ABSTRACT
THE INFLUENCE ANALYSIS OF MOTIVATION
ON THE ACCOUNTING STUDENTS INTEREST TO TAKE CERTIFIED
PUBLIC ACCOUNTANT (CPA) EXAM
By
CINTA SANTRI NURHAKIM
The objective of this study is to analyze the motives of accounting students to take CPA exam. Using the framework of Motivation Theory by Herzberg, this paper test whether quality motivation, career motivation, economic motivation and social motivation influence the interest of accounting students to take CPA exam. A questionnaire was developed using this framework following Widyastuti, et al (2004) and was distributed do asample of 150 respondents, comprise of accounting students from Universitas lampung, Universitas Bandar Lampung, and IBI Darmajaya. The data where analyzedusing structural equation model namely partial least square (PLS).
The result of study shows that the quality motivation and social motivation have positive effect on the students interest to take CPA exam. Meanwhile, career motivation and economic motivation has no significant effect on the students interest to take CPA exam.The result of this study is expected to provide insights for the Indonesian Public Accountants Association in considering appropriate policy to make the profession more appealing to the accounting graduates.
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI
TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI UJIAN
CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT (CPA)
Oleh
CINTA SANTRI NURHAKIM
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis motivasi mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA. Menggunakan kerangka Teori Motivasi Herzberg, penelitian ini menguji apakah motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA. Kuesioner dikembangkan menggunakan kerangka Widyastuti, dkk (2004) dan didistribusikan kepada sampel sebanyak 150 responden, yang meliputi mahasiswa akuntansi Universitas lampung, Universitas Bandar Lampung, dan IBI Darmajaya. Data dianalisis menggunakan structural equation modeling yaitu
partial least square (PLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kualitas dan motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA. Sedangkan, motivasi karir dan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyediakan wawasan bagi Institut Akuntan Publik Indonesia dalam mempertimbangkan kebijakan yang sesuai agar profesi tersebut lebih menarik bagi lulusan akuntansi.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI
TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI UJIAN
CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT(CPA)
Oleh
CINTA SANTRI NURHAKIM
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
CINTA SANTRI NURHAKIM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ... 5
1.2.1 Perumusan Masalah ... 5
1.2.2 Batasan Masalah ... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7
1.3.2.1 Manfaat Teoritis ... 7
1.3.2.2 Manfaat Praktis ... 7
BAB II RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori ... 8
2.1.1 Pengertian Motivasi ... 8
2.1.2 Teori Motivasi Herzberg ... 10
2.1.3 Perspektif Motivasi ... 11
2.1.4 Pengertian Minat ... 12
2.1.5 Certified Public Accountant of Indonesia (CPA) ... 13
2.1.5.1 Periode dan Lokasi Ujian ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 17
2.3 Model Penelitian ... 20
2.4 Hipotesis Penelitian ... 20
2.4.1 Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 20
2.4.2 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 22
2.4.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel ... 26
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 26
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 27
3.4 Operasional Variabel Pemodelan ... 28
3.4.1 Variabel Penelitian ... 28
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.6 Metode Analisis Data ... 30
3.6.1 Structural Equation Modeling (SEM) ... 31
3.6.2 Partial Least Square (PLS) ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pilot Test ... 35
4.2 Karakteristik Demografi Responden ... 40
4.3 Hasil Analisis Data Deskriptif ... 41
4.4 Hasil Analisis Data ... 42
4.4.1 Hasil Evaluasi Model Pengukuran (outer model) ... 42
4.4.2 Hasil Evaluasi Model Struktural (inner model) ... 46
4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 46
4.4.3.1 Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mengikuti Ujian CPA ... 47
4.4.3.2 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 48
4.4.3.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 50
4.4.3.4 Pengaruh Motivasi Sosial Terhadap Minat ... Mengikuti Ujian CPA ... 52
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 53
5.2 Implikasi Hasil Penelitian ... 54
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 55
5.4 Saran Penelitian ... 55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner Penelitian
2. Administrasi Penelitian
3. Profil Responden
4. Matrik Jawaban Responden
5. Matrik Jawaban Pilot Test
6. Hasil Pilot Test
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Ringkasan penelitian terdahulu... 17
3.1 Penyebaran kuesioner ... 26
3.2 Definisi operasional variabel ... 29
4.1 Hasil uji validitas pertama pilot test ... 35
4.2 Hasil uji validitas setelah penghapusan indikator pada pilot test ... 37
4.3 AVE dan square rootAVE pilot test ... 38
4.4 Latent variable correlations pilot test ... 39
4.5 Hasil perbandingan composite reliability dan cronbach alpha ... 39
4.6 Demografi responden ... 40
4.7 Statistika deskriptif ... 41
4.8 Hasil uji validitas ... 43
4.9 AVE dan square root AVE ... 44
4.10 Laten variable correlations ... 44
4.11 Hasil uji reliabilitas ... 45
4.12 Hasil R square ... 46
MOTO
Jika Allah uruskan urusan kita, dan Allah tidak serahkan diri kita kepada kita walaupun sekelip mata, dunia boleh berbuat apa-apa, tetapi mereka tidak boleh
mencabar kebesaran Allah. Jika Allah mengatur untuk kita apa yang orang sangka tewas, kita akan melihat kemenangan dari sisi Allah.
(Dr. Mohd Asri Zainal Abidin)
انعم
َ
َ
ْ ْ
ဣ
Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya ALLAH bersama kita
ဤ
At-Taubah (9): 40
ي ْا
ْعن
َ
انبْس
ဣ
Cukuplah bagi kami ALLAH, dialah sebaik-baik tempat diserahkan urusan
ဤ
Ali’Imran (3): 173
Ya Allah apa sahaja yang aku alami daripada nikmatmu daripada kurniamu daripada sesiapa di kalangan hambaMu tidak ada daripada sesiapa melainkan
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Orang tuaku, Bapak Mursalin, S.Pd.I dan Ibu Tuningsih, untuk segala cinta dan
kasih sayang, doa, nasihat dan motivasi yang telah diberikan.
Kakak-Kakakku Taufik Sholeh, S.Pd dan Eva Laroibafih, S.Pd, untuk doa dan
dukungannya yang tidak pernah terhenti.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Cinta Santri Nurhakim dan dilahirkan di
Pisangbaru (Waykanan) tanggal 03 Oktober 1993 sebagai
putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Mursalin,
S.Pd.I dan Ibu Tuningsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1
Pisangbaru dan lulus tahun 2005. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan
menengah pertama di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang diselesaikan pada
tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA
Perintis 1 Bandarlampung hingga lulus pada tahun 2011.
Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung melalui tes tertulis SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam
organisasi Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) dan pernah menjadi sekretaris
Bidang III (Kreativitas) pada periode 2012-2013 serta kepala Bidang III
SANWACANA
Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillah, tiada yang dapat penulis ucapkan kecuali ucapan rasa syukur yang
begitu besar kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Ujian Certified Public
Accounting(CPA)”.
Pada penulisan skripsi ini tidak terlepas dari doa, dukungan, bimbingan, bantuan,
dan kerja sama semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaiannya.
Secara khusus, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Mursalin, S.Pd.I dan Ibu Tuningsih, orang tuaku yang telah
memberikan doa, dukungan, semangat dan nasihat yang saya tahu itu tidak
pernah terhenti, selalu mendengarkan keluh kesah, melimpahkan kasih dan
sayang selama hidupku. Terimakasih atas waktu sepertiga malammu untuk
mendoakan anakmu ini. Meskipun raga dan usiamu semakin menua, tetaplah
sehat dan selalu bersamaku hingga anakmu ini sukses dan menjadi
kebangganmu. Kalian adalah motivasi dan selalu ada di dalam hati serta
viii
2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt sebagai Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan sebagai
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan untuk
penyempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si sebagai Sekertaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt sebagai dosen pembimbing
utama yang telah bersedia membimbing, mengarahkan, memberikan sran dan
masukan selama proses penyelesaian skripsi.
6. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt sebagai dosen pembimbing kedua dan
sekaligus sebagai pembimbing akademik yang telah memberikan arahan,
masukan, bimbingan, bantuan, dan saran-sarannya selama proses penyelesaian
skripsi sehingga dapat menyelesaikan proses belajar.
7. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si dan Bapak Basuki Wibowo, S.E.,
M.S.Ak., Akt yang telah memberikan masukan dan informasi-informasi yang
terkait dengan skripsi.
8. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt; Ibu Ninuk Dewi Kusumaningrum, S.E.,
M.Sc., Akt; Ibu Mega Metalia, S.E., M.Si., M.S.Ak., Akt sebagai dosen
penguji pendadaran sehingga dapat menyelesaikan tahap demi tahap skripsi.
9. Seluruh dosen di Jurusan Akuntansi, atas semua bimbingan, pengajaran,
10. Kakakku Taufik Sholeh, S.Pd dan istri Hesti Fauziah, S.Pd atas doa,
perlindungan, kepedulian, bantuan dan doanya selama proses penyelesaian
studi.
11. Mbakku Eva Laroibafih, S.Pd dan suami Leksana Sigit Raharjo, S.Pd atas
dukungan, bantuan, dan doa selama bantua doa selama proses penyelesaian
skripsi.
12. Keponakanku, Rafif Maheswara Sai Shozi atau Rajes, Kaisan Raziq Al Shozi,
Alm. Faiz, Giva Anezkha Ulhaq atas keaktifan dan kepintaran kalian sehingga
membuat hiburan selama proses penyelesaian skripsi.
13. Sahabat–sahabatku: Deri, Mutia, Aliya, Arum, Nabilla, Tya, dan Lisna.
Terimakasih banyak atas kebersamaan, keceriaan, dan akhir-akhir kuliah ini
muncul sifat kerusuhan, kegilaan bersama kalian. Kalian adalah sahabat yang
bisa mengerti, selalu memberi semangat, membantu selama proses studi dan
dalam menyelesaikan skripsi.
14. Sahabat baikku sejak duduk di sekolah menengah pertama Yuni Fidasari,
tempat mengadukan dan menampung perasaan apapun itu.
15. Teman-teman bimbingan, Laeina, Resti, Umai, Mariska dan teman-teman
akuntansi 2011 (Gustia, Daniel, Nicho, Panggih, Agung, Alif, Kevin, Vito,
Baha, Firman, Esther) dan yang tidak bisa disebutkan satu per satu karena
telah memberikan banyak warna dikehidupan penulis.
16. Keluarga besar Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Kak Anas, Mbak
Dianti, Mbak Nurul, Mbak Sela, Mbak Ayu, Mbak Echa, Kak Bowo, Dany,
viii
Ferly, Ria, Danty, Mitha, Puspa, Ikhsan, Rifka, Arum, Ruri, Fabio, Robby,
Ghanes, Sigit, Rizki.
17. Teman selama KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sidorejo Kec: Sekampung
Udik Kab: Lampung Timur: Bunda Desi, Engine, Desta, Lek Dar, Dedi, Devy
yang telah memberikan banyak cerita dan pengalaman selama KKN.
18. Mbak Fransiska Jeni Oemar, S.E dan Taufik Priandaru, S.Pd yang telah
memberikan semangat dan masukan-masukan selama proses penyelesaian
skripsi.
19. Pak Sob, Mpok, Mas Yogi, Mas Andri, Mas Leman dan seluruh staf lainnya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan yang sudah
diberikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Bandarlampung, Juli 2015
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang semakin global menuntut adanya persaingan
dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama
akuntan. Agar dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar, kredibilitas dan
kapabilitas akuntanpun harus ditingkatkan salah satunya yaitu melalui ujian
sertifikasi yang dikenal dengan CPA.
Certified Public Accountant Of Indonesia, yang selanjutnya disingkat CPA,
merupakan sebutan sertifikasi tertinggi akuntan publik di Indonesia. Pada tanggal
5 Februari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri
Keuangan nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai profesi akuntan publik
yang menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan publik yang saat ini menjadi
CPA. Pada awalnya, peraturan tersebut memerlukan proses yang cukup panjang,
dimulai dengan S1 akuntansi, kemudian Pendidikan Profesi Akuntansi, barulah
mengikuti ujian CPA dan mengajukan izin ke Kementrian Keuangan.
Universitas Lampung adalah salah satu pusat layanan sertifikasi akuntan publik
yang diresmikan pada tanggal 12 Agustus 2014. Dengan diresmikannya CPA
2
dapat lebih mudah mengikuti ujian CPA. Sehingga diharapkan kualitas dan
kompetensi akuntan publik yang berstandar internasional terus bertumbuh dan
independensi profesi yang sehat serta kondusif, kemudian dapat mendorong
terwujudnyagood governancedi Indonesia seiring adanya MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) pada akhir 2015 ini. Pada dasarnya CPA tidak hanya
diperuntukkan bagi mereka yang ingin membuka Kantor Akuntan Publik saja,
tetapi CPA memiliki peran lain dalam laporan keuangan (IAPI, 2014).
Menyadari minimnya jumlah CPA Indonesia, IAPI telah melakukan perubahan
terkait dengan persyaratan menempuh ujian. Seperti yang telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan
Publik, mengenai perubahan persyaratan untuk memperoleh gelar CPA. Lulusan
D4, S1, S2, yang telah memiliki pengalaman kerja yang dapat diverifikasi
minimal 3 tahun dalam bidang auditing, akuntansi dan pelaporan keuangan, atau
mempunyai pengalaman mengajar di perguruan tinggi minimal 4 tahun dalam
bidang auditing dan akuntansi keuangan dapat langsung mengikuti ujian CPA.
Alasan lain mengenai minimnya jumlah CPA, terkait dengan presentase kelulusan
yang bersumber dari akuntanonline.com tahun 2013 yang menyebutkan bahwa
setiap ujian selalu di bawah 10 persen. Pada periode September-Oktober 2013 dari
327 peserta yang lulus hanya 22 orang dan dari 22 peserta tersebut sebanyak 12
persen dari peserta reguler sisanya dari program staf KAP yang
direkomendasikan. Adanya penurunan biaya pemata ujian, dari Rp3.000.000
menjadi Rp2.000.000 pada tahun 2015 belum menjadi jalan keluar dalam
Berdasarkan data Institut Akuntan Publik Indonesia per 19 Januari 2015, jumlah
akuntan publik yang bersertifikasi akuntan publik sebanyak 1.373 orang. Jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah akuntan publik Malaysia sebanyak
2.500 orang, akuntan publik Thailand 6.000 orang, dan akuntan publik Filipina
mencapai 4.941 orang pada tahun 2012 (iaiglobal.or.id, 2014). Data statistik
Institut Akuntan Publik Indonesia menunjukkan jumlah akuntan tahun 2013 di
Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain karena 246 juta penduduk
dan memiliki banyak lulusan mahasiswa akuntansi, hanya ada 14.735 akuntan.
Sedangkan Singapura yang hanya memiliki sekitar 5 juta penduduk memilik
akuntan sebanyak 26.572 orang, Malaysia yang memiliki jumlah penduduk 29
juta jiwa memiliki akuntan sebanyak 29.654 orang, Filipina dengan jumlah
penduduk 96 juta memiliki akuntan sebanyak 21.031 orang, Thailand dengan
jumlah penduduk 66 juta jiwa memiliki akuntan sebanyak 52.805 orang, Vietnam
dengan jumlah penduduk 88 juta jiwa memiliki akuntan sebanyak 8.000 orang.
Jumlah akuntan publik yang berpraktik di Indonesia 58% berusia di atas 50 tahun
(IAPI, 2014).
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa kurangnya minat akuntan muda untuk
masuk ke dalam profesi akuntan publik. Selain itu, Felton et al., (1994)
menjelaskan bahwa organisasi profesi akuntan publik sudah memperlihatkan
keprihatinannya dengan semakin menurunnya daya tarik sebagai akuntan publik
bagi mahasiswa. Hasil studi yang dilakukan di Universitas Lampung tahun 2012
dalam penelitian Nauli, dkk (2012) terhadap alumni, menunjukkan alumni yang
bekerja di KAP hanya sebesar 2% dari 100 alumni. Dalam penelitian Friedlan
4
dengan bertambanhnya daya tarik profesi bankir, pengacara dan manajer. Gaetner
dan Ruhe (1981) mengindikasikan bahwa para akuntan publik sering dihadapkan
pada berbagai masalah seperti ketidakpuasan karena kelebihan kerja, pembayaran
tidak adil, kebosanan, dan adanya waktu-waktu lembur yang tidak diharapkan.
Penelitian ini mereplikasi beberapa penelitian terdahulu mengenai survey minat
mahasiswa untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) oleh
Macdfoedz (1998). Hasil penelitiannya pada mahasiswa semester akhir fakultas
ekonomi jurusan akuntansi dan perguruan tinggi di seluruh Yogyakarta
menunjukkan bahwa faktor kualitas adalah faktor yang paling penting dalam
mengambil USAP,diikuti oleh karir dan faktor ekonomi. Hasil lain menunjukkan
bahwa jenis kelamin, faktor pendapatan, dan keluarga tidak mempengaruhi untuk
mengambil ujian. Dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa yang diteliti merasa
bahwa perbaikan kualitas dengan mengambil CPAexampenting untuk
meningkatkan profesionalisme menghadapi persaingan tajam. Penelitian lain
mengenai motivasi pernah dilakukan oleh Widyastuti dkk (2004). Hasil penelitian
tersebut adalah motivasi karir mempengaruhi secara signifikan minat mahasiswa
akuntansi di Yogyakarta. Sedangkan motivasi kualitas dan motivasi ekonomi
tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Data IAPI pada tahun 2015 menggambarkan rendahnya jumlah akuntan publik di
Lampung yang bergelar CPA yaitu 5 orang dan 3 KAP yang aktif sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti mengenai minat mahasiswa S1 akuntansi untuk
mengikuti ujian CPA. Karakteristik mahasiswa di Lampung yang berbeda-beda
akuntansi untuk memilih kembali ke daerah asal cukup dengan gelar S1.
Berdasarkan uraian di atas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai“ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT
MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI UJIANCERTIFIED PUBLIC
ACCOUNTANT(CPA)”
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut,
yaitu:
1. Apakah motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti ujian CPA?
2. Apakah motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti ujian CPA?
3. Apakah motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti ujian CPA?
4. Apakah motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti ujian CPA?
1.2.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka penulis membatasi
ruang lingkup penelitian agar pembahasan ini tidak menyimpang sehingga
6
motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial yang
dapat mempengaruhi minat mahasiswa S1 akuntansi untuk mengikuti ujian CPA.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka dapat dikemukakan tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
1. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris mengenai faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA.
2. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris bagaimana pengaruh
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian
CPA.
3. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris bagaimana pengaruh
motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPA.
4. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris bagaimana pengaruh
motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian
CPA.
5. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris bagaimana pengaruh
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Teoritis
Kontribusi atau manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Dapat menambah bukti empiris tentang pengaruh teori motivasi kualitas,
motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi sosial terhadap minat.
2. Menambah ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor motivasi yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti ujian CPA.
1.3.2.2 Manfaat Praktis
Tentunya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
beberapa pihak yang terkait, diantaranya yaitu:
1. Bagi lembaga akademik, penelitian ini mampu memberikan informasi
mengenai kondisi dan keadaan mahasiswa secara langsung berkaitan
dengan minat mahasiswa program S1 untuk mengikuti ujian CPA.
2. Menyediakan wawasan bagi Institut Akuntan Publik Indonesia dalam
mempertimbangkan kebijakan yang sesuai agar profesi akuntan publik
8
BAB II
RERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id/motivasi, 2014)
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau pengertian lainnya menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Sastrohadiwiryo (2002: 267) mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan
sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau
menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai
kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Menurut
Widyastuti dkk (2004) motivasi diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau
tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga
motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah
laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Motivasi menurut
manusia untuk melakukan suatu tindakan yang memiliki tujuan tertentu, yang
merupakan penyebab terjadinya suatu aktivitas serta motivasi ditandai oleh
reaksi-reaksi untuk memperoleh tujuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
motivasi penting bagi setiap orang sebagai dorongan yang kuat dari dalam diri
untuk melakukan suatu hal sesuai dengan keinginan dan tujuan tertentu.
Menurut Umar (1997: 37), pada dasarnya teori motivasi dikelompokkan menjadi
dua yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory).
1. Teori Kepuasan (content theory)
Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan kepuasan individu
sehingga mereka berminat melakukan aktivitasnya. Teori ini mencari tahu
apa yang dapat memuaskan dan yang dapat mendorong semangat
seseorang. Teori yang dikenal antara lain yaitu: Teori Motivasi Klasik dari
Taylor, Teori Kebutuhan Hierarki Abraham Maslow, Teori Dua Faktor
Frederick Herzberg (Faktor pemeliharaan dan Faktor Motivasi), Teori
Motivasi Prestasi, Teori ERG (Existencce, Relatedness and Growth).
2. Teori Motivasi Proses (process theory)
Teori ini berusaha agar setiap individu melakukan sesuatu secara giat
sesuai dengan harapan. Daya penggerak yang memotivasi minat atau
semangat terkandung pada harapan masing-masing individu. Teori yang
dikenal antara lain yaitu: Teori Harapan, Teori Keadilan, Teori
Pengukuhan.
3. Teori X dan Y Mc. Gragor
Teori ini menggambarkan dua filsafat dasar mengenai sifat manusia yaitu
10
bertanggung jawab dan harus dipaksa bekerja. Asumsi Teori Y bahwa
manusia pada dasarnya suka bekerja sama, tekun bekerja, dan bertanggung
jawab.
2.1.2 Teori Motivasi Herzberg
Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu teori motivasi Herzberg.
Teori Herzberg melihat dua faktor yang mendorong seseorang untuk termotivasi
yaitu motivasi intrinsik (motivator factors)dan motivasi ekstrinsik (hygiene
factors) (Herzberg, 1966). Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang timbul dari
dalam diri masing-masing orang, dan motivasi ekstrinsik yaitu daya dorong yang
datang dari luar diri seseorang (Sprinthall dan Sprinthall, 1990). Woolfolk (2005)
menjelaskan motivasi intrinsik memiliki faktor-faktor internal, seperti rasa ingin
tahu, dan kenikmatan. Selain itu faktor motivasi instrinsik menurut Herzberg
(1966) adalah pekerjaan itu sendiri, peluang untuk maju, pengakuan orang lain,
tanggung jawab, dan prestasi yang diraih. Setiap individu yang termotivasi secara
intrinsik akan cenderung memilih tugas yang menantang karena individu tersebut
memiliki keyakinan dapat melakukannya dengan baik, sedangkan pada individu
yang termotivasi ekstrinsik, mereka tidak tertarik pada aktivitas itu, melainkan
tertarik pada apa yang akan diperoleh berupa imbalan atau keuntungan (Woolfolk,
2005). Sumber motivasi ekstrinsik menurut Herzberg (1966) yaitu gaji, kondisi
kerja, hubungan antar pribadi, supervisi, dan kebijakan serta administrasi.
Menurut Woolfolk (2005) faktor-faktor eksternal berupa imbalan, pujian,
2.1.3 Perspektif Motivasi
Beberapa perspektif psikologi menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda.
Ada empat perspektif yaitu perspektif ilmu perilaku, humanistif, kognitif dan
sosial (Santrock, 2009).
1. Perspektif Humanistis
Perspektif humanistik menekankan untuk meraih nasib mereka sendiri.
Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow dengan
keyakinan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan
yang lebih tinggi dapat dipuaskan.
2. Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif mengenai motivasi, pemikiran mengarahkan,
motivasi seseorang. Hal ini berfokus pada ide-ide motivasi seseorang
untuk mencapai sesuatu. Perspektif kognitif merekomendasikan agar
seseorang diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung-jawab untuk
mengontrol mereka sendiri. Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai
dengan gagasan R.W.White (1959), yang mengusulkan konsep motivasi
kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi
lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan
memproses informasi secara efisien.
3. Perspektif Ilmu Perilaku
Perspektif perilaku diperkenalkan oleh John B.Watson (1941, 1919)
menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam
menentukan motivasi. Adanya insentif adalah peristiwa atau stimulus
12
menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan
pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan
menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat.
4. Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan
dengan orang lain secara aman, yaitu kebutuhahan sosial, teman, dicintai
dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan
lingkungannya. Kebutuhan afiliasi tercermin dalam motivasi mereka
untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan
mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif
dengan orang lain.
2.1.4 Pengertian Minat
Kusumastuti dan Waluyo (2013) menyatakan bahwa minat adalah keinginan yang
kuat yang timbul dari diri seseorang karena adanya ketertarikan, kesukaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Tengker dan Morasa (2007) menyatakan bahwa minat
merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus
Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk
memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada minat menurut Linda dan Muda (2011), yaitu :
1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan
3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan sesorang
untuk melakukan sesuatu.
2.1.5 Certified Public Accountant of Indonesia(CPA)
CPA of Indonesia merupakan satu-satunya sertifikasi akuntan publik di Indonesia
yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sebagai
Asosiasi Profesi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan peraturan pelaksana melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17/PMK.01/ 2008.
Untuk memperoleh gelar CPA seseorang harus mengikuti dan lulus dalam ujian
CPA. CPA bertujuan untuk memberikan pengakuan profesional sebagai seorang
akuntan publik setelah mampu menunjukkan pengetahuan, keterampilan
minimum (entry level), serta memiliki kualitas setara dengan akuntan publik yang
diakui dunia internasional dalam melindungi kepentingan publik, bisnis dan sektor
keuangan. Tujuan lain yaitu membakukan standar kompetensi akuntan publik di
Indonesia agar dapat melindungi kepentingan publik termasuk kemampuan
berkomunikasi, melakukan riset dan menganalisis informasi, dan keterampilan
tingkat tinggi misalnya kemahiran profesional, membuat kesimpulan dan
pengambilan keputusan.
Ujian CPA terdiri dari 4 (empat) bagian yang diujikan, dengan biaya pendaftaran
peserta baru Rp1.000.000, biaya ujian permata ujian Rp2.000.000, yaitu:
14
Soal mata ujian Auditing dan Assurance terdiri dari soal pilihan ganda dan
essay. Masing-masing 90 soal dan dibagi menjadi 3 bagian. Setiap bagian
termasuk soal yang diujikan namun tidak dinilai (soalpretest) sebagai
bahan evaluasi kelayakan soal sejenis. Soal essay terdiri dari 1-3 soal
simulasi berbasis studi kasus. Total waktu ujian yaitu 4 jam.
2. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (APK)
Manajemen Keuangan; Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi; serta
Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan. Sama dengan soal
audit dan assurance, soal pilihan ganda terdiri dari 90 soal yang dibagi
menjadi 3 bagian dengan waktu pengerjaan tiap soal antara 1-3 menit.
Total waktu ujian adalah 4 jam.
3. Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Sistem Informasi
(AMSI)
Bagian soal ini terdiri dari 90 soal pilihan ganda yang dibagi menjadi 4
bagian dan masing-masing soal berjumlah 21-27 soal dengan waktu
pengerjaan tiap soal antara 1-3 menit. Total waktu ujian adalah 3 jam.
4. Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan (LBHP)
Soal bagian ini terdiri dari soal pilihan ganda dan essay. Soal pilihan
ganda terdiri dari 80 soal yang dibagi menjadi 4 bagian dan
masing-masing terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan tiap soal 1-2 menit.
Soal essay terdiri dari 1-3 soal simulasi berbasis studi kasus. Total waktu
ujian ini yaitu 3 jam.
Setelah lulus dalam ujian CPA sesorang memiliki beberapa keuntungan
1. Dapat mendirikan Kantor Akuntan Publik Independent, kriteria ini berlaku
bagi penyandang CPA yang telah bekerja di KAP minimal 4 tahun atau
para pensiunan auditor pemerintah (BPK/BPKP).
2. Menjadi salah satu kriteria prioritas dalam seleksi di perusahaan
multinasional.
3. Menambah kompetensi keahlian khususnya paraaccountant, accounting
manager, financial controllerdi tempat kerja.
4. Keahlian akuntansinya diakui secara nasional bahkan mungkin
internasional.
5. Memperoleh nilai tambah dan tunjangan keahlian dalam perolehan
remunerasi.
Beberapa peran CPA dalam penyajian laporan keuangan, menurut IAPI:
1. Akuntan Publik : meningkatkan kualitas laporan keuangan; perlindungan
publik dan pengguna laporan keuangan; memberikanvalue addedbagi
pengguna laporan keuangan.
2. Akademisi : meningkatkan khazanah keilmuan; ajaran yang membumi
(kombinasi teori dan praktik); kontribusi perbaikan standar akuntansi dan
profesional akuntan.
3. Akuntan Manajemen : “first guard” penyaji laporan keuangan yang wajar;
kontributor perbaikan bisnis proses, pengendalian dan peningkatan nilai
perusahaan.
4. Akuntan Pemerintah : kombinasi peran yang dilakukan oleh Akuntan
Publik dan Akuntan Manajemen; kontributor penyusunan kebijakan publik
16
2.1.5.1 Periode dan Lokasi Ujian
Lokasi ujian sertifikasi saat ini tersebar di seluruhtesting centeryang
menyelenggarakan ujia CPA of Indonesia. Lokasitest centersaat ini ada di
beberapa wilayah, antara lain: Institut Akuntan Publik Indonesia (TC001);
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA); Universitas Brawijawa
(TC003); Universitas Lampung (TC004); Universitas Indonesia, Pusat
Pengembangan Akuntansi (PPA-UI); Universitas Islam Indonesia (segera);
Universitas Sumatera Utara (segera); Universitas Padjajaran (segera). Sehingga
semakin mempermudah untuk mengikuti ujian CPA.
Waktu pelaksanaan ujian dapat dilakukan pada setiap periode ujian sepanjang
tersedia ditesting center. Setiap tahun periode ujian berlangsung pada bulan:
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Ringkasan penelitian terdahulu
Penulis Metode akuntansi, motivasi karir, motivasi 6 pada perguruan tinggi negeri dan swasta Kotamadya Banda Aceh
Metode analisis data:independent Sampel t-testdan analisa regresi linier berganda
Metode
pengumpulan data: Dummy dan kuesioner
Tidak ada perbedaan yang signifikan jawaban mahasiswa universitas negeri dan swasta Adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel pengetahuan akuntansi, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi terhadap minat mengikuti PPAk
1. Variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk 2. Ada perbedaan minat
18
Metode analisis data: analisis deskriptif, uji beda t-test dan analisis regresi ganda
akhir. Akuntansi di
Kota No. 5 Tahun 2011
Populasi Mahasiswa akuntansi
Universitas Negeri Yogyakarta, reguler dan non reguler
Metode dan analisis regresi berganda.
1. Motivasi Karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk 2. Motivasi Mengikuti
USAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk 3. Motivasi Kualitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk 4. Motivasi Ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk 5. Pengetahuan UU.No.5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik 6. Motivasi Karir,
Motivasi Mengikuti USAP, Motivasi Kualitas, Motivasi Ekonomi, Pengetahuan Undang-Undang No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Sumber: Data diolah, 2015
akuntansi 7 perguruan tinggi swasta di Medan yang terakreditasi B
Metode analisis: 2. Sedangkan secara
parsial motivasi sosial, motivasi karir dan motivasi ekonomi PPAk dan lama pendidikan PPAk
Populasi: Mahasiswa Akuntansi di FEUI program S1 dan PPAk dan analisis regresi ganda
Pada mahasiswa akuntansi ekstension, faktor yang
mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi gelar, masa pendidikan, dan motivasi karier
Pada mahasiswa akuntansi regular tidak ada satu pun faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk
Pada mahasiswa PPAk, faktor yang
20
2.3 Model Penelitian
Berdasarkan landasan teori di atas, maka peneliti mengasumsikan bahwa terdapat
faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi. Dalam
hal ini faktor-faktor motivasi tersebut adalah kualitas, karir, ekonomi, dan sosial
sebagai variabel independen, sedangkan minat mengikuti ujian CPA sebagai
variabel dependen. Sehingga model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Model Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mengikuti Ujian CPA
Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
tingkat pendidikannya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Alnodel (2011)
bahwa keberhasilan mahasiswa program akuntansi dalam ujian profesional
umumnya digunakan sebagai indikator yang baik dari kualitas pendidikan
program akuntansi. Elemen kualitas atau kompetensi adalah hal yang sangat
diperhatikan di dalam profesi akuntansi (Kusumastuti dan Waluyo, 2013). Nelson Motivasi Kualitas
Motivasi Karir
Minat Ujian CPA Motivasi Ekonomi
et al., (2002) melaporkan adanya peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi dan
meningkatnya minat dalam mengambil ujian CPA dan mengejar karir dibidang
akuntansi publik tahun 1995 dan 2000 di Amerika Serikat. Mengingat fakta-fakta
bisnis global saat ini seperti adanya perusahaan multinasional, pengaturan
pembiayaan, perusahaan akuntansi, akuntan publik yang menarik bagi
perusahaan, pemerintah lokal, administrator pendidikan dan pengguna laporan
keuangan maka meningkatkan permintaan akuntan yang berkualitas (Alnodel,
2011). Dengan demikian kualitas mengarah kepada sikap individu yang memiliki
motif dan dorongan dalam diri sebagai seorang akuntan yang bertanggung jawab
dan berpeluang untuk maju. Sehingga, dengan demikian kualitas merupakan
bagian dari motivasi intrinsik teori Herzberg. Menurut Mahmud (2008) seseorang
yang memiliki motivasi kualitas yang tinggi maka akan timbul minat untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Hasil penelitian Machfoedz
(1998) menunjukkan bahwa faktor kualitas adalah faktor yang paling penting
dalam mengambil Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Sedangkan hasil
penelitian Widyastuti, dkk (2004) menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut
Kusumastuti dan Waluyo (2013) motivasi kualitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Oleh karena itu,
penelitian ini akan menguji kembali apakah terdapat pengaruh motivasi kualitas
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti ujian CPA pada perguruan
tinggi di Bandarlampung.
H1: Motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
22
2.4.2 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mengikuti Ujian CPA
Salah satu faktor-faktor motivasi intrinsik menurut Herzberg (1966) adalah
prestasi yang diraih. Motivasi karir menurut Widyastuti, dkk (2004) merupakan
dorongan dalam diri untuk meningkatkan kemampuan dalam dirinya untuk
mencapai karir yang lebih. Karir bisa dijadikan sebuah pengakuan atau
penghargaan suatu pekerjaan. Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan
karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi (Tengker dan Morasa,
2007). Hal ini karena mereka mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh
kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain.
Adanya persepsi yang baik terhadap profesi akuntan publik maka kemungkinan
besar untuk berkarir sebagai akuntan publik juga akan semakin besar.
Menurut Tengker dan Morasa (2007) motivasi adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan(action atau activities)dan memberikan
kekuatan(energy)yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi
kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Tindakan dan atau sikap
tersebut dapat tercermin dalam keputusan untuk menjalani karir. Penelitian Law
(2010) menunjukkan sikap terhadap perilaku (disebutkan dalam penelitian ini
sebagai nilai intrinsik) mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menjalani karir
sebagai akuntan bergelar CPA secara positif dan signifikan. Pada penelitian
Widyastuti, dkk (2004) motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan
mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penelitian Mahmud
Tengker dan Morasa (2007) bahwa motivasi motivasi karir mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali hubungan
antara motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti ujian
CPA, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H2: Motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti ujian CPA.
2.4.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mengikuti Ujian CPA
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan
finansial yang diinginkan (Widyastuti dkk, 2004). Motivasi ekonomi disini dinilai
dari seberapa besar dorongan meningkatkan penghargaan ekonomi baik berupa
penghargaan langsung, seperti gaji pokok atau upah dasar,overtimeatau gaji dari
lembur, pembayaran untuk hari libur maupun penghargaan tidak langsung
meliputi asuransi pembayaran liburan, tunjangan, program pensiun dan berbagai
manfaat lainnya. Sesuai dengan sumber motivasi Herzberg (1966) yaitu gaji maka
motivasi ekonomi merupakan motivasi ekstrinsik.
Hasil penelitian Widyastuti, dkk (2004), Benny dan Yuskar (2006) menghasilkan
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Sedangkan hasil penelitian Kusumastuti dan
Waluyo (2013), Linda dan Muda (2011) menjelaskan adanya pengaruh positif
24
Machfoedz (1998) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa faktor ekonomi
adalah faktor yang paling penting dalam mengambil Ujian Sertifikasi Akuntan
Publik (USAP) pada mahasiswa akuntansi di Yogyakarta. Hal tersebut mendorong
peneliti untuk menguji apakah ada motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi mengikuti ujian CPA pada perguruan tinggi di Bandarlampung.
H3: Motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti ujian CPA.
2.4.4 Pengaruh Motivasi Sosial Terhadap Minat Mengikuti Ujian CPA
Secara umum manusia memiliki motivasi dalam berhubungan dengan
lingkungannya. Sosial merupakan segala sesuatu berkenaan dengan masyarakat,
kepentingan umum (kbbi.web.id/sosial, 2015). Perspektif sosial (afilisasi atau
keterhubungan) menurut Santrock (2009) adalah motif untuk berhubungan dengan
orang lain secara aman, yaitu kebutuhahan sosial, teman, dicintai dan mencintai
serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Dalam
hal ini, seorang individu yang termotivasi ekstrinsik akan tertarik pada yang akan
diperoleh berupa keuntungan, kondisi kerja, hubungan antar pribadi, dan tekanan
sosial. Apabila motivasi sosial dalam diri seseorang tinggi, maka secara langsung
akan timbul minat untuk memperoleh penghargaan yang diinginkannya (Mahmud,
2008). Kebutuhan akan kerjasama dalam kelompok kerja akan meningkatkan
relasi dengan pihak-pihak lain. Hal tersebut karena manusia ingin mendapatkan
pengakuan, mempertahankan prestise, mendapatkan kebanggaan diri, memiliki
kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain,
keharmonisan (Mahmud, 2008). Nurhayani (2012), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi mengikuti PPAk. Mahmud (2008) menyatakan bahwa faktor motivasi
sosial memiliki pengaruh positif terhadap minat.
H4: Motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota
Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakanconvenience
sampling,yaitu mahasiswa Universitas Lampung, Universitas Bandar Lampung,
dan IBI Darmajaya, karena ketiga perguruan tinggi tersebut adalah perguruan
tinggi terbesar di Lampung. Perguruan tinggi tersebut dipilih agar sampel tersebut
dapat mewakil populasi.
Tabel 3.1 Penyebaran kuesioner
Keterangan
Universitas Lampung
Universitas Bandar
Lampung IBI Darmajaya
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Kuesioner yang akan disebarkan
50 100% 50 100% 50 100%
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan factual
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data
dalam pengujian hipotesis (Firmansyah, 2011).
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu diperoleh secara
langsung melalui penyebaran kuesioner secara tertulis kepada responden
penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan yang akan dijawab
langsung oleh subjek penelitian mengenai motivasi kualitas, motivasi karir,
motivasi ekonomi, motivasi sosial dan minat mengikuti ujian CPA.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey
yaitu dengan mendistribusikan kuesioner penelitian kepada responden. Metode
survey menurut Sugiyono (2008: 110) adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang sebenarnya, penulis melakukan
studi pendahuluan terlebih dahulu. Studi pendahuluan bertujuan untuk
mengurangi permasalahan responden dalam menjawab pertanyaan yang akan
berdampak terhadap tinggi rendahnya tingkat responsi responden.
Studi pendahuluan yang pertama mengenai tata bahasa, karena data literatur dan
kuesioner sebelumnya ini digunakan untuk mengukur minat PPAk, maka dari itu
28
ada. Studi pendahuluan kedua yaitu melakukanpilot test,ini dilakukan untuk
mengetahui tinggi rendahnya tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner.Pilot test
dilakukan dengan menyebar kurang lebih 20 kuesioner kepada sejumlah
responden. Hasilpilot testharus baik dengancronbach’s alpha diatas 0,7 dan nilai AVE diatas 0,5. Setelah didapati hasilpilot testyang baik barulah
dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu penyabaran kuesioner.
3.4 Operasional Variabel Pemodelan
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian menurut Sugiyono (1997) dalam Umar (1997: 106)
merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti mempunyai variasi
antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Variabel independen yaitu
variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen.
Sedangkan variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen.
Dalam teori penelitian ini, peneliti mengambil 4 jenis motivasi sebagai variabel
independen yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi
3.5 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional variabel meliputi:
Tabel 3.2
Definisi operasional variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator
Skala untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
(Widyastuti dkk, 2004)
1. Keinginan diakui
2. Keinginan memperoleh ilmu yang lebih
3. Berkompetensi organisasional 4. Memiliki kemampuan dalam
kelompok
5. Mengaplikasikan kemampuan dimasyarakat
6. Meningkatkan kemampuan individu 7. Berkompeten
8. Kemapuan berkomunikasi 9. Kemapuan dalam akuntansi
manajemen
10. Kemampuan praktik audit
Skala Likert yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan dalam dirinya untuk mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya.
(Widyastuti dkk, 2004)
11. Pekerjaan yang sesuai latar belakang 12. Mampu melakukan pekerjaan dengan
baik
13. Meningkatkan kemampuan berprestasi 14. Mendapatkan perlakuan profesional 15. Memiliki sifat profesionalisme 16. Memiliki akses dunia kerja
17. Mendapatkan pengetahuan berkaitan pertanggungjawaban dalam bekerja 18. Mendapatkan pengetahuan yang lebih 19. Mendapatkan pengetahuan yang
berkaitan dengan dunia pekerjaan 20. Promosi jabatan
(Widyastuti dkk, 2004)
Skala timbul dalam diri seseorang untuk
21. Peningkatan ekonomi keluarga 22. Keinginan membantu keluarga. 23. Mendapatkan sesuatu yang
bermanfaat.
24. Pengumpulan kekayaan. 25. Keluar dari kesulitan ekonomi. 26. Kehidupan yang layak.
27. Kepemilikan akan sesuatu yang berharga.
28. Peningkatan taraf hidup.
29. Mendapatkan uang yang banyak. 30. Keinginan untuk berbuat sosial.
30
3.6 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakanpartial least squares(PLS) software SmartPLS 2.0
(M3) yang digunakan untuk menilai model pengukuran dan model struktural
penelitian. adalah motivasi yang mendasari aktivitas yang dilakukan individu dalam reaksinya terhadap orang lain. Jika ia dalam membuat pilihan
memperhitungkan akibatnya bagi orang lain
(Martameh, dalam Nurhayani, 2012).
31. Keinginan mengungguli orang lain. 32. Umpan balik terhadap prestasi. 33. Menyukai hal-hal menantang
34. Motivasi bukan hanya untuk uang dan kekuasaan.
35. Keinginan bergaul dengan orang lain. 36. Kebutuhan persahabatan yang lebih
banyak.
37. Senang bekerja sama dengan orang lain.
38. Keinginan memiliki pengaruh terhadap orang lain.
39. Menyukai situasi kompetitif dan berorientasi status.
40. Keinginan medapatkan prestise.
(Nurhayani, 2012) didorong oleh suatu keinginan setelah
41. Keinginan berkembang.
42. Memiliki keterampilan yang tinggi. 43. Peningkatan pengalaman.
44. Keterkaitan Dana. 45. Minat yang tinggi
(Widyastuti dkk, 2004)
3.6.1 Structural Equation Modeling(SEM)
Structural Equation Modeling,selanjutnya disingkat seabagai SEM menurut
Yamin dan Kurniawan (2009: 3) adalah suatu teknik statistik yang mampu
menganalisis pola hubungan antara konstrak laten dan indikatornya, konstrak
laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung.
Menurut Wijaya (2011) SEM adalah metode yang mampu menunjukkan
keterkaitan secara simultan antar variabel-variabel indikator (yang teramati secara
langsung) dengan variabel-variabel laten (yang tidak teramati secara langsung).
Dua alasan yang mendasari digunakannya SEM menurut Yamin dan Kurniawan
(2009: 3-4) adalah: pertama, SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi
hubungan antar variabel yang bersifatmultiple relationship. Hubungan ini
dibentuk dalam model struktural (hubungan konstrak dependent dan independent).
Kedua, SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan
antar konstrak laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung)dan
variabel manifest (manifest variableatau indikator).
3.6.2 Partial Least Square(PLS)
Partial least square(PLS) digunakan untuk menguji model hipotesis. Menurut
Yamin dan Kurniawan (2009: 212)partial least square(PLS) merupakan metode
alternatif SEM dengan pendekatan berbasis varians atau komponen yang
berorientasi pada prediksi model. PLS memiliki asumsi data penelitian bebas
distribusi, artinya bahwa data penelitian tidak mengacu pada salah satu distribusi
32
konstrak laten dan variabel manifest (manifest variableatau indikator) yang
bersifat reflektif dan formatif. Fachrunnisa, dkk (2014) menjelaskan bahwa
keuntungan dari PLS adalah bahwa PLS menawarkan uji simultan seluruh sistem
variabel dalam model hipotesis dan dengan demikian memungkinkan penilaian
sejauh mana model ini konsisten dengan data.
Alasan penelitian ini menggunakan PLS yaitu: pertama, PLS merupakan metode
analisis data yang didasarkan asumsi sampel tidak harus besar, yaitu jumlah
sampel kurang dari 100 bisa dilakukan analisis (Chin, Marcolin, & Newsted,
2003). Kedua, PLS dapat digunakan untuk menganalisis teori yang masih
dikatakan lemah, karena PLS dapat digunakan untuk prediksi. Ketiga, PLS
memungkinkan algoritma dengan menggunakan analisisseries ordinary least
square(OLS) sehingga diperoleh efisiensi perhitunganolgaritm.
Evaluasi model PLS ini meliputi:
1. Evaluasi model pengukuran (outer model)
a. Uji Validitas
1. Validitas Konvergen (convergent validity)
Pengujian validitas konvergen dikatakan baik jika memiliki nilai
Average Variance Extracteddi atas 0,5 (Hanseler et al., 2009).
Selain itu nilai validitas konvergen dapat dilihat darifactor loading
antara variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilaifactor
loading> 0,7 dapat dikatakan valid. Akan tetapi,rule of thumbs
untuk penelitian tahap awal dari pengembangan (Yamin dan
Kurniawan, 2009: 22).
2. Validitas Diskriminan (discriminant validity)
Pada tahap ini melihat nilaicross loading. Nilai ini berguna untuk
melihat apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu
dengan membandingkan korelasi antara indikator dengan konstruk
lain. Jika korelasi konstruk dengan pokok pengukuran (setiap
indikator) lebih besar dari konstruk lainnya maka konstruk laten
memprediksi indikatornya lebih baik dari konstruk lainnya (Yamin dan
Kurniawan, 2009: 22). Pengujian validitas diskriminan lainnya dapat
dilakukan dengan membandingkan nilai square root AVEdengan
korelasi antar konstrak laten. Jika nilai akar AVE lebih tinggi daripada
nilai korelasi di antara konstrak, maka validitas diskriminan yang baik
tercapai (Fornell and Lacker, 1981).
b. Uji Reliabilitas
Evaluasi model pengukuran selanjutnya adalah menguji reliabilitas.
Uji reliabilitas menggunakancronbach’s alphadancomposite reliability. Suatu item pernyataan dikatakan reliabel jika nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,7 (Hulland, 1999).
2. Evaluasi model struktural (inner model)
34
coefficient of determination(R2) dikatakan baik jika memiliki nilai R2lebih dari 0,1 (Camison & Lopez, 2010).
Tespath coefficient(β) digunakan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar
konstruk adalah kuat. Cara ini menggunakan metodebootstrapdengan
menggunakan 500 pergantian. Antar konstruk memiliki hubungan yang kuat
apabila nilaipath coefficient lebih dari 0,100 (Urbach& Ahlemann, 2010).
Serta hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan jikapath
coefficientpada level 0,050 (Urbach& Ahlemann, 2010).
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilihat dari besarnya nilai t-statistik pada hasil tes
path coefficient.Kriteria tersebut juga dapat dilihat antara nilai t-hitung dan
t-tabel. Hipotesis dikatakan signifikan jika nilai t-hitung > t-tabel, t-tabel
sebesar 1,960 pada signifikan kebebasan 5% (Yamin dan Kurniawan, 2009:
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi
karir, motivasi ekonomi, dan motivasi sosial terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti ujianCertified Public Accountant(CPA). Berdasarkan analisis dan
pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan adanya pengaruh positif motivasi
kualitas terhadap minat mengikuti ujian CPA. Sehingga, dengan mengikuti
dan lulus ujian CPA, maka kualitas dan kompetensi akuntan publik terus
bertumbuh. Dalam hal ini, peneliti dapat memberi bukti bahwa motivasi
karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di Kota
Bandarlampung mengikuti ujian CPA dan hal tersebut sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh IAPI.
2. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan tidak adanya pengaruh motivasi
karir terhadap minat mengikuti ujian CPA. Dalam hal ini, peneliti belum
dapat memberi bukti bahwa motivasi karir berpengaruh terhadap minat
✂ ✄
3. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan tidak adanya pengaruh motivasi
ekonomi terhadap minat mengikuti ujian CPA. Sehingga, penelitian ini
belum dapat memberi bukti bahwa motivasi ekonomi berpengaruh
terhadap minat mahasiswa akuntansi di Kota Bandarlampung mengikuti
ujian CPA.
4. Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan adanya pengaruh positif
motivasi sosial terhadap minat mengikuti ujian CPA. Sehingga, penelitian
ini dapat memberikan bukti bahwa motivasi sosial berpengaruh terhadap
minat mahasiswa akuntansi di Kota Bandarlampung mengikuti ujian CPA.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa penelitian ini memiliki
implikasi teoritis dan praktis. Hasil temuan teoritis pada penelitian ini dapat
menambah bukti empiris tentang pengaruh teori motivasi kualitas, motivasi karir,
motivasi ekonomi, motivasi sosial terhadap minat. Adanya pengaruh positif antara
motivasi kualitas dan motivasi sosial terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti CPA menunjukkan bahwa motivasi dapat meningkatkan minat
seseorang dalam melakukan sesuatu, khususnya dalam bidang pendidikan.
Selain penggunaan motivasi sebagai dorongan bagi diri sendiri, penelitian ini juga
memiliki manfaat secara praktis bagi lembaga akademik di Kota Bandarlampung.
Implikasi penelitian ini bagi lembaga akademik yaitu dapat memberikan
kemudahan bagi mahasiswa seperti memberikan penawaran beasiswa ujian CPA
Manfaat penelitian lain bagi Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) diharapkan
dapat memberikan wawasan dalam mempertimbangkan kebijakan yang tepat
untuk membuat profesi lebih menarik bagi lulusan akuntan. Seperti melakukan
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dan menjadikan gelar CPA sebagai
salah satu kriteria prioritas dalam seleksi masuk di perusahaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survei melalui penyebaran
kuesioner tanpa melakukan wawancara secara langsung, sehingga hasil
penelitian ini hanya mengungkapkan data dari hasil instrumen yang
terkumpul.
2. Penelitian ini tidak melakukan pembahasan dan penyesuaian kepada para
pakar akuntan publik dan CPA mengenai data literatur kuesioner, karena
kerangka kuesioner ini dikembangkan dari penelitian minat PPAk.
5.4 Saran Penelitian
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan:
1. Menggunakan metode survei melalui kuesioner dan teknik wawancara
secara langsung, agar data penelitian dapat menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya.
2. Melakukan pembahasan dalam penyesuaian data literatur kuesioner
DAFTAR PUSTAKA
Alnodel, Ali. 2011. Assessing Success on the Saudi Certified Public Accounting Exam. China-USA Business Review.Vol. 10, No. 6.
Baumgartner, Mindy S. & Scheider, David E. 2010. Perceptions of Women in Management: Athematic Analysis of Razing the Glass Ceiling.Journal of Career Development, 37(2). Pp 559-576.
Benny, Ellya dan Yuskar. 2006. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang).Simposium nasional
Akuntansi 9 Padang.
Camisón, C., & López, A. V. 2010. An examination of the relationship between manufacturing flexibility and firm performance: The mediating role of innovation.International Journal of Operations & Production
Management, 30(8): 853-878.
Chin, W. W., Marcolin, B. L., & Newsted, P. R. 2003. A Partial Least Squares Latent Variable Modeling Approach for Measuring Interaction Effects: Results from a Monte Carlo Simulation Study and an Electronic-Mail Emotion/Adoption Study. Information Systems Research, 14(2): 189-217.
Fachrunnisa, Olivia., Ardian Adhiatma., Mutamimah. (2014). The Role Of Work Place Spirituality And Employee Engagement To Enhance Job
Satisfaction And Performance.The International Journal Of Organizational Innovation.Volume 7 Number 1.
Felton, S., N. Buhr, dan M. Northey. 1994. Factors Influencing the Business
Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy.Issues In Accounting Education. Vol.9. No. 1. (Spring): 131-141.
Firmansyah, Deny. 2011. Analisis Kualitas Supervisi Pengaruhnya
Friedlan, J.M. 1995. The Effect of Different Teaching Approaches on Student’s
Perceptions of the Skills Needed for Success in Accounting Courses and by Practicing Accountants.Issues In Accounting Education. Vol.10. No. 1. (Spring): 47-63.
Gaetner, J.F. dan J.A. Ruhe. 1981. Job-related Stress in Public Accounting. Journal of Accountancy. June: 68-74.
Henseler, J., Ringle, C., & Sinkovics, R. 2009. The use of partial least squares path modelingin international marketing.Advances in Intenational Marketing, 20: 277-319.
Herzberg, F. (1966).Work And Nature of Man. Cleveland: Word Publishing.
Hulland, J. 1999. Use of partial least squares (PLS) in strategic management research:A review of four recent. Strategic Management Journal, 20(2): 195.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2014. Pengertian Motivasi. (Online). (http://kbbi.web.id/motivasi). Diakses tanggal 15 Januari 2015.
Kusumastuti, Rita., dan Indarto Waluyo. 2013. Pengaruh Motivasi Dan
Pengetahuan UU. No.5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).Jurnal Nominal. Vo. II No. II.
Linda dan Iskandar Muda. 2011. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa dan Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol.3 No.2.
Lisnasari, Riani Nurainah dan Fitriany. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Di Universitas Indonesia).The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop Depok, 4-5 November 2008.
Macdfoedz, Mas’ud (1998), “Survey Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik (USAP),Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 13 No 4. (tidak dipublikasi).
Nauli, Pigo. Sudrajat. Neni Desriani. 2012. Mengapa Semakin Banyak Jumlah Alumni Akuntansi tidak Sebanding dengan Pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Profesi Akuntan Publik Setelah UU No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik).Prosiding Seminar Nasional.
Nelson, dkk. 2002. No, the sky is not falling: Evidence of accounting student characteristics at FSA schools, 1995–2000.Issues in Accounting Education.Vol.17. No (3): 269–287.
Nurhayani, Ulfa. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)(Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Medan).Jurnal Mediasi. Vol. 4 No. 1.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge , 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta, Salemba Empat.
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.
Sastrohadiwiryo, B Siswanto. 2002.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sprinthall, Norman A dan Richard C Sprinthall.1990. Educational psychology: a developmental approach. New York: McGraw-Hill Publishing.
Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.
Tenenhaus, M. Et al. 2005. PLS path modeling.Computational Statistics & Data Analysis, 48(1): 159-364.
Tengker, Victor S. G., dan Jenny Morasa. 2013. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado. Riset Akuntansi FE Unsrat.
Umar, Husein.1997. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Urbach, N., dan Ahlemann, F. 2010. Structural Equation Modeling in Information Systems Research Using Partial Least Square. Journal of Information Technology Theory and Application, 11(2):5-39.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Woolfolk, AE (2005).Psikologi pendidikan. Boston: Allyn & Bacon.
www.cpaofindonesia.org
www.iaiglobal.or.id
www.iapi.or.id