• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kinerja Pramuwisata pada PT. Narasindo Tour and Travel Medan Dalam Meningkatkan Kualitas Pemanduan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Kinerja Pramuwisata pada PT. Narasindo Tour and Travel Medan Dalam Meningkatkan Kualitas Pemanduan"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMANDUAN

KERTAS KARYA

OLEH:

TYAS RIZKY AMELIA SINULINGGA

122204012

PROGRAM STUDI D III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

STRATEGI KINERJA PRAMUWISATA PADA PT. NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PEMANDUAN

OLEH

TYAS RIZKY AMELIA SINULINGGA 122204012

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Budi Santoso, S.Sos Sugeng Parmono, S.E, M.Si.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : STRATEGI KINERJA PRAMUWISATA PADA PT. NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PEMANDUAN

Oleh : TYAS RIZKY AMELIA SINULINGGA

NIM : 122204012

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA Ketua,

(4)

Keberadaan pramuwisata dalam kegiatan pariwisata sangat penting disamping hotel dan Biro perjalanan sehingga perlu untuk memberdayakan para pramuwisata menjadi handal dan berkualitas, karena dengan adanya pramuwisata yang handal dan berkualitas sudah tentu akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi wisatawan, biro perjalanan wisata, dan pihak-pihak terkait selama melaksanakan perjalanan wisatanya. Kita mengetahui bahwa Pramuwisata bertugas mendampingi dan memimpin wisatawan selama dalam perjalanan wisata. Sehingga apabila wisatawan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pramuwisata maka, secara tidak langsung seorang pramuwisata itu mempublikasikan, memasarkan Daerah Tujuan Wisata dan sekaligus memperbaiki citra pariwisata Indonesia. Pramuwisata harus dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Pramuwisata harus bertindak sebagai wakil dari perusahaan yang memperlakukan wisatawan sebagai konsumennya. Pramuwisata juga dianggap sebagai duta wisata dalam memimpin perjalanan wisata. Seorang pramuwisata mestilah orang-orang yang memiliki wawasan yang luas tentang daerah, budaya, adat istiadat, pola hidup masyarakat, dan lingkungan disuatu tempat.

Keyword: Pramuwisata, Wisatawan, Fungsi dan Tugas Pemanduan, Strategi Pemanduan, Penanganan Keluhan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan serta menyusun kertas karya ini, yang

merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III

Jurusan Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul dari kertas karya yang penulis susun adalah “Strategi Kinerja Pramuwisata pada PT. Narasindo Tour and Travel Medan Dalam

Meningkatkan Kualitas Pemanduan”. Penulis sangat menyadari masih banyak

kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan didalam penulisannya, hal ini

dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran-saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

kertas karya ini.

Penyelesaian kertas karya ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

(6)

2. Ibu Arwina Sufika, S.E M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Budi Santoso, S.Sos selaku dosen pembimbing dan Bapak Sugeng

Pramono selaku dosen pembaca yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan kertas karya ini.

4. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta “Hermansyah

Sinulingga” dan Ibunda tersayang “Herlina Tarigan” yang banyak memberikan

cinta, kasih sayang, nasihat, do’a, materi dan dukungannya.

5. Seluruh staff Pengajar pada Program Studi D-III Pariwisata yang telah

membimbing Penulis selama berada di bangku kuliah sehingga penulis

mendapatkan ilmu dan pengalaman-pengalaman baru

6. Terima kasih kepada pimpinan dan seluruh staff PT.Narasindo Tour and Travel

teristimewa Pak Lilik, Pak Benny, Pak Ruslan, Bang Yusuf, Kak Wulan, Bang

Rio yang telah memberikan penulis banyak pengalaman baru selama menjalani

Praktek Kerja Lapangan

7. Terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk teman-teman tersayang “Geng

Metal” Riza Asdinda yang selalu setia menemani penulis, PN Kemal, Nande

Goblin, Lala, Saras, Rosi. Putri Christine Afrikaaa yang selalu cerewet agar

penulis lekas menyelesaikan kertas karya ini. Henny, Silvi, yang tak lelah

memberi semangat kepada penulis.

8. Untuk senior tercinta Bang Berlindo, Bang Dian Gunawan, Kak Sinta, Kak Arde

yang selalu membimbing penulis ke jalan yang benar. Hidup pekbe!!

(7)

9. Terima Kasih juga penulis sampaikan kepada Kantin Mem Tercinta atas

pengertiannya terhadap kantong mahasiswa, Starbucks, Chatime yang selalu

menemani hari hari penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini

10.Anak-anak SPBU (Yola, Aida, Sena) dan juga kepada Rindu Kura Kura. Salam

Lestari!!

11.Terima Kasih kepada Alumni SMKKKB Malaysia terutama Ibu Ila Syariff, Ibu

Salamah, Ibu Zaiton, Ibu Noor Asnida, Bapak Amran, Bapak Yusuf dan yang

lainnya yang telah banyak berbagi pengalaman kepada penulis selama menjalani

tour

12.Buat teman-teman penulis baik jurusan Usaha Wisata maupun Hotel 2012 yang

telah bersama-sama melewati tiga tahun terakhir ini.

Kiranya Allah meridhoi dan melimpahkan rahmatnya kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. Harapan penulis,

semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca serta semua pihak yang

memerlukannya.

Medan, September 2015

Penulis

Tyas Rizky Amelia NIM: 122204012

(8)

DAFTAR ISI 2.1 Pengertian tentang Pariwisata dan Wisatawan ... 10

2.2 Pengertian Prasarana dan Sarana Pariwisata ... 15

2.3 Sejarah dan Pengertian Pramuwisata ... 16

2.3.1 Penggolongan dan Persyaratan Pramuwisata ... 20

2.3.2 Fungsi dan Tugas Pramuwisata ... 26

2.4. Kode Etik Pramuwisata ... 30

2.5 Dasar Hukum Pramuwisata ... 31

BAB III TINJAUAN UMUM PT.NARASINDO TOUR AND TRAVEL 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

3.2 Struktur Organisasi ... 35

3.3 Ruang Lingkup Perusahaan ... 41

3.3.1 Ticketing Department ... 41

(9)

3.3.2 Hotel Reservation ... 42

3.3.3 Transportation Department ... 43

3.3.4 Tour Department ... 43

3.3.5 Accounting Department ... 44

3.4 Hubungan Kerja Tour Department dan bagian lainnya... 45

3.5 Produk yang Dihasilkan... 47

3.5.1 Paket Wisata ... 47

3.5.2 Tiket Penerbangan Domestik dan Internasional ... 48

3.5.3 Paket Umroh ... 48

3.5.4 Money Changer ... 49

3.5.5 Dokumen Perjalanan ... 49

3.6 Hubungan Perusahaan dengan Pihak Lain ... 50

BAB IV STRATEGI KINERJA PRAMUWISATA PADA PT.NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMANDUAN 4.1 Fungsi Strategis Pelayanan Pemandu ... 51

4.1.1 Pramuwisata Sebagai Duta Wisata ... 51

4.1.2 Pramuwisata Sebagai Wakil dari BPW ... 53

4.2 Persiapan dan Standard Dalam Sebuah Pelayanan Tour ... 55

4.2.1 Sebelum Perjalanan Dimulai ... 56

4.2.2 Proses Saat Pelaksanaan Tour ... 57

4.2.3 Setelah Pelaksanaan Tour ... 62

4.3 Membina Hubungan Baik Selama dan Setelah Perjalanan ... 63

4.4 Strategi Penanganan Keluhan Wisatawan ... 69

4.5 Kelebihan yang Dimiliki Pramuwisata PT. Narasindo Tour ... 72

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Struktur Organisasi PT.Narasindo ... 38

Tabel 3.2.1 Jumlah Karyawan PT.Narasindo... 39

Tabel 3.2.2 Tour Guide List PT. Narasindo ... 40

Tabel 3.3 Fasilitas yang Dimiliki PT. Narasindo ... 44

(11)

Keberadaan pramuwisata dalam kegiatan pariwisata sangat penting disamping hotel dan Biro perjalanan sehingga perlu untuk memberdayakan para pramuwisata menjadi handal dan berkualitas, karena dengan adanya pramuwisata yang handal dan berkualitas sudah tentu akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi wisatawan, biro perjalanan wisata, dan pihak-pihak terkait selama melaksanakan perjalanan wisatanya. Kita mengetahui bahwa Pramuwisata bertugas mendampingi dan memimpin wisatawan selama dalam perjalanan wisata. Sehingga apabila wisatawan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pramuwisata maka, secara tidak langsung seorang pramuwisata itu mempublikasikan, memasarkan Daerah Tujuan Wisata dan sekaligus memperbaiki citra pariwisata Indonesia. Pramuwisata harus dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Pramuwisata harus bertindak sebagai wakil dari perusahaan yang memperlakukan wisatawan sebagai konsumennya. Pramuwisata juga dianggap sebagai duta wisata dalam memimpin perjalanan wisata. Seorang pramuwisata mestilah orang-orang yang memiliki wawasan yang luas tentang daerah, budaya, adat istiadat, pola hidup masyarakat, dan lingkungan disuatu tempat.

Keyword: Pramuwisata, Wisatawan, Fungsi dan Tugas Pemanduan, Strategi Pemanduan, Penanganan Keluhan.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sektor penentu suksesnya sebuah perjalanan wisata adalah

Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah perjalanan wisata

tidak akan lengkap tanpa disertai oleh seorang pramuwisata. Ada wisatawan yang

tidak merasa perlu didampingi oleh pramuwisata karena merasa telah cukup dengan

membaca Guide Book tetapi hasilnya pasti berbeda jika wisatawan didampingi oleh

pramuwisata dari segi efisiensi waktu dan sistematika penjelasan. Pramuwisata

adalah seseorang yang memberikan penerangan, penjelasan, petunjuk kepada

wisatawan (tourist) dan travellers dan lainnya, tentang segala sesuatu yang hendak

dilihat, disaksikan oleh wisatawan dan travellers yang bersangkutan, bilamana

mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah tertentu (Yoeti,1997).

Berdasarkan pengertian tersebut tampak bahwa betapa pentingnya peranan

pramuwisata dalam kesuksesan sebuah perjalanan wisata (Tour). Peranan

pramuwisata tidak hanya sekedar memberikan penjelasan tentang objek wisata tetapi

termasuk membantu segala persoalan yang dihadapi oleh wisatawan selama dalam

acara perjalanan wisata. Selain itu pramuwisata selalu berada disamping wisatawan

sejak wisatawan tiba di Bandara, Pelabuhan, dan di Stasiun Kereta Api sampai

(13)

wisatawan kembali lagi. Bahkan tidak jarang wisatawan tidak canggung

menceritakan masalah pribadi kepada seorang pramuwisata karena telah merasa

hubungannya begitu dekat selama perjalanan.

Sementara itu pihak Biro Perjalanan Wisata (BPW) sendiri yang berfungsi

sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap keberadaan wisatawan

hampir jarang berhubungan langsung dengan wisatawan selama tidak ada masalah

dalam perjalanan wisata meskipun selalu memantau keberadaan wisatawan.

Meskipun pramuwisata mempunyai organisasi sendiri yaitu Himpunan

Pramuwisata Indonesia (HPI) tetapi dalam menjalankan tugasnya Pramuwisata

berada dibawah manajemen Biro Perjalanan Wisata karena pramuwisata bukan

sebuah perusahaan yang dapat menjual paket wisata. Surat UU No.10 Tahun 2009

Keputusan Direktur Jendral Pariwisata No.Kep.16/U/11/88 Tgl. 25 Februari 1988

tentang pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan, pada Bab I Penelitian umum Pasal

1, memberi pengertian bahwa Biro Perjalanan Umum adalah kegiatan usaha yang

bersifat komersial yang mengatur, menyediakan akan menyelenggarakan pelayanan

bagi seseorang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama

berwisata.

Meningkatnya sebuah perjalanan yang dilakukan oleh berbagai wisatawan,

maka banyak pula perusahaan-perusahaan perjalanan atau BPW (Biro Perjalanan

(14)

Wisata Narasindo Tour and Travel adalah salah satu dari sekian banyak BPW yang

ada di Sumatera Utara.

PT. Narasindo Tour Medan adalah salah satu perusahaan Biro Perjalanan

Wisata berlokasi di Jalan Ir. Juanda No. 55 E Medan. Pada awalnya perusahaan ini

hanya bergerak dibidang penukaran mata uang asing (money changer) yang berdiri

pada tahun 1999. Kemudian PT. Narasindo mengembangkan produk lain berupa

paket tur sejak tahun 2004 untuk pasar wisata Asia khususnya Asia Tenggara yang 90

persen wisatawannya berasal dari Malaysia dan Singapura. Pasar wisata Eropa Barat

yang 80 persen wisatawannya berasal dari Belanda, Jerman. Biro Perjalanan Wisata

ini cenderung kepada penjualan paket wisata inbound. Perusahaan ini memiliki

beberapa Travel Agent diluar negeri, hal ini yang membuat PT. Narasindo Tours terus

bertahan dan berkembang di industri jasa wisata, dapat dilihat dari penjualan paket

wisatanya yang setiap minggunya terjual 7 sampai 11 produk berikut juga sebagai

bentuk kerja keras perusahaan ini.

Agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pelayanan yang

memuaskan wisatawan, tidak hanya diperlukan pramuwisata yang berkepribadian

baik saja, tetapi keprofesionalan dalam segala hal yang berkaitan dengan jasa

pelayanan, yang diberikannya juga perlu diperhatikan pula. Untuk itu pramuwisata

profesional sangat diperlukan keberadaanya, para wisatawan dapat memperoleh hal

hal yang ingin mereka lihat dan ketahui mengenai negara yang mereka kunjungi

(15)

tersebut akan membuat mereka mempunyai kenangan yang manis akan negara yang

telah mereka kunjungi sehingga bukan tidak mungkin menimbulkan keinginan untuk

berkunjung kembali, sehingga secara tidak langsung hal ini berpengaruh dalam

membantu perkembangan kepariwisataan Indonesia.

Dengan demikian jelaslah bahwa jasa pramuwisata mempunyai peranan yang

penting dalam meningkatkan arus pertumbuhan wisatawan di Indonesia. Hal inilah

yang mendorong penulis untuk dapat memilih judul diatas yaitu: “STRATEGI

KINERJA PRAMUWISATA PADA PT.NARASINDO TOUR AND TRAVEL

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan, maka masalah yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Sejauh mana peran pramuwisata dalam memberikan pelayanan dalam sebuah

perjalanan wisata di PT.Narasindo Tour and Travel?

2. Bagaimana kriteria standar seorang pemandu wisata yang ada di PT.Narasindo

Tour and Travel?

3. Apa saja tugas-tugas pokok pemandu wisata yang ada di PT. Narasindo Tour and

Travel?

4. Bagaimana sikap pemandu wisata dalam menangani keluhan wisatawan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan kertas karya ini adalah

sebagai berikut

1. Untuk melengkapi salah satu syarat dalam mengikuti ujian Diploma III Program

Studi Pariwisata, Bidang Keahlian Usaha Wisata, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara

2. Menguraikan dan menjelaskan hasil pengamatan penulis selama mengikuti

Praktek Kerja Lapangan di PT Narasindo Tour and Travel mengenai strategi

kinerja pramuwisata terhadap wisatawan

(17)

4. Membandingkan teori dan praktek yang penulis dapatkan selama di bangku

perkuliahan dengan yang diperoleh selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan

1.4 Metode Penelitian

Penulisan Kertas Karya ini mengunakan data-data dan informasi yang

kebenarannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan suatu hal yang

penting untuk mendapatkan hasil secara objektif yang dapat dipercaya.

