• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi dan Sikap Terhadap Kinerja Guru di SMP Panca Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komunikasi dan Sikap Terhadap Kinerja Guru di SMP Panca Budi Medan"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN

I.IDENTITAS RESPONDEN

1. Jeniskelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

2. PendidikanTerakhir : a. SMU b. D-3 c. S-1 d. S-2 e. S-3

3. Lama Bekerja : a. 1-5 Tahun b. 6-10 Tahun c. 11-15 Tahun

d. >15 Tahun

4. Umur : a. <25 b. 25-35 Tahun c. 36-45Tahun

d. >46 Tahun

II.PETUNJUK PENGISIAN

1.Mohon member tanda silang (X) padajawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dan mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban tertulis.

2.Setelah mengisi kuisioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan kembali kepada yang menyerahkan kuisioner ini pertama kali.

3.Keterangan alternatif dan skor • STS = Sangat Tidak Setuju (1) • TS = Tidak Setuju (2)

• KS = Kurang Setuju (3) • S = Setuju (4)

(2)

A. KOMUNIKASI (X1)

NO Pertanyaan

Jawaban

STS TS KS S SS

1 Saya selalu menyampaikan informasi yang akurat kepada murid saya

2 Saya akan selalu mampu membuat murid saya mengerti yang saya sampaikan

3 Saya selalu menyampaikan aturan-aturan yang mampu menertibkan mereka

4 Saya memberikan pengarahan kepada murid sebelum mengerjakan sesuatu

5 Meningkatkan kemauan belajar murid adalah hal yang tidak pernah saya lewatkan

6 Dalam setiap pertemuan, saya selalu memotivasi mereka untuk meningkatkan prestasi belajarnya

7 Saya selalu mampu mengamankan situasi kelas

8 Saya selalu mampu mengendalikan para murid di dalam setiap kegiatan

9 Membuka pikiran para murid adalah hal yang selalu saya fokuskan

10 Saya selalu mencoba memberikan tugas yang mampu meningkatkan daya pikir para murid 11 Saya selalu mampu membuat para murid

bersikap jujur

12 Membentuk suatu kejujuran di dalam kegiatan mengajar adalah prioritas saya

13 Menjalin komunikasi dengan guru lain sangat membantu saya dalam mendidik para murid 14 Saya selalu berbagi informasi dengan guru

lain untuk lebih memahami murid yang saya ajar

15 Saya selalu melaporkan setiap informasi yang menunjang prestasi murid

16 Bekerjasama dengan guru lain sangat membantu saya di dalam aktivitas mengajar 17 Saya selalu berbagi informasi dengan

walikelas tentang informasi para murid

(3)

ajar

19 Menjalin interaksi yang lacar dengan bagian lain adalah hal yang selalu saya lakukan 20 Saya selalu berusaha mempunyai komunikasi

yang baik dengan setiap jabatan yang lain

B. SIKAP (X2)

NO Pertanyaan

Jawaban

STS TS KS S SS

1 Saya selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan bersikap layaknya seorang guru 2 Saya selalu mengikuti peraturan guru yang

berlaku di sekolah

3 Mengikuti perintah atasan adalah pedoman saya di ruang lingkup sekolah

4 Saya bersedia melibatkan diri sepenuhnya di dalam setiap kegiatan di sekolah

5 Saya selalu menomor satukan urusan ataupun tugas yang ada disekolah

6 Saya selalu memfokuskan karir saya hanya di tempat saya berkerja sekarang

7 Loyalitas saya adalah hal yang paling saya junjung tinggi di dalam pekerjaan

8 Saya selalu mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi

9 Saya selalu menerima masukan baik dari siswa maupun guru lain

10 Masukan dari setiap pihak di sekolah adalah saran yang harus saya perbaiki

11 Pendapat siswa selalu saya hormati sebagai acuan membuat mereka mengerti

(4)

C. KINERJA (Y)

NO Pertanyaan

Jawaban

STS TS KS S SS

1 Saya selalu hadir setiap jadwal mengajar saya 2 Saya selalu mementingkan kehadiran saya di

sekolah

3 Dalam setiap kegiatan saya selalu mencapai target kurikulum sekolah

4 Saya selalu memanfaatkan waktu di setiap mengajar demi mencapai target pelajaran saya 5 Mengertinya para murid tentang yang saya

ajarkan adalah tujuan saya

6 Saya selalu mengajarkan para murid sampai mereka memahami yang saya ajarkan 7 Saya selalu adil dalam setiap penilaian 8 Di dalam aktivitas mengajar, saya selalu

objektif kepada murid-murid

9 Kerapian murid dan setiap tugas yang dikumpulkan adalah bagian dari sistem pengajaran saya

10 Saya selalu menekankan para murid untuk mengerjakan segala sesuatu dengan rapi 11 Saya selalu memahami dengan baik pelajaran

yang akan saya ajarkan di setiap pertemuan di dalam kelas

12 Saya selalu meluaskan wawasan saya untuk menunjang kinerja saya di sekolah

13 Sebagai guru saya selalu mampu mengatur keadaan kelas agar tetap aktif dan kreatif 14 Menciptakan keadaan kelas yang teratur adalah

bagian dari prosedur mengajar saya

(5)

Lampiran 2

Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.962 46

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.6333 .71840 30

VAR00002 3.5333 .81931 30

VAR00003 3.9333 .58329 30

VAR00004 4.0667 .58329 30

VAR00005 3.9667 .49013 30

VAR00006 4.0333 .55605 30

VAR00007 3.6667 .95893 30

VAR00008 3.8000 .92476 30

VAR00009 4.0000 .69481 30

VAR00010 4.0333 .61495 30

VAR00011 4.1000 .60743 30

(6)
(7)
(8)

VAR00030 179.7000 282.424 .681 .961

VAR00031 179.6667 282.230 .637 .961

VAR00032 179.7667 281.495 .749 .961

VAR00033 179.6667 279.540 .625 .961

VAR00034 179.7667 282.530 .564 .962

VAR00035 179.7000 280.079 .627 .961

VAR00036 179.7000 278.079 .607 .961

VAR00037 179.7000 282.424 .681 .961

VAR00038 179.6667 282.230 .637 .961

VAR00039 179.7667 281.495 .749 .961

VAR00040 179.7333 282.064 .791 .961

VAR00041 179.7000 281.597 .741 .961

VAR00042 179.7333 281.030 .710 .961

VAR00043 179.7000 278.079 .607 .961

VAR00044 179.6333 277.964 .619 .961

VAR00045 179.7333 276.616 .648 .961

VAR00046 179.7000 277.597 .688 .961

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(9)

Lampiran 3

HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248

Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000

Sikap .072 .163 .069 3.441 .003

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Lampiran 4

(10)

Lampiran 5

Lampiran 6

Uji Normalitas Pendekatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.86906533

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .092

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z .795

Asymp. Sig. (2-tailed) .552

(11)

Lampiran 7

Lampiran 8

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.078 2.455 1.254 .221

Komunikasi -.093 .070 -.564 -1.338 .192

Sikap .119 .104 .481 1.140 .264

(12)

Lampiran 9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248

Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000 .195 4.120

Sikap .072 .163 .069 3.441 .003 .175 3.130

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 689.658 2 344.829 91.901 .000a

Residual 101.309 27 3.752

Total 790.967 29

(13)

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi

Lampiran 13

(14)
(15)
(16)

Lampiran 14

(17)

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta, Jakarta.

Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, 2009. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi),

Rineka Cipta, Jakarta.

Bateman, Thomas S dan Scott A. Snell. 2014. Manajemen Kepemimpinan dan

Kerja Sama dalam Dunia yang Kompetitif. Salemba Empat, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, Art Design, Publishing & Printing, Medan.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM . SPSS

19 (edisi kelima).Universitas Diponegoro, Semarang.

Kerlinger, Fred N. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2003.Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga,

Jakarta.

Kriyanto, Rahmat 2007.Tesis Praktis Riset Komunikasi. Kencana, Jakarta.

Purwanto, Djoko.2013.Komunikasi Bisnis. Edisi 4. Erlangga, Jakarta.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi:

Organizational Behavior, Buku 1, Edisis 12, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ketujuh, Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan r&d, CV. Alfabeta,

Bandung

(20)

Sulle, Erni Tisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen.

Edisi 1. Cetakan 1. Prenada Media, Jakarta.

Tabrani Rusyan dkk. 2000. Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. CV. Dinamika

Karya Cipta, Cianjur.

JURNAL :

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai

Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja.

JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.

Macky, Keith dan Peter Boxall. 2013. The Relationship between ‘High

Performance Work Practices’ and Employee Attitudes.

Neves, Pedro dan Robert Elsenberger. 2013. Management Communication and

Organizational Support: The Contribution of Perceived Employee

Performance.

SKRPSI :

Frestynor. H, Laura. 2009. Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi

Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kepala Sawit (PKS) Kebun

Pabatu, Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sumatera Utara.

Kristianto Wibowo, Bambang. 2013. Pengaruh Komunikasi Internal, Motivasi

Kerja, Dan Loyalitas Terhadap Kinerja Guru Menengah Kejuruan Negeri

Rumpun Bisnis Kota Semarang, Semarang, Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Md. Yudana, IGK. A. Sunu, Librawati. 2013. Analisis Pengaruh Sikap

Profesional, Iklim Kerja Sekolah, Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Di Kecamatan Sukawati, Bali, Skripsi,

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Nababan, Desnien. 2011. Pengaruh Komuikasi Formal Terhadap Kinerja Guru

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Formal Terhadap

Kinerja Guru di SMA Negeri 5 Medan, Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi

(21)

BAB III

METODE PENELTIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif, yaitu menurut

sugiyono (2012:3) yaitu “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis “Pengaruh

Komunikasi dan Sikap Terhadap Kinerja Guru di SMP Panca Budi Medan”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Panca Budi Medan yaitu di jalan

Gatot Subroto km 4,5 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2016

sampai Juli 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah mengenai komunikasi dan sikap

terhadap kinerja guru di SMP Panca Budi Medan.

a. Variabel bebas (X) adalah komunikasi (X1), dan sikap (X2).

b. Variabel terikat (Y) adalah kinerja guru

3.4 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi variabel penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Komunika

si (X1)

(22)

sinyal, maupun perilaku ataupun tindakan dan juga institusi resmi melakukan

Sikap (X2) Pernyatan evaluatif baik yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap

objek, individu, atau peristiwa. Pada SMP Panca Budi Medan sikap merupakan tanggung dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya adalah tugas seorang guru. Memiliki kompetensi akan menunjang kinerjanya yang akan memudahkan mendidik para siswa .Kinerja juga berarti hasil yang dicapai baik kuantitas maupun kualitas di dalam target yang ditetapkan oleh sekolah.

1. Kuantitas kinerja

2. Kualitas kinerja

(23)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala likert menurut Sugiyono (2008:132) ialah skala yang dapat digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan, dan pada umumnya skala likert

digunakan dalam kuisioner. Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk

mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X1 (Komunikasi), variabel X2

(Sikap) dan variabel Y (Kinerja Guru) adalah skala likert. Didalam skala likert

setiap pertanyaan mempunyai bobot nilai masing-masing.Setiap jawaban diberi

bobot nilai :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008:123)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa

orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari dan

menjadikan objek penelitian (Kuncoro, 2003:13). Pada penelitian ini yang

(24)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan

karakteristik populasi. Teknik sampling yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah teknik sampling jenuh, teknik sampling jenuh menurut Sugiyono

(2009:126) menyatakan bahwa “ sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila anggota semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relatif kecil seperti kurang lebih 30 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil ” dan dalam hal

ini sampelnya adalah seluruh guru SMP Panca Budi Medan.

3.7 Jenis Data dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua)

jenis yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang akan dikumpulkan berdasarkan interaksi

langsung antara pengumpul data dan sumber data. Data tersebut diperoleh

dengan melakukan survey, observasi dan eksperimen.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul

data dan dipublikasikan kepada masyarakat yang menggunakan data tersebut.

Sumber data sekunder berasal dari buku, laporan perusahaan, jurnal, internet

(25)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian inni

adalah angket / kuisioner, observasi dan wawancara. Pengertian dari ketiga unsur

tersebut yaitu :

A.Angket/Kuisioner

Angket/kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk menjawabnya.

Adapun pertanyaan-pertanyaan kepada guru smp Panca Budi Medan meliputi

komunikasi dan sikap mereka terhadap kinerjanya.

B.Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan bila penelitian

ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia.

C.Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dilakukan melalui tatap muka dan Tanya

jawab langsung atau tidak langsung antara pengumpul data maupun peneliti

terhadap nara sumber atau sumber data.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:24) uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika

(26)

diukur oleh kuisionernya tersebut. Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

2. Jika r hitung < r tabel pertanyaan tersebut tidak valid.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 guru

di SMP Kartika 1-2 Medan.

(27)
(28)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 3.3 terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai

Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas

0,361 sehingga dapat dinyatakan 46 (Empat puluh enam) butir pernyataan pada

kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang

sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik

0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

VAR00041 181.5667 271.082 .711 .969 Valid

VAR00042 181.6000 270.731 .668 .969 Valid

VAR00043 181.5667 266.599 .636 .969 Valid

VAR00044 181.5000 267.086 .620 .970 Valid

VAR00045 181.6000 264.869 .689 .969 Valid

(29)

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.970 46

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 16.0

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument

kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,974 lebih besar dari 0,80.

3.10 Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan

adalah :

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dll. Dalam program spss digunakan

juga ukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah

normal atau tidak, selain ada beberapa pengujian untuk mengetahui normalitas

data dengan dengan uji kolmogrov-Smirnov dan Shapiro-wilk. Dalam

pembahasan ini hanya hanyak akan dilakukan analisis deskriptif dengan

memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean,

(30)

3.10.2 Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau

lebih variabel independen (X1, X2,...,Xn) dengan variabel dependen (Y).

Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah

masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila niai variabel independen

mengalami kenaikan atau penurunan dan data yang digunakan biasanya berskala

interval atau rasio. Persamaan linier berganda sebagai berikut

Y’ = a + b

1

x

ˡ

+ b

²

x

²

+e

Keterangan :

Y’ = Kinerja Guru

xˡ = Komunikasi

x2 = Sikap

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

e = error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi

yang ada dalam pemodelan regresi linier berganda. Adapun uji asumsi klasik yang

(31)

3.11.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

indipenden saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk Mendeteksi adanya multikolinieritas adalah

adalah nilai tolerance > 0,10 atau VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinieritas.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah adalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang

lain (Ghozali, 2009:125). Jika variance dan residual satu pengamatan

kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai

ukuran (kecil, sedang, dan besar).

3.11.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

varibel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,

2011:147). Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

(32)

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. ada 2 (dua) cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

A. Analisis grafik

Salah satu cara termudah melihat normalitas residual adalah dengan melihat

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi normal, namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk sampel kecil. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhkan akan mengikuti garis

diagonalnya.

B. Analisis statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara

visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab

itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji

statistik sederhana dapat dilakukan denan melihat kurtosis dan skewnness dari

residual.

3.12 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan didasarkan dari

analisis data. Uji hipotesis kadang disebut juga “konfirmasi analisis data”.

Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis

(33)

hipotesis nol adalah benar. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan

yaitu :

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak)

terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

: = artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

: ≠ 0 artinya secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variebel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1) diterima jika < pada α = 5%

2) ditolak jika > pada α = 5%

3.12.2 Uji Signifikans Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh suatu variabel

independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah:

: = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

: ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(34)

ditolak jika > pada α = 5%

3.12.3 Uji Determinasi ( )

Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika koefisien

determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menujukkan semakin baik

kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < <1. Sebaliknya

semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel yang diteliti terhadap

(35)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SMP Panca Budi Medan

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perguruan Panca Budi Medan

Perguruan Panca Budi berdiri sejak tahun 1961, dan awalnya hanya ada

satu jenjang yang dikelola Perguruan Panca Budi yaitu Sekolah Menengah Atas

(SPMA/SPP). Berdirinya Perguruan Panca Budi dilator belakangi oleh kebutuhan

murid-murid Ketua Yayasan Bapak Prof. DR. H.Khaidirun Yahya yang secara

rutin melaksanakan kegiatan keagamaan (Melaksanakan Zikirullah) di Kampus

Panca Budi. Sehingga timbul keinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya di

Perguruan Panca Budi. Sejak awal tahun 1961 sampai tahun 1997, Perguruan

Panca Budi berkembang secara alami dan bersifat sosial, karena fokus Yayasan

pada waktu itu adalah membina kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada tahun 1997

berdasarkan ketua umum Yayasan supaya Lembaga Pendidikan dikelola dengan

professional. Maka intruksi itu dilaksanakan dengan baik oleh pengurus Yayasan

ditandai dengan terbentuknya dua unit Perguruan yang baru yaitu SMK Teknologi

dan Industri dan SMK Bisnis dan Manajemen.

4.1.2 Fasilitas-fasilitas Perguruan Panca Budi Medan

Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan

ektrakurikuler, Perguruan Panca Budi memiliki fasilitas-fasilitas sbb :

1. Gedung belajar yang permanen berlantai IV (69 ruang belajar)

2. Lab Komputer

(36)

4. Perpustakaan

5. Bengkel Otomotip

6. Bengkel Elektronika

7. Mesjid

8. Mushola

9. Kantin It.ll

10. Lapangan bola kaki

11. Lapangan bola volley

12. Lapangan bola basket

4.1.3 Visi & Misi Perguruan Panca Budi Medan Visi Sekolah

Mewujudkan pendidikan berkarakter, beriman, peduli lingkungan dan

berdaya saing dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Misi Sekolah

1. Meningkatkan pengabdian terhadap tuhan yang maha esa,dengan sentuhan

islami dalam kehidupan sehari-hari, menjaga persaudaraan,toleransi dan

kerukunan antar umat beragama.

2. Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan dan berkualitas, kreatif, inovatif,

bertanggung jawab serta menguasai bahasa internasional.

3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mempelajari ilmu

pengetahuan dan teknologi.

4. Mewujudkan berwawasan lingkungan hidup dan berkarakter sebagai

(37)

4.1.4 Struktur Organisasi Perguruan SMP Panca Budi Medan

4.2 Hasil Pe

Sumber: Data Diolah

Gambar 4.1

Struktur SMP Panca Budi Medan DEPDIKNAS

KOTA MEDAN

KEPALA SEKOLAH KOMITE

SEKOLAH

INSPEKTORAT

WKS I KURIKULUM

WKS III KESISWAAN

ASS. WKS I ASS. WKS II

WKS II ADMINISTRASI

BP / BK

WALI KELAS

GURU

(38)

4.1.5 Job Spesifikasi Perguruan SMP Panca Budi Medan

A. Kepala sekolah :

Kepala sekolah mempunyai tugas inti di dalam struktur organisasi, karena

dalam hal ini kepala sekolah mempunyai beberapa tugas penting yang bertujuan

sebagai memimpin segala kegiatan sekolah dan sebagai pembentuk segala

kegiatan yang ada di sekolah.

1. Planning

2. Organizing

3. Actuating

4. Controlling

B.Wks I (kurikulum):

Wks I mempunyai tugas sebagai penentu kurikulum atau sebagai pengatur

kurikulum yang digunakan sekolah setiap tahunnya yang mengkin saja

berubah-ubah mengikuti aturan pemerintah, Wks I tugasnya lebih mengatur kepada

kurikulum yang dibutuhkan sekolah walaupun ada tugas kecil lainnya.

1. Kalender pendidikan

2. Prota dan prosem

3. Penilaian

4. Laporan pendidikan

5. Program perbankan dan pengayaan

6. Supervise

7. Analisis materi pelajaran

(39)

C.Wks II (administrasi):

Wks II mempunyai tugas yang lebih mengarah sebagai pengontrol sdm

yang ada di sekolah baik para guru maupun bagiasn staff-staff lain, selain itu

tugas Wks II juga sebagai pengatur lingkup keuangan seperti uang buku lks dan

seragam pendukung seperti dasi, topi, dan lainnya. Karena untuk uang sekolah

dan administrasi yang lainnya Panca Budi sudah menggunakan sistem

penggabungan dari setiap tingkatan menggunakan sistem transfer bank.

1. Kepegawaian

2. Sarana dan prasarana

3. Pustaka

4. Keuangan

5. Pendayagunaan

6. Inventaris

7. Persuratan

8. Pemeliharaan

D.Wks III (kesiswaan):

Wks III mempunyai tugas di dalam mengatur segala aktivitas kesiswaan

baik di dalam pemerimaan, pengontrol, dan juga pemeliharaan siswa. Wks III juga

sebagai penggerak dari kegiatan oraganisasi siswa seperti OSIS.

1. Penerimaan siswa baru

2. Bp/bk

3. OSIS

(40)

5. Mos dan uks

6. Buku induk dan klaper

7. Hubungan keluarga / humas

8. Ekstrakulikuler

9. Ska

E. Wali kelas:

Wali kelas mempunyai tugas kesiswaan seperti Wks III, hanya saja

lingkup yang dikontrol wali kelas hanyalah sebatas perkelas saja, sedangkan Wks

III seluruh siswa.

1. Pengelolaan kelas

2. Prestasi siswa

3. Kasus siswa

4. Laporan

F. Guru bidang studi:

Guru bidang studi mempunyai tugas sebagai pengajar siswa di sekolah dan

juga sebagai jaringan ke bagian lain sebagai pemberi atau penerima masukan.

1. Administrasi KBM

2. Belajar mengajar

3. Evaluasi belajar siswa

4. Analisis mata pelajaran

4.1.6 Tujuan Perguruan SMP Panca Budi Medan

1. Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru dan melakukan

(41)

2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan sesuai dengan

tuntutan teknologi dan program pendidikan untuk mendukung kbm dan

hasil belajar siswa.

3. Menjalin kerjasama ( networking) dengan stake holder dan dunia

usaha/industri dalam rangka pengembangan pendidikan yang

berkarakter,berbudaya,berbangsa dan mengikuti perkembangan iptek

berlandaskan imtaq.

4. Melaksanakan pbm yang mengarah pada program pembelajaran berbasis

kompetensi.

5. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang unggul berdasarkan potensi,

minat dan bakat siswa.

6. Mencipatak siswa unggul dari seluruh informasi pembelajaran sesuai

dengan kompetensinya.

7. Menciptakan sekolah yang asrih,nyaman, bersih dan indah.

8. Menciptakan siswa yang berkarakter berwawasan lingkungan hidup.

4.2 Metode Analisis Data

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan,

penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang

diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari

responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang

(42)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 46 (empat puluh enam) butir

pertanyaan yakni 20 (dua puluh) butir pertanyaan untuk variabel komunikasi (X1),

12 (dua belas) butir pertanyaan untuk variabel sikap (X2) dan 14 (empat belas)

butir pertanyaan untuk variabel kinerja guru (Y).

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kepada 30 orang responden orang responden Guru SMP Panca Budi Medan

Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis

kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis

kelamin adalah 11 (sebelas) orang responden (36,7%) berjenis kelamin laki-laki

dan 19 (sembilan belas) orang responden (63,3%) berjenis kelamin perempuan.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru perempuan lebih dominan dibandingkan

JENIS KELAMIN

JUMLAH

RESPONDEN PERSENTASE

LAKI LAKI 11 36.7

PEREMPUAN 19 63,3

(43)

dengan guru laki-laki dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar,

agar guru laki-laki dan guru perempuan dapat saling melengkapi dalam

menyelesaikan pekerjaan. Guru laki-laki cenderung mampu menghadapi beban

kerja yang lebih besar dibandingkan dengan guru perempuan, sedangkan guru

perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

dibandingkan dengan guru laki, oleh karena itu perbedaan jumlah guru

laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar membuat Guru SMP Panca Budi

Medan dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam menyelesaikan

pekerjaan.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Usia

USIA RESPONDEN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE (%)

25 4 13,3

25 – 35 13 43,3

36 - 45 11 36,7

46 2 6,7

JUMLAH 30 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

mayoritas guru berumur 25 – 35 sebasar (43,3%) 13 (tiga belas) orang, hal ini

menunjukkan bahwa usia rata-rata Guru SMP Panca Budi Medan adalah usia yang

produktif bagi seorang guru dimana kinerja pegawai dapat dikembangkan dan

(44)

4.2.1.3Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, dan Kinerja Guru Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %

SLTA-SMA/ sederajat 0 0

Diploma 3 10

Sarjana (S1) 25 83,3

Pasca Sarjana (S2) 2 6,7

JUMLAH 30 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan adalah 3 (tiga) orang responden (10%) berpendidikan

Diploma, 25 (dua puluh lima) orang responden (83,3%) berpendidikan Sarjana

(S1) dan 2 (dua)orang responden (6,7%) berpendidiakan pasca sarjana (S2).

4.2.1.4Analisis Deskriptif Responden Komunikasi, Sikap, Kinerja Guru Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1 – 5 10 33,3

6 – 10 13 43,3

11 – 15 5 16,7

> 15 2 6,7

Jumlah 30 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama

bekerja nya adalah 10 (sepuluh) orang responden (33,3%) telah bekerja selama 1 -

5 tahun, 13 (tiga belas) orang responden (43,3%) telah bekerja 6 – 10 tahun, 5

(lima) orang responden (16,7%) yang bekerja 11 – 15 tahun, dan 2 (dua) orang

(45)

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang

mempengaruhi kinerja guru Guru SMP Panca Budi Medan adalah sebagai berikut

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komunikasi Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu menyampaikan informasi yang akurat

kepada murid saya”, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat setuju,

66,7% responden menyatakan setuju, 20% responden menyatakan kurang

No. Item

(46)

setuju dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, ”Saya akan selalu mampu membuat murid saya

mengerti yang saya sampaikan”, sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat

setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7% responden menjawab

kurang setuju dan 16,7% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menytakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalau menyampaikan aturan-aturan yang

mampu menertibkan mereka”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada perenyataan keempat, “Saya memberikan pengarahan kepada murid

sebelm mengajar”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%

responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Meningkatkan kemauan belajar murid adalah hal

yang tidak pernah saya lewatkan”, sebanyak 10% responden menyatakan

(47)

menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Dalam setiap pertemuan, saya selalu memotivasi

mereka untuk menigkatkan prestasi belajarnya”, sebanyak 16,7% responden

menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, 13,3%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyaatan ketujuh, “Saya selalu mampu mengamankan situasi kelas”,

sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 50% responden

menyatakan setuju, 16,7% responden menyatakan kurang setuju dan 16,7%

responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu mampu mengendalikan para murid

di dalam setiap kegiatan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,

53,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang

setuju dan 13,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyatan kesembilan, ”Membuka pikiran para murid adalah hal yangg

selalu saya fokuskan”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,

(48)

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10.Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu mencoba memberikan tugas yang

mampu meningkatkan daya pikir para murid”, sebanyak 20% responden

menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

11.Pada pernyataan kesebelas, ”Saya selalu mampu membuat para murid

bersikap jujur”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

12.Pada pernyataan keduabelas, ”Membentuk suatu kejujuran di dalam kegiatan

mengajar adalah prioritas saya”, sebanyak 30% responden menyatakan sangat

setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

13.Pada pernyataan ketigabelas, “Menjalin komunikasi dengan guru lain sangat

membantu saya dalam mendidik para murid”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3%

(49)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

14.Pada pernyataan keempatbelas, “Saya selalu berbagi informasi dengan guru

lain untuk lebih memahami murid yang saya ajar”, sebanyak 23,3%

responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju,

16,7% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

15.Pada pernyataan kelimabelas, “Saya selalu melaporkan setiap informasi yang

menunjang prestasi murid”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 60% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

16.Pada pernyatan keenambelas, “Bekerjasama dengan guru lain sangat

membantu saya di dalam aktivitas mengajar”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 10%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

17.Pada pernyataan ketujuhbelas, “Saya selalu berbagi informasi dengan

walikelas tentang informasi para murid”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 10%

(50)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

18.Pada pernyataan kedelapanbelas, “Saya selalu mencari informasi kebagian

pengawas ataupun walikelas murid yang saya ajar”, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 6,7%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

19.Pada pernyataan kesembilanbelas, “Menjalin interaksi yang lancar dengan

bagian lain adalah hal yang selalu saya lakukan”, sebanyak 13,3% responden

menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, 6,7%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

20.Pada pernyataan keduapuluh, “Saya selalu berusaha mempunyai komunikasi

yang baik dengan setiap jabatan yang baik”, sebanyak 6,7% responden

menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 10%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(51)

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama, ”Saya selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi,

dan bersikap layaknya seorang guru”, sebanyak 6,7% responden menyatakan

sangat setuju, 86,7% responden menyatakan setuju, 6,7% responden

menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu mengikuti peraturan guru yang berlaku

di sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3%

responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

No. Item

(52)

3. Pada pernyataan ketiga, “Mengikuti perintah atasan adalah pedoman saya di

ruang lingkup sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju,

80% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya bersedia melibatkan diri sepenuhnya di

dalam setiap kegiatan di sekolah”, sebanyak 23,3% responden menyatakan

sangat setuju, 40% responden menyatakan setuju, 20% responden menjawab

kurang setuju dan 16,7% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu menomor satukan urusan ataupun tugas

yang ada di sekolah”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,

46,7% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang

setuju dan 23,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu memfokuskan karir saya hanya di

tempat saya bekerja sekarang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan

sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden

menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

(53)

7. Pada pernyataan ketujuh, “Loyalitas saya adalah hal yang paling saya junjung

tinggi di dalam pekerjaan”, sebanyak 30% responden menyatakan sangat

setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu mengusahakan tercapainya

kepentingan organisasi”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat

setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu menerima masukan baik dari siswa

maupun guru lain”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,

66,7% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Masukan dari setiap pihak di sekolah adalah

saran yang harus saya perbaiki”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat

setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan kesebelas, “Pendapat siswa selalu saya hormati sebagai

acuan membuat mereka mengerti”, sebanyak 13,3% responden menyatakan

(54)

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

12. Pada pernyataan keduabelas, “Saya selalu merespon dengan positif pendapat

siswa baik di dalam maupun di luar kelas”, sebanyak 6,7% responden

menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, 10%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Guru Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Guru

Sumber: Hasil Penelitian(2016) No.

Item

(55)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu hadir setiap jadwal mengajar saya”,

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden

menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu mementingkan kehadiran saya di

sekolah”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%

responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Dalam setiap kegiatan saya selalu mencapai target

kurikulum sekolah”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju,

70% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menjawab kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya selalu memanfaatkan waktu di setiap

mengajar demi mencapai target pelajaran saya”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 20%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Mengertinya para murid tentang yang saya ajarkan

(56)

853,3% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu mengajarkan para murid samapi

mereka memahami yang saya ajarkan”, sebanyak 13,3% responden

menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, 6,7%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu adil dalam setiap penilaian”, sebanyak

6,7% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan

setuju, 10% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Di dalam aktivitas mengajar, saya selalu

objektif kepada murid-murid”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat

setuju, 86,7% responden menyatakan setuju, 6,7% responden menjawab

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Kerapian murid dan setiap tugas yang

dikumpulkan adalah bagian dari sistem pengajaran saya”, sebanyak 10%

responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju,

(57)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “sebanyak 10% responden menyatakan sangat

setuju, 80% responden menyatakan setuju, 10% responden menjawab kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya selalu memahami dengan baik pelajaran

yang akan saya ajarkan di setiap pertemuan di dalam kelas”, sebanyak 23,3%

responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju,

20% responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

12. Pada pernyataan keduabelas, “Saya selalu meluaskan wawasan saya untuk

menunjang kinerja saya di sekolah”, sebanyak 26,7% responden menyatakan

sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, 16,7% responden

menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

13. Pada pernyataan ketigasbelas, “sebagai guru saya selalu mampu mengatur

keadaan kelas agar tetap aktif dan kreatif”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, 23,3%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(58)

14. Pada pernyataan keempatbelas, “Menciptakan keadaan kelas yang teratur

adalah bagian dari prosedur mengajar saya” sebanyak 20% responden

menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 16,7%

responden menjawab kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plotyang membandingkan antara dua absorvasi

(59)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

(60)

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

(61)

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.86906533

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .092

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z .795

Asymp. Sig. (2-tailed) .552

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.522

dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya

gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance

value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan

multikolinearitas

(62)

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248

Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000 .195 4.120

Sikap .072 .163 .069 3.441 .003 .175 3.130

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih

besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih

kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan

tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas

(63)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.4

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan

metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai

untuk memprediksi kinerja guru berdasarkan masukan variabel komunikasi dan

sikap.

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

(64)

Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.078 2.455 1.254 .221

Komunikasi -.093 .070 -.564 -1.338 .192

Sikap .119 .104 .481 1.140 .264

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (Komunikasi dan Sikap)

yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute

Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas komunikasi (0.192) dan sikap (0.264)

diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak

mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (komunikasi dan sikap) terhadap variabel terikat (kinerja

guru). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis

dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

(65)

X1 = Komunikasi

X2 = Sikap

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi

linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248

Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000

Sikap .072 .163 .069 3.441 .003

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel komunikasi sebesar 0,609 nilai

b2 dan variabel sikap sebesar 0,072 dan nilai konstanta (a) adalah 5,430 maka

diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

(66)

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha

ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan

output terilhat Uji-F pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 689.658 2 344.829 91.901 .000a

Residual 101.309 27 3.752

Total 790.967 29

a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.12 mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 91,901 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05) adalah 3,35. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu hitung >

F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh

variabel bebas (komunikasi dan sikap) secara serempak adalah signifikan terhadap

(67)

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah komunikasi dan sikap

secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja

guru Guru SMP Panca Budi Medan.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.530 3.840 1.180 .248

Komunikasi .609 .109 .872 5.593 .000

Sikap .072 .163 .069 3.441 .003

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. Konstanta (a) = 4,530 ini menunjukkan bahwa jika variabel komunikasi dan

keteribatan kerja dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja guru Guru SMP

Panca Budi Medan akan meningkat sebesar 4,530.

2. Variabel komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

guru Guru SMP Panca Budi Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000)

lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (5,593) lebih besar dibandingkan t-tabel

(2,05183) artinya jika variabel komunikasi ditingkatkan maka kinerja guru Guru

SMP Panca Budi Medan akan meningkat sebesar 0,609.

(68)

kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,441) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,05183)

artinya jika variabel sikap ditingkatkan maka kinerja guru Guru SMP Panca Budi

Medan akan meningkat sebesar 0,072.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (komunikasi dan sikap) terhadap variabel terikat (kinerja

guru). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .834a .772 .762 1.93705

a. Predictors: (Constant), Sikap, Komunikasi Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.834 sama dengan 83,4 % berarti hubungan antara variabel

komunikasi dan sikap terhadap variabel kinerja guru SMP Panca Budi Medan

sebesar 83,4 % artinya hubungannya sangat erat.

2. Nilai Adjusted R Square 0.762 berarti 76,2% kinerja guru SMP Panca Budi

Medan dapat di jelaskan oleh variabel komunikasi dan sikap. Sedangkan

sisanya 23,8 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam

penelitian ini seperti kompensasi, pengembangan karir dan sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

Gambar

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan 3D Studio Max 6, aplikasi ini menggabungkan elemen-elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara dan animasi ke dalam suatu bentuk film yang diharapkan dapat

Dari waktu yang disediakan oleh Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Polres Gianyar selama 2 jam ( 09.00 s/d 11.00 Wita ), ada penyedia yang meminta penjelasan terhadap

Pada penulisan ilmiah ini membahas pembuatan aplikasi untuk penyewaan rental studio band Adhitya Studio Music ke dalam perangkat komputer untuk diolah sehingga menjadi suatu

Dengan adanya website ini diharapkan para pengguna jasa EO mudah memahami dan interaktif dalam memperkenalkan dan mempromosikan sebuah Event Organizer serta dibuat untuk

Pada hari ini, Sabtu tanggal Dua puluh enam bulan Desember tahun Dua ribu lima belas, dimulai pukul 10.30 Wita bertempat di Ruang Sarpras Polres Bangli,

Pada koperasi Kesejahteraan Majelis Talim masih menggunakan cara manual maka penulis ingin mencoba dengan cara komputerisasi sehingga aplikasi ini diharapkan dapat membantu

Jns Tinggi Berat Tekanan Denyut Frek Tjm Buta Seru Tjm Sta- Imuni- Sulit Kes Kese-. No Nama Klm Bdn Bdn darah nadi

PESERTA UJIAN WAJIB MAMAKAI PAKAIAN PUTIH - HITAM DAN MEMAKAI JAS ALMAMATER 2.. BAGI MAHASISWA PUTERI BAWAHAN HARUS MENGGUNAKAN ROK