23 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif karena peneliti lebih menekankan pada kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna yaitu data dibalik yang tampak (Sugiyono, 2010). Bogdan dan Taylor (dalam Moleong. 2007), mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam hal ini pendekatan kualitatif melihat individu secara holistik atau memandangnya sebagai sesuatu keutuhan (Moleong, 2007). Data yang terkumpul dalam penelitian ini berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka dan lebih menekankan pada proses (Sugiyono. 2010). 3.2 Unit Analisis
24 3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah peneliti ingin mengetahui lebih jelas
tentang perilaku ibu menyusui dari suku Jawa di desa Polobogo. Dan dari observasi awal peneliti, ibu-ibu yang ada di desa tersebut memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk memberikan ASI, padahal jarang sekali dilakukan promosi mengenai ASI.
3.4 Partisipan Penelitian
25 Puskesmas Pembantu desa Polobogo) Selain itu peneliti juga menggali informasi dari riset partisipan sebelumnya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
26 wawancara mendalam terhadap kader Posyandu desa Polobogo yakni ibu Eni dan ibu Kasminah sebanyak 1 kali. Pertemuan dari ibu Eni dan ibu Kasminah didapatkan data mengenai kebiasaan menyusui masyarakat desa Polobogo dan kegiatan-kegiatan
posyandu beserta nama posyandu tiap dusun dan nama kader-kadernya.
Setelah data-data mengenai riset partisipan terkumpul dari berbagai sumber di atas, peneliti melanjutkan wawancara mendalam dengan riset partisipan yang sudah pilih oleh peneliti. Riset partisipan pertama yang peneliti pilih untuk wawancara mendalam adalah ibu PH, pada tanggal 6-8 Juli 2012 di rumahnya. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu PH sekitar 2 jam. Wawancara mendalam berlangsung dengan sedikit kendala yakni anak ibu PH yang sering meminta ibunya untuk menyusui, untuk tidur atau menemaninya bermain. Namun kendala tersebut dapat peneliti atasi dengan mengajak anaknya bermain sambil melakukan wawancara mendalam. Dari ibu PH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu KH (riset partisipan kedua).
27 jam. Wawancara mendalam berlangsung dengan sedikit kendala yakni anak ibu KH yang sedang sakit sehingga membuatnya cerewet selama wawancara berlangsung. Dari ibu KH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu CH (riset partisipan ketiga).
Wawancara mendalam dengan ibu CH dilakukan pada tanggal 17-19 September 2012 di rumahnya. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu CH sekitar 3 jam. Wawancara mendalam berlangsung tanpa kendala. Dari ibu CH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu SR (riset partisipan keempat) dan ibu MG (riset partisipan kelima). Wawancara mendalam dengan ibu SR dilakukan pada tanggal 20-22 September 2012 di rumahnya. Sedangkan wawancara mendalam dengan ibu MG dilakukan pada tanggal 23-25 September 2012 Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu SR dan ibu MG sekitar 2 jam.
28 melakukan wawancara mendalam dan observasi selama 3 kali pertemuan. Alasannya adalah untuk memperoleh data hingga data tersebut jenuh.
3.4 Analisis Data
Hasil wawancara mendalam yang didapatkan dari kesepuluh ibu menyusui di desa Polobogo, peneliti mereduksi data-data yang didapatkan tersebut dan memberikan kode-kode pada jawaban kesepuluh riset partisipan, seperti A1, A2, A3, A4 dan seterusnya.
29 3.5 Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dengan cara mengecek kembali data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber