kendys manurung pln-dist jtm
Berdasarkan hasil monitor Gangguan yang terjadi pada Sistem 20 KV Jaringan tegangan menengah terhitung Januari s/d April 2003 Meningkat / naik .
( sesuai lampiran ):
,Gangguan yang Dominan terbanyak Adalah : •Sebab pohon dan dahan
•Sebab hujan dan petir •Sebab lain
•Sebab tidak diketemukan.
kendys manurung pln-dist jtm
Dengan banyak nya kali gangguan yang terjadi Mengakibatkan penjualan KWH menurun dan Menpengaruhi pendapatan PLN ,meningkatnya Gangguan berdampak ke looses.
Untuk antisipasi telah diadakan investigasi ke Site dan hasil nya :
•Banyak nya arrester yang tidak di fungsikan. •Pemasangan pembumian tidak sesuai kriteria. •Tahanan pembumian masih ditas 100 ohm
•Banyak arrester yang bocor.
•Pengunaan pengaman tidak sesuai kriteria. •Panel LV Panel banyak yang karatan
kendys manurung pln-dist jtm
Yang lebih menyedihkan lagi masih ada petugas yang belum mampu menggunakan peralatan ukurnya
Sendiri seperti alat ukur Earth tester.
kendys manurung pln-dist jtm LA LA LA LA LA LA LA LA Normal Open
N/O Normal Close N/C
VS VS
Trafo
Ujung Jaringan Terminal kabel tanah
POSISI PENEMPATAN ARRESTER TM Trafo 3 phase
kendys manurung pln-dist jtm
Pembumian sempurna
Dua phase flashover voltage
pembuangan arus ke bumi
Keuntungannya :
• mengurangi flash over voltage pada arrester.
FLAS OVER VOLTAGE
Pembumian Tiang JTM
BOO
M
kendys manurung pln-dist jtm
Dua phase flashover voltage
Tidak terjadi
pembuangan arus ke bumi
Akibat nya :
•Ketahanan Isolasi isolator menurun. •Tahanan busur terjadi dan
menimbulkan arus hubung singkat antar phase.
Tanpa Pembumian Tiang JTM
Flash Over Voltage
BOO
M
kendys manurung pln-dist jtm NH Fuse NH Fuse Line 2 Line 1 MCCB Arrester CO Fuse Link JTM 20 KV Pembumian Arrester & badan
Peralatan Pembumian
Titik Netral sekunder Trafo Peralatan
One line diagaram GTT
Cara Pemasangan Pembumian Arrester
Kabel Flexible
kendys manurung pln-dist jtm
Trafo 3 Phase dengan Kapasitas 200 KVA , tegangan 20 KV / 400 Volt Dan tegangan Hubung singkat 6 % .
Berapa arus Nominal Primer/ sekunder dan Arus hubung singkat bila terjadi Hubug singkat di LV panel .
Penyelesaian :
P= 200 KVA = 200.000 VA , V1 = 20 KV = 20.000 Volt , V2 = 400 Volt dan Z = 6 % 200.000
I 1 = = 5, 77 Amp ( Arus Nominal Primer ) 20.000 x V3
200.000
I 2 = = 288, 7 Amp ( Arus Nominal Sekunder ) 400x V3 2 2 KV 0,4 Z sek = x Z = x 6 % = 0,048 ohm MVA 0. 2 400/ V3
I” = = 4.811 Amp ( Arus hubung 3 Phase pada LV Panal ) atau : 0,048
100 100
I” = I2 X = 288.7 X = 4.811 Amp Z 6
kendys manurung pln-dist jtm
Tabel – 2
Pengaman ( Fuse ) dan Penampang Kabel ( Sisi Sekundair ) N o . Daya (kVA) Arus (A) Fuse Link H (A) Dari CO – Trafo TC Cu / mm SUTM- CO TC AI / mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 x 25 3 x 50 3 x 64 50 100 160 200 250 315 2,17 4,33 5,54 1,44 2,89 4,65 5,77 7,22 9,09 3 5 5 2 3 5 6 10 10 25 25 25 25 25 25 25 25 25 35 35 35 35 35 35 35 35 35 N o . Daya (kVA) Arus (A) Fuse (A) NYA (Cu) mm (xlpe) in Pipe NYY (Cu) mm In Air 1 2 3 4 5 6 7 3 x 25 3 x 50 50 100 160 200 250 113.6 227.5 75.8 151.5 242.4 303 370.8 3 x80 3 x 160 3 x 63 3 x 125 3 x 200 3 x 250 3 x 300 50 120 70 95 150 150 150
kendys manurung pln-dist jtm
Perhitungan Arus Arrester: I= ( Es- Va) / Z
Dimana :
•I : arus arrester
•Es: Teg surya ( switching) •Va: Tegangan arrester
•Z : Surge Impedance
•Rating Arrester min : 1.25 x MCOV •MCOV : 0.8 x Arrester rating
kendys manurung pln-dist jtm Busbar 20 kV Panel Proteksi & Kontrol OC Primer Trafo ( P 51 ) OC Sekunder/ incoming Trafo ( S-51 ) OC netral sekunder Trafo ( NS- 51 ) OC penyulang 20 Kv ( F- 51 ) Directional Grond ry 20 kV ( 67 G ) penyulang 20 kv VT 20 kv CT CT PMS CT NGR 500 Ohm PMT PMT PMT LA PMS TRAFO 70-150/20 KV ZCT
Over Voltagel Grond ry 20 kV ( 64 V )
Tertiar VT hub.delta
ASET DIST JATIM ( UPDS) CT kWh, Amp
Diffrensial Relay ( 87 )
One Line Diagram System proteksi Trafo GI & Penyulang
kendys manurung pln-dist jtm Trip Penyulang 20 KV PROTEKSI PENYULANG 20 KV F 51> T.1 dt 64V F67G F 51>> Tr.Prot NS 51 S51 T.8 dt T.10 dt Trip Inc Tr Trip Prim OR PROTEKSI INC Tr 20 kV
kendys manurung pln-dist jtm
Kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi proteksi system adalah terjaminnya kontinuitas penyaluran tenaga listrik yang diukur dengan indeks sering dan lamanya padam. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dan lama padam tenaga listrik adalah : Jumlah gangguan pada sisi primer , kondisi jaringan dan kinerja system proteksi.
kendys manurung pln-dist jtm
Untuk koordinasi system proteksi harus memperhatikan : keamanan peralatan , keamanan system dan kebutuhan konsumen secara proporsional agar secara system diperoleh indeks sering dan lama padam yang optimum. Pengamanan yang berlebih terhadap peralatan dan sistem dapat menimbulkan tingginya jumlah padam sedang bila perhatian berlebihan terhadap konsumen akan membahayakan peralatan dan system.
kendys manurung pln-dist jtm
HAL YANG DIPERHATIKAN UNTUK MENETAPKAN SISTEM PROTEKSI TRAFO :
•Kemampuan Trafo terhadap beban lebih.
•Ketahanan Trafo terhadap gangguan hubung singkat external.
kendys manurung pln-dist jtm
POLA OPERASI DAN KONFIGURASI SISTEM :
Pola operasi yang dipakai pada system 20 KV
adalah radial dengan netral system melalui tahanan ( NGR ) 500 ohm dengan panjang saluran tidak
melebihi 32 KM jika lebih dari 32 Km diperlukan tambahan recloser .
kendys manurung pln-dist jtm
KEMAMPUAN TRAFO TERHADAP BEBAN LEBIH ( OVER LOAD ) :
Sesuai standar internasional ( IEC ) 354 th 1991 di ijinkan untuk membebani Trafo melebihi nilai pengenal , namun hal ini akan mengurangi umur Trafo .
kendys manurung pln-dist jtm
KETAHANAN TRAFO TERHADAP GANGGUAN HUBUNG SINGKAT EXTERNAL :
Sesuai standar IEC ketahanan Trafo terhadap gangguan Hubung singkat External adalah 2 detik ( 25 x Inominal Trafo ) untuk trafo baru, akan tetapi karena pertimbangan usia trafo maka In Fuse link dan Nh Fuse untuk gangguan hubung singkat di rell GTT ditentukan sesuai Table I .
ANSI / IEEE C 57 .109 –1985 merekomendasi untuk arus gangguan melebihi atau sama dengan 50 % dari arus gangguan mak , maka waktu pemutusan gangguan di percepat.
kendys manurung pln-dist jtm
PENGAMAN YANG BERLAPIS :
Pada dasarnya setiap bagian dari system harus masuk ke dalam daerah pengamanan system proteksi dan untuk menghindari kegagalan sistem proteksi maka diusahakan agar setiap bagian dari system harus diamankan minimal dua system pengaman berlapis.
Untuk mendapatkan system pengaman yang berlapis , maka disamping mengandalkan pada pengaman utama diperlukan pengaman cadangan .
kendys manurung pln-dist jtm
PENGELOLAAN SYSTEM PROTEKSI TRAFO
Perencanaan koordinasi System proteksi •Investigasi penyebab Trafo Rusak
•Pengembangan pola pengaman Trafo •Pemeliharaan system proteksi.
kendys manurung pln-dist jtm
K0MPONEN UTAMA GTT:
•1. Trafo Distribusi •2. Fuse Cut Out
•3. NH Fuse •4. Arrester
•5. Pembumian Arrester
•6. Pembumian Titik netral sekunder Trafo
kendys manurung pln-dist jtm
Fungsi masing-masing Komponen :
Trafo Distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan 20 KV menjadi menjadi tegangan rendah yaitu 380/220 Volt sesuai tegangan JTR.
Fuse Cut Out Berfungsi : Sebagai pengaman utamaTrafo bila terjadi gangguan Hubung singkat di Trafo dan merupakan pengaman cadangan bila terjadi beban berlebihan atau gangguan hubung singkat pada LV dan JTR.
kendys manurung pln-dist jtm
NH Fuse berfungsi : Sebagai pengaman utama bila terjadi beban lebih atau terjadi gangguan Hubung singkat antar phasa atau phasa ke bumi pada JTR.
Arrester berfungsi : Sebagai pengaman tegangan lebih bila terjadi tegangan Surya/petir atau tegangan Swithing.
Pembumian Arrester berfungsi: Untuk
menyalurakan arus ke bumi akibat tegangan surya atau swithing .
kendys manurung pln-dist jtm
Pembumian titik netal sekunder trafo berfungsi : membatasi kenaikan tegangan phase yang tidak
terganggu saat terjadi gangguan satu phase ke bumi atau akibat beban tidak seimbang.
kendys manurung pln-dist jtm
Pembumian badan Trafo dan badan Lv Panel berfungsi :
v untuk membatasi tegangan antara bagian
peralatan yang dialiri arus dengan badan peralatan dengan bumi pada suatu harga yang aman ( tidak membahayakan ) pada kondisi operasi normal dan gangguan.
v Untuk memperoleh impedansi yang kecil dari
jalan balik arus hubung singkat ke bumi ,sehingga bila terjadi gangguan satu phase ke badan peralatan ,arus gangguan yang terjadi mengikuti sifat pada pembumian netral.
kendys manurung pln-dist jtm 67G 67G 64V kV0 VT Vbn Van Vcn ZCT Teg. residu alarm alarm Ke kWH Incoming kWH Penyulang Under/over volt relay under freq relay kV meter
Rangkayan Open Delta Untuk Proteksi Penyulang 20 KV
kendys manurung pln-dist jtm U V W Iv” Iw” Iv’ Iw’ Ir Iv’+ Iv" Iw’ +Iw”
Iw’ +Iw” + Iv’+ Iv"
Iw’ +Iw” + Iv’+ Iv“ + Ir
ZCT ZCT TRAFO ICOMING NGR 500 ohm Penyulang 1 Penyulang 2
kendys manurung pln-dist jtm MINIMUM TAHANAN ISOLASI TRAFO
C X E
R = M ohm KVA
DIMANA :
• R = TAHANAN ISOLASI ( M ohm ) • C = 0.8 UNTUK TRAFO MINYAK
• C = 16 TRAFO KERING TANPA TANGKI • KVA = KAPASITAS TRAFO
• E = TEGANGAN NOMINAL TRAFO ( VOLT ) UNTUK TRAFO 3 PHASE :
• E = TEGANGAN ANTAR PHASE UNTUK HUBUNGAN DELTA
• E = TEGANGAN PHASE KE NETRAL UNTUK HUBUNGAN BINTANG.
UNTUK TRAFO DIBAWAH 100 KVA : • R = KV + 1
UNTUK TRAFO JEPANG :
TEGANGAN NOMINAL ( VOLT )
R = M ohm KAPASITAS ( KVA ) + 1000
UNTUK RANGKAIAN LV • V = 500 VOLT
• R min = 500 K ohm = 0.5 M ohm
o FAKTOR KOREKSI KE t = 20 C O C FAKTOR KOREKSI • O 0.25 • 5 0.36 • 10 0.50 • 15 0.72 • 20 1.00 • 25 1.40 • 30 1.98 • 35 2.80 • 40 3.95 • 50 7.85
kendys manurung pln-dist jtm
TEMPERATUR MAX UNTUK BEBERAPA CLAS ISOLASI TRAFO:
KELAS ISOLASI TEMP MAX YG DI IJINKAN • A 105 º C • E 120 º C • B 130 º C • F 155 º C • H 180 º C • C DIATAS 180 º C
•Perhitungan Arus hubung singkat Trafo: 100
•I hs = Arus Nominal trafo x Amp impedansi hubung singkat
Ketahanan Mekanik Trafo = 1.8 x 2 x Arus hubung singkat trafo Amp Durasi Hubung singkat = 2 detik , Jika I hs Trafo lebih besar 25 xIn Maka :
In x 25
Durasi I hs = 2 x ( )² detik. Arus hubung singkat
kendys manurung pln-dist jtm
CONTOH PERHITUNGAN TAHANAN ISOLASI TRAFO ( MIN )
Trafo 3 Phase dengan Kapasitas 200 KVA , tegangan 20 KV / 400 Vol Berapa harga min tahananan isolasi yang di ijinkan agar laik dioperasikan ?
Penyelesaian :
C X E 0.8 x 20.000
R = M ohm = = 1.131 M ohm pada 20 C KVA 200
Jika suhu sekeliling 30 C
kendys manurung pln-dist jtm Vc Vb Vo Va Vo Iv’ Iv” I’ Ir If RCA + 45 o Vo I’ Vc Vb Va Iv’ Iv” I’ If RCA + 45 o Vo Penyulang 1 Penyulang 2 Relay
kerja Relay tidak kerja Daerah
Kerja relay
Daerah Kerja relay
kendys manurung pln-dist jtm NH Fuse NH Fuse Line 2 MCCB CO Fuse Link JTM 20 KV LA Line 1 Ia= 40 mA Ra= 14.6 ohm Ie=140 mA Re= 2.3 ohm Ia=185 mA Rt= 2.2 ohm Menuju sumber
Exist Exist Exist
baru
HASIL PENGUKURAN DI GTT No. T 3441
TR 160 KV, merk Morawa Lokasi : Jl.Manyar Jaya Prehitungan :
1 1 1
= + Rt = 1.99 ohm Rt Ra Re
kendys manurung pln-dist jtm NH Fuse NH Fuse Line 2 MCCB CO Fuse Link JTM 20 KV LA Line 1 Ia= 40 mA Rt= 1.12 ohm Ie=20 mA Re= 2.3 ohm Ia=20 mA Ra= 2.2 ohm Menuju sumber
Exist Exist Exist
baru
HASIL PENGUKURAN DI GTT No. T 3441
TR 160 KV, merk Morawa Lokasi : Jl.Manyar Jaya Prehitungan :
1 1 1
= + Rt = 1.12 ohm Rt Ra Re