• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Customer Experience terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Customer Experience terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP

MINAT BELI ULANG PADA PELANGGAN XO SUKI SUN PLAZA

MEDAN

OLEH

Rasella Tiffany Tarigan 110502050

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP MINAT BELI ULANG

PELANGGAN XO SUKI SUN PLAZA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh customer

experience(sense, feel, think, act, dan relate) terhadap minat beli ulang pelanggan XO Suki Sun Plaza Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan yang telah berkunjung lebih dari 2 kali. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di XO Suki Sun Plaza Medan (accidental sampling). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa feel dan relate serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan. Sedangkan sense, think, dan act berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli ilang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan. Melalui pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.631 , berartinya 63% minat beli ulang dipengaruhi oleh variabel

sense, feel, think, act, dan relate, sisanya sebesar 36.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.Feel adalah variabel yang dominan mempengaruhi minat beli ulang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan.

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUSTOMER EXPERIENCE ON CUSTOME REPURCHASE INTENTION AT XO SUKI

SUN PLAZAMEDAN

The purpose of this research is to identify and analize the effect of customer experience (sense, feel, think, act, and relate) toward the repurchase intention customers of XO Suki Sun Plaza Medan. The population of this research is the costumers of XO Suki Sun Plaza Medan. The amount of sampels are 100 respondens who coincidentally met with researchers at XO Suki Sun Plaza Medan (accidental sampling). This research uses a multiple linear regression analysis.

The result showed that feel and relate have positive and significant to repurchase intention at XO Suki Sun Plaza Medan. Sense, think, and act have positive and not significant to repurchase intention at XO Suki SUn plaza Medan. Through testing the adjusted coefficient of determination (Adjusted R square) obtained a value of 0.631, this means 63.1% repurchase intention is influenced by sense, feeling, thinking, act, and relation. While the remaining 36.9% can be explained by other variables not examined in this study. Feel is the dominant variables influencing repurchase intention at XO Suki Sun Plaza Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkatnya yang berlimpah, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul “Pengaruh Customer Experience terhadap Minat Beli Ulang

Pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua tercinta Posman

Tarigan dan Sarah Sembiring yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi,

doa, dan nasehat kepada saya selama proses pembuatan skripsi ini. saya juga ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof . Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec., Ak., CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku

Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univesitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si.,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, MM selaku Dosen

(5)

bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada saya selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Dosen Pembanding yang telah

banyak memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan XO Suki Sun Plaza

Medan yang telah banyak membantu saya dalam proses penelitian ini

8. Buat adik tersayang Frans Orlanda Tarigan dan seluruh keluarga besar yang

telah mendoakan dan memberikan motivasi kepada saya.

9. Terima kasih juga buat sahabat-sahabat yang saya sayangi Althea, Agnes,

Nabila, Risa, Rona, Hafiz, Riswan, Yolanda, Roma, Yunisda, Dian, Izmi,

Kak Grace dan Kak Beby yang telah banyak membantu dan mendoakan saya

dalam proses pembuatan skripsi ini.

Akhir kata saya memohon maaf atas segala kekurangan pada penulisan

skripsi ini. Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan pihak-pihak yang membutuhkan

Medan, Mei 2015

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Uraian Teoritis... 9

2.1.1. Customer Experience ... 9

2.1.2. Defenisi Minat Beli Ulang ... 14

2.2.Penelitian Terdahulu ... 16

2.3 Kerangka Konseptual ... 18

2.4 Hipotesis ... 19

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

3.3 Batasan Operasional ... 20

3.4 Defenisi Operasional ... 21

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.7 Jenis Data ... 26

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.9 Uji Validitas dan reliabilitas ... 27

3.9.1 Uji Validitas ... 27

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 29

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.10.1 Uji Normalitas ... 30

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas ... 30

3.10.3 Uji Multikolinearitas ... 31

3.11 Metode Analisis Data ... 31

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif ... 31

3.11.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 32

3.11.3 Pengujian Hipotesis ... 33

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 34

(7)

4.1.3 Struktur Organisasi XO Suki ... 36

4.1.4 Kegiatan Operasional ... 37

4.2 Hasil dan pembahasan ... 38

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 38

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

4.3 Pembahasan ... 64

4.3.1 Pengaruh Sense Terhadap Minat Beli Ulang ... 64

4.3.3 Pengaruh Think Terhadap Minat Beli Ulang... 67

4.3.4 Pengaruh Act Terhadap Minat Beli Ulang ... 69

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Daftar Restoran di Sekitar Medan ... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23

Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert ... 24

Tabel 3.3 Item-Total Statistics ... 28

Tabel 3.4 Reliability Statistics ... 30

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 40

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi berkunjung ... 41

Tabel 4.5 Pendapat Responden Terhadap Variabel Panca Indra (Sense) ... 42

Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perasaan (Feel) ... 44

Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Cara Berpikir (Think) . 45 Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Tindakan (Act) ... 47

Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pertalian (Relate) ... 49

Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat Beli Ulang ... 51

Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 55

Tabel 4.12 Hasil Uji Gletser ... 57

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 59

Tabel 4.15 Hasil Uji-F ... 61

Tabel 4.16 Hasil Uji-t ... 62

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 19

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Operasional ... 36

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kitchen ... 36

Gambar 4.3 Grafik Histogram ... 53

Gambar 4.4 Normal Plot ... 54

(10)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data (butir) Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Analisis Regresi Linear Berganda

(11)

ABSTRAK

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP MINAT BELI ULANG

PELANGGAN XO SUKI SUN PLAZA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh customer

experience(sense, feel, think, act, dan relate) terhadap minat beli ulang pelanggan XO Suki Sun Plaza Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan yang telah berkunjung lebih dari 2 kali. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di XO Suki Sun Plaza Medan (accidental sampling). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa feel dan relate serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan. Sedangkan sense, think, dan act berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli ilang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan. Melalui pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.631 , berartinya 63% minat beli ulang dipengaruhi oleh variabel

sense, feel, think, act, dan relate, sisanya sebesar 36.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.Feel adalah variabel yang dominan mempengaruhi minat beli ulang pelanggan pada XO Suki Sun Plaza Medan.

(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUSTOMER EXPERIENCE ON CUSTOME REPURCHASE INTENTION AT XO SUKI

SUN PLAZAMEDAN

The purpose of this research is to identify and analize the effect of customer experience (sense, feel, think, act, and relate) toward the repurchase intention customers of XO Suki Sun Plaza Medan. The population of this research is the costumers of XO Suki Sun Plaza Medan. The amount of sampels are 100 respondens who coincidentally met with researchers at XO Suki Sun Plaza Medan (accidental sampling). This research uses a multiple linear regression analysis.

The result showed that feel and relate have positive and significant to repurchase intention at XO Suki Sun Plaza Medan. Sense, think, and act have positive and not significant to repurchase intention at XO Suki SUn plaza Medan. Through testing the adjusted coefficient of determination (Adjusted R square) obtained a value of 0.631, this means 63.1% repurchase intention is influenced by sense, feeling, thinking, act, and relation. While the remaining 36.9% can be explained by other variables not examined in this study. Feel is the dominant variables influencing repurchase intention at XO Suki Sun Plaza Medan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis

yang cukup menjanjikan, bisnis kuliner ini dapat berupa restoran, café, serta

warung kaki lima. Itu pula sebabnya jumlah restoran semakin menjamur di

kota-kota besar di Indonesia. Seperti di kota Medan sendiri, jumlah restoran di

kota Medan saat ini semakin hari semakin bertambah. Restoran ini

menawarkan pilihan yang sangat beranekaragam, mulai dari harga yang

menengah ke bawah sampai menengah ke atas.

Dengan semakin banyaknya restoran yang ada, maka semakin kuat pula

persaingan yang terjadi. Perusahaan harus mengerti dengan baik apa yang

dinginkan pelanggan, agar mampu bertahan didalam persaingan yang sangat

kuat ini. Dalam menghadapi persaingan yang sangat kuat dan mempertahankan

kelangsungan hidup darirestoranini sendiri,restoranharus memiliki

keistimewaan tersendiri sehingga menumbuhkan rasa puas didalam diri

pelanggan agar timbul minat pembelian ulang.

(14)

Tabel 1.1

Daftar Restoran di Sekitar Medan

No. Nama Alamat

1. Pepper Lunch Cambrige Mall LG

2. Marugame Udon SUN Plaza LG

3. XO Suki SUN Plaza L.3

4. Seoul Garden SUN Plaza L.3

5. RM Ayam Kalasan Jl. Iskandar Muda No. 292-294

www.makanmana.net

Daftar pada Tabel 1.1 diatas merupakan beberapa restoran yang berada

di kota Medan. Restoran-restorantersebut menawarkan berbagai menu yang

berbeda-beda dengan khasnya masing-masing serta konsepnya masing-masing.

Dari daftar diatas, peneliti melakukan penelitian di XO Suki yang berada di

SUN Plaza Medan. Restoran ini memiliki lokasi yang cukup strategis. Dimana

terletak disebuah plaza yang yang cukup besar dan plaza tersebut terletak

ditengah kota, dimana disekitar bangunannya terdapat gedung-gedung

perkantoran, universitas, dan sekolah.

Pembelian ulang yang dilakukan oleh pelanggan, akan mendatangkan

keuntungan bagi restoran, dan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan oleh

restoran untuk mencari pelanggan yang baru, dimana akan lebih mudah

mempertahankan pelanggan yang sudah ada dari pada mencari pelanggan yang

(15)

dikatakan tujuan dari pembelian ulang adalah suatu tingkat motivasi dari

seorang pelanggan untuk melakukan pengulangan pembelian pada suatu merek

secara berkelanjutan.

Pemasaran dengan menggunakan experiential marketing merupakan

cara memberikan pengalaman yang menyentuh sisi emosi pelanggan terhadap

produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam arti apabila pengalaman yang

diterima oleh pelanggan selama mereka membeli produk terbentuk dengan

baik, maka akan menimbulkan kesan yang mendalam yang membuat

pelanggan puas dan berniat untuk melakukan pembelian ulang.Seorang

pelanggan akan terpuaskan apabila barang atau jasa dan pelayanan dalam arti

setiap unsur yang dikandungnya, yang diperoleh memenuhi atau melebihi mutu

yang diharapkan (Sentana,2006:116).Contohnya pelayan yang ramah, dimana

jika ada pelanggan yang datang pelayan akan memberikan salam selamat

datang dan ketika pelanggan berjalan keluar pelayan akan mengucapkan terima

kasih serta membukakan pintu bagi pelanggan.Dengan melakukan hal ini

pelanggan akan merasa senang dan dihargai dengan perlakuan tersebut, dan

akan membuat pelanggan memiliki niat untuk datang kembali serta

mempromosikan restoran tersebut kepada orang lain.Pelanggan bisa menjadi

pembeli pertama-kali hanya satu kali saja (Griffin,2003:116).

Sehingga sekarang pengalaman adalah salah satu yang perlu

diperhatikan oleh pemasar karena pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan

(16)

saat memilih restoran. Pengalaman yang dirasakan pelanggan ini disebut juga

dengan customer experience.Pemasar harus memberikan pengalaman yang

menarik dan memuaskan kepada pelanggan, agar pelanggan terkesan dan akan

selalu mengingat restorantersebut.

Setiap pelanggan memiliki harapan tertentu saat membeli. Setelah

pembelian, pelanggan membandingkan apa yang diterimanya dengan apa yang

diharapkannya. Bila yang diterima sesuai dengan harapannya, pelanggan

dikatakan puas. Bila tidak, pembeli dikatakan tidak puas. Bila pelanggan

senang dengan pembelian pertama-kali, kecenderungan bahwa pelanggan akan

membeli lagi sangat meningkat (Griffin,2003:108).Dengan adanya lima

dimensi pendekatan dari customer experience (sense, feel, think, act, relate)

pelanggan diharapkan dapat membedakan produk dan jasa yang diberikan oleh

perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

XO Suki ini sudah cukup lama dalam menjalankan bisnis kuliner ini,

khusus untuk di Medan, XO Suki sendiri sudah ada sejak 8 tahun silam,

eksistensinya dapat dilihat dari ramainya pelanggan yang datang,terutama pada

hari sabtu-minggu disarankan bagi para pelanggan yang ingin datang untuk

melakukan reservasi terlebih dahulu.Konsep makanan yang ditawarkan tidak

berbeda dengan konsep restoran suki lainnya, dimana pelanggan memilih

bahan makanan yang akan direbus dalam 3 pilihan kuah.Restoranini juga telah

memiliki beberapa cabang untuk di Medan, baru-baru ini juga mereka

(17)

merespon perubahan-perubahan yang terjadi, dalam rangka menghadapi

persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup dariXO Suki ini sendiri.

XO Suki harus menumbuhkan rasa puas didalam diri pelanggan agar timbul

minat pembelian ulang.Pengelola XO Suki berusaha untuk mengidentifikasi

kebutuhan pelanggan dan secara terus-menerus berupaya untuk meningkatkan

pelayanan serta kinerja dengan sarana yang ada.

Disini XO Suki menciptakan pengalaman pelanggan dengan cara

memperbolehkan pelanggan untuk memilih sendiri bahan-bahan makanan

sukinya serta pelanggan juga dapat memasak sendiri dengan ala-ala steamboat

di meja pelanggan masing-masing. Selama proses pemilihan bahan, pelanggan

ditemani oleh seorang waiter yang siap membantu membawa bahan-bahan

tersebut ke meja pelanggan hingga proses memasak hidangan suki selesai.

Dengan menggunakan pendekatan customer experiencedengan tepat, akan

membuat XO Suki semakin maju dan berkembang, sehingga dapat

meningkatkan jumlah pelanggan yang ingin melakukan pembelian ulang.

Pada saat pelanggan datang kembali artinya pelanggan merespon

dengan positif terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh XO Suki.

Kurangnya kepuasan yang dirasakan pelanggan dapat mengakibatkan

enggannya pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di XO Suki.

Sehingga XO Suki harus menimbulkan minat pembelian ulang dalam diri

(18)

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di XO Suki Sun Plaza

Medan karena XO Suki sendiri merupakan salah satu yang restoran yang

menerapkan sistem self service(layanan diri sendiri) dimana pelanggannya dapat melakukan proses memasak hidangan sendiri, serta dapat memilih

bahannya sendiri juga. Dimana self service(layanan diri sendiri) merupakan salah satu cara untuk menciptakan customer experience.

Berdasarkan latar belakang diatas, membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH CUSTOMER

EXPERIENCE TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA

PELANGGANXO SUKI SUN PLAZA MEDAN”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah senseberpengaruh terhadap minat beli ulang pada pelangganXO Suki Sun Plaza Medan?

2. Apakah feelberpengaruh terhadap minat beli ulang pada pelangganXO Suki Sun Plaza Medan?

3. Apakah actberpengaruh terhadap minat beli ulang pada pelangganXO Suki Sun Plaza Medan?

(19)

5. Apakah relateberpengaruh terhadap minat beli ulang pada pelangganXO Suki Sun Plaza Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh darisense terhadap minat beli ulang pada restoranXO Suki Sun Plaza Medan.

2.Mengetahui pengaruh dari feel terhadap minat beli ulang pada restoranXO Suki Sun Plaza Medan.

3. Mengetahui pengaruh dari act terhadap minat beli ulang pada restoranXO Suki Sun Plaza Medan.

4. Mengetahui pengaruh dari think terhadap minat beli ulang pada restoranXO Suki Sun Plaza Medan.

5. Mengetahui pengaruh dari relate terhadap minat beli ulang pada restoranXO Suki Sun Plaza Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pengelola Restoran

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan masukan

(20)

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan langkah

selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan dibidang

manajemen pemasaran khususnya mengenai customer experience terhadap minat beli ulang pelanggan.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk dijadikan bahan perbandingan

oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian pada bidang sejenis di masa

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1. Customer Experience

Pelanggan menentukan pilihannya juga dipengaruhi oleh pengalaman

yang telah dirasakannya. Termasuk juga dalam melakukan pembelian,

konsumen juga mempertimbangkan pengalaman yang dirasakannya dalam

melakukan pembelian untuk menentukan pembelian selanjutnya. Dalam

pengalaman berbelanja,experience lebih dari sekedar mendapatkan produk apa yang diinginkan oleh konsumen, tetapi juga pada semua event dan aktivitas yang merupakan bagian dari proses berbelanja, seperti desain lingkungan/

kawasan belanja, pelayanan staf, bagaimana sambutan karyawan, dan apa yang

dirasakan konsumen ketika berbelanja.Apabila konsumen merasa puas pada

saat melakukan pembelian maka terciptalah customer experience yang positif.

Menurut Thompson dan Kolsky (dalam Suwono, 2011:9), customer

experience didefenisikan sebagai akumulasi dari semua kejadian yang disadari oleh pelanggan. Brooks (dalam Kusumawati, 2013:18) menjelaskan tentang

lima langkah yang harus dilakukan perusahaan dalam membangun experience

pelanggannya, yaitu :

1. Mengetahui keinginan pelanggan

2. Proses dan sistem yang baik sehingga mampu memenuhi semua

(22)

3. Buatlah pelanggan senang dan menikmati proses bertransaksi

4. Buat pelanggan merasa “Wow”

5. Buat pelanggan berhasil dengan adanya transaksi tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa customer experience merupakan pengalaman

dari konsumen sebagai pemahaman akhir melalui hubungan langsung dan tidak

langsung dengan cara-cara yang diberikan perusahaan.Customer experience

menggambarkan upaya untuk mendefenisikan pengalaman pada setiap titik

kontak dengan pelanggan dari berbagai jenis tipe interaksi (Gea, 2007:33).

2.1.1.1.Panca Indra (Sense)

Sense merupakan pendekatan pemasaran dengan tujuan untuk merasakan dengan menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan perasaan melalui

tinjauan dengan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan mencium

dengan kata lain yang berhubungan dengan panca indra, yang meliputi tentang

gaya, tema, dan warna (Schmitt, 2000:99).Perusahaan biasanya menerapkan

unsur sensedengan menarik perhatian pelanggan melalui hal-halyang

mencolok, dinamis, dan meninggalkan kesanyang kuat.

Menurut Schmitt (2000:110-111), ada tiga tujuan strategi panca indera

(sense strategic objective), yaitu :

1. Sense sebagai pembeda (sense as differentiator)

Sensecampaigns ditujukan kepada konsumen karena dilakukan dengan bentuk spesial dan tidak seperti biasanya. Usaha ini merangsang sense

(23)

dapat dilakukan dengan memotivasi pelanggan untuk membeli

produknya,dan mendistrisbusikan nilai kepada konsumen.

2. Sense sebagai pendorong(sense as motivator)

Sense dapat memotivasi konsumen untuk mencoba produk serta membelinya. Kuncinya adalah bagaimana cara merangsang konsumen.

3. Sense sebagai penyedia nilai (sense as value provider)

Sense juga dapat melengkapi nilai yang unik kepada konsumen. Hal ini

membutuhkan pemahaman mengenai jenis sense yang diinginkan

konsumen.

2.1.1.2 Perasaan (Feel)

Feelmerupakan perasaan emosi yang muncul dari dalam hati secara

positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi. Unsur feel

meliputi tentang suasana hati dan perasaan atau emosi positif(Schmitt,

2000:118). Pengalaman afektif adalah pengalaman mengenai tingkatan

perasaan, yakni perasaan yang berbeda terhadap intensitas, mulai dari perasaan

positif ringan atau keadaan mood negatif terhadap emosi yang tinggi. Jika seorang pemasar ingin menggunakan pengalaman afektif secara efektif, maka

mereka perlu mengetahui perbedaan moods dengan emotions.

a) Suasana hati (moods)

(24)

Misalnya, lagu yang tidak menyenangkan disebuah café dapat membuat

konsumen kedalam keadaan bad mood. b) Emosi (emotions)

Menurut Robbins dkk (2008:308) emosi adalah perasaan-perasaan

interns yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi ini selalu

disebabkan oleh sesuatu hal atau orang lain (manusia, kejadian,

perusahaan, produk, atau komunikasi).

c) Berdasarkan pendapat Schmitt (2000:124-125),terdapat dua jenis emosi

(emotions) yaitu :

1. Basic Emotions, misalnya emosi positif seperti senang, bahagia, atau negatif seperti sedih, marah, dan lain-lain.

2. Complex Emotions, merupakan kombinasi dari emosi-emosi dasar. Misalnya nostalgia (kerinduan yang sentimental akan masa lalu).

2.1.1.3 Cara Berpikir (Think)

Think merupakan pemikiran kreatif yang muncul di benak konsumen akan suatu merek/perusahaan atau pelanggan diajak untuk terlibat dalam

pemikiran kreatif(Schmitt, 2000:138).

Prinsip think terdiri atas 3 yaitu: 1. Terkejut (surprise)

Terkejut adalah penting dalm membuat konsumen terikat dalam pemikiran

kreatif. Terkejut terjadi ketika anda beralih dari harapan yang bersifat

(25)

positf. Dalam hal ini, konsumen mendapatkan lebih dari apa yang mereka

harapkan.

2. Membangkitkan (intergue)

Membangkitkan pikiran tergantung pada karakteristik seseorang. Apa yang

membuat orang berimajinasi dengan orang lain, yang tergantung pada

tingkat pengetahuan, ketertarikan, dan pengalaman sebelumnya.

3. Provokasi (provocation)

Provokasi dapat merangsang pembahasan, yang menciptakan kontroversi

atau kejutan yang tergantung pada perhatian dan kelompok sasaran yang

mana terlihat penuh agresif, dan beresiko.

2.1.1.4 Tindakan (Act)

Strategi act marketing dirancang untuk menciptakan pengalaman

pelanggan yang berhubungan dengan gerakan badan atau dengan kata lain

gerakan dan interaksi yang muncul(Schmitt, 2000:154). Dimana strategi ini

akan mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan yang diakibatkan oleh

strategi yang dilakukan oleh perusahaan.

Tujuan yang ingin dicapai dari act marketing adalah untuk

meningkatkan physical experience, memberikan kesan terhadap pola prilaku dan gaya hidup, memperkaya pola interaksi sosial melalui strategi yang

dilakukan. Hal ini dapat diterapkan dengan trend yang sedang berlangsung

(26)

2.1.1.5 Pertalian (Relate)

Relate merupakan upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budaya(Schmitt, 2000:171).

seorang pemasar harus memperhatikan pendekatan apa yang akan dipakai

untuk pelanggan. Karena setiap pendekatan mempunyai dampak yang berbeda

dan para pelanggan juga memiliki reaksi yang berbeda-beda.

Menurut Kusumawati (2013:28),relate adalah bagaimana sense, feel, think, dan

act seseorang tadi lebih dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya. Jadi

relate menghubungkan pelanggan secara individual dengan komunitas atau budaya tertentu yang dicerminkan oleh suatu produk. Ini merupakan daya tarik

yang paling penting bagi pelanggan.

2.1.2. Defenisi Minat Beli Ulang

Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai

pengaruh cukup besar terhadap sikap prilaku. Menurut Nurhayati (dalam

Kusumawati, 2013:16) minat pembelian ulang adalah keinginan dan tindakan

pelanggan untuk membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang

diterima sesuai yang diinginkan dari suatu produk.

Minat beli ulang bermula dari pembelian pertama kali yang dilakukan

oleh pelanggan, yang kemudian berniat untuk melakukan pembelian kedua,

ketiga, keempat, dan seterusnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli

ulang atau pembelian ulang pada pelanggan atau konsumen ini mengalami

(27)

konsumen akan memutuskan untuk membeli produknya (barang atau jasa)

sehingga mengalami kepuasan atau ketidakpuasan yang berdampak pada minat

beli ulang itu sendiri ( Dalam Oetomo, 2010:2).

Minat beli ulang merupakan bagian dari perilaku pembelian. Minat beli

ulang ini biasanya terjadi karena telah terbentuknya loyalitas pelanggan,

sehingga terjadilah pembelian berulang ini. Minat beli ulang ini juga sangat

berhubungan dengan kepuasan pelanggan, jika pelanggan tidak merasa puas

maka pelanggan tidak akan melakukan pembelian selanjutnya. Sehingga

kepuasan yang diperoleh seorang pelanggan, dapat mendorong ia melakukan

pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga

pelanggan dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain.

Minat beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang

tinggi dari konsumen ketika memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk

atau jasa. Ferdinand dalam salah satu penelitiannya menyatakan bahwa

indikator minat beli antara lain; (1) minat transaksional, yaitu kecenderungan

seseorang untuk membeli produk, (2) minat referensial, yaitu kecenderungan

seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain, (3) minat

preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang

memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat berubah

bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya, (4) minat eksploratif, minat

ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi

(28)

sifat-sifat positif dari produk tersebut ( Dalam Kuntjara, 2007:14). Oleh karena

itu minat beli konsumen oleh beberapa peneliti terdahulu seringdigunakan

sebagai indikator kesuksesan suatu produk di pasar.

Dapat disimpulkan bahwa minat beli ulang adalah dimana pelanggan

memiliki niat atau keinginan untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang

diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh pelanggan.

2.2. Penelitian Terdahulu 1 Kustini (2007) Penerapan

(29)
(30)

2.3 Kerangka Konseptual

Pendekatan customer experiencememiliki lima dimensi, yaitu : sense, feel, think, act, dan relate.Sense dapat memberikan pengaruh terhadap minat beli ulang pelanggan, karena pelanggan dapat merasakan sesuatu dengan

menggunakan panca indranya. Semakin banyak indera yang dapat merasakan,

maka produk atau jasa yang dirasakan akan semakin memorable bagi

pelanggan dan akan menumbuhkan minat beli ulang bagi pelanggan.

Kemudian feeldapat diartikan sebagai sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati pelanggan pada saat mengkonsumsi. Perasaan positif yang muncul dalam

diri pelanggan akan memunculkan minat pembelian ulang. Begitu pula dengan

think, think dapat memberikan pengaruh terhadap minat beli ulang pelanggan, karena pelanggan yang ber-positive thinking terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi akan memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang. Dan ketika

act yang dilakukan perusahaan sesuai dengan perilaku dan gaya hidup

pelanggan, berarti act yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap pelanggan serta berdampak positif juga terhadap minat beli ulang. Relate juga dapat menciptakan pengaruh yang positif pada minat beli ulang pelanggan,

dikarenakan pelanggan merasa puas dan senang dapat berinteraksi dan

berhubungan dengan pengelola maupun karyawan. Semakin tinggi pengaruh

relate, maka semakin tinggi pula minat beli ulang pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konseptual penelitian ini

(31)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau

keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi, yang kemudian akan diuji

kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro, 2003:48).

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. “Terdapat pengaruh positif antara Panca Indra(sense) terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”.

2. “Terdapat pengaruh positif antara Perasaan(feel) terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”.

3. “Terdapat pengaruh positif antara Cara Berpikir(think) terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”.

4. “Terdapat pengaruh positif antara Tindakan(act) terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”.

5. “Terdapat pengaruh positif antara Pertalian(relate) terhadap Minat Beli Ulang di restoranXO Suki Sun Plaza Medan”.

Sense (X1) Feel (X2) Think(X3) Act (X4) Relate (X5)

Minat Beli Ulang

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi

yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil

dari populasi tersebut (Sugiyono, 2011:224).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di restoranXO Sukiyang berada di Sun

Plaza Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2015

sampai dengan bulan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefenisikan

secara operasional, dan penelitian ini dibatasi pada pengaruh customer

experience terhadap minat beli ulang.

Adapun variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen ( Independent Variable) atau Variabel Bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1. Sense (X1)

2. Feel (X2)

(33)

4. Act (X4)

5. Relate (X5)

2. Variabel Dependen (Dependent Variable) atau Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat

beli ulang (Y).

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang diberikan kepada

variabel-variabel yang menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu variabel-variabel. Serta

bertujuan untuk melihat keterkaitan variabel dari satu faktor dengan faktor

lainnya.

1. Variabel Independen

Variabel independenadalah variabel yang dapat mempengaruhi

perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang

positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi

dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen.

Variabel independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau

variabel yang mempengaruhi (Situmorang, dkk., 2014:8).

a. Panca Indera (sense)

Sense adalah pendekatan pemasaran yang menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan perasaan melalui tinjauan dengan menyentuh,

(34)

b. Perasaan (feel)

Feeladalah perasaan yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi.

c. Cara berpikir (think)

Think adalah pemikiran kreatif yang muncul di benak pelanggan akan suatu merek.

d. Tindakan (act)

Act adalah Tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan tubuh) untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya

(dalam Kusumawati, 2013:27).

e. Pertalian (relate)

Relate adalah upaya untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain, dirinya dengan merek atau perusahaan, dan budaya. bagaimana sense, feel, think, dan act seseorang dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya

2. Variabel Dependen

Variabel dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat

variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya.

Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau

variabel terpengaruh (Situmorang, dkk,. 2014:8). Variabel dependennya

(35)

memiliki niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan

oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh konsumen.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator

Skala

Pengukuran

Sense

(X1)

Pendekatan yang dilakukan XO Suki SunPlaza untuk menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan perasaan melalui tinjauan

dengan menyentuh, merasakan, dan mencium.

1. Indra Penciuman 2. Indra Penglihatan 3. Indra Perasa

Likert

Feel (X2) Perasaan emosi pelanggan

XO Suki SunPlaza yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi.

Pemikiran positif yang muncul di benak pelanggan terhadap XO Suki SunPlaza

1. Citra Positif 2. Rasa Ingin Tau

Likert

Act (X4) Act marketingmerangsang

pelangganuntuk melakukan suatu tindakan yang berhubungan dengan XO

bagaimana sense, feel,

think, dan act seseorang dikembangkan ke arah konteks sosial dan budaya

1. Hubungan Sosial pelanggan

2. Hubungan dengan diri pelanggan sendiri

(36)

Lanjutan

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran Minat

Beli Ulang (Y)

Minat beli ulang adalah dimana pelanggan memiliki niat untuk melakukan pembelian selanjutnya, yang diakibatkan oleh pengalaman positif yang dirasakan oleh pelanggan.

Sumber : Kusumawati (2013), data diolah peneliti

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala

ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang, dkk., 2014:6).

Tabel 3.0.2Pengukuran Skala Likert

No. Pernyataan Skor

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen

unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan

(Ginting, dkk., 2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah

(37)

2. Sampel

Sampel adalah himpunan atau bagian dari populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian pelangganXO Suki Sun Plaza . Dalam

menentukan ukuran sampel penelitian, Slovin memasukkan unsur

kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditoleransi (Sanusi, 2011:101). Dengan rumus sebagai

berikut :

� = �

1 +��2

Dimana :

� = Jumlah Sampel

�= Jumlah Populasi

�= toleransi ( dalam persen)

Bila diketahui perkiraan jumlah pengunjungXO Suki Sun Plaza

Medanpada tahun 2014 adalah 43.200 pengunjung. Maka sampelnya

dapat dihitung sebagai berikut :

�= 43200

1 + 43200(0,1)2

�= 43200

1 + 432

�= 43200 433

�= 99,769

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 99,769 responden atau dapat

(38)

penentuan sampel berdasarkan kriteria, yakni pengunjung yang berusia >20

tahun yang sudah lebih dari sekali berkunjung ke pelangganXO Suki Sun Plaza

Medan.

3.7 Jenis Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari

data pirmer dan data skunder.

1. Data primer (primary data)

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/

suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk

kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi (Situmorang, dkk., 2014:3). Data primer dalam penelitian

ini diperoleh dari hasil pengamatan peneliti, penyebaran kuesioner

kepada pelanggan XO Suki Sun Plaza.

2. Data Sekunder (secondary data)

Data sekunder yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan

oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data

dokumentasi dan arsip-arsip resmi (Situmorang, dkk., 2014:3). Data

sekunder pada penelitian ini adalah data pelanggan XO Suki Sun

Plaza.

(39)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan pertanyaan tertulis kepada para responden untuk

dijawab.

2. Interview/Wawancara

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pengelola

dan pengunjung.

3. Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin di ukur. Dilakukan pada 30 orang diluarpelangganXO Suki Sun

Plaza Medan. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang, dkk.,

2014:86).Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 17.00 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung>rtabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dimana

nilai rtabel dengan responden 30 orang adalah 0,361

(40)

Tabel 3.3

(41)

Pada Tabel 3.3, menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk

mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan, maka nilai pada kolom corrected

item total correlation, yang merupakan rhitung dibandingkan dengan rtabel. Dapat

dilihat bahwa koefisien korelasi dari 25 pertanyaan yang ada, 21 butir

pertanyaan variabel X dan 4 butir pertanyaan variabel Y. dimana semua

pertanyaan yang ada dinyatakan valid apabila skor total > 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang, dkk.,

2014:89).Apabila suatu alat pengukur di pakai dua kali- untuk mengukur

gejala yang sama danhasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka

alat pengukur tersebut reliabel.

Jika rhitung>rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel

Jika rhitung >rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

Setiap pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas

ditentukan reliabilitasnya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

(42)

Tabel 3.4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.931 25

Sumber: Hasi Penelitian (Data diolah, 2015)

Dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0.931. Apabila nilai reliabilitas instrumen > 0.8 atau sama dengan 0.8 maka instrumen dinyatakan

reliabel. Maka Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 > 0.8 artinya instrumen tersebut reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat model regresi, apakah variabel

independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati nol. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan

kolmogrof smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% , yang

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk., 2014:107).

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah didalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

(43)

pengamatan lainnya sama disebut homoskedasstisitas, dan jika variansnya

berbeda disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Uji mutikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika variabel

bebasnya berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Ada tidaknya

gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (

variance Inflaction Factor). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tolerance dan VIF dengan membandingkan sebagai berikut :

VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas

VIF < 5 maka tidak terdapat mutikolinieritas

Tolerance< 0,1 maka diduga mempunyai persoalan mutikolinieritas

Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat mutikolinieritas

3.11 Metode Analisis Data

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara

(44)

yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga

dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang diteliti.

3.11.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2011:275)analisis regresi ganda digunakan oleh

peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) jadi analisis regresi

ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independenya minimal dua.

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e

Keterangan :

Y = Minat Beli Ulang

a = Konstanta

b1...b5 = Koefisien Regresi X1-X5

X1 = Variabel Sense

X2 = Variabel Feel

X3 = Variabel Think

X4 = Variabel Act

(45)

3.11.3 Pengujian Hipotesis

3.11.3.1 Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya(Kuncoro, 2003:219).

Jika F hitung< F tabel, maka H0 diterima Ha ditolak

Jika F hitung> F tabel, maka H0 ditolak Ha diterima

Jika tingkat signifikansi dibawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.11.3.2 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan Y, apakah sense, feel, act, think, dan relate(X1, X2, X3, X4, X5)berpangaruh

terhadap minat beli ulang (Y) secara terpisah atau parsial.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika thitung < ttabel pada a=5%

Ho diterima jika thitung > ttabel pada a=5%

3.11.3.3 Koefisien Determinan (��)

Koefisien determinan (�2) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien

determinan adalah antara 0 dan 1. Nilai�2yang semakin besar dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat XO Suki

X.O Group of Restaurantdidirikan pada tahun 2005 di Surabaya, menyajikan 4 macam konsep menu Chinese Food dan Grilled, yaitu Suki (Steamboat), Grilled, Cuisine, dan Dim Sum. Dengan target market Kelas Menengah Atas sampai Kelas Atas, dan usia dari yang usia muda sampai usia

tua.Chinese food dipilih karena selain memiliki keaneka ragaman menu yang banyak, Chinese food adalah jenis masakan yang memiliki pangsa pasar yang terbesar, baik di dunia maupun di Indonesia khususnya. Menu Suki merupakan

menu yang menjadi fokus utama dari X.O Group of Restaurant yang memang peduli akan kesehatan. Menu Suki atau Stemboat merupakan menu yang proses

memasaknya dengan cara direbus sehingga kesehatan tetap terjaga. Dan

keunikan dari menu Suki adalah dimana customer dapat memilih menu mana yang disukainya dan memasaknya sendiri sesuai selera di sebuah wadah

dengan 2 pilihan kuah (Tom Yam atau Kaldu Ayam) yang telah disediakan.

Secara tidak disadari proses “self cooking” ini menciptakan atmosfer

kekeluargaan, dimana terjadi saat salah satu anggota keluarga menuangkan /

(47)

X.O Group of Restaurant tidak hanya menyajikan menu bercita rasa tinggi dengan bahan-bahan pilihan tetapi juga menampilkan suasana / desain

interior yang nyaman dan ekslusif sehingga suasana nyaman dan aman sangat

terasa menjadikan acara makan dengan keluarga, kerabat atau relasi menjadi

lebih memiliki kesan tersendiri.Sampai dengan hari ini, X.O Group of

Restaurant telah dan terus bekerja keras dalam perkembangan menu dan layanan kualitas internasional, menjadikannya sebuah ikon restaurant Chinese food ternama di kota Surabaya dengan 6 lokasi, Jakarta 2 lokasi, Bali, Medan dan akan terus berkembang. Untuk yang di Medan sendiri sudah berdiri sejak 8

tahun silam.

X.O Group of Restaurantselalu mempunyai gairah untuk terus menjadi lebih baik dengan memperbaiki diri demi memberikan yang terbaik bagi

penggemar Chinese food pada umumnya dan customer pada khususnya.

4.1.2 Visi dan Misi XO Suki Visi

“Menjadi The Best Suki di Indonesia”

Misi

a. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

b. Sebisa mungkin mengutamakan kualitas bahan-bahan makanan yang

terbaik

c. Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai

performa operasional yang maksimal

(48)

4.1.3 Struktur Organisasi XO Suki

Sturktur organisasi merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan.

Struktur organisasi juga mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja dalam

melaksanankan kegiatan. Didalam XO Suki Sun Plaza Medan sendiri terbagi

dalam dua bagian, dimana yang pertama disebut bagian operasional dan bagian

kitchen.

Operasional

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Operasional

Kitchen

Dapur Bar

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kitchen

Ast. Manager Manager

Supervisior

Ast. Supervisior

Waiters Penjamu Tamu

Chef Kepala Bar

Ast. Chef Ast. Kepala

(49)

4.1.4 Kegiatan Operasional 1. Karyawan

Dalam usaha yang bergerak didalam bidang kuliner, karyawan

merupakan aset yang cukup penting. Begitu juga dengan karyawan dari XO

Suki Sun Plaza, sebab hampir semua kegiatan dimulai dari menyambut tamu,

memasak, menyajikan makanan, hingga melakukan promosi dilakukan oleh

karyawan. Oleh karena itu karyawan yang memiliki kemampuan dan

ketrampilan yang tinggi, mampu meningkatkan produktivitas sehingga dapat

bersaing dengan pihak lain.

XO Suki Sun Plaza memiliki jumlah karyawan kurang lebih sebanyak

30 orang. Dimana 20 orang dibagian operasional dan 10 orang dibagian dapur.

2. Waktu

XO Suki Sun Plaza sendiri menjalankan usahanya setiap hari,dan

dikarenakan berlokasi pada sebuah mall, sehingga mereka akan buka mulai

pada pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB mengikuti jam operasional dari mall

tersebut.

3. Pelayanan

Pelayanan yang diberikan oleh karyawan XO Suki Sun Plaza kepada para

pelanggan yang datang adalah sebagai berikut:

a. Menyambut para pelanggan yang datang dengan ramah

(50)

c. Menjawab pertanyaan pelanggan yang ingin mengetahui menu dengan

lebih jelas

d. Mengulangi kembali pesanan yang telah dipesan oleh pelanggan agar

tidak terjadi kesalahan pesanan

e. Mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan setelah melakukan

transaksi

4. Fasilitas

Fasilitas yang diberikan XO Suki Sun Plaza kepada para pelanggannya

yang datang mengikuti fasilitas yang telah ada di mall tersebut. Seperti:

a. Toilet

b. Pendingin ruangan (AC)

c. Tempat parkir

4.2 Hasil dan pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Gambaran Umum Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian penjelasan dari

pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh para

responden. Responden dalam penelitian ini adalah para pelanggan XO Suki

Sun Plaza Medan. Jumlah sampel dalm penelitian ini adalah 100 orang.

Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup usia responden, jenis

kelamin responden, pekerjaan responden, serta frekuensi berkunjung

(51)

1. Usia

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

20-29 Tahun 66 66

30-39 Tahun 24 24

40-49 Tahun 8 8

50-59 Tahun 2 2

Total 100 100

Sumber: Hasi Penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 66 orang responden atau sekitar

66% responden berusia sekitar 20 tahun sampai 29 tahun. Diikuti dengan 24

orang responden atau 24%responden yang berusia 30 tahun sampai 39 tahun.

Lalu sebanyak 8 orang responden atau 8% responden yang berusia diantara 40

tahun hingga 49 tahun. Kemudian usia 50 sampai 59 tahun terdapat 2 orang

responden. Dapat dilihat bahwa jumlah pelanggan yang berusia 20 tahun

hingga 29 tahun palinga banyak mengunjungi XO Suki Sun Plaza.

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Pria 42 42

Wanita 58 58

Total 100 100

(52)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 42 orang responden atau 42% dari

pelanggan XO Suki Sun Plaza adalah pria dan 58 orang responden atau

58% responden berjenis kelamin wanita. Dapat dilihat bahwa jumlah

responden wanita lebih banyak daripada pria, hal ini dapat disebabkan

karena wanita lebih suka menghabiskan waktu diluar sambil makan dan

mengobrol bersama teman-temannya.

3. Pekerjaan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Mahasiswa 35 35

Wiraswasta 22 22

Pegawai 16 16

Ibu Rumah Tangga 13 13

Lain-Lain 14 14

Total 100 100

Sumber: Hasi Penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang responden atau

sekitar 35% pelanggan XO Suki Sun Plaza adalah mahasiswa. Diikuti

dengan 22 orang responden atau 22% bekerja sebagai wiraswasta.

Kemudian sebanyak 16 orang responden atau 16% dari pelanggannya

bekerja sebagai pegawai, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun

pegawai swasta. Lalu sebanyak 13 orang responden atau 13% responden

merupakan ibu rumah tangga, lain-lain sebanyak 14 orang responden atau

(53)

mahasiswa adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini,

yaitu sebesar 35%.

4. Frekuensi Berkunjung

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi berkunjung

Frekuensi Berkunjung Jumlah Responden Persentase (%)

2-3 kali 28 28

4-6 Kali 50 50

7-10 kali 22 22

Total 100 100

Sumber: Hasi Penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa frekuensi yang paling mendominasi

adalah 4-6 kali yaitu sebesar 50 orang responden atau sekitar 50%. Hal ini

berhubungan dengan gaya hidup jaman sekarang yang biasa mengunjungi

restoran yang sama sampai beberapa kali, dengan berbagai alasan, mulai dari

makan sampai menghabiskan waktu bersama-sama dengan keluarga.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil

penelitian setiap variabel yang mempengaruhi minat beli ulang pelanggan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Variabel

(54)

pertanyaan. Jadi jumlah keseluruhan pertanyaan ada 25 butir

pertanyaan.Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Ragu-Ragu ( RR ) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

1. Deskriptif Variabel Panca Indra (Sense)

Tabel 4.5

Pendapat Responden Terhadap Variabel Panca Indra (Sense)

Pernyataan

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.5 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100

orang responden untuk variabel panca indra (sense).Dengan penjelasan sebagai berikut :

(55)

dilihat bahwa sebesar 8% menyatakan sangat setuju, bahwa desgn

ruangan pada XO Suki SunPlaza nyaman, diikuti dengan 67 orang

responden atau 67% setuju 11% yang menyatakan ragu-ragu dan tidak

setuju, dan terdapat 3% yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pada butir pernyataan dua (Menurut saya menampilkan etalase bahan

makanan dibagian depan restoran merupakan konsep yang sangat

menarik) dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dapat dilihat

bahwa ada 25 orang responden atau 25% yang sangat setuju, dengan

menampilkan etalase makanan dibagian depan restoran sangat menarik,

lalu ada 61% responden yang menyatakan setuju, selanjutnya ada 3%

yang menyatakan ragu-ragu, 9% yang menyatakan tidak setuju dan ada

2% yang menyatakan sangat tidak setuju

c. Pada butir pernyataan tiga (Menurut saya makanan di XO Suki

SunPlaza memiliki rasa yang lezat) dari kuesioner yang telah disebar

dan dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 16% yang menyatakan sangat

setuju, 65% menyatakan setuju, 11% ragu-ragu, 8% tidak setuju dan

tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada pernyataan ini.

d. Pada butir pernyataan empat (Menurut saya aroma suki di XO Suki

SunPlaza sangat nikmat) dari kuesioner yang telah disebar dan

dianalisis, dapat kita lihat bahwa ada 15% yang menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini, serta ada 63% yang menyatakan setuju,

16% yang menyatakan ragu-ragu, 4% menyatakan tidak setuju dan ada

(56)

2. Deskkriptif Variabel Perasaan (Feel)

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perasaan (Feel)

Pernyataan

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari

100 orang responden untuk variabel perasaan (feel).Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pada butir pernyataan lima (Saya merasa senang pada saat

mengkonsumsi makanan di XO Suki Sunplaza) dari kuesioner yang

sudah disebar dan dianalisis, dapat kita lihat bahwa ada 14% yang

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan ini, dan diikuti dengan

59% setuju, 17% ragu-ragu, 8% tidak setuju, dan 2% sangat tidak

setuju.

b. Pada butir pernyataan enam (Saya merasa senang dapat memasak

makanan saya sendiri di XO Suki SunPlaza) dari kuesioner yang telah

disebar dan dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 18% yang menyatakaan

(57)

14% ragu-ragu, 18% tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan

sangat tidak setuju terhadap pernyataan ini.

c. Pada butir pernyataan tujuh (Pelayanan yang diberikan oleh waiter di XO Suki membuat saya merasa puas) dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 22% yang menyatakaan sangat

setuju, 58% setuju, 15% ragu-ragu, 4% tidak setuju, dan hanya ada 1%

yang menyatakan sangat tidak setuju.

d. Pada butir pernyataan delapan (Saya merasa puas dengan memilih

bahan makanan sendiri) dari kuesioner yang telah peneliti sebar dan

analisis, dapat kita lihat bahwa ada 28% yang menyatakan sangat

setuju, 57% setuju, 11% ragu-ragu, 4% tidak setuju, tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

3. Deskriptif Variabel Cara Berpikir (Think)

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Cara Berpikir (Think)

Pernyataan

(58)

Tabel 4.7 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100

orang responden untuk variabel cara berpikir (think).Dengan penjelasan

sebagai berikut :

a. Pada butir pernyataan sembilan (Harga makanan yang ditawarkan di

XO Suki SunPlaza sesuai dengan kualitas makanan yang saya

dapatkan.) dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dapat dilihat

bahwa ada 10% yang menyatakan sangat setuju, 49% setuju, 21%

ragu-ragu, 17% tidak setuju, dan 3% sangat tidak setuju.

b. Pada butir pernyataan sepuluh (Menurut saya lokasi XO Suki SunPlaza

mudah dijangkau oleh pelanggan) dari kuesioner yang telah peneliti

sebar dan analisis, dapat kita lihat bahwa ada 14% yang setuju

menyatakan bahwa lokasi XO Suki Sun Plaza mudah dijangkau, lalu

ada 64% yang menyatakan setuju, 9% menyatakan ragu-ragu, 8%

menyatakan tidak setuju, dan ada 5% yang menyatakan sangat tidak

setuju terhadap pernyataan ini.

c. Pada butir pernyataan sebelas (Popularitas dan reputasi XO Suki turut

mempengaruhi saya datang ke XO Suki SunPlaza) dari kuesioner yang

telah disebar dan dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 10% yang

menyatakan setuju dengan pernyataan ini, dan diikuti dengan 54%

setuju, 11% ragu-ragu, 19% tidak setuju dan 6% sangat tidak setuju.

d. Pada butir pernyataan duabelas (Saya tertarik untuk mencoba beragam

jenis rasa suki yang ditawarkan oleh XO Suki SunPlaza) dari kuesioner

(59)

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini, serta ada 53% yang

menyatakan setuju, 17% yang menyatakan ragu-ragu, 11% menyatakan

tidak setuju dan ada 3% yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap

pernyataan ini

e. Pada butir pernyataan tigabelas (Saya tertarik untuk mencoba beragam

jenis bahan makanan yang ditawarkan oleh XO Suki SunPlaza) dari

kuesioner yang disebar dan dianalisis, dapat dilihat bahwaada 26%

yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini, serta ada 45%

yang menyatakan setuju, 23% yang menyatakan ragu-ragu, 5%

menyatakan tidak setuju dan hanya ada 1% yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap pernyataan ini.

4. Deskriptif Variabel Tindakan (Act)

Tabel 4.8

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Tindakan (Act)

Pernyataan 1

(STS)

2 3 4 5

(SS) Total

F % F % F % F % F %

P14 1 1 8 8 12 12 58 58 21 21 100

P15 1 1 3 3 6 6 63 63 27 27 100

P16 6 6 37 37 15 15 28 28 14 14 100

P17 4 4 33 33 19 19 29 29 15 15 100

(60)

Tabel 4.8 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100

orang responden untuk variabel tindakan (act).Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pada butir pernyataan empatbelas (Menurut saya konsep self service

(layanan diri sendiri) di XO Suki SunPlaza memberikan kebebasan

berkreasi untuk membuat hidangan makanan yang sesuai dengan selera

pelanggan) dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dapat dilihat

bahwa ada 21% yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini,

serta ada 58% yang menyatakan setuju, 12% yang menyatakan

ragu-ragu, 8% menyatakan tidak setuju dan hanya ada 1% yang menyatakan

sangat tidak setuju.

b. Pada butir pernyataan limabelas (Saya datang ke XO Suki Sun Plaza

untuk menikmati suasana bersama keluarga, teman, dll) dari kuesioner

yang disebar dan dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 27% yang

menyatakaan sangat setuju, kemudian ada 63% yang menyatakan

setuju, lalu ada 6% ragu-ragu, 3% tidak setuju, dan hanya ada 1% yang

menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan ini.

c. Pada butir pernyataan enambelas (Memiliki kartu member XO Suki

menjadi bagian dari gaya hidup saya) dari kuesioner yang telah disebar

dan dianalisis, dapat dilihat bahwa ada 14% yang menyatakaan sangat

setuju, kemudian ada 28% yang menyatakan setuju, lalu ada 15%

ragu-ragu, 37% tidak setuju, dan 6% ada yang menyatakan sangat tidak

(61)

d. Pada butir pernyataan tujuhbelas (Aktivitas melakukan pembelian di

XO Suki SunPlaza menjadi bagian gaya hidup saya) dari kuesioner

yang telah peneliti sebar dan analisis, dapat kita lihat bahwa ada 19%

yang menyatakaan sangat setuju, kemudian ada 29% yang menyatakan

setuju, lalu ada 19% ragu-ragu, 33% tidak setuju, dan ada 4% yang

menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan ini.

5. Deskriptif Variabel Pertalian (Relate)

Tabel 4.9

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pertalian (Relate)

Pernyataan

1

(STS)

2 3 4 5

(SS) Total

F % F % F % F % F %

P18 6 6 29 29 13 13 35 35 17 17 100

P19 13 13 17 17 28 28 35 35 7 7 100

P20 6 6 17 17 19 19 41 41 17 17 100

P21 6 6 27 27 15 15 37 37 15 15 100

Sumber: Hasil penelitian (Data diolah, 2015)

Tabel 4.9 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100

orang responden untuk variabel pertalian (relate).Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Pada butir pernyataan delapanbelas (Saat mengkonsumsi makanan di

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Restoran di Sekitar Medan
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Sel kanker juga dapat beranak sebar (bermetasis), terpisah dari massa yang sedang tumbuh dan berpindah tempat, melalui darah atau limfe, ke organ yang tidak

tutupan vegetasi pada Areal Restorasi Resort Sei Betung, Taman Nasional Gunung.

Evaluasi adalah tahapan yang paling penting setelah semua penyetingan itu selesai karena dengan evaluasi kegiatan tersebut digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang

pada saat pasien dalam keadaan rest position , garis insisal / bidang oklusal / bidang orientasi galangan gigit rahang atas setinggi garis bawah bibir atas

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Aktifitas fisik di Dusun Mojosongo Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sebagian besar adalah mandiri,