perセustaセn@
UTAMA-1
UIN SYAHID JAKARTAANALISIS PENGARUH KINERJA DAN INDEPENDENSI
TERHADAP KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR
(Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jakarta)
...
\.11111
---Un>V'i':fSlt;:is Js-Laffi N£i;;;eri
SYARIF H!DAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
Eka Nurwahyuui
Nll\1:204082002306
Olterima
dari : ... , Tgl. :
ᄋᄋUWᄋ[ゥᄋセᄋ
Y
OウQ]セᄋY_ᆪ・[ᄋᄋᄋᄋᄋᄋ@
No. Itulul< : ... .. k lasifil;:asi : ... .
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOJ\11 DAN ](Ll\1U S:OSIAL
PENGARUH KINERJA DAN INDEPENDENSI TERHADAP KEPUASAN
KERJA INTERNAL AUDITOR
(Studi Kasus Pat/a PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jakarta)
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pe bimbingl
Dr. Yahya Hamja, MM NIP. 130 676 334
Oleh Elrn Nurwahyuni NIM:204082002306
Di Bawah Bimbiugan
p\ュ「セ@
Hepi Pr,
ケオ、ゥ。LセL@
Ak, MMJURUSAN AKUNT ANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN lLMU SOSIAL
Hari ini Selasa Tanggal 04 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Eka Nurwahyuni NIM: 2Q4082002306 dengan judul Skripsi "PENGARUH KINERJA DAN INDEPENDENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR" (Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk). Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
J
Jakarta, 04 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Y essi Fit1ri, SE., Ak., M.Si Sekretaris
Hari ini Jumat Tanggal 12 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Eka Nurwahyuni NIM: 204082002306 dengan judul Skripsi "PENGARUH KINERJA DAN INDEPENDJB:NSI TERHADAP KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR" (Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk). Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas !Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kenia
Jakarta, 12 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
>ENTITAS PRIBADI Nama
Tempat & Tgl. Lahir Tinggal di
Alam at Telepon ENDIDIKAN TK SD SMP SMA SI
DAFT AR RIWA YAT HIDUP
: Eka Nurwahyuni
: Bekasi, 21 Agustus 1986 : Bekasi
: Jin. Ra. Kartini Gg. Mawar 8 RT/RW 006/03 No: 29 Bekasi Timur 17113
: (021) 88341539
: TK Ketilang : 1991-1992
: SDN Bekasi Pasar I : 1992-1998
: SLTP Negeri 2 Bekasi : 1998-2001
: SMA Negeri I Tambun Utara : 2001-2004
:Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta : 2004-2008
ENGALAMAN ORGANISASI
Anggota Pramuka SMA Negeri I Tambun Utara : 2001-2003 Pasukan Pengibar Bendera Tingkat Kabupaten Bekasi : 2007-2003
,ATAR BELAKANG KELUARGA Ayah
' Tempat & Tgl. Lahir
i. Alamat
I. Telepon
1. Anak Ke dari
>. !bu
: Mahkrnl
: Pr,morogo, 25 April 1961
: Jin. Ra. Kartini Gg. Mawar 8 RT/RW 006/03 No: 29 Bekasi Timur 17113
: 08161689849
: 5
dari6
bersaudara: Mahfudzoh
' Tempat & Tgi. Lahir : Bekasi, 15 Juni 1962
:. Alamat : Jin. Ra. Kartini Gg. Mawar 8 RT/RW 006/03 No: 29 Bekasi Timur 17113
1. Telepon : (021) 88341539
The Influence of the Performance and Independence on Internal Job Satisfaction (Jhe Case of Study to PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk)
By: Eka NurwGhyuni
ABSTRACT
This research is to know how big the influence of the performance and independence on auditor's job satisfaction. focus of this research was the performance (xl) and independence (x2) as the dependent variable and internal job satisfaction the auditor (!'.) as the independent variable.
The questionnaire of the research was filled out by .the internal audit in PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, the sample was taken by as many as 42 respondents. This research used the Convenience Sampling method and Judgement Sampling, then his calculation used the SPSS program the version 12.
The result of this research shows that the performance was influential significant towards internal job satisfaction the auditor of 0.004 and smaller than the real level 5%. Whereas independence was not influential significant towards internal job satisfaction the auditor.
Pengaruh Kine1:ja clan Independensi Terhadap Kepuasan Kerja Internal Auditor (Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk)
Oleh: Eka Nurwahyuni
ABSTRAK
l'enelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja dan indcpendensi terhadap kepuasan kerja internal auditor. variabel yang menjadi fokus pcnclitian ini adalah kinerja (xl) clan independensi (x2) sebagai variabel dependen clan kepuasan ke1ja internal auditor (Y) sebagai variabel independen.
Penelitian dilakukan melalui pengisi<m kuesioner oleh internal audit. Rcsponden pcnelitian adalah para auditor internal PT. Bank Mandiri (persero) Tbk, sampel diambil sebanyak 42 responden. Penelitian ini menggunakan metode
Convenience Sampling clan Judgemen/ Sampling, lalu perhitungannya
menggunakan program SPSS versi 12.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan ke1ja internal auditor sebesar 0,004 clan lcbih kecil dari taraf nyata 5%. Sedangkan independensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja internal auditor.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbi! 'Aalamiin, segala puji dan syukur kepada surnber dari suara-suara hati yang bersifat muiia, sumber ilmu pengetahuan, surnber segala kebenaran, sang maha cahaya, penabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya, Allah SWT. Berkat limpahan taufik dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salarn teruntuk nabi akhir zaman baginda Muhammad SAW, yang telah menyan1paikan ajaran islam yang telah terbukti kebenarannya, dan semakin terus terbukti l!cebenarannya.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullal1 Jakarta. Selama proses pembuatar1 skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Namun, berkat petunjuk dan hidayah Allah SWT, dukungan, bimbingan, serta bantuan berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimalmsih kepada:
I. Kedua orang tuaku yang selamanya ku sayang disetiap nafasku. Terimakasih ya Bapa, Ibu atas kasih sayang serta doa yang kalian panjatkan dan kepercayaan yang kalian berikan buat eka. s・ュ。ョァセエ@ yang kalian berikan disetiap eka merasa putus asa dan sedih. Kedua adildru, Muklis dan Fais makasih ya sudah membantu Teh Eka dalam pembuatan skripsi.
2. Bapak Dr. Yahya Hamja MM, selaku pembimbing I yang telah memberikan perhatian dan w:iktunya dengan segala profesionalitas dan kesabaran, semoga segala kebaikan dan ketulusan yang Bapak berikan menjadi amal saleh.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak, MM, selaku pembimbing ii, atas segala motivasi dan waktu yang telah diberikan, semoga ilmu yang Bapak berikan menjadi ilmu yang bermanfaat.
6. Para penguji komprehensif: Prof. Dr. Abdul Hamid MS, Rini. SE., Ak., M.Si, Yessi Fitri. SE., Ak., M.Si dan Amilin, SE, Ak, MSi selaku penguji ahli skripsi. Serta semua dosen yang telah memberikan ilmunya, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak dan Ibu.
7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jakarta, terutama untuk Bapak Saiful Huda selaku Leader Audit Intern Mandiri, dan Bapak Edwin pada Learning Center Mandiri, atas kesediaan waktu dan bantuannya.
8. Teman-temanku ELMA terutama buat Marica dan Liza terimakasih atas dukungan yang telah kalian berikan.
9. Teman-temanku yang dikosan BuDurhayati: Chaum, Ega, Rahma, Dede, Icha terima kasih atas kebersamaan kalian.
I 0. Abang Nano, Abang Nugroho, Ka Ahya, Bang Sule terimakasih atas dukungan dan perhatian kalian.
1 I. Papoh, Budeh dan Buie ku yang sudah seperti orang tuaku. Terimakasih atas perhatian kalian.
12. Sahabat - sahabatku tercinta: Yuli, Eneng, Febri, Mora, Nisa, Nida, Tri, Rudi, Habib, Fahrni, Danang, Didi, semua teman-temanku terntama anak Akuntansi A 2004 dan ana.1<: Audit, yang tidak bisa penulis se:butkan satu persatu, terimakasih atas silatuhrahmi yang terjalin selama ini. Tetap semangat untuk kalian.
13. Bapak Sukrnadi, Ka Isma, Ka Yuli, Mba Ani, Mas Seandy, Mas Al fried, Mas Aziz, Mas Heri, Mas Budi, Mba Novi, Bu Siska, atas pelayanan yang diberikan. Sukses untuk kalian.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati rnenerima saran dan kritik. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta, Desember 2008
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPS! ... 1
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii
LEMBA R PEN GESAHAN UJIAN SKRIPSI ... . . . .. .... .. ... iii
DAFTARRIWAYATHIDUP ... iv
ABSTRACT... v
ABSTRAK ... VI KATA PENGANTAR ... vii
DAFT AR ISi ... ... ... ... ... ... ... .. ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFT AR LAMPIRAN ... xiii
BABI BABU BAB III PENDAHULUAN A. La tar Belakang Penelitian ... ... ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat ... 6
1. Tujuan Penelitian ... ... 6
2. Manfaat Penelitian ... ... 7
TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja ... 8
B. Independensi ... ... 11
C. Kepuasan Kerja Internal Auditor ... 15
I. Pengertian Kepuasan Kerja... 15
2. Penge1tian Internal Auditor... 17
D. Perbankan 3. DefinisiBank ... 21
4. Fungsi Bank ... 22
5. Penman Bank ... ... .. ... .... .. .. ... ... .... .. 23
E. Penelitian Terdahulu ... セ@... 25
F. Kerangka Pemikiran ... ... 26
METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 27
3. Uji Asumsi Klasik ... 30
4. Uji Hipotesis ... 32
D. Operasional Variabel Penelitian ... 34
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 39
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39
2. Visi dan Misi Perusahaan ... 41
3. Nilai Budaya dan Perilaku Utama ... 41
4. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (persero) Tbk ... 42
B. Deskripsi Data ... 49
C. Hasil dan Pembahasan ... ... ... 51
1. Uji Kua!itas Data ... ... ... 51
a. Uji Validitas ... 51
b. Uji Reliabilitas ... 53
2. Uji Asumsi Klasik ... 54
a. Uji Normalitas... ... 54
b. Multikolinearitas ... 55
c. Uji Autokorelasi ... 56
d. Uji Heteroskedastisitas ... 56
3. Uji Hipotesis ... 57
a. Uji t ... 57
b. Uji F ... 58
c. Uji Adjusted R' ... 59
d. Analisis Regresi Berganda ... 59
e. Penelitian Sebelunmya.... ... 60
BABV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ., ... ... ... ... ... 62
B. Implikasi ... 63
C. Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 63
DAFTAR GAMBAR
[image:12.595.86.474.49.708.2]Garn bar 2.1 Kerangka Pemikiran ... ... ... ... ... 26
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (persero) Tbk ... 43
Gambar 4.2 Scatterplot ... 57
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabet 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14
1--PE.RPl.•.ST ..
セᄋHNセan@
UTAMA
I
l: . . . ·.,;,, fA_j
. _,,,,.
__
...DAFTAR
TABEL
Tabel Kriteria Korelasi ... 30
Operasional V ariabel Penelitian ... 34
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelarnin ... 49
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir ... 49
Deskripsi Responden b・イ、。ウセNイォ。ョ@ Yang mempunyai NPWP ... 50
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 50
Uji Validitas Instrumen Kinerja ... 51
Uji Validitas Instrumen Independensi ... 52
Uji Validitas Instrumen Kepuasan Kerja Internal Auditor... 53
Uji Reabilitas Instrumen Kinerja ... 53
Uji Reabilitas Instnunen Independensi ... 54
Uji Reabilitas Instrumen Kepuasan Kerja Internal Auditor... 54
Uji Statistik t ... 57
Uji Statistik F ... 58
Uji Adjusted R2 ... 59
[image:13.595.67.474.25.727.2]DAFT AR LAMPIRAN
I. Kuesioner Penelitian
2. Jawaban Responden atas instrument Variabel XI (Kinerja) 3. Jawaban Responden atas instrument Variabel X2 (Independensi)
4. Jawaban Responden atas instrument Variabel Y (Kepuasan kerja Internal Auditor)
5. Uji Validitas dan Reabilitas InstrumenKinerja (Variabel XI)
6. Uji Realibilitas dan Validitas Instrumen Independensi (Variabel X2) 7. Uji Reabilitas dan Validitas lnstrumen Kepuasan Kerja Internal Auditor
(V aria be! Y)
8. Hasil Uji Regresi Instrnmen Kinerja dan Independensi Terhadap Kepuasan Kerja Internal Auditor
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia memberi
dampak terhadap semua bidang kehidupan di negara kita, termasuk
diantaranya adalah bidang ekonomi yang kian hari memperlihatkan
pertumbuhannya yang semakin membaik. Berbagai deregulasi di bidang
ekonomi yang dilaknkan pemerintah semakin menarik kalangan dunia usaha
untuk berpartisipasi dalam memajukan perekonomian Indonesia. Implikasi
dari fenomena tersebut iambat laun mengakibatkan perluasan aktivitas
perusahaan, dan pengaplikasiannya. Setiap perusahaan lebih membutuhkan
pengawasan yang teliti.
Fungsi pengawasan sangat peming sebagai salah satu kegiatan yang
memegang peranan dalam setiap unit organisasi, seperti instansi pemerintah,
perusahaan swasta, lembaga pendidikan maupun organisasi masyarakat ケセョァ@
lain. Pada kalangan pemerintah tugas pengawasan sudah ;nempunyai jalan
atau unit kerja sendiri, demikian juga di kalangan swasta terdapat pengawasan
yang di dalam akuntansi secara khusus dikenal dengan internal audit.
Integritas mengharuskan auditor jujur dan terus terang dalam batasa.TJ
kerahasiaan obyek pemeriksaan Kode Etik Akuntan Indonesia. Prinsip
Etik Akuntan Indonesia (Appendix A 1994 ha/:346). ICCA mengeluarkan
satuan tugas khusus "The Skill for 21 century task force" untuk meneliti
masalah yang berhubungan dengan perubahan kualifikasi para akuntan di abad
21. Satuan tugas tersebut menemukan bahwa di abad 21 ini para akuntan
(auditor) yang dibutuhkan, haruslah memiliki beberapa kompetensi dan
kualifikasi antara !ain, sebagai berikut (Bulo, 2002:22):
I. Keterampilan akuntansi: Kemampuan untuk menganali3a data keuangan,
pengetahuan perpajakan, audit, sistem teknologi informasi dan
pengetahuan tentang pasar modal.
2. Keterampilan komunikasi: Kes:u1ggupan mendengar dengan efektif,
berbicara dan menulis dengan jelas, mengerti kebutuhan orang lain,
kemampuan mengungkapkan, mendiskusikan mempertahankan
pandangan, memiliki empati dan mampu berhubungim dengan orang dari
negara, budaya dan latar belakang sosio ekonomi yang berbeda.
•'; I
3. Keterampilan negosiasi.
4. Keterampilan interpersonal: Untuk memotivasi dan mengembangkan
orang lain, mendelegasikan tugas, menyelesaikan konflik, kepemimpinan,
mengelola hubungan dcngan orang lain dan berinter.aksi dengan berbagai
macam orang.
5. Kemampuan intelektual: Logika, deduktif dan pemikiran abstrak,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dan sanggup menyelesaikan
6. Pengetahuan manajemen dan organisasi: Untuk memahami aktivitas
organisasi bisnis pemerintah, organisasi nirlaba, memahami budaya bisnis,
dinamika kelompok, serta manajemen sumber daya.
7. Atribut personel: Integritas, keadilan etika dan komitmen, untuk belajar
seumur hidup karena product life cycle pengetahuan y<mg semakin pendek.
Ainun Na'im (1996) dalam Laela (1997) menyatakan bahwa pada
unmmnya, syarat atau kualifikasi yang diutamakan untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia, yang unggul menuju Indonesia baru adalah:
keterampilan sifat-sifat seperti, berfikir wajar, menyelesaikaan masalah etik,
mendengar, mempunyai motivasi menulis, bersikap professional,
menggunakan komputer, percaya diri, melakukan analisis kuantitatif, tampil
professional, berbicara, sifat menyenangkan, melakukim penelitian, tegas,
berhubungan interpersonal. mempunyai sifat kepemimpinan. Pengetahuan
seperti Hukum, Sosial, Ekonomi, Psikologi dan Akuntansi.
Dalam praktek, nyata, pentingnya kemampuan personal clan
interpersonal serta tingkat religiusitas sebagai benteng dalam pelaksanaan
tanggung jawab dan pekerjaan audit bagi para auditor di Indonesia khususnya
sepe1ti yang telah disebutkan diatas. Bisa kita lihat pada pedoman kode etik
akuntan 1994 yang diterbitkan oleh lembaga IAI (Ikatim Akuntan Indonesia),
Pasal I ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia, menegaskan bahwa setiap
anggota harus mempertahankan integritas dan obyektifitas yang tinggi dalam
tetap mempunyai kejujuran, komitmen, tegas, dan tanpa pretense,
mempertahankan obyektifitas, diharapkan bagi setiap anggota akan bertindak
adil tanpa dipengarubi oleh tekanan atau permintaan tertentu maupun
kepentingan pribadinya.
Sangat sulit bagi seorang auditor untuk dapat bertahan dalam
menghadapi tekanan frustasi, stress, menyelesaikan konflik yang sudah
menjadi bagian atau resiko profesi, dan memikul tanggw1g jawab seperti apa
yang di3ebutkan dalam Pedoman Kode Etik Akuntan Indonesia, serta untuk
tidak menyalahgunakan kemampuan dan keahlian yang merupakan amanah
yang dimiiikinya kepada jalan yang tidak dibenarkan. Hal ini akan
berpengaruh terhadap hasil kinerja mereka (mutu dan kualitas audit) atau
terjadinya penyimpangan, kecurangan dan manipulasi terhadap tugas yang
diberikan. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan
mampu untuk mengetahui serta menangani perasaan mereka dengan baik,
mampu untuk menghadapi perasaan orang lain dengan e:fektif. Selain itu juga
seseorang akuntan yang memiliki pemahaman atau k<:cerdasan emosi dan
tingkat re!igiusitas yang tinggi akan mampu bertindak ata.u berperilaku dengan
etis dalam profesi dan organisasi (Lt1digdo dan Maryani, 200 I).
Perlu adanya perubahan akan makna dala.-n sistem pendidikan kita,
dalam menyikapi makin beratnya tantangan di era giobalisasi dan dalam
rangka membentnk pribadi yang berkualitas dan memiliki etos kerja yang
Publik diharapkan mampu mengangkat nilai-nilai: k°'jujuran, komitmen,
amanah, integritas, bertanggung jawab, keyakinaan terhad.ap sifat-sifat Tuhan
Yang Maha Esa dan keteguhan hati merupakan bagian pengajaran yang
diberikan kepada para calon auditor (mahasiswa) (Ludigdo, 2004).
Penelitian sebelumnya oleh Anisa (2003), dalam menganalisis
pengaruh kepuasan internal auditor terhadap kinerja dan independensi internal
auditor. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dan
hasilnya diketahui bahwa kepuasan internal auditor berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dan independensi internal auditor.
, Penelitian Sodik (2007), dalam menganalisis pengaruh keahlian dan
independensi audit internal terhadap kemampuan mendeteksi indikasi fraud.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dan hasilnya
diketahui bahwa keahlian dan independensi berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan mendeteksi indikasifraud.
J
Penelitian Siti (2007), dalam menganalisis pengaruh auditor internal
terhadap efektivitas manajemen risiko perusahaan. Penelitian ini
menggunakan metcde analisis regresi iinear, dan hasilnya diketahui hahwa
auditor internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas manajemen risiko
perusahaan.
Dari uraian diatas secara langsung mengindikasikan dan membuktikan,
bahwa para akuntan khususnya auditor di Indonesia perlu untuk
mengembangkan kinerja dsn independensinya dalam menjaiankan tugas dan
skripsi ini dengan judul "Pengaruh Kinerja clan Inclepenclensi Terhadap
Kepuasan Kerja Internal Auditor".
B. Perumusan Masalah
Dari uraian singkat di atas dapatlah di tarik suatu pennasalahan pokok
sebagai acuan dasar bagi penulis untuk melakukan penelitian secara lebih
mendalam dan juga untuk membatasi pokok permasalahannya, yaitu
mengenai:
1. Apakah kinerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor internal?
2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor
internal?
3. Apakah kinerja dan independensi secara bersama-sama berpengaruh nyata
terhadap kepuasan kerja auditor internal?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a Untuk mengetahui apakah kinerja berpengaruh terhadap kepuasan
'
kerja internal auditor.
b. Untuk mengetahui apakah independensi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja internal auditor.
c. Untuk mengctahui apakah kinerja dan independensi secara
bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kepuasan kerja internal auditor.
2. Manfaat Penelitiai1
b. Sebagai perbandingan bagi kita semua khususnya dalam menimba
ilmu pengetahuan ekonomi, umumnya di bidang akuntansi khususnya
dan terlebih lagi di bidang auditing.
c. Memberikan masukan bagi pihak perusahaan agar dapat lebih
meningkatkan kemampuan auditor mereka dalam melaksanakan tugas
dengan Jebih efektif, sehingga mereka dapat 「・ォ\セイェ。@ denga.'1 optimal,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja
Pengertian Kinerja, menurut Ladewi (2001: 11) adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan
karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menurut Atkinson, dkk (1995: 51 ), dalam penelitian Nurul
(2007: 10) pengertian kinerja adalah:
" Memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan, menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, dan memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensifyang mempengaruhi pelanggan".
Berdasarkan dari kedua pengertian kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa
kinerja suatu organisasi dinifoj baik jika organisasi yang bersangkutan marnpu
melaksanakan tugas-tugas dalarn rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah.
Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ke:tika administrasi dan
penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat
yang ekonomis, efisien dan efektif. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas
saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dirutikan secara terpisah
PERPUSTAKAAN UTAl.ll!A
I
UIN SYAHID JAKART セ@yang maksimal dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia sedangkan
konsep efektif berarti bahwa jasa yang disediakan/dihasilkan oleh organisasi
dapat melayani kebutuhan pengguna jasa dengan tepat.
Sebelum melakukan audit, auditor terlebih dahulu harus memperoleh
infonnasi umum organisasi guna mendapatkan pemahaman yang memadai
tentang lingkungan organisasi yang diaudit, struktur organisasi, misi
organisasi, proses kerja serta sistem informasi dan pelaporan. Pemahaman
lingkungan masing-masing organisasi akan membeiikan dasar untuk
memperoleh penjelasan dan analisis yang lebih mendalam mengenai sistem
pengendalian manajemen.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kelemahan clan kekuatan sistem
pengendalian dan pemahaman mengenai keluasan (scope), validitas dan
reabilitas informasi kinerja yang dihasilkan oleh entitas/organisasi, auditor
kemudian menetapkan kiiteiia audit dan mengembangkan ukuran-ukuran
kinerja yang tepat. Berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat, auditor
melakukan pengauditan, mengembangkan hasil-hasil temuan audit dan
membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan kiiteiia yang telah
ditetapkan sebelumnya. Hasil temuan kemudian dilaporkan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan yang disertai dengan rekomendasi yang diusulkan
oleh auditor. Pada akhimya, rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan oleh
auditor akan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang.
pengenalan dilakukan survei pendahuluan dan review sistem pengendalian
manajemen. Pekerjaan yang dilakukan pada survei pendahuluan dan review
sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk menghasilkan rencana
penelitian yang detail yang dapat membantu auditor dalam mengukur kinerja
dan mengembangkan temuan berdasarkan perbandingan antara kinerja dan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tahap pengauditan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen, yaitu
telaah hasil-hasil program, telaah ekonomi dan efisiensi serta telaah
kepatu.11.an. Tahapan-tahapan dalam audit kinerja disusun untuk membantu
auditor daiam mencapai tujuan audit kinerja. Review hasil-hasil program akan
membantu auditor untuk mengetahui apakah entitas telah melakukan sesuatu
yang benar. Review ekonomis dan efisiensi akan mengarahkan auditor untuk
mengetahui apakah entitas telah melakukan sesuatu yang benar secara
ekonomis dan efisien. Review kepatuhan akan membantu auditor untuk
menentukan apakah entitas telah melakukan segala sesuatu dengan cara-cara
yang benar, sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Masing-masing
elemen tersebut dapat dijalankan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama,
tergantung pada sumber daya yang ada dan pertimbangan waktu.
Tahap pelaporan merupakan tahapan yang hams dilaksanakan karena
adanya tunlutan yang tinggi dari masyarakat atas pengelolaan sumber daya
publik. Hal tersebut menjadi alasan utama untuk melaporkan keseluruhan
pekerjaan audit kepada pihak manajemen, lembaga legislatif dan masyarakat
informal melalui diskusi dengan pihak manajemen. Nanmn demikian, akan
lebih baik bila laporan audit disampaikan secarn tertulis, karena
pengorganisasian dan pelaporan temuan-temuan audit secara tertulis akan
membuat hasil pekerjaan yang telah dilakukan menjadi lebih permanen. Selain
itu, laporan tertulis juga sangat penting untuk akuntabilitas publik. Laporan
tertulis merupakan ukuran yang nyata atas nilai sebuah pemeriksaan yang
dilakukan oleh auditor. Laporan yang disajikan oleh auditor merupakan
kriteria yang penting bagi kesuksesan atau kegagalan pekerjaannya.
Tahapan yang terakhir adalah tahap penindaklanjutan, dimana tahap ini
didesain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi yang
diusulkan oleh auditor sudah diimplentasikan. Prosedur penindaklanjutan
dimulai dengan tahap perencanaan melalui pertemuan dengan pihak
ma.-iajemen untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi organisasi dalam
mengimplementasikan rekomendasi auditor. Selanjutnya, auditor
mengurnpulkan data-data yang ada dan melakukan analisis terhadap data-data
'
tersebut untuk kemudian disusun dalam sebuah laporan. (www.id-jurnal.
blogspot. Com).
B. lndependensi
Menurut Achmad Badjuri dan Elisa Trihapsari (2004) Independensi
auditor dipt:rlukan karena auditor sering disebut sebagai pihak pertama dan
memegang peran utama dalam pelaksanaan audit kinerja. Hal ini karena
independen. W alaupun pada kenyataannya prinsip indepe:nden ini sulit untuk
benar-benar dilaksanakan secara mutlak, antara auditor dan auditee harus
berusaha untuk menjaga independensi tcrsebut sehingga tujuan audit dapat
tercapai. Independensi auditor merupakan salah satu dasa:r dala:m konsep teori
auditing.
Dala:m hal ini ada dua a5pek independensi, yaitu:
1. Independensi yang sesungguhnya (real independence) dari para auditor
secara individual dala:m menyelesaikan pekerjaannya, yang biasa disebut
dengan "practitioner independence". Real independence dari para auditor
secara individual mengandung dua arti, yaitu kepercayaa:n diri (self
reliance) da:ri setiap personalia dan pentingnya istilah yang berkaitan
dengan opini auditor atas laporan keuangan.
2. Independensi yang muncul/ta:mpak (independence in appearance) dari
para auditor sebagai kelompok profesi yang biasa disebut "profession
independence".
Di sa:mping dua aspek di atas, independensi memiliki tiga dimensi, yaitu
I. Independensi dala:m membuat progran1,
Independensi dala:m membuat program meliputi bebas da:ri ca:mpur
tangan dan perselisihan dengan auditee yang dimaksudkan untuk
membatasi, menetapkan dan mengurangi berbagai bagian audit; bebas dari
ca:mpur tangan dengan atau suatu sikap yang tidak kooperatif yang
yang dikaitkan dengan pekerjaan audit untuk merevi•ew selain dari yang
diberikan dalam proses audit.
2. lndependensi dalam melakukan pemeriksaan
lndependensi dalam melakukan pemeriksaan meliputi akses
langsung dan bebas terhadap semua buku, catatan, pejabat dan karyawan
serta sumber-sumber yang berkaitan dengan kegiatan, kewajiban dan
sumber daya yang diperiksa; kerja sama yang aktif dari pimpinan yang
diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan, bebas dari berbagai usaha
pihak diperiksa untuk menentukan kegiatan pemeriksaan atau untuk
menentukan dapat diterimanya suatu bukti dan bebas dari kepentingan clan
hubungan pribadi yang mengakibatkan pembatasan pengujian atas
berbagai kegiatan dan catatan.
3. Independensi dalam membuat laporan.
lndependensi dalam membuat laporan meliputi bebas dari berbagai
perasaan loyal atau kewajiban untuk mengurangi dampak dari fakta-fakta
yang dilaporkan, pengabaian penggunaan yang sengaja atau tidak sengaja
dari bahasa yang mendua dalam pernyataan fakta, pendapat dan
rekomendasi serta dalam penafsirannya dan bebas dari berbagai usaha
untuk menolak pertimbangan auditor sebagai kandungan yang tepat dari
laporan audit, baik dalam ha! yang faktual maupun opininya.
(www.id-jurnal.blogspot.com).
Lawrence B. Sawyer dkk (2005: 35) dalam karya terkenal mereka,
indikator independensi profesi professional. lndikator tersebut memang
diperuntukkan bagi akuntan publik, tetapi konsep yang sama dapat diterapkan
untuk auditor internal yang ingin bersikap objektif. Indikator-indikatornya
adalah:
I. lndependensi dalam Program Audit
a. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit
b. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit
c. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit ssselain yang
memena disyaratkan untuk sebuah proses audit
2. Independensi dalam Verifikasi
a. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan
karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan
b. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen selama
verifikasi audit.
c. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas '
yang dip<:riksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti
d. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit
3. Independensi dalam Pelaporan
a. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari
fakta-fakta yang dilaporkan
b. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal··hal yang signifikan
c. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara
sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan
rckomendasi dalam interpretasi auditor
cl. Bcbas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor
mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.
C. Kepuasan Kerja Internal AudHor 1. Pengertian Kepuasan Kerja
Pengertian Kepuasan rnenurut Philips clan Kevin (2007: 177) adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia
rasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut T. Hani Handoko
(1998: 193) kepuasan kerja adalah keadaan emosion:;l yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang peke1:jaan
mereka.
Kepuasan ォ・セェ。@ mencerminkan
' perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. lni tampak dalam sikap positif karyawan ierhadap pekerjaan
clan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
Dcpartemen personalia mempunyai pengaruh langsung clan tidak
langsung pada kepuasan ォ・セェ。@ karyawan. Pengaruh langsungnya adalah
fungsi personalia dapat membuat kontak langsung dengan para personalia
dan karyawan dengan berbagai cara untuk mcrnpengaruhi mereka.
ini memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan dan atau tidak
menyenangkan bagi orang-orang dalam organisasi dimana ha! itu akan
mempengarubi kepuasan kerja karyawan.
Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan aritara kinerja yang
dirasakan dengan harapan.
Tingkat kepuasan dibagi mepjadi 3 (tiga) yaitu:
a. Kinerja dibawah harapan
b. Kinerja sesuai harapan, dan
c. Kinerja melebihi harapan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup adalah
kepuasan kerja, karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan dari
tempat kerja. Hasil kerja yang maksimal dan jam ke1da yang efektif akan
dicapai apabila seseorang sudah merasa puas dan senang berada di suatu
perusahaan. Jika kepuasan kerja seseorang tinggi maim akan berdampak
positif terhadap pekerjaan, sehingga memberikan motivasi untuk
meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya, untuk kepuasan kerja yang rendah
akan bereaksi negatif terhadap pekerjaan dan cenderung malas atau santai
dalam mengerjakan tugasnya.
Selain itu, menurut Angelina (2007), ォ・ーオ。セ。ョ@ kerja merupakan
orientasi efektif dan pekerja secara individual terhadap pekerjannya dan
karakteristiknya. Implikasi kepuasan kerja sering diartikan dengan
kemampuan dalam mempelajari sesuatu, kecelakaan sikap terhadap rekan,
manajemen dan pihak eksternal organisasi.
Siti (2005) menyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja
dan kinerja. Menurut mereka, produktivitas dapat ditingkatkan melalui
kepuasan pekerja karena kepuasan kerja memberikan suatu kontribusi
yang baik kepada pekerja untuk meningkatkan nilai produktivitas.
Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh fungsi dan kedudukan karyawan
dalam organisasi. Karyawan yang kedudukannya lebih tinggi merasa lebih
puas karena memiliki ekonomi yang lebih besar, pekerjaan yang bervariasi
dan memiliki kebebasan dalam melakukan penilaian.
2. Pengertian Internal Auditor
Definisi audit internal menurut Lawrence B. Sawyer dkk (2005: 10):
" Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objekif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah info1masi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias diterima telah diikutL, criteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi telah dicapai secarn efektif. Semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif".
Definisi diatas tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor
internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggµng jawab.
Definisi tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan signifikan yang
modern yang lebih menckank<;1n pada penambahan ni lai dan semua hal
berkaitan dengan resiko, tata kelola, dan kontrol.
a. Peranan Internal Auditor bagi Perusahaan
Arah internal auditor bukan lagi sebagai wa1chdoi{ tetapi sebagai
konsultan yang dapat memberikan nilai tambah (add value) bagi
operasional perusahaan. Dengan demikian, peranan internal auditor
sangat diperlukan guna mencapm tqjuan perusahaan. lbarat
pertandingan sepakbola, internal auditor bukan lagi sebagai wasit atau
penjaga garis yang mengawasi jalannya pertandingan (orang yang
meniup pluit dan rnencari-cari kesalahan), akan tetapi sebagai anggota
kesebelasan yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.
l) Dukungan Manajemen
Penjabaran peran Internal Auditor diatas tidak akan maksimal
apabila tidak mendapat dukungan dari manajemen '(Direktur
Utarna). Model dukungan manajernen secara sederhana (urnumnya)
'
sebagai 「・イゥセオエ@ :
(a) Secara fungsional, internal auditor melapor kepada direktur
utama dan secara administratif kepada dewan komisaris.
( b) Pada urnurnnya, aktifitas audit berkaitan dengan masalah
pengendalian akuntansi (infernal accounting control).
(c) Pembuatan program clan pembentukan staf internal audit secara
( e) Laporan audit ditinjau secara terperinci oleh dewan komisaris
dan direktur utama.
Dalam model ini, manajemen (direktur utama) merupakan
pendukung fungsi audit yang sangat aktif. Kebebasan internal
auditor dari manajemen mungkin saja diragukan, nan1un untuk
tingkat di bawab direktur utama, internal auditor memiliki tingkat
kebebasan sangat tinggi, atau ballkan sepenuhnya.
Model diatas tidak menunjukkan realitas dalam perusabaan
yang lebih besar dimana dukungan manajemen terhadap internal
auditor bersifat kompleks dan dinamis, sejaian dengan lingkup
pekerjaan internal auditor yang semakin luas.
Ciri utama perusabaan besar adalab luasnya tingkat tanggung
jawab penting yang didelegasikan sehingga. banyak keputusan
penting yang dibuat dibawab tingkatan manaje:rnen senior (direktur
utama). Bila perlu dir7ktur utama hanya ュ\セャ。ォオォ。ョ@ peninjauan
terhadap keputusan yang telab dibuat dan biasanya peninjauan
tersebut bersifat pengesaban.
Realitas yang penuh kewenangan yang didelegasikan inilah
yang harus dipabami oleh internal auditor, se;orang internal auditor
tidak hanya tergantung pada direktur utarna dan atau dewan
komisaris, ia pun harus dapat berhubungan secara efektif dengan
2) Dukungan Komite Audit
Berdasarkan international best practices Komite Audit
mempunyai tugas dan tanggung jawab da!am bidang-bidang:
pelaporan keuangan (financial reporting), Corporate Governance,
dan pengawasan perusahaan (corporate control). Komite audit dan
internal auditor pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama,
sehingga kerjasama yang baik diantara keduanya akan dapat
membantu fungsi pengawasan terhadap governance perusahaan.
Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memelihara tanggung
jawab profesional serta independensinya masing-masing dalam
melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen. Dukungan
komite audit terhadap internal auditor berkaitan dengan hubungan
pelaporan terhadap kasus-kasus penyimpangan atau
penyelewengan yang dilakukan oleh manajemen pada tingkat
senior (direktur utama).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran internal
auditor tergantung pada diri internal auditor tersebut dalam
meningkatkan pfofesionalismenya. Hal ini untuk memberikan nilai
tambah bagi pencapaian tujuan perusahaan dengan dukungan yang
D. Perbankan
1. Definisi Bank
Undang-undang Nomor I 0 Tahun 1998 ュ・ョ、Qセヲゥョゥウゥォ。ョ@ perbankan
sebagai:
"Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hid up rakyat ban yak".
Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan
dan. Penyaluran dana. Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh
penerimaan akan dapat dilakukan jika dana telah dihimpun. Penghimpunan
dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga
efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dan tersebut.
Keberhasilan bank da!am memenuhi maksud itu dipengaruhi antara lain
oleh hal-hal berikut ini:
a. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Garnbaran
sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi
tingkat kepercayaan rnasyarakat pada bank tersebut. Semakin tinggi
tingkat kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, mal::a semakin
tinggi pula kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari
masyarakat dengan efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya.
b. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh dari penyimpanan
dana lebih tinggi disbanding pendapatan dari alternative investasi lain
semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon
penyimpan danaya.
c. Risiko penyimpanan dana. Apabila sebuah bank dapat memberikan
tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik
lagi sesuai waktu yang telah diperjanjikan, maka masyarakat semakin
bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut.
d. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana.
Pelayanan yang baik membuat penyimpan dana merasa dihargai,
diperhatikan, dan dihormati, sehingga merasa :senang untuk terus
bertransaksi keuangan dengan bank tersebut.
2. Fungsi Bank
Totok dan Sigit (2006:9), secara umum fungsi utama bank adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsii sebagai berikut:
a. Agent of Trust
'
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust),baik dalam ha! penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi
adanya unsure kepercayaan. Masyarnkat percaya bahwa uangnya tidak
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dike!ola dengan baik, bank
tidak akan bankrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan
tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan
menyalahgunakan pinjaman yang diberikan bank, debitur akan
mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai niat
baik untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta kewajiban
lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of Development
Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana
sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang
dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi, konsumsi
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat.
c. Agent of Services
Di samping kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
memberikan penawaran j asa lain kepada masyarakat diantaranya
'
berupa, jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian
jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
3. Peranan Bank
Totok dan Sigit (2006: 11) Dank mempunyai peran yang penting
dalam sistem keuangan, yaitu:
a. Pengalihan aset (asset tranmulation)
b. Transaksi (transaction)
Bank memberikan kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk
melakukan transaksi barang dan jasa. Produk yang dikeluarkan oleh
bank (giro, tabungan, deposito, dan sahan1) merupakan pengganti uang
dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
c. Likuiditas (liquidity)
Penabung dapat menempatkan dananya dalan1 bentuk produk
berupa giro, tabungan, deposito. Produk tersebut mempunyai tingkat
likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para
pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingarmya.
d. Efisiensi (efficiency)
Bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan
pelayanan. Peranan bank sebagai broker adalah menemukan pemirJam
dan pengguna modal tanpa rr;engubah produknya. Bank hanya
memperlancar dan ·· mempertemukan pihak-pihak yang saling
membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris antara peminjan1
dan investor menimbulkan masalah insentif ini. Adanya infonnasi
yang tidak simetris antara peminjam dan investor menimbulkan
masalah intensif. Peran Bank menji:di penting untuk memecahkan
masalah insentif ini. Adanya informasi yang tidak sempuma,
menyamakan informasi yang tidak sempurna. Pemerintah dengan
pcraturannya akan dapat mcmberikan iklim untuk mendukung operasi
Bank.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya oleh Anisa (2003), dalam menganalisis
pengaruh kepuasan internal auditor terhadap kinerja dan independensi internal
auditor, menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dalam
penelitiannya disimpulkan bahwa kepuasan internal auditor berpengaruh
signifikan terhadap kinerja dan independensi internal auditor.
Pcnclitian Sodik (2007), dalam rnenganalisis pengaruh keahlian dan
independensi audit internal terhadap kemampuan mendeteksi indikasi fi'aud.
Peneletian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dan hasilnya
diketahui bahwa keahlian dan independensi berpengaruh signifikan terhadap
kcmampuan mendeteksi indikasiji-aud.
Penelitian Siti (2007), dalam menganalisis pengaruh auditor internal
terhadap efektivitas mana.1emen risiko perusahaan. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi linear, clan hasilnya cliketahui bahwa
auditor internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas rnanajemen risiko
F. Kcrangka Pemikiran
Berc!asarkan kerangka teori yang telah c!ikemukakan sebelumnya, penulis
menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
G. Hipotcsis
Kinerja
I
Q1clependensiI
Kepuasan Kerja Auditor Internal
_J
セMセiMM
Uji Hipotesis:
Uji t
Uji F
[image:40.595.69.467.139.697.2]H0: tidak terdapat hubungan signifikansi Ha: terc!apat hubungan signifikansi
Gambar2.I Kerangka Pemikin:n
Ha 1: Kine1:ja berpengaruh terhac!ap kepuasan kerja internal auditor
I
PERl"USTAKAANutamセ@
セn@
SYAHID JAKARTA·---BABIH
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan PT. Bank Mandiri Jakarta
Selatan yang beralamat di Jin. Gato! Subroto kav 36-38 Jakarta, untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian
ini diajukan untuk mengetahui Pengaruh Kinerja dan Independensi Terhadap
Kepuasan Kerja Internal Auditor pada PT. Bank Mandiri.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi menurut Sugiono (2005:55) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai audit,
sedangkan metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Judgement
Sampling (pertimbangan) yaitu merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak
acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan
tertentu umumnya di sesuaikan dengan tnjuan atau masalah penelitian. Dan
Convenience Sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
C. Metode Analisis dan Metode Pengnmpulan Data
I. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis kualitatif yaitu mempelajari dan menguji apakah teori
yang berhubungan dengan masalah penelitian telah diterapkan pada
seorang auditor dengan menggunakan metode deskriptif yang
menjelaskan konsep audit, karakteristik audit, kinerja dan pelaksanaan
audit.
2. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Dalam melakukan pengujian pada penelitian ini. Ada beberapa
tahapan yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Untuk tahap
awal terlebih dahulu dilakukan penguj ian instmmen penelitian yaitu
angket (kuesioner) yang akan disebarkan kepada responden. Tujuannya
agar angket tersebut dapat dijadikan instrumen yang akan tepat atau layak
t\ntuk pengukuran dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan:
a. Uji Validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran
yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain
instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang
diharapakan oleh peneliti. Pendekatan yang digunakan dalam
Pendckatan ini bertujuan menghindari adanya judgment
subyektif dari seseorang dan pertanyaan yang ada di dalarn instrurnen
penelitian diketahui benar konsisten internal. Suatu instrurnen (setiap
butir pe11anyaan) dikatakan valid bila angka korelasional yang
diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sarna dengan r kritis. Untuk
rnePentukan r hitung didapatkan dari perhitungan dcngan rurnus teknik
korelasi Produc/ Momeni dengan rnenggunakan SPSS 12, dan
menentukan r tabel dengan rnenggunakan tabel angka kritis nilai r.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari
alat ukur dalarn rnengukur gejala yang sarna di lain kesernpatan
(Purbayu dan Ashari, 2005: 251 ). Teknik yang digunakan dalarn
penelitian ini adalah Cronbach Alpha karena menggunakan jenis data
ordinal. Teknik ini dapat rnenafsirkan korclasi antara skala diukur
dengan variabel yang ada.
Pencliti rncnggunakan bantuan SPSS 12 dalarn rnenghitung
Cornhach Alpha, untuk menginterpretasikan nilai Alpha yang
diperoleh. digunakan kriteria korelasi menurut Sugiono (2005: 183)
Tabel 3.1 Kriteria korelasi
< 0,200 = tidak ada korelasi
0,200-0,399 = korelasi rendah 0,400-0,599
=
korelasi cukup 0,600-0, 799 = korelasi tinggi 0,800-1,00 = korelasi sangat tinggi Sumber: Sugiono (2005:183)3. Uj i Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independensi).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variable bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variable bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan no!.
Menurut Imam Ghozali (2002:57) multikolinieritas dapat
dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.
Jika antar variabel bebas ada kcrelasi yang cukup tinggi (umumnya
diatas 0.90), maka ha! ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
Untuk selanjutnya peneliti akan menggunakan spss versi 12.0 untuk
rnengukurnya.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk rnenguji apakah dalam model
[image:44.595.88.482.23.573.2]autokorelasi. Menurut Imam Ghozali (2002:61) salah satu caranya
adalah dengan uji Durbin-Watson (DW test). Untuk selanjutnya
peneliti akan menggunakan SPSS versi 12.0 untuk mengukurnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas danjika berbeda disebut heterokedastisitas.
Menurut Imam Ghozali (2006:69) salah satu cara mcndeteksinya
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara variabel terikat dengan residualnya. Untuk
selanjutnya peneliti akan menggunakan SPSS versi 12.0 untuk
'
mengukurnya.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas ォ・、オ。ョケセN@ mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Analisis grnfik adalah salah satu ca1a
termudah untuk melihat normalitas data dengan cara membandingkan
antara data observasi dengan disribusi yang mendekati distribusi
4. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji validitas dan uji reabilitas, tahap selanjutnya
adalah menganalisa data, yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis
ini adalah analisis regresi berganda. Untuk pengujian hipotesis pertama
dan pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis 「Qセイァ。ョ、。N@
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis berganda pada dasarnya merupakan ekstensi dari
metode regresi da!am analisis bivarrate yang umumnya digunakan
untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel atau rasio dalam suatu
persamaan linier. Pengaruh variabel independen (karena umumnya ada
korelasi antar variabel independen), dalam analisis regresi berganda
dapat diukur secara parsial ( ditunjukan oleh coefisients of partial
regression) dan secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh
coefisients of multiple determination (R2)). Bentuk umum persamaan
regresi berganda ini adalah;
Y= a+b!Xl+b2X2+ e Di mana:
Y adalah variabel dependen a adalah koefisien konstanta
XI
adalah variabel independen perta.-naX2 adalah variabel independen kedua
b. Uji Statistik
I). Uji R2 (koefisiensi/Determinansi)
Koefisiensi/determinansi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel independen. Nilai koefisiensi determinansi adalah diantara
nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemempuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprodnksi variasi
variable dependen (Ghozali, 2004: 5).
Uji koefisien determinansi digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi/pengaruh variable independen (kinerja dan
independensi) terhadap variable dependen (kepuasan kerja) yaitu
dengan mengkuadrankan koefisien korelasi.
2). Uji t (uji signifikan parameter individual)
Peneliti akan merumuskan hipotesis no! (Ho) : "tidak
adanya korelasi antar kinerja dan independensi terhadap kepuasan
kerja'', dengan menggunakan t-test se1ia deraj at bebas (degrees of
n = jumlah responden
t = uji t
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (lima persen)
dan derajat bebas n-2, membendingkan tinbcl dengan thitung akan
diketahui ada tidaknya korelasi antar variabel, dimana jika t1abel
lebih kecil dibandingkan thitung maka hipotesis no! yang akan
menyatakan tidak ada korelasi antar variable dan begitu
selanjutnya.
3). Uji F (uji signifikan simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variable
bebas yang dimasukan dalam model mempurnyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen untuk mengambil
hipotesis diterima/ditolak dengan membandingkan tingkat
kesalahan 0,05 (Ghozali, 2003 :8).
D. Operasional Variabel Penelitian
[image:48.595.69.501.196.715.2]Variabel
Tabel 3. 2 Operasional Variabel
Sub Vanabel Iuclikator
Kinerja (Xl) l . Ketepatan a. Mengerjakan pekerjaan dengan tepat (Ladewi, 200i:15)
waktu.
b. Bertanggung jaw ab atas has ii pelaksanaan tugasnya.
- n __
d.----··-·-
:-•u•-t... NNjセヲセ⦅⦅NN@Ukurau
pengamanan semua dokumen dan
peralatan yang clipinjam clari
perusahaan.
d. Pelaporan secara tertulis.
セ@
2. Keandalan a. Prestasi kerja baik kualitas 1naupun
kuantitas.
b. Mempunyai kemempuan dan
keterampilan kerja dalarn melakukan
suatu pekerjaan.
I
c. Memiliki kewenangan untukI
mengambil tindakan yangdiperlukan.
I
d. lnformasi yang memadai untukmenge!ola departemen secara efcktif.
3. Mandiri a. Menyelesaikan pekerjaan sendiri
' dengan baik.
b. Bersikap Jl[lllr dan lugas dalam
melaksanakan tugasnya.
I
c. Pelaksanaan kode etik yang tegasI
dan konsisten.d. Ketaatan audit terhadap kebijakan.
I
Ketaatan audit terhadap rencana.
I c.
f. Ketaatan audit terhadap prosedur.
"
...
'lndependensi
(X2) (Lawrence, 2005)
h. Ketaatan audit terhadap regulasi.
i. Ketaatan audit terhadap kontrak.
イMM」セセMM」NLLMMセセMエセMMLLLMMセセMMセセセセMMM[MセMセセM
4. Kreatifitas a. Kemampuan pegawai untuk
berimprovisasi.
b. Mengembangkan kreatifitas.
c. Pelaksanaan tugas dalam batas-batas
yang tidak bertentangan dengan
aturan yang ada untuk mencapa1
hasi! yang maksimal dan efisien.
d. Kemampuan memahami dan
menerapkan materi pekerjaan.
e. Pemahaman yang baik.
f. Kemampuan untuk menerapkan
kompetensi tersebut pada kondisi
yang baru dan berbeda untuk
menyelcsaikan masalah.
g. Mengetahui hal-hal dasar.
h. Mampu mendefinisikan istilah.
i. Mengenali masalah.
j. Fakta-fakta yang berkaitan dengan
masalah tersebut.
1. lndependensi a. Bebas dari intervcnsi manajerial atas Ordinal
dalam Program program audit.
c. Bebas dari segala persyaratan untuk
penugasan audit.
2. lndcpendensi a. Bebas dalam mengakses semua
dalam catatan.
verivikasi. b. Memeriksa aktiva.
c. Karyawan yang relevan dengan audit
yang dilakukan.
d. Kerja sama yang aktif dari karyawan
manajemen selama veri:fikasi audit.
e. Bebas dari segala usaha manajerial.
f. Berusaha membatasi aktivitas yang
diperiksa.
g. Membatasi pemerolehan bahan bukti.
h. Bebas dari kepentingan pribadi yang
membuat verifikasi audit.
I. lndependensi a. Bebas dari pernsaan wajib
dalam memodifikasi dampaklsigi1ifikansi.
pelaporan. b. Bebas dari tekanan untuk tidak
melaporkan ha! signifikan.
c. Menghindari penggunaan kata-kata
yang menyesatkan.
d. Bebas dari segala usaha untnk
meniadakan pertimbangan auditor
Kepuasan Kerja
(Y)
(Angelina, 2008)
I. Kepuasan kerja
e. Bebas dari segala usaha untuk
meniadakan pertimbangan auditor
mengenai opini dalam laporan audit
internal.
a. Kedudukan internal auditor di dalam Ordinal
struktur organisasi perusahaan.
b. Ruang kerja untuk menunjang hasil
kerja yang optimal.
c. Alat komunikasi di dalam
melancarkan kegiatan.
d. Penggunaan komputer dalam
memperlancar aktivitas perusahaan.
e. Lebih menyukai pt:kerjaan yang
memberikan kebebasan umpan balik.
f. Lebih menyukai pekerjaan yang
menawarkan beragam tugas.
g. Rekan kerja yang ramah yang akan
mendukung didalam pekerjan.
h. Gaj i yang sesuai dengan pendidikan
dan standar perusahaan.
i. Pengalaman kerja dalam menunjang
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambarnn Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Bank Mandiri adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang
memberikan pelayanan kepada nasabah yang meliputi segmen usaha
Corporate, Commercial, Micro & Retail, Consumer Finance dan Treasury
and International. Bank Mandiri juga menawarkarn jasa pasar modal,
perbankan syariah dan asuransi melalui Mandiri Sekuritas, Bank Syariah
Mandiri dan AXA Mandiri. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.079
karyawan dengan 926 kantor cabang dan 6 kantor cab::ing/perwakilan/anak
perusahaan di luar negeri. Layanan distribusi Bank Mandiri juga
dilengkapi dengan 2.662 ATM, disamping 6.131 ATM yang merupakan
jaringan LINK, jaringan ATM Bersama, dan electronic channels yang
meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000.
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan ol(;)h Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, em pat bank milik Pemerinta.li yaitu, Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan
Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah
dunia perbankan di Indonesia. Bank Mandiri dibentuk pada tahun 1999.
Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang, jumlah ca.bang
Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang
dari 26.600 menjadi 17 .620. Direktur Utamanya yang pertama adalah
Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan diga11tikan ECW
Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun sebelum digantikan
Martowardojo akibat terlibat dugaar: korupsi di bank t•ersebut. Pada Maret
2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang
Indonesia dan enam cabang di !mu: negeri. Selain itu, Bank Mandiri
mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anal( perusahaan utama yaitu
Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Dengan kinerja keuangan yang semakin membaik da.1 keberhasilan
berbagai program transformasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir, Bank
Mandiri bertekad untuk memasuki tahapan strategis menjadi salah satu
bank terkemuka di kawasan regional Asia Tenggara (Regional Champion
Bank). Visi strategis tersebut diawali dengan tahapan mengembangkan
kekuatan di semua segmen nasabah untuk menjadi universal bank yang
mendominasi pasar perbaP.kan domestik (Domestic Power House), dengan
fokus pada pe1iumbuhan segmen consumer dan commercial. Dengan
menguasai pasar Indonesia sebagai fastest growing market di Asia
•
Tcnggara, Bank Mandiri berada dalam posisi lebih menguntungkan
Mandiri melaksanakan pencatatan saham perdana dengan kode saham
BMRI di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada penawaran
saham perdana tersebut, saham Bank Mandiri mengalami
oversubscribed
sebesar lebih dari 7 kali.
2. Visi dan Misi Bank Mandiri
a. Visi : Bank terpercaya pilihan Anda
b. Misi:
1) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
2) Mengembangkan sumber daya manusia professional
3) Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
4) Melaksanakan manajemen terbuka
5) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
3. Nilai Budaya dan Perilaku Utama
a. PT. Bank Mandiri, (Persero ), Tbk., mempunyai 5 nilai budaya yakni:
1)
Trust I
Kepercayaan2)
Integrity I
Integritas3)
Professionalism I
Profesionalisme4)
Customer Focus I
Fokus Pada Pelanggan5)
Excellence I
Kesempumaanb. Selain itu juga memiliki 10 perilaku utama yang berlaku di PT. Bank
Mandiri, (Persero ), Tbk., mempunyai 5 nilai budaya yakni:
3) Disiplin dan konsisten
4) Berfikir, berkata dan bertindak terpuj i
5) Kompeten dan bertanggungjawab
6) Memberikan solusi dan hasil terbaik
7) Jnovatif, proaktif dan cepat tanggap
8) Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan
9) Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus Peduli
lingkungan
4. Struktur organisasi Bank Mandiri
Struktur organisasi PT. Bank Mandiri (persero) Tbk dapat dilihat