• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN Azolla sp. PADA SISTEM RESIRKULASI YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN Azolla sp. PADA SISTEM RESIRKULASI YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE UTILIZATION OF Azolla sp. ON DIFFERENT RECIRCULATION SYSTEMS IN THE CULTURE OF AFRICAN CATHFISH

(Clarias gariepinus)

BY

MUHAMAD RASYID

African catfish is one of freshwater fish that have been cultured commercially in Indonesia, but is still hampered by poor water quality. Azolla sp. and recirculation system were techniques that were tested to improve water quality. The aims of this study were to determine the effect of the Azolla sp. on different recirculation systems on water quality, SR, and the growth of African catfish. The design used the combination of treatments between Azolla sp. (with Azolla sp. and without Azolla sp.) and recirculation system (with water exchange and without water exchange). Combination of the treatments are: A. recirculation system without water exchange and with Azolla sp., B. recirculation system with water exchange and with Azolla sp., C. recirculation system without water exchange and without Azolla sp. , D. recirculation system with water exchange and without Azolla sp., every treatments was replicated three times. Parameters were observed during the study included water quality (temperature, DO, pH, and NH3), SR and daily growth rate. The results showed that the use of Azolla sp. on different recirculation systems can be decreasing and neutralizing pH, increasing SR and increasing daily growth rate. Based on the observation, treatment B (recirculation system with water exchange and with Azolla sp.) was the best treatment with 97,8% of SR and a daily growth rate of 0,20 grams / day.

(2)

ABSTRAK

PEMANFAATAN Azolla sp. PADA SISTEM RESIRKULASI YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE DUMBO

(Clarias gariepinus)

OLEH

MUHAMAD RASYID

Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial dan berkembang pesat di Indonesia, namun masih terkendala oleh buruknya kualitas air. Azolla sp. dan sistem resirkulasi merupakan salah satu teknik yang dicoba diterapkan untuk memperbaiki kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Azolla sp. pada sistem resirkulasi yang berbeda terhadap kualitas air, SR, dan pertumbuhan benih ikan lele dumbo. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu dengan mengkombinasikan antara perlakuan Azolla sp. (dengan Azolla sp. dan tanpa Azolla sp.) dengan perlakuan sistem resirkulasi (dengan ganti air dan tanpa ganti air). Kombinasi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : A. sistem resirkulasi tanpa ganti air dengan Azolla sp., B. sistem resirkulasi dengan ganti air dengan Azolla sp., C. sistem resirkulasi tanpa ganti air dan tanpa Azolla sp., D. sistem resirkulasi dengan ganti air dan tanpa Azolla sp. setiap perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati selama penelitian meliputi kualitas air (suhu, DO, pH, dan NH3), SR, danlaju pertumbuhan harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan Azolla sp. dengan sistem resirkulasi yang berbeda mampu menurunkan dan menetralkan pH di perairan, serta meningkatkan SR dan laju pertumbuhan harian. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian perlakuan terbaik yaitu perlakuan B (sistem resirkulasi dengan ganti air dan dengan Azolla sp.) dengan SR 97,8% dan laju pertumbuhan harian sebesar 0,20 gram/hari.

(3)

PEMANFAATAN

Azolla

sp. PADA SISTEM RESIRKULASI

YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN

LELE DUMBO

(Clarias gariepinus)

(Skripsi)

Oleh

MUHAMAD RASYID

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

iv DAFTAR GAMBAR

(5)

v Gambar 9. Rata-rata pH harian pagi dan sore hari, Perlakuan A yaitu sistem

resirkulasi tanpa ganti air dengan Azolla sp., B yaitu sistem resirkulasi dengan ganti air dengan Azolla sp., C yaitu sistem resirkulasi tanpa ganti air dan tanpa Azolla sp., D yaitu sistem resirkulasi dengan ganti air dan tanpa Azolla sp. ...34 Gambar 10. Rata-rata Konsentrasi Amoniak (NH3). Perlakuan A yaitu sistem

(6)

“…Allah pasti akan mengangkat derajat orang yang beriman dan

berpengetahuan di antara kamu beberapa tingkat lebih tinggi….”.

(QS. Al-Mujadilah:11)

“Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah,

niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu ”.

(QS. Muhammad:7)

“jalan kebenara indah terbentang di depan matamu para pejuang…

Tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi ada ujian yang datang

melanda ada perangkap menunggu mangsa…

Berharap senang dalam berjuang bagai merindu rembulan di tengah

siang..

Jalan yang tak seindah sentuhan mata pangkalnya jauh ujungnya

belum tiba”

(Lagu Inspirasi: Saujana “Suci Sekeping Hati”)

“ibarat hujan adalah kebahagiaan dan panas adalah ujian, maka kita

butuh keduanya untuk melihat indahnya pelangi kehidupan kita”

(7)

Bismillahirrahmanirrahim

“yaa ayyuhalladziina aamanuu intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit

aqdaamakum”

Teriring rasa syukur dan cinta kepada Robb Semeta Alam

Allah ‘azza wa jalla serta shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada baginda Nabi Muhammad SAW. atas perjuangan-perjuangannya

kupersembahkan karya ini untuk ;

Abi wa Ummi tercinta,

“Atas segala pengorbanan pedih dan luka, tetesan air mata, do’a dan kasih

sayang yang tiada pernah terhenti, sesungguhya kebahagiaan terbesar dalam

diriku adalah ketika melihat kalian bahagia”

Juga untuk

(8)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PEMANFAATAN Azolla sp. PADA SISTEM RESIRKULASI YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus).

Nama : Muhamad Rasyid NPM : 0614111048 Jurusan/Program Studi : BudidayaPerairan Fakultas : Pertanian

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Esti Harpeni, S.T., MAppSc. NIP: 19791118 200212 2 001

Dosen Pembimbing II

Berta Putri, S.Si.,M.Si. NIP: 19810914 200812 2 001

KetuaJurusan/Program studi,

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Raman Utara Lampung Timur pada

tanggal 18 Maret 1988, anak tujuh dari tujuh bersaudara dari

pasangan Sis Mulyono dan Ibu Siti Kusminah. Pendidikan

pertama di SD Negeri 3 Desa Raman Aji, Kec. Raman Utara

Lampung Timur dari tahun 1994-2000. Penulis melanjutkan ke MTs Negeri

Raman Utara Lampung Timur dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan

ke Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Kota Metro dan lulus pada tahun 2006.

Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana yaitu pada bulan

Juli 2006 diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB).

Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif di berbagai organisasi

kampus. Pada tahun 2007/2008 penulis menjadi Ketua Bidang Kerohanian di

Himpunan Mahasiswa Perikanan Unila (HIMAPERILA). Pada tahun 2008/2009

penulis menjadi pengurus UKMF Forum Studi Islam (FOSI) Fakultas Pertanian

yaitu sebagai Sekertaris Umum, selanjutnya pada tahun 2009/2010 penulis

menjadi Ketua Bidang Khusus Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) UKMU

BIROHMAH Unila. Pada tahun 2010\2011 penulis menjadi anggota Dewan

(10)

Komisi I. Selain itu penulis juga aktif dibeberapa organisasi luar kampus, yaitu

Ikatan Mahasiswa Lampung Timur (IKAM LAMTIM) dan Forum Persaudaraan

Mahasiswa Muslim Kampung Baru (FPM2KB).

Penulis mengikuti Praktik Umum di Balai Pengembnagan Produksi

Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Singaparna Tasikmalaya dengan judul

“Pembenihan Ikan Gurame (Osphronemus gourame) Di Balai Pengembangan

Produksi Budidaya Air Tawar(BPPBAT) Tasikmalaya-Jawa Barat” pada tahun

2010. Pada tahun 2011 untuk mendapatkan gelar Sarjana Perikanan (S,Pi.) penulis

menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Azolla sp. pada Sistem

Resirkulasi yang Berbeda dalam Pemeliharaan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias

gariepinus)”. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Hias Natar Lampung

(11)

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa mencurahkan nikmat dan

rahmat-Nya dan shalawat salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Wab Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan

Universitas Lampung

3. Bapak Ir. Suparmono, M.T.A. Pembimbing Akademik (PA) serta sebagai

Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat

kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Lampung dan

dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Esti Harpeni, S.T., MAppSc. Selaku Pembimbing Utama yang telah

membimbing, dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan yang kemudian menjadi motivasi bagi penulis untuk terus

bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak

memberikan nasehat dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

(12)

6. Seluruh Dosen dan Karyawan (Mas Bambang) Jurusan Budidaya Perairan

Unila, atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

7. Keluarga Besar balai Benih Ikan Hias Natar, terima kasih atas bantuan dan

dukungan yang diberikanselama penelitian.

8. Abi wa Ummi tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang dan pengorbanan

yang sudah diberikan. Tiada pengorbanan setulus pengorbanan abi dan ummi

di dunia ini tak pernah kalian harapkan satu balasan pun dari ribuan

pengornana yang telah terukir dalam diriku. Semoga Allah S.W.T.

memudahkan jalan abi wa ummi untuk menuju Syurga yang sudah

dicita-citakan. Aamiin ya robbal’alamiin..

9. Seluruh keluarga besarku kakak-kakaku dan adik-adikku tak terkecuali,

berribu terima kasih kuucapkan atas do’a, dukungan moral dan nasihat, serta

pengorbanan yang sangat luar biasa. Pengorbanan yang tak akan sanggup

untuk ku balas. Semoga Allah S.W.T. akan membalasnya dengan yang lebih

baik serta menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah

warohmah.

10.Kepada “guru spiritual dan kepada teman-teman pekanan” yang senantiasa

membimbing dan mengingatkanku untuk senantiasa istiqomah dalam beramar

ma’ruf nahi munkar. Semoga pertemuan kita tidak terputus oleh usia, namun

akan berhujung di Syurga yang hakiki.

11.Sahabat-sahabat terbaikku semuanya special to Jo_jo, Mo_mo, dan Agung

Kurniawan, semoga Rahmat Allah akan senantiasa menyatukan hati kita

walaupun mungkin kita akan terpisah oleh jarak. Kebersamaan kita akan

(13)

12.Rekan-rekan mahsiswa Budidaya Perairan untuk semua angkata wabil khusus

angkatan 2006, saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan teman-teman

semua, semoga kita akan sukses bersama. Aamiin..

13.Kepada teman-teman seperjuangan di jalan dakwah khususnya di FOSI FP

dan BIROHMAH Unila serta rekan-rekan Aktivis Dakwah Kampus lainnya,

tetap semangat dan terus bekerja. Semoga Allah akan menggantikan kita

dengan generasi-generasi Qur’ani yang lebih baik.

14.Rekan-rekan yang ada di “gedung putih” semoga kita tetap menebar manfaat

dengan berolahraga. Dan tetap “bugar sepanjang usia”.

15.Teman-teman yang ada di IKAM LAMTIM, FPM2KB, dan DPMU KBM

UNILA 2010/2011 saya ucapkan terima kasih atas pengalaman-pengalaman

yang sudah di bagi, semoga apa yang sudah kita lakukan akan memberikan

perubahan yang lebih baik.

16.Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu saya ucapkan terima

kasih sebanyak-banyaknya.

Teriring harapan dan do’a semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik

kepada penulis dan semoga hasil penelitian yang jauh dari sempurna ini

bermanfaat bagi banyak pihak. Aamiin.

Bandar Lampung,16 Mei 2012

Penulis

(14)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

dumbo berkembang pesat karena ikan lele dumbo dapat dibudidayakan di lahan

dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif

mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah, dan modal usaha

yang dibutuhkan relatif rendah (Kordi, 2009).

Namun dalam pelaksanaan budidaya ikan lele dumbo, masih terdapat

kendala. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele

dumbo adalah buruknya kualitas air yang digunakan sebagai media budidaya,

terutama jika budidaya ikan tanpa pergantian air. Faktor yang menyebabkan hal

tersebut terjadi yaitu penumpukan feses ikan dan sisa-sisa pakan yang tidak

termakan oleh ikan. Sisa pakan dan feses ikan bila dibiarkan tertumpuk begitu saja

akan berubah menjadi amoniak (NH3). Amoniak bersifat toksik dalam perairan

dan berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar kualitas air tetap terjaga yaitu

dilakukan pergantian air sebelum air keruh. Penggantian air dapat dilakukan

melalui pipa saluran pembuangan, secara bersamaan kolam dialiri air pengganti.

Tujuan penggantian air kolam adalah untuk menjaga pH air kolam agar tetap

(15)

2 yang sering menutupi permukaan kolam. Penyiponan sisa-sisa pakan juga dapat

dilakukan untuk menjaga kondisi kualitas air agar tetap baik (Prihatman, 2000).

Selain pergantian air dan penyiponan, cara yang dapat dilakukan agar

kualitas air tetap baik adalah menggunakan agen biologis (bioremediasi). Salah

satu agen biologis yang dapat digunakan untuk meremediasi perairan yaitu

tanaman Azolla sp. Azolla sp. memiliki kemampuan untuk menstabilkan pH dan

suhu perairan (Setyani, 1999). Suhu dan pH yang stabil dapat mengontrol

kandungan NH3 (amoniak) dalam perairan, sehingga kualitas air akan tetap terjaga

(Kordi, 2009).

Sistem resirkulasi tertutup juga merupakan salah satu teknik yang dapat

diterapkan untuk memperbaiki kualitas air. Sistem resirkulasi tertutup pada

prinsipnya adalah menggunakan kembali (re-use) air untuk budidaya, sehingga

dapat mengurangi penggunaan air dari luar sistem (Setyawan et al., 2004). Dalam

pelaksanaannya, air yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu, demikian pula

bila ada tambahan air baru dari luar. Air yang telah digunakan di bak-bak

pemeliharaan diresirkulasikan kembali ke masing-masing bak tandon. Bak tandon

ini berfungsi sebagai wadah air yang akan disirkulasi menuju bak-bak

pemeliharaan ikan lele dumbo.

Sistem resirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan, antara lain hemat

air, ramah lingkungan, aman dari pencemaran yang terjadi di lingkungan perairan

luar,rendahnya kemungkinan terjadinya kontaminasi suatu penyakit dari

lingkungan luar, serta beberapa parameter kualitas air cenderung stabil

(16)

3 akumulasi bahan organik yang berasal dari sisa pakan, feses, dan organisme yang

mati (Rachmatun, 2001).

B. Tujuan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Azolla sp. pada

sistem resirkulasi yang berbeda terhadap kualitas air, SR, dan pertumbuhan benih

ikan lele dumbo.

C. Manfaat

Penelitian diharapkan mampu memberikan informasi bagi mahasiswa dan

para pembudidaya ikan lele dumbo mengenai pemanfaatan Azolla sp pada

berbagai sistem resirkulasi untuk memperbaiki kualitas air dalam budidaya ikan

lele dumbo sehingga mampu meningkatkan produksi budidaya ikan lele dumbo.

D. Kerangka Pemikiran

Kebutuhan konsumsi ikan lele dumbo oleh masyarakat cenderung

mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi karena kesadaran masyarakat

terhadap kebutuhan protein yang harus terpenuhi. Selain kandungan protein yang

tinggi, harga ikan lele dumbo relatif murah dan dapat dijangkau oleh semua

lapisan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan ikan lele dumbo menjadi alternatif

untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

Peningkatan kebutuhan tersebut harus diimbangi dengan stok ikan lele

dumbo yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu cara yang dapat

dilakukan yaitu dengan melakukan budidaya ikan lele dumbo dengan sistem yang

(17)

4 masyarakat. Budidaya perairan yang baik membutuhkan sistem dan

langkah-langkah yang baik pula agar kendala-kendala dalam budidaya dapat diminimalisir,

sehingga panen yang dihasilkan sesuai dengan target dan kegagalan dalam

budidaya dapat dihindari.

Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele dumbo

adalah buruknya kualitas air yang digunakan sebagai media budidaya, terutama

jika budidaya ikan lele dumbo dilakukan tanpa pergantian air. Faktor yang

menyebabkan hal tersebut terjadi yaitu penumpukan feses ikan lele dumbo dan

sisa-sisa pakan yang tidak termakan. Sisa pakan dan feses ikan lele dumbo jika

dibiarkan bertumpuk akan berubah menjadi NH3 (amoniak). Amoniak bersifat

toksik dalam perairan dan berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan (Sutimin,

2010).

Cara yang digunakan untuk mengatasi masalh tersebut salah satunya adalah

dengan memperbaiki kualitas air di perairan menggunakan agen biologis

(bioremediasi). Salah satu agen biologis yang dapat digunakan untuk meremediasi

perairan yaitu Azolla sp (Sutimin, 2010). Azolla sp memiliki kemampuan untuk

menstabilkan pH dan suhu perairan (Setyani, 1999). Suhu dan pH yang stabil

dapat mengontrol kandungan amoniak (NH3) dalam perairan, sehingga kualitas air

akan tetap terjaga (Kordi, 2009).

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dilakukan penelitian mengenai

aplikasi Azolla sp. sebagai agen bioremediasi pada sistem budidaya yang berbeda.

Aplikasi bioremediasi dengan Azolla sp. yang akan diterapkan pada penelitian

adalah menggunakan sistem resirkulasi ganti air sebanyak 10% dan tanpa ganti

(18)

5

Sistem Resirkulasi Budidaya ikan lele dumbo

Penumpukan sisa pakan dan fases

Kualitas air menurun

Pemanfaatan Azolla sp

Suhu dan pH stabil

Kualitas air stabil Kandungan NH3

stabil

Budidaya ikan berkelanjutan Pertumbuhan lele dumbo

meningkat

(19)

6

E. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

H0 : Tidak ada pengaruh penambahan Azolla sp. pada sistem resirkulasi yang

berbeda terhadap kualitas air, SR, dan pertumbuhan benih ikan lele

dumbo.

H1 : Ada pengaruh penambahan Azolla sp. pada sistem resirkulasi yang

berbeda terhadap kualitas air, SR, dan pertumbuhan benih ikan lele

(20)

18 III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di

Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam uji pendahuluan yaitu akuarium ukuran

60x40x50 cm3 sebanyak 15 buah, instalasi aerasi, scoope net, timbangan digital, alat pengukur kualitas air, termometer, wadah Azolla sp. dan alat tulis. Sedangkan

alat yang digunakan untuk penelitian adalah wadah pemeliharaan berupa bak

plastik berukuran 50x40x30 cm3 sebanyak 16 buah (12 buah sebagai bak/wadah

pemeliharaan dan 4 buah sebagai bak tandon) instalasi resirkulasi dan filter, rak,

pomp air, potongan selang ulir, instalasi aerasi, timbangan digital, termometer,

scoopnet, penggaris dan alat ukur kualitas air serta alat tulis.

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

2.1. Ikan Uji

Ikan uji adalah benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) berasal dari Balai

(21)

19

berukuran 4 - 6 cm dengan berat berkisar antara 1- 2 gram. Benih ikan lele

dumbo yang dipelihara dalam keadaan sehat dan lincah.

2.2. Azolla sp.

Azolla sp. yang digunakan diambil dari alam yang kemudian dipelihara pada

bak pemeliharaan Azolla sp. untuk mengadaptasikan Azolla sp. terhadap

kondisi media hidup yang baru.

2.3.Pakan Ikan

Pakan berupa pakan buatan/pellet apung komersil yang memiliki komposisi

protein sesuai dengan kebutuhan ikan lele dumbo.

2.4.Pupuk

Pupuk yang digunakan yaitu KH2PO4 dengan dosis 136 mg/l. Tujuan

penggunaan pupuk yaitu untuk menyuplai P yang dibutuhkan Azolla sp.

Penambahan pupuk dilakukan setiap 1 minggu 1 kali (Arifin, 1996).

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu dengan mengkombinasikan

antara perlakuan Azolla sp. (dengan Azolla sp. dan tanpa Azolla sp.) dengan

perlakuan sistem resirkulasi (dengan ganti air dan tanpa ganti air). Kombinasi

perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :

Perlakuan A : dengan Azolla sp. dan tanpa ganti air

Perlakuan B : dengan Azolla sp. dan dengan ganti air

Perlakuan C : tanpa Azolla sp. dan tanpa ganti air

Perlakuan D : tanpa Azolla sp. dan dengan ganti air

Penempatan akuarium yang dilakukan secara acak dapat dilihat pada

(22)

20 D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Persiapan tempat pemeliharaan meliputi pembersihan wadah budidaya

yaitu dengan mencuci bak pemeliharaan, dikeringkan. Selanjutnya dilakukan

pengisian air. Air yang digunakan yaitu air tawar dari bak tandon yang berasal

dari air DAM yang sudah disaring dan diendapkan, masing-masing bak

pemeliharaan diisi dengan air sebanyak 40 liter. Sistem resirkulasi dijalankan

dengan memompa air dari tandon filter menggunakan pompa air. Langkah

selanjutnya mengalirkan air ke bak-bak pemeliharaan. Kemudian air dari bak

pemeliharaan akan mengalir ke tandon filter dengan bantuan gaya gravitasi

bumi. Langkah selanjutnya yaitu pemberian aerasi, yang memberikan suplai

oksigen untuk ikan lele dumbo.

b. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan untuk mencari konsentrasi Azolla sp. yang

paling baik untuk meningkatkan kualitas air pemeliharaan benih ikan lele

dumbo tanpa ganti air. Konsentrasi tersebut akan digunakan sebagai

konsentrasi Azolla sp. pada tahap pelaksanaan penelitian. Uji pendahuluan ini

dilakukan selama 28 hari. Pada uji pendahuluan digunakan akuarium berukuran

60x40x50 m3 sebanyak 15 buah (5 perlakuan, 3 ulangan) masing-masing akuarium diisi dengan air sebanyak 60 liter dan diaerasi selama 3 hari.

Kemudian ikan lele dumbo ditebar sebanyak 24 ekor pada setiap akuarium.

Pakan diberikan tiga kali sehari, yaitu pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari

(23)

21

sebanyak 3% dari berat tubuh (Bureau Fiseheries and Aquatic Resources,

2008). Setelah 1 minggu Azolla sp. ditebar pada akuarium pemeliharaan

dengan berbagai kepadatan yaitu 0, 15, 30, 45, dan 60 gram/akuarium.

Kemudian ditambahkan KH2PO4 dengan dosis 136 mg/l sebagai sumber fosfat

bagi Azolla sp. Amoniak diukur sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke-1, 7, 14, 28

masing-masing berupa satu sampel air dari tiap perlakuan yang diambil secara

acak. Sedangkan suhu, DO dan pH diukur 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan

sore. Pengukuran berat ikan lele dumbo dan Azolla sp. dilakukan setiap 1

minggu sekali. Azolla sp. diletakkan dalam wadah berbentuk segi empat terbuat

dari strimin yang berfungsi untuk mencegah agar ikan lele dumbo tidak

memakan atau mengganggu Azolla sp.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, masing-masing bak diisi dengan air

sebanyak 40 liter dan diaerasi selama 3 hari. Kemudian ikan lele dumbo ditebar

sebanyak 15 ekor pada setiap bak pemeliharaan. Benih ikan lele dumbo yang

ditebar berukuran 5-7 cm dengan berat rata-rata 4 gram. Pakan diberikan tiga

kali sehari, yaitu pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari pukul 12.00 WIB, dan

sore hari pukul 17.00 WIB. Pakan yang diberikan sebanyak 3% dari berat

tubuh (Bureau Fiseheries and Aquatic Resources, 2008) berdasarkan hasil

sampling mingguan berat benih ikan lele dumbo. Satu minggu setelah

penebaran benih lele dumbo, Azolla sp. ditebar pada bak pemeliharaan. Selama

pemeliharaan pada setiap bak pemeliharaan ditambahkan KH2PO4 setiap 1

minggu sekali dengan dosis 136 mg/l sebagai sumber fosfat untuk Azolla sp.

(24)

22

a. Sistem Resirkulasi tanpa ganti air

Dalam sistem ini, air yang digunakan untuk budidaya ikan lele dumbo dari

awal sampai akhir tidak ada pergantian, namun air akan terus

bergerak/resirkulasi pada wadah budidaya. Dalam sistem ini ditambahkan

wadah tandon air sebagai filter air yang menggunakan potongan selang

berulir sebagai substrat bagi tumbuhnya bakteri nitrifikasi, serta

ditambahkan pompa air untuk mengalirkan air dari bak tandon menuju bak

pemeliharaan, kemudian air akan turun dengan memanfaatkan gaya

gravitasi bumi.

b. Sistem Resirkulasi dengan ganti air

Dalam sistem ini, air yang digunakan untuk budidaya ikan lele dumbo dari

awal sampai akhir ada pergantian sebanyak 10% dan air akan terus

bergerak/resirkulasi pada wadah budidaya. Dalam sistem ini ditambahkan

wadah tandon air sebagai filter air yang menggunakan potongan selang

berulir sebagai substrat dan ditambahkan pompa air untuk mengalirkan air

dari bak tandon menuju bak pemeliharaan, kemudian air akan turun dengan

memanfaatkan gaya gravitas bumi.

3. Parameter Uji

Parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut

ukur dua kali sehari. Pengukuran kadar amoniak (NH3) dilakukan sebanyak 4

kali, yaitu hari ke-1, 7, 14, dan 28 di Laboratorium Analisis Politeknik Negeri

Lampung, masing-masing berupa sampel air untuk tiap perlakuan yang diambil

(25)

23

sp. dihitung berdasarkan sampling berat satu minggu sekali. Sintasan dihitung

satu kali selama penelitian yaitu pada akhir penelitian.

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total ikan lele dumbo/

Azolla sp. pada akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat

mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997).

Wm = Wt – Wo

Keterangan :

Wm : Pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt : Berat rata-rata akhir (gram)

Wo : Berat rata-rata awal (gram)

Laju pertumbuhan harian (Growth Rate) adalah laju pertumbuhan ikan

lele dumbo/Azolla sp. dalam kurun waktu tertentu (hari). Laju pertumbuhan

harian dapat dinyatakan dengan rumus (Effendie, 1997) :

=

Keterangan :

GR : Growth Rate (g/ hari)

Wt : Berat rata-rata akhir ikan (g)

Wo : Berat rata-rata awal ikan (g)

(26)

24

Sintasan adalah jumlah ikan lele yang hidup hingga akhir penelitian

dibandingkan dengan jumlah ikan lele pada saat awal tebar. Sintasan dapat

dinyatakan dengan rumus (Effendie,1997):

SR =

%

Keterangan :

SR : Sintasan

Nt : Jumlah ikan pada akhir penelitian

N0 : Jumlah ikan pada awal penelitian

4. Analisis Data

Data kualitas air pertumbuhan benih ikan lele dumbo, serta pertumbuhan

(27)

41 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan Azolla sp. pada kedua sistem resirkulasi bermanfaat dalam

menetralkan pH di perairan (perlakuan dengan Azolla sp. menetralkan pH

lebih cepat dari pada perlakuan tanpa Azolla sp.).

2. Penggunaan Azolla sp. pada kedua sistem resirkulasi bermanfaat dalam

meningkatkan SR dan laju pertumbuhan harian benih ikan lele dumbo. Pada

perlakuan dengan Azolla sp. SR dan laju pertumbuhan harian benih ikan lele

dumbo lebih tinggi dari pada perlakuan tanpa Azolla sp.

3. Perbedaan sistem resirkulasi (ganti air dan tanpa ganti air) yang digunakan

bukan menjadi faktor penentu terhadap tingginya nilai SR dan laju

pertumbuhan harian benih ikan lele dumbo, namun disebabkan oleh adanya

Azolla sp.

4. Perlakuan terbaik yaitu perlakuan B (penggunaan Azolla sp. dan sistem

resirkulasi ganti air) memiliki SR 97,8%, serta dengan laju pertumbuhan

harian paling tinggi (0,20 gram/hari).

(28)

42

B. Saran

Penggunaan Azolla sp. pada pembenihan ikan lele dumbo perlu

diujicobakan lebih lanjut di luar ruangan (outdoor) dengan skala yang lebih besar

(29)

43

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, M. 1999. Introduction to Soil Microbiologi. 2nd Edition. Jhon Wiley

and Son. Cornell University. New York.

Abdulkadir, S. & K. Kumazawa. 1990. The Potency of Indonesia Azolla for Increasing rice production. 14th International Congress of soil Science Transaction. Vol. VIII, Kyoto, Japan : 42-43.

Anonim. 2006. Kualitas Air mendukung Pertumbuhan Ikan lele dumbo.

http://agromedia.net/2007051658/Info/Kualitas-Air-mendukung-Pertumbuhan-Ikan-Lele-Dumbo.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011 pukul 13.30 WIB.

Anwar, N. 2008. Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Kaitannya dengan Distribusi serta Kelimpahan Ikan di Teluk Pelabuhan Ratu.

http://www.damandiri.or.id./detail.php?id=798. Diakses pada tanggal 04 Mei 2011 pukul 20.00.

Arifin, M. 1996. Azolla pembudidayaan dan Pemanfaatan pada Tanaman Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Brotonegoro, S. & S. Abdulkadir. 1976. Growth and Nitrogen fixing activity of azolla sp. Ann. Bogor, VI (2) : 169-177.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Elseiver Scientific Publishing Company: New York.

Cholik, F. 2005. Akuakultur Tumpuan harapan Masa depan Bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantara. Jakarta.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama: Yogyakarta. 159 hal.

Effendie, M. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama: Jakarta. 159 hal.

Fujaya, Y.2004. Fisiologi Ikan. PT Rineka Cipta : Jakarta.179 hal.

(30)

44

Gunawan, S. 2009. Kiat Sukses Budidaya Lele di Lahan Sempit. Agro Media. Jakarta

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. 355 hal. Hernowo. 1999. Pembenihan dan Pembesaran Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. Hernowo & S.R. Suyanto. 2008. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele di

Pekarangan Sawah dan Longyam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Khairuman & K. Amri. 2002. Budidaya Ikan lele dumbo Secara Intensif.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Khairuman & K. Amri. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2009. Statistik.dkp.go.id. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011 pukul 13.30 WIB.

Kordi K., & M. Ghufran H., 2009. Budidaya Perairan. Citra Aditya Bakti. Bandung

Lumpkin T.A., & D.L. Plucknett. 1982. Azolla as a green manure : Use and management crop production. Westview Press, Inc. Colorado.

Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

Margonof. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan di Danau Maninjau Sumatera Barat. http://www.damandiri.or.id./detail.php?id=798. Diakses pada tanggal 04 Mei 2011 pukul 20.00.

Moore, A.W. 1969. Azolla : Biology and Agronomic significance. Bot.Rev. 35 : 17-77

Mulya, W. S. 2010. MERANCANG KOLAM LELE RAMAH LINGKUNGAN. Dikutip dari http://www.eBook Search Queen/ budidaya lele - Indonesia.pdf. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011 pukul 13.30.

Najiyati, S. 2003. Memelihara Ikan lele dumbo di Kolam Taman. Penebar Swadaya. Jakarta.

(31)

45

Pidwirny, M. (2006). "Physical Properties of Water". Fundamentals of Physical

Geography, 2nd Edition..

http://www.physicalgeography.net/fundamentals/8a.html. Diakses pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 13.00.

Prihartono, E.R., J. Rasidik & U. Arie. 2000. Mengatasi Permasalahan Budidaya Ikan lele dumbo. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prihatman, K. 2000. Budidaya ikan lele.

http://www.aagos.ristek.go.id.perikananairtaearlele.pdf. Diakses pada tanggal 25 Februari 2011 pukul 13.30.

Puspowardoyo, H. 2002. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele Dumbo Hemat Air. Kanisius. Jakarta.

Rachmatun. 2001. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

Saubert, C.G.P. 1989. Provisional communication on the fixation of elementals nitrogen by a floating fern. Annual of the Royal Botanic Garden, Buitenzorg. 51 : 177-197.

Setyani, S. 1999. Studi Pemanfaatan Azolla pinnata untuk menurunkan Kandungan Cod, Bod, N, dan P pada Air Limbah Tahu. Skripsi.ITS. Surabaya.

Setyawan, B.I.L.O. Nelwan & Sukenda. 2004. Rancangan Bangun Sistem Resirkulasi Air Terkendali untuk Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Laporan MUP X LPPM IPB . Bogor

Susanto, H. 2006. Budidaya Ikan di Pekarangan.Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyanto, S. R. 2006. Budidaya ikan lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyanto, S. R. 2007. Budidaya ikan lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Alur kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

adalah sejenis leguminosa pohon yang memiliki ketinggian antara 1-2 meter bahkan lebih dan dapat dipanen pada umur antara 6-8 bulan dengan produksi biomasa serta

Melalui studi in silico dengan metode molecular docking dapat dilihat beberapa bahan aktif ekstrak etanol daun Annona muricata memiliki tingkat afinitas lebih

The inner wall component of the building which is the main room of the Dharma Bhakti Monastery has also been classified as heavily damaged, although there are still parts

Indonesia terletak di daerah rawan gempa, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, dalam perencanaan struktur gedung

Pola asuh demokratis ( authoritative ) ialah gabungan antara pola asuh permisif dan otoriter dengan tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara anak dan

Selain menarik, pengguna AR juga dapat sambil mempresentasikan pekerjaan mereka menggunakan AR secara detail dan real yang membuat pendengarnya cepat mengerti akan

Adapun pengembangan media yang dibutuhkan yaitu media yang berupa tiruan dan berbunyi, pengembangan media pada materi animal pernah dilakukan oleh (Rizty

Untuk memperjelas peningkatan siklus I maka peneliti dapat menjelaskan selisih perolehan persentase tersebut seperti peseta didik yang mengajukan pertanyaan pada base line