• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PENGENDARA SEPEDA MOTORTERHADAPATURANLALU LINTAS(StudiKasus Polsek Tanjung Pura).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN KEPOLISIAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PENGENDARA SEPEDA MOTORTERHADAPATURANLALU LINTAS(StudiKasus Polsek Tanjung Pura)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PENGENDARA SEPEDA MOTORTERHADAPATURANLALU

LINTAS(StudiKasus Polsek Tanjung Pura)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Muhammad Syukri Alhadi NIM.3122111014

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Muhammad Syukri Alhadi. NIM.3122111014. “Peran Kepolisan dalam Meningkatkan Kesadaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Lalu Lintas (Studi Kasus Polsek Tanjung Pura)”.

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat izin dan rezekinya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam juga dihadiakan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta kuluarga dan sahabantnya.

Selain itu kepada pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penyelesaian skripsi ini baik penulis mengucapkan banyak terima kasih yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.Si. Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Waston Malau, M.Sp. Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

(5)

8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membagi waktunya untuk membantu penulis dalam memberikan bimbingannya untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum. Dosen Pembimbing Akademik yang telah membagi waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Ibu Julia Ivanna, S.Sos. M.Si. M.Ap. Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang bermanfaat terhadap skripsi ini.

11. Bapak Ramsul Nababan, SH, MH. Dosen Penguji yang telah memberikan berbagai masukan yang bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini. 12.Bapak Arief Wahyudi, SH, MH. Dosen Penguji yang telah memberikan

saran perbaikannya yang membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Seluruh Bapak/ibu dosen beserta staff yang berada di lingkungan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

14. Bapak AKP Purno Adianto. Kapolsek Tanjung pura beserta jajarannya di lingkungan Polsek Tanjung Pura yang bersedia meluangkan waktunya dalam proses penelitian berlangsung.

(6)

16.Terlebih dan Teristimewa bagi kedua orang tua penulis, yang hingga sekarang tidak mungkin diuraikan jasa-jasanya di sini.

17.Saudara kandung yang selama ini membantu melalui doa dan semangatnya.

18.Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Reguler A 2012 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan yang menemani dan memberikan masukan kepada penulis dari awal perkuliahan hingga diakhir perkuliahan.

19.Kepada sahabat-sahabat penulis, ZAPUSHI, yang selama proses perkuliahan hinggia saat ini banyak memberikan waktunya untuk selalu mendampingi penulis baik di dalam perkuliahan maupun di luar itu.

20.Kepada teman satu kontrakan yang selalu mendampingi penulis di luar perkuliahan.

21.Kepada seluruh pihak selain yang disebutkan diatas yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Dengan bantuan pihak tersebut penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Peran Kepolisian Dalam Meningkatkan Kesadaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Lalu Lintas (Studi Kasus Polsek Tanjung Pura).” Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, Juni 2016

(7)
(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D, RUmusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Masalah Transportasi ... 8

2. Kesadaran Masyarakat Terhadap Aturan Berlalu lintas ... 11

3. Lima Pilar Keselamatan Jalan ... 16

4. Polisi Sebagai Penegak Hukum ... 19

5. Penegakan Aturan Berlalu Lintas ... 23

6. Fungsi Hukum Dalam Mencapai Ketertiban ... 26

B. Kerangka Berfikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 32

(9)

2. Sampel ... 33

D. Variabel dan Defenisi Operasional ... 33

1. Variabel Penelitian ... 33

2. Defenisi Operasional ... 33

E. Jenis dan Sumber Data ... 34

1. Jenis Data ... 34

2. Sumber Data... 36

F. Teknis Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Wilayah Hukum Polsek Tanjung Pura... 38

2. Deskripsi hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

(10)

DAFTAR BAGAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Kisi-kisi Wawancara Kepada Unitlantas Polsek Tanjung Pura ... 35

Tabel 3.2: Kisi-kisi Wawancara Kepada Kapolsek Tanjung Pura ... 35

Tabel 4.3: Data Kuat Personil Polsek Tanjung Pura ... 42

Tabel 4.4: Data Pendidikan Personil Polsek Tanjung Pura... 42

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Wawancara Lampiran II : Nota Tugas

Lampiran III : Surat Penelitian dari Jurusan

Lampiran IV : Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Lampiran V : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

Lampiran VI : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn Lampiran VII : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED Lampiran VIII : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran IX : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran X : Pernyataan Keaslian Tulisan

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat. Semakin besar jumlah penduduknya maka kegiatan untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat dihindari karena manusia selalu mempunyai hasrat untuk mencukupi hidupnya dimana dalam memenuhinya setiap manusia diharuskan berpindah atau bergerak.

