• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pendaftaran Peserta Pelatihan Elearning Di Pusat Pengembangan Elearning (PPE) Universitas Padjajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Pendaftaran Peserta Pelatihan Elearning Di Pusat Pengembangan Elearning (PPE) Universitas Padjajaran"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik

pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau

internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar

dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya

pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

Pembelajaran jarak jauh.

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik

menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran

yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan

secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan

koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang

(2)

sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet,

pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut

berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan

dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada

kondisi dari pengajar.

Pembelajaran formal vs. informal

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning

secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan

tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait

(pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat

interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran

jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan

konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan

(3)

Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan 2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi

dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik

untuk dipelajari

3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk

dipelajari

4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa

dengan siswa lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil

tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya

dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa

melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang

diperoleh.

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang

terkaitNamun, seiring perkembangan waktu dan kebutuhan penyajian informasi yang lebih

(4)

perkembangan jaman dan kebutuhan organisasi.

E-learning tidak sekedar menggunakan teknologi untuk mengirimkan pelatihan dan

materi pendidikan lainnya. Center of e-Learning Development Universitas Padjadjaran

menyediakan layanan sebagai berikut :

 Pelayanan Rutin

 Pengembangan course online

(5)

 Reseach and Development Online Teaching and Learning

1. Knowledge Management Research Group

2. E-learning software group

3. Content Repository Team

Pengembangan sistem yang diperlukan oleh Pusat Pengembangan E-learning (PPE)

adalah penyajian informasi yang lebih komplit terkait sistem informasi Pelatihan di PPE,

karena sistem informasi yang sedang berjalan hanya memberikan informasi secara umum.

Sedangkan pengolahan data yang lainnya seperti merekap jumlah peserta pelatihan, jumlah

pengunjung per bulan dan pengklasifikasian pengunjung masih dilakukan secara semi

komputerisasi. Padahal pengolahan data tersebut sangat diperlukan untuk dijadikan bahan

pengambilan kebijakan dan strategi organisasi, dalam hal ini PPE.

Dari uraian di atas, penulis cukup tertarik untuk melakukan penelitian dan perancangan

sistem mengenai sistem informasi pelatihan di Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad

dan menjadikannya sebagai objek penelitian pada kegiatan kerja praktek yang dilaksanakan

oleh penulis. Adapun judul yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

“ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN PESERTA PELATIHAN ELEARNING DI PUSAT PENGEMBANGAN E-LEARNING (PPE) UNIVERSITAS PADJADJARAN”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a.Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi Pelatihan di Pusat

(6)

pelaksanaan dari setiap pelatihan yang diselenggarakan.

2. Dokumentasi peserta pelatihan berdasarkan statusnya belum terkomputerisasi

(belum masuk ke dalam database sistem informasi pendaftaran pelatihan).

b. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari objek penelitian kerja praktek yang dilakukan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pendaftaran pelatihan yang berjalan di Pusat Pengembangan

E-learning (PPE) Unpad.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pendaftaran pelatihan yang diusulkan

untuk Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad.

3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Pendaftaran Pelatihan yang sudah

dirancang

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan

pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.

Adapun tujuan dari kerja praktek adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem pendaftaran pelatihan yang sedang berjalan di Pusat

Pengembangan E-learning (PPE) Unpad.

2. Untuk merancang sistem informasi pendaftaran pelatihan di Pusat Pengembangan

(7)

3. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas Sistem Informasi Pendaftaran Pelatihan

yang dirancang penulis yaitu sistem informasi pendaftaran pelatihan yang

diusulkan.

1.4. Batasan Masalah

Penelitian dilakukan di Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad. Kemudian dari

rumusan masalah yang tersebut diatas, penulis membatasi permasalahan pada:

1. Pengolahan data peserta, lengkap dengan identitas yang ada.

2. Pengklasifikasian peserta berdasarkan pelatihan yang sudah diikuti.

3. Penelitian tidak membahas pemodelan grafik dari jumlah peserta yang mengikuti

pelatihan.

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi dilaksanakannya kerja praktek yaitu di Pusat Pengembangan E-learning (PPE)

Unpad, Jl. Dipati Ukur Bandung. Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

NO AKTIVITAS

WAKTU

April Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Kerja

Praktek

2 Penerimaan Kerja

Praktek

3 Pelaksanaan Kerja

Praktek

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila kita mengetahui terlebih

dahulu mengenai sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain :

Sistem adalah kumpulan/group dari bagian atau komponen apapun baik fisik

ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama

secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem adalah himpunan suatu benda nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan,

berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung, yang secara keseluruhan

bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Berdasarkan definisi diatas, sistem adalah suatu perangkat dari

bagian-bagian yang saling berintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan secara

keseluruhan dalam suatu lingkungan yang kompleks.

