• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Internal KSC (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Kerja Karyawan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Internal KSC (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Kerja Karyawan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

SKRIPSI

Diajukan untuk Mengikuti Sidang Skripsi Strata-1 Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh,

Pandu Maulana Kusnandar

NIM. 41808012

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(3)
(4)

By:

Pandu Maulana Kusnandar NIM.41808012

This research under guidance, Yadi Supriadi S.Sos.M.Phil.

This research intent to know attractiveness contents rubik motivation internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) in motivating employees PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. The purpose of this study namely to find out attractiveness rational, attractiveness emotional , and attractiveness moral of the internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group).

This observational type is qualitative. Meanwhile research method that is utilized is descriptive method. Largely data is gathered through interview and observation and backed up by study literature. Informant that is gotten as much five person, two person of the key informant that is managing editor and deputy chief editor and three other is employees PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. After been done interview, researcher does analyze of every question that proposed by ala descriptive to terminological observation and interview for internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) has attractiveness.

Observational result that on internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) have rational affinity, informant gives that statement internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) had given the usability for the reader internal bulletin. Internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) affinity emotional proven capable of providing to the reader to employees. Internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) able to influence the employees to be motivated. The appeal of moral already exist in the internal bulletin sometimes writing about motivation is that the reader of employees.

The conclusion of this study was to internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) has a rational and emotional appeal because it has been able to attract the attention, have an interest, also motivating the reader. The attraction in this moral internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) have a moral appeal in writing news which sometimes touches the hearts of his readers.

Suggestions for editorial KSG (Krakatau Steel Group) as responsible for the internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) of motivation on the rubik interesting motivation, good, it is easy to understand. so that internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) would be read by employees.

(5)

ABSTRAK

DAYA TARIK ISI RUBIK MOTIVASI BULETIN INTERNAL KSG (KRAKATAU STEEL GROUP) DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN

PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.

Oleh:

Pandu Maulana Kusnandar NIM.41808012

Skripsi ini dibawah bimbingan,

Yadi Supriadi S.Sos.M.Phil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik isi rubik motivasi buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya tarik rasional, daya tarik emosional, dan daya tarik moral dari buletin internal KSG (Krakatau Steel Group).

Tipe penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi serta didukung oleh studi literatur. Informan yang didapatkan sebanyak lima orang, dua orang dari key informan yaitu redaktur pelaksana dan wakil pimpinan redaksi dan tiga lainnya adalah karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. Setelah dilakukan wawancara, peneliti melakukan analisis dari tiap pertanyaan yang diajukan secara deskriptif menurut observasi serta wawancara untuk buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mempunyai daya tarik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik rasional, informan memberikan pernyataan bahwa buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) telah memberikan kegunaan bagi pembaca buletin internal. Daya tarik emosional buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) terbukti mampu memberikan atau membangkitkan motivasi pembaca untuk karyawan. Buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mampu mempengaruhi karyawan menjadi termotivasi. Daya tarik moral sudah ada pada buletin internal terkadang tulisan tentang motivasi sudah menyentuh perasaan hati pembaca yaitu karyawan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik rasional dan emosional karena telah mampu menarik perhatian, mempunyai kepentingan para pembacanya. Daya tarik moral dalam hal ini buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik moral dimana dalam penulisan beritanya memberikan tulisan-tulisan yang mengarah kearah positif

Saran bagi redaksi KSG (Krakatau Steel Group) selaku yang bertanggung jawab dengan buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) pada rubik motivasi supaya lebih menarik, bagus, isinya mudah dipahami. sehingga buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mau dibaca oleh karyawan.

(6)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN...ii

LEMBAR PERSEMBAHAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 7

1.3Maksud dan Tujuan ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian... 9

(7)

2.1Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 11

2.1.2 Fungsi Komunikasi ... 13

2.1.3 Prinsip Komunikasi ... 14

2.1.4 Tinjauan Tentang Buletin Internal ... 16

2.1.5 Tujuan Buletin Internal ... 17

2.1.6 Fungsi Buletin Internal ... 18

2.1.7 Manfaat Buletin Internal ... 19

2.1.8 Jenis-Jenis Buletin Internal ... 20

2.1.9 Tinjauan Tentang Motivasi ... 22

2.1.10 Definisi Motivasi ... 23

2.1.11 Fungsi Motivasi ... 24

2.1.12 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ...25

2.1.13 Tinjauan Daya Tarik ...26

2.1.14 Tinjauan Tentang Karyawan ...28

2.1.15 Orientasi Kerja Karyawan ...30

2.2Kerangka Pemikiran ... 37

2.2.1 Kerangka Teoritis...38

2.2.2 Kerangka Konseptual...40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44

3.1Objek Penelitian ... 44

(8)

Group)...51

3.1.1.2.1 Struktur Organisasi Redaksi Buletin

Internal KSG (Krakatau Steel Group)..51

3.1.1.3Proses Pembuatan Buletin Internal KSG (Krakatau

Steel Group)...53

3.1.1.4Proses Penyebaran Buletin Internal KSG (Krakatau

Steel Group)...55

3.1.2 Sejarah Penerbit Buletin Internal KSG (Krakatau Steel

Group) ... 56

3.1.2.1Divisi Protocolaire dan Internal Communication

...56

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Krakatau Steel (Persero)

Tbk...58

3.1.4 Struktur Protocolaire & Internal Communication (Humas)

... 60

3.1.5 Job Deskription Divisi Protocolaire & Internal

Communication ... 61

(9)

