• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pembelian Dan penjualan Bahan-Bahan Bangunan Pada TB. Pancar Logam Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pembelian Dan penjualan Bahan-Bahan Bangunan Pada TB. Pancar Logam Garut"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

i

Toko banguna pancar logam garut adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembelian dan penjualan bahab-bahan bangunan, dan sistem pelayanan pelanggan untuk pembelian dan penjualan bahan-bahan bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan sistem di toko bangunan pancar logam garut supaya dalam pelayanan terhadap lebih mudah,cepat dan memudahkan terhadap pegawai yang bekerja di pancar logam.

Metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah metode deskriptif. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall dengan menggunakan alat bantu analisis dan perancangan berupa flowmap, diagram konteks, DFD, dan alat perancangan database yang diusulkan berupa ERD,sedangkan pembuatan perangkat lunak dalam skripsi ini menggunakan bahasa pemograman dan database menggunakan MySQL dan Visual Basic

Dari hasil penelitian, maka dapat diterapkan sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan Bahan-bahan Bangunan yang telah dibuat dapat mempercepat proses penyimpanan data, baik data pembelian Bahan Bangunan maupun data penjualan Bahan Bangunan ketikadiperlukan. Karena sistem pengorganisasian data sudah terintegrasi yang disimpan dalam database.

(2)

ii

Stores bangunan metal transmit arrowroot is a company engaged in the purchase and sale bahab-building materials, and customer service system for the purchase and sale of building materials. The research was done to make the system design in a metal shop building arrowroot to transmit the service to be easier, faster and easier on the employees working in the metal jet. The research method used in building the information system is descriptive method.

Development method used is waterfall method by using the tools of analysis and design of flowmap, context diagram, DFD, and the proposed database design tool in the form of ERD, while making the software in this thesis using a programming language and uses MySQL database and Visual Basic.

From the research, then it can be applied to data processing information systems purchases and sales of building materials that have been made to accelerate the process of data storage, both the purchasing data and sales data for Building Materials Building Materials ketikadiperlukan. Because the system is already integrated organization of data stored in the database.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di zaman modern ini banyak manusia yang berlomba-lomba untuk memenuhi segala macam keinginan mereka, dari mulai kebutuhan akan makanan, tempat tinggal, kebutuhan barang-barang elektronik sampai memenuhi kebutuhan akan barang mewah. Maka dengan melihat hal-hal tersebut sekarang ini semakin banyak orang-orang yang membuka usaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dari para konsumen, Buktinya sekarang ini makin bertambah usaha yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh manusia.

Sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan menarik untuk diperbincangkan semakin hari sistem informasi terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dan datangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sistem informasi sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat, baik itu dalam dunia pendidikan, pariwisata, perdagangan dan pemerintahan. Karena dengan Sistem informasi kinerja dapat dilakukan secara efektif dan efesien.

Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan terhadap sistem kerja yang sudah ada karena sistem yang diterapkan hampir sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan operasioal perusahaan terutama di dalam melakukan pengolahan data yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam

(4)

proses transaksi penjualan dan pembelian barang. Adapun penulis memilih Toko Bangunan Pancar Logam Garut yang bergerak dalam bidang penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan sebagai tempat dilaksanakannya penelitian untuk menyusun skripsi ini, dikarenakan TB. Pancar Logam ini sebagai salah satu perusahaan yang membutuhkan fasilitas Teknologi Sistem Informasi yang bertujuan untuk membantu pengolahan data penjualan dan pembelian.

TB. Pancar Logam sebagian besar pengelolaan datanya masih bersifat manual contohnya dalam pengelolaan data Pembelian, data Penjualan dan Pembuatan Laporannya yang belum efektif karena cukup memakan banyak waktu. Seperti dalam pembuatan Nota Penjualan masih dilakukan dengan cara dicatat dan disimpan dengan dalam bentuk berkas. Selain itu juga ada masalah yang lainnya yaitu sering hilangnya faktur-faktur dan data penjualan yang merupakan bukti-bukti dari transaksi-transaksi yang dilakukan karena penyimpanan dokumen yang masih disimpan menggunakan arsip, oleh karena itu dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan secara cepat akan memakan waktu yang cukup lama.

(5)

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir ini dan mencoba memberikan pemecahan masalah yang baik dengan mengusulkan rancangan atau desain sistem yaitu dengan judul :

”SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN

BAHAN-BAHAN BANGUNAN DI TB. PANCAR LOGAM GARUT ”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan dan menyimpulkan permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari pengamatan yang dilakukan penulis, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

permasalahan yang kerap terjadi pada TB. Pancar Logam adalah:

1) Dalam penyimpanan data transaksi dan pengolahan data penjualan dan pembelian masih di simpan dalam bentuk berkas dikarenakan belum adanya database sehingga data tersebut belum terintegrasi dengan baik.

2) Pengelolaan data bahan-bahan bangunan di TB. Pancar Logam masih menggunakan cara-cara manual seperti pencatatan transaksi pembelian,transaksi penjualan, masih dilakukan dengan cara dicatat dan disimpan dalam bentuk berkas.

(6)

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkecilkan masalah yang ada pada bagian TB. Pancar Logam tersebut. Masalah yang akan dibahas pada laporan ini yaitu:

1) Bagaimana menganalisa sistem yang sedang berjalan di TB. Pancar Logam 2) Bagaimana cara merancang sistem yang terkomputerisasi sehingga berfungsi

secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses pengolahan pembelian dan penjualan bahan bangunan.

3) Bagaimana implementasi sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga membantu dalam proses pengolahan data Pembelian dan Penjualan pada TB. Pancar Logam.

4) Bagaimana cara melakukan pengujian terhadap sistem yang sedang berjalan di TB. Pancar Logam

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Penelitian

(7)

bangunan di TB. Pancar Logam , yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta efektifitas di TB. Pancar Logam.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Pembelian dan penjualan bahan-bahan bangunan di TB. Pancar Logam ini yaitu:

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di TB. Pancar Logam

2. Membangun Sistem Informasi tentang Pembelian dan Penjualan bahan-bahan bangunan yang diharapkan dapat memberikan efektifitas dalam hal pengelolaan Pembelian dan Penjualan bahan-bahan bangunan.

3. Untuk mengimplementasi Sistem Informasi pengolahan data Pembelian dan Penjualan bahan-bahan bangunan.

4. Sistem Informasi yang dibuat bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan.

1.4 Kegunaan penelitian

(8)

1.4.1 Kegunaan Akademis

Kegunaan atau manfaat akademis yang didapat diantaranya mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama ini, menambah pengalaman serta paradigma baru di dalam perkembangan Sistem Informasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Dapat Memudahkan dalam melakukan transaksi dan pengolahan data,sehingga data terintegrasi dengan baik.

2. Membangun sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisasikan kemungkinan masalah-masalah yang muncul akibat pemakaian sistem yang masih manual.

3. Mengurangi kesulitan dalam pembuatan laporan terhadap sistem informasi di TB Pancar Logam.

1.5 Batasan Masalah

Sistem informasi ini dibuat pengelolaan informasi tentang penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan di TB. Pancar Logam Garut. Ruang lingkup sistem diantaranya:

1. Transaksi Pembelian, Penjualan dan Pembuatan Laporan dalam sistem informasi ini hanya membahas pembayaran secara tunai.

(9)

1.6 Lokasi dan jadwal penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada TB. Pancar Logam Garut yang beralamat di Jl. Karangpawitan No 109 Kabupaten Garut . Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan penyusunan skripsi terselesaikan.

Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Skripsi 2011

No

Nama Kegiatan

Bulan/Minggu

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

Data

2 Analisis

Kebutuhan

3 Perancangan

sistem

4 Pembuatan

program

5 Pengujian sistem

6 Implementasi

(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Konsep Dasar Sistem

Sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan Gerald. (1991: 3) Sedangkan penganut pendekatan elemen adalah yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Al-Barha bin Ladjamudi, 2005: 3).

2.1.1 Pengertian Sistem

”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang

sama utuk mencapai suatu tujuan. Di dalam buku Al-Barha bin Ladjamudi (2005 : 8), mendefinisikan ”Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa ”Sistem yaitu suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”

(Al-Barha bin Ladjamudi, 2005: 10)

(11)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto, (2005: 4) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari luar sistem (environment) adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

(12)

berjalan. signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

(13)

1. Sistem diklasifikasikan sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berpa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik .Misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia.sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tertentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

(14)

2.2Konsep Dasar Informasi

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian- kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. (Al-Barha bin jadmudin, 2005 : 8)

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Al-Barha bin Ladjamudi: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi

pengumpulan data, penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain. (2005: 13)

(15)

2.2.2 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Siklus informasi Sumber: Al-barha Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut: (Al-barha bin Ladjamudin, 2005 : 11)

1. Relevan, seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu,hari ini,dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

(16)

2. Akurat, Suatu sistem dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah benar, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan user.

3. Tepat Waktu, Berbagai proses dapat terselesaikan dengan tepat waktu, laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis, Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilakan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien, Informasi yang berkualitas memiliki sintaks atau kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya, Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.4 Nilai Informasi

(17)

2.3. Sistem Informasi

Menurut Al-Barha bin Ladjamudi: “Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitip yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis” .(2005 :78)

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-Barha bin Ladjamudin: Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. 3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (2005:57)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi dalam sistem informasi. Keliam komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(18)

2. people dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara mengunakan mesin. 3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi

suatu proses pengolahan data

Mesin Manusia

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi Sumber: Al Barha Bin Ladjamudin,

Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005

2.4 Analisis & Perancangan sistem

Menurut Al Barha Bin Ladjamudin: “Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual”. Tujuannya dalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain. Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:

Hardware Software

Data

(19)

1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).

2. Pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya (mendefinisikan input, proses, dan output).

3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.

5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah ditawarkan tersebut.

6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem. (2005: 35)

2.4.1 Perancangan Sistem

Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur, maka dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi yang ada. (Al-Barha bin Ladjamudi, 2005: 64)

1. Diagram konteks

(20)

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :

a. Kesatuan Luar

Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan notasi kotak.

b. Arus Data

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping garisnya.

c. Proses

(21)

dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama proses di dalamnya serta dengan nama bagian di dalamnya serta bagian yang memprosesnya. d. Simpanan Data

Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.

3. Flowmap

Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan secara grafik dari langkah-langkah dan uruan-urutan prosedur. Flowmap disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :

1. Nama arus data 2. Alias

(22)

2.4.2 Perancangan Basis Data

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. (Al-Barha bin jadmudin, 2005: 130). Tahapan yang dilakukan adalah:

1. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

2. ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

3. Relasi Tabel

(23)

2.5 Jaringan Komputer

Secara sederhana, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai hubungan dari dua komputer atau lebih. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi (sharing) perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi (sharing) kekuatan pemrosesan. (Abdulah kadir, 2003:150).

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Budi Irawan: “Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya”. Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

(24)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi 100 sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. (2005 :140)

2.5.3 Topologi Fisik Jaringan Komputer

Menurut Budi Irawan: “Topologi fisik jaringan yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya:

1. Linear Bus (Garis Lurus)

(25)

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi linear ini.

Gambar 2.3 Topologi Bus

Sumber : (Yuhefizal jaringan Komputer, 2003:13)

2. Star (Bintang)

(26)

Gambar 2.4 Star

Sumber : (Yuhefizal jaringan computer,2003:13)

3. Ring (Cincin)

(27)

Token Ring

Gambar 2.5 Ring

Sumber : (Yuhefizal jaringan computer,2003:13)

4. Tree (Pohon)

(28)

2.5.4 Client server

Menurut Budhi Irawan: ”Istilah client, server dan client/server dapat digunakan

(29)

Keunggulan:

1. Kecepatan akses lebih tinggi

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik 3. Sistem back-up data lebih baik

4. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 5. Skalabilitas

6. Fleksibel

7. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system

8. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama

Kelemahan:

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

(30)

berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. (Yuhefizal, 2003: 23)

Gambar 2.6 client server

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai untuk mengelola database.

2.6.1 Sekilas Tentang Visual Basic

(31)

terstruktur. Keunggulan lain dari Visual Basic ini adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. Khusus untuk pemrograman database, Visual Basic menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Bentuk database yang dimiliki Visual Basic adalah bentuk database Paradox, dBase, MS.Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain. Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated DevelopmentEnvironment (IDE) dalam program Visual Basic terbagi menjadi sembilan bagian yaitu :

a. Control Menu

Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran, memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows lainnya

b. Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama dengan program-program Windows pada umumnya.

c. Toolbar

(32)

d. Form Windows

Form Windows atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana kita akan memuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada form ini, kita akan meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya. Jendela form ini pada awalnya kelihatannya kecil, tetapi ukurannya bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan aplikasi kita. e. Toolbox

Toolbox adalah “kotak peranti” yang mengandung semua objek atau control yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) anatara program aplikasi dan user-nya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form.

f. Project Explorer

Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di dalam aplikasi Visula Basc. Setiap aplikasi dalam Visula Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi kita, misalnya form, modul, clas, dan sebagainya.

g. Jendela Properties

(33)

h. Form Layout Windows

Form Layout Windows adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layer monitor. Posisi form pada form layout windows inilah yang merupakan petunjuk dimana aplikasi kita akan ditampilkan pada layer monitor saat menjalankan program aplikasi nanti.

i. Jendela Code

Jendela Code adalah suatu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambah dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.

2.6.2 Sekilas Tentang SQL Server 2000

(34)

ini juga compatible dengan bahasa pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database. 2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.

3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak bisa diedit.

5. Mendukung Web Database melalui IIS. (2007 : 240)

2.6.3 Crystal Report

Menurut Jogiyanto: “Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”. Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan. (2002 : 211)

2.6.4 Pengertian Pembelian

(35)

seperti kebutuhan peralatan kantor, gedung, peralatan produksi, dan lain sebagainya. (2001: 577)

2.6.5 Pengertian penjualan

Penjualan produk merupakan sumber utama perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini merupakan sumber pendapatan perusahaan Setelah penulis membahas lebih jauh mengenai transaksi penjualan didalah perusahaan, sehingga akan lebih memahami artinya secara utuh dan lebih jelas.

(36)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat TB. Pancar Logam, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Deskripsi Tugas, Metode Pengumpulan Data, Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem, dan Faktor Pengujian Software.

3.1.1 Sejarah Singkat TB.PANCAR LOGAM

TB.Pancar Logam adalah salah satu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang penjualan bahan-bahan bangunan. TB. Pancar Logam berdiri pada tanggal 5 oktober 1992 dengan jumlah karyawan sebanyak 9 (sembilan) orang, dalam kurun waktu hampir 16 tahun perusahaan ini mampu memberikan pelayanan penjual bahan-bahan bangunan kepada konsumen secara memuaskan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah para pembeli bahan-bahan bangunan pada perusahaan tersebut. Ditinjau dengan ketersediaan peralatan bahan-bahan bangunan yang komplit dan kualitas yang sangat baik, maka TB. Pancar Logam akan selalu memberikan pelayanan yang sangat baik pula kepada para pembeli. Dalam setiap tahunnya dalam segi penjualan bahan-bahan bangunan pada perusahaan ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ini dapat dilihat dari hasil lapangan yang menunjukkan angka bahwa jumlah presentase para pengguan dan harga jual bahan-bahan bangunan sangat terkordinir dengan sangat baik.

(37)

3.1.2 Visi dan Misi

Visi dari perusahaan TB. Pancar Logam ini adalah menjadi toko bahan bangunan yang senantiasa mampu bersaing dalam menyediakan bahan bangunan yang berkualitas.

Sedangkan Misi dari perusahaan TB.Pancar Logam ini adalah: a. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk para konsumen.

b. Memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian bahan-bahan bangunan.

3.1.3 Struktur Organisasi

Bentuk organisasi yang digunakan oleh TB.Pancar Logam merupakan kombinasi antara organisasi staf dan garis. Dimana struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian yang terkait dalam suatu organisasi yang digambarkan secara grafik. Peranan dalam organisasi perusahaan sangat penting untuk kelangsungan dan kelancaran mekanisme kerja yang baik. Agar tercapai suatu hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya, oleh karena itu perlu dibentuk struktur organisasi yang baik yang dapat mengembangkan kapasitas dan kemampuan organisasi seoptimal mungkin dimana setiap karyawan akan dapat mengenal aktivitas mana yang harus dihindari.

(38)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TB.Pancar Logam

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dalam melakukan aktivitas pengolahan data sistem informasi penjualan bahan-bahan bangunan dan beberapa bagian yang ikut terlibat diantaranya yaitu, Pimpinan, Kepala Toko, Administrasi, Karyawan dan Bagian Gudang.

Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut : 1. Bagian Pimpinan Tugas:

a. Menerima semua laporan pembelian dan penjualan bahan-bahan bangunan.

Pimpinan

Kepala Toko

Administrasi

(39)

b. Mengecek omset pengeluaran maupun pemasukan barang tiap bulan. 2. Kepala Toko Tugas:

a. Memeriksa dan mengawasi jumlah barang yang keluar.

b. Mengawasi kerja karyawan baik dalam kehadiran maupun dalam melakukan pekerjaan.

3. Bagian Administrasi Tugas:

a. Membuat laporan pembelian, penjualan dan persediaan bahan-bahan bangunan.

b. Menangani pelayanan administrasi transaksi dengan konsumen.

4. Bagian Gudang Tugas :

a. Mengecek barang yang akan diantarkan. b. Mengecek barang yang sudah habis terjual. c. Memeriksa stock barang yang ada di gudang.

5. Karyawan

a. Menagani pelayanan penjualan

3.2 Metode Pengumpulan Data

(40)

3.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) Sumber data primer antara lain :

1. Teknik Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung obyek yang diteliti, mengenai kondisi dan hal-hal yang dilakukan oleh instansi secara terencana dan sistematis. Dimana obyek yang berhasil penulis lakukan pada TB. Pancar Logam antara lain tempat penjualan bahan-bahan bangunannya yang cukup untuk melakukan penjulan bahan- bahan bangunan dan tempat penyimpanan bahan-bahan bangunan yang cukup luas dan peralatan-peralatan bangunan yang cukup komplit dimana TB. Pancar Logam ini hanya di bantu dengan 9 (sembilan) orang karyawan yang sudah mempunyai keahlian dalam bidang ini. Sehingga Perusahaan TB. Pancar Logam ini berjalan dengan baik.

2. Tenik Wawancara

(41)

3.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Sumber data sekunder yang penulis dapatkan ialah dokumen transaksi penjualan dan dokumen laporan penjualan bahan-bahan bangunan tiap bulan.

3.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metodologi pendekatan sistem dan pengembangan sistem.

3.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(42)

3.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak Untuk merancang perangkat lunak Sistem sistem informasi penjualan bahan-bahan bangunan pada TB. Pancar Logam Garut ini, peneliti menggunakan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak berupa Waterfall Model. Dalam pengembangan sistem ini metode pengembangan menggunakan metode Waterfall. Model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model Waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman (2002 : 43).

Gambar Pemodelan Waterfall

Gambar 3.2 Metode Waterfall ( Sumber : pressman (2002 : 43 ))

a. Software Requirements Analysis

(43)

(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan

b. System / Information Engineering and Modeling.

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

c. Design.

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “Blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

d. Coding.

(44)

e. Testing / Verification.

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance.

