• Tidak ada hasil yang ditemukan

Take Home Test Ujian Tengah Semester Mat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Take Home Test Ujian Tengah Semester Mat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH STUDI KAWASAN AUSTRALIA DAN PASIFIK

Take Home Test

Take Home Test ini untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Studi Kawasan Australia dan Pasifik

Disusun oleh:

Ramadhani Eko Putranto

1110113000014

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Soal-soal

1. Bagaimana karakteristik “savage” menurut Montesquieu di dalam karyanya “The Spirit

of Laws”?

2. Mengapa koloni Eropa menganggap masyarakat pribumi Australia sebagai ”savagery”?

3. Bagaimana Australia membentuk konstitusinya?

4. Konstitusi Australia hanya bisa diubah melalui referendum. Apa yang dimaksud dengan

referendum?

5. Jelaskan contoh-contoh referendum yang sukses atau gagal yang dilakukan oleh

Australia!

6. Jelaskanlah kelebihan dan kekurangan konstitusi di Australia!

7. Apa yang terjadi dalam Krisis Konstitusional di Australia pada tahun 1975?

8. Konstitusi Australia memiliki 8 bab, jelaskan secara singkat!

Jawaban

1. “The Spirit of Laws” adalah sebuah buku yang dikarang oleh Charles de Scondat dan

Baron de Montesquieu pada pertengahan abad ke-18 tepatnya pada tahun 1748. Buku ini

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Thomas Nugent pada tahun 1752.

Secara garis besar, didalam bukunya tersebut, Scondat dan Montesquieu membahas

tentang proses terbentuknya hukum dan betapa pentingnya kehadiran hukum dan

pemerintahan di tengah masyarakat. Buku ini menjadi tolak ukur pada masanya yang juga

merupakan awal titik mula munculnya ide demokrasi. Terkait dengan latar belakang

kehidupan kedua penulis yang hidup pada masa abad pertengahan di mana hukum masih

belum terbentuk dan hanya berupa buah pemikiran saja, Montesquieu dan Scondat

mengklasifikasikan manusia menjadi dua yakni savage dan barbarous. Dalam bukunya

tersebut, savage didefinisikan sebagai:

…who lead a very hard life, and in despotic governments, where there is only one person on whom fortune lavishes her favours, while the miserable subjects lie

exposed to her insults, people are equally cruel. Lenity reigns in moderate

(3)

Kemudian mereka juga menilai terdapat perbedaan antara savage dan barbarous sebagai

berikut:

“There is this difference between savage and barbarous nations: the former are dispersed clans, which for some particular reason cannot be joined in a body;

and the latter are commonly small nations, capable of being united. The savages

are generally hunters; the barbarians are herdsmen and shepherds.” (Scondat &

Montequieu, 2001, p. 303)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik savage

adalah sebagai berikut:

 Masyarakatnya tidak memiliki ilmu pengetahuan;  Masyarakatnya memiliki pola piker purba;

 Masyarakatnya tidak mementingkan arti pemerintahan dan cenderung tidak

mengerti konsep hukum dan proses ekonomi;

 Masyarakatnya masih sangat terbelakang dalam berbagai bidang.

2. Berangkat dari buku “The Spirit of Laws”, secara umum masyarakat Eropa yang datang

ke benua Australia melihat karakteristik yang digambarkan oleh Scondat dan

Montesquieu tentang savage, ada pada masyarakat pribumi Australia. Di dalam buku

Making Australian History: Perspective on The Past since 1788, dijelaskan secara

mendetail alasan mengapa masyarakat koloni Eropa memandang masyarakat pribumi

Australia sebagai masyarakat savagery. Watkin Tench, seorang pemimpin angkatan laut

Inggris menggambarkan:

….the Indigenous people of Australia exemplified a condition Europeans referred to as a ‘state of nature’—an image of ‘primitive’ human life prior to the development of government, law or society.” (Gare & Ritter, 2008, p. 17)

Pernyataan di atas adalah penggambaran akan kondisi masyarakat pribumi Australia yang

hidup secara primitif dengan mengedepankan hukum alam sebagai landasan kehidupan.

Masyarakat pribumi Australia digambarkan tidak mengerti dan tidak mengenal sama

sekali akan konsep pemerintahan, hukum atau kemasyarakatan. Ditambahkan juga di

dalam buku yang sama bahwa masyarakat pribumi Australia tidak mengenal akan konsep

jual-beli, dan hal ini menjadi salah satu alasan kegagalan upaya pendekatan bangsa Eropa

(4)

3. Australia sebagai sebuah negara yang berdaulat tentunya memiliki sebuah konstitusi.

Secara umum konstitusi adalah dasar negara yang dijadikan negara tertentu sebagai

landasan dalam kehidupan bernegara dalam upaya mencapai kemajuan. Australia

merupakan negara yang unik di mana Australia mengadaptasi dua nilai dalam sistem

pemerintahan mereka yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Tidak hanya sistem

pemerintahan, konstitusi Australia juga dipengaruhi oleh dua negara tersebut. Berbeda

dengan Inggris yang tidak memiliki Undang-undang Dasar (UUD) Tertulis, Australia

memiliki UUD Tertulis yang terdiri atas sembilan bab. Berbicara mengenai proses

pembentukkan konstitusi, Australia memerlukan proses yang cukup panjang untuk bisa

mencapai konstitusinya saat ini. Konstitusi Australia dimulai untuk terbentuk pada

Konvensi 1891. Proses pembentukkan konstitusi Australia ini juga menjadi tonggak awal

berdirinya negara Australia yang kita kenal saat ini. Pada tahun 1891, perwakilan dari

tiap-tiap koloni dan teritori di Australia berkumpul di Australia Selatan untuk menghadiri

rapat besar dengan agenda pembentukkan konstitusi atas dasar semangat persatuan dan

kesatuan koloni. Hanya saja, konvensi tersebut gagal yang disebabkan oleh beberapa hal,

yakni:

 Benturan kepentingan untuk tetap memelihara ikatan dengan Inggris atau ingin

membentuk pemerintahan federal yang bertanggung jawab;

 Benturan dengan pihak yang ingin membentuk pemerintahan federal dengan

pihak yang ingin tetap mempertahankan kekuasaan dan identitas masing-masing

koloni;

 Keseimbangan antara koloni yang berpenduduk padat dan kaya (Victoria dan

New South Wales) dengan koloni kecil dan miskin (Tasmania dan Australia

Selatan);

 Perbedaan latar belakang para delegasi di mana: 1) Delegasi Liberal menghendaki adanya perubahan dan perluasan kekuasaan rakyat; 2) Delegasi Tuan Tanah yang

menghendaki pembatasan hak pilih dan kekuasaan federal; dan 3) Delegasi

Koloni Kecil dan Miskin (Tasmania dan Australia Selatan) yang menghendaki

adanya perlindungan dari dominasi koloni Victoria dan New South Wales.

Perbedaan tersebut merujuk untuk kembali diadakannya konvensi pada tahun 1897-1898

(5)

Australia yang berfungsi sebagai Konstitusi Federal. Kemudian, pada tahun 1899 dan

1900 diadakan referendum yang di mana tepat pada 1 Januari 1901 konstitusi ini disetujui

oleh Kerajaan Inggris. Inggris mengakui Australia dengan 6 koloni nya menguasai

Australia secara penuh dalam kerangka Commonwealth of Australia (Negara

Persemakmuran Australia) atau Federasi Australia.

4. Berbeda dengan negara-negara di dunia pada umumnya di mana perubahan atas

konstitusi cukup sering terjadi, Australia memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Sepanjang kemerdekaan nya pada tahun 1901, Konstitusi Australia secara garis besar

tidak banyak berubah dan apabila ada perubahan di dalamnya, perubahan tersebut

tidaklah berbeda mencolok dengan konstitusi awal. Hal ini terjadi karena Australia

memiliki sistem pengubahan konstitusi yang cukup ketat dan melewati proses yang

cukup panjang. Proses tersebut dinamakan referendum. Referendum bagi Australia

memiliki arti penting. Sebagaimana tercantum dalam website resmi Australian Election

Comission (AEC), referendum di Australia memiliki definisi polling yang dilakukan oleh

pemerintah untuk menyetujui atau tidak menyetujui pengajuan perubahan atas Konstitusi

Australia. Referendum di Australia melibatkan seluruh warga dewasa Australia yang

sudah memiliki hak pilih untuk melakukan polling akan pengajuan pengubahan

Konstitusi Australia. (Comission, 2012) Secara singkat, mekanisme yang dilakukan

adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh masyarakat Australia dewasa dan

membiarkan mereka memilih untuk setuju atau tidak setuju atas pengajuan perubahan

pada konstitusi.

