Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Pola Tidur di
Lingkungan V Harjosari II Kecamatan Medan Amplas
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Sovia Juniwati Togatorop
122500008
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Pola Tidur di Kelurahan Harjosari II Medan Amplas”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar diploma di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah menyediakan waktu serta dengan penuh keihklasan dan kesebaran telah memberikaan arahan, bimbingan, dan ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan di Fakultas Keperawatan dan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
baik lagi serta ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan di Fakultas Keperawatan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan khususnya jurusan DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Teristimewa kepada orangtua tercinta Bapak J. Togatorop dan Ibu R. Hutagalung yang telah memberikan kasih sayang, doa, dorongan, bimbingan, pengorbanan baik moral maupun material yang cukup besar sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih buat saudara saya Antonius Togatorop (abang), Faber Togatorop S.Kom (abang), Agus Togatorop AMK (abang), dan Heny Togatorop (adik) yang telah banyak memberikan doa serta dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kperawatan Universitas Sumatera Utara.
8. Teman-teman seperjuangan saya yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini ( Lela, Irene, Roselaina, Melita, Irmana, Satrina, Pelita, Johariscan, Riko, Yudi, Loly, Sari, Wulan) yang menemani, memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis.
9. Klien Ny. M dan Keluarga sebagai pasien yang bekerja sama dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
10.Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini di Fakultas Keperawatan USU.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan penuh kasih melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat nantinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terkhusus ilmu keperawatan.
Medan, 01 Agustus 2015
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Manfaat ... 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Gangguan Pola Tidur 1. Pengkajian ... 4
2. Analisa Data ... 7
3. Rumusan Masalah ... 8
4. Perencanaan ... 10
B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian ... 11
2. Analisa Data ... 15
3. Rumusan Masalah ... 17
4. Perencanaan ... 17
5. Implementasi dan Evaluasi ... 20
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 23
B. Saran ... 24
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan aktifitas istirahat dan tidur merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah tidur dan istirahat yang cukup, kemampuan untuk berkonsentrasi dan beraktifitas akan menurunkan serta meningkatkan iritabilitas (Potter & Perry,2005). Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas metabolisme tubuh menurun, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologi tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal (Wahid, 2007). Tidur merupakan suatu proses yang sangat diperlukan oleh manusia untuk pembentukan sel-sel tubuh yang rusak (natural healing mechanisme), memberi waktu organ-organ tubuh untuk beristirahat dan menjaga keseimbangan metabolisme dan kimiawi tubuh. Tidur suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.
Manusia menggunakan sepertiga waktu dalam hidup untuk tidur, keadaan tidur yang normal dapat berubah, perubahan keadaan tidur ini dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan non fisiologis. Faktor fisiologis yaitu penyakit fisik sedangkan faktor non fisiologis yaitu obat-obatan dan substansi, gaya hidup, pola tidur yang biasa dan mngantuk berlebihan pada siang hari, stress emosional, lingkungan, latihan fisik dan kelelahan serta asupan makanan dan kalori ( Potter & Perry, 2005).
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktifitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktifitas retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan aktifitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam
stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional (BSR) sedangkan pada bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan sistem limbik. (Alimul,2006).
Pada lansia kualitas tidur menjadi berubah, yaitu 6 jam perhari. Pada lansia episode tidur REM cenderung memendek, terdapat penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM 3 dan NREM 4, dan beberapa lansia tidak memiliki tahap NREM 4 yaitu tahap tidur terdalam (Potter & Perry, 2005).
Keluhan tentang kesulitan tidur waktu malam hari seringkali terjadi diantara lansia dan kecenderungan untuk tidur siang kelihatan meningkat secara progresif dengan bertambahnya usia. Peningkatan waktu tidur disiang hari dapat terjadi karena seringnya terbangun pada malam hari ( Evans & Rogers, 1994 dalam Potter & Perry, 2005). Sehingga dampak dari pola tidur dapat menyebabkan penyakit, salah satunya adalah penyakit hipertensi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada Lansia dengan masalah kebutuhan dasar gangguan pola tidur.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Ny. M dengan gangguan pola tidur pada lansia.
b) Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. M dengan gangguan kebutuhan pola tidur pada lansia.
c) Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Ny. M dengan gangguan pola tidur pada lansia.
d) Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Ny. M dengan gangguan kebutuhan pola tidur pada lansia.
e) Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. M dengan gangguan kebutuhan pola tidur pada lansia.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Dapat menjadikan referensi bagi institusi pendidikan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan pola tidur.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Memberikan informasi tentang asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan pola tidur.
3. Bagi Klien
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Gangguan Pola Tidur
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar tentang gangguan kebutuhan pola tidur .
