MATERI DIKLAT IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 UNTUK
KEPALA SEKOLAH
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN,
MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN BUDAYA SEKOLAH
DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dapat
menyelesaikan buku tentang materi diklat pelaksanaan kurikulum 2013 bagi
kepala sekolah. Materi ini diharapkan dapat menunjang efektivitas pelaksanaan
program pelatihan para kepala sekolah.
Semua kajian tentang peran kepala sekolah terbukti bahwa mereka adah
penentu utama kemajuan sekolah. Peran dalam pembaruan kurikulum selalu
memerlukan peningkatan kompetensinya dari waktu ke waktu. Pada saat kepala
sekolah hadapi tantangan menerapkan kurikulum 2013 kesiapannya perlu
ditingkatkan terutama dalam mencermati kebutuhan sekolah untuk berubah
sehingga lebih terbuka terhdap usah peningkatan pengetahuan dan keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih adaptif terhadap pembaharuan.
Menjadi kepala sekolah profesional memerlukan daya adaptasi terhadap
perubahan agar kurikulum yang dikembangkan bagi sekolahnya lebih adaptif
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dalam kehidupan yang
terus berubah. Pengalaman dalam pelaksanaan pembinaan kepala sekolah
membuktikan bahwa apa yang kita hasilkan selama ini belum cukup untuk
meningkatkan kompetensi kepala sekolah untuk menunjang pendidikan yang
memenuhi standar yang diharapkan.
Semoga materi ini dapat digunakan oleh para pelatih maupun para kepala
sekolah dalam melaksanakan tugasnya dalam mempersiapkan penerpan
kurikulum 2013.
Jakarta, April 2013
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar ...
i
Daftar Isi ...
ii
Materi Pelatihan: Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah.
1
Mata Diklat ...
1
Waktu ...
1
A. Pengantar ...
1
B. Pendahuluan ...
3
C. Sekolah ...
4
D. Elemen Perubahan ...
6
Bagian Pertama: Kepemimpinan Pembelajaran
...
8
1. Tujuan Pelatihan ...
8
2. Indikator Pencapaian ...
8
3. Ruang Lingkup Materi Kepemimpinan Pembelajaran ...
9
4. Prosedur Operasional Standar ...
9
5. Uraian Materi ...
11
6. Analisis Tindakan ...
14
7. Rencana Tindakan ... 16
8. Teknik Presentasi ...
17
Bagian Kedua: Manajemen Perubahan ...
1. Tujuan Pelatihan ...
18
2. Indikator Pencapaian ...
18
3. Ruang Lingkup Materi Manajemen Perubahan ...
19
4. Prosedur Operasional Standar Pelatihan Manajemen
Perubahan ...
20
5. Uraian Materi ...
22
6. Analisis Tindakan ... ... 32
7. Model: Analisis Tindakan ...
34
Bagian Tiga; Pengembangan Budaya Sekolah
1. Tujuan Pelatihan ...
39
2. Indikator Pencapaian ...
40
3. Ruang Lingkup Materi Budaya Sekolah ...
41
4. Prosedur Kegiatan...
41
5. Uraian Materi ...
42
6. Contoh Analisis Perncanaan Tindakan ...
48
7. Lembar Kerja: Analisis Rencana Tindakan ...
51
Lampiran:
•
Silabus Pelatihan
•
Handout Kempemimpinan Pembelajaran
•
Handout Manajemen Perubahan
MATERI PELATIHAN:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SEKOLAH
Mata Diklat : • Kepemimpinan Pembelajaran
• Manajemen Perubahan
• Budaya Sekolah
Waktu : • Kepemimpinan pembelajaran (2 X45 menit)
• Manajemen Perubahan (4 X 45 menit)
• Budaya Sekolah (2 X 45 menit) A. Deskripsi Umum
Kepala Sekolah profesional adalah insan pembelajar. Daya adaptasinya
tumbah bersamaan dengan penyikapannya terhadap perubahan. Segala sesuatu
yang ada di sekitarnya berubah. Oleh kerena itu perubahan kurikulum sebagai
sesuatu yang seharusnya karena ilmu pengetahuan,
teknologi, dan tantangan kehidupan terus berubah.
