HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA
WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH
PUSKESMAS DINOYO
MALANG
SKRIPSI
Oleh :
Tika Sari Dewy
NIM. 07060066
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA
WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH
PUSKESMAS DINOYO
MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
Tika Sari Dewy
NIM. 07060066
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH
PUSKESMAS DINOYO MALANG
SKRIPSI
Disusun oleh :
Tika Sari Dewy
07060066
Skripsi ini telah disetujui
Tanggal 1 Juli 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof.Dr.Sujono,M.Kes . Ririn Harini, S.Kep.,Ns
NIP.UMM. 131.8770.94 NIP.UMM. 112.0501.0420
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH
PUSKESMAS DINOYO MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Tika Sari Dewy
NIM. 07060066
Di Ujikan Pada Tanggal 1 Juli 2011
Penguji I, Penguji II,
Prof.Dr.Sujono,M.Kes . Ririn Harini, S.Kep.,Ns
NIP.UMM. 131.8770.94 NIP.UMM.112.0501.0420
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P,M.Kep., Sp.Kom Nurul Aini S.Kep. M. Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tika Sari Dewy
NIM : 07060066
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita
Usia Subur.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 1 Juli 2011
Yang Membuat Pernyataan,
v
Doa memberikan kekuatan pada
orang yang lemah, membuat orang
tidak percaya menjadi percaya dan
memberikan keberanian pada orang
yang ketakutan. Jangan pernah
berputus asa, berusahalah terus
menerus untuk mencapai kesuksesan.
Percaya pada diri sendiri “dan yakini
kamu pasti bisa.
vi
Sujud syukur Qu, untuk Allah SWT sang pencipta yang maha sempurna, sang penguasa alam beserta isinya, yang member Qu Kehidupan, Rizky, petunjuk dan
kekuatan dengan segala cinta dan kasihnya yang selalu tercurah dalam setiap langkah hidup Qu.
Karya sederhana ini Qu persembahkan untuk :
Kedua Orang Tua Qu (H. Sugianto & Hj. Marhamah )
Terimakasih untuk kedua Orang tua Qu yang selalu berdo’a dan memberikan semangat untuk menjadi yang lebih baik, dengan doa ikhlasmu hilanglah segala kesusahan dan kesedihanku kasih sayangmu tak kan tertandingi oleh siapapun di
dunia ini.
Untuk calon pendamping hidup Qu…(Ardiansyah)
Terimakasih atas do’a mu my love yang tanpa henti selalu memberikan Qu dukungan dan semangat. Nasihat dan saran yang kau berikan adalah hal yang menolong dan membuat Qu tersadar untuk berusaha lebih baik. “ harapan Qu Semoga apa yang kita cita-cita kan tercapai dan meraih sukses bersama selalu di Ridhoi dan dalam lindungan Allah SWT (amien)…n’ tujuan hidup kita untuk selalu
bersama. (I Love U so much )
Adik _Qu
Terimakasih Doa dan dukungannya, Semoga karya sederhana ini dapat memberikan contoh n’ motivasi bagi mu……
My Friend
Terimakasih buat temen2Q ( Aney, Riza, Wiwi, Yufi) para kerabatQ ibu Utami, mas Randy. Dan semua temen-temenQ PSIK angkatan 2007( Irma, Rieska, Paska, tupa, Ona, Winda, devi) aQ syng kalian semua…….
Dosen Pembimbing Qu yang tak pernah Qu Lupakan
Prof. Sujono dan Ibu Ririn Harini, Terimakasih atas Motivasi dan bimbingannya semoga Ilmu yang kalian berikan menjadi manfa’at dan barokah unt kita semua
amien…….
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang”.Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku
Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna
selama penyusunan skripsi ini.
3. Prof. Dr. Sujono., M.Kes, Selaku pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan yang
telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
4. Ibu Utami selaku Petugas Kesehatan (KB) sekaligus Staff Kelurahan Merjosari yang
sudah banyak membantu dalam penelitian selama di Wilayah Puskesmas Dinoyo
Kelurahan Merjosari Malang.
5. Orang Tua dan Keluarga yang telah mendoakan dan memberikam motivasi kepada
penulis untuk kelancaran dalam mengerjakan skripsi dan selama menempuh
pendidikan. Thank you so much, my sacrifice will not be useless right
6. Para Wanita Usia Subur, yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mengisi
kuesioner yang telah disediakan di Wilayah Kelurahan Merjosari.
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
viii
8. Semua teman – teman PSIK, dan teman seperjuangan terimakasih atas bantuan
dan motivasinya.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya
perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 1 Juli 2011
ix RINGKASAN
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS di Wilayah
Puskesmas Dinoyo Malang
Tika Sari Dewy1, Sujono2, Ririn Harini3
Latar Belakang : Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat bermanfaat bagi para wanita usia dewasa awal. SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin, lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu menyelamatkan jiwa para wanita. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada hari ke 7 – 10 setelah hari pertama menstruasi. tingkat pemahaman wanita usia subur yang masih kurang, kurangnya perilaku dan kesadaran wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sehingga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker payudara pada stadium dini. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI, mengidentifikasi perilaku aktif WUS dalam melakukan SADARI dan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada WUS.
Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian non eksperimen dengan pendekatan korelasional. Sampel pada penelitian ini dengan simple
random sampling sejumlah 86 responden Wanita Usia Subur dari umur 20-45 tahun di
Kelurahan Merjosari. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan teknik analisa data menggunakan SPSS Versi 16 dengan uji Chi square dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil : Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square didapatkan nilai X2 hitung
(24,725) df = (2 – 1) (2 – 1) = 1 dengan taraf kesalahan 5%, jadi nilai X2 hitung > Nilai
X2 tabel (24,725 > 3,481) dengan signifikan 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima dengan nilai koefesien kontingensi 0,48.
Kesimpulan : ada hubungan yang cukup besar antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang.
Kata Kunci : pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), perilaku aktif SADARI.
1.Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2.Dosen Universitas Muhammadyah Malang.
x ABSTRACT
The Correlation Between Breast Self- Examination Knowledge Level With The Active Behavior Of Breast Self-examination Of Woman Childbearing Age
In Public Health Center Dinoyo Malang
Tika Sari Dewy1, Sujono2, Ririn Harini3
Background: Breast Self Examination is very useful for the women in early adulthood. Breast Self Examination is the way to know breast disorders as early as possible, more quickly detect early-stage breast cancer that is able to save the live of the woman. The best time to check your own breasts is after the period of menstruation or on a day to 7-10 after the first day of menstruation.
The level of understanding of childbearing age women are still less, the lack of behaviorand consciousness of childbearing age women in doing breast self examination are one of the factors causing occurrence of breast cancer at an early stage. This research with the aim to identify the level of knowledge of childbearing age women about breast self examination, to identifying the active behavior of childbearing age women. In doing breast self examination and to know the correlation between breast self- examination knowledge level with the active behavior of breast self-examination of woman Childbearing Age.
Method: The research design is non experiments with correlational approach. By simple random sampling using 86 respondent of childbearing age women from 20-45 years in Merjosari village. The instrument used was a questionnaire, and data analysis techniques using SPSS version 16 with Chi square test with significance level 0.05.
Results: The results of statistical tests using Chi-Square obtained X2 values calculated (24.725) df = (2-1) (2-1) = 1 with an error level of 5%, so the calculate value of X2> X2 table value (24.725> 3.481) with a significant 0.001 <0.05 then Ho is rejected and H1 accepted with contingency coefficient value 0.48.
Conclusion: there is a quaite big correlation between breast self examination knowledge level with the active behavior of breast self examination women of childbearing age in public healt center Dinoyo Malang.
Keywords: breast self-examination of knowledge level, the active behavior of breast self examination.
1. Nursing Science Program study, Health Sciences faculty, University of Muhammadiyah Malang. 2. Lecturer in University of Muhammadiyah Malang.
xi DAFTAR ISI
Lembar Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ... iii
Moto ... v
Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Ringkasan ... ix
Abstrak ... x
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Masyarakat ... 6
1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan... 6
1.4.3 Bagi Peneliti ... 6
1.4.4 Bagi Perawat ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
1.6 Batasan Penelitian ... 8
1.7 Batasan IstilahPenelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Definisi Pengetahuan ... 10
2.1.1 Tingkatan Pengetahuan ... 10
2.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 12
2.2 Definisi Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ... 13
2.2.1 Langkah Pemeriksaan Payudara ... 15
2.2.2 Pemeriksaan Payudara Mandiri ... 16
2.2.3 Perlunya melakukan SADARI ... 18
2.3 Definisi Perilaku Aktif ... 19
2.3.1 Tahapan Perilaku ... 20
2.3.2 Bentuk Perilaku ... 21
2.3.3 Cara Pembentukan Perilaku ... 23
2.3.4 Domain Perilaku ... 25
2.4 Definisi Wanita Usia Subur ... 27
2.4.1 Pengertian Wanita Usia Subur ... 27
xii
2.5 Hubungan Antara Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI ... 32
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN . 33 3.1 Kerangka Konseptual ... 33
3.2 Hipotesis Penelitian ... 34
BAB IV METODE PENELITIAN ... 35
4.1 Desain Penelitian ... 35
4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 37
4.3 Variabel Penelitian ... 38
4.4 Definisi Operasional ... 39
4.5 Tempat Penelitian ... 43
4.6 Waktu Penelitian ... 43
4.7 Instrumen Penelitian ... 43
4.8 Prosedur Pengumpulan Data... 45
4.9 Analisa Data ... 47
4.10 Etika Penelitian ... 50
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 52
5.1 Karakteristik Sampel ... 52
5.2 Hasil Penelitian ... 55
5.3 Analisa Data ... 57
BAB VI PEMBAHASAN ... 59
6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 59
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 64
6.3 Implikasi Keperawatan ... 64
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
7.1 Kesimpulan ... 66
7.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pedoman Skrining Payudara dari America cancer society……… ... 19
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri Dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang ... 41
Tabel 5.1 Distibusi frekuensi berdasarkan Umur WUS ... 52
Tabel 5.2 Distibusi frekuensi berdasarkan Pendidikan WUS ... 53
Tabel 5.3 Distibusi Pengetahuan Wanita Usia Subur ... 54
Tabel 5.4 Distribusi WUS berdasarkan usia dan pendidikan ... 54
Tabel 5.5 Distibusi Perilaku SADARI WUS ... 55
Tabel 5.6 Distribusi Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku Aktif ... 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 1 ... 16
Gambar 2.2 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 2 ... 17
Gambar 2.3 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 3 ... 17
Gambar 2.4 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 4 ... 18
Gambar 2.5 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 5 ... 18
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur ... 33
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Izin Penelitian ... 71
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 75
Lampiran 3 Lembar Kuesioner ... 77
Lampiran 4 Kisi- Kisi soal Kuesioner ... 80
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas pada Sampel ... 82
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas pada Penelitian ... 89
Lampiran 7 Hasil Penelitian dan Perhitungan Penelitian dengan SPSS 16 ... 114
Lampiran 8 Leaflet SADARI pada Penelitian ... 116
Lampiran 9 Lembar Konsultasi ... 118
Lampiran 10 Log, Book ... 122
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Azwar. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
American Cancer Society. (2009). How Many Women Get Breast Cancer? Available onlime :
(http://cancer.com) di akses tangaal 5 maret 2011.
Asian Pac J Cancer Prev. (2009). Targeting health disparity in breast cancer: insights into women's knowledge of their cancer profile in Malaysia. diakses pada tanggal 12 Maret, 2011. Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika.
Buckman. (2009). Apa yang seharusnya anda ketahui tentang kanker payudara.
Yogyakarta.citra aji parama
Buckman. (2009). Pemeriksaan SADARI. http://www.info-rollet.com. diakses tanggal 12
Desember 2010
Dianawati A., (2003). Pendidikan Seks Untuk Remaja, Kawan Pustaka, Jakarta.
Dokter Sehat, (2007). SADARI – Pemeriksaan Payudara Sendiri. Kesehatan umum. diakses
pada tanggal 28 oktober 2010
Endang dan Bertani. (2009). Strategi Pencegahan Kanker Payudar. http://www.no-kita.com.
diakses pada tanggal 10 Maret, 2011
Ekasarlina, (2009).
http://ekasarlina.blogspot.com/2009/10/promosi-kesehatan-pada-wanita-usia.html diakses tanggal 28 Oktober, 2010.
FKUI. (2005). Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta: FKUI
Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip.
Hawari, Dadang, 2004. Kanker payudara. Dalam : Kanker payudara Dimensi Psikorelogi.
xvii
Lilloladystuff, 2009. Young ladies Self Image. Available From http:// Hubpages. Com/ hub
/Young- Ladies- Self- Image-Throught- the- Age (Diakses tanggal 25 Mei 2011)
Manuaba IBG. (2001). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta.
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani,W.I, Setiowulan, W. Keputihan In. Kapita
Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. 2001. Media Aesculapius : Jakarta
Mykey (2009). http://www.acehforum.or.id/showthread.php/25600-Anatomi-Payudara diakses
tanggal 12 Maret, 2011
Nursalam.( 2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Noor, NN, (2000). Dasar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto,H. (1998). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Saryono dan Pramitasari, R.D. (2009). Perawatan Payudara : Dilengkapi dengan Deteksi Dini
Terhadap Penyakit Kanker Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press
Salika.( 2010). Permasalahan Kanker Payudara. Yogyakarta:Dian Press
Shadine, M (2009). Penyakit wanita. Pencegahan, deteksi dini dan pengobatan. Keen books.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sobur. (2005). Kanker Payudara dan Kanker Serviks.Yogyakarta:Graha Ilmu
Sobur. (2003). Pengetahuan Kanker Payudara. Yogyakarta:Graha Ilmu
Sutanto, Tri Lestari. (2004). ModulAnalisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat
xviii
Taufiqurohman, Arif. (2008). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta
: LPP UNS dan UNS Press.
Umar, husein, 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Offset.
Widayatun,T,R. (2009). Ilmu Perilaku M.A.104. Jakarta : CV Agung Seto
Wiad Lek. (2004). Breast cancer prophylaxis among nurses. 1:82-4. diakses tanggal 12 Maret,
2011
Yenny Chandra (2009). http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/14269)
diperoleh tanggal 19 Desember 2010).
http://info-dewasa.com/kesehatan-payudara-wanita-menurut-usianya. diakses tanggal 5 maret,2010.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19173/4/Chapter%20II.pdf diakses tanggal
15 maret 2011
http://www.artikelpayudara.com/tag/penyakit-payudara/ diakses tanggal 25 Desember,
2010
http://eprints.undip.ac.id/16006/1/ARTIKEL_dwi_sri.pdf diakses tanggal 12 Maret,
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari
periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya
sesaat proses pematangan alat-alat seksual. Hormon estrogen dan progesterone
berpengaruh terhadap perkembangan payudara dan mempengaruhi mempengaruhi ciri
khas perempuan, Oleh karena itu wanita dapat mengetahui kelainan payudara, sehingga
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, karena besar sekali pengaruhnya terhadap
psikologi perempuan, (Hawari, 2004). Bentuk dan ukuran payudara mengalami
perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan payudara besar, kecil atau terlihat
kendur akan terjadi berdasarkan usia wanita. Saat masih produktif wanita khawatir
mengenai ukuran dan bentuk payudaranya, sedangkan setelah menopause lebih
memikirkan mengenai risiko kanker payudara. Payudara sendiri tidak mengandung otot,
melainkan terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak dan jaringan padat yang meliputi
kelenjar penghasil susu disebut dengan lobulus dan saluran untuk mengalirkan susu, (¶
http://info-dewasa.com/kesehatan-payudara-wanita-menurut-usianya./ diakses tanggal 5
maret, 2011).
Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar. Jumlah
lobus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobus terbuat dari ribuan
kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini. Kelenjar ini bersama-sama membentuk
sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat. Alveoli (alveolus dan acinus
memberikan makanan ke dalam pembuluh tunggal lactiferous yang mengalirkannya
keluar melalui puting susu. Sebagai hasilnya, terdapat 15-20 saluran puting susu,
mengakibatkan banyak lubang pada puting susu (Mykey, 2009). Pertumbuhan dan
perkembangan payudara pada seorang wanita menjadi perhatian yang serius karena
banyak masalah yang mungkin timbul akibat kelainan pada payudara, misalnya kanker
payudara (ca mamae), tumor dan sebagainya.
Berdasarkan data dari American Cancer Society pada tahun 2007 di Amerika
Serikat terdapat sebanyak 1.444.920 kasus baru kanker payudara invasif dan 559.650
kematian akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2007). Survei yang dilakukan
sekolah kedokteran Dunedin Selandia Baru menyebutkan bahwa skrining yang dilakukan
pada wanita usia 50-69 tahun terbukti mengurangi angka kematian akibat kanker
payudara sebanyak 6-8 persen atau 20-34 pasien. Skrining yang dilakukan pada usia lebih
muda (mulai 45 tahun) diperkirakan mencegah 1-7 kematian pasien (Sindo, 2008).
Di Indonesia kurva angka kejadian meningkat pada usia di atas 30 tahun dan
yang paling tinggi pada kelompok usia 45-66 tahun (Haryono, 2008). Berdasarkan data
dari SIRS (sistem informasi di rumah sakit) di Indonesia tahun 2007 kejadian kanker
payudara sebesar 8.227 kasus (16,85%), survey yang dilakukan yayasan kesehatan
payudara di Jakarta tahun 2005 menunjukan 80% masyarakat tidak mengerti tentang
pentingnya pemeriksaan dini payudara, sebanyak 11,5% paham dan 8,5% tidak tahu
(Ariestiani, 2010).
Di Jatim tahun 2009 (dari beberapa rumah sakit percontohan) jumlah penderita
kanker serviks (leher rahim) cukup tinggi dan menempati urutan pertama dengan jumlah
1.185 orang yang rawat inap dan 694 orang menjalani rawat jalan. Jumlah kanker
Tahun 2010 belum ada data yang valid karena belum genap 1 tahun namun diperkirakan
dibandingkan tahun 2009 jumlah itu semakin meningkat tahun 2010.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat bermanfaat bagi para wanita usia
dewasa awal. SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin, lebih cepat
mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu menyelamatkan jiwa para
wanita. Pemeriksaan payudara sendiri maka akan semakin mengenal dan memahami area
serta kondisi payudaranya, sehingga akan meningkatkan status kesehatan khususnya
kesehatan payudara. SADARI sangat potensial untuk identifikasi dan pengobatan kanker
payudara sangat penting untuk mempercayakan metode skrining kanker payudara tidak
hanya dengan satu metode tetapi dengan beberapa metode pemeriksaan klinik dengan
mamografi setiap tahun dilengkapi dengan SADARI tidak hanya meningkatkan
kefamiliaran terhadap payudara tetapi juga berguna untuk mempertahankan
kelangsungan hidup. Deteksi dini kanker belum populer di Indonesia karena selain
ketidaktahuan, ketidakpedulian dan ketidakmampuan finansial, banyak anggota
masyarakat yang takut menghadapi kenyataan (Handayani, 2001).
Metode Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat digunakan untuk deteksi
dini kanker payudara. Menurut American Cancer Society menganjurkan untuk wanita yang
berusia diatas umur 20 tahun melakukan SADARI setiap bulan. Usia 35-40 tahun
melakukan mammografi, di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli, lebih
dari 50 tahun check-up rutin dan mammografi setiap tahun (Asrul, 2008) dan terbaik
melakukan mammografi adalah seminggu setelah menstruasi. Deteksi dini kanker leher
rahim dan kanker payudara adalah terobosan yang inovatif dalam pembangunan
Pemeriksaan payudara secara rutin dan teratur adalah salah satu cara untuk
mencegah penyakit kanker payudara. Pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja,
untuk mendeteksi tanda-tanda dini. Seorang wanita dapat memeriksa payudara sendiri
(SADARI) pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat
menentukan benjolan pada lekukan halus di payudaranya. Pemeriksaan payudara sendiri
salah satu hal penting dalam menjaga kesehatan payudara dengan mewaspadai payudara
dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Kanker
payudara umumnya ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam
mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya. Kanker payudara stadium
lanjut membawa dampak yang besar kepada penderita yakni, biaya pengobatan yang
sangat mahal dan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Padahal
kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker terdeteksi lebih
awal (Nurcasanah, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Kelurahan
Merjosari didapatkan data survey mengenai jumlah Wanita Usia Subur berumur 15-49
tahun di wilayah Puskesmas sebanyak 18.343 orang, Maka dari pemaparan diatas, peneliti
bermaksud mengambil responden Wanita Usia Subur berumur 20-45 tahun yang berada
di wilayah Kelurahan Merjosari. Berbagai pertimbangan yaitu jumlah porsentase WUS
yang meningkat dan peneliti mendapatkan informasi dari petugas kesehatan setempat
tidak pernah memberikan informasi mengenai Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
kepada Wanita Usia Subur. Hasil wawancara pada masyarakat setempat ada beberapa
wanita yang terkena kanker payudara yang berada di wilayah puskesmas Dinoyo Malang
Berdasarkan penjabaran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
Kelurahan Merjosari dan memberikan informasi tentang pengetahuan pemeriksaan
payudara sendiri kepada Wanita Usia Subur cara melakukan pemeriksaan payudara
sendiri yang baik dan benar untuk mencegah terjadinya kanker payudara sejak dini.
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara tingkat pengetahuan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita
Usia Subur. dan penelitian ini Sangat penting untuk dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?
2. Bagaimana gambaran Perilaku Aktif WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?
3. Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada WUS di Wilayah Puskesmas
Dinoyo Malang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI.
2. Untuk mengidentifikasi perilaku aktif WUS dalam melakukan SADARI.
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku aktif
WUS dalam melaksanakan SADARI.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui tentang arti SADARI, manfaat SADARI,
masyarakat dapat melakukan dan mempraktikan SADARI secara rutin dan
teratur dan dapat melakukan pencegahan sejak dini.
