional yang mempunyai peranan strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, landasan operasional yang kokoh mutlak diperlukan oleh manajemen agar bank mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar dan mampu menghadapi persaingan serta mampu melindungi, baik dana yang dititipkan masyarakat dan pemilik serta menyalurkannya ke sektor-sektor yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan secara aman.

(46)

Fungsi bank secara umum yaitu menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending). Funding adalah kegiatan menghimpun dan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Sedangkan Lending adalah kegiatan menyalurkan dana dalam bentuk pemberian kredit. Kredit yang diberikan oleh bank sebelumnya dinilai terlebih dahulu dari kelayakan nasabah tersebut. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.

Tetapi sebenarnya, fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik seperti yang diungkapkan oleh Susilo, et al. (2006), yaitu:

1. Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. 2. Agent of Development. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini

tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

3. Agent of Service. Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat seperti jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga dan lain-lain.

(47)

turut bertanggung jawab dalam pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam hal ini, bank juga memiliki tanggung jawab sosial.

Dalam menjalankan usahanya, bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank seringpula disebut sebagai lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. Pengaturan secara ketat oleh penguasa moneter terhadap kegiatan perbankan ini tidak terlepas dari perannya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah satu sasaran pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan berbagai piranti kebijakan moneter.

Bank memiliki kantor-kantor cabang dan kantor-kantor kas di kota–kota lain. Kondisi kantor-kantor cabang tersebut baik internal maupun eksternal menuntut pihak manajemen bersifat profesional, efisien, efektif dan terbaik di tingkat pusat maupun daerah. Kantor cabang berperan penting menghasilkan pendapatan laba yang berfungsi sebagai penghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sehingga akan memperoleh laba yaitu selisih tingkat bunga yaitu selisih antara tingkat bunga pinjaman dengan tingkat bunga simpanan.

Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah satunya adalah pendapatan bunga. Pendapatan Bunga adalah interest earned yaitu

(48)
[image:48.595.111.510.224.324.2]

yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan dana di pasar uang antarbank, jual beli surat berharga, provisi, komisi dan sebagainya. Namun, umumnya sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari pinjaman.

Tabel 1.1

Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

(bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011-2013

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan Tahun 2011 – 2013 (data diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa besarnya biaya dana dan pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan dari tahun 2011-2013 mengalami peningkatan pendapatan. Pada tahun 2011 biaya dana sebesar 6,02%, tahun 2012 biaya dana mengalami penurunan sebesar 1,50% dan pada tahun 2013 biaya dana kembali mengalami penurunan sebesar 0,69%. Hal tersebut disebabkan karena penurunan tingkat bunga simpanan. Penurunan biaya dana mengakibatkan kenaikan pendapatan bunga, pada tahun 2012 sebesar (2,64)% dari tahun 2011 sebesar (29,61)%. Ini adalah kenaikan pendapatan bunga yang sangat drastis sebesar 26,97%. Pada tahun 2013 pendapatan bunga mengalami kenaikan kembali sebesar 2,81%. Hal tersebut disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti diantaranya tingkat kepercayaan masyarakat dan bertambahnya jumlah penyaluran kredit sehingga menambah jumlah pendapatan bunga.

Tahun Jumlah Biaya Dana (COF) %

Net Interest Margin (%)

2011 6,02 (29,61)

2012 1,50 (2,64)

(49)

Peningkatan biaya dana mengakibatkan jumlah pendapatan bunga turun sebaliknya, jika terjadi penurunan biaya dana maka jumlah pendapatan bunga naik dan bank mendapatkan keuntungan yang besar.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik untuk lebih memahami pengaruh biaya dana terhadap pendapatan bunga pada bank dengan mengambil judul Tugas Akhir “ANALISIS BIAYA DANA (COST OF FUND) TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG MEDAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana jumlah dan perkembangan biaya dana (cost of fund) tahun 2011– 2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan?

2. Bagaimana jumlah dan perkembangan pendapatan bunga tahun 2011–2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan?

(50)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam magang yang dilakukan penulis pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jumlah dan perkembangan biaya dana (cost of fund) tahun 2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

2. Untuk mengetahui jumlah dan perkembangan pendapatan bunga tahun 2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

3. Untuk mengetahui besarnya biaya dana (cost of fund) dalam mempengaruhi pendapatan bunga tahun 2011-2013 pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan akademis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan memperoleh gambaran langsung bagaimana analisis biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

b. Bagi instansi

(51)

analisis biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan. c. Bagi pihak lain

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama tentang analisis biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga.

2. Kegunaan praktis

Sebagai tambahan informasi mengenai analisis biaya dana (cost of fund) terhadap pendapatan bunga pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) cabang Medan yang beralamat di Jalan Suwondo Parman No.1 Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Telepon (061) 4539828, Fax (061) 4539840.