2.1.1. Elemen Sistem

Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi

(9)

Gambar 2.1

Elemen Sistem

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya

mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu

mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan

bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini

dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan

balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian

membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan

(10)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem yang bersifat

menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan

dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem.

(11)

Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu

kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan (Input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukan perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran

dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

(12)

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sebuah sistem deterministik beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan

secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Bila seseorang

memiliki uraian keadaan sistem pada saat tertentu beserta uraian operasinya, maka

keadaan sistem selanjutnya dapat disebutkan secara tepat tanpa kesalahan.

Sebagai contoh adalah program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai

dengan rangkaian instruksinya.

Sistem probabilistik dapat diuraikan dalam istilah perilaku yang mungkin,

tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem. Sistem

persediaan barang adalah contoh sebuah sistem probabilistik. Kebutuhan rata-rata,

waktu rata-rata untuk memulihkan dan sebagainya dapat didefinisikan, tetapi nilai

tepat sesaat tidak dapat diketahui.

b. Sistem Tertutup dan Terbuka

Dalam organisasi dan pengolahan informasi, ada sistem yang relatif

terisolasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik. Ini

akan disebut sistem tertutup atau sistem yang secara relatif tertutup. Sebagai

(13)

perubahan yang tak diinginkan dengan lingkungan di luar sistem. Ini berarti

sistem dirancang agar se-tertutup mungkin. Sebuah program komputer adalah

sistem yang relatif tertutup karena hanya menerima masukan yang telah

ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah

ditentukan sebelumnya. Karenanya, sistem yang relatif tertutup memiliki hanya

masukan dan keluaran yang terkendali dan tertentu. Sistem ini tidak berpengaruh

oleh gejolak dari luar sistem.

Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi

dengan lingkungannya. Pertukaran dapat meliputi masukan yang acak dan tak

tentu. Contoh sistem terbuka adalah sistem biologis (seperti manusia) dan sistem

keorganisasian. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi, berarti sistem

dapat menyesuaikan terhadap perubahan dalam lingkungannya sedemikian rupa

hingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem ini mengorganisasi diri dan

mengubah organisasinya sebagai tanggapan atas perubahan keadaan. Sistem

keorganisasian biasanya memiliki kemampuan adaptasi ini. Dalam kenyataan,

adaptasi ini diperlukan oleh organisasi bisnis dalam menghadapi persaingan dan

pasar yang berubah.

c. Sistem Manusia/Mesin

Dalam bidang sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan program

komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah sistem

terbuka dan probabilistik. Pemakaian keduanya, mesin dan manusia dalam sistem

(14)

mesin yang mungkin. Sistem manusia / mesin dapat mengandalkan mesin dan

memakai manusia hanya sebagai suatu monitor atas operasi mesin. Atau, pada

ekstrem lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga mesin

hanya melaksanakan peran pendukung seperti menyediakan perhitungan atau

mencari data.

2.2. Pengertian Informasi

Dalam membentuk suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan

berupa data-data yang diperlukan sebagai bahan mentah sistem tersebut.

Data dapat didefinisikan sebagai keterangan tertulis mengenai suatu fakta

(kenyataan) yang masih berdiri sendiri.

Setelah melalui suatu proses, data diolah menjadi informasi yang

bermanfaat bagi pemakainya. Dalam hal ini definisi informasi adalah:

Informasi adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu menjadi

bentuk yang sesuai dengan keperluan penggunaan informasi bersangkutan.

Informasi merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan

dengan cara tertentu, yang dibutuhkan untuk menambah wawasan pemakainya

guna mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan definisi diatas, informasi adalah suatu hasil akhir yang

diperoleh dari proses pengolahan data yang bermanfaat bagi penerimanya dan

dapat dijadikan pedoman dalam membantu pengambilan keputusan.

(15)

Informasi merupakan komponen penting dalam suatu sistem. Informasi

dibutuhkan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atau kebijakan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

bagi pihak luar tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan

dan mendistribusikan informasi tersebut untuk mendukung proses pengambilan

keputusan, koordinasi dan pengendalian.

Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang

terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi dan

bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode

analisis dan perancangan terstruktur. Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah

berorientasi pada data, dimana pada analisis dan perancangan terdapat :

2.4.1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

(16)

merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat

mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya. Dibawah ini adalah simbol-simbol flowmap:

Simbol Pengertian Keterangan

Dokumen

(Document)

Menunjukan

dokumen sebagai

yang digunakan

untuk merekam data

terjadinya suatu

transaksi

Operasional Manual Menunjukan proses

yang dikerjakan

(17)

Garis aliran (flow line)

Menunjukan arus

data antar

simbol/proses

(18)

dikerjakan atau

keputusan yang

harus dibuat dalam

proses pengolahan

data

Conector (On-page connector)

Digunakan untuk

penghubung dalam

satu halaman

Conector (Off-page connector)

Digunakan untuk

penghubung berbeda

(19)

Off line storage Digunakan untuk

dan jika “T” berarti

disimpan menurut

Pertemuan garis alir Menunjukan dua

garis alir bertemu

dan salah satu garis

(20)

garis, salah satu

garis dibuat sedikit

melengkung tepat

pada persimpangan

kedua garis tersebut

Catatan Digunakan untuk

menggambarkan

catatan akuntansi

yang digunakan

untuk mencatat data

yang direkam

sebelumnya didalam

dokumen atau

formulir

Penyimpanan Menunjukan akses

langsung perangkat

penyimpananpada

disket

Operasional

terkomputerisasi

Menjelaskan proses

komputerisasi

(21)

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi

yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang

digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari

sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri

dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan

data flow utama dari terminator.

Simbol Pengertian Keterangan

Eksternal Entity Menunjukan bagian

luar sistem atau

sumber input dan

output

Garis aliran Menunjukan arus sata

antar simbol/proses

Sistem Menunjukan sistem

KTM, Sertifikat dan

lain-lain

(22)

2.4.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi khusus untuk menggambarkan arus data atau

aliran data yang terjadi di dalam sistem. Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen.

Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

Simbol Pengertian Keterangan

Sistem Menunjukan sistem

Eksternal entity Menunjukan bagian

luar sistem atau

sumber input dan

output data

Garis aliran Menunjukan arus

data antar

(23)

Garis aliran Aliran material

Data Storage Digunakan untuk

menyimpan arus data

atau arsip seperti file

transaksi, file induk

atau file referensi

dan lain-lain

Proses Suatu proses yang

dipicu atau didukung

oleh data.

Conector (On-page connector)

Digunakan untuk

penghubung dalam

satu halaman

Conector (Off-page connector)

Digunakan untuk

penghubung berbeda

(24)

2.4.4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus

data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang

(25)

BAB III

PROFIL INSTANSI

3.1. Profil Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad

E-learning Unpad berdiri atas kerjasama Universitas Padjadjaran dengan

Universiteit Utrecht Belanda, mulai berdiri sekitar akhir tahun 2003. E-Learning

Unpad ini dibangun dengan tujuan sebagai cara pembelajaran secara online untuk

Mahasiswa dan Dosen sebagai alternatif dari pembelajaran secara biasa di bangku

kuliah.

Laboratorium elearning bertempat di gedung CISRAL lantai 1 dengan

alamat situsnya yaitu http://elearning.mis-unpad.net. Jika pengguna mempunyai

permasalahan dengan penggunaan WebCT atau E-Learning Unpad, bisa

berinteraksi langsung lewat yahoo messanger dengan id: elearningunpad atau

melalu telepon yaitu 022-2533833. Pusat Pengembangan Elearning (PPE) Unpad

beralamat di jalan Dipati Ukur No 46.

3.1.1. Sejarah Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad

Sejarah Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran didirikan atas prakarsa para pemuka masyarakat

(26)

Jawa Barat memperoleh pendidikan tinggi untuk mempersiapkan pemimpin di

masa depan.

Setelah melalui serangkaian proses, maka pada tanggal 11 September 1957

Universitas Padjadjaran secara resmi didirikan melalui Peraturan Pemerintah No.

37 tahun 1957, dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24

September 1957.

Pada awal berdirinya, Unpad hanya mempunyai 4 (empat) fakultas. Saat

ini Unpad telah berkembang menjadi salah satu universitas terkemuka di

Indonesia dengan 15 fakultas dan 1 Program Pascasarjana. Program pendidikan

yang ditawarkan terdiri atas 9 Bidang Ilmu Doktor dan 18 Program Studi

Magister, 42 Program Studi Strata I (S1), 4 Program Studi Profesi, 26 Program

Studi Spesialis,1 Program Diploma (D-4), dan 27 Program Studi Diploma (D-3).

Terdapat Program Pascasarjana Nonreguler, yaitu Doktor (S3) 4 Bidang Ilmu dan

Magister (S2) 11 Program Studi yang dikelola oleh masing-masing fakultas dan

program kerja sama antar lembaga (Unpad dengan instansi lain).

Dari 15 Program S1, empat di antaranya merupakan fakultas baru, yaitu

Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Fakultas

Teknologi Industri Pertanian dikembangkan pada tahun akademik 2005/2006.

Fakultas baru, yaitu Fakultas Farmasi baru saja dikembangkan dari Jurusan

Farmasi pada tahun akademik 2006/2007 berdasarkan atas semakin pentingnya

pengembangan ilmu farmasi dan atas semakin tingginya permintaan masyarakat

(27)

3.1.2. Visi Dan Misi

Visi Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad :

“Terwujudnya sumber informasi E-learning untuk civitas akademika

Universitas Padjadjaran”.

