PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK
PENGELASAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK
PERMESINAN SMK TRI SAKTI LUBUK PAKAM
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI :
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
TUMPAL FRENGKI NAINGGOLAN
NIM. 509121041
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Tumpal Frengki Nainggolan : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah dengan menerapkan model Student Teams Achievement Divicion (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tri Sakti Lubuk Pakam pada semester gasal pada tahun pelajaran 2016/2017 dengan subjek kelas X TP berjumlah 40 siswa. Penelitian ini merupan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi. Tekhnik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara observasi dan evaluasi. Selanjutnya dari hasil pre test nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan nilai rata-rata 45%. Data evaluasi dari post test dari siklus I dengan rata-rata nilai (57,50%). Sedangkan data evaluasi dari post test siklus ke II dengan rata-rata nilai 97,50% berarti ada peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 40%. Dapat disimpulakan bahwa pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Divicion (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar steknik pengelasan pada kompetensi dasar menjelaskan proses dasar pengelasan siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Tri Sakti Lubuk Pakam.
ii
ABSTRACT
Tumpal Frengki Nainggolan : The Application of Learning Model Cooperative Type STAD to Improve Learning Outcomes Technique Welding at Student X SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan, 2016
This study attempts to know whether with applying learning model cooperative type STAD can improve learning outcomes technique welding at student x smk tri sakti lubuk pakam. This study was conducted in SMK trisakti Lubuk Pakam in the odd on academic year 2016/2017 with the subject in class of X Of 40 students. The research is research class consisting of 2 cycles with each cycle consisting 4 stage namely planing, action, observation and evaluation. From the data analysis and accounting is acquired the average value of experimental class is 45 % with standard of deviation is 57,50 % and the average value of control class is 97,50 % with standard of deviation is. Can be concluded with applying learning model cooperative type STAD can improve learning outcomes technique welding at student x Smk Tri Sakti Lubuk Pakam
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kasih dan
karuni-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas X Teknik
Permesinan Smk Tri Sakti Lubuk Pakam”.
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. HidirEfendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Janter P Simanjuntak,ST, MT, Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Prof.Dr.Julaga Situmorang,M.Pd,selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan saran dan kritik dalam Skripsi Penelitian ini.
6. Teristimewa kepada kedua orangtua Op. Pahala Doli dan Op. Pahala Boru
iv
7. The Big Family Nainggolan Bang Joe/Kak Joe, Lae Ginting/Ka Feby, Bg
Angel/Kak Angel, Bang Gisele/Kak Gisele dan abang terhormat Bg Mona
8. Abanganda Iwan Keling, Virgo Sitorus, Benny Naibaho, Prianto Sinaga,
Septo Madacan Sinaga, Bou Kantin dan terkhusus untuk HMJ TeknikMesin
UNIMED
9. Rekan - rekan seperjuangan 2009 Reguler khususnya Agus si Raja Tuak,
Sahala ”rematik” Sinaga, Legos P Nainggolan ( LEBAH ) The King of
COC, Maju si Supir Lintas, Daud Hutahaean dan Hotlan Manurung tetap
sarjana Laeku
10.Base Camp “Nasomarhepeng”, Ratu Teknik ( my lovely ito ), Raja Batak,
What The Fuck, IGDP ( Abdi si Bibir Hitam ), Harrum Rumapea RR,
Krusher, Aldi/Yen, Benz Rido, Firmando Tumorang
11.Orang tercinta Elisabet Sitorus terima kasih atas dukunganya sayang
Penulis menyadari bahwa Skripsi Penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan Skripsi Penelitian ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi Penelitian ini bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan pembaca skripsi penelitian ini pada umumnya
Medan, September 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 11
1. Pengertian Belajar ... 11
2. Hasil Belajar ... 14
3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Pengelasan ... 16
4. Pengertian Model Pembelajaran ... 15
vi
vii
3. Tes ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
B. Analisis Data ... 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Kumpulan Nilai Smk Tri Sakti ... 5
Tabel 2 Implementasi Siklus ... 38
Tabel 3 Hasil Pre Test ... 44
Tabel 4 Hasil Post Test Siklus I ... 45
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 56
Lampiran 2 RPP Siklus I ... 57
Lampiran 3 RPP Siklus II ... 59
Lampiran 4 Soal Pre Test ... 61
Lampiran 5 Jawaban Pre Test ... 62
Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I ... 63
Lampiran 7 Jawaban Post Test siklus ... 65
Lampiran 8 Soal Post Test Siklus II ... 66
Lampiran 9 Jawaban Post Test Siklus II ... 68
Lampiran 10 Hasil Pre Test... 69
Lampiran 11 Hasil Post Test Siklus I ... 70
Lampiran 12 Hasil Post Test Siklus II ... 71
Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar ... 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada
kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan
paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa
dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan
masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap
sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas
pendidikan.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh
pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan
komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat
dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan
diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat
sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang
2
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk
menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena
nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,
ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan
IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan
kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam
membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan
kerja.
Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang
3
dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan
dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang
diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan
saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan
sikap dan kepribadiannya.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata
pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,
adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran
produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan
pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia
industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan
meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)
kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian
Teknik Permesinan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan
4
1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam
lingkup keahlian Teknik Permesinan.
2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan
diri dalam lingkup Teknik Permesinan.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik
Permesinan.
4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan
bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang
berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia
industri.
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk
menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan
materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya
dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Teknik Pengelasan adalah salah satu mata pelajaran produktif yang
diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan tentang proses-proses
penyambungan benda (besi). Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan
mendengar penjelasan guru bidang studi diketahui bahwasanya hasil belajar siswa
5
Kemendikbud, untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang
diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas
X untuk kompetensi dasar Menjelaskan Proses Dasar Pengelasan pada Tahun
Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Teknik Pengelasan Kelas X Program
Dengan demikaian dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa kurang
memuaskan. Hal itu dikarenakan proses pembelajaran yang menggunakan metode
ceramah dan diskusi belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih spesifik
lagi bahwa proses pembelajaran masih cenderung didominasi oleh guru sehingga
di dalam belajar, siswa terlihat masih kurang bisa menerima penjelasan dari guru.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa model pembelajaran dalam proses
belajar mengajar sangat mempengaruhi semangat dan hasil belajar siswa. Guru
yang mengajar dengan model pe mbelajaran yang kurang menarik dapat
menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru
dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
6
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
tersebut adalah dengan menciptakan suasana hasil belajar yang langsung
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang
merupakan model pembelajaran student centered adalah model pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievment Division). Dalam model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dituntut lebih aktif dan agresif
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa dituntut untuk saling berbaur dengan
siswa yang lain dalam satu kelompok kecil untuk dapat saling bertukar pikiran,
pendapat dan berdiskusi bersama. Hal ini akan menjadikan siswa itu menjadi yang
lebih serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran tipe STAD merupakan salah satu model
pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifias
siswa, model pembelajaran ini juga model pembelajaran yang efektif , dimana
terdapat lima komponen utama dalam pelaksanaannya yakni penyajian kelas,
belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok sehingga
peserta didik dapat berperan secaa aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat
meningkatkan minat dan kreatifitas siswa. Menurut Tutuhatunewa (2004:28),
bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan memperhatikan adanya
perbedaan kemampuan akademis. Selain itu siswa saling membantu dalam
memahami konsep, berdiskusi dan menyelesaikan soal dan tugas-tugas yang
7
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di SMK Tri Sakti
Lubuk Pakam.
Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis bekeinginan melakukan
penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pengelasan pada Siswa
Kelas X Teknik Permesinan SMK Tri Sakti Lubuk Pakam”.
B. Identifikasi Masalah
Melihat situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah :
1. Siswa kurang termotivasi dalam proses kegiatan belajar mengajar
karena guru masih menggunakan model pembelajaran ceramah dan
diskusi. Sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi yang
disampaikan guru sehingga hasil belajar siswa belum mencapai kriteria
yang digunakan
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teori pengelasan salah
satu dasar mata pelajaran teknik pengelasansehingga menyebabkan
hasil belajar pada mata pelajaran teknik pengelasan maasih rendah
3. Hasil belajar siswa rendah untuk mata pelajaran teknik pengelasan.
Standar ketuntasan minimal yang diterapkan oleh pihak sekolah SMK
Tri Sakti Lubuk Pakam adalah 7,00. Data yang diperoleh dari DKN
tersebut kurang dan tidak melebihi standar ketuntasan minimal dan
8
4. Metode ceramah dan diskusi yang diterapkan belum mampu
meningkatkan hasil belajar siswa
5. Cara belajar yang berpusat pada guru
C. Pembatasan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan
diatas, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X
program keahlian Teknik Permesinan pada mata pelajaran Teknik Pengelasan di
SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. Maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai
berikut :
1. Hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran teknik pengelasan.
Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak sekolah SMK
Tri Sakti Lubuk Pakam adalah 7,0. Data yang diperoleh dari DKN
tidak melebihi standar ketuntasan minimal 7,0 dan belum mencapai
nilai ketuntasan minimal
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teknik pengelasan
sehingga menyebabkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teknik pengelasan pada
kompetensi dasar menjelaskan proses dasar pengelasan siswa kelas X Teknik
Permesinan SMK Tri Sakti Lubuk Pakam ?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran teknik pengelasan
2. Siswa merasa dirinya mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat, ide, gagasan dan pertanyaan.
3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu
mempetanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok
10
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan
hasil belajar di SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta
pengaruhnya terhadap hasil belajar Teknik Pengelasan.
2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan
efisien.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan selama empat kali pertemuan, maka
telah diperoleh data yang telah diolah, dan hasil dari pengolahan data tersebut
dapat dilihat dari hasil pre test belajar siswa sebelum tindakan dengan nilai
rata-rata 60,25%. Setelah diterapkan model pembelajaran STAD diperoleh data dari
evaluasi post test siklus I dengan rata-rata nilai (68,75%). Sedangkan data
evaluasi dari post test siklus ke II dengan rata-rata nilai 78,25% berarti ada
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 9,5%. Maka penerapan model
pembelajaran Student Teams Achievement Divicion (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa X SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. Model pembelajaran Student
Teams Achievement Divicion (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran teknik pengelasan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan kepada guru, khususnya
guru bidang studi Teknik Pengelasan dapat menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divicion (STAD) untuk
55
DAFTAR PUSTAKA
Anar P Pardede (2012) “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Penggunaaan Alat Ukur Kelas X Semester II SMK Swasta Era Utama Pancurbatu T.A 2011/2012 “.
Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode- pembelajaran/
http://diasdiari.blogspot.ae/2014/02/pengertian-pembelajaran-stad-menurut.html?m=1 (Diakses tanggal 09 mei 2016)
Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Mujiono dan Dimiyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin Robert E. (2005). Cooperative Learning : Theory Research and Practice. London,Ter. Narulita Yusron, Bandung : Penerbit Nusa Media
Sudjana (2009:22) “Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Sudjana, Nana. (2005). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Winkel, W. S. (2002). Psikologi belajar Pengajaran. Jakarta: Gramedia.