Gangguan kebutuhan pola tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin, kardiovaskuler, respirasi, dan musculoskeletal ( Robinson 1993 dalam Potter & Perry, 2005). Gangguan pola tidur dapat terjadi pada lansia karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ; Faktor penyakit, faktor lingkungan, faktor diet dan faktor merokok. Sehingga klien tidak dapat tidur dengan pola tidur yang normal.
Pola tidur yang normal khususnya pada lansia yaitu; Tidur kurang lebih 6 jam/hari, tahap REM 20-25%, Tahap NREM IV menurun kadang-kadang absen, dan sering terbangun pada malam hari. Pada lansia memiliki jenis-jenis gangguan tidur yang diantaranya adalah :
a) Insomnia
Adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Tiga macam insomnia, yaitu : insomnia inisial (initial insomnia)
adalah tidak adanya ketidakmampuan untuk tidur, insomnia intermiten
(intermittent insomnia) merupakan ketidakmampuan untuk tetap
mempertahankan tidur karena sering terbangun, dabn insomnia terminal
(terminal insomnia) adalah bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali. Penyebab insomnia adalah ketidakmampuan fisik, kecemasan, dan kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak.
b) Hipersomnia
c) Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak seperti samnohebalisme (tidur sambil berjalan).
Pengkajian keperawatan pada masalah tidur dapat meliputi pengkajian khusus masalah kebutuhan pola tidur antara lain:
1. Identitas
a) Umur. Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang klien.pada umur usia tua tidur kurang lebih 6 jam/hari.
b) Jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kaum wanita tidur lebih nyenyak dan bangun lebih sedikit pada malam hari dibandingkan dengan pria. Wanita juga lebih bisa mengatasi efek kekurangan tidur yang dialami. Pola tidur yang berbeda antara pria dan wanita juga membuat wanita lebih segar ketika bangun tidur.
c) Tinggi badan dan berat badan. Hal ini mempengaruhi gangguan pola tidur. Pada saat tidur, kadar melatonin dalam tubuh bertambah, melatonin ini adalah pengatur hormon di mana hormon pertumbuhan berperan sangat penting.
d) Lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur klien? Apakah kondisinya bising, gelap, atau suhunya dingin?
e) Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental mempengaruhi terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur.
2. Riwayat Tidur
3. Riwayat kesehatan saat ini
Kesahatan klien yang dialami pada saat itu juga. 4. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan yang dialami klien pada masa lalu. 5. Pemeriksaan fisik
a) Observasi penampilan wajah, perilaku dan tingkat energi pasien b) Adanya lingkaran hitam di sekitar mata, mata sayu, dan
konjungtiva merah.
c) Perilaku: iritabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri, bingung, dan kurang koordinasi.
6. Gejala Klinis
Gejala klinis ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak fokus, serta sakit kepala.
7. Penyimpangan Tidur
Penyimpangan tidur meliputi perubahan tingkah laku dan auditorik, meningkatnya kegelisahan, gangguan persepsi, halusinasi visul dan auditorik, bingung dan disorientasi tempat dan waktu, gangguan koordinasi, serta bicara rancu, tidak sesuai, dan intonasinya tidak teratur.
8. Pemeriksaan Diagnostik
2. Analisa Data
Data dasar adalah sekumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri. Pengumpulan Data yang didapat pada gangguan pola tidur yaitu :
Masalah keperawatan Etiologi Data Gangguan pola tidur - Afek tampak berubah
- Tampak kurang gairah - Perubahan alam
perasaan
- Penurunan status kesehatan
- Penurunan kualitas hidup
- Sulit konsentrasi - Sulit tertidur - Sulit tidur nyenyak - Sulit tidur kembali
setelah terbangun.
DS :
- Bangun lebih awal atau lebih lambat dari yang di inginkan.
- Ketidakpuasan tidur - Keluhan verbal
tentang kesulitan untuk tidur. - Keluhan verbal
tentang perasaan tidak dapat
beristirahat dengan baik.
DO :
- Penurunan proposi tidur fase REM (misalnya, REM melembung,
hiperaktivitas, emosi yang labil, agitasi dan impulsivitas, gambaran
tidur tahap 3 dan 4 (misalnya,
hiperesponsif, mengantuk yang berlebihan, dan penurunan motivasi) - Insomnia dini hari - Peningkatan
proporsi tidur tahap 1
- Total waktu tidur
3. Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan pada gangguan pola tidur harus aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan daya yang selama pengkajian dimana perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi kebutuhan istirahat tidur atau gangguan pola tidur (Potter & Perry,2006).
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang mengurangi respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin berkompeten untuk mengatasinya (Potter &Perry,2005).
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan a) Proses penuaan
b) Gaya hidup kurang gerak c) Gangguan metabolisme d) Kerusakan eliminasi e) Pengaruh obat
f) Pola aktivitas siang hari g) kecemasan
h) Immobilitas
i) Ketidaknyamanan fisik j) Konsumsi alkohol
k) Lingkungan yang mengganggu
2. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti napas saat tidur,dan ketidakmampuan mengawasi perilaku.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan obesitas.
5. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan henti nafas saat tidu. 6. Potensial cedera berhubungan dengan somnambolisme.
7. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomnia.
Kemungkinan Data yang ditemukan adalah : a) Perubahan penampilan dan perilaku b) Sering menguap
c) Lingkaran hitam disekitar mata d) Perubahan tingkat aktifitas e) Mata / konjungtiva merah. f) Stress
4. Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dalam intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut( Potter & Perry,2005).
Tujuan dari perencanaan keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur ialah untuk mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal, penurunan waktu mulai tidur dan peningkatan jumlah jam tidur malam serta secara verbal klien mengatakan dapat lebih rileks dan lebih segar saat terbangun dari tidur ( Wilkinson, 2006; Tarwoto & Wartonah, 2010).
Rencana Tindakan Keperawatan pada Gangguan Pola Tidur
Intervensi Rasional 1. Lakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien,
karakteristik, dan penyebab kurang tidur.
2. Anjurkan klien untuk mengurangi distraksi lingkungan dan hal-hal yang dapat mengganggu tidur.
3. Anjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman.
4. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktivitasnya p ada siang hari.
5. Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitas sebelum tidur.
6. Anjurkan klien untuk tidak banyak tidur pada siang hari.
7. Anjurkan klien makan yang cukup satu jam sebelum tidur.
8. Berikan pengetahuan kesehatan kepada klien tentang jadwal tidur, cara mengurangi stress dan cemas serta latihan relaksasi.
1. Memberikan
informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan
2. Mengurangi
gangguan saat tidur.
3. Meningkatkan tidur.
4. Menghindari tidur siang yang berlebihan.
6. Tidur siang hari dap at menyebabkan tidak bisa tidur pada malam hari.
7. Meningkatkan tidur.
8. Meningkatkan pola tidur.
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian
Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktek mahasiswa di komunitas atau di Kelurahan Harjosari II kecamatan Medan Amplas, pada tanggal 18 Mei 2015 Mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. M. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dan secara lengkap terdapat di lampiran 1.
a) Biodata
Seorang perempuan Ny.M berusia 60 tahun sudah menikah, agama Islam. bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dengan pendidikan terakhir SD, yang beralamat di Jl. Dwikora Ujung Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Medan Amplas.
b) Keluhan Utama
Ny. M mengatakan sulit untuk memulai tidur pada malam hari, sering terbangun pada malam hari,Klien mengatakan sering pusing, dan kurang aktivitas pada siang hari sehingga ia sering menguap pada siang hari.
c) Riwayat Kesehatan Saat Ini
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ny. M dulu tidak mempunyai riwayat kesehatan pada masa lalu, hanya saja klien mempunyai penyakit hipertensi semenjak umur 50 tahun.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat dilakukan pengkajian, Orang tua dari Ny. M mempunyai riwayat hipertensi. Sehingga mempunyai penyakit keturunan dari orang tua.
f) Riwayat Sehari-hari
1. Perspesi lansia terhadap sehat sakit
Ny. M mengatakan bahwa dirinya sehat jika ia dapat melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan, sedangkan sakit adalah ketika saat klien lemah dan tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa di lakukan.
2. Kebiasaan
Ny. M memiliki kebiasaan menonton bersama cucunya, dan juga memiliki kebiasaan untuk menemani cucunya tidur siang.
3. Pola Nutrisi
Ny. M makan 3 kali sehari dengan porsi besar yaitu, pagi, siang, malam. Jenis makanan biasa yaitu, nasi + lauk + sayur.Klien juga memiliki kebiasaan ngemil pada siang dan malam hari, dan tidak memiliki kesulitan untuk makan.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Ny. M mulai masuk kamar pukul 22.00 Wib, tetapi klien susah untuk memulai tidur. Klien berusaha untuk memulai tidur dengan cara menghayal dan membaca Koran, tetapi klien mengatakan dengan cara itu pun tidak bisa. Sehingga Klien mengatakan bahwa klien tidur pukul 02.00 pagi dan kadang cepat bangun.Klien juga tidur pada siang hari sehingga pada malam hari klien hanya bisa tidur 4 jam setiap malam. 5. Pola Eliminasi
Ny. M mengatakan BAK lancar, tidak ada hambatan, dan tidak ada rasa nyeri pada saat berkemih, 5-7 kali/hari, warna urin jernih kekuningan tidak ada riwayat penyakit ginjal.
b) BAB
Frekuensi buang air besar 1 kali/hari yaitu pada pagi hari, BAB lancar dan tidak susah mengedan.
6. Kebiasaan Olahraga
Ny. M jarang melakukan olahraga, hanya saja kadang-kadang berjalan sekitar rumah bersama cucunya.
7. Kemampuan Melakukan Aktivitas
Aktivitas sehari-hari Ny. M adalah hanya menonton TV dan menjaga cucunya, pekerjaan rumah sudah dikerjakan oleh anaknya.
8. Rekreasi
Ny. M mengatakan biasanya menonton TV bersama anak dan cucunya, untuk rekreasi dilakukan keluarga untuk mengunjungi keluarga minimal 1 kali sebulan.
g) Riwayat Psikologi
Ny. M mengatakan sangat senang jika melihat cucu-cucunya, tetapi klien mengatakan cemas dengan gangguan kebutuhan tidur yang dialami klien. h) Riwayat Sosial
Ny. M mengikuti acara perwiritan setiap hari jumat yang dilakukan dirumah warga lingkungan V tersebut.
i) Riwayat Spiritual dan Kultural
Ny. M menganut agama islam dan klien mengatakan selalu melakukan sholat lima waktu.
j) Status Mental
Dari hasil pengkajian didapat kondisi perasaan klien stabil, ingatan pasien kuat, klien masih bisa mengingat kejadian pada masa lalu.
k) Pemeriksaan Fisik
melakukan pangkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to toe untuk memperoleh data pemeriksaan fisik lebih lengkap. Dalam pemeriksaan kepala dan rambut didapati bentuk kepala bulat dan simetris, ubun-ubun tidak ada benjolan. Penyebaran rambut merata dan keadaan rambut bersih.
Pada pemeriksaan wajah, warna kulit pasien sawo matang dengan struktur wajah oval dan simetris. Mata lengkap dan simetris, palpebra merah muda , lembab, konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor dan coklat muda, kornea dan iris bening, ketajaman penglihatan baik tekanan bola mata baik. Pada pemeriksaan hidung, tulang hidung simetris, posisi septum nasi di tengah, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan, tidak ada pernafasan menggunakan cuping hidung. Bentuk daun telinga normal dan simetris, ukuran telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga paten dan bersih, ketajaman pendengaran baik.
Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati bahwa bibir lembab dan simetris,, keadaan lidah bersih, pita suara baik. Posisi trachea medial, tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, suara normal. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis, denyut nadi karotis teraba. Akral hangat, warna kulit sawo matang. kelembaban kulit baik, dan tidak ada kelainan pada kulit.
Pada pemeriksaan payudara dan ketiak didapat ukuran dan bentuk payudara simetris, tidak ada benjolan, payudara berwarna putih, areola berwarna coklat, aksilla dan clavicula normal, tidak ada kelainan(Pengkajian ini didapat dari hasi wawancara kepada klien). Pada pemeriksaan thoraks/dada normal, simetris, pernafasan (frekuensi, irama) 22 kali/menit dan tidak ada tanda kesulitan saat bernafas. Saat palpasi pemeriksaan paru gerak dada tampak normal, suara perkusi resonan dan saat auskultasi suara nafas vesikuler dan tidak ada suara tambahan.
2. Analisa Data
NO Data Etiologi Masalah Keperawatan 1 DS :
-Ny.M mengatakan susah tidur,tidak nyenyak, sulit untuk memulai tidur, sulit untuk melanjutkan tidur jika sudah terbangun dan sering ngantuk pada
-Klien tidur siang 3 Jam.
-Klien tidur jam 02.00
Pagi.
-Jumlah tidur klien 4 Jam setiap malam.
-Frekuensi terbangun pada malam hari 2 kali
Gangguan Pola Tidur
Gangguan Pola Tidur
2 DS:
-Ny.M mengatakan
ngemil pada malam hari. -Ny.M mengatakan selera makan sangat tinggi.
DO:
Kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh
3 DS :
- Ny. M mengatakan jarang berolahraga.
-Ny.M mengatakan aktivitas yang dilakukan hanya menjaga cucunya. -Ny.M mengatakan cepat lelah karena faktor usia.
DO :
-Ny.M tampak tidak semangat Karena kurang sehat dan bugar
-Usia 60 Tahun.
Penurunan CO2 O2 di dalam jaringan
3. Masalah Keperawatan
a) Gangguan Pola Tidur
b) Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh c) Gaya hidup kurang gerak
4. Rumusan Masalah
Masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawataan berdasarkan keterkaitan dan faktor-faktor yang menandai masalah yaitu data subjek dan data objek yang telah di kaji. Dari hasil perumusan diperoleh tiga diagnosa yaitu:
a) Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor usia ditandai dengan susah tidur, tidak nyenyak, dan wajah tampak tidak segar.
b) Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan BB =75 kg, TB= 167, IMT= 27 ditandai dengan nafsu makan tinggi 3 kali sehari dengan porsi besar dan klien suka ngemil.
c) Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan faktor usia ditandai dengan aktifitas ringan seperti pekerjaan rumah, tidak pernah melakukan senam dan waktunya habis bersama cucunya.
5. Perencanaan Keperawatan dan Rasional
Hari / tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Selasa/19 Mei 2015
I Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam batas normal dengan
kriteria Hasil :
1. Rasa ngantuk klien pada siang hari berkurang. 2. Klien dapat tidur nyenyak.
3. Waktu tidur klien 6-8 jam setiap malam. 4. Frekuensi terbangun dimalam hari berkurang. 5. Klien melakukan tindakan-tindakan yang
6. Perasaan segar setelah tidur.
Rencana Tindakan Rasional
1.Lakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien,
karakteristik, dan penyebab kurang tidur.
2. Kurangi kebisingan, atur cahaya lampu yang redup. 3.Batasi intake cairan pada
malam hari, terutama yang mengandung kafein.
4.Anjurkan klien untuk mengurangi distraksi
lingkungan dan hal-hal yang dapat mengganggu tidur. 5.Anjurkan klien untuk tidur
dengan posisi yang nyaman. 6.Anjurkan klien untuk tidak
banyak tidur pada siang hari.
1.Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan.
2.Mengurangi gangguan saat tidur.
3.Meningkatkan pola tidur.
4.Menghindari tidur siang yang berlebihan.
5.Meningkatkan pola tidur.
6.Meningkatkan agar bisa tidur pada malam hari. Rabu/20
Mei 2015
II Tujuan : setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada klien, klien dapat mengurangi kelebihan nutrisi pada kebutuhan tubuh dengan
Kriteria Hasil:
1. Klien menyadari masalah berat badan
2. Klien akan menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu
3. Klien dapat berpartisipasi dalam program penurunan berat badan yang terstruktur
4. Klien dapat berpartisipasi dalam program latihan yang teratur
yang adekuat, tetapi tidak berlebihan.
Rencana Tindakan Rasional
1.Lakukan penjelasan tentang kelebihan nutrisi dari
kebutuhan tubuh. 2.Anjurkan klien untuk
menyediakan asupan
makanan dan cairan dengan diet seimbang.
3.Anjurkan klien untuk mengurangi porsi makanan. 4.Anjurkan klien untuk
mengurangi ngemil pada malam hari.
5.Anjurkan klien untuk makan malam sebelum jam 7.
1. Memberikan informasi dampak dari kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh.
2. Mengurangi berat badan
3. Menghindari terjadinya obesitas.
4. Menghindari terkena penyakit diabetes melitus
Kamis/ 21 Mei 2015
III Tujuan : Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada klien, klien dapat melakukan aktivitas untuk gaya gerak tubuh dengan
Kriteria Hasil :
1. Klien mengatakan kesadaran tentang risiko gaya hidup kurang gerak
2. Mendeskripsikan manfaat latihan fisik teratur.
3. Klien dapat meningkatkan kuantitas latihan fisik yang dilakukan secara bertahap.
4. Klien dapat meningkatkan ketahanan fisik saat latihan fisik.
5. Klien dapat mengalami peningkatan kekuatan otot. 6. Klien dapat mengalami peningkatan fleksibilitas
Rencana Tindakan Rasional
1. Lakukan pengkajian alasan klien kurang latihan fisik. 2. Anjurkan klien untuk
mengikuti senam pada pagi hari.
3. Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan klien. Seperti, mengikuti perkumpulan, dan juga kegiatan lain yang ada di lingkungan tersebut.
1. Memberikan informasi dari dampak kurangnya pergerakan.
2. Untuk menghindari terjadinya kurangnya prgerakan pada tubuh 3. Untuk memberikan
kebugaran dan kesehatan pada tubuh.
6. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari/ Tanggal
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Selasa/ 18 Mei 2015
1 1. Melakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien, karakteristik, dan penyebab kurang tidur. 2. Menganjurkan klien untuk
mengurangi kebisingan, mengatur cahaya yang redup.
3. Menganjurkan klien untuk lebih banyak minum pada siang hari daripada malam hari.
4. Menganjurkan keluarga
S : - Klien dapat mengerti tentang masalah yang mengakibatkan
gangguan pola tidur. -klien mengatakan akan
mengatur cahaya yang redup.
-Klien mengatakan akan membatasi intake cairan terutama pada malam hari.
dalam menciptakan kenyamanan. Seperti, keluarga dapat menjaga anak kecil ketika klien lagi istirahat.
5. Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman, seperti posisi SIM 6. Menganjurkan klien untuk
tidak banyak tidur pada siang hari.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan - Mengatur cahaya
- Mengurangi intake cairan - Posisi tidur yang nyaman - Kamar tidur yang bersih
Rabu/ 19 Mei 2015
2 1. Melakukan penjelasan tentang kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh. 2. Menganjurkan klien untuk
makan diit seimbang. 3. Menganjurkan klien untuk
mengurangi porsi makanan. 4. Menganjurkan klien untuk mengurangi ngemil pada malam hari.
5. Menganjurkan klien untuk makan sebelum jam 7.
S : Klien mengatakan akan mengurangi porsi makanan dan mengurangi ngemil pada malam hari.
-Klien mengatakan akan menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet
seimbang.
O : BB belum berkurang BB = 75 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan - Masalah kelebihan nutrisi - Menyediakan asupan
makanan dan cairan dengan diet seimbang.
malam hari.
Kamis/ 20 Mei 2015
3 1. Melakukan pengkajian alasan klien kurang latihan fisik.
2. Menganjurkan klien untuk mengikuti senam pada pagi hari.
3. Menganjurkan klien mengikuti kegiatan di luar rumah, seperti mengikuti perkumpulan dan kegiatan yang lain yg ada di lingkungan tersebut.
S : - Klien mengatakan akan melakukan aktivitas selain aktivitas rumah.
- Klien mengatakan akan sering berolahraga.
O : -
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan - Dampak dari kurang pergerakan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan proses keperawatan pada Ny. M yang dimulai dari Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan , Implementasi dan Evaluasi disimpulkan diagnosa yang diperoleh dari Ny. M adalah :
d) Gangguan pola tidur (insomnia inisial) berhubungan dengan faktor usia ditandai dengan susah tidur, tidak nyenyak, dan wajah tampak tidak segar.
e) Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan BB =75 kg, TB= 167 cm, IMT = 27, ditandai dengan nafsu makan tinggi 3 kali sehari dengan porsi sedang dan klien suka ngemil.
f) Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan faktor usia ditandai dengan aktifitas ringan seperti pekerjaan rumah, tidak pernah melakukan senam dan waktunya habis bersama cucunya.
Dan yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada Ny. M adalah Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor usia.
ditandai dengan susah tidur, tidak nyenyak, dan wajah tampak tidak segar.
Dari implementasi yang dilakukan diperoleh hasil evaluasi bahwa masalah belum teratasi.
B.Saran
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Pelayanan ini tidak hanya dilakukan di Rumah Sakit, tetapi dilakukan di komunitas dengan cara home care agar permasalahan gangguan pola tidur teratasi.
3. Bagi Klien
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Carpenito,L.J. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.Jakarta : EGC
Hidayat, A.A, (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak,W.I.(2005). Buku ajar kebutuhan dasar manusia teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Potter, P.A. & Perry, A.G, (2005). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G, (2006). Buku Ajar : Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah, (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Tarwoto & Wartonah,(2010), Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
Lampiran 1 PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 60 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Dwikora Ujung lingkungan V Kelurahan Harjosari II Medan Amplas Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2015
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan susah tidur pada malam hari, dan klien sering terbangun pada malam hari.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya
Klien susah tidur pada malam hari karena klien terlalu banyak tidur pada siang hari.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien merasa pusing dan sering sakit dibagian tengkuk. 2. Bagaimana dilihat
Dapat dilihat dari tekanan darah pasien, dan wajah klien.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengalami penyakit hipertensi. B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Jika tekanan darah klien naik, klien dibawa ke klinik dan mendapatkan pengobatan.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Klien tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah melakukan operasi.
D. Alergi
Klien tidak memiliki alergi. E. Imunisasi
Imunisasi klien tidak lengkap
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Orang tua dari Tn.P memiliki penyakit kanker hati, Orang tua dari Ny. M memiliki penyakit hipertensi.
B. Saudara Kandung
Tidak ada riwayat penyakit. C. Penyakit Keturunan yang ada
Hipertensi
D. Anggota keluarga yang meninggal
E. Penyebab meninggal
Orang tua dari Tn.P meninggal karena penyakit kanker hati,dan orang tua dari Ny. M meninggal karena penyakit hipertensi.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Pasien kurang mengerti dengan penyakit yang dialaminya. B. Konsep Diri
- Gambaran diri : pasien megatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
- Ideal diri : pasien memiliki kemauan untuk tidur dengan tepat waktu.
- Harga diri : pasien merasa diperhatikan oleh suami dan anaknya.
- Peran diri : dalam kelurga pasien berperan sebagai orang tua dan nenek.
C. Keadaan emosi : Labil D. Hubungan Sosial
- Orang yang berarti : orang yang berarti bagi klien adalah suami, anak dan cucunya. - Hubungan dengan keluarga : hubungan klien dengan keluarga
baik
- Hubungan dengan orang lain : hubungan pasien dengan orang lain atau dilingkungan baik.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
E. Spiritual
VII. STATUS MENTAL
- Tingkat Kesadaran : Kompos mentis. - Penampilan : Rapi.
- Pembicaraan : Baik. - Alam perasaan : Sedih. - Afek : Datar.
- Interaksi selama wawancara: Kontak mata baik.
- Memori : Ingatan klien masih kuat, masih bisa mengingat masa muda klien.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Ny. M mengatakan susah untuk memulai tidur pada malam hari, sering terbangun pada malam hari dan sering menguap pada siang hari dan klien sering pusing.
B. Tanda-tanda Vital
- Suhu tubuh : 36,5ºC
- Tekanan darah : 150/100 mmHg - Nadi : 87x/menit - Pernafasan : 22x/menit - TB : 167 cm - BB : 75 Kg C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : bulat dan simetris. - Ubun-ubun : Tidak ada benjolan - Kulit Kepala : bersih.
Rambut
Wajah
- Warna Kulit : sawo matang - Struktur wajah : Oval, simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris - Palpebra : Merah muda, lembab.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva merah muda dan sklera putih
- Pupil : isokor. - Cornea dan iris : bening.
- Visus : ketajaman penglihatan baik - Tekanan bola mata : baik.
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di tengah. - Lubang hidung : lubang hidung normal,
bersih dan tidak ada
sumbatan.
- Cuping hidung : Pernafasan tidak
menggunakan cuping hidung.
Telinga
- Bentuk telinga : daun telinga normal dan simetris. - Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan.
- Lubang telinga : lubang telinga paten dan bersih - Ketajaman pendengaran : baik
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : lembab, simetris
- Orofaring : pita suara baik.
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : kulit tampak bersih. - Kehangatan : akral hangat.
- Warna : warna kulit sawo matang - Turgor : turgor kulit baik, CRT< 2 detik. - Kelembaban : kelembaban kulit baik.
- Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit.
Pemeriksaan musculoskeletal/ ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan
otot, edema) :
Otot tampak simetris, tidak ada edema.
Fungsi Motorik :
Pasien dapat berjalan dengan baik
Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas
dingin, getaran) :
Pasien dapat merasakan sentuhan, getaran, panas dingin dan tajam tumpul.
IX. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/ hari : pasien makan 3 kali sehari. - Nafsu/ selera makan : pasien selera makan. - Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati.
- Alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi - Mual dan muntah : pasien tidak mual dan muntah. - Waktu pemberian makan : pagi, siang dan malam.
- Waktu pemberian cairan/ minum: sebelum dan sesudah makan kurang lebih 2 L/ hari.
- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : tidak ada masalah atau kesulitan dalam menelan dan mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan karena sebagian gigi sudah tidak ada pada pasien.
2. Perawatan diri/personal hygiene
- Kebersihan tubuh : tubuh pasien bersih. - Kebersihan gigi dan mulut : mulut bersih dan rajin
membersihkan gigi. - Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan
tampak bersih.
3. Pola kegiatan/Aktivitas
- Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri.
Secara umum aktivitas pasien sebagian besar dibantu oleh anaknya. - Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/ sakit:
Selama pasien sakit tetap melakukan ibadah sesuai keyakinannya. 4. Pola Eliminasi
a) BAB
- Pola BAB : 1 kali/ hari. - Karakter feses : lunak.
- Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan. - Diare : tidak ada diare.
- Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif. b) BAK
- Pola BAK : Tidak menentu - Karakter urine : kuning terang. - Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada kesulitan
- Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih. - Penggunaan diuretik : tidak menggunakan
diuretik. - Upaya mengatasi masalah :
-5. Mekanisme Koping
Lampiran 2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal DX Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Rabu/ 20 Mei
2015
I 09.30 - 13.30
7.Menganjurkan untuk mengurangi cahaya. 8.Menganjurkan
mengurangi intake cairan pada malam hari terutama yang mengandung kafein. 9.Menganjurkan klien
untuk membatasi intake cairan terutama pada malam hari yang mengandung kafein.
S : - klien mengatakan sudah mengerti penyebab
gangguan tidur.
- klien mengatakan sudah mengurangi
kebisingan
cairan pada malam hari.
2. Menganjurkan tidur yang nyaman. 3. Menganjurkan
membuat kamar yang bersih.
4. Menganjurkan klien untuk tidak banyak tidur pada siang hari
II 08.30
-
13.30
6. Melakukan
penjelasan tentang kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh. 7. Menganjurkan klien
untuk menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet seimbang.
8. Memberi bantuan dengan proses interaktif yang berfokus pada kebutuhan untuk memodifikasi diet.
S: - Klien mengatakan akan
menyediakan asupan makanan dan cairan sesuai dengan diet seimbang.
- klien mengatakan sudah
berkurang) untuk mengurangi ngemil pada malam hari.
- Menganjurkan klien untuk makan sebelum jam 7.
III 09.00
10.00
11.00
4. Menjelaskan pada pasien dampak kurang pergerakan. 5.Menganjurkan klien untuk melakukan latihan fisik membuat program dan memberikan bantuan untuk aktivitas fisik, kognitif, sosial dan spiritual tertentu untuk meningkatkan rentang, dan frekuensi.
3. Menganjurkan klien untuk aktivitas fisik teratur untuk
S : - klien mengatakan akan mengikuti aktivitas diluar rumah, dan mengikuti senam. - Klien mengatakan
akan melakukan aktifitas fisik secara teratur.
O: klien masih tampak kurang pergerakan
atau mencapai tingkat kebugaran dan kesehatan yang lebih tinggi.
dilanjutkan
1. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan fisik.
2. Menganjurkan klien untuk aktivitas fisik teratur untuk mempertahankan atau mencapai tingkat kebugaran dan kesehatan yang
1.Menganjurkan klien untuk membatasi intake cairan terutama pada malam hari yang mengandung kafein. 2.Menganjurkan klien
untuk tidur dengan posisi yang nyaman. 3.Menganjurkan klien
untuk tidak banyak tidur pada siang hari
S :- Klien mengatakan sudah membatasi intake cairan pada malam hari.
-Klien mengatakan akan tidur dengan posisi yang nyaman
-Klien mengatakan sudah bisa memulai tidur kurang lebih 30 menit.
-Klien mengatakan sudah mengurangi waktu istirahat pada siang hari.
sebelumnya. TD : 140/90 mmHg HR : 90x/menit RR : 23x/menit
A : Masalah sebagian teratasi( intake cairan pada malam hari sudah dibatasi, dan untuk memulai tidur pada malam hari sebagian teratasi)
P:Intervensi dilanjutkan
1. Menanyakan pada klien apakah sudah bisa tidur dengan tepat waktu?
2. Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman. 3. Menganjurkan klien
untuk tidak banyak tidur pada siang hari, tetapi melakukan aktivitas.
II 09.30
-
1.Memberi bantuan dengan proses interaktif yang
S : -Klien mengatakan sudah
13.30 kebutuhan untuk memodifikasi diet. 2.Menganjurkan klien
untuk mengurangi porsi makanan. 3.Menganjurkan klien
untuk mengurangi ngemil pada malam hari.
4.Menganjurkan klien untuk makan sebelum jam 7.
- klien mengatakan sudah
mengurangi ngemil pada malam hari - klien mengatakan
akan makan mengurangi porsi makan)
P:Intervensi dilanjutkan
1.Menanyakan klien apakah masih mengurangi porsi makanan?
2.Menganjurkan klien untuk mengurangi ngemil pada malam hari.
untuk makan
pengkajian alasan klien kurang latihan fisik.
2.Menganjurkan klien membuat program dan memberikan bantuan untuk aktivitas fisik, kognitif, sosial dan spiritual tertentu untuk meningkatkan rentang, dan frekuensi.
3. Menganjurkan klien untuk aktivitas fisik teratur untuk mempertahankan atau mencapai tingkat kebugaran dan kesehatan yang lebih tinggi.
S : Klien mengatakan sudah mengikuti senam dan melakukan aktivitas diluar rumah
O : Pergerakan klien tambah, dan klien tidak hanya dirumah saja.
A : Masalah teratasi sebagian ( aktivitas klien tambah)
P:Intervensi dilanjutkan
1.Menganjurkan klien membuat program dan memberikan bantuan untuk aktivitas fisik, kognitif, sosial dan spiritual tertentu untuk meningkatkan rentang, dan frekuensi.
mempertahankan atau mencapai tingkat kebugaran dan kesehatan yang
2. Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman. 3. Menganjurkan klien
untuk tidak banyak tidur pada siang hari, tetapi melakukan aktivitas.
4. Menganjurkan klien untuk membuat kamar tidur bersih.
S :Klien mengatakan sudah mengurangi intake cairan pada malam hari dan klien sudah tidur dengan posisi yang nyaman - Klien mengatakan dengan tepat waktu)
P:Intervensi dilanjutkan (oleh keluarga)
waktu tidur
- tetap memantau klien untuk melakukan aktifitas pada siang hari
- memantau kamar
1.Menganjurkan klien untuk mengurangi porsi makanan. 2.Menganjurkan klien
untuk mengurangi ngemil pada malam hari.
3.Menganjurkan klien untuk makan sebelum jam 7.
S : Klien mengatakan sudah mengurangi porsi makanan dan mengurangi ngemil pada malam hari
O : Berat badan klien tetap mengurangi porsi makanan dan ngemil terutama pada malam hari.
III 09.30 -
14.00
1.Menganjurkan klien membuat program dan memberikan bantuan untuk aktivitas fisik, kognitif, sosial dan spiritual tertentu untuk meningkatkan rentang, dan frekuensi.
2. Menganjurkan klien untuk aktivitas fisik teratur untuk mempertahankan atau mencapai tingkat kebugaran dan kesehatan yang lebih tinggi
S : Klien mengatakan sudah ada kegiatan di luar rumah, dan klien sudah sering berolahr aga. pada siang hari