• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perananlembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (Lpmd) Dalam Pembangunan Desa (Di Huta Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perananlembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (Lpmd) Dalam Pembangunan Desa (Di Huta Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

DOKUMENTASI

(2)

Foto Wawancara dengan Sekretaris Desa Sisundung (Baapak Muallim Dalimunthe)

Foto Wawancara dengan Ketua LPMD Sisundung (Bapak Paima Situmorang)

(3)

Foto Wawancara dengan Sekretaris LPMD Sisundung (Bapak Parulian Lubis)

  Foto Wawancara dengan Bendahara LPMD Sisundung

(Ibu Hotma Sari Simamora)

(4)

V

Foto Wawancara dengan Ketua Bidang PKK LPMD Sisundung (Ibu Rosmina Lubis)

Foto Wawancara dengan Kepala Dusun Huta Sisundung

(KaDus Koje “Bapak Akhiruddin Harahap”, KaDus Batu Bujur “Bapak Ali Hormat Batubara” dan KaDus Muara Pardomuan “Bapak Pentus

Aritonang”)

(5)

Foto Wawancara dengan Masyarakat Huta Sisundung

(Bapak Amin Siregar, Ibu Esnaria Munthe, Ibu Imelda Roza Situmorang S.Pd dan Ibu Mini Lubis)

  Foto Wawancara dengan Tokoh Masyarakat/Pemuka Agama Huta

Sisundung (Bapak Aman Dalimunthe)

(6)

Kantor Kepala Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

  Saat Pelaksanaan Pembangunan Jalan Rabat Beton di Dusun Koje Huta

Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

(7)

Hasil Pembangunan Jalan Rabat Beton di Huta Sisundung

Khas Kota Padang Sidimpuan “Termasuk Lokasi Penelitian”

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Conyers, Diana. (1994). Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fujikake, Yoko. 2008. Qualitative Evaluation: Evaluating People’s Empowerent, Japanese Journal of Evaluation Studies, Vol 8 No 2, 2008, pp 25 – 37, Japan Evaluation Society

Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

H. Efendy, Zainal. 2001. Selayang Pandang “Temu LKMD Tingkat Nasional 2000”. Jakarta: Pes.

H.B. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Kansil, C.S.T. 1983. Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Nasional.

Marbun, BN. 1998. Proses Pembangunan Desa. Elrlangga: Jakarta

Moleong, Lexi J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Narwoko, Dwi dan Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.

Ruttan VW and Hayami Y. 1984. Toward a theory of induced institutional innovation. Journal of Development Studies.

Siagian,Sondang P. 1994. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Gunung Agung.

Singarimbun. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

(9)

Sudirwo, D. 1985. Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah Pemerintahan Desa. Bandung: Aksara.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Suharto, Edi. (2005:67-68). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Swedianti, Karina. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Pnpm Mandiri Perkotaan (Kasus Implementasi Program Ekonomi Bergulir Pnpm Mandiri Perkotaan Di Desa Cimanggu I Kecama

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1995. Manajemen Pembangunan. Gunung Agung: Jakarta.

Uphoff N. 1986. Local Institutional Development. West Hartford. CT. Kumarian Press. Williamson OE. 1985. Economic Institutions of Capitalism: Firms, markets, relational contracting. The Free Press. Macmillan, New York: London.

Wrihatnolo, Randy dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan. Sebuah Pengantar dan Panduan untuk pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.

(10)

Sumber Undang-Undang :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan

(11)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Sisundung

Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap hasil

penelitian ini, terlebih dahulu akan dideskripsikan secara umum profil atau

gambaran umum Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabuaten Tapanuli

Selatan.

B. Kondisi Geografis Desa Sisundung 1. Luas Desa

Desa Sisundung adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Angkola

Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Desa Sisundung

memiliki luas wilayah 6400 Ha dan dihuni sekitar 1.934 jiwa penduduk. Secara

geografis desa Sisundung merupakan desa yang berbukit-bukit dan letak desa

tersebut dikelilingi dengan kebun salak. Pemukiman pada wilayah yang telah

direncanakan pada Desa Sisundung ini dibagi kedalam 5 dusun, yaitu dusun Batu

Bujur, dusun Koje, dusun Sirame-ramean, dusun Muara Pardomuan dan dusun

Pangaribuan. Dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sibangkua

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tandihat

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Siuhom

(12)

2. Kondisi Demografis

a. Jumlah Penduduk

Dari tahun 2014-2015, tercatat jumlah penduduk Desa Sisundung

sebanyak 1.934 jiwa. Yang terdiri atas 958 jiwa laki-laki dan 981 jiwa perempuan.

Jumlah penduduk ini dihitung berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK), desa

Sisundung dihuni oleh 417 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk yang beragama

islam adalah 1.789 jiwa dan jumlah penduduk yang beragama Kristen adalah 145

jiwa.

Seluruh jumlah penduduk di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 1.934 Jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat tabel

(13)

Tabel 3.1

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin

No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 31 Jiwa 43 Jiwa 74 Jiwa

2 5-9 104 Jiwa 117 Jiwa 221 Jiwa

3 10-14 111 Jiwa 132 Jiwa 243 Jiwa

4 15-19 118 Jiwa 123 Jiwa 241 Jiwa

5 20-24 106 Jiwa 117 Jiwa 223 Jiwa

6 25-29 98 Jiwa 93 Jiwa 191 Jiwa

7 30-34 66 Jiwa 79 Jiwa 145 Jiwa

8 35-39 55 Jiwa 61 Jiwa 116 Jiwa

9 40-44 73 Jiwa 45 Jiwa 118 Jiwa

10 45-49 72 Jiwa 50 Jiwa 122 Jiwa

11 50-54 46 Jiwa 41 Jiwa 87 Jiwa

12 55-59 39 Jiwa 33 Jiwa 72 Jiwa

13 60-64 21 Jiwa 24 Jiwa 45 Jiwa

14 65-69 8 Jiwa 11 Jiwa 19 Jiwa

15 70-74 4 Jiwa 9 Jiwa 13 Jiwa

16 75 ke atas 1 Jiwa 3 Jiwa 4 Jiwa

Jumlah 953 Jiwa 981 Jiwa 1934 Jiwa

b. Kondisi Sosial Ekonomi

Desa Sisundung merupakan Desa Pertanian. Oleh karena itu sebagian

besar hasil ekonomi dan mata pencaharian penduduk Desa Sisundung adalah dari

hasil pertanian. Jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani adalah

(14)

POLRI, pedagang, karyawan swasta, buruh perkebunan, guru, wiraswasta dan

lain-lain.

c. Pendidikan

Tabel 3.2

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan No Tingkatan Pendidikan Laki-Laki Perempuan

1 Belum Sekolah 183 209

2 Tidak Tamat SD 190 219

3 Tamat SD 193 256

4 Tamat SLTP/sederajat 222 117

5 Tamat SLTA/sederajat 153 158

6 Tamat D-1/sederajat -

7 Tamat D-2/sederajat 3 8

8 Tamat D-3/sederajat 3 5

9 Tamat S-1/sederajat 6 9

10 Tamat S-2/sederajat - -

11 Tamat S-3/sederajat - -

12 Tamat SLB A - -

13 Tamat SLB B - -

14 Tamat SLB C - -

Jumlah 953 981

C. VISI dan Misi Desa Visi Misi Desa Sisundung 1. VISI

Hadir lebih dekat melayani masyarakat demi terwujudnya desa Sisundung

(15)

2. MISI

a. Meningkatkan dan menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat

dengan sebaik-baiknya

b. Reformasi aparatur pemerintah desa dengan karakteristik berintegrasi,

berkinerja tinggi, bersih dan melayani publik

c. Meningkatkan sumber daya manusia yang produktif dan yang

berkemampuan dalam pengembangan IPTEK

d. Membangun masyarakat dengan pole pikiran yang maju

e. Meningkatkan pemerataan, penyebaran pembangunan diseluruh

wilayah

f. Meningkatkan ikatan ekonomi dan sosial masyarakat

g. Mewujudkan karakteristik masyarakat dan birokrasi yang

(16)

