UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT
TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA MATA
PELAJARAN SISTEM PEMINDAH DAYA
DI SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI
T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Oleh:
YELTSIN GIULINO NABABAN
5113122047
PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Yeltsin Giulino Nababan : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD(Student Teams-Achievement Divisions) Pada Mata Pelajaran Sistem Pemindah Daya Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/2016. Sistem Pemindah Daya merupakan salah satu program mata pelajaran pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 2 SMK Negeri 2 Tanjungbalai yang terdiri dari 27 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah test berupa pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 62,96% pada siklus I dan 77,78% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 73,33 pada siklus I dan 82,22 pada siklus II.
ABSTRACT
Yeltsin Giulino Nababan : Improving Learning Outcomes of XI Teknik Kendaraan Ringan students Using Cooperative Learning Model STAD(Student Teams-Achievement Divisions) in Subject Sistem Pemindah Daya at SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016. Undergraduate Thesis. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016
This research is a class action that aims to improve learning outcomes of Sistem Pemindah Daya in XI Teknik Kendaraan Ringan at SMK Negeri 2 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/201. Sistem Pemindah Daya is one of the subjects on the program of vocational education study program expertise of Teknik Kendaraan Ringan. Through the action of the application of cooperative learning model type Student Teams-Achievement Divisions (STAD). The method used was classroom action research by Arikunto’s model conducted in two cycles , which in every one cycle performed in 2 meeting and at each cycle resolved through the planning phase , the implementation phase of action , observation and reflection stages. Subjects in this research were XI TKR 2 SMK Negeri 2 Tanjungbalai consisting of 27 peoples. The collection of data used in this study is in the form of a multiple-choice test. The results showed that the application of cooperative learning model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) can improve learning outcomes of Sistem Pemindah Daya in XI Teknik Kendaraan Ringan at SMK Negeri 2 Tanjungbalai. It can be seen from the achievement of classical learning completeness percentage that is 62,96% in the first cycle and 77,78% in the second cycle, as well as the achievement of the average value of the class 73,33 in the first cycle and 82,22 in the second cycle.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan
judul:“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan
Ringan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD(Student
Teams-Achievement Divisions) Pada Mata Pelajaran Sistem Pemindah Daya
Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016”.
Proposal penelitian ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan
data-data rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang
berkaitan dengan penulisan proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan proposal ini banyak mengalami kendala, namun berkat
bantuan Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Yuniarto Mudjisusatyo, M. Pd.
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan proposal ini dan
kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
ii
5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Otomotif.
6. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd selaku Dosen Jurusan Teknik Mesin yang
telah banyak memberikan kritik, saran, dan dukungan kepada penulis
selama menjalani studi dan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Nelson Hutapea, S.Pd., MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Tanjungbalai.
9. Bapak Ratih Danu Warso, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Sistem Daya
Pemindah di SMK Negeri 2 Tanjungbalai.
10.Orang tua tersayang M. Nababan dan N. Sitinjak yang memberikan
semangat maupun berupa moril.
11.Kakakku Tarida Nababan, dan kedua abangku Philip Nababan, S.Pd, dan
Iskandar Nababan, S.Pd yang telah banyak memberikan support dalam
perkuliahan hingga penyusunan proposal ini.
12.Kepada sahabat-sahabat terbaik, Adithia Ginting, Bintoro Panjaitan,
Cancara Nababan, Dony Manurung, Efendi Tampubolon, Friady Nababan,
Gustrino Purba, Johannes Sinaga, Raven Pasaribu, Benny Sianipar, dan
seluruh rekan-rekan Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu
memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
iii
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
proposal ini ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan, Juli 2016
i A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 9
1. Hakekat Hasil Belajar Sistem Pemindah Daya ... 9
2. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 18
B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 33
C. Kerangka Berfikir ... 35
D. Pengajuan Hipotesis ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
B. Objek dan Subjek Penelitian ... 36
ii
C. Definisi Operasional Variabel ... 36
D. Jenis Penelitian ... 37
E. Desain Penelitian ... 37
F. Prosedur Penelitian... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ... 44
H. Teknik Analisis Data ... 45
I. Indikator Keberhasilan ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49
B. Pembahasan Penelitian ... 61
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Daftar Kompetensi Siswa XI TKR ... 4
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 30
Tabel 3. Implementasi Siklus I... 41
Tabel 4. Implementasi Siklus II ... 43
Tabel 5. Kisi-kisi Soal ... 45
Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 53
Tabel 7. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 58
Tabel 8. Data Hasil belajar Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 60
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas XI TKR ... 4
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 38
Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 54
Gambar 4. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 59
Gambar 5. Persentase Hasil Belajar Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 60
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 70
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 74
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 77
Lampiran 4. Format Observasi Aktivitas Siswa per Siklus ... 80
Lampiran 5. Soal Posttest Siklus I ... 81
Lampiran 6. Soal Posttest Siklus II ... 86
Lampiran 7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 90
Lampiran 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 92
Lampiran 9. Nilai Hasil Posttest Siklus I ... 94
Lampiran 10. Nilai Hasil Postest Siklus II ... 95
Lampiran 11. Dokumentasi ... 96
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan
kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan
sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga
akan memperoleh hasil yang diharapkan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran
agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan
tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga
kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.
Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor RI No. 20 Tahun 2003.
Kurikulum pada suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi
sesuai dengan aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk
mencapai tujuan tersebut pembinaan anak didik (siswa) yang akan terjun
kemasyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai kompetensi
2
2
GBPP Tahun 2004 yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu
memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3)
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat yang
akan datang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang
produktif, adaptif dan kreatif.
Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.
Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam
diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain
kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan
mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini
diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat
luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk
mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan
eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Rusman (2011:132) yang
menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Menurut Suryosubroto (2002: 14-15), agar guru dapat mengajar
secara efektif hendaknya syarat-syarat berikut dilakukan : a). membelajarkan
siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak model mengajar (variasi model),
3
3
individual siswa, e). selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, f). mampu
menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g). menghubungkan mata
pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll. Rusman (2011:133)
berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pelajaran didalam
kelas atau yang lain. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan
model pembelajaran yang tepat, pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SMK Negeri 2
Tanjungbalai pada tanggal 07 September 2015, meliputi pengamatan terhadap
hasil belajar melalui Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas XI pada Tahun
Ajaran 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015 menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya masih rendah. Sejalan dengan
hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Sistem Pemindah Daya, kriteria
ketuntasan minimum (KKM) pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya adalah
75. Untuk meningkatkan nilai siswa yang tidak lulus biasanya guru bidang studi
tersebut akan mengadakan ujian ulangan.
Perolehan hasil belajar mata pelajaran Sistem Pemindah Daya siswa kelas
4
4
Tabel 1. Daftar Kumulatif Nilai Sistem Pemindah Daya Siswa XI TKR
Tahun Ajaran
(Sumber : DKN SMK Negeri 2 Tanjungbalai)
Gambar 1. Diagram Ketuntasan Siswa Kelas XI TKR
Dari data diatas dapat dilihat pada Tahun Ajaran 2012/2013 persentase
ketuntasan siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya sebesar 56,67%,
pada Tahun Ajaran 2013/2014 sebesar 59,26%, dan pada Tahun Ajaran
2014/2015 sebesar 62,07%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya yang dicapai masih
rendah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sesuai dengan tuntutan
kurikulum diperlukan suatu alternatif model pembelajaran dan penggunaan yang
mengarah kepada pembelajaran siswa aktif dengan harapan dapat meningkatkan 0
T.A. 2012/2013 T.A. 2013/2014 T.A. 2014/2015
TUNTAS
5
5
penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa pada
mata pelajaran Sistem Pemindah Daya.
Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode
penyampaian materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan
mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja, kurangnya
interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa
diketahui oleh guru, sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan
yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan model
pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh
penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. Hal itulah yang menjadi faktor
yang menyebabkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tergolong
rendah.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem
Pemindah Daya supaya mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan
menggunakan model pembelajaran. Setelah mempelajari strategi pembelajaran
dan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan
dalam dunia pendidikan, maka penulis mengambil satu model pembelajaran yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Sistem Pemindah Daya. Dalam pembelajaran kooperatif model
STAD kelas dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima siswa
yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis
6
6
menemukan jawaban dari masalah yang dibahas bersama, sehingga setiap anggota
kelompok akan memahami setiap materi yang diberikan oleh guru.
Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) karena, (1) situasi pembelajaran lebih kondusif,
karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran, (2) guru tidak lagi
menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada
siswa, (3) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru
(modeling) dari berbagai sumber. Selain itu siswa juga diajak untuk terlibat
langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar
hingga praktek.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Pemindah Daya siswa kelas XI
TKR dengan judul penelitian : “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
XI Teknik Kendaraan Ringan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions) Pada Mata
Pelajaran Sistem Pemindah Daya Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A.
2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa
7
7
3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang
diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya
memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada
dunia nyata.
5. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥ 75.
C. Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar
masalah yang diteliti tidak terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah : penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya
memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan dan hasil belajar
Sistem Pemindah Daya di kelas XI TKR yang tidak sampai pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥75.
D. Perumusan Masalah
Bedasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya
8
8 E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Divisions) pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya di
kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tanjungbalai.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah
sebagai berkut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang
pembelajaran produktif di SMK.
b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam
menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan
mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang
peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem
Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2
Tanjungbalai tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut
yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96%
dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas
73,33; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,78%
dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,22.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin
aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik.
Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan
65
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta
tanggungjawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD
dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta
didik.
3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif
dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama
dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan
model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada
guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol
66
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara
Awaludin, Ahmad. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.
Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.
Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Harmoko. (2013). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
Ibrahim. M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.
Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia.
Maidiyah, E. (1998). Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif). Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Muhibbin, Syah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Novita Maulidah. (2012). Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement divisions) berbantuan modul Terhadap
67
67
hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Unoversitas Negeri Semarang.
Nuansa Ayu Febrina & Isroah. (2012) Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2
Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.
Sadiman. S., Arief, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Sardiman. A., M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert, E. (2005). Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting Dr. Zubaedi. Bandung: Nusa Media.
Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. (2009). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sunanik. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP. Lamongan.
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
68
68
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.