Waktu Penelitian

(52)
[image:52.595.124.523.91.405.2]

Tabel 1.2

Time Schedule Pelaksanaan Penelitian

No Keterangan

Waktu Kegiatan Februari

2014

Maret 2014

April 2014

Mei 2014

Juni 2014 1 Tahap Persiapan

a. Pencarian tempat magang 2 Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan Magang b. Pengumpulan

data perusahaan 3 Tahap Pelaporan

a. Bimbingan Tugas Akhir b. Pengumpulan

(53)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

ANALISIS BIAYA DANA (COST OF FUND) TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT

DAN BANTEN, Tbk CABANG MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

CRISTIN YENRO SARI DEBATARAJA

112101165

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(54)
(55)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan segala berkah nikmat dan kasih karunia-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini dibuat untuk

memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Diploma III Keuangan pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

Judul penelitian tugas akhir ini adalah “Analisis Biaya Dana (Cost of Fund)

Terhadap Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

Cabang Medan”. Penulis menyadari tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan penulis, karena itu penulis mengharapkan masukan atau

saran yang dapat penulis pergunakan dikemudian hari. Meski demikian, penulis berharap

semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral dan materil.

Untuk itu, dengan segala keikhlasan dan juga kerendahan hati penulis hendak

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang

telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada

penulis selama masa perkuliahan.

2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

(56)

4. Teristimewa Ayahanda Parbuhitan Debataraja dan Ibunda Mariani Sagala tercinta

yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus . Terima kasih atas pengertian,

kasih sayang serta dukungan moral maupun materi yang telah diberikan pada

penulis.

5. Wixles, Lerwixs dan Bio. Adik kembar dan Adik bungsu tersayang yang

memberikan dorongan dan semangat dalam mengerjakan tugas akhir ini.

6. Pak Ton Adriano, Pak Hakim, Kak Riris dan Kak Windy serta seluruh staff dan

karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Medan

yang telah membimbing penulis selama melakukan magang di PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Medan. Terima kasih banyak

atas semua ilmu dan bantuan yang diberikan.

7. Sahabat – sahabat yang selalu mendukung penulis (Jenita, Riris, Trian, Ari Fitri dan

Elisabeth).

8. Teman seperjuangan selama kuliah dari semester awal sampai akhir (Posma, Widya,

Enzelia, Ruth Lia, Citra, Hana, Christina dan Merlinta). Sukses untuk kita semua.

Dengan kerendahan hati penulis memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha

Esa membalas budi dan kebaikan serta melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Amin.

Tuhan memberkati.

Medan, 12 Mei 2014

Penulis

Cristin Yenro Sari Debataraja

(57)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan... 10

B. Struktur Organisasi ... 16

C. Uraian Pekerjaan ... 17

D. Kinerja Terkini ... 22

BAB III PEMBAHASAN A. Biaya ... 26

B. Dana ... 27

1. Sumber – sumber Dana ... 27

2. Manajemen Dana ... 30

C. Biaya Dana ... 31

1. Komponen Biaya Dana ... 33

2. Metode Perhitungan Biaya Dana ... 34

D. Pendapatan ... 35

E. Bunga ... 37

F. Pendapatan Bunga ... 37

G. Pengaruh Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga ... 38

H. Perhitungan dan Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Yang terdapat pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(58)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman 1.1 Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap

Pendapatan Bunga Pada PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 5

1.2 Time Schedule Pelaksanaan Penelitian... 9

2.1 Makna Tipografi pada logo Bank Jabar dan Bank Bjb ... 14

2.2 Makna Warna pada logo Bank Jabar dan bank bjb ... 14

2.3 Hubungan Elemen Tipografi pada logo bank bjb ... 15

3.1 Rata–Rata Bunga Tertimbang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 40

3.2 Unloanable Fund PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 41

3.3 Rasio Unloanable Fund PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 42

3.4 Biaya Dana (Cost of Fund) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 43

3.5 Perkembangan Biaya Dana (Cost of Fund) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 43

3.6 Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 44

3.7 Perkembangan Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 45

(59)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman 2.1 Logo PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten, Tbk (bank bjb) Cabang Medan ... 13 2.2 Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) ... 16 3.1 Besarnya Biaya Dana (Cost of Fund) Terhadap

Pendapatan Bunga PT Bank Pembangunan Daerah

Gambar

Tabel 3.2 Unloanable Fund
Tabel 3.3  Unloanable Fund
Tabel 3.5  Perkembangan Biaya Dana
Tabel 3.6  Pendapatan Bunga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Materi pelatihan terdiri dari tumbuh kembang remaja akhir, perubahan yang dialami, permasalahan mahasiswa dan contoh solusinya.. Kehadiran peserta pelatihan dari 10

Azhar tinggal bersama ibunya yang sudah sakit sakitan dan seorang adik yang bernama sarifah yang duduk dibangku SMA di pesantren Babu salam.Azhar menjadi tulang punggung

Joshi merupakan merupakan kelas kata dalam bahasa Jepang yang disebut fuzokugo , yaitu kelas kata yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara

POKJA ULP KABUPATEN ACEH TENGGARA Berdasarkan Hasil Penetapan Pemenang Nomor : 469 /Pokja ULP/APBK/BMCK/2015 tanggal 03 Juni 2015, Pokja ULP Kabupaten Aceh Tenggara Dinas Bina Marga

Terbilang : Delapan Puluh Empat Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah,- Bantuan Sosial Pembangunan Rumah Dhuafa An. Kuta

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1 (satu)

Sehubungan dengan telah diadakannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian dokumen kualifikasi untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas yang

Pembangunan Gedung amat Pantar Barat Kelompok Kerja Jasa Konstruksi I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Alor Tahun Anggaran 2015, yang saat ini masih