• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nervus Abducens

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Nervus Abducens"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

NERVUS ABDUCENS

Dr. ISKANDAR JAPARDI

Bagian Bedah

Fakultas Kedokteran Umum Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Nervus abducens merupakan salah satu nervus cranialis yang sering mengalami gangguan oleh karena perjalanannya yang panjang di dalam cavum cranial. Syaraf ini hanya mengandung satu komponen motorik yaitu General Somatik Efferent yang menginervasi m. rectus lateralis bola mata.

Dalam perjalanannya syaraf ini juga membawa komponen sensorik yaitu General Somatik Afferent yang merupakan bagian dari Nervus Opthalmicus.

Embriologi

Embriologi N. Abducens berasal dari Neural Crest yang mulai tumbuh pada hari ke tiga puluh enam masa emrio.

Inti Nervus Abducens

Inti syaraf ini berasal didalam pons bagian dorsal dan di dalam lantai ventrikel empat diparamedian kanan kiri. Bagian dorsal inti ini dilingkari oleh N facialis sehingga membentuk suatu tonjolan di dasar ventrikel empat di atas Stria medullare yang dikenal dengan Colliculus Facialis.

Perjalanan N. Abducens

Dari inti N. Abducens Syaraf ini melewati Tegmentum Pontis dan keluar dari sebelah ventral batang otak setinggi Pons Medullary Junction, tepatnya diperbatasan Pons dengan pyramid. Setelah keluar dari batang otak syaraf ini masuk ke dalam sistema Pontis dan berjalan ke rostral antara Pan dan Clivus, menuju apex os Petrosus. Ditempat ini N. Abducens masuk kedalam Canalis Dorello dan menembus durameter untuk selanjutnya masuk ke dalam Sinu Cavemosus di laterocaudal dari a. Carotis Intema dan medial dari N Opthalmicus. Dari Sinus Cavernosus Syaraf ini masuk ke dalam Cavun orbita melalui Fissura Orbitalis Superior di Anulus Tendineus Communis, di laterocaudel N. Opthalmicus. Selanjutnya Syaraf ini menginervasi m. Rectus Lateralis dari arah medial.

Dalam perjalanannya N. Abducens menerima serabut propioseptik dari m. Rectus Lateralis. Serabut ini bersatu dengan N. Abducens dan memisahkan diri di dalam Sinus Cavemosus, selanjutnya bergabung dengan N. Opthalmicus dan berakhir di nucleus Mesencephalic N. Trigeminal.

Hubungan Inti N Abducens dengan Sistem Vestibuler

Proyeksi Vestibuler penting Ulltuk mempertahankanl fiksasi pandangan selama gerakan kepala. Gerakan kepala akan mengaktitkan serabut afferent N vestibularis akibat terpacunya reseptor didalam canalis semi circllfalis. Dari nucleus vestibularis medialis akan menginhibisi inti motorik nervus III, IV, dan V ipsilateral dan mengaktivasi kontra lateral lewat Fasiciculus Longitudinalis Medialis. Dengan demikian fiksasi visual tetap terpelihara saat kepala bergerak. Inti-inti nervus III, IV, dan V juga menerima input yang lebih complex yang melibatkan formatio recticuralis pontin yang dimulai dari area 8 Brodmann, area 17, a8 dan 19 selia colliculus superior.

(2)

Dafar Pustaka

John Patten: Neurological Differential Diagnosis 2 ed, Springer-Verlag London Limited 1996

Marshall BL Craigmyli: The Mix Cranial Nerves, A. Wiley Medical Publication 1185 Netter FH: Nervus System Part One. Anatomy and Physiology The Ciba Collection of

Medical Illustration, 1996.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian (Tabel 1) remaja perilaku perokok berat dengan pengetahuan tinggi sebanyak 16 orang (35,6%), subjek yang mempunyai pengetahuan rendah dengan perilaku

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

Lebih jauh Reeves (2010) menjelaskan bahwa untuk lebih memperbaiki pembelajaran melalui penilaian dapat dilakukan melalui: (1) guru mengeidentifikasi

Hasil yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil analisis terhadap tugas laporan penulisan materi keanekaragaman hayati yang dikumpulkan oleh siswa madrasah, sejak

(iv) Berikan 1 markah untuk 1 nilai murni berserta dengan bukti/ peristiwa contoh yang kurang jelas tetapi masih relevan. (v) Berikan 0 markah jika calon mengemukakan nilai

Dengan telah berlakunya Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang daerah maka diberi Dengan telah berlakunya Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang daerah maka diberi kebebasan

adalah untuk mengetahui minat siswa terhadap permainan tee ball pada siswa kelas V SD Se-Gugus III Karangjati Kecamatan Karangjati Kabupaten

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel demografis yang terdiri dari industri, ukuran perusahaan, dan lokasi, dan variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk,