PENANGANAN MINUMAN CAMPURAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN TAMU DI LOBBY LOUNGE JW MARRIOT HOTEL
MEDAN
KERTAS KARYA
OLEH
YOWANDA RAHMAZAM 1222O4O53
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
PENANGANAN MINUMAN CAMPURAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN TAMU DI LOBBY LOUNGE JW MARRIOTT HOTEL
MEDAN
OLEH
YOWANDA RAHMAZAM 122204053
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : PENANGANAN MINUMAN CAMPURAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN TAMU DI LOBBY LOUNGE JW MARRIOTT HOTEL MEDAN
Oleh : YOWANDA RAHMAZAM
Nim : 122204053
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEKAN,
Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1 001
POGRAM STUDI D-III PARIWISATA Ketua,
ABSTRAK
Dalam industri pariwisata, salah satu komponen terpenting adalah hotel. Untuk menarik wisatawan atau customer sebagai tamu atau pelanggan hotel, tentunya hotel menyediakan beraneka ragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut. Salah satu fasilitas dari hotel tersebut adalah bar. Bar adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan baik makan atau minum. Pengelolaan bar yang baik akan memberikan citra bagus dan tentunya pemasukan yang tidak sedikit. Itu semua terkait dengan penanganan produk utama yang dijual bar itu sendiri yaitu minuman campuran (mixed drink). Untuk itu perlu diketahui beberapa hal yang bisa menjaga kualitas dari minuman campuran itu sendiri dan beberapa permasalahannya. Metode pembuatan minuman campuran adalah cara dan teknik dalam pembuatan minuman campuran. Penerapannya di bar harus mendapatkan perhatian yang ekstra agar dalam prakteknya metode ini dapat berjalan secara benar dan tepat. Aplikasi yang baik dan benar akan meningkatkan pendapatan daripada bar tersebut yang pada akhirnya memberikan citra yang baik dan meningkatkan prestise pada bar tersebut.
Keywords : Minuman Campuran, Kunjungan Tamu, Bartender, Lobby Lounge JW
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan
Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan kesehatan, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
Kertas karya ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan program studi
D-III Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, dan merupakan tugas akhir yang wajib dikerjakan oleh seluruh
mahasiswa. Adapun judul kertas karya ini adalah “Penanganan Minuman Campuran Dalam Meningkatkan Kunjungaan Tamu Di Lobby Lounge JW
Marriott Hotel Medan”.
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Arwina Sufika S.E., M.Si. selaku Dosen Pembaca sekaligus ketua program studi D-III pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Koko Sujatmoko S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulis dan memberikan arahan dalam mengerjakan kertas karya.
5. Drs. Naimuddin Deli Putra dan H. Hasrun Tanjung S.E. selaku dosen praktikum
bidang keahlian Perhotelan Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
6. Selururh staff pengajar pada program studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu
Budaya Sumatera Utara.
7. Pemimpin dan seluruh karyawan di JW Marriott Hotel Medan, yang telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis. Khususnya bapak Deddy
dan Rita Napitupulu selaku Supervisor Lobby Lounge, Delima Simbolon selaku Captain, Isry Tambunan dan kiki selaku bar Waiters, dan Erwin Munte selaku
Bartender.
8. Drs. Suriyatno MM dan Jumarty, kedua orang tua yang sangat penulis cintai yang telah banyak membantu dan mendukung dari segi do‟a, moril dan materil dalam menyelesaikan pendidikan penulis.
9. Rahayu Ningsih, ibu angkat penulis yang telah banyak membantu dan
mendukung penulis dari segi do‟a, moril dan materil.
10. Sahabat dari @TravelingMEDAN Community dan PariwisataSUMUT.NET yang selalu setia mendampingi penulis selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan PKL di JW Marriott Hotel Medan, Ozi, Fanny, Grace, Ayomi, Gina.
12. Teman-teman Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Pariwisata, Ryan, Angga, alika yang secara tidak langsung memberikan dorongan dan masukan
Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan khususnya pada bidang perhotelan.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1. Alasan pemilihan Judul ... 1
1.2. Batasan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penulisan ... 3
1.4. Metode Penelitian ... 3
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II : URAIAN TEORITIS ... 6
2.1.Pengertian Bar ... 6
2.2.Aturan Tata Cara Pelayanan di Bar (Service Rules) ... 10
2.3.Produk bar (Bar Product) ... 14
2.4.Hubungan Kerja Sama Antar Bagian ... 29
BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG JW MARRIOT HOTEL MEDAN ... 32
3.2.Klasifikasi JW MARRIOT HOTEL MEDAN ... 33
3.3.Fasilitas yang dimiliki JW MARRIOT HOTEL MEDAN .... 35
3.4.Struktur organisasi JW MARRIOT HOTEL MEDAN ... 41
BAB IV : PENANGANAN MINUMAN CAMPURAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN TAMU DI LOBBY LOUNGE JW MARRIOT HOTEL MEDAN
... 44
...
4.1.Produk Minuman dan Fasilitas di Lobby Lounge ... 444.2.Minuman Campuran yang ada di Lobby Lounge ... 48
4.3.Penanganan Minuman Campuran di Lobby Lounge ... 57
4.4.Permasalahan yang timbul serta cara mengatasinya ... 59
BAB V : PENUTUP ... 61
5.1.Kesimpulan ... 61
5.2.Saran ... 62
DAFTAR TABEL
No. Halaman 1. kategori minuman Alkohol di Lobby Lounge JW Marriott Hotel ...45
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Gambar 3.5.1 Struktur Organisasi pada JW Marriott Hotel Medan ... 40
2. Gambar 3.5.2 Struktur Organisasi F&B Service Department ... 41
3. Gambar 3.5.3 Struktur Organisasi Bar Section Lobby Lounge ... 42
4. Gambar 1, JWME Sour Cocktail ... 49
5. Gambar 2, Kaffir Lime Leaves Martini Cocktail ... 49
6. Gambar 3, Cloud 8 Cocktail ... 50
7. Gambar 4, Skippi Martini Cocktail ... 50
8. Gambar 5, Brown River Cocktail ... 51
9. Gambar 6, Wasabi Hurt Cocktail ... 51
10.Gambar 7, Green Princess Cocktail ... 52
11.Gambar 8, King Palace Cocktail ... 52
12.Gambar 9, victory Land Cocktail ... 53
13.Gambar 10, Berry Fizz Mocktail ... 53
14.Gambar 11, Peach Pop Mocktail ... 54
15.Gambar 12, Pineapple Kaffir Lime Mocktail ... 54
16.Gambar 13, Lemon Boost Mocktail... 55
17.Gambar 14, Toba Temptation Mocktail ... 55
18.Gambar 15, Island Breeze Mocktail ... 56
ABSTRAK
Dalam industri pariwisata, salah satu komponen terpenting adalah hotel. Untuk menarik wisatawan atau customer sebagai tamu atau pelanggan hotel, tentunya hotel menyediakan beraneka ragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut. Salah satu fasilitas dari hotel tersebut adalah bar. Bar adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan baik makan atau minum. Pengelolaan bar yang baik akan memberikan citra bagus dan tentunya pemasukan yang tidak sedikit. Itu semua terkait dengan penanganan produk utama yang dijual bar itu sendiri yaitu minuman campuran (mixed drink). Untuk itu perlu diketahui beberapa hal yang bisa menjaga kualitas dari minuman campuran itu sendiri dan beberapa permasalahannya. Metode pembuatan minuman campuran adalah cara dan teknik dalam pembuatan minuman campuran. Penerapannya di bar harus mendapatkan perhatian yang ekstra agar dalam prakteknya metode ini dapat berjalan secara benar dan tepat. Aplikasi yang baik dan benar akan meningkatkan pendapatan daripada bar tersebut yang pada akhirnya memberikan citra yang baik dan meningkatkan prestise pada bar tersebut.
Keywords : Minuman Campuran, Kunjungan Tamu, Bartender, Lobby Lounge JW
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semangkin pesat. Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap berdiri di bidangnya
serta tidak tertinggal dengan perusahaan lain. Pertumbuhan dunia usaha yang pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau usaha besar.
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Sumber
Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan instansi. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian.
Berbicara mengenai tenaga kerja ini, maka kita tidak dapat berpaling dari biaya gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar
yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan.
Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan akan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji
apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan
tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan
dan dapat merugikan perusahaan.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemertintah akan membuat perusahaan agar lebih
memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang
mempunyai tenaga kerja dalam jumlah besar, maka pembayaran gaji didalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi kecurangan- kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji. Untuk
mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga
kerja.
Banyaknya tenaga kerja yang digunakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di kabupaten Labuhanbatu Utara ini
menjadikan biaya gaji merupakan salah satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko kemungkinan terjadinya kecurangan.
Bagian keuangan merupakan bagian yang sangat rawan terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran kas seperti pembayaran gaji ini.
tertarik membuat tugas akhir ini dengan judul “ Sistem Pengawasan
Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemeruntahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara ”.
B. Rumusan Masalah
Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau perusahaan/ instansi itu sendiri. Dengan adanya pengawasan yang tegas,
obyektif dan jujur yang dilakukan oleh kantor atau instansi maka diharapkan agar gaji dan upah dapat terdistribusi dengan baik ke tenaga kerja.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membahas permasalahan
“Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah paratenaga kerja yang bekerja di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhan Batu Utara sudah berjalan efektif dan efisien?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana Komisi Pemilihan Umum kabupaten
Labuhan Batu Utara melaksanakan pengawas internal terhadap gaji
2. Untuk mengetahui Apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum kabupaten
LabuhanBatu Utara telah berjalan efektif dan efisien?
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Penulis, berguna untuk memperoleh pengetahuan praktis
mengenai sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan ataupun instansi.
b. Bagi Instansi, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki
pengawasan internal penggajian serta pengupahan pada KPU kabupaten Labuhan Batu Utara dan,
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. RencanaPenulisan
1. JadwalSurvei/Observasi
Tabel 1.1
Jadwal Survei/ObservasidanPenyusunanTugasAkhir
No Kegiatan
Agustus2015
I II III IV
1 PengesahanTugasAkhir
2 PengajuanJudul
3 PermohonanIzinRiset
4 Pengajuan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporanpenelitianterdiridariempatbab,
dimanasetiapbabsalingberkaitan. Hal
inisesuaidengankebutuhandantuntutanpembuatantugasakhir yang
telahditetapkanbahwasusunantugasakhirharuspraktisdansisitematis.Olehka
BAB I : PENDAHULUAN
Padababini, penulisakanmenguraikan
mengenailatarbelakang masalah, rumusan masalah , tujuandanmanfaatpenelitian, danrencanapenulisan.
BAB II :DINAS BADANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah
ringkas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara,
struktur organisasi, job description, jaringankegiatan, kinerjakegiatan terkini, serta rencana kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAHPADA DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DANPEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LABUHAN BATUUTARA
Padababini, penulisakanmeguraikan pengertian
gajidanupah, unsur-unsurgajidan upah, perhitungan gaji dan upah, pencatatangajidanupah, dan
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Sebagaimanaakhirdaritugasini,
makapenulisakanmengambilkesimpulandaripenelitian yang dilakukanpadaFakultasEkonomi USU danbeberapa
saran yang mungkinakanbermanfaatbagiFakultasEkonomiUniversitas
BAB II
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMERINTAHANDESA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
M. Sejarah RingkasDinasPemberdayaan Masyarakat dan Pemerinntahan Desa Kabupaten Labuhan Batu Utara
Secara nomenklatur sejak Tahun 2007 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PMD) berubah menjadi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Labuhanbatu Utara. Untuk melaksanakan
kebijakan di bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana tersebut di atas, berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2009, Badan PMPD Kabupaten Labuhanbatu Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan di daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud badan PMPD
Kabupaten Labuhanbatu Utara mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang Pemberdayaan Masyarakatdan Pemerintahan Desa
e. Pengelolaan administrasi badan
f. Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih danakuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998dan
Undang – undang No. 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negarayang bersih dan bebas KKN kemudian diimplementasikan melalui
Inpres NomorTahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang PercepatanPemberantasan Korupsi serta memperhatikan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah danPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007, maka peranan Renstraini menjadi sangat
penting.Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaKabupaten Labuhanbatu Utara merupakan perencanaan lima tahunan yang memuat visi,misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran). RenstraBadan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara disusun sebagai
wujud komitmen jajaran Badan PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten labuhanbatu Utara dalammeningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagaimana yang
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan danProgram dalam Renstra ini, maka setiap tahunnya akan dibuat Rencana KerjaTahunan (RKT) dan
Rencana Kerja Anggaran (RKA) secara proporsionaldan terukur serta menentukan jenjang tanggungjawab terhadap keberhasilanmaupun
kegagalan dalam pelaksanaannya antara lain : staf bertanggungjawabpada Kegiatan, eselon IV bertanggungjawab pada Program, dan eselon IIIbertanggungjawab pada Kebijakan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaKabupaten Labuhanbatu Utara yaitu berbentuk garis dan bidang serta
sub-sub bidang yang disusun berdasarkan atas pertimbangan untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek.Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun struktur
adalah rentang pengawasan yaitu jumlah orang yang diawasi oleh atasan tertentu.Gambar struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Labuhanbatu Utara
C. Job Description
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi adalah :
1. KEPALA BADAN
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desamempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan dibidang
pemberdayaanmasyarakat dan pemerintahan Desa;
b. Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala
prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan
tugas ;
c. Mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing
d. Memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan
ketentuan yang berlaku ;
e. Menilai kinerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier ;
f. Mengawasi pelaksanaan tugas kesekretariatan, pemberdayaan
keluarga dan keswadayaan masyarakat pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, pemberdayaan kawasan
perkotaan, serta pemerintahan desa dan Kelurahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
2. KELOMPOK KERJA FUNGSIONAL
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemerintahan desa/kelurahan,
kelembagaan dan pengembangan sosial budaya,pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, pemanfaatan pemberdayaan sumber daya alam dan pendayagunaaan teknologi tepat guna.
b. Memberikan dukungan atas penyelengaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan budaya, pemberdayaan usaha ekonomi
masyarakat serta pemanfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan.
d. melaksanakan tugas pembantuan pemerintah dibidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan.
e. Melaksanakan pelayanan administrasi internal dan eksternal bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsnya kepada bupati melalui sekretaris daerah, sesuai standart
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan bupati sesuai dengan tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang
berrlaku.
