TINJAUAN TENTANG KINERJA PRAMUWISATA PADA
PT. MUTIARA HOLIDAYS TOUR AND TRAVEL MEDAN
KERTAS KARYA
OLEH
ANDREA DWI HARYANI
122204069
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pramuwisata
pada PT. Mutiara Holidays memberikan pelayanan terhadap wisatawan, dalam
penulisan yang dibahas, penulis menggunakan metoda deskriptif yaitu memecahkan
masalah-masalah yang ada, menjelaskan dan menganalisis sebagai sumbang saran
bagi PT. Mutiara Holidays Tour and Travel Medan.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat kita lihat bahwa pramuwisata
pada PT.Mutiara Holidays sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada
wisatawan dalam kegiatan yang diberikan pramuwisata, dengan demkian wisatawan
akan merasa puas terhadap pelayanan kegiatan perjalanan wisata dan akan
menimbulkan citra positif bagi perusahaan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahiim.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini tepat waktu.
Salawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhamamd SAW karena
beliaulah yang membawa peradaban umat manusia menjadi lebih baik.
Sudah merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa Program Studi Pariwisata
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk menyusun dan
menyelesaikan sebuah kertas karya. Kertas karya ini untuk melengkapi persyaratan
mencapai gelar Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah:
“Tinjauan Tentang Kinerja Pramuwisata pada PT. Mutiara Holidays Tour and Travel Medan”.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan sumber bacaan yang
diperoleh, untuk itu dengan hati yang terbuka penulis bersedia menerima saran dan
keritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan kertas karya
Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan,
dorongan, semangat dan motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak.
Padakesempatan ini dengan rasa haru dan bangga penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Solahuddin Nasution, S.E., M.Si., selaku dosen koordinator praktek
program studi bidang usaha wisata dan selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan kertas karya ini.
4. Bapak Drs. Gustanto, M.Hum selaku dosen pembaca yang telah meluangkan
waktu untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan kertas karya ini.
5. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Lompo Situmeang, SH selaku manager PT. Mutiara Holidays Tours and
Travel Medan.
7. Staf Karyawan PT. Mutiara Holidays Tour and Travel Medan terutama ibu
8. Kepada Ayahanda Rustam dan Ibunda Poulena yang tersegalanya di dunia ini
telah banyak memberikan dorongan demi terwujudnya keingingan untuk melihat
anaknya wisuda.
9. Saudara saya tercinta Afrina Widyasari, Alfin Gusrianto, Ilfan Gusriadi dan
Jeffry Musfiq Ahmad selaku calon abang ipar penulis yang telah memberikan
dorongan, semangat agar bisa melihat saya wisuda.
10.Teman-teman seperjuangan Usaha Wisata dan Perhotelan 2012 yang
memberikan semangat dan motivasi.
11.Buat sahabat masa kecil penulis sampai sekarang, Atika pertamasari dan Widya
Armandayanti yang telah memberikan doa, semangat serta dorongannya agar
melihat saya wisuda.
12.Terkhususnya untuk sahabat-sahabat terhebatku, Nana Rianti, Gina Wulandari,
Nurul Astri, Della Widya, Tamara Alika Vinoza yang telah bersama-sama sejak
awal perkuliahan sampai pada akhirnya kita memilih jalan masing-masing
kedepannya, tak henti-hentinya memberikan semangat, saran, motivasi yang
sangat penulis butuhkan dalam menyelesaikan kertas karya ini. I love you all.
Harus sukses!!
13.Terkhususnya untuk sahabat terdahsyatku, Fadhila Tanjung, Yuni Putri
Maharani, Devira Amalia, Tazkya Nufus, Afni Mey Risa yang selalu perhatian
dan pengertian kalian selama ini yang membuat penulis selalu bahagia apabila di
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semuapihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
Semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.
Alhamdulillahirabil’alamiin.
Medan, September 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
1.5Sistematika Penulisan ... 4
BAB IIURAIAN TEORITIS ... 6
2.1 Pengertian Pariwisata... 6
2.2 Pengertian Kinerja ... 7
2.2.1 Tujuan Kinerja ... 8
2.2.2 Kriteria Kinerja ... 9
2.2.3 Cara Mengukur Kinerja ... 9
2.2.4 Pengertian Kepuasan dan faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan ... 10
2.3 Pengertian Pramuwisata ... 12
2.3.1 Persyaratan Pramuwisata ... 14
2.3.2 Penggolongan Pramuwisata ... 16
2.3.3 Kegiatan Pramuwisata ... 19
BAB III Sejarah Singkat Perusahaan ... 26
3.1 Sejarah PT. Mutiara Holidays Medan ... 26
3.2 Stuktur Organisasi Perusahaan ... 27
3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Departemen ... 29
3.4 Fasilitas pada PT. Mutiara Holidays ... 37
BAB IV Analisis Malasah ... 40
4.1 Analisis terhadap kinerja Pramuwisata pada PT. Mutiara Holidays ... 40
4.2 Analisis Terhadap Kegiatan Pramuwisata pada PT. Mutiara Holiday ... 42
4.3 Analisis tentang Kepuasan Wisatawan terhadap kegiatan yang telah diberikan ... 47
BAB VPENUTUP ... 52
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Saran ... 53
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
4.1.Tanggapan Pramuwisata yang mampu memberikan kualitas kerja yang baik untuk perusahaan ... 40 4.2.Tanggapan pramuwisata menerapkan ketetapan waktu dalam bekerja untuk
setiap tugas yang telah ditetapkan ... 41 4.3.Tanggapan Pramuwisata mampu meningkatkan efektifitas kerja agar tujuan
perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai ... 41 4.4.Tanggapan Pramuwisata mampu menerapkan komitmen kerja agar tercipta
kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas perusahaan ... 42 4.5.Tanggapan wisatawan tentang pelayanan transfer yang dilakukan pramuwisata
pada saat menjemput serta mengantar tamu dilaksanakan dengan baik ... 43 4.6.Tanggapan Wisatawan tentang Pelayanan Perjalanan Wisata yang Diberikan
Pramuwista kepada Wisatawan Dilaksanakan dengan Baik ... 44 4.7.Tanggapan Wisatawan Tentang Pelayanan Pramuwisata Dalam Pelayanan
Perjalanan Wisata Sudah Sesuai Dengan Keinginan Wisatawan ... 45 4.8.Tanggapan Wisatawan Tentang Karyawan (perwakilan kantor) dalam
Mengunjungi Tamu (yang ditransfer) yang Merupakan Tanggung Jawab
Perusahaan ... 46 4.9.Tanggapan Wisatawan Tentang Kegiatan Pramuwisata dalam Menjual atau
mempromosikan Optional Tour ... 46 4.10. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kualitas Produk Wisata yang Diberikan
Berkualitas Baik ... 48
4.11. Tanggapan Wisatawan Tentang Harga Paket Wisata yang Diberikan
Memuaskan ... 49
4.12. Tanggapan Wisatawan Terhadap Service Quality yang Memuaskan ... 49
4.13. Tanggapan Wisatawan Tentang Kepuasan dalam Emotional Factor yang
Diberikan Memuaskan ... 50
4.14. Tanggapan Wisatawan dalam Merasakan Kemudahaan Terhadap Kegiatan yang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pramuwisata
pada PT. Mutiara Holidays memberikan pelayanan terhadap wisatawan, dalam
penulisan yang dibahas, penulis menggunakan metoda deskriptif yaitu memecahkan
masalah-masalah yang ada, menjelaskan dan menganalisis sebagai sumbang saran
bagi PT. Mutiara Holidays Tour and Travel Medan.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat kita lihat bahwa pramuwisata
pada PT.Mutiara Holidays sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada
wisatawan dalam kegiatan yang diberikan pramuwisata, dengan demkian wisatawan
akan merasa puas terhadap pelayanan kegiatan perjalanan wisata dan akan
menimbulkan citra positif bagi perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul
Jika kitaperhatikan motivasi perjalanan sejak zaman kuno, banyak
pedagang-pedagang Yunani, Arab, India, dan Eropa Barat melakukan perjalanan, disamping
bertujuan mencari peluang bisnis juga untuk memenuhi keingintahuan atau
menyebarkan agama dengan tujuan mempelajari budaya bangsa-bangsa yang
dikunjungi.
Perjalanan-perjalanan tersebut membuka lembaran dunia baru dengan adanya
penemuan-penemuan yang berakibat terjadinya pertemuan budaya berbagai bangsa
dan terjadi pula pergeseran nilai-nilai hidup didalam masyarakat. Menyadari hal ini
mulailah, diupayakan langkah-langkah pengamanan dan pelestarian nilai-nilai budaya
yang terancam kelangsungannya dan terus menggali upaya-upaya untuk
mengembangkan sesuai peruntukan ilmu dan teknologi.
Meningkatnya peradaban manusia, dorongan untuk melakukan perjalanan
semakin kuat sehingga kebutuhan yang harus dipenuhi semakin kompleks. Pada saat
ini melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu kebutuhan yang harus
dipenuhi, terutama bagi penduduk dari negara-negara yang telah maju. Manfaat dan
peranan pariwisata bagi suatu wilayah, negara, dan dunia telah banyak diakui
sehingga pariwisatanya telah menjadi salah satu bidang yang mencakup penting
disamping bidang-bidang lainnya seperti bidang pertanian, pertambangan, industri,
Upaya untuk memajukan serta meningkatkan wisatawan melakukan
perjalanan wisata perlu adanya pemandu wisata (pramuwisata) professional yang
merupakan kunci sukses sebuah travel agency dan Indonesia sebagai negara
kunjungan.
Seorang pramuwisata yang profesional harus mampu menguasai dan
mengetahui paket wisata serta tour itinerary yang merupakan kunci sukses sebuah
perjalanan wisata. Disini peranan pramuwisata sangat penting, karena tantangan alam
yang berat, bahaya tingkat tinggi yang akan dihadapi oleh wisatawan maupun
pramuwisata itu sendiri, sarana dan prasarana yang harus disiapkan secara dini dan
siap digunakan. Semua itu adalah kemasan dari paket wisata.
Sebagai ilustrasi pengetahuan pramuwisata akan teruji, dibuktikan selama
perjalanan wisata berlangsung sebagai wujud pertanggung jawaban dan loyal akan
pelayanan yang akan diberikan kepada wisatawan, nama baik pribadi maupun kantor
dimana pramuwisata bekerja. Untuk itu, pramuwisata harus mempunyai gambaran
pengetahuan produk wisata serta tour itinerary secara profesional agar tidak gagal
dalam profesinya.
Pada PT. Mutiara holidays Tour and Travel Medan, pramuwisatanya kurang
mempersiapkan schedule tour seperti terlambat mengkonfirmasi ke pihak hotel,
restoran, dan daerah tujuan wisata sehingga memberi dampak buruk bagi tamu dan
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik lebih dalam dan membuat sebagai tugas
akhir dengan judul:
“TINJAUAN TENTANG KINERJA PRAMUWISATA PADA PT. MUTIARA TOUR AND TRAVEL MEDAN ”
1.2 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penjelasan-penjelasan yang tidak sesuai dengan yang
dibahas maka penulis membuat pembatasan masalah, antara lain :
- Kinerja Pramuwisata PT. Mutiara Holidays Tour and Travel
- Kegiatan pramuwisata PT. Mutiara Holidays Tour and Travel
- Kepuasan wisatawan terhadap kinerja yang diberikan pramuwisata
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya program
Pendidikan Diploma III Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera
Utara.
2. Ingin mengetahui sejauh mana kegiatan Pramuwisata pada PT. Mutiara Holidays
Tours and Travel.
3. Untuk mengembangkan dan menambah wawasan penulis serta menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
1.4 Metode Penelitian
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu pengumpulan data atau teori
dengan membaca buku-buku perkuliahan dan bahan yang ada hubungannya
dengan masalah yang akan dibahas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data di lokasi
penelitian. Dalam penyusunan tugas akhir ini data tersebut diperoleh dari PT.
Mutiara Holidays Tours and Travel Medan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Babinimenguraikan tentang alasan pemilihan judul, pembatasan
masalah, metode penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II URAIAN TENTANG KEPARIWISATAAN DAN
PRAMUWISATA
Bab ini menjelaskan pengertian pariwisata, pengertian kinerja, tujuan
kinerja, kriteria kinerja, pengertian kepuasan dan faktor mempengaruhi
kepuasan wisatawan, pengertian pemandu wisata, peranan pemandu
wisata, persyaratan pemandu wisata, kegiatan pramuwisata, dan
pengertian wisatawan.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. MUTIARA HOLIDAYS TOUR AND TRAVEL MEDAN
Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, stuktur
BAB IV TINJAUAN TENTANG KEGIATAN PRAMUWISATA PT. MUTIARA HOLIDAYS
Bab ini berisikan tentang apa saja kegiatan pramuwisata PT. Mutiara
Holidays Tours and Travel Medan.
BAB V PENUTUP
Bab ini penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran yang
ditunjukkan kepada PT. Mutiara Holidays dalam kegiatan
pramuwisata.
BAB II
URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN PRAMUWISATA
2.1 Pengertian Pariwisata
Istilah “ Pariwisata “ secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang
terdiri dari dua suku kata yaitu “ Pari dan Wisata “. Pari berarti berkali-kali atau
berulang-ulang, sedangkan wisata berarti perjalanan. Maka Pariwisata adalah sebagai
perjalanan yang dilakukan berulang-ulang dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk
lebih jelas, penulis telah mengutip beberapa pendapat para ahli tentang Pariwisata.
Menurut Dr. Hubbert Gulden (Yoeti, 1983 : 108) pariwisata merupakan suatu
seni dari lalu lintas dimana manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud
tertentu, tetapi dengan kediamannya itu tidak boleh tinggal atau menetap untuk
melakukan pekerjaan selama-lamanya atau meskipun sementara waktu, yang sifatnya
masih berhubungan dengan pekerjaan.
Menurut Prof Hunzieker dan Prof. K. Krapt (Yoeti, 1983 : 105) memberikan
batasan yang bersifat teknis, pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang
ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan
tempat tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang
sifatnya sementara tersebut.
Menurut Prof. Kurt Morgenroth (Yoeti, 1983: 107) kepariwisataan dalam arti
sempit adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk
dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan hidup dan
budayanya atau keinginan yang beraneka ragam.
Defenisi pariwisata memang tidak dapat persis sama di antara para ahli, hal
yang memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga bisa ditemui
pada berbagai disiplin ilmu lain. Dari defenisi yang dikemukakan para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pariwisata yang sesungguhnya adalah suatu perjalanan
yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat
lain, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah dari tempat yang dikunjungi.