Pengumpulan data untuk suatu karya ilmiah harus berdasarkan penelitian dan

penelitian dilaksanakan oleh penulis dengan melakukan :

1.4.1 Library Research (Penelitian Perpustakaan)

Penelitian dengan cara ini dilakukan dengan pengumpulan bahan melalui

pengumpulan data-data dari perpustakaan, buku-buku serta informasi lainnya yang

dapat dipertanggungjawabkan.

1.4.2 Field Research

Penelitian dengan cara ini yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung sewaktu

mengikuti Praktek Kerja Lapangan di PT Narasindo Tour and Travel Medan untuk

mendapatkan data dan informasi. Pengumpulan data diperoleh berdasarkan

(18)

Untuk mendukung data yang diperoleh, maka penulis melakukan interview secara

langsung terhadap supervisor dan beberapa pemandu wisata.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan masalah dalam kertas karya ini dibuat dengan sistematika

penulisan yang teratur dan terperinci. Pembahasan masalah dibagi kedalam lima bab.

Masing- masing bab menjelaskan topik sesuai judul tercantum.

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan kertas karya

ini adalah sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, metode

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN DAN

PRAMUWISATA

Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian kepariwisataan, pengertian prasarana

dan sarana, pengertian paket wisata, serta sejarah dan pengertian pramuwisata,

penggolongan dan persyaratan pramuwisata, fungsi dan tugas pramuwisata, kode

(19)

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT. NARASINDO TOUR AND

TRAVEL

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan,

sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, fasilitas, serta paket wisata yang

ditawarkan.

BAB VI : PEMBAHASAN MENGENAI STRATEGI KINERJA

PEMANDU WISATA PADA PT. NARASINDO TOUR AND

TRAVEL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PEMANDUAN

Bab ini menguraikan tentang fungsi strategis pelayanan pemandu, persiapan

dan standard dalam sebuah pelayanan tour, membina hubungan baik selama dan

setelah perjalanan dan strategi penanganan keluhan wisatawan, kelebihan yang

dimiliki pramuwisata PT. Narasindo Tour and Travel.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN PRAMUWISATA

2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan

Pengertian pariwisata adalah kegiatan wisata (tour) yaitu suatu aktifitas

perjalanan dari daerah asal ke daerah destinasi dengan alasan bersenang-senang, tidak

menghasilkan upah atau biaya, waktunya tidak lama, dan selama di daerah destinasi

mendapatkan jasa pelayanan dan kembali lagi ke daerah asal. Kata “pariwisata”

berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan

berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata

berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.

Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata “pari” yang

berarti halus maksudnya mempuyai tata krama tinggi dan “wisata” yang berarti

kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan mempelajari

sesuatu. Jadi pariwisata berarti menyuguhkan suatu kunjungan secara bertatakrama

dan berbudi. Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada

akhir abad ke-17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “The True Quide

For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the language

and take exercise“. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan

besar dan kecil (Grand Tour dan Perit Tour). Pada tanggal 12-14 Juni 1985, kata

(21)

pariwisata lebih dikenal dengan istilah tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas

(Musyawarah Nasional) di Teretes (Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan

sebuah istilah baru yakni tourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini

diusulkan oleh Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir.

Soekarno. Dan selanjutnya pada tahun 1960 istilah Dewan Tourisme

Indonesia diganti menjadi Dewan Pariwisata Nasional.

Defenisi pariwisata menurut beberapa ahli, yaitu :

a. Menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107) “A proposeful human

activity thatserve as a link between people either within one somecountry or beyond

the geographical limits or state. It involves the temporary displacement of people to

other region, country, for the satisfaction of varied needs other than exciting a

renumareted function”.

“ Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang

mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu

sendiri atau di luar negeri (meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain) untuk

mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya

dimana ia memperoleh pekerjaan tetap ”.

b. Menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114) Pariwisata adalah

(22)

langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas

disuatu negara tertentu, kota dan daerah.

c. Menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:112) Pariwisata

adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan

pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan

orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari

aktivitas yang bersifat sementara.

d. Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam arti

modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas

kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan

oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai

hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari

alat-alat pengangkutan.

e. Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987) Pariwisata adalah perpindahan orang

untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat

dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama

(23)

Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan untuk berlibur, berobat, berbisnis, berolahraga serta menuntut ilmu dan mengunjungi tempat-tempat yang

indah atau sebuah negara tertentu. Organisasi Wisata Dunia (WTO), menyebut

wisatawan sebagai pelancong yang melakukan perjalanan pendek. Menurut organisasi

ini, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara

asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut.

Menurut pandangan psikologi, wisata adalah sebuah sarana memanfaatkan waktu

luang untuk menghilangkan tekanan kejiwaan akibat pekerjaan yang melelahkan dan

kejenuhan. Adapun ilmu sosiologi menilai pariwisata sebagai rangkaian hubungan

yang dijalin oleh pelancong yang bermukim sementara di suatu tempat dengan

penduduk lokal. Krapf Hunziker, seorang pakar pariwisata meyakini bahwa wisata adalah munculnya serangkaian hubungan dari sebuah perjalanan temporal yang

dijalin oleh seorang yang bukan penduduk asli. Pariwisata berdasarkan seluruh

definisinya, adalah fenomena yang terus berkembang. Lebih dari itu, industri ini

telah menyelamatkan sejumlah negara dari krisis, dan memarakkan pertumbuhan

ekonominya.

Jenis-Jenis & Karakteristik Wisatawan

1. Wisatawan lokal (local tourist) yaitu wistawan yang melakukan perjalanan wisata

(24)

2. Wisatawan mancanegara (international tourist) yaitu, wisatawan yang mengadakan

perjalanan ke daerah tujuan wisata yang bersal dari luar negeri.

3. Holiday tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah tujuan

wisata dengan tujuan untuk bersenang-senang atau untuk berlibur.

4. Business tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan

tujuan untuk urusan dagang atau urusan profesi.

5. Common interest tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata

dengan tujuan khusus seperti, studi ilmu pengetahuan, mengunjungi sanak keluarga

atau untuk berobat dan lain-lain.

6. Individual tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara

sendiri-sendiri.

7. Group tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara

(25)

2.2 Pengertian Prasarana dan Sarana Pariwisata

Komponen-komponen yang termasuk ke dalam prasarana dan sarana pariwisata yaitu:

1. Produk yang nyata (Tangible Product) terdiri dari :

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana

kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan

kepada wisatawan untuk dapat memenuhi kebutuhan selama dalam perjalanan.

Misalnya jaringan jalan, sarana pelabuhan (udara, laut, darat), telekomunikasi,

jaringan listrik, air bersih, rumah sakit dan lain sebagainya. Sarana pokok

kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan

kepada wisatawan. Misalnya :

a. Di bidang usaha jasa pariwisata, seperti : Biro perjalanan wisata, agen perjalanan

wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, konsultan

pariwisata, informasi pariwisata.

b. Di bidang usaha sarana pariwisata, yang terdiri dari : Akomodasi, rumah makan,

bar, angkutan wisata dan sebagainya.

2. Intangible Product (produk yang tidak nyata)

Pelayanan yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang bergelut

dalam industri pariwisata dan pengetahuan teknik tentang pelayanan terhadap

wisatawan, Sapta pesona yang terdiri dari 7 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan,

Keindahan, Kesejukan, Keramahtamahan, Kenangan) yang semuanya dilaksanakan

(26)

2.3 Sejarah dan Pengertian Pramuwisata

Pekerjaan pemandu / guide sebenarnya telah ada sejak peradaban manusia.

