PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
SKRIPSI
Diajukan untuk Mengikuti Sidang Skripsi Strata-1 Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh,
Pandu Maulana Kusnandar
NIM. 41808012
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
By:
Pandu Maulana Kusnandar NIM.41808012
This research under guidance, Yadi Supriadi S.Sos.M.Phil.
This research intent to know attractiveness contents rubik motivation internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) in motivating employees PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. The purpose of this study namely to find out attractiveness rational, attractiveness emotional , and attractiveness moral of the internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group).
This observational type is qualitative. Meanwhile research method that is utilized is descriptive method. Largely data is gathered through interview and observation and backed up by study literature. Informant that is gotten as much five person, two person of the key informant that is managing editor and deputy chief editor and three other is employees PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. After been done interview, researcher does analyze of every question that proposed by ala descriptive to terminological observation and interview for internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) has attractiveness.
Observational result that on internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) have rational affinity, informant gives that statement internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) had given the usability for the reader internal bulletin. Internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) affinity emotional proven capable of providing to the reader to employees. Internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) able to influence the employees to be motivated. The appeal of moral already exist in the internal bulletin sometimes writing about motivation is that the reader of employees.
The conclusion of this study was to internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) has a rational and emotional appeal because it has been able to attract the attention, have an interest, also motivating the reader. The attraction in this moral internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) have a moral appeal in writing news which sometimes touches the hearts of his readers.
Suggestions for editorial KSG (Krakatau Steel Group) as responsible for the internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) of motivation on the rubik interesting motivation, good, it is easy to understand. so that internal bulletin KSG (Krakatau Steel Group) would be read by employees.
ABSTRAK
DAYA TARIK ISI RUBIK MOTIVASI BULETIN INTERNAL KSG (KRAKATAU STEEL GROUP) DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.
Oleh:
Pandu Maulana Kusnandar NIM.41808012
Skripsi ini dibawah bimbingan,
Yadi Supriadi S.Sos.M.Phil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik isi rubik motivasi buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya tarik rasional, daya tarik emosional, dan daya tarik moral dari buletin internal KSG (Krakatau Steel Group).
Tipe penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi serta didukung oleh studi literatur. Informan yang didapatkan sebanyak lima orang, dua orang dari key informan yaitu redaktur pelaksana dan wakil pimpinan redaksi dan tiga lainnya adalah karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk. Setelah dilakukan wawancara, peneliti melakukan analisis dari tiap pertanyaan yang diajukan secara deskriptif menurut observasi serta wawancara untuk buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mempunyai daya tarik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik rasional, informan memberikan pernyataan bahwa buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) telah memberikan kegunaan bagi pembaca buletin internal. Daya tarik emosional buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) terbukti mampu memberikan atau membangkitkan motivasi pembaca untuk karyawan. Buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mampu mempengaruhi karyawan menjadi termotivasi. Daya tarik moral sudah ada pada buletin internal terkadang tulisan tentang motivasi sudah menyentuh perasaan hati pembaca yaitu karyawan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik rasional dan emosional karena telah mampu menarik perhatian, mempunyai kepentingan para pembacanya. Daya tarik moral dalam hal ini buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) memiliki daya tarik moral dimana dalam penulisan beritanya memberikan tulisan-tulisan yang mengarah kearah positif
Saran bagi redaksi KSG (Krakatau Steel Group) selaku yang bertanggung jawab dengan buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) pada rubik motivasi supaya lebih menarik, bagus, isinya mudah dipahami. sehingga buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) mau dibaca oleh karyawan.
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN...ii
LEMBAR PERSEMBAHAN...iii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 7
1.3Maksud dan Tujuan ... 8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8
1.4Kegunaan Penelitian... 9
2.1Tinjauan Pustaka ... 11
2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 11
2.1.2 Fungsi Komunikasi ... 13
2.1.3 Prinsip Komunikasi ... 14
2.1.4 Tinjauan Tentang Buletin Internal ... 16
2.1.5 Tujuan Buletin Internal ... 17
2.1.6 Fungsi Buletin Internal ... 18
2.1.7 Manfaat Buletin Internal ... 19
2.1.8 Jenis-Jenis Buletin Internal ... 20
2.1.9 Tinjauan Tentang Motivasi ... 22
2.1.10 Definisi Motivasi ... 23
2.1.11 Fungsi Motivasi ... 24
2.1.12 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ...25
2.1.13 Tinjauan Daya Tarik ...26
2.1.14 Tinjauan Tentang Karyawan ...28
2.1.15 Orientasi Kerja Karyawan ...30
2.2Kerangka Pemikiran ... 37
2.2.1 Kerangka Teoritis...38
2.2.2 Kerangka Konseptual...40
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44
3.1Objek Penelitian ... 44
Group)...51
3.1.1.2.1 Struktur Organisasi Redaksi Buletin
Internal KSG (Krakatau Steel Group)..51
3.1.1.3Proses Pembuatan Buletin Internal KSG (Krakatau
Steel Group)...53
3.1.1.4Proses Penyebaran Buletin Internal KSG (Krakatau
Steel Group)...55
3.1.2 Sejarah Penerbit Buletin Internal KSG (Krakatau Steel
Group) ... 56
3.1.2.1Divisi Protocolaire dan Internal Communication
...56
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Krakatau Steel (Persero)
Tbk...58
3.1.4 Struktur Protocolaire & Internal Communication (Humas)
... 60
3.1.5 Job Deskription Divisi Protocolaire & Internal
Communication ... 61
3.1.5.3Spesialis Internal Communication ...62
3.1.5.4Officer Internal Communication ...62
3.1.5.5Senior Spesialis Protocolaire ...62
3.1.5.6Spesialis Protokoler ...63
3.1.5.7Officer Media Cetak & Audio Visual ...63
3.1.6 Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 63
3.1.7 Visi, Misi dan Nilai Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75
3.1.7.1Visi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75
3.1.7.2Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75
3.1.7.3Nilai Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 75
3.1.8 Falsafah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ...77
3.2Metode Penelitian... 78
3.2.1 Desain Penelitian ... 78
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 80
3.2.2.1Studi Pustaka ... 80
3.2.2.2Studi Lapangan... 81
3.2.3 Teknik Pengumpulan Informan... 84
3.2.3.1Informan Penelitian ... 84
3.2.3.2Informan Kunci ( Key Informan ) ... 85
3.2.4 Teknik Analisa Data ... 86
3.2.5 Teknik Pengujian Keabsahan Data ...88
4.1 Deskripsi Identitas Informan dan Key Informan...93
4.1.1 Key Informan...93
4.1.2 Informan Pendukung...97
4.2 Deskripsi Analisis Hasil Penelitian...101
4.2.1 Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...102
4.2.2 Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...110
4.2.3 Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) Dalam Memotivasi Karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk...115
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian...117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...123
5.1 Kesimpulan...123
5.2 Saran...124
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) merupakan sebuah media
internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani
mengkomunikasikan dan informasi internal antar karyawan Krakatau Steel
maupun anak Perusahaan Krakatau Steel. Para karyawan akan lebih mudah
mendapatkan informasi mengenai perusahaan dengan tepat dan faktual. Fungsi
buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) selain memberikan informasi
kepada karyawan juga sebagai salah satu wadah mengembangkan kreativitas
para karyawan yang terpendam untuk menulis dalam buletin internal mengenai
perusahaan, kerjasama perusahaan dengan investor, CSR (Corporate
Responsbility), kesehatan, dan lain – lain mengenai berita terkait.
Dalam buletin KSG (Krakatau Steel Group) mempunyai rubik – rubik yang dapat memberikan informasi dan motivasi kepada pembacanya
(karyawan). Rubik-rubik yang tersedia yaitu: Dari Redaksi, Laporan Utama,
KSG Terkini, Info Spesial, Iptek, Budaya Perusahaan, Berita Pensiun, Warna – Warni, Kesehatan, dan lain-lain.
Bulletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) merupakan salah satu
kegiatan media internal yang penting, yang terjadi di lingkungan perusahaan
menghasilkan efek yang lebih baik bagi organisasi maupun para pembacanya
(karyawan). menurut Oemi Abdurrachman “Buletin internal adalah terbitan berkala dengan jangka waktu 1 bulan sekali kebutuhan organisasi atau lembaga
dan terbitan berkala merupakan media informasi yang efektif” (Abdurrachman 2001 : 34).
Penjelasan yang telah dikemukakan diatas, bahwa majalah internal
adalah suatu kegiatan media internal yang berusaha memberikan penerangan
dan informasi kepada masyarakat. Media internal merupakan sebuah medium
yang diharapkan mampu memberikan informasi kepada khalayak dalam hal ini
adalah karyawan. Pentingnya media internal dalam sebuah organisasi atau
lembaga diharapkan mampu menjebatani komunikasi antar karyawan dengan
karyawan lain bahkan karyawan dapat mengetahui berita terkini
Media internal yang lazim dipergunakan untuk membantu proses ini
biasanya berupa, majalah, bulletin, news latter, guntingan berita atau kliping.
Dalam hal ini buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) yang diterbitkan
perusahaan sebagai media internal dalam menciptakan daya tarik agar
karyawan mau membacanya
Rubrik Motivasi yang ada pada buletin internal menjadi keunikan
3
Definsi daya tarik dari Onong Uchjana Effendy lebih merupakan daya
tarik yang ada pada komunikator. Dalam penelitian ini, Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) menjadi objek penelitian sehingga definisi daya tarik
dari Kotler merupakan definisi yang lebih tepat. Daya Tarik menurut Kotler
dalam Sindoro:
“Daya tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral diarahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial”. (Sindoro, 1996: 81)
Dengan adanya rubik motivasi pada buletin internal KSG (Krakatau
Steel Group) perusahaan bisa melihat apakah rubik yang setiap bulannya ada
dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero)
Tbk.
Perusahaan seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group
tentunya mengharapkan media Internalnya seperti buletin internal dapat
menjadi media untuk penyebaran informasi yang baik agar dimasa yang akan
datang perusahaan dapat memperoleh apresiasi atau perhatian yang lebih dari
karyawan.
Tetapi terkadang pada kenyataannya tujuan dalam sebuah organisasi
belum tentu tercapai semua kepada sasarannya. Karyawan merupakan salah
saran, atau tanggapan mengenai kegiatan atau aktivitas yang ada di organisasi
atau lembaga pemerintahan sehingga dapat menunjang kelancaran komunikasi.
Selain itu seorang karyawan juga harus memiliki motivasi yang kuat demi
tercapainya tujuan bersama dalam sebuah perusahaan.
Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang berarti
“Dorongan” atau “Daya penggerak”. Motivasi berarti kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan
yang dikehendaki. Jadi, motivasi bermakna membangkitkan motif,
membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri
untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan.
Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang
kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian motif,
penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan keadaan yang
menimbulkan dorongan. Motivasi akan muncul dalam diri seseorang karena
adanya kebutuhan.
Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau
diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi
berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan
5
melainkan harus mampu mengimbangi dengan hak-hak yang diberikan
perusahaan kepadanya. Untuk menciptakan karyawan yang mempunyai
motivasi kerja yang tinggi, diperlukan pemenuhan kebutuhan kepada para
pegawai yakni kebutuhan keberadaan sebagai kebutuhan primer atau eksistensi,
keterkaitan yakni pemenuhan kebutuhan sosial dan kebutuhan pertumbuhan
yakni aktualisasi diri. Serta pembinaan-pembinaan secara terus menerus dalam
proses peningkatan kualitas karyawan, seperti kecakapan, keahlian,
pengetahuan tentang visi dan misi serta aplikasinya dalam menyelesaikan
pekerjaan, mental dan keterampilan, sehingga produktivitas karyawan dapat
tercapai secara maksimal
Ada beberapa defenisi motivasi dari beberapa pakar yang ada dalam
buku Abdullah Masmuhyang berjudul komunikasi organisasi dalam perspektif
teori dan praktek antara lain :
James J. Cribbin dalam Abdullah motivasi adalah proses merangsang
orang untuk memperbaiki prestasi sambil mendapatkan penghasilan psikis yang
bertambah dari apa yang mereka lakukan (dalam Abdullah, 2010 : 228-229).
Larsen dan Mithell dalam Sedarmayanti motivasi dapat memberikan
produktivitas kerja karyawan yang lebih baik (Sedarmayanti, 2001 : 65-66).
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu pendorong (driving force) yang
menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan
sesuatu. Misalnya: seseorang ingin naik pangkat atau gaji, maka perbuatannya
termaksud dapat berarti kerja keras guna lebih berprestasi, memberikan
sumbang saran dan lain-lain. Yang menjadi pendorong dalam hal ini adalah
bermacam-macam faktor, diantaranya adalah faktor ingin lebih terpandang di
antaranya rekan sekerja atau lingkungan dan kebutuhan untuk berprestasi
Media internal buletin KSG (Krakatau Steel Group) lahir sebagai suatu
sarana untuk para karyawan. Informasi harus sampai pada khalayak secara
cepat. Media internal juga memiliki peran sebagai alat pembentukan citra
(imagebuilding) suatu perusahaan atau organisasi karena fungsi media internal
juga dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi dengan
“Stakeholder”.
Agar semua berjalan sesuai yang diharapkan oleh para karyawan maka
perlunya komunikasi yang baik dalam organisasi selain adanya media internal
yang sudah ada dikarenakan komunikasi merupakan unsur pengikat berbagai
bagian yang saling bergantung dari sitem itu. Tanpa komunikasi tidak akan ada
aktivitas yang terorganisir. Komunikasi memungkinkan struktur organisasi
berkembang dengan memberikan alat-alat kepada individu – individu yang terpisah untuk mengkoordinir aktivitas mereka sehingga tercapai sasaran
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan peneliti, maka
telah ditetapkan rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
Pertanyaan Makro :
“Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau
Steel (Persero) Tbk?” Pertanyaan Mikro :
1. Bagaimana Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau
Steel (Persero) Tbk?
2. Bagaimana Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau
Steel (Persero) Tbk?
3. Bagaimana Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau
Steel (Persero) Tbk?
4. Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk menjelaskan, menguraikan tentang
Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau
Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel
(Persero) Tbk
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Daya Tarik Rasional Rubik Motivasi Buletin Internal
KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan
PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui Daya Tarik Emosional Rubik Motivasi Buletin
Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan
PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui Daya Tarik Moral Rubik Motivasi Buletin Internal
KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan
PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.
4. Untuk mengetahui Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi kerja karyawan PT.Krakatau
9
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan mengembangkan teori yang berkaitan
dengan Ilmu Komunikasi secara umum dan khususnya mengenai
Buletin Internal Perusahaan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Yang berkaitan dengan “Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam
Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk”
1. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori
komunikasi dan model-model komunikasi yang telah dipelajari untuk
mencoba menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi
kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Serta
dapat melihat langsung di lapangan bagaimana motivasi dapat
mempengaruhi kinerja bagi seorang karyawan.
2. Program Studi Ilmu Komunikasi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu
untuk pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya spesialisasi
ilmu humas di Universitas Komputer Indonesia serta sebagai masukan
ada hubungannya dengan masalah ini mengenai Bagaimana Daya Tarik
Isi Rubik Motivasi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam
Memotivasi Kerja karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat dijadikan bahan
masukan dan pemikiran bagi karyawan PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk
mengenai Bagaimana Daya Tarik Isi Rubik Motivasi Buletin Internal
KSG (Krakatau Steel Group) dalam Memotivasi Kerja karyawan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: kata
komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa
Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication atau
communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah
pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai
asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu
makna atau suatu pesan dianut secara sama.
Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian
komunikasi yaitu:
1. Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara
2. Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka (dalam Mulyana, 2007 : 69).
3. Gerald R. Miller:
“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan
kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi
penerima (dalam Mulyana, 2007 : 68).
4. Harold Lasswell:
Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut; Who, Says, What, in Which
Channel, saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?
(dalam Mulyana, 2007 : 69).
Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,
yakni:
1. Komunikator (communicator, source, sender) adalah orang yang
13
3. Media (channel, media) adalah alat yang digunakan komunikator
untuk menyampaikan pesan.
4. Komunikan (communicant, communincatee, receiver, recipient) adalah
orang yang menerima pesan.
5. Efek (effect, impact, influence) adalah efek atau pengaruh kegiatan
komunikasi yang dilakukan komunikator kepada komunikan (Effendy,
2006 : 10).
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
2.1.2Fungsi Komunikasi
Rudolph F.Verderber mengemukakan bahwa komunikasi
mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan
kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun
dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan
kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi tes. (dalam
Mulyana, 2007 : 5)
Judy C.Pearson dan Paul E.Nelson mengemukakan bahwa
hidup diri-sendiri yang meliputi : keselamatan fisik, meningkatkan
kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan
mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat,
tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan
keberadaan suatu masyarakat. (dalam Mulyana, 2007 : 5)
Harold D. Lasswell mengemukakan fungsi komunikasi antara
lain: 1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya, 2. Beradaptasi dengan
lingkungan tempat mereka berada, 3. Melakukan transformasi warisan
sosial kepada generasi berikutnya. (dalam Cangara, 1998 : 59).
2.1.3Prinsip Komunikasi
Kesamaan dalam berkomunikasi dapat diibaratkan dua buah
lingkaran yang bertindih satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu
disebut kerangka pengalaman (field of experience), yang menunjukkan
adanya persamaan antara A dan B dalam hal tertentu, misalnya bahasa
atau simbol.
Gambar 2.1 Field Of Experience
15
Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar
komunikasi, yakni :
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman
yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi
(sharing similar experiences).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar
menutupi lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran
yang sama, makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses
komunikasi yang mengena (efektif).
3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi
sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran
masing-masing, komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan
besar kemungkinan gagal dalam menciptakan suatu proses
komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran ini tidak bisa saling menutupi secara penuh (100%)
karena dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada
manusia di atas dunia ini yang memiliki prilaku, karakter, dan
sifat-sifat yang persis sama (100%) sekalipun kedua manusia itu
2.1.4Tinjauan Tentang Buletin Internal
Menurut Widjaya mengatakan bahwa : “Buletin internal
merupakan salah satu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan
lembaran-lembaran atau buku-buku yang diusahakan secara terartur oleh
suatu organisasi atau perusahaan”. (Widjaya, 1997 : 83).
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy bulletin adalah
penerbitan berkala yang diselenggarakan oleh suatu organisasi, biasanya
terdiri dari beberapa halaman dan berisi informasi, bulletin merupakan
suatu terbitan berkala yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang behubungan dengan
perusahaan dan juga untuk membina hubungan baik antara pihak
perusahaan dengan para pegawai sebagai pembacanya.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan buletin
internal adalah sebuah media cetak yang berisi warta singkat atau
pernyataan tertulis yang diterbitkan secara berkala oleh sebuah
perusahaan atau organisasi untuk kepentingan internal.
Buletin terbit secara berkala yang biasanya dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang ada
17
2.1.5 Tujuan Buletin Internal
Penerbitan buletin internal merupakan salah satu bentuk kegiatan
komunikasi antara dua pihak yang saling berhubungan, yaitu antara
korporasi-organisasi dan pembaca dalam dalam hal ini publik internal
yang menjadi kegiatan komuniksi tersebut. sebagai sebuah kegiatan
komunikasi, penerbitan buletin internal dimaksudkan untuk memenuhi
kepentingan kedua belah pihak.
Buletin internal diharapkan mampu dalam mensosialisasikan
berbagai kebijakan manajemen serta langkah-langkah organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan demikian setiap langkah
organisasi diharapkan memuat informasi yang bermakna bagi publik yang
menjadi sasaran kegiatan komunikasi. dari sudut kepentingan organisasi,
komunikasi internal diharapkan bersifat fungsional dalam membangun
sistem internal didalamorganisasi. jadi, komunikasi internal yang
dilakukan bertujuan untuk membangun serta menjalin human relationship
antara organisasi dengan para individu yang menjadi bagian dari publik
internal di dalam organisasi atau perusahaan.
selain itu tujuan dari komunikasi internal diantaranya untuk
memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijakan serta
kegiatan perusahan, mensosialisasikan program-program manejemen,
menstimuli peningkatan produksi dengan memperkenalkan penampilan
oleh para karyawan, serta mampu dalam meningkatan semangat kerja
serta loyalitas terhadap pekerjaan.
Penerbitan buletin internal ini juga diharapkan dapat
memberikan informasi kepada para karyawan mengenai produk dan
operasi perusahaan serta peranan individual mereka dalam memproduksi
hasil akhir. melalui penerbitan ini dimaksudkan untuk memperbaiki
hubungan dengan karyawan, menjelaskan struktur finansial dan operasi
perusahaan, termasuk peranan keuntungan serta menampilkan
desas-desus negatif yang mungkin bisa menimbulkan salah pengertian dan
ketidakpuasan.
Tujuan selanjutnya dari penerbitan buletin internal adalah untuk
membentuk sikap yang menyenangkan terhadap perusahaan di pihak
keluarga karyawan, meningkatkan fasilitas keamanan kerja serta aktivitas
karyawan, termasuk didalammya jamina serta fasilitas untuk melakukan
aktivitas olah raga, liburan serta hubungan sosial.
2.1.6 Fungsi Buletin Internal
Media internal atau buletin internal yang ada diperusahaan bisa
19
pengembangan karyawan biasanya mendapat porsi kecil. Media internal
dikemas sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan.
Materi yang ditampilkan di media internal biasanya juga
dikaitkan dengan siapa yang akan membaca. Jika media itu khusus untuk
kalangan internal, tak ada salahnya persoalan yang terjadi di perusahaan
dibahas untuk memberikan gambaran kepada karyawan tentang solusi
yang diambil perusahaan. Media internal seperti ini dipublikasikan dalam
jumlah terbatas dengan pembaca yang terbatas pula.
2.1.7 Manfaat Buletin Internal
Manfaat adanya buletin internal diperusahaan yaitu selain
memudahkan arus komunikasi antara karyawan dan manajemen,
perusahaan tak perlu repot menjelaskan sebuah kebijakan satu per satu
kepada karyawan. Apalagi jika jumlah karyawan mencapai ribuan dan
tersebar di berbagai tempat.
Penerbitan media internal merupakan solusi yang efektif dan
tidak membutuhkan biaya besar dibanding manfaat yang diperoleh.
Karena itu salah satu ukuran besar kecilnya perusahaan bisa dilihat dari
2.1.8 Jenis – Jenis Buletin Internal
Menurut Franks jefkins yang dikutip oleh Soleh Seomirat dan
Elvirano Ardianto dalam buku yang berjudul “Dasar-dasar Public
Relations”, “Setidaknya terdapat empat jenis atau bentuk dari jurnal
internal yang diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang
diterbitkan secara berkala atau periodik, yakni majalah, , newsletter, the
tabloid newletter, sales buletin serta majalah dinding”. (Soemirat dan Elvirano 2005 : 23).
Adapun bentuk atau jenis dari buletin tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut :
1. Majalah
Merupakan jurnal yang memiliki format majalah,biasanya berukuran
A4, yang berisikan tulisan berupa feature serta ilustrasi. jurnal ini
dapat dicetak secara biasa atau dapat juga diceak dengan menggunakan
teknik canggih seperti lithografi atau fotografir. Tujuan utama majalah
ini adalah memberikan informasi kepada para karyawan mengenai
kebijakan-kebijakan baru serta kegiatan-kegiatan organisasi atau
perusahaan, menstimuli peningkatan prosuksi dengan memperkenalkan
21
memproduksi hasil akhir. melalui cara ini majalah perusahaan yang
efektif dapat meningkatkan prestasi perusahaan.
2. Newsletter
Berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi pembaca yang
sibuk, umumnya para eksekutif.
3. The tabloid newletter
Mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan pokok-pokok berita
yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan setiap
bulan atau triwulan, umumnya diperuntukkan bagi mayoritas
karyawan.
4. Sales buletin
Sebuah buleetin sebagai media komunikasi regular anatara seorang
sales manajer dengan salesman-nya dilapangan, diterbitkan secara
mingguan, umumnya berisikan berita perusahaan dan pokok-pokok
berita.
5. Majalah Dinding
Bentuk media komunikasi staff/karyawan disatu lokasi pabrik,
2.1.9Tinjauan Tentang Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang
berarti “Dorongan” atau “Daya penggerak”. Motivasi berarti kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk
mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi, motivasi bermakna
membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan
seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu
kepuasan atau suatu tujuan.
Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada
seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki. Jadi motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan
daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat
sesuatu dalam rangka mecapai suatu kepuasan atau suatu tujuan.
Motivasi karyawan yang positif tidak hanya berarti mampu dan
terampil dalam melaksanakan tugas serta kewajiban yang dituntut
perusahaan, melainkan harus mampu mengimbangi dengan hak-hak yang
diberikan perusahaan kepadanya. Untuk menciptakan karyawan yang
mempunyai motivasi kerja yang tinggi, diperlukan pemenuhan kebutuhan
23
karyawan, seperti kecakapan, keahlian, pengetahuan tentang visi dan misi
serta aplikasinya dalam menyelesaikan pekerjaan, mental dan
keterampilan, sehingga produktivitas karyawan dapat tercapai secara
maksimal
Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi
tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian
motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan keadaan
yang menimbulkan dorongan. Motivasi akan muncul dalam diri seseorang
karena adanya kebutuhan.
2.1.10 Definisi Motivasi
James J. Cribbin dalam Abdullah motivasi adalah proses
merangsang orang untuk memperbaiki prestasi sambil mendapatkan
penghasilan psikis yang bertambah dari apa yang mereka lakukan
(Abdullah, 2010 : 228-229).
Larsen dan Mithell dalam Sedarmayanti motivasi dapat
memberikan produktivitas kerja karyawan yang lebih baik
(Sedarmayanti, 2001 : 65-66).
berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
2.1.11 Fungsi Motivasi
(http://www.sarjanaku.com/2012/04/ pengertian - motivasi -
menurut – para - ahli.html Jam 21:52, Tanggal 28 – 05 -2012) Menurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi
(kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan
cita-cita atau suatu tujuan.
3. Motiv itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan
perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi,
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
(http://www.sarjanaku.com/2012/04/ pengertian - motivasi -
25
1. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin
dicapai.
2. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu,
dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan itu.
2.1.12 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
John dalam Winardi menjelaskan motivasi untuk bekerja
merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku
keorganisasian (Organizational Behavior = OB), guna menerangkan
kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang
menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang
dilaksanakan dalam hal bekerja”. Dengan demikian analisis mengenai
motivasi akan bersinggungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi (Winardi 2002:2)
Ditegaskan Atkinson dalam Winardi (2002:4) bahwa analisis
motivasi perlu memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang
menimbulkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang.
motivasi melibatkan (1) faktor-faktor individual dan (2) faktor-faktor
organisasional. Faktor-faktor individual meliputi kebutuhan-kebutuhan
(needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan
kemampuan-kemampuan (abilities). Faktor-faktor organisasional meliputi
pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security),
sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervision), pujian
(praise), dan pekerjaan itu sendiri (job it self)
2.1.13 Tinjauan Tentang Daya Tarik
Daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk
komunikasi dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikan.
Berdasarkan pengertiannya, daya tarik merupakan kekuatan yang dapat
memikat perhatian, sehingga seseorang mampu mengungkapkan
kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendy, daya tarik adalah “Kekuatan, penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga
seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia
peroleh dari media komunikasi”.(Effendy, 1989: 33).
27
(Buchori, 1988 : 135). Berdasarkan dari dua definisi mengenai daya
tarik tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa daya tarik
adalah kekuatan dalam membentuk kesan dari suatu bentuk
komunikasi yang sangat berperan dalam membentuk animo
komunikan.
Daya tarik dapat menjadi sesuatu proses yang dapat
berkembang menjadi pemberian respon positif maupun respon negatif
terhadap pesan komunikasi yang diberikan.
Pada penelitian ini peneliti memakai definisi daya tarik
menurut Kotler. Daya Tarik menurut Kotler dalam Sindoro: “Daya
tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional
dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut
menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba
membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan
daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering
digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah
2.1.14 Tinjauan Tentang Karyawan
A. Definisi Umum Karyawan Kontrak (Outsourcing)
Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan kontrak adalah
sbb:
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka
waktu tertentu saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak
dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu”
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk
pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun
c. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan
baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan
29
5. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian
kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan
karena terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah
disepakati bersama, maka pihak yang mengakhiri hubungan
kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya
sebesar gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka
waktu perjanjian kerja
6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan ybs
menjadi karyawan tetap, maka masa kontrak tidak dihitung
sebagai masa kerja.
B. Definisi Umum Karyawan Tetap (Permanent)
Definisi dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan tetap adalah
sbb:
1. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak
dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu”
3. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal 3
bulan.
5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja bukan karena
pelanggaran berat atau karyawan mengundurkan diri maka
karyawan tetap mendapatkan uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja (bagi karyawan yang bekerja minimal
3 tahun) dan uang penggantian hak sesuai Undang - Undang
yang berlaku.
2.1.15 Orientasi Kerja Karyawan
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/04/ orientasi – kerja – karyawan – definisi -dan.html Jam 22:48, Tanggal 28-05-2012) Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu organisasi memiliki orientasi
kerja masing-masing dan kemungkinan besar karyawan satu dengan
lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan apabila
orientasi yang dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan
akan merasakankepuasan kerja dan bekerja dengan maksimal.
Orientasi Kerja menurut Ingham (1970): the concept formed
the basis for the harmonious view of industrial relations in the small
firm as orientation to work was said to cause individual self-selection
31
peningkatan kinerja karyawan secara individu dalam sebuah
perusahaan.
Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968): orientation to
work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu,
berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya.
Jenis Orientasi Kerja Karyawan :
Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis orientasi Kerja
karyawan dalam bekerja yaitu :
1. Instrumentally
Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis
pendekatan ini setiap karyawan memandang pekerjaan
sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan
tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga
dalam orientasi ini, ada juga karyawan yang memilih untuk
bekerja dengan alasan untuk menunjang gaya hidup mereka
secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah
kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing
karyawan. Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Short-term instrumentally orientation
Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang
menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di
tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai
pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini
menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.
b. Long-term instrumentally orientation
Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari
karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan
sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally
orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Part-time employee atau karyawan paruh waktu :
Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih
untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya
berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka
miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari
golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi
waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain
itu juga dari golongan wanita yang memiliki
anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun.
33
menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu
bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.
3. Solidaristic
Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini,
Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan
memandang sebuah pekerjaan bukan secara simple sebagai
tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan
adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat,
dan ini dipandang sebagai bentuk emotionally rewarding.
Karyawan yang memilih orientasi kerja jenis ini dalam
memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana
bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat. Hubungan
sosial disini yang dimaksudkan adalah
komunikasi dan kerjasama yang terjalin antara individu
baik itu antara sesama karyawan dalam satu departemen
maupun antar departemen. Menurut Lucas (1995) dan
Kitching (1997) dikatakan bahwa bagi karyawan HI,
adalah sisi sosial dari sebuah pekerjaan yang membuat
para karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan
mereka dan juga membuat para karyawan tersebut untuk
tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja. Selain itu,
inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja,
melainkan hubungan sosial ini harus juga dapat diteruskan
di kehidupan diluar pekerjaan. Misalnya dengan pergi
makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling
berkunjung ke tempat tinggal masing-masing karyawan.
4. Bureaucratic
Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang
membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan
mengoptimalkan diri pada pekerjaan yang dipilihnya itu
adalah hal-hal yang disediakan oleh perusahaan tempat
karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat berupa
fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi,
ruangan kerja yang nyaman untuk bekerja, sampai ke
peralatan-peralatan kerja yang canggih, modern dan
mendukung, penghargaan atas prestasi kerja, besar
kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan,
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan,
bimbingan dari perusahaan yang diberikan melalui atasan
35
mementingkan self-development dan lebih bertujuan ke
peningkatan jenjang karir.
2.1.16 Tinjauan Tentang Kinerja Karyawan
( dari skripsi terdahulu
jbptunikompp-gdl-asepsandyn-26328-6-unikom_a-i) AA. Anwar Prabu Mangku Negara mengatakan “Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang)”. (Mangku Negara, 2000:67) Maksud dari prestasi kerja
adalah kemampuan yang di berikan oleh individu untuk mencapai
suatu prestasi. AA. Anwar Prabu Mangku Negara juga mengatakan,
“Kinerja (Prestasi kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas
yang di capai oleh seseorang pegawai dalam melaksanankan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. (Mangku Negara, 2000:67)
Kinerja merupakan begaimana seseorang melakukan segala
sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau
peranan dalam organisasi. (Pace and Faules, 2005:134).
Kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi
adalah kinerja karyawan, yakni bagaimana ia melakukan segala
sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau
unsur-unsur penting kinerja perusahaan adalah tugas fungsional dan
tugas perilaku.
Tugas fungsional berkaitan dengan seberapa baik seorang
karyawan menyelesaikan seluk beluk pekerjaan, terutama penyelesaian
aspek-aspek teknis pekerjaan tersebut. Sedangkan tugas perilaku
berkaitan dengan seberapa baik karyawan menangani kegiatan
antarpersona dengan anggota lain, termasuk mengatasi konflik,
mengelola waktu, memberdayakan orang lain, bekerja dalam sebuah
kelompok dan bekerja secara mandiri.
2.1.17 Tujuan evaluasi Kinerja Karyawan
(http://dansite.wordpress.com/2009/04/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-penilaian-kinerja-karyawan/) Seorang manajer menilai kinerja
dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings
deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna
dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan
kompensasi.
37
yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana
karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan
sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan,
kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat
untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian
tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan
keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan,
penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari
proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur pikir yang dijadikan sebagai skema
pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat yang melatarbelakangi
penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba menjelaskan
masalah pokok penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengulas Daya
Tarik Isi Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Meningkatkan
2.2.1 Kerangka Teoritis
Penelitian kualitatif menurut David Williams (1995) menulis
bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar
ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang
atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Menurut Denzin dan Lincoln
(1987) yang menyatakan pengertian penelitian kualitati sebagai berikut :
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Untuk menarik pembaca buletin internal KSG (Krakatau Steel
Group) dikalangan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan
Group dirasa perlu untuk menghadirkan suatu media yang dapat
dijadikan sebagai daya tarik dalam memberikan informasi kepada
khalayak (karyawan), salah satu media yang dapat menjadi daya tarik
adalah Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group).
Daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk
komunikasi dalam menyajikan suatu informasi terhadap komunikan dan
sangat berperan dalam membentuk animo komunikan. Berdasarkan
39
Penelitian ini mengacu pada daya tarik isi pesan Menurut Kotler dalam
Sindoro, meliputi :
1. Daya tarik Rasional
Daya tarik ini berfungsi untuk membangkitkan kepentingan diri tiap
individu. Daya tarik ini menunjukan manfaat atau kegunaan bagi
pembacanya khususnya karyawan setelaah melalui proses pemilihan
berita yang tepat.
2. Daya tarik Emosional
Daya tarik ini berusaha untuk membangkitkan emosional negatif
atau positif yang dapat memotivasi pelanggan tergerak untuk
mendapatkan fasilitas yang disediakan. mencoba membangkitkan
motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk. Dengan adanya daya
tarik motivasi dikaitkan dengan dengan buletin internal KSG
(Krakatau Steel Group) berita-berita yang dirasakan menarik dan
menguntungkan buat karyawan akan menambah motivasi kerja
karyawannya. Contohnya seperti berita produksi meningkat secara
signifikan maka karyawan akan diberikan bonus sesuai dengan hasil
kerja keras selama bekerja. Hal ini juga diperkuat dengan adanya
rubik motivasi yang diberikan oleh redaksi terdapat dalam buletin
internal KSG (Krakatau Steel Group) memberikan gambaran secara
umum agar karyawan mampu bekerja dengan hati dan menghasilkan
3. Daya tarik Moral
Daya tarik moral diarahkan pada perasaan tiap individu tentang apa
yang benar dan tepat, sehingga sering digunakan untuk mendorong
seseorang mendukung masalah-masalah sosial. Dengan adanya
berita mengenai kepedulian terhadap sesama hal ini juga mendorong
para pembacanya untuk lebih peduli terhadap masalah-masalah
sosial dan bisa memotivasi kerja karyawannya (Sindoro, 1996:81).
2.2.2 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini peneliti berusaha menjelaskan tentang
“Daya Tarik Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) yang
dikeluarkan oleh divisi Protocolaire dan Internal Communication
(Humas) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai Media Internal” yang
merupakan konsep dalam penelitian ini. Seperti yang sudah dijelaskan
diatas tentang pengertian daya tarik maka peneliti akan mengaitkan
dengan konsep.
1. Daya Tarik Rasional
41
Kotler redaksi KSG (krakatau Steel Group) dalam pemberitaan yang
terdapat pada buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) berusaha
semua tulisan yang dimuat dalam buletin internal KSG (Krakatau
Steel Group) menghasilkan manfaat.
2. Daya Tarik Emosional
Merupakan usaha untuk membangkitkan emosi positif maupun
negatif yang akan memotivasi pembaca Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) untuk mendapatkan kepuasan akan
kebutuhan informasi mengenai pemberitaan yang ditulis dalam
Buletin Internal KSG (Krakatau Steel Group) terhadap karyawannya.
3. Daya Tarik Moral
lebih diarahkan pada perasaan pembaca Buletin Internal KSG
(Krakatau Steel Group) tentang apa yang baik dan benar yang bisa
digunakan untuk mendukung masalah-masalah sosial. Seperti halnya
berita mengenai program-program CSR (Corporate Responsibilty)
apabila program-program tersebut dilaksanakan berhasil dan
memberikan manfaat yang banyak maka akan memotivasi para
pelakunya yaitu khususnya karyawan untuk melakukannya secara
Bertolak dari pemikiran diatas, peneliti beranggapan bahwa
Buletin Internal merupakan satu jenis media internal perusahaan yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi bagi khalayak (Karyawan).
Dari penjelasan diatas mengenai Daya Tarik diadaptasi oleh
peneliti ke gambar untuk lebih jelas mengenai Daya Tarik Isi Buletin
Internal KSG (Krakatau Steel Group) dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Karyawannya dimana dalam pembentukan Daya Tarik ini
saling berkaitan satu dengan yang lainnya, seperti gambar di bawah
43
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sumber: Pemikiran Peneliti 2012
Memotivasi Kerja Karyawan
1. Daya Tarik Isi Rubik Motivasi 2. Daya Tarik Rasional
3. Daya Tarik Emosional 4. Daya Tarik Moral
Rubik Motivasi
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dianalisis pada BAB IV,
maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Daya Tarik Rasional buletin yang diterbitkan oleh redaksi buletin telah
berfungsi dalam membangkitkan kepentingan diri pembaca khusunya
karyawan. Dengan adanya buletin internal karyawan dapat memiliki
motivasi tinggi dalam dunia kerja.
2. Daya Tarik Emosional buletin dapat membangkitkan motivasi
karyawan. Melalui tulisan-tulisan yang mengandung motivasi dan
dilengkapi dengan gambar-gambar situasi yang ada dalam dunia kerja
terkadang menyentuh perasaan hati pembacanya.
3. Daya Tarik Moral dalam hal ini buletin internal memiliki daya tarik
moral dimana dalam penulisan beritanya. Tidak hanya menuliskan
berita-berita mengenai perusahaan saja akan tetapi redaksi buletin juga
menampilkan rubik mengenai CSR (Corporate Social Responsibility)
dimana perusahaan maupun anak perusahaan memberikan bantuan kepada
124
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu
memberikan sesuatu yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Ada pun
saran-saran yang peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini adalah :
5.2.1 Bagi Redaksi KSG (Krakatau Steel Group)
Agar lebih memikirkan unsur-unsur daya tarik dalam
pembuatan buletin, sehingga pada buletin terdapat daya tarik
emosional, Merupakan usaha untuk membangkitkan emosi positif
maupun negatif yang akan memotivasi pembaca untuk mendapatkan
kepuasan akan kebutuhan informasi mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan. Daya Tarik Moral, Lebih diarahkan pada perasaan
pembaca tentang apa yang baik dan benar yang bisa digunakan untuk
mendukung masalah-masalah sosial. Dengan demikian buletin
internal KSG (Krakatau Steel Group) dipercaya memiliki dampak
yang lebih baik dan positif.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Untuk peneliti selanjutnya apabila ingin melakukan kegiatan
penelitian dalam bidang buletin internal dan motivasi
sebelumnya harus memiliki gambaran tentang apa yang ingin
diteliti. Selain itu, peneliti yang akan melakukan penelitian
penelitian, memahami metode penelitian dan mempersiapkan
permasalahan sejak dini.
2. Bila ingin melakukan penelitian, diharapkan agar lebih cermat
dalam pemilihan pendekatan dan metode yang digunakan karena
teknologi kini semakin berkembang dari waktu ke waktu.
5.2.3 Bagi Akademik
Agar Universitas dapat menjadikan skripsi ini sebagai bahan
referensi dikampus untuk digunakan mahasiswa lain, sehingga
memperkaya literatur kepustakaan Universitas Komputer
126
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu
pengantar, Edisi ke dua Bandung : Simbiosa rekatama Media
Ardianto, Elvi naro. 2011. Metodologi Penelit ian untuk Publi c
Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian K omunikasi
Fenomenologi Konsepsi, pedoman, dan Contoh penel itiannya,
Bandung : Wid ya Padjaj aran
Masm uh, Abdull ah. 2010. Komuni kasi Organi sasi Dalam Perspektif
Teori dan Prakt ek . Mal ang : Universitas Muhamm adi ya h
Mal ang.
Moleong, Lex y J., 2002. Metode Penel itian Kualitat if, Bandung: PT.
Mul yana, Dedd y. 2008. Metode Penel iti an Komunikasi. Bandung :
Siahaan, S.M. 1991. Komunikasi Pemahaman dan penerapannya Edisi ke dua,
Bandung : PT BPK GUNUNG MULIA
128
Sumber Lain
Internet
jbptunikompp-gdl-s1-2006-hendarnim4-3087-bab-ii---c.doc, 30 April 2012 / 03:15
http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/definisi-internet/ 8-maret-2012
http://www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studi-Kepustakaan/#ixzz1szpAXxcE, 29 April 2012 / 04:00
http://fajareko-fs.blogspot.com/2010/10/pembuatan-baja-di-krakatau-steel.html, 29 April 2012 / 04:15
www.km.krakatausteel.com
www.krakatausteel.com
http://dansite.wordpress.com/2009/04/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-penilaian-kinerja-karyawan/
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Pandu Maulana Kusnandar
Tempat dan Tanggal Lahir : Serang, 25 September 1990
Nomor Induk Mahasiswa : 41808012
Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kostan : Jalan Cikutra 210 Bandung
Rumah : Jl.Melon 2 Blok a7 no.11 Kramat
Permai – Kramat Watu, Serang – Banten.
Status : Belum Menikah
127
Alamat : Jl. Manyar no.13 D’flat perumahan Krakatau Steel
Cilegon – Banten.
Nama Ibu : Yeyet Ruyatul Solihah, S.Pd.
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Guru)
Alamat : Jl. Manyar no.13 D’flat perumahan Krakatau Steel
Cilegon – Banten.
Motto : Maju Terus Pantang Mundur
Email : pandubondz@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
No Tahun Uraian Keterangan
1 2008 - 2012 Program Studi Ilmu
Komunikasi Konsentrasi
Humas. Fakulltas Sosial Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
2 2007 - 2008 Kursus di lembaga pendidikan
3 2002 – 2003 Anggota Paskibraka SMP
4 2007 Sekertaris Pengumpulan Amal -
5 2007 Panitia Pembagian Buka Puasa
Bersama Anak Yatim yang di
10 2007 Anggota Teather Pementasan
di dalam Acara HUT RI di Komplek Kramat Permai
-
129
PELATIHAN DAN SEMINAR
No Tahun Uraian Keterangan
1 2009 Peserta, Table Manner di Hotel
Jayakarta, Bandung
3 2009 Peserta,Workshop “Pembuatan
Program TV” di Auditorium
dan Penyakit Kangker Serviks pada Wanita, di Hotel Grand
Apresiasi Seni di Auditorium Miracle UNIKOM Bandung.
Auditorium Miracle UNIKOM Bandung
Bersertifikat
PENGALAMAN KERJA
No Tahun Uraian Keterangan
1 2011 Praktek Kerja di Protocolaire
dan Internal Commnuication PT.Krakatau Steel.Tbk (Persero)
KEAHLIAN/BAKAT
No Uraian
1 Fotographi
2 Operasionalisasi Microsoft Office
Bandung. Juli 2012 Hormat Saya,