• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 kepemimpinan pembelajaran edit sawangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1 kepemimpinan pembelajaran edit sawangan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI DIKLAT IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 UNTUK

KEPALA SEKOLAH

KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN,

MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN BUDAYA SEKOLAH

DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmat-Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dapat

menyelesaikan buku tentang materi diklat pelaksanaan kurikulum 2013 bagi

kepala sekolah. Materi ini diharapkan dapat menunjang efektivitas pelaksanaan

program pelatihan para kepala sekolah.

Semua kajian tentang peran kepala sekolah terbukti bahwa mereka adah

penentu utama kemajuan sekolah. Peran dalam pembaruan kurikulum selalu

memerlukan peningkatan kompetensinya dari waktu ke waktu. Pada saat kepala

sekolah hadapi tantangan menerapkan kurikulum 2013 kesiapannya perlu

ditingkatkan terutama dalam mencermati kebutuhan sekolah untuk berubah

sehingga lebih terbuka terhdap usah peningkatan pengetahuan dan keterampilan

guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih adaptif terhadap pembaharuan.

Menjadi kepala sekolah profesional memerlukan daya adaptasi terhadap

perubahan agar kurikulum yang dikembangkan bagi sekolahnya lebih adaptif

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dalam kehidupan yang

terus berubah. Pengalaman dalam pelaksanaan pembinaan kepala sekolah

membuktikan bahwa apa yang kita hasilkan selama ini belum cukup untuk

meningkatkan kompetensi kepala sekolah untuk menunjang pendidikan yang

memenuhi standar yang diharapkan.

(3)

Semoga materi ini dapat digunakan oleh para pelatih maupun para kepala

sekolah dalam melaksanakan tugasnya dalam mempersiapkan penerpan

kurikulum 2013.

Jakarta, April 2013

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan

(4)

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ...

i

Daftar Isi ...

ii

Materi Pelatihan: Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah.

1

Mata Diklat ...

1

Waktu ...

1

A. Pengantar ...

1

B. Pendahuluan ...

3

C. Sekolah ...

4

D. Elemen Perubahan ...

6

Bagian Pertama: Kepemimpinan Pembelajaran

...

8

1. Tujuan Pelatihan ...

8

2. Indikator Pencapaian ...

8

3. Ruang Lingkup Materi Kepemimpinan Pembelajaran ...

9

4. Prosedur Operasional Standar ...

9

5. Uraian Materi ...

11

6. Analisis Tindakan ...

14

7. Rencana Tindakan ... 16

8. Teknik Presentasi ...

17

Bagian Kedua: Manajemen Perubahan ...

1. Tujuan Pelatihan ...

18

2. Indikator Pencapaian ...

18

3. Ruang Lingkup Materi Manajemen Perubahan ...

19

4. Prosedur Operasional Standar Pelatihan Manajemen

Perubahan ...

20

5. Uraian Materi ...

22

6. Analisis Tindakan ... ... 32

7. Model: Analisis Tindakan ...

34

(5)

Bagian Tiga; Pengembangan Budaya Sekolah

1. Tujuan Pelatihan ...

39

2. Indikator Pencapaian ...

40

3. Ruang Lingkup Materi Budaya Sekolah ...

41

4. Prosedur Kegiatan...

41

5. Uraian Materi ...

42

6. Contoh Analisis Perncanaan Tindakan ...

48

7. Lembar Kerja: Analisis Rencana Tindakan ...

51

Lampiran:

Silabus Pelatihan

Handout Kempemimpinan Pembelajaran

Handout Manajemen Perubahan

(6)

MATERI PELATIHAN:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SEKOLAH

Mata Diklat :Kepemimpinan Pembelajaran

Manajemen Perubahan

Budaya Sekolah

Waktu :Kepemimpinan pembelajaran (2 X45 menit)

Manajemen Perubahan (4 X 45 menit)

Budaya Sekolah (2 X 45 menit) A. Deskripsi Umum

Kepala Sekolah profesional adalah insan pembelajar. Daya adaptasinya

tumbah bersamaan dengan penyikapannya terhadap perubahan. Segala sesuatu

yang ada di sekitarnya berubah. Oleh kerena itu perubahan kurikulum sebagai

sesuatu yang seharusnya karena ilmu pengetahuan,

teknologi, dan tantangan kehidupan terus berubah.

Bersamaan dengan itu, kebutuhan siswa pun terus

berubah menyesuaikan dengan tantangan jamannya.

Pengalaman kita bekerja membuktikan bahwa

apa yang kita hasilkan terdahulu selalu memerlukan

perbaikan sehingga perubahan merupakan keharusan.

Tugas kepala sekolah pada konteks ini amat strategis.

Kepala Sekolah menjadi penentu utama keberhasilan sekolahnya. Tugas

memimpin perubahan ada di pundaknya. Selain sebagai pendidik, pengajar,

pelatih, pembimbing, ia berperan sebagai pemimpin

pembelajaran, manajer perubahan, dan pengembang

budaya sekolah.

Dalam menyongsong pelaksanaan perubahan,

kepala sekolah perlu belajar dari pengalaman

menerapkan kurikulum 2006. fakta keberhasilan dan

kegagalan merupakan bahan pelajaran. Di samping itu

kepala sekolah dapat belajar diri sendiri, dan belajar

(7)

dari pengalaman rekan sejawat, kepala sekolah dapat merancang rencana

tindakan yang akan diperankannya dalam menerapkan kurikulum 2013.

Hubungan fungsional antara kempimpinan pembelajaran, manajemen

perubahan, pengembangan kultur sekolah yang bersinergi dengan manajemen

kelas dan pembelajaran untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan terlihat pada gambar di bawah ini.

Diagram

Hubungan Kepemimpinan Pembelajaran, Manajemen Perubahan, dan

Budaya Sekolah

(8)

Pada gambar tampak bahwa konteks pembelajaran interaktif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kepentingan mengembangkan yang terintegrasi pada sistem nilai lokal, nasional, dan global. Pembelajaran memerlukan dukungan interaksi sosial yang sehat dalam internal sekolah serta dalam hubungan siswa dengan lingkungan sekitar.

Persoalan kritis di sini, sebagian kepala sekolah dapat mengharapkan masa depan sekolahnya menjadi lebih baik apabila masih mempertahankan strategi yang sama dengan yang dilakukan sebelumnya. Pernyataan itu menegaskan bahwa untuk perbaikan mutu sekolah di masa depan memerlukan kepala sekolah yang lebih inovatif.

B. Pendahuluan

Tugas utama kepala sekolah adalah mewujudkan keunggulan sekolah yang dipimpinnya. Keunggulan utama sekolah adalah mewujudkan mutu lulusan yang memenuhi bahkan melebihi standar. Keunggulan itu perlu didukung dengan keunggulan kompetensi guru yang membangikitkan

keunggulan siswa belajar.

Karena itu, pelatihan diarahkan pada pengembangan daya inisiatif, inovasi dan kolaborasi kepala sekolah agar dapat memfasliltasi guru melaksanakan perubahan atas keputusan bersama. Ketajamannya diasah melalui komunikasi dan kolaborasi dengan teman sejawat sehingga menemukan ide-ide baru, memperbaiki strategi dan

mepertajam daya analisis peserta untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan.

Seusai pelatihan diharapkan kepala sekolah membawa bekal pengetahuan dan ketrampilan baru yang dapat kepala sekolah dalam merencanakan tindakan pada proses penerapan kurikulum 2013.

Jika menghedaki hasil lebih baik, terapkan strategi yang lebih inovatif!

Menjadi pemimpin fasilitatif, interaktif, kolaboratif, inspiratif, dan membuat

(9)

C. Sekolah

Sekolah adalah tempat siswa dapat belajar. Tugas utama seluruh pemangku kewenangan di sekolah adalah memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar di sekola dan memastikan bahwa sekolah sebagai tempat belajar yang aman dan kondusif untuk seluruh siswa, memastikan bahwa

siswa dapat siswa mengembangkan potensi dan prestasinya dirinya secara optimal. Kepala sekolah bertanggung jawab

menjamin seluruh siswa belajar dan guru melaksanakan tugas pendidik dalam mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, membimbing, menilai, dan mengevaluasi siswa. Pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi yang

semakin cepat. Fokus belajar adalah menguatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara berimbang dengan dukungan kepala sekolah sebagai pimpinan dan manajer.

Kotter membedakan pemimpin dan manajer. Tugas pemimpin adalah (1) menentukan arah pengembangan sekolah, mengembangkan visi masa depan, strategi jangka panjang yang menghasilkan perubahan. (2) menyelaraskan hubungan orang-orang berkomunikasi dalam mengembangkan kerja sama, dan membangun komitmen untuk mewujudkannya. (3) Memotivasi dan menginspirasi pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa dapat bergerak ke arah yang sesuai tujuan (Kotter, 1990:4).

Tugas kepala sekolah sebagai manajer lebih menekankan pada adminstrasi pengelolaan yaitu (1) mengembangkan perencanaan dan anggaran (2)

Sekolah adalah tempat siswa dapat belajar.

Tanggung jawab kepala sekolah: menjamin guru efektif mengajar dan siswa belajar.

(10)

mengembangkan organisasi, struktur organisasi dan pembagiatan tugas, meningkatkan kapasitas staf, dan mengisi struktur dengan mempertimbangkan kemampuan individu, mengkomunikasikan rencana, dan mengembangkan sistem monitor pelaksanaan (3) mengontrol kegiatan dan memecahkan masalah dalam kegiatan formal seperti dalam rapat atau dalam pertemuan informal (Kotter , 1990:4)

Bersarnya pengaruh kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer ditentukan dengan peningkatan integritas diri, berdisiplin, dan

menjadi personal pembelajar. Karena itu, ia mendapat pengakuan dan perlakuan sebagai pemimpin. Semakin tinggi tingkat kesesuaian dan pengakuan makin kuat pengaruhnya.

Pembaharu budaya sekolah merupakan sisi penting yang tidak kalah menentukan keberhasilan dalam mewujudkan keunggulan. Pemahamannya

tentang nilai, pola pikir, keyakinan, motivasi, semangat berinovasi warga sekolah sangat penting untuk terus menerus dicermati. Kondisi itu memperjelas visi-misi, tujuan sekolah, mutu proses, dan output yang diharapkan menjadi salah satu pendukung efektivitas peran kepala sekolah dalampengembangan budaya berkarya.

Keberhasilan dalam penerapkan kurikulum 2013 akan sangat ditentukan dengan keberhasilan kepala sekolah mengembangkan budaya yang direalisasikan dalam kebiasan berpikir, bertindak dan

berkarya. Keunggulan dibangun melalui kegiatan berpikir dan bertindak berdasarkan (1) fakta, (2) konsep, (3) prosedur, dan (4) metakognitif

dalam

berkarya.

Pengaruh kepsek dipengaruhi integritas diri, disiplin, dan cerdas dalam pengambilan

(11)

D. Elemen Perubahan

Pelaksanaan perubahan kurikulum sebelumnya menjadi Kurikulum 2013

membutuhkan perhatian kepala sekolah secara bersungguh-sungguh karena

mereka peran kepala sekolah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan.

Fokus utama perubahan kurikulum meliputi empat standar, yaitu standar

kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Dalam perubahan keempat

standar, kepala sekolah bertugas untuk merencanakan, melaksanakan,

mengontrol, dan melakuan perbaikan seperti yang dapat dilihat pada diagaram

berikut:

(12)

2 JPL

(13)

BAGIAN PERTAMA : KEMEPIMPINAN PEMBELAJARAN

1.

Tujuan Pelatihan

Setelah pelatihan selesai kepala sekolah menunjukan kompetensi

pada peran sebagai pemimpin pembelajaran pada penerapan kurikulum

2013 sehingga dapat:

1)

Mengidentifikasi data peran kepemimpinan pembelajaran yang telah

kepala sekolah laksanakan pembelajaran.

2)

Mendefinsikan

peran

kepemimpinan

pembelajaran.

3)

Menganalisis data keberhasilan dalam

peran kepemimpinan pembelajaran

4)

Menyusun alternatif tindakan dalam peran

kepemimpinan pembelajaran yang akan

kepala sekolah laksanakan dalam

pelaksanaan kurikulum 2013.

5)

Memilih rencana tindakan yang akan

kepala sekolah laksanakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013

6)

Merumuskan instrumen pengukuran efektivitas peran kepemimpinan

pembelajaran sesuai dengan konsep kepemimpinan pembelajaran.

2.

Indikator Pencapaian

Indikator keberhasilan pelatihan adalah meningkatnya kompetensi kepala

sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dengan indikator kepala sekolah

dapat:

1) Menyebutkan definisi peran kepemimpinan pembelajaran.

2) Mengidentifikasi data peran kepemimpinan pembelajaran yang telah

kepala sekolah lakukan dalam menerapkan kurikulum terdahulu.

Tujuan pengembangan kompetensi kepsek: 1. Definsi peran

kepemimpinan 2. Mengidentifikasi fakta 3. Menganalisis data

keberhasihan

4. Menyusun alternatif tindakan peran kepsek. 5. Memilih alternatif

tindakan

(14)

3) Menganalisis keberhasilan dalam peran kepemimpinan

pembelajaranpada penerapan kurikulum terdahulu dengan konsep

kepemimpinan pembelajaran.

4) Menyusun daftar alternatif tindakan

5) Memilih rencana tindakan pada peran kepemimpinan pembelajaran

dalam penerapan kurikulum 2013.

6) Merumuskan instrumen pengukuran efektivitas peran kepemimpinan

pembelajaran dalam penerapan kurikulum 2013.

3.

Ruang Lingkup Materi Kepemimpinan Pembelajaran

Materi diklat kepala sekolah dalam persiapan pelaksanaan kurikulum

2013 yang meliputi:

1) Definisi kepemimpinan pembelajaran.

2) Data penerapan peran kepemimpinan pembelajaran dalam pelaksanaan

pembelajaran

3) Analisis data keberhasilan pada penerapan konsep kepemimpinan.

4) Alternatif tindakan pada peran kepemimpinan dalam perubahan dalam

peran kepemimpinan pembelajaran dalam pada pelaksanaan kurikulum

2013

5) Rencana tindakan dalam dimensi kepemimpinan pembelajaran pada

penerapan kurikulum 2013

6) Instrumen evaluasi peran kepala sekolah dalam kepemimpinan

pembelajaran.

4.

Prosedur Operasional Standar

(15)

No. Ruang Lingkup Materi Diklat

Prosedur Operasional Standar

Strategi/ Aktivitas Waktu Output 1. Identifikasi data

peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.

Menghimpun data tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.

10 menit Data pelaksanaan tugas pada peran kepemimpinan pembelajaran.

2. Definisi kepemimpinan Pembelajaran

Telaah bacaan tentang definisi kepemimpinan pembelajaran

10 menit Definisi kepemimpinan

Kelas dibagi dalam

kelompok kecil, maksimal 8 orang per kelompok. Diskusi tentang

keberhasilan perubahan dalam melaksanakan kurikulum .

15 menit Notulen diskusi kelompok tentang 4. Daftar alternetif

tindakan kepemimpinan pembelajaran.

Daftar alternatif tindakan kepala sekolah dalam peran pemimpin pembelajaran

10 menit Rumusan

kesenjangan antara fakta tindakan dengan konsep. 5. Memilih rencana

tindakan peran kepemimpinan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013

Kerja kelompok 25 menit Rumusan rencana tindakan peran dalam

6. Menyusun

instrumen evaluasi tindakan

kepemimpinan pembelajaran.

Kerja kelompok Instumen evaluasi

tindakan

7. Presentasi Presentasi hasil kerja kelompok

(16)

5. URAIAN MATERI

Kepemimpinan dapat dibedakan dalam dua karakteristik, yaitu kepemimpinan "transaksional" dan "transformasional". Kepemimpinan

transaksional berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai sumber inisiatif dan daya interaktif untuk mencapai tujuan yang lebih bernilai. Kepemimpinan transformasional berperan sebaliknya, yaitu yang memimpin yang dipimpin berinteraksi

dan terintegrasi sehingga kedua pihak berdaya meningkatkan motivasi dan moralnya menjadi satu kesatuan.

Peran kepemimpinan transformasional mempersatukan pemimpin dengan yang dipimpin karena didasari motif bersama berlandaskan

nilai-nilai dan tujuan serta dikuatkan dengan pengakuan bahwa pemimpinnya benar . Pemimpin dan yang dipimpin menjadi dua pihak yang saling membutuhkan. (James MacGregor Burns : 1979.p36)

Kepemimpinan pembelajaran lebih dari sekedar keterampilan, namun mencakup proses moral. Sergiovanni (1996) menjelaskan bahwa kepemimpinan pembelajaran mencakup moral atau kode etik yang dipahami dan diterima warga sekolah yang dibangun berdasarkan tujuan, nilai-nilai dan keyakinan.

Kepemimpinan dapat mengubah sekolah sebagai

organisasi formal bahkan mempersatukan emosi atau psikologi warganya yang didasari dengan kolegialitas yang kuat, semangat bekerja sama untuk tujuan bersama sehingga membuat saling bergantung dan saling menghargai satu sama lain. Kepemimpinan pembelajaran merupakan proses mengintegrasikan dan membimbing pendidik, meningkatkan kompetensi pendidik - tenaga kependidikan, mengembangkan kurikulum, dan melaksanakan penelitian tindakan untuk melakukan perbaikan proses (Glickman, 1985) dan mengambil keputusan berbasis data.

Makin tinggi kepuasan bawahan

makin kuat pengaruh pemimpin Dua karakter kepemimpinan yaitu transaksional dan transformasional

Kepemimpinan pembelajaran mencakup aspek moral atau kode etik berlandaskan tujuan,

keyakinan,dan nilai yang mempersatukan emosi atau

psikologi warga sekolah. Karenanya kepala sekolah

(17)

Terkait dengan mutu sumber daya manusia yang diperlukan pada abad 21, Andrew J. Rotherham dan Daniel Willingham menyatakan bahwa memperhatikan tiga hal utama, yaitu mengembangkan kurikulum terbaik, meningkatkan kompetensi pendidik, dan mengembangkan sistem penilaian terbaik.

Berdasarkan teori kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah dalam memberdayakan dukungan para pemangku kepentingan memenuhi enam prinsip berikut (1) membangun tujuan bersama (2) meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum 3) mengembangkan motivasi pendidik dalam mengembangkan kompetensi (4) menjamin pelaksanaan

mutu proses pembelajaran melalui pelaksanaan monitoring atau supervisi (5) mengembangkan sistem penilaian dalam memantau perkembangan belajar siswa (6) mengambil keputusan berbasis data.

Dalam tugas utama memantau atau melaksanakan supervisi, menurut Joseph Blase and Jo Blase (1999), dalam kegiatan sehari-hari kepala sekolah melakukan strategi berikut:

• Memberikan saran;

• Memberikan umpan balik terhadap aktivitas pendidik;

• Mengembangkan model;

• Menggunakan hasil riset,

• Meminta pendapat;

• Memberikan pujian atau penghargaan.

Dari materi itu dapat dinyatkan bahwa kepala sekolah dalam perannya sebagai pemimpin pembelajaran berperan untuk membangkitkan daya inisiatif dan interaktif seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah membangun kekuatan moral yang terintegrasi dengan nilai-nilai, tujuan, dan keyakinan bersama dalam merencanakan, melaksanakan, mensupervisi, dan mengevaluasi program. Berdasarkan hasil evaluasi kepala sekolah melakukan perbaikan berkelanjutan.

Tugas utama pemimpin pembelajaran: merumuskan

tujuan bersama, meningkatkan kompetensi

pendidik, berkreasi mengembangkan kurikulum,

menjamin mutu proses pembelajaran dan penilaian,

melaksanakan PTS, mengembangkan penilaian,

(18)

Dalam mengembangkan moral kebersamaan, ragam tindakan kepala sekolah dapat ditunjukkan pada aktivitas seperti berikut;

1) Meminta pendapat

2) Mendengarkan saran atau gagasan 3) Memberikan umpan balik

4) Berbagi pengalaman

5) Mengembangkan contoh atau model 6) Memberi peluang untuk memimilih 7) Menyikapi kebijakan baru dengan arif

8) Memberi peluang kepada guru berani mengambil resiko 9) Menyediakan sumber belajar

10)Memberi pujian atau menghargai.

Tindakan tersebut kepala sekolah terapkan pada tiga bidang utama yaitu menentukan pengembangan sekolah, menyelaraskan hubungan kerja, dan meningkatkan motivasi pendididik, siswa, dan tenaga kependidikan lainnya. Hubungan antara ketiganya dapat dilihat pada gambar berikut :

(19)

memperhatikan kemungkinan munculnya konflik, dan meningkatkan motivasi para pemangku kepentingan.

6. Analisis Tindakan

Untuk menganalisis tindakan kepala sekolah dapat ditelusuri dengan menggunakan lima model pertanyaan yang dipilah dalam dua kelompok. Kelompok pertama tentang tindakan yang sudah kepala sekolah lakukan dalam pelaksanaan tugas pada penerapan kurikulum sebelumnya.

Dalam melaksanakan analisis tindakan kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatkan mutu pembelajaran dapat menggunakan contoh berikut:

Elemen Perubahan: SKL terstruktur dalam:

SKL

• Kompetensi Inti (KI)

• Kompetensi Dasar

Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi dasar. Kompetensi inti meliputi:

KI1 : Sikap keagamaan

KI 2 : Sosial kepribadian dan ahlak. KI3: Pengetahuan

KI 4 : Penerapan Pengetahuan

No Pertanyaan Analisis Informasi Tindakan

1) Apa yang kepala sekolah rencanakan dalam perannya sebagai pemimpin

pembelajaran?

Kepala sekolah mengarahkan dan

memotivasi guru dan menyepakati rambu-rambu -meminta pendapat, mendengarkan saran atau gagasan, memberikan umpan balik, berbagai pengalaman dalam

• menetapkan SKL sesuai dengan standar.

Kepala Sekolah belum berhasil

memotivasi guru semua guru.

(20)

Mapel IPA belum dapat mencapai target. Pemantauan kemajuan belajar siswa belum kepala sekolah lakukan secara berkala

.

2) Apakah kepala sekolah melaksanakan tindakan sesuai rencana?

Belum semua rencana kegiatan

rangka pemenuhan SKL ditunjang

dengan pelaksanaan pembelajaran

secara efektif.

Kempimpinan dalam pembinaan

hubungan kerja belum optimal.

Peran meningkatnya motivasi guru

dan siswa belum optimal.

3) Bagaimana kepala

sekolah berhasil atau tidak berhasil mencapai target

kepemimpinannya?

Kepala sekolah meningkatkan

kompetensi guru untuk meningkatkan

pengetahuan dan motivasinya.

Pencapaian programya belum

terpantau secara berkala sehingga

pencapain target belum sesuai

program.

4) Mengapa berhasil atau tidak berhasil?

Belum semua guru kepatuhan pada

kesepakatan untuk mewujudkan

target SKL satuan pendidikan.

kepala sekolah belum memanatau

proses secara efektif

Kepala sekolah belum memberikan

penghargaan yang layak kepala guru

yang berhasil mencapai target.

(21)

7. Rencana Tindakan

Berdasarakan data pelaksanaan peran kepemimpinan pembelajaran di sekolah dalam penerapan kurikulum terdahulu, kajilah apa yang akan kepala sekolah perankan pada pelaksanaan kurikulum 2013.

A. Rencana Tindakan

No Pertanyaan Analisis Rencana Tindakan

1. Apakah kepemimpinan pembelajaran?

... ... ... 2. Fakta apa yang dapat Saudara

jadikan dasar pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran?

... ... ...

3. Tindakan apa saja yang perlu Saudara lalukan ?

... ... ... 4. Tindakan apa yang perlu

Saudara prioritaskan?

... ... ... 5. Apa tujuan, indikator, dan

kriteria keberhasilan tindakan kepala sekolah?

... ... ...

6. Bagaimana insturmen mengukur keberhasilannya?

(22)

B. Cobalah rumusakan instrumen untuk mengevaluasi tindakan kepala sekolah rdalam peran kepemimpinan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013?

No Rencana Tindakan Kepala Sekolah Indikator Keberhasilan Keterlaksanaan

Ya Tidak 1. ...

... ... 2. ...

... ... 3. ... ... ... 4. ...

... ... 5. ...

... ... 6. ...

... ...

8. Teknik Presentasi:

Mengingat terbatasnya waktu untuk menyajikan hasil diskusi, maka presentasi dilakukan

serentak oleh semua kelompok yang

penempatannya diatur sedemikian rupa agar semua peserta dapat membaca dan

Gambar

gambar sebagai model pernyajian karya).

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 9: Grafik Hujan hasil output model WRF6 menggunakan parameterisasi cumulus Kein-Freitsch bersama masing-masing skema mikrofisik awan, warna kuning di running tanpa

[r]

argumentasi ilmu kalam sebagai pengetahuan tentang Tuhan. Sedang ahli fiqh mengklaim bahwa mempelajari ilmu fiqh juga fardhu ‘ain, dengan pertimbangan untuk

[r]

– Masa awal anak-anak ( early chidhood ), yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan

Untuk mendapatkan hasil perbandingan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya penulis melakukan perbandingan terhadap ketiga hal dasar yaitu kecepatan akses

Jam Prime Time adalah waktu penayangan paling baik , yaitu pada jam 19.30 21.00 yang dimana pemirsa televisi dapat menyaksikan program acara pada jam tersebut Tetapi

kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Paket Pekerjaan tersebut diatas .Sebagai kelanjutan proses