Di Medan tercatat jumlah kendaraan pada tahun 2015 yaitu 5.824.720 unit kendaraan (www.medanbisnisdialy.com). Disisi lain pertumbuhan jalan baru tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin memadati setiap sudut jalan. Melihat fakta tersebut, maka hal ini tentu berpotensi menjadi masalah, khususnya kota-kota besar. Hal ini kemudian diperparah dengan kondisi tata ruang kota yang tidak tertata, jarak antar bangunan yang begitu rapat bahkan sampai menggunakan bahu jalan untuk parkir dan berjualan. Akibatnya ruang gerak pengendara yang padat semakin sempit.

(14)

2

lintas dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat dengan berbagai jenis kendaraan. Pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas ini sering dijumpai dilakukan oleh pengendara sepeda bermotor. Kondisi fisik kendaraan yang relatif kecil memungkinkan pengendaranya untuk bergerak lebih leluasa, terlebih jumlahnya yang lebih dominan dari jenis kendaraan lainnya, sehingga sering terlihat terutama saat jalanan padat atau macat pengendara sepeda bermotor ini melanggar rambu lalu lintas seperti, menerobos lampu merah, melawan arus jalan, berhenti di area zebra cross hingga naik ke trotoar yang merupakan hak para pejalan kaki, lain lagi masalah administrasi, kelengkapan surat-surat dan perlengkapan dalam berkendara.

Tidak jarang akibat dari pelanggaran lalu lintas juga berdampak pada tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas. Setidaknya dalam sebulan terjadi 7000 kecelakaan lalu lintas, dimana sepeda motor sebagai penyumbang terbesar kecelakaan yang terjadi yaitu sekitar 64% (www.aisi.or.id). Transportasi yang seharusnya menjadi urat nadi bagi perkembangan perekonomian berubah menjadi ancaman yang dapat menyebabkan kerugian materi hingga menyebabkan korban jiwa. Masyarakat beramai-ramai dan terang-terangan melakukan pelanggaran. Sikap santun yang dikenal sebagai bagian dari kebudayaan yang kental dalam masyarakat Indonesia menjadi tersamarkan jika dilihat dari cara pengendara kendaraan bermotor berkendara di jalan.

(15)

3

dijumpai di wilayah tersebut baik itu pelanggaran rambu lalu lintas, kelengkapan berkendara hingga kelengkapan surat dalam berkendara. Kondisi jalan di wilayah kota yang sempit diperparah dengan keberadaan pedagang kaki lima di bahu jalan dan berbagai jenis kendaraan yang parkir di area terlarang. Tidak hanya sampai di situ, perilaku melawan arus di jalan yang harusnya satu arah (one way) juga hal biasa yang sering dijumpai di jalan terutama di daerah perkotaan di Kecamatan Tanjung Pura.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Satlantas Polres Langkat jumlah kendaraan yang ditilang pada tahun 2014 yaitu 215 perkara dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 420 perkara (Satlantas Polres Langkat). Data tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan perkara tilang di Kecamatan Tanjung Pura yang menjadi wilayah hukum Polsek Tanjung Pura khususnya antara tahun 2014-2015 yaitu hampir mencapai dua kali lipat.

Secara hukum, undang-undang telah mengatur tentang tata cara berlalu lintas yaitu Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (selanjutnya disebut UU LLAJ). Jadi Polisi khususnya Polsek Tanjung Pura sebagai penegak hukum di Kec. Tanjung Pura telah memiliki payung hukum untuk menegakkan ketertiban berkendara di wilayah hukumnya, terutama di area jalan perkotaan yang sering terjadi kemacatan lalu lintas akibat kesadaran pengguna jalan yang buruk.

(16)

4

serta humanis juga perlu dilakukan, karena tujuan akhirnya bukan hanya tegaknya hukum semata namun yang lebih penting yaitu terbentuknya kesadaran hukum dalam diri masyarakat. Dengan demikian tegaknya hukum bukan lagi karena adanya rasa takut atas sanksi hukum atau penegak hukum itu sendiri, tapi masyarakat akan menyadari bahwa hukum itu perlu untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan.

Menurut Ali (2006:68) Suatu norma hukum akan dihargai oleh warga masyarakat apabila ia telah mengetahui, memahami, dan menaati. Teori tersebut menjelaskan bahwa suatu aturan seharusnya tidak langsung diterapkan begitu saja di masyarakat, sebelum itu harus ada sosialisasi yang efektif memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai isi hukum tersebut.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka sebelum menerapkan UU LLAJ perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Masyarakat harus paham mengenai hal-hal apa saja yang diatur dalam Undang-Undang tersebut yang mesti ditaati, dan juga masyarakat mesti paham bahwa hal-hal yang diatur itu memberikan dampak yang positif, sehingga kemudian masyarakat tidak akan ragu untuk taat pada aturan tersebut.

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas dan terarah maka berdasarkan permasalahan di atas perlu diidentifikasi. Adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan pengendara sepeda motor mengenai peraturan dalam berlalu lintas yang diatur dalam UU LLAJ.

2. Rendahnya kesadaran pengendara bermotor dalam mematuhi peraturan berlalu lintas.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu lintas

4. Kendala Kepolisian dalam menegakkan peraturan lalu lintas terhadap pengendara sepeda bermotor

5. Peran Kepolisaian yang belum maksimal dalam menegakkan peraturan berlalu lintas terhadap pengendara sepeda motor.

C. Pembatasan Masalah

Setiawan (2014:20) menjelaskan bahwa “pembatasan masalah berisi

batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya

sebagai saja yang diteliti”. Berdasarkan pendapat tersebut maka pembatasan

masalah pada penelitian ini adalah :

(18)

6

2. Peran Kepolisian yang belum maksimal dalam menegakkan peraturan berlalu lintas terhadap pengendara sepeda motor.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Adapun dalam merumuskannya terdapat ketentuan tertentu, seperti yang disampaikan Setiawan (2014:20) bahwa “isi masalah harus konsisten dengan latar

belakang dan ruang lingkup masalah”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan

berlalu lintas masih rendah ?

2. Bagaimanakah peran Kepolisian dalam meningkatkan kedisplinan Pengendara sepeda motor terhadap aturan berlalu lintas ?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu dirumuskan agar kegiatan penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui penyebab rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan berlalu lintas.

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik adalah yang dapat memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu manfaat penelitian ini yaitu:

1. Bagi masyarakat dapat menambah wawasan dan pemahaman khususnya mengenai peraturan berkendara yang diatur dalam UU LLAJ dan umumnya mengenai pentingnya menaati aturan hukum demi terselenggaranya keamanan.

2. Bagi Polisi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi yang berdasarkan pada UU LLAJ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara. 3. Bagi penulis menambah wawasan dan pengalaman peran mengenai peran

polisi dalam meningkatkan kedisiplinan masyarakat khususnya pengendara sepeda bermotor dalam berkendara.

(20)

69 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Beberapa penyebab rendahnya kesadaran pengendara sepeda motor di Kecamatan Tanjung Pura yang ditemukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yaitu pertama, rendahnya kepedulian pengendara sepeda motor di Kecamatan tanjung Pura untuk terhadap keselamatan dirinya dan orang disekitarnya saat berkendara serta terhadap ketertiban jalan. Kedua, sarana dan prasarana jalan yang masih belum mendukung untuk kegiatan masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura yang cenderung tinggi. Ketiga, tata ruang kota di Kecamatan Tanjung Pura serta penggunaan badan jalannya yang tidak bertanggung jawab oleh pihak-pihak tertentu. Keempat, tidak sesuainya antara jumlah anggota Unitlantas Polsek Tanjung Pura yang dalam hal ini khusus membidangi masalah penegakan aturan dalam berlalu lintas yang hanya berjumlah 6 orang dibandingkan dengan volume kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi.

(21)

70

maksimalnya peran Kepolisian Polsek Tanjung Pura yaitu pertama, kurangnya jumlah personil Unitlantas Polsek Tanjung Pura dibandingkan dengan intensitas kegiatan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura yang tinggi serta banyaknya ruas jalan. Kedua, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pihak masyarakat Kecamatan tanjung Pura dalam mewujudkan Kamtibmas. Ketiga, kurangnya kepedulian pengendara khususnya pengendara sepeda

motor terhadap keselamatan dirinya dan orang lain serta ketertiban jalan. Keempat, tata ruang kota yang buruk serta jalan yang tidak memadai untuk

mendukung kegiatan masyarakat. B. Saran

(22)

71

1. Meningkatkan kesadaran dalam berkendara melalui pertama, membangun kepedulian masyarakat dalam hal keselamatan berkendara melalui upaya yang lebih persuasif dibandingkan dengan hanya mengandalkan tindakan yang represif. Kedua, meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan jalan yang tidak bertanggung jawab terutama di daerah perkotaan yang masih banyak ditemui pedagang liar dan parkir liar ditambah berbagai pelanggaran yang mengganggu ketertiban jalan. Ketiga, mempererat kerjasama antar Koordinator Pilar Keselamatan Jalan untuk menutupi kekurangan personil di Kepolisian Polsek Tanjung Pura.

(23)

70

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ali, Zainuddin. 2006. Sosiologi Hukum. Jakarta : Sinar Grafika.

Amiruddin dan Asikin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo

Anshori, Abdul Ghofur. 2006. Filsafat Hukum, Sejarah, Aliran danPemaknaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Arief, Barda N. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Penanggulangan Kejahatan. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Dirdjosisworo, Soedjono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Djamali, Abdoel. 2001. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Gunardo. 2014. Geografi Transportasi. Yogyakarta : Penebit Ombak

Lima Undang-Undang Penegak Hukum dan Keadilan. 2003. Bandung : Fokusmedia.

Manan, Abdul. 2005. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta : Kencana Sadjijono, 2008. Etika Profesi Hukum. Surabaya : Mediatama

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah Realita dan Tantangan. Jakarta : Bumi Aksara.

(24)

71

Sani, Zulfiar, 2010. Transportasi: Suatu Pengantar. Jakarta : Universitas Indonesia.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Sidharta, Bernard A. 2000. Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum. Bandung : Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Penegakan Hukum. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Soeroso. 2008. PengantarIlmuHukum. Jakarta : SinarGrafika.

Subagyo. 2000. Polisi sebagai Penyidik dalam Perkara Pidana. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudarsono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : USUpress. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sunggono, Bambang. 2007. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo. Undang-undang R.I Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. 2010. Bandung :

Citra Umbara.

Undang-Undang / Peraturan :

Instruksi Presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 2013 Tentang Program dekade Aksi Keselamatan Jalan Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Polisi Resort dan Kepolisian Sektor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-undang R.I Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. 2010.

(25)

72

Buku Elektronik :

Asshidiqie, Jimly. 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi.(Online) Jakarta :Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. Tersedia di : www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Asshiddiqie, Jimly. 2005. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar

Demokrasi.(Online) Jakarka : Konstitusi Press. Tersedia di:

www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015).

Assiddiqie, jimly. 2005. Implikasi Perubahan UUD 1945 Terhadap Pembangunan Hukum Nasional.(Online). Jakarta : Mahkamah Konstitusi

Indonesia. Tersedia di: www.jimly.com . (Diakses Pada: 5/22/2015). Internet :

Abdullah, Nurdin. 2015. Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Kasus Kecelakaan Kendaraan. Otomotif.bisnis.com site. Di akses tanggal 24 April 2016.

Anonim. 2015. Data Analisa dan evaluasi pelanggaran lalin selama operasi zebra 2015. lantas.polsri.go.id site. Di akses tanggal 21 Maret 2016.

Anonim. 2015. Mewujudkan Jalan Tol 1000 KM. concreteshowseasia.com site. Diakses tanggal 11 maret 2016.

Sulaiman, dkk. 2016. Masyarakat didorong Gunakan Angkutan Massal. www.medanbisnisdialy.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Ulul, Himawan. 2015. Sepanjang 2015, 27.000 Orang Meninggal Dunia di Jalan. www.m.solopos.com. Di akses tanggal 6 Agustus 2016.

Aziz, Afrizal. 2015. Jasa Raharja dan Polsri MoU Sistem Online Data Lakalantas. rri.co.id site. Di akses tanggal 9 Maret 2016.

Gambar

Tabel  3.1: Kisi-kisi Wawancara Kepada Unitlantas Polsek Tanjung Pura .......... 35

Referensi

Dokumen terkait

Kencangkan sekrup (x1) untuk mengencangkan braket plastik dan modul Layar Kedua dengan braket logam6. Kencangkan sekrup (x2) untuk mengencangkan modul Layar Kedua

Sampel gigi dibagi 5 kelompok masing- masing 5 buah gigi yaitu, kelompok 1 (kontrol negatif): sampel direndam dalam aquadest steril, kelompok 2 (kontrol positif): sampel direndam

Jawaban harus akurat menunjukan kebiasaan tidur anak pada siang atau malam dalam satu bulan terakhiri. Dalam satu bulan terakhir, pukul berapa anak biasanya pergi ke tempat tidur di

Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan

HKBP Sudirman Jakarta akan mengadakan ibadah Penghiburan bagi keluarga yang meninggal periode Januari 2020 s/d 06 Februari 2021 secara virtual zoom pada hari Minggu, 07 Februari

Asas ini beranjak dari pengertian toksikologi itu sendiri, dimana pada dasarnya toksikologi mengangkut suatu pemahaman tentang segala efek dari zat kimia pada organisme

Selain komponen antarmuka, Bootstrap juga menyediakan sarana untuk membangun layout halaman dengan mudah dan rapi, serta modifikasi pada tampilan dasar HTML untuk membuat