Namun demikian profesi sebagai pramuwisata baru dikenal dunia internasional sejak

Thomas Cook di Inggris mengatur perjalanan excurtion / darmawisata dari Leicester ke Lougborough di Inggris pada tanggal 5 Juli 1841 yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1857 untuk melihat World Exposition di London serta selanjutnya dia

mengatur perjalanan ke Eropa.

Di Indonesia sendiri biro perjalanan yang mempunyai pramuwisata di mulai

pada tahun 1910, ditandai dengan berdirinya VTV (Verenigde Touristen Verkeer)

didirikan di Batavia / Jakarta oleh pemerintah Belanda. Tujuan pemerintah Belanda

untuk mengampung hasrat barwisata bagi para pegawai pemerintahan Belanda di

Indonesia sehingga tidak perlu pulang ke negeri Belanda yang memakan waktu

berbulan-bulan dengan kapal laut.

Pada tahun 1960 Guide Course pertama di buka di Hotel DES INDES di Jakarta, dan sejak itulah profesi tour guide di kelola secara modern di Indonesia.

Perkembangan selanjutnya berkenaan dengan fungsi dan tugas tour guide

menjadi perhatian khusus para pakar dan pokok masyarakat yang masing-masing pula

(27)

1. Sri Sultan Hamengkubuwono IX, berpendapat bahwa setiap tour guide harus

memiliki sense of diplomancy. Maksudnya adalah seorang pramuwisata

memiliki perasaan dan pemikiran seperti seorang diplomat.

2. N. S. Pendit, seorang pakar dalam dunia kepariwisataan di Indonesia

mengatakan bahwa fungsi seorang tour guide seperti seorang komandan

dalam ketentaraan. Maksudnya adalah orang yang memimpin pasukan tempur

dan harus memenangkan perang.

3. Joop Ave, mantan menteri parpostel mengatakan seorang tour guide

merupakan duta bangsanya dihadapan wisatawan karena dari seorang

pramuwisata, wisatawan mendapat informasi mengenai negara yang

dikunjunginya.

Pengertian guide secara etimologi adalah pemandu atau penunjuk jalan kepada

orang-orang yang baru pertama kali datang ke suatu daerah atau negara. Di Indonesia,

secara nasional telah dibentuk organisasi yang mewadahi profesi ini, yaitu Himpunan

Pramuwisata Indonesia atau HPI. Organisasi ini telah memiliki jaringan ke seluruh

provinsi di Indonesia. Di beberapa daerah juga terbentuk sejumlah organisasi serupa

yang bersifat lokal.

Pramuwisata memiliki beberapa defenisi dari dalam maupun dari luar negeri, karena

pentingnya peran seorang pramuwisata, maka banyak para ahli memberikan batasan

(28)

a. Drs. Oka A. Yoeti dalam bukunya Guiding System mengatakan bahwa:

Pramuwisata adalah orang yang memberikan penerangan, penjelasan serta

penunjuk jalan kepada wisatawan dan travellers lainnya tentang segala

sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan yang

bersangkutan bilaman mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau

daerah tertentu.

b. D. Samadi dalam bukunya Guiding Technique mengatakan bahwa: “A

guide is a person who shows the way, as specially a person who is

employed by travellers or tourist for example in a strange a country or to

point out explain the sights”.

c. International Dictionary (published by the Academic International

Tourism of Montecarlo Pricipaly of Monaco) menyatakan bahwa: “From

the Tourist Point of View, The Tour guide is a Person employed either

directly by the travellers and official private the tourist organizations

travel agent to inform directly and advice the tourist before and during his

journey”.

d. Menurut SK. MENHUB No.234/K/1970 tentang persyaratan pramuwisata

dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan pramuwisata adalah seseorang

yang mempunyai kartu pramuwisata untuk menyelenggarakan bimbingan

(29)

alam, dan aspirasi kehidupan bangsa Indonesia atau penduduk di suatu

wilayah dan atau mengenai suatu objek khusus terhadap para wisatawan

baik secara perorangan ataupun dalam suatu kelompok, dengan

menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.

e. Menurut Sk. Menparpostel No. KM 82 / PW. 102 / MPPT -1998 tentang

pramuwisata, mengatakan bahwa seseorang yang memberi bimbingan,

penerangan, dan petunjuk, tentang objek wisata serta membantu segala

sesuatu yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Dari semua defenisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pramuwisata

adalah orang yang bekerja pada biro perjalanan dimana dalam tugasnya dapat

memberikan informasi mengenai objek daerah tujuan wisata secara baik dan besar

dengan pengetahuan yang luas, serta memberikan rasa aman kepada wisatawan secara

(30)

2.3.1 Penggolongan dan Persyaratan Pramuwisata.

Dalam pasal 2 bab II keputusan Menparpostel tersebut diatas sesuai dengan

penggolongan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata, pramuwisata dapat

digolongkan sebagai berikut:

- Pramuwisata Muda / Pemula, ialah pramuwisata yang bertugas didaerah Tk

II dalam wilayah daerah Tk I tempat sertifikat keahliannya diberikan.

- Pramuwisata Madya, ialah pramuwisata yang bertugas dalam wilayah daerah

Tk I, tempat sertifikat keahliannya di keluarkan.

Seorang Pramuwisata Muda atau pemula dapat menjadi Pramuwisata Madya

setelah selama lima tahun aktif menjadi pramuwisata. Tetapi hal ini tidak menjamin

akan bertambah dan berkembangnya pengetahuan dari pramuwisata tersebut, inilah

yang menjadi kelemahan dari pramuwisata.

Ada beberapa istilah dari Pemerintah / Dirjen Pariwisata yang menyebutkan

penggolongan pramuwisata di antaranya:

a. Local Tour Guide / Pramuwisata setempat, bertugas didalam ruangan

maupun diluar ruangan.

b. Tour Guide umum, bertugas diluar ruangan, antar kota, dan dapat berubah

fungsi menjadi Tour Leader apabila dia menggunakan Local Tour Guide

(31)

c. Expert Tour Guide, Pramuwisata yang ahli dalam suatu bidang

pengetahuan, umpamanya seperti bidang kesenian, kebudayaan, pertanian,

serta flora dan fauna.

d. Tour Leader (TL), ialah pramuwisata yang memimpin perjalanan, yang

dalam perjalanan tersebut menggunakan Local Tour Guide serta

bertanggungjawab dalam perjalanannya.

e. Transfer Tour Guide, bertugas hanya mentransfer wisatawan dari dan ke

hotel, airport, sea port, railway station.

Sedangkan dalam prakteknya kita mengenal adanya macam-macam pramuwisata

yang dibedakan dari keahliannya, tempat dan objek tempat ia bertugas.

Berdasarkan ini kita mengenal:

a. Pramuwisata Umum (General Tour Guide), ialah pramuwisata yang

mempunyai pengetahuan tentang keadaan ekonomi, politik, agama,

kebudayaan, kehidupan masyarakat serta kepariwisataan secara umum.

b. Pramuwisata Khusus (Special Tour Guide) ialah, pramuwisata yang

mempunyai pengetahuan dan memberi penjelasan tentang objek

atraksi wisata secara khusus tentang suatu museum, candi, arsitektur,

adat-istiadat, kehidupan masyarakat tertentu, serta peristiwa-peristiwa

tertentu.

c. Pramuwisata Pengemudi (Driver Guide) ialah pramuwisata yang tugas

(32)

memberikan pelayanan informasi kepada wisatawan bila diminta. Jadi,

sama saja dengan pramuwisata yang lainnya.

Dalam perusahaan biro perjalanan, status seorang pramuwisata juga dapat dibedakan

menjadi dua golongan, diantaranya:

a. Freelance Tour Guide, ialah pramuwisata yang tidak mempunyai

ikatan apapun dengan perusahaan, bisa dikatakan sebagai pramuwisata

lepas.

b. Payroll Tour Guide, ialah pramuwisata yang memang bekerja pada

suatu biro perjalanan wisata.

Secara formal untuk menjadi seorang pramuwisata sesuai dengan surat keputusan

Menparpostel No. KM 82 / P.102 / MPPT – 88 tanggal 17 September 1988,

khususnya dalam pasal 8 bab III syarat-syarat untuk jadi pramuwisata ditentukan

sebagai berikut:

1. Untuk menjadi pramuwisata dan pengatur wisata diharuskan memiliki

sertifikat sebagai hasil mengikuti kursus dan ujian, serta diberikan tanda

pengenal sebagai izin operasional.

2. Materi ujian, bentuk sertifikat, dan tanda pengenal pramuwisata ditetapkan

oleh Direktur Jenderal Pariwisata.

3. Sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata dikeluarkan oleh gubernur

(33)

4. Sertifikat dan tanda pengenal pengatur wisata dikeluarkan oleh direktur

jenderal pariwisata atau pejabat yang ditunjuk.

Syarat-syarat menjadi Pramuwisata :

a. Warga negara Indonesia

b. Umur serendah-rendahnya 25 tahun

c. Menguasai Bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan

lancar

d. Menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin dan

mengatur perjalanan wisata.

e. Memiliki sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata (izin

operasional)

f. Mampu menjelaskan dengan baik kepada wisatawan mengenai

DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang dikunjungi.

g. Berkelakuan baik, sehat fisik dan mental

Syarat-syarat menjadi Pramuwisata Muda :

a. Warga negara Indonesia

b. Umur serendah-rendahnya 18 tahun

c. Menguasai Bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan

(34)

d. Menguasai pengetahuan dan mampu menjelaskan secara baik ilmu

bumi pariwisata, penduduk, pemerintah, sejarah dan kebudayaan

daerah tingkat II tempat pramuwisata muda berdomisili secara

mendalam dan daerah tingkat I secara umum

e. Pendidikan serendah-rendah nya setaraf dengan sekolah menengah

tingkat atas.

f. Lulus dalam ujian pramuwisata muda yang diselenggarakan oleh

pemerintah setempat.

Syarat-syarat untuk menjadi Pramuwisata Madya :

a. Warga negara Indonesia

b. Umur serendah-rendah nya 22 tahun

c. Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan

lancar

d. Mempunyai keterampilan dalam memimpin rombongan

e. Menguasai keterampilan dan mampu menjelaskan secara baik

mengenai ilmu bumi kepariwisataan, kependudukan,

kepemerintahan, sejarah dan kebudayaan tingkat I tempat

pramuwisata berdomisili secara mendalam dan secara umum

(35)

f. Memiliki sertifikat pramuwisata muda dan telah berpengalaman

selama 3 tahun

g. Pendidikan serendah-rendahnya sederajat sekolah menengah

tingkat atas

h. Lulus ujian pramuwisata madya yang diselenggarakan oleh

pemerintah daerah tingkat I setempat.

Syarat menjadi Tour Leader (TL)

a. Warga negara Indonesia

b. Umur serendah-rendah nya 25 tahun

c. Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan

lancar

d. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin dan

mengatur perjalanan wisata

e. Memiliki sertifikat pramuwisata madya atau telah berpengalaman

di bidang pramuwisata selama 5 (lima) tahun

f. Pendidikan serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

g. Memiliki pengetahuan dan mampu menjelaskan secara baik

mengenai ilmu bumi kepariwisataan, kependudukan,

kepemerintahan, sejarah dan kebudayaan serta atraksi pariwisata di

(36)

Itulah persyaratan yang harus dipenuhi bila seseorang ingin menjadi pramuwisata.

Oleh karena itu seseorang yang berkeinginan untuk menjadi pramuwisata sudah

seharusnya melalui prosedur diatas. Hal ini dianggap perlu karena pemerintah saat ini

sedang menertibkan pramuwisata liar yang tidak terdaftar demi menjaga nama baik

pramuwisata dari pramuwisata yang tidak bertanggung jawab serta sering merusak

citra pariwisata Indonesia.

2.3.2 Fungsi dan Tugas Pramuwisata

Yang dimaksud dengan fungsi adalah, suatu pemikiran teoritis tentang suatu

tugas yang dilakukan seorang pramuwisata meliputi :

1. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan selama dalam

perjalanan, tetapi dalam memberikan informasi, seorang pramuwisata harus

tetap memiliki “Sense of Diplomacy” sebagai duta bangsa dan negaranya,

bertindak sebagai salesman bagi perusahaan / instansinya yang tengah

mempromosikan dagangannya kepada tourist yang sedang melakukan

kunjungan ke suatu tempat atau negara.

2. Sebagai teman dalam perjalanan bagi wisatawan maka pramuwisata harus

mengerti kebutuhan pribadi wisatawan, sebagai manusia yang mengadakan

perjalanan dan bersedia membantu dimana saja dan kapan saja diperlukan.

(37)

yang wujudnya juga harus pandai “ngomong”, dalam pengertian terbatas

dalam Itenerary.

3. Sebagai pelindung (protector) bagi wisatawan dan barang bawaannya dari

berbagai bentuk gangguan. Pramuwisata harus tampil kedepan menghadapi

bahaya dalam bentuk apapun untuk melakukan tindak pencegahan

(prevention)

4. Sebagai wakil dari Biro Perjalanan Wisata tempat dia bekerja, pramuwisata

juga harus memiliki “Sense Of Humor” sebagai penjual jasa yang baik.

5. Pramuwisata sebagai penjual jasanya kepada Biro Perjalananan Wisata dan

Instansi dimana dia bekerja, oleh karenanya dia harus bertindak pada

garis-garis “Policy” perusahaannya dan harus mempunyai loyalitas yang tinggi

serta disiplin yang kuat.

Sesuai dengan SK. MENPARPOSTEL No.82/PW. 82/PW. 102 MPPT 1988 tanggal

17 September, tugas pramuwisata adalah :

a. Mengatur wisatawan baik rombongan maupun perorangan yang mengadakan

perjalanan dengan transportasi yang tersedia

b. Memberikan penjelasan tentang rencana perjalanan dan objek wisata, serta

memberi penjelasan mengenai dokumen perjalanan, akomodasi, transportasi,

dan fasilitas wisatawan lainnya

(38)

d. Membantu mengurus barang bawaan wisatawan

e. Memberi pertolongan kepada wisatawan yang sakit dan yang membutuhkan

pertolongan

Kemudian dalam surat keputusan tersebut diatur pula tugas seorang pengatur

wisata (Tour Leader) sebagai berikut:

1. Mengatur dan memimpin perjalanan rombongan wisatawan

2. Memberi petunjuk dan penjelasan yang perlu diketahui oleh pramuwisata

3. Membantu kelancaran tugas pramuwisata

4. Membantu menyusun paket wisata yang diminta oleh anggota rombongan diluar

acara perjalanan

Menurut UU RI No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dalam pasal 26

disebutkan, tugas pramuwisata adalah:

a. Memberikan informasi yang akurat dan bertanggungjawab

b. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif

c. Memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan, keamanan dan

keselamatan wisatawan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya itu, seorang pramuwisata harus menaati kode

etik profesi, memakai tanda pengenal, dan mematuhi acara perjalanan yang telah

(39)

Tanpa membedakan ikatan kerjanya, pramuwisata dapat melakukan tugasnya baik

untuk perorangan maupun rombongan yang pokoknya sebagai berikut :

a. Menghimpun semua dokumen yang diperlukan dari pengawas

perjalanan wisata

b. Meneliti keadaan yang akan dipergunakan apakah benda di tempat

sesuai dengan waktu yang dikehendaki, dan memeriksa kesiapannya

c. Memeriksa dan mempersiapkan tanda khusus maupun

tanda-tanda lain yang akan dipergunakan

d. Jika diperlukan, membantu wisatawan menyelesaikan urusan

keimigrasian dan kepabeanan

e. Memeriksa kota P3K

f. Membimbing dan membantu wisatawan selama dalam perjalanan

g. Melaporkan dan jika perlu segera mengambil tindakan terhadap segala

sesuatu yang terjadi dalam perjalanan

h. Membayar semua pengeluaran seperti persenan,

sumbangan-sumbangan, dan karcis tanda masuk (Entrance Fee) yang telah

(40)

2.4 Kode Etik Pramuwisata

Dalam melaksanakan kegiatannya pramuwisata harus senantiasa berpegang

pada kode etik yang merupakan aturan moral dan tata kerja pramuwisata dalam

rangka mewujudkan pelayanan yang profesional dan berkualitas

Kode Etik Pramuwisata ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional

I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/

1998, meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah,

negara, bangsa, dan kebudayaan.

2. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri, senang,

segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari bau badan,

perhiasan, dan parfum yang berlebihan).

3. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut

kepribadian Indonesia.

4. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama

kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak

meminta komisi.

5. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal-usul wisatawan serta

mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan,

(41)

6. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang

mengundang perdebatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras, dan

sistem politik sosial negara asal wisatawan.

7. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar. Apabila ada

hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus berusaha mencari

keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada

wisatawan dalam kesempatan berikutnya.

8. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman

seprofesi, dan unsur-unsur pramuwisata lainnya.

9. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya yang

bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan

10. Pramuwisata pada saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar

wisatawan ingin berkunjung kembali.

2.5 Dasar Hukum Pramuwisata

Pramuwisata mempunyai landasan hukum dalam bekerja di Indonesia, hal ini sangat

penting demi ketertiban dan dapat perlindungan hukum dalam pekerjaan ini.

Dasar hukum yang dimaksudkan bersumber pada :

1. Surat Keputusan MENHUB No. SK. 73 / KP. 103 / PHB. 80 tanggal 01

(42)

2. Surat Keputusan Menparpostel No. KM 82 / PW.102/ MPPT tanggal 17

September 1982, Surat Keputusan ini memperjelas Surat Keputusan

MENHUB dan sebagai petunjuk pelaksanaannya.

3. Surat Keputusan Kep. 17 / U / IV / 89 mengenai pariwisata dan surat

keputusan Dirjen Par. No. KM. 82 / PW / 102 / MPPT – 1998.

4. Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. KP 2 / IV / 1980. Surat Keputusan

ini merupakan pelaksanaan dari surat keputusan MENHUB berkenaan

dengan masalah persyaratan untuk menjadi pramuwisata dan pemimpin

perjalanan wisata yang dimuat dalam bab I pasal I

5. Surat Keputusan Gub. KDG. TK I SUMUT tahun 1988 tentang

pelaksanaan:

a. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 1985 tentang

pengaturan pramuwisata di provinsi Sumatera Utara

b. Dalam peraturan tersebut izin operasi pariwisata dan peningkatan

pengetahuan di atur oleh KADIPARDA TK I.

(43)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT.NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera dan kota terbesar ketiga di

Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medan juga merupakan salah satu pusat

bisnis industri pariwisata terbesar di Indonesia. Peluang bisnis ini semakin lama

semakin maju karena Medan memiliki daya tarik objek wisata yang sangat menarik

untuk dikunjungi oleh wisatawan dan letak geografisnya yang strategis diantara

Malaysia, Singapura, dan Thailand.

PT. Narasindo Tour and Travel Medan adalah salah satu perusahaan Biro Perjalanan

Wisata berlokasi di Jalan Ir. Juanda No. 55 E Medan. Narasindo berasal dari kata

“Naras” dan “Indo”. “Naras” merupakan gabungan dari tiga nama marga para pendiri

perusahaan yaitu, Nasution, Batubara dan Lubis. Sedangkan kata “Indo” merupakan

singkatan dari Indonesia. Untuk selanjutnya perusahaan ini bernama PT. Narasindo

Mitra Perdana.

Pada awalnya perusahaan ini hanya bergerak dibidang penukaraan mata uang asing

(Money Changer) yang berdiri pada tahun 1999. Kemudian PT. Narasindo

mengembangkan produk lain berupa paket tur sejak tahun 2004 untuk pasar wisata

Asia khususnya Asia Tenggara yang 90 persen wisatawannya berasal dari Malaysia

(44)

dan Singapura. Ditambah pasar wisata Eropa yaitu Eropa Bagian Barat yang 80

persen wisatawannya berasal dari negeri Belanda dalam pengadaan paket perjalanan

wisata inbound.

Dalam perkembangan selanjutnya perusahaan ini membuka divisi ticketing yang

mampu menangani reservasi hotel, restoran dan pembelian tiket untuk peserta tour

maupun masyarakat umum. Namun Biro Perjalanan Wisata ini lebih cenderung

kepada penjualan paket wisata inbound. Perusahaan ini memiliki hubungan

kerjasama dengan beberapa Travel Agent di luar negeri, hal ini yang membuat

Narasindo tetap terus bertahan dan berkembang di industri jasa wisata, dapat dilihat

dari penjualan paket wisatanya yang setiap minggunya terjual 7 sampai 11 produk

berikut juga sebagai bentuk kerja keras perusahaan ini, pada tahun lalu PT.

Narasindo Tour and Travel menerima penghargaan Anugerah “Keris Panglima”

Medan Tourism Award 2011 sebagai Travel Agent Terbaik oleh Pemko Medan yang

dimana “Keris Panglima” ini merupakan simbol dari kehormatan ataupun

penghargaan bagi masyarakat Melayu khususnya.

PT. Narasindo Tours Medan tercatat sebagai anggota Association ot the Indonesia

Travel Agencies (ASITA), yaitu Asosiasi Biro Perjalanan Umum di Indonesia dengan

Nomor Induk Organisasi : 0157/II/DPP/2004 tanggal 8 September 2004 untuk daerah

Sumatera Utara dan Sekitarnya. Adapun keuntungan yang diperoleh perusaahaan

yang ikut bergabung dengan organisasi tersebut adalah untuk menghindari persaingan

(45)

daerah tujuan wisata maupun usaha-usaha lain di dunia kepariwisataan. Keuntungan

lain adalah agar perusahaan dapat membuat penawaran terhadap pihak diluar usaha

perjalanan wisata.

Adapun contoh produk paket wisata inbound yang dijual oleh PT. Narasindo Tour

and Travel adalah paket wisata Medan - Lake Toba 5D/4N, Medan-Berastagi 3D/2N

Medan Golf 3D/2N.

3.2 Struktur Organisasi pada PT. Narasindo Tours Medan

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal

dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

dan struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam

organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

tersebut dikoordinasikan Apabila suatu perusahaan semakin berkembang, maka akan

semakin banyak masalah dan persoalan yang akan dihadapi.

Untuk mengetahui persoalan tersebut tentu diperlukan rasa kebijaksanaan dari

pimpinan perusahaan dengan mengadakan pembagian kerja kedalam beberapa

bagian. Dengan berkembangnya perusahaan, maka akan semakin bertambah pula

kegiatan yang harus dilaksanakan perusahaan. Dalam hal ini sudah tentu pimpinan

(46)

sendirian, sehingga perlu adanya pembagian tugas dan tanggungjawab. Hal ini

dimaksudkan agar segala kegiatan yang menyangkut denga kepentingan perusahaan

dapat dijalankan dengan efektif dan efisien. Untuk itu pimpinan harus menggerakkan

dan mengarahkan para bawahannya dan melaksanakan tugas, sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai dengan baik. Dalam mencapai maksud dan tujuan

organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan

manajemen organisasi, yakni :

1.Planning ( Perencanaan )

Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah

rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana-rencana kerja atau

kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui

rapat-rapat.

2. Organizing ( Pengaturan )

Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan dan diwujudkan adalah struktur

organisasi, job description, bentuk koordinasi, penataan dan pendataan arsip dan

(47)

3. Accounting ( Pelaporan )

Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap &

rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang

berada diatasnya.

4. Controlling ( Pengawasan )

Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah

melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan

penggunaan anggaran.

Oleh sebab itu, maka PT. Narasindo Tour and Travel Medan memiliki

struktur organisasi yang mempunyai perbedaan fungsi atau kegiatan antara pimpinan

(48)

BAGAN 3.2

STRUKTUR ORGANISASI PT. NARASINDO TOUR & TRAVEL MEDAN

( Sumber : PT. Narasindo Mitra Prima Medan. 2011 / 2012)

ACCOUNTING

KASIR MANAGING DIRECTOR

GENERAL MANAGER

TOUR OPERATOR

DIVISI ASIA

MARKETING MARKETING

TOUR OPERATOR

DIVISI EROPA

MARKETING MARKETING

TRANSPORT

(49)

PT. Narasindo Tour and Travel Medan dipimpin oleh seorang Managing

Director dan dibantu oleh 62 karyawan . Berikut ini adalah keterangan mengenai

jumlah karyawan pada setiap bagian di PT. Narasindo Tour and Travel Medan.

Tabel 3.2.1

Jumlah Karyawan pada PT.Narasindo Tours Medan

No Jabatan Jumlah

01 Managing Director 1 Orang

02 General Manager 1 Orang

03 Operation Manager 1 Orang

04 Accounting Department 1 Orang

05 Ticketing Department 2 Orang

06 Tour Department 5 Orang

07 Tranportasi Department 2 Orang

08 Driver and Co-Driver 14 Orang

09 Freelance Guide 35 Orang

TOTAL 62 Orang

(50)

Tabel 3.2.2

TOUR GUIDE LIST NARASINDO

Name Language Spoken Information

Lilik English Payroll Guide

Leo Indrawan English / Mandarin Freelance Guide

Yoko Mandarin Freelance Guide

Kasim Mandarin Freelance Guide

Mardi English / Mandarin Freelance Guide

Nawi Mandarin Freelance Guide

Asuk Mandarin Freelance Guide

Ian Chandra Mandarin Freelance Guide

Adi Susanto English Freelance Guide

Lindung Sirait English Freelance Guide

Adibio English Freelance Guide

Ari Pinem English Freelance Guide

Bangun German / English Freelance Guide

Pona German Freelance Guide

Rahmad German Freelance Guide

Benny German Freelance Guide

Aisyah Dutch / English Freelance Guide

Jojo English Freelance Guide

Efendi Sinulingga French / Spain Freelance Guide

Arifin Mandarin Freelance Guide

Zul Ganjang English Freelance Guide

Erni English Freelance Guide

Yanti English Freelance Guide

(51)

Welfan English Freelance Guide

Hans English Freelance Guide

Polmer English Freelance Guide

Juna English Freelance Guide

Heri English Freelance Guide

3.3 RUANG LINGKUP

PT. Narasindo Tours Medan dalam melaksanakan tugas operasionalnya

memiliki beberapa Departemen yang saling mendukung seperti Ticketing

Department, Reservation Hotel, Transportation Department, Tour Department dan

Accounting Department.

3.3.1 Ticketing Department

Ticketing Department pada PT. Narasindo Tours Medan menjual semua tiket

yang dibutuhkan oleh konsumen baik itu untuk penerbangan domestic maupun

internasional, seperti tiket Lion Air, Sriwijaya, Garuda Indonesia, Air Asia, dan Fire

(52)

Adapun tugas yang dilakukan pada Ticketing Department adalah sebagai berikut:

a) Reservasi Ticket : Meminta identitas tamu, kemudian mengisi data

datanya, setelah selesai, mengulangnya kembali kepada

tamu.

b) Booking Ticket : Hanya pengisian data tamu, dan tiket masih dapat di-

cancel tanpa harus dikenakan biaya cancellation

c) Issued Ticket : Pencetakan tiket sudah menjadi tiket dan harus dibayar,

jika di – cancel akan dikenakan biaya cancelation

3.3.2 Hotel Reservation

Hotel Reservation adalah Departemen yang menangani pemesanan kamar

hotel bagi tamu. Adapun tugas dari Hotel Reservation adalah sebagai berikut:

a. Menerima reservasi dari tamu.

b. Membuat reservasi kamar berdasarkan pesanan yang ada kepada pihak hotel

yang sesuai dengan kerjasama.

c. Menyiapkan hotel voucher yang akan dibawa oleh tamu yang kemudian

diserahkan ke pihak hotel.

d. Membuat file untuk semua pesanan yang sudah dikonfirmasikan oleh pihak

(53)

e. Menyusun contract - rate yang telah disetujui oleh kedua pihak yang

bersangkutan.

3.3.3 Transportation Department

Transportation Department adalah Departemen yang menangani transportasi

bagi tamu yang akan melaksanakan tour dari perusahaan maupun dari luar

perusahaan. Tugas dari Departemen Transportasi adalah sebagai berikut:

a. Membuat surat jalan terhadap bus yang akan digunakan dan memberikannya

kepada supir.

b. Memenuhi segala perlengkapan bus.

c. Memeriksa keadaan bus sebelum berjalan.

3.3.4 Tour Department

Departemen ini menangani penyusunan paket wisata baik itu in bound

maupun out bound kemudian merancangnya sedemikian menarik untuk dijual kepada

tamu. Adapun tugas dari Tour Department adalah sebagai berikut:

a. Membuat Package Tour

b. Membuat harga Package Tour

(54)

3.3.5 Accounting Department

Departemen ini berfungsi untuk mengatur semua sistem keuangan pada PT.

Narasindo Tours Medan, salah satunya yaitu menangani dan melaporkan profit and

lost bulanan maupun tahunan, kemudian melaporkannya pada General Manager.

Selain itu, departemen ini juga menangani masalah tagihan dan gaji karyawan.

Fasilitas yang dimiliki

Untuk mendukung semua kelancaran kegiatan operasionalnya, PT. Narasindo

Tours Medan terdapat beberapa fasilitas-fasilitas yang dimiliki seperti yang terdapat

pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Fasilitas yang dimiliki PT. Narasindo Tours Medan

No Fasilitas Jumlah

01 Bus Pariwisata 15 unit

02 L-300 2 unit

03 Kijang Innova 2 unit

04 Travello 2 unit

(55)

3.4 Hubungan Kerja Tour Department dan bagian lainnya

Hubungan Kerja Tour Department dengan Ticketing Department

Dalam melaksanakan kegiatan kerja, bagian tour akan memerlukan bagian

Ticketing jika pada saat melakukan tour bagian ini menggunakan jasa airlines,

khususnya untuk Out Bound Tour. Kemudian Ticketing Department akan melakukan

reservasi sesuai dengan permintaan dan data tamu dari Tour Department. Setelah

reservasi tiket confirm maka tiket tersebut akan di- issued kemudian diserahkan

kepada Tour Department. Sehingga tamu tidak perlu mengambil tiket ke travel agent

lain.

Hubungan Kerja Tour Department dengan Transport Department

Hubungan kerja antara bagian tour dan bagian transport yaitu jika pada saat

tour akan berlangsung, maka bagian tur menyerahkan urusan transportasi kepada

Transport Departement, kemudian bagian ini akan menyediakan transportasinya,

kemudian mejemput tamu di bandara, mengantarkan tamu ke objek – objek yang

akan dikunjungi selama berlangsungnya tour hingga tamu menyelesaikan turnya dan

(56)

Hubungan Kerja Tour Department dengan Accounting Department

Tour Department bertugas untuk melaporkan rincian anggaran dana selama

tour berlangsung, kepada bagian Accounting Departement. Kemudian bagian

Accounting Department akan memeriksa komponen – komponen yang ada didalam

laporan tour tersebut beserta menyerahkan dana yang dibutuhkan selama tur kepada

guide yang akan mendampingi kegiatan tour tersebut. Setelah tour selesai dijalankan,

pihak tour department akan melaporkan setiap bukti pembayaran selama tur

berlangsung kepada bagian Accounting Department. Didalamnya termasuk

tagihan-tagihan yang harus dibayarkan kepada hotel ataupun restoran dalam bentuk invoice.

Bagian Accounting Department juga melakukan pemeriksaan dan penghitungan

untuk mengetahui siklus penjualan Tour Package, kemudian laporan tersebut akan

diperiksa oleh Managing Director.

Hubungan Kerja Tour Department dengan Hotel Reservation

Dalam pelaksanaan kerjanya, bagian reservasi hotel sebenarnya adalah salah

satu bagian terpenting dari pelaksanaan tour, dimana selain melayani tamu walking

guest yang ingin melakukan pemesanan kamar, bagian ini juga menangani semua

contract rate dari pihak hotel. Contract Rate ini dibutuhkan oleh Departemen lain

terutama Departemen tur sebagai salah satu komponen dalam menentukan harga pada

(57)

3.5 Produk yang dihasilkan oleh PT. Narasindo Tour and Travel

Berikut ini adalah produk-produk yang dihasilkan oleh PT.Narasindo Tour and

Travel sebagai berikut:

3.5.1 Paket Wisata

Paket Wisata (Package Tour) ini sesuai dengan ruang lingkup kerja

perusahaan. Maksudnya adalah paket wisata itu sendiri disusun dan dibuat sesuai apa

yang dihasilkan oleh perusahaan. Biasanya biaya paket tour jauh lebih murah

daripada wisata yang diselenggakrakan khusus menurut keinginan wisatawan sendiri.

Paket wisata yang dipasarkan oleh perusahaan adalah paket wisata domestikdan

internasional, tetapi PT.Narasindo lebih mengutamakan pemasaran paket wisata

inbound. Biasanya turis asing lebih senang untuk melakukan perjalanan diluar jadwal

dan tempat yang telah disediakan, berbeda dengan turis domestik yang lebih senang

melakukan perjalanan dalam jadwal yang ditentukan.

Berdasarkan sumber bahan pengamatan yakni (Itenerary Tour) yang dibuat

PT.Narasindo Tour and Travel, ada 36 paket yang dijual dan berikut disimpulkan

bahwa paket wisata yang paling banyak terjual adalah sebagai berikut :

1. 3 Days 2 Night

Medan - Bukit Lawang (visit the Orangutans Centre) – Medan (City Tour Medan) -

(58)

2. 4 Days 3 Nights

Medan – Tangkahan – Bukit Lawang - Medan (transfer out to airport)

3. 4 Days 3 Nights

Medan – Berastagi – Samosir – Samosir Tour – Medan (transfer out to airport)

4. 6 Days 5 Nights

Medan – Bukit Lawang – Berastagi – Samosir – Samosir Tour – Medan (transfer out

to airport)

5. 6 Days 5 Nights

Medan – Parapat – Samosir – Taman Simalem Resort – Berastagi – Medan – Hotel –

Transfer out to airport

6. 4 Days 3 Nights

Airport Padang – Bukittinggi – Padang via Maninjau – Transfer Hotel – Airport.

3.5.2 Tiket Penerbangan Domestik dan Internasional

PT. Narasindo Tours Medan menjual semua tiket yang dibutuhkan oleh

konsumen baik itu untuk penerbangan domestic maupun internasional, seperti tiket

(59)

3.5.3 Paket Umroh

Narasindo Amaliah menyelenggarakan Haji Khusus dan Umroh yang berdiri sejak

tahun 2011. Tersedia program Haji Khusus: Arbain dan non Arbain, Umroh Reguler,

Umroh Ramadhan, Wisata Islam di beberapa negara: Mesir, Agsha, Turki, Dll.

Sebagai penyelenggara yang sudah berpengalaman dibidang Tour & Travel, juga

dapat memberikan program sesuai keinginan calon jema'ah Haji & Umroh.

3.5.4 Money Changer

PT Narasindo Mitra Perdana adalah perusahaan yang bergerak di bidangperdagangan

valuta asing atau yang biasa disebut Money Changer. Pada hari-hari tertentu terdapat

banyak tamu yang berdatangan ke perusahaan, terutama pada tanggal merah atau

libur panjang untuk menukarkan mata uang. Tamu-tamu yang datang bukan hanya

berasal dari dalam negeri tetapi juga berasal dari luar negeri, tentunya baik dalam

rangka tugas kerja atau pun sekalian untuk liburan.

3.5.5 Dokumen Perjalanan

Narasindo Tour and Travel juga menjual jasa untuk mengurus surat – surat

penting, seperti ; paspor, visa, surat keterangan tanda pengenal, keterangan kesehatan,

(60)

3.6 Hubungan Perusahaan Dengan Pihak Lain

Untuk menarik wisatawan mancanegara, Narasindo Tour and Travel yang

masih menitikberatkan pada penyelenggaraan Inbound Tour ini membina kerjasama

dengan beberapa perusahaan yang berhubungan dengan industri pariwisata, antara

(61)

BAB IV

STRATEGI KINERJA PRAMUWISATA PADA PT.NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PEMANDUAN

4.1 Fungsi Strategis Pelayanan Pemandu Wisata

4.1.1 Sebagai Duta Bangsa Dari Sebuah Negara

Seorang pramuwisata tidak hanya sebagai seorang teman, penasihat, guru, tetapi lebih

dalam kewajibannya adalah sebagai perwakilan negaranya dalam menerima dan

melayani wisatawan asing dari berbagai negara yang datang.

Pramuwisata jika dilihat dari sudut dia sebagai warga negara Indonesia khususnya

yang bergerak dalam kegiatan kepariwisataan, maka ia tidak ubahnya sertindak

sebagai “Duta Wisata” yang diharapkan dapat memberikan informasi dan penjelasan

tentang apa dan bagaimana Indonesia sebagai salah satu negara, terutama mengenai

falsafah yang dianutnya, politik dalam dan luar negri, penduduknya, adat-istiadatnya

serta potensi ekonomi yang dimilikinya, disamping objek dan atraksi wisata yang

dimilikinya.

Dilihat dari pihak wisatawan yang akan diberi pelayanan, maka pramuwisata adalah

teman dalam perjalanan yang dianggap serba tahu dan kepadanya lah nasibnya

diserahkan selama dalam perjalanan wisata yang diselenggarakan. Bagi wisatawan,

Gambar

Tabel 3.2.1
Tabel 3.2.2
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.6 Tanggapan Wisatawan tentang Pelayanan Perjalanan Wisata yang Diberikan Pramuwista kepada Wisatawan Dilaksanakan dengan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat kita lihat bahwa pramuwisata pada PT.Mutiara Holidays sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan dalam kegiatan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat kita lihat bahwa pramuwisata. pada PT.Mutiara Holidays sudah memberikan pelayanan yang

mengetahui paket wisata serta tour itinerary yang merupakan kunci sukses sebuah..

Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik

Pemandu Wisata (tour guiding). Penghantar

Biro Perjalanan Wisata umumnya mempunyai aktivitas yang bergerak dalam produk jasa yang menghubungkan antara industri pariwisata dengan konsumen dalam penyedia fasilitas

Biro Perjalanan Wisata umumnya mempunyai aktivitas yang bergerak dalam produk jasa yang menghubungkan antara industri pariwisata dengan konsumen dalam penyedia fasilitas