• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. Pabrik Es Siantar Di Pematang Siantar 1959-1990

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "PT. Pabrik Es Siantar Di Pematang Siantar 1959-1990"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

KUASA AGUSTINO SARAGIH

080706026

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI

DIKERJAKAN

O

L

E

H

KUASA AGUSTINO SARAGIH

080706026

Pembimbing,

Dra. Nurhabsyah. M.Si.

NIP 195912311985032005

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

Yang diajukan oleh

Nama : Kuasa Agustino Saragih

Nim : 080706026

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:

Pembimbing,

Dra. Nurhabsyah. M. Si tanggal……….

NIP 195912311985032005

Ketua Departemen Sejarah tanggal……….

Drs. Edi Sumarno. M. Hum

NIP 196409221989031001

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O L E H

KUASA AGUSTINO SARAGIH

080706026

Pembimbing

Dra. Nurhabsyah. M.Si

195912311985032005

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan,

untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Fakultas Ilmu Budaya

dalam bidang Ilmu Sejarah

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(5)

Lembar Persetujuan Ketua Jurusan

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

DEPARTEMEN SEJARAH

Ketua Departemen,

Drs. Edi Sumarno. M. Hum

NIP 196409221989031001

(6)

Lembar pengesahan skripsi oleh Dekan dan Panitia Ujian

PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana Fakultas Ilmu Budaya

dalam Ilmu Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan

Pada :

Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU

Dekan,

Dr. Syahron Lubis. M.A.

NIP 195110131976031001

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. ………. (……….)

2. ………. (……….)

3. ………. (……….)

4. ………. (……….)

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, Puji dan syukur, penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat, rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik. Skripsi ini membahas mengenai “PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar

1959-1990”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan juga untuk memenuhi syarat-syarat dalam

mendapatkan gelar keserjanaan dalam bidang ilmu sejarah di Departemen Sejarah, Fakultas

Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Selama pengerjaan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak rintangan-rintangan.

Tetapi oleh karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak terkhususnya staf pengajar

Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara berserta rekan-rekan

penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Bahwa penulis menyadari penulisan skripsi

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak yang bersifat membangun untuk penulisan kearah yang lebih baik.

Medan, April 2013

Penulis

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyaknya bantuan yang

diberikan oleh berbagai pihak. Baik bantuan moral dan spiritual sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan penulis dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada mereka, yaitu:

1. Kepada Orang tua penulis yaitu Alm. Kasman Saragih dan Raulina Sinaga, yang telah

memberikan cinta kasihnya sejak kecil sampai sekarang. Terkhususnya kepada Ibunda

tercinta yang memberikan seluruh hatinya, waktu, tenaga, pikiran sehingga penulis bisa

mendapatkan pendidikan dan dapat menyelesaikannya.

2. Kepada seluruh kakanda tercinta yaitu Andriani Saragih dan Jonly Sinaga, Elvis Saragih

dan Panca Gultom, Candra Saragih, Iis Rosenta Saragih dan Charter Purba, Riris Saragih,

yang sangat membantu penulis. Bantuan mental dan moral, nasehat serta doa yang selalu

mengiringi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepada Bapak Syahron Lubis, M.A. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara.

4. Kepada Ketua Departemen Sejarah, Drs. Edi Sumarno, M. Hum, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan kepada penulis

5. Kepada Ibu Dra. Nurhabsyah, M.Si, selaku sekretaris Departemen Sejarah dan sekaligus

menjadi dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan

arahan mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.

(9)

7. Seluruh dosen departemen sejarah dan staf pegawai, yang selama ini memberikan

ilmunya selama penulis di bangku perkuliahan.

8. Kepada Amperawira, yang memberikan masukan-masukan, motivasi dan juga membantu

penulis selama awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi.

9. Kepada Pihak PT. Pabrik Es Siantar terkhususnya Bapak Montesqiu Manullan yang telah

memberikan data-data dan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

10.Teman-teman sejarah, terkhususnya stambuk 2008 yaitu Evi, Hotman, Puspita, Erni,

Glorika, Editya, Dewi, Eko, Rihana, Yuni, Resti, Cahaya, Frider, Marco, Jakob, Royandi,

Artono, Elegus, Jansarman, Fahmi, Puteri, Eri, Nurhayani, Alfian, Wenny, Novita,

Mangihut, Suranta, Albert, Arenda, Azis. Merupakan teman-teman seperjuangan yang

telah memberikan kenangan suka duka selama duduk di bangku perkuliahan

11.Anak-anak kos yang memberikan saran, kritik, semangat dalam pegerjaan skripsi yaitu

Nathanael, Roland, Candra, Ferdinan, Libertus, Panca, Fredy, Budi, Andreas, Mantho,

Ena, Unjuk, Tari, Friska, Mola, Elisabeth, Nella, Ita, Yeyen, Siska, Debora, Susanti,

Ester, Ice, Irwan, Desman.

Akhirnya penulis mengucapkan sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi. Semoga amal

baik yang didapatkan penulis dari mereka mendapatkan balasan anugerah dan kasih dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, April 2013 Penulis

(10)

ABSTRAK

(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i

UCAPAN TERIMA KASIH………ii

ABSTRAK……….iv

DAFTAR ISI………v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ………..1

1.2. Rumusan Masalah ………....5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………6

1.4. Tinjauan Pustaka ………..7

1.5.Metode Penelitian ……….8

BAB II PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR SEBELUM 1959 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pabrik Es Siantar ………10

2.2. Persiapan Produksi ………...17

2.3. Manajemen/Organisasi………..24

(12)

3.2. Produksi Minuman………...37

3.3. Distribusi………..49

3.4. Tenaga Kerja………54

BAB IV PERANAN PT. PABRIK ES SIANTAR TERHADAP KOTA PEMATANG SIANTAR

4.1. Pemerintah ………59

4.2. Masyarakat………60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……….62

5.2.Saran………63

DAFTAR PUSTAKA ………64

DAFTAR INFORMAN

(13)

ABSTRAK

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan bangsa yang besar, yang memiliki keberagaman kehidupan

dengan berbagai macam peristiwa sejarah. Salah satunya adalah sejarah perusahaan ataupun

perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya

perkebunan-perkebunan yang dikelola oleh pihak swasta.1

Pematang Siantar merupakan kota kedua yang terpenting dan terbesar di Sumatera

Utara setelah Medan pada abad ke-20, juga ikut merasakan perubahan dari sistem ekonomi

atau industrialisasi yaitu dengan munculnya perusahaan-perusahaan ataupun pabrik-pabrik

yang dikelola oleh pihak swasta. Adapun industri yang terdapat di Pematang Siantar mulai

dari sektor industri besar, industri sedang, sektor industri kecil dan rumah tangga, merupakan

tulang punggung perekonomian dari kota ini. Wilayah Pematang Siantar dalam sektor

industri sangat potensil dikembangkan karena secara geografis berada di tengah-tengah Dari munculnya perkebunan

tersebut menyebabkan adanya perubahan dan sistem ekonomi yang sangat berpengaruh

dalam kehidupan bermasyarakat, terutama adalah munculnya industri – industri yang terus

mengalami perkembangan.

1

(15)

wilayah Simalungun yang telah unggul dalam beberapa jenis komoditi pertanian dan dapat

berfungsi sebagai penyedia input industri.

Sektor industri di Pematang Siantar cukup berkembang. Salah satu industri yang

masih berdiri semenjak zaman Pemerintahan Kolonial Belanda sampai sekarang adalah

industri minuman cap badak yang dimiliki oleh PT. Pabrik Es Siantar. Industri minuman PT.

Pabrik Es Siantar termasuk dalam kategori industri menengah atau sedang. Industri sedang

adalah industri yang menggunakan tenaga kerja 5-49 orang dan menggunakan mesin tenaga

atau mempekerjakan 10-99 orang dan tidak menggunakan mesin tenaga. 2

PT. Pabrik Es Siantar atau lebih dikenal dengan nama pabrik minuman cap badak,

merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi minuman yang telah berdiri

hampir satu abad dan juga penghasil minuman yang cukup terkenal yaitu sarsaparilla. PT.

Pabrik Es Siantar berdiri pada tahun 1916 dengan nama NV Ijs Fabriek3

2

S. Hadibroto, dkk, Perkiraan pendapatan Regional (Regional Income) Propinsi Sumatera Utara 1969-1973, Medan: BAPPEDA SUMUT LPPM Fak Ekonomi USU, 1975.

3

NV Ijs Fabriek berasal dari bahasa Belanda. NV yang artinya Naamloze Vennootschap artinya Perseroan Terbatas. Sedangkan ijs fabriek artinya adalah pabrik es. Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda seluruh perusahaan yang berada di kawasan kekuasaan Belanda menggunakan nama NV.

yang didirikan oleh

Heinrich Surbeck, pria kelahiran Swiss dan tinggal Kota Pematang Siantar. Pematang siantar

sebagai lokasi pabrik minuman itu disebabkan karena pada awal abad ke-20 kota tersebut

telah mengalami perkembangan pesat akibat dari munculnya perkebunan-perkebunan

sehingga banyak orang yang sekedar berkunjung ataupun ingin bekerja. Di sisi lain tempat

ini merupakan transit barang dari Medan ke daerah-daerah lain dan juga tempat peristirahatan

bagi pejabat-pejabat perkebunan. Keadaan di atas menyebabkan Heinrich Surbeck

menentukan bahwa lokasi ini merupakan tempat yang tepat untuk membangun NV Ijs

(16)

Heinrich Surbeck bukan hanya mendirikan pabrik ini, tetapi juga mendirikan

pembangkit listrik dan hotel di Pematang Siantar. PT. Pabrik Es Siantar pada awalnya

memproduksi sejumlah minuman bersoda dengan berbagai rasa mulai dari jeruk, anggur,

sarsaparilla dan air soda. Ada delapan minuman bersoda yang diproduksi yaitu orange pop, sarsaparilla, raspberry, nanas, grape fruit soda, American ice cream soda, coffee bear dan soda water, dengan seluruh minuman itu bermerek badak. Dipilihnya nama cap badak tidak diketahui persis tetapi dari wawancara yang penulis lakukan adalah merupakan sebuah

filosofis. Bahwa badak mempunyai kulit yang keras dengan tanduk yang sangat kuat, maka

minuman ini dapat diartikan juga akan bertahan dari minuman-minuman asing ataupun dari

perkembangan globalisasi. PT. Pabrik Es Siantar cukup berkembang pesat. Hal ini terlihat

dari pendistribusian minuman ini ke daerah-daerah lain di Sumatera dan Jawa yang semakin

pesat.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, pabrik ini masih bertahan dan

pemerintah jepang menempatkan wakilnya di pabrik ini. Pasca kemerdekaan Republik

Indonesia pabrik ini pun masih bertahan. Akan tetapi situasi berubah, setelah Heinrich

Surbeck dibunuh oleh lascar rakyat yang memberontak melawan Belanda dan ingin masuk

lagi ke Indonesia. Pabrik ini ditinggalkan oleh keluarga Surbeck dan dikelola oleh Elman

Tanjung yang menjadi direktur PT. Pabrik Es Siantar. Elman Tanjung awalnya adalah

seorang pegawai tetap di PT. Pabrik Es Siantar. Hingga pada tahun 1947, salah satu anak

Surbeck yaitu Lydia Rosa mengelola pabrik ini lagi sampai tahun 1959

Pasca kemerdekaan, pemerintahan Indonesia belum stabil dan adanya isu-isu

(17)

diserahkan kepada Elman Tanjung sebagai pengelolanya. Pada tahun 1969, sebuah

perusahaan yang bernama Barat Trading Company dengan direkturnya Julius Hutabarat

membeli PT. Pabrik Es Siantar dengan cara menyicil. Hingga pada tahun 1971 pabrik ini

menjadi milik seutuhnya Julius Hutabarat. Seiring dengan pergantian kepemilikan, nama

pabrik juga diganti menjadi PT. Pabrik Es Siantar.

Perubahan arus zaman atau globalisasi menyebabkan produksi minuman dari PT.

Pabrik Es Siantar semakin berkurang dan jenis rasa dari minuman yang diproduksi juga

berkurang. Awalnya ada delapan minuman yang diproduksi tetapi sebelum tahun 1990

tinggal dua minuman yang diproduksi yaitu sarsaparilla dan air soda. Berkurangnya produksi

minuman PT. Pabrik Es Siantar salah satu penyebabnya adalah masuknya minuman asing

yang banyak diminati masyarakat. Namun pada tahun 1990 minuman cap badak hasil PT.

Pabrik Es Siantar tetap menjadi primadona bagi warga Pematang Siantar, Medan, Tapanuli

Selatan dan daerah-daerah sekitar Sumatera Utara khususnya untuk minuman sarsaparilla.

Perkembangan produksi minuman PT. Pabrik Es Siantar atau pabrik minuman cap

badak akan dibahas dalam bab selanjutnya, namun penulis akan menjelaskan makna dari kata

perkembangan terlebih dahulu. Yulius mengatakan bahwa perkembangan itu berarti

perubahan keadaan.4

4

Yulius,dkk., Kamus Baru Bahasa Indonesia, Surabaya: Usaha Nasional, 1984, hal 125.

Bahwa perkembangan itu tidak harus mengarah pada bentuk perbaikan

atau kesempurnaan tetapi bisa mengarah kepada bentuk perbaikan atau kemajuan bahkan

mengarah kepada kemunduran. Perkembangan yang ingin dicapai adalah perkembangan

(18)

menutup kemungkinan perkembangan kearah negatif yaitu mengarah dalam bentuk-bentuk

yang tidak diinginkan.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji perkembangan

perusahaan industri ini dengan judul “PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990”. Adapun penulis membatasi penulisan mulai dari tahun 1959-1990, disebabkan karena pada tahun 1959 PT. Pabrik Es Siantar telah ditinggalkan oleh pemiliknya

dan dikelola oleh Elman Tanjung. Sedangkan tahun 1990 sebagai akhir dari penulisan, ini

disebabkan karena pada tahun tersebut produksi minuman dari delapan minuman berubah

menjadi dua produski minuman.

1.2. Rumusan Masalah

Perlu dibuat suatu rumusan sebagai landasan utama dalam sebuah penelitian dan

substansi dari penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas dan dalam

mempermudah penulis dalam penulisan ini maka dibuatlah suatu rumusan masalah yang

berisi batasan-batasan penelitian dan ruang lingkup fokus permaslahan.

Beritik tolak dari latar belakang di atas penulis membuat beberapa permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar sebelum 1959?

2. Bagaimana perkembangan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar

1959-1990?

(19)

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam sebuah penelitian, tentu mempunyai tujuan dan manfaat penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar sebelum 1959.

2. Menjelaskan perkembangan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar 1959-1990.

3. Menjelaskan pengaruh PT. Pabrik Es Siantar terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, tentunya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah

perusahaan industri sekaligus juga mengembangkan peneliti dalam sebuah penulisan

karya ilmiah.

2. Dengan adanya penelitian ini juga dapat memberi masukan bagi pemerintah Kota

Madya Pematang Siantar dalam rangka mengambil kebijakan untuk pembangunan

sektor perusahaan industri.

3. Menambah literatur dalam penulisan sejarah perusahaan industri khususnya

(20)

1.4.Tinjauan Pustaka

Untuk melakukan kegiatan penelitian dan penulisan, perlu dilakukan tinjauan pustaka

dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan judul tulisan ini. Ada beberapa

buku yang digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini dan mampu mencari

kerangka teoritis sebagai acuan penelitian.

G. Kartasapoetra, dkk dalam bukunya Administrasi Perusahaan Industri, menjelaskan bagaimana teknik tentang pembangunan perusahaan industri, teknik

perencanaan dan penyusunan anggaran. Juga dijelaskan dalam buku ini bagaimana

perusahaan industri menentukan kebijaksanaan dalam admnistrasi barang baku, perencanaan

produksi, alat dan peralatan. Buku ini dapat digunakan untuk membantu penulis dalam

menjelaskan perkembangan sebuah perusahaan terkhususnya untuk PT. Pabrik Es Siantar.

Mudrajad Kuncono, dalam bukunya Ekonomika Industri Indonesia, Menuju Negara Industri Baru 2030? Menjelaskan bagaimana Industrialisasi dianggap sebagai strategi sekaligus obat bagi banyak Negara. Buku ini mencoba membah industrialisasi dalam

perspektif ekonomi industri sekaligus memotret bagaimana dinamika perkembangan industri

sejak era Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Juga dijelaskan kinerja

organisasi dengan melihat hubungan antara struktur industri, perilaku organisasi dan kinerja

organisasi.

Wasis, dalam bukunya Pengantar Ekonomi Perusahaan, menjelaskan pengertian tentang perusahaan, bentuk, tempat, struktur organisasi perusahaan, masalah biaya, harga

(21)

pemasaran, produksi, pembelian dan persediaan, personalia, risiko reorganisasi, likwidasi dan

konglomerasi.

.

1.5.Metode Penelitian

Penulisan merupakan titik akhir dari suatu penelitian ilmiah. Untuk itu penulis

menggunakan metode sejarah. Adapun metode sejarah yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.5

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber yang sesuai dan mendukung objek penelitian. Ada dua teknik yang digunakan dalam

tahapan ini yang pertama adalah library research (studi kepustakaan). Studi kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan mencari informasi permasalahn melalui

sejumlah literature, baik berupa buku-buku dengan berbagai keterangan melalui bahan

penulisan untuk mendukung penelitian. Informasi yang telah terkumpul kemudian

diseleksi dengan maksud untuk mendapatkan informasi yang autentik guna mendukung

objek penelitian. Sumber ini diperoleh dari Pemerintah Kota Pematang Siantar,

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Kota Pematang Siantar.

Yang kedua adalah field research (studi lapangan) yaitu penelitian dalam usaha mencari Dengan metode ini penulis

berusaha untuk mencari penjelasan tentang masa lampau dengan harapan akan ditemukan

suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan-kenyataan sejarah itu.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode sejarah adalah:

5

(22)

informasi dari tempat objek penelitian di lapangan. Dalam penelitian lapangan ini

dilakukan interview atau wawancara. Penulis melakukan wawancara melalui informan

yang dapat memberikan informasi dalam penelitian ini. Dalam melakukan wawancara

dipilih beberapa informan yang mengetahui tentang masalah yang dibahas yaitu mereka

yang pernah bekerja di PT. Pabrik Es Siantar dan masyarakat sekitar.

2. Langkah kedua yang dilakukan adalah verifikasi (kritik sumber). Dalam tahapan ini, kritik dilakukan terhadap sumber yang telah dikumpulkan untuk mencari keaslian sumber

tersebut baik dari segi isi maupun materialnya agar menjadi sumber terpilih. Kritik yang

dilakukan adalah kritik intern dan kritik ekstern. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

kebenaran informasi dari sumber atau data yang diperoleh. Kritik intern adalah menelaah

tentang kebenaran isi atau fakta dari sumber-sumber objek penelitian. Kritik ekstern

adalah dengan cara pengujian untuk menguji keaslian sumber.

3. Langkah ketiga yang dilakukan adalah interpretasi. Dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan suatu analisis yang sifatnya lebih objektif dan

ilmiah. Objek kajian masa lampau serta minimnya data dan fakta yang membuat

interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam.

Data-data yang diperoleh merupakan perekat atau penghubung dari sumber yang satu ke

sumber yang lain.

4. Langkah terkahir adalah historiografi. Merupakan tahap akhir dalam penulisan sejarah. Penyusunan kesaksian yang diperoleh berdasarkan sumber-sumber sejarah yang

(23)

BAB II

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR SEBELUM 1959

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pabrik Es Siantar

Pada abad ke-20, Pematang siantar merupakan kota kedua yang terpenting dan

terbesar di Sumatera Timur setelah medan, yang juga ikut merasakan perubahan dari sistem

ekonomi atau industrialisasi. Pematang Siantar merupakan contoh daerah yang berkembang

pesat dibandingkan dengan daerah lain. Banyaknya investasi-investasi yang dilakukan oleh

pihak asing pada kota Pematang Siantar membuat daerah ini menjadi berkembang.

Pihak asing seperti Belanda melihat tempat ini mempunyai nilai positif dalam

invetasi karena di samping aman, tertib dan jumlah penduduk yang relatif banyak serta bahan

baku yang mencukupi. Invetasi yang dilakukan adalah dengan membuka

perkebunan-perkebunan yang banyak mendatangkan para pendatang sehingga membuat jumlah

penduduknya bertambah banyak. Dapat dikatakan bahwa perkembangan Pematang Siantar

termasuk cepat dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Sumatera Utara sebagai

akibat dari pertambahan penduduk dan industrialisasi.

Kota Pematang Siantar berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun dengan

keadaan permukaan wilayah berbukit-bukit dan terletak ± 400m di atas permukaan laut,

pada garis Lintang Utara 3º01’09” - 2º54’40” dan Bujur Timur 99º6’23” - 99º1’10”.6

6Biro Pusat Statistik Pematang Siantar

, 2010.

Kota

(24)

Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar

Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar Martoba, dan

Kecamatan Siantar Sitalasari yang terdiri dari 53 kelurahan dengan tipe swasembada.7

Kondisi penduduk yang bersifat heterogen yang terdiri dari Batak Toba, Simalungun, Karo,

Nias, Melayu Jawa dan China. 8

PT. Pabrik Es Siantar merupakan satu-satunya pabrik tertua di Pematang Siantar yang

sudah berdiri sejak 1916 dengan naman NV Ijs Fabriek. PT. Pabrik Es Siantar didirikan oleh

seorang yang berkebangsaan Swiss bernama Heinrich Surbeck. Heinrich Surbeck merupakan

sarjana teknik kimia dan pertama kali datang ke Sumatera Utara pada tahun 1902. Beberapa

tahun kemudian Surbeck mendirikan pabrik gambir di Gunung Melayu (Asahan), mendirikan

pembangkit listrik dan hotel, pabrik es dan minuman di Pematang Siantar di bawah nama NV Dilihat dari kondisi geografis Pematang Siantar dan daerah yang mengelilinginya

bahwa kota ini tidak sesuai dengan kegiatan-kegiatan pertanian. Pematang Siantar cocok

untuk wilayah perkotaan yang cenderung untuk dikembangkan dalam kegiatan industri,

perdagangan dan jasa. Hal ini terbukti dengan bertumbuhnya industri atau perusahaan

industri yang berkembang pesat dan menjadi tulang punggung perekonomian warga

Pematang Siantar. Industri rokok putih filter dan nonfilter, industri tepung tapioca, industri

minuman dan masih banyak lagi industri-industri mendiami Pematang Siantar yang cukup

produktif. Terdapat sebuah industri yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu atau jauh

sebelum Indonesia merdeka yaitu Industri Minuman PT. Pabrik Es Siantar.

(25)

Ijs Fabriek.9

Pemilihan nama “badak” sebagai merek minuman yang dicetuskan oleh Heinrich

Surbeck memang kurang jelas. Wawancara yang dilakukan peneliti bahwa badak mempunyai

arti filosofi yaitu badak mempunyai kulit dan tanduk yang keras, yang mengartikan bahwa

perubahan zaman kearah globalisasi tidak akan membuat minuman dan es batangan surut. NV Ijs Fabriek atau PT. Pabrik Es Siantar berdiri pada tahun 1916 yang pada

awalnya memproduksi es batangan.

Pada tahun 1920-an bukan hanya es batangan saja yang diproduksi tetapi mulai

merambah ke produksi minuman. Minuman yang diproduksi pabrik ini terdiri dari berbagai

rasa. Ada delapan minuman yang diproduksi yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffe Bear, dan Soda Water. Dari hasil penelitian peneliti sampai saat ini belum ada perusahaan yang memproduksi es batangan

dalam jumlah besar selain NV Ijs Fabriek Siantar. NV Ijs Fabriek Siantar juga menjadi

pemasok listrik bagi Pematang Siantar sebelum masuk PLN. Listrik yang didapatkan oleh

NV Ijs Fabriek Siantar didapatkan dengan membendung sungai Bah Bolon yang ada di depan

pabrik tersebut.

Bahwa dari penelitian, NV Ijs Fabriek mempunyai hubungan dengan perusahaan

sarsaparilla yang ada di Swiss. NV Ijs Fabriek juga mengekspor produk sampai ke Eropa.

Memang tidak ada dokumen tertulis yang didapatkan oleh peneliti, namun mengingat bahwa

Heinrich Surbeck merupakan pria berkebangsaan Swiss peneliti berpendapat bahwa jika

terdapat hubungan diantara kedua perusahaan tersebut.

10

9

Dokumen PT. Pabrik Es Siantar.

10Wawancara

(26)

Ada yang mengatakan bahwa Heinrich Surbeck merupakan seorang sarjana teknik kimia

yang sangat menyukai dan tertarik kepada alam sehingga penamaan nama badak berasal dari

kecintaannya pada alam.11

Berhubungan dengan merek badak ternyata di pasaran juga beredar minuman dengan

merek yang sama yaitu larutan penyegar produksi PT Sinde Budi Sentosa. Walaupun

mempunyai merek yang sama, tetapi sama sekali tidak berhubungan merek badak yang

dikeluarkan PT. Pabrik Es Siantar. Merek adalah gambar, cap, nama, angka, hak paten dan

lain sebagainya. Kesamaan merek badak tidak menjadi masalah bagi kedua perusahaan

terkhususnya untuk PT. Pabrik Es Siantar, selama tidak bersinggungan dengan peraturan

yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tambahan pula, produk yang dihasilkan oleh kedua

perusahaan jelas berbeda. PT Pabrik Es Siantar menghasilkan produk es batangan dan

minuman sedangkan PT. Sinde Budi Sentosa menghasilkan Pengobatan internal mencakupi

Larutan Penyegar (Cap Kaki Tiga & Lasegar), Energy Drink (Ena’O & Enerbee), Minuman

Kesehatan Sanzha Plum, Puyer Sakit Kepala, Jamu Ginpasak, dan Chen ChuLiang Teh. Sementara pengobatan eksternal berupa Balsem (Cap Kaki Tiga & Bapala), Obat Kurap dan Salep Kulit.

Walaupun masih menjadi teka-teki arti dari nama badak ini, tetap

bahwa nama cap badak yang menghasilkan minuman berkualitas sudah menjadi primadona

dan melekat pada masyarakat.

12

NV Ijs Fabriek Siantar masih terus beroperasi hingga pendudukan Jepang dan

Pemerintah Jepang yang ada di Pematang Siantar menempatkan wakilnya di pabrik ini.

Setelah Indonesia merdeka pabrik ini pun masih bertahan dengan nama pabrik yang sama

11

Wawancara, Edison Pasaribu, Kepala Bagian Produksi PT. Pabrik Es Siantar, Pematang Siantar, 14-11-2012, 13.00 Wib.

12

(27)

dan barang produksi yang sama. Kemudian situasi berubah, setelah Heinrich Surbeck

dibunuh oleh laskar rakyat yang memberontak terhadap pemerintahan Belanda dan dua anak

Surbeck diungsikan ke Eropa sehingga mereka selamat. Meski tanpa kehadiran Heinrich

Surbeck dan kedua anaknya, NV Ijs Fabriek tetap beroperasi. Elman Tanjung dan

kawan-kawan tetap mengoperasikan pabrik ini.

Elman Tanjung adalah pegawai tetap dan pegawai kepercayaan dari Heinrich

Surbeck. Elman Tanjung sudah bekerja pada Heinrich Surbeck sejak didirikannya pabrik

tersebut. Sampai pengelola yang sah kembali untuk mengelola pabrik maka Elman Tanjung

menjadi pengelola sah sementara dari NV Ijs Fabriek Siantar. Hingga salah satu anak

Surbeck yaitu Lydia Rosa kembali ke Pematang Siantar pada tahun 1947 kembali mengelola

pabrik ini.

Dari wawancara peneliti dengan narasumber bahwa Lydia Rosa, salah satu anak

Heinrich Surbeck kemudian menikah di Pematang Siantar dengan pria berkebangsaan

Belanda bernama Otto.13

Kemudian Elman Tanjung menjadi pengelola sah dari NV Ijs Fabriek Siantar. Elman

Tanjung kemudian menawarkan NV Ijs Fabriek kepada sahabatnya sekaligus juga seorang Otto beserta istrinya Lydia Rosa mengelola NV Ijs Fabriek Siantar

hingga tahun 1959. Setelah kemerdekaan, Republik Indonesia dipenuhi isu nasionalisasi

terhadap perusahaan – perusahaan asing, menjadikan Otto dan Lydia Rosa menyerahkan

kembali pengelolaan NV Ijs Fabriek Siantar kepada Elman Tanjung. Hingga tahun 1963 Otto

dan Lydia masih berada di Indonesia, yang pada akhirnya mereka keluar dari Indonesia

menuju Swiss.

13

(28)

pengusaha yaitu Julius Hutabarat atas persetujuan dari Otto dan Lydia. Hutabarat dan

saudara-saudaranya merupakan pengusaha yang memiliki usaha dengan nama Barat Trading

Company, ternyata berminat terhadap tawaran tersebut.

Pasca isu nasionalisasi perusahaan dan peraturan pemerintah dimana perusahaan luar

negeri diberikan kepada pihak pribumi, Elman Tanjung menyarankan agar secepatnya

memindahtangankan NV Ijs Fabriek Siantar kepada keluarga Julius Hutabarat. Pada tahun

1969 NV Ijs Fabriek Siantar dibeli keluarga Julius Hutabarat dengan cara mencicil, hingga

tahun 1971 pabrik tersebut sepenuhnya menjadi milik keluarga Julius Hutabarat. Hasil

penelitian dari peneliti, harga perusahaan tersebut tidak didapatkan karena alasan privasi

diantara kedua belah pihak. Seiring dengan pergantian kepemilikan, perubahan nama

terhadap pabrik juga terjadi, semula bernama NV Ijs Fabriek Siantar menjadi PT. Pabrik Es

Siantar dengan hasil porduksi yang sama.

Peranan Elman Tanjung dalam pergantian kepemilikan sangat besar dan juga

mempertahankan pabrik tersebut agar tetap beroperasi. Peranannya tersebut mendapatkan

hadiah yang besar dari keluarga Julius Hutabarat yaitu sebuah rumah yang terletak di

samping Hotel Siantar. Keputusan keluarga Heinrich Surbeck menjual pabrik tersebut kepada

keluarga Hutabarat sangat tepat karena di tangan Hutabarat, pabrik ini bertambah maju

ditunjukkan dengan penambahan gedung baru, penggantian mesin dan fasilitas lainnya.

PT. Pabrik Es Siantar tetap berproduksi sampai tahun 1990 walaupun mengalami

pengurangan produksi minuman. Globalisasi, dana serta banyaknya kendala yang dihadapi

perusahaan tersebut menyebabkan pengurangan produksi, pada awalnya ada delapan (8)

(29)

water dan tentu saja es batangan. Pengurangan produksi minuman terjadi sekitar tahun

1990-an. Meskipun mengalami kemunduran, tetap minuman cap badak menjadi primadona bagi

warga sekitar. PT. Pabrik Es Siantar merupakan sebuah perusahaan minuman yang sudah

berdiri hampir satu abad bersaing dengan perusahaan minuman asing lainnya. Bagimana

pengaruh dan perkembangan PT. Pabrik Es Siantar akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.

2.2.Persiapan Produksi

Persiapan produksi merupakan dasar bagi perusahaan industri dalam mengelola

sebuah perusahaan dan kestabilan kapasistas produksi. Persiapan produksi juga berguna

dalam membandingkan antara rencana dan kenyataanya sehingga didapatkan suatu tindakan

sebelum produk barang atau jasa dikeluarkan. Sasaran sebuah perusahaan tentunya adalah

ingin mendapatkan sebuah keuntungan yang maksimal dan dapat memberikan kepuasan pada

konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu persiapan produksi yang dapat memberikan

pedoman bagi karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Tanpa adanya

persiapan produksi yang baik maka akan terjadi penyimpangan produksi yang berakibat

konsumen kecewa terhadap hasil produksi, baik dalam kualitas dan kuantitas.

Bahwa persiapan produksi PT. Pabrik Es Siantar sudah dilakukan dengan baik.

Dimulai dari dana, bahan baku, tempat produksi/lokasi perusahaan sudah dipersiapkan

dengan baik. Walaupun tidak sesuai dengan apa yang diharapakan atau tidak berjalan dengan

(30)

dilakukan. Artinya adalah banyaknya kendala yang dihadapi oleh PT. Pabrik Es Siantar tidak

membuat persiapan produksi tidak dilakukan.

Dana

Dana adalah uang yang disediakan untuk keperluan biaya. Dana bisa dikatakan

merupakan langkah awal dalam memulai proses produksi bukan hanya itu saja tetapi dalam

membangun sebuah perusahaan. Dana digunakan dalam menunjang kegiatan-kegiatan

produksi. Dana yang dimaksudkan penulis adalah dana yang digunakan pada masa

kepemilikan Heinrich Surbeck dan juga dana pada masa Julius Hutabarat.

Dana pada Heinrich Surbeck atau dana awal seluruh aktivitas perusahaan cukup

memberikan pengaruh yang cukup besar. Dana tersebut adalah pembelian lahan, dana untuk

pembangunan perusahaan berupa gedung, mesin dan lain sebagainya, dana untuk gaji tenaga

kerja, pembangunan bendungan dan lain-lain. Tentunya itu semua membutuhkan kematangan

dana yang cukup besar. Walaupun menggunakan dana yang cukup besar, masih dibarengi

dengan aktivitas produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun

PT. Pabrik Es Siantar menggunakan dana yang cukup besar dalam mengelola

perusahaan tersebut. Jika diperhatikan, PT. Pabrik Es Siantar di tahun 1959-1990

memproduksi delapan minuman dengan berbagai rasa minuman, membutuhkan bahan baku

yang berbeda pula. Bahan baku yang didapatkan dari perusahaan ini untuk delapan minuman

(31)

pemesanan, ongkos pengiriman pemesanan dan lain sebagainya cukup membutuhkan dana

besar.

PT. Pabrik Es Siantar juga membutuhkan dana yang besar dalam memperoleh botol.

Botol minuman dipesan dari luar sumatera yitu IGlass Surabaya, tidak diproduksi sendiri. Harga botol juga pada saat itu cukup mahal sekitar Rp.1000/botol, sedangkan produksi

minuman setiap bulan sekitar 40.000 krat. Jadi dana yang dibutuhkan PT. Pabrik Es Siantar

bisa dikatakan cukup besar terkhususnya untuk tahun 1970-1980.

Alasan peneliti mengkhususkan tahun ini, karena pada tahun-tahun tersebut pangsa

pasar minuman untuk daerah Sumatera Utara dikuasai oleh PT. Pabrik Siantar, sehingga

membutuhkan dana dua kali lipat dari yang biasanya. Bisa dikatakan bahwa dana dalam

barang-barang investasi untuk PT. Pabrik Es Siantar seperti mesin-mesin, pembangkit tenga

listrik, gudang, bahan baku, tenga kerja serta peralatan-peralatan yang lain membutuhkan

dana yang cukup besar. Alasan peneliti menjelaskan dana pada masa awal dan 1959-1990

(merupakan dana lanjutan dari dana awal yang seharusnya dikeluarkan) untuk

membandingkan seberapa besar dana yang digunakan. Dalam bab-bab selanjutnya akan

dibahas juga mengenai kemunduran dari PT. Pabrik Es Siantar salah satunya adalah

(32)

Bahan Baku.

Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu produk jadi. Bahan baku bagi

sebuah perusahaan sangat penting atau mutlak ada, karena merupakan awal proses produksi

dalam mendapatkan produk jadi. Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat dikatakan baik

proses produksinya jika dapat mempertahankan kelangsungan persediaan bahan baku.

Persediaan bahan baku dengan jumlah yang optimum dan dengan kualitas yang baik

menghasilkan perusahaan yang baik.

Tentunya juga perencanaan bahan baku seperti kebijkasanaan dalam menentukan

bahan baku dalam jangka pendek dan jangka panjang akan membuat hal-hal yang tidak

diinginkan seperti kerusakan, keterlambatan pemesanan dan pengiriman, kualitas yang buruk

tidak akan terjadi. Dalam hal ini bagian kepala produksi beserta bawahannya sangat berperan

pentig dalam menjaga bahan baku dan sub bagian pembelian bahan sangat diperlukan untuk

proses produksi.

PT. Pabrik Es Siantar memproduksi delapan minuman membutuhkan bahan baku

yang berbeda. Bahan baku diperoleh dari distributor Jakarta yaitu IFF (International Flavor & Fragrance) yang awalnya dipesan dari Eropa. Secara keseluruhan untuk delapan minuman bahan baku di peroleh dari IFF dalam berbentuk essence, nanas /ananas dari Narden Jakarta, dan pepsi cola dari Amerika (ada hubungan antara pepsi cola dan PT. Pabrik Es Siantar). PT. Pabrik Es Siantar sangan bergantung dari bahan baku yang dipesan dari luar sumatera dan

juga dari Eropa sehingga membutuhkan tenaga ekstra dalam mendapatkan dan mengolah

(33)

Bahan-bahan untuk sarsaparilla yaitu essence sarsaparilla, air, gula pasir murni, asam sitrat, pewarna alami dan CO2. Sedangkan bahan-bahan untuk minuman soda yaitu air, garam, sodium, sulfatrinasius, CO2. Untuk minuman yang lain, bahan-bahannya tidak didapatkan peneliti, karena sumber yang diperoleh tidak ada. Jadi pengadaan bahan-bahan

baku dan barang lainnya untuk kepentingan produksi seharusnya ditentukan secara tepat agar

kelancaran produksi terjamin tanpa dibebani biaya-biaya tambahan atau resiko-resiko lain

yang timbul.

Lokasi Perusahaan

Sebelum menjelaskan bagaimana lokasi perusahaan itu, terlebih dahulu peneliti

menjelaskan apa arti dari perusahaan tersebut. Perusahaan adalah sebuah kesatuan yang

terlibat dalam aktivitas produksi, yang hasilnya akan dijual dengan laba dan sasarannya

adalah memaksimal laba.14 Sedangkan menurut H.M.H.A, Van Der valk bahwa perusahaan

adalah sebuah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk memproduksi barang-barang.15

Seperti halnya juga dengan PT. Pabrik Es Siantar, suatu perusahaan yang

memproduksi es dan minuman yang menghasilkan keuntungan. PT. Pabrik Es Siantar Jadi

perusahaan adalah suatu tempat yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang untuk

melakukan proses kegiatan produksi dalam menghasilkan suatu barang yang dibutuhkan oleh

konsumen dan dapat mendatangkan keuntungan.

14

Winardi, Ekonomi Mikro Aspek-Aspek Pengusaha Badan Usaha Perusahaan, Bandung: Mandar Maju, 1992, hal. 228.

15Ibid

(34)

merupakan sebuah perusahaan industri yaitu perusahaan yang mengolah barang atau

bahan-bahan untuk kemudian dikeluarkan menjadi barang yang siap dipakai.

Ada beberapa bentuk-bentuk perusahaan yang ada di Indonesia yaitu Perusahaan

Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas Negara,

Perusahaan Negara Umum, Perusahaan Negara Jawatan, Perusahaan Daerah, Koperasi dan

lain sebagainya

PT. Pabrik Es Siantar termasuk Perseroan Terbatas. Perseroan terbatas atau sering

disebut dalam istilah Belanda adalah Naamloze Vennootschap (NV) adalah tidak mempunyai firma, maupun memakai nama salah seorang atau beberapa orang persero, akan tetapi

namanya diambil dari objek perusahaan.16

16

J.C.Rietveldt, Ilmu Ekonomi Perusahaan, Djakarta: PT. Penerbit dan Balai Buku “Icthiar”, 1963, hal. 16.

Artinya PT. Pabrik Es Siantar, nama perusahaan

tersebut tidak diambil dari nama pemilik atau pendirinya tetapi diambil dari objek yang

diproduksi yaitu es dan minuman.

Dalam mendirikan sebuah perusahaan, pemilik tentunya sudah mempunyai suatu ide

atau gagasan dimana perusahaan akan didirikan, perusahaan apa yang didirikan, apakah akan

menguntungkan. Tentunya lokasi perusahaan adalah tenpat aktivitas perusahaan akan

berlangsung. Letak perusahaan mendapatkan suatu sorotan yang penting karena memegang

peranan dalam merealisasi salah satu tujuan perusahaan. Bahwa setiap orang akan berusaha

memilih lokasi tempat pendirian perusahaan di mana akan memungkinkan menghasilkan

(35)

Ada empat jenis letak perusahaan yaitu letak perusahaan yang terikat pada alam, letak

perusahaan berdasar sejarah, letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah, dan letak

perusahaan yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi. Letak perusahaan PT. Pabrik Es

Siantar adalah letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yaitu bersifat

industri. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Pematang Siantar pada abad-abad ke-20

mengalami kemajuan yang sangat pesat ditandai dengan banyaknya tumbuh industri,

pertambahan penduduk dan lain sebagainya. Ada berberapa factor yang kemungkinan

dipertimbangkan pendiri PT. Pabrik Es Siantar dalam mendirikan perusahaannya di

Pematang Siantar.

Pertama adalah dekat dengan konsumen artinya Pematang Siantar sebagai sebuah

kota yang cukup berkembang pesat (adanya perkebunan yang membutuhkan tenaga manusia

yang cukup banyak/pertambahan penduduk) akan memberikan konsumen dalam jumlah

banyak sehingga menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin.

Kedua adalah dekat dengan pemasok tenaga kerja artinya bagi perusahaan yang

banyak membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan bukan ahli maka perusahaan akan

cenderung didirikan dekat dengan tenaga kerja tersebut. Sama halnya dengan PT. Pabrik Es

Siantar yang dekat dengan tenaga kerja yaitu pertambahan penduduk di Pematang Siantar di

abad ke-20 sebagai akibat dari urbanisasi dan pertumbuhan kota. Ditambah lagi dengan

banyaknya pendatang yang datang dalam rangka mencari kerja, sehingga dimanfaatkan oleh

PT. Pabrik Es Siantar untuk mencari tenaga kerja. Kemudian ada keadaan alam yang sangat

(36)

Siantar, yaitu dibendungnya air Sungai Bah Bolon untuk menghasilkan listrik. Listrik

tersebut menjadi salah satu penggerak pabrik dalam proses produksi.

Jadi letak perusahaan sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan yang dapat

memberikan keuntungan bagi perusahaan. Letak perusahaan harus dipertimbangkan

berdasarkan fakta yang kongkrit dan aspek-aspek ekonomi seperti perluasan bangunan,

daerah pemasaran dan lain sebagainya. Persiapan produksi merupakan langkah awal dalam

menjalankan aktivitas produksi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dan dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen. PT. Pabrik Es Siantar mempersiapkan proses

produksi dengan teroganisir, dan betul-betul didirikan berdasarkan pemikiran yang matang

dan perusahaan tersebut dapat diterima dalam tata kehidupan masyarakat Pematang Siantar.

2.3. Manejemen/Organisasi PT. Pabrik Es Siantar

Perusahaan didirikan tentunya mempunyai manajemen yang telah ditentukan, sebab

merupakan titik tolak bagi perusahaan dalam mengatur organisasi dalam perusahaan. Bila

sebuah perusahaan bertambah besar maka organsasi dan manejemn akan bertambah rumit

dan ruwet. Kegagalan suatu perusahaan merupakan bisa dikatakan kegagalan dalam

memanajemen dan mengorganisir perusahaan. Organisasi dan manjemen adalah dua hal yang

tidak dapat dipisahkan. Organsasi adalah alat bagi manajemen dalam mencapai tujuan

perusahaan.

Menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,

(37)

bantuan alat yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.17 Manajamen juga

diartikan sebagai fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi

usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.18

Sedangkan organisasi didefenisikan dua arti yaitu organisasi dalam arti badan yaitu

sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu

dan yang kedua ada organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara

skematis tentang hubungan kerja sama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam

rangka usaha mencapai sesuatu tujuan

Jadi manajemen adalah suatu hal

yang dapat menggerakan sekelompok orang yang mempunyai aspirasi, emosi, motif,

kemauan untuk menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan terlebih dahulu.

19

17

Murni Sumarti dan John Soeprihanto, op.cit., hal 102.

18

M. Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan cet. Kesembilan, Yogyakarta-Medan: BKLM, 1982, hal 94.

19Ibid

., hal. 84.

. Jadi organisasi adalah mengelompokkan

orang-orang serta penetapan tugas, fungsi wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan

tujuan terciptanya suatu organisasi yang berdaya guna.

Bahwasanya kedua hal di atas yaitu organisasi dan manajemen suatu rangkaian yang

tidak dapat dipisahkan dalam perusahaan. Fungsi dalam manajemen salah satunya adalah

organisasi yaitu dengan mengelompokkan kegiatan dan menetapkan suatu tugas dan fungsi

dari setiap unit yang ada. Dalam hal ini, PT. Pabrik Es Siantar sebagai salah satu perusahaan

yang ada di Pematang Siantar tentunya menetapkan manejemen dan organisasi. Manajemen

(38)

Bahwa pada saat PT. Pabrik Es Siantar dibawah pimpinan Heinrich Surbeck

menggunakan mesin manual jumlah karyawan 12 orang. Sedangkan saat dibawah pimpinan

Julianus Hutabarat dengan menggunakan mesin semi otomatis jumlah karyawan bertambah

yaitu berjumlah 25 orang. PT. Pabrik Es Siantar yang sampai sekarang masih beroperasi

mempunyai jumlah karyawan 40 orang, yang tersebar dalam beberapa divisi, yaitu:

1. Manajer

Manajer mewakili kepentingan para pemilik perusahaan. Manajer bertindak atas

nama para pemilik dan manajer memperoleh kekuasaan formal dari pemilik tersebut.

Manajer mempunyai tugas menjaga hubungan baik antar karyawan yang ada di perusahaan,

mengatur dan menjaga jalannya organisasi perusahaan, memiliki dedikasi yang tinggi

terhadap tugas dan pekerjaannya dan masih banyak lagi.

Manajer mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pendayagunaan

sumberdaya yang terdapat di perusahaan. Manajer juga memberikan pengarahan kepada para

karyawan agar dapat bekerja sama dengan baik, efektif, terampil untuk mendapatkan tujuan

perusahaan. Selama PT. Pabrik Es Siantar berdiri sudah banyak manajer yang memimpin

perusahaan tersebut yaitu Heinrich Surbeck (sebagai pemilik), Elman Tanjung, Max Donald,

Sadikin, Pak Silitonga, Sahat Hutabarat, Pak Gultom, dan Montesqiu Matondang.

2. Kepala Bagian Produksi

Kepala produksi mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan produksi agar

(39)

Dalam merealisasikan tugas tersebut, kepala bagian produksi PT. Pabrik Es Siantar dibantu

oleh beberapa divisi yaitu:

• Produksi es batangan

− Sub bagian mandor produksi

Bertugas mengarahkan dan mengawasi karyawan dalam menjalankan

tugas masing-masing dalam proses produksi es batangan.

− Bagian Derek

Bagian yang bertugas untuk mengangkat cetakan es dari tempat atau bak

pembeku es dan bagian yang bertugas untuk meletakkan cetakan bak

pembeku es

− Bagian Mandor

Bagian yang bertugas mengeluarkan atau membakar es dari

cetakan/wadah setelah bagian Derek mengeluarkan es dari bak pembeku.

• Produksi minuman cap badak

− Sub Quality Control

Bertugas memeriksa, menilai serta mengawasi kualitas dari minuman yang

dibuat oleh bagian sirup room.

− Sub bagian mandor produksi minuman

Bertugas untuk mengarahakn dan mengawasi karyawannya dalam

menjalankan tugasnya masing-masing dalam proses produksi minuman

(40)

3. Kepala Bagian Personalia

Kepala bagian personalia mempunyai tanggung jawab dalam mengelola bagian

personalia dan umum, mengatur kelancaran kegiatan di antara karyawan, dan juga

bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Kepala bagian personalia

membawahi tiga sub bagian yaitu:

• Sub Bagian Personalia

Bertugas menerima dan mengadakan seleksi penempatan pegawai sesuai

dengan tingkat pendidikannya.

• Sub Bagian Keamanan

Bertugas menjaga keamanan tenaga kerja, keselamatan harta, pegawai

perusahaan, dan perusahaan itu sendiri.

• Sub Bagian Hubungan Masyarakat

Bertugas untuk mengurus hubungan masyarakat luar perusahaan, menjelaskan

perusahaan terhadap masyarakat yang disekitar perusahaan

4. Kepala Bagian Administrasi Dan Keuangan

Kepala bagian administrasi dan keuangan mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut:

− Menjalankan administrasi perusahaan, mengatur segala surat masuk dan

surat keluar

− Bertanggung jawab atas permintaan dan pengeluaran kas perusahaan

(41)

− Membuat laporan keuangan perusahaan secara periodik.

Untuk menjalankan tugas tersebut, kepala bagian administrasi dan keuangan

dibantu oleh beberapa sub yaitu:

• Sub Bagian Kredit

Bertugas dan bertanggung jawab atas kebijaksanaan pembelian kredit dan

tagihan kredit, di samping itu bertanggung jawab atas pencatatan out standing

kredit langganan (seberapa besar kredit yang diberikan langganan).

• Sub Bagian Kasir

Mempunyai tugas menerima setoran serta mengeluarkan uang yang telah

disetujui oleh kepala administrasi dan keuangan, kasir juga wajib membuat

laporan harian mengenai uang masuk dan keluar.

• Sub Bagian Administrasi dan Keuangan

Bertugas melakukan administrasi seperti administrasi pajak perusahaan dan

pencatatan kartu-kartu biayan dan lain sebagainya.

• Sub Bagian Gudang Bahan Baku

Bertugas menerima dan mengeluarkan bahan baku yang telah disetujui dan

sekaligus membuat laporan pengeluaran bahan baku.

• Sub Bagian Barang Jadi

Bagian ini bertugas yaitu:

− Menerima, mencatat dan menyimpan persediaan barang jadi masuk ke

gudang.

(42)

− Mencatat dan mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan jumlah

yang disetujui

5. Kepala Bagian Pengadaan

Kepala bagian pengadaan bertugas menjamin tersedianya bahan-bahan yang

diperulakn perusahaan, baik bahan baku maupun bahan penolong dalam

pelaksanaan tugasnya. Kepala bagain pengadaan dibantu oleh dua sub bagian

yaitu:

Sub Bagian Pembelian Bahan

Bertugas menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi

dalam waktu, jumlah dan mutu yang tepat

Sub Bagian Penerimaan

Bertugas menerima bahan-bahan yang dibeli dan menyerahkannya pada

bagian gudang.

6. Kepala Bagian Penjualan

Tugas pokok dari kepala bagian ini adalah membuat laporan harian maupun

bulanan tentang hasil penjualan, mencari langganan, menguasai administrasi

penjualan, serta membina dan mendidik para salesman untuk dapat

mengetahui strategi dan system penjualan baru.

(43)

Untuk menunjang kelancaran tugas bagian teknik, kepala bagian dibantu oleh

dua sub bagian yaitu:

Sub Bagian Bengkel

Bagian ini bertanggung jawab atas kelancaran jalannya mesin-mesin produksi

pembuat atau pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi, di samping itu juga

bertanggung jawab memperbaiki alat-alat transportasi apabila mengalami

kerusakan

Sub Bagian Transportasi

Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab membawahi bahan baku, barang

jadi maupun mengeluarkan perusahaan serta menjamin kelancaran alat-alat

transportasi tersebut.20

20

Dokumen PT. Pabrik Es Siantar.

Dilihat dari strukturnya, PT. Pabrik Es Siantar memiliki struktur organisasi garis

dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari direktur ke kepala bagian kemudian lanjut

kepada karyawan-karyawan yang dibawahnya. Masing-masing bagian berdiri sendiri dan

mempunyai unit masing-masing yang melakukan pekerjaannya sendiri dan dimana kepala

bagian setiap unit mengawasi jalannya. Walaupun mempunyai bagian-bagian yang berbeda,

setiap struktur organisasi perusahaan sudah seharusnya fleksibel yang artinya menyesuaikan

(44)

BAB III

PERKEMBANGAN PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR

1959-1990

3.1. Perkembangan Pabrik (Gedung)

Pabrik adalah bangunan besar yang diperlengkapi dengan seperangkat mesin tempat

pembuatan barang-barang.21 Sedangkan pengertian lain, pabrik adalah suatu

satu 22

PT. Pabrik Es Siantar bisa dikatakan adalah suatu perusahaan industri manufaktur

yang mengolah bahan baku dalam menghasilkan minuman cap badak. Perkembangan PT.

Pabrik Es Siantar dalam hal pabrik atau gedung terdapat suatu perkembangan dari tahun

1959-1990. Pabrik atau gedung perusahaan tersebut semenjak ditinggalkan oleh pemiliknya Pabrik menjadi

tempat proses produksi suatu industri atau perusahaan berlangsung tentu hal yang kongkrit

yang harus dicapai dalam membangun suatu perusahaan industri. Pabrik dijadikan lahan atau

menjadi aktivitas ekonomi dilakukan secara intensif yang berhubungan dengan

manufakturisasi dan produksi. Tentunya suatu industri manufakturisasi adalah suatu industri

yang memproses bahan baku menjadi berbagai macam barang-barang produk baik diproses

secara kimiawi atau alami.

21

Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1995, hal 220.

22

(45)

tidak ada perubahan tetapi setelah diambil alih oleh keluarga Julius Hutabarat telah ada

perkembangan. Pabrik bisa dikatakan tidak layak pakai lagi untuk proses produksi, dibangun

oleh Julius Hutabarat agar dapat menghasilkan produk yang memuaskan dan berkualitas.

PT. Pabrik Es Siantar ternyata memperhatikan proses perencanaan perluasan pabrik.

Seperti yang sudah dibahas selanjutnya lokasi pabrik dan lokasi perusahaan pada PT. Pabrik

Es Siantar ternyata pada satu tempat yang sama yaitu di pabrik tersebut. Tetapi disini juga

peneliti akan menjelaskan sedikit tentang tata letak pabrik sebagai tambahan dari penjelasan

di atas yang juga akan menjadi alasan perluasan pabrik dilakukan.

Tata letak pabrik yang perlu diperhatikan adalah dekat dengan pasar, tersedia tenaga

kerja dan tenaga ahli, tersedia fasilitas, transportasi, jasa-jasa, kecocokan tanah, dapat

diperluas dan lain sebagainya. Suatu pabrik pada hakekatnya akan memperluas sistem

usahanya apabila daerah pabrik yang diperluas bisa dilakukan, fasilitas-fasilitas produksi

yang dirasakan sudah ketinggalan, kebutuhan pasar yang semakin berkembang dan lain-lain.

Jadi tata letak PT. Pabrik Es Siantar cukup memberikan manfaat bagi perkembangan pabrik

tersebut. PT. Pabrik Es Siantar betul-betul memberikan kemampuan semaksimal mungkin

dalam memajukan pabrik tersebut, salah satunya pembangunan gedung baru dalam proses

produksi.

Pada tahun 1970-1980 perkembangan permintaan minuman cap badak untuk delapan

minuman dan terkhususnya sarsaparilla cukup berkembang pesat. Dari hasil wawancara

(46)

karena itu dilakukan penambahan gedung baru.23

Jika kita lihat dalam kaca mata sekarang, sebuah perusahaan industri tentunya

memiliki mesin yang sudah berkembang pesat (otomatis), apalagi perusahaan industri

tersebut sudah berdiri lama, yang sudah mengetahui pangsa pasar dan lain sebagainya.

Kenyataanya memang PT. Pabrik Es Siantar mengalami kemunduran proses produksi yang

cukup besar, yang memberikan pengaruh pada setiap proses produksi. Mesin yang menjadi

penggerak bagi pabrik dalam menghasilkan minuman tersebut, tidak mengalami perubahan Jadi pasar juga memberikan pengaruh

dalam perluasan pabrik tersebut. Walaupun gedung dibangun pada tahun 1980-an dan

1990-an, gedung ini sudah memberikan hasil produksi yang berkualitas.

Pembangunan gedung-gedung baru yang dilakukan PT. Pabrik Es Siantar untuk

produksi tentunya tidak terlepas dari penempatan mesin-mesin yang cukup membutuhkan

areal yang cukup luas. Mesin-mesin PT. Pabrik Es Siantar yang cukup banyak dan bervariasi

bentuk membutuhkan juga syarat-syarat penentuan tempat untuk penyaluran material

produksi.

Di samping itu fasilitas-fasilitas produksi yang dirasakan ketinggalan juga mengalami

perubahan. Mesin PT. Pabrik Es Siantar dalam produksi mulai dari tahun 1959-1978 masih

menggunakan mesin manual. Namun di tahun 1979, mengalami pergantian yang lebih baik

menjadi mesin semi otomatis yang di didatangkan langsung dari Swiss. Harga mesin yang

didatangkan dari swiss tidak diketahui persis. Mesin-mesin tersebut sangat membantu para

pekerja, yang setiap tahunnya dari 1970-1980 bertambah pekerja karena permintaan pasar

akan minuman semakin besar.

23

(47)

sampai sekarang tetapi tetap berjalan dengan baik. Mesin tetap berjalan dengan baik karena

dijaga dan dirawat dengan baik oleh perusahaan. Tambahan, organisasi perusahaan untuk

bagian bengkel juga dibentuk semenjak dahulu agar dapat merawat mesin tersebut.

Terdapat juga suatu keuntungan dari tidak berubahnya mesin semi otomatis menjadi

otomatis dari PT. Pabrik Es Siantar. Keuntungan itu adalah tidak banyaknya pekerja yang

diberhentikan atau di PHK. Mesin semi otomatis membutuhkan sejumlah orang dalam

menjalankannya, dibutuhkan tenaga ahli dan tidak ahli sedangkan mesin otomatis (mesin

yang langsung bekerja, yang dibutuhkan hanya perawatan yang intesif) membutuhkan sedikit

orang dalam menjalankan produksi. Juga dalam bab-bab selanjutnya akan dibahas mengenai

tenaga kerja untuk lebih memperdalam bagaimana tenaga kerja yang diterapkan oleh PT.

Pabrik Siantar.

Pembangkit tenaga listrik menjadi perkembangan paling awal dari PT. Pabrik Es

Siantar. Semenjak didirikannya pabrik tersebut, Heinrich Surbeck benar-benar telah

memanfaatkan sumber daya alam Pematang Siantar semaksimal mungkin. Pembangunan

tenaga listrik dilakukan dengan membendung aliran Sungai Bah Bolon dalam menggerakkan

turbin yang menghasilkan listrik. Pembangkit tenaga listrik tersebut dibangun pada tahun

1916, sama dengan pembangunan PT. Pabrik Es Siantar.

Bahwa air yang dibendung yang berguna mengalirkan air dan menggerakkan turbin

sehingga menghasilkan tenaga listrik, memberikan energi listrik yang cukup dalam

menjalankan perusahaan industri tersebut. Awalnya pembangkit tenaga listrik tersebut

diperuntukkan hanya untuk kebutuhan perusahaan saja, tetapi dari hasil penelitian peneliti

(48)

masuknya PLN ke Pematang Siantar, seluruh listrik Pematang Siantar berasal dari PT. Pabrik

Es Siantar.

Dari wawancara peneliti, untuk menghormati pengelola perusahaan PT. Pabrik Es

Siantar karena telah memberikan pasokan listrik, sebuah bioskop di Pematang Siantar

menyediakan tempat khusus bagi mereka.24

Kemudian banyaknya sampah yang terdapat di bendungan pembangkit listrik yang

juga menyebabkan produksi terhenti. Sampah tersebut berasal dari masyarakat Pematang Tempat duduk dengan warna merah dan tulisan

khusus untuk PT. Pabrik Es Siantar selalu tersedia di bioskop tersebut.

Pembangkit tenaga listrik sampai sekarang masih beroperasi dan menjadi kebanggaan

PT. Pabrik Es Siantar karena bisa mengalirkan listrik dan air dalam proses produksi. Air dan

listrik menjadi esensi penting dalam sebuah perusahaan minuman terkhususnya untuk PT.

Pabrik Es Siantar. Listrik di pergunakan untuk penerangan dan air digunakan untuk

penggerakan turbin dan lain sebagainya telah menghemat biaya pengeluaran perusahaan

untuk kedua biaya di atas.

Terdapat juga kendala yang dihadapi PT. Pabrik Es Siantar yang sangat bergantung

pada pembangkit listrik tersebut untuk keseluruhan proses produksi. Ada kendala banjir,

maksudnya adalah jika terjadi banjir pada Sungai Bah Bolon yang membuat air meluap,

pembangkit tenaga listrik tidak akan bekerja, maka produksi minuman dan es batangan juga

terhenti. Itu semua menyebabkan jadwal proses produksi dalam menghasilkan minuman dan

es batangan akan berantakan dan tidak tepat waktu.

24Wawancara

(49)

Siantar, yang dibuang ke Sungai Bah Bolon terbawa sampai ke bendungan pembangkit

tenaga listrik. Memang kedua hal tersebut tidak pernah terlepas, sampah menjadi salah satu

penyebab banjir hingga akhirnya meluap. Oleh karena itu setiap bulan PT. Pabrik Es Siantar

membersihkan bendungan agar pembangkit tenaga listrik tetap dapat berjalan dengan baik.

Jadi Pabrik adalah tempat dimana faktor-faktor produksi terjadi seperti mesin,

manusia, material, sumber daya alam, modal dan lain sebagainya dikelola oleh seseorang

dalam menghasilkan suatu produk. Sama halnya PT. Pabrik Es Siantar yang mempunyai

pabrik yang menghasilkan minuman ringan cap badak dan es batangan.

3.2. Produksi

Produksi dalam arti umum adalah menghasilkan suatu barang. Produksi adalah semua

kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan

ini diperlukan faktor-faktor produksi yang tersedia.25 Sedangkan yang lain mengatakan

bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu

benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi

kebutuhan.26

25

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta: Liberty, 1987, hal 160.

26

Wikipedia, 26-01-2013, 12.00 Wib

Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang atau menambah nilai guna

dan manfaat suatu barang dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam pemenuhan

(50)

Konsep produksi sebenarnya mempunyai arti lebih luas dari pada hanya pengolahan

(manufaktur) ataupun pengubahan tetapi bagaimana mengatur, mengelola,

mengadministrasikan kegiatan produksi menhadi efektif dan efesien. Dalam meningkatkan

proses produksi suatu perusahaan diperlukan bahan-bahan produksi. Untuk melakukan itu

semua dibutuhkan unsur tenaga manusia, sumber daya alam, modal serta kecakapan. Semua

unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi, dimana faktor produksi tersebut menjadi

penopang dalam usaha menciptakan nilai atau memperbesar nilai suatu barang yang

dihasilkan perusahaan.

Dalam suatu proses produksi, terdapat juga suatu bentuk-bentuk pengolahan dari

produk yaitu: bentuk pengolahan estraktif, bentuk pengolahan agraris/pertanian, bentuk

pengolahan industri, bentuk pengangkutan, bentuk perdagangan, bentuk pemberian jasa.

Dalam hal ini PT. Pabrik Es Siantar menggunakan bentuk pengolahan industri yaitu

mengolah bahan-bahan mentah atau baku menjadi barang-barang yang siap digunakan. PT.

Pabrik Es Siantar mengolah bahan baku menjadi suatu minuman yang berkualitas dan tetap

bertahan sampai sekarang.

Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam

sumber menjadi bahan jadi yang siap diminati konsumen. Kegiatan-kegiatan produksi akan

menentukan peningkatan efesiensi operasi, perencanaan dan pengawasan produksi dalam

menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang baik. Dalam hal ini peneliti akan

membahas sedikit tentang perencanaan produksi yang baik. Bahwa fungsi produksi adalah

(51)

jumlah yang tepat.27

27

Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusaahaan Modern), Yogyakarta:Liberty, 1998, hal 285.

Agar fungsi produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan

produksi menjadi hal penting yang perlu dilaksanakan. Perencanaan produksi itu meliputi

yaitu jenis barang yang akan dibuat, jumlah barang yang akan dibuat, cara pembuatan

(penggunaan peralatan yang dipakai). Keputusan tentang jenis barang dan jumlah yang akan

dibuat dan peralatan yang dipakai tentu dipengaruhi oleh kebutuhan pasar.

PT. Pabrik Es Siantar merencanakan produksinya dengan baik. PT. Pabrik Es Siantar

pada awalnya memproduksi es batangan, sesuai dengan namanya. Tentunya bahan utama

yang dipakai dalam proses produksi es batangan adalah air yang cukup berkualitas. PT.

Pabrik Es Siantar mendapatkan air bersih hasil dari penggalian mata air dalam mendapatkan

sumber air yang bersih. Sering dikatakan perusahaan tersebut adalah umbul-umbul (mata air). Mata air tersebut mudah didapatkan, kemungkinan faktor-faktor alam yang sangat

mendukung. Mata air tersebut di perbaharui kembali agar mendapatkan air yang semaksimal

mungkin. Bukan hanya produksi es batangan air dipergunakan, tetapi produksi minuman

yang bahan utamanya air juga menggunakan mata air tersebut. Oleh karena itu mata air

(52)

Proses pembuatan es batangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Sumber: PT. Pabrik Es Siantar

Ice Cans adalah pencetakan, dimana didalam pencetakan ini juga terjadi proses

pencampuran air, garam dan amoniak.

Condensor (Tabung berisi amoniak) adalah setelah terjadi proses percampuran maka

air akan dimasukkan dalam wadah es batangan.

Verdamper (pipa pendingin) merupakan pipa yang dialirkan langsung ke dalam

campuran air tersebut, sehingga terjadi pembekuan air dan terbentuk es batangan.

Perencanaan jadwal atau scheduling produksi es batangan adalah setiap hari.

Scheduling adalah suatu usaha untuk menentukan kapan produksi dimulai dan selesai diserahkan.28

28Ibid

., hal 288.

Setiap hari dilakukan PT. Pabrik Es Siantar karena seluruh es batangan yang

ada di Pematang Siantar disuplai oleh perusahaan ini. Sampai perpindahan kepemilikan

perusahaan, es batangan tetap diproduksi dan hingga hari ini juga masih berjalan lancer

proses produksinya. Perusahaan ini tidak memproduksi es Kristal hanya es batangan saja, Ice Cans (Cetakan Es)

Condensor (Tabung Berisi Amoniak)

(53)

disebabkan pelanggan awal yang membeli es dari PT. Pabrik Es Siantar adalah penjual

daging dan buah-buahan, sehingga es batangan lebih laku.

Produksi es batangan pada tahun 1959 yaitu saat Elman Tanjung pengelola PT.

Pabrik Es Siantar, tetap pada kapasitasnya dan sampai tahun 1990 produksinya juga segitu.

Alasan yang didapatkan peneliti adalah karena pembeli es batangan mempunyai jumlah yang

sedikit. Tetapi bisa dikatakan PT. Pabrik Es Siantar sukses dalam usaha es batangan tersebut.

Pembuatan es batangan lamanya sekitar 36 jam, setelah air diisi kedalam cetakan es dan

ditutup rapat agar tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan lain. Dari hasil wawancara

peneliti, bahwa titik krisis pembuatan es ini adalah kadar garam dan tekanan amoniak.29

Komposisi produk minuman pada awalnya menggunakan bahan-bahan alami, yaitu

berasal dari pengekstrakan rasa dari buah-buahan dan tumbuhan, tidak digunakannya zat

pencampur larutan kimia. Seperti halnya minuman sarsaparilla dari hasil wawancara, ternyata

di ekstrak dari tumbuhan yang berasal dari tanaman sarsaparilla. Seiring dengan era

globalisasi, semakin sulitnya bahan-bahan alami yang ditemukan dalam pembuatan minuman

tersebut. Jadi tidak terhindar dari penggunaan zat-zat kimia dalam pencampuran larutan Perluasan produksi juga dilakukan perusahaan tersebut. Es batangan yang sukses

dipasaran, perusahaan mencoba menghasilkan yang lain yaitu minuman ringan. Minuman

ringan diproduksi pada tahun 1920-an. Ada delapan minuman yang diproduksi yang terdiri

dari Orange Pop, Sarsaparilla, Rasberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffee Bear dan Soda Water dengan merek “Badak”.

29

(54)

minuman, rebusan gula, ekstrak rasa buatan yang menggunakan kimiawi, yang menghasilkan

rasa minuman yang berbeda dari yang sebelumnya yaitu dengan kualitas yang tidak bagus.

Bahwa larutan ekstrak dengan campuran kimiawi lebih mudah mengendap dan mengapung

sehingga minuman tersebut tidak dapat diperjualbelikan lagi.

Pada tahun 1959, saat Elman Tanjung menjadi pengelola sementara, minuman

diusahakan diproduksi semaksimal mungkin dengan kualitas terbaik. Pergantian kepemilikan

perusahaan dari pemilik asli ke Julius Hutabarat yaitu pada tahun 1971, minuman tersebut

berhasil berkembang dan menguasai pangsa pasar. Pada tahun 1970 sampai pertenghan

1980-an PT. Pabrik Es Si1980-antar berhasil menjadik1980-an minum1980-an-minum1980-an tersebut menjadi minum1980-an

yang sangat diminati masyarakat Pematang Siantar khususnya sarsaparilla. Hingga

pemasaran minuman hasil produksi PT. Pabrik Es Siantar juga sampai ke luar Sumatera yang

akan dibahas dalam bab selanjutnya.

Peneliti tidak mendapatkan berapa persis jumlah produk yang dihasilkan setiap bulan

dari tahun 1959-1990. Memang suatu hal yang sangat disayangkan peneliti, jika

mendapatkan data per bulan maka bisa dilakukan suatu grafik tingkat minuman sehingga bisa

dijelaskan lebih luas. Diakibatkan data-data hasil produk minuman dan hasil penjualan

minuman dimusnahkan oleh pihak perusahaan. Alasan pemusnahan karena begitu banyak

data yang dipegang perusahaan, karena dipergunakan dengan cara manual, yaitu hasil

produk, pemasaran, pemasukan dan lain sebagainya ditulis. Wawancara peneliti, pada tahun

(55)

Gambar

Gambar peta Sumatera Utara
Gambar peta administrasi Kota Pematang Siantar
Gambar kemasan botol soda water dan sarsaparilla
gambar bawah adalah gedung yang digunakan sebagai gudang penyimpanan minuman,
+3

Referensi

Dokumen terkait