• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Untuk Mendapatkan Gelar Serjana (S-1)

Oleh :

Heri Yanto (09230015)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Heri Yanto

Nim : 09230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul : PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN

KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skeripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengetahui, Dosen Pembimbing I

( Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si )

Dosen Pembimbing II

( Dr. Asep Nurjaman, M.Si )

Dekan FISIP UMM

( Dr. Asep Nurjaman, M. Si )

Kajur Ilmu Pemerintahan

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Univesitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari/Tanggal :Sabtu, 01 Februari 2014

Jam : 09.00-Selesai

Tempat : Ruang Baca Ilmu Pemerintahan (Meja 1)

Dewan Penguji

1. Salahudin, M.Si ( )

2. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov ( )

3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si ( )

4. Dr. Asep Nurjaman, M.Si ( )

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Nama : Heri Yanto

Nim : 09230015

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi saya yang berjudul:

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagai mana berlaku.

Malang, 08 Februari 2014 Yang Menyatakan

(5)

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Heri Yanto

Nim : 09230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul : PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)

Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si 2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si

18/10/-30/10/2013 Perbaikan

05/11/2013 ACC BAB II

15/11/2013 ACC BAB III

03/12-10/10/2014 Pebaikan

20/01/2014 ACC BAB IV

21/01/2014 ACC BAB V & Abstraksi

Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

( Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si ) Dosen Pembimbing I

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si)

Dosen Pembimbing II

(6)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

F. Definisi Operasional ... 12

G. Metode Penelitian ... 13

1. Jenis Penelitian ... 13

2. Sumber Data ... 13

a. Data Primer ... 14

b. Data Sekunder ... 14

3. Teknik Pengumpulan Data ... 14

a. Metode Observasi ... 14

2. Pembagian Urusan Pemerintahan ... 24

3. Urusan Pemerintahan Daerah ... 25

4. Penyelenggara Pemerintahan ... 26

5. Perangkat Daerah ... 27

6. Perhatian Pemerintah Kabupaten Sampang ... 30

B. Konflik ... 32

1. Resolusi Konflik ... 34

(7)

vi

BAB III DISKRIPSI WILAYAH ... 40

A. Sejarah Kabupaten Sampang ... 40

1. Kejayaan Mojopahit Sampai Masa Kekuasaan Mataram ... 42

2. Raden Praseno Jadi Pijakan Hari Jadi Kota Sampang ... 44

3. Tronojoyo Memberontak, Kerajaan Dipindah ke Bangkalan .... 46

B. Keadaan Wilayah Kabupaten Sampang ... 49

1. Geografis ... 50

2. Iklim ... 50

3. Demografis ... 51

C. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Sampang ... 52

D. Lambang/ Logo Kabupaten Sampang ... 53

E. Mata Pencaharian ... 56

F. Kebudayaan Masyarakat Kabupaten Sampang ... 56

G. Keadaan Agama Islam Kabuapten Sampang ... 58

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 63

A. Kronologi Masuknya Aliran Syiah di Sampang ... 63

B. Gambaran Umum Penyebab Konflik Syiah di Kabupaten Sampang ... 65

1. Pandangan Syiah dan Sunni ... 65

2. Asal Mula Konflik Syiah di Kabupaten Sampang ... 69

C. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dalam Penanganan Konflik Syiah ... 74

D. Langkah-Langkah Pemerintah dalam Penyelesaian Konflik Syiah dan Sunni di Desa Karang Gayam ... 77

a. Mediasi Konflik Syiah dan Sunni di Kabupaten Sampang . 78 b. Rekonsiliasi Konflik dan Relokasi Warga Syiah di Kabupaten Sampang ... 92

1) Pengungsi Waraga Syiah di GOR Kabupaten Sampang ... 93

2) Warga Syiah di Relokasi Ke Rumah Susun di Sidoarjo ... 98

3) Pelayanan Kesehatan Terhadap Pengungsi ... 98

c. Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekontstruksi ... 102

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyelesaian Konflik Syiah Oleh Pemerintah Kabupaten Sampnag ... 105

(8)

vii DAFTAR TABEL

(9)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ... 49

Gambar 3.2 ... 53

Gambar 4.1 ... 94

(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

(11)

x PERSEMBAHAN

MOTO: “SEKALI LAYAR BERKIBAR PANTANG AKU PULANG”

Terukir doa dan terucap syukur dari hati yang paling dalang serta keta’dziman

senantiasa mengiringi karya ilmiah ini saya persembahkan kepada: Ayahanda ku baha’udin dan ibinda ku miskiyah, yang selalu menaburkan kasih sayang, yang selalu memberi dukungan dan bimbingannya untuk menjalalani kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga allah swt memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang selama ini memberiku dorongan sehingga kami bisa menyelesaikan perkuliahan dengan sangat baik.

Untuk mbak ku dan adik ku yang selalu memberi dorongan dan nasehat,motivasi, dan kasih sayang tanpa henti semoga allah swt memberi jalan yang terbaik dalam menjalani kehidupannya, tidak lupa juga saya ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pujaan hati ku yang selalu ada disetiap susah senangku, dan disetiap detak jantungku semoga engkau menjadi yang terahir dalam kehidupanku aku selalu berdo’a agar engkau dan aku dipersatukan dalam ikatan yang diridhoi oleh allah swt

(12)

xi KATA PENGANTAR

Puji syukur tak lupa kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberiku banyak nikmat yang tiada bisa kuhitung jumlahnya, ampuni dosa-dosaku, dosa-dosa kedua orangtuaku beserta dosa-dosa orang yang telah menyangiku engkau allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang ampunannya maha luas. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada junjungan kita nabi besar muhammad saw yang telah mendobrak pintu jahiliyah dan membawa islam sebagai agama rahmatan lil’alamiin.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana, adapun judul skripsi ini adalah: “PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN KONFLIK SYIAH KABUPATEN SAMPANG (Studi di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben)”.

Dalam penyusuna skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberi informasi, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terimaksih kepada:

1. Ibundaku miskiyah, pamanku Arifin, dan mbakku sulimah yang selalu memberi bantuan secara materil maupun sepritual.

2. Dr. Asep Nurjaman, M.si, selaku Dekan FISIP. 3. Dr.Tri Sulistyaningsih, M.si, selaku kajur IP.

(13)

xii 5. Untuk sahabat-sahabatku yang tercinta semoga kau sukses dunia dan ahirat

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini semoga diberikan balasan yang baik disisinya.

Kami sebagai manusia biasa sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kekhilafan dan kekurangan karena itu kami sangat berharap saran dan kritik guna membangun selanjutnya. Harapan kami semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat semua pihak. Aamiin ya Robbal Alamin.

Malang 08, februari , 2014 Penulis

(14)

xiii ABSRTAKSI

Heri Yanto, 2013, 09230015, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Peran Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Konflik Syiah Kabupaten Sampang (Studi Desa Karang Gayam Kecamatan Omben), Pembimbing I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Pembimbing II: Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia. Manusia mempunyai perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa, suku, agama, kepercayaan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya. Berbagai masalah agama yang berpotensi menimbulkan konflik. Secara internal, teks-teks keagamaan dalam satu agama juga terbuka terhadap aneka penafsiran yang dapat menimbulkan aliran dan kelompok keagamaan yang beragam, bahkan bertentangan satu sama lain sehingga memicu konflik. Klaim kebenaran yang ditandai dengan adanya perbedaan interpretasi dalam menghadapi suatu hal, akhirnya mengakibatkan polarisasi antar kelompok hal seperti ini yang sedang terjadi di Kabupaten Sampang. Munculnya ajaran syiah yang disebarkan secara terang-terangan oleh Tajul Muluk dan kaum sunni yang sudah lama dipahami oleh masyarakat sehingga menimbulkan konflik horisontal yang terjadi karena kurangnya suatu toleransi dan sikap saling menghargai antar sesama sehingga seperti yang telah kita ketahui konflik tersebut menyebabkan banyak kerugian pada masyarakat Desa Karanggayam.

Tipe penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti berusaha untuk menggambarkan atau mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan, hal ini disesuaikan dengan penelitian, dimana peneliti berusaha untuk mengumpulkan informasi mengenai konflik syiah yang terjadi di Kabupaten Sampang.

Pasca kejadian, berbagai pihak khususnya pejabat pemerintah langsung meninjau lokasi peristiwa konflik di Kabupaten Sampang Madura dan meminta keterangan dari warga dan aparat setempat. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dalam penganan konflik siyah di sampang sesuwai dengan UU Penanganan Konflik Sosial tersebut yaitu : 1. Mediasi konflik syiah dan sunni di Kabupaten Sampang; 2. Rekonsiliasi konflik dan relokasi warga syiah di Kabupaten Sampang; 3. Pelaksanaan rehabilitasi dan rekontstruksi. Meskipun berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap penanganan konflik pasti ada hal yang akan memepengaruhi hal tersebut baik yang bersipat pro dan kontra, dalam pengimplementasiaan penanganan konflik tersebut ada beberapa hal yang yang sangat mempengaruhi diantarany: 1. Faktor Teknis; 2. Faktor Sosiologis; 3. Faktor Politik.

(15)

xiv teknis seperti personil yang cukup, kondisi politik seperti situasi politik secara keseluruhan, dan kondisi sosial seperti keberadaan hubungan komunikasi. Maka dari ini pemerintah harus lebih memperhatikan hal tersebut terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang yang harus benar-benar bertanggung jawab terhadap warga syiah di tempat pengungsian, disamping itu juga masyarakat harus desa Omben seharus memahami keadaan sikologis masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu mari kita sama mempertahankan rasa tali persaudaraan dan saling menghargai antar sesama.

Malang, 09 Februari 2014

( Heri Yanto )

Mengesahkan Dosen Pembimbing I

( Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si )

Dosen Pembimbing II

(16)

xv ABSTRACT

Heri Yanto. 2013. 09230015. Muhammadiyah university of Malang. Social and politic science, governance science major. Regional government role in handling of conflict of shia sub-provinceof Sampang (Study at Karanggayam countryside sub district of Omben). Counselor of I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si., Counselor of II: Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

Conflicts represent one of the essence of life and growth of human being. Human being have difference of gender, social and economic strata, law system, nation, tribe, religion, trust, ideology, cultural and also and target of its life. Various problem of religion which is have potency to generate conflict. Internally, religious texts in one religion was also open to is multifarious of interpretation of which can generate immeasurable religious group and stream; even interfere in one another so that trigger conflict. claim the truth of marked with existence of difference of interpretation in face of a matter, finally result polarization between matter group like this which is happened in sub-province of Sampang. appearance teaching of shia propagated outspokenly by Tajul Muluk and clan of sunni which have old comprehended by society causing horizontal conflict that happened because lack of an attitude of esteeming each other and tolerance is between humanity so that such as those which we have known the conflict cause many loss at countryside society of Karanggayam.

Research type have the character of descriptive qualitative, where researcher depict or collect statutory information an existing symptom, that is situation of symptom according to are there at the time of research conducted. this matter was adapted for research, where researcher collect information concerning conflict of shia that happened in sub-province of Sampang.

Post occurrence, various party especially direct governmental functionary evaluate location event of conflict in sub-province of Sampang-Madura and ask boldness of local government officer and citizen. effort done by local government of sub-province of Sampang in handling of conflict of shia in Sampang as according to UU handling of the social conflict that is; (1) conflict mediation of shia and of sunni in sub-province of Sampang; ( 2) conflict reconciliation and of relocation citizen of shia in sub-province of Sampang; ( 3) execution rehabilitate and reconstruct. though various effort conducted by government to handling of sure conflict there is matter to influence the mentioned both for having the character of pros and contra, in implementation handling of the conflict there are some matter which is very influence among others: ( 1) technical factor; ( 2) factor of sosiologis; ( 3) political factor.

(17)

xvi sub-province of Sampang which must really holding responsible to citizen of shia in place evacuation. Despitefully, countryside society of Omben has to comprehend psychological situation of society around him. Therefore, let us both of the same maintaining to feel brotherhood string and is esteeming each other between humanity.

Malang, February 09, 2014.

( Heri Yanto ) Approved by

Advisor I

( Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si )

Advisor II

(18)

xvii

DAFATAR PUSTAKA

Abdurrahman Wahid, 1989 , “Pribumisasi Islam,” Muntaha Azhari dan Abdul Mun’im

Saleh (ed.), Islam Indonesia Menatap Masa Depan, P3M Jakarta.

Abdurrahman Wahid, “Massa Islam dalam Kehidupan Bernegara dan Berbangsa,

Abdul K Riyadi : 2013.Klaim Religiousauthority dalam konflik sunni-syi’ah sampang madura. PDF, diaksesTanggal 2 Desember

Ahmad Yani, 2008, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di Indonesia, Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada,

AgusDwianto, 2008, MewujudkanGoog Governance MelaluiPelayanan Public, Yogyakarta, University Press

Dewi Portuna Anwar Dkk, 2005, Konflik Kekerasan Internal Tinjauan Sejarah Ekonomi-Politik Dan Kebijakan Di Asia Pasifik, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, Kansil, 2003, System Pemerintahan Indonesia, Jakarta, Pt. Bumi Aksara,

Maleong Lexy, 2005, Metodelogi penelitian kualitatif, PT, Remaja Rosadakarya, Edisi Revisi Bandung.

Refika Aditama , 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Bandung: Kencana

Muhammad Ryas Rasyid, 1996. Makna Pemerintahan Tinjauan Dari Segi Etika Dan Kepemimpinan, Cetakan Pertama , Agustus

Maloeng, Lexy, 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosadaria.

Mas’ud Said, 2008, Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia, Malang, umm Pers

Nurhasim, 2002 Konflik Dan DinamikaPolitikLokal: KelasPemodal-Negara Versus Masyarakat, Jakarta, PusatPenelitianPolitik-LIPI (P2P-LIPI),

Novri Susan, 2009, Pengantar Sosiologi Konflik Dan Isu-Isu Konflik Kontemporer, Jakarta, Prenada Media Group

Novri Susan,2010, penganta rsosiologi konflik dan isu-isu konflik kontemporer, Jakarta, Pt.FajarInterpratama Offset,

Osborne, David dan Ted Gaebler, 1996. Mewirausahakan Birokrasi, Penerjemah Abdul Rasyid, Jakarta, Pustaka Binaman Presindo,

Rasyid, M. Ryaas, 1997, Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru, Jakarta : Yarsif Watampone,

Soehartono, Irawan, 2002, Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, Soehino, 1996, Ilmu Negara, Jogjakarta, Liberty

William Hendricks, 2006, Bagaimana Mengelola Konflik Petunjuk Praktis Untuk Mengelola Konflik Yang Praktis, Jakarta, Bumii Aksari,

UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemereintah Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahunn 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Internet:

(19)

xviii Http://Sampang.Web.Id/Tag/Budaya. Diakses Pada Tanggal 29 Afril 2013 http://lontarmadura.com/adat-dan-kepribadian-orang-madura. diakses pada tanggal 13, Mei, 2013.

Http://Meditzon.Wordprees.Com/2010/05/15/Kewenangan-Pemerintah-Daerah. Diakses Pada Tanggal 28, Mei 2013.

Http://Mohamad-Ilmu.Blogspot.Com/2012/03/Pengertian-Dan-Asas-Asas-Pemerintahan.Html Di Akses Pada Tanggal 17 Agustus 2013

http://tempo.co/read/news/2012/04/13/058396841/Tajul-Ditahan-Kampung-Syiah-Sampang-Tegang, di akses pada tanggal 11 September 2013

Http://Www.Sampangkab.Go.Id/Sites/Page/Dokumen/41 Di Akses Pada Tanggal 23 September 2013.

Http://Www.Sampangkab.Go.Id/Sites/Page/Dokumen/41 Diakses Pada Tanggal 23 September 2013.

Http://Www.Kemendagri.Go.Id/Pages/ProfilDaerah/Kabupaten/Id/35/Name/Jaw a-Timur/Detail/3527/Sampang. Diakses Pada Tanggal 29, Semtember.

Http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57447/Daftar%20Pustak a.pdf?sequence=8 DiAkses Pada Tanggal 25 Oktober 2013.

Http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/d_adpen_039704_akil_bibliography. pdf DiAkses Pada Tanggal 25 Oktober 2013

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19940/4/Chapter%20II.pdf Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013.

Http://Id.Shvoong.Com/Social-Sciences/2165626-Metode-Observasi/ Diakses Pada Tanggal 7 November 2012

Http://www.kompas.com, diakses pada tanggal 2 Desember 2013 Http://berita.plasa.msn.com/nasional/republika/kondisi-pengungsi-syiah-sampang-memburuk. Diakses Pada Tanggal 04 Desember 2013.

Http://fokus.news.viva.co.id/news/read/346960-kasus-sampang--cinta-segitiga-berakhir-seteru diakses pada tanggal 4 Desember 2013.

Http://merymemei.blogspot.com/2013/04/makalah-tinjauan-kiritis-terhadap.html diakses pada tanggal 8 Desember 2013.

Http://www.konsultasisyariah.com/perbedaan-antara-sunni-dan-syiah-must-read/ diakses pada tanggal 8 Desember 2013.

Http://syafieh.blogspot.com/2013/04/ilmu-kalam-syiah-tokoh-dan-ajarannya.html diakses pada tanggal 8 Desember 2013.

Http://Dunia.News.Viva.Co.Id/News/Read/454444-Perang-Saudara-Di-Suriah-Berlanjut--Rumah-Sakit-Dibom Diakses Pada Tanggal 8 Desember 2013

Http://Sufiku-Sufiqadariyah.Blogspot.Com/2007/12/Islam-Madura.Html Diakses Pada Tanggal 23 September 2013

Http://www.tretans.com/2012/09/asal-usul-Kabupaten-Sampang-Madura.html Http://library.trunojoyo.ac.id/elib/detil.php?id=4724&PHPSESSID=2ccd7c4659 b5cb38c1264d5d1fc9cf8.

(20)

xix Kontras surabya 2012. laporan investigasi Syiah di Sampang di akses pada tanggal 13 desember 2013

Websaid Resmi Pemerintah Kabupaten Sampang, Diakses Pada Tanggal 23 November 2013.

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. Manusia mempunyai perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa, suku, agama, kepercayaan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya. Dalam sejarah ummat manusia perbedaan inilah yang selalu menimbulkan konflik. Selama masih ada perbedaan tersebut, konflik tidak dapat dihindari dan selalu akan terjadi. Dari sini, ada benarnya jika sejarah ummat manusia merupakan sejarah konflik. Konflik selalu terjadi di dunia, dalam sisitem sosial yang bernama negara, bangsa, organisasi, perusahaan, dan bahkan sistem sosial terkecil yang bernama keluarga dan pertemanan1. Konflik terjadi di masa lalu, sekarang, dan pasti akan terjadi di masa yang akan datang. Kuantitas dan kualitas konflik yang terjadi di indonsia yang pada masa mendatang cenderung meningkat. Kecenderungan ini karena berkembangnya masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society). Masyarakat sipil memberdayakan warga negara terhadap pemerintah. Warga negara bukan lagi obyek pemerintah, tetapi subyek yang menentukan apa yang harus dilakukan

1. Novri Susan, PengantarSosiologiKonflik Dan Isu-IsuKonflikKontemporer, Jakarta, Pt.

(22)

2

oleh pemerintah2. Pemerintah ada untuk melayani warga negara, bukan warga negara untuk melayani pemerintah. Seringkali terjadi ketimpangan antara kehendak rakyat dan apa yang dilakukan oleh pemimpin yang terpilih, ketimpangan ini menyebabkan konflik antara rakyat dan pemerintah.

Konflik juga cenderung meningkat karena masyarkat indonesia belum siapuntuk berdemokrasi. Pemilihan langsung presiden, anggota dewan perwakilan rakyat republik indonesia (DPR-RI), dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), Gubernur, bupati dan walikota sering menimbulkan konflik. Kandidat yang kalah dalam pemilihan langsung, menyatakan pemilihan dilakukan tidak secara jujur dan adil, ataupun menyatakan terjadi kecurangan dalam pemilihan. Pemimpin seperti ini mengarahkan pendukungnya untuk berdemonstrasi yang sering bersifat destruktif. Massa kandidat yang kalah dapat berhadapan dengan massa kandidat yang menang tau aparat kepolisian sehingga terjadi konflik. Penyebab konflik horisontal ini karena sebagian pemimpin dan para pengikutnya belum siap untuk menerima kekalahan dalam pemilihan langsung.

Perbedaan memang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari di negeri ini. Para founding fathers secara tepat merumuskan bentuk negara ini bukan menjadi negara agama atau negara sekuler yang tentunya akan menimbulkan berbagai konflik. Pilihan untuk menjadi negara non agama memberikan dasar-dasar yang kuat bagi bangsa ini untuk bersikap toleran.Dalam menjalankan sebuah agama, masyarakat harus mengikuti pola

2. AgusDwianto, MewujudkanGoog Governance MelaluiPelayanan Public, Yogyakarta,

(23)

3

rezim yang sedang berkuasa. Pilihan untuk menjalankan sebuah agama atau keyakinan di luar agama yang telah ditetapkan pemerintah mustahil untuk terjadi. Hal tersebut kemudian menimbulkan sikap intoleran, parokal, dan genthoisme dalam masyarakat yang kemudian berujung dengan adanya sebuah konflik. Kekerasan maupun konflik semacam ini tentu saja menciderai ketenangan kehidupan beragama di dalam masyarakat, dan ditingkat internasional, telah mencoreng wajah Indonesia yang sering mencitrakan diri sebagai negara yang menghormati kebebasan beragama.

Selain sebuah rezim sebagai penyebab terjadinya konflik, klaim kebenaran juga menimbulkan masalah tersendiri. Klaim kebenaran yang dimaksud adalah klaim kebenaran yang digunakan sebagai alat peneguh keyakinan dan landasan normatif peribadatan. Munculnya klaim kebenaran tersebut diakibatkan adanya sebuah kegelisahan penganut agama dalam menghadapi pilihan. Agama menimbulkan sebuah stratifikasi sosial dengan adanya proses pemahaman agama. Muncul pemegang otoritas teologis disatu sisi dan pengikut disis lain3.

Stratifikasi sosial yang terwujud dalam beragama juga berpeluang menimbulkan sebuah konflik. Interpretasi yang dimunculkan oleh para pemimpin agama diyakini oleh pengikut-pengikutnya sebagai kebenaran mutlak. Interpretassi yang berbeda-beda akhirnya melahirkan bermacam-macam kelompok eksklusif dalam agama tertentu. Hal tersebut mengakibatkan para pengikut mudah terombang-ambing diantara kebenaran interpretasi yang

3. Novri Susan,2010, pengantarsosiologikonflikdanisu-isukonflikkontemporer, Jakarta,

(24)

4

dimunculkan oleh para pemimpin agama, masyarakat seakan kehilangan haknya untuk menentukan kebenaran sendiri.

Berbagai masalah agama yang berpotensi menimbulkan konflik membutuhkan berbagai solusi untuk mengatasinya. Salah satu diantaranya adalah kita harus senantiasa mengembangkan sikap toleransi antar penganut agama. Penyelesaian konflik harus dimulai dari individu beragama tersebut. Harus ada sebuah kesadaran bahwa setiap agama memiliki teks dan ajaran yang terkadang tafsirnya masih ambigu, yang berakibat pada praktik dan keyakinan beragama yang berbeda. Membangun kehidupan bermasyarakat tanpa memandang adanya perbedaan agama merupakan modal yang sangat positif untuk menciptakan adanya sebuah perdamaian.

Agama pada dasarnya memiliki faktor integrasi dan disintegrasi. Faktor integrasi, antara lain, agama mengajarkan persaudaraan atas dasar iman, kebangsaan dan kemanusiaan. Agama mengajarkan kedamaian dan kerukunan diantara manusia dan sesama makhluk. Agama mengajarkan budi pekerti yang luhur, hidup tertib dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat.4

Ajaran yang disebutkan itu bersifat universal. Selain itu, terdapat ajaran agama yang juga bisa menimbulkan disintegrasi,bila dipahami secara sempit dan kaku. Di antaranya, setiap pemeluk agama menyakini bahwa agama yang dianutnya adalah jalan hidup yang paling benar, sehingga dapat

(25)

5

menimbulkan prasangka negatif atau sikap memandang rendah pemeluk agama lain.

Secara internal, teks-teks keagamaan dalam satu agama juga terbuka terhadap aneka penafsiran yang dapat menimbulkan aliran dan kelompok keagamaan yang beragam, bahkan bertentangan satu sama lain sehingga memicu konflik.5

Klaim kebenaran yang ditandai dengan adanya perbedaan interpretasi dalam menghadapi suatu hal, akhirnya mengakibatkan polarisasi antar kelompok hal seperti ini lah yang sedang terjadi di Kabupaten Sampang. Fenomena yang muncul di Kabupaten Sampang ini adalah dengan munculnya ajaran syiah yang di sebarkan secara terang-terangan oleh Tajul Muluk dan kaum sunni yang sudah lama dipahami oleh masyarakat Kabupaten Sampang. Perbedaan yang muncul dalam segi pemahaman dan plaksanaanajaran Islam.

Konflik sampang merupakan konflik horisontal yang terjadi karena kurangnya suatu toleransi dan sikap saling menghargai antar sesama sehingga seperti yang telah kita ketahui konflik tersebut menyebabkan banyak kerugian secara materi dan inmateri misalnya perubahan sosial masyarakat yang terjadi di Desa Karanggayam yang merupakan tempat kejadian konflik berdarah Sampang. Kasus syiah Sampang sendiri sebagaimana yang telah dijelaskan di atas mengenai kronologi berdirinya syiah di Kabupaten Sampang pada awalnya sudah mendapat tentangan dari warga masyarakat terutama bagi mereka yang mengerti lebih mendalam tentang agama islam.

(26)

6

Konflik sampang sendiri selama berdiri sejak beberapa tahun yang lalu telah dua kali dilanda konflik dan konflik yang terakhir ialah konflik yang terjadi antara saudara sekandung yakni tajul muluk, banyak masyarakat yang menganggap bahwa konflik syiah-sunni merupakan murni konflik tentang aliran kepercayaan, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa konflik yang tejadi tersebut bukanlah konflik yang murni mempermasalahkan tentang aliran kepercayaan melainkan masalah asmara, namun bagaimanapun masalah yang terjadi sebenarnya di Kabupaten Sampang tentulah sangat mencederai Kebhinneka Tunggal Ikaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selama ini sangat dikenal dengan masyarkat yang sangat toleran dan melindungi bagi kaum-kaum minoritas.

Adapun urgensi dari penelitian ini ialah untuk mengetahui secara mendalam intervensi Pemerintah Kabupaten Sampang dalam penanggulangan dan pencegahan konflik agama di Kabupaten Sampang karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa Kabupaten Sampang merupakan salah satu Daerah dengan fanatisme yang tinggi tehadap islam yang dipengaruhi oleh jumlah masyarakat dan kiayi yang sangat banyak sekali jumlahnya di Kabupaten Sampang. Selain hal tersebut, Sampang sebagai tempat peneliti tinggal dan dibesarkan maka, sangat menjadi spesial sekali penelitian ini bagi peneliti demi mengetahui secara mendalam dan objektif terhadap permasalahan aliran kepercayaan yang terjadi antara kaum syiah dan sunni di Kabupaten Sampang berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGAN KONFLIK SYIAH

(27)

7 B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam penanganan konflik syiah di Desa Karanggayam Kabupaten Sampang ?

2. Faktor apa saja yang menndukung dan meng hambat penyelesaian konflik syiah yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sampang ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hal-hal tertentu yang hendak dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian akan memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah dalam menangan konflik syiah di Kabupaten Sampang.

2. Untuk mengetahui Faktor pendukung dan penghambat penyelesaian konflik syiah yang dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Sampang.

D.Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya kepada masayarakat dan peneliti khususnya dengan tujuan memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih dalam terhadap permasalahan yang sebenarnya terjadi dalam konflik syiah di Kabupaten Sampang.

(28)

8

Secara akademis penelitian ini dapat digunakan untuk menambah, memperdalam wawasan, dan mengembangkan pengetahuan bagi mahasiswa ilmu Pemerintahan pada khususnya, dan sebagai pembelajaran bagi peneliti untuk menganalisis secara ilmiah permasalahan yang terjadi untuk dijadikan sebuah acuan dan tolak ukur dalam sebuah hasil penelitian.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan memberikan kontribusi yang positif kepada:

a) Bagi Pemerintah Kabupaten Sampang

Bagi Pemerintah Kabupaten Sampang diharapkan untuk selalu menjaga dan mengantisipasi setiap perpecahan yang berupa konflik horisontal agar tidak mengganggu stabilitas keamanan dan kondisi sosial masyarakat yang telah terjaga sejak lama dengan baik.

b) Bagi masyarakat Desa Karanggayam

Keamanan dan persatuan antar masyarakat bukanlah semata-semata tugas dari Pemerintah maupun pihak yang berwajib melainkan juga tugas semua komponen masyarakat yang ada di desa Karanggayam pada khususnya dan masyarakat Sampang pada umumnya agar persatuan tetap terjaga seacara utuh dan kondisi sosial masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya.

c) Bagi Penulis

(29)

9

dan pengetahuan akan konflik yang terjadi di Kabupten sampang tersebut.

E.Definisi Konsep

Definisi konseptual adalah abtraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,keadaan,kelompok atau individu tertentu.Devinisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian,maka dapat ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang mana.Maka peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut diantaranya sebagai berikut:

1. Pemerintah Daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.6

2. Konflik

(30)

10

Konflik ialah terjadinya gesekan antara dua individu, kelompok, organisasi, bahkan negara dengan rakyatnya dan antar negara dikarenakan terjadinya suatu ketidak samaan dalam mengartikulasikan suatu masalah sehingga akan terjadi suatu konflik. Instabilitas ekonomi, keamanan, penegakan hukum hingga politik pemerintahan merupakan bumbu-bumbu yang menyebabkan isu-isu tersebut muncul. Ketika ketidakmampuan Negara dalam menstabilkan berbagai aspek dalam negara tetap berlangsung.

Konflik, dalamp erspektif teori tik seperti dikemukakan oleh George Simmeldan Lewis A Coserm merupakan bentuk interaksi yang menyangkut actor, tempat, waktu, serta intensitas yang tunduk pada hokum perubahan. Secara umum konflik diartikan sebagai suatu pertarungan antara dua pihak yang mencoba meraih tujuan yang berbeda dan memuaskan kepentingan yang berlawanan7. Konflik dapat juga definisikan sebagai perbedaan dan pertentangan kepentingan, pendapat, idea tau faham, baik dalam bentuk kekerasan (violent), maupun dalam kadar rendah, yang tidak menggunakan cara kekerasan (non violent).

Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan.

3. Konflik Horizontal

7. Nurhasim, Konflik Dan DinamikaPolitikLokal: KelasPemodal-Negara Versus Masyarakat,

(31)

11

Pengertian Konflik Horizontal adalah Konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang sekelas atau sederajat.Contohnya ialah pertikaian antara sesama masyarakat, konflik antara sesama organisasi massa, tawuran antara sesama mahasiswa dan masih banyak lagi contoh lainnya.Bicara tentang konflik horizontal di Indonesia, tentunya banyak sekali konflik horizontal yang terjadi. Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat sedikitnya 32 konflik horizontal telah terjadi tahun 2012, yang mengakibatkan 28 orang tewas dan ratusan lain luka-luka. Angka itu di luar peristiwa-peristiwa persekusi terhadap kelompok minoritas dan tawuran antarpelajar atau mahasiswa. Yang masih hangat di telinga kita belakangan ini ialah konflik yang terjadi antara etnis Lampung dari Desa Agom dan etnis Bali di Desa Balinuraga di Lampung Selatan, konflik di Sampang, tawuran pelajar antara SMA 70 Jakarta dan SMA 6 Jakarta yang menewaskan satu orang pelajar dan masih banyak lainnya.8

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi

8. Http://Findkartuas.Blogspot.Com/2012/12/Konflik-Horizontal-Di-Indonesia.Html Diakses Pada

(32)

12

Operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.Dengan demikian definisi Operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan dipelejari dan dianalisa, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Kronologi Masuknya Aliran Syiah di Sampang.

2. Gambaran Umum Penyebab Konflik Syiah di Kabupaten Sampang. a. Pandangan Syiah dan Sunni.

b. Asal Mula Konflik Syiah di Kabupaten Sampang.

3. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dalam Penanganan Konflik Syiah.

4. Langkah-Langkah Pemerintah dalam Penyelesaian Konflik Syiah dan Sunni di Desa Karang Gayam.

1) Mediasi Konflik Syiah dan Sunni di Kabupaten Sampang. 2) Rekonsiliasi Konflik dan Relokasi Warga Syiah di Kabupaten

Sampang.

3) Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekontstruksi

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyelesaian Konflik Syiah Oleh Pemerintah Kabupaten Sampnag.

a. Faktor Teknis b. Faktor Sosiologis c. Faktor Politik

(33)

13 1. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia ,suatu objek , suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta ,sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Dari pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa metode deskriptif menuju kepada suatu pemecahan masalah atau gejala yang akan dihadapi maupun berlangsung tetapi masih dirasakan atau masih dapat terjadi dimasa yang akan datang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan induktif yakni berangkat dari fakta-fakta dalam menemukan kebenaran dalam suatu penelitian.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini adapun jenis data yang digunakan peneliti demi kesempurnaan penelitian ini adalah:

(34)

14

Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan dan hasil penelitian wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara bertanya secara langsung kepada pemerintah dan masyarakat.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui referensi buku-buku, perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian, jurnal-jurnal, artikel, inetrnet, bahan kuliah dan bahan-bahan yang lainnya yang mempunyai relevansi kongkrit dengan objek penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung. Observasi dapat dilakukan sesaat atau dapat diulang, oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat, dalam observasi melibatkan dua komponen yaitu pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal sebagai observee.Jenis-jenis teknik observasi terdiri dari9:

9 . Http://Id.Shvoong.Com/Social-Sciences/2165626-Metode-Observasi/ Diakses Pada Tanggal7

(35)

15 1) Observasi Partisipan

Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Selama peneliti terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek, ia harus tetap waspada untuk tetap mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.

2) Obsevasi Nonpartisipan

Dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku tersebut. 3) Observasi Sistematik ( Observasi Berkerangka )

Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitaspewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih tergantung dari pewawancara10.

Adapun keuntungan dalam wawancara adalah11:

10. Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, Hlm. 67

(36)

16

1) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.

2) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, wawancara dapat segera menjelaskannya.

3) Wawancara dapat mengecek jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, dengan melihat wajah atau gerak-gerak responden.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dukomuentasi ini merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dari bahan yang bersifat tertulis yang berhubungan dengan data perkantoran atau adminisi dan data inventaris. Teknik dokumentasi ini dipakai dengan alasan bahwa, dokumen merupakan sumber yang stabil dan mendorong serta sesuai dengan penelitian kualitatif karena bersifat alamiah sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.12

H.Subjek Penelitian

Subjek penelitan adalah benda, hal atau orang tempat variabel peneltianmelekat, oleh karena itu subjek adalah seseorang atau lebih yang dipilih dengan sengaja sebagai nara sumber data yang dikumpulkan, karena diangngap menguasai bidang yang berhubungan dengan sasaran penelitian.

Adapun Subjek yang dijadikan nara sumber dalam penelitian ini adalah:

12.

(37)

17

1. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang 2. Camat Omben

3. Kepala Desa Karanggayam

4. Tokoh agama (para ulamak yang terlibat)

5. Masyarakat Desa Karang Gayam Kabupaten Sampang

I. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang akan dijadikan penelitian dari skripsi ini ialah di Desa Karanggayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang.

J. Teknik Analisa Data

Pada tahapan ini data dan dokumen-dokumen yang berhasil didapatkan yang kemudian akan dianalisa serta disusun secara berurutan (sistematis)sehingga dari datayang diperoleh dan akan dianalisis dengan menggunakan metode kulitatif,dengan cara menggambarkan hasil daripada studi lapangan,hasil dokumentasi dan hasil pustaka,kemudian dari data yang diperoleh akan dianalisa untuk menjawab dari permasalan.penelitian kualitatif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikanpenegasan suatu konsep serta gejala-gejala dengan menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan objek dari penelitian.13

Analisa data dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan pengururtan data yang diperoleh secara sistematis baik untuk menafsirkan dan

(38)

18

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dapat menurunkan motilitas,

Carolina Hale – Mon- tolalu yang masih dalam pengobatan intensif dan akan menjalani tindakan medis selanjutnya, dan seiring hasil keputusan Sidang Majelis Jemaat Khusus

LUKMAN WAHYUDI, 2019, 201410050311118, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Peran Dinas Kebudayaan dan

Skripsi STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGANI PANDEMI COVID 19 DI KABUPATEN BANTAENG Oleh Ahmad Midrar 105641106817 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Rahmad Dani Rahman, 2021, 201410030311102, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Progam Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Peran Dukungan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang, Peran Media Sosial Instagram Dalam Mengkomunikasikan Brand Image ELTIBIZ (Lembaga Pendidikan

Konsep dasar just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu

Faisol Amir, 2019, 201410050311037, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Gaya Kepemimpinan