D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa 1. Sturuktur Pemerintah Desa

Gambar 3.1

Gambar Struktur Pemerintah Desa Sisundung STRUKTUR PEMERINTAH DESA 1. KaDus Koje : Akhiruddin Harahap

2. KaDus Batu Bujur : Ali Hormat Batubara

3. KaDus Pangaribuan : Yusro Sitompul

4. KaDus Sirame-ramean : Ramadhan Pakpahan 

(17)

2. Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Gambar 3.2

Gambar Struktur BPD Sisundung

STRUKTUR BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) SIDUNDUNG

KETUA Sutan Dalimunthe SE

WAKIL KETUA Rombang Harahap

SEKRETARIS Ismail Dalimunthe

ANGGOTA BPD 1. Deddi Arman Harahap

2. Asrin Harahap

3. Paruntungan Batubara

4. Marahot Siregar

5. Mustaqim Nebaho

6. Lisda Wardani Dalimunthe

7. Bida Sari

(18)

3. Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

Gambar 3.3

Gambar Struktur LPMD Sisundung

(19)

E. Sarana dan Prasarana Desa

Gambaran umu sarana yang terdapat di Desa Sisundung Kecamatan

Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan ini dapat dibedakan berdasarkan

fungsinya, antara lain sarana umum, sarana pendidikan, sarana keagamaan dan

sarana kesehatan.

1. Sarana Umum

Sarana umu yang dimiliki oleh Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

saat ini dapat dilihat dalam tabel berikut beserta jumlahnya :

Tabel 3.3

Tabel Jumlah Sarana Umum

No Sarana Jumlah

Dalam hal peningkatan sumber daya manusia, maka dalam bidang

pendidikan sarana dimiliki oleh Desa Sisundung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Tabel Jumlah Sarana Pendidikan

(20)

3. Sarana Keagamaan

Dalam memenuhi kebutuhan religi masyarakat di Desa Sisundung

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan yang mana

masyarakatnya memeluk agama yang berbeda, yaitu Islam dengan Kristen,

maka berikut merupakan tabel jumlah sarana keagamaan di Desa

Sisundung :

Tabel 3.5

Tabel Jumlah Sarana Keagamaan

No Jenis Tempat Ibadah Jumlah

1 Mesjid 1 Unit

2 Musholah 6 Unit

3 Gereja 1 Unit

Jumlah 8 Unit

4. Sarana Kesehatan

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Sisundung Kecamatan

Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan seperti kesehatan yang baik,

maka berikut merupakan tabel jumlah sarana keasehatan di Desa

Sisundung :

Tabel 3.6

Tabel Jumlah Sarana Kesehatan

No Sarana Jumlah

1 Puskesmas 1 Unit

2 Posyandu 1 Unit

Jumlah 2 Unit

5. Prasarana Jalan

Jalan di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli

Selatan sudah ada yang aspal. Panjang jalan yang sudah diaspal ada sekitar

km. Sarana transportasi dari dan ke desa ini masih jarang, kalau mau cepat

harus menggunakan ojek kalau angkot masih sangat jarang. Paling ada

(21)

dusun ke dusun terdapat juga jalan tanah yang mana apabila hujan turun

(22)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Metode kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ilmu

sosial. Penelitian kualitatif menggunakan observasi terstruktur maupun tidak

terstruktur dan interaktif sebagai alat pengumpulan data, terutama wawancara

mendalam dan peneliti menjadi instrument utamanya.

Data yang diperoleh tersebut berbentuk kata-kata dan di analisis dalam

terminologi respon-respon individual, kesimpulan deskriptif atau bisa keduanya.

Tujuan analisis adalah untuk mengorganisasikan data ke dalam makna,

interpretasi individual untuk mengorganisasikan data ke dalam makna, interpretasi

individual atau kerangka kerja yang menjelaskan fenomena-fenomena yang dikaji.

Kesimpulan yang dirumuskan tidak dimaksudkan untuk menggeneralisasikannya

kedalam populasi yang lebih besar.

Penelitian ini dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui

pemahaman dan penemuan. Temuan-temuan kualitatif dapat digunakan untuk

mengidentifikasi hubungan-hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya.

Pada konteks ini, statement-statement rasional digunakan dalam kerangka

pengembangan teori.

Setelah dilakukan penelitian dan melakukan pengumpulan data maka telah

dikumpulkan sejumlah data, baik data primer yang diperoleh hasil wawancara dari

(23)

dokumen-dokumen milik Pemerintah Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatandan tinjauan pustaka lainnya. Data-data yang

dikumpulkan tersebut merupaakan data yang diperlukan untuk mengetahui

Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam Pembangunan

Desa di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan..

A. Identitas Informan

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pihak-pihak yang

menduduki jabatan dalam Pemerintahan Desa Sisundung, Struktur Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa Sisundung, Kepala Dusun dan Tokoh

Masyarakat Desa Sisundung yang merupakan informan kunci dan informan

tambahan. Peneliti telah mewawancarai responden sebanyak 14 warga

berdasarkan jenis kelamin, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan

jabatannya, Pemerintahan Desa san jabatannya, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat

dan masyarakat dalam Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam

Pembangunan Desa. Dalam penelitian ini terdiri dari 9 orang yang jadi informan

berjenis kelamin laki-laki dan 5 informan yang berjenis kelamin perempuan.

Dalam hal ini peneliti merumuskan identitas informan kedalam tiga bagian

yang masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Identitas informan berdasarkan jenis kelamin

Untuk mendistribusikan identitas informan berdasarkan jenis kelamin,

peneliti mengelompokkannya kedalam dua bagian yaitu perempuan dan laki-laki.

Disini kita dapat melihat bagaimana klasifikasi antara informan yang berjenis

(24)

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan yang dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Tabel Identitas Informan berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

1 Laki-laki 9 Orang 64,29%

2 Perempuan 5 Orang 35,71%

Jumlah 14 Orang 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa laki-laki memiliki

pemahaman yang tinggi tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa. Akan

tetapi dapat dilihat juga kalau partisipasi perempuan juga lumayan tinggi,

perempuan juga menyampaikan aspirasinya sangat beragam atau ide atau

usulan-usulan dalam rangka perbaikan pembangunan desa, partisipasi yang berbentuk

tenaga seperti menghadiri pertemuan-pertemuan, atau ikut bekerja dalam

pembangunan desa. Hal ini membuktikan bahwa perempuan telah ikut

berpartisipasi dalam rangka pembangunan demi kemajuan Desa Sisundung

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Identitas Informan Berdasarkan Usia

Disini kita dapat melihat bagaimana variasi tingkat usia informasi di Desa

Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana

peneliti mengelompokkannya kedalam empat bagian dengan rentang usia antara

21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan usia lebih dari 51 tahun. Untuk lebih

(25)

Tabel 4.2

Tabel Identitas Informan Berdasarkan Usia No Usia (Tahun) Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

1 21-30 Tahun 2 orang 14,2 %

2 31-40 Tahun 3 orang 21,4 %

3 41-50 Tahun 4 orang 28,6 %

4 > 51 Tahun 5 orang 35,8 %

Jumlah 14 0rang 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa informan yang

memiliki rentang usia lebih dari 51 tahun yang termasuk kedalam golongan orang

tua paling banyak mendominasi baik dalam hal pemahaman maupun

partisipasinya terhadap pemerintahan desa baik secara langsung maupun tidak

langsung seperti penyampaian pendapatnya pada saat rapat/musyawarah LPMD.

3. identitas Informan Berdasarkan Jabatan

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba melihat identitas informan melalui

jabatan informan Pemerintahan Desa, Struktur Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat. Untuk

(26)

Tabel 4.3

Tabel Identitas Informan Berdasarkan Jabatan

No Nama Jabatan

1 Ramadhan Dalimunthe S.Sos Kepala Desa

2 Muallim Dalimunthe Sekretaris Desa

3 Paima Situmorang Ketua LPMD

4 Parulian Lubis Sekretaris LPMD

5 Hotma Sari Simamora Bendahara LPMD

6 Rosmina Lubis Katua bidang PKK LPMD

7 Akhiruddin Harahap Kepala Dusun Koje

8 Ali Hormat Batubara Kepala Dusun Batu Bujur

9 Pentus Aritonang Kepala Dusun Muara Pardomuan

10 Aman Dalimunthe Tokoh Masyarakat/Pemuka Agama

11 Amin siregar Masyarakat

12 Imelda Roza Situmorang S.Pd Masyarakat

13 Esnaria Munthe Masyarakat

14 Mini Lubis Masyarakat

Pemerintah Desa merupakan unsur penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat melalui penetapan program pembangunan. Pemerintah

desa sangat erat hubungannya dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

dalam pembangunan desa, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.

Kepala Dusun merupakan perangkat desa yang dalam hal ini bertugas

menampung aspirasi, ide-ide ataupun masukan dari masyarakat baik dari segi

pembangunan ataupun yang lainnya, di masing-masing dusun yang kemudian

(27)

Musrenbang desa. Kemudian LPMD yang akan mengelola dan mengevaluasi

pembangunan.

Masyarakat dalam hal ini merupakan masyarakat yang memahami tentang

peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan ikut

berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan desa.

B. Hasil Wawancara

Tahapan dalam proses wawancara adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan dokumen tertulis tentang lokasi yang akan diteliti. Dalam hal ini

Desa Sisundung Kecamatan Angkola barat Kabupaten Tapanuli selatan.

2. melakukan wawancara dengan informan yang tentunya memiliki wawasan

tentang masalah yang diteliti. Dalam hal ini, yang menjadi informan kunci

adalah Ketua LPMD Sisundung, dan yang menjadi informan tambahan adalah

Kepala Desa, Sekretaris Desa, Sekretaris LPMD, Bendahara LPMD, Katua

PKK LPMD, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat sebanyak 14

orang.

Tipe wawancara yang digunakan peneliti adalah terstruktur dimana

sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan judul atau masalah yang akan diteliti. Namun dalam proses

sendiri, peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan baru

sehingga dapat menggali lebih dalam. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan

(28)

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Fasilitator Agar dapat melihat peran LPMD sebagai fasilitator di Desa Sisundung,

ada beberapa indikator yang harus dikaji didalamnya, yaitu sebagai berikut :

a. Masyarakat Ikut Merencanakan Pembangunan

Untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang masyarakat ikut

merencanakan pembangunan, maka peneliti mengajukan wawancara kepada

semua informan dengan pertanyaan : apakah selama ini Bapak/Ibu/Saudara pernah

ikut merencanakan pembangunan dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa (LPMD) yang akan dilaksanakan di Desa Sisundung? Adapun jawaban

yang diperoleh dari Ketua PKK LPMD dan Kepala Dusun Koje seperti dalam

petikan hasil wawancara berikut :

“pernah, rapat mengenai perencanaan pembangunan melalui LPMD di desa ini sebenarnya tidak terlalu rutin dilakukan, tapi saya selaku masyarakat di desa ini sekaligus bagian dari struktur LPMD di desa ini saya wajib menghadiri rapat LPMD di desa ini”.

(wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan bidang PKK LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Rosmina Lubis).

“Pernah, karena sebelum program perencanaan dilakuka di desa, biasanya harus dari tingkat bawah dulu, yaitu MUSRENBANG ditingkat Dusun baru ketingkat yang lebih tinggi”.

(wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Koje Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Akhiruddin Harahap).

Dengan pertanyaan yang sama, penulis mendapatkan jawaban yang sama

dari Kepala Dusun Batu Bujur dan Masyarakat Dusun Koje seperti dalam petikan

hasil wawancara berikut :

(29)

“Pernah, tapi tidak rutin . pernah beberapa kali kami menghadiri undangan rapat yang diadakan di dusun saya”.

(wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Ibu Imelda Roza Situmorang S.pd, Masyarakat Dusun Koje Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Jawaban yang berbeda diberikan oleh Masyarakat Dusun Pangaribuan dan

Masyarakat Dusun Batu Bujur seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Saya tidak pernah ikut, karena saya tidak tahu informasi pembangunan yang ada di desa ini”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Ibu Esnaria Munthe, masyarakat Dusun Paangaribuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

“Tidak, menurut saya untuk rapat itu bisasanya ada perwakilan dari setiap dusun

(Kepala Dusun), setelah itu informasi yang didapat dari hasil rapat tersebut Kepala Dusun menyampaikannya kepada kami”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Bapak Amin Siregar, Masyarakat Dusun Batu Bujur Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Untuk memperkuat data maka ditanyakan secara langsung kepada Key

Informan (Fasilitatos LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatan) dengan pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

Bagaimana partisipasi masyarakat dalam menjalankan program LPMD di Desa

Sisundung? Adapun jawaban yang diperoleh dari Ketua LPMD Sisundung yaitu :

“Partisipasi masyarakat pada saat sekarang ini sudah sangat berkurang dalam program LPMD, karena kurangnya kesadaran dari masing-masing individu, rasa kebersamaan dan gotong royong juga sangat berkurang. Hal ini karena mereka menganggap LPMD sudah digaji pemerintah kemudian mereka menganggap itu memang sudah tugas dari LPMD itu sendiri”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang)

.

b. Masyarakat Ikut Menentukan Prioritas Usulan Program

Untuk memperoleh informasi yang jelas maka diberikan wawancara pada

(30)

bapak/ibu lakukan dalam menentukan prioritas dalam penyelenggaraan program

pemerintah yang akan dilaksanakan di Deda Sisundung? Adapun jawaban yang

diperoleh dari Bendahara LPMD dan katua PKK LPMD seperti dalam petikan

hasil wawancara berikut :

“Berbicara mengenai prioritas dalam pembangunan, ialah apa yang menjadi masalah dimasyarakat itulah yang paling dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri”.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Bendahara LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Hotma Sari Simamora).

“Yang saya lakukan dalam menentukan prioritas penyelenggaraan program di Desa Sisundung hanya untuk kepentingan masyarakat umum”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan bidang PKK LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Rosmina Lubis).

Selanjutnya penulis juga mewawancarai Sekretaris LPMD dan Kepala

Dusun Batu Bujur seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

”Penentuan prioritas dapat dilihat terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk kepentingan bersama dan ikut mensosialisasikan apa saja yang sudah programkan pemerintah kemudian disesuaikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat”.

(Wawancara pada tanggal 07 dengan Sekretaris LPMD, Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ramadhan Pakpahan).

“Program prioritas dalam LPMD melakukan MUSRENBANG di tingkat desa satu kali dalam satu tahun”.

(Wawancara pada tangggal 05 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Batu Bujur Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ali Hormat Batubara).

Kemudian untuk memperoleh data yang lebih kuat, maka diberikan

wawancara langsung kepada key informan (Fasilitator LPMD, Ketua LPMD

Sisundung ) dengan pertanyaaan yang diberikan sebagai berikut : Menurut Bapak

(31)

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan ? Jawaban yang diperoleh

dari Ketua LPMD Sisundung yaitu :

“Sangat dibutuhkan, tapi kadang-kadang masyarakat hanya hadir tidak peduli dengan program LPMD di desa ini. Masyarakat Mereka berpikir LPMD tidak bisa berbuat apa-apa, padahal LPMD ikut berperan aktif dalam program yang dilakukan oleh pemerintah di desa ini”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan,, Paima Situmorang).

2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Sebagai Mediator Agar dapat melihat peran LPMD sebagai mediator di Desa Sisundung, ada

beberapa indikator yang harus dikaji didalamnya, yaitu sebagai berikut :

a. Masyarakat Ikut Dalam Rapat yang Diadakan

Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas tentang partisipasi

masyarakat ikut di dalam rapat yang diadakan oleh LPMD Sisundung, penulis

memberikan wawancara kepada semua informan dengan pertanyaan sebagai

berikut : Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti rapat yang diadakan LPMD di Desa

Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan? Adapun

jawaban yang diperoleh dari Kepala Desa Sisundung dan Ketua PKK LPMD

seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Jelas saya hadir, karena saya juga Kepala Desa disini dan berdasarkan absen hadir yang saya lihat masyarakat memang ada yang datang, akan tetapi tidak semua Dusun yang hadir”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 denga Kepala Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ramadhan Dalimunthe S.Sos).

“Ya, LPMD mengadakan rapat membahas program apa saja yang dilakukan di Desa Sisundung, dan pengurus selalu memberikan undangan kepada setiap Kepala Dusun / perwakilan dari setiap dusun”.

(32)

Selanjutnya penulis juga meminta pernyataan dari Kepala Dusun Muara

Pardomuan seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Pernah, kebetulan saya adalah Kepala Dusun yang ikut berperan dalam kegiatan LPMD di desa ini”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Muara Perdomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Pentus Aritonang).

Penulis juga meminta pernyataan dari Sekretaris Desa Sisundung seperti

dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Iya, saya pernah ikut rapat biasanya diadakan di Sekretarian LPMD Sisundung bersama dengan warga”.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 denga Sekretaris Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Muallim Dalimunthe).

Dengan pertanyaan yang sama, penulis mendapatkan jawaban dari

Masyarakat Dusun Muara Pardomuan, Tokoh Masyarakat dari Dusun

Sirame-ramean dan Masyarakat Dusun Pangaribuan seperti dalam petikan wawancara

berikut :

“Tidak pernah, tetapi saya pernah hadir dalam musyawarah di dusun saya, tapi saya tidak tahu apakah tujuannya sama atau tidak”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Ibu Mini Lubis, Masyarakat Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

“Iya, saya pernah ikut. Disitulah kami bisa menyampaikan unek-unek kami akan tetapi musyawarah jarang sekali dilakukan”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Bapak Aman Dalimunthe, Tokoh Masyarakat dari Dusun Sirame-ramean Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan,).

“Saya tidak pernah ikut, karena menurut saya setiap rapat pasti perwakilan dari setiap dusun, jadi biarkan sajalah Kepala Dusun yang mengurusnya”.

(33)

Untuk memperkuat data diberikan wawancara secara langsung kepada

Fasilitator LPMD Sisundung (Key Informan) dengan pertanyaan yang diajukan :

Menurut Bapak apakah masyarakat pernah mengikuti setiap diadakannya rapat

LPMD di Desa Sisundung ? adapun jawaban yang diperoleh dari Ketua LPMD

Sisundung yaitu :

“Pernah, masyarakat yang ikut rapat ditingkat desa hanyalah mereka yang mewakili dari setiap dusun, kemudian perwakilan dari setiap dusun tersebut mengusulkan beberapa kebutuhan dari dusunnya masing-masing, seperti sarana / prasarana yang mereka butuhkan”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketu LPMD Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang).

b. Masyarakat Ikut Memberikan Informasi Bagi Berjalannya Program

Pembangunan

Untuk mendapatkan informasi penulis memberikan wawancara kepada

semua informan berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan yaitu : selama

berjalannya program LPMD, apakah Bapak/Ibu pernah memberikan informasi

bagi berjalannya program pembangunan? Adapun jawaban yang diperoleh dari

Ketua bidang PKK LMD seperti dalam kutipan hasil wawancara berikut :

“Iya, dari musyawarah kami bisa membagi informasi dan mendapatkan informasi dari masyarakat, saya juga memberikan informasi akan tetapi informasi yang saya berikan belum tentu sama dengan yang lain, ia kan! Kalau lah masyarakat semakin banyak yang hadir, maka semakin banyak kami bisa mendapatkan informasi. Intinya masyarakat juga lah yang menentukannya”.

(Wawancara pada tangggal 05 Pebruari 2016 dengan bidang PKK LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Rosmina Lubis).

Keterangan tambahan diperoleh dari Masyarakat Dusun Koje dan

Masyarakat Dusun Batu Bujur, seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

(34)

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Ibu Imelda Roza Situmorang S.pd, Masyarakat Dusun Koje Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan,).

“Pasti, bila ada kesempatan pasti saya menyampaikan informasi yang bisa kami sampaikan kepada LPMD, tetapi tergantung bagaimana pihak LPMD menanggapinya”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Bapak Amin Siregar, masyarakat Dusun Batu Bujur Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan,).

Kemudian diperkuat pula keterangan yang diberikan oleh Key Informan

selaku Fasilitator LPMD. Dengan pertanyaan sebagai berikut : Menurut Bapak

apakah ada hambatan dalam mensosialisasikan program LPMD dan apakah

masyarakat juga mau memberikan pendapatnya? Jawaban yang diperoleh dari

Ketua LPMD Sisundung yaitu :

“Masyarakat sangat kurang pengetahuannya mengenai LPMD, dimana sumber daya masyarakat Desa Sisundung yang masih sangat rendah dan kurang, dan untuk informasi dari masyarakat kami hanya mendapatkannya dari Kepala Dusun masing-masing”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang).

3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Motivator Agar dapat melihat peran LPMD sebagai motivator di Desa Sisundung,

ada beberapa indikator yang harus dikaji didalamnya, yaitu sebagai berikut :

a. Masyarakat Memanfaatkan Pembangunan yang Sudah Dibangun

Partisipasi masyarakat yang masih tergolong rendah apabila msayarakat

tidak mau ikut bekerja dan bergabung didalam membangun serta mensukseskan

pembangunan yang dibuat oleh LPMD, seperti halnya yang dikatakan oleh

seseorang yang pernah ikut berpartisipasi dengan pertanyaan sebagai berikut :

(35)

yang sudah dibangun LPMD desa Sisundung? Adapun jawaban yang diperoleh

dari Bendahara LPMD Sisundung seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Iya, contohnya perbaikan jalan dan memanfaatkan gedung untuk kegiatan isra’ mi’rat, maulid nabi ataupun kegiatan yang lainnya yang sifatnya kepentingan desa dan masyarakat sekitar”.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Bendahara LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Hotma Sari Simamora).

Hal ini sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh masyarakat dari Dusun

Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

Tapanuli Selatan yang mengatakan :

“Sudah, seperti Kamar Mandi Umum yang sudah dibangun di dusun saya tinggal dimana kamar mandi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena tempat kami tinggal masih ada di daerah pedalaman”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Ibu Mini Lubis, masyarakat Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Jawaban yang diperoleh dari Masyarakat Dusun Sirame-ramean seperti

dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Ya, menurut saya cukup dimanfaatkan. Seperti perbaikan jalan, jembatan dan lain-lain”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Bapak Aman Dalimunthe, tokoh masyarakat Dusun Sirame-ramean Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Untuk memperkuat data dengan permasalahan di atas diberikan

wawancara langsung kepada fasilitator LPMD selaku Key Informan dengan

pertanyaan sebagai berikut : Menurut penilaian Bapak, apakah selama ini

masyarakat sudah memanfaatkan tempat yang dibangun oleh LPMD Sisundung?

Adapun jawaban yang diperoleh dari Ketua LPMD Sisundung sebagai berikut :

(36)

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan , Bapak Paima Situmorang).

b. Masyarakat Ikut Merawat Pembangunan yang Sudah Dibuat

Untuk memperoleh data maka diberikan wawancara kepada informan.

Adapun jawabanyang diperoleh dari semua informan hampir sama.

Partisipasi masyarakat didalam perawatan pembangunan yang telah dibuat

merupakan rasa peduli karena masyarakatlah yang menikmati hasil pembangunan

tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Bendahara LPMD Sisundung dan Sekretaris

Desa Sisundung, berikut kutipan wawancaranya :

“Kembali kesetiap kesadaran masyarakat itu sendiri, tapi saya berharap agar lebih sadar dalam menjaga fasalitas yang sudah di berikan. Saya melihat memang sebahagian masyarakat mau menjaga fasilitas yang sudah dibangun, tetapi ada juga yang tidak peduli sama sekali.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Bendahara LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Hotma Sari Simamora).

“Yang mau hanya sebahagian, karena rasa memiliki kurang. Mareka berpikir apabila nanti fasilitas yang sudah ada kemudian rusak pemerintah akan membantu lagi. Mereka tidak merasa rugi, karena mereka pikir biaya pembangunan itu dari pemerintah bukan dari uang mereka”.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Sekretaris Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Muallim Dalimunthe).

Selanjutnya hal yang senada juga diungkapkan oleh tokoh masyarakat

Dusun Sirame-ramean yang menjelaskan bahwa :

“Kurang menjaga, sebahagian besar msyarakat hanya menggunaka dan kalau soal menjaga di serahkan kepada pemerintah”.

(37)

Jawaban dari informan lain, yaitu dari Masyarakat Dusun Muara

Pardomuan dan Masyarakat Dusun Koje seperti dalam hasil wawancara petikan

berikut :

“Kalau saya sendiri, saya berusaha menjaga dan merawat yang sudah ada sebisa saya”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Ibu Mini Lubis, masyarakat Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

“Tentunya iya, karena itu kan untuk kami juga, jadi kami masyarakat harus sadar karena untuk kepentingan kami. Mudah-mudahanlah semua masyarakat ini bisa menjaganya”.

(Wawanca pada tanggal 06 Pebruari 2016 dengan Ibu Imelda Roza Situmorang S.pd, masyarakat Dusun Koje Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Hal senada juga di utarakan oleh Kepala Desa Sisundung Kecamatan

Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, berikut kutipan wawancaranya :

“Masalah menjaga ini lah yang menjadi masalah terbesar di lingkungan masyarakat kami, bangunan yang sudah dibangun sudah difasilitasi. Jangankan untuk menjaga, malah sebahagian besar mereka mengabaikan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah”.

(Wawancara pada tangggal 05 Pebruari 2016 denga Kepala Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ramadhan Dalimunthe S.Sos).

Untuk memperkuat data maka diberikan wawancara langsung kepada Key

Informan (Fasilitator LPMD) dengan pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

Menurut penilaian Bapak, Apakah masyarakat Desa Sisundung mau ikut merawat

pembangunan yang telah dibuat LPMD Desa Sisundung? Adapun jawaban yang

diperoleh dari Ketua LPMD Sisundung yaitu :

(38)

4. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai Dinamisator

Agar dapat melihat peran LPMD sebagai Dinamisator di Desa Sisundung,

ada beberapa indikator yang harus dikaji didalamnya, yaitu sebagai berikut :

a. LPMD Melakukan Pemantauan dan Pengawasan Terhadap Kegiatan

Program Pembangunan

Untuk mengetahui seberapa jauh LPMD melaksanakan fungsinya maka

penulis mengajukan pertanyaan sebagai bahan wawancara sebagai berikut :

Menurut Bapak/Ibu apakah selama berjalannya program LPMD di Sisundung ada

pemantauan atau pengawasan oleh anggota LPMD? Adapun jawaban yang

diperoleh dari Kepala Desa Sisundung dan Kepala Dusun Batu Bujur seperti

dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Menurut saya, selama ini LPMD tidak ada melakukan pengecekan, baik bangunan-bangunan yang sudah dibangun, mereka anggota LPMD melakukan pengecekan saat di awal saja”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Kepala Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ramadhan Dalimunthe S.Sos).

“Sebahagian besar pembangunan fisik yang telah dibangun di daerah kami cuma begitu adanya, berjalan dengan semestinya. Saya sebagai Kepala Dusun di Dusun Batu Bujur belum pernah melihat ketua atau anggota LPMD melakukan pengecekan secara langsung dilapangan”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Batu Bujur Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ali Hormat BatuBara).

Untuk memperoleh data yang lebih kuat maka penulis memberikan

pertanyaan secara langsung kepada Key Informan (Fasilitator LPMD) berkaitan

dengan pertanyaan : Sebagai fasilitator atau pendamping program LPMD apakah

ada pemantauan dari anggota LPMD di Desa Sisundung Kecamatan Angkola

Barat Kabupaten Tapanuli Selatan? Adapun jawaban yang diberikan oleh Ketua

(39)

“Ini masalahnya, selama ini dari pihak fasilitator tidak pernah ada melakukan pemantauan , disini juga tidak ada aturan yang mengikat dari pihak yang berwenang. Yang paling penting itu sudah melakukan apa yang di programkan, selebih dari itu bagus atau tidaknya tergantung bagaimana masyarakat menanggapinya”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang).

b. LPMD Melakukan Evaluasi pada Program Pembangunan

Penulis mengajukan pertanyaan kepada Informan dan Key Informan

sebagai berikut : Menurut Bapak/Ibu apakah selama berjalannya program LPMD

di Sisundung ada Evaluasi terhadap Program Pembangunan? Adapun jawaban

yang diperoleh dari Kepala Dusun Muara Pardomuan seperti dalam hasil

wawancara petikan berikut :

“Baik atau tidaknya hasil dari pembangunan, masyarakat lah yang menentukan. Kalau dari pihak LPMD tidak ada melakukan pengecekan kembali”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Pentus Aritonang).

Hal senada juga diutarakan oleh informan lain Masyarakat Dusun Batu

Bujur seperti dalam petikan hasil wawancara berikut :

“Yang saya ketahui, selama ini belum ada penilaian apa yang dibuat itulah yang masyarakat terima, karena masyarakat kurang juga mengambil tau tentang kegiatan yang ada di daerah sendiri”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Bapak Amin Siregar, masyarakat Dusun Batu Bujur Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan).

Untuk memperkuat data dengan permasalahan di atas diberikan

wawancara langsung kepada Fasilitator LPMD selaku Key Informan dengan

pertanyaan sebagai berikut : Berapa lama pemantauan tersebut berjalan? Adapun

(40)

“Jika tidak adanya pemantauan dari pihak LPMD, berarti tidak ada juga jangka waktu yang dilakukan oleh pihak LPMD”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 denga Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang).

5. Kendala yang Dihadapi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

Berkaitan dengan bahasan ini, maka peneliti memberikan pertanyaan

terkait dengan kendala yang dihadapi LPMD di Desa Sisundung Kecamatan

Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. Pertanyaannya adalah, Apa saja yang

menjadi kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam menjalankan fungsi LPMD

sebagai Fasilitator, Mediator, Motivator dan Dinamisator? Jawaban yang

diperoleh dari Bendahara LPMD Sisundung seperti dalam petikan hasil

wawancara berikut :

“Kendala yang kami hadapi ialah terdapat dalam hal pemahaman keanggotaan LPMD sendiri akan fungsinya sebagai Fasilitator, Mediator, Motivator dan Dinamisator ada sebagian kecil anggota yang belum memahami akan fungsinya”. (Wawancara pada tanggal 09 Pebruari 2016 dengan Bendahara LPMD Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Hotma Sari Simamora).