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

3.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang akan digunakan yaitu, flow map, diagram kontek, data flow diagram, kamus data dan perancangan basis data

3.3.3.1Bagan alir dokumen (flow map)

(45)

1. Dokumen

Simbol ini menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Kegiatan manual

Simbol ini menunjukan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang. 3. Simpanan offline

Simbol ini menunjukan file non-komputer yang diarsipkan. 4. Proses

Simbol ini menunjukan bagian proses dari operasi program komputer.

5. Simpanan data

Simbol ini menunjukan tempat penyimpanan data.

6. Penghubung

Simbol ini menunjukan penghubung kehalaman yang masih sama atau kehalaman lain.

3.3.3.2Diagram Konteks

(46)

Diagram konteks terdiri dari :

1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.

3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD).

3.3.3.3Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data. Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses (Process)

(47)

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.

3.3.3.4Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.

3.3.3.5Perancangan Basis Data

(48)

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia ( pegawai, siswa, pembeli, pelanggan ) barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Perancangan basis data dibutuhkan agar didapatkan sistem yang lengkap dan efisien. Adapun tahapan perancangan basis data dari sistem informasi penjualan bahan – bahan bangunan ini adalah :

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses yang berkaitan dengan modal data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang erat.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukan normalisasi yaitu :

a) Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Yaitu bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. b) Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c) Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

(49)

d) Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini, mencari ketergantungan lain selain primary key.

2. Tabel Relasi

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report. Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari table pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

3.4 Faktor Pengujian Software

(50)

merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsional diuji?

b. Kelas input apa yang akan membuat test-case menjadi baik? c. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? d. Bagaimana batasan dari suatu data disolasi?

e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem? f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem?

(51)

a. Test case yang mengurangi, dengan harga yang lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggung jawabkan.

(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa di TB. Pancar Logam

4.1.1 Analisa Dokumen

Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan bahan-bahan bangunan, TB. Pancar Logam mengeluarkan beberapa dokumen berupa transaksi penjualan dan pembelian sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan yang telah dilakukan.

dokumen yang dimaksud adalah :

1. Data Pesanan Pembelian Bahan Bangunan

Nama Dokumen : data pesanan pembelian bahan-bahan bangunan Sumber : pimpinan

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : rincian bahan bangunan yang akan dipesan oleh pimpinan

(53)

Elemen data :kode_bahan_bangunan,Nama_bahan_bangunan,jumlah, kode_supplier,Nama_supplier.

2. Data Pesanan Bahan Bangunan

Nama Dokumen : Data Pesanan Bahan Bangunan Sumber : konsumen

Rangkap : 1(satu)

Keterangan : rincian bahan bangunan yang akan di pesan oleh konsumen Elemen data : Tanggal, nama_konsumen,nama_bahan_bangunan,jumlah

3. Faktur Pesanan

Nama Dokumen : Faktur Pesanan Sumber : Supplier

Rangkap : 1 (Satu)

keterangan : Digunakan sebagai bukti transaksi pembelian barang dari supplier.

Elemen Data : No, Nama bahan bangunan, Jumlah,harga

4. Nota Penjualan

(54)

keterangan : 1. Digunakan sebagai bukti untuk membuat laporan penjualan ke pimpinan.

2. Digunakan sebagai bukti transaksi kepada konsumen Elemen Data : Nama_konsumen, Alamat, Tanggal_transaksi, Nama_bahan bangunan, Satuan, Harga_Satuan, Harga, Jumlah.

5. Laporan Pembelian Bahan- bahan Bangunan Nama Dokumen : Laporan pembelian

Sumber : Bagian administrasi Rangkap : 1 (Satu)

Keterangan : digunakan sebagai bukti laporan bahan bangunan yang di beli pada akhir bulan

Elemen Data : Kode_bahan – bahan bangunan,Nama_bahan_bangunan jumlah, Harga,nama_supplier,

6. Laporan Penjualan bahan-bahan bangunan

Nama Dokumen : Laporan Penjualan bahan-bahan bangunan Sumber : Administrasi

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan untuk mengetahui berapa dan apa saja bahan bangunan yang terjual pada akhir bulan sebagai laporan ke pimpinan

(55)

Elemen Data : kode_bahan_bangunan, Nama_bahan_bangunan,Jumlah, Terjual, Harga_Satuan,Total_harga,Bulan.

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang Berjalan

1. Prosedur pengolahan data pembelian yang sedang berjalan :

1) Bagian gudang memberitahukan kepada pimpinan bahwa stock telah habis 2) Pimpinan membuat data pesanan pembelian bahan bangunan, untuk

diserahkan kepada bagian administrasi.

3) Setelah menerima data pesanan pembelian bahan bangunan dari pimpinan, maka bagian administrasi membuat data pesanan.

4) Setelahdata pesanan dibuat, maka data tersebut diberikan kepada supplier. 5) Kemudian supplier membuat faktur pesanan pembelian .

6) Selanjutnya, faktur pesanan pembelian yang telah dibuat supplier diberikan kepada bagian administrasi

7) Setelah bagian administrasi menerima faktur pesanan, kemudian bagian administrasi mencatat data pembelian berdasarkan faktur pesanan yang telah diberikan oleh supplier .lalu hasil catatan data pembelian tersebut disimpan pada arsip.

(56)

2. Prosedure pengolahan data penjualan yang sedang berjalan pada TB. Pancar Logam adalah sebagai berikut :

1) Konsumen memberikan list daftar pesanan bahan bangunan kepada bagian

administrasi .

2) Kemudian bagian administrasi mencatat data pesanan dari konsumen.

3) Dari catatan data pesanan tersebut, bagian administrasi membuat nota penjualan

dalam rangkap 2.

4) Dari nota penjualan rangkap ke-1 diberikan kepada konsumen dan nota penjualan

rangkap ke-2 disimpan didalam arsip penjualan.

5) Selanjutnya, dari nota-nota yang telah diarsipkan tersebut, bagian adminisrasi

membuat laporan penjualan.

6) Kemudian laporan penjualan tersebut diberikan kepada pimpinan.

4.1.2.1Flow Map

(57)

Pembelian

(58)

Flowmap Penjualan

Pimpinan Administrasi

Konsumen

Data Pesanan Bahan Bangunan

Data Pesanan Bahan Bangunan

Mencatat data Pesanan

Data Pesanan

Membuat Nota Penjualan

Arsip

Membuat Laporan Penjualan

Laporan Penjualan Laporan Penjualan

Nota Penjualan Nota Penjualan

(59)

Keterangan :

A1 : Arsip Data Pembelian A2 : Arsip Data Penjualan

4.2.1.2Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi pengolahan data tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci dengan lingkungan yang akan mengaksesnya. Berdasarkan Flow Map yang sedang berjalan diatas, maka dapat disimpulkan dalam diagram konteks diatas terdapat tiga entitas luar yaitu Konsumen,suplier dan TB. Pancar Logam sendiri yang berinteraksi dengan sistem (yang digambarkan dengan sebuah lingkaran). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

supplier

(60)

4.1.2.2Data Flow Diagram

Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem otimatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

Adapun DFD Sistem pengolahan data penjualan dan pembelian bahan – bahan bangunan yang berjalan pada TB. Pancar Logam adalah sebagai berikut:

1.0

(61)

Supplier

(62)

1.0

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 1.0 Penjualan yang sedang berjalan di TB. Pancar Logam

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem pengolahan data penjualan dan pembelian bahan – bahan bangunan yang sedang berjalan, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

(63)

yang dapat mengacaukan system pengorganisasian. Hal ini menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat.

2. Pengelolaan data bahan-bahan bangunan di TB. Pancar Logam masih menggunakan cara-cara manual seperti pencatatan transaksi pembelian,transaksi penjualan, masih dilakukan dengan cara dicatat dan disimpan dalam bentuk berkas.Sehingga data dihasilkan kurang akurat.

3. Pembuatan laporan yang masih bersifat manual cukup memakan waktu yang relatif lama. Sehingga laporan yang dihasilkan kurang maksimal.

4. Kesulitan dalam membuat laporan. Hal ini disebabkan karena belum ada prosedur data yang ada, sehingga tidak dapat membuat laporan, bahkan kadang terdapat data yang hilang atau rusak mengingat data yang diolah dalam bentuk dokumen, hal ini yang mengakibatkan sering terhambatnya didalam melakukan proses berikutnya. Untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan suatu skema database dan media penyimpanan data baik yang berupa Harddisk maupun CD. 5. Pengendalian persediaan bahan-bahan bangunan kurang terkontrol karena

pemasukan dan pengeluaran bahan-bahan bangunan tidak terinci dengan jelas sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah barang yang masih tersedia.

4.2. Perancangan Sistem

(64)

umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci dengan maksud untuk pemrograman komputer yang akan diimplementasikan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan adanya perancangan sistem adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan sistem yang tepat maka akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Karena jika perancangan kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus di rubah total atau sistem yang dibangun akan melebihi kebutuhan yang diperlukan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Dalam menangani permasalahan yang sering muncul dikarenakan akibat pengolahan data yang masih dilakukan semua secara manual seperti data penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan maka penulis mempunyai gambaran umum yang akan diusulkan diantaranya :

1. Untuk memperbaiki proses pengolahan data penjualan bahan-bahan bangunan maka dirancang suatu sistem informasi yang terkomputerisasi.

(65)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang diusulkan

Prosedur pengolahan data pembelian bahan-bahan bangunan yang akan diusulkan pada TB. Pancar Logam adalah sebagai berikut:

1. Jika persediaan bahan bangunan telah habis, maka administrasi akan menginputkan data pembelian ke program.

2. Kemudian program akan memasukannya kedalam database, lalu dari database tersebut program akan membuat laporan data pembelian barang.

3. Selanjutnya hasil laporan data pembelian barang tersebut dicetak dalam 2 rangkap, rangkap pertama untuk diarsipkan dan rangkap ke 2 untuk doberikan kepada pimpinan.

4. Setelah pimpinan mendapatkan laporan data pembelian barang dari administrasi pimpinan akan mengecek laporan data pembelian barang tersebut.

5. Bila laporan data pembelian barang tersebut valid, maka pimpinan akan mengAcc laporan data pembelian barang tersebut, tetapi jika data tidak valid laporan data pembelian barang akan diserahkan pada administrasi untuk diedit kembali.

6. Selanjutnya laporan data pembelian barang yang telah diAcc oleh pimpinandiberikan kepada supplier.

7. Kemudian supplier memberikan faktur pembelian barang ke bagian administrasi. 8. Kemudian dari faktur pembelian barang tersebut dilakukan update stock barang

dari program ke database.

(66)

1. Konsumen memberikan list data pembelian barang ke bagian administrasi.

2. Lalu bagian administrasi menginputkan data pembelian barang tersebut dari program ke database.

3. Dari database tersebut program dapat membuat nota penjualan barang sebanyak 1 rangkap untuk diberikan kepada konsumen.

4. Selanjutnya, dari database tersebut program dapat membuat laporan penjualan barang dan laporan persediaan barang masing-masing 2 rangkap.

5. Rangkap pertama untuk disimpan dalam arsip (laporan penjualan dan laporan persediaan) rangkap ke 2 untuk dilaporkan kepada pimpinan.

4.2.3.1Flow Map yang Diusulkan

(67)

Pembelian Barang

A1 = Arsip Laporan Pemesanan

(68)

Penjualan

A1 = Arsip Laporan Penjualan A2 = Arsip Laporan Persediaan

Laporan

(69)

4.2.3.2Diagram konteks

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

SISTEM INFORMASI

Gambar 4.9 Diagram Konteks Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan – Bahan Bangunan di TB. Pancar Logam yang di Usulkan

4.2.3.3Data Flow Diagram

(70)

1.0

Data Supplier Data Barang Penjualan

4.0 Membuat

Laporan

Pembelian

Data Supplier Data Barang

Data barang yang mau dibeli

Data Penjualan

(71)

4.2.3.4Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data dan flow diagram sifatnya global hanya di tujukan nama arus datanya saja. Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Pada TB. Pancar Logam Garut :

1. Nama Data : Supplier

Deskripsi Data : Rincian data supplier Nama Alias : -

Aliran Data : Proses 1.0- Suplier

Struktur Data :Kode_supplier,Nama,Alamat,Telepon,Email,Contact_Person 2. Nama Data : Data Barang

Deskripsi Data : Rincian pesanan barang Nama Alias : -

Aliran Data : Proses 2.0 – Rincian bahan bangunan

Struktur Data : Kode_bahan_bangunan,nama_bahan_bangunan,satuan, stock_awal,harga_beli,harga_jual,Supplier.

3. Nama Data : Konsumen Deskripsi Data : Penjualan Nama Alias : -

(72)

Struktur Data : Nama_Bahan Bangunan, jumlah,nama,tanggal,alamat

4. Nama Data : Data Pembelian.

Deskripsi Data : Sebagai Bukti Transaksi pembelian Nama Alias : -

Aliran Data : Transaksi Pembelian Proses 4.0

Struktur Data : no_transaksi,kode_bahan_bangunan,jumlah.

5. Nama Data : Nota Penjualan

Deskripsi Data : Sebagai bukti transaksi penjualan Nama Alias : -

Aliran Data : Transaksi penjualan Proses 5.0.

Struktur Data : no_transaksi,tanggal,jumlah,kode_supplier

4.2.4. Perancangan Basis Data

(73)

pembentukan tersebut, ada beberapa peralatan diantaranya, Normalisasi, Relasi Tabel, ERD (Entity Relationship Diagram), Struktur File dan Kodifikasi.

4.2.4.1Normalisasi

Terdapat peraturan mengenai perancangan suatu Database, yang biasa disebut sebagai aturan normalisasi. Aturan ini akan mempermudah dalam merancang Database yang normal maksudnya tidak mengulangi informasi dalam proses pembaharuan data maupun Penghapusan data. Selain itu juga normalisasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan sekumpulan tabel untuk mendapatkan informasi tanpa pengolahan data yang tidak diperlukan dan memudahkan dalam pencarian suatu data. Sedangkan tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan file-file yang sama.

Adapun bentuk normalisasi Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan – bahan Bangunan adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

(74)

{Nama_Bahan_Bangunan, jml, No_Transaksi_Beli, kode_pegawai, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Bahan_Bangunan, Nama_Bahan_Bangunan, Jumlah_Beli, Satuan, Harga, Total, Total_Bayar, Bayar, No_Transaksi_Jual, Kode_pegawai, Biaya, Jumlah, Kode_Bahan_Bangunan, Nama_Bahan_Bangunan, jml, Satuan, Harga, Total,

Total_Bayar,Bayar,Tanggal,Kode_Bahan_Bangunan,Nama_Bahan_Bangunan,Sisa_s tok,Satuan,Jumlah_Beli,Kode_Bahan_Bangunan,Nama_Bahan_Bangunan,Jumlah_B eli,Kode_Bahan_Bangunan,Nama_Bahan_Bangunan,Jumlah_Beli,Satuan,Kode_Bah an_Bangunan,Nama_Bahan_Bangunan,Sisa_Stok,Satuan,Tanggal,Kode_Bahan_Ban gunan,Nama_Bahan_Bangunan,Sisa_Stok,Satuan,jml,Tanggal,No_Transaksi_jual,Ko de_Bahan_banguna,Nama_Bahan_bangunan,jml,Harga_Jual,Total,Satuan,Total_Terj ual,Total_Harga,Kode_Bahan_Bangunan,Nama_Bahan_Bangunan,Sisa_Stok,Satuan, Tanggal,No_Transaksi_Beli,Kode_Supplier,Kode_Bahan_Bangunan,Nama_Bahan_ Bangunan, Jumlah_beli, Harga_Beli, Total, Satuan,Total_Beli_Total_Harga }.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF).

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya.Adapun bentuk bormal pertama atau First Norm Form (1NF) yaitu :

(75)

Jumlah_Beli, Satuan, Harga, Total_Bayar,No_Transaksi_Jual, , Jumlah, Tanggal, Sisa_Stok, }.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF).

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Adapun normal kedua atau Second Norm Form (2NF) yaitu:

a. Tabel Bahan Bangunan

Kode_bahan_bangunan* Nama_bahan_bangunan Satuan Harga_beli

Harga_jual Kode_supplier**

b. Tabel konsumen

Kode_konsumen * Nama Alamat Email Telepon

c. Tabel supplier

Kode_supplier* Nama_Supplier Alamat Telepon Email Contact_person

d. Tabel Persediaan

(76)

e. Tabel Detail Pembelian

No_transaksi** Kode_Bahan_Bangunan** Jumlah_Beli

f. Tabel detail penjualan

No_Transaksi** Kode_bahan_bangunan** Jumlah

g. Tabel master pembelian

No_Transaksi* Tanggal Jumlah Kode_supplier**

h. Tabel master penjualan

No_Transaksi* Nama_pelanggan Jumlah_transaksi tanggal

4.2.4.2Relasi Tabel

(77)

pada tabel lain. Adapun saling keterkaitan antar tabel atau relasi tabel digunakan dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian dan Penjualan Bahan – Bahan Bangunan Pada TB. Pancar Logam adalah sebagai berikut:

Gambar 4.11 Tabel Relasi

4.2.4.3ERD (Entity Relationship Diagram).

(78)
(79)

4.2.4.4Struktur_File

Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena data ini akan menentukan struktur fisik Database yang menunjukan struktur dari elemen-elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis-jenis datanya. Untuk mempermudah dalam program maka struktur Database dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Struktur Field Stok_Bahan_Bangunan Nama Tabel : Tb_bahan_bangunan Media : Hardisk

Field Kunci : -

Tabel 4.1 Struktur File Stok Bahan bangunan

No Nama Field Type Size Key Keterangan

1 Kode_Bahan_Bangunan Char 8 *

2 Nama_Bahan_Bangunan Vachar 30

3 Harga_Beli Money 8

4 Harga_Jual Money 8

5 Satuan Vachar 5

(80)

2. Struktur Field Supplier Nama Tabel : Tb_Supplier Media : Hardisk Field Kunci : -

Tabel 4.12 Struktur File Supplier

No Nama Field Type Size Key Keterangan

1 Kode_Supplier Vachar 5 *

2 Nama Vachar 50

3 Alamat Vachar 50

4 Telepon Vachar 25

5 Email Vachar 50

6 Contact person Vachar 25

3. Struktur field konsumen

Gambar

Gambar 2.6 client server
Gambar 3.1 Struktur Organisasi TB.Pancar Logam
Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Informasi Pembelian yang sedang berjalan                        TB.Pancar logam
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 1.0 Informasi Pembelian yang sedang berjalan di TB. Pancar Logam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga menyulitkan pencatatan dan pelaporan stok, transaksi penjualan , transaksi pembelian, pengiriman, penginformasian barang ke gudang, retur jual, retur beli

Penyusunan tugas akhir Studi Kasus Toko Royal Compuhouse ini dibatasi pada pengelolaan data pengguna, data barang, data pelanggan, transaksi penjualan dan

Adapun sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Sanjai Nitta yang masih belum terkomputerisasi yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam

Anak Sayang sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan bahan bangunan, penelitian ini berfokus pada perancangan sistem informasi akuntansi penjualan yang masih

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode black box testing, aplikasi ini dapat mengelola pembelian bahan bangunan, mengelola penjualan bahan bangunan, serta

Perusahaan PT.Sinar Musi Jaya Palembang merupakan tempat objek penulisan transaksi penjualan material bahan banguanan , sistem informasi penjualan dan pembelian barang

Bagaimana merancang dan membuat sistem informasi yang dapat mempermudah karyawan dalam pencatatan data transaksi penjualan dan data transaksi pembelian pada toko

Terdapat beberapa kelemahan dalam menjalankan proses transaksi pembelian dan penjualan pada Toko Usaha Baru, yaitu masih menggunakan pencatatan manual berupa