Selain itu pariwisata juga dapat dikatakan sebagai sebuah industri jasa dalam bentuk
pelayanan yang diberikan pada wisatawan sehingga pariwisata dikenal dengan idustri
tanpa asap.
2.2 Pengertian Kinerja
Pengertian Kinerja menurut beberapa ahli :
1. Menurut Prawiro Suntor (1999) bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang ataupun sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam waktu tertentu.
2. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan
3. Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15). Pengertian
kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai tingkah
laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan
tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.
2.2.1 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2005:10) tujuan evaluasi kinerja adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja
karyawan.
Secara lebih spesifi, tujuan evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan
Sunyoto dalam Mangkunegara (2005:10) adalah
1) Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja.
2) Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka
termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi
sama dengan prestasi yang terdahulu.
3) Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendikusikan keinginan dan
aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau terhadap pekerjaan
yang diembannya sekarang.
4) Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga
karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya.
5) Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat dan kemudian menyetujui rencana itu
2.2.2 Kriteria Kinerja
Kriteria kinerja karyawan menurut Suistiyani dan Rosidah (2003: 288) adalah:
a. Kualitas, menyangkut kesesuaian hasil dengan diingini.
b. Kuantitas, jumlah yang dihasilkan baik dalam nilai uang, jumlah unit, jumlah
lingkungan aktifitas.
c. Ketepatan waktu.
d. Efektifitas biaya, menyangkut penggunaan sumber-sumber dya organisasi secara
maksimal.
e. Kebutuhan supervise, menyangkut perlunya bantuan/ intervansi supervise dan
pelaksanaan tugas-tugas karyawan.
f. Dampak interpersonal, menyangkut peningkatan harga diri, hubungan baik dan
kerja sama diantara teman kerja maupun bawahan.
2.2.3 Cara Mengukur Kinerja
Pengukuran adalah aspek kunci dari managemen kinerja atas dasar bahwa
“apabila kita tidak dapat mengukurnya maka kita tidak akan dapat
meningkatkannya”, tak ada gunanya menetapkan sasaran atau standar-standar kinerja
kecuali ada suatu perjanjian dan pemahaman bersama bagaimana kinerja dalam
pencapaian sasaran atau standar-standar tersebut akan diukur.
Menurut Dharma (2005:93) mengatakan bahwa ukuran-ukuran kinerja
seharusnya dapat memberikan bukti tentang apakah hasil yang dikehendaki telah
tercapai atau tidak dan sejauh mana pemegang pekerjaan telah mencapai hasil
pengukuran kinerja dapat juga diterima, diukur oleh pihak lain selain yang melakukan
penilaian dan bersifat kuantitatif, sedangkan pengukuran yang bersifat subyektif
berarti pengukuran yang berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang
yang melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain ukur.
2.2.4 Pengertian Kepuasan dan Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan
Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas; merasa senang;
perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya). Kepuasan
dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang
dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan
suatu jasa.
Menurut Oliver (dalam Supranto, 2001) mendefinisikan kepuasan sebagai
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan
antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan,
maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan
akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat
puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari
kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pelanggan yang puas akan
setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik
Menurut Handi Irawan dalam bukunya ”10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”
(2002:2) kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan
dalam menggunakan produk atau jasa.
Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan
dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. Upaya untuk
mewujudkan kepuasan pelanggan total bukanlah hal yang mudah, Mudie dan Cottom
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai, sekalipun
hanya untuk sementara waktu (Tjiptono, 1997).
Menurut Handi Irawan dalam bukunya “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”
(2002:37-40) ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain:
1. Kualitas produk
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut,
ternyata kualitas produknya baik. Kualitas produk ini adalah dimensi yang global
dan paling tidak ada 6 elemen dari kualitas produk, yaitu: performance,
durability, feature, consistency, dan design.
2. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena mereka mendapatkan value of money yang timggi.
terhadap harga. Untuk industri ritel, komponen harga ini sungguh sangat penting
dan kontribusinya terhadap kepuasan relatif besar.
3. Service Quality
Service quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan
manusia. Pembentukan sikap dan perilaku yang seiring dengan keinginan
perusahaan menciptakan, bukanlah pekerjaan mudah. Sama seperti kualitas
produk, maka kualitas pelayanan juga merupakan driver yang mempunyai
banyak dimensi. Salah satu konsep service quality yang popular adalah
ServQual. Berdasarkan konsep ini, service quality diyakini mempunyai lima
dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
4. Emotional Factor
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok orang
penting dan sebagainya adalah contoh-contoh emotional value yang mendasari
kepuasan pelanggan.
5. Kemudahan
Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan
semakin puas aapabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan
produk atau pelayanan.
2.3 Pengertian Pramuwisata
Apabila di artikan secara etimologi, pramuwisata berasal dari dua kata yaitu
“pramu dan wisata”. Kata “pramu” sangat indentik dengan kata “pramuniaga”, yaitu
“wisata” yang berarti perjalanan. Jadi pelayan bagi orang-orang yang sedang
melakukan perjalanan wisata.
Dari sudut pandang wisatawan, pramuwisata adalah seseorang yang bekerja
pada suatu biro perjalanan atau suatu kantor pariwisata (tourist office) yang bertugas
memberikan informasi, petunjuk dan advis secara langsung kepada wisatawan
sebelum dan selama dalam perjalanan wisata berlangsung.
Berikut ini adalah defenisi pramuwisata menurut beberapa sumber :
1. R.S. Damardjati (Istilah-istilah dunia Pariwisata, 2001:101) Seorang yang telah
memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi dari instansi atau lembaga resmi
pariwisata dan telah memiliki tanda pengenal (badge), sehingga berhak untuk
menyelenggarakan bimbingan perjalanan serta pemberian penerangan tentang
kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehiduoan bangsa Indonesia atau
penduduk suatu wilayah dan/atau mengenai sesuatu objek spesialisasi khusus
terhadap para wisatawan baik sebagai perorangan atau dalam suatu kelompok,
dengan menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.
2. Pramuwisata (Suyitno, 2005:1) adalah sesorang yang menemani memberikan
informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas
wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek dan atraksi wisata,
berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan untuk itu ia
mendapatkan imbalan tertentu.
3. Drs. Oka A. Yoeti (Dalam buku Guiding System) mengatakan bahwa pramuwisata
wisatawan dan travellers lainnya tentang segala sesuatu yang hendak dilihat,
disaksikan oleh wisatawan ataupun travellers yang bersangkutan bilamana mereka
berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah tertentu.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pramuwisata adalah
seseorang yang mengarahkan sebuah perjalanan wisata. Ia adalah kunci utama yang
akan membawa wisatawan mendapatkan pengalaman-pengalaman selama tur.
Pramuwisata juga merupakan seseorang yang memimpin wisatawan dan memberikan
informasi tentang segala sesuatu yang memiliki daya tarik bagi wisatawan.
2.3.1 Persyaratan Pramuwisata
Secara formal untuk menjadi seorang pramuwisata (tour guide) sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM.
82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17 Septemper 1998, khususnya dalam Pasal 8 bab III,
syarat-syarat untuk menjadi pramuwisata ditentukan sebagai berikut:
1. Untuk menjadi Pramuwisata dan pengatur wisata disyaratkan memiliki sertifikasi
sebagai hasil mengikuti kursus dan ujian, serta diberikan tanda pengenal (badge)
sebagai ijin operasional.
2. Materi ujian, bentuk sertifikat, dan tanda pengenal (badge) pramuwisata dan
pengatur wisata ditetapkan oleh Direktur Jendral Pariwisata.
3. Sertifikat dan tanda pengenal (badge) pramuwisata oleh Gubernur Kepala daerah
Tingkat I atau pejabat yang ditunjuk.
Untuk mengikuti kursus dan ujian pengatur wisata disyaratkan:
2. Umur serendah-rendahnya 25 (duapuluh lima) tahun
3. Menguasai Bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar
4. Memiliki keterampilan membawa rombongan wisata
5. Memiliki sertifikat Pramuwisata Madya atau telah berpengalaman di bidang
pramuwisata selama 5 (lima) tahun
6. Mempunyai pengatahuan dan mampu secara mendalam mengenai ilmu bumi
pariwisata, kependudukan, pemerintahan, sejarah dan kebudayaan serta atraksi
pariwisata di seluruh Indonesia
7. Pendidikan serendah-rendahnya Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Untuk mengikuti kursus dan ujian Pramuwisata Muda disyaratkan:
1. Warga Negara Indonesia
2. Umur serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun
3. Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar
4. Mempunyai pengetahuan dan mampu secara mendalam mengenai ilmu bumi
pariwisata, kependudukan, pemerintahan, sejarah dan kebudayaan daerah Tingkat
II tempat Pramuwisata Muda dan Daerah Tingkat I secara umum
5. Pendidikan serendah-rendahnya Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Untuk mengikuti kursus dan ujian Pramuwisata Madya disyaratkan sebagai
berikut:
1. Warga Negara Indonesia
2. Umur serendah-rendahnya 22(duapuluh dua) tahun
4. Mempunyai pengetahuan dan mampu secara mendalam mengenai ilmu bumi
pariwiwsata, kependudukan, pemerintahan, sejarah dan kebudayaan Daerah
Tingkat I tempat Pramuwisata Madya dan Indonesia secara umum
5. Memiliki kemampuan membawa rombongan wisata
6. Memiliki sertifikat Pramuwisata Muda atau telah berpengalaman di bidang
Pramuwisata selama 3(tiga) tahun
7. Pendidikan serendah-rendahnya Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Oleh karena itu setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang
pramuwisata harus melalui prosedur tersebut diatas. Hal ini dianggap perlu karena
pemerintahan saat ini sedang melakukan penertiban terhadap pramuwisata liar yang
tidak terdaftar demi menjaga nama baik korp pramuwisata dari petualang Indonesia
yang tidak bertanggungjawab serta sering citra pariwisata Indonesia.
2.3.2 Penggolongan Pramuwisata
Di dalam Pasal 2 Bab II Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pariwista, Pos,
dan Telekomunikasi tersebut di atas sesuai dengan penggolongan yang diberikan oleh
Direktorat Jendral Pariwisata, pramuwisata dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pramuwisata Muda yaitu pramuwisata yang bertugas di wilayah Daerah Tingkat II
dalam Wilayah Daerha Tingkat I tempat sertifikat keahliannya diberikan.
2. Pramuwisata Madya yaitu pramuwisata yang bertugas dan beroperasi dalam
Didalam praktek kita mengenal ada macam-macam pramuwisata, yang
dibedakan dari keahlian dan tempat atau objek tempat ia bertugas. Oleh sebab itu,
pramuwisata dapat dikelompokkan sesuai dengan sudut pandang berikut ini :
1. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya, yaitu:
a. Transfer Guide
Transfer Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput wisatawan di
bandara, pelabuhan, stasiun atau terminal menuju ke hotel atau sebaliknya
mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel lainnya.
b. Walking Guide/ Tour Guide
Walking Guide/Tour Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu
wisata dalam suatu tur.
c. Local/Expert Guide
Local/Expert Guide adalah pramuwisata yang keegiatannya khusus memandu
wisatawan pada suatu objek atau atraksi wisata tertentu, misalnya museum,
wisata agro, river rafting, goa, gedung bersejarah dan lain-lain.
d. Common Guide
Common Guide adalah pramuwisata yang dapat melakukan kegiatan baik
transfer maupun tur.
e. Driver Guide
Driver Guide adalah pengemudi yang segaligus berperan sebagai
pramuwisata.Ia berfungsi mengantarkan wisatawan ke objek atau atraksi wisata
2. Berdasarkan Status, yaitu:
a. Payroll Guide
Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap
perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap disamping
komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.
b. Part timer / Free lance Guide
Part timer/ Free lance Guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu
perusahaan perjalanan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan
serta tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu.
c. Member of guide Association
Member of guide Association adalah pramuwisata yang berstatus sebagai
peserta dari suatu asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannya sesuai
dengan tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut.
d. Government Officials
Government Officials adalah pegawai pemerintahan yang bertugas untuk
memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, atau suatu
wilayah tertentu.
e. Company Guide
Company Guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas
memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek perusahaan.
3. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu, yaitu:
Individual Tourist Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan
individu.
b. Group Tour Guide
Group Tour Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan
rombongan.
c. Domestic Tourist Guide
DomesticTourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan
nusantara/domestik.
d. Foreign Tourist Guide
Foreign Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan
mancanegara. (Suyitno, 2005:5)
2.3.3 Kegiatan Pramuwisata
Secara keseluruhan kegiatan pramuwisata meliputi
1. Kegiatan pokok
a. Pelayanan transfer
b. Pelayanan tur
2. Kegiatan tambahan
Selain melakukan kegiatan pokok, seorang pramuwisata dapat pula melakukan
kegiatan tambahan antara lain :
a. Hotel visit/ hotel representative
Kegiatan mengunjungi tamu (yang ditransfer) atau yang menjadi tanggung
melakukan kegiatan ini pada intinya adalah mewakili perusahaannya untuk
menangani tamu di hotel maka ia sering disebut sebagai hotel rep. (hotel
representative)
b. Penjualan produk
Menjual produk wisata berupa optional tour, pertunjukkan, restoran, dan lain
sebagaimya merupakan tugas tambahan pramuwisata. Dari kegiatan ini ia
memperoleh komisi berdasarkan persentase tertentu dari hasil penjualan.
Kegiatan dilakukan pada saat kesempatan bertemu dengan wisatawan atau
bahkan sengaja mencari wisatawan misalnya melalui kunjungan hotel.
(Suyitno, 2005:18)
Dilihat dari asal dan tujuan perpindahan tersebut maka transfer dapat dibedaan
menjadi :
1. Transfer In atau Arrival Transfer
Adalah kegiatan penjemputan tamu dari tempat kedatangan (airport, pelabuhan
atau terminal ) untuk dibawa dan melakukan chech in disuatu hotel.
2. Transfer Out atau Departure Transfer
Adalah kegiatan pengantaran tamu dari hotel ke tempat keberangkatan (airport,
pelabuhan, atau terminal) untuk kembali ke tempat asal atau melanjutkan
3. Transfer Hotel
Adalah kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel yang satu ke hotel yang
lain karena sebab-sebab tertentu baik atas permintaan tamu sendiri atau keinginan
pihak hotel.
4. Intercity Transfer
Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke kota lain. Adakalanya dalam
perjalanan selama transfer tersebut diselingi dengan kegiatan tour.
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata (Undang-undang Nomor 9 tahun 1990, tentang
kepariwisataan) (Suyitno,2005:79)
Pada tahap pelaksanaan wisata terdapat tiga rangkaian kegiatan pramuwisata
yang berkesinambungan
1. Picking up service
Penjemputan wisatawan di hotel atau tempat lain yang disepakati untuk
mengawali suatu tur
2. Guiding service
Layanan panduan selama tur yang berupa presentasi yang terdiri atas urutan
pembukaan, panduan di perjalanan, panduan di objek dan penutup. Termasuk
dalam pelayanan ini adalah apabila terjadi sesuatu terhhadap wisatawan selama
3. .Dropping off service
Mengantar kembali wisatawan ke hotel atau tempat lain yang disepakati.
Kegiatan yang dilakukan pramuwisata pada tiap kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Picking up service
a. Jika tamu belum siap di lobby, hubungi melalui intercom di resepsionis
b. Berikan salam dan perkenalkan diri
c. Selesaikan pembayaran dengan wisatawan sebelum tur dilakukan.
d. Kumpulkan voucher, tiket pertunjukan dari wisatawan dan lain-lain.
2. Guiding service
Pelayanan pemanduan wisata akan dijelaskan secara terperinci pada bagian
teknik pemanduan wisata yang meliputi:
a. Pembukaan.
b. di perjalanan.
c. di objek/atraksi wisata
d. penutup
3. Dropping of service
a. Antarkan wisatawan ke tempat menginap masing-masing dengan rute yang
baik dan aman
b. Beberapa menit sebelum tiba di hotel, ingatkan wisatawann untuk
c. Persilakan wisatawan turun kendaraan jika telah sampai, bantulah anak-anak,
wisatawan lanjut usia atau wisatawan yang sakit.
d. Sampaikan ucapan terimakasih.
e. Persilakan wisatawan turun kendaraan, berdirilah di samping pintu kendaraan
dan jabat tangan wisatawan satu persatu.
f. Setelah semua wisatawan turun, kembali ke kantor dan periksa kendaraan
jikalai ada barang-barang yang tertinggal. (Suyitno, 2005:85)
2.4 Pengertian Wisatawan
Ditinjau dari segi etimologi, wisatawan berasal dari kata “wisata”, berasal dari
bahasa Sansekerta yang artinya “ perjalanan” yang dapat disamakan dengan kata
travel dalam bahasa inggris. Jadi orang yang melakukan perjalanan dalam pengertian
ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveller” karena dalam bahasa
Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai kata “wan” untuk menyatakan orang
dalam profesinya, keahliannya, keadaannya, jabatannya, dan kedudukannya
seseorang.
Menurut Swarbrooke dan Horner (Ismayanti, 2010 : 33) mengidentifikasikan
empat jenis wisatawan yaitu :
a. Wisatawan Massal kelompok atau Organised Mass tourist
b. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist
c. Penjelajah atau Explorer
Menurut G.A. Schmoll dalam (Yoeti 1983:127) yang dimaksud dengan
wisatawan adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan
merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur,
yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah
ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh
suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung dimasa yang akan datang.
Menurut P.W. Oligave seorang ahli kepariwisataan Inggris (Yoeti 1983 :129)
melihat pariwisata dari segi bisnins, memberi batasan sebagai berikut “wisatawan
adalah semua orang yang memenuhi dua syarat, pertama mereka meninggalkan
rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua sementara
mereka pergi, mereka mengeluarkan uang di tempat mereka kunjungi tidak dengan
mencari nafkah di tempat tersebut”.
Menurut Holloway (Pendit 1986 : 30) mendefenisikan wisatawan sebagai
seseorang yang mengadakan perjalanan untuk melihat sesuatu yang lain dan
kemudian mengeluh bila ia membayar sesuatu yang tidak sesuai”.
Wisatawan ia adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah
pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa
didalam kdalam kehidupan (Ismayanti, 2010:2)
Dari berbagai defenisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa wisatawan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan motif yang berbeda-beda tetapi bukan untuk
tinggal menetap ataupun mencari nafkah.
Bila kita perhatikan batasan-batasan yang telah dikemukakan terdahulu, maka
kita dapat memberi ciri tentang seorang dapat disebut wisatawan, yaitu :
1. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam.
2. Perjalanan itu dilakukannya hanya untuk sementara waktu.
3. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau Negara yang
dikunjungi.
Orang yang melakukan berbagai kegiatan pariwisata disebut sebagai
wisatawan. Kegiatan pariwisata tidak akan terlaksana tanpa adanya perpindahan yang
BAB III
SEJARAH SINGKAT DAN STRUKTUR ORGANISASI PT. MUTIARA HOLIDAYS TOUR AND TRAVEL MEDAN
3.1 Sejarah Singkat Organisasi
PT. Mutiara Holidays Tour and Travel Medan berdiri sejak tahun 1988,
didirikan di Medan berdasarkan akte Notaris Aniswar Yanis, SH No. 101 Tanggal 05
Oktober 1988. Akte pendirian tersebut kemudian disahkan oleh keputusan Direktorat
Jenderal Pariwisata No. 13/02/BPU/VII/90 Tanggal 09 Juli 1990 atas nama Menteri
Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada awal berdirinya perusahaan ini terletak di
Hotel Danau Toba International Medan, kemudian pindah tempat ke jalan KH.Wahid
Hasim No.88 Medan dan dari tahun 1990 sampai dengan sekarang beramalat di jalan
Brigjen Katamso No.43 K Medan. Seluruh modal perusahaan dikuasai oleh bapak
Jhonny Pardede. Dalam Struktur organisasi beliau menduduki jabatan Predisen
Direktur.
PT. Mutiara Holidays adalah sebuah usaha perusahaan biro perjalanan wisata.
Sebagai upaya untuk mengembangkan usaha serta peningkatan kualitas dan kuantitas
jasa yang dapat diberikan kepada para wisatawan baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Produk jasa yang dijual oleh perusahaan ini meliputi :
1. Jasa pelayanan perjalanan (package tour)
2. Penyewaan alat-alat transportasi berupa bus dan minibus berpenumpang 8
(delapan) tempat duduk sampai dengan 40 (empatpuluh) tempat duduk.
4. Penjualan voucher hotel (akomodasi)
Pada usaha penjualan voucher hotel, perusahaan menjalin kerjasama dengan
pihak hotel yang ingin kerjasama dalam hal penyewaan kamar dan fasilitas-fasilitas
yang dimiliki oleh hotel-hotel tersebut. PT. Mutiara Holidays akan mengirim para
wisatawan yang membeli jasa tournya pada hotel-hotel tersebut. Segala biaya yang
timbul karena penyewaan kamar, penggunaan fasilitas dan makan minum wisatawan
akan dibayar PT. Mutiara Holidays Medan dengan mengeluarkan voucher. Tarif yang
digunakan oleh hotel adalah sebesar harga yang telah disepakati dalam kontrak yang
biasanya lebih rendah dari tarif umum (publish rate). PT. Mutiara Holidays juga
menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan lain yang ada di dalam negeri
maupun yang ada di luar negeri. Kerjasama terjadi karena biro-biro perjalanan
tersebut tidak memiliki cabang-cabang di kota-kota dimana PT. Mutiara Holidays
berada, sementara wisatawan yang membeli jasa perjalanan ingin berkunjung ke
kota-kota tersebut.
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai kerangka dan mekanisme
formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan bentuk susunan
pola terhadap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. Mutiara Holidays Tour And Travel Medan
3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Departemen
Adapun tugas dan tangung jawab dari setiap departemen pada PT. Mutiara
Holidays yaitu:
1. General Manager (Lompo Situmeang,SH)
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada Perusahaan/Direksi
/Wakil Direksi
• Membuat rencana kerja dalam hal penjualan produk yangada di PT.Mutiara
Holidays
• Bekerja sama dengan Tour Department dalam pembuatancontract rate
• Membantu memberikan harga Paket wisata, hotel dan khususnya pemberian
tarif khusus
• Ikut serta dalam pengaturan jadwalguiding untuk guide setelah adanya
informasi dari tour
• Memeriksa segala bentuk pembayaran dan penerimaan biaya tour / Hotel
Voucher /Transport/Ticketing
• Saling kerjasama dalam mengentertain tamu – tamu Mutiara
• Ikut serta menjumpai hotel -hotel& restoran untuk diajak kerjasama.
• Membuat laporan kepada Wakil Direksi mengenai perkembangan PT.Mutiara
Holidays
2. Tour Manager (Lompo Situmeang, SH )
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Memimpin Tour Department
• Mengevaluasi perkembangan Departement Tour
• Membalas surat masuk dan surat keluar ( Fax - email )
• Kerja sama dalam membuatcontract rate dan menjaga hubungan baik
dengan mitra tour, airlines, tamu - tamu baik lokal maupun mancanegara
• Mengirimkan contart rate ke travel agent baik domestik maupun
mancanegara.
• Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada Tour Departement dan
Tour Guide
• Saling bekerja sama dalam mengentertain tamu–tamu tour
• Memberikan laporan perkembangan tour kepada General Manager .
3. Tour Reservation ( Hanisyah Harahap)
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Membuat reservasi atas bookingan – bookingan
• Membalas surat-surat atau fax /email ,dll
• Menjalin hubungan baik dengan mitra tour, Airlines, dan tamu-tamu
• Membuat daftar file untuk semua dokumen-dokumen
• Mengoperasikan perjalanan tour
• Ikut mambantu pekerjaan Tour Managerapabila sewaktu – waktu diperlukan • Ikut serta dalam pembuatan program dan Paket Wisata terbaru
• Saling bekerja sama untuk mengentertain tamu-tamu tour
4. Tour Administrasion ( Romika )
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perushaan/Direksi/Wakil Direksi
• Membatu mengoperasikan perjalanan wisata/ membuat bookingan kamar
• Mengeluarkan SPJTour Guide (mengisi voucher ,dll)
• Membuat perincian biaya-biaya perjalanan wisata
• Membuat buku penerimaan pembayaran untuk setiap invoice Cash/Transfer
• Bertanggung jawab atas segala pembayaran dan penerimaan untuk setiap
Invoice
• Menyetor segala bentuk pembayaran ke General Cashier/General Manager
• Saling menjaga hubungan baik dengan Mitra kerja dan tamu – tamu • Saling bekerja sama dalam mengentertain tamu – tamu tour ,dll
5. Head Transport
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan Perusahaan
General Manager/Direksi /Wakil Direksi
• Bertanggung jawab atas pembelian barang – barang /Sparepart untuk
keperluan transport
• Selalu bekoordinasi dengan atasan dalam hal pembelian /penggantain spare
part( bila perlu)
• Bekerja sama dalam pengaturan jadwal perjalanan Bus /Driver
• Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada driver dan co driver supaya
displin
• Bekerja sama dengan tour department. dalam hal pengaturan program
perjalananbus dan saling berkoordinasi dalam pemakaian bus terutama
suasana peakseason.
• Membuat tata tertib kerja di Transport department
• Membuat instuksi kepada Driver/Co driver agar selalu stand by di pool ,
masuk dan pulang kerja sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
• Menjaga hubungan baik dengan para staff Mutiara dan juga mitra kerja
/Perusahaan bus luar demi kelancaran kerja yang baik
• Memberikan harga yang terbaik kepada seluruh customer
• Selalu membuat laporan kepada General Manager mengenai perkembangan
6. Staff Transport ( Iwan )
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
PerusahaanGeneral Manager/Direksi /Wakil Direksi.
• Membuat Surat Perintah Jalan Bus
• Membuat laporan /pembayaran /dan pembelian spare part kepada head
departement
• Membuat Daily sale report
• Bekerja sama dengan Tour department dalam hal jadwal perjalanan tour
• Selalu berkoordinasi dengan Head department/GM dalam hal pemberian
harga bus
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staf Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara holidays.
• Ikut serta dalam mencek kebersihan bus dan mencek keperluan bus
• Ikut serta dalam menjaga kebersihan diseluruh lingkungan kerja kantor
PT.Mutiara Holidays
7. Ticketing ( Louis + Mona )
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Bekerja sama dengan dept. lain untuk pelayanan kepada tamu
• Memberikan harga yang terbaik kepada seluruh customerdengan mencari
harga yang paling baik/murah .
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staf Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Selalu membuat laporan kepada General Managermengenai perkembangan
penjualan tiket
• Ikut serta dalam menjaga kebersihan diseluruh lingkungan kerja kantor
PT.Mutiara Holidays
8. Hotel Reservation ( Henny Zilmona Sitohang )
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Bekerja sama dengan Dept .lain dalam pelayanan yang baik kepada tamu
• Membuat daily sale report setiap hari
• Memberikan harga yang terbaik kepada seluruh customer dengan meminta
harga adhock kepada pihak hotel bila dianggap perlu
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staf Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Selalu membuat laporan kepada General Managermengenai perkembangan
penjualan Hotel Voucher
• Ikut serta dalam menjaga kebersihan diseluruh lingkungan kerja kantor
PT.Mutiara Holidays
9. Chief Accounting (P.Ginting)
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Bekerja sama dengan Dept. lain untuk pelayanan kepada tamu
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staf Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Membuat laporan keuangan kepada Dewan Direksi/Wakil direksi • Memeriksa segala bentuk Kas Bank Tagihan dan pembayaran hutang
Dagang
• Memeriksa segala bentuk pembayaran melalui transfer dengan mencek saldo
kas
• Selalu berkoordinasi dengan GM dalam hal pembayaran hutang Dagang
PT.Mutiara Holidays.
• Memberitahukan dengan cara mengingatkan setiap department yang punya
Aging (Pembayaran yang belum lunas)
10. Staff Accounting (Louis Mendrofa)
• Displin,patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staff Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Menerima segala bentuk pembayaran cash maupun bentuk kredit
• Membuat laporan pembukuan pemasukan dan pengeluaran
• Membuat laporan saldo keuangan
• Ikut serta dalam menjaga kebersihan diseluruh lingkungan kerja kantor
PT.Mutiara Holidays
11. Staff Accounting /Collector(Fajar)
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Bekerja sama dengan dengan dept. lain untuk pelayanan kepada tamu
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staff Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Membantu mencek segala bentuk tagihan hutang dagang • Membuat daftar hutang yang akan dibayar
• Membayar atau mentransfer /menagih segala bentuk hutang piutang bila ada
permintaan setiap dept.
• Bertanggung jawab langsung kepada chief accounting .
• Ikut serta dalam menjaga kebersihan diseluruh lingkungan kerja kantor
12. Office Boy ( Fajar Siregar)
• Displin, patuh, loyal dan bertanggung jawab kepada atasan
/Perusahaan/Direksi /Wakil Direksi
• Bekerja sama dengan dept. lain untuk pelayanan kepada tamu
• Menjaga hubungan yang baik dengan para staff Mutiara dan juga mitra kerja
PT.Mutiara Holidays
• Menjaga kebersihan lingkungan kantor PT.Mutiara Holidays
• Membantu mentransfer ,clearing/menagih segala bentuk hutang piutang bila
ada permintaan setiap dept
• Menjaga keamanan dikantor berupa inventaris
• Membuka kantor paling lambat jam 07.30 dengan keadaan kantor sudah
bersih
3.4 Fasilitas pada PT. Mutiara Holidays
Untuk mendukung kegiatan kerja karyawan, maka diperlukan fasilitas yang
mendukung agar dapat melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Adapun
fasilitas-fasilitas yang dimiliki PT. Mutiara Holidays Tours and Travel Medan adalah
No. Jenis Fasilitas Jumlah 1. Transportasi :
Bus besar 7 unit
Mini bus 1 unit
Travelo 3 unit
2. Komputer 8 set
3. Telepon 8 unit
4. Fax 1 unit
5. Mesin fotocopy 1 unit
6. Air Conditioner 6 unit
7. Mesin Printer 5 unit
8. Meja Kerja 12 unit
9. Kursi Kerja 22 buah
10. Sofa 3 set
11. Jam Dinding 5 unit
12. Mesin absensi 1 unit
13. SDM 42 orang
14. Lapangan Parkiran bus 1
15. Lemari file 10 unit
16. Filing cabinet 2 unit
18. Papan tulis 1 unit
19. Brankas 1 unit
20. Mesin Scanning 1 unit
21. Peralatan dapur 1 set
22. Ruang Sholat 1 ruangan
23. ATK 1 set
24. Speaker 6 set
25. Mesin Tik 3 unit
26. Mesin Tik abm 1 unit
BAB IV Analisis Masalah
4.1 Analisis Terhadap Kinerja Pramuwisata pada PT. Mutiara Holidays Tours and Travel Medan
Hasil tanggapan responden terhadap kinerja pramuwisata yang diolah dan
dijelskan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tanggapan Pramuwisata yang mampu memberikan kualitas kerja yang baik untuk perusahaan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
1. a. Setuju 10 100
b. Tidak setuju 0 0
Total 10 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas meunjukkan bahwa 10 orang pramuwisata (100%)
menyatakan setuju dengan tanggapan pramuwisata mampu memberikan kualitas kerja
yang baik untuk perusahaan. Kondisi ini menggambarkan bahwa pramuwisata yang
ada di PT. Mutiara Holidays mempunyai kualitas yang baik. Tabel di bawah
menunjukkan hasil jawaban responden untuk tanggapan pramuwisata menerapkan
Tabel 4.2 Tanggapan pramuwisata menerapkan ketetapan waktu dalam bekerja untuk setiap tugas yang telah ditetapkan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
2. a. Setuju 10 100
b. Tidak setuju 0 0
Total 10 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas meunjukkan bahwa 10 orang pramuwisata (100%)
menyatakan setuju dengan tanggapan pramuwisata mampu menerapkan ketetapan
waktu dalam bekerja untuk setiap tugas yang telah ditetapkan. Kondisi ini
menggambarkan bahwa pramuwisata yang ada di PT. Mutiara Holidays mampu
melaksanakan pekerjaan sampai waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tabel
di bawah menunjukkan hasil jawaban responden untuk tanggapan pramuwisata
mampu meningkatkan efektifitas kerja agar tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat
tercapai.
Tabel 4.3 Tanggapan Pramuwisata mampu meningkatkan efektifitas kerja agar tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
3. a. Setuju 10 100
b. Tidak setuju 0 0
Total 10 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas meunjukkan bahwa 10 orang pramuwisata (100%)
kerja agar tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai. Kondisi ini
menggambarkan bahwa pramuwisata yang ada di PT. Mutiara Holidays mampu
mencapai tujuan perusahaan dengan baik. Tabel di bawah menunjukkan hasil
jawaban responden untuk tanggapan pramuwisata mampu menerapkan komitmen
kerja agar tercipta kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas perusahaan
Tabel 4.4 Tanggapan Pramuwisata mampu menerapkan komitmen kerja agar tercipta kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas perusahaan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
4. a. Setuju 10 100
b. Tidak setuju 0 0
Total 10 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas meunjukkan bahwa 10 orang pramuwisata (100%)
menyatakan setuju dengan tanggapan pramuwisata mampu menerapkan komitmen
kerja agar tercipta kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugas perusahaan.
Kondisi ini menggambarkan bahwa pramuwisata yang ada di PT. Mutiara Holidays
mampu menciptakan kerjasama dalam menjalankan tugas dengan baik.
4.2 Analisis Terhadap Kegiatan Pramuwisata PT. Mutiara Holidays Tours and Travel Medan
Seorang pramuwisata profesional harus bisa memberikan pelayanan yang
terbaik kepada wisatawannya dalam kegiatan wisata, baik pada kegiatan pokok
maupun kegiatan tambahan. Pramuwisata harus dapat memaksimalkan pelayanan
Melayani wisatawan dengan baik adalah salah satu kunci suksesnya sebuah
perjalanan wisata, terutama yang berhubungan dengan wisatawan. Untuk itu seorang
pramuwisata harus memberikan pelayanan kegiatan wisata dengan baik karena
wisatawan akan merasa nyaman, betah serta senang jika pelayanan yang akan
diberikan pramuwisata sesuai dengan harapan. Pelayanan merupakan sarana interaksi
antara pramuwisata dengan wisatawan dalam sebuah kegiatan wisata. Untuk
mengetahui tanggapan wisatawan tentang pelayanan pramuwisata PT. Mutiara
Holidays Tours and Travel dalam pelayanan transfer dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel 4.5 Tanggapan Wisatawan Tentang Pelayanan Transfer Yang Dilakukan Pramuwisata Pada Saat Menjemput Serta Mengantar Tamu
Dilaksanakan dengan Baik
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
5. a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 20 orang wisatawan (100%) menyatakan
bahwa pelayanan transfer yang diberikan pramuwisata pada saat menjemput dan
mengantar tamu dilaksanakan dengan baik
Dalam pelayanan transfer pada saat menjemput serta mengantar tamu
terlaksana dengan baik sangat mendukung dalam sebuah kegiatan wisata. Bila
baik pula kepada wisatawan. Untuk mengetahui tanggapan wisatawan tentang
pelayanan pramuwisata dalam pelayanan perjalanan wisata dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.6 Tanggapan Wisatawan tentang Pelayanan Perjalanan Wisata yang Diberikan Pramuwista kepada Wisatawan Dilaksanakan dengan Baik
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
6. a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 20 orang wisatawan (100%)
menyatakan bahwa pelayanan perjalanan wisata dilaksanakan dengan baik.
Persentase di atas menunjukkan bahwa responden melihat pelayanan perjalanan
wisata terlaksana dengan baik.
Pelayanan wisata yang terlaksana dengan baik akan memberikan kesan yang
baik bagi wisatawan. Wisatawan akan merasa nyaman serta senang terhadap
pelaynaan pramuwisata dan kesan yang timbul dari pramuwisata professional. Untuk
dapat mengetahui tanggapan wisatawan terhadap pelayanan pramuwisata dalam
pelayanan perjalanan wisata sudah sesuai dengan keinginan wisatawan atau belum
Tabel 4.7 Tanggapan Wisatawan Tentang Pelayanan Pramuwisata Dalam Pelayanan Perjalanan Wisata Sudah Sesuai Dengan Keinginan Wisatawan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
7. a. Sudah 20 100
b. Belum 0 0
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 20 orang wsiatawan (100%) menyatakan
bahwa pelayanan perjalanan wisata yang diberikan sudah sesuai dengan keinginan
wisatawan sesuai dengan keinginan wisatawan. Persentase di atas menyatakan bahwa
responden merasakan pelayanan perjalanan wisata yang diberikan pramuwista PT.
Mutiara Holidays sesuai dengan keinginan wisatawan. Hal ini akan menjadi suatu
hal yang baik bagi wisatawan kedepannya.
Pelayanan perjalanan wisata harus sesuai dengan keinginan wisatawan karena
jika pelayanan pramuwisata sesuai dengan keinginan wisatawan akan memberikan
dampak positif kepada wisatawan serta perusahaan tempat pramuwisata bekerja.
Untuk mengetahui tanggapan wisatawan tentang karyawan (perwakilan kantor) dalam
mengunjungi tamu (yang ditransfer) yang merupakan tanggungjawab perusahaan
Tabel 4.8 Tanggapan Wisatawan Tentang Karyawan (perwakilan kantor) dalam Mengunjungi Tamu (yang ditransfer) yang Merupakan Tanggung Jawab
Perusahaan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
8. a. Ya 10 50
b. Tidak 10 50
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari data di atas dapat diketahui 10 orang wisatawan (50%) menyatakan
bahwa karyawan (perwakilan kantor) mengunjungi tamu (yang ditansfer) yang
merupakan tanggungjawab perusahaan sedangkan 10 dari wisatawan (50%)
menyatakan bahwa karyawan (perwakilan kantor) tidak mengunjungi tamu (yang
ditransfer). Persentase di atas menunjukkan bahwa responden melihat karyawan
(perwakilan kantor) mengunjungi tamu (yang ditansfer) yang merupakan
tanggungjawab perusahaan. Untuk mengetahui tanggapan wisatawan tentang kegiatan
pramuwisata dalam menjual atau mempromosikan optional tour kepada wisatawan
pada saat melakukan perjalanan wisata dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Tanggapan Wisatawan Tentang Kegiatan Pramuwisata dalam Menjual atau mempromosikan Optional Tour
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
9. a. Ya 12 60
b. Tidak 8 40
Total 20 100
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa 12 orang wisatawan (60%)
menyatakan bahwa pramuwisata menjual atau mempromosikan optional tour kepada
wisatawan pada saat melakukan perjalanan wisata dan 8 orang wisatawan (40%)
menyatakan bahwa pramuwisata tidak menjual atau mempromosikan optional tour
kepada wisatawan pada saat melakukan perjalanan. Persentase di atas menunjukkan
bahwa responden melihat pramuwisata menjual dan mempromosikan optional tour
pada saat perjalanan wisata. Hal ini akan mendapat kesempatan serta peluang
pramuwisata untuk menarik wisatawan membeli kembali produk wisata dari
perusahaan tempat pramuwisata bekerja.
4.3 Analisis Tentang Kepuasan Wisatawan Terhadap Kegiatan yang Diberikan Pramuwisata
Suksesnya suatu pemanduan wisata, kepuasan wisatawan tergantung dari
sejauhmana penyelenggaraan tour dapat mewujudkan impian dan harapan wisatawan
yang dibina dari cerita dan image yang didapat dari teman, brosur wisata, ataupun
peran pramuwisata dalam setiap penyelenggaraan tour. Peranan pramuwisata semakin
penting karena memberikan rasa aman, memberikan pelayanan, memberikan
informasi yang akurat dan menemani wisatawan selama perjalanan.
Kepuasan wisatawan ini sangat penting untuk dibina, karena dengan
wisatawan merasa puas terhadap kegiatan perjalanan wisata yang pramuwisata
perusahaan yang beroperasi di bidang travel pasti akan mengutamakan kepuasaan
wisatawan agar hubungan yang baik tetap terjaga. Untuk mengetahui tanggapan
wisatawan terhadap kualitas produk wisata dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10 Tanggapan Wisatawan Terhadap Kualitas Produk Wisata yang Diberikan Berkualitas Baik
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
10. a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 20 orang wisatawan (100%)
menyatakan bahwa produk wisata yang diberikan berkualitas baik. Persentase di atas
menunjukkan bahwa responden melihat produk wisata yang diberikan berkualitas
baik. Hal ini akan membuat wisatawan merasa puas terhadap produk wisata yang
diberikan.
Kualitas produk yang baik adalah harapan setiap wisatawan dalam
menunjang kepuasannya. Pramuwisata harus menjaga kualitas produk agar wisatawan
selalu merasa puas terhadap produk wisata tersebut. Untuk mengetahui tanggapan
wisatawan tentang harga paket wisata yang diberikan kepada wisatawan memuaskan
Tabel 4.11 Tanggapan Wisatawan Tentang Harga Paket Wisata yang Diberikan Memuaskan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
11. a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 20 orang wisatawan (100%)
menyatakan bahwa harga paket wisata yang diberikan memuaskan. Persentase di atas
menunjukkan bahwa harga paket wisata yang diberikan memuaskan wisatawan.
Harga murah sangat penting dalam mendapatkan wisatawan, Karena harga murah
akan menjadi sumber kepuasaan yang penting bagi wisatawan untuk mendapatkan
nilai yang tinggi. Untuk mengetahui tanggapan wisatawan apakah service quality
(kualitas pelayanan) memuaskan, dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12 Tanggapan Wisatawan Terhadap Service Quality yang Memuaskan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
12. a. Ya 16 80
b. Tidak 4 20
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari data diatas menunjukkan bahwa 16 orang wisatawan (80%) menyatakan
bahwa service quality (kualitas pelayanan) memuaskan sedangkan 4 orang wisatawan
Persentase dari data di atas menunjukkan bahwa service quality yang diberikan
pramuwisata kepada wisatawan memuaskan.
Service Quality sangat penting bagi wisatawan, apabila kualitas pelayanan
yang diberikan pramuwisata tidak baik maka wisatawan akan merasa tidak puas dan
akan beralih ke produk wisata lain. Untuk mengetahui apakah emotional factor (unsur
emosi) yang diberikan memuaskan dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.13 Tanggapan Wisatawan Tentang Kepuasan dalam Emotional Factor yang Diberikan Memuaskan
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
13. a. Ya 16 80
b. Tidak 4 20
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari data diatas menunjukkan bahwa 16 orang wisatawan (80%) menyatakan
bahwa emotional factor yang diberikan memuaskan sedangkan 4 orang wisatawan
(20%) menyatakan bahwa emotional factor tidak memuaskan. Persentase di atas
menunjukkan bahwa emotional factor yang diberikan memuaskan. Untuk dapat
mengetahui apakah wisatawan merasakan kemudahaan terhadap kegiatan yang
Tabel 4.14 Tanggapan Wisatawan dalam Merasakan Kemudahaan Terhadap Kegiatan yang Diberikan Pramuwisata
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
14. a. Ya 16 80
b. Tidak 4 20
Total 20 100
Sumber : Hasil Olahan kusioner, 2015
Dari data diatas dapat menunjukkan bahwa 16 orang wisatawan (80%)
menyatakan bahawa wisatawan merasakan kemudahan terhadap kegiatan yang
diberikan pramuwisata dan 4 orang wisatawan (20%) menyatakan tidak merasakan
kemudahan terhadap kegiatan yang diberikan pramuwisata. Persentase dari data di
atas menunjukkan bahwa wisatawan mendapatkan kemudahan terhadap kegiatan
yang diberikan pramuwisata.
Wisatawan akan merasa puas apabila mendapatkan kemudahan, kenyaman
dan efesien dalam mendapatkan kegiatan atau pelayanan wisata yang diberikan