Demi mendapatkan data yang lebih kuat, maka peneliti menanyakan

pertanyaan yang sama kepada Key Informan (Fasilitator LPMD, Ketua LPMD

Sisundung), kutipan wawancaranya sebagai berikut :

(41)
(42)

BAB V

ANALISIS DATA

A. Hasil Analisis Data

Pada bab ini, peneliti menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dan

disajikan pada bab sebelumnya. Adapun jenis metode yang digunakan adalah

metode deskriptif dengan analisis data kualitatif, dimana data dan fakta yang

didapatkan di lapangan dideskripsikan sebagaimana adanya diiringi dengan

penafsiran dan analisis yang rasional.

Dari seluruh data yang telah disediakan secara menyeluruh yang diperoleh

secara penelitian, baik melalui wawancara, studi kepuatakaan, serta observasi

terhadap fenomena-fenomena yang terjadi yang ada kaitannya dengan Peranan

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam Pembangunan Desa di

Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Penelitian ini mengkaji tentang Perana Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD) dalam menjalankan fungsinya sebagai Fasilitator, Mediator, Motivator

dan Dinamisator.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Ketua LPMD

Sisundung, sedangkan yang menjadi informan tambahan adalah Kepala Desa,

Anggota LPMD, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Desa

Sisundung sebanyak 15 orang. Dimana metode wawancara ini ditujukan untuk

(43)

Selanjutnya dalam analisis data ini, akan menjabarkan masalah-masalah

yang ditemukan dilapangan, untuk dianalisis terhadap setiap data yang ada dan

penguraian-penguraian masalah akan dijabarkan dibawah ini.

1. Lembaga Pemberdayaan Masarakat Desa sebagai Fasilitator

Bagian pertama yang dikaji untuk mengetahui peranan LPMD adalah

kemampuan dalah merencanakan pembangunan. Peranan LPMD sebagai

fasilitator di desa adalah memfasilitasi segala aktivitas masyarakat mengenai

program pembangunan yang direncanakan kemudian untuk dilaksanakan. Peran

LPMD di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli selatan

memang terlihat sebagai fasilitator didalam upaya menyususun rencana-rencana

pembangunan hal ini ditandai dengan program LPMD dalam melaksanakan rapat /

musyawarah antara perangkat dusun yang mewakili warga masyarakat dengan

pemerintah desa. Oleh karena itu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD) ini juga melakukan inisiatif untuk mengupayakan pembangunan dan

upaya pencarian solusi terhadap persoalan yang ada di Desa Sisundung. Supaya

bisa menjalankan fungsinya sebagai fasilitator yang baik ada beberapa indikator

yang harus dikaji didalamnya sebagai berikut ini :

a. Masyarakat Ikut Merencanakan Pembangunan

Masyarakat yang ikut merencanakan pembangunan merupakan bentuk

tanggungjawab untuk menumbuhkan rasa peduli dengan program yang akan

dilaksanakan di daerah mereka demi tercapainya pembangunan, baik

pembangunan fisik maupun ekonomi. Masyarakat boleh ikut merencanakan

(44)

dengan program yang telah mereka ajukan dalam MUSRENBANG tingkat Desa

dan seterusnya.

Masyarakat yang aktif di dalam menggerakkan kemajuan pembangunan

desa memainkan peranan penting dalam pembangunan khususnya LPMD Desa

Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk

memperkuat data maka ditanyakan secara langsung kepada Key Informan

(Fasilitator LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten tapanuli

Selatan) dengan pertanyaan yang diajukan sebagai berikut : Bagaimana partisipasi

masyarakat dalam menjalankan program LPMD di Desa Sisundung? Adapun

jawaban yang diberikan :

“Partisipasi masyarakat pada saat sekarang ini sudah sangat berkurang dalam program LPMD, karena kurangnya kesadaran dari masing-masing individu, rasa kebersamaan dan gotong royong juga sangat berkurang. Hal ini karena mereka menganggap LPMD sudah digaji pemerintah kemudian mereka menganggap itu memang sudah tugas dari LPMD itu sendiri”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang). (Halaman : 55)

Berdasarkan dari observasi dan hasil wawancara yang telah dilakukan

maka ditarik kesimpulan bahwa Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD) sebagai fasilitator dalam hal perencanaan pembangunan melalui LPMD

belum maksimal, menunjukkan bahwa masyarakat yang masih kurang aktif dan

masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut merencanakan pembangunan.

Ini dikarenakan masih kurangnya minat serta ketertarikan masyarakat.

b. Masyarakat Ikut Menentukan Prioritas Usulan Program

Prioritas usulan yang ingin dibuat harus sesuai dengan kabutuhan

masyarakat dan juga sudah mendesak untuk dilaksanakan. Ikut menentukan

(45)

sangat penting karena masyarakat yang lebih mengetahui pembangunan seperti

apa yang dibutuhkan dari masing-masing dusun dan yang paling mendesak untuk

dilaksanakan. Melalui usulan program yang disampaikan masyarakat kepada

forum musyawarah akan ditindak lanjuti melalui musyawarah prioritas usulan di

tingkat desa.

Masyarakat memiliki rasa peduli dengan kemajuan pembangunan dapat

dilihat dengan keikutsertaannya di dalam memberikan usulan program LPMD,

seperti dengan ikut menentukan prioritas usulan program yang ingin dibuat yaitu

dengan hadir ketika rapat / musyawarah di Desa Sisundung Kecamatan Angkola

Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan masyarakat maka,

penulis mencoba menyimpulkan bahwa Peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Fasilitator dengan masyarakat ikut menentukan

prioritas usulan program adalah masih kurang maksimal, ini dapat dilihat dari

partisipasi masyarakat dalam ikut menentukan prioritas usulan program yang

ingin dibuat masing-masing. Jelas, jika hanya kepala-kepala dusun yang

menyampaikan usulan program, akan ada yang membawa kepentingan

masing-masing dusun. Akan lebih baik jika LPMD sebagai fasilitator juga harus

melakukan observasi langsung kepada masyarakat agar dapat melihat dan

menentukan prioritas usulan program apa yang akan dilaksanakan. Sebagian kecil

masyarakat perwakilan yang ditunjuk hadir dari sebagian dusun, tetapi tidak

terlihat respon yang aktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua LMPD

(46)

hanya hadir dan ikut mendengarkan saja tetapi tidak peduli dengan program

LPMD. Masyarakat berpikir bahwa LPMD tidak bisa berbuat apa-apa.

2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Mediator LPMD sebagai mediator dalam pembangunan mempunyai tugas dalam

mensosialisasikan hasil-hasil usulan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan

dan dijadikan rancangan pembangunan jangka menengah dan rancangan

pembangunan desa. LPMD Sisundung mensosialisasikan hasil rancangan yang

akan diusulkan dalam musyawarah pembangunan melalui sosialisasi

kerumah-rumah warga dan juga melalui bentuk undangan rapat. Supaya bisa menjalankan

fungsinya sebagai mediator yang baik ada beberapa indikator yang harus dikaji

didalamnya sebagai berikut ini :

a. Masyarakat Ikut Dalam Rapat yang Diadakan

Kegiatan LPMD tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada peran serta

dari masyarakat itu sendiri, karena masyarakat tidak akan mau menghadiri rapat

jika tidak ada orang yang menggerakkannya. LPMD bertujuan untuk

memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dimana tempat mereka tinggal.

Masyarakat yang ikut dalam rapat merupakan utusan dari setiap dusun

masing-masing sebagai perwakilan untuk membawa aspirasi masyarakat

mengenai program pembangunan yang dibutuhkan. Masyarakat yang ikut dalam

rapat / musyawarah yang diadakan merupakan orang-orang yang dipercaya di

dalam pelaksanaan kegiatan LPMD yang telah disepakati di Desa Sisundung

(47)

“Ya, LPMD mengadakan rapat membahas program apa saja yang dilakukan di Desa Sisundung, dan pengurus selalu memberikan undangan kepada setiap Kepala Dusun / perwakilan dari setiap dusun”.

(Wawancara pada tanggal 05 Pebruari 2016 dengan Bidang PKK LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Rosmina Lubis). (Halaman : 57)

Dari hasil wawancara dengan Ibu Rosmina Lubis dapat dilihat bahwa ia

selalu menghadiri rapat supaya bisa mengusulkan apa-apa saja yang menjadi

kegiatan prioritas yang akan dilakukan di Desa Sisundung. Kemudian penulis juga

meminta pernyataan dari informan dengan pertanyaan yang sama.

“Iya, saya pernah ikut rapat biasanya diadakan di Sekretarian LPMD Sisundung bersama dengan warga”.

(Wawancara pada tanggal 06 Pebruari 2016 denga Kepala Dusun Dusun Pangaribuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Yusro Sitompul). (Halaman : 58)

Dari kutipan wawancara di atasdapat kita lihat bahwa yang bersangkutan

mengikuti yang diadakan oleh LPMD disebabkan karena mereka menyadari

bahwa program yang akan diadakan ini untuk kemajuan bagi daerahnya sendiri.

Hal ini karena rasa tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Masyarakat yang

ikut dalam rapat dan mengetahui adanya kegiatan rapat yang akan dilaksanakan

karena kesadaran mereka sendiri bagaimana pentingnya LPMD untuk

mengadakan rapat, untuk pembangunan yang lebih baik di daerahnya.

Untuk memperkuat data diberikan wawancara secara langsung kepada

Fasilitator LPMD Sisundung (Key Informan) dengan pertanyaan yang diajukan :

Menurut Bapak apakah masyarakat pernah mengikuti setiap diadakannya rapat

LPMD di Desa Sisundung ? adapun jawaban yang diperoleh yaitu :

(48)

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketu LPMD Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang). (Halaman : 58)

Dari hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa Peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Mediator sudah berjalan

dengan semestinya, dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang ikut rapat sebab

mereka menyadari pentingnya program yang dibuat LPMD untuk masyarakat.

Dengan demikian Peran LPMD sudah berjalan karena LPMD sudah mengadakan

rapat / musyawarah di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

Tapanuli selatan untuk mendapatkan informasi-informasi yang terbaru.

b. Masyarakat Ikut Memberikan Informasi Bagi Berjalannya Program

Pembangunan

Masyarakat yang berpartisipasi dalam program pembangunan juga harus

menerima informasi termasuk sosialisasi menganai kegiatan yang akan dibuan

oleh pihak LPMD, kagiatan pembangunan yang dibuat tidak akan berjalan dengan

baik jika masyarakat tidak ikut memberikan informasi mengenai pembangunan

yang akan dibuat maupun memberikan informasi yang diperoleh dari orang lain

yang tidak hadir pada saat rapat / musyawarah LPMD Desa Sisundung Kecamatan

Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Dari hasil wawancara dapat di simpulkan sudah terselenggaranya

sosialisasi LPMD dalam memberitahukan apa-apa saja yang menjadi tujuan

diadakannya LPMD. Sehingga sebahagian warga telah mengetahui informasi

mengenai LPMD. Semua masyarakat ketika diadakan rapat harus memberikan

partisipasinya, atau mendapatkan informasi dari orang lain mengenai adanya

(49)

Partisipasi masyarakat dalam ikut memberikan informasi bagi berjalannya

program pembangunan merupakan kesukarelaan yang diberikan secara pribadi

oleh seseorang yang melihat dan mengetahui tentang apa saja yang berkaitan

dengan LPMD.

Kemudian diperkuat pula keterangan yang diberikan oleh Key Informan

selaku Fasilitator LPMD.

“Masyarakat sangat kurang pengetahuannya mengenai LPMD, dimana sumber daya masyarakat Desa Sisundung yang masih sangat rendah dan kurang, dan untuk informasi dari masyarakat kami hanya mendapatkannya dari Kepala Dusun masing-masing”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang). (Halaman : 60)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua LPMD Sisundung dapat

disimpulkan bahwa masyarakat telah memberikan informasi hanya sebatas yang

mengikuti rapat / musyawarah saja. Sedangkan bagi masyarakat yang masih

kurang peduli dan tidak mau tahu dengan program, maka tidak akan mendapatkan

informasi LPMD. Dapat dikatakan bahwa Peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Mediator sudah berjalan akan tetapi belum ke

masyarakat banyak, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat hanya

orang-orang yang aktif saja dan yang peduli dengan pembangunan yang dibuat oleh

pihak LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli

Selatan.

3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Motivator Motivator ini dipandang sebagai ujung tombak dan pionir pembangunan

(50)

pemberdayaan masyarakat. Motivator ini bisa para tokoh yang ada dimasyarakat

maupun segenap aparat pemerintahan yang ada di desa atau kelurahan, kecamatan

bahkan ditingkat kabupaten atau kota. banyak hal yang harus dipersiapkan baik

persiapan ketahanan personal, kemampuan memahami lingkungan dan modal

sosialnya, kemampuan mengajak, memobilisasi, menjembatani, serta kemampuan

untuk menjadi fasilitator. Sehingga peran motivator sangat penting dan strategis.

Supaya bisa menjalankan fungsinya sebagai motivator yang baik ada beberapa

indikator yang harus dikaji didalamnya sebagai berikut ini :

a. Masyarakat Memanfaatkan Pembangunan yang Sudah Dibangun

Pembangunan di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

Tapanuli Selatan tidak akan terwujud jika masyarakat belum memiliki kesadaran

untuk ikut berpartisipasi dan tidak lupa dukungan dari pihak Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai lembaga yang memotivasi

masyarakat untuk berpartisipasi. Partisipasi masyarakat yang diperlukan dalam

pelaksanaan pembangunan adalah dengan ikut bekerja dalam melaksanakan

pembangunan. LPMD bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, diberikan

wawancara langsung kepada semua informan. Kesimpulan dari jawaban informan

adalah partisipasi masyarakat masih tergolong rendah apabila masyarakat tidak

mau ikut bekerja dalam pembangunan di daerahnya serta mensukseskan

pembangunan yang sudah dibuat oleh pihak LPMD sendiri. Program LPMD

adalah program yang ditujukan untuk masyarakat maka partisipasi masyarakat

untuk ikut bekerjasangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan yang

(51)

penyediaan sarana kamar mandi umum yang sudah dimanfaatkan dengan

maksimal oleh masyarakat Sisundung. Sesuai dengan jawaban yang diberikan

salah satu masyarakat Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

Tapanuli Selatan yang menyatakan :

“Sudah, seperti Kamar Mandi Umum yang sudah dibangun di dusun saya tinggal dimana kamar mandi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena tempat kami tinggal masih ada di daerah pedalaman”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Ibu Mini Lubis, masyarakat Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan). (Halaman : 61)

Dari wawancara diatas terlihat bahwa masyarakat setempat telah

memanfaatkan pembangunan yang sudah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan baik dengan masyarakat ataupun dengan Key Informan dapat

disimpulkan bahwa seluruh masyarakat sudah memanfaatkan pembangunan yang

sudah dibuat di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli

Selatan.

b. Masyarakat Ikut Merawat Pembangunan yang Sudah Dibuat

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masing-masing dusun yang

telah dibuat ditujukan supaya mereka ikut merawat pembangunan yang sudah

dibuat. Masyarakat perlu memberikan partisipasinya demi tercapainya program

LPMD yang telah berjalan di Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatan. Semua masyarakat yang ikut menikmati hasil

pembangunan yang sudah dibuat harus ikut merawatnya. Jika hasil pembangunan

yang sudah dibuat tidak dirawat masyarakat maka bantuan akan dihentikan

sehingga masyarakat tidak memperoleh fasilitas lagi. Partisipasi masyarakat

didalam merawat pembangunan yang sudah dibuat merupakan rasa kepedulian

(52)

hasil wawancara penuulis menyimpulkan bahwa masyarakat belum memiliki

kesadaran untuk merawat bangunan yang telah dibuat. Tingkat kesadaran

masyarakat untuk merawat bangunan yang telah dibuat masih sangat rendah.

“Masalah menjaga inilah yang menjadi masalah terbesar di lingkungan masyarakat kami, bangunan yang sudah dibangun sudah difasilitasi. Jangankan untuk menjaga, malah sebahagian besar mereka mengabaikan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah”.

(Wawancara pada tangggal 05 Pebruari 2016 denga Kepala Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Ramadhan Dalimunthe S.Sos). (Halaman : 63)

Untuk memperkuat data maka diberikan wawancara langsung kepada Key

Informan (Fasilitator LPMD) dengan pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

Menurut penilaian Bapak, Apakah masyarakat Desa Sisundung mau ikut merawat

pembangunan yang telah dibuat LPMD Desa Sisundung? Adapun jawaban yang

diperoleh yaitu :

“Iya, memang harus seperti itu. Maksudnya setelah pembangunan selesai dan didalam musyawarah desa serah terima kemudian masyarakat membentuk TIM atau dengan sebutan TP3 (Tim Pemeliharaan, Pelestarian dan Pembangunan”. (Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 dengan Ketua LPMD Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang). (Halaman : 63)

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan semua informan maka

dapat disimpulkan bahwa Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD) sebagai Motivator sudah baik, tetapi sangat bertolak belakang dengan

keadaan masyarakat di Desa Sisundung dalam perawatan pembangunan yang

(53)

4. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai Dinamisator

Dalam mengoptimalkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, LPMD

harus lebih bijaksana dalam memantau dan melihat berbagai kegiatan di

masyarakat, menempatkan dirinya ditengah-tengah masyarakat supaya bisa terjun

mendorong agar masyarakat lebih berperan aktif terlibat dalam kegiatan

pembangunan di masing-masing wilayahnya. Supaya bisa menjalankan fungsinya

sebagai dinamisator yang baik ada beberapa indikator yang harus dikaji

didalamnya sebagai berikut ini :

a. LPMD melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan

program pembangunan

Peran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan merupakan

keikutsertaan dari semua masyarakat dalam membantu berjalannya kegiatan

LPMD yang ditunjukkan dengan ikut bekerja demi kemajuan pembangunan di

Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Keberhasilan suatu pembangunan adalah terwujudnya semua program yang telah

direncanakan dengan partisipasi masyarakat baik dalam pelaksanaan kerja,

maupun pikiran ataupun yang lainnya yang dapat mensukseskan pembangunan.

Untuk itu dari pihak LPMD sendiri harus melakukan pemantauan dan pengawasan

terhadap kegiatan pembangunan. Supaya apa yang dilakukan oleh masyarakat

dapat terarah dengan baik dan sudah sampai dimana program yang sudah

difasilitator oleh LPMD tersebut.

Program LPMD adalah program yang ditujukan untuk desa maka perlu

partisipasi masyarakat dari setiap dusun untuk ikut bekerja dalam pelaksanaan

(54)

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat

ataupun Key Informan maka dapat disimpulkan bahwa Peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sebagai Dinamisator belum berjalan

dengan baik. Hal ini dapat digambarkan dengan hasil wawancara dengan Ketua

LPMD yang mengatakan sendiri bahwa jika program pembangunan tersebut

sudah selesai maka masyarakatlah yang berhak menanggapi bagaimana

baik/tidaknya sebab masyarakat langsung yang memanfaatkan hasil dari program

pembangunan tersebut.

b. LPMD Melakukan Evaluasi pada Program Pembangunan

Kegiatan LPMD merupakan peran serta masyarakat dalam memelihara

hasil pembangunan, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah

dibangun, melakukan pemeliharaan serta pemantauan dari pihak LPMD itu sendiri

secara bersama-sama oleh masyarakat Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatan. Peran masyarakat yang ditunjukkan dengan sikap

mau ikut memanfaatkan dan merawat dari hasil pembangunan. masyarakat dapat

menikmati dan memanfaatkan hasil pembangunan di wilayah mereka.

“Baik atau tidaknya hasil dari pembangunan, masyarakat lah yang menentukan. Kalau dari pihak LPMD tidak ada melakukan pengecekan kembali”.

(Wawancara pada tanggal 07 Pebruari 2016 dengan Kepala Dusun Dusun Muara Pardomuan Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Pentus Aritonang). (Halaman : 65)

“Jika tidak adanya pemantauan dari pihak LPMD, berarti tidak ada juga jangka waktu yang dilakukan oleh pihak LPMD”.

(Wawancara pada tanggal 08 Pebruari 2016 denga Ketua LPMD, Fasilitator Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Bapak Paima Situmorang). (Halaman : 65)

Dari hasil kutipan wawancara di atas terlihat jelas bahwa Peran Lembaga

(55)

dengan baik. Setelah terjadi pembangunan hingga selesai tidak ada melakukan

pengevaluasian oleh anggota ataupun ketua Lemabaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa (LPMD) itu sendiri.

5. Kendala yang Dihadapi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

Di dalam pelaksanaan suatu pembangunan, ditemuinya hambatan atau

kendala adalah salah satu yang wajar. Hambatan tersebut bisa berasal dari dalam

maupun dari luar. Begitu pula dengan Peranan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa (LPMD) dalam Pembangunan Desa di Desa Sisundung

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti melalui wawancara

mengenai kendala atau hambatan yang dihadapi Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa (LPMD), masing-masing memberikan tanggapan yang berbeda

mengenai ini.

“Kendala yang kami hadapi ialah terdapat dalam hal pemahaman keanggotaan LPMD sendiri akan fungsinya sebagai Fasilitator, Mediator, Motivator dan Dinamisator ada sebagian kecil anggota yang belum memahami akan fungsinya”. (Wawancara pada tanggal 09 Pebruari 2016 dengan Bendahara LPMD Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Ibu Hotma Sari Simamora). (Halaman : 66)

Pemahaman akan fungsi merupakan hal yang wajib bagi anggota di

seluruh lembaga agar kinerja dapat berjalan dengan baik. Di Desa Sisundung

sendiri belum semua anggota LPMD mengetatui fungsinya. Akan tetapi

pelaksanaan fungsi ini tidak menjadi masalah yang seruis karena anggota LPMD

Gambar

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Tabel 3.2  Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan
Gambar Struktur Pemerintah Desa Sisundung  STRUKTUR PEMERINTAH DESA
Gambar 3.2 Gambar Struktur BPD Sisundung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil data yang diperoleh bahwa peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten

Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pembangunan di Desa Batu Lidung belum dilaksanakan dengan baik bila dilihat berdasarkan tugas pokok dan

pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di Kecamatan Angkola Timur. Kabupaten

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri R.I.. Petunjuk Teknis Operasional

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Adalah lembaga mitra strategis diluar Pemerintahan Desa yang membantu dalam meningkatkan partisipasi dan pelaya nan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Fisik di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur

Keseluruhan hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa peran LPMD Desa Merdeka sangat kurang optimal berperan dalam pembangunan desa, baik dalam perencanaan program, kegiatan

Seperti halnya yang terjadi pada Pemerintah Desa Kuapan dimana Kepala Desa bersama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM, setiap tahunnya melakukan kegiatan perencanaan pembangunan