5. Semenjak konstitusi Australia terbentuk, telah terdapat 44 referendum yang diajukan oleh

pemerintah Australia akan tetapi hanya delapan yang berhasil dan mendapatkan

dukungan dari masyarakat Australia, yaitu (Comission, 2012):

No. Tahun Pengajuan Perubahan Konstitusi Keterangan

1 1906 Perubahan waktu pada sistem pemilihan House of

Representatives dan Senate yang sebelumnya dilakukan

pada waktu berbeda, agar dilakukan pada waktu yang sama

Disetujui oleh

82,65% suara

2 1910 Terkait dengan hutang negara bagian, di mana sebelumnya

konstitusi membemberikan perbedaan atas hutang yang

dilakukan oleh persemakmuran dan negara bagian,

Disetujui oleh

54,95% suara

(6)

sehingga pada konstitusi perubahan persemakmuran

memiliki power untuk mengambil alih pinjaman negara

bagian

di negara

ba-gian New

South Wales

3 1928 Terkait dengan hutang negara bagian, kali ini terkait

dengan penghentian sistem pembayaran per kapita yang

diwajibkan oleh Persemakmuran dan membatasi jumlah

pinjaman yang dilakukan oleh negara bagian dengan

membentuk badan pinjaman

Disetujui oleh

74,30% suara

4 1946 Terkait dengan pelayanan sosial di mana Persemakmuran

diberikan kewajiban untuk memberikan pelayanan sosial di

mana sebelumnya negara bagian juga mengemban

kewajiban tersebut

Disetujui oleh

54,39% suara

5 1967 Terkait dengan hak kaum Aborigine, di mana

Persemakmuran wajib untuk menegakkan hukum pada

kaum Aborigine dan juga penghitungan kaum Aborigine ke

dalam populasi Australia

Disetujui oleh

90,77% suara

6 1977 Terkait dengan pengisian kekosongan senate yang harus

diisi oleh senate pangganti dari partai yang sama guna

menjaga keseimbangan parlemen

Disetujui oleh

73,32% suara

7 1977 Terkait dengan referendum di mana teritori juga

diperbolehkan untuk melakukan referendum konstitusi di

waktu ke depan

Disetujui oleh

77,72% suara

8 1977 Terkait dengan umur pensiun dari seorang Hakim Federal

yang sebelumnya tidak disebutkan menjadi 70 tahun

Disetujui oleh

80,10% suara

Selain dari delapan referendum tersebut sebanyak 36 referendum gagal dibentuk, berikut

adalah lima referendum yang paling muda telah dilakukan dan gagal yakni (Comission,

2012):

No. Tahun Pengajuan Perubahan Konstitusi Keterangan

1 1988 Terkait dengan pemilihan umum yang adil dan demokratis

di seluruh Australia (Persemakmuran, Negara Bagian dan

Teritori)

Hanya

disetu-jui oleh

(7)

2 1988 Terkait dengan menyetujui adanya pencantuman

pemerintahan lokal di dalam konstitusi

Hanya

disetu-jui oleh

33,62%

3 1999 Terkait dengan hak-hak dan kebebasan warga negara di

mana dijaminnya keadilan seluruh warga negara dalam

pengadilan, penjaminan kebebasan pemilihan agama dan

menjamin peradilan yang adil dalam penyelesaian tuntutan

terkait properti pribadi yang diklaim oleh pemerintah

manapun

Hanya

disetu-jui oleh

30,79%

4 1999 Terkait dengan perubahan Australia menjadi sebuah

Republik dengan menghilangkan Ratu dan Gubernur

Jenderal dan memilih Presiden dengan 2/3 suara dari

Parlemen Persemakmuran

Hanya

disetu-jui oleh

45,13%

5 1999 Terkait dengan keinginan adanya pembukaan dalam

konstitusi

Hanya

disetu-jui oleh

39,34%

6. Sebagai sebuah konstitusi, Konstitusi Australia memiliki kelebihan dan kekurangan yang

cukup jelas dapat terlihat. Dari sisi kelebihan konstitusi ini dibandingkan dengan

konstitusi dari negara lain adalah terletak pada kemurnian konstitusi Australia yang

terjaga dan sulit untuk diintervensi oleh unsur politik atau unsur lainnya karena adanya

mekanisme referendum yang mengharuskan seluruh masayarakat Australia ikut andil dan

menjadi ujung tombak suksesnya sebuah perubahan konstitusi. Sedangkan kelemahan

dari konstitusi Australia terletak pada ambiguitas pasal-pasal yang terkandung dalam

konstitusi. Banyak dari pasal-pasal di dalam konstitusi yang cenderung multi interpretasi

sehingga diperlukan peraturan-peraturan tambahan di luar konstitusi (karena perubahan

konstitusi membutuhkan waktu yang lama dan mekanisme yang panjang) untuk

memperjelas makna dari pasal-pasal di dalam konstitusi tersebut.

7. Krisis Konstitusi Australia 1975 merupakan krisis politik dan konstitusional terbesar

yang pernah terjadi dalam sejarah Australia. Peristiwa ini memuncak pada tanggal 11

(8)

dari Australian Labor Party (ALP) oleh Gubernur Jenderal Australia Sir John Kerr. Kerr

kemudian menunjuk pemimpin partai oposisi dari Australian Liberal Party, Malcolm

Fraser, sebagai Perdana Menteri sementara. Pemerintahan Whitlam telah terpilih pada

tahun 1972 dengan menjadi mayoritas di House of Representatives, namun dengan partai

oposisi yang menguasai dan mengontrol Senate. Pemilihan umum pada tahun 1974

mengakibatkan sedikit perubahan. Sementara Pemerintah Whitlam memperkenalkan

banyak kebijakan dan program-program baru, pada saat yang bersamaan Pemerintahan

Whitlam diguncang oleh skandal politik dari partai oposisi yang menguasai Senate. Pada

Oktober 1975, Oposisi menggunakan kontrol dari Senat untuk menunda pengesahan

Appropriation/Supply Bills (Budget Bills) atau Rancangan Undang-undang (RUU) APBN

Nasional Australia di mana RUU ini berperan sangat penting untuk membiayai operasi

pemerintah. Tanpa disahkannya RUU ini oleh Senate maka pemerintahan federal tidak

dapat berjalan. RUU ini telah disahkan oleh House of Representatives sebelumnya.

Dalam perkembangan berikutnya, Oposisi terus menekan dengan mengagalkan RUU ini

lagi dan lagi, dan pada akhirnya menyatakan secara terbuka bahwa mereka akan terus

melakukan penggagalan ini hingga PM Whitlam mengadakan pemilihan umum untuk

House of Representatives. Di sisi lain, pihak Oposisi juga mendesak Gubernur Jenderal

Kerr untuk memberhentikan Whitlam sebagai jalan dari kebuntuan yang terjadi. Pada

tanggal 11 November 1975 Whitlam diberhentikan sebagai Perdana Menteri oleh Kerr

dan tidak lama kemudian Fraser menggantikan tempatnya. Pada dasarnya Kerr beralasan

pemecatan yang dilakukannya terhadap Whitlam sesuai dengan Konstitusi Australia

dalam Bab II yang mengatur kekuasaan Gubernur Jenderal sebagai pemegang kendali

eksekutif. Secara lebih detail kekuasaan Gubernur Jenderal dalam Section 64 dinyatakan

bahwa Gubernur Jenderal berhak untuk menurunkan seorang Perdana Menteri, hanya saja

peristiwa yang terjadi dengan Whitlam berbeda. Sebagai partai pemenang dan mayoritas

dalam House of Representatives, sesuai dengan konstitusi, Whitlam secara otomatis

menjadi Perdana Menteri. Atas dasar inilah Kerr dinilai tidak kompeten dan

menimbulkan tanda Tanya besar mengapa keputusan penurunan Perdana Menteri yang

(9)

8. Konstitusi Australia memiliki delapan bab di mana tiap-tiap bab memiliki beberapa

section yang berguna untuk mengatur jalannya pemerintahan di Australia. Berikut adalah

rangkuman dari isi tiap-tiap bab yang terkandung di dalam konstitusi:

 Bab I mengatur tentang pemerintahan legeslatif Australia yakni Parlemen

Australia, di mana Parlemen Australia tersebut terdiri dari tiga konstituen pokok

yaitu: The Sovereign (Raja atau Ratu) yang diwakili oleh Gubernur Jenderal

Australia, House of Representatives (Dewan Perwakilan Rakyat) dan Senate.  Bab II mengatur tentang pemerintahan eksekutif Australia. Secara lebih spesifik,

bab ini mengatur tentang kekuasaan yang dimiliki Gubernur Jenderal sebagai

pemegang kekuasaan eksekutif dan kekuatan Federal Executive Council dalam

pemerintahan. Federal Executive Council sendiri terdiri atas anggota Executive

Council, menteri-menteri dan semua pejabat ekoskutif pemerintahan.

 Bab III mengatur tentang pengadilan di Australia. Bab ini mengatur tentang

jalannya sebuah peradilan di dalam pengadilan Australia dan membatasi

kekuasaan yang dimiliki High Court of Australia.

 Bab IV mengatur tentang permasalahan perdagangan di mana bab ini berfokus

pada pengaturan bea masuk dan pajak di level pemerintahan federal.

 Bab V mengatur tentang negara bagian. Secara spesifik bab ini menitikberatkan

pada peranan negara bagian dalam sistem federal dan mengatur hak dan

kewajiban dari negara bagian serta hukum di negara-negara bagian.

 Bab VI mengatur tentang pembentukkan negara bagian baru. Bab ini memberikan

keleluasaan atas kemungkinan terbentuknya negara bagian baru di Australia,

hanya saja semenjak terbentuknya persemakmuran atau federasi Australia, belum

ada negara bagian baru yang terbentuk.

 Bab VII terkait dengan peraturan-peraturan minor seperti kewajiban lokasi ibu

kota Australia (sebelum dipindahkan ke Canberra) harus sesuai dengan

aturan-aturan yang teah dibuat sebelumnya. Selain itu, hak-hak dan kewajiban kaum

Aborigine juga termasuk diatur di dalam bab ini.

 Bab VIII mengatur tentang mekanisme perubahan konstitusi Australia yakni

(10)

Works Cited

Comission, A. E. (2012, October 24). Referendum Dates and Results. Retrieved October 22, 2013, from Australia Election Comission:

http://www.aec.gov.au/Elections/referendums/Referendum_Dates_and_Results.htm

Gare, D., & Ritter, D. (2008). Making Australian History Perspectives on The Past since 1788. Melbourne: Cengage Learning.

Referensi

Dokumen terkait

Dari table 4 dapat dilihat bahwa apabila 95,472 kton/tahun TBK dihasilkan dari pabrik pengolahan kelapa sawit di Long Pinang dan Semuntai, maka sisa energi yang diperlukan

Seorang guru IPA yang hanya melatih siswanya dengan mengerjakan soal- soal atau operasi rutin, berarti dia sama saja membunuh ketertarikan siswa terhadap keindahan

Penelitian ini didasari dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang salah satunya merupakan indikator tingkat kesuksesan, motivasi, kemajuan dan tolak ukur

Tenant wajib menjaga dan memelihara peralatan dan fasilitas yang telah diberikan oleh Pengelola Inkubator Teknologi LIPI dan wajib mengganti apabila terjadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh promosi perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di Perpustakaan Daerah Kecamatan Gemolong,

Dalam penulisan penelitian ini, data yang dibutuhkan oleh peneliti adalah data yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh mahasiswi bercadar,

Dalam fase cair kerapatannya serba sama di semua bagian pada cairan tersebut.Pada penelitian ini dilakukan uji kesetimbangan Fasa denagan menggunakan sistem Terner/ tiga

merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba, untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka