UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
PERANAN DEPOSITO BERJANGKA UMUM DALAM
MENINGKATKAN SUMBER DANA BANK PADA PT.BANK
PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN
BANTEN,Tbk CABANG MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
POSMA TAWARIKHE DAMANIK
112101164
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul
“Peranan Deposito Berjangka Umum dalam meningkatkan Sumber Dana Bank
pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang
Medan”. Penulisan tugas akhir ini merupakan tanggung jawab penulis dalam
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk menyelesaikan program studi diploma III
Keuangan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada orang tua penulis, Ayahanda Junner Damanik dan Ibunda
Andriani Sitanggang atas cinta dan kasih sayang serta dukungan yang tidak
pernah berhenti dilimpahkan kepada penulis.Kepada saudara kandungku, Kak
Lela,Bang Ojak dan Adiku Maristella terima kasih banyak atas kasih sayang,
dukungan dan perhatian yang selama ini selalu saya terima.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak ,CA sebagai Dekan Fakultas
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si sebagai Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra.Lucy Anna, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu,pemikiran dan pengarahan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara khusunya pada Program DIII Keuangan yang
telah mengajar dan mendidik penulis selama perkuliahan.
5. Bapak Deden Hilman sebagai Pemimpin Cabang dan Bapak Ton Adriano
sebagai Manajer Operasional PT. BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk
Cabang Medan serta seluruh staf pegawai yang telah membantu penulis
dalam kelengkapan data tugas akhir.
6. Teman-teman seperjuangan DIII Keuangan Angkatan 2011 Grup C,
khususnya Widya,Cristin dan Enzelia yang selalu bersama, mendukung
dan membantu penulis selama perkuliahan.
7. Sahabat - sahabatku Medania ,Yudi , Boby , Resti ,Yolanda , Andrew dan
Ranika yang selalu memberi dukungan dan perhatian kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Seluruh teman-teman dan saudara yang membantu dan mendukung penulis
demi kelancaran tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
hati, penulis berharap tugas akhir ini dapat berguna bagi banyak pihak. Penulis
juga mengharapkan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembacanya.
Medan, Mei 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 5
BAB II : PROFIL PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG MEDAN A. Sejarah Perusahaan ... 9
B. Struktur Organisasi ... 9
C. Uraian Pekerjaan (Job Description) ... 11
D. Kinerja Terkini ... 17
BAB III : PEMBAHASAN A. Pengertian Deposito ... 20
B. Fungsi dan Manfaat Deposito ... 22
C. Jenis-jenis Deposito ... 24
D. Prosedur Penerbitan dan Pencairan Deposito pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan ... 26
E. Dana Bank ... 30
F. Sumber-sumber Dana Bank ... 31
G. Peranan Deposito Berjangka Umum Dalam Meningkatkan Sumber Dana Bank pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan ... 36
BAB IV : PENUTUP A. KESIMPULAN ... 47
B. SARAN ... 48
DAFTAR TABEL
Tabel Suku Bunga Deposito Bank Bjb ... 28
Tabel Deposito Berjangka Umum periode tahun 2010-2013... 38
Tabel DPK periode tahun 2010-2013 ... 41
Tabel Perkembangan Jumlah Giro,Tabungan,dan Deposito pada Bank Bjb
Cabang Medan ... 43
Tabel Perbandingan DPK dan Deposito Berjangka Umum periode
DAFTAR GAMBAR
Gambar Logo Bank Bjb ... 8
Gambar Struktur Organisasi Bank Bjb Cabang Medan ... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi tolok ukur kesejahteraan
masyarakat di negara tersebut.Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
sehat diperlukan pola pengaturan sumber ekonomi secara terarah dan
optimal.Lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan berperan penting
dalam menggerakkan roda perekonomin sehingga dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Untuk itu,pemerintah perlu
memperhatikan dan mengarahkan lembaga perbankan dalam menjalankan
tugasnya.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Dari pengertian bank tersebut kita mengetahui bahwa bank berperan
penting dalam menghimpun dan menyalurkan dana demi kesejahteraan
2
menjalankan peran dan tugasnya dalam menghimpun dana.Selain dalam
bentuk giro dan tabungan,bank juga dapat menghimpun dana dalam bentuk
deposito berjangka.
Deposito sering juga disebut sebagai deposito berjangka. Deposito
merupakan pro
masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu,
(Wikipedia,Indonesia).
Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 yang dimaksud
dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Dalam mencari sumber dana bank untuk menggerakkan roda
perekonomian negara,bank dapat mengoptimalkan simpanan deposito
tersebut. Tetapi dalam aktivitasnya menghimpun dana,bank harus
memperhatikan faktor yang mendorong dalam memperoleh dana tersebut.
Misalnya kemudahan dalam memperolehnya,resiko,jangka waktu,serta biaya
yang dikeluarkan dalam memperoleh dana.
PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN
BANTEN,Tbk CABANG MEDAN adalah salah satu bank di Indonesia yang
bertujuan untuk menghimpun dana dan menyalurkan dana kembali kepada
masyarakat. Kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat
salah satunya dilakukan melalui produk deposito berjangka. Deposito
dalam menyalurkan kembali kepada masayarakat. Dengan kata lain,deposito
berperan dalam meningkatkan kegiatan operasional bank.
Semakin banyak deposito yang dihimpun pada suatu bank dapat
mempengaruhi sumber dana bank yang akan disalurkan kembali kepada
nasabah melalui produk bank yang lain seperti kredit. Dengan meningkatnya
sumber dana bank ini juga meningkatkan likuiditas bank.
Sumber dana yang diperoleh dari masyarakat atau disebut sebagai sumber
dana pihak ketiga dapat mempengaruhi kegiatan bank dalam menyalurkan
dana melalui kredit kepada masyarakat. Bank mengharapkan bunga dari
masyarakat atau badan usaha yang melakukan pengkreditan pada bank
tersebut.
Bank mempunyai sumber dana pihak I yaitu dari bank itu sendiri,sumber
dana pihak II yaitu dari luar bank dan sumber dana pihak III yaitu dari
masyarakat. Deposito merupakan sumber dana pihak ke III yang dihimpun
dari masyarakat untuk disalurkan kembali kepada masyarakat.
Deposito mempunyai peran yang strategis dalam meningkatkan kegiatan
operasional di lingkungan bank itu sendiri,deposito ini merupakan jenis
simpanan yang praktis digunakan karena mempunyai jangka waktu yang
telah ditetapkan.
Pada Bank BJB terdapat beberapa macam deposito sangat menunjang
peningkatan sumber dana. Terdapat 3 (tiga) jenis deposito pada Bank BJB
4
deposito berjangka harian. Ketiga jenis ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing bagi masyarakat dan bagi bank itu sendiri.
Berdasarkan uraian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitin ilmiah
yang dituangkan dalam bentuk tugas akhir yang berjudul : “ Peranan Deposito Berjangka Umum Dalam Meningkatkan Sumber Dana Bank pada PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Dalam menjalankan perannya, bank membutuhkan sumber dana yang
optimal. Terdapat beberapa produk tabungan deposito pada bank bjb yaitu
deposito berjangka umum,deposito suka-suka dan deposito berjangka harian.
Pembahasan ini hanya mencakup tentang deposito berjangka umum. Adapun
pembahasan dalam tugas akhir ini adalah “Bagaimana peranan deposito
berjangka umum dalam meningkatkan sumber dana bank pada PT.Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan deposito dalam meningkatkan
sumber dana dalam mencapai tujuan bank.
2. Untuk mengetahui gambaran sumber dana bank dalam kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana.
3. Untuk mengetahui manfaat dari deposito terhadap deposan dan perusahaan
itu sendiri.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan penulis dalam hal pengetahuan tentang
kegiatan bank khususnya tentang deposito dan sumber-sumber dana
bank.
2. Dapat memberikan inspirasi kepada pembaca untuk melakukan
penelitian pada permasalahan yang sama.
3. Sebagai masukan kepada perusahaan tentang pentingnya peran
deposito berjangka dalam meningkatkan sumber dana.
4. Dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang deposito
berjangka.
5. Bagi penulis, Tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan
akademis dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan untuk
BAB II
PROFIL PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,Tbk CABANG MEDAN
A. Sejarah Perusahaan
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang
penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu
perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi
yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya
perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat
dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184
tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi
Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank
Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas
Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan
Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya
Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di
bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat
Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat.
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta
berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar"
dengan logo baru.
Untuk mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka
berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8
April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank
Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan
yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/
18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar
menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual
banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem
konvensional dan dengan sistem syariah.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai
dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007
tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank
8
1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan
berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan
sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-
LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21
April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30
Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah
menjadi Bank BJB.Berikut perubahan logo dari Bank BJB :
Gambar 2.1 : Logo Bank BJB
Logo Bank Jabar Banten 2007-2010 Logo Bank BJB sejak Juli 2010
Bank BJB merupakan bank pembangunan daerah yang pertama
mencatatlan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
8 Juli 2010.Bank BJB menawarkan saham kepada pulik sejumlah 2.424.072.500
lembar saham Seri B (termasuk EMSA) dengan harga penawaran Rp 600,- per
saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp 1,4 triliun. Dana yang
penguatan modal perusahaan dalam rangka mendukung ekspansi kredit,terutama
sektor UMKM,perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.
Bank bjb mempunyai beberapa visi dan misi sejak awal pendiriannya,visi
bank bjb adalah menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
Merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap stakeholder Bank
BJB untuk membawa Bank BJB tumbuh berkembang menjadi salah satu diantara
10 bank terbesar dan berkinerja baik dikanvah nasional.
Dan misi bank bjb yaitu :
1. Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah.
2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.
3. Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan
hubungan,tanggung jawab dan wewenang setiap tingkat yang berada dalam
organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Gambaran umum struktur organisasi pada PT.BPD
Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan seperti dilihat pada gambar 2.2
10
Gambar 2.2 : Struktur Organisasi
C. Uraian Pekerjaan (Job Description)
1. Pemimpin cabang
Pemimpin Cabang merupakan pejabat yang memimpin kantor cabang dalam
kegiatan kerja sesuai dengan pedoman dan arahan yang telah ditetapkan kantor
pusat dan sebagai wakil PT.Bank BJB pada wilayah kerjanya.Adapun Tugas dan
tanggung jawab Pimpinan Cabang adalah :
a. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan
dikantor cabang
b. Memimpin operasional pemasaran produk-produk Commercial Banking &
Consummer
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
2. Manager of Consumer Banking
Adapun tugas dari Manager of Consumer Banking adalah :
a. Mengkoordinasikan aktivitas operasional consumer banking
b. Mengawasi operasional pemasaran produk consumer banking dan analisis
kredit
c. Mengawasi pemasaran DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
d. Mengawasi operasional pemasaran credit card
e. Melaksanakan tugas pemasaran produk yang diberikan oleh atasan
3. Marketing Officer Commercial Banking
12
a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada
nasabah maupun calon nasabah
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
4. Marketing Staff-Commercial Banking
Adapun tugas dari Marketing Staff-Commercial Banking adalah :
a. Menyebarluaskan informasi mengenai produk commercial banking kepada
nasabah maupun calon nasabah
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
5. Analyst
Adapun tugas dari Analyst :
a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan
berkas-berkasnya.
b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa
kredit commercial banking
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya
6. Analyst staff
Adapun tugas Analyst Staff adalah :
a. Memproses pengajuan kredit commercial banking dan penyimpanan
berkas-berkasnya.
b. Menyusun proposal analisa dan kesepakatan permohonan dana dan jasa
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya
7. Teller Supervisor
Adapun tugas dari Teller Supervisor adalah :
a. Melayani transaksi perbankan nasabah dikantor cabang.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
8. Teller
Adapun tugas dari teller sebagai berikut :
a. Melayani transaksi perbankan nasabah dikantor cabang.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
9. Customer Service Supervisor
Adapun tugas Customer Service Supervisor sebagai berikut :
a. Mengawasi dan memastikn pelayanan terhadap nasabah yang datang untuk
kepentingan administrative.
b. Mengawasi dan memastikan pelayanan dari konsumen yang akan datang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
14
10. Customer Service Staff
Adapun tugas Customer Service Staff adalah :
a. Melayani nasabah yang datang untuk kepentingan administrative.
b. Melayani permintaan informasi layanan perbankan konsumen yang akan
datang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
11. Back Office Supervisor
Adapun tugas dari Back Office Supervisor adalah :
a. Mengawasi dan memonitori proses aplikasi transaksi harian kredit &
funding dikantor cabang.
b. Mengawasi dan memeriksa laporan operasional kredit dan funding bank
dikantor cabang.
c. Mengawasi pengelolaan kredit dan funding administrasi di kantor cabang.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan dalam ruang
lingkup tugasnya.
12. Back Office Staff Credit
Adapun tugas nya adalah sebagai berikut :
a. Mengaplikasikan garansi bank dikantor cabang.
b. Mencetak dan membuat laporan operasional bank di kantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
13. Back Office Staff Funding
Adapun tugas nya meliputi :
a. Mengaplikasi transaksi harian dikantor cabang.
b. Mencetak dan membuat lapotran operasional bank dikantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
14. Credit Administration Staff
Adapun tugas dari Credit Administration Staff sebagi berikut :
a. Mengelola credit administration kantor cabang.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
15. Branch Operation Supervisor
Tugasnya :
a. Mengawasi pengelolasan IT kantor cabang dan kantor kas.
b. Menangani dan mengawasi pengelolaan HR kantor cabang.
c. Menangani pengelolaan finance & accounting kantor cabang.
16. Manager of Internal Control Branch Office
Adapun tugas Manager of Internal Control Branch Office terdiri dari :
a. Mengkoordinasikan dan mendelegasikan tugas pengawasan prosedur
operasional dan manajemen resiko dikantor cabang.
16
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
17. Internal control staff
Tugasnya terdiri dari :
a. Mengawasi pelaksanaan prosedur operasional.
b. Membuat laporan pelaksanaan prosedur operasional dikantor cabang.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya
18. IT staff
Tugasnya adalah :
a. Mengawasi pelaksanaan prosedur operasional.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
tugasnya.
19. HR staff
Tugasnya adalah :
a. Menangani dan mengawasi pengelolaan human resource.
b. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan dalam ruang lingkup
D. Kinerja Terkini
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank BJB menjadi 10
bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, Bank BJB telah melakukan
beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya
perusahaan tersebut mencerminkan semangat bank bjb dalam menghadapi
persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya
perusahaan (corporate values) yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT yang
merupakan perwujudan dari Service Excellence, Professionalism, Integrity,
Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama.
Adapun panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun
dalam Pedoman Budaya Perusahaan Bank BJB.
Bank BJB telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya sosialisasi
corporate values yang berada di bawah koordinasi Divisi Change Management
Office. Proses sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change
Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat mensosialisasikan
perubahan budaya kepada unit kerjanya masing-masing. Program-program yang
telah dilaksanakan oleh Divisi Change Management Office antara lain:
1. Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari change sponsors,
change leaders, change agents, dan change targets, serta Divisi Change
Management Office sebagai divisi yang bertanggung jawab dalam proses
18
2. Training dan sosialisasi kepada Change Leaders & Change Agents (Batch
I,II, dan III),
3. Pencetakan media sosialisasi berupa X banner, sign wall, buku saku, buku
pedoman, PIN, dan Kartu Hologram.
4. Program pembahasan ketentuan perusahaan (termasuk tentang budaya
perusahaan) di seluruh unit kerja secara periodic (minimal 1 bulan sekali).
5. Survey budaya perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat
pengetahuan, pemahaman, persepsi kepentingan, dan keyakinan para
pegawai terhadap proses transformasi organisasi dan budaya perusahaan.
Agar corporate values tersebut dapat diimplementasikan oleh seluruh jajaran
organisasi bank bjb dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka akan dilakukan upaya
internalisasi nilai-nilai budaya melalui program-program budaya antara lain:
1. Training lanjutan bagi change agents dan change leaders
2. Workshop Cristalizing Concept reformulasi strategi transformasi bank bjb
3. Mendorong setiap unit kerja untuk memiliki program budaya
4. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam HR system
Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan
adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi bank bjb terutama top
management, maka bank bjb optimis dapat melakukan transformasi dan mencapai
visi dan misinya.Ada banyak prestasi yang telah diraih Bank Bjb dalam kegiatan
Pada Tahun 2011 Bank BJB mencapai beberapa prestasi yaitu :
1. Corporate Image Award 2011, "Excellence in Building and Managing
Corporate Image" - 9 Juni 2011
2. Corporate Image Award 2011, "Excellence in Building and Managing
Corporate Image" - 9 Juni 2011
3. Piagam Penghargaan Museum Rekor Indonesia atas rekor "Khitanan dan
"Investor Award, Best Performance IPO" - 4 Mei 2011, Hotel Four Season
Jakarta
Pada Tahun 2010 Bank BJB juga mendapatkan prestasi yaitu :
1. "The Best Bandung Services Excellence Champion". Category
Conventional Banking.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Deposito
Seperti berbagai produk perbankan yang banyak kita temui,deposito juga
sudah sejak lama diketahui. Namun, memang baru pada dekade pertengahan 90an
masuk ke Indonesia seperti
deposito secara harfiahnya adalah salah satu bentuk sistem penyimpanan uang
yang dilakukan pada jasa pengelola keuangan misalnya bank, namun penarikan
uangnya hanya bisa dilakukan pada periode tertentu sesuai perjanjian awal kedua
belah pihak yaitu bank dan nasabah.
Seperti yang tercantum pada Undang-Undang Indonesia No. 10 tahun
1998 yang mengatur tentang perbankan memuat tentang pengertian deposito yang
berbunyi “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”.
Sebenarnya deposito merupakan perkembangan dari jenis tabungan biasa yang
terdapat perbedaan pada jangka waktu penarikannya. Selain itu, dalam jangka
waktu tersebut, bunga yang dihasilkan pada deposito tersebut bisa bertambah
karena uang deposito ini umunya digunakan pihak bank untuk dikelola. Hal
tersebut yang membuat tabungan deposito ini sangat menguntungkan.
Dengan kata lain deposito merupakan sejenis produk investasi / tabungan
yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Agar terselenggaranya
saling kerja sama yaitu Deposan dan Depositaris. Deposan merupakan pihak yang
biasanya terdiri dari suatu badan atau perseorangan yang ada di dalam
masyarakat. Sedangkan Depositaris merupakan bank-bank yang ditunjuk oleh
Bank Indonesia yang menawarkan deposito tersebut.
Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan
lebih besar daripada produk tabungan biasa namun uang yang telah disimpan
hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal
juga sebagai deposito berjangka.
Deposito merupakan instrumen investasi dengan resiko yang kecil. Melalui
deposito berjangka dapat menjaga nilai pokok uang yang diinvestasikan. Hal ini
berbeda dengan instrumen investasi dalam bentuk saham da
dimana ada kemungkinan nilai pokok dari kedua investasi tersebut dapat
berkurang. Nilai pokok obligasi sangat tergantung dari pergerakan suku bunga.
Ketika suku bunga bergerak naik, harga obligasi bergerak turun. Begitu pula
halnya dengan harga saham, yang juga tergantung pada kondisi pasar. Setiap kali
terjadi ketidakstabilan politik dapat menyebabka
berupa penurunan harga saham.
Investasi dalam bentuk deposito berjangka aman dari penurunan nilai pokok,
walaupun suku bunga bergerak naik turun. Fluktuasi suku bunga bank hanya akan
berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang diterima nasabah, tidak pada
penurunan atau kenaikan nilai pokok uang yang diinvestasikan. Tabungan
deposito juga dapat berfungsi sebagai alat investasi jangka panjang maupun
22
waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dua belas bulan atau dua puluh empat
bulan. Apabila deposito dicairkan sebelum waktu jatuh tempo,maka deposan
dikenakan denda (penalty) yang besarnya tergantung bank yang
bersangkutan.Namun dewasa ini banyak bank yang tidak mengenakan denda
sekalipun apabila ditarik sebelum jatuh tempo. Deposito berjangka juga tersedia
dalam beberapa mata uang asing. Investasi / tabungan deposito relatif aman dan
konservatif.
B. Fungsi dan Manfaat Deposito
Deposito berjangka mempunyai fungsi yang dapat ditinjau dari 2 (dua)
sisi,yaitu fungsi Internal dan fungsi Ekstern.
1. Fungsi Intern
Ditinjau dari segi kegiatan operasional bank khususnya ruang lingkup bank itu
sendiri. Deposito berjangka sangat strategis dalam membantu kegiatan bank untuk
mengumpulkan dana (uang) yang berlebih,yang tidak dikonsumir yang terdapat
dalam masyarakat. Jenis simpanan ini merupakan salah satu sumber utama modal
bank yang praktis penggunaannya karena mempunyai limit waktu. Deposito ini
bagi suatu bank berfungsi untuk memenuhi kebutuhan modal suatu bank dalam
menunjang kegiatan pokoknya yang berupa pemberian kredit kepada amsyarakat
dan disamping itu juga membantu menjaga posisi likuiditas bank. Kebutuhan akan
satu fungsi utamanya yakni sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada
masyarakat.
2. Fungsi Ekstern
Fungsi ekstern ini dikaitkan dengan fungsi yang ada diluar perusahaan bank
yakni sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang jasa yang memeperlancar arus
pembayaran uang. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional
diharapkan lembaga perbankan dapat berperan dalam mendukung peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan perkembangan
erekonomian nasional maupun internasional yang senantiasa bergerak cepat
disertai tantangan yang semakin luas, untuk itu bank harus mampu menghadapi
persaingan yang sehat dan efisien. Deposito ini merupakan sarana penghimpunan
dana dalam jumlah yang besar, dengan demikian pemerintah sangat
mengharapkan inisiatif dari masyarakat untuk menanamkan dana yang lebih ini
melalui deposito demi meununjang pembangunan yang senantiasa membutuhkan
dana yang relatif besar.
Setiap bank tentunya ingin memperoleh simpanan masyarakat dalam jumlah
yang besar, dengan banyaknya simpanan masyarakat di bank, maka bank akan
dapat memenuhi kebutuhan dari nasabah yang dapat memberikan lebih banyak
pinjaman kepada mereka yang membutuhkan. Persaingan yang tajam menuntut
setiap bank dapat mencari dan memperoleh cara yang khusus serta menarik
simpanan masyarakat.
Dana deposito ini disamping bermanfaat dalam pembiayaan aktifitas bank,
24
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan membantu bank dalam
penyaluran dana kedit kepada masyarakat.
C. Jenis-jenis deposito
Jenis-jenis deposito yang dapat ditawarkan kepada masyarakat ada 3 (tiga)
jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on
call.Masing-masing jenis deposito memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing dan khususnya deposito berjangka diterbitkan pula dalam mata uang
asing. Berikut ini jenis-jenis simpanan deposito di Indonesia saat ini :
1. Deposito berjangka (Time Deposit)
Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis
jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai
dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas
nama baik perorangan maupun lembaga, artinya di dalam bilyet deposito
tercantum nama perorangan atau lembaga si pemilik deposito berjangka.
Penarikan bunga deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya
diterbitkan oleh Bank devisa. Perhitungan, penerbitan umum. Penerbitan deposito
berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat, seperti US
2. Sertifikat deposito
Sama seperti halnya deposito berjangka sertifikat deposito merupakan
deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6, dan 12 bulan. Hanya
perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat
serta dapat dipejual-belikan atau dipindah-tangankan kepada pihak lain.
Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka baik tunai disamping setiap bulan atau jatuh tempo.
Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai
nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga, nasabah dapat membeli
dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang diinginkan.
3. Deposito on Call (DOC)
Deposito ini merupakan deposito yang digunakan untuk deposan yang
memiliki jumlah uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan.
Penerbitan Deposito On Call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama.
Pencarian bunga dilakukan pada saat pencairan Deposito On Call. Namun,
sebelumnya sudah memberitahukan Bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan
mencairkan DOC-nya. Besarnya bunga DOC biasanya dihitung perbulan dan
untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan
26
Setiap simpanan uang pada bank yang berupa deposito,pada umumnya
deposan akan menerima bilyet deposito (asli). Untuk mencairkan deposito yang
dimiliki deposan dapat menggunakan bilyet deposito tersebut.
D. Prosedur Penerbitan dan Pencairan Deposito pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan
Dalam penerbitan dan pencairan deposito terdapat prosedur dan ketentuan
syarat yang ditetapkan dalam Bank BJB.Agar dapat menarik calon deposan
diusahakan agar prosedur penerbitan deposito berjangka umum ini tidak
berbelit-belit dipertanggungjawabkan secara hukum.
1. Calon deposan mengajukan permohonan dengan mengisi jumlah lama
deposito pada Formulir yang telah disiapkan bank dan
menandatanganinya. Dalam permohonan deposito,deposan harus memilih
sifat deposito yang diberikan apakah Pencairan deposito pada Bank BJB
terdapat dua jenis yaitu pencairan deposito pada jatuh tempo sesuai
instruksi Anda sesuai bilyet deposito (Non ARO),sedangkan Automatic
Roll Over (ARO) maka deposito Anda akan diperpanjang secara otomatis
tanpa mengganti bilyet yaitu menurut nominal (pokok) deposito atau
nominal plus bunga.
D.1. Prosedur penerbitan deposito brjangka umu adalah sebagai berikut:
2. Mengisi kartu contoh tandatangan (speciment) yang terdapat 4 (empat)
3. Menyerahkan fotocopy identitas (KTP/SIM/Passport) yang masih berlaku
dan memperlihatkan aslinya.
4. Menandatangani salinan bilyet deposito setelah menyetor uang yang
didepositokannya.
5. Bank akan menerbitkan Bilyet Deposito yang telah bermaterai dan
ditandatangani oleh pejabat bank.
Syarat dan Ketentuan :
1. Minimal Penempatan Rp.2.500.000,-
2. Tidak ada batasan kelipatan.
3. Jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan.
4. Pencairan sebelum jatuh tempo dikenakan denda 25% dari bunga yang
telah diterima.
5. Fasilitas bunga masuk pokok.
6. Fasilitas ARO (Automatic Rollover).
7. Diperuntukkan bagi semua kalangan (perorangan & non
perorangan).Syarat untuk perorangan :
a. Warga Negara Indonesia : membawa KTP/SIM/Paspor asli.
b. Warga Negara Asing : Paspor dan KIMS/KITAS (Kartu Ijin
Menetap Sementara/Kartu Ijin Tinggal Sementara).
Syarat untuk non perorangan (instansi) :
28
b. SIUP, NPWP, Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya
yang terakhir.
8. Biaya meterai pada saat pembukaan dan pencairan deposito sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Bunga dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku
Suku bunga deposito yang kompetitif menjadikan investasi lebih cepat
berkembang. Dari Tabel 3.1 berikut disajikan tingkat suku bunga dari deposito
Bank BJB :
Tabel 3.1 Suku Bunga Deposito
Jangka Waktu (Bulan) Tingkat Suku Bunga
1 (satu) 6.00% p.a
3 (tiga) 6.00% p.a
6 (enam) 6.25% p.a
12 (dua belas) 6.25% p.a
24 (dua puluh empat) 6.25% p.a
Sumber dari : PT.Bank Bjb Cabang Medan,2014
Berikut adalah contoh perhitungan hasil bunga dari deposito berjangka waktu 1
bulan, nominal Rp 100 juta, suku bunga 6.00 % pa :
Hasil bunga : 100.000.000 x 6 % x 30 hari = Rp 493.150
PPh : Rp 493.150,- x 20% =
Bunga bersih yang diperoleh per bulan = Rp 394.520
Rp 98.630 -
*pajak 20% jika uang lebih dari Rp 7,5 juta
Deposito berjangka dapat dicairkan secara tunai yaitu saat jatuh tempo deposito
tersebut dapat ditarik kembali dalam bentuk tunai atau secara transfer yaitu saat
jatuh tempo deposito tersebut akan dicairkan dengan cara ditransfer.Transfer
disini dapat dilakukan dengan mengkredit ke rekening giro/tabungan atau
tnransfer ke bank lain. Dalam pengelolaan bunga dposito Bank BJB, hasil bunga
deposito dapat diinvestasikan kembali ke pokok deposito, ditransfer ke rekening
tabungan atau giro.
D.2. Prosedur Pencairan Deposito Berjangka Umum
Adapun prosedur pencairan deposito berjangka umum (non ARO) adalah sebagai
berikut :
1. Deposan datang ke bagian CS dan menyerahkan bilyet deposito (Asli)
2. CS meneruskan bilyet deposito kepada petugas deposito
3. Petugas deposito memeriksa bilyet deposito dan mengambil kartu contoh
tandatangan untuk mencocokkannya pada bilyet tersebut, bila telah sesuai
maka deposito dapat dicairkan tunai atau dicarikan kerekening deposan
tersebut. Bilyet deposito di beri cap “Telah Dicairkan” dan dimasukkan
30
4. Apabila dicairkan sebelum jatuh tempo deposan tidak dikenakan denda
(penalty) tetapi deposan tidak menerima hasil bunga untuk bulan yang
belum berjalan.
E. Dana Bank
Sebagai lembaga keuangan, dana merupakan persoalan bank yang paling
utama. Tanpa dana,bank tidak dapat berbuat apa-apa dengan kata lain bank tidak
dapat berfungsi.
Menurut Siamat (1993: 84) dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank
atau aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.Uang
tunai yang dimiliki oleh bank bank tidaklah berasal dari bank itu
sendiri,melainkan berasal dari pihaklain yang “dititipkan” kepada bank dan
sewaktu-waktu dapat diambil kembali oleh pihak tersebut baik secara sekaligus
maupun berangsur-angsur.
Bagi bank yang merupakan bisnis keuangan,terjadi proses penjualan dan
pembelian barang,tetapi dalam bisnis bank barang yang dijual dan dibeli adalah
jasa keuangan. Sebelum dilakukan penjualan jasa keuangan,bank harus terlebih
dahulu membeli jasa keuangan yang tersedia dimasyarakat. Untuk membeli jasa
keuangan tersebut bank dapat memperoleh dana dari dari berbagai pihak.
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana
dari masyarakat.Yang paling penting bagi bank adalah bagaimana memilih dan
mengelolah sumber dana yang tersedia. Dalam mengelolah sumber-sumber dana
Manajemen Dana Bank yaitu proses pengelolaan dana suatu bank. Artinya
adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemupukan
sumber dana,baik pemupukan dari masyarakat atau dari modal sendiri,di samping
kebijakan yang berkaitan dengan pengalokasian atau penempatan dana sedemikan
rupa sehingga dapat mencapai tingkat pendapatan yang optimal serta sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan Bank Sentral.
Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut
bisa merebut hati masyarakat sehingga perannya sebagai penghimpun dan
penyalur dana dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain,bagaimana bank
melayani mereka yang berlebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk
giro,deposito dan tabungan dan melayani kebutuhan dana masyarakat dengan
pemberian kredit. Sumber dana bank berasal dari masyarakat dan disalurkan
kepada masyarakat.
F. Sumber-Sumber Dana Bank
Sumber dana dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) bagian yaitu sumber dana
pihak pertama,sumber dana pihak kedua dan sumber dana pihak ketiga.Dengan
adanya pengelompokan tersebut dapat dipelajari sifat masing kelompok dan
bagaimana cara menghimpunnya,sehingga manajemen bank dapat membuat
kebijakan untuk menghimpun dana dengan memiliki strategi yang jitu,apakah
32
1. Sumber Dana Pihak Pertama
Sumber dana pihak pertama adalah dana dari modal bank itu sendiri yang
berasal dari pemegang saham atau pemilik bank. Modal merupakan salah satu
faktor yang sangat penting bagi pengembangan usaha dan mengatasi resiko
kerugian.
Agar bank dapat berkembang secara sehat dan dapat bersaing dalam
perbankan internasional maka permodalan bank harus mengikuti ukuran
(modal minimum) yang berlaku secara internasional yang ditetapkan oleh Bank
For International Settlements. Namun demikian,setiap negara diperkenankan
melakukan penyesuian-penyesuaian dalam menerapkannya.
Modal sendiri terdiri dari 4 (empat) bagian,yaitu :
a. Modal yang disetor,yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh
para pemegang saham pada saat bank berdiri. Biasanya modal ini
dipergunakan bank untuk sarana perkantoran,peralatan kantor dan
promosi untuk menarik nasabah.
b. Cadangan,yaitu sejumlah dana yang digunakan untuk memperkuat
srtuktur permodalan bagi bank,dapat dikelompokkan menjadi
cadangan umum dan cadangan tujuan.
c. Cadangan umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba
yang ditahan atau dari laba bersih setelah dukurangi pajak dan
mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota
d. Cadangan tujuan adalah bagian laba stelah dikurangi pajak disisihkan
untuk tujuan tertentu dan setelah mendapat persetujuan rapat anggota.
e. Laba yang ditahan,yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang
oleh rapat umum anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.
f. Laba tahun berjalan,yaitu laba yang diperoleh dalam buku berjalan
setelah dikurangi taksiran utang pajak,dari hasil laba tahun berjalan
dapat dilihat tingkat aktivitas kinerja bank dalam pengelolahan dana
dan memberikan pelayanan jasa kepada nasabahnya.
2. Sumber Dana Pihak Kedua
Sumber dana pihak kedua adalah sumber dana bank yang berasal dari
pihak luar yang terdiri atas dana-dana sebagai berikut :
b. Call Money
Call money adalah pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman
harian antarbank.Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhn mendesak
yang diperlukan bank,jangka waktu call money biasanya tidak lama
sekitar satu minggu,satu bulan bahkan hanya beberapa hari saja.Jika
jangka waktu hanya satu malam disebut overnight call money.
c. Pinjaman Biasa Antarbank
Pinjaman antarbank adalah pinjaman dari bank lain yang berupa
pinjaman biasa dengan jangka waktu relatif lebih lama.
34
Pinjaman LKBB lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat
diperjualbelikandalam pasar uang sebelum jatuh tempo dari bentuk
kredit.
e. Pinjaman dari Bank Sentral (BI)
Pinjaman dari bank sentral adalah pinjaman yang diberikan Bank
Indonesia kepada bank untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang
tergolong berprioritas tinggi .
3. Sumber Dana Pihak Ketiga
Sumber dana pihak ketiga merupakan dana yang berasl dari masyarakat
biasa.Dana-dana dari masyarakat yang disimpan merupakan sumber dana yang
terbesar yang paling diandalkan.Dana-dan tersebut terdiri dari 3 (tiga)
bentuk,yaitu :
3.1. Giro (Demand Deposits)
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek serta surat
perintah lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang
disebut rekening koran.Rekening ini juga digunakan untuk
menatausahakan kredit yang diberikan.
3.2. Deposito
Deposito (simpanan berjangka) adalah simpanan pihak ketiga pada
tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang
bersangkutan.
Berdasarkan jangka waktu tertentu dimana dana itu mengendap,bank akan
mempunyai suatu jangka yang cukup lama menggunakan dana deposito
untuk keperluan pemberian kredit atau investasi jangka pendek yang
menghasilkan. Kepastian dana tersebut dapat dipergunakan oleh bank
karena ada jangka waktu tertentu yang meyakinkan bank bahwa dana itu
akan ditarik pada saat jatuh tempo. Untuk itu deposito sifatnya dapat
dikategorikan sebagai sumber dana semi tetap,kaena penarikannya dapat
diperkirakan dengan berdasarkan tanggal jatuh temponya sehingga tingkat
fluktuasinya dapat diantisipasi.
Dilihat dari sudut biaya dana,dana bank yang bersumber dari
deposito merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber
dana lainnya seperti giro dan tabungan.
Berbeda dengan giro ,dana deposito yang diberikan deposan
ditawarkan bunga oleh bank dan keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo
dananya dapat ditarik kembali.Dana yang berasal dari deposito adalah
dana termahal yang harus dipikul oleh bank,yaitu sekitar 15 atau 20%
dalam setahun.
Deposito diterbitkan atas nama masing-masing pemegang baik
perorangan maupun non perorangan. Bunga deposito dibayar tiap-tiap
bulan dan tingkat suku bunga ditetapkan oleh masing-masing bank
36
3.3. Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu,tetapi tidak
menggunakan cek,bilyet giro atau yang lainnya.Sumber dana yang berasal
dari tabungan mempunyai biaya yang lebih tinggi daripada giro.Pada
umumnya tabungan saasarannya adalah nasabah perorangan.Untuk
menghimpun dana berupa tabungan,bank memberikan kemudahan saat
penarikannya melaui ATM yang ditempatkan pada tempat-tempat
strategis. Tabungan juga diberikan suku bunga tetapi tidak setinggi pada
deposito.
G. Peranan Deposito Berjangka Umum Dalam Meningkatkan Sumber Dana pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan
Salah satu produk Bank BJB dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat
adalah Deposito. Bank BJB menawarkan produk deposito dalam beberapa
jenis,seperti deposito berjangka umum,deposito suka suka dan deposito berjangka
harian. Masing-masing produk mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam
pembahasan ini hanya berfokus pada perkembangan deposito berjangka umum.
Deposito berjangka umum pada Bank BJB ini memiliki peminat yang lebih tinggi
dibandingkan deposito lainnya.
Apabila sumber dana bank didominasi oleh dana yang berasal dari deposito
biaya dana akan sulit untuk ditekan sehingga akan mempengaruhi tingkat suku
bunga kredit bank yang bersangkutan.
Untuk mengtahui peranan deposito khusunya deposito berjangka dalam
meningkatkan sumber dana Bank BJB akan diuraikan tentang perkembangan
deposito berjangka umum dan dana bank.
G.1. Perkembangan Deposito Berjangka Umum
Deposito merupakan salah satu sumber dana yang sangat berperan
dalam meningkatkan dana bank. Perkembangan deposito dapat
menunjukkan perkembangan dana bank. Dari data yang diperoleh,
perkembangan deposito berjangka umum pada Bank BJB mengalami
kenaikan yang mempengaruhi jumlah dana menjadi meningkat.Sumber
dana yang besar memperlancar kegiatan operasional dalam pemberian
kredit kepada masyarakat.
Deposito pada PT.Bank BJB Cabang Medan terbagi atas 3 (tiga)
jenis yaitu Deposito Berjangka Umum,Deposito Suka-suka dan Deposito
Berjangka Harian.Dari ketiga jenis ini,deposito berjangka umum memiliki
jumlah terbesar tiap tahunnya. Perkembangan deposito berjangka umum
akan diuraikan lebih jelas. Untuk mengetahui perkembangan deposito dari
tahun ke tahun dapat menghitung fluktuasi terlebih dahulu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
RpFluktuasi = (Rp Tahun x) – (Rp Tahun x-1)
% Fluktuasi = Rp fluktuasi
Rp Tahun x-1
38
Total jumlah dana dan fluktuasi dari deposito berjangka umum dapat
dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :
Tabel 3.2 Deposito Berjangka Umum periode tahun 2010-2013 (dalam rupiah)
Sumber dari : PT.Bank Bjb Cabang Medan data diolah,2014
Berikut adalah perhitungan untuk mencari fluktuasi Deposito Berjangka Umum
dari periode tahun 2010-2013 :
Tahun 2011 = 105.420.942.500 - 91.767.600.000 = 13.653.342.500
%fluktuasi = 13.653.342.500
91.767.600.000
x 100% = 14,8 %
Tahun 2012 = 118.736.205.456 - 105.420.942.500 =13.315.269.900
%fluktuasi = 13.315.269.900
105.420.942.500
Tahun 2013 = 147.079.370.031 - 118.736.205.456 = 28.343.164.600
%fluktuasi = 28.343.164.600
118.736.205.456
x 100% = 23,8%
Dari data tersebut,perkembangan deposito berjangka umum dapat
digambarkan pada grafik fluktuasi dibawah ini :
Gambar 3.2 Grafik Fluktuasi Deposito Berjangka Umum
Sumber dari : Bank BJB Cabang Medan data diolah,2014
Dari Tabel 3.2 dan Grafik 3.2 dapat dilihat perkembangan deposito berjangka
umum Bank BJB Cabang Medan dari tahun ketahun.
1. Dari tahun 2010-2011 perkembangan deposito mencapai 14,8%. Ini
menunjukkan deposito berperan dalam meningkatkan sumber dana bank.
0 5 10 15 20 25
2010-2011 2011-2012 2012-2013
Perkembangan Deposito Berjanga Umum periode 2010-2013
40
2. Pada tahun 2011-2012 terjadi sedikit penurunan menjadi 12,6%. Berarti
jumlah nasabah/deposan menurun.Penuran terjadi karena kurangnya minat
nasabah.
3. Pada tahun 2012-2013 terjadi peningkatan yang cukup tinggi menjadi
23,8%. Perkembangan Bank BJB Cabang Medan pada tahun ini
meningkat dan semakin membaik,hal ini mempengaruhi suku bunga
sehingga nasabah tertarik menyimpan uang dalam bentuk deposito.
G.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga merupakan dana yang diperoleh dari masyarakat.
Dana pihak ketiga yang tinggi akan mempengaruhi total suluruh sumber
dana bank.
Sumber dana bank dapat menunjukan bagaimana kondisi bank tersebut.
Untuk itu, sumber dana bank harus dijaga dan di atur dengan baik.
Keberhasilan bank dalam menghimpun dana atau mobilisasi dana sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor ,antara lain sebagai berikut :
1. Kepercayaan bank pada suatu bank akan mempengaruhi
kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat yang
terlihat dari kinerja,kapabilitas,integritas serta kredibilitas
manajemen bank.
2. Ekspetasi,yaitu prakiraan pendapatan yang akan diterima nasabah
dibandingkan dengan alternatif resiko investasi lainnya dengan
tingkat resiko yang sama.
4. Ketepatan waktu pengembalian simpanan nasabah harus selalu tepat
waktu.
5. Pelayanan yang cepat,akurat, dan fleksibel.
6. Pengelolaan dan bank yang hati-hati.
Dari tahun ketahun,Bank Bjb mengalami peningkatan Dana Pihak
Ketiga (DPK). Jumlah nasabah yang menghimpun dana juga
meningkat.Faktor diatas dapat menjadi acuan Bank BJB dalam mencapai
peningkatan DPK di bank tersebut. Melihat perkembangan DPK dari tahun
ketahun maka faktor-faktor berjalan dengan baik dalam kegiatan operasi
Bank BJB Cabang Medan.
Bagi pengelolahan sumber dana dari masyarakat luas,terutama dari
simpanan giro,tabungan dan deposito sangatlah penting,karena
penglolahan yang baik akan memberikan arah pengalokasian dana yang
baik pula. Untuk lebih jelasnya perkembangan dana pihak ketiga Bank
BJB selama 4 tahun didirikan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 DPK periode tahun 2010-2013
No Tahun Jumlah Nasabah
42
Tabel 3.3 menunjukkan perkembangan dana pihak ketiga dari tahun ketahun
mengalami peningkatan begitu juga dengan total nasabah keseluruhan dari tahun
ketahun juga mengalami peningkatan.
Data diatas menunjukan PT.Bank BJB Cabang Medan dari tahun ketahun
mengalami perkembangan yang baik.Semakin banyak masyarakat yang memberi
kepercayaan untuk menyimpan uang mereka pada Bank BJB akan semakin
meningkat pula jumlah sumber dana bank,khususnya sumber dana pihak ketiga
yang akan digunakan dalam kegiatan operasional bank, yaitu pemberian kredit.
Sumber dana pihak ketiga bank terdiri dari giro,tabungan dan deposito.Ketiga
jenis sumber dana ini memberi peranan masing-masing. Pada PT.Bank BJB
Cabang Medan,deposito mempunyai peran yang besar.
Perkembangan dana pihak ketiga yang berasal dari giro,tabungan dan
deposito akan menggambarkan bagaimana kegiatan bank dalam menghimpun
dana.Meningkatnya dan pihak ketiga tidak terlepas dari peningkatan deposito,
khususnya deposito berjangka umum. Deposito berjangka umum sangat
mendongkrak sumber dana. Tetapi jumlah nasabah deposito hanya seidikit
dibandingkan jumlah nasabah giro dan tabungan.
Dapat kita lihat perbandingan jumlah tiap jenis sumber dana pihak ketiga
Tabel 3.4. Perkembangan Jumlah Giro,Tabungan dan Deposito pada Bank Bjb Cabang Medan
Sumber dari : PT.Bank Bjb Cabang Medan data diolah,2014
Tabel 3.4 menunjukkan jumlah masing-masing jenis sumber dana dari tiap
tahun mengalami peningkatan dan penurunan. Dari tahun 2010 sampai 2011
jumlah Giro dan Tabungan mengalami peningkatan yang tinggi,sedangkan pada
bagian deposito mengalami penurunan. Dikarenakan suku bunga yang masih
rendah. Pada tahun ini merupakan tahun awal pendirian bagi Bank BJB Cabang
Medan. Tetapi pada tahun 2012,jumlah Giro dan Tabungan mengalami penurunan
sedangkan Deposito sebaliknya,mengalami peningkatan.
Dan ditahun 2013, jumlah Giro mengalami peningkatan yang sangat tinggi
begitu juga dengan Tabungan dan Deposito mengalami peningkatan yang cukup
tinggi.
Dari tiap tahun dapat dilihat jumlah deposito sangatlah tinggi dibandingkan
Sumber
Giro 1.515.557.211 11.236.258.646 10.842.212.751 52.564.044.031
Tabungan 7.137.109.447 12.157.094.035 10.866.159.200 19.649.781.109
Deposito 116.616.301.5
47
44
memegang kedudukan tertinggi dalam mendongkrak sumber dana. Maka dari
ketiga jenis sumber dana tersebut deposito memiliki peran yang besar dalam
meningkatkan sumber dana.
Kenaikan sumber dana ini menggambarkan kegiatan operasional PT.Bank
BJB Cabang Medan semakin meningkat dan aktif. Bank BJB Cabang Medan dari
tahun ketahun semakin dikenal masyarakat daerah Medan,sehingga masyarakat
Medan dan sekitarnya mulai tertarik dan memberi kepercayaan untuk menabung
atau menyimpan dana pada Bank BJB.Hal ini dapat mempengaruhi
perkembangan bank.
Meningkatnya sumber dana bank juga diikuti dengan meningkatnya
jumlah nasabah. Tetapi pada deposito,walaupun jumlah nasabah hanya sedikit
tetapi sumbangan dana terbesar berasal dari deposito khusunya deposito berjangka
umum.
Jumlah Dana Pihak Ketiga pada Bank BJB didukung dari dana
deposito.Untuk melihat lebih jelas bagaimana peran deposito berjangka umum
terhadap sumber dana pihak ketiga pada Tabel 3.5 dapat dilihat perbandingan
Tabel 3.5 Perbandingan Total DPK dengan Total Deposito Berjangka Umum
2 2011 1.991 128.814.295.181 144 105.420.942.500
3 2012 2.178 143.006.764.771 117 118.736.205.456
4 2013 3.780 219.293.195.171 136 147.079.370.031
Sumber dari : PT.Bank Bjb Cabang Medan data diolah,2014
Tabel 3.5 menunjukkan peranan deposito berjangka umum dalam meningkatkan
DPK.Dapat kita lihat bahwa :
1. Besarnya jumlah deposito berjangka umum pertahun sangat
mempengaruhi jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK)
2. Jumlah DPK lebih didominasi oleh jumlah deposito berjangka umum
3. Lebih dari 50% dari jumlah DPK berasal dari jumlah Deposito Berjangka
Umum.
4. Total DPK dan Deposito Berjangka Umum dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan.
5. Jumlah nasabah secara keseluruhan dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan tetapi pada nasabah deposito berjangka umum mengalami
46
jumlah dana yang berasal dari deposito berjangka umum sangat tinggi.Hal
ini dapat menunjukkan bahwa nasabah mempercayakan dana yang besar
dalam deposito berjangka umum di Bank BJB.
6. Deposito berjangka umum sangat berperan dalam meningkatkan DPK
Dana pihak ketiga ini sangat membantu bank dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
Deposito yang tinggi mempengaruhi jumlah sumber dana yang akan disalurkan
kepada nasabah dalam bentuk kredit (pinjaman) kepada masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian tugas bank
sebagai penghimpun dan penyalur dana terlaksana dengan baik. Dari data yang
telah diuraikan dapat dilihat dengan jelas bahwa deposito berjangka umum pada
PT.Bank BJB Cabang Medan mempunyai peran yang sangat mempengaruhi
dalam meningkatkan sumber dana bank yang membantu dalam menjalankan
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini tentang
peranan deposito berjangka umum dalam meningkatkan sumber dana,penulis
dapat menyimpulkan bahwa :
1. PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan mendapat sumber
dana yang cukup besar melalui deposito khusunya deposito berjangka
umum
2. Perkembangan deposito berjangka umum pada PT.BPD Jawa Barat dan
Banten,Tbk Cabang Medan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
3. Jumlah nasabah deposito berjangka umum tidak mendominasi tetapi
jumlah dana deposito tersebut memberikan kontribusi yang tinggi.Berarti
masyarakat memberi kepercayaan besar dalam menyimpan dana yang
tinggi pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan melalui
deposito.
4. Dari tahun ke tahun PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan
mengalami peningkatan baik dalam nasabah dan jumlah dana yang
dihimpun dari masyarakat,sehingga membantu bank dalam pemberian
48
5. Persyaratan dan prosedur penerbitan dan pencairan deposito pada PT.BPD
Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan mudah di jalankan dan
minimal penempatan yang terjangkau dapat menarik minat nasabah.
6. Dari ketiga jenis sumber dana pada PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk
Cabang Medan, Deposito Berjangka Umum memiliki peranan yang besar
dalam meningkatkan sumber dana bank.
B.Saran
Dari pembahasan dikemukakan beberapa saran sebagai masukan yang
kiranya dapat bermanfaat dan berguna bagi PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan tentang pengaruh deposito berjangka umum
dalam meningkatkan sumber dana.Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tingkatkan promosi dalam menghimpun dana melalui deposito.
2. Berikan bunga yang bersaing pada deposito berjangka umum untuk
menarik hati nasabah.
3. Deposito merupakan salah satu sumber dana terbesar untuk itu PT.BPD
Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan diharapkan dapat memuaskan
nasabah khusunya dalam hal pelayanan.
4. Dalam menjamin bahwa seluruh perosedur pada deposito berjalan dengan
baik dan benar PT.BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk Cabang Medan perlu
melakukan pengawasan terhadap prosedur pelaksanaan tersebut.
5. Berikan fasilitas dan perkembangan-perkembangan terbaru kepada
DAFTAR PUSTAKA
Referensi dari buku :
Dendawijaya,Lukman.2005.Manajemen Perbankan.Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kasmir.2000.Manajemen Perbankan.Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Rivai,H.Veithzal,Sofyan Basir,Sarwono Sudarto,Arifiandy Permata
Veithzal.2012.Commercial Bank Management Manajemen Perbankan
Dari Teori Ke Praktik.Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Riyadi, Slamet.2003.Banking Assets and Liability Management.Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Referensi dari internet :
(diakses pada : Minggu 20/04/2014 jam 22.19 )
(diakses pada : Minggu 27/04/2014 jam 20.30)
(diakses pada : Senin 28/04/2014 14.07)