AVAILABILITY OF RAW MATERIAL IN CV.JATISARI
FURNITURE INDIGOSOVA
By
DADANG KURNIAWAN 10104441
Forecasting is a prediction to predict the future state using old data. In sales, forecasting aims fatherly estimate how basar need goods to be sold where a product requires raw materials. Given this forecast, the semuan activity in the manufacturing of goods Suatau can run smoothly and optimal use of raw materials.
Forecasting information system inventory of raw material logistics at cv.jatisari furniture company to find out how much raw material used in the manufacture Untk bsustu goods and estimate future needs raw materials. The calculation of this forecasting memerluka previous data including sales data.
Development of logistics information systems inventory forecasting of raw material can be an alternative to assist in determining the need for raw materials will be prepared.
Keywords:
LOGISTIK BAHAN BAKU UNTUK PERUSAHAAN
CV.JATISARI FURNITURE
Oleh
DADANG KURNIAWAN 10104441
Peramalan adalah suatu prediksi untuk memperkirakan keadaan dimasa mendatang dengan menggunakan data-data lama. Dalam penjualan, peramalan bertujuan unutk memperkirakan berapa basar kebutuhan barang yang akan terjual dimana suatu barang memerlukan bahan baku. Dengan adanya peramalan ini maka semuan kegiatan dalam pembuatan suatau barang bisa berjalan dengan lancar dan optimal dalam penggunaan bahan baku.
Sistem informasi peramalan persediaan logistik bahan baku pada perusahaan cv.jatisari furniture untuk mengetahui seberapa besar bahan baku yang yang digunakan untk pembuatan bsustu barang serta memperkirakan kebutuhan bahan baku kedepannya. Perhitungan peramalan ini memerluka data-data sebelumnya diantaranya data penjualan.
Pembangunan sistem informasi peramalan persediaan logistik bahan baku ini dapat menjadi alternatif untuk membantu dalam menentukan kebutuhan bahan baku yang akan dipersiapkan.
Kata kunci :
1
1.1. Latarbelakang Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Persaingan yang
sangat ketat terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat
mengimplementasikan proses penciptaan produk atau jasanya secara lebih murah,
lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Usaha untuk
menciptakan rangkaian proses tersebut bukanlah merupakan target semasa saja,
melainkan sifatnya dinamis, dalam arti harus selalu diupayakan secara terus
menerus dan berkesinambungan. Sejauh perusahaan masih bisa terus berusaha
memperbaiki kinerjanya,sejauh itu pulalah perusahaan dapat tetap bertahan dalam
ketatnya kompetisi global [1].
Semua perusahaan yang bergerak dibidang industri jasa maupun
manufaktur pada umunya bertujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal dan
menekan pengeluaran agar perusahaan tetap kompetitif. Salah satu faktor yang
memerlukan banyak biaya dalam memasarkan produk yaitu manajemen logistik
yaitu yang terdiri dari perancangan produk, peramalan kebutuhan, pengadaan
material, produksi, pengendalian persediaan, penyimpanan, distribusi/transportasi
kedistributor, wholesaler dan retiler [1].
Cv.Jati Sari Furniture Indigo Sova adalah perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur yaitu pembuatan mebel. Dalam kegiatan produksinya Cv.Jati
satu permasalahan yang ada di perusahaan ini adalah permasalahan yang terkait
dengan persediaan bahan bakunya, dimana untuk memenuhi kebutuhan para
distributor atau toko serta perorangan terkadang kehabisan stock ataupun
sebaliknya. Permasalahn ini muncul karena adanya ketidakpastian informasi
diantaranya ketidakpastian permintaan barang produksi dari pemesan yang
terkadang memesan barang yang lebih dari biasanya ataupun sebaliknya, sehingga
perusahaan sulit menentukan berapa banyak bahan baku yang harus disiapkan
untuk memenuhi kebutuhan pasokan barang. Informasi data penjualan akan sangat
membantu untuk meramalkan berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk
memenuhi pasokan barang. Melihat konsekuensi yang dilematis dari persediaan,
maka Cv.Jati Sari Furniture Indigo Sova harus merencanakan dan mengendalikan
persediannya dalam tingkat optimal.Dalam mendukung kegiatan pengendalian
persediaan ini, maka akan dibangun “Sistem Informasi Peramalan Persediaan
Logistik Bahan Baku Untuk Perusahaan CV.Jatisari Furniture Indigo Sova”.
1.2. Identifikasi Masalah
Melihat latarbelakang masalah yang dihadapi untuk menentukan
kebutuhan persediaan pasokan barang dan bahan baku, maka bagaimana cara
membangun sisitem informasi untuk “Sistem Informasi Peramalan Persediaan
Logistik Bahan Baku Untuk Perusahaan CV.Jatisari Furniture Indigo Sova”.
Maksud dari penulisan skripsi ini untuk membangun“Sistem Informasi
Peramalan Persediaan Logistik Bahan Baku Untuk Perusahaan CV.Jatisari
Furniture Indigo Sova”.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir/skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui laporan data penjualan.
2. Mengetahui berapa besar penggunaan bahan baku digunakan.
3. Menentukan berapa banyak kebutuhan bahan baku yang harus disiapkan.
4. Dapat menentukan jumlah persediaan produk pada masa sekarang
sehingga proses produksi bisa berjalan lancar dan memenuhi laju
permintaan konsumen.
1.4. Batasan Masalah
Karena luasnya masalah yang harus dibahas, maka penelitian ini
membatasi materi yang akan dibahas, yaitu:
1. Sistem logistik yang diteliti yaitu pada persediaan bahan baku utama.
2. Kapasitas gudang mencukupi dan dalam keadaan normal.
3. Tidak melakukan/menerima pesanan sesuai keinginan pelanggan (custom).
4. Hanya melakukanperhitungan jumlah peramalan bahan baku.
5. Data yang diolah terdiri dari: data supplier, data pelanggan, data item
barang, data jenis bahan baku, data bahan baku dan data pembelian bahan
baku, data pemesanan, data pengiriman dan data pelunasan, data retur serta
kurun satu tahun untuk pemakaian bahan baku.
7. Perhitungan peramalan untuk selanjutnya membutuhkan data dari
penjualan minimal tiga bulan melakukan penjualan.
8. Metode peramalan yang digunakan yaitu menggunakan metode time series
dengan proyeksi trend (trend projection).
9. Software yang akan digunakan dalam membangun system informasi ini
menggunakan Borland Delphi 7.0 serta database aplikasi menggunakan
MySQL Server dan system operasi yang akan digunakan adalah windows
xp.
10.Metode pemodelan yang digunakan adalah aliran data terstruktur yaitu
DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsionalnya.
1.5. Metodologi penelitian
Metedologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu
ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah
suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu [1].
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisa data, membuat suatu
pemecahan masalah dan kemudian disusun untuk ditarik kesimpulan mengenai
masalah tersebut. Ada dua teknik dalam metedologi penelitian yaitu teknik
Teknik pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek
penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang
mendukung untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:
a. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian keperusahaan. Studi lapangan ini dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:
1. Observasi
Selain dengan menggunakan kedua metode diatas, penulis juga melakukan
pemantauan langsung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2. Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan pihak.
b. Studi Literatur
Studi literatur (library research) adalah mengumpulkan data melalui
buku-buku, situs internet, dan catatan kuliah yang erat kaitannya dengan tema dari tugas
akhir.
1.5.2Teknik Pengembangan Sistem
Teknik pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall yang sudah
dikembangkan dari metode Incremental, karena metode Incremental ini terdiri
dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada satu tahap tidak sesuai
perkembangan dari metode Incremental dapat dilihat pada gambar 1, sebagai
berikut :
1. Requirements analysis and definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan
dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan
desain yang lengkap.
2. Sistem and software design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
3. Implementation and unit testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan
bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun
langsung diuji baik secara unit.
4. Integration and sistem testing
Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem
testing).
5. Operation and maintenance
Mengoperasikan program di lingkungannya dan melakukan pemeliharaan,
seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi
pada gambar 1.1
Gambar 1.1 Fase-fase Dalam Metode Waterfall [2]
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latarbelakang pembuatan aplikasi,maksud dan
tujuan,identifikasi masalah,metodologi penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang dipakai dalam
mendukung penelitian ini,yang dapat dijadikan dasar untuk
pemecahan maslah dan dilakukan studi pustaka sebagai landasan
dalam melakukan penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini ber isi sejarah perusahaan ,visi dan misi,stuktur
organisasi,tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
layar dan sfesifikasi proses.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tentang penjelasan implementasi perangkat lunak
,sarana yang dibutuhkan dan contoh pengoprasian perangkat lunak
yang dirancang serta menguraikan evaluasi penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut agar
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Konsep Dasar Sistem
Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala
yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem.
Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang
memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan
dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat
mencapai tujuannya.
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:
Menurut Susanto Azhar pengertian dari sistem itu sendiri sebagai berikut:
“ Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik
fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”[1].
Sedangkan Menurut Jerry FitzGerald sebagai berikut:
“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu “. [Referensi: Jerry FitzGerald,
Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr.] [1].
Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem
terpadu serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem sehingga
adanya ketercapaian tujuan dari sistem.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai
berikut:
1. Komponen-komponen (components)
Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil
sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen.
Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu
kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Penghubung Sistem (Sistem Interface)
Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka
subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber daya sehingga
terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.
3. Lingkungan luar (Environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas
sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem tersebut
berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat
sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus
senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang
lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup yang jelas
dari sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem
dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Sistem Input)
Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini
dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi
dari sistem agar dapat menghasilkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Sistem Output)
Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya
diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil
akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)
Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah
disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.
8. Sasaran dan Tujuan (goal objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Tujuan
merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran
merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan.
Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil
mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 karakteristik sistem [1]
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai abstark (abstract sistem) dan sistem fisik
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem
buatan manusia (human made sistem).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine sistem atau ada yang menyebutnya dengan
man-machine sytem.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem
tak tertentu (probabilistic sistem).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interkasi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tertentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem
terbuka (open sistem)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
2.2Konsep Dasar Informasi
“Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam
keputusan sekarang maupun masa depan”. Menurut Davis Gordon[1].
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang dapat
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.
Kualitas dari sistem informasi yang harus dihasilkan harus akurat, tepat
pada waktunya, relevan. Dan yang menentukan nilai dari informasi adalah
manfaat dan biaya untuk mendapatkan Data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat
suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan
ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :
Informasi mempunyai nilai suatu kejutan atau mengungkapkan sesuatu
yang penerimanya tidak tahu, tidak dikira atau tidak disangka. Dalam waktu yang
tidak menentu informasi mengurangi ketidakpastian, dan kemungkinan besar
hasilnya yang di harapkan dalam sebuah keputusan merupakan nilai dalam proses
keputusan. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut :
a. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat
keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan
untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula
b. Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi
c. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para
pemakai
d. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses
pembuatan keputusan
e. Mudah dipahami, yaitu disajikan dalam format mudah dimengerti
f. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten
untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.
Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektipannya.
2.3Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, Sistem Informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information
Sistem-CBIS) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah Sistem Informasi. Lebih jelasnya, CBIS merupakan sistem pengolah
data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat
bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara
lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan “basis komputer”
sebagai kata kuncinya.
Dengan semakin majunya teknologi sekarang saat ini,
diperusahaan-perusahaan selau diterapkan suatu sistem informasi yang baru dengan mengikuti
perkembangan jaman. Dengan diterapkannya sistem yang dirancang dengan baik
akan mempermudah didalam pengoreksian jika terjadi kesalahan-kesalahan atau
Informasi dihasilkan oleh suatu proses sistem informasi dan bertujuan
menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen,
operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak
perusahaan.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di dalam bukunya
Accounting Informatioon Sistems mendefinisikan sistem informasi sebagai
berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”[4].
Sedangkan menurut Susanto Azhar:
“ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik
phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna “[3].
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedure dan
pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan
diproses
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan
suatu informasi yang bernilai tambah
c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas
d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data
e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan
Kegiatan sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kegiatan Sistem Informasi [3]
2.4Manajemen Persediaan
2.4.1 Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunaka
untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses dan
barang jadi.
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian
kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,
kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa bessar
pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya
persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat.
2.4.2 Peramalan
Peramalan dalam bidang produksi merupakan suatu estimasi terhadap
terhadap tingkat kebutuhan akan suatu atau berupa produk untuk beberapa periode
waktu dimasa akan datang.peramalan merupakan alat pendukung dalam
pengambilan keputusan.
Peramalan dikelompokan atas beberapa bagian antara lain :
1. Menurut sifat penyusunannya
a. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya. Pandangan orang yang menyusunnya
sangat menentukan baik tidaknya hasil peramalamntersebut.
b. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didassarkan atas data massa lalu
yang relevan dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam
penganalisaanya.
a. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan jangka waktunya satu tahun atau kurang.
b. Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyususnan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun
kedepan.
c. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun.
3.4.2.1 Metode peramalan kualitatif
Peramalan dengan mentode kualitatif tidak menggunakan perhitungan
matematis atau perhitungan secara statistik. Peramalan kualitatif pada umumnya
bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman
seseorang.
Metode peramalan kualitatif terdiri atas beberapa teknik, antara lain:
a. Juri ofini eksekutif
Metode ini merupakan metode peramalan yang paling sederhana dan paling
banyak digunakan. Metode ini mendasarkan pada pendapat dari sekelompok
kecil eksekutif tingkat atas, misalnya mnajer dari bagian pemasran, produksi,
dan keuangan yang secara bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan
ramalan suatu variable pada periode akan datang.
b. Metode Delphi
Metode ini menggunakan serangkain kuesioner yang disebarkan kepada
responden. Jawaban responden diringkas dan diserahkan kepada panel ahli
3.4.2.2 Metode peramalan kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode yang didasarkan pada data kuantitatif
pada massa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode
peramalan yang digunakan.
Metode yang baik akan memberikan hasil peramal yang baik dengan
hasil penyimpangan terkecil.
1. Metode Trend Projection
Peramalan adalah prediksi,proyeksi atau estimasi tingkat kejadian yang
tidak pasti dimasa yang akan datang. Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi
peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang adalah mutlak tidak akan dicapai
[2].
Dalam menentukan pembelian bahan baku bulan-bulan berikutnya untuk
bahan baku tersebut, menggunakan metode time series dengan proyeksi trend
(trend projection) bisa disebut juga trend garis lurus. Adapun untuk persamaan
trend linier menurut J.Supranto, dapat ditulis sebagai berikut:
=a+bX
Dimana:
=data berkala (time series data),
a dan b= konstanta
X= waktu (hari, minggu, bulan, tahun)
Sebelum mmenentukan nilai a dan b maka harus ditentukan nilai (=X) terlebih
dahulu,sedemikian rupa,sehingga jumlah nilai variable waktu adalah nol (0).
Pada umumnya yang diberi nilai 0 adalah variable waktu yang letaknya
ditengah. Untuk mencari nilai variable waktu adalah sebagai berikut :
1. Untuk nilai variable waktu (= X) adalah nol ( 0 )
a. Untuk nilai n ganjil adalah :
n=2k+1,k =
= 0
Contoh :
n=5, k= =2 ---Xk+1=---X2+1=X3=0,
Jarak antara 2 waktu diberi nilai satu satuan. Diatas 0 diberi tanda (+) dan
dibawah 0 diberi tanda (-).
Jadi :
x1 = -2, x2 = -1, x3 = 0, x4 = 1, x5 = 2
b. Untuk nilai n genap adalah :
n=2k, k= n/2
= 0
Contoh :
n=6, k=6/2=3---- =---- = 5/2= X3,5 =0
Karena titik 0 berada di titik X3,5 berarti diantara X3 dan X4. Jarak dua
waktu diberi nilai dua satuan. Diatas 0 diberi tanda (+) dan dibawah nila 0 diberi
tanda (-).
X1= -5, X2= -3, X3= -1, X4= 1, X5= 3, X6= 5
Setelah itu maka untuk mencari garis trend berarti mencari nila a dan nilai
b dari persamaan garis trend. Untuk mencari nilai a dan b kita perlu mencari nilai
Y dimana nilai Y disini terdiri dari 2 macam yaitu berdasarkan hasil pencatatan
dan trend.
a= – b ;
dimana:
=1/n ∑ = rata-rata Y
=1/n ∑ = rata rata X
Untuk garis trend lurus rumusnya menjadi sederhana, karena
= 0 dan = 1/n ∑ = 1/n (0) 0
Dengan demikian untuk garis trend yang lurus rumusnya adalah :
a= dan b
=
jadi =a+bX (persamaan garis trend linear) dan X=variable waktu (aplikasi supply
chain management dalam dunia bisnis. Yolanda M.Siagian). 2.5Analisis Perancangan Tersutruktur
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik
mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek,
data flow diagram, kamus data, normalisasi, dan Entity Relation Diagram (ERD).
2.5.1 Diagram Kontek
Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan
hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram
mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem
tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.
2.5.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan
dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi,
aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program.
Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang
menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
2.5.3 Kamus Data
“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”[1].
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data
dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang database
program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.
2.5.4 Normalisasi
“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data
sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data”[4].
Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan
Hasil proses normalisasi adalah data, records atau tabel-tabel yang konsisten
secara lojik, mudah dimengerti, dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah.
Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang
dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.
Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :
1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)
Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.
2. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
dari suatu entiti.
3. Kunci Primer (Primary Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.
4. Kunci alternatif (Alternate Key)
Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.
5. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi:
1. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua
atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan
tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi
masih mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan
bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci
primer.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan
bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif
terhadap kunci primer.
4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan
2.5.5 Entity Relation Diagram ERD/Relasi Table
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang
menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat
dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang
dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.
Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram
adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship
Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka
akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa
komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Dalam ERD
digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
b. Hubungan (Relationship)
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut
dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.
Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :
Artinya satu data memiliki satu data pasangan.
b. One-to-Many
Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.
c. Many-to-One
Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.
d. Many-to-Many
Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.
c. Atribut
Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas
dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.6Konsep Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat
komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk
menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi
suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan
2.6.1 Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek
seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.
Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling
berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file
yang saling berkaitan.
2.6.2 Desain Basis Data
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis
data (database sistem). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu
organisasi.
Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data
yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat
terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk
memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam
perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari
database tersebut.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai
1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat.
2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.
3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk
pengembangan yang akan datang.
4. Menjamin keamanan data.
2.7Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem koperasi
ini adalah Borland Delphi 7.0 dan SQL Server.
2.7.1 Borland Delphi 7.0
Borland Delphi 7.0. Secara umum Borland Delphi memiliki kemiripan
dengan Visual Basic kecuali bahasa dasarnya adalah Object Pascal (suatu versi
Pascal yang mengadopsi konsep pemrograman berorientasi objek). Delphi juga
mengadopsi teknologi COM+/MTS (Conponent Object Model / Microsoft
Transaction Server), yaitu teknologi Microsoft yang memungkinkan sekumpulan
komponen yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yangberbeda
digunakan oleh suatu aplikasi dengan syarat bahasa-bahasa pemrograman itu
menggunakan platform COM[6].
Salah satu kelebihan Delphi adalah aplikasinya bisa dikembangkan diatas
berbagai macam sistem operasi, misalnya UNIX, LINUX dan sebagainya.
Kelebihan lainnya adalah pada umumnya aplikasi yang dikembangkan dengan
Delphi akan berjalan lebih cepat , selain itu tipe data yang dimiliki oleh Delphi
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal
dilingkungan Window. Dengan menggunkan perangkat lunak ini kita dapat
membangun berbagai aplikasi Windows dengan cepat dan mudah. Dengan
pendekatan visual, kita dapat menciptakan aplikasi yang canggih tanpa banyak
menuliskan kode.
Delphi menggunakan bahasa Objek Pascal sebagai dasar. Jika kita telah
menguasai Pascal, kita dapat lebih mudah memahami program Delphi. Untuk
mempermudah pemograman dalam membuat program aplikasi, Delphi
menyediakan fasilitas pemograman yang sangat lengkap. Khusus untuk
pemograman database, Delphi menyediakan objek yang sangat kuat, canggih dan
lengkap, sehingga memudahkan pemograman dalam merancang, membuat dan
menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat
menangani data dalam berbagai format database, misalnya MS.Accses, SyBase,
Oracle, FoxPro, Informix, InterBase, SQL Server dll. Format database yang
dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.
2.7.2 SQL server
SQL Server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman
database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan
dbase, Foxpro, FoxBase, QuickSilver dll. SQL Server kini mulai menjauhkan diri
dan melangkah jauh lebih ke depan, terutama dengan munculnya versi SQL
Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan
bersifat sangat subyektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (structure
query language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya
program, dan daya tampung data menjadi kriteria utama.
Selain keutamaan SQL Server sebagai penampung database cukup besar
dan dukungannya terhadap bahasa SQL.
SQL Server memiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam
hal fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas
tambahan karena SQL Server ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar
dimana data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan
seksama. Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :
1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan mungkin
dijumpai permasalahan konkurensi, yaitu kekonsistenan data saat terjadi akses
oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga didukung adalah multi
tier architecture.
2. Dukungan penuh terhadap SQL. SQL Server mendukung juga perintah-perintah
bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi sedemikian
sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum yang tidak
3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, SQL Server mendukung
penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat besar.
4. Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis data.
Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk memulihkan
34 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan adalah sebagai suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan,sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya [1]. Tahap analisis
sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap
perancangan sistem.tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat
penting,karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan
ditahap selanjutnya.analisis sistem akan ditemukan beberapa data dan fakta yang
akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan
sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.1.1 Analisis Masalah
Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan suatu permasalahan yang
didapat yakni pengolahan data masih dilakukan secara manual. Pengolahan data
mulai dari data penjualan,data barang produksi serta data bahan baku yang
dilakukan secara manual mengakibatkan tidak efisiennya informasi yang
didapatkan. Untuk itu perusahaan akan melakukan pembaharuan sistem yang
perusahaan.Sistem yang baru ini harus mampu mengatasi kekurangan-kekurangan
dari sistem yang lama.
3.1.1.1Prosedur Yang Telibat
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang
terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapai tujuan yang telah
ditetapkan [3].
Prosedur yang sedang berjalan diperusahaan terdapat 4 prosedur
diantaranya: prosedur pemesanan bahan baku, prosedur pemesanan barang
produksi dan prosedur pengiriman dan pelunasan.
1. Prosedur Pemesanan bahan baku
Prosedur pemesanan bahan baku adalah proses pemesanan dari perusahaan
ke supplier bahan baku.adapun proses pemesanannya adalah sebagai berikut:
1. Supplier akan memberikan laporan penawaran harga kepada administrasi dan
selanjutnya administrasi akan memberikan laporan penawaran kepada manajer
operasional.
2. Manager operasional akan membuat laporan pemesanan bahan baku dan
memberikan laporan pemesanan bahan baku ke bagian administrasi, lalu
bagian administrasi akan memberikan laporan tersebut kepada supplier.
3. Supplier akan melakukan pengiriman bahan baku dan memberikan faktur
pemesanan kepada administrasi, lalu bagian administrasi ini akan menerima
faktur dan melakukan pengecekan bahan baku sesuai dengan pesanan, jika
tidak sesuai maka bagian administrasi akan mengembalikan barang pesanan
4. Apabila “ya” maka bagian administrasi akan menandatangani faktur pesanan
bahan baku setelah melakukan pembayaran terlebih dahulu dan mencatat
pembelian bahan baku, setelah itu maka faktur pesanan rangkap ke-2 akan
diserahkan kepada supplier dan rangkap ke-1 akan diarsipkan oleh bagian
administrasi serta melakukan pengarsipan untuk laporan pembelian bahan
ADMINISTRASI OPERASIONALMANAGER bahan baku dan Pencatatan pesanan bahan baku
yang sudah ditandatangan Faktur pembayaran
pesanan bahan baku yang sudah ditandatangan (acc)
A5
A4
A4= arsip faktur pembaayan untuk ADM
A5= arsip data pembelian untuk ADM Laporan
2. Prosedur Pemesanan barang produksi
Prosedur pemesanan barang produksi adalah proses dimana konsumen
akan memelakukan pemesanan barang.proses pemesanan tersebut diantaranya:
1. Bagian marketing akan memberikan formulir invoice kepada konsumen.
2. Lalu Konsumen akan datang ke bagian administrasi untuk melakukan
pemesanan barang. Setelah itu, lalu bagian administrasi akan melakukan
pencatatan pengisian formulir invoice (biodata,nama barang serta uang muka)
dan meminta fotocopy KTP untuk kelengkapan persyaratan.
3. Bagian administrasi akan melakukan pengecekan kelengkapan terlebih dahulu.
Apabila ada kelengkapan persyaratan yang “tidak” terpenuhi (kebanyakan
uang muka tidak sesuai), maka bagian administrasi akan mengembalikan dan
mengkonfirmasi kelengkapan kepada konsumen.
4. Jika kelengkapan sudah terpenuhi maka bagian administrasi akan
mengarsipkan formulir invoice rangkap ke-2 dan memberikan formulir
invoice rangkap ke-1 kepada konsumen serta akan membuat laporan
pembuatan barang yang akan diserahkan kepada manager operasional beserta
formulir invoice rangkap ke-3.
5. Manager operasional akan mengarsipkan formulir invoice rangkap ke-3 dan
menandatangani laporan pembuatan barang yang kemudian akan diserahkan
ke bagian produksi.
6. Setelah menerima laporan pembuatan barang, bagian produksi akan mengecek
bahan baku yang tersedia. Apabila bahan baku “tidak” tersedia maka bagian
laporan bahan baku yang tak tersedia kebagian manajer operasional. Jika
bahan baku tersedia maka bagian produksi akan melakukan pembuatan
barang.
ADMINISTRASI OPERASIONALMANAGER
Laporan
invoice yg sdh terisi
A2=arsip invoice untuk manajer operasional
3. Prosedur Pengiriman Dan Pelunasan
Prosedur Pengiriman dan pelunasan adalah proses pengiriman barang
pesanan kerumah konsumen.Adapun proses pengiriman dan pelunasannya adalah
sebagai berikut :
1. Bagian administrasi akan menghubungi konsumen terlebih dahulu untuk
memastikan barang bisa dikirim dan melihat arsip pemesanan formulir
invoice. Lalu bagian administrasi akan membuat faktur pelunasan dan surat
jalan yang akan diserahkan kebagian pengiriman.