3.1.5.3Spesialis Internal Communication ...62

3.1.5.4Officer Internal Communication ...62

3.1.5.5Senior Spesialis Protocolaire ...62

3.1.5.6Spesialis Protokoler ...63

3.1.5.7Officer Media Cetak & Audio Visual ...63

3.1.6 Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 63

3.1.7 Visi, Misi dan Nilai Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75

3.1.7.1Visi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75

3.1.7.2Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75

3.1.7.3Nilai Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75

3.1.8 Falsafah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ...77

3.2Metode Penelitian... 78

3.2.1 Desain Penelitian ... 78

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 80

3.2.2.1Studi Pustaka ... 80

3.2.2.2Studi Lapangan... 81

3.2.3 Teknik Pengumpulan Informan... 84

3.2.3.1Informan Penelitian ... 84

3.2.3.2Informan Kunci ( Key Informan ) ... 85

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 86

3.2.5 Teknik Pengujian Keabsahan Data ...88

(10)

4.1 Deskripsi Identitas Informan dan Key Informan...93

4.1.1 Key Informan...93

4.1.2 Informan Pendukung...97

4.2 Deskripsi Analisis Hasil Penelitian...101

4.2.1 Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...102

4.2.2 Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...110

4.2.3 Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...115

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian...117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...123

5.1 Kesimpulan...123

5.2 Saran...124

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) merupakan sebuah media

internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani

mengkomunikasikan dan informasi internal antar karyawan Krakatau Steel

maupun anak Perusahaan Krakatau Steel. Para karyawan akan lebih mudah

mendapatkan informasi mengenai perusahaan dengan tepat dan faktual. Fungsi

buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) selain memberikan informasi

kepada karyawan juga sebagai salah satu wadah mengembangkan kreativitas

para karyawan yang terpendam untuk menulis dalam buletin internal mengenai

perusahaan, kerjasama perusahaan dengan investor, CSR (Corporate

Responsbility), kesehatan, dan lain – lain mengenai berita terkait.

Dalam buletin KSG (Krakatau Steel Group) mempunyai rubik – rubik yang dapat memberikan informasi dan motivasi kepada pembacanya

(karyawan). Rubik-rubik yang tersedia yaitu: Dari Redaksi, Laporan Utama,

KSG Terkini, Info Spesial, Iptek, Budaya Perusahaan, Berita Pensiun, Warna – Warni, Kesehatan, dan lain-lain.

Bulletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) merupakan salah satu

kegiatan media internal yang penting, yang terjadi di lingkungan perusahaan

(12)

menghasilkan efek yang lebih baik bagi organisasi maupun para pembacanya

(karyawan). menurut Oemi Abdurrachman “Buletin internal adalah terbitan berkala dengan jangka waktu 1 bulan sekali kebutuhan organisasi atau lembaga

dan terbitan berkala merupakan media informasi yang efektif” (Abdurrachman 2001 : 34).

Penjelasan yang telah dikemukakan diatas, bahwa majalah internal

adalah suatu kegiatan media internal yang berusaha memberikan penerangan

dan informasi kepada masyarakat. Media internal merupakan sebuah medium

yang diharapkan mampu memberikan informasi kepada khalayak dalam hal ini

adalah karyawan. Pentingnya media internal dalam sebuah organisasi atau

lembaga diharapkan mampu menjebatani komunikasi antar karyawan dengan

karyawan lain bahkan karyawan dapat mengetahui berita terkini

Media internal yang lazim dipergunakan untuk membantu proses ini

biasanya berupa, majalah, bulletin, news latter, guntingan berita atau kliping.

Dalam hal ini buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) yang diterbitkan

perusahaan sebagai media internal dalam menciptakan daya tarik agar

karyawan mau membacanya

Rubrik Motivasi yang ada pada buletin internal menjadi keunikan

(13)

3

Definsi daya tarik dari Onong Uchjana Effendy lebih merupakan daya

tarik yang ada pada komunikator. Dalam penelitian ini, Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) menjadi objek penelitian sehingga definisi daya tarik

dari Kotler merupakan definisi yang lebih tepat. Daya Tarik menurut Kotler

dalam Sindoro:

“Daya tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral diarahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial”. (Sindoro, 1996: 81)

Dengan adanya rubik motivasi pada buletin internal KSG (Krakatau

Steel Group) perusahaan bisa melihat apakah rubik yang setiap bulannya ada

dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero)

Tbk.

Perusahaan seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group

tentunya mengharapkan media Internalnya seperti buletin internal dapat

menjadi media untuk penyebaran informasi yang baik agar dimasa yang akan

datang perusahaan dapat memperoleh apresiasi atau perhatian yang lebih dari

karyawan.

Tetapi terkadang pada kenyataannya tujuan dalam sebuah organisasi

belum tentu tercapai semua kepada sasarannya. Karyawan merupakan salah

(14)

saran, atau tanggapan mengenai kegiatan atau aktivitas yang ada di organisasi

atau lembaga pemerintahan sehingga dapat menunjang kelancaran komunikasi.

Selain itu seorang karyawan juga harus memiliki motivasi yang kuat demi

tercapainya tujuan bersama dalam sebuah perusahaan.

Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang berarti

“Dorongan” atau “Daya penggerak”. Motivasi berarti kegiatan memberikan

dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan

yang dikehendaki. Jadi, motivasi bermakna membangkitkan motif,

membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri

untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan.

Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang

kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian motif,

penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan keadaan yang

menimbulkan dorongan. Motivasi akan muncul dalam diri seseorang karena

adanya kebutuhan.

Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau

diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi

berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan

(15)

5

melainkan harus mampu mengimbangi dengan hak-hak yang diberikan

perusahaan kepadanya. Untuk menciptakan karyawan yang mempunyai

motivasi kerja yang tinggi, diperlukan pemenuhan kebutuhan kepada para

pegawai yakni kebutuhan keberadaan sebagai kebutuhan primer atau eksistensi,

keterkaitan yakni pemenuhan kebutuhan sosial dan kebutuhan pertumbuhan

yakni aktualisasi diri. Serta pembinaan-pembinaan secara terus menerus dalam

proses peningkatan kualitas karyawan, seperti kecakapan, keahlian,

pengetahuan tentang visi dan misi serta aplikasinya dalam menyelesaikan

pekerjaan, mental dan keterampilan, sehingga produktivitas karyawan dapat

tercapai secara maksimal

Ada beberapa defenisi motivasi dari beberapa pakar yang ada dalam

buku Abdullah Masmuhyang berjudul komunikasi organisasi dalam perspektif

teori dan praktek antara lain :

James J. Cribbin dalam Abdullah motivasi adalah proses merangsang

orang untuk memperbaiki prestasi sambil mendapatkan penghasilan psikis yang

bertambah dari apa yang mereka lakukan (dalam Abdullah, 2010 : 228-229).

Larsen dan Mithell dalam Sedarmayanti motivasi dapat memberikan

produktivitas kerja karyawan yang lebih baik (Sedarmayanti, 2001 : 65-66).

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu pendorong (driving force) yang

menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan

sesuatu. Misalnya: seseorang ingin naik pangkat atau gaji, maka perbuatannya

(16)

termaksud dapat berarti kerja keras guna lebih berprestasi, memberikan

sumbang saran dan lain-lain. Yang menjadi pendorong dalam hal ini adalah

bermacam-macam faktor, diantaranya adalah faktor ingin lebih terpandang di

antaranya rekan sekerja atau lingkungan dan kebutuhan untuk berprestasi

Media internal buletin KSG (Krakatau Steel Group) lahir sebagai suatu

sarana untuk para karyawan. Informasi harus sampai pada khalayak secara

cepat. Media internal juga memiliki peran sebagai alat pembentukan citra

(imagebuilding) suatu perusahaan atau organisasi karena fungsi media internal

juga dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi dengan

“Stakeholder”.

Agar semua berjalan sesuai yang diharapkan oleh para karyawan maka

perlunya komunikasi yang baik dalam organisasi selain adanya media internal

yang sudah ada dikarenakan komunikasi merupakan unsur pengikat berbagai

bagian yang saling bergantung dari sitem itu. Tanpa komunikasi tidak akan ada

aktivitas yang terorganisir. Komunikasi memungkinkan struktur organisasi

berkembang dengan memberikan alat-alat kepada individu – individu yang terpisah untuk mengkoordinir aktivitas mereka sehingga tercapai sasaran

(17)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan peneliti, maka

telah ditetapkan rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

Pertanyaan Makro :

“Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau

Steel (Persero) Tbk?” Pertanyaan Mikro :

1. Bagaimana Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau

Steel (Persero) Tbk?

2. Bagaimana Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau

Steel (Persero) Tbk?

3. Bagaimana Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau

Steel (Persero) Tbk?

4. Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau

(18)

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk menjelaskan, menguraikan tentang

Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau

Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel

(Persero) Tbk

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal

KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan

PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin

Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan

PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal

KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan

PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4. Untuk mengetahui Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau

(19)

9

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan mengembangkan teori yang berkaitan

dengan Ilmu Komunikasi secara umum dan khususnya mengenai

Buletin Internal Perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Yang berkaitan dengan “Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam

Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk”

1. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori

komunikasi dan model-model komunikasi yang telah dipelajari untuk

mencoba menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi

kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Serta

dapat melihat langsung di lapangan bagaimana motivasi dapat

mempengaruhi kinerja bagi seorang karyawan.

2. Program Studi Ilmu Komunikasi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu

untuk pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya spesialisasi

ilmu humas di Universitas Komputer Indonesia serta sebagai masukan

(20)

ada hubungannya dengan masalah ini mengenai Bagaimana Daya Tarik

Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam

Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat dijadikan bahan

masukan dan pemikiran bagi karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk

mengenai Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal

KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori

dan Praktek mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: kata

komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa

Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication atau

communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah

pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai

asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin

lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu

makna atau suatu pesan dianut secara sama.

Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian

komunikasi yaitu:

1. Carl I. Hovland:

“Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara

(22)

2. Everett M. Rogers:

“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku mereka (dalam Mulyana, 2007 : 69).

3. Gerald R. Miller:

“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan

kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi

penerima (dalam Mulyana, 2007 : 68).

4. Harold Lasswell:

Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut; Who, Says, What, in Which

Channel, saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?

(dalam Mulyana, 2007 : 69).

Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,

yakni:

1. Komunikator (communicator, source, sender) adalah orang yang

(23)

13

3. Media (channel, media) adalah alat yang digunakan komunikator

untuk menyampaikan pesan.

4. Komunikan (communicant, communincatee, receiver, recipient) adalah

orang yang menerima pesan.

5. Efek (effect, impact, influence) adalah efek atau pengaruh kegiatan

komunikasi yang dilakukan komunikator kepada komunikan (Effendy,

2006 : 10).

Jadi, berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

2.1.2Fungsi Komunikasi

Rudolph F.Verderber mengemukakan bahwa komunikasi

mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan

kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun

dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni

memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat

tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan

kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi tes. (dalam

Mulyana, 2007 : 5)

Judy C.Pearson dan Paul E.Nelson mengemukakan bahwa

(24)

hidup diri-sendiri yang meliputi : keselamatan fisik, meningkatkan

kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan

mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat,

tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan

keberadaan suatu masyarakat. (dalam Mulyana, 2007 : 5)

Harold D. Lasswell mengemukakan fungsi komunikasi antara

lain: 1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya, 2. Beradaptasi dengan

lingkungan tempat mereka berada, 3. Melakukan transformasi warisan

sosial kepada generasi berikutnya. (dalam Cangara, 1998 : 59).

2.1.3Prinsip Komunikasi

Kesamaan dalam berkomunikasi dapat diibaratkan dua buah

lingkaran yang bertindih satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu

disebut kerangka pengalaman (field of experience), yang menunjukkan

adanya persamaan antara A dan B dalam hal tertentu, misalnya bahasa

atau simbol.

Gambar 2.1 Field Of Experience

(25)

15

Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar

komunikasi, yakni :

1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman

yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi

(sharing similar experiences).

2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar

menutupi lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran

yang sama, makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses

komunikasi yang mengena (efektif).

