Lampiran Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
I.IDENTITAS RESPONDEN
1. Jeniskelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
2. PendidikanTerakhir : a. SMU b. D-3 c. S-1 d. S-2 e. S-3
3. Lama Bekerja : a. 1-5 Tahun b. 6-10 Tahun c. 11-15 Tahun
d. >15 Tahun
4. Umur : a. <25 b. 25-35 Tahun c. 36-45Tahun
d. >46 Tahun
II.PETUNJUK PENGISIAN
1.Mohon member tanda silang (X) padajawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dan mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban tertulis.
2.Setelah mengisi kuisioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan kembali kepada yang menyerahkan kuisioner ini pertama kali.
3.Keterangan alternatif dan skor • STS = Sangat Tidak Setuju (1) • TS = Tidak Setuju (2)
• KS = Kurang Setuju (3) • S = Setuju (4)
A. KOMUNIKASI (X1)
NO Pertanyaan
Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya selalu menyampaikan informasi yang akurat kepada murid saya
2 Saya akan selalu mampu membuat murid saya mengerti yang saya sampaikan
3 Saya selalu menyampaikan aturan-aturan yang mampu menertibkan mereka
4 Saya memberikan pengarahan kepada murid sebelum mengerjakan sesuatu
5 Meningkatkan kemauan belajar murid adalah hal yang tidak pernah saya lewatkan
6 Dalam setiap pertemuan, saya selalu memotivasi mereka untuk meningkatkan prestasi belajarnya
7 Saya selalu mampu mengamankan situasi kelas
8 Saya selalu mampu mengendalikan para murid di dalam setiap kegiatan
9 Membuka pikiran para murid adalah hal yang selalu saya fokuskan
10 Saya selalu mencoba memberikan tugas yang mampu meningkatkan daya pikir para murid 11 Saya selalu mampu membuat para murid
bersikap jujur
12 Membentuk suatu kejujuran di dalam kegiatan mengajar adalah prioritas saya
13 Menjalin komunikasi dengan guru lain sangat membantu saya dalam mendidik para murid 14 Saya selalu berbagi informasi dengan guru
lain untuk lebih memahami murid yang saya ajar
15 Saya selalu melaporkan setiap informasi yang menunjang prestasi murid
16 Bekerjasama dengan guru lain sangat membantu saya di dalam aktivitas mengajar 17 Saya selalu berbagi informasi dengan
walikelas tentang informasi para murid
ajar
19 Menjalin interaksi yang lacar dengan bagian lain adalah hal yang selalu saya lakukan 20 Saya selalu berusaha mempunyai komunikasi
yang baik dengan setiap jabatan yang lain
B. SIKAP (X2)
NO Pertanyaan
Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan bersikap layaknya seorang guru 2 Saya selalu mengikuti peraturan guru yang
berlaku di sekolah
3 Mengikuti perintah atasan adalah pedoman saya di ruang lingkup sekolah
4 Saya bersedia melibatkan diri sepenuhnya di dalam setiap kegiatan di sekolah
5 Saya selalu menomor satukan urusan ataupun tugas yang ada disekolah
6 Saya selalu memfokuskan karir saya hanya di tempat saya berkerja sekarang
7 Loyalitas saya adalah hal yang paling saya junjung tinggi di dalam pekerjaan
8 Saya selalu mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi
9 Saya selalu menerima masukan baik dari siswa maupun guru lain
10 Masukan dari setiap pihak di sekolah adalah saran yang harus saya perbaiki
11 Pendapat siswa selalu saya hormati sebagai acuan membuat mereka mengerti
C. KINERJA (Y)
NO Pertanyaan
Jawaban
STS TS KS S SS
1 Saya selalu hadir setiap jadwal mengajar saya 2 Saya selalu mementingkan kehadiran saya di
sekolah
3 Dalam setiap kegiatan saya selalu mencapai target kurikulum sekolah
4 Saya selalu memanfaatkan waktu di setiap mengajar demi mencapai target pelajaran saya 5 Mengertinya para murid tentang yang saya
ajarkan adalah tujuan saya
6 Saya selalu mengajarkan para murid sampai mereka memahami yang saya ajarkan 7 Saya selalu adil dalam setiap penilaian 8 Di dalam aktivitas mengajar, saya selalu
objektif kepada murid-murid
9 Kerapian murid dan setiap tugas yang dikumpulkan adalah bagian dari sistem pengajaran saya
10 Saya selalu menekankan para murid untuk mengerjakan segala sesuatu dengan rapi 11 Saya selalu memahami dengan baik pelajaran
yang akan saya ajarkan di setiap pertemuan di dalam kelas
12 Saya selalu meluaskan wawasan saya untuk menunjang kinerja saya di sekolah
13 Sebagai guru saya selalu mampu mengatur keadaan kelas agar tetap aktif dan kreatif 14 Menciptakan keadaan kelas yang teratur adalah
bagian dari prosedur mengajar saya
Lampiran 2
Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.962 46
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.6333 .71840 30
VAR00002 3.5333 .81931 30
VAR00003 3.9333 .58329 30
VAR00004 4.0667 .58329 30
VAR00005 3.9667 .49013 30
VAR00006 4.0333 .55605 30
VAR00007 3.6667 .95893 30
VAR00008 3.8000 .92476 30
VAR00009 4.0000 .69481 30
VAR00010 4.0333 .61495 30
VAR00011 4.1000 .60743 30
VAR00030 179.7000 282.424 .681 .961
VAR00031 179.6667 282.230 .637 .961
VAR00032 179.7667 281.495 .749 .961
VAR00033 179.6667 279.540 .625 .961
VAR00034 179.7667 282.530 .564 .962
VAR00035 179.7000 280.079 .627 .961
VAR00036 179.7000 278.079 .607 .961
VAR00037 179.7000 282.424 .681 .961
VAR00038 179.6667 282.230 .637 .961
VAR00039 179.7667 281.495 .749 .961
VAR00040 179.7333 282.064 .791 .961
VAR00041 179.7000 281.597 .741 .961
VAR00042 179.7333 281.030 .710 .961
VAR00043 179.7000 278.079 .607 .961
VAR00044 179.6333 277.964 .619 .961
VAR00045 179.7333 276.616 .648 .961
VAR00046 179.7000 277.597 .688 .961
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Lampiran 3
HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248
Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000
Sikap .072 .163 .069 3.441 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Uji Normalitas Pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.86906533
Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .092
Negative -.145
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
Lampiran 7
Lampiran 8
Uji Glesjer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.078 2.455 1.254 .221
Komunikasi -.093 .070 -.564 -1.338 .192
Sikap .119 .104 .481 1.140 .264
Lampiran 9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248
Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000 .195 4.120
Sikap .072 .163 .069 3.441 .003 .175 3.130
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Lampiran 10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 689.658 2 344.829 91.901 .000a
Residual 101.309 27 3.752
Total 790.967 29
Lampiran 11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Lampiran 12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi
Lampiran 13
Lampiran 14
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta, Jakarta.
Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, 2009. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi),
Rineka Cipta, Jakarta.
Bateman, Thomas S dan Scott A. Snell. 2014. Manajemen Kepemimpinan dan
Kerja Sama dalam Dunia yang Kompetitif. Salemba Empat, Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, Art Design, Publishing & Printing, Medan.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM . SPSS
19 (edisi kelima).Universitas Diponegoro, Semarang.
Kerlinger, Fred N. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003.Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga,
Jakarta.
Kriyanto, Rahmat 2007.Tesis Praktis Riset Komunikasi. Kencana, Jakarta.
Purwanto, Djoko.2013.Komunikasi Bisnis. Edisi 4. Erlangga, Jakarta.
Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi:
Organizational Behavior, Buku 1, Edisis 12, Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ketujuh, Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan r&d, CV. Alfabeta,
Bandung
Sulle, Erni Tisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen.
Edisi 1. Cetakan 1. Prenada Media, Jakarta.
Tabrani Rusyan dkk. 2000. Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. CV. Dinamika
Karya Cipta, Cianjur.
JURNAL :
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja.
JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Macky, Keith dan Peter Boxall. 2013. The Relationship between ‘High
Performance Work Practices’ and Employee Attitudes.
Neves, Pedro dan Robert Elsenberger. 2013. Management Communication and
Organizational Support: The Contribution of Perceived Employee
Performance.
SKRPSI :
Frestynor. H, Laura. 2009. Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi
Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kepala Sawit (PKS) Kebun
Pabatu, Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sumatera Utara.
Kristianto Wibowo, Bambang. 2013. Pengaruh Komunikasi Internal, Motivasi
Kerja, Dan Loyalitas Terhadap Kinerja Guru Menengah Kejuruan Negeri
Rumpun Bisnis Kota Semarang, Semarang, Skripsi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
Md. Yudana, IGK. A. Sunu, Librawati. 2013. Analisis Pengaruh Sikap
Profesional, Iklim Kerja Sekolah, Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Di Kecamatan Sukawati, Bali, Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Nababan, Desnien. 2011. Pengaruh Komuikasi Formal Terhadap Kinerja Guru
(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Formal Terhadap
Kinerja Guru di SMA Negeri 5 Medan, Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi
BAB III
METODE PENELTIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif, yaitu menurut
sugiyono (2012:3) yaitu “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis “Pengaruh
Komunikasi dan Sikap Terhadap Kinerja Guru di SMP Panca Budi Medan”.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Panca Budi Medan yaitu di jalan
Gatot Subroto km 4,5 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2016
sampai Juli 2016.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah mengenai komunikasi dan sikap
terhadap kinerja guru di SMP Panca Budi Medan.
a. Variabel bebas (X) adalah komunikasi (X1), dan sikap (X2).
b. Variabel terikat (Y) adalah kinerja guru
3.4 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel penelitian
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Komunika
si (X1)
sinyal, maupun perilaku ataupun tindakan dan juga institusi resmi melakukan
Sikap (X2) Pernyatan evaluatif baik yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap
objek, individu, atau peristiwa. Pada SMP Panca Budi Medan sikap merupakan tanggung dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya adalah tugas seorang guru. Memiliki kompetensi akan menunjang kinerjanya yang akan memudahkan mendidik para siswa .Kinerja juga berarti hasil yang dicapai baik kuantitas maupun kualitas di dalam target yang ditetapkan oleh sekolah.
1. Kuantitas kinerja
2. Kualitas kinerja
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala likert menurut Sugiyono (2008:132) ialah skala yang dapat digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan, dan pada umumnya skala likert
digunakan dalam kuisioner. Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk
mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X1 (Komunikasi), variabel X2
(Sikap) dan variabel Y (Kinerja Guru) adalah skala likert. Didalam skala likert
setiap pertanyaan mempunyai bobot nilai masing-masing.Setiap jawaban diberi
bobot nilai :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2008:123)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa
orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari dan
menjadikan objek penelitian (Kuncoro, 2003:13). Pada penelitian ini yang
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi. Teknik sampling yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah teknik sampling jenuh, teknik sampling jenuh menurut Sugiyono
(2009:126) menyatakan bahwa “ sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila anggota semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relatif kecil seperti kurang lebih 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil ” dan dalam hal
ini sampelnya adalah seluruh guru SMP Panca Budi Medan.
3.7 Jenis Data dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua)
jenis yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang akan dikumpulkan berdasarkan interaksi
langsung antara pengumpul data dan sumber data. Data tersebut diperoleh
dengan melakukan survey, observasi dan eksperimen.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat yang menggunakan data tersebut.
Sumber data sekunder berasal dari buku, laporan perusahaan, jurnal, internet
3.8 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian inni
adalah angket / kuisioner, observasi dan wawancara. Pengertian dari ketiga unsur
tersebut yaitu :
A.Angket/Kuisioner
Angket/kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk menjawabnya.
Adapun pertanyaan-pertanyaan kepada guru smp Panca Budi Medan meliputi
komunikasi dan sikap mereka terhadap kinerjanya.
B.Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia.
C.Wawancara
Wawancara merupakan teknik yang dilakukan melalui tatap muka dan Tanya
jawab langsung atau tidak langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010:24) uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
diukur oleh kuisionernya tersebut. Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabel pertanyaan tersebut tidak valid.
Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 guru
di SMP Kartika 1-2 Medan.
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.3 terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai
Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas
0,361 sehingga dapat dinyatakan 46 (Empat puluh enam) butir pernyataan pada
kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
VAR00041 181.5667 271.082 .711 .969 Valid
VAR00042 181.6000 270.731 .668 .969 Valid
VAR00043 181.5667 266.599 .636 .969 Valid
VAR00044 181.5000 267.086 .620 .970 Valid
VAR00045 181.6000 264.869 .689 .969 Valid
Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.970 46
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 16.0
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument
kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar
0,974 lebih besar dari 0,80.