3. SEKRETARIAT
Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, di bidang
Ketatausahaan administrasi umum, Keuangan, Kepegawaian,
Penyusunan Program dan pelaporan serta tata usaha
kesekretariatanDalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan kebijakan teknis dan operasional Badan;
b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Badan;
c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan;
d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai;
e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan;
g. Penyusunan Standart Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;
h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan
masyarakat dan inventarisasi aset;
i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat
daerah dan pihak ketiga;
j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;
k. Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Badan;
l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan; m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.
4. SUB. BAGIAN UMUM
Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan kebijakan teknis dan operasional;
b. Melaksanakan administrasi Kepegawaian, melaksanakan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya
peningkatan kesejahteraan pegawai;
c. Melaksanakan urusan administrasi umum, rumah tangga/keprotoko- Lan , perjalanan dinas dan perlengkapan, ketatalaksanaan;
d. Menyusun Standart Pelayanan Minimal Badan;
e. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan dan
keamanan kantor;
g. Menyusun rencana kebutuhan barang, mengatur dan mengelola barang-barang inventaris kantor;
h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan kepustakaan Badan;
i. Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaan tugas;
j. Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dan tata laksana.
5. SUB. BAGIAN PROGRAM
Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas:
a. Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen
pembangunan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
c. Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan
anggaran bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
d. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran;
e. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintah bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
f. Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa;
g. Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan
penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya;
h. Mengelola, mengembangkan data dan Sistem Informasi lingkup
Badan;
i. Melaksanakan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring
pelaksanaan tugas.
6. SUB. BAGIAN KEUANGAN
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:
a. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan
anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan
anggaran;
b. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak
keuangan lainnya;
c. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan anggaran
Badan;
7. BIDANG PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN
Tugas pokok Bidang Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan Desa
adalah menyelenggarakan sebagian urusan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di bidang pemberdayaan aparatur
pemerintahan desa.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan Desa, mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pembuatan database, pembinaan, penyelenggaraan pemantauan administrasi Desa dan Kelurahan;
b. Pelaksanaan penyelenggaraan pengembangan Desa dan Kelurahan; c. Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan bagi Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah Desa dan Kelurahan;
d. Pemantapan pedoman peran BPD, pengelolaan keuangan dan
pedoman pengembangan kapasitas pemerintah Desa dan Kelurahan;
e. Pembinaan dan evaluasi sumber daya manusia (SDM) Desa dan
Kelurahan.
8. SUB BIDANG ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN
a. Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di
bidang administrasi pemerintahan desa;
b. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana administrasi pemerintahan
desa;
d. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang administrasi pemerintahan desa;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program dan kegiatan di bidang administrasi pemerintahan desa;
f. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan tugas di bidang administrasi pemerintahan desa;
g. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bidang;
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas
yang diberikan oleh pimpinan;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
9. SUB BIDANG MONITORING DAN EVALUASI DESA/KELURAHAN
a. Menyusun program kerja dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya ;
b. menyiapkan bahan dan fasilitasi pelaksanaan evaluasi kegiatan semua
unsur organisasi kecamatan dan kegiatan konfrehensif kecamatan; c. menyiapkan bahan dan fasilitasi pelaksanaan dokumentasi kegiatan
semua unsur organisasi kecamatan dan kegiatan konfrehensif
kecamatan;
d. menyiapkan bahan dan fasilitasi pelaksanaan pelaporan kegiatan
e. menyiapkan bahan dalam rangka evaluasi terhadap sistem pelaksanaan kegiatan;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan instansi atau unit kerja terkait dibidang tugasnya; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
10.BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL
BUDAYA
a. Merumuskan dan kerja bidang kelembagaan sosial budaya
b. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan,
Pemantapan Data, Profil Kelurahan, pengetahuan Kelembagaan Masyarakat pelatihan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan parsipatif dan ketentuan serta standart dalam
pembinaan kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya.
c. Pelaksanaan Sosialisasi, Kordinasi, Pembinaan, Pengendalian,
Monitoring dan Evaluasi pelatihan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan parsipatif kelembagaan dan pengembangan Sosial Budaya sesuai Standart yang di tetapkan
d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksaan tugas dan
fungsinya kepada kepala Badan sesuai Standart yang ditetapkan
11.BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA TUGAS POKOK
Melaksanakan sebagian tugas Badan dalam rangka penyusunan program dan mengkoordinasi bidang kelembagaan dan pengembangan
sosial budaya. FUNGSI
a. Merumuskan rencana dan program kerja bidang kelembagaan sosial
budaya.
b. Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan,
Pemantapan Data Profil Desa dan Profil Kelurahan, penguatan Kelembagaan Masyarakat pelatihan masyarakar, pengembangan manajemen, pembangunan partisipatif dan Ketentuan serta standar
dalam pembinaan Kelembagaan Pengembangan Sosial Budaya.
c. Pelaksanaan Sosialisasi, Koordinasi, Pembinaan, Pengendalian,
Monitoring dan Evaluasi pemantapan Data Profil Desa dan Profil Kelurahan, Penguatan Kelembagaan Masyarakat, pelatihan masyarakat, Pengembangan manajemen pembangunan partisipatif
Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya sesuai ketentuan standart yang ditetapkan.
d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai Standart yang ditetapkan. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai
12.SUB BIDANG PENGUATAN KELEMBAGAAN TUGAS POKOK
Melaksanakan sebagian tugas bidang kelembagaan dan
pengembangan sosial budaya dalam penyusunan program/kegiatan penguatan kelembagaan.
RINCIAN TUGAS
a. Menyusun rencana dan program kerja sub bidang penguatan
kelembagaan.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, pemantapan data profil
desa dan profil kelurahan, penguatan kelembagaan masyarakat, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) ketentuan dan standart penguatan kelembagaan pemerintahan dan masyarakat, pelatihan
pemberdayaan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan partisipatif, pemantapan sistem pendataan potensi desa/kelurahan, dan
pendayagunaan ruang kawasan pedesaan dan peningkatan peran serta masyarakat untuk pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta mendorong upaya
peningkatan gotong royong/swadaya masyarakat.
c. Pelaksanaan Sosialisasi, Koordinasi, Pembinaan, Pengendalian,
Monitoring, dan Evaluasi Pemantapan data Profil Desa dan Profil Kelurahan, penguatan Kelembagaan Masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pelatihan Pemberdayaan
Pemantapan Sistem Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, dan Pendayagunaan ruang kawasan pedesaan.
d. Melaporkan dan Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan
Sosial Budaya, sesuai standar yang di tetapkan
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
13.SUB BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
a. Menyusun rencana dan program kerja sub bidang pengembangan sosial budaya
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pelestarian lembaga adat dan budaya, anak-anak dan remaja,
peningkatan kesejahteraan sosial, perlindungan tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempua, pemantapan ketahanan keluarga
dan pkk serta kesejahteraan masyarakat.
c. Pelaksanaan Sosialisasi, Koordinasi, Pembinaan, Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi pelestarian lembaga adat dan budaya,
anak-anak dan remaja, kesejahteraan sosial, perlindungan tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempuan, pemantapan ketahanan
d. Melaporakn dan Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala bidang Kelembagaan dan Pengembangan
Sosial Budaya, Sesuai standar yang di tetapkan
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai
dengan tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14.BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT
a. Menyusun rencana kerja subbidang peningkatan usaha-usaha ekonomi masyarakat.
b. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kapasitas lembaga keuangan mikro perdesaan.
c. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pendataan dan informasi
pelaksanaan dan pendayagunaan bantuan pembangunan.
d. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pengembangan dan penyimpanan
melalui lumbung dan kelembagaan pangan.
e. Mengkoordinasi dan memfasilitasi peningkatan dan pelaksanaan
permodalan lembaga ekonomi desa dan penyaluran bantuan pembangunan.
f. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan sistem
pengkreditan perdesaan.
g. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan pola
kemitraan dalam peningkatan permodalan lembaga ekonomi desa.
h. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pemantauan dan evaluasi
i. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.
j. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat
miskin.
k. mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan pemasaran hasil usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.
l. Mengkoordinasi dan memfasilitasi penerapan pola dan pemberian bantuan kepada kelompok usaha-usaha ekonomi keluarga dan
masyarakat dari Pemerintah, pihak ketiga dan pinjaman desa.
m. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pendataan dan
informasi pelaksanaan dan pendayagunaan bantuan pembangunan
usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.
n. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan
kewirausahaan dan perkoperasian masyarakat melalui pelatihan dan praktek kerja.
o. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan peningkatan usaha-usaha ekonomi keluarga dan masyarakat.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
15.SUB BIDANG USAHA EKONOMI KELUARGA
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan pengkajian bahan untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, pemberdayaan ekonomi penduduk miskin, pengembangan usaha ekonomi keluarga dan
kelompok masyarakat, pemgembangan lembaga keuangan mikro perdesaan, ketentuan dan standart bantuan pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, Usaha ekonomi
keluarga
c. Pemberdayaan ekonomi penduduk miskin, pengembangan usaha
ekonomi pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi keluarga dan kelompok masyarakat, pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan, bantuan
pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, usaha ekonomi keluarga sesuai standar yang di tetapkan
d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala bidang pemberdayaan usaha ekonomi keluarga, sesuai standar yang di tetapkan,
e. Melaksanakan tugas-tugas yang lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
16.SUB BIDANG PRODUKSI DAN KETAHANAN PANGAN
b. Mengumpukan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusukan kebijakan pengembangan produksi
dan pemasaran hasil usaha masyarakat, pengembangan pertanian pangan dan peningkatan dan ketahanan pangan masyarakat pengkajian
bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengenbangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta pertanian dan ketahanan pangan masyarakat
c. Pelaksanaan sosaialisasi, pembinaan pengendalian, monitoring, dan evaluasi pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha
masyarakat, pengembangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta pertanian dan ketahanan pangan masyarakat sesuai standar yang di tetapkan
d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada bidang pemberdayaan usaha ekonomi keluarga,
sesuai standar yang di tetapkan
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
D. Jaringan Kegiatan
Badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desalabuhan batu utara menyelenggarakan kegiatan :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Labuhan
Batu Utara Melaksanakan LPM berprestasi, Mendata rata jumlah kelompok binaan PKK, mendata PKK yang aktif, dan melaksanakan balita
sehat di setiap Posyandu aktif.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan yang akan dilakukan badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa antara lain sebagai berikut :
a. Pembinaan Lomba Desa/Kel.
b. Pembinaan Lomba P2W-KSS, GSI dan BKB
c. Pembinaan dan Pemantauan Bulan Bhakti
d. Koordinasi dan Pendampingan Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat
BAB III
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
A. Pengertian Gaji dan Upah
Menurut penulis, gaji adalah imbalan atau kompensasi berupa uang atau sejenisnya atas jasa yang telah diberikan oleh pegawai atau karyawan
kepada perusahaan atau instansi yang telah memperkerjakannya, dimana pembayarannya dilakukan secara mingguan atau bulanan tergantung kebijakan
perusahaan atau instansi tersebut serta pekerjaannya biasanya bersifat tetap. Sedangkan upah adalah imbalan atau kompensasi berupa uang atau sejenisnya atas jasa yang telah diberikan oleh pekerja kepada perusahaan atau instansi
yang telah memperkerjakannya di mana pembayarannya tergantung pada jumlah jam kerja, hari kerja, atau jumlah produk yang telah dihasilkan oleh
pekerja, serta pekerjaannya bersifat tidak tetap.
Berikut ini adalah beberapa pandangan para ahli tentang pengertian gaji dan upah :
B. Unsur – Unsur Gaji dan Upah
Gaji dan upah merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan hidup pegawai, karyawan, atau pekerja biasa.Gaji dan upah merupakan suatu
peranan penting bagi setiap pegawai sebagai penghargaan dan motivasi agar pegawai dapat bekerja dengan baik sesuai jenis pekerjaan dan keahliannya.
Gaji dan upah pada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Indonesia termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Labuhanbatu Utara telah diatur pada Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Keenam Belas atas Peraturan Pemerintah No.
7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
Berikut ini unsur – unsur gaji dan upah pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara: 1. Gaji Pokok
Gaji pokok dibayarkan kepada pegawai secara berkala setiap bulan
selama yang bersangkutan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Besarnya gaji pokok yang didapatkan oleh pegawai pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara begitu pula di instansi lain di Indonesia adalah sama, disesuaikan pada pangkat dan golongan.
2. Tunjangan Istri/Suami
Tunjangan ini diberikan bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah
berkeluarga, baik itu suami atau istrinya. Masing – masing akan mendapatkan tunjangan suami/istri sebesar sepuluh persen (10%) dari gaji pokok sesuai aturan yang berlaku. Salah satu aturan yang berlaku
maka tunjangan suami/istri tidak diberikan kepada kedua – duanya tetapi diberikan kepada salah satu yang gaji pokoknya paling tinggi.
3. Tunjangan Anak
Tunjangan anak diberikan jika dalam satu keluarga memiliki anak,
anak baik kandung maupun anak angkat, masing–masingakan mendapatkan bagian dua persen (2%) dari gaji pokok. Tunjangan tersebut diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, di mana anaknya berusia
di bawah 25 tahun, belum memiliki penghasilan sendiri, belum menikah, dan masih menjadi tanggungan dari orangtuanya yang berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil. 4. Tunjangan Jabatan Umum
Tunjangan yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena
posisi atau jabatannya pada suatu instansi pemerintah.Tunjangan ini ditujukan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di luar dari pegawai yang
menerima tunjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional, dan tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan.Tujuan umum diberikan dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja serta mendorong
pegawai untuk lebih semangat mencapai prestasi kerja. 5. Tunjangan Jabatan Struktural
dibandingkan tunjangan jabatan umum karena tanggung jawab yang diemban cukup besar.
6. Tunjangan Beras
Tunjangan beras diberikan kepada Pegawai Negeri sipil (PNS)
setiap bulan berdasarkan pada harga beras yang berlaku pada saat ini. Namun, biasanya besarnya ditentukan atas harga pembelian oleh pemerintah kepada Perum Bulog.Pembayaran tunjangan ini dibedakan
atas dua jenis, yaitu natura dan uang.Pembayaran tunjangan dibatasi hanya untuk dua (2) orang anak saja, dengan masing – masing
memperoleh 10 kg per bulan. 7. Tunjangan Khusus Pajak
Tunjangan khusus pajak adalah tunjangan untuk pemotongan pajak
atas penghasilan yang didapatkan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik yang masih aktif kerja ataupun yang telah memasuki masa
pensiun.Pemotongan dilakukan secara otomatis dengan dibebankan kepada APBN atau APBD.
8. Tunjangan Askes (BPJS Kesehatan)
Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) berhubungan dengan kesehatan yang nantinya akan dipotong dari gaji
setiap bulannya. Besarnya jumlah tunjangan adalah sebesar tiga persen (3%) dari total gaji (gaji pokok, tunjangan suami/istri, tunjangan anak) dengan jumlah tanggungan sebanyak lima (5) orang, yaitu ayah, ibu, dan
9. Iuran Wajib Pegawai (IWP)
Iuran wajib pegawai dipotong secara otomatis dari jumlah
keseluruhan gaji dengan besaran sepuluh persen (10%). Potongan tersebut akan dibagikan untuk persiapan pemenuhan kesejahteraan
Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik yang dirasakan sekarang atau nanti setelah memasuki masa pensiun.
10. Taperum PNS
Taperum adalah akronim dari Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil yang merupakan program pemerintah untuk mempersiapkan
pegawai dalam hal memiliki rumah.Tabungan ini dipotong dari gaji pokok pegawai. Dana perumahan akan dikelola oleh sebuah lembaga yang dinamakan dengan Bapertarum PNS (Badan Pertimbangan
C. Perhitungan Gaji dan Upah
Berikut ini adalah contoh perhitungan gaji dan upah :
Penghasilan/Pendapatan : a. Gaji PokokRp xxx
b. Tunjangan Suami/Istri Rp xxx c. Tunjangan AnakRp xxx
d. Tunjangan Jabatan UmumRp xxx e. Tunjangan Jabatan StrukturalRp xxx f. Tunjangan BerasRp xxx
g. Tunjangan Khusus Pajak Rp xxx
Jumlah Penghasilan/Pendapatan :Rp xxx
Potongan :
1.Potongan Pajak Rp xxx
2.Potongan Askes Rp xxx 3.Potongan IWP Rp xxx
4.Potongan Taperum Rp xxx 5.Beras Rp xxx
6.Hutang Lain – Lain Rp xxx
(Jumlah Potongan) : (Rp xxx)
Perhitungan gaji di atas merupakan perhitungan gaji bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara sedangkan bagi pegawai honor, perhitungan gaji didasarkan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang
telah dianggarkan dan sesuai peraturan yang berlaku. Penentuan gaji pegawai honor ditinjau dari tingkat kewajaran dan beban tugas yang diberikan.
D. Pencatatan Gaji dan Upah
Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Labuhanbatu Utara pencatatan dilakukan oleh berbagai pihak.Berikut ini adalah pihak – pihak yang terkait beserta tugasnya :
1. Bagian kepegawaian mendata setiap pegawai mengenai jabatan, golongan, ruang, masa kerja, status pegawai Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Labuhanbatu Utara dan selanjutnya diserahkan kepada bagian pencatatan gaji dan upah.
2. Bagian pencatatan gaji dan upah membuat suatu daftar pegawai yang memuat mengenai data – data pegawai, jam kerja, serta hal – hal yang terkait mengenai jumlah gaji dan tunjangan yang akan diterima oleh
pegawai.
3. Bagian operator pembuatan daftar gaji dan upah mencetak daftar gaji dan
upah
5. Setelah semua daftar gaji dan upah ditandatangani maka daftar gaji dan upah direkap seluruhnya oleh sekolah menjadi satu
6. Diterbitkan SPM, SPP, dan ditandatangani oleh bendehara pengeluaran dan pengguna anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara
7. Setelah ditandatangan maka diantar ke Dinas PPKAD Kabupaten Karo. PPKAD mengeluarkan SP2D Pembayaran gaji dan upah lalu
ditandatangani oleh bendehara pengeluaran Dinas Pendidikan 8. Pihak PPKAD mengantar SP2D ke Bank Sumut
Setelah semua tahap selesai dilakukan maka Dinas pendidikan mengeluarkan cek bersamaan dengan giro dengan jumlah yang sama , maka pihak sekolah membuat rekap penerimaan masing-masing kepala
sekolah, guru, dan penjaga sekolah. Kemudian bendehara memberinya ke Bank Sumut , maka pihak Bank Sumut yang akan mentrnsfernya ke
masing-masing kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah.
E. Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Pengawasan internal merujuk pada suatu pengawasan yang dilakukan oleh manajemen atau pihak – pihak terkait untuk mencegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan di dalam suatu perusahaan.Penyimpangan yang dimaksud adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seorang karyawan atau
sekelompok karyawan yang dapat merugikan perusahaan.
pokok dan fungsi harus ada penanggung jawab secara khusus.Tujuannya adalah agar setiap karyawan atau pegawai dapat mengkonsentrasikan
perhatian kepada lingkup tanggung jawab masing – masing.
Di dalam hal pengawasan internal pada gaji dan upah juga
demikian.Setiap pihak yang memiliki tugas yang berkaitan dengan gaji dan upah, mulai dari perencanaan anggaran hingga pendistribusian kepada karyawan atau pegawai harus tetap melaksanakan pengawasan internal.
Khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara, pihak – pihak yang terkait dalam hal gaji dan
upah, yaitu : Kepegawaian, Bendahara Pengeluaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan, dan Bendahara Umum Daerah.
Secara umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Kabupaten Labuhanbatu Utara telah melakukan pengawasan internal (internal control) dengan baik, khususnya menyangkut tentang gaji dan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkanuraian-uraian yang
telahpenulissampaikanpadabab-babsebelumnya, makapenulisakanmencobamenarikkesimpulandanmengajukan
saran-saran yang mungkinakanbermanfaatdanbergunapadaDinasPemberdayaanMasyarakatdanPeme
rintahanDesaKabupatenLabuhanbatu Utara.
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasil data danhasil riset (survei),
penulismencobamemberikankesimpulan yang berhubungandenganpengawasan internal gajipadaDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKabupatenLab
uhanbatu Utara.
1. Sistempengendalian internal
gajipadaDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKabupate nLabuhanbatu Utara telahefektif,
2. Setiappembayaranotorisasi, pembayaranmelaluirekening bank,
sertapelaksanaannyasesuaidenganStandard Operasional Procedure (SOP).
3.
mbundel-bundeldalamsatutahunanggaran yang termasukdaftarhadirparapegawai,
4. Sistempengendalian internal
gajitelahdilaksanakandenganbaikdanmelibatkanbeberapabagianfungsi
yang mempunyaitugasdantanggungjawabterpisah, antara lain bagiankeuangan.
5. Sistemperhitungangaji yang diterapkanharusberdasarkanapa yang
berlakudidalamDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKa bupatenLabuhanbatu Utara,
6.
Unsur-unsurgajipadaDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKab upatenLabuhanbatu Utara telahdipenuhidenganbaikditandai dengan
pemberiankesejahteraanparapegawainyadenganmemberikantunjangan-Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan
1. Pengawasan intern gajitelahefektif, sebaiknyadipertahankandanbilaperluditingkatkansehinggapenyelewengan
dapatdihindari.
2. Sistempelaksanaanpengawasan intern gajimengenaipembayaran,
walaupundalamperubahanpangkat dan tarif padaDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKabupatenLa
buhanbatu Utara telahefektif.
Mengingattidakadanyaketerlambatandalampembayaranpenggajian. Hal initentunyadapatdipertahankandanditingkatkansehinggakesejahteraanpeg
awaidandapatbertahan lama, sehinggameningkatkanproduktifitaspegawai.
3. Daftarhadirhendaknyaditandatanganilangsungolehpegawai yang
bersangkutan, agar tidakterjaditandatangan yang samadenganpegawai yang lainnya.
4. Sistempengawasan intern terhadapgajimengenaifungsipemotonganyang dilaksanakanDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanDesaKabu patenLabuhanbatu
Utaralebihditingkatkanantarafungsikeuangandanfungsiakuntansi, agar dapatmeningkatkanproduktivitasinstansi,
5. Sistemperhitunganpajakpenghasilangajipegawaibesertatunjangan yang
diberikanpihakinstansiterhadappegawaiharuslebihefektif agar
terhindarpenyelewengandariparapegawai.
6. Sebaiknya unsur-unsurgaji yang
telahdilaksanakanolehDinasPemberdayaanMasyarakatdanPemerintahanD esaKabupatenLabuhanbatu Utara dapatdipertahankan agar tercapainyatujuaninstansisecaramenyeluruh,
7. Perusahaan harus memelihara hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain agar tidak terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael, 1983, Sistem Penggajian, Cetakan Pertama, Penerbit Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 2002, Sistem Akuntansi Penyususunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Badan Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.
Hermanto, 2001, Sistem Akuntansi Survei dan Teknik Analisa, edisi Pertama, Penerbit BPFE, UGM, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ediisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.