Bersamaan dengan itu, kebutuhan siswa pun terus
berubah menyesuaikan dengan tantangan jamannya.
Pengalaman kita bekerja membuktikan bahwa
apa yang kita hasilkan terdahulu selalu memerlukan
perbaikan sehingga perubahan merupakan keharusan.
Tugas kepala sekolah pada konteks ini amat strategis.
Kepala Sekolah menjadi penentu utama keberhasilan sekolahnya. Tugas
memimpin perubahan ada di pundaknya. Selain sebagai pendidik, pengajar,
pelatih, pembimbing, ia berperan sebagai pemimpin
pembelajaran, manajer perubahan, dan pengembang
budaya sekolah.
Dalam menyongsong pelaksanaan perubahan,
kepala sekolah perlu belajar dari pengalaman
menerapkan kurikulum 2006. fakta keberhasilan dan
kegagalan merupakan bahan pelajaran. Di samping itu
kepala sekolah dapat belajar diri sendiri, dan belajar
dari pengalaman rekan sejawat, kepala sekolah dapat merancang rencana
tindakan yang akan diperankannya dalam menerapkan kurikulum 2013.
Hubungan fungsional antara kempimpinan pembelajaran, manajemen
perubahan, pengembangan kultur sekolah yang bersinergi dengan manajemen
kelas dan pembelajaran untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan terlihat pada gambar di bawah ini.
Diagram
Hubungan Kepemimpinan Pembelajaran, Manajemen Perubahan, dan
Budaya Sekolah
Pada gambar tampak bahwa konteks pembelajaran interaktif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kepentingan mengembangkan yang terintegrasi pada sistem nilai lokal, nasional, dan global. Pembelajaran memerlukan dukungan interaksi sosial yang sehat dalam internal sekolah serta dalam hubungan siswa dengan lingkungan sekitar.
Persoalan kritis di sini, sebagian kepala sekolah dapat mengharapkan masa depan sekolahnya menjadi lebih baik apabila masih mempertahankan strategi yang sama dengan yang dilakukan sebelumnya. Pernyataan itu menegaskan bahwa untuk perbaikan mutu sekolah di masa depan memerlukan kepala sekolah yang lebih inovatif.
B. Pendahuluan
Tugas utama kepala sekolah adalah mewujudkan keunggulan sekolah yang dipimpinnya. Keunggulan utama sekolah adalah mewujudkan mutu lulusan yang memenuhi bahkan melebihi standar. Keunggulan itu perlu didukung dengan keunggulan kompetensi guru yang membangikitkan
keunggulan siswa belajar.
Karena itu, pelatihan diarahkan pada pengembangan daya inisiatif, inovasi dan kolaborasi kepala sekolah agar dapat memfasliltasi guru melaksanakan perubahan atas keputusan bersama. Ketajamannya diasah melalui komunikasi dan kolaborasi dengan teman sejawat sehingga menemukan ide-ide baru, memperbaiki strategi dan
mepertajam daya analisis peserta untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan.
Seusai pelatihan diharapkan kepala sekolah membawa bekal pengetahuan dan ketrampilan baru yang dapat kepala sekolah dalam merencanakan tindakan pada proses penerapan kurikulum 2013.
Jika menghedaki hasil lebih baik, terapkan strategi yang lebih inovatif!
Menjadi pemimpin fasilitatif, interaktif, kolaboratif, inspiratif, dan membuat
C. Sekolah
Sekolah adalah tempat siswa dapat belajar. Tugas utama seluruh pemangku kewenangan di sekolah adalah memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar di sekola dan memastikan bahwa sekolah sebagai tempat belajar yang aman dan kondusif untuk seluruh siswa, memastikan bahwa
siswa dapat siswa mengembangkan potensi dan prestasinya dirinya secara optimal. Kepala sekolah bertanggung jawab
menjamin seluruh siswa belajar dan guru melaksanakan tugas pendidik dalam mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, membimbing, menilai, dan mengevaluasi siswa. Pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi yang
semakin cepat. Fokus belajar adalah menguatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara berimbang dengan dukungan kepala sekolah sebagai pimpinan dan manajer.
Kotter membedakan pemimpin dan manajer. Tugas pemimpin adalah (1) menentukan arah pengembangan sekolah, mengembangkan visi masa depan, strategi jangka panjang yang menghasilkan perubahan. (2) menyelaraskan hubungan orang-orang berkomunikasi dalam mengembangkan kerja sama, dan membangun komitmen untuk mewujudkannya. (3) Memotivasi dan menginspirasi pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa dapat bergerak ke arah yang sesuai tujuan (Kotter, 1990:4).
Tugas kepala sekolah sebagai manajer lebih menekankan pada adminstrasi pengelolaan yaitu (1) mengembangkan perencanaan dan anggaran (2)
Sekolah adalah tempat siswa dapat belajar.
Tanggung jawab kepala sekolah: menjamin guru efektif mengajar dan siswa belajar.
mengembangkan organisasi, struktur organisasi dan pembagiatan tugas, meningkatkan kapasitas staf, dan mengisi struktur dengan mempertimbangkan kemampuan individu, mengkomunikasikan rencana, dan mengembangkan sistem monitor pelaksanaan (3) mengontrol kegiatan dan memecahkan masalah dalam kegiatan formal seperti dalam rapat atau dalam pertemuan informal (Kotter , 1990:4)
Bersarnya pengaruh kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer ditentukan dengan peningkatan integritas diri, berdisiplin, dan
menjadi personal pembelajar. Karena itu, ia mendapat pengakuan dan perlakuan sebagai pemimpin. Semakin tinggi tingkat kesesuaian dan pengakuan makin kuat pengaruhnya.
Pembaharu budaya sekolah merupakan sisi penting yang tidak kalah menentukan keberhasilan dalam mewujudkan keunggulan. Pemahamannya
tentang nilai, pola pikir, keyakinan, motivasi, semangat berinovasi warga sekolah sangat penting untuk terus menerus dicermati. Kondisi itu memperjelas visi-misi, tujuan sekolah, mutu proses, dan output yang diharapkan menjadi salah satu pendukung efektivitas peran kepala sekolah dalampengembangan budaya berkarya.
Keberhasilan dalam penerapkan kurikulum 2013 akan sangat ditentukan dengan keberhasilan kepala sekolah mengembangkan budaya yang direalisasikan dalam kebiasan berpikir, bertindak dan
berkarya. Keunggulan dibangun melalui kegiatan berpikir dan bertindak berdasarkan (1) fakta, (2) konsep, (3) prosedur, dan (4) metakognitif
dalam
berkarya.
Pengaruh kepsek dipengaruhi integritas diri, disiplin, dan cerdas dalam pengambilan
D. Elemen Perubahan
Pelaksanaan perubahan kurikulum sebelumnya menjadi Kurikulum 2013
membutuhkan perhatian kepala sekolah secara bersungguh-sungguh karena
mereka peran kepala sekolah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan.
Fokus utama perubahan kurikulum meliputi empat standar, yaitu standar
kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Dalam perubahan keempat
standar, kepala sekolah bertugas untuk merencanakan, melaksanakan,
mengontrol, dan melakuan perbaikan seperti yang dapat dilihat pada diagaram
berikut:
2 JPL
BAGIAN PERTAMA : KEMEPIMPINAN PEMBELAJARAN
1.
Tujuan Pelatihan
Setelah pelatihan selesai kepala sekolah menunjukan kompetensi
pada peran sebagai pemimpin pembelajaran pada penerapan kurikulum
2013 sehingga dapat:
1)
Mengidentifikasi data peran kepemimpinan pembelajaran yang telah
kepala sekolah laksanakan pembelajaran.
2)
Mendefinsikan
peran
kepemimpinan
pembelajaran.
3)
Menganalisis data keberhasilan dalam
peran kepemimpinan pembelajaran
4)
Menyusun alternatif tindakan dalam peran
kepemimpinan pembelajaran yang akan
kepala sekolah laksanakan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013.
5)
Memilih rencana tindakan yang akan
kepala sekolah laksanakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013
6)
Merumuskan instrumen pengukuran efektivitas peran kepemimpinan
pembelajaran sesuai dengan konsep kepemimpinan pembelajaran.
2.
