• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat Dan Polistirena Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat Dan Polistirena Dengan Inisiator Benzoil Peroksida"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat dan Polistirena (Supri)

1

KOPOLIMERISASI CANGKOK GUGUS REAKTIF ASAM ADIPAT

DAN POLISTIRENA DENGAN INISIATOR

BENZOIL PEROKSIDA

S u p r i

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155

Abstrak

Salah satu untuk memodifikasi molekul polimer dapat dilakukan dengan cara pencangkokan. Telah dilakukan suatu penelitian pencangkokan gugus reaktif asam adipat (AA) pada polistirena (PS) dengan inisiator benzoil peroksida (BPO). Proses pencangkokan dimulai terbentuknya radikal polistirena dan memvariasikan jumlah asam adipat 0.1 –0.6 gram.

Hasil yang diperoleh dari identifikasi FTIR menunjukkan adanya pita tajam pada panjang gelombang 1737,24 cm-1 yaitu gugus CO dari ester, dan didukung pada panjang gelombang 1965,23 cm-1 yaitu gugus CO (karbonil). Pengukuran dengan Differential Thermal Analysis (DTA) memberikan suhu transisi gelas (Tg) sebesar 90,920C dan suhu dekomposisi sebesar 169,890C. Kekuatan tarik dari kopolimerisasi PS dan AA bertambah besar dengan naiknya jumlah dari asam adipat.

Kata kunci : Polimer, asam adipat, polistirena, benzoil peroksida, FTIR, DTA.

PENDAHULUAN

Sintesis polimer melalui reaksi polimerisasi bertujuan untuk menciptakan polimer baru dengan struktur rantai tertentu, sehingga menghasilkan bahan polimer dengan karakteristik tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menyatakan hubungan antara struktur dan sifat mekanis serta membakukan mutu bahan polimer diperlukan teknik analisis dan karakterisasi yang cermat dan teliti (Wirjosentono, B., 1994).

Polistirena merupakan salah satu termoplastik sintetik yang dihasilkan dalam jumlah yang banyak dari radikal bebas rantai polimer stirena. Kopolimer dari stirena dihasilkan secara komersil menggunakan senyawa peroksida sebagai bahan pemicu

untuk membentuk radikal bebas (Wirjosentono, B., 1995).

Berdasarkan peneliti terdahulu mengungkapkan bahwa dapat dilakukan pencangkokan antara gugus metil metakrilat (MMA) dengan polipropilena, proses

pencangkokan dilakukan dengan bantuan inisiator BPO (Seymour.B.W., 1975). Proses pencangkokan dimulai dengan terbentuknya radikal dari polistirena dan kemudian gugus COOH dari asam adipat akan menempel pada gugus stirena yang terlebih dahulu dibuat radikal. Hasil dari pencangkokan akan dikarakterisasi dengan Spektrofotometer infra merah, kekuatan tarik kopolimer cangkok diukur dengan Tensile tester, dan sifat termalnya ditentukan dengan

(2)

Jurnal Sains Kimia

Vol. 7, No.1, 2003: 1-3

2

BAHAN DAN METODA

Sintesis Kopolimerisasi PS dan AA

Sebanyak 2,5 g PS, 0,1 g BPO dan 0,1 g AA dimasukkan dalam labu alas dan direfluks selama 3 jam dengan pelarut toluena pada temperatur konstan 1100C. Hasil kopolimerisasi dituangkan pada cawan petri dan dibiarkan pada suhu kamar dengan udara terbuka. Hasil dari kopolimerisasi ini akan dikarakterisasi dengan FTIR dan DTA.

Pembuatan Spesimen kopolimerisasi

Sampel yang diperoleh diletakkan diantara kedua plat aluminium yang berukuran 15 x 15 cm dan terlebih dahulu dilapisi dengan aluminium foil. Plat tersebut diletakkan diantara pemanas mesin cetak tekan (hydraulic press) pada suhu konstan 1100C dengan tekanan 100 KN. Setelah beberapa menit plat aluminium tersebut diambil dari pencetak tekan dan didinginkan denagn air dingin. Spesimen tersebut dipotong-poton dengan ukuran ASTM untuk pengukuran kekutan tarik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kopolimerisasi PS dan AA dengan FTIR

Hasil dari analisis spektrum IR ditunjukkan pada gambar –1. Pada daerah 3000-2850 cm-1 menunjukkan puncak CH2 dan CH3 streching. Pada panjang gelomabng 1736,24 cm-1 menunjukkan adanya gugus CO dari ester dan didukung pada panjang gelombang 1695,23 cm-1 yaitu gugus CO dari ester terikat.

Pada daerah panjang gelombang 1541,55 cm-1 –1452,08 cm-1 menunjukkan adanya senyawa aromatik. Hal ini menguatkan peneliti bahwa kopolimerisasi telah terjadi ditandai dengan berubahnya gugus-gugus

fungsi dari komponen awal. Kami memperkirakan bahwa proses pencangkokannya dimulai dari pembentukan

radikal dari PS.

Analisis Kekuatan Tarik Kopolimer PS dan AA

Pengukuran kekuatan tarik bertujuan untuk melihat kekuatan sampel polimer, yang dapat memberikan informasi tertentu bahwa telah terjadi reaksi. Hasil pengukuran kekuatan tarik kopolimer PS dan AA dengan Tensile tester dapat dilihat pada tabel-1 .

Tabel –1 Hasil pengukuran kekuatan tarik kopolimer PS dan AA

Hasil pengukuran kekuatan tarik kopolimer ditunjukkan pada tabel-1 diatas bahwa untuk penambahan asam adipat 0,6 g memberikan kekuatan tariknya paling tinggi jika dibandingkan dengan penambahan 0,1 g asam adipat. Hal ini disebabkan bahwa semakin besar jumlah AA yang ditambahkan pada kopolimerisasi semakin mudah untuk bereaksi antarai gugus COOH dari AA terhadap radikal PS (Rabek, J.F., 1984).

(3)

Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat dan Polistirena (Supri)

3 untuk bereaksi menjadi berkurang, sehingga

menyebabkab penurunan tegangan, reganan maupun modulus young’s.

Analisis Sifat Termal Kopolimer AA dan PS

Hasil identifikasi termogram kopolimer AA dan PS dengan DTA menunjukkan bahwa suhu transisi gelas (Tg) sebesar 90,920C dan suhu dekomposisi sebesar 169.890C. Hal ini diasumsikan bahwa kopolimer telah terjadi, dimana suhu transisi gelas dan suhu leleh masing-masing komponen sangat berbeda jika dibandingkan dengan hasil kopolimer. Hal ini didukung dengan terbentuknya satu puncak endoterm pada termogram DTA tersebut, memungkinkan hanya satu komponen yang terbentuk.

KESIMPULAN

Kopolimer cangkok dapat terjadi dari polistirena dan asam adipat dengan bantuan inisiator BPO. Semakin besar jumlah asam adipat yang ditambahkan,maka semakin mudah terbentuknya kopolimer. Sifat termal, tegangan, regangan dan Modulus Young’s kopolimer AA dan PS semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA

Rabek, J.F., 1984, “Experimental Methods in polymers Chemistry”, Jhon Wiley and Sons, USA.

Seymour.B.W., 1975, “Modern Plastic technology”, Reston Publishing Company, USA.

Teguh Yulius, 1998, “Kopolimer Cangkok Gugus Hidrofilik Monomer Metakrilat”, Bandung. Wirjosentono, B., 1994, “Kinetika Mekanisme

Polimerisasi”, USU Press, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berfokus pada dye yang berasal dari Tumbuhan Hanjuang ( Cordyline Fruticosa ) yang dimaserasi dalam pelarut yang berbeda yaitu dalam aseton, dalam

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Status Kepegawaian, Insentif dan Lingkungan Kerja

PENDANAAN APBN, APBD, Investasi Swasta, dan/atau kerjasama INSTANSI PELAKSANA Kabupaten Pandeglang WAKTU PELAKSANAAN 5 Tahun ke - I Kabupaten Serang APBN, APBD, Investasi Swasta,

Hasil pengujian menunjukan nilai t hitung sebesar 3,383 lebih besar dari t tabel (1,645). Disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara

Rumah tangga di Kutai Kartanegara pada tahun 2015 terkategori sebagai berikut: 48,59 persen adalah rumaht angga tahan pangan yaitu rumah tangga yang memiliki kemampuan

Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti ini bertempat di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta. Majlis Zikir al-Fatihah ini dirinitis oleh K.H Abdul Khaliq Syifa sejak

Hal tersebut berarti bahwa daya tarik iklan yang kuat menimbulkan kesadaran merek di benak konsumen dan kesadaran merek tersebut mendorong sikap positif konsumen

") Melalui tanya jawab, guru memberikan apersepsi (materi prasyarat) kepada peserta didik yang berkaitan dengan siat%siat jajargenjang, luas dan keliling persegipanjang, luas