Misi Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad :

 Memberikan fasilitas Pelatihan E-learning bagi para Dosen maupun civitas

akademika di Unpad

 Menyediakan informasi dan materi kuliah E-learning

 Mendokumentasikan dan memantau keberlangsungan E-learning

 Melakukan penelitian E-learning dan pengembangan E-learning

 Melakukan penyuluhan dan sosialisasi E-learning

 Melakukan kerjasama dengan instansi yang bisa mensuport E-learning

 Melakukan pengelolaan E-learning secara professional

 Memberikan pelayanan jasa pelatihan E-learning.

3.1.3. Fungsi dan Operasional Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad

Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad berfungsi sebagai pelatihan

bagi Dosen dalam mengaplikasikan e-learning dalam mata kuliah yang diajar oleh

dosen yang bersangkutan tersebut dan pemantauan hasil pelatihan sebagai sarana

pendidikan, penyedia informasi tentang elearning di Unpad.

(28)

 Sebagai langkah awal pembekalan skill terkait implementasi E-learning

bagi kegiatan belajar mengajar civitas akademika Unpad

 Sebagai media konsultasi maupun komunikasi civitas akademika dalam

ruang lingkup E-learning

 Sebagai penyedia fasilitas pelayanan jasa pelatihan E-learning

Laboratorium Pusat Pengembangan E-learning Unpad terdiri dari :

1. Ruang Front Office

Ruang Front Office terletak di depan pintu masuk E-learning. Ruangan

ini dimaksudkan agar pengunjung yang berkepentingan dapat langsung

menyampaikan kepentingan dan bertanya kepada petugas yang sedang

bertugas terkait E-learning Unpad.

2. Ruang Meeting/ Multifungsi

Ruang Meeting/ Multifungsi terletak di lantai 1 setelah ruang Front Office. Ruangan ini biasa digunakan untuk kegiatan yang fleksibel

terkait kinerja E-learning

3. Ruang Laboratorium Komputer

Ruang Laboratorium Komputer terletak di lantai 1, ruangan ini

digunakan untuk pengadaan pelatihan bagi civitas akademika Unpad.

4. Ruang Server dan ruang kerja

Ruang Server terletak di lantai 1, ruangan ini berfungsi sebagai tempat

(29)

E-learning Unpad. Dan juga merupakan ruang kerja yang terdiri dari enam

tempat kerja untuk staff.

5. Ruang Mushala

Ruang Mushala terletak di lantai 1 yang berfungsi untuk tempat ibadah

bagi muslim yang berada di Lab Pusat Pengembangan E-learning

3.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad untuk

saat ini masih dalam proses rekonstruksi sehingga penulis hanya mendapatkan

data para petinggi maupun staff yang ada di Elearning, adapun detailnya bisa

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2.

Daftar Pengurus Elearning

No Nama NIP Jabatan

1 Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS 131 801 324 Petinggi Unpad

2 Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, MS 131 760 491 Petinggi Unpad

3 Dr. Irwan Ary Dharmawan 132 169 964 Ketua Pelaksanan

4 Dr. rer.nat. Ir. Suseno Amin 131 954 960 Wakil Ketua I

132 295 692 Anggota Bidang

Penelitian dan Pengembangan konten

(30)

Sosialisasi, Pelatihan dan Kerjasama

11 Yanti Rubiyanti, S.Psi., Psych 132 313 567 Anggota Bidang

Sosialisasi, Pelatihan dan Kerjasama

12 Ari Perdana Anggota Teknis

13 Ricky Fananie Anggota Teknis

14 Aditya Permadi Anggota Teknis

15 Juliandra Anggota Teknis

16 Fitria Kurniasih Anggota Teknis

17 Hesti Risdiany, Amd.Kom Anggota Teknis

3.3. Deskripsi Kerja

Berdasarkan rincian petinggi hingga staff teknis di Elearning, maka rincian

deskripsi tugas dari masing-masing jabatan yaitu:

1. Petinggi Unpad

Petinggi Unpad dalam struktur organisasi Elearning memiliki

tanggungjawab untuk menyiapkan rumusan kebijaksanaan di PPE.

2. Ketua Pelaksana

Ketua Pelaksana Elearning memiliki tanggungjawab untuk memberikan

bimbingan, pembinaan, pengamanan teknis Elearning, menyiapkan bahan

penyusunan rencana kerja berupa program kerja dan laporan

pelaksanaannya.

3. Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II

Tanggungjawab dari wakil ketua I dan wakil ketua II adalah melaksanakan

tugas dari ketua pelaksana Elearning ketika ketua pelaksana Elearning

berhalangan hadir.

(31)

Sekretaris di Elearning bertanggungjawab untuk mendokumentasikan

seluru administrasi yang terkait dengan Elearning

5. Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan konten

Tanggungjawab dari Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan

konten yaitu pengembangan maupun meneliti substansi dari Elearning

agar selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman

6. Anggota Bidang Sosialisasi, Pelatihan dan Kerjasama

Tanggungjawab dari bidang sosialisasi, penelitian dan kerjasama di

Elearning yaitu melakukan sosialisasi, pelatihan maupun kerjasama

dengan instansi lain yang terkait dengan Elearning di Unpad.

7. Anggota Teknis

Anggota Teknis Elearning bertanggungjawab untuk mendukung kegiatan

(32)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Langkah-langkah analisis sistem antara lain :

1. Identify, yaitu memahami masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

4.1.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu

organisasi, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

yang sedang berjalan.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan, kegiatan

pengolahan data peserta di Bagian Pusat Pengambangan E-learning terbagi ke

dalam dua jenis : untuk pendaftaran pelatihan peserta telah dilakukan secara semi

komputerisasi, tapi untuk pengolahan data peserta selanjutnya seperti merekap

(33)

yang sudah diikuti dan memantau keberlangsungan implementasi E-learning oleh

peserta yang dipantau oleh Tim E-learning dilakukan secara manual, sehingga

pada pelaksanaannya terjadi berbagai kendala.

4.1.2. Analisis Dokumen

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang

dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, fungsi-fungsi dan penjelasan

dari dokumen tersebut. Penggunaan dokumen secara lengkap dilakukan untuk

mengetahui jalur distribusi, fungsi dan frekuensi kedatangan dari dokumen yang

terlibat di dalam sistem pengolahan data peserta Pelatihan di Bagian Pusat

Pengembangan E-learning Unpad. Berikut adalah dokumen yang digunakan

dalam sistem:

Tabel 4.1.

Analisis Dokumen

NO NAMA

DOKUMEN DESKRIPSI FUNGSI ELEMEN

1. Dokumen

diri pada daftar hadir

- Sebagai catatan

identitas peserta

No, tanggal,

(34)

pelatihan pelatihan yang ada di

4.1.3. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Prosedur pengolahan data peserta pelatihan yang berjalan di Bagian Pusat

Pengembangan E-learning Unpad adalah sebagai berikut :

1. Peserta melakukan registrasi pendaftaran pelatihan ke E-learning Unpad

melalui telepon atau datang langsung ke E-learning Unpad.

2. Pusat Pengembangan E-learning Unpad akan mencatat registrasi

pendaftaran peserta tersebut untuk diagendakan dalam data registrasi

(35)

3. Ketika tiba di laboratorium E-learning Unpad, peserta mengisi identitas

pada daftar hadir peserta pelatihan yang ada di petugas penerima peserta

E-learning.

4. Petugas penerima peserta pelatihan merekap jumlah peserta dan

mengklasifikasikannya sesuai dengan pelatihan yang sudah diikuti.

5. Petugas penerima peserta pelatihan menyerahkan laporan daftar hadir

peserta pelatihan tersebut kepada Kepala Bagian Pusat Pengembangan

E-learning Unpad untuk direkap menjadi laporan jumlah peserta yang

mengikuti pelatihan.

6. Kepala Bagian E-learning menyerahkan laporan kegiatan pelatihan dan

jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tersebut kepada Pimpinan

(36)

4.1.3.1. Flow Map

Dari prosedur di atas dapat digambarkan flow map sebagai berikut:

Flow Map Sistem Pendaftaran Peserta Pelatihan

Tim E-learning Kepala Bagian

E-learning Pimpinan

Laporan Pelatihan Laporan Pelatihan Laporan Pelatihan

Jika peserta

(37)

4.1.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang

sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data

yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

1.

Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

4.1.3.3. DFD (Data Flow Diagram)

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang

(38)

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk proses 1.0 :

DFD Level 1 Untuk Proses 1.0 Sistem yang Berjalan

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk proses 2.0 :

(39)

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk proses 3.0 :

3.1 Membuat laporan

pelatihan data_pelatihan

3.2 Cetak laporan

pelatihan Laporan_pelatihan

laporan_pelatihan Dari proses 2.0

Kepala Bagian E-learning

Gambar 4.5

(40)

4.1.4. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Dari deskripsi sistem yang berjalan di atas, terlihat masih adanya proses

pengolahan data yang dilakukan secara manual, sehingga sangat berpengaruh

terhadap efektifitas dan efisiensi kerja pihak-pihak yang terlibat di dalam

pengolahan data peserta yang akan mengikuti pelatihan di E-learning Unpad

tersebut.

Proses yang masih manual tersebut antara lain: proses pendaftaran peserta

pelatihan, perekapan data peserta, pengklasifikasian peserta, pembuatan laporan

pelatihan.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang berjalan, di mana sistem pendaftaran

peserta pelatihan masih dikerjakan secara manual, maka penulis membuat usulan

sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi.

Dengan diterapkannya sistem terkomputerisasi diharapkan efektifitas dan

efisiensi kerja organisasi, dalam hal ini Pusat Pengembangan E-learning Unpad

dapat lebih ditingkatkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk melengkapi, memperbaiki atau

mengembangkan sistem yang sedang berjalan agar menjadi sistem yang lebih

berdaya guna dan sesuai dengan kebutuhan organisasi terkini, sehingga dapat

(41)

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Pada dasarnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur

yang sedang berjalan, namun pada teknis operasionalnya penulis mengusulkan

ada satu yang dirubah, yaitu : pendaftaran peserta pelatihan melalui web secara

online dan juga pengklasifikasian data peserta yang sudah mengikuti pelatihan.

Adapun prosedur pengolahan data peserta pelatihan di E-learning yang

diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Peserta melakukan registrasi pendaftaran pelatihan melalui web.

2. E-learning akan mengklasifikasikan peserta yang akan mengikuti

pelatihan sesuai kebutuhan peserta dan juga berdasarkan pelatihan yang

sudah diikuti.

3. Ketika mengikuti pelatihan, peserta mengisi identitas pada buku tamu

yang ada di petugas penerima tamu.

4. Petugas penerima tamu di E-learning merekap jumlah peserta yang

mengikuti pelatihan dan mengklasifikasikannya sesuai dengan pelatihan

yang sudah diikuti.

5. Petugas penerima tamu menyerahkan laporan pelatihan tersebut kepada

Kepala Bagian E-learning untuk direkap menjadi laporan pelatihan.

6. Kepala E-learning menyerahkan laporan pelatihan untuk dijadikan

(42)

4.2.2.1. Flow Map

Dari prosedur di atas yang sudah dipaparkan, maka dapat dideskripsikan Flow map yang diusulkan penulis yaitu sebagai berikut :

Flow Map Pendaftaran Peserta Pelatihan E-learning

E-learning Peserta

Pelatihan

Data Peserta Data Peserta

Jadwal Pelatihan

Pelatihan Jadwal Pelatihan

Sertifikat Sertifikat

Data Base Peserta

Gambar 4.6

(43)

4.2.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu system secara

keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar

pada sistem tersebut.

Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan

4.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang diusulkan adalah :

- Data Flow Diagram (DFD) Level 0 :

Data Peserta Data Peserta Data Peserta 2.0

(44)

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk proses 1.0 :

1.1 Mengisi formulir pendaftaran

Data Peserta Data Peserta Data Peserta 1.2

DFD Level 1 Untuk Proses 1.0 Sistem yang diusulkan

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 2.0 :

2.1 Verifikasi pendaftaran

peserta

Data Peserta Data Peserta Data Peserta

2.2

(45)

- Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk proses 3.0 :

3.1 konfirmasi data peserta

Data Peserta Data Peserta Data Peserta

3.2

Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk proses 3.0

4.2.2.4. Kamus Data

1. Nama Arus Data : data_peserta

Alias : -

Aliran : peserta – proses 1, peserta – proses 2.

Atribut : nama_ peserta, alamat, no_telepon, email, asal_instansi.

2. Nama Arus Data : data_verifikasi

Alias : -

Aliran : proses 1 – file verifikasi, file verifikasi – proses 2

Atribut : nama_ peserta, alamat, no_telepon, email, asal_instansi.

3. Nama Arus Data : data_konfirmasi

Alias : -

Aliran : proses 2.0 – data konfirmasi, data konfirmasi - proses 3.0

(46)

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan / dirancang

Berdasarkan pemaparan tentang sistem yang diusulkan di atas, dapat terlihat

bahwa seluruh proses pengolahan data dilakukan terkomputerisasi, sehingga

(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sistem pendaftaran peserta pelatihan Elearning yang berjalan di Pusat

Pengembangan E-learning (PPE) Universitas Padjadjaran masih secara

kovensional, yaitu melalui surat rekomendasi dari petinggi yang berkewenangan

maupun atas dasar inisiatif institusi di Unpad yang membutuhkan pelatihan

elearning.

Meskipun sistem pendaftaran peserta pelatihan elearning masih secara

konvensional, namun untuk proses pengolahan data selanjutnya dilakukan secara

semi komputer. Adanya proses pengolahan data yang dilakukan secara semi

komputerisasi tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi

kerja pihak-pihak yang terlibat di dalam pengolahan data peserta pelatihan di

Pusat Pengembangan E-learning (PPE) Unpad.

Sistem yang masih konvensional itu antara lain: proses perekapan data

peserta, pengklasifikasian peserta, pembuatan laporan harian dan pembuatan

laporan bulanan.

Untuk mengatasi permasalahan kurang efektif dan efisiennya sistem yang

berjalan tersebut di atas, kemudian penulis merancang sistem usulan, yaitu sistem

(48)

5.2 Saran

Agar pengolahan data pendaftaran peserta pelatihan di Pusat Pengembangan

E-learning (PPE) Unpad lebih efektif dan efisien, maka alangkah lebih baiknya

jika diterapkan sistem informasi yang terkomputerisasi.

Karena dengan menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi

diharapkan bisa meningkatkan kinerja para karyawan yang terlibat, sehingga pada

(49)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program Strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Eli Amhar Rahmah NIM. 10504173

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(50)

[1] Jogiyanto. 1991. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur. Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Bernaridho. 2004. Konsep-konsep Pemrograman I: Pendekatan Kompilasi, Penerbit Andi Yogyakarta.

[3] Nazir, Moh., Ph. D. 1983. Metodelogi Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta Timur. [4] http://massofa.wordpress.com/ Analis-Sistem-Informasi/ 28 Maret 2008

[5]

(51)

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Eli Amhar Rahmah

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 12 Mei 1986.

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl. Karyawangi No.73 RT.02 / 06 Ds. Karyawangi

Kec. Parongpong Kab. Bandung 40559

Pendidikan Formal:

Tahun Institusi

1992 – 1998 SDN Harapan Mulya

1998 - 2001 SMPN 1 Parongpong

2001 - 2004 SMKN 3 Pariwisata Cimahi

(52)
(53)

ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN PESERTA PELATIHAN ELEARNING DI PUSAT PENGEMBANGAN ELEARNING (PPE)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Eli Amhar Rahmah NIM. 10504173

Bandung, Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Wahyuni, S.Si., MT Okki Mahendra D, S.Si., MT

NIP. 4127. 70. 26. 006 NIP. 198007202008101001

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

(54)
(55)

i

ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN PESERTA PELATIHAN

ELEARNING DI PUSAT PENGEMBANGAN ELEARNING (PPE)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Starta Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Eli Amhar Rahmah NIM. 10504173

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(56)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN PESERTA PELATIHAN ELEARNING DI PUSAT PENGEMBANGAN ELEARNING (PPE)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Eli Amhar Rahmah NIM. 10504173

Bandung, Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Wahyuni, S.Si., MT Okki Mahendra D, S.Si., MT

NIP. 4127. 70. 26. 006 NIP. 198007202008101001

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

(57)

iii ABSTRAK

Pendaftara peserta pelatihan elearning di Pusat Pengembangan Elearning

(PPE) Unpad masih secara konvensional seperti merekap jumlah peserta

pelatihan, membuat laporan pelatihan serta mengklasifikasikan peserta pelatihan.

Sehingga pada pelaksanaannya tidak efektif dan efisien waktu yang dibutuhkan

oleh pihak-pihak yang terlibat.

Dalam meneliti permasalahan di atas, metode yang digunakan penulis

adalah metode wawancara dan observasi langsung ke lapangan agar mendapat

deskripsi langsung mengenai objek penelitian.

Untuk mengatasi permasalahan ketidakefektifan dan ketidakefisienan

waktu pada saat pendaftaran peserta pelatihan Elearning Unpad tersebut, maka

diperlukan suatu perubahan sistem yang digunakan, yakni dari sistem

(58)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil Alamin, atas kehendak Allah SWT yang telah

melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa

ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk

menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

Dengan mengambil objek penelitian di Pusat Pengembangan Elearning

(PPE), penulis mengangkat judul : “ANALISIS SISTEM PENDAFTARAN

PESERTA PELATIHAN ELEARNING DI PUSAT PENGEMBANGAN

ELEARNING (PPE) UNIVERSITAS PADJADJARAN”.

Laporan Kerja Praktek diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja

praktek program Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM),

Bandung.

Dengan terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini, penulis ungkapkan rasa

syukur kepada Allah SWT. Dan juga penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas

(59)

v

3. Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

4. Ibu Wahyuni, S.Si., MT, selaku selaku Dosen wali kelas MI-4, sekaligus

Dosen Pembimbing.

5. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Okki Mahendra D, S.Si., MT, selaku pembimbing lapangan di

Elearning Unpad.

7. Kedua Orang tua yang penulis sangat hormati dan sayangi.

8. Rekan-rekan di Unit kegiatan Pers Mahasiswa Birama UNIKOM

9. Rekan-rekan di LDK UMMI UNIKOM.

10.Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu.

Semoga Allah SWT. membalas segala kebaikan Anda semua dengan

kebaikan yang melimpah baik didunia maupun diakhirat kelak. Amien.

Adapun saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan

kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis. Semoga laporan ini dapat

memberi sedikit sumbangsih bagi perkembangan dunia intelektualitas, khususnya

bagi penulis sendiri.

Bandung, Oktober 2009

(60)

vi 1. Latar Belakang Kerja Praktek………... 1

2. Identifikasi dan Rumusan masalah……… 5

3. Maksud dan Tujuan………... 6

4. Batasan Masalah……… 7

5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek………7

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem………...……... 8

2.1.1. Elemen Sistem………... 8

2.1.2. Karakteristik Sistem………... 9

2.1.3. Klasifikasi Sistem………... 11

(61)

vii

2.3. Pengertian Sistem Informasi………... 14

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur………... 15

2.4.1. Flow Map………... 15

2.4.2. Diagram Konteks………... 17

2.4.3. Data Flow Diagram (DFD)………... 18

2. Kamus Data………... 20

BAB III. PROFIL INSTANSI 3.1. Profil Elearning………... 23

3.1.1. Sejarah Elearning………... 23

3.1.2. Visi dan Misi………....………... 25

3.1.3. Fungsi dan Operasional Elearning………...25

3.2. Struktur Organisasi………... 27

3.3. Deskripsi Kerja………... 28

BAB IV. ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem………... 30

4.1.1. Analisis Dokumen………... 31

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………... 32

4.1.2.1. Flow Map………... 34

4.1.2.2. Diagram Konteks………... 35

4.1.2.3. Data Flow Diagram ……….…... 35

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan………... 38

4.2. Usulan Perancangan Sistem………... 31

(62)

viii

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan………... 32

4.2.2.1. Flow Map………... 33

4.2.2.2. Diagram Konteks………... 35

4.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD)………... 35

4.2.2.4. Kamus Data………... 37

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan / Dirancang…………... 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan………... 45

5.2. Saran………...46

Daftar Pustaka

(63)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek………... 5

Tabel 3.2. Daftar Pengurus Elearning………... 27

(64)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Elemen Sistem………... 9

Gambar 4.1 Flow Map Sistem yang Berjalan...………... 32

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan………...…35

Gambar 4.3 DFD Level 0 Sistem yang Berjalan……….. 35

Gambar 4.4 DFD Level 1 Untuk Proses 1.0 Sistem yang Berjalan……….... 36

Gambar 4.5 DFD Level 1 Untuk Proses 2.0 Sistem yang Berjalan……... 37

Gambar 4.6 Flow Map Sistem yang Diusulkan... 40

Gambar 4.7 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan………... 41

Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem yang Diusulkan….... 41

Gambar 4.9 DFD Level 1 Untuk Proses 1.0 Sistem yang diusulkan... 42

(65)

xi

DAFTAR SIMBOL

1. Flowmap

Simbol Pengertian Keterangan

(66)

xii

Off line storage Digunakan untuk

(67)

xiii

Catatan Digunakan untuk

menggambarkan

(68)

xiv

Eksternal Entity Menunjukan bagian

luar sistem atau sumber input dan output

Garis aliran Menunjukan arus

sata antar simbol/proses

Sistem Menunjukan sistem

KTM, Sertifikat dan lain-lain

Atribut Data-data yang

diolah

3. Data Flow Diagram (DFD) menurut Yourdan dan DeMarco:

Simbol Pengertian Keterangan

Sistem Menunjukan

sistem

Eksternal entity Menunjukan

bagian luar sistem atau sumber input dan output data

Garis aliran Menunjukan arus

data antar simbol/proses

(69)

xv

Data Storage Digunakan untuk

menyimpan arus

Proses Suatu proses yang

(70)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran bukti surat pengajuan kerja praktek ke perusahaan

2. Lampiran bukti / sudah melaksanakan kerja praktek dari perusahaan.

3. Daftar Hadir Kerja Praktek.

4. Penilaian Kerja Praktek

5. Foto tempat kerja praktek

(71)

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Gambar 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Afet sonrası kullanılan ekonomik açıdan daha ucuz olan çadır tipi geleneksel barınma yöntemleri afetzedeler için olumsuz bir süreç yaratmaktadır.. Geleneksel

Iduista kasvaa oivalluksia oman myönteisen kokemuksen kautta. Toimivat, nykyaikaiset ja ajantasai- set laitteet innostavat kokeilemaan uutta tietoteknistä sovellusta, joita

Sehubungan hal tersebut, saudara diminta membawa dokumen company profile asli dan salinannya (Data Administrasi, Akte Pendirian, Ijin Usaha, Bukti Pelunasan Pajak,

dan mudah berkembang sehingga dapat diadopsi dan menyesuaikan diri dengan hukum formal negara karena hukum formal negara sebenarnya berasal dari hukum adat hanya

Ketergantungan pihak konsumen kepada distributor farmasi membuat pihak distributor mempunyai peranan yang sangat besar dalam memperkenalkan dan memasarkan produk-produk tersebut

Hal ini didasarkan pada hasil uji pengaruh yang dilakukan antara aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan data skala kemandirian belajar yang

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 08 Oktober 2013 telah mengajukan permintaan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibadak

Analisis data keadaan awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelom- pok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, sebelum