2. Surat jalan hanya digunakan sebagai pelengkap perjalanan bag.pengiriman
apabila terjadi pemeriksaan oleh pihak berwenang.
3. Bagian pengiriman akan menyerahkan faktur penjualan kepada konsumen.
4. Konsumen akan membayar pelunasan lalu menandatangi faktur pelunasan.
5. Setelah faktur ditandatangani oleh konsumen maka faktur akan diserahkan
kembali kepada bagian pengiriman.
6. Bagian pengiriman akan menandatangi faktur pelunasan sebagai tanda bukti
bahwa pembayaran telah dilakukan dan setelah itu maka faktur rangkap ke-1
akan diserahkan kepada konsumen dan faktur rangkap ke-2 akan dibawa oleh
bag.pengiriman dan diserahkan kebagian administrasi untuk dilakukan
ADMINISTRASI BAG.PENGIRIMAN KONSUMEN
Faktur pelunasan yg sdh dittd oleh konsumen dan bag.
pengiriman
A3 A3=arsip untuk administrasi
A1
Faktur pelunasan yg sdh dittd oleh konsumen dan bag.
pengiriman
Faktur pelunasan yg sdh dittd oleh konsumen dan bag
pengiriman
Gambar 3.3 Prosedur Pengiriman Dan Pelunasan
3.1.2 Analisis pengkodean
Analisis pengkodean yang terdapat di cv jatisarifurnitue indigo sova
adalah sebagai berikut :
1. Kode invoice
Kode pemesanan / invoice adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut
pemesanan yang didalamnya terdapat nama barang yang dipesan.
Format
NP9.999.999.999
Nomor Urut Penjualan
Contoh : NP000000001,‟NP‟ menyatakan kode nama pembeli/pemesan dan
„000000001‟ menyatakan nomor urut penjualan
2. Kode paktur
3.1.3 Peramalan Bahan Baku
1. Pemakaian bahan baku per item barang
Barang-barang yang dijual membutuhkan beberapa bahan baku utama.
Adapun kebutuhan bahan baku untuk setiap barang yang dijual adalaah sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Penggunaan bahan baku per item barang (Dalam Satuan )
Nama barang Nama bahan baku
k.bor neo
k.jat i
paku sekrup perni s
Sova diamond putih-ijo 6 0.2 5
l.baju serat kayu 7. 5
Cat, paku,pernis, sekrup : kg
p.pintu, roda, : pcs
2. Pembelian bahan baku
Perusahaan melakukan pembelian bahan baku dari supplier yang telah
menjadi rekanan selama ini. Adapun data pembelian bahan baku kedua jenis kayu
tersebut adalah dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Pembelian Bahan Baku Dari Bulan januari 2010- desember 2010
nama bahan baku
bulan pembelian
jan feb maret april mei juni juli agust septl okt nov Des
kayu borneo 84 m2 72 m2 82 m2 80 m2 48 m2 74 m2 96 m2 96 m2 94 m2 96 m2 70 m2 78 m2
kayu jati 57 m2 37.5 m2 66 m2 62 m2 78 m2 66.5 m2 36 m2 81 m2 21.5 m2 36 m2 49.5 m2 54.5 m2
paku 8.5 kg 6.75 kg 6.75 kg 7.5 kg 8 kg 8.5 kg 7 kg 8.5 kg 9 kg 5.5 kg 6.5 kg 8 kg
sekrup 6.5 kg 5 kg 6.75 kg 6 kg 8 kg 6.75 kg 5 kg 8.5 kg 7.5 kg 5 kg 3.75 kg 5.75 kg
pernis 5.75 kg 4.5 kg 6.75 kg 4.75 kg 5.5 kg 6 kg 3.5 kg 4 kg 3.75 kg 3.5 kg 4 kg 3.25 kg cat warna coklat
muda 0 0 0 1 kg 1 kg 0 0 0 0.5 kg 0 0 0
cat warna hitam 0 0 0 0 0 0 0 0 1 kg 0 0 0
kain putih-ijo 42 m 30 m 30 m 50 m 40 m 40 m 80 m 70 m 60 m 80 m 70 m 70 m
kain pink-muda 0 0 0 0 0 0 40 m 30 m 30 m 40 m 0 0
kain silver 24 m 24 m 30 m 60 m 20 m 60 m 20 m 50 m 20 m 20 m 30 m 30 m
pegangan pintu 24 8 24 40 48 40 0 24 36 0 0 16
roda 36 36 44 28 24 28 24 12 32 24 20 36
busa 55 m 45 m 50 m 55 m 30 m 50 m 70 m 75 m 65 m 70 m 50 m 50 m
Sumber: data primer yang diolah
3. Penggunaan Bahan Baku
Bahan baku yang tersedia digudang sebagian besar digunakan untuk
proses produksi dan sebagian disimpan untuk cadangan produksi berikutnya
maupun sebagai cadangan apabila sewaktu-waktu kesulitan mendapatkan bahan
baku dipasaran. Data penggunaan bahan baku dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut
Tabel 3.3 penggunaan bahan baku
nama bahan baku
bulan penggunaan
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember
kayu borneo 84 m2 72 m2 82 m2 80 m2 cat warna coklat
muda 0 0 0 1 kg 1 kg 0 0 0 0.5 kg 0 0 0
Sumber data primer yang diolah
4. Penerapan Perhitungan Peramalan Dengan Metode Trend Projection (Trend Garis Lurus )
Peramalan adalah prediksi,proyeksi atau estimasi tingkat kejadian yang
tidak pasti dimasa yang akan datang. Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi
peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang adalah mutlak tidak akan dicapai
[2].
Dalam menentukan pembelian bahan baku bulan-bulan berikutnya untuk
bahan baku tersebut, menggunakan metode time series dengan proyeksi trend
(trend projection) bisa disebut juga trend garis lurus. Adapun untuk persamaan
trend linier menurut J.Supranto, dapat ditulis sebagai berikut:
Dimana:
=data berkala (time series data),
a dan b= konstanta
X= waktu (hari, minggu, bulan, tahun)
Sebelum mmenentukan nilai a dan b maka harus ditentukan nilai (=X) terlebih
dahulu,sedemikian rupa,sehingga jumlah nilai variable waktu adalah nol (0).
Pada umumnya yang diberi nilai 0 adalah variable waktu yang letaknya
ditengah. Untuk mencari nilai variable waktu adalah sebagai berikut :
1. Untuk nilai variable waktu (= X) adalah nol ( 0 )
a. Untuk nilai n ganjil adalah :
n=2k+1,k =
= 0
Contoh :
n=5, k= =2 ---Xk+1=---X2+1=X3=0,
Jarak antara 2 waktu diberi nilai satu satuan. Diatas 0 diberi tanda (+) dan
dibawah 0 diberi tanda (-).
Jadi :
x1 = -2, x2 = -1, x3 = 0, x4 = 1, x5 = 2
b. Untuk nilai n genap adalah :
n=2k, k= n/2
Contoh :
n=6, k=6/2=3---- =---- = 5/2= X3,5 =0
Karena titik 0 berada di titik X3,5 berarti diantara X3 dan X4. Jarak dua
waktu diberi nilai dua satuan. Diatas 0 diberi tanda (+) dan dibawah nila 0 diberi
tanda (-).
Jadi :
X1= -5, X2= -3, X3= -1, X4= 1, X5= 3, X6= 5
Setelah itu maka untuk mencari garis trend berarti mencari nila a dan nilai
b dari persamaan garis trend. Untuk mencari nilai a dan b kita perlu mencari nilai
Y dimana nilai Y disini terdiri dari 2 macam yaitu berdasarkan hasil pencatatan
dan trend.
a= – b ;
dimana:
=1/n ∑ = rata-rata Y
=1/n ∑ = rata rata X
Untuk garis trend lurus rumusnya menjadi sederhana, karena
= 0 dan = 1/n ∑ = 1/n (0) 0
Dengan demikian untuk garis trend yang lurus rumusnya adalah :
a= dan b
=
a. Kayu borneo
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk kayu borneo bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan
metode trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut
ini.
Tabel 3.4 Penggunaan Bahan Baku Kayu borneo (Dalam Satuan )
Bulan x y xy x2
Januari -11 80 -880 121
Februari -9 72 -648 81
Maret -7 10 -70 49
April -5 152 -760 25
Mei -3 74 -222 9
Juni -1 48 -48 1
Juli 1 74 74 1
Agustus 3 180 540 9
September 5 134 670 25
Oktober 7 186 1302 49
November 9 70 630 81
Desember 11 20 220 121
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku kayu borneo
dalam grafik dibawah ini.
Grafik 3.1 penggunaan kayu borneo
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
= 91.67+ (1.41).13 (“13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”)
= 110.03 m2
Jadi bahan baku kayu borneo yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (Januari
2011) adalah sebesar = 110.03 m2
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.5 Hasil perbandingan peramalan dan data asli
Bulan data asli
hasil
peramalan error
Januari 80.0 110.00 0.4
Februari 72.0 111.41 0.5
Maret 10.0 112.82 10.3
April 152.0 114.23 0.2
Mei 74.0 115.64 0.6
Juni 48.0 117.05 1.4
Juli 74.0 118.46 0.6
Agustus 180.0 119.87 0.3
September 134.0 121.28 0.1
Oktober 186.0 122.69 0.3
November 70.0 124.10 0.8
desember 20.0 125.51 5.3
Dari tabel diatas maka dapat dilihat grafik perbandingan hasil peramalan
Grafik 3.2 perbandingan hasil peramalan dan data asli
b. Kayu jati
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk kayu jati bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan metode
trend projection (trend garis lurus).dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6 Penggunaan Bahan Baku Kayu jati (Dalam Satuan )
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku kayu jati
dalam grafik dibawah ini.
Grafik 3.3 Penggunaan kayu jati
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
=60.38+ (-0.70).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”
= 51.27m2
Jadi bahan baku kayu jati yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (Januari 2011)
adalah sebesar = 51,27 m2
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.7 perbandingan hasil peramalan dan data asli
Bulan data asli hasil peramalan error
Januari 79.5 51.28 0.4
Februari 38.5 50.58 0.3
Maret 16 49.88 2.1
April 113 49.18 0.6
Mei 56.5 48.48 0.1
Juni 79 47.78 0.4
Juli 66.5 47.08 0.3
Agustus 79.5 46.38 0.4
September 56 45.68 0.2
Oktober 70 44.98 0.4
November 49.5 44.28 0.1
desember 20 43.58 1.2
Dari tabel diatas maka dapat dilihat grafik perbandingan untuk hasil
Grafik 3.4 perbandingan hasil peramalan dan data asli
c. Paku
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk paku bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan metode
trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini.
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku paku dalam
grafik dibawah ini.
Grafik 3.5 penggunaan paku
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
=8,08+ (-0.03).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”
=7.75 kg
Jadi bahan baku paku yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (agustus 2011) adalah
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.9 perbandingan hasil peramalan dan data asli
Bulan data asli
hasil
peramalan error
Januari 8.5 7.69 0.1
Februari 6.75 7.66 0.1
Maret 1.75 7.63 3.4
April 15.5 7.60 0.5
Mei 8 7.57 0.1
Juni 7.5 7.54 0.0
Juli 8.5 7.51 0.1
Agustus 9.25 7.48 0.2
September 9 7.45 0.2
Oktober 13 7.42 0.4
November 6.5 7.39 0.1
desember 2.75 7.36 1.7
Dari tabel diatas maka dapat dilihat hasil perbandingan hasil peramalan
Grafik 3.6 perbandingan hasil peramalan dan data asli
d. Sekrup
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk sekrup bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan metode
trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.10 Penggunaan Bahan Baku sekrup (Dalam Satuan )
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku sekrup dalam
grafik dibawah ini.
Grafik 3.7 penggunaan sekrup
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
=5.92+ (-0.04).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”
=5.42 kg
Jadi bahan baku sekrup yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (Januari 2011) adalah
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.11 perbandingan hasil peramalan dan data asli
Bulan data asli
hasil
peramalan error
Januari 6.5 5.40 0.2
Februari 5 5.36 0.1
Maret 1.25 5.32 3.3
April 12 5.28 0.6
Mei 5.25 5.24 0.0
Juni 5.5 5.20 0.1
Juli 6.75 5.16 0.2
Agustus 6 5.12 0.1
September 7.5 5.08 0.3
Oktober 9.5 5.04 0.5
November 3.75 5.00 0.3
desember 2 4.96 1.5
Dari tabel diatas maka dapat grafik perbandingan hasil peramalan dan data
Grafik 3.8 perbandingan hasil peramalan dan data asli
e. pernis
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk pernis bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan metode
trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku pernis dalam
grafik dibawah ini.
Grafik 3.9 penggunaan pernis
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
∑Y=61.25
∑XY= -37.75
∑ =572
Cari:
a=∑Y/n=61.25/ 12=5.10
b=∑XY/∑ = -37.75/572 = -0.07
=5.10+ (-0.07).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”
= 4.25 kg
Jadi bahan baku pernis yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (Januari 2011)
adalah sebesar = 4.25 kg
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.13 perbandingan hasil peramalan dan data asli
Bulan data asli
hasil
peramalan error
Januari 5.75 4.19 0.3
Februari 4.5 4.12 0.1
Maret 1.5 4.05 1.7
April 10 3.98 0.6
Mei 5.75 3.91 0.3
Juni 5.5 3.84 0.3
Juli 6 3.77 0.4
Agustus 5.5 3.70 0.3
September 3.75 3.63 0.0
Oktober 6.75 3.56 0.5
November 4 3.49 0.1
desember 2.25 3.42 0.5
Dari tabel diatas maka dapat dilihat grafik perbandingna hasil peramalan
Grafik 3.10 perbandingan hasil peramalan dan data asli
f. Kain Putih-Ijo
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk kain putih-ijo bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan
metode trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut
ini.
Tabel 3.14 Penggunaan Bahan Baku kain putih ijo (Dalam Satuan )
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku kain putih-ijo
dalam grafik dibawah ini.
Grafik 3.11 penggunaan kain putih ijo
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
∑Y=1680
∑XY= 3180
∑ =572
Cari:
a=∑Y/n=1680/ 12=140
b=∑XY/∑ = 3180/572 = 5.56
=140+ (5.56).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”
=212.27 m
Jadi bahan baku kain putih ijo yang dibutuhkan untuk bulan ke 13 (Januari 2011)
adalah sebesar = 41.939 m
0
Grafik penggunaan kain putih ijo
Dari hasil peramalan diatas maka harus dicari nilai error (selisih antara
hasilperamalan dan nilai data asli). Nilai galat (error) dihitung dengan
menggunakan persamaan galat relatif [3] :
r
x=||
Ket: x=data asli
x’= hasil peramalan
Tabel 3.15 perbandingan hasil peramalan dan data asli untuk kain putih ijo
Bulan data asli hasil peramalan error
Januari 140 212.28 0.5
Februari 50 217.84 3.4
Maret 10 223.40 21.3
April 90 228.96 1.5
Mei 50 234.52 3.7
Juni 40 240.08 5.0
Juli 40 245.64 5.1
Agustus 670 251.20 0.6
September 260 256.76 0.0
Oktober 240 262.32 0.1
November 70 267.88 2.8
desember 20 273.44 12.7
Dari tabel diatas maka dapat dilihat grafik perbandingan hasil peramalan
Grafik 3.12 perbandingan hasil peramalan dan data asli
g. Roda
Dari tabel pembelian bahan baku diatas maka dapat dilakukan perhitungan
peramalan untuk roda bulan Januari tahun 2011 dengan menggunakan metode
trend projection ( trend garis lurus ). Dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini.
Dari tabel diatas maka dapat dilihat penggunaan bahan baku kayu borneo
dalam grafik dibawah ini.
Grafik 3.13 penggunaan roda
=a+bX “X (variabel waktu yang akan diramalkan)”
Diketahui:
= 30 + (-0.62).13 “13 waktu yang diramalkan bulan ke 13”