1.4.2 Bagi petugas Kesehatan
Petugas kesehatan mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang
SADARI. Sehingga dapat memberikan penyuluhan tentang cara melakukan
SADARI dan pemeriksaan SADARI dan dapat dilakukan pencegahan sejak dini
1.4.3 Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai Hubungan antara tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan Perilaku aktif SADARI dan
dapat dilakukannya pencegahan kanker payudara sejak dini Sehingga menurunnya
angka kejadian Ca Mamae.
1.4.4 Bagi perawat
Diharapkan bagi Perawat dapat berperan dalam menginformasikan Dan
mengajarkan pada semua Wanita Usia Subur tentang praktek Pemeriksaan
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang Breast cancer
prophylaxis among nurses, (Wiad Lek, 2004) hasil penelitian menunjukan bahwa
tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan perawat dari
profilaksis kanker payudara dan berbagai penggunaannya untuk diri mereka
sendiri. Penelitian ini dilakukan di antara 193 perawat mengambil bagian dalam
program kualifikasi dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20
pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63% perawat tahu tentang
deteksi dini kanker payudara. Hampir 50% perawat melakukan kontrol secara
teratur tetapi sayangnya, tidak semua dari mereka melakukannya dengan benar.
Hanya 38% dari peserta diperiksa di klinik rawat jalan. 33% memiliki mamografi
dan payudara 41%'s USG.
Jurnal lain yang membahas tentang pengetahuan pemeriksaan payudara
sendiri yaitu yang berasal dari Asian Pac J Cancer Prev. (Oktober, 2009).
memaparkan bahwa perempuan Malaysia dalam studi kohort menunjukan bahwa
tingkat pengetahuan tentang kanker payudara sangat rendah. Implikasi klinis
untuk melawan kesulitan dalam pengobatan dan untuk perubahan Informasi
tentang cara yang diberikan untuk memudahkan para wanita dalam peran
aktifnya untuk melakukan perawatan payudara sendiri. Usaha untuk
menyebarluaskan informasi dasar guna meningkatkan pengetahuan wanita dan
berkontribusi dalam penyempitan kesenjangan kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yenny Chandra (2009), gambaran
pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di
adalah gambaran pengetahuan tentang SADARI yaitu sebagai variabel bebas dan
deteksi dini kanker payudara sebagai variabel terikat. Kesimpulan penelitian
tersebut bahwa tingkat pengetahuan di Kelurahan Petisah Tengah terbanyak
berada dalam kategori sedang sebanyak 80 responden (73,4%), sedangkan
tingkat pengetahuan terendah berada pada kategori buruk sebanyak 12
responden (11,1%), selebihnya berada pada kategori baik sebanyak 17 responden
(15,6%). Jadi penelitian ini ditinjau dari segi karakteristik usia, tingkat pendidikan
dan status pernikahan.
Perbedaan antara penelitian Yenni Chandra (2009) dengan penelitian
yang akan dilakukan adalah responden dan perilaku aktifnya. Variabel yang
digunakan pada penelitian ini adalah hubungan antara tingkat pengetahuan
pemeriksaan payudara sendiri sebagai variabel bebas dan perilaku aktif SADARI
pada WUS sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan diteliti
adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari.
1.6 Batasan Penelitian
1.Peneliti hanya meneliti tentang tingkat pengetahuan SADARI dengan perilaku
aktif SADARI pada WUS.
2.SADARI yang dimaksudkan disini yaitu pemeriksaan payudara sendiri bagian
penting dari perawatan kesehatan yang dapat melindungi para wanita dalam
resiko kanker payudara.
3.Responden dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan
1.7 Batasan Istilah Penelitian 1. Tingkat pengetahuan
Merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya).
2. SADARI
SADARI adalah periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin setiap bulan
setelah menstruasi atau upaya untuk menetapkan adanya tumor atau tidak dalam
payudara yang dilakukan dengan perabaan.
3. Perilaku aktif
Perilaku yang dapat diamati secara langsung dan berupa tindakan yang nyata
contohnya: melakukan penyuluham tentang SADARI agar wanita bisa melakukan
SADARI dengan benar dan teratur, penerapan pelaksanaan SADARI sesuai
jadwal dengan baik dan benar dan membaca buku tentang pelaksanaan SADARI.
4. Wanita Usia subur.
Wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur