• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN BELAJAR MUSIK PADA ANAK USIA 8-12 TAHUN DI SD FREE METHODIST 1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN BELAJAR MUSIK PADA ANAK USIA 8-12 TAHUN DI SD FREE METHODIST 1 MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEALARAN MATEMATIKA DENGAN

KEMAMPUAN BELAJAR MUSIK PADA

ANAK USIA 8-12 TAHUN DI

SD FREE METHODIST 1

MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ELISABETH MUNTHE

NIM. 2113340016

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Elisabeth Munthe. NIM 2113340016.

Hubungan Penalaran

Matematika Dengan Kemampuan Belajar Musik Pada Anak Usia

8-12 Tahun Di SD Free Methodist 1 Medan. Fakultas Bahasa Dan

Seni. Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan belajar musik dan penalaran matematika pada anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan serta mengetahui adanya hubungan antara penalaran matematika dengan kemampuan belajar musik pada anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan tentang kemampuan belajar musik, penalaran matematika dan anak usia 8-12 tahun.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes pengetahuan matematika dan tes kemampuan belajar musik. Penelitian ini mengambil lokasi di SD Free Methodist 1 Medan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara penalaran matematika dengan kemampuan belajar musik siswa-siswi SD Free Methodist 1 dengan koefisien korelasi = 0.158 dengan persamaan regresi

Ỷ = 1.299 + 0.857 X dimana R = 0.369. Yang artinya semakin tinggi kemampuan belajar musik yang dimiliki siswa, maka akan semakin tinggi pula penalaran matematika, sebaliknya semakin rendah kemampuan belajar musik yang dimiliki siswa, maka akan semakin rendah penalaran matematika siswa-siswi. Hubungan ini juga menjelaskan dengan adanya sumbangan efektif variabel kemampuan belajar musik sebesar 32.6 % yang selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini dan menurut hasil penelitian para siswa di sekolah ini memiliki penalaran matematika yang tergolong tinggi (nilai rata-rata empirik = 26.833 dan nilai rata-rata hipotetik = 15) sehingga hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan telah teruji secara empirik.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang maha pengasih dan penyayang, yang telah memberikan anugrah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan ini tepat pada waktunya. Adapun judul Skripsi ini adalah “Hubungan Penalaran Matematika dengan Kemampuan Belajar Musik pada Anak Usia 8-12 Tahun di SD Free Methodist 1 Medan”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memproleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis sadar akan ketidaksempurnaan Skripsi ini, baik dalam tulisan maupun kata-kata. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca agar Skripsi ini dapat menjadi lebih baik dikemudian hari. Selama proses penelitian penulis selalu mendapatkan hambatan dan rintangan, akan tetapi berkat dorongan dan semangat serta bantuan dari berbagai pihak membuat penulis termotivasi untuk menyelesaikan Skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni 3. Uyuni Widiastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik

4. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn, M.Sn., Ketua Program Studi Pendidikan Musik

(8)

7. Esra P.T Siburian, M.Sn., Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Narasumber I

8. Wiflihani, M.Pd., Narasumber II

9. Semua Dosen dan Staff Pengajar khususnya Program Studi Pendidikan Musik

10. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai Parmenas Munthe dan Syamsia Debataraja, S.Pd, yang tiada henti-hentinya memberikan doa, semangat, motivasi dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini 11. Kedua kakak yang tersayang Sri Rezeki Munthe, M.Psi dan Junita

Munthe, S.H yang selalu mendoakan, mendukung dan banyak memberi masukan dalam menyelesaikan Skripsi ini

12. Orang terdekat penulis Johanes Siregar dan sahabat-sahabat penulis Arfit, Iyen, Emny, Crisma, Astria, Sisil, Ecy serta semua teman seperjuangan Prodi Seni Musik 2011 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang selalu setia mendukung dan memberi memotivasi

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Teoritis ... 9

1. Kemampuan Belajar Musik ... 9

2. Penalaran Matematika ... 20

3. Anak Usia 8-12 Tahun... 27

B. Kerangka Berpikir ... 30

C.Penelitian yang Relevan ... 33

D. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

(10)

C. Variabel Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

1. Tes Penalaran Matematika ... 38

2. Tes Kemampuan Belajar Musik... 39

F. Uji Coba Instrumen ... 40

1. Uji Validitas ... 40

2. Uji Reliabilitas ... 42

3. Uji Indeks Kesukaran Tes ... 43

4. Uji Daya Pembeda Tes ... 44

G. Teknik Analisis Data... 45

1. Analisis Deskriptif ... 45

2. Analisis Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 47

1. Hasil Uji Alat Ukur Penelitian ... 47

2. Analisis Data Penelitian ... 49

3. Hasil Uji Asumsi ... 51

4. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik ... 53

5. Hipotesis Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Musik Pada Anak………...15

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes PenalaranMatematika………...……..39

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Belajar Musik...………40

Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Butir SkalaPenalaran Matematika ……….48

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Skala Penalaran Matematika ………....48

Tabel 4.3 Distribusi Penyebaran Butir Skala Belajar Musik ………..49

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Belajar Musik ………...49

Tabel4.5 Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ……….50

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran ………...51

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Hubungan ………...52

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Notasi Balok Melodi………14

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia memperoleh sebagian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.

Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun pemerintah menyediakan tempat untuk manusia belajar secara formal yaitu disebut dengan sekolah. Belajar di sekolah dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun juga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Diluar dari itu manusia masih memiliki banyak hal lain yang dapat dipelajari sebagai contoh belajar musik, belajar memasak, belajar mengemudi dan sebagainya.

Berbicara tentang belajar musik, manusia seringkali menganggap bahwa belajar musik itu tidak terlalu penting. Namun pada kenyataannya belajar musik sangatlah banyak manfaatnya antara lain melatih konsentrasi dan mengajari pentingnya ketekunan, menumbuhkan kreativitas serta membantu mengurangi rasa stress. Belajar musik tentunya mempengaruhi perilaku manusia dari alam bawah sadarnya (Djohan, 2009 : 32).

(14)

2

keterampilan yang diperlukan dalam dunia pendidikan. Memainkan alat musik berarti melatih koordinasi anggota tubuh, seperti bermain gitar mengkoordinasikan tangan kanan dan tangan kiri. Tangan kanan bertugas memetik senar (picking) dan tangan kiri bertugas menekan senar pada fretboard (fingering). Begitu pula pada alat musik yang lain misalnya drum, kedua tangan dan kedua kaki saling berkoordinasi dalam memukul drum, apabila sedikit tidak terkordinasi maka permainan akan kehilangan tempo dan drumer tidak bisa mengiringi lagu dengan baik.

Dari koordinasi anggota tubuh bagian kanan dan kiri ini, otak sangat berperan karena otak kiri mengatur anggota tubuh bagian kanan, otak kanan mengatur anggota tubuh bagian kiri. Maka dari itu belajar musik secara tidak langsung akan menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri manusia, dimana otak kanan dan kiri memiliki fungsi khusus, yaitu otak kanan berfungsi sebagai pengatur dalam kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya, sedangkan otak kiri berfungsi sebagai pengatur dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca. Maka dapat diketahui bahwa belahan otak kanan ada kaitannya dengan “musik” dan belahan otak kiri ada kaitannya dengan “matematika”. Jadi sebenarnya belahan otak kiri dan otak kanan bila bekerja sama akan saling memperkuat dan memiliki hubungan yang kausal. Hal tersebut sependapat dengan Djohan (2009 : 156) mengatakan bahwa “...ada hubungan kausal antara musik dan aspek intelegensi.”

(15)

3

adalah Intelegensi Linguistik, Intelegensi Logika-Matematika, Intelegensi Spasial, Intelegensi Kinestik, Intelegensi Musikal, Intelegensi Interpersonal, Intelegensi Intrapersonal, Intelegensi Naturalistik dan Intelegensi Spiritualistik. Kemudian Gardner menyatakan bahwa intelegensi musik dapat membantu sebagian orang untuk mengorganisir cara berfikir dan bekerja sehingga membantu mereka berkembang dalam hal matematika, bahasa dan kinerja spasial (Djohan, 2009 : 159).

Dengan kata lain belajar musik tentunya secara terarah dan terarur merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penalaran matematika. Penalaran matematika sangat diperlukan karena hampir setiap bagian di dalam kehidupan melibatkan matematika, mulai dari perhitungan dasar sehari hari-hari sampai perhitungan bisnis dan sains.

Matematika dipelajari sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, bahkan setelah lepas dari sekolah matematika juga masih dipelajari. Untuk hal itu memiliki penalaran matematika yang baik merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk menghadapi pesatnya perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan apabila seseorang dianggap tidak memiliki penalaran matematika maka seseorang kemungkinan besar tertipu oleh harapan-harapan tidak realistis akan memenangkan sebuah undian atau membuat keputusan keuangan yang keliru, juga cenderung gagal dalam berbagai tugas matematika dan seseorang juga tidak dapat memahami permasalahan ekonomi, sosial dan politik.

(16)

4

anak-anak mereka untuk mengikuti les tambahan (ekstrakulikuler) atau pun khursus musik diluar sekolah. Pada saat belajar musik, anak disarankan harus membaca notasi balok, ini berarti secara tidak langsung anak dilatih agar memiliki penalaran matematika yang baik yaitu dengan menghitung nilai atau harga setiap not balok agar bisa membaca partitur kemudian memainkannya atau pun menyanyikannya. Seluruh teori dasar musik juga sangat erat kaitannya dengan matematika yaitu yang mencakup pengertian irama dan tanda birama, menghitung jarak nada (interval) serta berbagai teori yang berkaitan dengan nilai nada. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam sebuah penelitian berjudul : Hubungan Penalaran Matematika dengan Kemampuan Belajar Musik Pada Anak Usia 8 12 Tahun di SD Free Methodist 1 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sengaja penulis angkat kepermukaan dengan jelas agar dapat mengenal lebih dekat permasalahan yang akan ditemukan pada saat melakukan penelitian dilapangan. Begitu juga dengan pendapat Sugiyono (2013:52) “Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian.”

Berdasarkan pendapat para ahli dan uraian latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

5

Methodist 1 Medan?

2. Bagaimanakah penalaran matematika pada anak usia 8-12 tahun di SD Free

Methodist 1 Medan?

3. Adakah hubungan kemampuan belajar musik dengan penalaran matematika

pada anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan?

4. Apakah faktor yang dapat meningkatkan penalaran matematika pada anak usia

8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan?

5. Apakah faktor yang dapat meningkatkan kemampuan belajar musik pada anak

8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah didefinisikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan ruang lingkup permasalahan penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah kemampuan belajar musik anak usia 8-12 tahun di SD Free

Methodist 1 Medan?

2. Bagaimanakah penalaran matematika pada anak usia 8-12 tahun di SD Free

(18)

6

3. Adakah hubungan kemampuan belajar musik dengan penalaran matematika

pada anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Hal ini sependapat dengan Sugiono (2013:288) “Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara penalaran matematika dengan kemampuan belajar musik pada anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist1 Medan?”

E. Tujuan Penelitian

(19)

7

dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sependapat dengan Creswell (2010:167), “Tujuan penelitian pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama

yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan lokasi penelitian. Tujuan penelitian juga bisa menyatakan rancangan penelitian yang dipilih.”Suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian.

Berdasarkan pembatasan dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan belajar musik anak usia 8-12 tahun di SD

Free Methodist 1 Medan

2. Untuk mengetahui penalaran matematika anak usia 8-12 tahun di SD

Free Methodist 1 Medan

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan belajar musik dengan penalaran

matematika anak usia 8-12 tahun di SD Free Methodist 1 Medan

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti akan memperoleh hasil yang berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan orang lain. Menurut Hariwijawa (2008 : 50) mengatakan bahwa, “Manfaat Penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil

penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaaf di bidang praktik”.

(20)

8

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang Musik.

2. Manfaat Praktis

Secara Praktis, Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi : a. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi sekolah dalam meningkatkan mutu yang lebih baik agar proses belajar siswa-siswi berjalan dengan baik dan sehingga menghasilkan siswa yang pintar dan berbudi pekerti.

b. Para Guru

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan kepada para guru, agar lebih mengetahui manfaat dari pentingnya belajar musik.

c. Para Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi siswa siswi dalam belajar musik disekolah sehingga proses belajar menjadi lebih baik lagi demi kesuksesan di masa depannya.

d. Peneliti Selanjutnya

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

(22)

57

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan penulis antara lain : 1. Kepala Sekolah

Diharapkan kepala sekolah lebih membangun dan membentuk kondisi lingkungan sekolah yang nyaman dan tentram bagi para siswa dan para guru agar proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar sehingga kedisiplinan para siswa dapat terjaga dengan baik.

2. Para Guru

Diharapkan para guru mampu menyusun program mengajar yang menyenangkan namun serius agar para siswa merasa senang hati mengikuti proses belajar mengajar dan menjalin hubungan yang harmonis dengan para siswa agar kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik

3. Para Siswa

Diharapkan para siswa mampu menumbuhkan motivasi dan semangat dalam dirinya sehingga menumbuhkan keyakinan dalam diri bahwa segala sesuatu dapat tercapai asalkan mau berusaha dan bekerja keras untuk menggapainya, serta mampu mengendalikan diri dalam setiap kondisi apapun.

4. Peneliti Selajutnya

(23)

58

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Banoe Pono. 2003. Metode Kelas Musik. Jakarta: PT Indeks

Budiman, Arief. 2013.Let’s Check Your Child’s IQ. Bandung: Margahayu Permai Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher

Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar&Pembelajaran. Bandung: Humaniora

Haditono, Siti Rahayu. 1992. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hans Rademacher, 1957. The Enjoyment of Mathematics. Princeton University Press Jamalus. 1998. Panduan Pengajaran buku Pengajaran Musik melalui pengalaman

musik. Jakarta: Proyek pengembangan Lembaga Pendidikan

Lwin May, dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: PT Indeks

Makmun. 1995. Perkembangan Anak. Bandung Remaja Rosdakarya

Manalu Christoffel JF. 2010. “Hubungan Antara Prestasi Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Teori Musik Siswa Kelas XI-IA di SMA Brigjend Katamso, Medan Sunggal”. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Negeri Medan

Martha Christianti. 2004. “Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

(25)

Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Mulyono Rahmat Hidayat. 2014. “Hubungan Intelegensi, Stabilitas Emosi dan

Kreativitas terhap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 7 Purworejo”. Skripsi. Jawa Tengah: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Musfiqon. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya Peter D. Schumer, 2004. Mathematical Journeys, John Wiley & Sons, Inc

Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rasyid, Fathur. (2010), Cerdaskan Anakmu dengan Musik, Diva Press, Yogyakarta. Sanjaya,Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Suaefrizal. 2013. “Aplikasi Matematika pada Transposisi Tangga Nada Musik”. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sylado, Remy. 1983. Munuju Apresiasi Musik. Bandung: Angkasa

Wulandar, Eka Pitri. 2011. Kamus Matematika. Jakarta: Lestari Kiranatama W. S. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

http://www.kaskus.co.id/efekmusikpadafungsiotak/ (di akses pada tanggal 17 Oktober 2015)

Gambar

Tabel 2.1 Perkembangan Musik Pada Anak ………………………………………...15
Gambar 2.1 Notasi Balok Melodi……………………………………………………14

Referensi

Dokumen terkait

Penolakan adanya dikotomi dalil qath’idan dalil zanni untuk memperluas lapangan ijtihad sebagaimana yang dijelaskan di atas dapat mengakibatkan terlalu bebas dan

Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi terbanyak dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim pelayanan kesehatan di

Agar dapat memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang telah diuraikan tersebut maka dibutuhkan “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa tanpa

Apa yang harus anda lalukan jika anda tidak bisa mendapatkan informasi, mentransfer ke orang yang dapat memberikan informasi dengan tepat atau minta ijin untuk mengambil

faktor yang paling berpengaruh terhadap sebaran gedung SMU di Kecamatan Laweyan adalah topografi dan aksesibilitas, Kecamatan Serengan adalah topografi, Kecamatan Pasarkliwon

Keberadaan sisa permukiman kuna di Desa Balanti, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan diketahui dari informasi penduduk pada saat tim penelitian Balai

Tesis berjudul "Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Pegawai Negeri Sipi1 Di