1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.
Salah satu hal yang membuat suatu usaha kecil seperti minimarket maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Salah satu kiat sukses bisnis berada pada perencanaan usaha yang didasarkan pada analisa terhadap beberapa faktor yang akan berpengaruh pada kelangsungan usaha bisnis yang dijalani.
Analisa bisnis ini memegang peranan yang cukup penting bagi usaha kecil. Biasanya analisis terhadap faktor-faktor tersebut diabaikan oleh pelaku usaha
kecil. Bisa dimaklumi bisnis usaha kecil biasanya dijalankan menurut “naluri”,
meski banyak yang sukses berbisnis dengan cara tersebut namun alangkah baiknya jika dilandasi oleh analisa dan perencanaan yang matang, evaluasi perkembangan bisnis, perbaikan, inovasi, analisa persaingan usaha dan lain sebagainya.
yang mempengaruhi kelangsungan suatu perusahaan adalah pemasaran dan tenaga kerja, pemasaran yang lebih intensif dan diimbangi tenaga kerja yang berkualitas akan lebih meningkatkan hasil penjualan prusahaan.
Koperasi minimarket dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhikebutuhan konsumsi anggota melalui pengembangan peranan anggota sebagai pengelola kebutuhan konsumsi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan menuangkannya dalam laporan kerja praktek denga judul
“Perkembangan Unit Usaha Mini Market Pada KPPP (Koprasi Pegawai Pemerintahan Provinsi) Jawa Barat tahun 2010 ”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan penulis melaksanakan kerja praktek pada Unit Usaha Mini Market KPPP Jawa Barat antara lain :
1. Untuk mengetahui perkembangan Omzet yang dicapai Unit Usaha Mini Market KPPP Jawa Barat tahun 2010
2. Untuk mengetahui SDM di Unit Usaha Mini Market KPPP Jawa Barat pada tahun 2010.
3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kerja praktek bukan hanya dilakukan sebagai kewajiban bagi mahasiswa untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat kelulusan. Tetapi memiliki kegunaan juga bagi berbagai pihak,yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui,mendalami,dan menerapkan ilmu yang diterima dibangku kuliah terhadap aplikasi dunia kerja.
b. Mampu mengenal dan beradaptasi di dunia kerja yang sesungguhnya dimana akan ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan.
c. Mendapatkan ilmu tambahan dan pengalaman selama kerja praktek yang tidak didapatkan selama berkuliah.
d. Dapat mengembangkan diri dan meningkatkan ketrampilan pada bidangnya.
e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa akan pentingnya profesionalisme dalam dunia kerja.
f. Menjadikan kepribadian yang disiplin, mandiri dan bertanggung jawab terhadap kewajibannya dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Bagi Universitas
a. Terjadinya hubungan kerja sama antara universitas dengan perusahaan tempat kerja praktek.
c. Dapat mengetahui keterkaitan atau korelasi antara ilmu yang diberikan di bangku kuliah dengan kondisi nyata dunia kerja.
3. Bagi Perusahaan
a. Terjadinya kerjasama antara perusahaan dengan dunia pendidikan. b. Dapat membantu perusahaan dalam menyiapkan sumber daya manusia
yang potensial.
c. Tidak menutup kemungkinan adanya saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan sistem yang sudah ada, dari mahasiswa pelaksana kerja praktek.
4. Bagi Pihak Lain Pada Umumnya
a. Dapat menambah wawasan mengenai suatu perusahaan dari hasil kerja praktek yang ditulis dalam laporan kerja praktek.
b. Dapat mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi perkembangan usaha dalam perusahaan tersebut.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
23
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
KPPP Jawa Baratmemiliki empat satuan usaha, yaitu Unit Simpan Pinjam, Unit Usaha Niaga Barang/Mini Market,Unit Usaha Leveransir dan Jasa, Unit Jual
– Beli BBM dan Minyak Pelumas (Unit SPBU). Berdasarkan bidang kajian yang
diperlukan pada surat permohonan kuliah kerja praktek, penulis di tempatkan di Unit Usaha Niaga Barang/Mini Market. Dari kesesuaian bidang kajian yang diperlukan dan penempatan kerja praktek, maka penulis menyusun laporan kerja
praktek dengan judul “Perkembangan Unit Usaha Mini Market Pada KPPP Jawa
Barat Tahun 2011”.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan di Unit Usaha Mini Market KPPP (koprasi pegawai pemerintahan propinsi) Jawa Barat. Selama praktek penulis melaksanakan kegiatan dan tugas sebagai berikut :
1. Membantu menginput data-data penjualan
2. Membantu dalam melakukan penjualan barang sebagai kasir 3. Membantu merapikan barang dagangan
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Perkembangan Omzet yang dicapai Unit Usaha Mini Market KPPP
(Koprasi Pegawai Pemerintahan Propinsi) Jawa Barat tahun 2010
Dalam meningkatkan kesejahtraan anggota, koperasi dilahirkan sebagai badan usaha yang mempunyai tujuanyang sangat jelas yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota padakhususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi adalah organisasiekonomi, karena itu untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan para anggotanya, Koperasi harus melakukan kegiatan usaha.
Dalam mengembangkan usaha perkoperasian harus dilakukan secara seimbang jangan sampai kegiatan ekonominya tidak diisi dan hanya dilandasi nilai-nilai kemasyarakatannya saja. Jika usaha suatu koperasi tidak dijalankan secara seimbang maka koperasi lambat laun akan mengalami kerugian sehingga modal semakin lama akan habis untuk menutup kerugian saja.
Perkembangan dalam arti harfiah adalah bertambah besar/bertambah sempurna. Sedangkan usaha adalah kegiatan atauaktivitas agar diperoleh hasil lebih baik (Winardi 1992 : 250), jadi perkembangan usaha adalah suatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran agar mendapat perubahan yang lebih baik ataubertambah maju, baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif sesuaidengan tujuan yang sudah ditetapkan.
25
Pada perkembangannya kehadiran Unit Usaha Mini Market ini dirasakan cukup memberikan manfaat sebagai salah satu bentuk aktivitas anggota dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah tangganya baik primer maupun sekunder.
Dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, Unit Usaha Mini Market sudah mampu memberikan pelayanan yang baik khususnya dalam bidang penjualan karena akan dapat menarik minat pelanggan untuk membeli di koperasi. Untuk itu Unit Usaha Mini Market sedang mengembangkan usahanya yang tidak hanya bergerak dalam satu bidang usaha saja dan mampu diberbagai bidang usaha,untuk menarik minat masyarakat lebih tertarik kepada koperasi dibandingkan dengan usaha disekitar koperasi.
Omzet penjualan Mini Market selama tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.294.762.082,-00 dengan perolehan laba sebesar Rp. 386.408.790.,-00.
Tabel 3.1
Data perbandingan omzet penjualan dan laba yang diperoleh Unit Usaha Mini Market KPPP pada tahun 2009
dengan perolehan pada tahun 2010
Keterangan 2009 2010
3.3.2 Sumber Daya Manusia di Unit Usaha Mini Market KPPP Jawa Barat
pada tahun 2010.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek yang terpenting dalam kegiatan bisnis Usaha Minimarket, karena SDM inilah yang akan mengoprasikan usaha tersebut. Memiliki SDM yang handal merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Bila perlu merekrut SDM yang sudah berpengalaman dibidang Minimarket.
Pengertian Sumber Daya Manusia menurut Eddy, SS (2009) Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung adalah individu-individu dalam organisasi yang memberikan sumbangan berharga pada pencapaian tujuan organisasi.
Individu-individu ini akan menentukan proses tumbuh dan berkembangnya suatu usaha, bahkan dapat juga menjadi penyebab bangkrutnya suatu perusahaan . karenanya, proses mannejemen sumber daya manusia sangat penting untuk menjamin keberlangsungan usahanya pada kemudian hari.
Seorang karyawan Usaha Minimarket koprasi memerlukan pengetahuan untuk bisa berusaha bertahan dan berkembang dalam perekonomian modern, seperti pengetahuan mengenai permodalan, pemasaran, manajemen usaha, teknologi, dan informasi. Dalam berkehidupannya karyawan koperasi harus mengenal dan menghayati 5 asas pokok kewirausahaan yang terdiri dari :
1. Kemauan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.
27
3. Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif. 4. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun, dan produktif.
5. Kemauan dan kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Selain dari pendidikan yang relatif rendah, kurangnya profesionalisme SDM pengurus dan pengelola adalah salah satu kekurangan dalam Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat dan itu sudah berlangsung dari tahun sebelumnya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa SDM dalam Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat ini tidak mengalami perkembangan.
Jumlah karyawan yang ada dalam Unit Usaha Minimarket pada KPPP Jawa Barat adalah 6 (enam) orang yaitu :
Tabel 3.2
Personil, Jabatan dan status kepegawaian karyawan Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat tahun 2009 dan tahun 2010
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa SDM yang ada di Unit Usaha Minimarket pada KPPP Jawa Barat tidak mengalami perkembangan maupun penurunan.
3.3.3 Distribusi barang di Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.
Dari apa yang baru saja diuraikan, tampaklah bahwa distribusi turut serta meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place utility) dan menurut waktunya (time utility).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi
Pada bahasan terakhir ini akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi meliputi:
1. Faktor Pasar
29
2. Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.
3. Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.
4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.
Dalam mengisi komoditas barang pada Unit Usaha Minimarket ini yang tadinya hanya dipasok dari mitra usaha , maka tahun 2010 semakin meluas dengan anggota yang ikut berpartisipasi dengan cara melengkapi jenis barang yang ada sesuai dengan mayoritas permintaan anggota.
Unit Usaha Minimarket adalah bagian dari unit koprasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari, misalnya barang-barang pangan (seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng), barang-barang sandang (seperti kain batik, tekstil), barang-barang keperluan sehari-hari (seperti sabun,minyak tanah dan lain-lain) dan masih banyak lagi barang-barang keperluan lainnya.
31 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan penulis terhadap perkembangan Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat tahun 2010, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perkembangan Unit Usaha Minimarket KPPP Jawa Barat tahun 2010 dapat dilihat dari 3 (tiga) faktor yaitu :
1. Omset yang telah dicapai KPPP tahun 2010 cukup bagus dan hal itu berdampak baik pula bagi perkembangan koprasi sendiri terlebih terhadap unit usaha mini market. Mengingat hal ini sangat bagus maka sebaiknya unit usaha mini market tetap mempertahankannya.
2. SDM (sumber daya manusia) yang terdiri dari: 1. Pimpinan utama
2. Wakil pimpinan
Dalam tugas sehari-harinya pimpinan dibantu oleh 5 karyawan yang dibagi dalam beberapa departemen yaitu :
a) Departemen keuangan dan kasir b) Departemen persediaan barang c) Departemen pemasaran dan umum
unit usaha mini market kurang maksimal hal ini perlu diperhatikan oleh unit usaha mini market.
3. Distribusi barang yang meliputikebutuhan sehari-hari, misalnya barang pangan (seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng), barang-barang sandang (seperti kain batik, tekstil), barang-barang-barang-barang keperluan sehari-hari (seperti sabun,minyak tanah dan lain-lain) dan masih banyak lagi barang-barang keperluan lainnya. Berdasarkan hasil laporan tahun 2010 KPPP Jawa Barat komoditas barang terdistribusi dengan baik karena sebagian besar barang-barang yang di jual adalah kebutuhan pokok dan hal ini sangat bagus dan sebaiknya dapat dipertahankan.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan kerja praktek yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan memberikan saran bagi pihak bank agar dalam menjalankan kegiatan berjalan dengan lancar, antara lain :
1. Dengan Omset yang bagus maka unit usaha mini market sebaiknya tetap mempertahankannya. Dan dengan omset yang meningkat disarankan agar dapat lebih membantu unit-unit yang belum mengalami perkembanga. 2. Keadaan sumber daya yang tidak mengalami perubahan maka dengan
33
Hal tersebut sangat penting dan berguna untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan.
Bagi pengurus dan pengelola dianjurkan agar meningkatkan profesionalisme, khususnya dalam pemilihan pengurus diupayakan agar anggota memiliki integritas, komitmen dan rasa pengabdian yang tinggi serta bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memajukan usaha koprasi. Dan pengurus dalam memilih dan mengangkat unsur pengelola yang profesional.
5 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Koprasi karyawan kemerintah propinsi (KKPP) DT.I Jawa semula berdiri pada tanggal 1 Juni 1966 dengan nama Perkumpulan Koprasi Pegawai Sekertari
Propinsi Jawa Barat (disingkat “ KOPESPRO”) dengan Akta Pendirian Nomor
010/B.H/11.A tanggal 12 Juli 1966, selanjutnya berdasarkan rapat anggota yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 1979 yang dihadiri 500 orang anggota, telah disepakati perubahan nama menjadi Koprasi Karyawan Pemerintah Propinsi (KKPP) Daerah Tingkat I Jawa Barat, kekuatan hukum atas perubahan termaksud ditetapkan dalam akta perubahan Anggaran Dasar Nomor 10/BH/DK/.01/1 tanggal 20 Juni 1979.
6
2.1.1 Misi dan Fungsi KPPP (Koprasi Pegawai Pemerintah Propinsi) Jawa
Barat
Misi : Misi KKPP DT.DT.I Jawa Barat tersirat dalam surat Bapak Wakil
Gubernur Nomor 292/Ps.4330.Peg/1979, yaitu bahwa KKPP membantu dan mendorong Karyawan/Karyawati dilingkungan dalam meningkatkan kesejahtraannya.
Fungsi : Sesuai dengan misi tersebut di atas, serta berdasarkan Anggaran Dasar KKPP DT.I Jawa Barat, maka fungsi KKPP adalah sebagai koprasi serba usaha.
Untuk memenuhi misi dan fungsi tersebut maka dilaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Memberikan pinjaman uang untuk kebutuhan pokok Anggota, bahkan bila diperlukan modal kerja usaha (walaupun dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan kemampuan keuangan KKPP). Kegiatan ini dilakukan oleh Unit Simpan Pinjam.
2. Menyelenggarakan kredit barang-barang konsumsi yang dilaksanakan oleh Unit Niaga Barang.
3. Melaksanakan usaha leveransir dan jasa (diantaranya jasa komputer dan catering), kegiatan ini dilaksanakan oleh Unit Operasional.
4. Jual beli BBM dan minyak pelumas yang dilaksanakan oleh Unit SPBU.
a. Untuk menunjang program Pemda Tingkat I Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kesejahtraan Karyawan / Karyawati pada Dinas / Badan / Lembaga di lingkungan Pemda Tingkat I Jawa Barat
b. Memelihara kelangsungan usaha serta memperkuat modal sendiri.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam sebuah organisasi, karena berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian struktur organisasi menurut Handoko adalah organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan di antara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Makin banyak yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan suatu hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.
8
RAPAT ANGGOTA
Sumber : RAT KPPP Jawa Barat
Gambar 2.1
Struktur Organisasi KPPP Jawa Barat
PENASEHAT
ASS.MANAJER
UNIT USAHA
SIMPAN PINJAM
ASS.MANAJER
UNIT USAHA
NIAGA BARANG
ASS.MANAJER
BIDANG
UMUM
ASS.MANAJER
BIDANG
ADM & KEU BADAN PENGAWAS
PENGURUS
MANAJER
2.3 Deskripsi Jabatan
A. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Hal ini mengandung pengertian bahwa segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang disampaikan melalui forum rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya. Penyelenggaraan rapat anggota sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Jenis rapat anggota yang ada dalam KPPP adalah :
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yaitu rapat anggota yang diselenggarakan tiap akhir tahun buku. Diadakan oleh Pengurus dan Badan Pengawas yang dihadiri oleh anggota. Rapat Anggota Tahunan ini mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan badan Pengawas, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), pemilihan anggota Badan Pengurus dan Badan Pengawas. b. Rapat Anggota Khusus (RAK), yaitu rapat anggota yang diadakan untuk
tujuan khusus seperti menetapkan kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi untk satu tahun buku berikutnya. Serta untuk menetapkan RAPB koperasi dan perubahan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi.
10
diadakan Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan dengan permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota, Pengurus dan Badan Pemeriksa.
B. Pengurus
Kekuasaan yang dimiliki oleh pengurus koperasi berada dibawah kekuasaan rapat anggota. Pengurus hanya merupakan pemegang mandat yang dipilih, diangkat serta diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan hasil keputusan rapat anggota lainnya dan pada akhir masa jabatannya harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada anggota.
Secara umum, tugas utama pengurus Koperasi KPPP adalah memimpin organisasi dan perusahaan koperasi, melakukan segala perbuatan hukum dan atas nama koperasi, serta mewakili koperasi baik didalam maupun diluar pengadilan.
Pengurus dipilih dari anggota dan masa jabatan pengurus dan pengawas satu periode adalah tiga tahun, dan setelah masa jabatannya berakhir dapat dipilih kembali.
Unsur-unsur Pengurus Koperasi terdiri atas : Ketua
Wakil Ketua Umum Sekretaris I
Wakil Ketua Bidang Usaha Keuangan
Wakil Ketua Bidang Usaha Pelayanan Umum, Usaha Kecil –Menengah Wakil Ketua Bidang Usaha Bidang Usaha Komunikasi Hubungan Usaha
Dan Pengembangan
Anggota koperasi yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Mempunyai sifat jujur dan ketrampilan kerja. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian.
Mempunyai rasa disiplin dan tanggung jawab atas jalannya kegiatan usaha
koperasi. Pengurus bertugas :
1. Menyelenggarakan rapat anggota.
2. Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan idiil. 3. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan. 4. Mengelola koperasi dan usahanya.
5. Mengajukan rancangan rencana kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.
6. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
7. Menyelenggarakan pembukuan secara tertib.
12
Pengurus berwenang :
1. Menentukan kebijaksanaan koperasi sesuai dengan Keputusan Rapat anggota.
2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Tugas dan wewenang masing-masing komponen pengurus itu dapat dirinci sebagai berikut :
a. Ketua Umum
Ketua KOPERASI memiliki tanggung jawab baik kedalam maupun keluar organisasi, dengan uraian tugas selengkapnya sebagai berikut:
1. Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota Pengurus.
2. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
3. Melaksanakan segala perbuatan sesuai dengan Keputusan Rapat anggota dan Rapat Pengurus.
Adapun wewenang dari ketua adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
2. Menandatangani surat-surat dan perjanjian bersama Sekretaris dan Bendahara.
Ketua bertanggung jawab kepada Rapat Anggota b. Wakil Ketua Umum
1. Melaksanakan tugas ketua apabila berhalangan.
2. Membina dan mengawasi bidang organisasi dan administrasi. 3. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan.
4. Menyelenggarakan kontrak usaha dengan pihak lain c. Sekretaris
Tugas utama sekretaris adalah sebagai penanggungjawab administrasi koperasi, adapun uraian tugasnya sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran. 2. Mengusahakan kelengkapan organisasi.
3. Mengatur jalannya perkantoran.
4. Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
5. Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara dan pengawas.
6. Menyusun rancangan rencana program kerja organisasi dan idiil. Sekretaris berwenang :
1. Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan. 2. Menandatangani surat-surat bersama ketua.
3. Menetapkan pelaksanaan bimbingan organisasi dan penyuluhan. Sekretaris bertanggung jawab kepada rapat Pengurus melalui Wakil Ketua. d. Bendahara
Pada dasarnya tugas pokok bendahara adalah mengurus kekayaan dan keuangan koperasi, antara lain :
14
2. Mengatur jalannya pembukuan keuangan. 3. Menyusun anggran setiap bulan.
4. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
5. Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi. 6. Menyusun laporan keuangan.
7. Mengendalikan anggaran. Bendahara berwenang :
1. Mengambil keputusan dibidang pengelolaan keuangan dan usaha. 2. Bersama dengan ketua menandatangani surat yang berhubungan
dengan bidang keuangan dan usaha. e. Wakil Ketua Bidang Usaha
Wakil ketua bidang usaha memiliki wewenang untuk bertindak sebagai wakil penanggung jawab di bidang usaha dan bertanggung jawab kepada wakil ketua umum, dengan rincian tugas sebagai berikut:
1. Membina dan mengawasi unit bidang usaha koperasi. 2. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan bidang usaha.
3. Menyelenggarakan kesepatan kontrak usaha dengan pengelola unit bidangusaha koperasi.
4. Menyusun peraturan-peraturan khusus di unit bidang usaha.
C. Pengawas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
Adanya fungsi pengawasan dalam suatu organisasi koperasi, dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk memperkecil resiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan.
Pengawas dipilih melalui rapat anggota bersama dengan pemilihan pengurus dengan masa jabatan tiga tahun.Jabatan pengawas tidak boleh dirangkap dengan jabatan pengurus, sedangkan persyaratan badan pengawas sama dengan persyaratan pengurus.
Dengan uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus menyangkut pengelolaan koperasi, baik yang menyangkut aspek organisasi idiil maupun aspek usaha.
2. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
3. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
16
D. Penasehat
Tugas dan fungsi Badan Penasehat :
1. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidakdiminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi,
2. Berfungsi sebagai penasehat,
3. Dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus.
E. Manajer
Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usah koperasi.
Kewajiban manager antara lain :
1. Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus. 2. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit –
unit usaha.3
3. Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan yang dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan yang berkualitas.
4. Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya.
5. Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan kepada pengurus sebelum dimulainya rencana dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus perencanaan bagi pengurus untuk disampaikan dalam Rapat Anggota.
7. Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi.
Fungsi utama Manager :
1) Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.
2) Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi koperasi.
3) Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Perlunya Manager dalam Koperasi
Keberadaan manajer dalam koperasi diharapkan usaha koperasi akan dapat berkembang lebih maju. Manajer diperlukan bagi koperasi :
1. Untuk mengelola usaha koperasi memerlukan keahlian sesuai dengan bidang usaha koperasi, selain untuk menunjang fungsi pengurus yang umumnya dipilih oleh anggota berdasarkan atas kepercayaan.
2. Pengelolaan usaha koperasi memerlukan tindakan yang berkeseimbangan sepanjang tindakan yangberkesinambungan sepanjang waktun sejalan dengan keberadaan koperasi itu, sementara pengurus di[ilih untuk jangka waktu tertentu (ada batasan waktu kepengurusan).
18
Hubungan kerja antara Pengurus dan Manajer.
Antara pengurus dengan manajer harus memiliki kesatuan pendangan dan kesatuan gerak untuk mengenai usaha koperasi dan tercapainya tujuan koperasi.Untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan usaha koperasi dilakukan tugas dan tanggung jawab sejelas-jelasnya, antara lain :
1. Pertanggung jawaban teknis operasional oleh pengurus diserahkan kepada manajer, sekalipun pertanggungjawaban terakhir kepada anggota dilakukan pengurus.
2. Pengurus hanya memutuskan hal-hal yang sifatnya kebijaksanaan, sedangkan manajer dalam bidang operasionalnya.
3. Pengurus mempunyai wewenang penuh untuk melakukan pengawsan, pemantauan, penerbitan, penelitian, dan pemeriksaan tentang apa yang dilakukan manajer.
4. Pengurus tidak perlu mengerjakan hal-hal yang sifatnya operasional sehari
– hari.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Mengenai kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan KPPP Jawa Barat terbagi kedalam satuan unit usaha, yaitu:
1. Unit Usaha Simpan Pinjam
Unit simpan pinjam KPPP Jawa Barat selalu mendapat respon yang cukup tinggi dari anggota tapi belum disertai dengan kemampuan koprasi dalam menyediakan dana yang memadai jika dibandingkan dengan besarnya permintaan anggota. Oleh karena itu diharapkan adanya kerja sama yang baru dengan pihak bank selaku penyandang dana dan juga adanya bantuan dana dari pemerintah selaku pembina koprasi dan umkm lainnya, mengingat permintaan kredit dari anggota selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya sebagai salah satu bentuk dari partisipasi anggota yang aktif terhadap koprasinya.
Kredit Uang
Kredit Uang dan Persyaratan
Usaha kredit uang yang dilayani bidang simpan pinjam merupakan prioritas pertama dalam memenuhi kebutuhan anggota setiap bulan. Uang yang diberikan setiap bulan ini terdiri dari dua macam yaitu :
1. Kredit uang jangka pendek ( kasbon ) 2. Kredit uang jangka panjang
Syarat pemberian kredit pada anggota :
1. Pemohon kredit adalah anggota KPPP yang telah memiliki nomor anggota. 2. Pemohon kredit menyaampaikan surat permohonan kredit, sebulan sebelum kredit direalisasikan . Surat permohonan kredit tersebut dilengkapi dengan data pendapatan anggota pada setiap bulannya yang diketahui oleh bendaharawan gaji pada satuan kerjanya masing-masing. 3. Memberi keterangan tentang peruntukan (pemanfaatan) uang pinjaman
20
4. Pembayaran atas kredit uang dilaksanakan secara diangsur sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran/cicilan.
5. Besarnya sisa gaji anggota (peminjam) pada setiap bulannya tidak kurang dari 50%, setelah dipotong untuk cicilan kredit uang kepada koprasi.
Sesuai dengan misi dan tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesejahtraan anggota (namun tanpa menghilangkan aspek bisnis – ekonomis), pemberian kredit uang kepada anggota oleh KPPP DT. I Jawa Barat dilaksanakan dengan pertimbangan fungsi sosial kesejahtraan anggota, yaitu bahwa :
1. Pemberian kredit uang oleh KPPP , tidak memerlukan jaminan (anggunan) dari anggota.
2. KPPP melakukan perhitungan dan penyesuaian kembali atas besarnya dan waktu penyicilan (pembayaran) kredit uang oleh anggota, apabila ternyata gaji anggota ( peminjam) karena suatu dan lain hal ternyata “ minus “. 3. KPPP tidak memperhitungkan kredit uang secara “ bunga – berbunga “,
walaupun waktu penyicilan kredit telah melewati waktunya (yaitu 10 bulan).
2. Unit Usaha Niaga Barang / Mini Market
Kredit Barang
Kredit Barang dan Persyaratan
Kredit barang merupakan pelayanan kepada anggota yang memerlukan sandang dan pangan ( khususnya barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari). Penagihan kredit barang kepada anggota, berbeda-beda sesuai dengan jenis dan harga kredit barang yang bersangkutan, yaitu :
a. Untuk barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari (seperti sabun cuci, sabun mandi,gula ,teh , kopi dan kebutuhan pokok lainya) dilakukan dengan satu kali potongan.
b. Untuk barang-barang diluar kebutuhan pokok sehari-hari , seperti : pakaian, kantong, jam tangan, barang-barang elektrik dilakukan dalam 3-5 kali potongan (cicilan).
Selain itu pemberian kredit dilaksanakan dengan terlebih dahulu meneliti jumlah pemberian kredit uang kepada anggota yang bersangkutan, hal itu untuk menghindari terjadinya over kredit, yang dapat menyebabkan penghasilan gaji anggota tersebut “ minus “.
3. Unit Usaha Leveransir dan Jasa
Usaha leveransir dan jasa ini dikelola oleh bidang operasional dengan jenis usaha antara lain : catering, jasa komputerisasi, penyaluran alat-alat tulis kantor dari pihak produsen kepada pihak pemakai (user), yaitu kantor-kantor instansi pemerintahaan.
22
kebijaksanaan unit kerja terkait (dalam hal ini terutama biro perlengkapan dan perawatan serta unit kerja lainnya) yang menguasai Anggaran Belanja Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kata lain, semakin besar order (SPK) yang diterima oleh bidang operasional, maka akan semakin tinggi pula kegiatan usahanya dan otomatis jumlah laba (keuntungan) akan meningkat.
4. Unit Jual – Beli BBM dan Minyak Pelumas (Unit SPBU)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Manajemen Bisnis
Oleh :
NAMA : SENTOSA MALAU
NIM
: 21208038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Sentosa Malau
Tempat, Tanggal Lahir : Salaon, 06 Oktober 1986 Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Katolik
Status : Belum Kawin
Alamat : Cukang Kawung No.151/149A, RT/RW : 06 / 13 Kel. Cigadung Kec. Cibeunying Kaler
Telepon : 081322998832
2. PENDIDIKAN FORMAL
Tahun Sekolah
1993 s.d 1999 SDN 1 Merek 1999 s.d 2002 SLTPN 1 Merek 2002 s.d 2005 SMAN 1 Tigapanah
2008 s.d sekarang
ii
melimpahkan rahmat karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh diprogram studi manajemen ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Dan laporan kerja praktek yang kurang lebih dilaksanakan selama satu bulan.
Dengan selesainya laporan kerja praktek yang berjudul “Perkembangan
Usaha Mini Market Pada Koprasi KPPP (Koprasi Pegawai Pemerintah
Provinsi) JAWA BARAT Tahun 2010”, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang benar-benar memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan sekaligus Dosen Pembimbing kerja praktek.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
iii
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi, masukan atau saran serta tanggapan dari semua pihak.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.
Bandung, Desember2011 Penulis