Indikator Pencapaian
Indikator keberhasilan pelatihan adalah meningkatnya kompetensi kepala
sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dengan indikator kepala sekolah
dapat:
1) Menyebutkan definisi peran kepemimpinan pembelajaran.
2) Mengidentifikasi data peran kepemimpinan pembelajaran yang telah
kepala sekolah lakukan dalam menerapkan kurikulum terdahulu.
Tujuan pengembangan kompetensi kepsek: 1. Definsi peran
kepemimpinan 2. Mengidentifikasi fakta 3. Menganalisis data
keberhasihan
4. Menyusun alternatif tindakan peran kepsek. 5. Memilih alternatif
tindakan
3) Menganalisis keberhasilan dalam peran kepemimpinan
pembelajaranpada penerapan kurikulum terdahulu dengan konsep
kepemimpinan pembelajaran.
4) Menyusun daftar alternatif tindakan
5) Memilih rencana tindakan pada peran kepemimpinan pembelajaran
dalam penerapan kurikulum 2013.
6) Merumuskan instrumen pengukuran efektivitas peran kepemimpinan
pembelajaran dalam penerapan kurikulum 2013.
3.
Ruang Lingkup Materi Kepemimpinan Pembelajaran
Materi diklat kepala sekolah dalam persiapan pelaksanaan kurikulum
2013 yang meliputi:
1) Definisi kepemimpinan pembelajaran.
2) Data penerapan peran kepemimpinan pembelajaran dalam pelaksanaan
pembelajaran
3) Analisis data keberhasilan pada penerapan konsep kepemimpinan.
4) Alternatif tindakan pada peran kepemimpinan dalam perubahan dalam
peran kepemimpinan pembelajaran dalam pada pelaksanaan kurikulum
2013
5) Rencana tindakan dalam dimensi kepemimpinan pembelajaran pada
penerapan kurikulum 2013
6) Instrumen evaluasi peran kepala sekolah dalam kepemimpinan
pembelajaran.
4.
Prosedur Operasional Standar
No. Ruang Lingkup Materi Diklat
Prosedur Operasional Standar
Strategi/ Aktivitas Waktu Output 1. Identifikasi data
peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
Menghimpun data tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
10 menit Data pelaksanaan tugas pada peran kepemimpinan pembelajaran.
2. Definisi kepemimpinan Pembelajaran
Telaah bacaan tentang definisi kepemimpinan pembelajaran
10 menit Definisi kepemimpinan
Kelas dibagi dalam
kelompok kecil, maksimal 8 orang per kelompok. Diskusi tentang
keberhasilan perubahan dalam melaksanakan kurikulum .
15 menit Notulen diskusi kelompok tentang 4. Daftar alternetif
tindakan kepemimpinan pembelajaran.
Daftar alternatif tindakan kepala sekolah dalam peran pemimpin pembelajaran
10 menit Rumusan
kesenjangan antara fakta tindakan dengan konsep. 5. Memilih rencana
tindakan peran kepemimpinan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013
Kerja kelompok 25 menit Rumusan rencana tindakan peran dalam
6. Menyusun
instrumen evaluasi tindakan
kepemimpinan pembelajaran.
Kerja kelompok Instumen evaluasi
tindakan
7. Presentasi Presentasi hasil kerja kelompok
5. URAIAN MATERI
Kepemimpinan dapat dibedakan dalam dua karakteristik, yaitu kepemimpinan "transaksional" dan "transformasional". Kepemimpinan
transaksional berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai sumber inisiatif dan daya interaktif untuk mencapai tujuan yang lebih bernilai. Kepemimpinan transformasional berperan sebaliknya, yaitu yang memimpin yang dipimpin berinteraksi
dan terintegrasi sehingga kedua pihak berdaya meningkatkan motivasi dan moralnya menjadi satu kesatuan.
Peran kepemimpinan transformasional mempersatukan pemimpin dengan yang dipimpin karena didasari motif bersama berlandaskan
nilai-nilai dan tujuan serta dikuatkan dengan pengakuan bahwa pemimpinnya benar . Pemimpin dan yang dipimpin menjadi dua pihak yang saling membutuhkan. (James MacGregor Burns : 1979.p36)
Kepemimpinan pembelajaran lebih dari sekedar keterampilan, namun mencakup proses moral. Sergiovanni (1996) menjelaskan bahwa kepemimpinan pembelajaran mencakup moral atau kode etik yang dipahami dan diterima warga sekolah yang dibangun berdasarkan tujuan, nilai-nilai dan keyakinan.
Kepemimpinan dapat mengubah sekolah sebagai
organisasi formal bahkan mempersatukan emosi atau psikologi warganya yang didasari dengan kolegialitas yang kuat, semangat bekerja sama untuk tujuan bersama sehingga membuat saling bergantung dan saling menghargai satu sama lain. Kepemimpinan pembelajaran merupakan proses mengintegrasikan dan membimbing pendidik, meningkatkan kompetensi pendidik - tenaga kependidikan, mengembangkan kurikulum, dan melaksanakan penelitian tindakan untuk melakukan perbaikan proses (Glickman, 1985) dan mengambil keputusan berbasis data.
Makin tinggi kepuasan bawahan
makin kuat pengaruh pemimpin Dua karakter kepemimpinan yaitu transaksional dan transformasional
Kepemimpinan pembelajaran mencakup aspek moral atau kode etik berlandaskan tujuan,
keyakinan,dan nilai yang mempersatukan emosi atau
psikologi warga sekolah. Karenanya kepala sekolah
Terkait dengan mutu sumber daya manusia yang diperlukan pada abad 21, Andrew J. Rotherham dan Daniel Willingham menyatakan bahwa memperhatikan tiga hal utama, yaitu mengembangkan kurikulum terbaik, meningkatkan kompetensi pendidik, dan mengembangkan sistem penilaian terbaik.
Berdasarkan teori kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah dalam memberdayakan dukungan para pemangku kepentingan memenuhi enam prinsip berikut (1) membangun tujuan bersama (2) meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum 3) mengembangkan motivasi pendidik dalam mengembangkan kompetensi (4) menjamin pelaksanaan
mutu proses pembelajaran melalui pelaksanaan monitoring atau supervisi (5) mengembangkan sistem penilaian dalam memantau perkembangan belajar siswa (6) mengambil keputusan berbasis data.
Dalam tugas utama memantau atau melaksanakan supervisi, menurut Joseph Blase and Jo Blase (1999), dalam kegiatan sehari-hari kepala sekolah melakukan strategi berikut:
• Memberikan saran;
• Memberikan umpan balik terhadap aktivitas pendidik;
• Mengembangkan model;
• Menggunakan hasil riset,
• Meminta pendapat;
• Memberikan pujian atau penghargaan.
Dari materi itu dapat dinyatkan bahwa kepala sekolah dalam perannya sebagai pemimpin pembelajaran berperan untuk membangkitkan daya inisiatif dan interaktif seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah membangun kekuatan moral yang terintegrasi dengan nilai-nilai, tujuan, dan keyakinan bersama dalam merencanakan, melaksanakan, mensupervisi, dan mengevaluasi program. Berdasarkan hasil evaluasi kepala sekolah melakukan perbaikan berkelanjutan.
Tugas utama pemimpin pembelajaran: merumuskan
tujuan bersama, meningkatkan kompetensi
pendidik, berkreasi mengembangkan kurikulum,
menjamin mutu proses pembelajaran dan penilaian,
melaksanakan PTS, mengembangkan penilaian,
Dalam mengembangkan moral kebersamaan, ragam tindakan kepala sekolah dapat ditunjukkan pada aktivitas seperti berikut;
1) Meminta pendapat
2) Mendengarkan saran atau gagasan 3) Memberikan umpan balik
4) Berbagi pengalaman
5) Mengembangkan contoh atau model 6) Memberi peluang untuk memimilih 7) Menyikapi kebijakan baru dengan arif
8) Memberi peluang kepada guru berani mengambil resiko 9) Menyediakan sumber belajar
10)Memberi pujian atau menghargai.
Tindakan tersebut kepala sekolah terapkan pada tiga bidang utama yaitu menentukan pengembangan sekolah, menyelaraskan hubungan kerja, dan meningkatkan motivasi pendididik, siswa, dan tenaga kependidikan lainnya. Hubungan antara ketiganya dapat dilihat pada gambar berikut :
memperhatikan kemungkinan munculnya konflik, dan meningkatkan motivasi para pemangku kepentingan.
6. Analisis Tindakan
Untuk menganalisis tindakan kepala sekolah dapat ditelusuri dengan menggunakan lima model pertanyaan yang dipilah dalam dua kelompok. Kelompok pertama tentang tindakan yang sudah kepala sekolah lakukan dalam pelaksanaan tugas pada penerapan kurikulum sebelumnya.
Dalam melaksanakan analisis tindakan kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatkan mutu pembelajaran dapat menggunakan contoh berikut:
Elemen Perubahan: SKL terstruktur dalam:
• SKL
• Kompetensi Inti (KI)
• Kompetensi Dasar
Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi dasar. Kompetensi inti meliputi:
KI1 : Sikap keagamaan
KI 2 : Sosial kepribadian dan ahlak. KI3: Pengetahuan
KI 4 : Penerapan Pengetahuan
No Pertanyaan Analisis Informasi Tindakan
1) Apa yang kepala sekolah rencanakan dalam perannya sebagai pemimpin
pembelajaran?
• Kepala sekolah mengarahkan dan
memotivasi guru dan menyepakati rambu-rambu -meminta pendapat, mendengarkan saran atau gagasan, memberikan umpan balik, berbagai pengalaman dalam
• menetapkan SKL sesuai dengan standar.
•
Kepala Sekolah belum berhasilmemotivasi guru semua guru.
•
Mapel IPA belum dapat mencapai target. Pemantauan kemajuan belajar siswa belum kepala sekolah lakukan secara berkala.
2) Apakah kepala sekolah melaksanakan tindakan sesuai rencana?
•
Belum semua rencana kegiatan
rangka pemenuhan SKL ditunjang
dengan pelaksanaan pembelajaran
secara efektif.
•
Kempimpinan dalam pembinaan
hubungan kerja belum optimal.
•
Peran meningkatnya motivasi guru
dan siswa belum optimal.
3) Bagaimana kepalasekolah berhasil atau tidak berhasil mencapai target
kepemimpinannya?
•
Kepala sekolah meningkatkan
kompetensi guru untuk meningkatkan
pengetahuan dan motivasinya.
•
Pencapaian programya belum
terpantau secara berkala sehingga
pencapain target belum sesuai
program.
4) Mengapa berhasil atau tidak berhasil?
•
Belum semua guru kepatuhan pada
kesepakatan untuk mewujudkan
target SKL satuan pendidikan.
•
kepala sekolah belum memanatau
proses secara efektif
•
Kepala sekolah belum memberikan
penghargaan yang layak kepala guru
yang berhasil mencapai target.
7. Rencana Tindakan
Berdasarakan data pelaksanaan peran kepemimpinan pembelajaran di sekolah dalam penerapan kurikulum terdahulu, kajilah apa yang akan kepala sekolah perankan pada pelaksanaan kurikulum 2013.
A. Rencana Tindakan
No Pertanyaan Analisis Rencana Tindakan
1. Apakah kepemimpinan pembelajaran?
... ... ... 2. Fakta apa yang dapat Saudara
jadikan dasar pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran?
... ... ...
3. Tindakan apa saja yang perlu Saudara lalukan ?
... ... ... 4. Tindakan apa yang perlu
Saudara prioritaskan?
... ... ... 5. Apa tujuan, indikator, dan
kriteria keberhasilan tindakan kepala sekolah?
... ... ...
6. Bagaimana insturmen mengukur keberhasilannya?
B. Cobalah rumusakan instrumen untuk mengevaluasi tindakan kepala sekolah rdalam peran kepemimpinan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013?
No Rencana Tindakan Kepala Sekolah Indikator Keberhasilan Keterlaksanaan
Ya Tidak 1. ...
... ... 2. ...
... ... 3. ... ... ... 4. ...
... ... 5. ...
... ... 6. ...
... ...
8. Teknik Presentasi:
Mengingat terbatasnya waktu untuk menyajikan hasil diskusi, maka presentasi dilakukan
serentak oleh semua kelompok yang
penempatannya diatur sedemikian rupa agar semua peserta dapat membaca dan