3.10 Metode Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan
adalah :
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dll. Dalam program spss digunakan
juga ukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah
normal atau tidak, selain ada beberapa pengujian untuk mengetahui normalitas
data dengan dengan uji kolmogrov-Smirnov dan Shapiro-wilk. Dalam
pembahasan ini hanya hanyak akan dilakukan analisis deskriptif dengan
memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean,
3.10.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,...,Xn) dengan variabel dependen (Y).
Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah
masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila niai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan dan data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Persamaan linier berganda sebagai berikut
Y’ = a + b
1x
ˡ+ b
²x
²+e
Keterangan :
Y’ = Kinerja Guru
xˡ = Komunikasi
x2 = Sikap
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = error
3.11 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi
yang ada dalam pemodelan regresi linier berganda. Adapun uji asumsi klasik yang
3.11.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
indipenden saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk Mendeteksi adanya multikolinieritas adalah
adalah nilai tolerance > 0,10 atau VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas.
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah adalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang
lain (Ghozali, 2009:125). Jika variance dan residual satu pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang, dan besar).
3.11.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
varibel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2011:147). Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. ada 2 (dua) cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
A. Analisis grafik
Salah satu cara termudah melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi normal, namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk sampel kecil. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhkan akan mengikuti garis
diagonalnya.
B. Analisis statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab
itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji
statistik sederhana dapat dilakukan denan melihat kurtosis dan skewnness dari
residual.
3.12 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan didasarkan dari
analisis data. Uji hipotesis kadang disebut juga “konfirmasi analisis data”.
Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis
hipotesis nol adalah benar. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan
yaitu :
3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak)
terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
: = artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat.
: ≠ 0 artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variebel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
1) diterima jika < pada α = 5%
2) ditolak jika > pada α = 5%
3.12.2 Uji Signifikans Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh suatu variabel
independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah:
: = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
: ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
ditolak jika > pada α = 5%
3.12.3 Uji Determinasi ( )
Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika koefisien
determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menujukkan semakin baik
kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < <1. Sebaliknya
semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel yang diteliti terhadap
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SMP Panca Budi Medan
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perguruan Panca Budi Medan
Perguruan Panca Budi berdiri sejak tahun 1961, dan awalnya hanya ada
satu jenjang yang dikelola Perguruan Panca Budi yaitu Sekolah Menengah Atas
(SPMA/SPP). Berdirinya Perguruan Panca Budi dilator belakangi oleh kebutuhan
murid-murid Ketua Yayasan Bapak Prof. DR. H.Khaidirun Yahya yang secara
rutin melaksanakan kegiatan keagamaan (Melaksanakan Zikirullah) di Kampus
Panca Budi. Sehingga timbul keinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya di
Perguruan Panca Budi. Sejak awal tahun 1961 sampai tahun 1997, Perguruan
Panca Budi berkembang secara alami dan bersifat sosial, karena fokus Yayasan
pada waktu itu adalah membina kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada tahun 1997
berdasarkan ketua umum Yayasan supaya Lembaga Pendidikan dikelola dengan
professional. Maka intruksi itu dilaksanakan dengan baik oleh pengurus Yayasan
ditandai dengan terbentuknya dua unit Perguruan yang baru yaitu SMK Teknologi
dan Industri dan SMK Bisnis dan Manajemen.
4.1.2 Fasilitas-fasilitas Perguruan Panca Budi Medan
Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
ektrakurikuler, Perguruan Panca Budi memiliki fasilitas-fasilitas sbb :
1. Gedung belajar yang permanen berlantai IV (69 ruang belajar)
2. Lab Komputer
4. Perpustakaan
5. Bengkel Otomotip
6. Bengkel Elektronika
7. Mesjid
8. Mushola
9. Kantin It.ll
10. Lapangan bola kaki
11. Lapangan bola volley
12. Lapangan bola basket
4.1.3 Visi & Misi Perguruan Panca Budi Medan Visi Sekolah
Mewujudkan pendidikan berkarakter, beriman, peduli lingkungan dan
berdaya saing dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Misi Sekolah
1. Meningkatkan pengabdian terhadap tuhan yang maha esa,dengan sentuhan
islami dalam kehidupan sehari-hari, menjaga persaudaraan,toleransi dan
kerukunan antar umat beragama.
2. Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan dan berkualitas, kreatif, inovatif,
bertanggung jawab serta menguasai bahasa internasional.
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Mewujudkan berwawasan lingkungan hidup dan berkarakter sebagai
4.1.4 Struktur Organisasi Perguruan SMP Panca Budi Medan
4.2 Hasil Pe
Sumber: Data Diolah
Gambar 4.1
Struktur SMP Panca Budi Medan DEPDIKNAS
KOTA MEDAN
KEPALA SEKOLAH KOMITE
SEKOLAH
INSPEKTORAT
WKS I KURIKULUM
WKS III KESISWAAN
ASS. WKS I ASS. WKS II
WKS II ADMINISTRASI
BP / BK
WALI KELAS
GURU
4.1.5 Job Spesifikasi Perguruan SMP Panca Budi Medan
A. Kepala sekolah :
Kepala sekolah mempunyai tugas inti di dalam struktur organisasi, karena
dalam hal ini kepala sekolah mempunyai beberapa tugas penting yang bertujuan
sebagai memimpin segala kegiatan sekolah dan sebagai pembentuk segala
kegiatan yang ada di sekolah.
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
B.Wks I (kurikulum):
Wks I mempunyai tugas sebagai penentu kurikulum atau sebagai pengatur
kurikulum yang digunakan sekolah setiap tahunnya yang mengkin saja
berubah-ubah mengikuti aturan pemerintah, Wks I tugasnya lebih mengatur kepada
kurikulum yang dibutuhkan sekolah walaupun ada tugas kecil lainnya.
1. Kalender pendidikan
2. Prota dan prosem
3. Penilaian
4. Laporan pendidikan
5. Program perbankan dan pengayaan
6. Supervise
7. Analisis materi pelajaran
C.Wks II (administrasi):
Wks II mempunyai tugas yang lebih mengarah sebagai pengontrol sdm
yang ada di sekolah baik para guru maupun bagiasn staff-staff lain, selain itu
tugas Wks II juga sebagai pengatur lingkup keuangan seperti uang buku lks dan
seragam pendukung seperti dasi, topi, dan lainnya. Karena untuk uang sekolah
dan administrasi yang lainnya Panca Budi sudah menggunakan sistem
penggabungan dari setiap tingkatan menggunakan sistem transfer bank.
1. Kepegawaian
2. Sarana dan prasarana
3. Pustaka
4. Keuangan
5. Pendayagunaan
6. Inventaris
7. Persuratan
8. Pemeliharaan
D.Wks III (kesiswaan):
Wks III mempunyai tugas di dalam mengatur segala aktivitas kesiswaan
baik di dalam pemerimaan, pengontrol, dan juga pemeliharaan siswa. Wks III juga
sebagai penggerak dari kegiatan oraganisasi siswa seperti OSIS.
1. Penerimaan siswa baru
2. Bp/bk
3. OSIS
5. Mos dan uks
6. Buku induk dan klaper
7. Hubungan keluarga / humas
8. Ekstrakulikuler
9. Ska
E. Wali kelas:
Wali kelas mempunyai tugas kesiswaan seperti Wks III, hanya saja
lingkup yang dikontrol wali kelas hanyalah sebatas perkelas saja, sedangkan Wks
III seluruh siswa.
1. Pengelolaan kelas
2. Prestasi siswa
3. Kasus siswa
4. Laporan
F. Guru bidang studi:
Guru bidang studi mempunyai tugas sebagai pengajar siswa di sekolah dan
juga sebagai jaringan ke bagian lain sebagai pemberi atau penerima masukan.
1. Administrasi KBM
2. Belajar mengajar
3. Evaluasi belajar siswa
4. Analisis mata pelajaran
4.1.6 Tujuan Perguruan SMP Panca Budi Medan
1. Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru dan melakukan
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan sesuai dengan
tuntutan teknologi dan program pendidikan untuk mendukung kbm dan
hasil belajar siswa.
3. Menjalin kerjasama ( networking) dengan stake holder dan dunia
usaha/industri dalam rangka pengembangan pendidikan yang
berkarakter,berbudaya,berbangsa dan mengikuti perkembangan iptek
berlandaskan imtaq.
4. Melaksanakan pbm yang mengarah pada program pembelajaran berbasis
kompetensi.
5. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang unggul berdasarkan potensi,
minat dan bakat siswa.
6. Mencipatak siswa unggul dari seluruh informasi pembelajaran sesuai
dengan kompetensinya.
7. Menciptakan sekolah yang asrih,nyaman, bersih dan indah.
8. Menciptakan siswa yang berkarakter berwawasan lingkungan hidup.
4.2 Metode Analisis Data
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan,
penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang
diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari
responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 46 (empat puluh enam) butir
pertanyaan yakni 20 (dua puluh) butir pertanyaan untuk variabel komunikasi (X1),
12 (dua belas) butir pertanyaan untuk variabel sikap (X2) dan 14 (empat belas)
butir pertanyaan untuk variabel kinerja guru (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 30 orang responden orang responden Guru SMP Panca Budi Medan
Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah 11 (sebelas) orang responden (36,7%) berjenis kelamin laki-laki
dan 19 (sembilan belas) orang responden (63,3%) berjenis kelamin perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru perempuan lebih dominan dibandingkan
JENIS KELAMIN
JUMLAH
RESPONDEN PERSENTASE
LAKI LAKI 11 36.7
PEREMPUAN 19 63,3
dengan guru laki-laki dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar,
agar guru laki-laki dan guru perempuan dapat saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan. Guru laki-laki cenderung mampu menghadapi beban
kerja yang lebih besar dibandingkan dengan guru perempuan, sedangkan guru
perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan
dibandingkan dengan guru laki, oleh karena itu perbedaan jumlah guru
laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar membuat Guru SMP Panca Budi
Medan dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarkan Usia
USIA RESPONDEN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE (%)
≤ 25 4 13,3
25 – 35 13 43,3
36 - 45 11 36,7
≥ 46 2 6,7
JUMLAH 30 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
mayoritas guru berumur 25 – 35 sebasar (43,3%) 13 (tiga belas) orang, hal ini
menunjukkan bahwa usia rata-rata Guru SMP Panca Budi Medan adalah usia yang
produktif bagi seorang guru dimana kinerja pegawai dapat dikembangkan dan
4.2.1.3Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %
SLTA-SMA/ sederajat 0 0
Diploma 3 10
Sarjana (S1) 25 83,3
Pasca Sarjana (S2) 2 6,7
JUMLAH 30 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan adalah 3 (tiga) orang responden (10%) berpendidikan
Diploma, 25 (dua puluh lima) orang responden (83,3%) berpendidikan Sarjana
(S1) dan 2 (dua)orang responden (6,7%) berpendidiakan pasca sarjana (S2).
4.2.1.4Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, Kinerja Guru Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
1 – 5 10 33,3
6 – 10 13 43,3
11 – 15 5 16,7
> 15 2 6,7
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 10 (sepuluh) orang responden (33,3%) telah bekerja selama 1 -
5 tahun, 13 (tiga belas) orang responden (43,3%) telah bekerja 6 – 10 tahun, 5
(lima) orang responden (16,7%) yang bekerja 11 – 15 tahun, dan 2 (dua) orang
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang
mempengaruhi kinerja guru Guru SMP Panca Budi Medan adalah sebagai berikut
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komunikasi Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu menyampaikan informasi yang akurat
kepada murid saya”, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat setuju,
66,7% responden menyatakan setuju, 20% responden menyatakan kurang
No. Item
setuju dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, ”Saya akan selalu mampu membuat murid saya
mengerti yang saya sampaikan”, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat
setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7% responden menjawab
kurang setuju dan 16,7% responden menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menytakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalau menyampaikan aturan-aturan yang
mampu menertibkan mereka”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada perenyataan keempat, “Saya memberikan pengarahan kepada murid
sebelm mengajar”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Meningkatkan kemauan belajar murid adalah hal
yang tidak pernah saya lewatkan”, sebanyak 10% responden menyatakan
menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Dalam setiap pertemuan, saya selalu memotivasi
mereka untuk menigkatkan prestasi belajarnya”, sebanyak 16,7% responden
menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, 13,3%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
7. Pada pernyaatan ketujuh, “Saya selalu mampu mengamankan situasi kelas”,
sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 50% responden
menyatakan setuju, 16,7% responden menyatakan kurang setuju dan 16,7%
responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu mampu mengendalikan para murid
di dalam setiap kegiatan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,
53,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dan 13,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
9. Pada pernyatan kesembilan, ”Membuka pikiran para murid adalah hal yangg
selalu saya fokuskan”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10.Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu mencoba memberikan tugas yang
mampu meningkatkan daya pikir para murid”, sebanyak 20% responden
menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
11.Pada pernyataan kesebelas, ”Saya selalu mampu membuat para murid
bersikap jujur”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
12.Pada pernyataan keduabelas, ”Membentuk suatu kejujuran di dalam kegiatan
mengajar adalah prioritas saya”, sebanyak 30% responden menyatakan sangat
setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
13.Pada pernyataan ketigabelas, “Menjalin komunikasi dengan guru lain sangat
membantu saya dalam mendidik para murid”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3%
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
14.Pada pernyataan keempatbelas, “Saya selalu berbagi informasi dengan guru
lain untuk lebih memahami murid yang saya ajar”, sebanyak 23,3%
responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju,
16,7% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
15.Pada pernyataan kelimabelas, “Saya selalu melaporkan setiap informasi yang
menunjang prestasi murid”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 60% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
16.Pada pernyatan keenambelas, “Bekerjasama dengan guru lain sangat
membantu saya di dalam aktivitas mengajar”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 10%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
17.Pada pernyataan ketujuhbelas, “Saya selalu berbagi informasi dengan
walikelas tentang informasi para murid”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 10%
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
18.Pada pernyataan kedelapanbelas, “Saya selalu mencari informasi kebagian
pengawas ataupun walikelas murid yang saya ajar”, sebanyak 10% responden
menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 6,7%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
19.Pada pernyataan kesembilanbelas, “Menjalin interaksi yang lancar dengan
bagian lain adalah hal yang selalu saya lakukan”, sebanyak 13,3% responden
menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, 6,7%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
20.Pada pernyataan keduapuluh, “Saya selalu berusaha mempunyai komunikasi
yang baik dengan setiap jabatan yang baik”, sebanyak 6,7% responden
menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 10%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, ”Saya selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi,
dan bersikap layaknya seorang guru”, sebanyak 6,7% responden menyatakan
sangat setuju, 86,7% responden menyatakan setuju, 6,7% responden
menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu mengikuti peraturan guru yang berlaku
di sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3%
responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
No. Item
3. Pada pernyataan ketiga, “Mengikuti perintah atasan adalah pedoman saya di
ruang lingkup sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju,
80% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya bersedia melibatkan diri sepenuhnya di
dalam setiap kegiatan di sekolah”, sebanyak 23,3% responden menyatakan
sangat setuju, 40% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab
kurang setuju dan 16,7% responden menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu menomor satukan urusan ataupun tugas
yang ada di sekolah”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,
46,7% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang
setuju dan 23,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu memfokuskan karir saya hanya di
tempat saya bekerja sekarang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan
sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden
menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
7. Pada pernyataan ketujuh, “Loyalitas saya adalah hal yang paling saya junjung
tinggi di dalam pekerjaan”, sebanyak 30% responden menyatakan sangat
setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu mengusahakan tercapainya
kepentingan organisasi”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat
setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu menerima masukan baik dari siswa
maupun guru lain”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
66,7% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Masukan dari setiap pihak di sekolah adalah
saran yang harus saya perbaiki”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat
setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
11. Pada pernyataan kesebelas, “Pendapat siswa selalu saya hormati sebagai
acuan membuat mereka mengerti”, sebanyak 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
12. Pada pernyataan keduabelas, “Saya selalu merespon dengan positif pendapat
siswa baik di dalam maupun di luar kelas”, sebanyak 6,7% responden
menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 10%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Guru Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Guru
Sumber: Hasil Penelitian(2016) No.
Item
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu hadir setiap jadwal mengajar saya”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden
menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu mementingkan kehadiran saya di
sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Dalam setiap kegiatan saya selalu mencapai target
kurikulum sekolah”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju,
70% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya selalu memanfaatkan waktu di setiap
mengajar demi mencapai target pelajaran saya”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 20%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Mengertinya para murid tentang yang saya ajarkan
853,3% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu mengajarkan para murid samapi
mereka memahami yang saya ajarkan”, sebanyak 13,3% responden
menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, 6,7%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu adil dalam setiap penilaian”, sebanyak
6,7% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan
setuju, 10% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Di dalam aktivitas mengajar, saya selalu
objektif kepada murid-murid”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat
setuju, 86,7% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Kerapian murid dan setiap tugas yang
dikumpulkan adalah bagian dari sistem pengajaran saya”, sebanyak 10%
responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju,
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “sebanyak 10% responden menyatakan sangat
setuju, 80% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya selalu memahami dengan baik pelajaran
yang akan saya ajarkan di setiap pertemuan di dalam kelas”, sebanyak 23,3%
responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju,
20% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
12. Pada pernyataan keduabelas, “Saya selalu meluaskan wawasan saya untuk
menunjang kinerja saya di sekolah”, sebanyak 26,7% responden menyatakan
sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 16,7% responden
menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
13. Pada pernyataan ketigasbelas, “sebagai guru saya selalu mampu mengatur
keadaan kelas agar tetap aktif dan kreatif”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, 23,3%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
14. Pada pernyataan keempatbelas, “Menciptakan keadaan kelas yang teratur
adalah bagian dari prosedur mengajar saya” sebanyak 20% responden
menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7%
responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plotyang membandingkan antara dua absorvasi
a. Pendekatan Histogram
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.86906533
Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .092
Negative -.145
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.522
dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas
Tabel 4.9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248
Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000 .195 4.120
Sikap .072 .163 .069 3.441 .003 .175 3.130
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih
besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih
kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan
tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas
a. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.4
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan
metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai
untuk memprediksi kinerja guru berdasarkan masukan variabel komunikasi dan
sikap.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
Tabel 4.10
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.078 2.455 1.254 .221
Komunikasi -.093 .070 -.564 -1.338 .192
Sikap .119 .104 .481 1.140 .264
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (Komunikasi dan Sikap)
yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute
Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas komunikasi (0.192) dan sikap (0.264)
diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel bebas (komunikasi dan sikap) terhadap variabel terikat (kinerja
guru). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis
dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan
regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
X1 = Komunikasi
X2 = Sikap
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi
linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248
Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000
Sikap .072 .163 .069 3.441 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized
Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel komunikasi sebesar 0,609 nilai
b2 dan variabel sikap sebesar 0,072 dan nilai konstanta (a) adalah 5,430 maka
diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan
output terilhat Uji-F pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 689.658 2 344.829 91.901 .000a
Residual 101.309 27 3.752
Total 790.967 29
a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.12 mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 91,901 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05) adalah 3,35. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu hitung >
F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh
variabel bebas (komunikasi dan sikap) secara serempak adalah signifikan terhadap
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah komunikasi dan sikap
secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja
guru Guru SMP Panca Budi Medan.
Tabel 4.13
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248
Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000
Sikap .072 .163 .069 3.441 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :
1. Konstanta (a) = 4,530 ini menunjukkan bahwa jika variabel komunikasi dan
keteribatan kerja dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja guru Guru SMP
Panca Budi Medan akan meningkat sebesar 4,530.
2. Variabel komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
guru Guru SMP Panca Budi Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000)
lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (5,593) lebih besar dibandingkan t-tabel
(2,05183) artinya jika variabel komunikasi ditingkatkan maka kinerja guru Guru
SMP Panca Budi Medan akan meningkat sebesar 0,609.
kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,441) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,05183)
artinya jika variabel sikap ditingkatkan maka kinerja guru Guru SMP Panca Budi
Medan akan meningkat sebesar 0,072.
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (komunikasi dan sikap) terhadap variabel terikat (kinerja
guru). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .834a .772 .762 1.93705
a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.834 sama dengan 83,4 % berarti hubungan antara variabel
komunikasi dan sikap terhadap variabel kinerja guru SMP Panca Budi Medan
sebesar 83,4 % artinya hubungannya sangat erat.
2. Nilai Adjusted R Square 0.762 berarti 76,2% kinerja guru SMP Panca Budi
Medan dapat di jelaskan oleh variabel komunikasi dan sikap. Sedangkan
sisanya 23,8 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam
penelitian ini seperti kompensasi, pengembangan karir dan sebagainya.
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang