HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA
KEHAMILAN DI KELURAHAN TANJUNG MARULAK KOTA TEBING TINGGI
TAHUN 2009
FITRIANIS MULYASARI 085102059
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung
Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009
Nama : Fitrianis Mulyasari
NIM : 085102059
Program : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU
Pembimbing Penguji
……..………. ………..Penguji I (dr. Isti Fujianti Ilmiati, MSc (CM-FM)) (Setiawan, S.Kp, MNS)
Penguji
………...Penguji II (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,MKes)
Penguji
……….Penguji III (dr. Isti Fujianti Ilmiati, MSc (CM-FM))
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui karya tulis ilmiah ini sebagai
persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.
………. ……….. (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep) (dr. Murniati Manik, SpKK)
NIP.130810210
Koordinator Ketua Pelaksana
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Fitrianis Mulyasari
vi + 42 halaman + 6 tabel + 6 lampiran
Abstrak
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sekitar 18.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena terlambatnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 38 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 38 responden mayoritas ibu hamil berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%), berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%), hamil primigravida dan secundigravida yaitu 27 orang (71,1%), dan berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%). Dari hasil uji statistik diketahui adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p = 0,005 dan OR 0,1 yang berarti ibu hamil yang berumur antara 28-39 tahun berpeluang 0,1 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27 tahun ; adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,018 dan nilai OR 7,12 yang berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 7,12 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah ; adanya hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,026 dan OR 0,09 yang berarti ibu hamil primigravida dan secundigravida berpeluang 0,09 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu multigravida. Secara keseluruhan disimpulkan adanya hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
Kata kunci : Ibu hamil, tanda bahaya kehamilan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Hubungan Karakteristik Ibu hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009”. Peneliti
menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan
bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan untuk perbaikan
di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.
2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D IV Bidan Pendidik FK
USU.
3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, (CM-FM) selaku dosen pembimbing materi dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah yang tiada bosan memberikan arahan dan bimbingan.
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik FK
USU.
5. Kedua orang tua tercinta yaitu Mulyadi dan Wernis Chan yang telah memberikan kasih
sayang dan doa restu, nasehat, dorongan moril maupun material kepada penulis untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Keluarga tercinta khususnya ayahanda St. Malano, ante butet, ante ilen dan om am serta
bosan memberikan dukungan, nasehat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Kakanda Muklis Nasir yang banyak membantu, memberikan dukungan dan doa pada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Sahabat dan teman–teman seperjuangan khususnya Citra, kak ova, pipin, rangi, lidya, ika,
dan anita telah memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang mendukung, membantu dan mendoakan penulis dalam menghadapi
setiap rintangan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang diberikan,
semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin
Medan, Juni 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 6
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur ... 8
2. Pendidikan ... 8
3. Gravida ... 9
C. Tanda Bahaya Kehamilan 1. Pengertian ... 10
BAB III Kerangka Konsep, Hipotesa, dan Definisi Operasional
A. Kerangka Konsep... 19
B. Hipotesa... 19
C. Definisi operasional ... 20
BAB IV Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian ... 22
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 22
2. Sampel ... 22
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 23
2. Waktu Penelitian ... 23
D. Pertimbangan Etik Penelitian E. Instrumen penelitian ... 24
F. Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 25
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26
H. Analisa Data ... 27
BAB V Hasil dan Pembahasan A. Hasil ... 28
B. Pembahasan ... 34
C. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan ... 37
BAB VII Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 40
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden meliputi
umur, pendidikan, dan gravida di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing
Tinggi Tahun 2009...28
Tabel 5.2. Distribusi Hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya
Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009...29
Tabel 5.3. Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya
Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota Tebing Tinggi
Tahun 2009...30
Tabel 5.4.1. Hubungan Umur Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak Kota
Tebing Tinggi Tahun 2009...31
Tabel 5.4.2. Hubungan Pendidikan Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak
Kota Tebing Tinggi Tahun 2009...32
Tabel 5.4.3. Hubungan Gravida Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Tanda Bahaya Kebutuhan Kehamilan di Kelurahan Tanjung marulak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Surat Content Validity
Lampiran 4 : Surat izin penelitian
Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian
Lampiran 6 : Lembar konsultasi
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Fitrianis Mulyasari
vi + 42 halaman + 6 tabel + 6 lampiran
Abstrak
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sekitar 18.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena terlambatnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 38 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 38 responden mayoritas ibu hamil berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%), berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%), hamil primigravida dan secundigravida yaitu 27 orang (71,1%), dan berpengetahuan baik yaitu 23 orang (60,5%). Dari hasil uji statistik diketahui adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p = 0,005 dan OR 0,1 yang berarti ibu hamil yang berumur antara 28-39 tahun berpeluang 0,1 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27 tahun ; adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,018 dan nilai OR 7,12 yang berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 7,12 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah ; adanya hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan nilai p = 0,026 dan OR 0,09 yang berarti ibu hamil primigravida dan secundigravida berpeluang 0,09 kali lebih besar untuk berpengetahuan baik dibandingkan dengan ibu multigravida. Secara keseluruhan disimpulkan adanya hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
Kata kunci : Ibu hamil, tanda bahaya kehamilan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Varney, setiap menit dan setiap hari, di mana pun di dunia, seorang ibu
meninggal dunia akibat komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian
besar kematian ini tidak dapat dihindari. Tahun 1987 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mencatat, tiap tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena hamil dan melahirkan.
Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mendekati angka
585.000 per tahun. Dari jumlah mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari
delapan Negara, yaitu Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Nepal, Nigeria, Pakistan, dan
Uganda (Varney, 2007, hlm. 54).
Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka kematian ibu yang
sangat tinggi. Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2002 / 2003,
angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup,
sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahunnya. Hal itu berarti setiap jam terdapat dua
orang ibu hamil atau bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Akibatnya setiap tahun
36.000 balita menjadi anak yatim. Demikian pula angka kematian bayi khususnya angka
kematian bayi baru lahir masih berada dalam kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup (Depkes,
2004).
Di dalam rencana strategik nasional Making Pregnancy Safe (MPS) di Indonesia
2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung
aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk
hidup dan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (Saifuddin, 2002,
hlm. U-2 ).
Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006, angka kematian
ibu dalam lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan penurunan secara berturut- turut.
Pada tahun 2002 terdapat 360/100.000 kelahiran hidup, tahun 2003 sebesar 343/100.000
kelahiran hidup, tahun 2004 sebesar 330/100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 sebesar
315/100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi penurunan, tetapi angka kematian tersebut
masih termasuk tinggi dibandingkan rata-rata nasional yaitu 262/100.000 kelahiran hidup
(Dinkes Propsu, 2007).
Di Negara-negara berkembang ada lima penyebab utama kematian ibu, diantaranya
adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman, dan
persalinan macet. Komplikasi penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena perdarahan
pada kehamilan 45,7%, hipertensi selama kehamilan 14,5%, dan infeksi 8% (Varney, 2007,
hlm. 56., Depkes, 2005).
Selain itu, penyebab lain meningkatnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan
ialah status gizi yang memprihatinkan, corak reproduksi yang kurang baik yang mana
akibatnya banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi yang beresiko yang lebih dikenal
dangan kondisi 4 terlalu yaitu terlalu muda untuk melahirkan 14%, terlalu banyak anak 17%,
terlalu dekat jarak kehamilan 17%, dan terlalu tua untuk melahirkan anak 12,7%. Kondisi
demkian lebih diperberat lagi jika mengalami keterlambatan ibu menjangkau tempat
pelayanan kesehatan, yang disebabkan karena terlambat mengenali tanda - tanda bahaya
dalam kehamilan dan terlambat mengambil keputusan hingga akhirnya terlambat mendapat
pertolongan (“3 terlambat”). Terjadinya “4 terlalu” dan “3 terlambat” itu sebagai akibat dari
rendahnya pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota
Tebing Tinggi pada tanggal 29 September 2008 dengan melakukan wawancara kepada 10
orang ibu hamil hanya 3 orang yang mengetahui tentang tanda bahaya selama kehamilan. Hal
ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas dimana masih tingginya angka kematian yang disebabkan
komplikasi pada kehamilan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan ibu
hamil di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi tentang tanda bahaya kehamilan
dan melihat apakah tingkat pengetahuan berhubungan dengan karakteristik ibu hamil.
B. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing
Tinggi Tahun 2009.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan, dan
gravida (kehamilan saat ini)
b) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan
c) Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat
D. Manfaat penelitian
1. Bagi instansi pelayanan kesehatan untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam
pelayanan program KIA terutama dalam masa kehamilan.
2. Bagi institusi pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara sebagai bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi
dalam penelitian lebih lanjut tentang tanda bahaya selama kehamilan.
3. Bagi responden sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya mengetahui secara dini tanda bahaya kehamilan yang
dapat mengancam keselamatan ibu dan janinnya.
4. Bagi peneliti sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan
panguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku.
Menurut Rogers (1974) bahwa individu akan melakukan perubahan perilaku dengan
mengadopsi perilaku dengan tahapan-tahapan antara lain ; individu mulai menyadari adanya
stimulus, individu mulai tertarik dengan adanya stimulus, individu mulai berpikir dan
mempertimbangkan, individu mulai mencoba perilaku baru, individu menggunakan perilaku
baru. (Setiawati, S., & Dermawan, A.C., 2008, hlm. 55)
Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Ada dua macam pengetahuan,
yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Baik pengetahuan umum maupun khusus,
keduanya menjadi milik manusia berdasarkan pengalamannya sendiri ataupun pengalaman
orang lain (Poedjawijatna, 2004, hlm. 14-15)
Pengetahun merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai
dengan menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek ( Taufik, 2007, hlm.17).
Secara garis besar pengetahuan dibagi 6 aitem yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah
2. Memahami (comprehention)
Memahami suatu objek, seseorang harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang
objek yang diketahuinya.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek dapat menggunakan atau
mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang atau memisahkan. Kemudian mencari hubungan
antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui.
5. Sintesis (shynntesis)
Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam
satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki
6. Evaluasi (evalution)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek tertentu (Taufik, 2007, hlm. 17-19).
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan sepanjang sejarah, cara mendapatkan pengetahuan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yakni : cara tradisional atau non ilmiah dan cara modern memperoleh ilmu
pengetahuan (Notoatmodjo, 2005, hlm. 11-18 ).
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
1. Umur
Umur merupakan salah satu faktor yang dapat memepengaruhi memori atau daya
diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur–umur tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan menerima, merespon, dan daya ingat seseorang terhadap
suatu pengetahuan akan berkurang (Abu Ahmadi. 1997).
2. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan
(Ihsan Fuad,2005, hlm. 1-2).
Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya (Notoatmojo, 1993).
Menurut Kihajar Dewantara pendidikan adalah sebagai suatu proses belajar yang
menghasilkan suatu kemampuan tertentu yang diperoleh dalam keluarga, (pendidikan
informal), di sekolah (pendidikan formal) dan di dalam masyarakat itu sendiri makin tinggi
pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Bina Diknakes, 1994).
Tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1). Tingkat pendidikan rendah
Terdiri dari SD
2). Tingkat pendidikan menengah
3). Tingkat pendidikan atas
Terdiri dari Diploma / sederajatnya, dan Sarjana / sederajatnya.
(Koentjaraningrat, 1997, dikutip Nursalam, 2001).
3. Gravida
Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat menunjukkan
pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita berkaitan dengan
kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini, ataupun kehamilan
selanjutnya.
Istilah – istilah yang terkait dengan kehamilan :
a). primigravida : wanita yang hamil untuk pertama kalinya.
b). secondigravida : wanita yang hamil untuk kedua kalinya
c). multigravida : wanita yang pernah hamil untuk beberapa kalinya (Manuaba, 1998,
hlm. 158).
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dapat digunakan
sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Pepatah “pengalaman merupakan guru yang baik”
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu
kebenaran. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh
dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa yang lalu. Semakin banyak
pengalaman seseorang terhadap sesuatu hal maka semakin banyak pula hal yang dapat
C. Tanda bahaya kehamilan 1. Pengertian
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui oleh pasien karena apabila tidak diketahui secara
dini dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Untuk
menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan deteksi dini ini perlu lebih
ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun masyarakat (Salmah, 2006, hlm. 98).
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan yang perlu diketahui pasien di masyarakat yaitu perdarahan
pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah
dan tangan, nyeri abdomen, dan janin tidak bergerak seperti biasanya. Adapun Tanda-tanda
bahaya kehamilan yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan vagina dalam kehamilan trimester 1 adalah merupakan hal yang fisiologis
yaitu tanda Hartman. Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting disekitar. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, perdarahan
akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan. Hal ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari
servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal adalah
perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
kehamilan lanjut atau trimester II dan III, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan
semacam ini bisa berarti plasenta previa dan solusio plasenta (Mansjoer, 2000, hlm. 258).
1) Abortus
Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup
berkembang untuk dapat hidup di luar kandungan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 20
minggu, ditandai adanya perdarahan per vagina, mulas, dan tanda kehamilan positif. Abortus
dapat dibagi dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provakatus.
Abortus spontan yang meliputi abortus kompletus, abortus inkompletus, abortus
habitualis, abortus insipiens, abortus iminens, dan missed abortion.
Dengan gejala : amenorea, sakit perut, dan mulas-mulas, perdarahan bisa sedikit dan banyak,
perdarahan sedikit-sedikit yang berulang, dan biasanya berupa stolsel, saat observasi fundus
tidak bertambah tinggi, sesekali pasien merasa perutnya dingin dan kosong.
Abortus provakatus Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai
obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi dua yaitu abortus medisinalis dan
abortus kriminalis.
Komplikasi abortus yaitu perdarahan, perforasi, infeksi dan tetanus, payah ginjal akut serta
syok (Farrer, 2001, halm. 53-56)
2) Plasenta previa
Adalah keadaan dimana plasenta terletak ditempat yang tidak normal yaitu di segmen
bawah uterus sehingga nmenutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta
previa terdiri dari plasenta previa totalis, lateralis, marginalis dan plasenta letak rendah.
Tanda dan gejala :
1. Perdarahan tanpa rasa nyeri dan berulang dengan volume yang lebih banyak
dari sebelumnya.
2. Keluar darah segar atau beku dan ibu kelihatan pucat.
Klasifikasi plasenta previa :
a. Plasenta letak rendah
Plasenta menempel pada segmen bawah uterus, tetapi tidak berekstensi ke
pembukaan servik.
b. Plasenta previa marginalis
Keadaan dimana tepi plasenta berada disekitar ostium uteri uteri internum.
c. Plasenta previa lateralis
Keadaan dimana sebagian plasenta menutupi ostium uteri internum.
d. Plasenta previa totalis
Keadaan dimana plasenta sama sekali menutupi seluruh ostium uteri internum
(Prawirohardjo, 2002, hlm. 365-369).
3) Solusio plasenta
Adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir. Terjadi sejak kehamilan 28 minggu.
Tanda dan gejala :
a. Perdarahan pervaginam disertai rasa sakit, penderita mengeluh sakit perut
terus-menerus.
b. Perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman. Kadang-kadang jumlah darah
yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum pasien.
c. Pucat, sesak napas, anemia kadang-kadang sampai syok dan bunyi jantung janin
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala sering dirasakan diawal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan
pembuluh darah di otak akibat hormon kehamilan, khususnya hormon progesterone. Sakit
kepala yang terjadi dalam 12 minggu terakhir sebelum kelahiran berpusat disekitar kening
dan atas mata. Keadan ini bisa menjadi komplikasi serius karena dapat menjadi preeklamsi
(Tiran, 2007, hlm. 95).
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, sakit kepala dapat bertahan lebih dari 2-3 jam.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur dan
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan merupakan gejala dari preeklamsi.
Gangguan lain yang sering terjadi dalam masa kehamilan adalah hipertensi. Penyebab utama
hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal. Kehamilan dengan
hipertensi esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi preeklamsi tidak
murni. Hanya sekitar 20% dapat menjadi pre eklamsi – eklamsi tidak murni yang disertai
gejala proteinuria, edema, dan terdapat keluhan epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur,
dan mual serta muntah. Dengan adanya hipertensi dalam kehamilan maka sering ditandai
dengan adanya sakit kepala yang hebat (Musbikin, 2005, hlm.192).
c. Masalah penglihatan
Dikatakan masalah bila penglihatan tiba-tiba kabur dan berbayang, gangguan
penglihatan seperti penglihatan ganda, seperti melihat titik-titik atau cahaya, hal ini
merupakan gejala dari preeklamsi atau toksemia yang harus segera dilaporkan pada petugas
kepala. Perubahan patologi pada organ mata dapat dijumpai adanya edeme retina dan spasme
pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut, maka harus dicurigai preeklamsi berat.
d. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separoh wanita hamil akan mengalami bengkak pada kaki dan tungkai bawah
pada usia kehamilan pada usia kehamilan 6 bulan ke atas, bengkak ini terjadi karena
penyumbatan yang disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak
biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki. Keadaan ini dapat dikatakan
normal, akan tetapi bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan
bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin.
Odema yang terjadi merupakan akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam
jaringan terutama pada tangan dan wajah merupakan gejala dari preeklamsi.
e. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen biasanya terjadi pada kehamilan tua karena adanya regangan otot dan
ligamen yang mendukung rahim dan hampir dialami semua ibu hamil. Nyeri abdomen yang
tidak normal sama sekali tidak berhubungan dengan persalinan. Nyeri abdomen yang
menunjukkan masalah ditandai dengan nyeri perut yang hebat, terus menerus dan menetap.
Nyeri perut yang hebat dapat terjadi berupa kekejangan atau nyeri tajam dan menusuk serta
disertai rasa hendak pingsan. Gejala ini merupakan gejala dari preeklamsi yang
f. Gerakan bayi tidak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada minggu ke-18 sampai ke-20 dalam
kehamilan pertama atau 2 minggu lebih cepat pada kehamilan ke dua. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin selama 12 jam
atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, rupture
uteri, gawat janin dan kematian janin.jika ditemukan hal ini pada ibu hamil, cepat rujuk ke
fasilitas kesehatan. (salmah, 2006, hlm. 103-104).
Tanda-tanda bahaya lainnya yang harus segera dilaporkan adalah: hiperemesis, ketuban
pecah dini, pre eklamsi dan eklamsi, kehamilan mola dan kehamilan ektopik.
1. Hiperemesis
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara peride pertama
dan kedua terlambat haid. Kejadian mencapai 50-70 %. Jika keadaan tersebut berlebihan
disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, mungkin diakibatkan oleh
perubahan hormon, atau penolakan terhadap kehamilan. Diagnosis hiperemesis yaitu jika
muntah dalam kehamilan 1-4 bulan, pada setiap makan atau minum ibu mengalami muntah
yang mana sampai mengganggu keadaan umumnya. Gejalanya bergantung pada ringan /
beratnya kelainan hiperemesis.
a. Hiperemesis ringan
Berat badan menurun, badan lemah dan lemas, nafsu makan berkurang, perasaan
nyeri di uluhati, muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum, turgor kulit
b. Hiperemesis berat
Lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan
turun dan mata menjadi cekung, tensi turun.
c. Hiperemesis sangat berat
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun. Komplikasi
fatal terjadi terjadi pada sususnan saraf yang dikenal sebagai ensefalipati wernicke.
2. Preeklamsi dan Eklamsi
Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri.
Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi yaitu adanya kenaikan
darah diastolik > 90-110 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam pada kehamilan > 20
minggu. Dengan disertai proteinuria 1+.
Preeklamsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah diastolik > 110
mmHg, protenuria 2+, oliguria, hiperefleksia, gangguan penglihatan, dan nyeri epigastrium.
Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi berat disertai
adanya kejang.
3. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut :
a. Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu.
Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.
b. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan
4. Mola hidatidosa
Kadang-kadang sekali dan dengan penyebab yang tidak kita ketahui, kehamilan dini
akan berkembang secara abnormal dan uterus terisi oleh gelembung-gelembung mirip buah
anggur yang menghasilkan hormon korionik gonadotropin dalam jumlah yang sangat besar.
Gelembung-gelembung tersebut tumbuh dari vili korialis yang menonjol dari massa sel luar
blastoksit yang dalam keadaan normal akan menjadi plasenta. Embrio sendiri akan meninggal
dan menghilang. Uterus pada kehamilan mola berukuran lebih besar daripada ukuran untuk
usia kehamilan normal dan teraba lunak serta bundar. Jantung janin tidak terdengar dan
bagian-bagian tubuh janin yang teraba. Pada keadaan ini bisa ditemukan perdarahan per
vaginam yang sedikit dan berwarna gelap, kadang-kadang gelembung-gelembung seperti
buah anggur tampak keluar dari dalam vagina.
5. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik terjadi kalau ovum yang sudah dibuahi tertanam bukan pada
daerah kavum uteri. Kehamilan ini jarang dapat berlanjut lebih lama dari 6-10 minggu karena
lokasi tidak sesuai bagi pertumbuhan plasenta yang memuaskan, atau tidak adanya tempat
yang cukup untuk menampung kehamilan yang berkembang tersebut. Tanda dan gejala
adalah amenore, perubahan dini pada payudara, pembesaran uterus, kehamilan positif,
kadang-kadang wanita yang mengalami tuba tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Akibat
yang ditimbukan yaitu rasa nyeri pada abdomen bagian bawah, perdarahan per vaginam yang
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul hubungan karakteristik ibu
hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dijelaskan
dalam bentuk skema berikut ini :
Kerangka Konsep
Variabel Independen : Variabel Dependen :
Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida mempunyai
hubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
B. Hipotesa
Hipotesa yang di harapkan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu:
1. Ada hubungan umur ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan.
2. Ada hubungan pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan.
3. Ada hubungan gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Karakteristik responden 1. Umur
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan
cross sectional yang bertujuan untuk menggambarkan adanya hubungan antara karakteristik
ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di
Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009 yang dimulai dari bulan Maret
2009 - April 2009.
B. Populasi dan sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Kelurahan Tanjung
Marulak Kota Tebing Tinggi tahun 2009 terhitung dari bulan Maret 2009 s/d April 2009
yaitu sebanyak 38 orang.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh
populasi menjadi objek penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38
orang.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi dengan
a) Menurut data yang diperoleh pada bulan September-oktober 2008 bahwa di
Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi terdapat lebih banyak ibu hamil
dibandingkan dengan kelurahan lainnya yaitu sebanyak 38 orang.
b) Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada bulan September-oktober 2008,
dilakukan wawancara tentang pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
ternyata dari 10 orang ibu hamil tersebut, hanya 3 orang yang mengetahui tentang
tanda bahaya kehamilan.
c) Belum pernah dilakukan penelitian oleh siapapun dengan judul yang sama di lokasi
ini.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2009 s/d April 2009.
D. Pertimbangan Etik Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua Program Studi
D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian peneliti
mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Desa Kelurahan Tanjung Marulak
Kota Tebing Tinggi, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta
memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela, responden
berhak mengundurkan diri dari penelitian. Peneliti membagi lembar persetujuan (informed
consent) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Untuk menjaga kerahasiaan, maka
kuesioner yang diberikan tersebut tidak mencantumkan nama responden pada lembaran
kuesioner, tetapi dengan menggunakan nomor kode pada masing-masing lembaran tersebut.
Data-data yang diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan
menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani
lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang
berisikan tentang karakteristik responden (yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida), dan
kuesioner pengetahuan yang meliputi pengertian tanda bahaya kehamilan dan macam-macam
tanda bahaya kehamilan.
Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup (Closed Ended)
dengan variasi pertanyaan berupa multiple choice, yang mana dari beberapa jawaban yang
disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya.
Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dibuat berdasarkan variabel yang diukur
yang terdapat pada kerangka konsep penelitian. Apabila jawaban responden benar diberi nilai
1(satu), apabila jawaban responden salah diberi nilai 0 (nol), dan apabila tidak dijawab diberi
nilai 0 (nol). Pertanyaan yang akan ditanyakan berupa :
Dua puluh pertanyaan untuk menilai pengetahuan responden tentang tanda bahaya
kehamilan yang meliputi pengertian tanda bahaya kehamilan dan macam-macam tanda
bahaya kehamilan.
Dengan kategori : Baik bila menjawab 12-20 pertanyaan benar 76-100%
Kurang bila menjawab 0-11 pertanyaan benar 55%
Lembar kuesioner juga dilengkapi dengan data karakteristik responden yang harus
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity sebanyak 2 kali yang diuji
oleh dokter spesialis obstetri ginekologi sehingga instrumen yang digunakan tersebut
dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Tahap pertama content
validity dilakukan pada tanggal 14 Februari 2009 yang mana dari 20 pertanyaan terdapat 2
pertanyaan yang tidak valid yaitu tentang tanda-tanda ketuban pecah dini diganti menjadi
jumlah pergerakan bayi yang normal dan tentang tanda-tanda mual muntah yang tidak normal
diganti menjadi tindakan ibu jika bayi tidak bergerak seperti biasa. Tahap kedua dilakukan
pada tanggal 21 Februari 2009 yang mana semua pertanyaan dinyatakan valid dengan CVI
(Content Validity Indeks) sebesar 0,83.
Sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan pada 20 orang responden yang sama
di Kelurahan Rantau Laban, yang mana untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus
Cronbach’s alpha yang diolah dengan menggunakan system komputerisasi melalui program
SPSS. Hasil yang didapatkan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena α hitung > r tabel.
Dimana α hitung sebesar 0,910 dan r tabel sebesar 0,468 pada derajat signifikan 0,05 dengan
uji 2 sisi dan df = (n-2) = (20-2) = 18.
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner
terhadap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota
Tebing Tinggi. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari mendapatkan
surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari pihak pendidikan atau ketua pelaksana
program D IV Bidan Pandidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian
Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi, setelah mendapat persetujuan peneliti
melaksanakan pengumpulan data di mana responden sesuai dengan kriteria penelitian.
Peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tentang tujuan penelitian
dan menanyakan kesediaan responden dengan menggunakan informed consent sebagai tanda
pernyataan persetujuan menjadi responden. Setelah responden menandatangani surat
persetujuan, kuesioner diisi langsung oleh responden. Kemudian kuesiner dikumpulkan
kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.
H. Analisa Data
1. Analisa univariat
Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi
masing-masing variabel yaitu karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida,
serta tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Analisa bivariat
Analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Dalam menganalisa data
secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square, yaitu untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel antara variabel independen dan variabel dependen
pada derajat kemaknaan 95 % ( α = 0,05 ). Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi
tahun 2009 diperoleh 38 responden yang mana hasil pengumpulan data dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Karakteristik responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di Kelurahan Tanjung
Marulak Kota Tebing Tinggi 2009
No. Karakteristik Jumlah
N %
1. Umur
1. 16-27 16 42,1
2. 28-39 22 57,9
2. Pendidikan
1. Tinggi 25 65,8
2. Rendah 13 34,2
3. Gravida
1. Primigravida-secundigravida 27 71,1
2. Multigravida 11 28,9
Dari tabel di atas berdasarkan umur responden menunjukkan bahwa dari 38 responden
sebagian besar berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%). Berdasarkan pendidikan
sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Berdasarkan gravida
(hamil ke-) sebagian besar responden hamil pertama (primigravida) dan kedua
2. Tingkat pengetahuan responden dari setiap butir pertanyaan
Tabel 5.2
Distribusi Hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak
Kota Tebing Tinggi 2009
No Pertanyaan Jumlah
Benar Salah
N % N %
1 Pengertian tanda bahaya kehamilan 33 86,8 5 13,5
2
Dampak bila tanda bahaya kehamilan tidak segera
dilaporkan 30 78,9 8 21,0
3
Macam-macam tanda bahaya kehamilan (perdarahan
dan sakit kepala yang hebat) 16 42,1 22 66,6
4
Macam-macam tanda bahaya kehamilan (penglihatan
kabur, bengkak pada muka dan tangan) 6 15,8 32 84,2
5
Macam-macam tanda bahaya kehamilan (nyeri perut
dan gerakan janin tidak seperti biasa ) 19 50 19 50 11 Tindakan ibu jika mengalami gangguan penglihatan 18 47,4 20 52,6 12 Bengkak pada anggota tubuh yang tidak normal 31 81,6 7 18,2 13 Bengkak pada anggota tubuh yang normal 29 65,8 9 23,6
14
Tindakan ibu jika mengalami bengkak pada anggota
tubuh yang tidak normal 25 78,9 13 34,2 20 Tindakan ibu jika bayi tidak bergerak seperti biasanya 29 47.3 9 23,6
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden yang dilihat dari
20 pertanyaan tentang pengetahuan responden mengenai tanda bahaya kehamilan dari nomor
1 sampai 20 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu pertanyaan
tindakan ibu jika mengalami perdarahan, serta dampak jika tanda bahaya kehamilan tidak
segera dilaporkan. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak salah yaitu tentang
macam-macam tanda bahaya kehamilan (penglihatan tiba-tiba kabur, bengkak pada muka dan
tangan), gerakan janin yang dirasakan pertama kali, serta macam-macam tanda bahaya
kehamilan (perdarahan dan sakit kepala yang hebat). Jika dilihat dari persentase mayoritas
menjawab benar yaitu pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya kehamilan (86,8%),
sedangkan mayoritas menjawab salah yaitu pertanyaan tentang macam-macam tanda bahaya
kehamilan (penglihatan tiba-tiba kabur, bengkak pada muka dan tangan) (84,2%).
Tabel 5.3
Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Tanda
Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak
Kota Tebing Tinggi 2009
Tingkat pengetahuan N %
1. Baik 23 60,5
2. Kurang 15 39,5
Jumlah 38 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan
3. Hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
Untuk melihat hubungan antara variabel independen (variabel bebas) yaitu
karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida dengan variabel dependen
(variabel terikat) yaitu tingkat pengetahuan responden, dengan analisa sebagai berikut :
Tabel 5.4.1
Hubungan Umur Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung
Marulak Kota Tebing Tinggi 2009
Umur
Dari hasil analisa tabel diatas menunjukkan ada hubungan antara umur responden
dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan diperoleh dari 16
orang yang berumur antara 16-27 tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat
pengetahuan kurang yaitu 11 orang (68,8 %) dan dari 22 orang yang berumur antara 28-39
tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 18 orang
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,005 maka dapat disimpulkan adanya
hubungan yang signifikan antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden
tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun
2009.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,10 berarti ibu hamil yang
berumur antara 28-39 tahun mempunyai peluang 0,1 kali lebih besar untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 16-27
tahun.
Tabel 5.4.2
Hubungan Pendidikan Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak
Kota Tebing Tinggi 2009
Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan
responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan diperoleh
dari 25 orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi diperoleh yang paling banyak
tingkat pendidikan rendah diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan
kurang yaitu 4 orang (30,8%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,018 maka dapat disimpulkan adanya hubungan
yang signifikann antara pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang
tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 7,12 berarti ibu hamil yang
berpendidikan tinggi mempunyai peluang 7,12 kali lebih besar untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah.
Tabel 5.4.3
Hubungan Gravida Responden dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak
Kota Tebing Tinggi 2009
Dari hasil analisa diatas menunjukkan bahwa ada hubungan antara gravida dengan
primigravida dan secundigravida diperoleh yang paling banyak tingkat pengetahuan kurang
yaitu 14 orang (51,9%) dan dari 11 orang yang multigravida diperoleh yang paling banyak
mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 10 orang (90,9%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,026 maka dapat disimpulkan adanya hubungan
yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya
kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun 2009.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,09 berarti ibu hamil yang
primigravida dan secindigravida tinggi mempunyai peluang 0,09 kali lebih besar untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu yang multigravida.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Diperoleh sebagian besar responden berumur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang
(57,9%). Dari data ini dapat diketahui bahwa terdapat ibu yang hamil resiko tinggi karena
hamil pada usia yang tidak produktif, dimana usia reproduksi yang normal yaitu antara 20-35
tahun. Menurut data yang diperoleh peneliti, masih terdapat beberapa ibu hamil yang kurang
mengetahui usia normal untuk hamil, dan ketidaktahuan tentang program KB.
Sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Dimana dari
data yang diperoleh peneliti bahwa di Kelurahan Tanjung Marulak terdapat beberapa TK, SD,
TPA, SMP, SMA, bantuan bimbingan belajar, dan perguruan tinggi swasta yang mudah
dijangkau, terfasilitasi dengan baik sehingga dapat menunjang kualitas pendidikan didaerah
tersebut. Dan kesadaran masyarakat untuk sekolah dan menuntut ilmu dapat dikatakan baik.
Tingkat pengetahuan responden di kelurahan tanjung marulak tentang tanda bahaya
kehamilan adalah baik sebanyak 23 orang (63,8%). Hal ini disebabkan di kelurahan Tanjung
yang mana artinya responden di daerah penelitian masih berada pada usia yang produktif
untuk tidak terjadi penurunan daya ingat, berpendidikan tinggi, dan masih hamil pertama dan
kedua.
2. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang
tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi Tahun
2009.
a. Umur responden
Hasil uji statistik didapatkan ibu hamil sebagian besar berumur antara 16-39 dan ada
hubungan yang signifikan antara umur responden dengan tingkat pengetahuan responden
tentang tanda bahaya. Artinya responden di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi
masih berada pada usia yang produktif dan belum terjadi penurunan daya ingat.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang maka
pengetahuan yang diperolehnya juga akan mengalami pertambahan, tetapi pada umur–umur
tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu
pengetahuan akan berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (1997) dijelaskan
bahwa umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi memori atau daya ingat
seseorang.
b. Pendidikan responden
Dari uji statistik didapatkan sebagian besar ibu hamil berpendidikan tinggi dan
terdapat adanya hubungan antara pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan
responden tentang tanda bahaya kehamilan.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin baik pula pengetahuannya sehingga makin mudah seseorang tersebut
Hal ini diperkuat dengan pendapat Notoatmojo (1993) yang menyebutkan bahwa
tingkat pendidikan tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang
tersebut menerima informasi.
c. Gravida (hamil ke)
Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat menunjukkan
pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita berkaitan dengan
kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini, ataupun kehamilan
selanjutnya.
Hasil uji statistik didapatkan sebagian besar reponden hamil pertama dan kedua serta
terdapat adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang
tanda bahaya kehamilan. Dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya pengalaman yang
diperoleh seseorang menjadi tahu akan sesuatu hal. Semakin banyak pengalaman maka
pengetahuan seseorang akan lebih baik.
Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Notoatmojo (2005) bahwa pengalaman
merupakan guru yang terbaik, yang diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat dijadikan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan
yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu.
Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan
kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan agar
ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan
janin.
2. Untuk pendidikan kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu
kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang tentang tanda bahaya
kehamilan untuk menciptakan kehamilan yang aman sehingga terhindar dari komplikasi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota
Tebing Tinggi Tahun 2009, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Diketahui karakteristik ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan berdasarkan
umur, pendidikan, dan gravida yang mana jumlah ibu hamil banyak terdapat pada
kelompok umur antara 28-39 tahun yaitu 22 orang (57,9%). Berdasarkan
pendidikan responden menunjukkan bahwa dari 38 responden sebagian besar
responden berpendidikan tinggi yaitu 25 orang (65,8%). Berdasarkan gravida
(hamil ke-) menunjukkan bahwa dari 38 responden sebagian besar responden
hamil pertama (primigravida) dan hamil kedua (secundigravida) yaitu 27 orang
(71,1%).
2. Diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan yang
mana sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing
Tinggi memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak sebanyak 23 orang (60,5%).
3. Diketahui berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa terdapat adanya
hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan.
B. Saran
1. Bagi instansi pelayanan kesehatan
Diharapkan bagi instansi pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan upaya
kehamilan kepada pasangan usia subur dan ibu hamil khususnya mengenai tanda
bahaya kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan yang teratur.
2. Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan instistusi pendidikan dapat memperbanyak literatur tentang tanda
bahaya kehamila. Dan sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi
tambahan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya dalam deteksi dini
tanda bahaya kehamilan.
3. Bagi ibu
Pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur bagi setiap ibu hamil agar tanda
bahaya kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga penyulit dan
komplikasi yang mungkin terjadi pada saat kehamilan dan persalinan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
EGC.
B. Curtis, Glade. (1999). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu. Jakarta :
Arcan.
Danim, Sudarman dan Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur, Kebijakan,
dan Etik. Jakarta : EGC.
Depkes. (2004). Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS – KIA).
Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Depkes. (2005). Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS – KIA).
Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Hidayat, Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba
Medika
Farrer, Hellen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Llewwllyn, Derek dan Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : Hipokrates
Manuaba, Ida Bagus. (1998). Ilmu Penyakit Kandungan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manik, Murniati., Nur asnah., dan Nur asiah. (2008). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Medan : Program D-IV Bidan Pendidik FK.USU.
Mansjoer, arief. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media acsculaplus Fakultas
Musbikin, Imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra
Pustaka.
Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Jakarta : EGC
Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Poedjawijatna. (2004). Ilmu perilaku. Jakarta : Bumi Aksara
Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.
Salmah, et al. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal . Jakarta : EGC.
Sastroasmoro, Ismael. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ke-2. Jakarta
: CV Agung Seto
Setiawati, S., & Dermawan, A.C. (2008). Pendididkan kesehatan. Jakarta : TIM
Sofyan, Mustika, et al. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Taufik, M. (2007). Prnsip-prinsip promosi kesehatan dalam bidang keperawatan. Jakarta :
Infomedika
Tiran, Denise. (2007). Mengatasi Mual-Mual dan Gangguan Lain Selama Kehamilan. Jakarta
: Diglosia
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Bapak / ibu / saudara responden
Di Kelurahan Tanjung Marulak
Nama saya FITRIANIS MULYASARI, mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang
bertujuan mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi,
yang mana penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi menjadi
responden dalam penelitian ini, partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak
akan memberi dampak yang membahayakan. Jika ibu bersedia, saya akan memberikan
lembar kuesioner ( lembar pertanyaan ) yang telah disediakan untuk diisi dengan kejujuran
dan apa adanya. Peneliti menjamin kerahasiaan Jawaban dan identitas ibu. Jawaban yang
ibu berikan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.
Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya disampaikan
terima kasih.
Medan, 2009
Responden Peneliti
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI KELURAHAN TANJUNG MARULAK KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2009
No. Responden :………
Diisi oleh peneliti
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara saat ini, serta beri tanda silang (x) pada jawaban yang telah disediakan!
Karakteristik Responden 1. Umur :
2. Pendidikan terakhir :
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Diploma
5. Sarjana
6. Lainnya, sebutkan………
3. Hamil ke :
Pengetahuan
1. Menurut ibu, pengertian tanda bahaya dalam kehamilan adalah…
a. Suatu tanda yang menunjukkan adanya bahaya dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin
b. Suatu tanda yang menunjukkan adanya bahaya dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan kecacatan janin
2. Menurut ibu, dampak jika tanda bahaya kehamilan tidak segera diketahui atau dilaporkan adalah…
a. Kematian ibu dan bayi lahir cacat b. Kematian janin
c. Kematian ibu dan janin
3. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..
a. Perdarahan, sakit pinggang, dan sakit pada kemaluan b. Perdarahan dan sakit kepala yang hebat
c. sakit kepala dan sakit pinggang
4. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..
a. Penglihatan tiba-tiba kabur berbayang, bengkak pada muka dan tangan b. Penglihatan tiba-tiba kabur berbayang, bengkak pada kaki dan tangan c. Bengkak pada wajah dan tangan, sakit pada kemaluan
5. Menurut ibu, di bawah ini yang termasuk ke dalam tanda bahaya kehamilan adalah..
a. Nyeri perut yang hebat, gerakan janin tidak seperti biasa
b. Gerakan janin tidak seperti biasa, sakit pada punggung dan pinggang c. Rasa nyeri pada perut, pingggang, dan punggung
6. Menurut ibu, perdarahan yang tidak normal pada ibu hamil muda adalah… a. Nyeri pada perut, keluar banyak darah, dan mulas
b. Nyeri pada kemaluan, keluar sedikit darah, dan tidak ada rasa mulas c. bercak darah, sakit pada kemaluan, dan sakit didaerah pinggang
7. Menurut ibu, keluar banyak darah bewarna merah dari jalan lahir pada akhir kehamilan disertai rasa nyeri merupakan…
a. Hal yang normal terjadi b. Tanda awal persalinan
c. Hal yang perlu dikhawatirkan
8. Pada kehamilan tua keluar darah dari jalan lahir. Menurut ibu, jika ibu mengalami keadaan di atas yang ibu lakukan adalah…
a. Segera periksa ke petugas kesehatan b. Minum obat dan segera istirahat
c. Cukup dengan 15 menit beristirahat (berbaring)
9. Menurut ibu, sakit kepala yang tidak normal saat kehamilan adalah…
a. Bersifat terus menerus, tidak hilang setelah beristirahat, bertahan lebih dari 3 jam
b. Sakit di daerah kening, bersifat terus menerus, dan hilang setelah 15menit beristirahat
10. Menurut ibu, gangguan penglihatan yang tidak normal selama masa kehamilan adalah….
a. Penglihatan tiba-tiba kabur, berbayang disertai sakit kepala
b. Penglihatan seperti melihat titik cahaya dan dapat hilang setelah 5 menit memejamkan mata
c. Mata sakit, lelah, berair dan pandangan menjadi silau
11. Menurut ibu, gangguan penglihatan secara tiba-tiba, berbayang, dan kabur pada saat hamil maka yang harus dilakukan ibu adalah …
a. Segera minum obat dan istirahat teratur b. Periksakan kehamilan dan istirahat teratur c. Istirahat selama 15menit dan minum jamu
12. Menurut ibu, bengkak pada anggota tubuh yang menunjukkan adanya masalah serius adalah..
a. Bengkak pada wajah dan tangan lebih dari 24 jam b. Bengkak pada kaki dan tangan lebih dari 24 jam
c. Bengkak pada wajah dan betis dan dapat hilang setelah beristirahat
13. Menurut ibu, bengkak yang bersifat normal pada kehamilan adalah… a. Bengkak pada kaki
b. Bengkak pada muka dan tangan c. Bengak pada wajah
14. Apabila ibu mengalami bengkak yang tidak normal pada anggota tubuh, maka yang akan ibu lakukan adalah..
a. Melakukan pemijatan dan minum jamu atau obat
b. Periksakan kehamilan pada petugas kesehatan, minum jamu, dan dipijat c. Periksakan kehamilan pada petugas kesehatan
15. Menurut ibu, nyeri perut saat hamil yang tidak normal adalah… a. Nyeri yang terus menerus dan hilang setelah beristirahat b. Nyeri hebat terus menerus dan tidak hilang setelah beristirahat c. Nyeri hebat dan sebentar saja dirasakan
16. Nyeri hebat dan tidak tertahankan pada perut yang tidak berhubungan dengan persalinan dapat kita lihat dengan tanda-tanda …
a. Rasa mulas pada perut sebelah kiri
b. Nyeri tajam menusuk disertai rasa hendak pingsan c. Kejang, nyeri ulu hati, dan nyeri perut sebelah kanan
17. Menurut ibu, pada usia berapa minggu mulai terasa adanya gerakan bayi.. a. Lima bulan
b. Dua bulan c. Sepuluh bulan
18. Menurut ibu, berapakah gerakan janin yang normal selama kehamilan a. 3 kali dalam periode 3 jam