3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi

sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran

masing-masing, komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan

besar kemungkinan gagal dalam menciptakan suatu proses

komunikasi yang efektif.

4. Kedua lingkaran ini tidak bisa saling menutupi secara penuh (100%)

karena dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada

manusia di atas dunia ini yang memiliki prilaku, karakter, dan

sifat-sifat yang persis sama (100%) sekalipun kedua manusia itu

(26)

2.1.4Tinjauan Tentang Buletin Internal

Menurut Widjaya mengatakan bahwa : “Buletin internal

merupakan salah satu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan

lembaran-lembaran atau buku-buku yang diusahakan secara terartur oleh

suatu organisasi atau perusahaan”. (Widjaya, 1997 : 83).

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy bulletin adalah

penerbitan berkala yang diselenggarakan oleh suatu organisasi, biasanya

terdiri dari beberapa halaman dan berisi informasi, bulletin merupakan

suatu terbitan berkala yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan untuk

menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang behubungan dengan

perusahaan dan juga untuk membina hubungan baik antara pihak

perusahaan dengan para pegawai sebagai pembacanya.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan buletin

internal adalah sebuah media cetak yang berisi warta singkat atau

pernyataan tertulis yang diterbitkan secara berkala oleh sebuah

perusahaan atau organisasi untuk kepentingan internal.

Buletin terbit secara berkala yang biasanya dikeluarkan oleh

perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang ada

(27)

17

2.1.5 Tujuan Buletin Internal

Penerbitan buletin internal merupakan salah satu bentuk kegiatan

komunikasi antara dua pihak yang saling berhubungan, yaitu antara

korporasi-organisasi dan pembaca dalam dalam hal ini publik internal

yang menjadi kegiatan komuniksi tersebut. sebagai sebuah kegiatan

komunikasi, penerbitan buletin internal dimaksudkan untuk memenuhi

kepentingan kedua belah pihak.

Buletin internal diharapkan mampu dalam mensosialisasikan

berbagai kebijakan manajemen serta langkah-langkah organisasi dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan demikian setiap langkah

organisasi diharapkan memuat informasi yang bermakna bagi publik yang

menjadi sasaran kegiatan komunikasi. dari sudut kepentingan organisasi,

komunikasi internal diharapkan bersifat fungsional dalam membangun

sistem internal didalamorganisasi. jadi, komunikasi internal yang

dilakukan bertujuan untuk membangun serta menjalin human relationship

antara organisasi dengan para individu yang menjadi bagian dari publik

internal di dalam organisasi atau perusahaan.

selain itu tujuan dari komunikasi internal diantaranya untuk

memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijakan serta

kegiatan perusahan, mensosialisasikan program-program manejemen,

menstimuli peningkatan produksi dengan memperkenalkan penampilan

(28)

oleh para karyawan, serta mampu dalam meningkatan semangat kerja

serta loyalitas terhadap pekerjaan.

Penerbitan buletin internal ini juga diharapkan dapat

memberikan informasi kepada para karyawan mengenai produk dan

operasi perusahaan serta peranan individual mereka dalam memproduksi

hasil akhir. melalui penerbitan ini dimaksudkan untuk memperbaiki

hubungan dengan karyawan, menjelaskan struktur finansial dan operasi

perusahaan, termasuk peranan keuntungan serta menampilkan

desas-desus negatif yang mungkin bisa menimbulkan salah pengertian dan

ketidakpuasan.

Tujuan selanjutnya dari penerbitan buletin internal adalah untuk

membentuk sikap yang menyenangkan terhadap perusahaan di pihak

keluarga karyawan, meningkatkan fasilitas keamanan kerja serta aktivitas

karyawan, termasuk didalammya jamina serta fasilitas untuk melakukan

aktivitas olah raga, liburan serta hubungan sosial.

2.1.6 Fungsi Buletin Internal

Media internal atau buletin internal yang ada diperusahaan bisa

(29)

19

pengembangan karyawan biasanya mendapat porsi kecil. Media internal

dikemas sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan.

Materi yang ditampilkan di media internal biasanya juga

dikaitkan dengan siapa yang akan membaca. Jika media itu khusus untuk

kalangan internal, tak ada salahnya persoalan yang terjadi di perusahaan

dibahas untuk memberikan gambaran kepada karyawan tentang solusi

yang diambil perusahaan. Media internal seperti ini dipublikasikan dalam

jumlah terbatas dengan pembaca yang terbatas pula.

2.1.7 Manfaat Buletin Internal

Manfaat adanya buletin internal diperusahaan yaitu selain

memudahkan arus komunikasi antara karyawan dan manajemen,

perusahaan tak perlu repot menjelaskan sebuah kebijakan satu per satu

kepada karyawan. Apalagi jika jumlah karyawan mencapai ribuan dan

tersebar di berbagai tempat.

Penerbitan media internal merupakan solusi yang efektif dan

tidak membutuhkan biaya besar dibanding manfaat yang diperoleh.

Karena itu salah satu ukuran besar kecilnya perusahaan bisa dilihat dari

(30)

2.1.8 Jenis – Jenis Buletin Internal

Menurut Franks jefkins yang dikutip oleh Soleh Seomirat dan

Elvirano Ardianto dalam buku yang berjudul “Dasar-dasar Public

Relations”, “Setidaknya terdapat empat jenis atau bentuk dari jurnal

internal yang diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang

diterbitkan secara berkala atau periodik, yakni majalah, , newsletter, the

tabloid newletter, sales buletin serta majalah dinding”. (Soemirat dan Elvirano 2005 : 23).

Adapun bentuk atau jenis dari buletin tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Majalah

Merupakan jurnal yang memiliki format majalah,biasanya berukuran

A4, yang berisikan tulisan berupa feature serta ilustrasi. jurnal ini

dapat dicetak secara biasa atau dapat juga diceak dengan menggunakan

teknik canggih seperti lithografi atau fotografir. Tujuan utama majalah

ini adalah memberikan informasi kepada para karyawan mengenai

kebijakan-kebijakan baru serta kegiatan-kegiatan organisasi atau

perusahaan, menstimuli peningkatan prosuksi dengan memperkenalkan

(31)

21

memproduksi hasil akhir. melalui cara ini majalah perusahaan yang

efektif dapat meningkatkan prestasi perusahaan.

2. Newsletter

Berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi pembaca yang

sibuk, umumnya para eksekutif.

3. The tabloid newletter

Mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan pokok-pokok berita

yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan setiap

bulan atau triwulan, umumnya diperuntukkan bagi mayoritas

karyawan.

4. Sales buletin

Sebuah buleetin sebagai media komunikasi regular anatara seorang

sales manajer dengan salesman-nya dilapangan, diterbitkan secara

mingguan, umumnya berisikan berita perusahaan dan pokok-pokok

berita.

5. Majalah Dinding

Bentuk media komunikasi staff/karyawan disatu lokasi pabrik,

(32)

2.1.9Tinjauan Tentang Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang

berarti “Dorongan” atau “Daya penggerak”. Motivasi berarti kegiatan

memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk

mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi, motivasi bermakna

membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan

seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu

kepuasan atau suatu tujuan.

Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada

seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang

dikehendaki. Jadi motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan

daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat

sesuatu dalam rangka mecapai suatu kepuasan atau suatu tujuan.

Motivasi karyawan yang positif tidak hanya berarti mampu dan

terampil dalam melaksanakan tugas serta kewajiban yang dituntut

perusahaan, melainkan harus mampu mengimbangi dengan hak-hak yang

diberikan perusahaan kepadanya. Untuk menciptakan karyawan yang

mempunyai motivasi kerja yang tinggi, diperlukan pemenuhan kebutuhan

(33)

23

karyawan, seperti kecakapan, keahlian, pengetahuan tentang visi dan misi

serta aplikasinya dalam menyelesaikan pekerjaan, mental dan

keterampilan, sehingga produktivitas karyawan dapat tercapai secara

maksimal

Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi

tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian

motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan keadaan

yang menimbulkan dorongan. Motivasi akan muncul dalam diri seseorang

karena adanya kebutuhan.

2.1.10 Definisi Motivasi

James J. Cribbin dalam Abdullah motivasi adalah proses

merangsang orang untuk memperbaiki prestasi sambil mendapatkan

penghasilan psikis yang bertambah dari apa yang mereka lakukan

(Abdullah, 2010 : 228-229).

Larsen dan Mithell dalam Sedarmayanti motivasi dapat

memberikan produktivitas kerja karyawan yang lebih baik

(Sedarmayanti, 2001 : 65-66).

(34)

berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.

2.1.11 Fungsi Motivasi

(http://www.sarjanaku.com/2012/04/ pengertian - motivasi -

menurut – para - ahli.html Jam 21:52, Tanggal 28 – 05 -2012) Menurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi

(kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas.

2. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan

cita-cita atau suatu tujuan.

3. Motiv itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan

perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi,

guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

(http://www.sarjanaku.com/2012/04/ pengertian - motivasi -

(35)

25

1. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin

dicapai.

2. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu,

dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan itu.

2.1.12 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

John dalam Winardi menjelaskan motivasi untuk bekerja

merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku

keorganisasian (Organizational Behavior = OB), guna menerangkan

kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang

menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang

dilaksanakan dalam hal bekerja”. Dengan demikian analisis mengenai

motivasi akan bersinggungan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi (Winardi 2002:2)

Ditegaskan Atkinson dalam Winardi (2002:4) bahwa analisis

motivasi perlu memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang

menimbulkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang.

(36)

motivasi melibatkan (1) faktor-faktor individual dan (2) faktor-faktor

organisasional. Faktor-faktor individual meliputi kebutuhan-kebutuhan

(needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan

kemampuan-kemampuan (abilities). Faktor-faktor organisasional meliputi

pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security),

sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervision), pujian

(praise), dan pekerjaan itu sendiri (job it self)

2.1.13 Tinjauan Tentang Daya Tarik

Daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk

komunikasi dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikan.

Berdasarkan pengertiannya, daya tarik merupakan kekuatan yang dapat

memikat perhatian, sehingga seseorang mampu mengungkapkan

kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy, daya tarik adalah “Kekuatan, penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga

seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia

peroleh dari media komunikasi”.(Effendy, 1989: 33).

(37)

27

(Buchori, 1988 : 135). Berdasarkan dari dua definisi mengenai daya

tarik tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa daya tarik

adalah kekuatan dalam membentuk kesan dari suatu bentuk

komunikasi yang sangat berperan dalam membentuk animo

komunikan.

Daya tarik dapat menjadi sesuatu proses yang dapat

berkembang menjadi pemberian respon positif maupun respon negatif

terhadap pesan komunikasi yang diberikan.

Pada penelitian ini peneliti memakai definisi daya tarik

menurut Kotler. Daya Tarik menurut Kotler dalam Sindoro: “Daya

tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional

dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut

menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba

membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan

daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering

digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah

(38)

2.1.14 Tinjauan Tentang Karyawan

A. Definisi Umum Karyawan Kontrak (Outsourcing)

Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan kontrak adalah

sbb:

1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka

waktu tertentu saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.

2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak

dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu”

3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan

4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk

pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan

pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :

a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya

b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu

yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun

c. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau

d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan

baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan

(39)

29

5. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum

berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian

kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan

karena terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah

disepakati bersama, maka pihak yang mengakhiri hubungan

kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya

sebesar gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka

waktu perjanjian kerja

6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan ybs

menjadi karyawan tetap, maka masa kontrak tidak dihitung

sebagai masa kerja.

B. Definisi Umum Karyawan Tetap (Permanent)

Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan tetap adalah

sbb:

1. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja

2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak

dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu”

3. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal 3

bulan.

(40)

5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja bukan karena

pelanggaran berat atau karyawan mengundurkan diri maka

karyawan tetap mendapatkan uang pesangon, uang

penghargaan masa kerja (bagi karyawan yang bekerja minimal

3 tahun) dan uang penggantian hak sesuai Undang - Undang

yang berlaku.

2.1.15 Orientasi Kerja Karyawan

(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/04/ orientasi – kerja – karyawan – definisi -dan.html Jam 22:48, Tanggal 28-05-2012) Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu organisasi memiliki orientasi

kerja masing-masing dan kemungkinan besar karyawan satu dengan

lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan apabila

orientasi yang dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan

akan merasakankepuasan kerja dan bekerja dengan maksimal.

Orientasi Kerja menurut Ingham (1970): the concept formed

the basis for the harmonious view of industrial relations in the small

firm as orientation to work was said to cause individual self-selection

(41)

31

peningkatan kinerja karyawan secara individu dalam sebuah

perusahaan.

Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968): orientation to

work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu,

berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya.

Jenis Orientasi Kerja Karyawan :

Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis orientasi Kerja

karyawan dalam bekerja yaitu :

1. Instrumentally

Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis

pendekatan ini setiap karyawan memandang pekerjaan

sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan

tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga

dalam orientasi ini, ada juga karyawan yang memilih untuk

bekerja dengan alasan untuk menunjang gaya hidup mereka

secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah

kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing

karyawan. Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Short-term instrumentally orientation

Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang

(42)

menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di

tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai

pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini

menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.

b. Long-term instrumentally orientation

Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari

karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan

sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally

orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Part-time employee atau karyawan paruh waktu :

Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih

untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya

berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka

miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari

golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi

waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain

itu juga dari golongan wanita yang memiliki

anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun.

(43)

33

menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu

bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.

3. Solidaristic

Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini,

Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan

memandang sebuah pekerjaan bukan secara simple sebagai

tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan

adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat,

dan ini dipandang sebagai bentuk emotionally rewarding.

Karyawan yang memilih orientasi kerja jenis ini dalam

memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana

bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat. Hubungan

sosial disini yang dimaksudkan adalah

komunikasi dan kerjasama yang terjalin antara individu

baik itu antara sesama karyawan dalam satu departemen

maupun antar departemen. Menurut Lucas (1995) dan

Kitching (1997) dikatakan bahwa bagi karyawan HI,

adalah sisi sosial dari sebuah pekerjaan yang membuat

para karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan

mereka dan juga membuat para karyawan tersebut untuk

tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja. Selain itu,

(44)

inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja,

melainkan hubungan sosial ini harus juga dapat diteruskan

di kehidupan diluar pekerjaan. Misalnya dengan pergi

makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling

berkunjung ke tempat tinggal masing-masing karyawan.

4. Bureaucratic

Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang

membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan

mengoptimalkan diri pada pekerjaan yang dipilihnya itu

adalah hal-hal yang disediakan oleh perusahaan tempat

karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat berupa

fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi,

ruangan kerja yang nyaman untuk bekerja, sampai ke

peralatan-peralatan kerja yang canggih, modern dan

mendukung, penghargaan atas prestasi kerja, besar

kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan,

kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan,

bimbingan dari perusahaan yang diberikan melalui atasan

(45)

35

mementingkan self-development dan lebih bertujuan ke

peningkatan jenjang karir.

2.1.16 Tinjauan Tentang Kinerja Karyawan

( dari skripsi terdahulu

jbptunikompp-gdl-asepsandyn-26328-6-unikom_a-i) AA. Anwar Prabu Mangku Negara mengatakan “Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang)”. (Mangku Negara, 2000:67) Maksud dari prestasi kerja

adalah kemampuan yang di berikan oleh individu untuk mencapai

suatu prestasi. AA. Anwar Prabu Mangku Negara juga mengatakan,

“Kinerja (Prestasi kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas

yang di capai oleh seseorang pegawai dalam melaksanankan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. (Mangku Negara, 2000:67)

Kinerja merupakan begaimana seseorang melakukan segala

sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau

peranan dalam organisasi. (Pace and Faules, 2005:134).

Kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi

adalah kinerja karyawan, yakni bagaimana ia melakukan segala

sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau

(46)

unsur-unsur penting kinerja perusahaan adalah tugas fungsional dan

tugas perilaku.

Tugas fungsional berkaitan dengan seberapa baik seorang

karyawan menyelesaikan seluk beluk pekerjaan, terutama penyelesaian

aspek-aspek teknis pekerjaan tersebut. Sedangkan tugas perilaku

berkaitan dengan seberapa baik karyawan menangani kegiatan

antarpersona dengan anggota lain, termasuk mengatasi konflik,

mengelola waktu, memberdayakan orang lain, bekerja dalam sebuah

kelompok dan bekerja secara mandiri.

2.1.17 Tujuan evaluasi Kinerja Karyawan

(http://dansite.wordpress.com/2009/04/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-penilaian-kinerja-karyawan/) Seorang manajer menilai kinerja

dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings

deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna

dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan

kompensasi.

(47)

37

yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana

karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan

sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan,

kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat

untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.

Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian

tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan

keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program

pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan,

penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari

proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir yang dijadikan sebagai skema

pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat yang melatarbelakangi

penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba menjelaskan

masalah pokok penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengulas Daya

Tarik Isi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Meningkatkan

(48)

2.2.1 Kerangka Teoritis

Penelitian kualitatif menurut David Williams (1995) menulis

bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar

ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang

atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Menurut Denzin dan Lincoln

(1987) yang menyatakan pengertian penelitian kualitati sebagai berikut :

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Untuk menarik pembaca buletin internal KSG (Krakatau Steel

Group) dikalangan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan

Group dirasa perlu untuk menghadirkan suatu media yang dapat

dijadikan sebagai daya tarik dalam memberikan informasi kepada

khalayak (karyawan), salah satu media yang dapat menjadi daya tarik

adalah Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group).

Daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk

komunikasi dalam menyajikan suatu informasi terhadap komunikan dan

sangat berperan dalam membentuk animo komunikan. Berdasarkan

(49)

39

Penelitian ini mengacu pada daya tarik isi pesan Menurut Kotler dalam

Sindoro, meliputi :

1. Daya tarik Rasional

Daya tarik ini berfungsi untuk membangkitkan kepentingan diri tiap

individu. Daya tarik ini menunjukan manfaat atau kegunaan bagi

pembacanya khususnya karyawan setelaah melalui proses pemilihan

berita yang tepat.

2. Daya tarik Emosional

Daya tarik ini berusaha untuk membangkitkan emosional negatif

atau positif yang dapat memotivasi pelanggan tergerak untuk

mendapatkan fasilitas yang disediakan. mencoba membangkitkan

motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk. Dengan adanya daya

tarik motivasi dikaitkan dengan dengan buletin internal KSG

(Krakatau Steel Group) berita-berita yang dirasakan menarik dan

menguntungkan buat karyawan akan menambah motivasi kerja

karyawannya. Contohnya seperti berita produksi meningkat secara

signifikan maka karyawan akan diberikan bonus sesuai dengan hasil

kerja keras selama bekerja. Hal ini juga diperkuat dengan adanya

rubik motivasi yang diberikan oleh redaksi terdapat dalam buletin

internal KSG (Krakatau Steel Group) memberikan gambaran secara

umum agar karyawan mampu bekerja dengan hati dan menghasilkan

(50)

3. Daya tarik Moral

Daya tarik moral diarahkan pada perasaan tiap individu tentang apa

yang benar dan tepat, sehingga sering digunakan untuk mendorong

seseorang mendukung masalah-masalah sosial. Dengan adanya

berita mengenai kepedulian terhadap sesama hal ini juga mendorong

para pembacanya untuk lebih peduli terhadap masalah-masalah

sosial dan bisa memotivasi kerja karyawannya (Sindoro, 1996:81).

2.2.2 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini peneliti berusaha menjelaskan tentang

“Daya Tarik Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) yang

dikeluarkan oleh divisi Protocolaire dan Internal Communication

(Humas) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai Media Internal” yang

merupakan konsep dalam penelitian ini. Seperti yang sudah dijelaskan

diatas tentang pengertian daya tarik maka peneliti akan mengaitkan

dengan konsep.

1. Daya Tarik Rasional

(51)

41

Kotler redaksi KSG (krakatau Steel Group) dalam pemberitaan yang

terdapat pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) berusaha

semua tulisan yang dimuat dalam buletin internal KSG (Krakatau

Steel Group) menghasilkan manfaat.

2. Daya Tarik Emosional

Merupakan usaha untuk membangkitkan emosi positif maupun

negatif yang akan memotivasi pembaca Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) untuk mendapatkan kepuasan akan

kebutuhan informasi mengenai pemberitaan yang ditulis dalam

Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) terhadap karyawannya.

3. Daya Tarik Moral

lebih diarahkan pada perasaan pembaca Buletin Internal KSG

(Krakatau Steel Group) tentang apa yang baik dan benar yang bisa

digunakan untuk mendukung masalah-masalah sosial. Seperti halnya

berita mengenai program-program CSR (Corporate Responsibilty)

apabila program-program tersebut dilaksanakan berhasil dan

memberikan manfaat yang banyak maka akan memotivasi para

pelakunya yaitu khususnya karyawan untuk melakukannya secara

(52)

Bertolak dari pemikiran diatas, peneliti beranggapan bahwa

Buletin Internal merupakan satu jenis media internal perusahaan yang

berfungsi untuk menyampaikan informasi bagi khalayak (Karyawan).

Dari penjelasan diatas mengenai Daya Tarik diadaptasi oleh

peneliti ke gambar untuk lebih jelas mengenai Daya Tarik Isi Buletin

Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Meningkatkan Motivasi

Kerja Karyawannya dimana dalam pembentukan Daya Tarik ini

saling berkaitan satu dengan yang lainnya, seperti gambar di bawah

(53)

43

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Pemikiran Peneliti 2012

Memotivasi Kerja Karyawan

1. Daya Tarik Isi Rubik Motivasi 2. Daya Tarik Rasional

3. Daya Tarik Emosional 4. Daya Tarik Moral

Rubik Motivasi

(54)

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dianalisis pada BAB IV,

maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Daya Tarik Rasional buletin yang diterbitkan oleh redaksi buletin telah

berfungsi dalam membangkitkan kepentingan diri pembaca khusunya

karyawan. Dengan adanya buletin internal karyawan dapat memiliki

motivasi tinggi dalam dunia kerja.

2. Daya Tarik Emosional buletin dapat membangkitkan motivasi

karyawan. Melalui tulisan-tulisan yang mengandung motivasi dan

dilengkapi dengan gambar-gambar situasi yang ada dalam dunia kerja

terkadang menyentuh perasaan hati pembacanya.

3. Daya Tarik Moral dalam hal ini buletin internal memiliki daya tarik

moral dimana dalam penulisan beritanya. Tidak hanya menuliskan

berita-berita mengenai perusahaan saja akan tetapi redaksi buletin juga

menampilkan rubik mengenai CSR (Corporate Social Responsibility)

dimana perusahaan maupun anak perusahaan memberikan bantuan kepada

(55)

124

5.2 Saran

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu

memberikan sesuatu yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Ada pun

saran-saran yang peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini adalah :

5.2.1 Bagi Redaksi KSG (Krakatau Steel Group)

Agar lebih memikirkan unsur-unsur daya tarik dalam

pembuatan buletin, sehingga pada buletin terdapat daya tarik

emosional, Merupakan usaha untuk membangkitkan emosi positif

maupun negatif yang akan memotivasi pembaca untuk mendapatkan

kepuasan akan kebutuhan informasi mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan. Daya Tarik Moral, Lebih diarahkan pada perasaan

pembaca tentang apa yang baik dan benar yang bisa digunakan untuk

mendukung masalah-masalah sosial. Dengan demikian buletin

internal KSG (Krakatau Steel Group) dipercaya memiliki dampak

yang lebih baik dan positif.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Untuk peneliti selanjutnya apabila ingin melakukan kegiatan

penelitian dalam bidang buletin internal dan motivasi

sebelumnya harus memiliki gambaran tentang apa yang ingin

diteliti. Selain itu, peneliti yang akan melakukan penelitian

(56)

penelitian, memahami metode penelitian dan mempersiapkan

permasalahan sejak dini.

2. Bila ingin melakukan penelitian, diharapkan agar lebih cermat

dalam pemilihan pendekatan dan metode yang digunakan karena

teknologi kini semakin berkembang dari waktu ke waktu.

5.2.3 Bagi Akademik

Agar Universitas dapat menjadikan skripsi ini sebagai bahan

referensi dikampus untuk digunakan mahasiswa lain, sehingga

memperkaya literatur kepustakaan Universitas Komputer

(57)

126

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu

pengantar, Edisi ke dua Bandung : Simbiosa rekatama Media

Ardianto, Elvi naro. 2011. Metodologi Penelit ian untuk Publi c

Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian K omunikasi

Fenomenologi Konsepsi, pedoman, dan Contoh penel itiannya,

Bandung : Wid ya Padjaj aran

Masm uh, Abdull ah. 2010. Komuni kasi Organi sasi Dalam Perspektif

Teori dan Prakt ek . Mal ang : Universitas Muhamm adi ya h

Mal ang.

Moleong, Lex y J., 2002. Metode Penel itian Kualitat if, Bandung: PT.

(58)

Mul yana, Dedd y. 2008. Metode Penel iti an Komunikasi. Bandung :

Siahaan, S.M. 1991. Komunikasi Pemahaman dan penerapannya Edisi ke dua,

Bandung : PT BPK GUNUNG MULIA

(59)

128

Sumber Lain

Internet

jbptunikompp-gdl-s1-2006-hendarnim4-3087-bab-ii---c.doc, 30 April 2012 / 03:15

http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/definisi-internet/ 8-maret-2012

http://www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studi-Kepustakaan/#ixzz1szpAXxcE, 29 April 2012 / 04:00

http://fajareko-fs.blogspot.com/2010/10/pembuatan-baja-di-krakatau-steel.html, 29 April 2012 / 04:15

www.km.krakatausteel.com

www.krakatausteel.com

http://dansite.wordpress.com/2009/04/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-penilaian-kinerja-karyawan/

(60)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Pandu Maulana Kusnandar

Tempat dan Tanggal Lahir : Serang, 25 September 1990

Nomor Induk Mahasiswa : 41808012

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kostan : Jalan Cikutra 210 Bandung

Rumah : Jl.Melon 2 Blok a7 no.11 Kramat

Permai – Kramat Watu, Serang – Banten.

Status : Belum Menikah

(61)

127

Alamat : Jl. Manyar no.13 D’flat perumahan Krakatau Steel

Cilegon – Banten.

Nama Ibu : Yeyet Ruyatul Solihah, S.Pd.

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Guru)

Alamat : Jl. Manyar no.13 D’flat perumahan Krakatau Steel

Cilegon – Banten.

Motto : Maju Terus Pantang Mundur

Email : pandubondz@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

No Tahun Uraian Keterangan

1 2008 - 2012 Program Studi Ilmu

Komunikasi Konsentrasi

Humas. Fakulltas Sosial Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2 2007 - 2008 Kursus di lembaga pendidikan

(62)

3 2002 – 2003 Anggota Paskibraka SMP

4 2007 Sekertaris Pengumpulan Amal -

5 2007 Panitia Pembagian Buka Puasa

Bersama Anak Yatim yang di

10 2007 Anggota Teather Pementasan

di dalam Acara HUT RI di Komplek Kramat Permai

-

(63)

129

PELATIHAN DAN SEMINAR

No Tahun Uraian Keterangan

1 2009 Peserta, Table Manner di Hotel

Jayakarta, Bandung

3 2009 Peserta,Workshop “Pembuatan

Program TV” di Auditorium

dan Penyakit Kangker Serviks pada Wanita, di Hotel Grand

Apresiasi Seni di Auditorium Miracle UNIKOM Bandung.

Auditorium Miracle UNIKOM Bandung

Bersertifikat

PENGALAMAN KERJA

No Tahun Uraian Keterangan

1 2011 Praktek Kerja di Protocolaire

dan Internal Commnuication PT.Krakatau Steel.Tbk (Persero)

(64)

KEAHLIAN/BAKAT

No Uraian

1 Fotographi

2 Operasionalisasi Microsoft Office

Bandung. Juli 2012 Hormat Saya,

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Table Manner Course di Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Kehutanan 14% Energi 6% Sampah 6% Melalui pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi di seluruh sektor...  Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab

Demikian Pengumuman Pemenang Pelelangan Sederhana ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan

17. Negasi dari pernyataan “ Jika guru matematika tidak datang, maka semua siswa senang “ adalah... a) Guru matematika tidak datang dan ada siswa tidak senang b)

Namun bagian penting dari TDS sudah dapat dilakukan uji fungsi yaitu modul penggerak sumber, modul kontainer sumber, modul distributor channel, dan modul

Kulttuuri on siis monimutkainen ja todella laaja käsite, jonka määrittely yksinkertaisesti lienee olevan mahdotonta, mutta Lyytin kohdalla sen voidaan nähdä

Dari persamaan regresi di atas diketahui bahwa nilai konstanta adalah - 8,257, jika hasil penelitian ini diterjemahkan secara kuantitatif, dapat diartikan bahwa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA SELF REGULATED LEARNING SISWA SMA DITINJAU BERDASARKAN

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana