• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA

KEHAMILAN DI KELURAHAN TANJUNG MARULAK KOTA TEBING TINGGI

TAHUN 2009

FITRIANIS MULYASARI 085102059

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung

Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009

Nama : Fitrianis Mulyasari

NIM : 085102059

Program : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU

Pembimbing Penguji

……..………. ………..Penguji I (dr. Isti Fujianti Ilmiati, MSc (CM-FM)) (Setiawan, S.Kp, MNS)

Penguji

………...Penguji II (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,MKes)

Penguji

……….Penguji III (dr. Isti Fujianti Ilmiati, MSc (CM-FM))

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui karya tulis ilmiah ini sebagai

persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

………. ……….. (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep) (dr. Murniati Manik, SpKK)

NIP.130810210

Koordinator Ketua Pelaksana

(3)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Fitrianis Mulyasari

vi + 42 halaman + 6 tabel + 6 lampiran

Abstrak

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sekitar 18.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena terlambatnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 38 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 38 responden mayoritas ibu hamil berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%), berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%), hamil primigravida dan secundigravida yaitu 27 orang (71,1%), dan berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%). Dari hasil uji statistik diketahui adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p = 0,005 dan OR 0,1 yang berarti ibu hamil yang berumur antara 28-39 tahun berpeluang 0,1 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27 tahun ; adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,018 dan nilai OR 7,12 yang berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 7,12 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah ; adanya hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,026 dan OR 0,09 yang berarti ibu hamil primigravida dan secundigravida berpeluang 0,09 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu multigravida. Secara keseluruhan disimpulkan adanya hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

Kata kunci : Ibu hamil, tanda bahaya kehamilan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Hubungan Karakteristik Ibu hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009”. Peneliti

menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan

bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan untuk perbaikan

di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D IV Bidan Pendidik FK

USU.

3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, (CM-FM) selaku dosen pembimbing materi dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah yang tiada bosan memberikan arahan dan bimbingan.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik FK

USU.

5. Kedua orang tua tercinta yaitu Mulyadi dan Wernis Chan yang telah memberikan kasih

sayang dan doa restu, nasehat, dorongan moril maupun material kepada penulis untuk

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Keluarga tercinta khususnya ayahanda St. Malano, ante butet, ante ilen dan om am serta

(5)

bosan memberikan dukungan, nasehat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kakanda Muklis Nasir yang banyak membantu, memberikan dukungan dan doa pada

penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Sahabat dan teman–teman seperjuangan khususnya Citra, kak ova, pipin, rangi, lidya, ika,

dan anita telah memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang mendukung, membantu dan mendoakan penulis dalam menghadapi

setiap rintangan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang diberikan,

semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin

Medan, Juni 2009

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 6

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur ... 8

2. Pendidikan ... 8

3. Gravida ... 9

C. Tanda Bahaya Kehamilan 1. Pengertian ... 10

(7)

BAB III Kerangka Konsep, Hipotesa, dan Definisi Operasional

A. Kerangka Konsep... 19

B. Hipotesa... 19

C. Definisi operasional ... 20

BAB IV Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Waktu Penelitian ... 23

D. Pertimbangan Etik Penelitian E. Instrumen penelitian ... 24

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 25

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26

H. Analisa Data ... 27

BAB V Hasil dan Pembahasan A. Hasil ... 28

B. Pembahasan ... 34

C. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan ... 37

BAB VII Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden meliputi

umur, pendidikan, dan gravida di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing

Tinggi Tahun 2009...28

Tabel 5.2. Distribusi Hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya

Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing Tinggi

Tahun 2009...29

Tabel 5.3. Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya

Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing Tinggi

Tahun 2009...30

Tabel 5.4.1. Hubungan Umur Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota

Tebing Tinggi Tahun 2009...31

Tabel 5.4.2. Hubungan Pendidikan Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak

Kota Tebing Tinggi Tahun 2009...32

Tabel 5.4.3. Hubungan Gravida Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Surat Content Validity

Lampiran 4 : Surat izin penelitian

Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian

Lampiran 6 : Lembar konsultasi

(10)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Fitrianis Mulyasari

vi + 42 halaman + 6 tabel + 6 lampiran

Abstrak

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sekitar 18.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena terlambatnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 38 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 38 responden mayoritas ibu hamil berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%), berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%), hamil primigravida dan secundigravida yaitu 27 orang (71,1%), dan berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%). Dari hasil uji statistik diketahui adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p = 0,005 dan OR 0,1 yang berarti ibu hamil yang berumur antara 28-39 tahun berpeluang 0,1 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27 tahun ; adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,018 dan nilai OR 7,12 yang berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 7,12 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah ; adanya hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,026 dan OR 0,09 yang berarti ibu hamil primigravida dan secundigravida berpeluang 0,09 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu multigravida. Secara keseluruhan disimpulkan adanya hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

Kata kunci : Ibu hamil, tanda bahaya kehamilan.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Varney, setiap menit dan setiap hari, di mana pun di dunia, seorang ibu

meninggal dunia akibat komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian

besar kematian ini tidak dapat dihindari. Tahun 1987 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mencatat, tiap tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena hamil dan melahirkan.

Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mendekati angka

585.000 per tahun. Dari jumlah mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari

delapan Negara, yaitu Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Nepal, Nigeria, Pakistan, dan

Uganda (Varney, 2007, hlm. 54).

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka kematian ibu yang

sangat tinggi. Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2002 / 2003,

angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup,

sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahunnya. Hal itu berarti setiap jam terdapat dua

orang ibu hamil atau bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Akibatnya setiap tahun

36.000 balita menjadi anak yatim. Demikian pula angka kematian bayi khususnya angka

kematian bayi baru lahir masih berada dalam kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup (Depkes,

2004).

Di dalam rencana strategik nasional Making Pregnancy Safe (MPS) di Indonesia

2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju

Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung

aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk

(12)

hidup dan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (Saifuddin, 2002,

hlm. U-2 ).

Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006, angka kematian

ibu dalam lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan penurunan secara berturut- turut.

Pada tahun 2002 terdapat 360/100.000 kelahiran hidup, tahun 2003 sebesar 343/100.000

kelahiran hidup, tahun 2004 sebesar 330/100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 sebesar

315/100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi penurunan, tetapi angka kematian tersebut

masih termasuk tinggi dibandingkan rata-rata nasional yaitu 262/100.000 kelahiran hidup

(Dinkes Propsu, 2007).

Di Negara-negara berkembang ada lima penyebab utama kematian ibu, diantaranya

adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman, dan

persalinan macet. Komplikasi penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena perdarahan

pada kehamilan 45,7%, hipertensi selama kehamilan 14,5%, dan infeksi 8% (Varney, 2007,

hlm. 56., Depkes, 2005).

Selain itu, penyebab lain meningkatnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan

ialah status gizi yang memprihatinkan, corak reproduksi yang kurang baik yang mana

akibatnya banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi yang beresiko yang lebih dikenal

dangan kondisi 4 terlalu yaitu terlalu muda untuk melahirkan 14%, terlalu banyak anak 17%,

terlalu dekat jarak kehamilan 17%, dan terlalu tua untuk melahirkan anak 12,7%. Kondisi

demkian lebih diperberat lagi jika mengalami keterlambatan ibu menjangkau tempat

pelayanan kesehatan, yang disebabkan karena terlambat mengenali tanda - tanda bahaya

dalam kehamilan dan terlambat mengambil keputusan hingga akhirnya terlambat mendapat

pertolongan (“3 terlambat”). Terjadinya “4 terlalu” dan “3 terlambat” itu sebagai akibat dari

rendahnya pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

(13)

Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota

Tebing Tinggi pada tanggal 29 September 2008 dengan melakukan wawancara kepada 10

orang ibu hamil hanya 3 orang yang mengetahui tentang tanda bahaya selama kehamilan. Hal

ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan latar belakang di atas dimana masih tingginya angka kematian yang disebabkan

komplikasi pada kehamilan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan ibu

hamil di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi tentang tanda bahaya kehamilan

dan melihat apakah tingkat pengetahuan berhubungan dengan karakteristik ibu hamil.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing

Tinggi Tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan, dan

gravida (kehamilan saat ini)

b) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya

kehamilan

c) Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat

(14)

D. Manfaat penelitian

1. Bagi instansi pelayanan kesehatan untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam

pelayanan program KIA terutama dalam masa kehamilan.

2. Bagi institusi pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara sebagai bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi

dalam penelitian lebih lanjut tentang tanda bahaya selama kehamilan.

3. Bagi responden sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya mengetahui secara dini tanda bahaya kehamilan yang

dapat mengancam keselamatan ibu dan janinnya.

4. Bagi peneliti sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan

panguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku.

Menurut Rogers (1974) bahwa individu akan melakukan perubahan perilaku dengan

mengadopsi perilaku dengan tahapan-tahapan antara lain ; individu mulai menyadari adanya

stimulus, individu mulai tertarik dengan adanya stimulus, individu mulai berpikir dan

mempertimbangkan, individu mulai mencoba perilaku baru, individu menggunakan perilaku

baru. (Setiawati, S., & Dermawan, A.C., 2008, hlm. 55)

Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Ada dua macam pengetahuan,

yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Baik pengetahuan umum maupun khusus,

keduanya menjadi milik manusia berdasarkan pengalamannya sendiri ataupun pengalaman

orang lain (Poedjawijatna, 2004, hlm. 14-15)

Pengetahun merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap

objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai

dengan menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap objek ( Taufik, 2007, hlm.17).

Secara garis besar pengetahuan dibagi 6 aitem yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah

(16)

2. Memahami (comprehention)

Memahami suatu objek, seseorang harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang

objek yang diketahuinya.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek dapat menggunakan atau

mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang atau memisahkan. Kemudian mencari hubungan

antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui.

5. Sintesis (shynntesis)

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam

satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki

6. Evaluasi (evalution)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap

suatu objek tertentu (Taufik, 2007, hlm. 17-19).

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan sepanjang sejarah, cara mendapatkan pengetahuan dapat dikelompokkan

menjadi dua, yakni : cara tradisional atau non ilmiah dan cara modern memperoleh ilmu

pengetahuan (Notoatmodjo, 2005, hlm. 11-18 ).

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat memepengaruhi memori atau daya

(17)

diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur–umur tertentu atau

menjelang usia lanjut kemampuan menerima, merespon, dan daya ingat seseorang terhadap

suatu pengetahuan akan berkurang (Abu Ahmadi. 1997).

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau sebagai usaha

manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani

maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan

(Ihsan Fuad,2005, hlm. 1-2).

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan

memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya (Notoatmojo, 1993).

Menurut Kihajar Dewantara pendidikan adalah sebagai suatu proses belajar yang

menghasilkan suatu kemampuan tertentu yang diperoleh dalam keluarga, (pendidikan

informal), di sekolah (pendidikan formal) dan di dalam masyarakat itu sendiri makin tinggi

pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Bina Diknakes, 1994).

Tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

1). Tingkat pendidikan rendah

Terdiri dari SD

2). Tingkat pendidikan menengah

(18)

3). Tingkat pendidikan atas

Terdiri dari Diploma / sederajatnya, dan Sarjana / sederajatnya.

(Koentjaraningrat, 1997, dikutip Nursalam, 2001).

3. Gravida

Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat menunjukkan

pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita berkaitan dengan

kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini, ataupun kehamilan

selanjutnya.

Istilah – istilah yang terkait dengan kehamilan :

a). primigravida : wanita yang hamil untuk pertama kalinya.

b). secondigravida : wanita yang hamil untuk kedua kalinya

c). multigravida : wanita yang pernah hamil untuk beberapa kalinya (Manuaba, 1998,

hlm. 158).

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dapat digunakan

sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Pepatah “pengalaman merupakan guru yang baik”

dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu

kebenaran. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa yang lalu. Semakin banyak

pengalaman seseorang terhadap sesuatu hal maka semakin banyak pula hal yang dapat

(19)

C. Tanda bahaya kehamilan 1. Pengertian

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya

bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak

dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.

Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui oleh pasien karena apabila tidak diketahui secara

dini dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Untuk

menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan deteksi dini ini perlu lebih

ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun masyarakat (Salmah, 2006, hlm. 98).

2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan yang perlu diketahui pasien di masyarakat yaitu perdarahan

pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah

dan tangan, nyeri abdomen, dan janin tidak bergerak seperti biasanya. Adapun Tanda-tanda

bahaya kehamilan yaitu:

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan vagina dalam kehamilan trimester 1 adalah merupakan hal yang fisiologis

yaitu tanda Hartman. Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan

yang sedikit atau spotting disekitar. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, perdarahan

akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan. Hal ini normal

terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari

servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu

tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal adalah

perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.

(20)

kehamilan lanjut atau trimester II dan III, perdarahan yang tidak normal adalah merah,

banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan

semacam ini bisa berarti plasenta previa dan solusio plasenta (Mansjoer, 2000, hlm. 258).

1) Abortus

Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup

berkembang untuk dapat hidup di luar kandungan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 20

minggu, ditandai adanya perdarahan per vagina, mulas, dan tanda kehamilan positif. Abortus

dapat dibagi dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provakatus.

Abortus spontan yang meliputi abortus kompletus, abortus inkompletus, abortus

habitualis, abortus insipiens, abortus iminens, dan missed abortion.

Dengan gejala : amenorea, sakit perut, dan mulas-mulas, perdarahan bisa sedikit dan banyak,

perdarahan sedikit-sedikit yang berulang, dan biasanya berupa stolsel, saat observasi fundus

tidak bertambah tinggi, sesekali pasien merasa perutnya dingin dan kosong.

Abortus provakatus Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai

obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi dua yaitu abortus medisinalis dan

abortus kriminalis.

Komplikasi abortus yaitu perdarahan, perforasi, infeksi dan tetanus, payah ginjal akut serta

syok (Farrer, 2001, halm. 53-56)

2) Plasenta previa

Adalah keadaan dimana plasenta terletak ditempat yang tidak normal yaitu di segmen

bawah uterus sehingga nmenutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta

previa terdiri dari plasenta previa totalis, lateralis, marginalis dan plasenta letak rendah.

(21)

Tanda dan gejala :

1. Perdarahan tanpa rasa nyeri dan berulang dengan volume yang lebih banyak

dari sebelumnya.

2. Keluar darah segar atau beku dan ibu kelihatan pucat.

Klasifikasi plasenta previa :

a. Plasenta letak rendah

Plasenta menempel pada segmen bawah uterus, tetapi tidak berekstensi ke

pembukaan servik.

b. Plasenta previa marginalis

Keadaan dimana tepi plasenta berada disekitar ostium uteri uteri internum.

c. Plasenta previa lateralis

Keadaan dimana sebagian plasenta menutupi ostium uteri internum.

d. Plasenta previa totalis

Keadaan dimana plasenta sama sekali menutupi seluruh ostium uteri internum

(Prawirohardjo, 2002, hlm. 365-369).

3) Solusio plasenta

Adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari

perlekatannya sebelum janin lahir. Terjadi sejak kehamilan 28 minggu.

Tanda dan gejala :

a. Perdarahan pervaginam disertai rasa sakit, penderita mengeluh sakit perut

terus-menerus.

b. Perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman. Kadang-kadang jumlah darah

yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum pasien.

c. Pucat, sesak napas, anemia kadang-kadang sampai syok dan bunyi jantung janin

(22)

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit

kepala sering dirasakan diawal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan

pembuluh darah di otak akibat hormon kehamilan, khususnya hormon progesterone. Sakit

kepala yang terjadi dalam 12 minggu terakhir sebelum kelahiran berpusat disekitar kening

dan atas mata. Keadan ini bisa menjadi komplikasi serius karena dapat menjadi preeklamsi

(Tiran, 2007, hlm. 95).

Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala yang

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, sakit kepala dapat bertahan lebih dari 2-3 jam.

Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur dan

berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan merupakan gejala dari preeklamsi.

Gangguan lain yang sering terjadi dalam masa kehamilan adalah hipertensi. Penyebab utama

hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal. Kehamilan dengan

hipertensi esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi preeklamsi tidak

murni. Hanya sekitar 20% dapat menjadi pre eklamsi – eklamsi tidak murni yang disertai

gejala proteinuria, edema, dan terdapat keluhan epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur,

dan mual serta muntah. Dengan adanya hipertensi dalam kehamilan maka sering ditandai

dengan adanya sakit kepala yang hebat (Musbikin, 2005, hlm.192).

c. Masalah penglihatan

Dikatakan masalah bila penglihatan tiba-tiba kabur dan berbayang, gangguan

penglihatan seperti penglihatan ganda, seperti melihat titik-titik atau cahaya, hal ini

merupakan gejala dari preeklamsi atau toksemia yang harus segera dilaporkan pada petugas

(23)

kepala. Perubahan patologi pada organ mata dapat dijumpai adanya edeme retina dan spasme

pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut, maka harus dicurigai preeklamsi berat.

d. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separoh wanita hamil akan mengalami bengkak pada kaki dan tungkai bawah

pada usia kehamilan pada usia kehamilan 6 bulan ke atas, bengkak ini terjadi karena

penyumbatan yang disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak

biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki. Keadaan ini dapat dikatakan

normal, akan tetapi bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan

tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan

bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin.

Odema yang terjadi merupakan akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam

jaringan terutama pada tangan dan wajah merupakan gejala dari preeklamsi.

e. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen biasanya terjadi pada kehamilan tua karena adanya regangan otot dan

ligamen yang mendukung rahim dan hampir dialami semua ibu hamil. Nyeri abdomen yang

tidak normal sama sekali tidak berhubungan dengan persalinan. Nyeri abdomen yang

menunjukkan masalah ditandai dengan nyeri perut yang hebat, terus menerus dan menetap.

Nyeri perut yang hebat dapat terjadi berupa kekejangan atau nyeri tajam dan menusuk serta

disertai rasa hendak pingsan. Gejala ini merupakan gejala dari preeklamsi yang

(24)

f. Gerakan bayi tidak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada minggu ke-18 sampai ke-20 dalam

kehamilan pertama atau 2 minggu lebih cepat pada kehamilan ke dua. Beberapa ibu dapat

merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam

periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan

jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin selama 12 jam

atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, rupture

uteri, gawat janin dan kematian janin.jika ditemukan hal ini pada ibu hamil, cepat rujuk ke

fasilitas kesehatan. (salmah, 2006, hlm. 103-104).

Tanda-tanda bahaya lainnya yang harus segera dilaporkan adalah: hiperemesis, ketuban

pecah dini, pre eklamsi dan eklamsi, kehamilan mola dan kehamilan ektopik.

1. Hiperemesis

Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara peride pertama

dan kedua terlambat haid. Kejadian mencapai 50-70 %. Jika keadaan tersebut berlebihan

disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, mungkin diakibatkan oleh

perubahan hormon, atau penolakan terhadap kehamilan. Diagnosis hiperemesis yaitu jika

muntah dalam kehamilan 1-4 bulan, pada setiap makan atau minum ibu mengalami muntah

yang mana sampai mengganggu keadaan umumnya. Gejalanya bergantung pada ringan /

beratnya kelainan hiperemesis.

a. Hiperemesis ringan

Berat badan menurun, badan lemah dan lemas, nafsu makan berkurang, perasaan

nyeri di uluhati, muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum, turgor kulit

(25)

b. Hiperemesis berat

Lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak

kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan

turun dan mata menjadi cekung, tensi turun.

c. Hiperemesis sangat berat

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen

sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun. Komplikasi

fatal terjadi terjadi pada sususnan saraf yang dikenal sebagai ensefalipati wernicke.

2. Preeklamsi dan Eklamsi

Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri.

Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi yaitu adanya kenaikan

darah diastolik > 90-110 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam pada kehamilan > 20

minggu. Dengan disertai proteinuria 1+.

Preeklamsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah diastolik > 110

mmHg, protenuria 2+, oliguria, hiperefleksia, gangguan penglihatan, dan nyeri epigastrium.

Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi berat disertai

adanya kejang.

3. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut :

a. Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu.

Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan

berlangsung.

b. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan

(26)

4. Mola hidatidosa

Kadang-kadang sekali dan dengan penyebab yang tidak kita ketahui, kehamilan dini

akan berkembang secara abnormal dan uterus terisi oleh gelembung-gelembung mirip buah

anggur yang menghasilkan hormon korionik gonadotropin dalam jumlah yang sangat besar.

Gelembung-gelembung tersebut tumbuh dari vili korialis yang menonjol dari massa sel luar

blastoksit yang dalam keadaan normal akan menjadi plasenta. Embrio sendiri akan meninggal

dan menghilang. Uterus pada kehamilan mola berukuran lebih besar daripada ukuran untuk

usia kehamilan normal dan teraba lunak serta bundar. Jantung janin tidak terdengar dan

bagian-bagian tubuh janin yang teraba. Pada keadaan ini bisa ditemukan perdarahan per

vaginam yang sedikit dan berwarna gelap, kadang-kadang gelembung-gelembung seperti

buah anggur tampak keluar dari dalam vagina.

5. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi kalau ovum yang sudah dibuahi tertanam bukan pada

daerah kavum uteri. Kehamilan ini jarang dapat berlanjut lebih lama dari 6-10 minggu karena

lokasi tidak sesuai bagi pertumbuhan plasenta yang memuaskan, atau tidak adanya tempat

yang cukup untuk menampung kehamilan yang berkembang tersebut. Tanda dan gejala

adalah amenore, perubahan dini pada payudara, pembesaran uterus, kehamilan positif,

kadang-kadang wanita yang mengalami tuba tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Akibat

yang ditimbukan yaitu rasa nyeri pada abdomen bagian bawah, perdarahan per vaginam yang

(27)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul hubungan karakteristik ibu

hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dijelaskan

dalam bentuk skema berikut ini :

Kerangka Konsep

Variabel Independen : Variabel Dependen :

Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida mempunyai

hubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

B. Hipotesa

Hipotesa yang di harapkan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu:

1. Ada hubungan umur ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

tanda bahaya kehamilan.

2. Ada hubungan pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan.

3. Ada hubungan gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya

kehamilan.

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

Karakteristik responden 1. Umur

(28)
(29)
(30)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan

cross sectional yang bertujuan untuk menggambarkan adanya hubungan antara karakteristik

ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di

Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009 yang dimulai dari bulan Maret

2009 - April 2009.

B. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Kelurahan Tanjung

Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009 terhitung dari bulan Maret 2009 s/d April 2009

yaitu sebanyak 38 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh

populasi menjadi objek penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38

orang.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi dengan

(31)

a) Menurut data yang diperoleh pada bulan September-oktober 2008 bahwa di

Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi terdapat lebih banyak ibu hamil

dibandingkan dengan kelurahan lainnya yaitu sebanyak 38 orang.

b) Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada bulan September-oktober 2008,

dilakukan wawancara tentang pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

ternyata dari 10 orang ibu hamil tersebut, hanya 3 orang yang mengetahui tentang

tanda bahaya kehamilan.

c) Belum pernah dilakukan penelitian oleh siapapun dengan judul yang sama di lokasi

ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2009 s/d April 2009.

D. Pertimbangan Etik Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua Program Studi

D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian peneliti

mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Desa Kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta

memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela, responden

berhak mengundurkan diri dari penelitian. Peneliti membagi lembar persetujuan (informed

consent) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Untuk menjaga kerahasiaan, maka

kuesioner yang diberikan tersebut tidak mencantumkan nama responden pada lembaran

kuesioner, tetapi dengan menggunakan nomor kode pada masing-masing lembaran tersebut.

Data-data yang diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan

(32)

menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani

lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang

berisikan tentang karakteristik responden (yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida), dan

kuesioner pengetahuan yang meliputi pengertian tanda bahaya kehamilan dan macam-macam

tanda bahaya kehamilan.

Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup (Closed Ended)

dengan variasi pertanyaan berupa multiple choice, yang mana dari beberapa jawaban yang

disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya.

Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dibuat berdasarkan variabel yang diukur

yang terdapat pada kerangka konsep penelitian. Apabila jawaban responden benar diberi nilai

1(satu), apabila jawaban responden salah diberi nilai 0 (nol), dan apabila tidak dijawab diberi

nilai 0 (nol). Pertanyaan yang akan ditanyakan berupa :

Dua puluh pertanyaan untuk menilai pengetahuan responden tentang tanda bahaya

kehamilan yang meliputi pengertian tanda bahaya kehamilan dan macam-macam tanda

bahaya kehamilan.

Dengan kategori : Baik bila menjawab 12-20 pertanyaan benar 76-100%

Kurang bila menjawab 0-11 pertanyaan benar 55%

Lembar kuesioner juga dilengkapi dengan data karakteristik responden yang harus

(33)

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity sebanyak 2 kali yang diuji

oleh dokter spesialis obstetri ginekologi sehingga instrumen yang digunakan tersebut

dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Tahap pertama content

validity dilakukan pada tanggal 14 Februari 2009 yang mana dari 20 pertanyaan terdapat 2

pertanyaan yang tidak valid yaitu tentang tanda-tanda ketuban pecah dini diganti menjadi

jumlah pergerakan bayi yang normal dan tentang tanda-tanda mual muntah yang tidak normal

diganti menjadi tindakan ibu jika bayi tidak bergerak seperti biasa. Tahap kedua dilakukan

pada tanggal 21 Februari 2009 yang mana semua pertanyaan dinyatakan valid dengan CVI

(Content Validity Indeks) sebesar 0,83.

Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan pada 20 orang responden yang sama

di Kelurahan Rantau Laban, yang mana untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus

Cronbach’s alpha yang diolah dengan menggunakan system komputerisasi melalui program

SPSS. Hasil yang didapatkan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena α hitung > r tabel.

Dimana α hitung sebesar 0,910 dan r tabel sebesar 0,468 pada derajat signifikan 0,05 dengan

uji 2 sisi dan df = (n-2) = (20-2) = 18.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner

terhadap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota

Tebing Tinggi. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari mendapatkan

surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari pihak pendidikan atau ketua pelaksana

program D IV Bidan Pandidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian

(34)

Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi, setelah mendapat persetujuan peneliti

melaksanakan pengumpulan data di mana responden sesuai dengan kriteria penelitian.

Peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tentang tujuan penelitian

dan menanyakan kesediaan responden dengan menggunakan informed consent sebagai tanda

pernyataan persetujuan menjadi responden. Setelah responden menandatangani surat

persetujuan, kuesioner diisi langsung oleh responden. Kemudian kuesiner dikumpulkan

kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

H. Analisa Data

1. Analisa univariat

Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi

masing-masing variabel yaitu karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida,

serta tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

2. Analisa bivariat

Analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Dalam menganalisa data

secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square, yaitu untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel antara variabel independen dan variabel dependen

pada derajat kemaknaan 95 % ( α = 0,05 ). Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan

(35)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi

tahun 2009 diperoleh 38 responden yang mana hasil pengumpulan data dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Karakteristik responden

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di Kelurahan Tanjung

Marulak Kota Tebing Tinggi 2009

No. Karakteristik Jumlah

N %

1. Umur

1. 16-27 16 42,1

2. 28-39 22 57,9

2. Pendidikan

1. Tinggi 25 65,8

2. Rendah 13 34,2

3. Gravida

1. Primigravida-secundigravida 27 71,1

2. Multigravida 11 28,9

Dari tabel di atas berdasarkan umur responden menunjukkan bahwa dari 38 responden

sebagian besar berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%). Berdasarkan pendidikan

sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Berdasarkan gravida

(hamil ke-) sebagian besar responden hamil pertama (primigravida) dan kedua

(36)

2. Tingkat pengetahuan responden dari setiap butir pertanyaan

Tabel 5.2

Distribusi Hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi 2009

No Pertanyaan Jumlah

Benar Salah

N % N %

1 Pengertian tanda bahaya kehamilan 33 86,8 5 13,5

2

Dampak bila tanda bahaya kehamilan tidak segera

dilaporkan 30 78,9 8 21,0

3

Macam-macam tanda bahaya kehamilan (perdarahan

dan sakit kepala yang hebat) 16 42,1 22 66,6

4

Macam-macam tanda bahaya kehamilan (penglihatan

kabur, bengkak pada muka dan tangan) 6 15,8 32 84,2

5

Macam-macam tanda bahaya kehamilan (nyeri perut

dan gerakan janin tidak seperti biasa ) 19 50 19 50 11 Tindakan ibu jika mengalami gangguan penglihatan 18 47,4 20 52,6 12 Bengkak pada anggota tubuh yang tidak normal 31 81,6 7 18,2 13 Bengkak pada anggota tubuh yang normal 29 65,8 9 23,6

14

Tindakan ibu jika mengalami bengkak pada anggota

tubuh yang tidak normal 25 78,9 13 34,2 20 Tindakan ibu jika bayi tidak bergerak seperti biasanya 29 47.3 9 23,6

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden yang dilihat dari

20 pertanyaan tentang pengetahuan responden mengenai tanda bahaya kehamilan dari nomor

1 sampai 20 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu pertanyaan

(37)

tindakan ibu jika mengalami perdarahan, serta dampak jika tanda bahaya kehamilan tidak

segera dilaporkan. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak salah yaitu tentang

macam-macam tanda bahaya kehamilan (penglihatan tiba-tiba kabur, bengkak pada muka dan

tangan), gerakan janin yang dirasakan pertama kali, serta macam-macam tanda bahaya

kehamilan (perdarahan dan sakit kepala yang hebat). Jika dilihat dari persentase mayoritas

menjawab benar yaitu pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya kehamilan (86,8%),

sedangkan mayoritas menjawab salah yaitu pertanyaan tentang macam-macam tanda bahaya

kehamilan (penglihatan tiba-tiba kabur, bengkak pada muka dan tangan) (84,2%).

Tabel 5.3

Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi 2009

Tingkat pengetahuan N %

1. Baik 23 60,5

2. Kurang 15 39,5

Jumlah 38 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan

(38)

3. Hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

Untuk melihat hubungan antara variabel independen (variabel bebas) yaitu

karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida dengan variabel dependen

(variabel terikat) yaitu tingkat pengetahuan responden, dengan analisa sebagai berikut :

Tabel 5.4.1

Hubungan Umur Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung

Marulak Kota Tebing Tinggi 2009

Umur

Dari hasil analisa tabel diatas menunjukkan ada hubungan antara umur responden

dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan diperoleh dari 16

orang yang berumur antara 16-27 tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat

pengetahuan kurang yaitu 11 orang (68,8 %) dan dari 22 orang yang berumur antara 28-39

tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 18 orang

(39)

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,005 maka dapat disimpulkan adanya

hubungan yang signifikan antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden

tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun

2009.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,10 berarti ibu hamil yang

berumur antara 28-39 tahun mempunyai peluang 0,1 kali lebih besar untuk memperoleh

pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27

tahun.

Tabel 5.4.2

Hubungan Pendidikan Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi 2009

Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan

responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan diperoleh

dari 25 orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diperoleh yang paling banyak

(40)

tingkat pendidikan rendah diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan

kurang yaitu 4 orang (30,8%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,018 maka dapat disimpulkan adanya hubungan

yang signifikann antara pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang

tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 7,12 berarti ibu hamil yang

berpendidikan tinggi mempunyai peluang 7,12 kali lebih besar untuk memperoleh

pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah.

Tabel 5.4.3

Hubungan Gravida Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak

Kota Tebing Tinggi 2009

Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa ada hubungan antara gravida dengan

(41)

primigravida dan secundigravida diperoleh yang paling banyak tingkat pengetahuan kurang

yaitu 14 orang (51,9%) dan dari 11 orang yang multigravida diperoleh yang paling banyak

mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 10 orang (90,9%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,026 maka dapat disimpulkan adanya hubungan

yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya

kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,09 berarti ibu hamil yang

primigravida dan secindigravida tinggi mempunyai peluang 0,09 kali lebih besar untuk

memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu yang multigravida.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Diperoleh sebagian besar responden berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang

(57,9%). Dari data ini dapat diketahui bahwa terdapat ibu yang hamil resiko tinggi karena

hamil pada usia yang tidak produktif, dimana usia reproduksi yang normal yaitu antara 20-35

tahun. Menurut data yang diperoleh peneliti, masih terdapat beberapa ibu hamil yang kurang

mengetahui usia normal untuk hamil, dan ketidaktahuan tentang program KB.

Sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Dimana dari

data yang diperoleh peneliti bahwa di Kelurahan Tanjung Marulak terdapat beberapa TK, SD,

TPA, SMP, SMA, bantuan bimbingan belajar, dan perguruan tinggi swasta yang mudah

dijangkau, terfasilitasi dengan baik sehingga dapat menunjang kualitas pendidikan didaerah

tersebut. Dan kesadaran masyarakat untuk sekolah dan menuntut ilmu dapat dikatakan baik.

Tingkat pengetahuan responden di kelurahan tanjung marulak tentang tanda bahaya

kehamilan adalah baik sebanyak 23 orang (63,8%). Hal ini disebabkan di kelurahan Tanjung

(42)

yang mana artinya responden di daerah penelitian masih berada pada usia yang produktif

untuk tidak terjadi penurunan daya ingat, berpendidikan tinggi, dan masih hamil pertama dan

kedua.

2. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang

tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun

2009.

a. Umur responden

Hasil uji statistik didapatkan ibu hamil sebagian besar berumur antara 16-39 dan ada

hubungan yang signifikan antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden

tentang tanda bahaya. Artinya responden di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi

masih berada pada usia yang produktif dan belum terjadi penurunan daya ingat.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang maka

pengetahuan yang diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur–umur

tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu

pengetahuan akan berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (1997) dijelaskan

bahwa umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi memori atau daya ingat

seseorang.

b. Pendidikan responden

Dari uji statistik didapatkan sebagian besar ibu hamil berpendidikan tinggi dan

terdapat adanya hubungan antara pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan

responden tentang tanda bahaya kehamilan.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tinggi pendidikan seseorang

maka semakin baik pula pengetahuannya sehingga makin mudah seseorang tersebut

(43)

Hal ini diperkuat dengan pendapat Notoatmojo (1993) yang menyebutkan bahwa

tingkat pendidikan tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang

tersebut menerima informasi.

c. Gravida (hamil ke)

Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat menunjukkan

pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita berkaitan dengan

kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini, ataupun kehamilan

selanjutnya.

Hasil uji statistik didapatkan sebagian besar reponden hamil pertama dan kedua serta

terdapat adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang

tanda bahaya kehamilan. Dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya pengalaman yang

diperoleh seseorang menjadi tahu akan sesuatu hal. Semakin banyak pengalaman maka

pengetahuan seseorang akan lebih baik.

Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Notoatmojo (2005) bahwa pengalaman

merupakan guru yang terbaik, yang diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber

pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat dijadikan sebagai upaya untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan

yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu.

(44)

Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan

kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan agar

ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan

janin.

2. Untuk pendidikan kebidanan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu

kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang tentang tanda bahaya

kehamilan untuk menciptakan kehamilan yang aman sehingga terhindar dari komplikasi

(45)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota

Tebing Tinggi Tahun 2009, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Diketahui karakteristik ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan

umur, pendidikan, dan gravida yang mana jumlah ibu hamil banyak terdapat pada

kelompok umur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%). Berdasarkan

pendidikan responden menunjukkan bahwa dari 38 responden sebagian besar

responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Berdasarkan gravida

(hamil ke-) menunjukkan bahwa dari 38 responden sebagian besar responden

hamil pertama (primigravida) dan hamil kedua (secundigravida) yaitu 27 orang

(71,1%).

2. Diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan yang

mana sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing

Tinggi memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak sebanyak 23 orang (60,5%).

3. Diketahui berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa terdapat adanya

hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

tanda bahaya kehamilan.

B. Saran

1. Bagi instansi pelayanan kesehatan

Diharapkan bagi instansi pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan upaya

(46)

kehamilan kepada pasangan usia subur dan ibu hamil khususnya mengenai tanda

bahaya kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan yang teratur.

2. Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan instistusi pendidikan dapat memperbanyak literatur tentang tanda

bahaya kehamila. Dan sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi

tambahan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya dalam deteksi dini

tanda bahaya kehamilan.

3. Bagi ibu

Pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur bagi setiap ibu hamil agar tanda

bahaya kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga penyulit dan

komplikasi yang mungkin terjadi pada saat kehamilan dan persalinan dapat

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

EGC.

B. Curtis, Glade. (1999). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu. Jakarta :

Arcan.

Danim, Sudarman dan Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur, Kebijakan,

dan Etik. Jakarta : EGC.

Depkes. (2004). Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS – KIA).

Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Depkes. (2005). Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS – KIA).

Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Hidayat, Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba

Medika

Farrer, Hellen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Llewwllyn, Derek dan Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : Hipokrates

Manuaba, Ida Bagus. (1998). Ilmu Penyakit Kandungan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Manik, Murniati., Nur asnah., dan Nur asiah. (2008). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Medan : Program D-IV Bidan Pendidik FK.USU.

Mansjoer, arief. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media acsculaplus Fakultas

(48)

Musbikin, Imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra

Pustaka.

Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Jakarta : EGC

Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Poedjawijatna. (2004). Ilmu perilaku. Jakarta : Bumi Aksara

Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.

Salmah, et al. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal . Jakarta : EGC.

Sastroasmoro, Ismael. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ke-2. Jakarta

: CV Agung Seto

Setiawati, S., & Dermawan, A.C. (2008). Pendididkan kesehatan. Jakarta : TIM

Sofyan, Mustika, et al. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Taufik, M. (2007). Prnsip-prinsip promosi kesehatan dalam bidang keperawatan. Jakarta :

Infomedika

Tiran, Denise. (2007). Mengatasi Mual-Mual dan Gangguan Lain Selama Kehamilan. Jakarta

: Diglosia

(49)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Bapak / ibu / saudara responden

Di Kelurahan Tanjung Marulak

Nama saya FITRIANIS MULYASARI, mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang

bertujuan mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi,

yang mana penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi menjadi

responden dalam penelitian ini, partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak

akan memberi dampak yang membahayakan. Jika ibu bersedia, saya akan memberikan

lembar kuesioner ( lembar pertanyaan ) yang telah disediakan untuk diisi dengan kejujuran

dan apa adanya. Peneliti menjamin kerahasiaan Jawaban dan identitas ibu. Jawaban yang

ibu berikan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.

Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya disampaikan

terima kasih.

Medan, 2009

Responden Peneliti

(50)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI KELURAHAN TANJUNG MARULAK KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2009

No. Responden :………

Diisi oleh peneliti

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara saat ini, serta beri tanda silang (x) pada jawaban yang telah disediakan!

Karakteristik Responden 1. Umur :

2. Pendidikan terakhir :

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Diploma

5. Sarjana

6. Lainnya, sebutkan………

3. Hamil ke :

Pengetahuan

1. Menurut ibu, pengertian tanda bahaya dalam kehamilan adalah…

a. Suatu tanda yang menunjukkan adanya bahaya dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin

b. Suatu tanda yang menunjukkan adanya bahaya dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan kecacatan janin

(51)

2. Menurut ibu, dampak jika tanda bahaya kehamilan tidak segera diketahui atau dilaporkan adalah…

a. Kematian ibu dan bayi lahir cacat b. Kematian janin

c. Kematian ibu dan janin

3. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..

a. Perdarahan, sakit pinggang, dan sakit pada kemaluan b. Perdarahan dan sakit kepala yang hebat

c. sakit kepala dan sakit pinggang

4. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..

a. Penglihatan tiba-tiba kabur berbayang, bengkak pada muka dan tangan b. Penglihatan tiba-tiba kabur berbayang, bengkak pada kaki dan tangan c. Bengkak pada wajah dan tangan, sakit pada kemaluan

5. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..

a. Nyeri perut yang hebat, gerakan janin tidak seperti biasa

b. Gerakan janin tidak seperti biasa, sakit pada punggung dan pinggang c. Rasa nyeri pada perut, pingggang, dan punggung

6. Menurut ibu, perdarahan yang tidak normal pada ibu hamil muda adalah… a. Nyeri pada perut, keluar banyak darah, dan mulas

b. Nyeri pada kemaluan, keluar sedikit darah, dan tidak ada rasa mulas c. bercak darah, sakit pada kemaluan, dan sakit didaerah pinggang

7. Menurut ibu, keluar banyak darah bewarna merah dari jalan lahir pada akhir kehamilan disertai rasa nyeri merupakan…

a. Hal yang normal terjadi b. Tanda awal persalinan

c. Hal yang perlu dikhawatirkan

8. Pada kehamilan tua keluar darah dari jalan lahir. Menurut ibu, jika ibu mengalami keadaan di atas yang ibu lakukan adalah…

a. Segera periksa ke petugas kesehatan b. Minum obat dan segera istirahat

c. Cukup dengan 15 menit beristirahat (berbaring)

9. Menurut ibu, sakit kepala yang tidak normal saat kehamilan adalah…

a. Bersifat terus menerus, tidak hilang setelah beristirahat, bertahan lebih dari 3 jam

b. Sakit di daerah kening, bersifat terus menerus, dan hilang setelah 15menit beristirahat

(52)

10. Menurut ibu, gangguan penglihatan yang tidak normal selama masa kehamilan adalah….

a. Penglihatan tiba-tiba kabur, berbayang disertai sakit kepala

b. Penglihatan seperti melihat titik cahaya dan dapat hilang setelah 5 menit memejamkan mata

c. Mata sakit, lelah, berair dan pandangan menjadi silau

11. Menurut ibu, gangguan penglihatan secara tiba-tiba, berbayang, dan kabur pada saat hamil maka yang harus dilakukan ibu adalah …

a. Segera minum obat dan istirahat teratur b. Periksakan kehamilan dan istirahat teratur c. Istirahat selama 15menit dan minum jamu

12. Menurut ibu, bengkak pada anggota tubuh yang menunjukkan adanya masalah serius adalah..

a. Bengkak pada wajah dan tangan lebih dari 24 jam b. Bengkak pada kaki dan tangan lebih dari 24 jam

c. Bengkak pada wajah dan betis dan dapat hilang setelah beristirahat

13. Menurut ibu, bengkak yang bersifat normal pada kehamilan adalah… a. Bengkak pada kaki

b. Bengkak pada muka dan tangan c. Bengak pada wajah

14. Apabila ibu mengalami bengkak yang tidak normal pada anggota tubuh, maka yang akan ibu lakukan adalah..

a. Melakukan pemijatan dan minum jamu atau obat

b. Periksakan kehamilan pada petugas kesehatan, minum jamu, dan dipijat c. Periksakan kehamilan pada petugas kesehatan

15. Menurut ibu, nyeri perut saat hamil yang tidak normal adalah… a. Nyeri yang terus menerus dan hilang setelah beristirahat b. Nyeri hebat terus menerus dan tidak hilang setelah beristirahat c. Nyeri hebat dan sebentar saja dirasakan

16. Nyeri hebat dan tidak tertahankan pada perut yang tidak berhubungan dengan persalinan dapat kita lihat dengan tanda-tanda …

a. Rasa mulas pada perut sebelah kiri

b. Nyeri tajam menusuk disertai rasa hendak pingsan c. Kejang, nyeri ulu hati, dan nyeri perut sebelah kanan

17. Menurut ibu, pada usia berapa minggu mulai terasa adanya gerakan bayi.. a. Lima bulan

b. Dua bulan c. Sepuluh bulan

18. Menurut ibu, berapakah gerakan janin yang normal selama kehamilan a. 3 kali dalam periode 3 jam

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

Memberikan penjelasan lengkap dampak dari adanya pemeliharaan hubungan interpersonal antara Ustadz sebagai fasilitator dengan masyarakat penerima manfaat dalam program

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada penelitian ini adalah rencana untuk melaksanakan pembelajaran yang akan mengukur meningkatnya keaktifan

Merupakan produk pembiayaan untuk masyarakat yang menggunakan valuta rupiah, pembiayaan ini diperuntukan bagi karyawan tetap pada sebuah perusahaan yang

Setelah kelima analisis tersebut menunjukkan kelayakan suatu investasi baik dilihat dari sisi perhitungan analisis dan sisi keinginan investor, maka langkah terakhir dari

Skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse PT.Artha Envirotama” ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada jenjang pendidikan Strata-1 jurusan

Notulensi Seminar : Komunikasi Islam sebagai komunikasi yang dibangun dan tunduk di atas landasan dan prinsip nilai-nilai Islam yang ramah, damai, tidak kasar dan

When no baseline period is available (a digital file is released as the print title goes on sale), the sales data is collected during and after the digital promotion, and the